52
T.A.K PADA PASIEN DENGAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH A. PENGERTIAN Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan-perasaan tentang diri dan kemampuan diri yang negate yang dapat diekspresikan secara langsung atau tidak langsung (Townsend, 1998:72). Harga diri rendah adalah suatu kondisi di mana individu menilai dirinya negatif (Carpenito, 1998:847). Harga diri rendah adalah perasaan negative terhadap diri sendiri termasuk rasa percaya diri, tidak erharga, tidak berguna, tidak berdaya, pesimis, tidak ada harapan dan putus asa (Depkes RI, 1996). Jadi dapat disimpulkan bahwa harga diri rendah adalah perasaan negative terhadap diri sendiri yang diekspresikan secara langsung ataupun tidak langsung. B. TANDA DAN GEJALA Tanda dan gejala HDR (Ticker, 1998:21) : 1. Mengungkapkan penilaian negatif tentang diri. 2. Mengekspresikan malu atau bersalah.

TAK-HDR.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TAK-HDR.doc

T.A.K PADA PASIEN DENGAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH

A. PENGERTIAN

Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan-perasaan tentang

diri dan kemampuan diri yang negate yang dapat diekspresikan secara

langsung atau tidak langsung (Townsend, 1998:72).

Harga diri rendah adalah suatu kondisi di mana individu menilai

dirinya negatif (Carpenito, 1998:847).

Harga diri rendah adalah perasaan negative terhadap diri sendiri

termasuk rasa percaya diri, tidak erharga, tidak berguna, tidak berdaya,

pesimis, tidak ada harapan dan putus asa (Depkes RI, 1996).

Jadi dapat disimpulkan bahwa harga diri rendah adalah perasaan

negative terhadap diri sendiri yang diekspresikan secara langsung ataupun

tidak langsung.

B. TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala HDR (Ticker, 1998:21) :

1. Mengungkapkan penilaian negatif tentang diri.

2. Mengekspresikan malu atau bersalah.

3. Evaluasi terhadap diri sendiri sebagai tidak mampu menghadapi

peristiwa.

4. Ragu-ragu mencoba sesuatu dan situasi yang baru.

5. Mencari alas an atau menolak umpan balik positif.

6. Merasionalkan kegagalan pribadi.

7. Sangat peka terhadap kritikan.

8. Menyangkut masalah-masalah yang lalu pada orang lain.

Tanda dan gejala HDR (Stuart and Sunden, 1998:230) :

1. Mengkritik diri sendiri dan orang lain.

Page 2: TAK-HDR.doc

2. Penurunan produktivitas.

3. Gangguan dalam berhubungan.

4. Destruktif yang diarahkan orang lain.

5. Perasaan tidak mampu.

6. Rasa bersalah.

7. Mudah tersinggung.

8. Perasaan negative mengenai tubuhnya sendiri.

9. Pandangan hidup yang bertentangan.

10. Destruktif terhadap diri sendiri.

11. Keluhan fisik.

12. Pandangan hidup yang pesimis.

13. Penyalahgunaan obat.

14. Menarik diri secara social.

15. Menarik diri dari realita, khawatir.

C. PENYEBAB TERJADINYA MASALAH HDR

Pada klien yang mengalami gangguan konsep diri harga diri rendah karena

mekanisme koing yang tidak efektif maka klien merasakan minder, tidak

mampu, dan tidak berdaya. Hal ini terjadi karena :

a. Privacy yang kurang diperhatikan.

b. Perlakuan petugas yang kurang baik.

c. Harapan akan struktur, bentuk, dan fungsi tubuh, gangguan tidak tercapai

karena kurang dirawat.

Dari ketiga hal di atas, maka akan menyebabkan individu paling menyendiri

sehingga ia akan memikirkannya secara terus-menerus sehingga rangsangan

internal terus diikuti yang kemudian akan menyebabkan atau mengakibatkan

menarik diri.

Page 3: TAK-HDR.doc

D. AKIBAT HDR

Harga diri rendah dapat mengakibatkan terjadinya “isolasi sosial :

menarik diri “ yaitu keadaan di mana individu mengalami/merasakan

kebutuhan/keinginan atau meningkatkan ketertiban dengan orang lain tetapi

tidak mampu untuk membuat kontak (Carpenito, 2001).

Harga diri rendah disebabkan oleh ketidakmampuan untuk percaya

kepada orang lain, kerentanan seseorang, rendah diri, system pendukung yang

tidak adekuat, ego kurang berkembang, kemungkinan factor herediter dan

disfungsi system keluarga.

