TANAMAN LIDAH MERTUA

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Indonesia umumnya memiliki iklim tropisdan lembab. Hal ini memudahkanperkembangbiakan mikroorganisme, baikyang patogen maupun yang non patogen.Keadaan iklim yang demikian menyebabkantimbulnya banyak penyakit yang disebabkanoleh bakteri dan mikroorganisme lainnya.

    Telah banyak penelitian-penelitianmengenai antibakteri yang dilakukan, akantetapi saat ini muncul banyak masalah sulityang dihadapi, yaitu terjadinya resistensibakteri terhadap antibiotik yang digunakan(Volk & Wheeler 1993). Berkembangnyaresistensi terhadap obat-obatan merupakansalah satu contoh proses alamiah yang takpernah ada akhirnya yang dilakukan olehorganisme untuk beradaptasi terhadapkeadaan lingkungan yang baru. Resistensiobat oleh suatu mikroorganisme dapatdisebabkan oleh faktor yang memang sudahada pada mikroorganisme itu sebelumnya ataumungkin juga faktor itu diperoleh kemudian(Pelczar & Chan 2005). Karena hal itulah,perlu terus dilakukan usaha untuk mencariantibakteri baru, terutama suatu bahan atautanaman yang mudah tumbuh di Indonesia.

    Salah satu tumbuhan yang diindikasikandapat dijadikan alternatif sebagai antibakteriadalah tumbuhan Sansevieria atau biasadisebut dengan tumbuhan lidah mertua. Halini dikarenakan dalam beberapa penelitian,tumbuhan Sansevieria diketahui memilikipotensi sebagai zat antibakteri. Dold danCocks (2001), melaporkan bahwa Sansevieriamengandung antibiotik yang dapat digunakanuntuk menyembuhkan berbagai penyakit,antara lain influenza, luka akibat terkenapukulan, dan luka gigitan ular berbisa.Menurut Van Wyk et al. (1997), ekstrak S.hyacinthoides dapat dimanfaatkan sebagaiobat sakit kepala, obat tetes sakit telinga,borok, bisul, dan obat diare. Penelitianberbagai ahli herbal seperti Lucas et al.(1999), menyatakan bahwa biji Sansevieriabersifat antibakteri yang efektif menekanMycobacterium tuberculosis penyebabpenyakit TBC. Afolayan et al (2008), telahmelakukan uji antibakteri pada S.hyacinthoides dengan menggunakan bakteriuji Bacillus cereus, Staphylococcusepidermidis, S. aureus, Micrococcus kristinae,Escherichia coli, dan Pseudomonasaeruginosa. dengan konsentrasi 5.0, 2.0, 1.0,

    0.5, dan 0.1 mg/ml. Karena hal itulahpenelitian ini bertujuan melakukan ujiaktivitas antibakteri fraksi ekstrak Sansevieriaterhadap S. aureus dan E. coli dengan spesiesyang berbeda, yaitu jenis Sansevieriatrifasciata Prain.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Tumbuhan Sansevieria

    Sansevieria atau lidah mertua adalahmarga tanaman hias yang cukup populersebagai penghias di dalam rumah karenatanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yangsedikit air dan cahaya matahari. Sansevieriamemiliki daun keras, tegak, dengan ujungmeruncing dengan panjang antara 30-120 cm,sedangkan lebarnya sekitar 2.5-8 cm. DaunSansevieria sering digunakan sebagai variasipada karangan bunga. Sansevieria termasukke dalam kelas Liliopsida (berkepingsatu/monokotil) dan famili Agaveceae.Tumbuhan ini bahkan dapat bertahan hidup dinegara yang memiliki empat musim sehinggabanyak mengalami penyimpangan bentuk,corak, dan warna. Tumbuhan ini banyaktumbuh di daerah bagian utara dan timur diAfrika selatan (Van Wyk et al. 1997).

    Dalam uji fitokimia yang dilakukan olehYoshihiro et al. (1997), S. trifasciatamengandung karbohidrat, saponin, glikosida,dan steroid. Menurut Sastradipradja (1997)dan Departmen Kesehatan RI (1997),kandungan kimia yang terdapat dalamtumbuhan Sansevieria, antara lain saponinpolifenol, kardenolin, kardamin, danabamagenin. Warna daun Sansevieriaberagam, mulai hijau tua, hijau muda, hijauabu-abu, perak, dan warna kombinasi putihkuning atau hijau kuning (Gambar 1). Motifalur atau garis-garis yang terdapat pada helaidaun juga bervariasi, ada yang mengikuti arahserat daun, tidak beraturan, dan ada juga yangzig-zag.

