13
TATA TERTIB PT.DELTA MUTIARA MAHAKAM HAK DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN DAN KARYAWAN Hak dan Kewajiban Perusahaan Hak Perusahaan a. Memberikan perintah kepada Karyawan untuk melakukan Pekerjaan; b. Menerima dari Karyawan proses kerja dan hasil kerja yang baik sesuai dengan standar kerja dan target hasil kerja yang telah ditentukan oleh Perusahaan; c. Menerima dari Karyawan proses kerja dan hasil kerja yang baik sesuai dengan standar kerja dan target hasil kerja yang telah ditentukan oleh Perusahaan; d. Menetapkan tata tertib dalam Perusahaan sesuai dengan Peraturan Perusahaan ini dan ketentuan peraturan perundang- undangan; e. Melakukan penilaian proses kerja dan hasil kerja terhadap Karyawan; f. Melakukan penempatan dan pemindahan Karyawan berdasarkan jabatan dan lokasi Pekerjaan yang telah ditentukan oleh Perusahaan dengan mempertimbangkan kemampuan Karyawan dan kebutuhan Perusahaan; g. Melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dengan Karyawan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kewajiban Perusahaan a. Memberikan Gaji dan Tunjangan yang layak kepada Karyawan; b. Memberikan perlindungan yang layak kepada Karyawan sehubungan dengan pelaksanaan Pekerjaannya; c. Menciptakan suasana yang aman dan kondusif di lingkungan kerja agar Karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik; d. Memberikan ganti rugi yang layak kepada Karyawan dalam hal Karyawan mengalami kecelakaan kerja dan/atau kerugian lainnya yang diakibatkan karena melaksanakan Pekerjaan.

Tata Tertib

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mo

Citation preview

Page 1: Tata Tertib

TATA TERTIBPT.DELTA MUTIARA MAHAKAM

HAK DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN DAN KARYAWANHak dan Kewajiban Perusahaan Hak Perusahaan

a. Memberikan perintah kepada Karyawan untuk melakukan Pekerjaan;b. Menerima dari Karyawan proses kerja dan hasil kerja yang baik sesuai

dengan standar kerja dan target hasil kerja yang telah ditentukan oleh Perusahaan;

c. Menerima dari Karyawan proses kerja dan hasil kerja yang baik sesuai dengan standar kerja dan target hasil kerja yang telah ditentukan oleh Perusahaan;

d. Menetapkan tata tertib dalam Perusahaan sesuai dengan Peraturan Perusahaan ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. Melakukan penilaian proses kerja dan hasil kerja terhadap Karyawan;f. Melakukan penempatan dan pemindahan Karyawan berdasarkan

jabatan dan lokasi Pekerjaan yang telah ditentukan oleh Perusahaan dengan mempertimbangkan kemampuan Karyawan dan kebutuhan Perusahaan;

g. Melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dengan Karyawan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kewajiban Perusahaan

a. Memberikan Gaji dan Tunjangan yang layak kepada Karyawan;b. Memberikan perlindungan yang layak kepada Karyawan sehubungan

dengan pelaksanaan Pekerjaannya;c. Menciptakan suasana yang aman dan kondusif di lingkungan kerja

agarKaryawan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik;

d. Memberikan ganti rugi yang layak kepada Karyawan dalam hal Karyawan mengalami kecelakaan kerja dan/atau kerugian lainnya yang diakibatkan karena melaksanakan Pekerjaan.

Besarnya Uang Penghargaan Masa Kerja adalah sebagai berikut:

a. Besarnya Uang Penghargaan Masa Kerja untuk Karyawan yang masa kerjanya 3(tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 (enam) tahun adalah sebesar 2 (dua)bulan Gaji Pokok;

b. Besarnya Uang Penghargaan Masa Kerja untuk Karyawan yang masa kerjanya 6(enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 (sembilan) tahun adalah sebesar 3(tiga) bulan Gaji Pokok;