Dari teori di atas, penyebab yang muncul adalah mekanisme koping individu

yang tidak efektif (kelainan perilaku adaptif dan kemampuan memecahkan

masalah saat menghadapi kebutuhan hidup akan peran tertentu).

Adapun tanda dan gejala menarik diri adalah :

a. Apatis, ekspresi wajah sedih, afek tumpul.

b. Menghindari orang lain (menyendiri).

c. Komunikasi kurang atau tidak ada.

d. Tidak merawat dan memperhatikan kebersihan diri.

e. Mengisolasi diri.

f. Harga diri rendah.

g. Posisi janin saat tidur.

h. Kurang energi

i. Aktivitas menurun

j. Retensi urine dan feses

E. FAKTOR PREDISPOSISI

Faktor predisposisi adalah factor resiko yang mempengaruhi jenis dan

jumlah sumber yang dapat dibangkitkan oleh individu untuk mengatasi stress

(Stuart and Sunden, 1998:229)

Faktor predisposisi HDR antara lain :

1. Penolakan orang tua

Page 4: TAK-HDR.doc

2. Harapan orang tua yang tidak realistis.

3. Kegagalan yang berulang kali.

4. Kurang mempunyai tanggungjawab personal.

5. Ideal diri yang tidak realistis.

F. FAKTOR PRESIPITASI

Faktor presipitasi adalah stimulus yang dipersepsikan oleh individu

sehingga tantangan, ancaman, atau tuntutan dan yang memerlukan energy

ekstra untuk koping (Stuart and Sunden, 1998:33).

Faktor presipitasi dapat ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal (

Stuart and Sunden), factor tersebut antara lain :

1. Trauma seperti penganiayaan seksual, dan psikologis atau menyaksikan

kejadian yang mengancam kehidupan.

2. Ketegangan peran berhubungan dengan peran/posisi yang diharapkan di

mana individu mengalaminya sebagai frustasi.

Ada 3 jenis transisi peran yaitu :

a. Transisi peran perkembangan

Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan

individu/keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai dan tekanan

untuk menyesuaikan diri. Perubahan normative ini berkaitan dengan

pertumbuhan.

b. Transisi peran situasi

Terjadi dengan bertambahnya atau berkurangnya anggota-anggota

keluarga melalui kelahiran atau kematian.

c. Transisi peran sehat sakit

Sebagai akibat pergeseran keadaan sehat ke keadaan sakit.

Transisi ini dicetuskan oleh :

1. Kehilangan bagian tubuh

2. Prosedur medis

3. Perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh.

Page 5: TAK-HDR.doc

G. POHON MASALAH

akibat

masalah utama

penyebab

H. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

1. Isolasi social : menarik diri (MD)

Keadaan di mana individu mengalami/merasakan kebutuhan/keinginan

atau meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu

membuat kontak (Carpenito, 2001).

DS : - Kurang bergairah

Suka menyendiri

Banyak tidur siang

DO : - Tidak komunikatif

Melamun dan menyendiri

Tampak diam

Tidak berlebihan

Isolasi social : menarik diri

Harga diri rendah (HDR)

Mekanisme koping tidak efektif

Page 6: TAK-HDR.doc

Tinggal di tempat tidur dalam waktu yang lama.

2. Harga diri rendah (HDR)

Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan-perasaan tentang diri

dan kemampuan diri yang negate yang dapat diekspresikan secara

langsung atau tidak langsung (Townsend, 1998:72).

DS :

Selera makan kurang

Tidak berani menatap lawan bicara

Merusak diri/orang lain dan lingkungan.

Nada suara rendah/lemah.

DO:

Khawatir

Wajah murung

Penampilan tidak rapi

Banyak menunduk

3. Mekanisme koping yang tidak efektif

Adalah suatu metode/cara yang dimiliki seseorang untuk

memecahkan/menyelesaikan masalah tetapi metode tersebut dirasa kurang

efektif sehingga masalah yang ada malah tidak dapat diselesaikan.

DS : - merasa minder

Tidak mampu

Tidak berdaya

I. DIAGNOSA

1. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

2. Mekanisme koping yang tidak efektif

3. Resiko isolasi social : menarik diri

J. TINDAKAN KEPERAWATAN

Page 7: TAK-HDR.doc

1. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

TUM : Klien memiliki konsep diri yang positif.

TUK I : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan

perawat.

a. Kriteria evaluasi :

Setelah…….kali interaksi, klien menunjukkan ekspresi wajah

bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat

tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau

duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah

yang dihadapi.

b. Intervensi :

Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip

komunikasi terapeutik :

i. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal.

ii. Perkenalkan diri dengan sopan.

iii. Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien.

iv. Jelaskan tujuan pertemuan.

v. Jujur dan menepati janji.

vi. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.

vii. Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien.

