8
BALI MANDARA EDISI 10 | 16 - 30 Mei 2015 TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI Alamat Sekretariat Redaksi : Jalan Basuki Rahmat Niti Mandala Renon | email : [email protected] | Telp. 0361 224671 ext.503 BALI MANDARA Bersama mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera DENPASAR. BaliMandara Berdasarkan surat edaran Gubernur Bali Nomor 440/13773/JPKM.Dikes tertanggal 12 Desember 2014 Jami- nan Kesehatan Bali Mandara diper- luas bagi Sulinggih dan Pemangku Kahyangan Tiga se-Bali. Pelayanan tersebut berlaku terhitung sejak 1 Januari 2015, JKBM Khusus sudah bisa dinikmati bagi para Suling- gih dan Pemangku Kahyangan Tiga yang tersebar pada Desa Pakra- man di Kabupaten/Kota se-Bali. Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra, menegaskan pengembangan layanan khusus para pelayan umat (sulinggih dan pemangku) sepenuhnya dibiayai oleh program JKBM Khusus. Dikat- egorikan khusus karena pada rawat inap tingkat lanjutan, para sulinggih (lanang dan istri) mendapat penan- Wagub Sudikerta Ingatkan Simantri Tanpa Ikatan Kekerabatan dan Kepentingan Politik DENPASAR,BaliMandara Walaupun sedang menjadi soro- tan DPRD, Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta optimis 50 unit Simantri yang rencananya diluncur- kan tahun ini tetap terealisasi. Na- mun, dengan berbagai catatan dan proses verifikasi yang diperketat. Wagub Sudikerta pun menegaskan, Simantri tahun 2015 harus dilan- dasi prinsip keterbukaan, dan tidak dibayangi faktor kedekatan, kekera- batan, apalagi kepentingan politik. Penegasan tersebut disampaikan oleh Wagub Sudikerta usai meng- hadiri rapat paripurna terkait LKPJ Kepala Daerah tahun 2014. Ia me- negaskan, Simantri adalah salah satu program unggulan Pemprov Bali yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Utamanya, masyarakat di pedesaan yang menggantungkan hidup dari hasil bertani. Diakuinya, belum semua unit Simantri berjalan optimal, dan masih perlu pembinaan. Namun, hal tersebut tidak menja- di penentu, bahwa Simantri tahun 2015 harus ditunda peluncurannya. “Saran Dewan sangat kami har- gai, yaitu untuk melakukan evalu- Hati-hati, Modus Baru Penipuan Kartu JKBM DENPASAR, BaliMandara Program Pemerintah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat senantiasa diharapkan. Namun disisi lain ada juga yang memanfaatkan dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal terse- but disampaikan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali, Dewa Mahendra Putra di ruang kerjanya, Senin (11/5). Lebih lanjut dijelaskan, baru-baru ini terjadi usaha penipuan terhadap salah satu Sulinggih di Desa Tegak Kabupaten Klungkung. Menurut pengaduannya, pihaknya didatangi oleh orang mengaku sebagai petu- gas dari JKBM, yang membagikan kartu JKBM palsu dengan meminta sejumlah uang sebagai gantinya. Dalam aksinya pelaku memberikan kartu berwarna ungu seukuran kartu JKBM yang merupakan kartu baru JKBM Khusus dan kalung perak den- gan liontinnya, dimana penggunanya bisa lebih mudah dan cepat menda- pat pelayanan jika mau berobat. Dis- amping itu ada asuransi jiwa dan ada premi yang harus dibayar tiap bu- lan yang sudah dibayar oleh JKBM. Kemudian pelaku meminta sejum- lah uang sebagai pengganti kartu Bersambung Hal... 7 Pemprov Bali Luncurkan JKBM Khusus Sulinggih dan Pemangku Kahyangan Tiga ganan di ruang perawatan kelas I, se- mentara para pemangku di kelas II. Data yang masuk ke Dinas Keseha- tan mendata hingga saat ini sulinggih dan pemangku yang terdata sebanyak 1.200 orang. Terkait dengan kebija- kan pengembangan layanan ini, Karo Humas menjelaskan sejumlah hal yang perlu mendapat perhatian yaitu layanan khusus ini tetap mengacu pada pedoman pelaksanaan pro- gram JKBM. Selain itu, untuk mem- peroleh layanan JKBM khusus, para Sulinggih dan Pemangku Kahyangan Tiga diminta melampirkan surat ket- erangan dari kepala desa terkait sta- tus sulinggih atau kepemangkuan. Terkait dengan JKN, Pemprov Bali terus mengupayakan agar para suling- gih dan pemangku terdaſtar sebagai Bersambung Hal... 7 JKBM KHUSUS - Mulai 1 Januari 2015, JKBM Khusus sudah bisa dinikmati bagi para Sulinggih dan Pemangku Kahyangan Tiga yang tersebar di Desa Pakra- man di Kabupaten/Kota se-Bali Simantri untuk Petani di Pedesaan asi terhadap program-program Bali Mandara, termasuk Simantri. Pro- gram Simantri merupakan program yang pro rakyat dan sangat dibu- tuhkan oleh petani di tingkat pede- saan. Tentu apa yang sudah dihasil- kan saat ini belum sempurna, dan masih harus dibenahi,” paparnya. Lebih lanjut, Wagub Sudik- erta pun menegaskan bahwa 50 unit Simantri tahun 2015 tetap akan diluncurkan. Tetapi, harus mele- wati proses verifikasi yang ketat. Bersambung Hal... 7

Tabloid Bali Mandara Edisi 10 | 16 - 30 Mei 2015

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tabloid Bali Mandara adalah sebuah wahana yang khusus menjadi bahan informasi program pembangunan daerah, khususnya dalam memantapkan implementasi program-program prioritas dalam pengentasan kemiskinan di daerah Bali. Kehadiran tabloid Bali Mandara, dengan karakteristik fisik dan substansi materi yang berbeda dengan media massa cetak yang telah ada di Bali, diharapkan mampu membawa misi penyampaian informasi pembangunan kepada masyarakat di seluruh pelosok Bali.

Citation preview

Page 1: Tabloid Bali Mandara Edisi 10 | 16 - 30 Mei 2015

BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 1016 - 30 Mei 2015

1EDISI 10 | 16 - 30 Mei 2015 TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

Alamat Sekretariat Redaksi : Jalan Basuki Rahmat Niti Mandala Renon | email : [email protected] | Telp. 0361 224671 ext.503

BALI MANDARABersama mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

DENPASAR. BaliMandara Berdasarkan surat edaran GubernurBali Nomor 440/13773/JPKM.Dikes tertanggal 12 Desember 2014 Jami-nan Kesehatan Bali Mandara diper-luas bagi Sulinggih dan Pemangku Kahyangan Tiga se-Bali. Pelayanan tersebut berlaku terhitung sejak 1 Januari 2015, JKBM Khusus sudah bisa dinikmati bagi para Suling-gih dan Pemangku Kahyangan Tiga yang tersebar pada Desa Pakra-man di Kabupaten/Kota se-Bali. Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra, menegaskan pengembangan layanan khusus para pelayan umat (sulinggih dan pemangku) sepenuhnya dibiayai oleh program JKBM Khusus. Dikat-egorikan khusus karena pada rawat inap tingkat lanjutan, para sulinggih (lanang dan istri) mendapat penan-

Wagub Sudikerta Ingatkan Simantri Tanpa Ikatan Kekerabatan dan Kepentingan PolitikDENPASAR,BaliMandara Walaupun sedang menjadi soro-tan DPRD, Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta optimis 50 unit Simantri yang rencananya diluncur-kan tahun ini tetap terealisasi. Na-mun, dengan berbagai catatan dan proses verifikasi yang diperketat. Wagub Sudikerta pun menegaskan, Simantri tahun 2015 harus dilan-dasi prinsip keterbukaan, dan tidak dibayangi faktor kedekatan, kekera-batan, apalagi kepentingan politik. Penegasan tersebut disampaikan oleh Wagub Sudikerta usai meng-

hadiri rapat paripurna terkait LKPJ Kepala Daerah tahun 2014. Ia me-negaskan, Simantri adalah salah satu program unggulan Pemprov Bali yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Utamanya, masyarakat di pedesaan yang menggantungkan hidup dari hasil bertani. Diakuinya, belum semua unit Simantri berjalan optimal, dan masih perlu pembinaan. Namun, hal tersebut tidak menja-di penentu, bahwa Simantri tahun 2015 harus ditunda peluncurannya. “Saran Dewan sangat kami har-gai, yaitu untuk melakukan evalu-

