Upload
duongkhanh
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
( LKirP)
TAHUN 2OL8
PEMERINTAH PROVINSI RIAU
AS KETAHANAN PANGANRaya No. 27 Pekanbaru Tclp / Fax. (0751) 20820
http:/ /diskepang. ria u.9o. id /
Hlq) /
,,.:
i
IKHTISAR EKSKUTIF
Dalam rangka pertanggungjawaban pencapaian kinerja Pelaksanaan
Program Tahun 2018 pada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau disusun Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) sebagai ukuran pencapaian sasaran penetapan
Kinerja oleh Kepala Dinas dengan Gubernur Riau.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Riau pada Tahun 2018, didukung APBD sebesar Rp.
21.531.666.523,-, secara ringkas komposisi penggunaan sebagai berikut:
a. Belanja Tidak Langsung, sebesar Rp. 12.753.939.543,- digunakan untuk
Belanja Gaji, Tunjangan Pegawai dan Tambahan Penghasilan Pegawai.
b. Belanja Langsung, sebesar Rp. 8.777.726.980,- digunakan untuk :
- Belanja Barang dan Jasa, sebesar Rp. 8.732.901.980,-
- Belanja Modal, sebesar Rp. 44.825.000,-
Pada LKjIP ini memuat Gambaran umum, Penetapan Kinerja dan Perjanjian
Kinerja Tahun 2018, adapun Perjanjian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan sebagai
berikut :
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
(1) (2) (3) (4)
1 Terwujudnya Pola Pangan Harapan di Provinsi Riau
Jumlah Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
83
2 Terpenuhinya konsumsi pangan utama (beras) sesuai kebutuhan
Rasio ketersediaan pangan utama 1.35
3 Terpenuhinya kebutuhan pangan rumah tangga yang mengalami bencana alam
Persentase cadangan pangan pemerintah
100 %
4 Meningkatnya ketersediaan pangan segar (buah dan sayur) yang beredar di pasaran dan petani
Persentase pangan segar (buah dan sayur) yang bebas residu pestisida
83 %
Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis terhadap pencapaian kinerja sasaran
diperoleh capaian kinerja sasaran sebesar 83.95 %, dapat dikategorikan Baik.
Sasaran tersebut dicapai melalui pelaksanaan Program dan Kegiatan yang dianggap
relevan dengan hasil capaian berdasarkan sasaran yaitu: sasaran 1. 102.30%;
sasaran 2. 8 9 .6 3 %; sasaran 3. 112 .36 %; sasaran 4. 31.51 %.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya Laporan Akuntabilitas Kinerja tnstansi Pemerintah (LAKIP) Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Riau Tahun 2018 telah selesai disusun.
Dengan tersusunnya laporan ini, yang secara umum berpedoman pada
sistem Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah (AKIP) diharapkan berbagai
kebuaksanaan dan kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau dapat
diketahui secara luas, sehingga dapat dijadikan media dalam pengambilan
keputusan dan perbaikan guna tercapainya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
tugas pokok & fungsi (tupoksi) masing-masing bagian.
Sebagai pedoman penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja lnstansi
Pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Republik lndonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Riviu atas Laporan Kinerja lnstansi
Pemerintah.
Laporan ini juga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengevaluasi
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
yang akan berguna bagi perencanaan dan peningkatan kinerja masing-masing
bagian.
Pada kesempatan ini pula kami sampaikan ucapkan terima kasih kepada
seluruh anggota Tim Penyusun yang telah memberikan sumbang pikiran dan
tenaga sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Kritik dan Saran senantiasa kami harapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaan dan semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau dapat memberikan manfaat bagi
yang berkepentingan.
Pekanbaru, Februari 2019
Kepala Dinas Ketahanan PanganProvinsi Riau
lr. DARMANSYAH"A
l!
NrP. 19590207 198503 1 009
iii
DAFTAR ISI
Halaman
IKHTISAR EKSLUSIF ……………………………………………………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………………………… iii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………………………………………………………….. iv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………………………………………………………… v
BAB. I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………….. 1
A. Gambaran Umum Organisasi …………………………………………………………………………… 1
B. Fungsi Strategis Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau ………………………………….. 24
C. Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau …………………………………………………………………………………………
25
BAB. II PERENCANAAN KINERJA ………………………………………………………………………………………….. 26
A. Perencanaan Kinerja ………………………………………………………………………………………... 26
B. Perjanjian Kinerja …………………………………………………………………………………………….. 28
BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018 …………………………………………………………………... 30
A. Capaian Kinerja Organisasi ……………………………………………………………………………….. 30
B. Capaian Sasaran ……………………………………………………………………………………………….. 32
C. Realisasi Anggaran ………………………………………………………………………………………….. 38
BAB. IV PENUTUP …………………………………………………………………………………………………………………. 43
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tujuan, Sasaan, Strategi dan Kebijakan …………………………….. 26
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau Tahun 2018
…………………………….. 29
Tabel 3.1 Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
…………………………….. 30
Tabel 3.2 Target Perjanjian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau Tahun 2018
…………………………….. 31
Tabel 3.3 Capaian Perjanjian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau Tahun 2018
…………………………….. 31
Tabel 3.4 Sasaran Progam dan Persentase Realisasi Anggaran Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau Tahun 2018
…………………………….. 38
Tabel 3.5 Realisasi Fisik dan Keuangan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau Tahun 2018 Belanja Langsung
…………………………….. 40
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau …………………………….. 4
Gambar 1.2 Struktur Organisasi UPT Balai Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
…………………………….. 4
Gambar 1.3 PNS Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau berdasarkan Pangkat dan Golongan per 31 Desember 2018
…………………………….. 22
Gambar 1.4 PNS Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau berdasarkan Tingkat Pendidikan per 31 Desember 2018
…………………………….. 22
1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau, yang
diperjelas oleh Peraturan Gubernur Riau Nomor 73 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta tata Kerja Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Riau, Dinas Ketahanan Pangan mempunyai
tugas membantu Gubernur melaksanakan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan
kepada Daerah.
Dinas Ketahanan Pangan dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. perumusan kebijakan pada Sekretariat, Bidang Ketersediaan dan
Kerawanan Pangan, Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, Bidang
Konsumsi, dan Penganekaragaman Pangan, dan Bidang Keamanan
Pangan;
b. pelaksanaan kebijakan pada Sekretariat, Bidang Ketersediaan dan
Kerawanan Pangan, Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, Bidang
Konsumsi, dan Penganekaragaman Pangan, dan Bidang Keamanan
Pangan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pada Sekretariat, Bidang
Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Bidang Distribusi dan Cadangan
Pangan, Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, dan Bidang
Keamanan Pangan;
d. pelaksanaan administrasi pada Sekretariat, Bidang Ketersediaan dan
Kerawanan Pangan, Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, Bidang
Konsumsi, dan Penganekaragaman Pangan, dan Bidang Keamanan
Pangan; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan
tugas dan fungsinya.
2
Susunan Organisasi Dinas Ketahanan Pangan, terdiri atas:
a. Kepala Dinas Ketahanan Pangan.
b. Sekretariat, terdiri atas:
1) Subbagian Perencanaan Program;
2) Subbagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik
Daerah;
3) Subbagian Kepegawaian dan Umum.
c. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, terdiri atas:
1) Seksi Ketersediaan Pangan;
2) Seksi Akses Pangan; dan
3) Seksi Kerawanan Pangan.
d. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, terdiri atas:
1) Seksi Distribusi Pangan;
2) Seksi Harga Pangan; dan
3) Seksi Cadangan Pangan.
e. Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, terdiri atas:
1) Seksi Konsumsi Pangan;
2) Seksi Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan; dan
3) Seksi Pengembangan Pangan Lokal.
f. Bidang Keamanan Pangan, terdiri atas :
1) Seksi Kelembagaan Keamanan Pangan;
2) Seksi Pengawasan Keamanan Pangan; dan
3) Seksi Kerjasama dan Informasi Keamanan Pangan.
g. Kelompok Jabatan Fungsional
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Riau Nomor 82 Tahun
2017 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Riau, dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk UPT Balai
Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan, yang mempunyai tugas
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang Dinas Ketahanan pangan di bidang Balai Pengawasan Mutu dan
Keamanan Pangan.
UPT Balai Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan dalam
melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
3
a. penyelenggaraan perencanaan dan pelaksanaan tugas pada Subbagian
Tata Usaha, Seksi Pengawasan dan pelayanan Teknis, dan Seksi
Sertifikasi dan Mutu Pangan;
b. penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka penyelenggaraan
tugas dan fungsi pada Subbagian Tata Usaha, Seksi Pengawasan dan
Pelayanan Teknis, dan Seksi Sertifikasi dan Mutu Pangan;
c. penyelenggraan pendafataran rumah kemas atau packing house
pengambilan dan pengujian contoh untuk Pangan Segar Asal Turmbuhan
(PSAT);
d. penyelenggaraan inspeksi gudang eksportir dalam rangka penerbitan
health certificate;
e. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam rangka
penyelenggaraan tugas pada Subbagian Tata Usaha, Seksi pengawasan
dan Pelayanan Teknis, dan Seksi Sertifikasi dan Mutu pangan; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Kepala Dinas terkait tugas dan
fungsinya.
Susunan Organisasi UPT Balai Pengawasan Mutu dan Keamanan
Pangan, terdiri atas:
a. Kepala UPT
b. Subbagian Tata Usaha
c. Seksi Pengawasan dan Pelayanan Teknis;
d. Seksi Sertifikasi dan Mutu Pangan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
4
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
Gambar 1.2. Struktur Organisasi UPT Balai Pengawasan Mutu dan Keamanan
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
5
Berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 73 Tahun 2016
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta tata
Kerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau, setiap Unit Kerja Eselon
pada Dinas Ketahanan Pangan yang terdiri dari Kepala Dinas, Sekretariat,
Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Bidang Distribusi dan
Cadangan Pangan, Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, dan
Bidang Keamanan Pangan mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :
A. Kepala Dinas
a. Kepala Dinas Ketahanan Pangan mempunyai tugas membantu
Gubernur melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada
Daerah pada bidang Ketahanan Pangan.
b. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan
menyelenggarakan fungsi perumusan kebijakan, pelaksanaan
kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, pelaksanaan
administrasi dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur
terkait dengan tugas dan fungsi pada Dinas Ketahanan Pangan.
B. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan
evaluasi pada Subbagian Perencanaan Program, Subbagian Keuangan,
Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah, dan Subbagian
Kepegawaian dan Umum.