TUK II : Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan

kemampuan yang dimiliki

a. Kriteria evaluasi :

Setelah…….kali interaksi, klien menyebutkan :

i. Aspek positif dan kemampuan yang dimiliki.

ii. Aspek positif keluarga.

iii. Aspek positif lingkungan klien.

b. Intervensi :

i. Diskusikan dengan klien tentang:

Page 8: TAK-HDR.doc

Aspek positif yang dimiliki klien, keluarga dan lingkungan.

Kemampuan yang dimiliki klien.

ii. Bersama klien, buat daftar tentang :

Aspek positif klien, keluarga dan lingkungan.

Kemampuan yang dimiliki klien.

iii. Beri pujian yang realistis, hindarkan member penilaian negative.

TUK III : Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk

dilaksanakan.

a. Kriteria evaluasi :

Setelah……kali interaksi klien menyebutkan kemampuan yang

dapat dilakukan.

b. Intervensi :

i. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat dilaksanakan.

ii. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan pelaksanaannya.

TUK IV : Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki.

a. Kriteria evaluasi :

Setelah……kali interaksi klien dapat membuat rencana kegiatan

harian.

b. Intervensi :

a. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan

setiap hari sesuai kemampuan klien :

Kegiatan mandiri

Kegiatan dengan bantuan

b. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien.

c. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat dilakukan

klien.

TUK V : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang

dibuat.

Page 9: TAK-HDR.doc

a. Kriteria hasil :

Setelah…….kali interaksi klien dapat melakukan kegiatan sesuai

jadwal yang dibuat.

b. Intervensi :

i. Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang telah

direncanakan.

ii. Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien.

iii. Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien.

iv. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah pulang.

TUK VI : Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang

ada.

a. Kriteria evaluasi :

Setelah.….kali interaksi klien memanfaatkan system pendukung

yang ada di keluarga

b. Intervensi :

i. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat

klien dengan HDR.

ii. Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat.

iii. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

II. Metode Therapy Aktivitas Kelompok

a. Stimulasi Kognitif / Persepsi

Klien dilatih mempersepsikan stimulus, yang disediakan atau yang pernah

dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi.

Dengan proses ini diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam

kehidupan menjadi adaptif.

1) Stimulasi Sensoris

Page 10: TAK-HDR.doc

Aktivitas digunakan sebagai stimulus pada sensori klien, kemudian

diobservasi reaksi sensori klien terhadap stimulus yang disediakan berupa

ekspresi perasaan secar non-verbal.

2) TAK Orientasi Realitas

Klien diorientasikan kepada kenyataan yang ada disekitarnya (diri sendiri,

orang lain disekelilingnya, orang yang dekat dengan klien, dan lingkunan yang

mempunyai hubungan dengan klien).

Demikian pula dengan orientasi waktu saat ini, waktu yang lalu dan rencana

kedepan, aktivitas dapat berupa orientasi orang, waktu, tempat, benda yang ada

disekitar dan semua kondisi nyata.

3) TAK Sosialisasi

Merupakan suatu upaya untuk memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah

klien dengan masalah hubungan sosial. Tujuan umum dari terapi ini ialah klien

dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap. Sosialisasi

dapat juga dilakukan secara bertahap dari interpersonal, kelompok dan massa.

Aktifitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam kelompok.

b. Metode

Ada 3 macam metode dalam TAK ini antara lain :

Dinamika kelompok.

Diskusi dan tanya jawab.

Bermain peran atau simulasi.

Ini sangat baik untuk terapi dengan klien yang memerlukan fasilitas dalam

mengembangkan kemampuan mengingat, meningkatkan ketenangan dan

mengontrol emosi.

Kegiatan ini dinamakan shering perasaan dimana anggota akan belajar untuk

saling berkomunikasi yang memiliki tujuan mengutarakan perasaan dan persepsi

Page 11: TAK-HDR.doc

dalam memperjelas sesuatu masalah yang diungkapkan, sehingga secara bertahap

klien akan melakukan hubungan sosial dengan orang lain.

Page 12: TAK-HDR.doc

TAK STIMULASI PERSEPSI: HARGA DIRI RENDAH

Sesi 1: Identifikasi Hal Positif pada Diri

I. Tujuan Umum

1. Klien memiliki konsep diri yang positi

II. Tujuan khusus

1. Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangakan

2. Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya

III. Kriteria anggota

Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktivitas kelompok ini adalah

1. Klien yang tidak terlalu gelisah.

2. Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya Terapi

Aktifitas Kelompok.