    Gambar 1 Tumbuhan Sansevieria trifasciataPrain.

  • 2Ditinjau berdasarkan jenisnya Sansevieriaada dua jenis, yaitu Sansevieria keturunan aslidan hasil persilangan/hibridasi yang bisadisebut dengan jenis Sansevieria hibrid. Daribentuk hibrid ini, tercipta Sansevieria dengankarakter dan fisik yang berbeda dari induknya.Mutasi Sansevieria juga dapat terjadi dariperbanyakan melalui stek daun (Van Wyk etal. 1997).

    Sansevieria mampu menyerap polutanberbahaya yang terdapat di udara sebabSansevieria mengandung bahan aktif pregnanglikosid yang berfungsi untuk mereduksipolutan menjadi asam organik, gula, dan asamamino, dengan demikian unsur polutantersebut jadi tidak berbahaya lagi bagimanusia (Yoshihiro et al. 1997). Sansevieriajuga menjadi objek penelitian tanamanpenyaring udara NASA (National Aeronauticsand Space Administration) untukmembersihkan udara di stasiun ruang angkasa.Berdasarkan riset yang dilakukan olehWolfereton Environmental Service (1999),menyatakan bahwa setiap helai daunSansevieria bisa menyerap formaldehidsebanyak 0.938 ?g per jam. Riset lainnyadapat disimpulkan bahwa untuk ruanganseluas 100 m3 cukup ditempatkan S.trifasciata Laurentii dewasa sebanyak 5 helaidalam ruangan tersebut agar bebas polutan(Arnold 2004).

    Bakteri

    Bakteri merupakan organisme yang palingbanyak terdapat di alam dibandingkan denganorganisme lainnya. Bakteri biasanya hanyaberukuran 0.5-5 ?m, tetapi ada pula jenis yangmemiliki diameter mencapai 0.3 mm. Bakteridapat digolongkan menjadi dua kelompok,yaitu Gram positif dan Gram negatif yangdidasarkan pada perbedaan struktur dindingsel. Bakteri Gram positif memiliki dinding selyang terdiri atas lapisan peptidoglikan yangtebal dan asam teikoat. Sementara, bakteriGram negatif memiliki lapisan luar,lipopolisakarida yang terdiri atas membrandan lapisan peptidoglikan yang tipis danterletak pada periplasma (di antara lapisanluar dan membran sitoplasmik) (Atlas 1995).

    Staphylococcus aureus merupakanbakteri Gram positif, tidak bergerak, tidakberspora, berbentuk bola, dapat ditemukansatu-satu atau berpasangan (Gambar 2).Ukuran Staphylococcus berbeda-bedatergantung kepada media pertumbuhannya.Staphylococcus memiliki diameter 0.5-1,0

    mm dengan koloni berwarna kuning. S.aureus tumbuh dengan optimum pada suhu37oC dengan waktu pembelahan 0.47 jam.Bakteri ini biasanya terdapat pada saluranpernafasan atas dan kulit (Jawetz et al. 2001).

    Gambar 2 Bakteri Staphylococcus aureus(Sumber : www.hartoke.files.wordpress.com)

    Escherichia coli, atau E. coli, adalah salahsatu jenis spesies utama bakteri Gram negatif(Gambar 3). Pada umumnya, bakteri yangditemukan oleh Theodor Escherich ini dapatditemukan dalam usus besar manusia.Kebanyakan E. coli tidak berbahaya, tetapibeberapa, seperti E. coli tipe O157:H7, dapatmengakibatkan keracunan makanan yangserius pada manusia. E. coli banyakdigunakan dalam teknologi rekayasa genetika.Biasa digunakan sebagai vektor untukmenyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkanuntuk dikembangkan. E. coli dipilih karenapertumbuhannya sangat cepat dan mudahdalam penanganannya (Jawetz et al. 2001).

    Gambar 3 Bakteri Escherichia coli(Sumber :www.astrographics.com)

    Antibakteri

    Zat antibakteri adalah zat yang dapatmengganggu pertumbuhan atau metabolismebakteri (Pelczar & Chan 2005). Berdasarkanaktivitasnya zat antibakteri dibedakan menjadidua kelompok, yaitu antibakteri bakteriostatikyang bekerja menghambat populasi bakteritetapi tidak mematikan bakterinya. Kelompok

  • 3kedua adalah antibakteri bakterisida yangbekerja dengan membunuh bakteri. Umumnyaterdapat transisi antara kerja bakteriostatikdengan bakterisida. Ada beberapa antibakteriyang bersifat bakteriostatik dapat berubahmenjadi bakterisida jika digunakan dalamdosis tinggi (Schunack et al. 1990).

