7
TANDA-TANDA KEHAMILAN Kehamilan adalah masa dmana seorang wanita membawa embrio atau fetus didalam tubuhnya. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus yaitu kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Apabila ditinjau dari lamanya, kehamilan dibedakan menjadi: 1. Kehamilan premature, yaitu kehamilan antara 28-36 minggu. 2. Kehamilan mature, yaitu kehamilan antara 37 minggu-42 minggu. 3. Kehamilan postmartur, yaitu kehamilan lebih dari 43 minggu. Apabila di tinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan di bagi dalam tiga bagian yaitu: 1. Kehamilan triwulan pertama (anatara 0-12 minggu), di mana dalam triwulan pertama alat-alat mulai di bentuk. 2. Kehamilan triwulan ke dua (antara 12-28 minggu), di mana dalam triwulan ke dua alat-alat telah terbenyuk tetapi belum sempurnah dan viabilitas janin masih disangsikan. 3. Kehamilan triwulan terahir (antara 28 minggu- 40 minggu), di mana janin yang di lahirkan dalam trimester III telah viable (dapat hidup). Bila hasil konsepsi di keluarkan dari kavum uteri pada kehamilan di bawah 20 minggu di sebut dengan abortus (keguguran), bila hasil konsepsi di keluarkan drai kavum uteri pada kehamilan di bawah 36 minggu di sebut partus prematurus ( perslinan premature), dan bila hasil konsepsi di keluarkan dari kavum uteri ada kehamilan antara 38-40 minggu di sebut partus aterem. Pada wanita hamil terdapat beberapa tanda dan gejala, antara lain: 1. Tanda-tanda Presumptive (Dugaan hamil) a. Amenorea (tidak dapat haid)

Tanda

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tanda

TANDA-TANDA KEHAMILAN

Kehamilan adalah masa dmana seorang wanita membawa embrio atau fetus didalam tubuhnya. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus yaitu kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).

Apabila ditinjau dari lamanya, kehamilan dibedakan menjadi:

1. Kehamilan premature, yaitu kehamilan antara 28-36 minggu. 2. Kehamilan mature, yaitu kehamilan antara 37 minggu-42 minggu.3. Kehamilan postmartur, yaitu kehamilan lebih dari 43 minggu.

Apabila di tinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan di bagi dalam tiga bagian yaitu:1. Kehamilan triwulan pertama (anatara 0-12 minggu), di mana dalam triwulan pertama

alat-alat mulai di bentuk.2. Kehamilan triwulan ke dua (antara 12-28 minggu), di mana dalam triwulan ke dua

alat-alat telah terbenyuk tetapi belum sempurnah dan viabilitas janin masih disangsikan.

3. Kehamilan triwulan terahir (antara 28 minggu- 40 minggu), di mana janin yang di lahirkan dalam trimester III telah viable (dapat hidup).

Bila hasil konsepsi di keluarkan dari kavum uteri pada kehamilan di bawah 20 minggu di sebut dengan abortus (keguguran), bila hasil konsepsi di keluarkan drai kavum uteri pada kehamilan di bawah 36 minggu di sebut partus prematurus ( perslinan premature), dan bila hasil konsepsi di keluarkan dari kavum uteri ada kehamilan antara 38-40 minggu di sebut partus aterem.

Pada wanita hamil terdapat beberapa tanda dan gejala, antara lain:

1. Tanda-tanda Presumptive (Dugaan hamil)a. Amenorea (tidak dapat haid)

Geja ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting di ketahui tanggal hari pertama haid terahir, supaya dapat di tentukan tuanya kehamilan dan hari perkiraan lahirnya.

b. Mual dan muntah (nausea dan vomiting)Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhhir triwulan pertama, dan sering terjadi pada pagi hari (moring sickness). Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masi fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan di sebut hyperemesis gravidaru.

c. Menggidam (ingin makanan/ minuman tertentu)Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

d. Tidak tahan suatu bau-bauane. Pingsan

Page 2: Tanda

Sering di jumpai bila berada di tempat-tempat yang ramai. Di anjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan dan hilang sesudah kehamilan 16 minggu

f. Tidak ada selera makan (anoreksia)Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi.

g. Lelah (fatigue)h. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, yang di sebabkan pengaruh

ekstrogen dan progesterone yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar Montgomery terlihat lebih membesar.

i. Sering kencing, terjadi karena kandung kemh tertekan oleh Rahim yang membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan ke dua kehamilan karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih di tekan oleh kepala janin.

j. Konstipasi/obstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormone seteroid.

k. Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormone kortikosteroid plasenta, di jumpai di muka (cloasma gravidarum),areola payudar, leher dan dinding perut.

l. Epulis (hipertrofi dari papilla gusi)Merupakan suatu hipertrofy papilla gingivae. Sering terjadi pada triwulan pertama kehamilan.

m. Pemekaran vena-vena (varises) dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva yang biasanya di jumpai pada triwulan terahir. Biasanya di dapat pada daerah genetalia eksterna, fossa popliteal, kaki, dan betis. Pada kehamilan multigravida kadang-kadang varises di temukan pada kehamilan yang terdahulu, yang kemudian timbul kembali pada triwulan pertama.