Untuk melaksanakan tugasnya, Sekretaris menyelenggarakan
fungsi :
a. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Sekretariat;
b. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa
hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat;
a. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala
Dinas Ketahanan Pangan; dan
c. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.
6
Sekretaris membawahi 3 (tiga) Subbagian, yaitu : 1). Subbagian
Perencanaan Program, 2). Subbagian Keuangan, Perlengkapan, dan
Pengelolaan Barang Milik Daerah, dan 3). Subbagian Kepegawaian dan
Umum. Masing-masing Subbagian dipimpin oleh Kepala Sub bagian yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
1. Kepala Subbagian Perencanaan Program mempunyai tugas :
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbagian Perencanaan Program;
b. membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbagian
Perencanaan Program;
c. menyiapkan bahan dan menghimpun usulan rencana
program/kegiatan dari masing-masing bidang;
d. melaksanakan penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja
Pemerintah Daerah, Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah unit kerja;
e. melaksanakan koordinasi penyusunan Standar Operasional
Prosedur;
f. mempersiapkan bahan-bahan untuk pra-rapat koordinasi dan rapat
koordinasi musyawarah perencanaan pembangunan daerah serta
rapat koordinasi teknis;
g. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbagian Perencanaan
Program; dan
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Kepala Subbagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan
Barang Milik Daerah mempunyai tugas :
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik
Daerah;
7
b. membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbagian Keuangan,
Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah;
c. melakukan urusan perbendaharaan dan akuntansi keuangan dan
aset;
d. mengelola keuangan dan penyiapan pembayaran gaji pegawai;
e. melakukan pembinaan dan memberikan petunjuk teknis
pengelolaan keuangan dan aset;
f. menyiapkan dokumen rencana kebutuhan dan penganggaran
barang milik daerah;
g. melakukan urusan pengurusan barang milik daerah yang berada
pada penguasaan Dinas Ketahanan Pangan;
h. melaksanakan penyelesaian tindak lanjut Laporan Hasil
Pemeriksaan atau pemutakhiran data hasil pemeriksaan
pelaksanaan kegiatan;
i. melaksanakan proses administrasi Tuntutan Perbendaharaan dan
Tuntutan Ganti Rugi;
j. melaksanakan verifikasi dan pertanggungjawaban anggaran;
k. melaksanakan penyusunan laporan pertanggungjawaban atas
pengelolaan keuangan dan pencatatan aset;
l. melakukan fasilitasi rencana umum pengadaan barang dan jasa
unit kerja;
m. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbagian Keuangan,
Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah; dan
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
3. Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas :
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbagian Kepegawaian dan Umum;
b. membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbagian
Kepegawaian dan Umum;
8
c. mengagendakan dan mendistribusikan surat menyurat;
d. melaksanakan fasilitasi administrasi kepegawaian;
e. melaksanakan koordinasi penyusunan Analisa Jabatan, Analisa
Beban Kerja, peta jabatan, proyeksi kebutuhan pegawai, standar
kompetensi, dan evaluasi jabatan;
f. melaksanakan proses penegakan disiplin pegawai;
g. membuat laporan perkembangan kepegawaian;
h. menyelenggarakan urusan kehumasan;
i. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi;
j. melaksanakan dan mengatur fasilitas rapat, pertemuan dan
upacara, serta melakukan kegiatan keprotokolan dan administrasi
perjalanan dinas;
k. melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana Dinas setelah
berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah;
l. melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana Dinas,
kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban Dinas;
m. mengumpulkan, menyusun dan mengolah bahan data informasi
untuk kepentingan masyarakat;
n. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbagian Kepegawaian
dan Umum; dan
o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
C. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai
tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Seksi
Ketersediaan Pangan, Seksi Akses Pangan, dan Seksi Kerawanan
Pangan.
Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Ketersediaan dan
Kerawanan Pangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang
Ketersediaan dan Kerawanan Pangan;
9
b. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa
hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Ketersediaan dan
Kerawanan Pangan;
c. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada kepala
Dinas Ketahanan Pangan; dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.
1. Kepala Seksi Ketersediaan Pangan mempunyai tugas :
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Ketersediaan Pangan;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Ketersediaan
Pangan;
c. melakukan pemberdayaan kelompok pengolahan pangan dan
pengolahan pangan alternatif dalam meningkatkan ketersediaan
pangan;
d. melaksanakan identifikasi, pengumpulan, pengolahan, data,
ketersediaan, analisis situasi pangan dan keragaman produk
pangan;
e. menyusun Angka Kecukupan Gizi, Pola Pangan Harapan tingkat
ketersediaan pangan, prognosa ketersediaan pangan menjelang
Hari Besar Keagamaan Nasional, dan penyusunan Neraca Bahan
Makanan;
f. melakukan koordinasi pencegahan dan pengendalian masalah
ketersediaan pangan;
g. melakukan pengembangan jaringan informasi dan kerjasama
ketersediaan pangan wilayah;
h. melakukan penyediaan dan peningkatan kualitas sarana dan
prasarana bidang ketersediaan pangan;
i. melakukan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia bidang
ketersediaan pangan;
10
j. menyusun kegiatan analisis ketersediaan pangan menyangkut
penyediaan dan pengolahan data dalam neraca bahan makanan;
k. menyusun analisis Responsif dan Antisipatif Ketersediaan Pangan
daerah;
l. melakukan penyediaan dan publikasi pengembangan pangan
alternatif daerah;
m. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Ketersediaan Pangan;
dan
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Kepala Seksi Akses Pangan mempunyai tugas :
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Akses Pangan;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Akses Pangan;
c. melakukan penyediaan sarana dan prasarana akses pangan di
daerah terisolir;
d. melakukan pengembangan dan penguatan kelembagaan kelompok
masyarakat dalam penyediaan pangan;
e. merancang dan memfasilitasi komoditi pangan dengan harga
terjangkau di masyarakat;
f. menyusun bahan pengumpulan, pengolahan, identifikasi, dan
analisis akses pangan;
g. melakukan monitoring, pembinaan kepada kelompok, gabungan
kelompok tani dan pelaku usaha akses pangan;
h. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Akses Pangan; dan
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
11
3. Kepala Seksi Kerawanan Pangan mempunyai tugas :
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Kerawanan Pangan;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Kerawanan
Pangan;
c. melakukan penyusunan peta kerawanan pangan;
d. melakukan koordinasi pencegahan terjadinya kerawanan pangan;
e. melakukan pemberdayaan dan intervensi daerah rawan pangan;
f. melakukan pembinaan dan pengembangan kelompok kemandirian
pangan;
g. melakukan penyusunan profil kerawanan pangan;
h. menyiapkan bahan perumusan kebijakan penanganan kerawanan
pangan daerah;
i. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Kerawanan Pangan;
dan
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
D. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan
Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan mempunyai tugas
melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi tugas pada Seksi Distribusi
Pangan, Seksi Harga Pangan, dan Seksi Cadangan Pangan.
Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, Kepala Bidang Distribusi dan
Cadangan Pangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang
Distribusi dan Cadangan Pangan;
b. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa
hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Distribusi dan Cadangan
Pangan;
c. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada kepala
Dinas Ketahanan Pangan; dan
12
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.
1. Kepala Seksi Distribusi Pangan mempunyai tugas :
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Distribusi Pangan;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Distribusi Pangan;
c. melakukan penguatan, jaringan distribusi pangan dari produsen ke
konsumen;
d. menyusun bahan identifikasi, pengumpulan, pengolahan, dan
analisis situasi distribusi pangan;
e. melakukan pembinaan, pengembangan, evaluasi manajemen
lembaga distribusi pangan masyarakat;
f. melakukan pembinaan, identifikasi jaringan pasar, dan
pengembangan sistem informasi distribusi pangan;
g. melakukan pengawasan dan pengembangan distribusi pangan;
h. menyusun bahan identifikasi, analisis, dan pengembangan sarana
dan prasarana distribusi pangan;
i. melakukan fasilitasi distribusi pangan;
j. Melakukan penguatan kelompok kelembagaan distribusi pangan;
k. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Distribusi Pangan; dan
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Kepala Seksi Harga Pangan mempunyai tugas :
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Harga Pangan;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Harga Pangan;
c. menyusun bahan identifikasi, pengumpulan, dan pengolahan data
dan menyusun informasi harga pangan;
d. melakukan intervensi stabilisasi harga pangan;
13
e. melakukan penguatan pelaku usaha pangan masyarakat;
f. melakukan pemantauan dan analisis harga pangan di tingkat
produsen, distributor, dan pedagang pangan;
g. menyiapkan bahan perumusan kebijakan Harga pangan provinsi
dan melaksanakan program aksi;
h. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Harga Pangan; dan
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
3. Kepala Seksi Cadangan Pangan mempunyai tugas :
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Cadangan Pangan;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Cadangan
Pangan;
c. melakukan penyediaan, pengelolaan dan penguatan cadangan
pangan pemerintah daerah dan cadangan pangan masyarakat;
d. melakukan pembinaan dan pemberdayaan lumbung pangan
kelompok dan gapoktan;
e. melakukan identifikasi dan validasi kebutuhan cadangan pangan
terkait bantuan gagal panen dan bantuan bencana alam;
f. melakukan pengawasan terhadap pelaku usaha pangan;
g. melakukan peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyediaan
cadangan pangan;
h. melakukan kerjasama dalam pengelolaan dan pemenuhan
cadangan pangan pemerintah;
i. menyiapkan bahan perumusan kebijakan cadangan pangan di
daerah;
j. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Cadangan Pangan;
dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
14
E. Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan
Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan
mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi tugas pada
Seksi Konsumsi Pangan, Seksi Promosi Penganekaragaman Konsumsi
Pangan, dan Seksi Pengembangan Pangan Lokal.
Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Konsumsi dan
Penganekaragaman Pangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang
Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan;
b. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Konsumsi dan
Penganekaragaman Pangan;
c. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala
Dinas Ketahanan Pangan; dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas
dan fungsinya.
