45
1 SKRIPSI TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN SIM DI POLRES BANTUL Disusun Oleh : INDA SELLA SELFAROSA 07530677 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

1

SKRIPSI

TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES

PELAYANAN SIM DI POLRES BANTUL

Disusun Oleh :

INDA SELLA SELFAROSA

07530677

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2018

Page 2: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

i

SKRIPSI

TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN SIM DI

POLRES BANTUL

Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada

Program Studi Ilmu Komunikasi

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”

Disusun Oleh :

INDA SELLA SELFAROSA

07530677

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2018

Page 3: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

ii

Page 4: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

iii

Page 5: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

iv

MOTTO :

Berlakulah Baik Kepada Temanmu Untuk Menjaga Mereka, Dan Berlaku Baiklah

Kepada Musuhmu Untuk Mengalahkan Mereka

(Benjamin Franklin)

Berangkat Di Waktu Pagi, Pulang Di Waktu Petang, Untuk Menuntut Ilmu Itu Bagi Allah Lebih Utama Dari Jihad Fisabilillah

( HR Dailami da Ibnu Abbas )

Belajar Tentang Pikiran Dan Ilmu Pengetahuan Tanpa Belajar Untuk

Memperkaya Hati Sama Dengan Tak Belajar Apa-Apa

(Aristoteles)

Banyak Kegagalan Dalam Hidup Ini Dikarenakan Orang-Orang Tidak

Menyadari Betapa Dekatnya Mereka Dengan Keberhasilan Saat

Mereka Menyerah

(Thomas Alva Edison)

Page 6: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Allah SWT Yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga

penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

Kedua Orang tuaku yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang,

serta kedua saudaraku yang selalu memberi dorongan dan semangat dalam

penyusunan skripsi ini.

Suamiku Miftakhudin dan Putraku Bazlan Zaidan A.M sebagai

penyemangatku dalam menyelesaikan study di STPMD “APMD” untuk

meraih gelar Sarjana Komunikasi.

Semua teman-teman, saudara, yang telah banyak membantu baik dalam kritik

maupun saran dalam proses penyelesaian skripsi ini

Almamaterku

Page 7: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi dengan judul:

“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Sarjana Komunikasi di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “ APMD “.

Dalam penyusunan skripsi ini sungguh telah banyak menyita waktu, tenaga, pikiran

serta biaya, akan tetapi kita sadari bahwa penulisan skripsi ini merupakan suatu

perjuangan penulis untuk meningkatkan pengetahuannya. Dengan selesainya skripsi

ini telah menambah pengetahuan penulis tentang tanggapan masyarakat akan

pelayanan SIM yang baik.

Skripsi ini disusun atas bantuan dari berbagai pihak, karena itu ingin

disampaikan rasa terimakasih kepada :

1. Bapak Habib Muhsin, S.Sos., M.Si. selaku Ketua Sekolah Tinggi

Pembangunan Masyarakat Desa “ APMD “

2. Bapak Ade Candra, S,Sos., M.Si. selaku dosen pembimbing saya yang

telah memberikan banyak masukan saran dan juga motivasi kepadda saya

untuk mendapatkan Gelar Sarjana Komunikasi.

Page 8: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

vii

3. Bapak Sahat M Hasibuan,SIK, MH, Kepala Kepolisian Resor Bantul

beserta stafnya, yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk

mengadakan penelitian.

4. Ibu Carryn Nova M.P, SH,M.Hum seabgai Kasat Lantas Polres Bantul

yang telah banyak membantu memberikan data serta masukan dan saran

dalam dalam penelitian untuk penyusunan skripsi ini

5. Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan Sekolah Tinggi Pembangunan

Masyarakat Desa “ APMD “ serta rekan-rekan mahasiswa atas segala

yang telah diberikan selama penulis mengikuti pendidikan.

Ada istilah dalam bahasa Indonesia “tak ada gading yang tak retak” yang

artinya tiada suatupun yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh sebab itu

penulis menyadari akan adanya kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu

penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun demi

perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga tulisan skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, 5 Oktober 2018

Penulis

Inda Sella Selfarosa

Page 9: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

viii

ABSTRAK

Kepolisian merupakan salah satu instansi dari pemerintah yang memberikan

pelayanan pada masyarakat. Fungsi pemerintah yang dijalankan oleh polri dibidang

pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat penegakan hukum, perlindungan,

pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Tugas ini berkaitan erat dengan

tugas-tugas sosial yang sehari-harinya berhadapan dengan masyarakat. Di samping

berfungsi sebagai salah satu lembaga penegak hukum dan penjaga keamanan

masyarakat, kepolisian juga memiliki fungsi sebagai instansi yang memberikan

pelayanan administrasi kepada masyarakat. Salah satunya ialah pelayanan pembuatan

SIM (surat izin mengemudi) merupakan salah satu pelayanan dasar administratif yang

penting.

Page 10: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................... ……………………………………

LEMBAR PERNYATAAN.........................……………………………………

HALAMAN PENGESAHAN..................... ……………………………………

MOTTO ...............................................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................

HALAMAN KATA PENGANTAR........... ……………………………………

HALAMAN ABSTRAK..............................……………………………………

DAFTAR ISI................................................……………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................

B. Rumusan Masalah ................................................................................

C. Tujuan Penelitian .................................................................................

D. Manfaat Penelitian ...............................................................................

E. Kajian Teori

1. Komunikasi ....................................................................................

2. Komunikasi Antar Manusia ...........................................................

3. Tujuan Komunikasi .......................................................................

4. Unsur-Unsur Komunikasi ..............................................................

5. Tanggapan ......................................................................................

6. Masyarakat ....................................................................................

7. Pelayanan .......................................................................................

8. SIM ................................................................................................

F. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian ..............................................................................

2. Narasumber

3. Lokasi Penelitian ............................................................................

4. Teknik Pengumpulan Data .............................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

viii

ix

1

6

6

6

7

8

13

14

15

18

20

21

23

23

24

24

Page 11: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

x

5. Teknik Analisa Data ......................................................................

BAB II DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Polres Bantul ......................................................................................

B. Lalu Lintas ..........................................................................................

C. Satpas / SIM ........................................................................................

BAB III SAJIAN DATA DAN ANALISA DATA

A. SAJIAN DATA

1. Profile Narasumber ............................................................................

2. Konsep Pelayanan SIM

A. Prinsip Pelayanan Publik ..............................................................

B. Standar Pelayanan Publik .............................................................

3. Fasilitas dan Sarana Prasarana .............................................................

4. Cara Memberikan Pelayanan ...............................................................

5. Proses Komunkasi Petugas dengan Pemohon SIM .............................

B. ANALISA DATA

1. Tanggapan Masyarakat atas Pelayanan SIM .......................................

2. Kendala – Kendala dalam Proses Penerbitan SIM ..............................

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................................................

B. Saran ....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

LAMPIRAN – LAMPIRAN ...............................................................................