3. Klien tindak kekerasan yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi

dalam kelompok kecil.

4. Klien  tenang dan kooperatif

5. Kondisi fisik dalam keadaan baik.

6. Mau mengikuti kegiatan terapi aktivitas

IV. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Therapy aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada:

Hari / Tanggal :

Waktu :

Page 13: TAK-HDR.doc

Tempat :

V. Nama Klien dan Ruangan

Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang, sedangkan yang

lainnya sebagai cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan.

Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai

cadangan yaitu:

Klien peserta TAK :

a) Tn.

b) Tn.

c) Tn.

d) Tn.

e) Tn.

Klien peserta TAK cadangan:

(a) Tn.

(b) Tn.

VI. Metode dan Alat

TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik,

penggunaan alat hanya yang ada diruangan saja seperti :

1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK

2. Kertas putih HVS 2 kali jumlah klien yang mengikuti TAK

Metode

Page 14: TAK-HDR.doc

1. Diskusi

2. Permainan

VII. Susunan Pelaksana

Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas sesi 1 yang

telah disepakati, sebagai berikut:

Leader :

Co. Leader :

Fasilitator 1 :

Fasilitator 2 :

Fasilitator 3 :

Fasilitator 4 :

Fasilitator 5 :

Fasilitator 6 :

Observer :

VIII. Uraian Tugas Pelaksana

a) Leader

Tugas :

i. Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan

jalan menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien

termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya.

Page 15: TAK-HDR.doc

ii. Auxilery Ego, yaitu sebagai penopang bagi anggota yang terlalu

lemah atau mendominasi.

iii. Koordinator, yaitu Mengarahkan proses kegiatan kearah

pencapaian tujuan dengan cara memberi motivasi kepada anggota

untuk terlibat dalam kegiatan.

b) Co. Leader

Tugas :

i. Membuka acara.

ii. Mendampingi Leader.

iii. Mengambil alih posisi Leader jika Leader bloking.

iv. Menyerahkan kembali posisi kepada Leader.

v. Menutup acara diskusi.

c) Fasilitator

Tugas :

i. Mempertahankan kehadiran peserta.

ii. Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta.

iii. Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari

luar maupun dari dalam kelompok.

d) Observer

Tugas :

i. Mengidentifikasi isue penting dalam proses

Page 16: TAK-HDR.doc

ii. Mengidentifikasi strategi yang digunakan Leader

iii. Mengamati dan mencatat :

1) Jumlah anggota yang hadir

2) Siapa yang terlambat

3) Daftar hadir

4) Siapa yang memberi pendapat atau ide

5) Topik diskusi

iv. Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok pada sesion atau

kelompok yang akan datang.

v. Memprediksi respon anggota kelompok pada sesion berikutnya.

IX.MEKANISME KEGIATAN

Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan nyaman dan tenang

Langkah kegiatan

1. Persiapan

a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan gangguan konsep

diri : Harga diri rendah

b. Membuat kontrak dengan klien

c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

Page 17: TAK-HDR.doc

1) Salam terapeutik

a. Salam dari terapis kepada klien

b. Perkenalkan nama dan panggilan terapis ( pakai papan nama )

c. Menanyakan nama dan panggilan semua klien ( beri papan nama )

2) Evaluasi / validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

3) Kontrak

a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bercakap – cakap tentang

hal positif diri sendiri

b. Terapis menjelaskan aturan main berikut :

Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta

izin kepada terapis

Lama kegiatan 45 menit

Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

4) Tahap kerja

a. Terapis memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama panggilan

serta memakai papan nama.

b. Terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien.

c. Terapis meminta tiap klien menulis pengalaman yang tidak

menyenangkan.

d. Terapis memberi pujian atas peran serta klien

e. Terapis membagikan kertas yang kedua

f. Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang diri sendiri :

kemampuan yang dimiliki, kegiatan yang biasa dilakukan dirumah

dan di RS.

g. Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah ditulis

secara bergiliran sampai semua klien mendapat giliran.

h. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien.

5) Tahap terminasi

a. Evaluasi

Page 18: TAK-HDR.doc

a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Tindak lanjut

Terapis meminta klien menulis hal positif lain yang belum tertulis

c. Kontrak yang akan datang

a) Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hal positif

diri yang dapat diterapkan di RS dan dirumah.

b) Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi

Evalusi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.