Hati-hati, Modus Baru Penipuan Kartu JKBMDENPASAR, BaliMandara Program Pemerintah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat senantiasa diharapkan. Namun disisi lain ada juga yang memanfaatkan dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal terse-but disampaikan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali, Dewa Mahendra Putra di ruang kerjanya, Senin (11/5).Lebih lanjut dijelaskan, baru-baru

ini terjadi usaha penipuan terhadap salah satu Sulinggih di Desa Tegak Kabupaten Klungkung. Menurut pengaduannya, pihaknya didatangi oleh orang mengaku sebagai petu-gas dari JKBM, yang membagikan kartu JKBM palsu dengan meminta sejumlah uang sebagai gantinya. Dalam aksinya pelaku memberikan kartu berwarna ungu seukuran kartu JKBM yang merupakan kartu baru

JKBM Khusus dan kalung perak den-gan liontinnya, dimana penggunanya bisa lebih mudah dan cepat menda-pat pelayanan jika mau berobat. Dis-amping itu ada asuransi jiwa dan ada premi yang harus dibayar tiap bu-lan yang sudah dibayar oleh JKBM. Kemudian pelaku meminta sejum-lah uang sebagai pengganti kartu

Bersambung Hal... 7

Pemprov Bali Luncurkan JKBM Khusus Sulinggih dan Pemangku Kahyangan Tiga

ganan di ruang perawatan kelas I, se-mentara para pemangku di kelas II.Data yang masuk ke Dinas Keseha-tan mendata hingga saat ini sulinggih dan pemangku yang terdata sebanyak 1.200 orang. Terkait dengan kebija-kan pengembangan layanan ini, Karo Humas menjelaskan sejumlah hal yang perlu mendapat perhatian yaitu layanan khusus ini tetap mengacu pada pedoman pelaksanaan pro-gram JKBM. Selain itu, untuk mem-peroleh layanan JKBM khusus, para Sulinggih dan Pemangku Kahyangan Tiga diminta melampirkan surat ket-erangan dari kepala desa terkait sta-tus sulinggih atau kepemangkuan.Terkait dengan JKN, Pemprov Bali terus mengupayakan agar para suling-gih dan pemangku terdaftar sebagai

Bersambung Hal... 7

JKBM KHUSUS - Mulai 1 Januari 2015, JKBM Khusus sudah bisa dinikmati bagi para Sulinggih dan Pemangku Kahyangan Tiga yang tersebar di Desa Pakra-man di Kabupaten/Kota se-Bali

Simantri untuk Petani di Pedesaan

asi terhadap program-program Bali Mandara, termasuk Simantri. Pro-gram Simantri merupakan program yang pro rakyat dan sangat dibu-tuhkan oleh petani di tingkat pede-saan. Tentu apa yang sudah dihasil-kan saat ini belum sempurna, dan masih harus dibenahi,” paparnya. Lebih lanjut, Wagub Sudik-erta pun menegaskan bahwa 50 unit Simantri tahun 2015 tetap akan diluncurkan. Tetapi, harus mele-wati proses verifikasi yang ketat.

Bersambung Hal... 7

Page 2: Tabloid Bali Mandara Edisi 10 | 16 - 30 Mei 2015

BALI MANDARA EDISI 1016 - 30 Mei 2015TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 2

REDAKSI

Bali MandaraTabloid Dwi Mingguan Pemerintah Provinsi Bali

Penasehat :Sekretaris Daerah Provinsi Bali

Penanggung Jawab :Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali

Ketua :Kepala Bagian Penyaringan dan Pengolahan Informasi, Biro Humas Setda Provinsi BaliAlamat/Sekretariat :Jalan Basuki Rahmat, Niti Mandala, Renone-mail : [email protected][email protected]

DENPASAR, BaliMandara Maraknya kasus narkoba akhir-akhir ini menyebabkan Indonesia menetapkan darurat narkoba dan menyatakan perang terhadap barang haram tersebut. Demikian disampai-kan Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali, Ketut Adi Lisdiani saat berora-sidi Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja, Lapangan Barat Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (3/5). Lebih lanjut, Lisdiani mengingatkan bahaya narkoba yang mengakibat-kan banyak dampak negatif. Tidak saja bagi kesehatan namun juga ke-hidupan sosial dan ekonomi. Seba-gai perwakilan BNN Provinsi Bali ia mengajak masyarakat agar memper-hatikan lingkungan sekitar, menjaga serta mengawasi keluarganya mas-ing-masing. “Karena jika sudah mas-uk dalam dunia narkoba akan sulit di kembalikan seperti semula baik jasmani dan rohani,” ujarnya. Lisdi-ani juga meminta jika masyarakat ada keluarganya sebagai pecandu narko-ba agar segera melaporkannya ke BNN Provinsi Bali sehingga pecandu tersebut dapat segera direhabilitasi dan dikenakan biaya atau “gratis”. Sementara itu Ngurah Tusta Bua-na, Kepala Bidang Industri Agro Di-nas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali berorasi menyampai-kan pengawasan dan pengendalian minuman beralkohol (mikol) di Bali. Senada Lisdiani ia menyampaikan bahaya yang diakibatkan oleh mikol hampir mirip dengan narkoba. Untuk itu, peredaran mikol harus di-awasi dan dikendalikan yang diatur oleh pemerintah. “Mikol tersendiri tidak hanya arak, bir, dan minu-man alkohol impor akan tetapi se-mua minuman yang mengandung alkohol,” sambung Tusta Buana. Ia menambahkan Pemerintah telah mengeluarkan peraturan kebijakan tentang peredaran mikol. Dimana untuk di kawasan wisata seperti Pan-tai Kuta dengan terdapat syarat yaitu minuman tersebut harus dikon-sumsi secara langsung dan penjual harus tergabung dalam koperasi atau kelompok usaha bersama sehingga

ada pengawasan langsung. Sedan-gkan arak yang merupakan minu-man tradisional Bali hanya boleh diproduksi untuk upacara saja tanpa ada proses jual beli atau transaksi. Ia berharap kepada produsen yang membuat arak Bali agar berpindah usahanya ke pembuatan gula me-rah karena sekarang pasar sangat memerlukan produk tersebut teru-tama kalangan industri pariwisata. Berbeda dengan topik sebelumnya, Ketut Marja Abas dari Bangli meng-ingatkan masyarakat akan pentingn-ya arti penting peringatan hari buruh yang jatuh pada tanggal 1 Mei dan hari pendidikan nasional tanggal 2 Mei yang bertepatan dengan hari raya Saraswati. Dalam orasinya Ia menekankan bahwa pendidikan san-gat penting dalam persaingan teruta-ma di dunia kerja terlebih jelang dit-erapkannya MEA. Selain itu, ia juga menyampaikan kepada masyarakat agar dapat bertani di pekarangan rumah masing-masing sehingga tidak tergantung pada luar terle-bih sekarang banyak generasi muda yang tidak mau menjadi petani. Ia berharap ada orang tua dapat men-garahkan anaknya untuk menjadi

petani yang memiliki teknologi yang tinggi. Pada kesempatan terse-but Ketut Marja Abas mambawa langsung hasil pertaniannya seperti jambu air, jambu biji dan pepaya. Orasi berikutnya dari Wayan Satya Graha Kepala Bagian Produksi Peru-sahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Denpasar menyampaikan per-makluman kepada pelanggan yang mendapatkan pelayanan kurang maksimal. Ia menjelaskan PDAM kota Denpasar telah berusaha op-timal memberikan pelayanan akan tetapi masih ada kendala karena belum selesainya pemasangan pipa induk yang mengalirkan air dari SPAM Petanu yang rencananya pada

bulan Desember 2015 baru akan se-lesai dipasang. Selama ini PDAM kota Denpasar telah mampu mem-produksi 1.237 liter/detik sedan-gkan kebutuhan pelanggan yaitu 1.652 liter/detik sehingga masih ada kekurangan sebesar 414 liter/detik. Untuk itu, ia berharap pema-sangan pipa tersebut dapat berjalan dengan baik dan selesai tepat waktu sehingga permasalahan pelayanan terhadap pelanggan dapat teratasi. Diakhir acara PB3AS minggu ini, salah seorang warga Jalan Taman Pancing Dede kembali yang menut-up orasinya dengan lagu Bungansan-dat yang diciptakan oleh komposer almarhum Gusti Made Cakra. ANDI