25

27

33

36

38

38

40

43

47

49

53

55

57

57

58

60

Page 12: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pelayanan terhadap masyarakat dalam sistem komputerisasi sangat

diperlukan terhadap petugas untuk menguasai secara profesional mengingat

masyarakat yang memerlukan sangat tinggi permintaan pelayanan penerbitan

SIM di wilayah Hukum Polres Bantul dikarenakan pesatnya pertumbuhan

kesadaran dalam berlalu lintas.

Lalu lintas jalan adalah sebagian dari aktivitas keseharian masyarakat.

Bagi sebagian masyarakat, berlalu lintas dilakukan untuk menuju pusat

aktivitasnya, seperti kantor, sekolah, pasar, dan sebagainya. Bagi sebagian

masyarakat lain, kegiatan berlalu lintas. Di jalan adalah aktivitas pokok seperti

para pengemudi kendaran. Apapun perbedaannya kedua kelompok masyarakat

ini sama-sama bertumpu di jalan raya dalam melaksanakan kegiatan masing-

masing.

Dengan bertumpunya aneka ragam aktivitas pada lalu lintas di jalan, maka

munculah berbagai macam problema yang tingkat kerumitannya bergantung

pada intensitas kegiatan masyarakat tersebut dalam menggunakan jalan.

Semakin tinggi intensitas kegiatan masyarakat, semakin rumit pula

problematika lalu lintas demikian pula sebaliknya.

Page 13: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

2

Problema lalu lintas jalan yang terjadi seiring dengan meningkatnya

intensitas penggunaan jalan antara lain kecelakan lalu lintas, kemacetan lalu

lintas dan pelanggaran hukum lalu lintas.

Tugas Polri dalam Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah sebagai Pusat

Komunikasi, Koordinasi, Komando dan Pengendalian serta penyajian informasi

lalu lintas angkutan jalan ; Koordinator Forum Lalu Lintas ; Koordinator Pusat

Pengendalian Sistem Informasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, selain itu

Polri/Polisi Lalu Lintas juga memiliki tugas dalam pemberian rekomendasi

penggunaan jalan selain dari fungsi jalan , pengembangan industri dan teknologi

lalu lintas serta registrasi dan identifikasi baik ranmor maupun pengemudi.

Keseluruhan tugas diatas adalah untuk mewujudkan dan memelihara keamanan,

keselamatan, ketertiban lalu lintas, menurunkan pertumbuhan angka kecelakaan

dan meningkatkan keselamatan, mewujudkan budaya tertib berlalu lintas dan

meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Sebagai Institusi yang dipercaya masyarakat dalam melindungi,

mengayomi dan melayani masyarakat, menegakkan hukum, memelihara

keamanan dan ketertiban masyarakat, dalam mewujudkan pelaksanaan

Reformasi Birokrasi Polri telah mengambil langkah-langkah percepatan

pelayanan kepada masyarakat melalui kebijakan Kapolri dalam Program

Promoter ( Profesional, Modern dan Terpercaya )guna meningkatkan kualitas

pelayanan kepada masyarakat, menghilangkan praktek / tradisi yang

menyimpang dari ketentuan dan menciptakan transparansi dan akuntabilitas.

Page 14: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

3

Untuk mewujudkan dan memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban

lalu lintas, menurunkan pertumbuhan angka kecelakaan dan meningkatkan

keselamatan, mewujudkan budaya tertib berlalu lintas dan meningkatkan

kualitas pelayanan publik, diperlukan upaya-upaya yang berkesinambungan

dalam penyiapan dan pengadaan Sumber Daya Manusia, Sarana dan

Prasarana pendukung baik yang berupa peralatan khusus maupun peralatan

utama Polisi Lalu Lintas.

Oleh karena itu diperlukan reposisi pembangunan dan pengembangan

satuan lalu lintas Polres Bantul yang meliputi penajaman visi, misi, kebijakan,

strategi dan program melalui manajemen, regulasi dan sumber daya manusia,

serta melibatkan, mendorong dan memberikan peran yang lebih besar

terhadap masyarakat untuk turut serta menciptakan dan memelihara keamanan,

keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas.

Tugas dan wewenang Kepolisian yang diberikan oleh negara mendasari

seperangkat aturan yang sistematis dan tersruktur yang mengatur pelaksanaan

tugas Kepolisian, baik dalam pengelolaan organisasi maupun dalam

menjalankan kewenangannya yang harus mampu mengikuti perkembangan

lingkungan dan teknologi guna menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Dalam menyongsong tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks

dan dinamis di tengah gelombang globalisasi ditandai dengan revolusi teknologi,

pesatnya perubahan sosial dan tingginya tuntutan masyarakat perlu diimbangi

dengan kesiapsiagaan Polri. Dalam rangka mengantisipasi perkembangan

kejahatan dengan modus operandi yang semakin variatif, mobilitas tinggi dan

Page 15: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

4

pemanfaatan teknologi canggih, maka untuk membangun kepercayaan masyarakat

kepada Polri, maka Polri mengeluarkan program Quick Respon dimana salah

satunya adalah "meningkatkan" Pelayanan prima Kepolisian terhadap masyarakat.

Keselamatan lalu lintas terus-menerus menjadi kebutuhan yang makin

mendesak untuk diwujudkan dalam penyelenggaraan transportasi nasional.

Tidak berlebihan bila keselamatan lalu lintas dimasukkan sebagai salah satu

indikator dan parameter kesejahteraan masyarakat sebagai tanda keberhasilan

atau tidaknya suatu pembangunan. Dari fakta di lapangan bahwa perkembangan

kendaraan bermotor di wilayah hukum Polres Bantul sangat pesat, mengingat

kondisi transportasi di wilayah Bantul belum dapat menjangkau sampai ke

pelosok pedesaan sehingga fakta ini berkembang ke transportasi sepeda motor

untuk dapat menjangkau di semua lokasi.

Perkembangan transportasi kendaraan bermotor di era sekarang

sangatlah mudah untuk mendapatkannya, semakin berkembangnya jumlah

masyarakat semakin banyak pula masyarakat yang membutuhkan kendaraan

untuk mempermudah dalam kegiatan sehari – hari. Sebagai warga Negara

Indonesia yang baik dan patuh hukum , masyarakat yang sudah cukup umur dan

memenuhi syarat wajib mempunyai SIM ( Surat Ijin Mengemudi ) , karena

disamping STNK , SIM (Surat Izin Mengemudi) juga merupakan syarat mutlak

bagi pengendara kendaraan baik roda dua ataupun kendaraan roda empat.

Pelayanan SIM (Surat Izin Mengemudi) merupakan salah satu

pelayanan dasar administratif yang penting. Dengan SIM, seseorang dianggap

sudah memiliki hak dan kewajiban dalam mengendarai kendaran bermotor.