    Berdasarkan efektivitas kerjanya terhadapberbagai mikroorganisme maka senyawaantibakteri digolongkan menjadi duakelompok, yaitu antibakteri berspektrum luasyang efektif terhadap berbagai jenismikroorganisme dan antibakteri berspektrumsempit yang hanya efektif terhadapmikroorganisme tertentu (Volk & Wheeler1988). Senyawa antibakteri dapat bekerjadengan berbagai macam cara, tergantung padastrukturnya, diantaranya menghambat sintesismolekul kecil esensial (contoh trimetoprim),menghambat sintesis dinding sel (contohpenisilin dan amoksilin), dan menghambatsintesis asam nukleat (misalbromodeoksiuridin) (Schunack et al. 1990).

    Ekstraksi dan Fraksinasi

    Tujuan ekstraksi adalah untuk menariksemua komponen kimia yang terdapat dalamsimplisia. Ekstraksi ini didasarkan padaperpindahan massa komponen zat padat kedalam pelarut dimana perpindahan mulaiterjadi pada lapisan antar muka, kemudianberdifusi masuk ke dalam pelarut (Sudjadi1986).

    Metode ekstraksi yang digunakan padapercobaan kali ini adalah metode maserasi.Metode maserasi digunakan untuk melarutkansimplisia yang mengandung komponen kimiayang mudah larut dalam pelarut, tidakmengandung benzoin, tiraks, dan lilin.Peristiwa tersebut berulang sampai terjadikeseimbangan konsentrasi antara larutan diluar sel dan di dalam sel. Selama prosesmaserasi dilakukan pengadukan danpenggantian pelarut setiap hari. Endapan yangdiperoleh dipisahkan kemudian filtratnyadipekatkan (Sudjadi 1986).

    Kromatografi kolom merupakan salah satumetode kromatografi yang dapat digunakanuntuk fraksinasi ini merupakan cara yangterbaik untuk pemisahan campuran dalamjumlah besar (lebih dari 1 g). Campuran yangakan dipisahkan pada kromatografi kolomadalah berupa pita pada bagian atas kolompenjerap yang berada dalam tabung kaca,tabung logam, atau bahkan tabung plastik.Pelarut eluen dibiarkan mengalir melalui

    kolom karena aliran yang disebabkan olehgaya berat atau didorong dengan tekanan(Rouessac & Rouessac 2004).

    BAHAN DAN METODE

    Alat dan Bahan

    Bahan yang digunakan dalam percobaanini adalah daun Sansevieria trifasciata Praindari kebun percobaan Kampus Lodaya IPB,kultur bakteri yang terdiri dari E. coli (ATCC25922) dan S. aureus (ATCC 25923). Mediayang digunakan untuk pertumbuhan bakteriadalah Nutrient Agar (NA), larutan metanol96%, larutan NaCl, kloroform, etil-asetat, n-heksana, diklorometan, metanol, eter, FeCl1%, H2SO4 pekat, serbuk Mg, amilalkohol,HCl 2 N, pereaksi Mayer, pereaksiDragendorf, pereaksi Wagner, pereaksiLieberman-Buchard, dan akuades, Silika G 60(E. Merck 230?400 mesh), pelat aluminiumjenis silika gel G60F254, media Muller-Hinton,cakram kosong, standar amoksilin dantrimetoprim

    Alat-alat yang digunakan antara lain,evaporator, kertas saring, jarum ose,mikropipet, pengaduk magnetik, pelatpenangas botol timbang, oven, cawanporselein, plat penangas alat timbang, kolompengemas, kapas bebas lemak atau wol kaca,pelat kromatografi lapis tipis (KLT), labuerlenmeyer, tabung reaksi, pipet volumetrik,dan autoklaf.

    METODE

    Preparasi Sampel

    Daun Sansevieria sebagai sampeldibersihkan dengan air mengalir, kemudiandikeringkan dengan menggunakan tisu.Sampel dipotong-potong kecil kemudiandikeringkan dalam oven pada suhu 60o Cselama 3 x 24 jam.

    Penentuan kadar air (AOAC 2006)

    Cawan kosong kering beserta tutupnyaditimbang dan dicatat bobotnya. Sebanyak 3 gsampel dimasukkan ke dalam cawan,kemudian ditimbang dan dicatat bobotnya.Cawan beserta ekstrak tersebut dimasukkan kedalam oven dengan suhu 105 oC selama 3 jam.Cawan dikeluarkan dari dalam oven dandidinginkan di dalam eksikator selama 30