1. Kepala Seksi Konsumsi Pangan mempunyai tugas:
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Konsumsi Pangan;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Konsumsi Pangan;
c. melakukan pembinaan dan analisis situasi kebutuhan konsumsi
pangan masyarakat;
d. melakukan pembinaan peningkatan mutu konsumsi pangan
masyarakat;
e. melaksanakan pola dan intervensi konsumsi pangan masyarakat;
f. menyusun bahan Sosialisasi untuk peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan perubahan sikap terhadap pentingnya konsumsi
pangan;
g. melakukan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia bidang
konsumsi pangan;
h. menyiapkan bahan perumusan kebijakan konsumsi pangan;
15
i. melakukan peningkatan kualitas infrastruktur bidang konsumsi
pangan;
j. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan
tugas dan kegiatan pada Seksi Konsumsi Pangan; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Kepala Seksi Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan
mempunyai tugas:
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Promosi
Penganekaragaman Konsumsi Pangan;
c. melakukan pengembangan penganekaragaman pangan;
d. melakukan peningkatan kemampuan kelompok wanita dalam
percepatan diversifikasi pangan;
e. menyusun bahan sosialisasi dan edukasi kepada anak sekolah,
kelompok wanita, tentang penganekaragaman konsumsi pangan
dalam rangka percepatan diversifikasi;
f. melakukan kerja sama pecepatan pengembangan
penganekaragaman pangan;
g. menyiapkan bahan rumusan kebijakan pengembangan usaha
kelembagaan penganekaragaman pangan;
h. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan
tugas dan kegiatan pada Seksi Promosi Penganekaragaman
Konsumsi Pangan; dan
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
3. Kepala Seksi Pengembangan Pangan Lokal mempunyai tugas:
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Pengembangan Pangan Lokal;
16
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Pengembangan
Pangan Lokal;
c. melakukan pengembangan dan pelestarian budaya mengkonsumsi
pangan lokal;
d. melakukan pembinaan peningkatan nilai tambah produk pangan
lokal;
e. melakukan peningkatan partisipasi industri yang mengelola usaha
pangan khas daerah;
f. melakukan peningkatan penggunaan teknologi industri yang
mengelola usaha pangan khas daerah;
g. melakukan kerja sama rekayasa, peningkatan jenis dan mutu pangan
lokal;
h. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan
tugas dan kegiatan pada Seksi Pengembangan Pangan Lokal; dan
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
F. Bidang Keamanan Pangan
Kepala Bidang Keamanan Pangan mempunyai tugas melakukan
koordinasi, fasilitasi dan evaluasi tugas pada Seksi Kelembagaan
Keamanan Pangan, Seksi Pengawasan Keamanan Pangan, dan Seksi
Kerjasama dan Informasi Keamanan Pangan.
Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Keamanan Pangan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang
Keamanan Pangan;
b. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Keamanan Pangan;
c. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala
Dinas Ketahanan Pangan; dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas
dan fungsinya.
17
1. Kepala Seksi Kelembagaan Keamanan Pangan mempunyai tugas:
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Kelembagaan Keamanan Pangan;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Kelembagaan
Keamanan Pangan;
c. melakukan Identifikasi, pengumpulan, pengolahan, dan analisis
mutu dan standarisasi pangan segar;
d. melakukan pembinaan mutu, sarana dan prasarana serta
standarisasi pangan segar;
e. melakukan fasilitasi penetapan standarisasi pangan segar;
f. menyiapkan bahan penyusunan pengembangan kelembagaan
sertifikasi produk pangan segar;
g. melaksanakan proses administrasi penerbitan sertifikasi prima 2 dan
3 produk pangan segar dan registrasi pangan segar asal tumbuhan;
h. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Kelembagaan
Keamanan Pangan; dan
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Kepala Seksi Pengawasan Keamanan Pangan mempunyai tugas:
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Pengawasan Keamanan Pangan;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Pengawasan
Keamanan Pangan;
c. melakukan pengawasan keamanan pangan segar di tingkat petani,
pasar tradisonal, dan modern;
d. menyusun data dan bahan koordinasi penaggulangan dan
pencegahan masalah keamanan pangan segar;
e. melakukan sosialisasi dan pembinaan keamanan pangan segar
pada petani, pedagang dan masyarakat;
18
f. melakukan dan memproses pengambilan dan pengujian sampel
keamanan pangan segar di laboratorium;
g. menganalisis dan melakukan pengembangan sistem pelaksanaan
pengawasan keamanan pangan segar lintas daerah;
h. melakukan pengembangan dan pembinaan sistem jejaring
keamanan pangan;
i. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Pengawasan
Keamanan Pangan; dan
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
3. Kepala Seksi Kerjasama dan Informasi Keamanan Pangan
mempunyai tugas :
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Kerjasama dan Informasi Keamanan Pangan;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Kerjasama dan
Informasi Keamanan Pangan;
c. melakukan fasilitasi penyebarluasan informasi keamanan pangan;
d. melakukan penyusunan dan penguatan sistem informasi keamanan
pangan;
e. melakukan kerjasama lintas sektor, lintas wilayah, dan stakeholder
terkait keamanan pangan;
f. melakukan koordinasi dan tindak lanjut hasil-hasil pengawasan
keamanan pangan;
g. menyiapkan bahan perumusan kebijakan terjadinya ketidakamanan
konsumsi pangan;
h. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Kerjasama dan
Informasi Keamanan Pangan; dan
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
19
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Riau Nomor 82 Tahun
2017 Tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Riau, dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk UPT Balai
Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan menyelenggarakan tugas dan
fungsi :
A. Kepala UPT
Kepala UPT Balai Pengawasan Mutu dan Keamanan pangan
mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada
Subbagian Tata Usaha, Seksi Pengawasan dan Pelayanan Teknis, dan
Seksi Sertifikasi dan Mutu Pangan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas Kepala
UPT Balai Pengawasan Mutu dan Keamanan pangan menyelenggarakan
fungsi:
a. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada UPT Balai
Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan;
b. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa
hasil pelaksanaan tugas di lingkungan UPT Balai pengawasan Mutu
dan Keamanan Pangan;
c. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi tugas sesuai dengan tugas
yang telah dilaksanakan kepada Kepala Dinas; dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
B. Kepala Subbagian Tata Usaha
Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas:
a. merencanakan program/ kegiatan dan penganggaran pada Subbagian
Tata Usaha;
b. membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil pelaksanaan
tugas bawahan di lingkungan Subbagian Tata Usaha;
c. melaksanakan koordinasi penJrusunan Standar Operasional Prosedur;
d. mengagendakan dan mendistribusikan surat menyrurat;
e. melaksanakan fasilitasi administrasi kepegawaian, administrasi
keuangan, penatausahaan dan pelayanan masyarakat;
20
f. melaksanakan koordinasi penyusunan Analisa Jabatan, Analisa Beban
Kerja, peta jabatan, proyeksi kebutuhan pegawai, standar kompetensi,
dan evaluasi jabatan;
g. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi;
h. melaksanakan penyusunan kebutuhan, pemeliharaan sarana dan
prasarana Dinas, kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban
Dinas;
i. melaksanakan administrasi bagi penerima manfaat;
j. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan
tugas dan kegiatan pada Subbagian Tata Usaha; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
C. Kepala Seksi Pengawasan dan Pelayanan Teknis mempunyai tugas:
a. merencanakan program/ kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Pengawasan dan Pelayanan Teknis;
b. membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil pelaksanaan
tugas bawahan di lingkungan Seksi Pengawasan dan Pelayanan
Teknis;
c. melaksanakan administrasi pelayanan uji mutu pangan;
d. melaksanakan pengambilan dan pengujian sampel untuk PSAT;
e. melaksanakan penerimaan layanan uji laboratorium mutu pangan;
f. melaksanakan tindak lanjut keluhan konsumen terkait mutu pangan;
g. melaksanakan pengawasan peredaran pangan segar;
h. melaksanakan inspeksi gudang eksportir dalam rangka penerbitan
health certificate;
i. melaksanakan penyusunan standar mutu pangan;
i. melaksanakan pengelolaan laboratorium mutu pangan;
j. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan
tugas dan kegiatan pada Seksi Pengawasan dan Pelayanan Teknis;
dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
21
D. Kepala Seksi Sertifikasi dan Mutu Pangan mempunyai tugas:
a. merencanakan program/ kegiatan dan penganggaran pada Seksi
Sertifikasi Mutu Pangan;
b. membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil pelaksanaan
tugas bawahan di lingkungan Seksi Sertifikasi Mutu Pangan;
c. melakukan sertifikasi, pengujian dan pengembangan uji mutu pangan;
d. melakukan identifikasi penyimpanan kegiatan teknis;
e. melaksanakan registrasi pangan segar dengan instansi terkait;
f. melaksanakan pendaftaran rumah kemas/packing house untuk PSAT;
g. melaksanakan inspeksi dan surveilen sampel mutu pangan;
h. melaksanakan penerapan dan peningkatan sistem manajemen mutu;
i. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan
tugas dan kegiatan pada Seksi Sertifikasi dan Mutu Pangan; dan
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugasdan fungsinya.
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau per 31 Desember 2018
didukung oleh kekuatan sumberdaya manusia sebanyak 70 orang. Terdiri
dari 21 pejabat eselon, yaitu : 1 orang pejabat eselon II, 5 orang pejabat
eselon III (1 pejabat kosong), 15 orang eselon IV (2 pejabat kosong) , dan 44
orang staf, sedangkan UPT Balai Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan
terdiri dari 1 orang pejabat esselon III b, 3 orang pejabat eselon IV, dan 4
orang staf. Berdasarkan kepangkatan dan golongan terinci sebagai berikut
(Gambar 2.2.).
22
Gambar 1.3. PNS Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau berdasarkan
Pangkat dan Golongan per 31 Desember Tahun 2018
Gambar 1.4.