Page 16: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

5

dengan adanya SIM, seseorang telah dianggap menjadi suatu wajib hukum yang

taat hukum, sehingga dalam berkendara haruslah selalu mentaati peraturan yang

berlaku, SIM merupakan bukti administratif bahwa seseorang tersebut sudah

terikat oleh hukum, terutama hukum dalam berkendaraan.

Dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomer 9

Tahun 2012 Pasal 52 Ayat 2 Tentang Surat Izin Mengemudi.Menyebutkan

bahwa yang berwenang dalam melakukan penerbitan SIM (Surat Izin

Mengemudi) kepada masyarakat adalah Kepala Kepolisian di setiap wilayah

masing-masing dan didelegasikan kepada Kepala Satuan Lalu Lintas.

Keefektivan pelayanan dalam suatu administrasi, administrator harus

banyak mendengar dari pada memberitahu, melayani daripada

mengendalikan.Berarti mewujudkan efektivitas organisasi, dalam mencapai

tujuan diperlukan adanya pelayanan publik.Ini menunjukkan bahwa pelayanan

menjadi penting dan utama di dalam melayani publik.Pemerintah sebagai

pemberi pelayanan dan publik sebagai penerima pelayanan.

Pelayanan yang bermutu merupakan salah satu tolak ukur kepuasan yang

berdampak terhadap persepsi masyarakat kepada institusi kepolisian yang

memberikan pelayanan yang efektif. Bentuk pelayanan yang efektif antara

masyarakat dan pemberi layanan sering terjadi perbedaan persepsi. Masyarakat

mengartikan pelayanan yang efektif jika pelayanannya nyaman, menyenangkan

dan petugas yang ramah.

Adapun kondisi pelayanan pembuatan SIM (Surat izin mengemudi) di

Polres Bantul menunjukkan masalah terhadap keefektivan yakni adanya

Page 17: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

6

keluhan yang sering terdengar dari masyarakat yang biasanya menjadi sasaran

adalah waktu dalam pelayanan pembuatan SIM (Surat izin Mengemudi), selain

itu juga tentang sarana yang kurang memadai.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pokok-pokok pikiran diatas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: Bagaimana tanggapan Masyarakat dalam proses

Pelayanan Pembuatan Sim (Surat Izin Mengemudi) di Polres Bantul.

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan

masalah, maka dapat ditentukan tujuan penelitian yaitu :

1. Untuk mengetahui sarana dan prasarana dalam pembuatan SIM (Surat

Izin Mengemudi) guna menunjang pelayanan yang baik di Polres Bantul.

2. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan kualitas pelayanan dalam

proses pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi) di Polres Bantul.

3. Untuk mengetahui kendala-kendala dalam pelayanan pembuatan SIM di

Polres Bantul.

D. MANFAAT PENELITIAN

Penulis dalam melakukan penelitian tentang Tanggapan

Masyarakatdalam Proses Pelayanan Penerbitan SIM (Surat Izin Mengemudi) di

Polres Bantul, berharap :

1. Penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat serta berguna dalam

proses penerbitan SIM (Surat Izin Mengemudi) di Polres Bantul.

Page 18: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

7

2. Dapat memberikan masukan terhadap lembaga atau instansi yang terlibat

dalam proses penerbitan SIM (Surat Izin Mengemudi).

E. KAJIAN TEORI

1. Komunikasi

Sejarah aktivitas manusia berkomunikasi timbul sejak manusia

diciptakan di dunia ini. Manusia tidak dapat terlepas dari interaksi dengan

manusia lain untuk keberlangsungan hidupnya.

Dalam berinteraksi dengan manusia lainnya tidak terlepas dari kegiatan

komunikasi. Manusia normal akan selalu terlibat komunikasi dengan

sesamanya untuk melakukan kegiatan sehari – harinya. Melalui komunikasi itu

pula, segala aspek kehidupan dapat tersentuh.

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal

dari bahasa Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication

atau communicare yang berarti membuat sama (to make common).

Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai

asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya

yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau

suatu pesan di anut secara sama. Akan tetapi definisi- definsi kontemporer

menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagai hal-hal tersebut,

seperti dalam kalimat “kita berbagi pikiran”, “kita mendiskusikan makna”,“dan

kita mengirimkan pesan”(Mulyana,2002:4-42).

Komunikasi adalah proses artinya bahwa komunikasi merupakan

serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan

Page 19: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

8

dan sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.

Sebagai suatu proses, komunikasi tidak statis, melainkan dinamis dalam arti

akan selalu mengalami perubahan berlangsung terus – menerus.

Komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih

orang yang terlibat, dan menghasilkan konsekuensi. Menurut Joseph A. DeVito

, (1996: 29) dalam buku terjemahan Komunikasi Antar Manusia.

Berkaitan dengan komunikasi Alo Liliweri (2001:162) bahwa unsur –

unsur komunikasi meliputi :

a.) Pengirim, pesan dan penerima

b.) Pengirim dan penerima terdiri paling sedikit dua orang atau lebih dengan

segala perilaku yang melatarbelakanginya

c.) Pesan – pesan yang terbentuk pikiran gagasan, secara verbal dan non

verbal yang bersifat simbolis

d.) Adanya pengaruh tertentu yang menghasilkan efek, dampak tanggapan

dan umpan balik

e.) Mengutamakan hubungan antar manusia (antar pribadi, antar pribadi

dengan kelompok dan antar kelompok dan kelompok).

2. Bentuk – bentuk komunikasi antar manusia

Menurut Joseph A. DeVIto bentuk – bentuk komunikasi ada 5 antara lain

:

a.) Komunikasi Pribadi dan Hubungan Antar Pribadi

Meliputi komunikasi kepada diri sendiri dan komunikasi dua orang dan

menekankan komunikasi antar kawan dekat serta bagaiman perjumpaan ini,

Page 20: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

9

termasuk perjumpaan yang bersifat konflik, dan dibuat lebih efektif. Bagaimana

dan mengapa hubungan antarpribadi berkembang dan menjadi rusak serta

bagaimana kita dapat lebih mengendalikannya akan menjadi perhatian utama.

Namun ada juga komunikasi Intra Personal dan Komunikasi Inter Personal.

Yaitu ;

Komunikasi Intra Personal

Komunikasi Intrapibadi, secara harfiah dapat diartikan sebagai komunikasi

dengan diri sendiri. Hal ini menyangkut proses disaat diri (self) menerima

stimuli dari lingkungan untuk kemudian melakukan proses internalisasi. Hal ini

sering dijelaskan dengan proses ketika seseorang melakukan proses persepsi,

yaitu proses ketika seseorang mengintrepretasikan dan memberikan makna

pada stimuli atau objek yang diterima panca inderanya

Komunikasi Inter Personal

Secara umum komunikasi antar pribadi dapat diartikan sebagai proses

pertukaran makna orang-orang yang saling berkomunikasi.

Pertama, K.A.P dimulai dengan diri pribadi (self). Berbagai persepsi

komunikasi yang menyangkut pengamatan dan pemahaman berangkat

dari diri sendiri.