BAHAYA NARKOBA DISUARAKAN DI PB3AS

Ketut Marja Abas dari Bangli mengajak masyarakat bertani di pekarangan rumah

PB3AS

Page 3: Tabloid Bali Mandara Edisi 10 | 16 - 30 Mei 2015

BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 1016 - 30 Mei 2015

3

DENPASAR, BaliMandara Smanbara Band (SMAN Bali Man-dara) dinobatkan sebagai peraih juara I dalam final Ganeca Music Festival II yang diadakan oleh Universitas Ma-hasaraswati Denpasar di GOR Lila Bhuana pada Sabtu (9/5/2015). Den-gan menampilkan Lagu Cover Made Cenik dan Kala Cinta Menggoda,band yang digawangi Pegy (Vokal), Yoga (Gitar), Sastra (Gitar), Iwan

SMAN Bali Mandara Juara I Ganeca Music Festival II

(Bass), Wisuda (Cajon/Vokal 2), Adi (Suling/Gansa), Angelita (Key-board) dan Wisnu (Saxophone), mampu membius juri dan penonton. Festival musik yang mengusung tema Pride of Music, Proud to be Acoustic diikuti oleh 25 peserta dari seluruh Bali baik dari pelajar SMA/SMK maupun masyarakat umum. Lomba kali ini terdiri dari 2 tahap,yakni tahap audisi dan final.

Tahap audisi dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2015 di Aula SLUA Saraswati Denpasar. Dengan men-gusung genre “Ethnic”, Smanbara Band berhasil memberikan ke-san yang berbeda dari peserta lain-nya, sehingga mampu menembus 10 besar dan melaju ke tahap final. Meskipun di tengah-tengah jadwal sekolah yang padat, seperti persiapantes SBMPTN, Pegy dan kawan-kawan selalu menyempatkan diri untuk ber-latih dan menciptakan aransemen-aransemen baru, yang dibina oleh Made Beny Prince, Amd.Kep yang sekaligus menjadi perawat di klinik SMAN Bali Mandara dan Putu Ngu-rah Suardika. “Kami berusaha tampil semaksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik. Kami sadari bahwa saingan kami sangat berat, pesertan-ya bukan hanya dari kalangan pelajar SMA/SMK saja, melainkan juga dari masyarakat umum yang sudah ser-ing tampil,” ungkap Wisuda salah se-orang personil dari Smanbara Band. Berbekal semangat dan percaya diri, Smanbara Band berangkat dari Singaraja pukul 5.30 pagi menuju Denpasar untuk mengikuti tahap final yang diadakan di GOR Lila

Bhuana. Final pun dimulai dari pukul 16.00 Wita yang dimeriah-kan oleh artis ternama seperti The Overtunes, Nosstress, Ethnic De-vata, dan Angka Ganjil. Pada saat final, SMANBARA Band mem-bawakan lagu Cover “Made Cenik” dan “Kala Cinta Menggoda” oleh mendiang Chrisye dan berhasil me-mukau dewan juri yang diantara-nya adalah Rah Tut personil Triple X, salah satu Band ternama di Bali. Akhirnya pengumuman juara pun tiba dan SMANBARA Band berhasil meraih juara 1. “Awalnya kami ragu bisa meraih juara pertama, karena kompetitor lainnya sebagian besar jauh lebih senior dari kami. Tapi berkat doa dan kerja keras kami, mimpi kami menjadi nyata”, ungkap Beny pembina dari SMANBARA Band disertai dengan wajah sum-ringah para personil SMANBARA Band. “Tentunya kami sangat sen-ang bisa menjadi juara I. Di samp-ing bisa menyalurkan hobi, kami juga mampu meraih prestasi. Saya mengajak teman-teman untuk terus berkarya, tidak saja hanya untuk lomba,” ungkap Pegi siswa kelas X SMAN Bali Mandara. MUDITA

Sosialisasi Mekanisme Pelayanan Penanganan Pengaduan Masyarakat dan Advokasi tentang Hak Perempuan dan Anak Korban Kekerasan dan TraffickingDENPASAR,BaliMandara Badan Pemberdayaan Per-empuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali (BP3A), tanggal 11 Mei Tahun memfasilitasi pelaksanaan Sosialisasi Pengaduan Masyarakat Perempuan dan Anak Kemente-rian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indo-nesia (Kemen.PPPA RI) di Ruang Wiswasabha Utama Kantor Guber-nur Bali. Sosialisasi dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat khu-susnya perempuan dan anak korban kekerasan dan trafficking. Hadir pada pelaksanaan tersebut instan-si/lembaga layanan terkait, tokoh agama dan lembaga masyarakat.

Hadir pula sebagai pembicara dalam pelaksanaan sosialisasi, tersebut:• Dra. Sri Danti Anwar, Sekre-taris Menteri PPPA RI dengan pa-paran “Kebijakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta PSO Penanganan Pengaduan” yang did-ampingi oleh Karo Hukum dan Humas Kementerian PPPA RI.• Sang Ayu Putu Alit Saparini, Kasubdit IV Ditreskrimhum Pol-da Bali dengan materi Paparan “Best Practice Upaya Penega-kan Hukum Kasus Kekerasan ter-hadap Perempuan dan Anak”.• Ni Luh Putu Praharsini, SH, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Bali dengan

materi Paparan “Mekanisme Pen-gaduan/Pendampingan bagi Perem-puan dan Anak Korban Kekerasan dan Trafficking di Provinsi Bali” Sosialisasi ini dimoderasi oleh Ida Ayu Nyoman Candrawati, SH., M.Par Kepala Bidang Perlind-ungan Perempuan Badan Pember-dayaan Perempuan dan Perlindun-gan Anak Provinsi Bali. Beberapa permasalahan yang menjadi perha-tian khusus dalam pelaksanaan so-sialisasi tersebut adalah permasala-han biaya visum bagi korban yang merupakan layanan dasar rehabili-tasi kesehatan, Rumah aman yang representatif bagi perempuan dan anak korban kekerasan dan traffick-ing dalam layanan rehabilitasi sosial. Oleh karena layanan ke-pada korban kekerasan dan traf-ficking merupakan layanan cross cutting isu yang merupakan lay-anan multi-sektor yang terinte-grasi lintas instansi/lembaga, se-hingga hal yang masih menjadi permasalahan dan kendala dalam upaya-upaya pencegahan, pengan-ganan dan pemberdayaan perem-puan dan anak korban kekerasan dan trafficking perlu dilakukan advokasi kepada lembaga/instansi penyelenggara Layanan, sehingga

permasalahan-permasalahan yang masih menjadi kendala bisa diatasi. Pengintegrasian perencanaan dan penganggaran berspektif gen-der harus terus diupayakan dis-emua lini pembangunan, pen-guatan kapasitas sumber daya, penguatan dan membangun jejar-ing perlu terus dilakukan sehingga permasalahan-permasalahan dis-kriminasi dan kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat ditekan. Setelah pelaksanaan sosial-isasi, Sekretaris Menteri PPPA RI dan rombongan, berkenan mengiku-ti acara Forum Anak Daerah Provin-si Bali yang dilaksanakan bersamaan pada hari tersebut di Ruang Rapat BP3A Provinsi Bali dan lanjut melak-sanakan kunjungan ke Pusat Pelay-anan Terpadu Pemberdayaan Perem-puan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Bali dan Kota Denpasar, serta men-gunjungi pemberdayaan perempuan penyandang disabilitas di Bali Tangi yang dipimpin oleh Ibu Yuliani Su-kana yang merupakan salah satu tokoh perempuan inspiratif di kota Denpasar, yang telah ikut berparti-sipasi memberdayakan perempuan disabilitas yang merupakan kelom-pok rentan sehingga mampu untuk hidup lebih mandiri. SUKERNI

SMANBARA BANDPersonil Smanbara Band menunjukkan keberhasilan menyabet juara GMF II

Page 4: Tabloid Bali Mandara Edisi 10 | 16 - 30 Mei 2015

BALI MANDARA EDISI 1016 - 30 Mei 2015TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 4

