Upload
fikri-azali-faisal-syaf
View
292
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
teknik berbudidaya tanaman padi
Citation preview
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN
1. Pengolahan Lahan
Tahapnya:
pengolahan tanah pertama (bajak),
Pengolahan tanah kedua (garu),
pembuatan seedbeds(tempat bibit).
Masing-masing dapat dilakukan 1-3 kali.
Jika tanahnya bermasalah seperti kandungan liat tinggi, atau berpasir, dapat ditambah
kapur pertanian, pupuk organik (pupuk kandang, hijau atau kompos).
2. Waktu tanam
Ditentukan oleh:
Ketersediaan air
Potensi terjadinya serangga hama dan penyakit. Misalnya penanaman palawija
setelah padi banyak gagal karena diserang tikus.
Permintaan pasar.
3. Pola tanam
Rotasi tanaman. Contoh : padi-jagung-kedelai
Tumpang Ilir. Contoh: wali jerami (kedelai ditanam sebelum padi panen)
4. Jarak tanam
Untuk menentukan efisiensi pemanfaatan ruang tumbuh.
Single row Double row
Legowo 4 sorjan
Untuk hasil gabah maksimal, dapat digunakan jarak tanam legowo 4:
20cm (antar baris) x 10cm (barisan pinggir) x 40cm (barisan kosong)
Panjang dan lebar lahan harus diukur terlebih dahulu. Lalu dengan
menggunakan tali, dapat diberi tanda setiap titiknya.
5. Pemupukan
Jenisnya ada 2, yaitu pupuk majemuk dan pupuk tunggal. Pupuk majemuk yaitu
pupuk yang di dalamnya sudah ada kandungan Nitrogen, phospor, dan kaliumnya.
Pupuk tunggal yaitu pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur saja seperti urea
yang hanya mengandung nitrogen, SP-36/TSP yang mengandung phospor(P2O5) dan
Matahari Utara
20cm 40cm
10cm
KCL yang mengandung kalium(K2O). Untuk perhitungan kebutuhan pupuk dapat
dicari dengan cara sbb: contoh tanaman Padi.
1. Menggunakan pupuk tunggal.
a) Dosis rekomendasi pupuk untuk padi per hektar:
135 kg N
35 kg P2O5
20 kg K2O
b) Kandungan unsur hara:
Urea = 45% N
SP-36 = 36% P2O5
KCL = 60% K2O
c) Kebutuhan pupuk per hektar:
Urea = 100/45 x 135 kg = 300 kg
SP-36 = 100/36 x 35 kg = 97,22 kg
KCL = 100/60 x 20 kg = 33,33 kg
d) Jika luas lahan tidak mencapai 1 hektar:
Luas lahan (m2)= ......m x ........m
e) Kebutuhan pupuknya menjadi:
Urea = 300 kg/10000m2 x luas lahan(m2) = ......kg
Contoh luas lahannya 100m2, maka kebutuhan pupuknya=
300kg/10000m2 x 100m2 = 3 kg
SP-36 = 97,22/10000 x luas lahan=..... kg
KCL = 33,33/10000 x luas lahan= .....kg
2. Menggunakan pupuk majemuk
Misal menggunakan pupuk NPK phonska. Perbandingan N:P:K = 15:15:15.
Artinya dalam 100 kg pupuk NPK, ada 15 kg N, 15 kg P2O5, 15 kg K2O.
Perhitungannya:
Karena kandungan unsur hara NPK dalam pupuk majemuk sama (15-15-
15), pilihlah dosis rekomendasi yang terkecil untuk menghitung kebutuhan
pupuk majemuk. Dalam hal ini adalah dosis K2O yaitu 20 kg/ha.
Kebutuhan pupuk majemuk = 100/15 x 20kg = 133,33 kg
Jika luas lahan tidak satu hektar, misal 100m2, kebutuhan pupuk
NPK= 133,33/10000 x 100m2 = 1,333 kg
Selanjutnya:
1. Hitung kandungan unsur lain (N dan K)
Unsur N = 15/100 x 133,33 kg = 19,995 kg
Unsur P2O5 = 15/100 x 133,33 kg = 19,995 kg
2. Hitung kekurangan unsur hara dari dosis rekomendasi yang belum
terpenuhi:
N = 135 kg 19,995 kg = 115,005kg
P2O5 = 35 kg 19,995 kg = 15,005 kg
3. Hitung kekurangan pupuk dengan pupuk tunggal untuk 1 hektar:
N= 100/45 x 115,005kg = 255,56 kg Urea
P2O5= 100/36 x 15,005kg= 42 kg SP-36/TSP
4. Jadi penggunaan pupuk majemuk jika lahan tidak 1 hektar:
133,33/10000 x luas lahan=.....kg NPK, ditambah
255,56/10000 x luas lahan=......kg urea ,dan
42/10000 x luas lahan=........kg SP-36/TSP
Karena urea mudah larut dan mudah hilang, maka setengah dari urea dan seluruh KCL dan
TSP diberikan pada saat awal penanaman. Setengah urea lagi disisakan untuk 40 hari setelah
penanaman.
Cara pemberian pupuk
Broad casting atau sebar dipermukaan tanah (bisa manual dengan tangan, bisa
dengan traktor)
Band placement (alur)
Side dressing (di samping tanaman)
Top dressing (di tebar pada saat sudah ada tanaman); sebagian pupuk dapat
terkena pucuk tanaman
Cara tugal :
Untuk memisahkan jenis pupuk yang tidak boleh dicampur
Untuk mengefisienkan cara melingkar, bila tenaga kerja kurang
1. Cara Alur
2. Top Dressing
ALUR
PUPUK
pupuk