Page 2: Tata Tertib

c. Besarnya Uang Penghargaan Masa Kerja untuk Karyawan yang masa kerjanya 9(sembilan) tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas) tahun adalah sebesar 4 (empat) bulan Gaji Pokok;

d. Besarnya Uang Penghargaan Masa Kerja untuk Karyawan yang masa kerjanya 12 (dua belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 (lima belas) tahun adalah sebesar 5 (dua) bulan Gaji Pokok;

e. Besarnya Uang Penghargaan Masa Kerja untuk Karyawan yang masa kerjanya 15(lima belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 (delapan belas) tahun adalah sebesar 6 (enam) bulan Gaji Pokok;

f. Besarnya Uang Penghargaan Masa Kerja untuk Karyawan yang masa kerjanya 18(delapan belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 (dua puluh satu) tahun adalah sebesar 7 (tujuh) bulan Gaji Pokok;

g. Besarnya Uang Penghargaan Masa Kerja untuk Karyawan yang masa kerjanya 21(dua puluh satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 (dua puluh empat) tahun adalah sebesar 8 (delapan) bulan Gaji Pokok;

h. Besarnya Uang Penghargaan Masa Kerja untuk Karyawan yang masa kerjanya 24(dua puluh empat) tahun atau lebih adalah sebesar 10 (sepuluh) bulan Gaji Pokok.(2) Besarnya Uang Penggantian Hak ditentukan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku;

Besarnya Uang Pisah ditentukan berdasarkan Keputusan Perusahaan.

TATA TERTIB PERUSAHAAN DAN SANKSI

a. Tata Tertib

1. Datang harus sesuai dengan waktu kerja.2. Dilarang antar karyawan menitip absen, kecuali dengan alasan yang

jelas.3. Dilarang mengakses internet pada saat jam kerja (Facebook, you tube,

dll), kecuali jam istrirahat kantor.4. Izin kepada atasan apabila ada kerperluan yang mendesak min.SMS /

BBM5. Melakukan Brifing min 1 minggu sekali.6. Berpakaian yang rapi dan formal .7. Bertanggung jawab pada setiap tugas yang diberikan oleh pimpinan

b. Sanksi

Page 3: Tata Tertib

1. Apabila karyawan datang tidak sesuai waktu sesuai yang dimaksud dalam tata tertib maka :

Akan dikenakan sanksi berupa peringatan secara lisan yang berlaku selam 1 bulan.

Datang pada jam 9.00 WIB keatas tidak akan mendapatkan tunjangan uang makan dan tunjangan uang transport.

2. Apabila karyawan menitip absensi sesuai yang dimaksud dalam tata tertib maka :

Akan dikanakan sanksi berupa peringatan secara lisan Apabila masih melakukan perbuatan yang sama berturut-turut

sebanyak 3x (tiga kali), maka aka di berikan SP-1 (berlaku selama 6 bulan )

Apabila masih melakukan perbuatan yang sama dalam kurung waktu 1 tahun maka akan di berikan SP-2 yang berarti di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)

3. Apabila karyawan tidak masuk dan tidak memberika berita atau informasi sebanyak 3x (tiga kali) berturut-turut maka akan di kenakan SP-1

4. Perusahaan berhak untuk memberikan sanksi berupa Pemutusan Hubungan Kerja kepada Karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan yang telah ditentukan berdasarkan Peraturan Perusahaan ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

5. Sebelum Perusahaan memberikan sanksi kepada Karyawan sebagaimana dimaksud ayat terlebih dahulu Perusahaan memberikan Peringatan kepada Karyawan yang bersangkutan berupa:

Peringatan Lisan untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan; Peringatan Tertulis yang berupa:

Surat Peringatan Kesatu untuk jangka waktu 1 (satu) bulan; Surat Peringatan Kedua untuk jangka waktu 6 (enam) bulan; Surat Peringatan Ketiga untuk jangka waktu 6 (enam) bulan.

Surat Peringatan Kesatu, Surat Peringatan Kedua dan Surat Peringatan Ketiga dapat diberikan oleh Perusahaan secara tidak berurutan tapi berdasarkan besar kecilnya pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan berdasarkan penilaian Perusahaan.

Pemutusan Hubungan Kerja sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan oleh Perusahaan terhadap Karyawan dalam hal: Telah berakhirnya jangka waktu 6 (enam) bulan Surat

Peringatan Ketiga; Karyawan melakukan pelanggaran berat maka Perusahaan

berhak untuk langsung melakukan Pemutusan Hubungan

Page 4: Tata Tertib

Kerja. Dalam hal terpenuhinya alasan-alasan sebagaimana dimaksud, maka Perusahaan berhak untuk langsung melakukan Pemutusan Hubungan Kerja.