Dengan Simantri Produktivitas Tidak Kalah

DENPASAR, BaliMandara Bertempat di Banjar Brahmana Desa Sangeh, Abiansemal, Minggu (17/5) Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana melakukan panen padi organik pada lahan per-contohan yang dikelola oleh Sim-antri 463 Kelompok Ternak Sapi Babakan Sari-Sangeh, dan sekaligus memberikan bantuan dana. Dalam kesempatan ini hadir pula Kadis Per-tanian Kabupaten Badung, I Gusti Agung Ketut Sudaratmaja. Menurut Wisnuardhana saat ini Simantri 463 sudah menjalankan apa yang men-jadi tujuan dari Simantri. Ditam-

bahkan pula, dengan mengaplikasi-kan program Simantri dalam hal ini penggunaan pupuk organik tingkat produktivitas tidak kalah dengan hasil pertanian yang menggunakan sistim lainnya, dalam hal ini kimia. “Dari segi efisiensi biaya juga bisa ditekan, karena pupuk yang dipakai menggunakan limbah cair dan lim-bah padat, yang dihasilkan dari ter-nak sapi itu sendiri, jika semua Sim-antri yang berjumlah 502 saat ini bisa menerapkan Simantri dengan benar, saya yakin Bali organik akan bisa kita wujudkan” terangnya. Pihaknya juga tidak menutup mata dengan kondisi pertanian yang ada di Bali saat ini,

terutama dalam hal pengairan. Na-mun untuk hal itu pihaknya telah melakukan kordinasi dengan pihak terkait, seperti Dinas Pengairan dan PU sehingga disaat musim kemarau airnya bisa dibagi, dan begitu uga se-baliknya disaat hujan air bisa ditam-pung, sehingga bisa dimanfaatkan untuk usaha tani yang lainnya.Terkait pemasaran gabah dan beras, pemerintah akan menjamin terkait harga karena sudah ada program ditambah dengan penguatan modal, sehingga jika ditemukan pembelian dibawah harga yang sudah diten-tukan, petani bisa melaporkan ke dinas terkait. “Saat ini harga paling rendah yakni Rp. 3.700 /kilo untuk harga gabah, jika ada yang membeli dibawah harga tersebut bisa kami tindak,” tegasnya. Untuk meningkat-kan kualitas serta hasil yang didapat-kan, mulai tahun 2015 Dinas Perta-nian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali telah banyak melakukan upaya-upaya terutama dalam hal teknologi, guna lebih menyempurnakan sep-erti imbauan Gubernur Bali, agar Simantri tiap tahunnya terus beru-paya melakukan penyempurnaan. Sementara itu I Gusti Agung Ketut Sudaratmaja menyampaikan kes-iapannya untuk terus mendukung program pemerintah dalam hal ini Program Simantri, dimana pihaknya berharap Simantri yang ada di Kabu-paten Badung mampu mengoptimal-

kan potensi terutama integrasi tana-man dan ternak. Untuk itu pihaknya sejauh ini akan terus memberikan program pengutuhan dalam ben-tuk bantuan berupa alat pendukung seperti traktor. “Ke depan kami ber-harap bantuan yang digelontorkan lebih banyak dialokasikan ke sektor pertanian dan ekonomi kreatif, se-hingga gairah masyarakat untuk ber-tani semakin bagus, kurangi untuk hal-hal yang bersifat fisik,” ucapnya.Pada kesempatan ini Ida Bagus Made Rai, selaku Ketua Kelompok Simantri 463 dalam penjelasannya menyebutkan, lahan percontohan yang saat ini dipanen dengan luas satu hektar mampu menghasilkan sebanyak 7,8 ton. “Jenis padi yang kita panen berejenis Mentik Susu, dengan hasil tersebut merupakan hasil yang sangat bagus, sehingga yang dibutuhkan kedepan bagaima-na agar ini bisa berkelanjutan, se-hingga hasil yang didapat terus men-galami peningkatan,” ucap Ida Bagus Made Rai. Ditambahkan, dengan jumlah anggota sebanyak 20 orang, Simantri yang beroperasi sejak 5 bu-lan belakangan ini terus berupaya melakukan terobosan-terobosan. Se-lain industri pupuk untuk kepentin-gan kelompoknya, saat ini Simantri 463 juga sudah mulai melakukan penjualan keluar. Tidak hanya pu-puk organik, pupuk cair dan bio gas juga sudah diproduksinya. WAN

PANEN ORGANIK - Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana melakukan panen padi organik di lahan perconto-han yang dikelola Simantri 463 Kelompok Ternak Sapi Babakan Sari-Sangeh

Kadis Pertanian Provinsi Bali Panen Padi Organik

Terapkan Pengelolaan dengan Beragam Inovasi

Simantri 284 Gapoktan Sradha Sari, Desa Tegak-Klungkung

DENPASAR, BaliMandara Di masa sekarang ini, di ten-gah kemajuan teknologi dan segala sesuatu yang serba cepat. Manusia dituntut untuk terus melakukan ino-vasi dalam segala bidang, terutama dalam hal efisiensi waktu, tenaga, dan juga pemanfaatan. Bahkan tun-tutan itu berlaku untuk segala bidang kegiatan, namun yang terpenting adanya kemauan untuk melakukan hal tersebut. Seperti yang dilakukan I Wayan Kertiyasa, Ketua Gapoktan Sradha Sari, Desa Tegak-Klungkung. Banyak inovasi yang dilakukan Kertiyasa pada Simantri 284 yang dibinanya. Mulai dari segi pakan ter-nak, untuk mengurangi krisis pakan dirinya memanfaatkan jerami ker-ing, dan juga daun kacang untuk di daur lewat fermentasi, yang ternyata menjadi pakan sebanyak 30 ekor sapi yang ada di kandang penagkarannya. Dijelaskan Kertiyasa, daun

kacang dan jerami kering yang diperolehnya dari sawah sekitar se-belumnya dilakukan fermentasi, dan disiram dengan air. Setelah mengalami proses peragian sudah bisa diberikan untuk pakan ternak “Dengan demikian saya tidak per-nah kesulitan akan pakan ternak, apalagi jika ditambah dengan dedak sapi akan terlihat lahap,” terangnya. Meski demikian Kertiyasa mengakui dirinya belum bisa memastikan, apakah dengan pola tersebut sudah bisa memenuhi gizi ternak karena dirinya akan melakukan beberapa penelitian terkait inovasi yang di-lakukannya. “Untuk saat ini saya belum bisa bilang ini terbaik, sapi memang terlihat biasa saja dalam artian tidak terlalu gemuk, na-mun dari segi intensitas kehamilan dan kualitas anakan yang dihasil-kan lumayan bagus,” tambahnya. Tidak hanya dari segi pakan,

Kertiyasa juga melakukan beberapa inovasi dalam hal pengerjaan, se-hingga SDM yang dibutuhkan un-tuk mengerjakan pekerjaan seperti pembersihan kandang dan memberi minum ternak cukup dilakukan satu orang saja dalam hitungan jam, se-hingga anggota kelompok lainnya bisa melakukan pekerjaan lainnya. Dari cara pemberian minum salah satunya, cukup dengan pengi-sian di satu tempat minum air sudah bisa mengalir ke tempat minum sapi lainnya, begitu juga dalam menguras atau membersihkan. Dengan demi-kan waktu yang dibutuhkan sangat efektif. Saat ini dirinya sedang me-nyiapkan kandang untuk peterna-kan babi, dimana kandang di desain agar urin babi bisa mengalir sendiri ke bak penampungan yang nantin-

ya dimanfaatkan sebagai bio gas. Khusus untuk babi sendiri saat ini sudah ada sekitar 40 ekor, dimana dikelola secara bagus oleh kelom-poknya mulai dari pembibitan, pe-motongan dan juga penjualan yang dilakukan oleh kelompok itu senidi-ri. Dengan pola tersebut menurut Kertiyasa, keuntungan yang dida-pat lebih banyak berbeda jika dijual ke pemotong. Menurutnya untuk mengimbangi peternakan sapi yang membutuhkan waktu lumayan lama, ternak babi sangat membantu dan bisa diandalkan kelompok lainnya dalam meningkatkan kesejahteraan kelompoknya. Ke depan Kertiyasa juga berencana untuk memaksi-malkan pemanfaatan kotoran ter-nak sapinya dengan mengolahnya menjadi pupuk organik. WAN