PNS Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau berdasarkan Tingkat Pendidikan per 31 Desember Tahun 2018
2% 0%
34%
3%
45%
16%
SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan (Orang)
SD
SLTP
SLTA
DIPLOMA
S-1
S-2
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c
Jumlah (orang) 1 0 3 1 10 18 5 18 8 5 1
23
Berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah pegawai pada Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Riau adalah sebagai berikut :
1. SD : 1
2. SLTP : 0
3. SLTA : 21
4. DIPLOMA : 2
5. S-1 : 28
6. S-2 : 10
Jumlah : 62
Adapun untuk UPT Balai Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan ,
jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut :
1. SD : 0
2. SLTP : 0
3. SLTA : 2
4. DIPLOMA : 0
5. S-1 : 5
6. S-2 : 1
Jumlah : 8
Peningkatan kualitas sarana dan prasarana mutlak diperlukan sebagai sarana pendukung pelaksanaan tugas. Dalam melaksanakan tugas dan kegiatan sehari-hari Dinas Ketahanan Pangan didukung dengan sarana dan prasarana meliputi :
1. Ruang kerja : Terdapat 14 ruangan kerja, yang terdiri dari 1 ruang kerja
Kepala Badan, 1 ruang kerja Sekretaris, 4 ruang kerja Kepala Bidang, 1
ruang kerja Kepala UPT dan sisanya ruang kerja Eselon IV dan Staf
sejumlah 7 ruangan
2. Aula, Mushola dan Gudang
3. Peralatan kerja : Komputer PC 56 unit, laptop 26 unit, Printer 62 unit,
Scanner 6 unit, Proyektor/LCD 5 unit
4. Peralatan Kantor : Meja kerja 134 buah, kursi kerja 155 buah
24
B. Fungsi Strategis Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
Strategi dan arah kebijakan pembangunan ketahanan pangan
merupakan rumusan perencanaan komprehensif berdasarkan arah kebijakan
tahunan dalam mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien.
Dinas Ketahanan Pangan menjadi bagian dalam pencapaian Visi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang mengalami
perubahan yakni “ Terwujudnya Provinsi Riau yang maju, masyarakat
sejahtera, berbudaya melayu dan berdaya saing tinggi, menurunnya
kemiskinan, tersedianya lapangan kerja serta pemantapan aparatur “ yang
mendukung salah satu misi dari 9 misi RPJMD Provinsi Riau Tahun 2014 –
2019 yakni misi ke 7 (tujuh ) “ Memperkuat Pembangunan Pertanian dan
Pekebunan yang bertujuan :
1. Mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan dan pemenuhan
2. konsumsi pangan yang cukup, bermutu dan bergizi seimbang.
3. Meningkatkan nilai tambah produksi pertanian dan perkebunan.
4. Meningkatkan kesejahteraan Petani.
Secara singkat Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau memiliki
mandat yang harus dipertanggungjawabkan dalam kaitannya penggunaan
sumber daya, yaitu :
1. Mampu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang
diemban dengan penuh tanggungjawab berdasarkan pada target sasaran
yang telah ditetapkan;
2. Upaya mewujudkan kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang
tercermin dari tersedianya pangan yang beragam, bergizi, berimbang, dan
aman, serta terjangkau;
3. Berbasis sumberdaya spesifik lokasi (kearifan lokal) dan sesuai agro-
ekosistem setempat dengan teknologi unggul yang berorientasi kebutuhan
masyarakat;
4. Kemampuan dalam diversifikasi pangan yang dapat menjamin pemenuhan
kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan
memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan
kearifan lokal secara bermartabat.
25
C. Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
Adapun beberapa permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
pelayanan Dinas Ketahanan Pangan sebagai berikut:
1. Kepedulian masyarakat terhadap penganekaragaman/diversifikasi dalam
penyediaan, pengolahan dan konsumsi pangan masih rendah.
2. Penyebaran wilayah rumah tangga rawan pangan terpencar dan sulit
dijangkau sehingga terganggunya akses produksi dan konsumsi
masyarakat yang menyebabkan rendahnya ketahanan pangan di wilayah
tersebut.
3. Belum adanya budaya cadangan pangan di setiap wilayah yang mampu
mengatasi kelangkaan pangan akibat adanya hambatan distribusi dan
gagal panen.
4. Kemampuan pelaku usaha pangan dalam menjamin mutu dan keamanan
pangan segar dan olahan yang dihasilkan belum optimal.
5. Masih terjadinya berbagai kasus gangguan kesehatan akibat pangan
yang tidak aman karena terpapar oleh cemaran secara biologi, fisik
maupun penggunaan bahan kimia yang berlebihan maupun yang dilarang
serta masih ditemukannya pangan kadaluarsa yang beredar di
masyarakat.
26
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau dalam upaya mendukung
pencapaian Visi Riau 2014 – 2019 yakni “ Terwujudnya Provinsi Riau yang
maju, masyarakat sejahtera, berbudaya melayu dan berdaya saing tinggi,
menurunnya kemiskinan, tersedianya lapangan kerja serta pemantapan
aparatur “ yang tertuang dalam misi ke 7 (tujuh) yakni “ Memperkuat
Pembangunan Pertanian dan Pekebunan “, merumuskan tujuan, sasaran,
Strategi dan Kebijakan pada table 2.1 sebagai berikut :
Tabel 2.1
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
Visi : “ Terwujudnya Provinsi Riau yang maju, masyarakat sejahtera, berbudaya Melayu dan berdaya saing tinggi, menurunnya kemiskinan, tersedianya lapangan kerja serta pemantapan aparatur ”.
Misi 7 : “ Memperkuat Pembangunan Pertanian dan Perkebunan “.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Tercapainya ketersediaan dan konsumsi pangan masyarakat sesuai standar Pola Pangan Harapan (PPH)
Terwujudnya Pola Pangan Harapan di Provinsi Riau (PPH Ketersediaan dan PPH Konsumsi)
1. Peningkatan ketersediaan dan Pemantauan Cadangan Pangan Masyarakat
2. Pengembangan Cadangan pangan pemerintah dan Masyarakat.
3. Meningkatkan system distribusi pangan dan pemantauan harga pangan secara berkala.
4. Peningkatan Kemandirian dan Penanganan Kerentanan Pangan di Masyarakat.
5. Penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya local melalui pemanfaatan pekarangan dan pengolahan pangan berbasis sumberdaya local.
6. Meningkatkan kesadaran pelaku usaha dan konsumen terhadap mutu dan keamanan produk
1. Memberikan bantuan cadangan pangan pemerintah daerah dan bantuan cadangan pangan masyarakat.
2. Menguatkan sistem jaringan distribusi dan harga secara berkala.
3. Memberikan bantuan kepada kelompok afinitas dan penguatan Kawasan/desa mandiri pangan.
4. Penyediaan dan pengembangan Lumbung Pangan (Fisik Lumbung, Lantai Jemur dan RMU).
5. Melakukan promosi konsumsi pangan lokal (umbi-umbian), sayuran dan buah-buahan, serta pangan hewani.
6. Mendorong Beras Analog sagu, mie sagu kering, mie instan sagu, macaroni sagu atau mengunakan bahan baku lokal lainnya agar mengurangi ketergantungan akan pangan impor, termasuk impor beras.
27
pangan. 7. Mendorong Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal.
8. Memberikan bantuan bibit pekarangan untuk peningkatan kualitas konsumsi dan peningkatan pendapatan Rumah Tangga.
9. Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
10. Penguatan pengawasan mutu dan pembinaan keamanan pangan segar.
11. Penguatan Sistem Informasi Ketahanan Pangan secara berkala.
28
B. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar/dokumen yang
berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada
pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian
kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara
penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan
tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang
disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun
bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud
akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja
yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan
tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap
tahunnya.
Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah
untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja
Aparatur.
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan
sanksi.
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,
evaluasi dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima
amanah.
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Riau pada Tahun 2018 telah melakukan
Perjanjian Kinerja dengan Gubernur Riau untuk mewujudkan target kinerja
tahunan dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti
yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
29
Guna mewujudkan kinerja yang telah diperjanjikan, maka Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Riau telah melaksanakan 2 (dua) program utama yang masuk
Urusan Ketahanan Pangan dengan 16 kegiatan didalamnya serta 4 pogram
lainnya dengan 14 kegiatan yang mendukung dari APBD Provinsi Riau. Total
anggaran sebesar Rp. 21.531.666.523,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung
Rp.12.753.939.543,- dan Belanja Langsung Rp. 8.777.726.980,-,-
Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara Sasaran, Indikator
dan Target Kinerja yang telah disepakati antara kepala Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Riau dengan Gubernur Riau Tahun 2018, secara lengkap tercantum
pada tabel 2.2 dibawah ini :
Tabel 2.2
Perjanjian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi RiauTahun 2018
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
(1) (2) (3) (4)
1 Terwujudnya Pola Pangan Harapan di Provinsi Riau
Jumlah Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
83
2 Terpenuhinya konsumsi pangan utama (beras) sesuai kebutuhan
Rasio ketersediaan pangan utama 1.35
3 Terpenuhinya kebutuhan pangan rumah tangga yang mengalami bencana alam
Persentase cadangan pangan pemerintah
100 %
4 Meningkatnya ketersediaan pangan segar (buah dan sayur) yang beredar di pasaran dan petani
Persentase pangan segar (buah dan sayur) yang bebas residu pestisida
83 %
30
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
A. Capaian Kinerja Organisasi
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden
Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Tata Cara Review Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi pemerintah wajib menyusun
Laporan Kinerja yang melaporkan progres kinerja atas mandat dan sumber
daya yang digunakannya .
Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada perencanaan
jangka menengah, maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut :
Tabel 3.1 Skala Pengukuran Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
NO SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI
1 Lebih dari 100% Sangat Baik
2 75 – 100% Baik
3 55 – 74 % Cukup
4 Kurang dari 55 % Kurang
Pada tahun 2018, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau telah
melaksanakan seluruh program dan kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya.
Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Riau Tahun 2018 terdapat 4 sasaran strategis yang harus
diwujudkan pada tahun 2018, yaitu :
31
Tabel 3.2 Target Perjanjian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
Tahun 2018
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
(1) (2) (3) (4)
1 Terwujudnya Pola Pangan Harapan di Provinsi Riau
Jumlah Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
83
2 Terpenuhinya konsumsi pangan utama (beras) sesuai kebutuhan
Rasio ketersediaan pangan utama 1.35
3 Terpenuhinya kebutuhan pangan rumah tangga yang mengalami bencana alam
Persentase cadangan pangan pemerintah
100 %
4 Meningkatnya ketersediaan pangan segar (buah dan sayur) yang beredar di pasaran dan petani
Persentase pangan segar (buah dan sayur) yang bebas residu pestisida
83 %
Tabel 3.3 Capaian Perjanjian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
Tahun 2018
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(1) (2) (3) (4)
1 Terwujudnya Pola Pangan Harapan di Provinsi
Jumlah Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
83 84.90 102.30
2 Terpenuhinya konsumsi pangan utama (beras) sesuai kebutuhan
Rasio ketersediaan pangan utama
1.35 1.21 89.63
3 Terpenuhinya kebutuhan pangan rumah tangga yang mengalami bencana alam
Persentase cadangan pangan pemerintah
100 % 112.36 112.36
4
Meningkatnya ketersediaan pangan segar (buah dan sayur) yang beredar di pasaran dan petani
Persentase pangan segar (buah dan sayur) yang bebas residu pestisida
83 % 26.15 % 31.51
32
B. Capaian Sasaran
Sasaran Strategis 1 : Terwujudnya Pola Pangan Harapan di Provinsi Riau
Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 1(satu), maka dilakukan
pengukuran kinerja sebagai berikut :
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
(1) (2) (3) (4) (5)
Terwujudnya Pola Pangan Harapan di Provinsi Riau
Jumlah Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 83 84.9 102.30
Capaian kinerja pada sasaran 1 (satu) : Terwujudnya Pola Pangan
Harapan di Provinsi Riau dengan 1 (satu) Indikator Kinerja yakni jumlah
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) sebesar 83 dengan realisasi sebesar 84.9
melebihi target yang ditetapkan dengan capaian kinerja sebesar 102.30 %
seperti pada tabel diatas.