Aspek yang di evalusai adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk

TAK stimulus presepsi : harga diri rendah Sesi 1, kemamapuan klien yang diharapkan

adalah menuliskan pengalaman yang tidak menyenangkan dan aspek positif

( kemampuan ) yang di miliki. Formulir evaluasi sebagai berikut .

Page 19: TAK-HDR.doc

Sesi 1

Stimulus persepsi : harga diri rendah

Kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan hal positif diri

sendiri

No. Nama Klien Menulis pengalaman yang tidak

menyenangkan

Menulis hal

positif diri sendiri

1

2

3

4

5

6

7

Page 20: TAK-HDR.doc

8

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.

2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menulis pengalaman

yang tidak menyenangkan dan aspek positif diri sendiri. Beri tanda ( √ ) jika

klien mampu dan tanda ( x ) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan

proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti Sesi 1, TAK stimulus

persepsi harga diri rendah. Klien mampu menuliskan tiga hal pengalaman yang

tidak menyenangkan, mengalami kesulitan menyebutkan hal positif diri.

Anjurkan klien menulis kemampuan dan hal positif dirinya dan tingkatkan

reinforcement ( pujian )

Sesi 2 : Melatih Positif pada Diri

I. Tujuan umum

Klien memiliki konsep diri yang positif

II. Tujuan khusus

1. Klien dapat menilai hal positif diri yang dapat digunakan.

2. Klien dapat memilih hal positif diri yang akan dilatih.

3. Klien dapat melatih hal positif diri yang telah dilatih.

4. Klien dapat menjadwalkan penggunaan kemampuan yang telah dilatih.

Page 21: TAK-HDR.doc

III. Kriteria anggota

Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktivitas kelompok ini

adalah

7. Klien yang tidak terlalu gelisah.

8. klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya

Terapi Aktifitas Kelompok.

9. Klien HDR yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi dalam

kelompok kecil.

10. Klien  tenang dan kooperatif

11. Kondisi fisik dalam keadaan baik.

12. Mau mengikuti kegiatan terapi aktivitas

13. Sudah mengikuti TAK Sesi 1

IV. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Therapy aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada:

Hari / Tanggal :

Waktu :

Tempat :

V. Nama Klien dan Ruangan

Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang, sedangkan yang

lainnya sebagai cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan.

Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai

cadangan yaitu:

Page 22: TAK-HDR.doc

Klien peserta TAK :

a) Tn.

b) Tn.

c) Tn.

d) Tn.

e) Tn.

Klien peserta TAK cadangan:

(a) Tn.

(b) Tn.

VI. Metode dan Alat

TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik,

penggunaan metode dan alat hanya yang ada diruangan saja seperti :

Alat

1. Spidol dan papan tulis

2. Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih

3. Kertas daftar kemampuan positif pada Sesi 1

4. Jadwal kegiatan sehari – hari dan pulpen

5. Tape recorder

6. kaset tape

7. gelas plastik

Metode

Page 23: TAK-HDR.doc

1. Diskusi dan tanya jawab

2. Bermain peran

3. Dinamika kelompok

VII. Susunan Pelaksana

Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas sesi 1 yang

telah disepakati, sebagai berikut:

Leader :

Co. Leader :

Fasilitator 1 :

Fasilitator 2 :

Fasilitator 3 :

Fasilitator 4 :

Fasilitator 5 :

Fasilitator 6 :

Observer :

VIII. Uraian Tugas Pelaksana

a) Leader

Tugas :

i. Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi

dengan jalan menciptakan situasi dan suasana yang

Page 24: TAK-HDR.doc

memungkinkan klien termotivasi untuk mengekspresikan

perasaannya.

ii. Auxilery Ego, yaitu sebagai penopang bagi anggota yang

terlalu lemah atau mendominasi.

iii. Koordinator, yaitu Mengarahkan proses kegiatan kearah

pencapaian tujuan dengan cara memberi motivasi kepada

anggota untuk terlibat dalam kegiatan.

b) Co. Leader

Tugas :

i. Membuka acara.

ii. Mendampingi Leader.

iii. Mengambil alih posisi Leader jika Leader bloking.

iv. Menyerahkan kembali posisi kepada Leader.

v. Menutup acara diskusi.

c) Fasilitator

Tugas :

i. Mempertahankan kehadiran peserta.

ii. Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta.

iii. Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik

dari luar maupun dari dalam kelompok.

d) Observer

Tugas :

Page 25: TAK-HDR.doc

i. Mengidentifikasi isue penting dalam proses

ii. Mengidentifikasi strategi yang digunakan Leader

iii. Mengamati dan mencatat :

1.Jumlah anggota yang hadir

2.Siapa yang terlambat

3.Daftar hadir

4.Siapa yang memberi pendapat atau ide

5.Topik diskusi

iv. Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok pada sesion

atau kelompok yang akan datang.

v. Memprediksi respon anggota kelompok pada sesion

berikutnya.