Ketua Gapoktan Sradha SariI Wayan Kertiyasa

Simantri 284 Gapoktan Sradha Sari, Desa Tegak-Klungkung

simantri

Page 5: Tabloid Bali Mandara Edisi 10 | 16 - 30 Mei 2015

BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 1016 - 30 Mei 2015

5

TEKNIK BUDIDAYA BUAH NAGA ORGANIK AGAR HASIL MELIMPAHBULELENG, BaliMandaraBuah Naga (Dragon Fruit) berasal dari Meksiko-Amerika Tengah, tan-aman ini termasuk kelompok tana-man kaktus dari Famili Caetaceae. Tanaman buah naga ada 4 jenis, namun yang banyak dibudidaya-kan di Indonesia baru 2 jenis yaitu buah naga yang daging buahnya putih (Hylocerous Undatus) dan yang berdaging buah super merah (Hylocerous Costariensis). I Made Kantra Salah satu petani dari Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng telah berhasil membudidayakan tanaman buah naga secara organik yang terintegra-si dengan ternak sapi dan babi, dan telah bersertifikat organik. Sekarang yang bersangkutan telah menjadi Miliarder “Petani Tangguh Abad ini”. Berikut ini hasil penelusuran teknik budidaya secara organik yang dilak-sanakan oleh Bapak I Made Kantra.1. Persiapan LahanLokasi lahan kering yang tidak ter-naung, karena memerlukan penyi-naran langsung minimal 8 jam/hari, dengan intensitas penyinaran 70% – 80 %. Bersihkan lahan dari gulma dan semak, selanjutnya membuat lobang ukuran 1m x 1m x 1 m. Ja-rak tanam yang dibuat 3m x 2 m. Ka-rena tanaman buah naga tidak tahan dengan genangan air maka lobang tanam dibuat sedemikian rupa agar drainase bagus, pada lahan yang miring darinase bukan masalah.2. Persiapan stekDiperbanyak secara vegetative yaitu dengan stek batang dengan pan-jang 40 – 80 cm, lebih panjang tidak masalah bahkan pada stek batang yang panjangnya 1 m tanaman akan berproduksi lebih cepat, namun me-merlukan biaya yang lebih tinggi apabila stek membeli. Stek bisa di-tanam terlebih dahulu pada polibag bila sudah tumbuh akar serabut baru dipindah atau namun I Made kan-tra menanam stek secara langsung dengan panjang minimal 40 Cm.3. Persiapan Tiang PancangLanjaran/tiang penopang tanaman bisa dari tanaman kayu santan dan bisa dari beton. Dari beton lebih baik karena tidak ada persaingan dalam unsur hara dan sinar ma-tahari, Bahkan jika menggunakan lanjaran/tiang dari tanaman, sering kali tanaman tersebut menjadi in-ang bagi hama dan penyakit. Pan-jang beton dibuat 12 x 12 x 200 cm.4. PenanamanSebelum ditanami lobang tanam di-

isi dengan tanah dari galian bagian atas (top soil) dan dicampur dengan pupuk kandang sebanyak masing-masing 4 ember (±100 kg). Tiang/beton ditancapkan bagian tengah-tengah sedalam 20-25 cm. Stek yang sudah tumbuh akar serabut ditanam disisi tiang beton, tiap tiang ditana-mi 4 batang stek. Namun bisa juga stek langsung ditanam tanpa did-eder terlebih dahulu. Selanjutnya ikat batang buah naga agar menem-pel pada tiang penyangga/lanjaran.5. Pemasangan Ban BekasBan sepeda motor bekas dibelah menjadi 2 bagian, ban dipasang pada bagian atas beton/tiang pen-yangga dengan cara melipat ujung besi dan bagian lobang ban meng-hadap ke bawah agar air hujan tidak tertampung untuk menghindari tempat berkembangbiak nyamuk.6. Perawatana. Pemupukan dan PengairanUntuk memperoleh buah naga ber-sertifikat Organik maka Bapak I Made Kantra betul-betul memper-hatikan pemupukan dan pengairan. Air yang digunakan langsung be-rasal dari sumber mata air yang telah ditampung dalam bak. Sementara itu kotoran sapi dan babi baik padat maupun cair dialirkan dan ditam-pung dalam bak I dan dibiarkan se-lama 7 – 10 hari untuk menguapkan gas-gas yang bersipat racun seperti H2S, amoniak, dll. Selanjutnya dari bak I dialirkan menuju bak ke II dan dibiarkan selama 7 – 10 hari, pada bak yang ke II ini biasanya air mu-lai berwarna agak kehijauan/nam-pak seperti ditumbuhi lumut me-nandakan racun-racun hilang. Pada keadaan seperti ini larutan pupuk organik disalurkan lagi ke Bak III, pada bak yang ke III inilah pupuk disiramkan langsung ke pangkal tan-aman buah naga dengan mengguna-kan selang. Penyiraman dilakukan tiap 3 hari sekali, tergantung cua-ca. Jadi saat penyiraman langsung melaksanakan pemupukan karena air siraman tersebut sudah men-gandung/bercampur pupuk. Perlu diketahui Bapak Made Kantra se-lain berusaha buah naga juga beter-nak, sistem integrasi murni antara ternak sapi, babi dan buah naga.b. Pemangkasan Ada tiga macam yaitu pemangkasan untuk membentuk pokok, pang-kasan untuk membentuk cabang produksi dan pemangkasan un-tuk membentuk cabang produktif.1). Pemangkasan untuk membentuk

batang pokok yaitu dengan cara me-milih tunas atau sulur yang berada diujung, dan tunas yang lain dipo-tong/dipangkas pada pangkal tunas, bila nantinya tunas susulan yang tumbuh, tunas tersebut harus segera dipangkas. Jika terdapat 3 tunas bersamaan maka dipilih sulur / tu-nas yang baik yaitu berwarna hijau, kekar dan tebal. 2). Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi yaitu dengan cara memilih beberapa tunas yang tumbuh disekitar bekas pangkasan pucuk batang pokok, pilih sebanyak 3 – 4 tunas/cabangproduksi yang berkualitas baik yaitu kekar, sehat dan unjung pi-lar hingga kebawah sekitar 30 cm. Apabila tumbuh tunas susu-lan segera dipangkas agar tidak mempengaruhi fase generatif .3). Pemangkasan untuk memben-tuk cabang produktif yang mana pertumbuhan cabang baru setelah cabang produksi dibiarkan tum-buh sebanyak – banyaknya agar dihasilkan buah yang banyak ka-rena cabang ini akan menghasilkan buah secara bergiliran selama 6 bu-lan yaitu bulan November – April.c. Penyiangan : dilakukan untuk menghilangkan rumput-rumput

yang ada disekitar pangkal batang buah naga, rumput yang tum-buh berhimpitan dengan pangkal batang dicabut,sedangkan yang tumbuhnya agak jauh disabit seka-ligus digunakan untuk pakan sapi.d. Pengendalian OPT : selama ini belum ada masalah OPT pada tana-man buah naga milik Bapak I Made kantra, hal ini diduga karena air sira-man sudah mengandung Bio Urine menyebabkan beberapa OPT terusir.e. Mengawinkan : Agar bunga 100% menjadi buah, maka buah naga super red penyerbukannya harus diban-tu. Masa birahi/waktu mengawin-kan yang paling baik adalah pada malam hari diatas jam 09.00 – 12.007. Panena. Pemilihan Buah Siap Petik.Ciri-ciri buah siap dipanen yaitu kulit buah mulai berwarna merah mengkilap. (29 – 33 hari setelah bunga mekar), (warna kulit buah telah mulai merah sekitar 30 - 40%, untuk buah yang akan dikirim jauh, atau 80 - 100% untuk pasar lokal)b. Cara Pemetikan : dilakukan den-gan cara memotong tangkai buah tanpa memutus sulur/tempat buah melekat, kemudian disortir ber-dasarkan Grade/kelas. CARMA

Hamparan tanaman buah naga milik I Made Kantra di Ds Bulian Buleleng-Bali seluas 11 Ha.