Keberhasilan pencapaian sasaran 1 (satu) ini tidak terlepas dari
pelaksanaan Program Peningkatan Ketahanan Pangan melalui kegiatan :
1. Analisis Situasi Konsumsi Pangan Penduduk Rp. 68.699.200,-
2. Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Provinsi dan Nasional
Rp. 340.569.100,-
3. Pengelolaan Pemanfaatan Pekarangan/Peran Perempuan Dalam Ketahanan Pangan
Rp. 2.004.068.000,-
4. Pengembangan Pangan Lokal Rp. 1.180.276.00,-
5. Gerakan Penganekaragaman Pangan Rp. 1.571.534.600,-
6. Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Pokok
Rp. 47.249.000,-
7. Penghargaan Adikarya Pangan Nusantara (APN) dan Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan
Rp. 168.961.000,-
Pola Pangan Harapan merupakan salah satu indicator yang digunakan
dalam menilai kualitas konsumsi pangan yang merupakan susunan beragam
pangan yang didasarkan atas proporsi keseimbangan energy dari berbagai
kelompok pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi baik dalam jumlah maupun
mutu dengan mempertimbangkan segi daya terima, ketersediaan pangan,
ekonomi, budaya dan agama. Dengan pendekatan PPH, keadaan perencanaan
33
penyediaan dan konsumsi penduduk diharapkan dapat memenuhi tidak hanya
kecukupan gizi tetapi juga mempertimbangkan keseimbangan gizi yang didukung
oleh cita rasa, daya cerna, daya terima masyarakat dan daya beli.
Tercapainya realisasi PPH Provinsi Riau tahun 2018 sebesar 84.9 karena
adanya intervensi dalam pelaksanaan beberapa kegiatan yang outputnya adalah
meningkatkan keragaman konsumsi pangan seperti Lomba Cipta Menu B2SA
Tingkat Provinsi dan Nasional, Pengelolaan Pemanfaatan Pekarangan/Peran
Perempuan Dalam Ketahanan Pangan, Gerakan Penganekaragaman Pangan,
Pengembangan Pangan Lokal dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Pencapaian PPH sebesar 84.9 yang melebihi target 83 menggambarkan
bahwa konsumsi pangan masyarakat sudah cukup beragam dan seimbang untuk
dapat hidup sehat, aktif dan produktif.
Melalui kegiatan-kegiatan tersebut diatas, Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Riau berkoordinasi dengan instansi teknis terkait berupaya untuk
memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya konsumsi
pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman dengan menggali potensi
yang ada di daerah terutama pangan local yang berpotensi untuk
dikembangkan sebagai pangan unggulan di wilayah masing-masing.
Pemanfaatan pangan local yang disertai dengan kemampuan/keterampilan
pengolahannya menjadi menu yang beragam dengan cita rasa tinggi.
Sasaran 2 : Terpenuhinya konsumsi pangan utama (beras) sesuai
kebutuhan
Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 2 (dua), maka
dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
(1) (2) (3) (4)
(5)
Terpenuhinya konsumsi pangan utama (beras) sesuai kebutuhan
Rasio ketersediaan pangan utama
1.35 1.21 89.63
Capaian kinerja pada sasaran strategis 2 (dua) : Terpenuhinya konsumsi
pangan utama (beras) sesuai kebutuhan dengan indikator rasio ketersediaan
pangan utama belum mencapai target yang ditetapkan pada Perjanjian Kinerja
34
yakni 1.35. Pencapaian realisasi target indicator kinerja sasaran 2 (dua) hanya
sebesar 1.21.
Tingkat keberhasilan untuk pencapaian sasaran 2 (dua) tidak terlepas dari
pelaksanaan Program Peningkatan Ketahanan Pangan melalui kegiatan :
1. Analisis Ketersediaan Pangan Wilayah Rp. 64.014.200,-
2. Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat Rp. 340.569.100,-
Rasio ketersediaan pangan utama yang menjadi target pada sasaran ini
terealisasi sebesar 1.21 sehingga capaian kinerja yang dicapai sebesar 89,63 %.
Dari target ketersediaan pangan utama sebesar 939.265.2 ton dengan
kebutuhan pangan utama (beras) sebesar 695.752 ton. Realisasi target
ketersediaan pangan utama (beras) sebesar 859.853 ton dengan kebutuhan
pangan utama (besar) sebesar 708.750 ton per tahunnya.
Realisasi pencapaian indicator pada sasaran ini masih dibawah target yang
telah ditetapkan, hal tersebut disebabkan beberapa faktor antara lain:
1. Peningkatan produksi beras dari tahun 2017 ke tahun 2018 hanya 6%
2. Pasokan pangan beras yang tidak signifikan dari tahun sebelumnya yang
disebabkan aturan HET beras medium menjadi beras premium, sehingga
dayabeli berkurang
3. Pertumbuhan penduduk 2 tahun terakhir (2017 dan 2018) sebesar 0.8%
yang berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan pangan pokok beras.
Sasaran Strategis 3 : Terpenuhinya kebutuhan pangan rumah tangga yang
mengalami bencana alam
Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 3 (t iga), maka
dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut: :
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
(1) (2) (3) (4) (5)
Terpenuhinya kebutuhan pangan rumah tangga yang mengalami bencana alam
Persentase cadangan pangan pemerintah
100% 112.36 % 112.36
35
Capaian kinerja pada sasaran 3 (tiga) : Terpenuhinya kebutuhan
pangan rumah tangga yang mengalami bencana alam dengan indikator
kinerjanya persentase cadangan pangan pemerintah telah melebihi target yang
ditetapkan. Capaian kinerja pada sasaran ini sebesar 112.36 %.
Tingkat keberhasilan untuk pencapaian sasaran 3 (tiga) tidak terlepas dari
pelaksanaan Program Peningkatan Ketahanan Pangan melalui kegiatan :
1. Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Riau Rp. 95.468.000,-
2. Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
Rp. 68.200.400,-
3. Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan Rp. 484.786.380,-
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010,
pemerintah tingkat provinsi wajib memiliki lembaga cadangan pangan pemerintah
provinsi dan menyediakan cadangan pangan pemerintah sebesar 200 Ton
Ekuivalen Beras atau sebesar 60% (120 Ton Ekuivalen Beras). Berdasarkan
Peraturan Menteri tersebut Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau tahun 2018
menetapkan target kinerja 200 Ton atau 100 % ekuivalen beras dari standar
Permentan 65 tahun 2010. Kinerja Dinas Ketahanan Pangan dalam hal
penyediaan cadangan pangan tahun 2018 pencapaiannya sebesar 224,7 ton
sehingga melebihi dari target capaian yang telah ditetapkan.
Pecapaian realisasi indicator kinerja diatas merupakan salah satu bentuk
nyata dari komitmen Pemerintah dalam menyediakan cadangan pangan utama
(beras) pemerintah di Provinsi Riau, dengan capaian kinerja yang baik
menunjukkan juga Pemerintah sangat memperhatikan ketersediaan cadangan
beras yang dikuasai oleh Pemeritah Provinsi Riau.
36
Sasaran 4 : Meningkatnya ketersediaan pangan segar (buah dan sayur) yang beredar di pasaran dan petani
Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 4 (empat), maka
dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %Capaian
(1) (2) (3) (4) (5)
Meningkatnya ketersediaan pangan segar (buah dan sayur) yang beredar di pasaran dan petani
Persentase pangan segar (buah dan sayur) yang bebas residu pestisida
83 % 26,15 % 31.51
Pada sasaran 4 (empat) : Meningkatnya ketersediaan pangan segar (buah
dan sayur) yang beredar di pasaran dan petani, dapat diukur melalui persentase
pangan segar (buah dan sayur) yang bebas residu pestisida, yaitu jumlah pangan
segar (buah dan sayur) yang bebas residu pestisida/ jumlah sampel pangan segar
yang diuji pestisida.
Pencapaian sasaran 4 (empat) dilaksanakan melalui program Ketahanan
Pangan pada kegiatan Sertifikasi dan Pengawasan Pangan Segar dengan dana
sebesar Rp. 285.974.600,-.
Realisasi target kinerja pada sasaran 4 (empat) berada dibawah target yang
telah ditetapkan sehingga pencapaiannya hanya sebesar 31,51 %. Hal ini
disebabkan oleh beberapa factor diantaranya :
- Target pengujian sampel untuk tahun 2018 sebanyak 78 sampel, namun dalam
pelaksanaannya pengujian sampel hanya dapat dilakukan pada 41 komoditi dari
78 komoditi yang semula telah ditetapkan. Hal ini disebkan adanya kebijakan
Pemerintah Provinsi Riau untuk melakukan efisiensi anggaran.
- Hasil pengujian yang dilakukan terhadap 41 komoditi diperoleh sebanyak 17
komoditi yang dinyatakan bebas dari residu pestisida. Hal ini disebabkan masih
rendahnya pengetahuan petani dalam penggunaan pestisida sesuai dengan
anjuran pemerintah dalam proses produksinya. Adanya upaya dari pelaku usaha
pangan segar yang berperan sebagai pengumpul/ perantara melakukan
penyemprotan pangan segar setelah dipanen dengan alasan untuk mengurangi
37
resiko pangan segar menjadi layu atau busuk (untuk mempertahankan
kesegaran dari produk pangan segar).