CUTI1. Cuti Tahunan adalah hak istirahat karyawan setelah mengalami

masa kerja selama 12 (dua belas) bulan terus-menerus dari mulai saat masuk bekerja bagi karyawan baru dan karyawan lama dari jatuh tempo cuti tahunan sebelumnya.

2. Hak atas cuti tahunan adalah 12 (dua belas) hari kerja dengan mendapat upah penuh dari Perusahaan.

3. Perusahaan berhak mengatur cuti tahunan dengan memperhatikan kepentingan karyawan.

4. Cuti tahunan dapat diambil secara bertahap, tetapi harus ada 1 (satu) bagian paling sedikit 6 (enam) hari kerja dengan tidak terputus.

5. Cuti tahunan tidak dapat digabung atau diakumulasikan ke tahun berikutnya.

6. Apabila cuti tahunan tidak diambil dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah jatuh tempo tanpa alasan apapun, maka hak cuti karyawan tersebut gugur dengan sendirinya.

7. Permohonan cuti tahunan harus diajukan paling lambat satu minggu sebelumnya kepada bagian HRD setelah mendapat persetujuan atasan.

8. Hak atas hari cuti tahunan tidak dapat dikompensasikan dengan uang.

Istirahat Melahirkan1. Karyawati yang akan bersalin/melahirkan berhak memperoleh

hak istirahat hamil selama 3 (tiga) bulan setelah bersalin/melahirkan dengan mendapatkan upah penuh.

2. Karyawati yang gugur kandungan memperoleh hak istirahat 1 ½ (satu setengah) bulan setelah terjadinya keguguran tersebut dengan mendapatkan upah penuh serta menunjukkan surat keterangan resmi dari dokter kandungan/bidan.

3. Karyawati yang akan menggunakan hak istirahat melahirkan harus memberitahukan 2 (dua) minggu sebelumnya dengan menunjukkan surat keterangan resmi da

Page 5: Tata Tertib

WAKTU KERJA

Jam kerja ditetapkan atas kebutuhan Perusahaan dan waktu kerja di perusahaan disesuaikan dengan kondisi dilokasi perusahaan atas dasar persetujuan dari Dinas tenaga kerja setempat.

2. Jam kerja dalam 1 (satu) minggu adalah 48 (empat puluh) jam kerja, yang pengaturannya sebagai berikut:

a. Kantor Pusat 5 (lima) hari kerja dalam seminggu dan 8 (delapan) jamdalam sehari.

Hari Senin-Jum’at :Jam Kerja: 08.00 – 12.00Jam Istirahat : 12.00 – 13.00Jam Kerja : 13.00 – 17.00

b. Waktu sholat Dzuhur dilaksanakan pada jam istirahat dan bagi

yangmelaksanakan sholat Jum’at diberikan waktu mulai jam 11.30 -13.00.

3. Karyawan akan tercatat kehadirannya melalui posting time atau pencatatan kehadiran dengan absen amano, pada setiap masuk kerja dan pulang dari tempat kerja.

4. Dilarang antar karyawan menitip atau meminta tolong absen ke pada karyawan lain, apabila itu terjadi selama 3x (tiga kali) berturut-turut maka akan di kenakan sanksi SP 1 (Surat Peringatan 1).

Pakaian Kerja

a. Karyawan pria diharuskan memakai pakaian formal, sopan, rapi dan bersih. Yang dimaksud dengan pakaian formal adalah pakaian kantor yang terdiri dari paduan celana panjang formal/jeans dengan kemeja lengan panjang/pendek

b. Karyawan wanita diharuskan berpakaian formal, sopan, rapi, dan bersih

c. Pakaian hari Jum’at karyawan memakai pakaian batik dan celana kecuali jika pada hari tersebut ada jadwal kerja yang mengharuskan tetap berpenampilan formal.

Yang dimaksud dengan pakaian informal :

Page 6: Tata Tertib

Untuk pria, dapat terdiri dari paduan celana panjang (jeans/cotton) dengan T-shirt, kaos ber-krah atau kemeja santai dan dilarang menggunakan kaos oblong

Untuk wanita, dapat terdiri dari paduan celana panjang (jeans/cotton) atau celana kulot/bermuda atau rok dengan T-shirt atau kemeja santai.

d. Sepatu. Sepatu bisa bertali ataupun tidak bertali Model formal maupun semi formal

Izin Meninggalkan Pekerjaan dengan Mendapatkan Upah / Tanpa Upah

a. Perusahaan memberikan izin kepada karyawan yang meninggalkan pekerjaannya, dengan mendapat upah dalam hal-hal sebagai berikut:

1. Karyawan menikah, 2 (tiga) hari dengan pengajuan cuti minimal 7 hari sebelumnya.

2. Menikahkan anaknya, selama 2 (dua) hari dengan pengajuan cuti minimal 7 hari sebelumnya, apabila menikah diadakan di luar kota jakarta maka akan di berikan tsmbahan izin tidak masuk kerja sebanyak 3 (tiga) hari kalender.