Page 6: Tabloid Bali Mandara Edisi 10 | 16 - 30 Mei 2015

BALI MANDARA EDISI 1016 - 30 Mei 2015TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 6

Kekerasan Seksual Anak dan Revisi RPJMD Pada 2014 lalu, hampir seluruh media massa mengangkat fenomena kekerasan terhadap anak sebagai berita utama. Termasuk di Bali. Be-berapa kasus diangkat berkelanjutan sehingga masyarakat yang selama ini tidak rungu menjadi ngeh. Sejak itu, perhatian disinyalir meningkat. Kekerasan terhadap anak sesungguhnya ada beberapa jenis. Ada kekerasan psikis, kekerasan seksual, penelantaran, eksploitasi ekonomi mau-pun seksual dan pedophilia. Dari enam kekerasan itu, yang paling tinggi kejadiannya di Bali adalah kekerasan seksual. Lebih dari 60% kekerasan adalah kekerasan seksual dengan korban anak perempuan usia sekolah. Akibat dari kekerasan tersebut, tumbuh kembang anak sebagai anuge-rah Tuhan Yang Maha Esa sekaligus sumber daya manusia masa depan bangsa dan negara menjadi terganggu dan anak-anak kehilangan haknya. Meskipun dimuat secara masif di media massa, respon masyarakat terhadap kekerasan anak, khususnya di Bali, masih sangat rendah. Sejak 2012, belum pernah ada sikap resmi dari masyarakat Bali dalam skala yang cukup luas atas kekerasan seksual terhadap anak. Hanya beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) peduli anak yang getol menyikapi fenomena sosial ini hingga DPRD Bali menginisiasi lahirnya Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Padahal, jumlah kasus kekerasan terhadap anak dalam tiga tahun terakhir tercatat lebih dari 160 buah per tahun. Data kegiatan fasilitasi penanganan kasus terhadap anak pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Provinsi Bali tahun 2014 menunjukkan, dari 32 kasus yang difasilitasi, 60% kasus kekerasan seksual, 28% anak berhadapan dengan hukum, dan sisanya adalah kekerasan fisik, narkoba, penelantaran dan lain-lain. Menjadi pertanyaan adalah, mengapa kekerasan seksual paling banyak terjadi? Mengapa masyarakat mendiamkan? Salah satu penyebab tingginya laporan kasus ini adalah jumlah pengaduannya paling banyak dibanding jenis kasus lainnya. Pengadu melaporkan kasus yang terjadi karena dorongan emosi tidak terima atas tindakan pelaku, dan seluruh pengaduan diproses sesuai hukum yang berlaku. Yang menarik adalah, be-berapa kasus yang telah diadukan, ditarik kembali oleh pengadu dan pengadu balik mohon penyelesaian damai sehingga melahirkan dilema penegakan hukum. Alasan pengadu menarik kembali aduannya adalah mereka mengaku tidak tahu bahwa proses hukum kasus kekerasan ter-hadap anak tidak didasarkan atas delik aduan sehingga tidak boleh dicabut begitu saja. Mereka juga beralasan bahwa kasus itu terja-di karena antara korban dan pelaku sama-sama suka. Penyebab lainnya adalah mereka tidak mau menanggung aib keluarga maupun desa se-hingga pelaku dan korban harus dinikahkan. Barangkali karena alasan ini menyebabkan tidak satu kasus kekerasan seksual pun yang disikapi secara luas oleh masyarakat Bali. Masyarakat seakan menerima dengan lapang dada pelaku dan korban dinikahkan, meskipun korban kehilan-gan hak-haknya sebagai anak karena segera akan berubah menjadi ibu muda dengan kewajiban yang sangat berbeda dibandingkan saat masih anak. Meskipun belum ada data resmi penyebab kekerasan seksual terhadap anak dari instansi berkompeten, sebuah publikasi melalui media inter-net mengenai hasil penelitian Universitas Udayana beberapa tahun lalu mendapatkan, informasi yang mencengangkan. Rayuan pacar dan longgar atau lemahnya pengawasan orang tua dan anggota keluarga lainnya terhadap anak ditemukan sebagai penyebab utama kekerasan seksual di kalangan pela-jar SLTA dan perguruan tinggi di Bali. Beberapa pendapat dalam forum diskusi mengatakan, penyebab paling menonjol kekerasan seksual anak saat ini adalah tidak terlindunginya anak-anak dari kandungan informasi pada media informasi yang disajikan melalui internet yang bisa diakses mela-lui telepon genggam. Banyak informasi, gambar, foto, karikatur maupun video mesum yang begitu mudah dapat diakses di berbagai situs internet. Pelayanan dan penanganan kasus oleh petugas BP3A Provinsi Bali maupun Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) BP3A Provinsi Bali mendapatkan di luar tiga penyebab di atas, ada lima penyebab lain, yakni : ketidakharmonisan rumah tangga, perceraian orang tua, kemiskinan, kurangnya pengembangan pola asuh dan pembinaan tumbuh kembang anak, dan kurangnya pemahaman kesehatan reproduksi remaja. Kasus pencabulan kakak beradik (sebut saja Bunga dan Dinda) oleh seorang kaker di sebuah desa di Buleleng adalah contohnya. Bunga dan Dinda yang murid sekolah dasar (SD) menuturkan, ia memenuhi keinginan kakek hanya karena untuk mendapatkan uang Rp 2.000,- un-tuk bekal sekolah atau membeli es. Ketiadaan asuh dan asih dari orang tua mereka karena telah bercerai -- mereka diasuh nenek — kasus itu terjadi dan sempat berulang. Di desa lain seorang anak murid SD dicabuli seorang kakek hanya karena tergiur rayuan hadiah handphone. Di sebuah desa di Bangli, siswi SMK (17 th) terpaksa meninggalkan bangku kelas XInya karena luluh bujuk rayu sang pacar yang pen-gangguran berusia 20 tahun. Ia hamil 3 bulan. Ayahnya yang semula berang dan melapor polisi, menarik kembali laporan dan minta damai karena atas kesepakatan keluarga, si gadis akan dinikahkan dengan pelaku demi menghilangkan aib keluarga dan desa. Bagi ke-luarga besarnya, kegagalan si gadis menyelesaikan Wajib Belajar 12 masih tidak masalah karena masih bisa belajar pada Kelompok Bela-jar Paket C ketimbang melanggar adat. Hal sama terjadi di hampir di seluruh daerah lain di Bali, baik yang dimuat media massa maupun tidak. Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah yang harus dilakukan pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan lembaga masyarakat untuk men-gatasi fakta empirik ini? Jawabannya adalah apakah visi dan misi pembangunan daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menen-gah Daerah (RPJMD) telah peduli anak dengan menempatkan dan memandang anak – anak didefinisikan sebagai seseorang yang belum beru-sia 18 tahun termasuk janin dalam kandungan – sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sekaligus SDM masa depan bangsa atau tidak? Selanjutnya apakah rencana strategis, program aksi, rencana kerja tahunan, hingga kegiatan pemerintah daerah telah merumuskan upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak? Jika belum, saatnya kini untuk memasukkan. Kondisi demografis Bali yang kini tengah menikmati bonus demografi, tidak akan bertahan lama karena bonus itu akan segera berakhir pada 2032. Pada 2032 mendatang, beban tanggungan hidup keluarga Bali akan leb-ih tinggi dibandingkan beban tanggungan hidup keluarga saat ini karena jumlah penduduk usia produktif lebih sedikit vs usia non produktif. Kecilnya anggaran upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi, sangat terbatasnya kuanti-tas dan kualitas sumber daya manusia pada unit kerja yang menangani urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, ter-batasnya fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana operasional, tidak adanya gaung mengenai upaya-upaya pelayanan dan penanga-nan kasus anak dan kepedulian anak secara holistik integratif dan komprehensif, serta tidak adanya pelibatan anak dalam perencanaan pembangunan daerah, cukup menunjukkan bahwa eksistensi anak baik secara filosofis, individu maupun sosial belum mendapat perhatian dan tempat di Bali. Dengan kondisi seperti ini pertanyaan apakah yang harus dilakukan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha Bali untuk mengatasi fak-ta empirik kasus-kasus anak di Bali tersebut masih terletak pada hal yang sangat mendasar yaitu dengan menguatkan komitmen peduli anak. Komit-men ini ditindaklanjuti dengan penguatan kelembagaan, penyusunan rencana aksi daerah, studi banding ke daerah yang lebih maju seperti Yogyakar-ta, pengalokasian anggaran, penyediaan SDM serta sarana dan prasarana memadai, dan implementasi semua itu. Sebelum semua itu diperbaiki, yang bisa dilakukan saat ini hanya sebatas pemberian layanan dan penanganan kasus secara normatif dan kualitatif dengan mutu capaian yang masih jauh dari harapan lahirnya UU Perlindungan Anak, UU Kesejahteraan Anak, UU Sistem Pendidikan Nasional, dan UU Sistem Peradilan Pidana Anak. Visi dan misi Bali Mandara yang saat ini belum merumuskan upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak sebagai isu strategis dan program aksi daerah perlu segera direvisi untuk menyerap hal ini secara eksplisit karena hal itu akan sangat berpengaruh terhadap sistem perencanaan pembangunan daerah kini dan di masa depan, dimana anak harus diberi kedudukan dan dipandang sebagai aset terbesar masa depan daerah. Anak adalah SDM masa depan Bali yang harus dibangun secara holistik dan bukan parsial. Pemenuhan atas hak serta perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi perlu diperjelas dan dipertajam di berbagai sektor dan program sehingga cita-cita Bali Mandara menjadikan Bali daerah yang agung, the great Bali, akan dilanjutkan oleh generasi penerus penggagas Bali Mandara. Paling tidak ada dua hal yang melandasi gagasan ini yaitu : Pertama, pemerintah pusat telah menetapkan program Nawaksara dan Tri Sakti menjadi RPJMN. Kedua, telah terjadi perkembangan situasi dan kondisi sosial, ekonomi, politik, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, hukum dan hubungan antar komunitas yang sedemikian berbeda dalam sepuluh tahun terakhir ini. Salah satu perubahan itu adalah lahirnya UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Peruba-han Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, serta mulai dilaksanakannya UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Oleh : I Dewa Rai Anom