Dinas Ketahanan Pangan melalui kegiatan Sertifikasi dan Pengawasan
Pangan Segar telah melakukan upaya dalam rangka mewujudkan pangan
segar yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi yang bebas dari cemaran
kimia, biologis dan fisik. Untuk memberikan jaminan mutu dan keamanan
pangan yang beredar di masyarakat dilakukan pemantauan sehingga dapat
mencegah terjadinya pencemaran pada pangan di semua rantai distribusi
pangan baik di tingkat petani, pengumpul dan pedagang. Banyaknya cemaran
terutama yang disebabkan oleh penggunaan bahan kimia yang berlebihan dan
yang dilarang untuk digunakan dalam pangan dapat menyebabkan keracunan
dan menyebabkan sakit pada konsumen. Di Provinsi Riau telah dibentuk
Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) Provinsi Riau
Peraturan Gubernur Riau Nomor 108 Tahun 2008 Tentang Penunjukan Badan
Ketahanan Pangan Provinsi Riau sebagai Instansi yang Berwenang (Otoritas
Kompeten) dalam Penanganan Keamanan dan Mutu Produk Pangan Segar
Hasil Pertanian Tingkat Provinsi Riau. Instansi ini diberi kewenangan untuk
melakukan pengawasan keamanan pangan buah dan sayuran segar.
38
C. Realisasi Anggaran
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Riau pada Tahun 2018, didukung APBD sebesar
Rp. 21.531.666.523,-, secara ringkas komposisi penggunaan sebagai berikut:
a. Belanja Tidak Langsung, sebesar Rp. 12.753.939.543,- digunakan untuk
Belanja Gaji, Tunjangan Pegawai dan Tambahan Penghasilan Pegawai.
b. Belanja Langsung, sebesar Rp. 8.777.726.980,- digunakan untuk :
- Belanja Barang dan Jasa, sebesar Rp. 8.732.901.980,- - Belanja Modal, sebesar Rp. 44.825.000,-
Penggunaan anggaran tersebut apabila diperinci dalam mendukung pencapaian
sasaran adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4 Sasaran Program dan Persentase Realisasi Anggaran Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau Tahun 2018
SASARAN PROGRAM KEGIATAN PAGU (Rp.) REALISASI (Rp.) %
1. Terwujudnya Pola Pangan Harapan di Provinsi Riau
Peningkatan Ketahanan
Pangan
Analisis Situasi Konsumsi Pangan Penduduk 68.699.200
28.551.200
41.56
Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Provinsi dan Nasional
369.813.800 312.771.560 84.58
Pengelolaan Pemanfaatan Pekarangan/Peran Perempuan Dalam Ketahanan Pangan
2.004.068.200 114.505.576 5.71
Pengembangan Pangan Lokal 1.180.276.000 73.849.200 6.26
Gerakan Penganekaragaman Pangan 1.571.534.600 494.845.350 31.49
Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Pokok 47.249.000 34.774.000 73.60
Penghargaan Adikarya Pangan Nusantara (APN) dan Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan
168.961.000 140.106.498 82.92
Jumlah 5.410.601.800 1.199.403.384 22.17
2. Terpenuhinya Konsumsi Pangan Utama (beras) sesuai Kebutuhan
Peningkatan Ketahanan
Pangan
Analisis Ketersediaan Pangan Wilayah
68.014.200 58.408.400 85.88
Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat 340.569.100 257.823.200 75.70
Jumlah 408.583.300 316.231.600 77.40
39
3. Terpenuhinya Kebutuhan Pangan Rumah Tangga yang Mengalami Bencana Alam
Peningkatan Ketahanan
Pangan
Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Riau
95.468.000 47.566.650 49.82
Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
68.200.400 45.036.900 66.04
Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan 484.786.380 51.193.600 10.56
Jumlah 648.454.780 143.797.150 22.18
4. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Segar (buah dan sayur) yang beredar di pasaran dan petani
Peningkatan Ketahanan
Pangan
Sertifikasi dan Pengawasan Pangan Segar
285.974.600 134.585.700 47.06
Jumlah 285.974.600 134.585.700 47.06
TOTAL 6.753.614.480 1.794.017.834 26.56
Kegiatan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 12.753.939.543,-
terserap Rp 12.117.310.708,- (95,01%), dengan capaian fisik 100%. Belanja
Langsung sebesar Rp. 8.777.726.980,- terserap Rp. 3.293.124.229,- (37,52%),
dengan capaian fisik 82.20 %.
Realisasi Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2018 berdasarkan laporan
Monev 2018 dapat dilihat pada lampiran dibawah ini :
40
Tabel. 3.5
REALISASI FISIK DAN KEUANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI RIAU TAHUN 2018
BELANJA LANGSUNG
No Program Kegiatan
Pagu Penyerapan Dana Pelaksanaan Fisik (%)
Murni Perubahan Target Realisasi SPJ Target Realisasi Tertimbang
Rp % Rp % Rp % Rp %
P Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik
235.500.000,00 2.68 0 0 235.500.000,00 100 178.954.875 75.99 100 100 2.68
2. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 188.067.300,00 2.14 0 0 188.067.300,00 100 188.067.300 100 100 100 2.14
3. Penyediaan Alat Tulis Kantor 63.000.000,00 0.72 0 0 63.000.000,00 100 63.000.000 100 100 98.41 0.71
4. Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan
37.110.000,00 0.42 0 0 37.110.000,00 100 33.420.000 90.06 100 100 0.42
5. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
10.000.000,00 0.11 0 0 10.000.000,00 100 10.000.000 100 100 100 0.11
6. Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-Undangan
20.000.000,00 0.23 0 0 20.000.000,00 100 18.834.000 94.17 100 100 0.23
7. Penyediaan Makanan Dan Minuman 100.000.000,00 1.14 0 0 100.000.000,00 100 50.870.000 50.87 100 100 1.14
8. Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah
315.000.000,00 3.59 0 0 315.000.000,00 100 259.940.070 82.52 100 73.65 2.64
9. Penyediaan Jasa Keamanan Kantor 86.400.000,00 0.98 0 0 86.400.000,00 100 86.400.000 100 100 100 0.98
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
10. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
50.000.000,00 0.57 0 0 50.000.000,00 100 36.715.800 73.43 100 78.63 0.45
11. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan
50.000.000,00 0.57 0 0 50.000.000,00 100 31.381.030 62.76 100 63.13 0.36
41
12. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor
50.000.000,00 0.57 0 0 50.000.000,00 100 48.740.000 97.48 100 97.48 0.56
P. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur 104.750.000,00 1.19 0 0 104.750.000,00 100 76.050.000 72.60 100 100 1.19
P. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
14. Pendidikan Dan Pelatihan Formal 15.000.000,00 0.17 0 0 15.000.000,00 100 2.800.000 18.67 100 100 0.17
P. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
15. Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Pokok
47.249.000,00 0.54 0 0 47.249.000,00 100 34.774.000 73.60 100 100 0.54
16. Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Riau
95.468.000,00 1.09 0 0 95.468.000,00 100 47.566.650 49.82 100 61.00 0.66
17. Analisis Ketersediaan Pangan Wilayah 68.014.200,00 0.77 0 0 68.014.200,00 100 58.408.400 85.88 100 76.15 0.59
18. Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
68.200.400,00 0.78 0 0 68.200.400,00 100 45.036.900 66.04 100 67.86 0.53
19. Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Provinsi dan Nasional
369.813.800,00 4.21 0 0 369.813.800,00 100 312.771.560 84.58 100 86.58 3.65
20. Analisis Situasi Konsumsi Pangan Penduduk
68.699.200,00 0.78 0 0 68.699.200,00 100 28.551.200 41.56 100 48.33 0.38
21. Pengelolaan Pemanfaatan Pekarangan/Peran Perempuan Dalam Ketahanan Pangan
2.004.068.200,00 22.83 0 0 2.004.068.200,00 100 114.505.576 5.71 100 56.00 12.79
22. Pengembangan Pangan Lokal 1.180.276.000,00 13.45 0 0 1.180.276.000,00 100 73.849.200 6.26 100 55.86 7.51
23. Gerakan Penganekaragaman Pangan 1.571.534.600,00 17.90 0 0 1.571.534.600,00 100 494.845.350 31.49 100 46.95 8.41
24. Sertifikasi dan Pengawasan Pangan Segar
285.974.600,00 3.26 0 0 285.974.600,00 100 134.585.700 47.06 100 61.95 2.02
25. Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan
484.786.380,00 5.52 0 0 484.786.380,00 100 51.193.600 10.56 100 51.73 2.86
26. Penghargaan Adikarya Pangan Nusantara (APN) dan Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan
168.961.000,00 1.92 0 0 168.961.000,00 100 140.106.498 82.92 100 96.21 1.85
27. Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat
340.569.100,00 3.88 0 0 340.569.100,00 100 257.823.200 75.70 100 75.17 2.92
42
P. Program Pengembangan Data/Informasi
28. Partisipasi Dalam Pelaksanaan Pameran Tahunan
75.000.000,00 0.85 0 0 75.000.000,00 100 49.955.400 66.61 100 99.97 0.85
29. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Ketahanan Pangan
484.279.200,00 5.52 0 0 484.279.200,00 100 354.281.820 73.16 100 95.81 5.29
30. Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Statistik Ketahanan Pangan
140.006.000,00 1.60 0 0 140.006.000,00 100 9.696.100 6.93 100 74.99 1.20
Jumlah 8.777.726.980,00 100
8.777.726.980,00 100 3.293.124.229 37.52 100 82.20 65.83
43
BAB IV. PENUTUP
A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau sebagai SKPD teknis yang
memiliki tugas pokok membantu Gubernur dalam penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Ketahanan Pangan dan salah satu
fungsi penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
ketahanan pangan. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan
secara optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana
secara efektif dan efisien mungkin.
Dengan memperhatiakan uraian dan beberapa data tersebut di atas,
maka dapat dikatakan bahwa Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau dalam
melaksanakan tugasnya dapat dikatakan berhasil, karena target sasaran yang
dicapai dengan ketegori Baik. Hal tersebut didukung dengan data sebagai
berikut:
1 . Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) secara keseluruhan dicapai
83.95%, dengan rincian per sasaran yaitu
2. sasaran 1. 102.30%; sasaran 2. 89,63 %; sasaran 3. 112 .36 %;
sasaran 4. 31.51 %
B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang
Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Riau di masa mendatang antara lain :
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif untuk
mewujudkan tertib administrasi perkantoran.
2. Meningkatkan informasi peran Dinas Ketahanan Pangan dalam
mewujudkankemandirian dan kedaulatan pangan melalui penyebaran
informasi ketahanan pangan di media cetak, elektronik dan media publikasi
lainnya di daerah.
