4
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN 1. Pengolahan Lahan Tahapnya: pengolahan tanah pertama (bajak), Pengolahan tanah kedua (garu), pembuatan seedbeds(tempat bibit). Masing-masing dapat dilakukan 1-3 kali. Jika tanahnya bermasalah seperti kandungan liat tinggi, atau berpasir, dapat ditambah kapur pertanian, pupuk organik (pupuk kandang, hijau atau kompos). 2. Waktu tanam Ditentukan oleh: Ketersediaan air Potensi terjadinya serangga hama dan penyakit. Misalnya penanaman palawija setelah padi banyak gagal karena diserang tikus. Permintaan pasar. 3. Pola tanam Rotasi tanaman. Contoh : padi-jagung-kedelai Tumpang Ilir. Contoh: wali jerami (kedelai ditanam sebelum padi panen) 4. Jarak tanam Untuk menentukan efisiensi pemanfaatan ruang tumbuh. Single row Double row Legowo 4 sorjan

Teknik Budidaya Tanaman

Embed Size (px)

DESCRIPTION

teknik berbudidaya tanaman padi

Citation preview

  • TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN

    1. Pengolahan Lahan

    Tahapnya:

    pengolahan tanah pertama (bajak),

    Pengolahan tanah kedua (garu),

    pembuatan seedbeds(tempat bibit).

    Masing-masing dapat dilakukan 1-3 kali.

    Jika tanahnya bermasalah seperti kandungan liat tinggi, atau berpasir, dapat ditambah

    kapur pertanian, pupuk organik (pupuk kandang, hijau atau kompos).

    2. Waktu tanam

    Ditentukan oleh:

    Ketersediaan air

    Potensi terjadinya serangga hama dan penyakit. Misalnya penanaman palawija

    setelah padi banyak gagal karena diserang tikus.

    Permintaan pasar.

    3. Pola tanam

    Rotasi tanaman. Contoh : padi-jagung-kedelai

    Tumpang Ilir. Contoh: wali jerami (kedelai ditanam sebelum padi panen)

    4. Jarak tanam

    Untuk menentukan efisiensi pemanfaatan ruang tumbuh.

    Single row Double row

    Legowo 4 sorjan

  • Untuk hasil gabah maksimal, dapat digunakan jarak tanam legowo 4:

    20cm (antar baris) x 10cm (barisan pinggir) x 40cm (barisan kosong)

    Panjang dan lebar lahan harus diukur terlebih dahulu. Lalu dengan

    menggunakan tali, dapat diberi tanda setiap titiknya.

    5. Pemupukan

    Jenisnya ada 2, yaitu pupuk majemuk dan pupuk tunggal. Pupuk majemuk yaitu

    pupuk yang di dalamnya sudah ada kandungan Nitrogen, phospor, dan kaliumnya.

    Pupuk tunggal yaitu pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur saja seperti urea

    yang hanya mengandung nitrogen, SP-36/TSP yang mengandung phospor(P2O5) dan

    Matahari Utara

    20cm 40cm

    10cm

  • KCL yang mengandung kalium(K2O). Untuk perhitungan kebutuhan pupuk dapat

    dicari dengan cara sbb: contoh tanaman Padi.

    1. Menggunakan pupuk tunggal.

    a) Dosis rekomendasi pupuk untuk padi per hektar:

    135 kg N

    35 kg P2O5

    20 kg K2O

    b) Kandungan unsur hara:

    Urea = 45% N

    SP-36 = 36% P2O5

    KCL = 60% K2O

    c) Kebutuhan pupuk per hektar:

    Urea = 100/45 x 135 kg = 300 kg

    SP-36 = 100/36 x 35 kg = 97,22 kg

    KCL = 100/60 x 20 kg = 33,33 kg

    d) Jika luas lahan tidak mencapai 1 hektar:

    Luas lahan (m2)= ......m x ........m

    e) Kebutuhan pupuknya menjadi:

    Urea = 300 kg/10000m2 x luas lahan(m2) = ......kg

    Contoh luas lahannya 100m2, maka kebutuhan pupuknya=

    300kg/10000m2 x 100m2 = 3 kg

    SP-36 = 97,22/10000 x luas lahan=..... kg

    KCL = 33,33/10000 x luas lahan= .....kg

    2. Menggunakan pupuk majemuk

    Misal menggunakan pupuk NPK phonska. Perbandingan N:P:K = 15:15:15.

    Artinya dalam 100 kg pupuk NPK, ada 15 kg N, 15 kg P2O5, 15 kg K2O.

    Perhitungannya:

    Karena kandungan unsur hara NPK dalam pupuk majemuk sama (15-15-

    15), pilihlah dosis rekomendasi yang terkecil untuk menghitung kebutuhan

    pupuk majemuk. Dalam hal ini adalah dosis K2O yaitu 20 kg/ha.

    Kebutuhan pupuk majemuk = 100/15 x 20kg = 133,33 kg

    Jika luas lahan tidak satu hektar, misal 100m2, kebutuhan pupuk

    NPK= 133,33/10000 x 100m2 = 1,333 kg

    Selanjutnya:

    1. Hitung kandungan unsur lain (N dan K)

    Unsur N = 15/100 x 133,33 kg = 19,995 kg

    Unsur P2O5 = 15/100 x 133,33 kg = 19,995 kg

    2. Hitung kekurangan unsur hara dari dosis rekomendasi yang belum

    terpenuhi:

    N = 135 kg 19,995 kg = 115,005kg

    P2O5 = 35 kg 19,995 kg = 15,005 kg

    3. Hitung kekurangan pupuk dengan pupuk tunggal untuk 1 hektar:

    N= 100/45 x 115,005kg = 255,56 kg Urea

    P2O5= 100/36 x 15,005kg= 42 kg SP-36/TSP

  • 4. Jadi penggunaan pupuk majemuk jika lahan tidak 1 hektar:

    133,33/10000 x luas lahan=.....kg NPK, ditambah

    255,56/10000 x luas lahan=......kg urea ,dan

    42/10000 x luas lahan=........kg SP-36/TSP

    Karena urea mudah larut dan mudah hilang, maka setengah dari urea dan seluruh KCL dan

    TSP diberikan pada saat awal penanaman. Setengah urea lagi disisakan untuk 40 hari setelah

    penanaman.

    Cara pemberian pupuk

    Broad casting atau sebar dipermukaan tanah (bisa manual dengan tangan, bisa

    dengan traktor)

    Band placement (alur)

    Side dressing (di samping tanaman)

    Top dressing (di tebar pada saat sudah ada tanaman); sebagian pupuk dapat

    terkena pucuk tanaman

    Cara tugal :

    Untuk memisahkan jenis pupuk yang tidak boleh dicampur

    Untuk mengefisienkan cara melingkar, bila tenaga kerja kurang

    1. Cara Alur

    2. Top Dressing

    ALUR

    PUPUK

    pupuk