IX. MEKANISME KEGIATAN

A. Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

2. Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih.

3. Ruangan nyaman dan tenang.

Keterangan:

Page 26: TAK-HDR.doc

Langkah kegiatan

1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti Sesi 1

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

1. Salam dari terapis kepada klien

2. Klien dan terapis pakai papan nama

b. Evaluasi / validasi

1. Menanyakan perasaan klien saat ini

2. Menanyakan apakah ada tambahan hal positif klien

c. Kontrak

1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu melatih hal positif pada

klien

2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :

Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta

izin kepada terapis

Lama kegiatan 45 menit

Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap kerja

Page 27: TAK-HDR.doc

a. Siapkan peserta, 2 fasilitator membentuk perangkap dengan

bergandengan tangan dan anggota kelompok membentuk barisan

memanjang ke belakang sambil memegang pundak di depannya.

b. Hidupkan kaset pada tape recorder.

c. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang masuk perangkap

mendapatkan giliran untuk menyebutkan kembali daftar kemampuan

positif pada sesi 1 kemudian menyebutkan kemampuan yang menjadi

pilihannya dan menulisnya di whiteboard.

d. Ulangi a, b dan c sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.

e. Hidupkan kembali kaset pada tape recorder dan mainkan permainannya

lagi. Pada saat tape dimatikan, minta pada anggota kelompok yang masuk

perangkap untuk menyebutkan kembali daftar kemampuan positif pada

sesi 1 kemudian menyebutkan kemampuan yang menjadi pilihannya dan

menulisnya di whiteboard.

f. Ulangi e sampai semua anggota mendapat giliran.

g. Kemudian terapis mengidentifikasi kegiatan yang paling banyak dipilih

oleh pasien diambil untuk dilatih.

h. Terapis melatih cara pelaksanaan kegiatan / kemampuan yang dipilih

dengan cara berikut:

1. Terapis memperagakan

2. Klien memperagakan ulang ( semua klien mendapat giliran )

3. Berikan pujian sesuai dengan keberhasilan klien

i. Kegiatan a sampai dengan g, dapat diulang untuk kemampuan / kegiatan

yang berbeda.

j. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan member

tepuk tangan.

Page 28: TAK-HDR.doc

4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

2. Terapis memberikan pujian kepada kelompok.

b. Tindak lanjut

Terapis meminta klien memasukkan kegiatan yang telah dilatih pada

jadwal kegiatan sehari - hari

c. Kontrak yang akan datang

1. Menyepakati TAK yang akan datang untuk hal positif

2. Menyepakati waktu dan tempat sampai aspek positif selesai dilatih

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi

Evalusi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.

Aspek yang di evalusai adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk

TAK stimulus presepsi : harga diri rendah Sesi 2, kemamapuan klien yang diharapkan

adalah memiliki satu hal positif yang akan dilatih dan memperagakannya. Formulir

evaluasi sebagai berikut.

Sesi 2

Stimulus persepsi : harga diri rendah

Kemampuan melatih kegiatan positif

No Nama Klien Membaca daftar

hal positif

Memilih hal

positif yang akan

Memperagakan

kegiatan positif

Page 29: TAK-HDR.doc

dilatih

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.

2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan membaca ulang daftar hal

positif dirinya, memilih satu hal positif untuk dilatih dan memperagakan

kegiatan positif tersebut. Beri tanda ( √ ) jika klien mampu dan tanda ( x ) jika

klien tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses

keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti Sesi 2, TAK stimulus persepsi harga

diri rendah. Klien telah melatih merapikan tempat tidur. Anjurkan dan jadwalkan agar

klien melakukannya serta berikan pujian.

Page 30: TAK-HDR.doc

STRATEGI PELAKSANAAN

TAK SESI 1

Pertemuan 1 : SP1 TAK

Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi klien :

Page 31: TAK-HDR.doc

2. Kriteria anggota :

a. Klien yang tidak terlalu gelisah.

b. klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya

Terapi Aktifitas Kelompok.

c. Klien tindak kekerasan yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi

dalam kelompok kecil.

d. Klien  tenang dan kooperatif

e. Kondisi fisik dalam keadaan baik.

f. Mau mengikuti kegiatan terapi aktivitas.

3. Nama Klien

a. Klien peserta TAK

Tn.