3. Mengkhitankan anaknya, selama 2 (dua) hari dengan pengajuan cuti minimal 14 hari sebelumnya.

4. Membaptiskan anaknya, selama 2 (dua) hari dengan pengajuan cuti minimal 14 hari sebelumnya.

b. Istri melahirkan atau keguguran kandungan, selama 2 (dua) hari.c. Suami/istri, orang tua/mertua atau anak atau menantu meninggal

dunia, selama 2 (dua) hari.d. Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia 1 (satu) hari.e. Karyawan yang izin memberitahu terlebih dahulu dengan keterangan

yang jelas

Page 7: Tata Tertib

Dan hal-hal lain sesuai Undang-undang No. 13 tahun 2003.

1. Dalam hal orang tua/mertua karyawan meninggal dunia di luar kota Jakarta dengan radius lebih dari 200 KM, diberikan tambahan izin tidak masuk kerja sebanyak 3 (tiga) hari kalender.

2. Atas pertimbangan Perusahaan, izin meninggalkan pekerjaan di luar ketentuan tersebut di atas tidak akan mendapatkan upah atau bayaran dalam bentuk apapun.

3. Untuk karyawan baru Staff maupun oprasional apabila masuk kerja hanya 10 (sepuluh) hari dan resign maka tidak akan mendapatkan upah dalam bentuk apapun.

4. Karyawan yang tidak masuk karena alasan sakit harus menyerahkan surat dokter di saat karyawan yang bersangkutan masuk kerja kembali, apabila karyawan yang sakit tersebut tidak membawa bukti surat keterangan sakit dari dokter maka pembayaran gaji akan di prorate di mulai dari yang bersangkutan tidak masuk kerja.

Gaji dan Tunjangan Gaji

1. Yang dimaksud Gaji adalah upah yang diterima oleh karyawan

secara tetap setiap bulan,berdasarkan pangkat dan golongan-nya.

2. Upah tidak dibayar bila karyawan tidak melakukan pekerjaan. Ketentuan ini merupakan azas yang pada dasarnya berlaku pada semua golongan karyawan kecuali bila karyawan yang bersangkutan tidak dapat bekerja bukan karena kesalahan karyawan atau karena hal-hal yang diatur dalam UU. No. 13 Tahun 2003.

3. Kenaikan upah tidak dilaksanakan secara otomatis melainkan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan atas prestasi kerja, keuangan perusahaan.

4. Perusahaan menetapkan Standar Upah/Rentang (Range) Upah Minimum dan Maksimum pada tiap tingkat Golongan.

Page 8: Tata Tertib

5. Penetapan Standar Gaji/Rentang (Range) Upah Minimum dan maksimum ditetapkan melalui Surat Keputusan tersendiri.

6. Peninjauan upah karyawan tetap dilaksanakan dengan mempertimbangkan kemampuan Perusahaan.

Upah Selama Sakit1. Apabila karyawan sakit tidak berturut-turut dan dapat dibuktikan

dengan surat keterangan dokter, maka upahnya akan dibayar penuh.

2. Upah selama sakit diberikan Perusahaan kepada karyawan yang menderita sakit yang cukup lama dan terus-menerus.

3. Apabila karyawan sakit dalam jangka waktu lama secara berturut-turut dan dapat dibuktikan dengan surat keterangan dokter, maka upahnya dibayar sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:a. Untuk 4 (empat) bulan pertama, dibayar 100% (seratus

perseratus) dari upah;b. Untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% (tujuh puluh lima

perseratus) dari upah;c. Untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% (lima puluh

perseratus) dari upah; dand. Untuk bulan selanjutnya dibayar 25% (dua puluh lima

perseratus) dari upah sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha.

e. Apabila setelah lewat 12 (dua belas) bulan ternyata karyawan yang bersangkutan belum bekerja kembali, maka Perusahaan dapat memutuskan hubungan kerja dengan hormat,dengan memberikan hak-haknya berdasarkan Undang-undang No. 13 Tahun 2003

f. Ketentuan pembayaran gaji dengan bertahap berlaku bagi karyawan yang sakit terusmenerus.

g. Termasuk sakit terus-menerus adalah penyakit menahun atau berkepanjangan yang setelah sakit terus-menerus atau terputus-putus maupun bekerja kembali, tetapi dalam tenggang waktu kurang dari 4 (empat) minggu sakit kembali.

Tunjangan

Tunjangan di berikan sebagai tambahan dari gaji pokok yang di berikan kepada karyawan berupa :

Page 9: Tata Tertib

Tunjanga uang makan yang diberikan sesuai golongan Tunjangan Transportasi yang di berikan sesuai golongan Tunjangan Komunikasi yang di berikan sesuai golongan Tunjangan Perjalanan dinas / untuk keperluan kantor akan di

berikan sebesar Rp.40.000 (empat puluh ribu) Tunjangan Perawatan Kendaraan Karyawan akan di berikan

sesuai dengan rembersmen dari karyawan yang mengajukan. Tunjangan Hari Raya (THR) :

a. Perusahaan memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawan dalam rangkamerayakan hari besar keagamaan masing-masing.

b. Hari Raya keagamaan yang dimaksud di atas adalah Hari Raya Idul Fitri bagi karyawan yang beragama Islam, Hari Raya Natal bagi karyawan yang beragama Kristen Khatolik dan Protestan, Hari raya Nyepi bagi karyawan yang beragama Hindu dan Hari Raya Waisak bagi karyawan yang beragama Budha.

Besarnya THR ditetapkan sebagai berikut:a. Masa kerja 3 (tiga) bulan atau lebih namun kurang dari 1

(satu) tahun diberikan secara pro rata.b. Masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih diberikan sebesar 1

(satu) bulan upah pokok ditambah tunjangan tetap sesuai Permenaker No. Per. 04/Men/1994. Pemberian THR dilakukan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum Hari Raya.

c. THR tersebut dimasukkan dalam Anggaran Biaya (Budget) Perusahaan setiap tahun.

Kerja Lembur Kerja lembur adalah pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan

yang melebihi waktu kerja biasa pada hari-hari kerja, atau karena melakukan pekerjaan diluar jam kerja normal atas perintah atasan yang berwenang yang dilakukan untuk kepentingan Perusahaan.

Kerja lembur dilakukan dalam hal-hal mendesak sebagai berikut:

Dalam menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan penyelesaian segera untuk kepentingan Perusahaan.

Dalam penyelesaian pekerjaan-pekerjaan yang dapat mengakibatkan kerugian besar bagi Perusahaan, Negara dan ataupun masyarakat jika tidak diutamakan.

Dalam keadaan darurat seperti misalnya; kebakaran, kebanjiran, peledakan dan lain sebagainya.

Perhitungan upah lembur mengikuti ketentuan yang tertuang dalam Kepmenakertrans No Kep. 102/MEN/VI/2004.

Page 10: Tata Tertib

Karyawan dengan pangkat Officer ke atas tidak diberikan upah lembur, meskipun melakukan kerja lembur, karena telah mendapat upah yang lebih tinggi hal tersebut berpedoman pada Kepmenakertrans No. Kep.102/MEN/VI/2004.

Kerja lembur tidak diberikan dalam kaitan perjalanan dinas yang menginap. Bagi non staff dan diatur dalam peraturan perjalanan dinas.

Waktu dan Cara Pembayaran Upah

Pembayaran upah dilakukan pada tiap-tiap akhir bulan setelah karyawan memberikan/menyelesaikan hasil pekerjaannya.

Seluruh pembayaran upah karyawan H.O dilakukan melalui rekening di Bank yang ditetapkan Perusahaan

Dengan demikian setiap karyawan harus memiliki nomor rekening di Bank tersebut atas nama sendiri.

Jika oleh karena sesuatu hal, pembayaran upah dapat dibayar-kan kepada pihak ketiga atau ke nomor rekening lain atas nama pihak ketiga harus disertai surat kuasa dari karyawan.

Karyawan wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada Perusahaan jika hendak melakukan penutupan/penggantian nomor rekening.

Demikian Tata tertib ini dibuat untuk di patuhi dan dilaksanakan.

HRD DELTA

Page 11: Tata Tertib