Kedua, KAP bersifat transaksional, hal ini mengacu padatindakan pihak-

pihak yang berkomunikasi secara serempak mengirim dan menerima

pesan.

Page 21: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

10

Ketiga, KAP, mencangkup isi pesan dan hubungan yang bersifat pribadi

(intimacy). Maksudnya, KAP tidak hanya sekedar berkenaan dengan isi

pesan, tapi juga menyangkut siapa partner kita dalam berkomunikasi.

Keempat, KAP mensyaratkan adanya kedekatan fisik anatar pihak-piha

yang berkomunikasi.

Kelima, partisipan dalam KAP terlibat secara interdependent atau saling

bergantung satu dengan lainnya.

Keenam, Komunikasi tidak dapat diubah atau diulang, jika kita sudah

salah mengucapkan sesuatu kepada lawan bicara kita, mungkin kita bisa

minta maaf, tetapi tidak berarti menghapus apa yang pernah kita ucapkan

b.) Komunikasi Kelompok dan Organisasi

Komunikasi Kelompok

Secara umum komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai interaksi tatap

muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang

dikehendaki. Seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri (self maintenance)

atau pemecahan masalah, sehingga menumbuhkan karakteristik pribadi masing-

masing anggotanya.

Pertama, Tatap muka, mengandung makna bahwa dalam komunikasi

kelompok setiap anggotanya harus dapat melihat dan mendengan anggota

lainnya.

Kedua, Jumlah partisipan dalam komunikasi kelompok berkisar tiga

orang atau lebih.

Page 22: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

11

Ketiga, Maksud dan tujuan dari komunikasi kelompok adalah untuk

berbagi informasi, dan pemeliharaan diri (self maintenance). Jika tujuan

komunikasi kelompok adalah berbagi informasi, maka komunikasi yang

dilakukan adalah dimaksudkan untuk menanamkan pengetahuan. Jika

tujuannya untuk pemeliharaan diri biasanya komunikasinya dituyjuan

sebagai pemuasan kebutuhan pribadi anggota-anggotanya.

Keempat, Kemampuan anggota untuk menumbuhkan karakteristik

personal anggota lainnya. Maksudnya adalah secara tidak langsung

masing-masing anggota berhubungan tidak saja dalam konteks kelompok,

tetapi juga melibatkan sentuan antar pribadi.

Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai

komunikasi antar manusia (human communication) yang terjadi dalam konteks

organisasi.

Dari pengertian tersebut, maka kita dapat memahami bahwasannya komunikasi

organisasi adalah proses komunikasi yang berlangsung secara formal maupun

non formal dalam sebuah system yang disebut organisasi. Yang bentuknya bisa

diidentifikasikan dalam :

Downward Communication

Upward Communication

Horizontal Communication

Jadi pada hakikat dan pola interaksi kelompok serta bagaimana dapat dibuat

menjadi efektif. Unit – unit ini telah diperbarui untuk menggambarkan

Page 23: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

12

pemikiran – pemikiran terbaru dan telah ditata lebih baik untuk menjelaskan

proses kompleks dalam interaksi kelompok dan untuk mengidentifikasikan

ketrampilan – ketrampilan yang diperlukan untuk efektivitas dalam lingkungan

kelompok kecil dan organisasi.

c.) Komunikasi di Muka Umum

Menjelaskan prinsip – prinsip organisasi, gaya, penyampaian, pemprosesan

informasi dan persuasif, dan menyajikan pedoman praktis untuk penyiapan dan

penyampaian berbagai pembicaraan di muka umum.

d.) Komunikasi Antar Budaya

Mencakup komunikasi di antara anggota – anggota kultur yang berlainan serta

mengidentifikasikan beberapa bentuk utama komunikasi antar budaya.

e.) Komunikasi Massa

Suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan

kepada public secara luas. Disisi lain komunikasi massa jugadiartikan sebagai

proses komunikasi dimana, pesan dari media dicari, digunkan dandikonsumsi

oleh audiens. Dari batasan singkat tersebut, kita dapat melihat bahwasannya

karakteristik utama komunikasi massa adalah adanya media massa sebagai alat

dalam penyebaran pesannya. Ciri – ciri komunikasi massa antara lain ;

Komunikator melembaga

Pesan :

- Publicly

- Rapidly

- Transient

Page 24: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

13

Keserempakan

Khalayak : heterogen dan Anonim

Feed back tertunda

Media: Mass media

3. Tujuan Komunikasi

Menurut Berlo ada 2 (dua) ukuran tujuan komunikasi (dimension of purpose)

yaitu :

1) Kepada "Siapa" seseorang melakukan komunikasi. Dalam hal ini harus

dibedakan antara sasaran yang dituju (Intended receiver) dengan sasaran

yang bukan dituju (unitended receiver). Dalam berkomunikasi paling

sedikit terdapat dua keinginan bereaksi.

2) Bagaimana seseorang melakukan komunikasi. Tujuan komunikasi dapat

diletakan di sepanjang ukuran continum, yang menunjukkan apakah

tujuan itu segera diperoleh (consum story purpose) atau tertunda

(Instrumental purpose). Schramm menyebutnya sebagai "lmmediate

reword" dan "delayed reword". Komunikasi pun mempunyai tujuan

sebagai berikut :

1. Perubahan Sikap (attitude change)

Komunikan dapat merubah sikap setelah dilakukan suatu proses komunikasi.

2. Perubahan pendapat (opinion change)

Perubahan pendapat dapat terjadi dalam suatu komunikasi yang tengah dan

sudah berlangsung dan tergantung bagaimana komunikator menyampaikan

komunikasinya.

Page 25: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

14

3. Perubahan perilaku (behaviour change)

Perubahan perilaku dapat terjadi bila dalam suatu proses komunikasi, apa yang

dikemukakan komunikator sesuai dengan yang disampaikan hal ini tergantung

kepada kredibilitas komunikator itu sendiri.

4. Perubahan sosisal (social change).

Perubahan yang terjadi dalam tatanan masyarakat itu sendiri sesuai dengan

lingkungan ketika berlangsungnya komunikasi.

4. Unsur-unsur Komunikasi

Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar

manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3

(tiga) unsur yaitu:

1. Pengirim pesan (komunikator).

2. Penerima pesan (komunikan).

3. Pesan itu sendiri.

Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960), komunikasi pada dasarnya

merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa (who), mengatakan apa (says

what), dengan saluran apa (in which channel) kepada siapa (to whom), dengan

akibat atau hasil apa (with what effect) :

1. Who (siapa/ sumber)

Sumber atau komunikator adalah pihak yang mempunyai kebutuhan untuk

berkomunikasi atau yang memulai suatu Komunikasi bisa seorang individu,

kelompok organisasi, maupun suatu negara sebagai komunikator.