Tn.

Tn.

Tn.

Tn.

Tn.

2) Klien Peserta TAK cadangan

Tn.

Tn.

4. Diagnosa keperawatan : Harga Diri Rendah

5. Tujuan :

TUM : Klien memiliki konsep diri yang positif

TUK I :

- Klien dapat membina hubungan saling percaya.

- Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang

dimiliki.

- Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan.

Page 32: TAK-HDR.doc

- Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki.

- Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat.

- Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada.

6. Tindakan keperawatan

SP1P :

- Mengidentifikasi aspek positif klien.

- Menilai aspek positif klien.

- Memilih aspek positif klien.

- Melatih aspek positif klien.

- Memasukkan dalam rencana harian.

B. STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

1. Fase orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi…..Perkenalkan nama saya……Nama mbak siapa?Mbak

biasa dipanggil siapa???Saat ini saya yang bertugas di ruang ini selama

…….. hari.”.

Validasi

“Bagaimana perasaan mbak hari ini?Apa yang dirasakan sekarang?Ada

masalah yang dirasakan?”

Kontrak

“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan

yang pernah dilakukan baik di rumah maupun di rumah sakit?Kita bisa

ngobrol dimana?Bagaimana kalau di taman saja?Berapa lama kita akan

ngobrol?Bagaimana kalau 15 menit?”

2. Fase kerja

“Sebelum kita mulai,ada yang ingin mbak tanyakan?Baiklah, apa saja

kemampuan yang mbak miliki?Bagus,,,apalagi mbak?Saya tulis dulu ya…

Apa lagi kegiatan yang biasa dilakukan?Bagaimana kalau

Page 33: TAK-HDR.doc

merapikan/membersihkan tempat tidur dan menyapu?Oooo,Mbak juga sering

mencuci piring?Bagus sekali…Jadi sekarang ada 4 kemampuan yang mbak

miliki Nah sekarang sudah ada 4 kemampuan yang bisa mbak lakukan.

Sekirnya mana yang mbak bisa lakukan di rumah sakit?Iya mbak, merapikan

tempat tidur juga bisa. Mari kita lakukan.!Bagus mbak bisa merapikan tempat

tidur dengan baik. Mbak bisa melakukannya tiap hari. Alangkah indah dan

nyaman sekali kamar mbak ini.”

3. Fase terminasi

a. Evaluasi subjektif

“Sekarang,bagaimana perasaan mbak setelah kita melakukan latihan tadi?

b. Evaluasi objektif

“Tadi kan mbak punya 4 kemampuan yang dimiliki. Mbak masih ingat

tidak apa saja tadi?Iya benar.”

c. Rencana tindak lanjut

“Mbak, kemampuan-kemampuan tadi kita masukkan ke jadwal yuk!!!

Pertama kali kita mulai dari kegiatan yang pertama kita lakukan tadi,

begini caranya…Ayo dilakukan sendiri!!Iya bagus. Dilanjutkan kegiatan

yang selanjutnya. Mbak, mau berapa hari sekali merapikan tempat

tidur???Iya , mbak bagus!!!Setiap pagi atau sehabis bangun tidur. Kita

masukkan ke jadwal harian ya mbak!!!Nah jadi kan.”

d. Kontrak

- Topik :”Mbak, besok pagi kita lakukan latihan lagi ya mbak

seperti hari ini tapi nanti kita tambah lagi ya???? Besok mau

melakukan apa mbak???Iya baiklah besok ditambah menyapu ya

mbak.”

- Tempat :”Besok kita mau ngobrol di mana mbak???Bagaimana

kalau besok saya datang ke kamar mbak saja??kan besok kita akan

berlatih merapikan tempat tidur, bagaimana mbak???”

Page 34: TAK-HDR.doc

- Waktu :”Kalau begitu besok kita bisa ketemu jam berapa

mbak???Bagaimana kalau pagi sekitar jam 08.00 WIB???Setelah

sarapan ya mbak??”

“Berhubung waktu yang sudah kita sepakati telah habis,maka pertemuan

kali ini saya cukupkan sampai di sini dulu ya mbak. Besok kita ketemu

sesuai dengan yang kita sepakati tadi ya mbak???Saya permisi dulu ya

mbak. Sampai ketemu besok mbak. Selamat siang.”

STRATEGI PELAKSANAAN

TAK SESI 2

Pertemuan 2 : SP2 TAK

Page 35: TAK-HDR.doc

Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien :

2. Kriteria anggota :

a. Klien yang tidak terlalu gelisah.

b. klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya

Terapi Aktifitas Kelompok.

c. Klien tindak kekerasan yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi

dalam kelompok kecil.

d. Klien  tenang dan kooperatif

e. Kondisi fisik dalam keadaan baik.

f. Mau mengikuti kegiatan terapi aktivitas.

