Tax Planning-Reducing on Taxable Income

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tax Planning

Citation preview

  • NAMA : SIGIT HARNOWO Manajemen PajakNPM : 1106134575 Drs. Iman Santoso, M.SiSI Ekstensi Ilmu Adm Fiskal 2011

    1

    ( Studi kasus PT. Mantab Sejahtera tahun fiskal 2012 )Profitabilitas Perusahaan Naik Cashflow kurang sehat karena banyak piutang belumtertagih !!

    Tax Plannig :

    1. Menyegerakan pemeriksaan dan chek pos-pos piutang yang belum tertagih untukmengkonfirmasi kepada debitur apakah memang sebagian daripada piutang tersebut memangbenar-benar tidak ditagih. Menurut UU PPh pasal 6 (1) huruf h, piutang yang nyata-nyatatidak dapat tagih dapat dibebankan sebagai biaya dengan syarat:

    a. Telah dibebankan sebagai biaya dalam penghitungan rugi-laba komersialb. Telah diajukan perkaranya ke Pengadilan Negeri atau Badan Urusan Piutang danLelang Negara (BUPLN) atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusanpiutang/pembebasan utang antara kreditur dan debitur yang bersangkutanc. Telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khususd. WP harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada DirjenPajak.Keempat syarat tersebut bersifat kumulatif. Syarat kedua dapat dilakukan denganmemberitahukan bukti publikasi yang sudah didapatkan. Alternatif lain adalahmenjual piutang kepada pihak lain (debt factoring) dengan harga yang telah dikurangidengan penghapusan piutang tertagih dan mengurangkan kerugian penjualan sebagaibeban.

    2. Mengajukan Permohonan Pengurangan Pembayaran Angsuran PPh Pasal 25Kenaikan pembayaran angsuran PPh pasal 25 disebabkan oleh:1) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan tahun sebelumnya

    yang terbit pada tahun berjalan.2) Kenaikan laba pada tahun yang lalu.

    Sebagaimana diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak No. Kep-537/PJ,/2000, bila suatu tahun pajak sudah berjalan 3 bulan atau lebih dan perusahaandapat menunjukkan, bahwa PPh yang akan terutang untuk tahun pajak tersebut kurangdari 75% dari PPh yang terutang yang menjadi dasar penghitungan besarnya PPhpasal 25, perusahaan dapat mengajukan permohonan pengurangan secara tertuliskepada Kepala KPP tempat perusahaan terdaftar. Permohonan pengurangan besarnyaPPh pasal 25 harus disertai dengan penghitungan besarnya PPh yang akan terutang

  • NAMA : SIGIT HARNOWO Manajemen PajakNPM : 1106134575 Drs. Iman Santoso, M.SiSI Ekstensi Ilmu Adm Fiskal 2011

    2

    berdasarkan perkiraan penghasilan yang akan diterima atau diperoleh dan besarnyaPPh pasal 25 untuk bulan-bulan yang tersisa dari tahun pajak yang bersangkutan. BilaKepala KPP tidak memberikan keputusan dalam jangka waktu satu bulan sejaktanggal surat permohonan perusahaan diterima, maka permohonan tersebut dianggapditerima dan perusahaan dapat melakukan pembayaran PPh pasal 25 sesuai denganpenghitungannya untuk bulan-bulan yang tersisa dari tahun pajak yang bersangkutan.

    Bila dalam tahun pajak berjalan perusahaan mengalami peningkatan usaha dan PPhyang akan terutang untuk tahun pajak tersebut diperkirakan lebih dari 150% dari PPhyang terutang yang menjadi dasar penghitungan besarnya PPh pasal 25, besarnya PPhpasal 25 untuk bulan-bulan yang tersisa dari tahun pajak yang bersangkutan harusdihitung kembali berdasarkan perkiraan kenaikan PPh yang terutang tersebut olehperusahaan sendiri atau Kepala KPP terdaftar.

