20
TALASEMIA Ahmad Azroei Bin Mohd Yusup @ Muallif 10 2008 312

Talasemia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Talasemia

Citation preview

Talasemia

Talasemia

Ahmad Azroei Bin Mohd Yusup @ Muallif10 2008 312ANAMNESISIdentitas pasienKeluhan utamaKeluhan penyertaRiwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit keluargaRiwayat sosialPemeriksaan fisikTanda-tanda vitalInspeksiPucatKelainan warna kulitTanda-tanda ikterusBentuk muka mengoloidPalpasiPembesaran organ intra abdominal (hepar, lien)Auskultasi Pemeriksaan penunjangAnemia berat (Hb < 3 g/dl atau 4 g/dl)Morfologi eritrosit : Gambaran hemolitik Dapat terjadi leukopenia dan trombositopenia Retikulosit MCV rendah (< 65 fl), MCHC Sumsum tulang aktivitas eritropoesis Kadar besi serum Kadar feritinin serum Kadar bilirubin indirek

Foto rontgenTulang: osteoporosis, tampak struktur mozaikPada tulang pipih dan tulang panjang: tampak penipisan lapisan kortikal dan pelebaran ruang diploidGambaran hair on end pada foto kepala didapat dari pasien dengan Cooley anemia.

Elektroforesis HbTerdapat peningkatan HbF dalam SDM pada Beta talasemiaHb Bart in newborns withthalassemia traitPada thalassemia, tidak ada Hb A hanya Hb A2dan Hb F yang ditemukan

Working diagnosisMerupakan salah satu jenis anemia hemolitik merupakan penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal

Thalasemia adalah kelainan herediter akibat adanya mutasi gen globin yg menyebabkan berkurangnya atau tidak adanya sintesis 1 atau lebih rantai globin

Klasifikasi: thalasemia alfa: berkurang atau tiada sintesis alfa globinthalasemia alfa 1: silent carrier, asimtom, ada delesi alfa alelthalasemia alfa 2: elesi 2 bagian gen alfa globin pd kromosom sama.Penyakit Hb H: ddpt dr org tua dgn alfa talasemia 1 dan 2 sehingga kehilangan 3 dr 4 alel alfa globin.thalasemia beta: berkurang atau tidak adanya sintesis beta globintalasemia beta minimatalasemia beta traittalasemia beta intermediatalasemia beta mayortalasemia beta dan gamma: gangguan pembentukan rantai beta dan gamma yg ltk gen berdekatantalasemia d: gangguan pembentukan rantai deltaDIFFERENTIAL DIAGNOSISAnemia defisiensi besiAnemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya zat besi untuk sintesis heme pada hemoglobin untuk transportasi O2 ke jaringan tubuh.Penyebab terjadinya penyakit ini adalah asupan zat besi yg kurang, gangguan absorbsi kongenital, perdarahan akut maupun kronis, dan faktor nutrisi.pemeriksaan fisik dan ditemukan anak tampak lemas, sering berdebar-debar, lekas lelah, pucat, sakit kepala, iritabel dan konjungtiva akular.Tidak disertai ikterus, organomegali dan limphadenopati

Anemia sideroblastikAdalah anemia mikrositik-hipokromik yang ditandai oleh adanya sel-sel darah merah imatur (sideroblas) dalam sirkulasi dan sumsum tulang.Anemia sideroblastik primer dapat terjadi akibat efek genetik pada kromosom X Penyebab sekunder anemia sideroblastik adalah obat-obat tertentu, misalnya beberapa obat kemoterapi dan ingesti timah.Pemeriksaan diagnostik: populasi nyata dari hipokromik, mikrositik eritrosit sehingga secara keseluruhan eritrosit menunjukkan kcmungkinan normal kecuali Fe, TIBC normal, feritin, bercak basofilik, cincin sideroblastik pada sumsum tulang

etiologiPenyakit yang diturunkan secara genetik dan resesif.

epidemiologipaling banyak dijumpai diindonesiadanitali.Di Indonesia lebih banyak ditemukan kasus talasemia beta. Insiden pembawa sifat Thalassemia di Indonesia berkisar antara 6-10%Kalau sepasang dari merekamenikah, kemungkinan untuk mempunyai anak penderita talasemia berat adalah 25%, 50% menjadi pembawa sifat (carrier) talasemia, dan 25% kemungkinan bebas talasemiapatofisiologyPenyebab anemia pada thalassemia bersifat primer dan sekunder.

Primer adalah berkurangnya sintesis HbA dan eritropoesis yang tidak efektif disertai penghancuran sel-sel eritrosit intramedular.

sekunder ialah karena defisiensi asam folat, bertambahnya volume plasma intravaskular yang mengakibatkan hemodilusi, dan destruksi eritrosit oleh system retikuloendotelial dalam limpa dan hati

Terjadinya hemosiderosis merupakan hasil kombinasi antara transfusi berulang, peningkatan absorbsi besi dalam usus karena eritropoesis yang tidak efektif, anemia kronis, serta proses hemolisis.

penatalaksanaanUmum Makanan gizi seimbang Dietetik Makanan, obat yang banyak mengandung zat besi sebaiknya dihindarkanKhususDapat dicoba transplantasi sumsum tulangPRC 10-15 ml/kgBB setiap 4 minggu mengatasi anemia, sehingga kadar Hb > 10 g/dl Bila terdapat tanda gagal jantung, pernah ada kelainan jantung atau Hb < 5 g/dl maka dosis untuk satu kali pemberian tidak boleh lebih dari 5 ml/kgBB dengan kecepatan tidak lebih dari 2 ml/kgBB/jam. Sambil menunggu transfusi darah, diberikan O2 dengan kecepatan 2-4 L/menit

Iron chelating agent (desferioksamin) mengatasi kelebihan Fe dalam jaringan tubuh, dengan dosis 1-2 g/hari, s.k.

SplenektomiDilakukan bila didapat hipersplenisme atau jarak pemberian transfusi yang makin pendek

Asam folat 1 mg/hari p.o.

Pendonoran darah tali pusat (Cord Blood)Cord blood adalah darah yang ada di dalam tali pusat dan plasenta. Seperti tulang sumsum, itu adalah sumber kaya sel induk, bangunan blok dari sistem kekebalan tubuh manusia. Dibandingkan dengan pendonoran sumsum tulang, darah tali pusat non-invasif, tidak nyeri, lebih murah dan relatif sederhana.

komplikasiHeart and liver diseaseInfeksiOsteoporosis

prognosisTergantung pada klassifikasi talasemia. Thalassemia alfa 1 dan thalassemia alfa 2 dengan fenotip yang normal pada umumnya mempunyai prognosis baik dan tidak memerlukan pengobatan khusus.Thalassemia homozigot umumnya meninggal pada usia muda dan jarang mencapai usia deKade ke 3, walaupun digunakan antibiotic untuk mencegah infeksi dan pemberian chelating agents (desferal) untuk mengurangi hemosiderosis (harga umumnya tidak terjangkau oleh penduduk Negara berkembang). Di Negara maju dengan fasilitas transfuse yang cukup dan perawatan dengan chelating agents yang baik, usia dapat mencapai decade ke 5 dan kualitas hidup juga lebih baik.

SEKIAN, TERIMA KASIH