B. Nama Klien

1) Klien peserta TAK

Tn.

Tn.

Tn.

Tn.

Tn.

Tn.

2) Klien Peserta TAK cadangan

Tn.

Tn.

3) Diagnosa keperawatan : Harga Diri Rendah

4) Tujuan :

Klien dapat melakukan kegiatan kedua sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki

Page 36: TAK-HDR.doc

5) Tindakan Keperawatan

SP2P : - Mengeevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

1. Melatih kemampuan kedua

2. Menganjurkan pasien untuk memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

B.STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

1.Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

“ Selamat pagi mbak …. Masih ingat dengan saya ? iya , benar sekali.

b. Validasi

“Bagaimana perasaan mbak … hari ini ? Apakah kegiatan – kegiatan

kemarin sudah dilakukan ? Bagaimana hasilnya setelah melakukanya ?

Iya,bagus.”

c. Kontrak

“Ok,Sesuai kesepakatan kemarin ,hari ini kita bertemu lagi untuk

melakukan kegiatan yang kedua yaitu menyapu.Berapa lama kita akan

melakukan kegiiatan tersebut mbak?Bagaimana kalau 15 menit?Ok,15

menit ya mbak.”

2.Fase Kerja

“Apakah ada yang ingin mbak tanyakan sebelum kita mulai melakukan

kegitan menyapu ? Nah,caranya ambil sapu itu kemudian mulailah

menyapu dari sudut kemudian ketengah.Setelah sudah terkumpul ditengah

kemudian buang ketempat sampah yang sudah disediakan.Bagaimana bisa

kan mbak ? Oooo,, mbak mau mencoba ? Iya mas ,silahkan !!! Coba

mbak menyapu dikamar mbak ini saja dulu.Iya mbak,,bagus sekali.Mbak

Page 37: TAK-HDR.doc

bisa melakukan dengan baik.Nah,alangkah lebih bersih dan nyamannya

kamar mbak ini jika disapu setiap hari mbak,mau kan melakukannya ?

Jangan lupa kegiatan ini tadi dimasukkan dalam jadwal kegiatan harian ya

mbak !!!”

3.Fase Terminasi

a. Evaluasi Subyektif

“Bagaimana perasaanya sekarang mbak ?”

b. Evaluasi Obyektif

“Coba mbak sebutkan kegiatan apa saja yang sudahh kita lakukan

mulai kemarin sampai hari ini. Iya,benar sekali mbak.Mbak bisa

melakukan semua kegiatan itu tiap hari,OK !!!”

c. Rencana Tindak Lanjut

“Seperti kemarin ,kegitan yang ini juga dimasukkan kejadwal kegiatan

harian.Mau berapa kali sehari mbak ??

Ok, 3x sehari ya mbak.Pagi,siang dan sore.Masih ingat kan cara

memasukkanya.Iya,benar sekali mbak.”

d. Kontrak

“Yach,waktu kita sudah habis mbak.Tapi tidak apa-apa besok kita

lanjutkan lagi untuk mengetahui sejauh mana mbak …. Melakukan

kegiatan – kegiatan itu dan juga mengetahui manfaatnnya buat mbak

….. Bagaimana apakah mbak bersedia ? Ok, besok saya bisa menemui

mbak ….dimana? Baik,ditaman ya.Jam berapa Mas ? Jam 10.00 ya

mas ? Baiklah kalau begitu,berap lama ?

Bagaiman kalau 15 menit ? Ok,besok saya akan menemui mbak …..

ditaman jam 10.00 pagi ya. Sampai ketemu besok ya mbak.Saya

permisi dulu .Selamat Pagi mbak !!!!”

Page 38: TAK-HDR.doc

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna & Akemat. 2004. Keperawatan Jiwa, Terapi Aktivitas Kelompok.

Jakarta: EGC.

Page 39: TAK-HDR.doc

Wuyungvh (2010), TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SESI 2. http://wuyungnurse.blogspot.com/2010/01/terapi-aktivitas-kelompok-sesi-2.html. Diakses pada tanggal

Darsana, Wayan (2009), http://darsananursejiwa.blogspot.com/2009/09/pedoman-

pelaksanaan-terapi-aktivitas.html. Diakses pada tanggal

Stuart, Gail W.2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5 . Jakarta: EGC.

Yosep, Iyus.2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama