23
1 TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Oleh: Maruntung PB BP PAUD dan Dikmas Kalbar A. Latar belakang Manajemen pendidikan merupakan suatu bentuk tata cara kerjasama antar pihak pendidikan demi pencapaian target yang telah ditetapkan berkaitan dengan manajer yang melakukan tugas administrasi pendidikan penataan, pengaturan, pengelolaan. Kita mengetahui ilmu manajemen memberikan pemahaman tentang tata cara penelitian, menganalisis serta pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan manajerial dan telah dilakukan dari dulu hingga berkembang pesat seiring kemajuan teknologi di era globalisasi. Aktivitas manajemen pendidikan anak usia dini mencakup banyak bagian dan sub bagiannya yang diklasifikasikan satu diantaranya adalah tata kelola PAUD. Tata kelola terdiri atas dua suku kata; tata dan kelola. Arti tata di KBBI adalah cara mengurus (menjalankan) perusahaan dan sebagainya. Selanjutnya, dalam kelas nomina atau kata benda tata dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan atau kata benda. Sedangkan kelola artinya mengendalikan, mengurus dan menjalankan. Jadi Tata Kelola Satuan Pendidikan Anak Usia Dini mengandung arti sering disebut manajemen pengelolaan lembaga sekolah PAUD, namun dalam aksi kegiatannya tidak hanya hal-hal di atas saja, tapi semua berhubungan dengan informasi-informasi masa kini (up to date) kapasitas kompetensi sekolah atau keterangan penting yang terkait perkembangan suatu organisasi satuan sekolah atau lembaga PAUD. Tata kelola PAUD sangat komplek dan banyak diantara komponen kegiatan- kegiatan yang saling terkait satu sama lain misalnya; menyangkut administrasi murid, administrasi kurikulum include rancang bangun RPPH, RPPM, Prosem, jadwal kegiatan, melakukan supervisi monitoring, membuat daftar hadir, melaksnakan penilaian, menyiapkan administrasi guru dan tenaga kependidikan,

TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

1

TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Oleh: Maruntung PB BP PAUD dan Dikmas Kalbar

A. Latar belakang

Manajemen pendidikan merupakan suatu bentuk tata cara kerjasama antar

pihak pendidikan demi pencapaian target yang telah ditetapkan berkaitan dengan

manajer yang melakukan tugas administrasi pendidikan penataan, pengaturan,

pengelolaan. Kita mengetahui ilmu manajemen memberikan pemahaman tentang

tata cara penelitian, menganalisis serta pemecahan masalah-masalah yang

berkaitan dengan manajerial dan telah dilakukan dari dulu hingga berkembang

pesat seiring kemajuan teknologi di era globalisasi.

Aktivitas manajemen pendidikan anak usia dini mencakup banyak bagian

dan sub bagiannya yang diklasifikasikan satu diantaranya adalah tata kelola PAUD.

Tata kelola terdiri atas dua suku kata; tata dan kelola. Arti tata di KBBI adalah cara

mengurus (menjalankan) perusahaan dan sebagainya. Selanjutnya, dalam kelas

nomina atau kata benda tata dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau

semua benda dan segala yang dibendakan atau kata benda. Sedangkan kelola

artinya mengendalikan, mengurus dan menjalankan. Jadi Tata Kelola Satuan

Pendidikan Anak Usia Dini mengandung arti sering disebut manajemen pengelolaan

lembaga sekolah PAUD, namun dalam aksi kegiatannya tidak hanya hal-hal di atas

saja, tapi semua berhubungan dengan informasi-informasi masa kini (up to date)

kapasitas kompetensi sekolah atau keterangan penting yang terkait perkembangan

suatu organisasi satuan sekolah atau lembaga PAUD.

Tata kelola PAUD sangat komplek dan banyak diantara komponen kegiatan-

kegiatan yang saling terkait satu sama lain misalnya; menyangkut administrasi

murid, administrasi kurikulum include rancang bangun RPPH, RPPM, Prosem,

jadwal kegiatan, melakukan supervisi monitoring, membuat daftar hadir,

melaksnakan penilaian, menyiapkan administrasi guru dan tenaga kependidikan,

Page 2: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

2

penataan lingkungan sekolah dan inventaris, sarana dan prasarana, segala bentuk

surat menyurat, pencatatan dokumen keuangan-perencanaan belanja, uang

masuk/ keluar, serta administrasi dokumen kerja sama dengan orangtua,

pemerintah, perusahaan, dan pecinta peduli pendidikan, tokoh adat/ budaya,

tokoh agama.

Dalam kegiatan implementasi pendidikan dibutuhkan relasi kemitraan yang

intensif, berkesinambungan antara pihak sekolah sebagai lembaga pendidikan

dengan komunitas masyarakat baik secara intern maupun ekstern. Sekolah sebagai

wadah penanaman nilai-nilai karakter tak mungkin bisa lepas dari peran

masyarakat, dan itu untuk mendukung Tata Kelola sekolah yang baik, transparan

serta akuntabel yang merupakan cerminan pendidikan berkarakter. Sehingga

semua warga sekolah terutama kepala sekolah harus memiliki kemampuan

mewujudkannya dengan optimal melibatkan masyarakat yang merupakan sebagai

mediator dalam memperoleh informasi resmi dari instansi yang dibutuhkan oleh

sekolah. Jika tata kelola satuan sekolah baik maka kualitas pendidikan di sekolah

pun akan baik. Sehingga dapatlah dikatakan bahwa manajemen yang diatur oleh

sekolah tidak terlepas hubungannya dengan masyarakat sekitar sekolah.

Varn Meter dan Van Horn (dalam Wahab, 2005: 65) menyatakan

implementasi adalah tindakan yang dilakukan individu/ birokrasi pemerintah atau

swasta untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Ini berarti bahwa pengaruh

keberhasilan maupun kegagalan proses implementasi kebijaksanaan merupakan

tanggungjawab administrator-kepala sekolah, perilaku badan-badan administratif

dan kekuatan-kekuatan politik, ekonomi dan sosial. Keberhasilan implementasi

program pendidikan dapat diukur berdasarkan dampak positifnya dalam rangka

menyelenggarakan insvestasi sumber daya manusia. Masalah mutu pelayanan

pendidikan terdapat pada pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah, pendidik,

tenaga kependidikan, peserta didik, dan komite lembaga satuan pendidikan sekolah

Page 3: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

3

menjadi ujung tombak penerapan terakhir terlaksananya program pendidikan yang

digulirkan pemerintah, seperti program BOP, PKG PAUD, PAUD HI, Cendikiawan cilik

Dari paparan di atas, maka tulisan ini diberi judul “Tata Kelola Pendidikan

Anak Usia Dini”, dalam upaya mewujudkan salah satu kunci pengembangan

karakter sederhana yang merupakan gambaran keteladanan lembaga sekolah.

Semoga ini bermanfaat bagi kita serta menambah khasanah pengetahuan.

B. Batasan Masalah

Lembaga satuan sekolah/pendidikan merupakan pilar terdepan dan

penentu layanan pendidikan yang bermutu. Sehingga, sekolah mesti dikembalikan

kepada fungsinya tempat anak-anak belajar maupun wadah bermain yang

menciptakan kenyamanan, keamanan, kegembiraan bereksplorasi bersama teman

sebayanya, serta dapat digunakan sebagai pengembangan seluruh potensi peserta

didik secara representatif dan bukan sebagai tempat bisnis atau suatu kegiatan

diluar lingkup standarisasi pendidikan anak usia dini. Standar Nasional PAUD terdiri

atas; (1) Standar pengelolaan tingkat pencapaian perkembangan anak; (2) Standar

isi; (3) Standar Proses; (4) Standar pendidik dan tenaga kependidikan; (5) Standar

sarana dan prasarana; (6) Standar pengelolaan ; (7) Standar pembiayaan ; (8)

Standar penilaian. Selain itu kedudukan kepala satuan PAUD/ kepala satuan

pendidikan mesti difungsikan sedemikian rupa dan secara maksimal.

Kepala lembaga sekolah selaku penanggungjawab aktivitas

penyelenggaraan program pendidikan dipandang perlu diperhatikan secermat

mungkin. Mulai dari tahap rekrutmen sampai dengan pembinaan pengembangan

kompetensinya, mengapa? karena kepala satuan pendidikan tersebut merupakan

salah satu pemeran utama pengambil kebijakan dalam tata kelola lembaga sekolah.

Dengan demikian satuan pendidikan harus mulai mendapatkan perhatian

serius dari semua pihak supaya kondisi lembaga tersebut semakin baik dalam

Page 4: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

4

penyelenggaraan investasi sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan

kurikulum yang baku.

C. Fokus Masalah

Berdasarkan argumentasi dan uraian yang telah dikemukakan di atas pada

latar belakang, batasan masalah, maka fokus masalah dalam artikel ini sebagai

berikut: (1) Kompetensi kepala satuan PAUD program TK; (2) Kompetensi pendidik

PAUD; (3) Good Governance

D. Pembahasan

1. Kompetensi kepala satuan (kepala sekolah)

Tugas Kepala satuan sekolah pada umumnya merupakan suatu tugas tambahan

yang diberikan untuk diemban seorang pendidik yang dan membutuhkan

perhatian maupun tanggungjawab serius. Disamping itu yang tidak kala

pentingnya adalah tugas dan kewajiban mentrasformasikan nilai-nilai edukasi

kepada siswanya. Kepala sekolah PAUD disyaratkan memiliki kompetensi

berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 137 Tahun 2014, yaitu: (a) kompetensi kepribadian; (b) kompetensi

manajerial; (c) kompetensi kewirausahaan; (d) kompeten supervisi; (e)

kompetensi sosial. Mari kita perhatikan dan kaji lebih mendalam, apakah semua

kepala sekolah PAUD KB, TK, SPS, PBK memiliki kelima kompetensi tersebut?

Jawabannya tidak. Jadi tidak semuanya pendidik PAUD diberikan tugas

tambahan mengelola manajemen administrasi sekolah sehingga perlu dilakukan

suatu assesmen rekrutmen kepala satuan PAUD untuk mengetahui sampai

seberapa jauh kompetensi, karakter dan litersi yang dimiliki dan khususnya

dalam organisasi PAUD plat merah-PAUD Negeri.

Tahapan-tahapan test yang dilakukan itu misalnya, dimulai dari;

Page 5: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

5

(a) seleksi administrasi, membuat curikulum vitae berisi data calon, pengalaman

mengajar, prestasi /penghargaan yang telah diperoleh, sertifikat dokumen

pelatihan kewirausahaan, sosial, keperibadian dan supervisi evaluasi

terhadap guru-pendidik dan lain-lain

(b) tes tertulis, membuat kisi-kisi test, menyusun dan memformulasikan test

tertulis sedemikian rupa sesuai dengan perkembangan globalisasi

(c) Sosiometri, menyusun soal sosio metri misalnya isinya mengandung, visi ke

depan, kreavitas bekerja, pengetahuan dan wawasan, kinerja, motivasi

bekerja dan mengabdi, pengasuhan dan pembimbingan kepada anak dan

lain-lain

(d) test wawancara, terkait literasi dasar, nilai-nilai karakter yang dimiliki,

loyalitas, keterampilan dan atau kemampuan menggunakan teknologi tepat

guna.

Dengan digunakan suatu standar alat ukur dalam rekrutmen kepala satuan

PAUD, maka akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siapa saja dari

mereka pendidik yang memiliki multi talenta untuk memenej organisasi sekolah

menuju peningkatan, pengembangan mutu pendidikan yang berdaya saing tinggi

dan memiliki nilai jual yang mahal.

Disamping itu akan mengikis dan menghilangkan pola-pola bisa saja terjadi,

dengan pendekatan secara khusus tanpa seleksi sehingga akibatnya

menggambarkan citra dunia pendidikan kurang bermutu maksimal di tanah

dikarenakan banyak terdapat dilapangan kepala sekolah tidak mengerti bagaimana

melakukan supervisi dan melakukan pengawasan serta program-program yang

termasuk dalam kegiatan supervisi terhadap guru-guru yang sedang mengajar, hal

itu dikarenakan tidak kepahaman akan kompetensinya.

Jabatan strategis kepala sekolah PAUD selain sebagai tugas tambahan

sekolah, melakukan Dikdaktik dan pengelola satuan pembelajaran, juga merupakan

Page 6: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

6

tugas penentu yang amat sangat penting menentukan kualitas pendidikan itu

sendiri secara berkesinambungan. Baik itu dalam rangka mengelola bantuan

pemerintah jenis BOP PAUD, BOP fisik partisipasi aktif pada PKG PAUD, PAUD HI,

dan jenis bantuan lainnya.

Adapun beberapa hal deskripsi pengetahuan yang semestinya dimiliki oleh

kepala sekolah adalah merupakan kecerdasan membangun tiga pilar pendidikan.

Misalnya, bersikap cermat dalam upaya meningkatkan dan membangun kerjasama

dengan dinas pendidikan, pusat kesehatan masyarakat, komunitas masyarakat,

orangtua dan atau lintas sektoral dapat mendeskripsikan secara luas arti dan

maksud serta tujuan kerjasama sesuai visi, misi dan tujuan satuan yang dikelola

dengan membentuk dan melibatkan komunitas orangtua anak usia dini ikut serta

membangun pendidikan yang bermartabat, dapat mengindentifikasikan dan

memetakan bagaimana faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menciptakan

pola kerja kemitraan serta mengembangkannya secara holistik integratif mencakup

aspek-aspek pembelajaran pendidikan anak usi dini. Selanjutnya sebagai kepala

sekolah bisa merekapitualisasi dan mendokumenterkan seluruh alumnus satuan

PAUD yang kelak akan dijadikan partner dalam kerjasama yang saling

menguntungkan kedua belah pihak serta memiliki kecakapan mengidentifikasikan

atau mengevaluasi manfaat yang dipetik dari pembangunan kerjasama tiga pilar

pendidikan tidak saja secara finansial tetapi secara non finansial.

Mari kita perhatikan rincian kelima kompetensi kepala sekolah satuan PAUD

yang harus dipahaminya:

1. Kepribadian

a. Menunjukkan akhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak

mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi warga disatuan/program

PAUD.

b. Menunjukkan integritas kepribadian sebagai pemimpin.

Page 7: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

7

c. Menunjukkan keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai

kepala PAUD.

d. Menunjukkan sikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi

e. Menunjukkan pengendalian diri dalam menghadapi masalah dalam

pekerjaan sebagai kepala PAUD.

f. Menunjukkan bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.

2. Manajerial

a. Menyusun perencanaan satuan/ program PAUD untuk berbagai tingkatan

perencanaan.

b. Mengembangkan organisasi satuan/program PAUD sesuai dengan

kebutuhan.

c. Memimpin satuan/program PAUD dalam pendayagunaan sumberdayanya

secara optimal.

d. Mengelola perubahan dan pengembangan lembaga menuju organisasi

pembelajaran yang efektif.

e. Menciptakan budaya dan iklim satuan/program PAUD yang kondusif dan

inovatif bagi pembelajaran anak usia dini.

f. Mengelola guru dan tenaga administrasi satuan/program PAUD dalam

rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.

g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka

pendayagunaan secara optimal.

h. Mengelola hubungan satuan/program PAUD dan masyarakat dalam rangka

pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan

sekolah/madrasah.

i. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai

dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.

j. Mengelola keuangan satuan/program PAUD sesuai dengan prinsip

pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.

Page 8: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

8

k. Mengelola ketatausahaan satuan/program PAUD dalam mendukung

pencapaian tujuan sekolah/madrasah.

l. Mengelola unit layanan khusus satuan/program PAUD dalam mendukung

kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik disekolah/madrasah.

m. Mengelola sistem informasi satuan/ program PAUD dalam upaya

mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.

3. Kewirausahaan

a. Melakukan inovasi yang berguna bagi pengembangan

satuan/programPAUD.

b. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan satuan/program PAUD sebagai

organisasi pembelajar yang efektif.

c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok

dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.

d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi

kendala yang dihadapi satuan/program PAUD.

e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi /jasa

satuan/program PAUD sebagai sumber belajar bagi AUD.

f. Kreatif mengembangkan usaha lembaga PAUD.

g. Terampil memanfaatkan jejaring kemitraan.

h. Memberdayakan potensi warga di sekitar satuan/program PAUD.

4. Supervisi

a. Merencanakan program supervisi akademik.

b. Merencanakan program supervisi manajerial.

c. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru PAUD.

d. Melaksanakan supervisi manajerial terhadap tenaga administrasi sekolah.

e. Menyusun laporan hasil supervisi akademik.

f. Menyusun laporan hasil supervisi manajerial.

g. Melakukan pembinaan berdasarkan hasil supervisi akademik guru untuk

peningkatan profesionalisme.

Page 9: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

9

h. Melakukan pembinaan berdasarkan hasil supervisi manajerial.

5. Sosial

a. Bekerja sama dengan pemangku kepentingan (stakeholder)

satuan/program PAUD.

b. Menunjukkan partisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

c. Memprakarsai kegiatan yang mencerminkan kepekaan social.

d. Peduli terhadap kebutuhan warga satuan/program PAUD.

e. Melestarikan dan memberdayakan lingkungan satuan/program PAUD.

f. Berkomunikasi secara santun dan efektif.

g. Menunjukkan empati kepada sesama warga satuan/program PAUD.

Dari argumentatif di atas diperlukan seleksi kepala sekolah agar sekolah

memiliki program-program inovatif, kebijkan-kebijakan yang baik yang bermanfaat

bagi dunia pendidikan serta masyarakt sekitarnya dan meningkatnya mutu

pendidikan yang dibutuhkan oleh masyarakat yang pada gilirannya akan

meningkatkan ilmu pengetahuan, karakter, literasi dasar yang harus diserap oleh

peserta didik secara sederhanan sebagai pijakan dasar pengembangan ilmu dan

pengetahuan ke masa depan yang gemilang.

2. Kompetensi Pendidik PAUD

Disamping kegiatan pembelajaran di satuan lembaga sekolah, peserta didik

juga perlu mendapatkan pembinaan di luar sekolah atau kegiatan di rumah

melibatkan kerja sama dengan orangtua. Hanya saja yang terjadi selama ini

masih sangat kurang. Oleh karena itu lembaga sekolah mesti sangat

memerlukan kebutuhan pendidik yang memiliki pengetahuan, keterampilan

kreatif dan inovatif. Dan tidak menutup kemungkinan melakukan

Kegiatanpembelajaran kepantai, kunjungan sosial ke pati asuhan, kunjungan ke

kantor polisi/ tentera dan pusat perbelanjaan – mall, pembinaan di luar jam

sekolah adalah kegiatan pembinaan sosial, finansial dan literasi serta karakter

yang sangat penting bagi pengembangan potensi anak usia dini

Page 10: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

10

3. Good Governance (tata kelola)

Salah satu kunci kesuksesan sekolah adalah berpijak pada program

– program pembelajaran yang diluncurkannya, seperti pengembangan

kompetensi, karakter, dan literasi bagi peserta didiknya. Kepala sekolah

harus mempelajari tata kelola sekolah. Tata kelola sekolah yang baik, harus

transparan dan akuntabel, dan tepat sasaran. Dan tidak hanya sebagai fgur

Keteladanan yang sekedar menjadi contoh panutan bagi warga belajar,

melainkan juga sebagai penguat moralitas bagi peserta didik dalam

berprilaku. Oleh karena itu, semua warga sekolah terutama kepala sekolah

dapat bekerja sama dengan pengelola pendidikan dan pendidik untuk

mewujudkan tata kelola sekolah yang baik, transparan dan akuntabel.

Sehingga pelayanan pendidikan di sekolah semakin bermutu. Jika tata

kelola sekolah baik, maka kualitas pendidikan di sekolah pun akan baik.

Sesuai Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit

Internal (“Standar”), lingkup aktivitas audit internal di antaranya adalah Tata

Kelola (governance). Untuk meningkatkan proses tata kelola organisasi

dalam rangka pemenuhan tujuan-tujuan sebagai berikut: (1)

mempromosikan etika dan nilai-nilai yang pantas di dalam organisasi (2)

memastikan manajemen dan akuntabilitas kinerja yang efektif, (3)

mengkomunikasikan informasi risiko dan pengendalian ke area-area yang

terkait di dalam organisasi, (4) mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan terkait

sekolah, dewan komite, serta mengkomunikasikan informasi di antara

mereka, auditor eksternal dan internal, dan manajemen administrasi

perkantoran.

Kepala sekolah sebagai manajer pengendalian organisasi warga

sekolah sebaiknya memperhatikan dan mempertimbangkan dengan cermat

Page 11: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

11

hubungan antara tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian internal

agar supaya sekolah semakin representatif unggul.

Rujukan

H.E. Mulyasa. 2016. Manajemen PAUD. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Wahab, A. Solichin. 1990. Pengantar Analisis Kebijaksanaan Negara

Jakarta: Rineka Cipta.

Internet...

1. Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 19 tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Presiden R.I. No. 60 Tahun 2013 tentang perkembangan anak usia dini holistik – integratif

4. Peraturan MENDIKBUD R.I. No. 146 Tahun 2014 Tentang K13 PAUD 5. Peraturan MENDIKBUD R.I. No. 137 Tahun 2014 Tentang Standar

Nasional PAUD

Page 12: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

12

Page 13: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

13

Page 14: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

14

Page 15: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

15

Page 16: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

16

Page 17: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

17

Page 18: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

18

Page 19: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

19

Page 20: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

20

Page 21: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

21

Page 22: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

22

Page 23: TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

23