2. Says What (pesan)

Page 26: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

15

Apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan kepada penerima

(komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi informasi. Merupakan

seperangkat symbol verbal atau non verbal yang mewakili perasaan, nilai,

gagasan atau maksud sumber tadi.

3. In Which Channel (saluran / media)

Wahana atau alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber)

kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun

tidak langsung (melalui media cetak atau elektronik).

4. To Whom (untuk siapa atau penerima)

Orang atau kelompok atau organisai atau suatu Negara yang menerima

pesan dari sumber. Disebut tujuan ,pendengar, khalayak, komunikan,

penafsir atau penyandi balik.

5. With What Effect (dampak atau efek)

Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima

pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan.

Feedback (umpan balik), umpan balik memainkan peranan penting dalam

komunikasi sebab ia menentukan berlanjutnya atau berhentinya komunikasi.

Umpan balik dapat bersifat positif, dapat pula bersifat negatif. Feedback adalah

informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya (Clement dan Frandsen, 1976).

5. Tanggapan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tanggapan sama dengan pengertian

persepsi (penerimaan) yaitu proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui

panca indera (Dep P dan K, 1989 : 6754). Berdasarkan pada pengertian tersebut

Page 27: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

16

bahwa apa yang diterima oleh panca indera dapat disebut dengan tanggapan.

Sebagaimana dijelaskan Sumadi Suryabrata (1989 : 36) bahwa tanggapan

adalah bayangan yang tinggal dalam ingatan setelah melakukan pengamatan.

Dari pendapat ini dapat dipahami bahwa yang dimaksud tanggapan adalah

bayangan yang berupa kesan-kesan yang ada dalam ingatan seseorang yaitu

hasil dari pengamatan terhadap suatu objek tersebut sudah lepas dari ruang dan

waktu pengamatan, dalam arti pengamatan sudah berlangsung.Hal ini senada

dengan pendapat Kartini Kartono (1996 : 57) menjelaskan bahwa tanggapan

adalah kesan-kesan yang dialami jika perangsang sudah tidak ada, dalam arti

proses pengamatan sudah berhenti dan tinggal kesan-kesan saja peristiwa

demikian ini disebut dengan tanggapan. Adapun Westy Soemanto (1990 : 23)

mendefinisikan bahwa tanggapan adalah bayangan yang menjadi kesan yang

dihasilkan dari pengamatan. Kesan tersebut menjadi kesadaran yang dapat

dikembangkan dalam hubungannya dengan konteks pengalaman waktu

sekarang serta antisipasi kesadaran untuk masa yang akan datang.

Di samping itu, Abu Ahmadi dan M. Umar (1995 :36), berpendapat

bahwa tanggapan adalah gambaran dari pengamatan di mana objek yang

diamati tidak lagi berada dalam ruang dan waktu pengamatan. Jadi jika proses

pengamatan sudah berhenti dan hanya tinggal kesan-kesannya saja, peristiwa

demikian itu disebut dengan tanggapan. Dari pendapat ini dapat diketahui

bahwa timbulnya tanggapan berasal dari pengamatan yang sudah

berlakuterhadap suatu objek..Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat ditarik

kesimpulan, bahwa yang dimaksud dengan tanggapan adalah bayangan atau

Page 28: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

17

kesan-kesan yang tinggal dalam ingatan setelah melakukan pengamatan

terhadap suatu objek, dengan objek tersebut sudah tidak ada lagi dalam ruang

dan waktu pengamatan.

Adapun jenis atau macam-macam tanggapan dilihat dari fungsinya ada

dua yaitu tanggapan fungsi primer dan tanggapan fungsi sekunder.

Tanggapan fungsi primer adalah tanggapan-tanggapan yang berpengaruh pada

kehidupan kejiwaan (berpikir, perasaan dan pengenalan).

Tanggapan fungsi sekunder adalah tanggapan-tanggapan yang sudah disadari

dan masih terus berpengaruh terhadap kehidupan kejiwaan kita. (Kartini

Kartono, 1996 : 59). Agus Sujanto (1993 : 32) mengklasifikasikan tanggapan ke

dalam tiga bagian :

1) Menurut indera yang mengamati tersebut

Tanggapan auditif adalah jenis tanggapan suara yang memakai indera

pendengar.

Tanggapan visual adalah jenis tanggapan yang memakai indera

pelihat.

Tanggapan perasa yaitu jenis tanggapan yang memakai indera perasa.

2) Menurut terjadinya

Tanggapan ingatan, artinya orang orang itu mempunyai tanggapan

yang baik sekali mengenai kejadian yang telah berlalu.

Tanggapan fantasi, artinya orang yang mempunyai tanggapan yang

baik sekali bagi apa yang telah diangan-angankan/dibayangkan.

Page 29: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

18

Tanggapan fikir, artinya orang yang mempunyai tanggapan yang baik

sekali bagi apa yang telah dipikirkannya.

3) Menurut Lingkungannya

Tanggapan benda (kebendaan) artinya orang itu mempunyai

tanggapan yang baik sekali tentang benda-benda yang ada di

lingkungannya.

Tanggapan perkataan, artinya orang itu mempunyai tanggapan yang

baik sekali mengenai apa-apa yang telah dikatakan individu di

sekelilingnya.

6. Masyarakat

Banyak para ahli mendefinisikan pengertian masyarakat. Namun Secara

umum Pengertian Masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup

bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama yang telah

memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati dalam

lingkungannya. Masyarakat berasal dari bahasa inggris yaitu "society" yang

berarti "masyarakat", lalu kata society berasal dari bahasa latin yaitu "societas"

yang berarti "kawan". Sedangkan masyarakat yang berasal dari bahasa arab

yaitu "musyarak". ( www.artikelsiana.com )

Pengertian masyarakat terbagi atas dua yaitu pengertian masyarakat

dalam arti luas dan pengertian masyarakat dalam arti sempit.

Pengertian Masyarakat dalam Arti Luas adalah keseluruhan hubungan hidup

bersama tanpa dengan dibatasi lingkungan, bangsa dan sebagainya.

Page 30: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

19

Sedangkan Pengertian Masyarakat dalam Arti Sempit adalah sekelompok

individu yang dibatasi oleh golongan, bangsa, teritorial, dan lain sebagainya.

Pengertian masyarakat juga dapat didefinisikan sebagai kelompok orang yang

terorganisasi karena memiliki tujuan yang sama. Pengertian Masyarakat secara

Sederhana adalah sekumpulan manusia yang saling berinteraksi atau bergaul

dengan kepentingan yang sama. Terbentuknya masyarakat karna manusia

menggunakan perasaan, pikiran dan keinginannya memberikan reaksi dalam

lingkungannya.

Masyarakat memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang membuat kita lebih mudah

mengetahui arti masyarakat.

Karakteristik Masyarakat adalah sebagai berikut.