3. Meningkatkan efektivitas koordinasi dan sinkronisasi kebijakan baik antar
OPD maupun stakeholders lainnya melalui perumusan kebi.jakan ketahanan
pangan sesuai kewenangan masing-maslng namun saling mendukung.
Demikian laporan akuntabilitas kinerja lnstansi pemerintah Tahun 2018 untuk
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan/evaluasi untuk kegiatan/kinerja yang akan datang.
Sekian dan terima kasih
Pekanbaru, Februari20l9
KEPALA DINAS KETAHANAN PANGANPROVINSI RIAU
G$"4lr. DARM NSYAH
Pembina Utama MudaNtP. 1 95902071 985031 009
41
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan
berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
: IT. DARMANSYAH: Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
Selanjutrya disebut pihak pertama
Nama
Jabatan
Nama
Jabatan
'"!r : H. ARSYADJULIANDI RACHMAN: GUBERNUR RIAU
Selaku atasan langsung pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama bedanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran
perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab
pihak pertama.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukandalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak Kedua,Pekanbaru, Januari 2018
Pihak Pertama,
Ir. DARMANSYAHPembina Utama Muda
NrP. 19590207 198503 1009
H. ARSYADJULIANDI RACHMAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI RIAU
NO
W1
SASARAN STRATEGIS
diPovinsiRiau
INDIKATOR KINERJA
J Pangan
TARGET
2 Terpenuhinya konsumsi pangan utama(beras) sesuai kebutuhan
Rasio Ketersediaan Pangan Utama 1,35
3 Terpenuhinya kebutuhan pangan rumahtiangga yang mengalami bencana alam
Persentase cadangan pangan pemerintah 1O0o/o
4 Meningkatnya ketersediaan pangan segar(buah dan sayur) yang beredar di pasarandan petani
Persentase pangan segar (buah dan sayur)yang bebas residu pestisida
83o/o
PROGRAM
1 Program Peningkatan Ketahanan Pangan
2 Program Pengembangan Data/lnformasi
GUBERNUR RIAU
H. ARSYADJULIANDI RACHMAN
Pekanbaru, Januari 2018
KEPAI.A DINAS KETAHANAN PANGAN
PROVINSI RIAU
IT. DARMANSYAHNrP. 19590207 198503 I 009
Rp
Rp
ANGGARAN
6.753.614.480,00
699.28s.200,00
KETERANGAN
APBD
APBD
*,J
at #il (.t
83
RENCANA KERTA TAHUNANTAHUN 2018
Instansi : BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI RIAU
Sasaran Kegiatan
NoUraian Indikator
ProgramUraian Indikator Kinerja Satuan
Ket
1.Terwujudnya Pola PanganHarapan di Provinsi Riau
Jumlah Skor Pola PanganHarapan
83
PeningkatanKetahanan
Pangan
Lomba Cipta Menu B2SA
Situasi KonsumsiPangan Penduduk
Pekarangan/Peran
Pangan
Penoelolaan
NasionalProvinsi dan
DalamPangan
lumlah menu oanaan lokal vano dilombakan
Terwuiudnva oelaksanaan lomba ciDta menuTk Provinsi dan Tk Nasional
: Telaksananva Analisis Situasi Konsumsi PanqanPenduduk
Tersedianva Buku Analisis Panqan MasvarakatProvinsi Riau
lumlah Dana
Tersalurnva Bantuan Pemanfaatan Pekaranqan
Terwuiudnya Penaelolaan PemanfataanPekaranoan/Peran Peremouan DalamKetahanan Panqan
lumlah unit oenqolah oanqan lokal
Terwuludnva Pemb€rdavaan KelomookPengembangan Pangan Lokal
Keluaran : Jumlah Peserta Gerakan
Jumlah Dana
Hasrl
Masukan : Jumlah Dana
Jumlah Dana
Jumlah Dana
o/o
Rp.
buku
buku
Rp.
KK
o/o
Rp.
Unit
Kelompok
Rp.
Rp.
orang
ienis0anqan
lokal
369.813.800
68.699.200
2.004.068.200
1.341
1. r80.276.000
20
20
1.57 r .534.600
3
100
100
14.800
15
15
Rencana
finakatCapaian
fTaroet)
Rencana
Tingkat
Capaian
(TeroFt)4 , 1(t
GerakanPenganekaragamanPangan
Hasil
Hasil
Hasil
Sasaran Kegiatan
lndikatorProgram
Uraian Indikator KinerjaNo
Uraian Satuan
Rencana
Tingkat
Capaian
Ket
2. Utama (beras) sesuaiKonsumsi
KetersediaanUtama
1,35 PeningkatanKetahanan
Panqan
Harga Pangan
Nusantara (APN)Koordinasi Dewan
dan Analisis
Adikarya
Pangan
Masya rakatLumbung
KetersediaanWilayah
: Hasil Terwujudnya Gerakan PenganekaragamanPangan Lokal
Frekwensi pemantauan dan jenis panqan yangdianalisis
Tersedianya informasi harga pangan
Jumlah kategori, peserta rapat, dan lumlahrekomendasi yang dihasilkan
: Disepakatinya rumusan sebagai acuanpembangunan Ketahanan Pangan di Provinsa
RiaU
lenis kelompok pangan yang dianalisis
Tersedianya data ketersediaan pangan
Jumlah Dana
Jumlah gapoktan/Lumbung yang diberdayakan
Tingkat Harga Gabah/Beras Capaian Stabilitas
Masukan : Jumlah Dana
Hasil
Jumlah Dana
Jumlah Dana
Kab/Kota,Event
tertentu(HUT dan
cFD)
kali dan
,enis
Rp.
kategori,orang,
rekomendasi
RumusanKesepakatan
kelompokpangan
NBMkelompokpan9an
PPH
Gapoktan/Lumbung
Rp.
Rp.
jenis
Rp.
o/o
kali danjenis
47.249.000
168.951.000
68.014.200
340.569.100
5502
6
100
24
5022
5022
l3
11
9
RencanaTinokatCapaianfTaroet)
4 7 ,o
Masukan
Keluaran
Hasil
No
3.
4.
Sasaran
Program
PeningkatanKetahanan
Pangan
PeningkatanKetahanan
Pangan
Kegiatan
KetUraian
Terpenuhinya KebutuhanPangan Rumah Tangga yang
Mengalami Bencana Alam
Meningkatnya KetersediaanPangan Segar (buah dansayur) yang b€redar diDasaran dan oetani
Indikator
Persentase CadanganPangan Pemerintah
Persentase Pangan Segar(buah dan sayur) yang
Bebas Residu Pestisida
RencanaTinqkatCapaian(Taroet)
4L000k
83o/o
Uraian
Penguatan CadanganPangan Pemerintah DaerahRiau
Pengembangan SistemKewaspadaan Panqan danGizi (SKPG)
Pengembangan KawasanMandiri Pangan
Sertifi kasi dan PengawasanPangan Segar
Indikator Kinerja
Masukan : Jumlah Dana
Keluaran
Hasil
Jumlah Bantuan Pangan Pokok Beras
Persentase Penyaluran Beras GdanganPanqan Pemerintah
Masukan
Keluaran
Hasil
Jumlah Dana
Jumlah buku SKPG
Tersedianya Data Sistem KewaspadaanPangan dan Gizi (SKPG) yang mencakup 3aspek
Masukan
Keluaran
lumlah Dana
.lumlah kawasan
Hasil ; Terpenuhrnya kebutuhan pangan masyarakat
Masukan : lumlah Dana
Keluaran : Jumlah pengawasan keamanan pangan segardan komoditi yang disertifikasi
Hasil Tersedianya panqan segar yang aman untukdikonsumsi
Satuan
IRp.
ton
o/o
RD.
judul buku
aspek (aspekketersediaan,
akses, dan
Ro.
kawasan
kawasan
Rp.
sampelpengawasan,komoditi, dan
komoditisurveylan
Provinsi Riau
I :i:;I rtr.o"t't|----6.-I gs.csg.ooo
I
| 2,st2
I 100
I ur roo ooo
1
3
484.786.380
4
4
285.974.600
481010
3
2 7
PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN ( PKK )
TAHUN 2018
lnstansi : OINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI RIAU
PROGRAM
KEGIATANPENCAPAIAN
RENCANATINGKATCAPAIANITAPGETI
KETURAIAN INOIKATOR KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET} REALISASI
1 3 I 5 6 7 8
1. ProgramPeningkatanKetahanan Pangan
Lomba Cipta Menu B2SA
Analisis Situasi Konsumsi
PengelolaanPemanfaatanPekarangan/PeranPerempuan DalamKetahanan Pangan
Pengembangan Pangan
Lokal
GerakanPenganekaragamanPangan
Masukan
Keluaran
Jumlah Dana
Jumlah menu pangan lokal yang dilombakan
Hasil
Masukan
Keluaran
Hasil
Masukan
Keluaran
Hasil
Terwujudnya pelaksanaan lomba cipta menuTk Provinsi dan Tk Nasional
Jumlah Dana
Telaksananya Analisis Situasi Konsumsi PanganPenduduk
Tersedianya Buku Analisis Pangan MasyarakatProvinsi Riau
Jumlah Dana
Tersalurnya Bantuan Pemanfaatan Pekarangan
Terwujudnya Pengelolaan PemanfataanPekarangan/Peran Perempuan DalamKetahanan Pangan
Masukan
Keluaran
Hasil
Masukan
Jumlah Dana
Jumlah unit pengolah pangan lokal
Terwu;udnya Pemberdayaan KelompokPengembangan Pangan Lokal
Jumlah Dana
Keluaran : Jumlah Peserta Gerakan
Rp.
jenispangan
lokal
o/o
Rp.
buku
buku
Rp.
KK
o/o
Rp.