    3. Ekualisasi Biaya yang Terkait dengan Objek PPh Pasal 21, 23/26, dan 4(2)Ekualisasi antara biaya yang terkait dengan objek PPh pasal 21, 23/26, dan 4(2) danmasing-masing SPT Masa PPh sangat diperlukan, agar selisih yang terjadi dapatsegera diidentifikasi lebih dini. Ekualisasi harus dilakukan sebelum SPT Tahunan PPhBadan dilaporkan ke kantor pajak.

    4. Ekualisasi Omzet Penjualan Menurut SPT Tahunan PPh Badan denganPenyerahanMenurut SPT Masa PPN Selama Satu Tahun Pajak

    Ekualisasi omzet PPh Badan dengan PPN juga sangat diperlukan sebelum SPTTahunan PPh Badan dilaporkan ke kantor pajak, agar selisih yang timbul danpenyebabnya dapat diidentifikasi lebih dini.

    5. Menunda transaksi yang akan menghasilkan laba ke 2013Penundaan transaksi perusahaan yang akan menghasilkan laba di Desember 2012 ke2013 dimaksudkan untuk mencegah pertambahan jumlah penghasilan kena pajak2012 yang dengan sendirinya akan menambah jumlah PPh Badan Terutang.Contoh: Menunda realisasi penjualan aktiva tetap yang menghasilkan laba ke awal 2013

    dimana sebelumnya di rencanakan akan dilakukan di Desember 2012.

  • NAMA : SIGIT HARNOWO Manajemen PajakNPM : 1106134575 Drs. Iman Santoso, M.SiSI Ekstensi Ilmu Adm Fiskal 2011

    3

    Menunda realisasi penerimaan piutang atau pembayaran utang yang menimbulkankeuntungan selisih kurs di Desember 2012 ke awal 2013.Secara konvensional, penggeseran laba perusahaan ke tahun 2013 juga dapatdilakukan dengan melakukan penundaan atau pergeseran pengakuan penjualanakhir 2012 ke awal 2013. Namun ini cocok dilakukan apabila ketentuanperpajakan memperkenankan perusahaan menganut stelsel kas murni (pure cashbasis), sehingga perusahaan dapat menunda pengakuan penjualan hingga padasaat menerima pembayaran dari pelanggan pada awal 2013 meskipun penyerahanbarang/jasa dilakukan di Desember 2012. Sayangnya, ketentuan perpajakanIndonesia menganut stelsel kas campuran (modified cash basis), di manapenjualan dalam suatu periode harus meliputi seluruh penjualan, baik yang tunaimaupun yang bukan, sehingga langkah ini tidak dapat dilakukan.

    6. Mempercepat pengakuan biaya/rugi pada akhir 2012Dengan melakukan percepatan pengakuan biaya/rugi pada akhir 2012, makapenghasilan kena pajak akan berkurang dan dengan sendirinya akan mengurangijumlah PPh Badan Terutang.Contoh:

    Menjual aktiva tetap perusahaan yang tidak produktif dan nilai bukunya jauhdiatas harga pasar pada Desember 2012 sehingga menimbulkan kerugian yangsegera dapat diakui

    Mempercepat biaya iklan dan promosi pada Desember 2012 yang sedianyamerupakan budget awal 2013

    Membayar bonus 2012 kepada Direksi dan karyawan pada Desember 2012 yangsedianya dibayarkan pada 2013

    Mempercepat realisasi pelunasan utang dalam valuta asing yang menimbulkankerugian selisih kurs pada Desember 2012

    Merealisasi program training karyawan (local & overseas training) padaDesember 2012 yang sedianya dilaksanakan pada awal 2013

    Melakukan repair and maintenance aktiva tetap produktif perusahaan diDesember 2012 yang sedianya akan dilakukan pada awal 2013.

  • NAMA : SIGIT HARNOWO Manajemen PajakNPM : 1106134575 Drs. Iman Santoso, M.SiSI Ekstensi Ilmu Adm Fiskal 2011

    4