Memiliki wilayah tertentu

Dengan secara yang kolektif menghadapi atau menghindari musuh

Mempunyai cara dalam berkomunikasi

Timbulnya diskriminasi warga masyarakat dan bukan warga

masyarakat tersebut.

Setiap dari anggota masyarakat dapat bereproduksi dan beraktivitas.

Unsur-unsur suatu masyarakat

Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak

Telaah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.

adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk

menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Page 31: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

20

Ciri-ciri dari suatu Masyarakat, diantaranya ialah :

Merupakan pengelompokkan individu.

Adanya interaksi antara individu-individu anggota masyarakat.

Adanya aturan-aturan yang mengatur perilaku anggota masyarakat.

Individu-individu sebagai satu kesatuan mendukung, mengembangkan,

dan meneruskan kebudayaan.

7. Pelayanan

Menurut Suparlan (2000:35), pelayanan adalah usaha pemberian

bantuan atau pertolongan kepada orang lain, baik berupa materi maupun non

materi agar orang itu dapat mengatasi masalahnya sendiri. Lanjut Moenir

(2005:47) menjelaskan bahwa pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan

melalui aktivitas orang lain secara langsung.

Adapun Kotler (2003:464) menyebutkan bahwa pelayanan (Service) dapat

didefinisikan sebagai suatu tindakan atau kinerja yang diberikan oleh seseorang

kepada orang lain. Pelayanan atau lebih dikenal dengan service dapat

diklasifikasikan menjadi :

a. High contact service, yaitu klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak

antara konsumen dan penyedia jasa yang sangat tinggi, konsumen

selalu terlibat dalam proses dari layanan jasa tersebut.

b. Low contact service, yaitu klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak

antara konsumen dengan penyedia jasa tidak terlalu tinggi. Physical

contact dengan konsumen hanya terjadi di front desk adalah termasuk

Page 32: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

21

dalam klasifikasi low contact service. Contohnya adalah lembaga

keuangan.

8. SIM ( Surat Ijin Mengemudi )

SIM adalah bukti kopetensi bagi seseorang yang telah lulus uji

pengetahuan,kemampuan keterampilan mengemudi di jalan sesuai persyaratan

yang di tentukan berdasarkan undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan.

Kompetensi mengemudi adalah kemampuan seseorang pengemudi dalam

bidang pengetahuan dan keterampilan untuk mengemudikan kendaraan

bermotor dijalan dengan benar sesuai kenyataan yang ditentukan berdasarkan

Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Fungsi SIM ialah sebagai registrasi pengemudi kendaraan bermotor

yang memuat keterangan identitas lengkap mengemudi, untuk mendukung

kegiatan pendidikan, penyidikan dan identifikasi forensik kepolisian. Berbagai

sarana identifikasi seseorang bertitik tolak dari SIM akan diketahui identitas

ciri-ciri fisik seseorang, disamping itu juga berfungsi sebagai tanda bukti bahwa

pemegang SIM telah memiliki kemampuan, pengetahuan dan keterampilan

untuk mengemudikan kendaraan bermotor tertentu.

Sebagai alat bukti SIM selain sebagai tanda bukti sebgaimana diuraikan

di atas mempunyai fungsi dan peranan sebgai alat bukti dalam kaitanya dalam

pelaksaaan tugas pokok Polri, khususnya yang bersifat represif yustisiil, dimana

hal tersebut sebagai penunjang pendidikan dan pengungkapan pelanggaran

maupun kejahatan yang berkaitan dengan kendaraan bermotor. Sebagai sarana

upaya paksa penyitaan

Page 33: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

22

SIM dalam kasus pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, untuk kemudian

memaksapelanggar menghadiri sidang, merupakan bukti nyata betapa besarnya

fungsi dan peranan SIM dalam pelaksanaan tugas Polri, karena pada dasarnya

upaya paksademikian itu dipastikan bahwa pelaksanaan penegakan hukum akan

berhasil dengan baik. Sebagai saran perlindungan masyarakat. Pengemudi

kendaraan bermotor wajib memiliki SIM sesuai dengan golongannya bahwa

pemegang SIM tersebut telah memiliki kemampuan mengemudikan kendaraan

bermotor dengan baik sehingga bahaya kecelakaan dan terjadinya pelanggaran

akan dapat dikurangi. Sebagai sarana pelayanan masyarakat Polri sebagai

instansi yang berwenang menerbitkan SIM.

Penggolongan Surat Izin Mengemudi.

Berdasarkan Undang-undang R.I Nomor 22 tahun 2009 Tentang

Lalulintas dan Angkutan Jalan, Bab VIII tentang bentuk dan penggolongan

Surat Izin Mengemudi dalam pasal 80 menyebutkan bahwa :

Surat Izin Mengemudi untuk Kendaraan Bermotor perseorangan sebagaimana

dimaksudkan pasal 77 ayat (2) huruf a digolongkan menjadi :

a) Surat Izin Mengemudi A berlaku untuk mengemudikan mobil

penumpang dan barang perseorangan dengan jumlah berat yang

diperbolehkan tidak melebihi 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram;

b) Surat Izin Mengemudi B I berlaku untuk mengemudikan mobil

penumpang dan barang perseorangan dengan jumlah berat yang

diperbolehkan lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram;

Page 34: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

23

c) Surat Izin Mengemudi BII berlaku untuk mengemudikan kendaraan

alat

berat, Kendaraan penarik, atau Kendaraan Bermotor dengan menarik

kereta tempelan atau gandengan perseorangan dengan berat yang

diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandengan lebih dari 1.000

(seribu) kilogram

d) Surat Izin Mengemudi C berlaku untuk mengemudikan Sepeda Motor

e) Surat Izin Mengemudi D berlaku untuk mengemudikan kendaraan

khusus

bagi penyandang cacat.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Moleong yang dimaksud

dengan kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa, dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah

(Moleong, 2007: 6). Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian

terhadap strategi yang diterapkan dalam menjalin hubungan dengan costumer

oleh Satpas Polres Bantul.

2. Narasumber Penelitian

Menurut Moleong (2007:88) sumber data utama dalam penelitian kualitatif

adalah kata-kata dan tindakan yang didapat dari informan melalui wawancara,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Untuk

Page 35: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

24

mendapatkan data dan informasi maka informan dalam penelitian ini

ditentukan secara purposive atau sengaja dimana informan telah ditetapkan

sebelumnya. Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Masyarakat yang terlibat proses pelayanan SIM di Polres

Bantul baik proses pembuatan SIM Baru ataupun

Perpanjangan. ( 5 narasumber )

2. Petugas yang melaksanakan pelayanan kepada masyarakat.

( 2 petugas )

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di Satpas Polres Bantul Jl. Jenderal Sudirman no

202 Bantul Yogyakarta.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan

wawancara dan dokumentasi yaitu sebagai berikut

a. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara atau pihak yang mengajukan pertanyaan dan informan, dan

dilakukan dengan maksud tertentu. Maksud tertentu yang dimaksud

dalam hal ini adalah untuk mendapat sebanyak mungkin data yang untuk

menjawab rumusan masalah penelititan (Moleong, 2007: 200). Dalam

penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada narasumber dan

informan penelitian dengan menyiapkan pedoman wawancara terlebih

dahulu.