2. Tanda kemungkinan hamil (tanda tidak pasti)a. Perut membesar

Terjadi pembesaran abdomen secara progresif dari kehamilan 7 sampai 28 minggu. Pada minggu 16-22, pertumbuhan terjadi secara cepat di mana uterus keluar panggul dan mengisi rongga abdomen.

b. Uterus membesarTerjadi perubahan dalam bentuk, besar dan konstsistensi dari Rahim.

c. Tanda hegarKonsistensi Rahim yang menjadi luank, terutama daerah isthmus uteri sedimikia lunaknya, hingga kalau kita letakkan 2 jari dalam forniks posterior dan tangan satunya pada dinding perut atas symphysis, maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cerviks.

d. Tanda chadwickVagina dan vulva tanpak lebih merah dan, agak kebiru-biruan (livide) yang di sebabkan oleh adanya hipervas- kularisasi. Warna porsio juga akan tanpak livide. Hal ini di sebabkan oleh adanya pengaruh hormone estrogen.

e. Tanda piscaseck

Page 3: Tanda

Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran uterus.

f. Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila di rangsang (Braxton hicks)Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Saat palpasi atau pemeriksaan dalam, uterus yang awalnya lunak akan menjadi keras karena berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa kehamilan.

g. Teraba ballottementPada kehamilan 16-20 minggu, dengan pemeriksaan bimanual dapat terasa adanya benda yang melintang dalam uterus (tumbuh janin).

3. Tanda pasti (tanda positif)a. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba

Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada 16 minggu.

b. Denyut jantung janin: Didengar dengan stetoskop monoral laenec Dicatat dan didengar dengan alat Dopller Dicatat dengan feto-elektro kardiogram (pada kehamilan 12 minggu) Dilihat pada ultrasonografi

Dengan USG, akan dapat terlihat gambaran janin yang berupa ukuran kantong janin, panjangnya janin dan diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN

1. Tes urin (tes HCG)Tes urin dilakukan sedini mungkin saat diketahui ada amenore. Inti tes urin adalah untuk mengetahui kadar HCG (Human Chorionic Gonadotropin) yaitu satu hormone yang dihasilkan embrio saat terjadinya kehamilan yang akan meningkat dalam urin dan darah seminggu setelah konsepsi. Urin yang digunakan diusahakan adalah urin pagi hari.

2. Palpasi AbdomenSecara umum, palpasi abdominal dilakukan dengan tujuan untuk menentukan besar dan konsistensi rahim, bagian-bagian janin, letak dan presentasi, kontraksi rahim, Braxton-Hicks dan his. Cara palpasi abdominal yang lazim digunakan adalah adalah meurut leopold. Pemeriksaan palpasi menurut leopold dilakukan dengan posisi ibu hamil berbaring terlentang. Pemeriksaan palpasi menurut leopold dilakukan dengan posisi ibu hamil berbaring terlentang dengan bahu dan kepala sedikit tinggi (memakai bantal). Setelah ibu hamil dalam posisi terlentang, dilihat apakah uterus berkontraksi atau tidak, jika berkontraksi harus ditunggu sampai tidak berkontraksi. Dinding perut harus juga lemas, sehingga pemeriksaan dapat dilakukukan dengan teliti, untuk itu tungkai dapat ditekuk pada pangkal paha dan lutut. Pemeriksaan menurut leopold dibagi menjadi 4 tahap, pada pemeriksaan leopold I, II, III, pemeriksaan menghadap kearah muka ibu dan diperiksa dan pada pemeriksaan leopold IV pemeriksaan kehadap arah kaki ibu.

Page 4: Tanda

Langkah-langkah dalam melakukan palpasi leopold adalah:a. Leopold I

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk menemukan tinggi fundus uteri untuk menentukan umur kehamilan. Selain itu, dapat juga ditentukan bagian janin mana yang terletak pada fundus uteri.Teknik pelaksanaan:

Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak fundus uteri. Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan. Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong atau kepala

atau kosong).\b. Leopold II

Palpasi leopold II ini bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di sebelah kanan atau kiri perut ibu.Teknik pelaksanaan:

Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah sampai disamping kiri dan kanan umbilicus.

Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut jantung janin nantinya.

Tentkan bagian-bagian kecil janin.c. Leopold III

Palpasi leopold III ini bertujuan untuk bagian janin yang berada disebelah bawah uterus ibu.Teknik pelaksanaan:

Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati karena dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman bagi pasien.

Bagian rendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan. Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah

sudah mengalami engagement atau belum.d. Leopold IV

Pada lepold IV, selain bertujuan untuk menentukan bagian janin mana yang terletak dibawah, juga dapat menentukan bagian berapa bagian dari kepala janin yang telah masuk kedalam PAP.Teknik pelaksanaan:

Pemeriksa mengubah posisinya sehingga menghadap kea rah kiri pasien. Kedua telapak tangan ditepatkan disisi kiri dan kanan bagian terendah

janin. Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat desensus janin.

3. Pemeriksaan USGPemeriksaan ini dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kehamilan. Gambaran yang terlihat yaitu rangka janin dan kantong kehamilan.

4. Pemeriksaan rontgen

Page 5: Tanda

Merupakan salah satu pemeriksaan untuk melakukan penegakan diagnosis pasti kehamilan. Di dalam pemeriksaan akan terlihat kerangka janin yaitu tengkorak dan tulang belakang.