Unit
Kelompok
Rp.
orang
369.813.800
3
100
68.699.200
15
15
2.004.068.200
L.34L
100
1.180.276.000
20
20
1.57 1.534.600
14.800
3t2.77t.560
3
100
28.551.200
15
15
1 14.505.576
73.849.200
0
0
494.845.350
4500
84,58
100
100
4t,56
100
100
5,71
0
0
6,26
0
0
31,49
30,4 1
PROGRAM
KEGIATANPENCAPAIAN
RENCANATINGKATCAPAIAN.TAPNETI
KETURAIAN INOIKATOR KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKATCAPATAN (TARGETI
REALISASI
1 2 3 1 5 6 I 8
Pemantauan dan AnalisisAkses Harga PanganPokok
Penghargaan AdikaryaPangan Nusantara (APN)
dan Koordinasi DewanKetahanan Pangan
Analisis KetersediaanPanqan Wilayah
Pengembangan LumbungPangan Masyarakat
Penguatan CadanganPanoan Pemerintah Daerah
Hasil Hasil Terwujudnya Gerakan PenganekaragamanPangan Lokal
Masukan : Jumlah Dana
Keluaran : Frekwensi pemantauan dan jenis pangan yangdianalisis
Hasil
Masukan
Keluaran
: Tersedianya informasi harga pangan
lumlah Dana
Jumlah kategori, peserta rapat, dan jumlahrekomendasi yang dihasilkan
Hasil Disepakatinya rumusan sebagai acuanpembangunan Ketahanan Pangan di ProvinsiRiau
Masukan
Keluaran
Hasil
Jumlah Dana
Jenis kelompok pangan yang dianalisis
Tersedianya data ketersediaan pangan
Masukan
Keluaran
Hasil
Masukan
Keluaran
Jumlah Dana
Jumlah gapoktan/Lumbung yang diberdayakan
Tingkat Harga Gabah/Beras Capaian Stabilitas
Jumlah Dana
Jumlah Bantuan Panqan Pokok Beras
Kab/Kota,Event
tertentu(HUT dan
cFD)
Rp.
kali danjenis
kali danjenis
Rp.
kategori,oran9,
rekomendasi
RumusanKesepakatan
Rp.
jenis
kelompokpangan
NBM
kelompokpangan
PPH
Rp.
Gapoktan/Lumbung
o/o
Rp.
ton
6
47.249.000
5022
5022
168.961.000
5
s02
68.014.200
13
11
9
340.569.100
24
100
9s.468.000
2512
5
34.774.000
5022
5022
140.106.498
U
502
58.408.400
13
11
9
257.823.200
1B
t5
47.566.650
B1
83,33
73,60
100100
100100
82,92
0100100
#DIV/o!
85,88
100
100
100
75,70
75
75
49,82
2
Dana tidak
terserliadikeuangan
rcnJEr! I AaE
PROGRAM
KEGIATANPENCAPAIAN
RENCANATINGKATCAPAIANITAPAFTI
KETURAIAN INOIKATOR KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET}
REALISASI
1 2 3 1 5 6 7
2. ProgramPengembanganData/Informasi
Pengembangan SistemKewaspadaan Pangan danGizi(SKPG)
Pengembangan KawasanMandiri Pangan
Sertifikasi dan PengawasanPangan Segar
Paftisipasi DalamPelaksanaan Pameran
Tahunan
Pengembangan SistemInformasi ManajemenKetahanan Pangan
Hasil
Masukan
Keluaran
Hasil
: Persentase Penyaluran Beras CadanganPangan Pemerintah
Jumlah Dana
Jumlah buku SKPG
Tersedianya Data Sistem Kewaspadaan
Pangan dan Gizi (SKPG) yang mencakup 3
aspek
Masukan
Keluaran
Hasil
Jumlah Dana
Jumlah kawasan
Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat
Masukan : lumlah Dana
Keluaran : Jumlah pengawasan keamanan pangan segardan komoditi yang disertifikasi
Hasil
Masukan
Keluaran
Hasil
Masukan
Keluaran
Hasil
Tersedianya pangan segar yang aman untukdikonsumsi
Jumlah Dana
Jumlah event yang diikuti
Persentase penyebaran informasi tentangpotensi produk pangan lokal
Jumlah Dana
Jumlah sistem informasi yang dikembangkan
Tersedianya informasi ketahanan pangan
o/o
Rp.
judul buku
aspek (aspekketersediaan,
akses. danpemanfaatan
Pangan
Rp
kawasan
kawasan
Rp.
sampelpengawasan,komoditi, dan
komoditisurveylan
Provinsi Riau
Rp.
event
o/o
Rp.
sistem
sub sistem
100
68.200.400
1
3
484.786.380
4
4
285.974.600
4B
1010
75.000.000
1
100
484.279.200
1
3
35
45.036.900
1
3
51.193.600
0
0
134.585.700
284
3
49.955.400
1
100
354.281.820
35
66,04
100
100
10,56
0
0
47,06
58,334030
#Drv/01
66,61
100
100
73,16
0
0
Dana tidaktersedia
dikeuangan
Dana tidaktersedia
dikeuangan
KEGIATANPEI'ICAPAIAN
REI{CANATINGKATINOIKATOR KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGETI REALISASI
3 Program PelayananAdministrasiPerkantoran
14onitoring, Evaluasi,Pelaporan dan StatistikKetahanan Pangan
Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber DayaAir Dan Listrik
Penyediaan JasaKebersihan Kantor
Penyediaan Alat TulisKantor
Penyediaan BarangCetakan Dan Penggandaan
Penyediaan KomponenInstalasrListrildPeneranganBangunan Kantor
Penyediaan Bahan BacaanDan PeraturanPerundang-Undangan
I"lasukan : Jumlah Dana Rp.
kali
iudul buku
kab/kota
Rp.
bulan
Keluaran
Hasil
Masukan
Keluaran
Hasil
1. Frekuensi Monev yang dilaksanakanJumlah siste2. Jumlah buku statistik pangan
Tersedianya data ketahanan pangan
Jumlah Dana
Rentang waktu penyediaan jasa komunikasr,air dan listrik
I4eninqkatnya kuantitas dan kualitas keqiatanadministrasi kantor
o/o
Masukan : Jumlah Dana Rp.
bulanKeluaran : Rentang waktu penyediaan iasa kebersihankantor
Hasil : Tingkat Pelayanan Kantor GedungHalaman
I'lasukan
Keluaran
Hasil
Masukan
Keluaran
Hasil
Masukan
Keluaran
Hasil
Masukan
Keluaran
lumlah Dana Rp.
bulan
o/o
Rentang waktu penyediaan alat tulis kantor
Kualitas dan kuantitas kebutuhan alat tul6kantor terpenuhi
Jumlah Dana Rp
Rentang waktu penyediaan barang cetakandan peraturan perundang-undangan
bulan
Kualitas dan kuantitas kebutuhan barangcetakan dan penggandaan terpenuhi
o/o
Jumlah Dana Rp
Rentang waktu penyediaan komponeninstalasi listrik
Kualitas penerdngan kantor lebih baik
Jumlah Dana
bulan
Rp.
Jumlah bahan bacaan dan peraturan-unda n disediakan
lenrs
140.006.000
1
1
!2
235.500.000
t2
100
188.067.300
12
21
63.000.000
12
100
37.110.000
!2
100
10.000.000
12
100
20.000.000
5
178.954.875
T2
100
188.067.300
l2
2
1
63.000.000
L2
100
33.420.000
t2
100
10.000.000
12
100
18.834.000
2
6,93
0
0
0
7s,99
100
100
100
100
100100
100
100
100
90,06
100
100
100
100
100
94,r7
40
PROGRAIM KET.
9.696.100
PROGRAM
KEGIATANPENCAPAIAN
RENCANATINGKAT
KETINOIKATOR KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)
REALISASI
I
ProgramPeningkatanSarana dan
Penyediaan l4akanan DanMinuman
Rapat-Rapat KoordinasiDan Konsultasi Ke LuarDaerah
Penyediaan lasaKeamanan Kantor
PemeliharaanRutin/Berkala GedungKantor
PemeliharaanRutin/Berkala MobilJabatan
Pemeliharaanrutin/berkala peralatandan perlengkapan kantor
Hasil Kualitas dan kuantitas bahan bacaan danperaturan perundang-undangan
Nlasukan : Jumlah Dana
Keluaran : lumlah makanan dan minuman yang
disediakan
Hasil : Kuantitas dan kualitas makan dan minumterpenuhi
Masukan : Jumlah Dana
Keluaran : Frekwensi rapat koordinasi dan konsultasiluar daerah
Hasil
Masukan
Keluaran
Hasil
Masukan
Keluaran
Hasil
Nlasukan
Keluaran
Hasil
l'lasukan
Keluaran
Hasil
Kualitas dan kuantitas penyelenggaraankoordinasi terpenuhiJumlah Dana
Rentang waktu penyediaan iasa keamanankantor
llngkat keamanan kantor
Jumlah Dana
Jumlah gedung kantor yang dipelihara
Kualitas prasarana kantor terpenuhi
Jumlah Dana
Jumlah kendaraan dinas yang dipelihara
Kualitas kendaraan dinas terpelihara
lumlah Dana
lumlah peralatan dan perlengkapan kantoryang terpelihara
Kualitas dan kuantitas peralatan sertaperlengkapan kantor terpenuhikendaraandinas terpelihara
a/o
Rp
box
o/o
Rp
kali
a/o
Rp
bulan
GedungHalaman
Rp.
unit
o/o
Rp.
unit
o/o
Rp.
unit
100
100.000.000
5170
100
315.000.000
64
100
86.400.000
t2
21
100
50.870.000
t270
100
2s9.940.070
43
83
86.400.000
t2
21
36.71s.800
2
73,43
31.381.030
2
62,76
48.740.000
7
97,48
100
50,87
24,56
100
82,52
67,1875
83
100
100
100100
73,43
100
73,43
62,76
100
62,76
97,48
100
97,48
50.000.000
2
100
50.000.000
2
100
50.000.000
7
100
PROGRAI1lT
KEGIATANPENCAPAIAN
RENCANATINGKAT
KET.URAIAN INOIKATOR KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET} REALISASI
ProgramPeningkatan DisiplinAparatur
ProgramPeningkatanKapasitas SumberDaya Aparatur
Pembinaan Fisik danMental Aparatur
Pendidikan Dan PelatihanFormal
Masukan : Jumlah Dana
Keluaran : Jumlah ASN yang dilakukan p€mbinaan fisikdan mental aparatur
Hasil Kualitas dan kuantitas pembinaan mental danfisik terpenuhi
Masukan : Jumlah Dana
Keluaran : lumlah ASN yang mengikuti pendidikan danpelatihan formal (orang)
Hasil Kualitas dan kuantitas pendidikan danpelatihan terpenuhi
Rp.
oran9
a/
Rp
orang
a/o
104.7s0.000
BO
100
15.000.000
20
100
76.050.000
80
I2,6
2.800.000
4
18,61
72,60
100
72,6
18,67
20
18,67