Page 36: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

25

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara mengambil data-

data dari catatan, dokumen administrasi yang sesuai dengan masalah

yang diteliti (Nasution, 2003: 143). Dalam penelitian ini dokumen yang

dibutuhkan untuk mendukung penelitian adalah sebagai berikut:

1) Struktur Organisasi Polres Bantul

2) Foto-foto kegiatan dalam proses pembuatan SIM di Polres Bantul

5. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah

deskriptif.Menurut Kasiran yang dimaksud dengan deskriptif adalah analisis

hasil penelitian yang menggunakan data berupa kata-kata tertulis atau

kalimat dari subjek yang diamati (Kasiran, 2010: 15). Dalam penelitian ini

penulis melakukan analisis dengan tahap yang dimulai dengan pengumpulan

data, pemilihan data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan serta

rekomendasi penelitian yang terkait dengan strategi yang diterapkan dalam

menjalin hubungan dengan costumer oleh Satpas Polres Bantul.

Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:

a. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan teknik

wawancara dan dokumentasi.Data tersebut penulis ambil dari lapangan

dan dikumpulkan sebagai bahan untuk menjawab pokok permasalahan

penelitian.

Page 37: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

26

b. Pemilihan Data

Setelah data penulis kumpulkan dari lapangan, maka data selanjutnya

adalah dengan melakukan tahap pemilihan data. Data-data yang telah

terkumpul, penulis pilih sesuai dengan pokok permasalahan yang

diambil.

c. Penyajian Data

Penulis dalam melakukan tahap penyajian data mendasarkan analisis

pada data yang telah dipilih, yang kemudian disajikan secara deskriptif

dalam bentuk narasi yang saling berkesinambungan antar pokok

permasalahan.

d. Pengambilan Kesimpulan

Pengambilan kesimpulan dilakukan setelah tahap penyajian data

selesai.Dalam penelitian ini kesimpulan diambil dengan menjawab

rumusan masalahan yang ada.Selain kesimpulan penulis juga

memberikan saran atau rekomendasi untuk penelitian ini.

Page 38: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

27

BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. POLRES BANTUL

A.1 Sejarah Singkat

Pada jaman sebelum kemerdekaan , lebih tepatnya pada jaman penjajahan

Jepang, Mapolres Bantul ( pada masa itu kantor Polisi) atau lebih dikenal

dengan istilah Jepang “ KEI SATSUO „ dengan kepala polisinya bernama “

MICUTAKE “ dan diganti oleh P. MENOT berpangkat NITO KAIBO.

Sedangkan nara sumber pada saat itu bernama DARMO WIYONO ( kurang

lebih tahun 1921 ) terakhir berpangkat Letnan Dua Polisi sebagai Kabag Res

Intel Distrik Bantul Barat beserta 13 anggota tergabung dalam KEI SATSURO;

Dan perlengkapan persenjataan pada waktu itu yang ada antara lain pakaian

seragam dril warna abu-abu tua, sepatu dengan lengkap dan mengenakan pet,

senjata yang digunakan yaitu pistol Buldog dan Karaben Mouser, serta

kendaraan Jeep untuk Komandan, Truck dan sepeda untuk anggota;

Dan ketika Penjajahan Jepang sudah berakhir di Indonesia, KEI SATSUSO

berubah menjadi kantor Kabupaten Bantul dengan Kepala Polisi pada waktu

itu pimpinan P. Menot yang berpangkat NOTO KAIBO di gantikan oleh P.

NASIRUN dengan pangkat Inspektur Polisi Klas I. Setelah kemerdekaan

Indonesia Kepala Polisi Kabupaten Bantul di jabat oleh Bapak SUNARYO

KINGKONG berpangkat Inspektur Polisi Klas I yang menggantikan Bapak R,

Page 39: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

28

SUMARDI berpangkat Inspektur Polisi Klas II; Kantor Polisi Kabupaten

Bantul sempat di duduki Bangsa Belanda sebagai markas seluruh anggota Polisi

Kabupaten Bantul bergabung dengan Kesatuan lain serta para pejuang melawan

Bangsa Belanda, dan pada saat itu telah gugur 3 anggota Polisi dan 3 pejuang

dari masyarakat sipil;

Setelah peristiwa serangan umum 1 Maret 1949 berlanjut dengan

peristiwa 18 Maret 1949 di daerah Gunungdoro Kelurahan Argomulyo Sedayu

yang merupakan markas gerilyawan sebagai Kusuma Bangsa, yang di

dalamnya termasuk 18 ( delapan belas ) orang yang tergabung dalam Brigade

Polisi;

Dan untuk mengenang peristiwa tersebut diatas, maka di tempat tersebut telah

didirikan monumen pengabdian Brigade Mobil Kepolisian Republik Indonesia

di Gunungdoro kelurahan Argomulyo, Sedayu Bantul di resmikan pada tanggal

14 Nopember 1970 yang bertepatan pada HUT Brigade Mobil ke XXV oleh

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi HOEGENG IMAM

SANTOSO. Setelah Bangsa belanda menarik pasukannya dan Indonesia,

Kantor Polisi kabupaten Bantul di tempati oleh Angkatan Darat. Sedangkan

Ksntor Polisi Kabupaten Bantul menyewa di rumash Bapak Pawiro Mihardjo (

depan Kantor Kabupaten Bantul );

Dan setelah Angkatan Darat meninggalkan Kantor Polisi Kabupaten

Bantul, dan menempati kantor Seksi II sebelah timur Kridosono ,dan dalam

perkembangan sejarah kantor Polisi Kabupaten Bantul mengalami perubahan

nama menjadi kantor Polisi Resort Bantul kemudian Komanto Resort

Page 40: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

29

Kepolisian 962 Bantul dan sekarang Polres Bantul, maupun Kantor Polisi

Distrik dan Kecamatannya.

Sampai dengan tahun 1990 pembagian wilayah dengan 3 (tiga) Distrik yaitu

Distrik Bantul Barat yang berkedudukan di Srandakan dengan 6 (enam )

kecamatan meliputi : Sranndakan, Pandak, Bambanglipuro, Sanden, Pundong

dan Kretek, dan Distrik Bantul Tengah yang Kantor Polisi Distrik bergabung

dengan Polres Bantul dengan 6 (enam ) Kecamatan yang meliputi : Bantul,

Jetis, Sewon, Kasihan, Sedayu, Pajangan serta Distrik Bantul Timur

berkjedudukan di Gondowulung yang terdiri dari 5 (lima ) kecamatan yang

meliputi piyungan kotagede ska, Kotagede Yka, Imogiri Ska dan Imogiri Yka.