Page 7: Tabloid Bali Mandara Edisi 10 | 16 - 30 Mei 2015

BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 1016 - 30 Mei 2015

7

Pemprov Bali Luncurkan JKBM KhususSambungan Hal.. 1

peserta Jaminan Kesehatan Nasional(JKN) dengan pembiayaan dari APBD. Namun, upaya pendaftarantersebut masih menghadapi sejum-lah kendala. Mengacu pada atu-ran BPJS, jika dibiayai pemerintahdaerah, mereka hanya boleh ditanggung pada kelas III. Kendala lainnya, aturan tak mem-bolehkan bansos atau hibah diberi-kan secara terus menerus. Karena

sejumlah kendala itulah, layanan kesehatan bagi para sulinggih tetap dijamin dengan program JKBM khu-sus. Para Sulinggih dan Pemangkudiharapkan memahami kondisi ini. Yang jelas, Pemprov Bali tetap pada komitmen untuk memberi layanan terbaik bagi Ida Sulinggih dan Pemangku yang mengabdikan hidupnya sebagai pelayan umat.

XNA

dan apabila kartu hilang cukup men-unjukkan bukti kwitansi kemanapun berobat. Biaya pengganti yang di-mintapun tidak tanggung-tanggung, dari uang yang seharusnya dibayar-kan sebesar Rp 5.999.000,-, namun karena Sulinggih, pelaku hanya minta biaya sebesar Rp 999.000,-. Berun-tung dia tidak menuruti pelaku, dan menghubungi Puskesmas setempat untuk mengklarifikasi hal tersebut. Menanggapi hal tersebut Dewa Ma-hendra Putra menghimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap segala bentuk penipuan. “Dinas Kes-

Hati-hati, Modus Baru Penipuan Kartu JKBMSambungan Hal... 1

DENPASAR, BaliMandaraSetelah melalui proses yang panjang, rencana pembangunan Bandara In-ternasional di Bali utara akhirnya menunjukkan perkembangan. Gu-bernur Bali, Made Mangku Pastika menyampaikan, Pemerintah Provin-si Bali akan mengajukan usulan ang-garan ke Pemerintah Pusat untuk mendanai pelaksanaan Feasibility Study (FS) Bandara di Bali Utara. Penegasan tersebut mencuat ke-tika Gubernur Pastika menyampai-kan jawaban atas Ranperda Ren-cana Induk Pariwisata Daerah Bali di Gedung DPRD. Dalam pema-parannya, Gubernur menyatakan realisasi Bandara di Bali Utara men-jadi kewenangan PT. Angkasa Pura Satu, namun pelaksananya BUMN. Dengan demikian, Pemprov Bali

Selamatkan 400 Hektar Sawah Produktif, Gubernur Pilih Lahan ReklamasiRp 2,5 Miliar untuk FS Bandara Bali Utara

pun mengusulkan anggaran lewat APBN sebesar Rp 2,5 miliar un-tuk kegiatan FS dan Kajian Kelem-bagaan. Usulan anggaran dan FS tersebut kini sedang dibahas dalam Musrenbangnas di Bappenas. Menurut Gubernur, usulan ini dinilai relevan apalagi proyek ini adalah milik pusat. Selama ini, Pem-prov Bali hanya bertindak sebagai pemrakarsa dan sudah melangsung-kan pra FS. Hasil Pra FS itupun su-dah disampaikan ke pusat dan kini masih dikaji. Ada dua perusahaan konsultan yang dilibatkan selama Pra FS sebelumnya, yakni PT. Pem-bangunan Bali Mandiri dan Airport Kinesis Canada. Pra FS dari kedua perusahaan tersebut memang men-unjukkan hasil yang berbeda. PT. Pembangunan Bali Mandiri meng-

isyaratkan pembangunan bandara di daratan dengan memanfaatkan la-han persawahan, sedangkan Airport Kinesis mengusulkan pembangunan di laut, dengan melakukan reklamasi. Hanya saja, kedua hasil tersebut masih sebatas saran saja. Belum da-pat direalisasikan lantaran keter-batasan biaya. Oleh karena itu, Gu-bernur Pastika mulai mengusulkan alokasi dana ke pemerintah pusat. Bahkan jajarannya pun sudah sem-pat membicarakan hal tersebut den-gan Menteri BUMN. Lebih lanjut Gubernur Pastika menyampaikan, jika dihadapkan pada pilihan darat atau laut, maka ia lebih condong untuk mengikuti saran Airport Ki-nesis. Yakni melakukan reklamasi, demi menyelamatkan 400 hektar lahan sawah. “Menurut saya, rekla-

masi yang lebih fleksibel. Kalau di darat, sawah seluas 400 hektar akan hilang, itu sawah kelas satu,” ujarnya.Selama menunggu realisasi angga-ran FS Rp 2,5 miliar, kini Pemprov Bali sedang berupaya untuk men-untaskan sejumlah urusan di lapa-ngan. Mulai dari perizinan, penye-diaan lahan, serta pengkondisian masyarakat. Ia tidak menutup pintu, apabila ada Kabupaten/Kota yang berminat untuk menanam modal. Seperti dalam proses pembangunan Jalan Tol Bali Mandara. “Pemprov berperan untuk menuntaskan per-soalan, perizinan, pembebasan la-han, dan pengkondisian masyarakat. Kalau kita (Pemprov) punya duit bisa ikut menanam saham, atau Kabupat-en Badung dan Buleleng juga boleh jika, mau ikut,” paparnya. IGADIAH

ehatan Provinsi Bali tidak pernah menugaskan staf turun ke masyarakat untuk membagikan kartu, apalagi meminta uang. Itu murni penipuan.” Ujarnya. Lebih lanjut ditegaskan bahwa Kartu JKBM dibagikan secara gratis, tidak dipungut biaya apapun. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat di-himbau mencari klarifikasi terle-bih dahulu ke Puskesmas setem-pat atau UPT Jaminan Kesehatan Masyarakat Bali (JKMB) telepon 0361-240865 atau SMS Center Pem-prov Bali nomor 08113881875. XNA

Diutamakan untuk Gapoktan yang benar-benar memiliki komitmen, dan kondisi alam yang mendukung. Apabila, salah satu indikator tidak dipenuhi, maka Wagub Sudikerta pun tidak ingin memaksakan pro-gram tersebut digelontorkan. Di samping itu, dalam tahap verifikasi, ia tidak ingin dilandasi oleh fak-tor kedekatan, kekerabatan, apalagi kepentingan politik. Seluruh tahapan

harus dilakukan dengan terbuka. “Tahun ini ada 50 Simantri yang akan diluncurkan, harus dilakukan verifikasi dengan keterbukaan dan transparan. Jangan didasari kedeka-tan, kekerabatan dan kepentingan politik,” tegasnya seraya mengata-kan belum pernah disodori Sim-antri ‘titipan’ dari pihak manapun. Dalam rapat Paripurna ke-marin, Ketua Pansus LKPJ, Wayan

Diesel Astawa memang mengung-kapkan rekomendasinya terkait Simantri. Yakni, merekomendasi-kan agar Gubernur Bali melakukan evaluasi secara menyeluruh ter-hadap tujuan pokok program Sim-antri. Utamanya, terkait penggunaan teknologi, rekrutmen kelompok, lokasi penempatan dan lingkungan, ketersediaan air, pola pengawasan, serta pendamping. Di samping itu,

sarana penunjang seperti listrik dan pengelolaan bio gas dan urine juga turut harus dievaluasi. “Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, Gubernur dapat mengambil langkah-langkah lebih lanjut, sehingga program ini dapat lebih jelas pelaksanaannya,” ungkapnya di hadapan seluruh pe-serta rapat Paripurna. IGADIAH