Dan perkembangan selanjutnya yaitu penghapusan Distrik serta peleburan

kecam atan Kotagede Ska/Yka menjadi Kecamatan Banguntapan dan Pleret

sedangkan Imogiri menjadi Kecamatan Imogiri dan Dlingo.

Dengan demikian hingga saat ini Polres Bantul memiliki 7 Polsek yang terdiri

dari 9 Polsek Urban dan 8 Polsek Rurel yaitu:

a. Polsek Urban yaitu:

1. Polsek Bantul

2. Polsek Sewon

3. Polsek Kasihan

4. Polsek Sedayu

5. Polsek Banguntapan

6. Polsek Piyungan

7. Polsek Imogiri

Page 41: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

30

8. Polsek Kretek

9. Polsek Srandakan

b. Polsek Rurel yaitu :

1. Polsek Pleret

2. Polsek Jetis

3. Polsek Pundong

4. Polsek Dlingo

5. Polsek Sanden

6. Polsek Bambanglipuro

7. Polsek Pandak

8. Polsek Pajangan

A.2 Letak Geografis

Letak geografis Wilayah Kabupaten Bantul, berada di Propinsi Daerah

istimewa Yogyakarta bagian selatan,berupa dataran rendah dan dataran tinggi,

pegunungan, di bagian selatan di batasi oleh Samudra Indonesia, bagian timur

Kabupaten Gunungkidul, bagian utara Kodya Yogyakarta dan kabupaten

sleman dan bagian barat Kabupaten Kulonprogo. Kabupaten Bantul dengan luas

wilayah 506.85 Km2 dan jumlah penduduk 823.242 jiwa terdiri dari WNI laki-

laki 402.480 jiwa perempuan 420.719 jiwa sedangkan WNA laki-laki 14 jiwa

dan perempuan 29 jiwa mempunyai korelasi terhadap perkembangan

Kamtibmas di wilayah hukum Polres Bantul.

Page 42: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

31

1. Visi dan Misi Polres Bantul

a. Visi Polres Bantul

Polres Bantul bertekad mewujudkan postur polri yang

profesional,bermoral dan modern sebagai pelindung pengayom dan pelayan

masyrakat yang terpercaya dalam memelihara kamtibmas dan penegakan

hukum di wilayah hukum polres bantul sebagai kota budaya dan pariwisata

dalam suatu kehidupan sosial yang demokratis dan budaya serta masyrakat

yang sejahtera.

b. Misi Polres Bantul

1) Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada

masyrakat yang membutuhkan sehingga masyrakat bantul bebas dari

gangguan psikis dan fisik.

2) Memberikan bimbingan kepada masyrakat bantul melalui upaya pre-emtif

dan preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan kekuatan serta

kepatuhan hukum masyrakat.

3) Menegakan hukum secara profesional dan proporsional dengan

menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak asasi manusia serta budaya

setempat menuju kepada adanya kepastian hukum dan rasakeadilan.

4) Memelihara keamanan dan ketertiban masyrakat dengan tetap

memperhatikan norma-norma dan nilai-nilai budaya yang berlaku dalam

masyrakat bantul dalam rangka mendukung pembagunan daerah.

5) Meningkatkan sumber daya manusia dan sarana prasarana /matlog polres

bantul secara profesional untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban

Page 43: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

32

masyrakat sehingga dapat mendorong gairah kerja masyrakat bantuk

sebagai kota pendidikan dan pariwisata guna mencapai kesejahteraan.

6) Meningkatkan konsolidasi kedalam sebagai upaya menyamakan visi dan

misi Polres Bantul ke depan, agar mampu melaksanakan tugas sesuai

keinginan masyrakat.

7) Meningkatkan kerjasama dengan intansi terkait / pemda dalam rangka

kelancaran tugas pokok fungsi Plores Bantul

8) Memelihara solidaritas institusi Polres Bantul dari berbagai pengaruh

external yang sangat merugikan organisasi.

9) Meningkatkan kesadaran hukum dan kesadaran berbangsa mengingat

bantuk sebagai kota budaya dan pariwisata banyak turis baik domestik

maupun manca negara.

A.3 Struktur Organisasi

Page 44: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

33

B. LALU LINTAS

B.1 Pengertian Lalu Lintas

Pengertian lalu lintas menurut Undang Undang No.22 Tahun 2009

tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terdapat di dalam Pasal 1 point 1. Lalu

Lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang Lalu Lintas Jalan. Lalu lintas

yang dimaksud disini adalah lalu lintas dijalan. Hampir setiap hari manusia

dalam melakukan kegiatan sehari-hari mempergunakan jalan raya. Warga

masyarakat dalam mempergunakan jalan raya harus mematuhi peraturan-

peraturan mengenai angkutan jalan raya maupun lalu – lintas.

Masalah lalu lintas merupakan masalah yang setiap hari dihadapi oleh warga

masyarakat terutama yang sehari-harinya mempergunakan jalan raya.

Penggunaan jalan raya harus didasarkan pada peraturan lalu lintas disamping

keserasian antara ketertiban umum dengan ketertiban pribadi.

Ciri utama dari hukum adalah adanya sanksi, ini dapat dimengerti karena

biasanya warga masyarakat baru mengetahui adanya hukum kalau ditindak.

Kesan inipun berkaitan erat dengan pendapat bahwa hukum adalah petugas.

B.2 Fungsi Satuan lalu Lintas

a. Satuan Lalu Lintas adalah unsur pelaksana Polres yang dalam dalam

tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Kapolres.

b. Satuan Lalu Lintas bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi Lalu

Lintas yang meliputi kegiatan pendidikan masyrakat, penegak hukum,

pengkajian masalah Lalu Lintas, administrasi registrasi dan identifikasi

pengemudi dan kendaraan bermotor serta melaksanakan patroli jalan raya.

Page 45: TANGGAPAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAYANAN …repo.apmd.ac.id/503/1/Skripsi Inda Sella S 2.pdf“Tanggapan Masyarakat Dalam Proses Pelayanan SIM di Polres Bantul”. Penyusunan skripsi

34

c. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas Satuan Lalu

Lintas menyelenggarakan fungsi :

1) Pembinaan fungsi lalu lintas di lingkungan Polres dan Polsek

Jajaran.

2) Penyelenggaraan dan pembinaan partisipasi masyarakat

melalui kerjasama lintas sektoral, pendidikan masyarakat dan

pengkajian masalah di bidang lalu lintas.

3) Penyelenggaraan operasi kepolisian bidang lalu lintas dalam

rangka penegakan hukum dan ketertiban Lalu Lintas.

4) Penyelenggaran administrasi registrasi dengan identifikasi

kendaraan bermotor dan pengemudi yang dilaksanakan di

Polres.

5) Penyelenggaraan patroli jalan raya serta penanganan

kecelakaan Lalu Lintas serta menjamin kelancaran Lalu

Lintas di jalan raya.

Gambar . Logo Satuan Lalu Lintas