Wagub Sudikerta Ingatkan SimantriSambungan Hal... 1

Page 8: Tabloid Bali Mandara Edisi 10 | 16 - 30 Mei 2015

BALI MANDARA EDISI 1016 - 30 Mei 2015TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 8

KLUNGKUNG, BaliMandaraMeski baru mulai beroperasi sejak Agustus 2014, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Artha Wig-ulpha yang terletak di Jalan Raya Besakih, Desa Akah, Klungkung ini belakangan terus berupaya untuk merangkul pengrajin dan industri ke-cil yang berada di wilayahnya. Salah satu upaya kedepan yang akan dilakukan yakni dengan membentuk kelompok-kelompok pembuat sa-rana prasarana upacara adat. Hal ini dilakukan mengingat kebutuhan akan hal ini masih sangat prospektif dengan intensitas kegiatan upacara yadnya yang dilakukan masyarakat Bali sangat-lah beragam. “Saat ini kami sedang melakukan

pendekatan ke berbagai tokoh spiritual dan aga-ma yang biasa memerlukan sarana upacara atau yadnya guna membuka pasar, sehingga nantinya mereka bisa bekerjasama dengan kami,” terang Putu Mardika, Ketua Bumdes Artha Wigulpha.Disisi lain, guna mengefektifkan dana yang ada, Bumdes Artha Wigulpha sudah membuka toko, yang menyediakan keperluan rumah tangga dan pertanian yang resmi dibuka Pebruari 2015. Di-akui Mardika, sampai saat ini memang masih sedikit dana yang terserap, hal itu dikarenakan masyarakat yang mebutuhkan masih memiliki ke-wajiban hutang di tempat lain, seperti LPD. Meski demikian pihaknya optimis nantinya akan bisa

dioptimalkan, dengan segala keunggulan yang dimiliki seperti bunga yang lebih ringan dari jasa keuangan lainnya. Selain sebuah toko, Artha Wig-ulpha juga mulai mengembangkan bidang usah-anya di bidang percetakan, dan fotocopy. Sebagai kebanyakan bidang usaha yang baru dirintis, pro-mosi dan sosialisasi diakui sangat penting. Untuk itu pihaknya bekerjasama dengan masing–masing kelian dusun untuk turut memberikan pemaha-man, dan pemanfaatan program Gerbang Sadu. “Sebagai konvensasinya kami memberikan re-ward kepada kelian dusun, bisa berupa uang tun-jangan ataupun bentuk lainnya,” terang Mardika. Ditambahkan, sambil jalan pihaknya akan terus mencari dan mensosialisaikan kepada masyarakat untuk membentuk sebuah kelompok, terutama bagi mereka yang memiliki keinginan untuk maju bersama Gerbang Sadu. Sehingga industri ruma-han yang saat ini dijalankan bisa mengarah ke bis-nis yang lebih besar dan menguntungkan. WAN

Bumdes Artha Wigulpha Desa Akah, Klungkung

Terus Berupaya Rangkul

Industri Kecil

Pengelolaan GSM yang BaikBUMDES Untung 108 Juta Setahun

DENPASAR, BaliMandara Program Gerbang Sadu Mandara Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng diterima tahun 2013. Bantuan GSM dikelola oleh Bumdes dengan membentuk koperasi Simpan Pinjam dan mengelola Toko. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, dilihat dari daftar antri untuk peminja-man sudah menumpuk. “Masyarakat sangat an-tusias dengan program ini, banyak dari mereka yang mengajukan pinjaman untuk mengembang-kan usahanya,” kata Ketua Bumdes, Made Surat-maja. Pinjaman diutamakan kepada perorangan maupun kelompok usaha kecil dan menengah di wilayah Desa Patemon. Pemberian pinjaman dibatasi mulai dari 1 juta sampai dengan 2 juta rupiah sesuai dengan kemampuan usahanya. Menurut I Made Lanus, Sekretaris Desa Patemon,berkat program dan bantuan pemerintah pada tahun 2014 tercatat penurunan jumlahRTM menjadi 354 KK di desa tersebutdari sebelumnya 591 RTM pada tahun 2011. Desa Patemon disasar berbagai program pemerin-tah seperti Koperasi Simpan Pinjam Perempuan (KSPP) dari PNPM yang sudah berjalan dengan

mapan. Bantuan lainnya seperti pengelolaan air bersih yang dikelola oleh pihak ketiga bantuan dari Kementerian ESDM. Lanus mengatakan, ke depannya pengelolaan air ini akan dilimpahkan kepada Bumdes agar desa mendapatkan pemasu-kan tambahan demi kejesahteraan masyarakat. Lebih lanjut Lanus mengatakan terjadi fenomena yang menarik di masyarakat, banyak masyarakat yang nyaman dengan keadaan yang miskin bah-kan mengaku miskin, nyaman karena banyak dapat bantuan. Dari 14 tolak ukur masyarakat dikategorikan miskin, bila diukur secara objektif sebagian besar masyarakat Desa Patemon tidak masuk kategori miskin. “Mungkin kalau objek-tif masyarakat miskin di Patemon tidak menca-pai 10 RTM,” kata Made Lanus. Merubah mind set masyarakat seperti ini merupakan hal paling sulit dan menjadi tanggung jawab kita bersama. Selain Bantuan GSM, Desa Patemon juga su-dah digelontorkan bantuan rehab rumah dari pemerintah pusat sejumlah 225 unit. Dengan banyaknya bantuan ini sedikit demi sedikit jumlah RTM di Desa Patemon menurun.Sebagian bantuan GSM Desa Patemon sebagian dikelola BUMDES untuk membangun toserba yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari masyarakat Patemon. “Selain mengambil barang dari distributor besar, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar, toko ini juga menampung hasil olahan IKM/UMKM/Home Industry khususnya dari masyarakat Desa Pate-mon,” kata Ketua Bumdes Made Suratmaja. Toko yang dibangun pada awal tahun 2014 ber-

modal 140 juta rupiah, saat ini sudah memperoleh keuntungan 108 juta rupiah selama satu tahun ber-jalan. Menurut pengakuan Suratmaja penjualan sehari bisa mencapai 5 juta rupiah. Penjualan bisa berlipat pada hari-hari tertentu seperti saat hari raya keagamaan. Selain mengelola toko, BUM-DES juga mengelola simpan pinjam yang mem-prioritaskan masyarakat kurang mampu. Dari hasil simpan pinjam berdasarkan data di Bumdes hingga April 2015 sudah memperoleh keuntun-gan hingga 16 juta rupiah. Keuntungan ini lebih sedikit dari pengelolaan toko toserba. “Simpan pinjam membutuhkan modal yang besar namun keuntungannya relatif kecil,” ungkap Suratmaja.Keuntungan yang diperoleh Bumdes dari toko dan simpan pinjam di sharing dengan desa sebesar 25 persen, 50 juta rupiah untuk penambahan mod-al di toko dan sisanya untuk biaya operasional. Kepengurusan Bumdes terdiri dari empat orang dan sudah mempekerjakan empat orang karyawan. Menurut Made Lanus, keberhasi-lan pengelolaan Bumdes merupakan buah dari keseriusan pengelola, tempat yang strat-egis, harga barang yang dijual dapat bersaing dan barang yang dijual beraneka ragam. Se-lain itu nilai lebih pengelolaan toko ini adalah menampung hasil home industry masyarakat. Tahun 2015 ini Suratmaja menargetkan ke-untungan dari toko dan simpan pinjam dapat mencapai 150 juta rupiah. Harapan kedepannya Pemprov Bali dapat memberi tambahan modal lagi untuk menambah modal simpan pinjam ka-rena antrean peminjamnya masih banyak. ALEK

Guna mengefektifkan penggunaan dana, BUMDES Artha Wigulpha Desa Akah, Klungkung membuka toko keperluan rumah tangga dan alat pertanian. Inset: Ketua BUMDES, Putu Mardika

Badan Usaha MIlik Desa Patemon Mandara, Desa Patemon, Kec.Seririt, Kab.Buleleng yang mengelola dana bantuan program Gerbangsadu Mandara

GERBANGSADU