14
TEKNIK & MANAJEMEN SIDANG Presented by LATIHAN DASAR KEPEMIMPIAN SIDANG BEM – KM STT Tekstil Bandung Kader FLMPI STTT Bandung

Teknik & Manajemen Sidang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teknik & Manajemen Sidang

TEKNIK & MANAJEMEN SIDANGTEKNIK & MANAJEMEN SIDANG

Presented byLATIHAN DASAR KEPEMIMPIAN SIDANG

BEM – KM STT Tekstil BandungKader FLMPI STTT Bandung

Page 2: Teknik & Manajemen Sidang
Page 3: Teknik & Manajemen Sidang

Kebutuhan akan payung hukum terhadap hasil keputusan bersama sehingga memungkinkan orang-orang yang terlibat dalam hasil sidang mentaati kesepakatan yang telah dihasilkan.

Kebutuhan akan payung hukum terhadap hasil keputusan bersama sehingga memungkinkan orang-orang yang terlibat dalam hasil sidang mentaati kesepakatan yang telah dihasilkan.

Perbedaan sidang dengan musyawaraha biasa ada 2 point1.Sistem yang baku dan selalu ada bukti tertulis bukti tertulis2.Konsekwensi hukum terhadap hasil persidangan

Perbedaan sidang dengan musyawaraha biasa ada 2 point1.Sistem yang baku dan selalu ada bukti tertulis bukti tertulis2.Konsekwensi hukum terhadap hasil persidangan

Analogi ......Bagaimana jika pertanggungjawaban pengelolaan keuangan STTT Bandung oleh Ketua STTT selama 5 tahun di putuskan dalam suatu musyawarah?

Analogi ......Bagaimana jika pertanggungjawaban pengelolaan keuangan STTT Bandung oleh Ketua STTT selama 5 tahun di putuskan dalam suatu musyawarah?

Page 4: Teknik & Manajemen Sidang

Sidang adalah pertemuan formal suatu organisasi guna membahas masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai kebijaksanaan organisasi tersebut. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat pada seluruh elemen dari organisasi itu selama belum diadakan perubahan atas keputusan tersebut. keputusan ini bersifat final sehingga berlaku bagi yang ikut ataupun yang tidak ikut persidangan yang berlangsung.

Sidang adalah pertemuan formal suatu organisasi guna membahas masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai kebijaksanaan organisasi tersebut. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat pada seluruh elemen dari organisasi itu selama belum diadakan perubahan atas keputusan tersebut. keputusan ini bersifat final sehingga berlaku bagi yang ikut ataupun yang tidak ikut persidangan yang berlangsung.

Definisi Sidang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Definisi Sidang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Page 5: Teknik & Manajemen Sidang

Bentuk Bentuk Sidang

1.Sidang PlenoSidang Pleno merupakan sidang rutin yang sering dilaksanakan oleh

oleh suatu organisasi dalam kerangka membahas dan mengambil keputusan yang berkenaan dengan kegiatan-kegiatan Rutin suatu organisasi.2.Sidang Istimewa

Sidang Istimewa merupakan persidangan yang dilakukan oleh suatu organisasi dalam kerangka pengambilan keputusan yang bersifat mendesak dan berada dalam keadaan genting.

Bentuk Bentuk Sidang

1.Sidang PlenoSidang Pleno merupakan sidang rutin yang sering dilaksanakan oleh

oleh suatu organisasi dalam kerangka membahas dan mengambil keputusan yang berkenaan dengan kegiatan-kegiatan Rutin suatu organisasi.2.Sidang Istimewa

Sidang Istimewa merupakan persidangan yang dilakukan oleh suatu organisasi dalam kerangka pengambilan keputusan yang bersifat mendesak dan berada dalam keadaan genting.

Page 6: Teknik & Manajemen Sidang

Sifat dari Persidangan

1.Sidang Tertutuppersidangan yang dilakukan oleh suatu organisasi, dimana hasil

permbicaraan yang dilakukan tersebut bersifat tertutup dan hanya diketahui oleh Pimpinan atau Anggota Organisasi tersebut dan pembicaraan tidak boleh diumumkan, kecuali sidang memutuskan untuk diumumkan seluruhnya atau sebagian2.Sidang Terbuka

persidangan yang dilakukan secara terbuka dengan mengundang pihak lain yang dipandang memiliki keterkaitan dengan materi pembicaraan dalam sidang. Pada persidangan ini, hasilnya boleh diumumkan secara terbuka dan dapat diketahui oleh pihak lain diluar organisasi tersebut.

Page 7: Teknik & Manajemen Sidang

1. Draft Tertulis

Kumpulan lembaran-lembaran tertulis (legal & formal) yang dibutuhkan dalam suatu persidangan.

Mencakup1. Tata Tertib Sidang

berisi aturan-aturan yang menjadi acuan jalannya persidangan. Tata tertib memuat kriteria peserta, hak dan kewajiban peserta, sanksi-sanksi, dan mekanisme lainnya.

2. Agenda Sidangberisi susunan acara atau susunan pokok pembicaraan atau persoalan-persoalan yang akan dibahas dalam suatu persidangan.

3. Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga lembar konstitusional suatu organisasi/lembaga.

4. Lembar-lembar lain yang menunjang persidangan.

1. Draft Tertulis

Kumpulan lembaran-lembaran tertulis (legal & formal) yang dibutuhkan dalam suatu persidangan.

Mencakup1. Tata Tertib Sidang

berisi aturan-aturan yang menjadi acuan jalannya persidangan. Tata tertib memuat kriteria peserta, hak dan kewajiban peserta, sanksi-sanksi, dan mekanisme lainnya.

2. Agenda Sidangberisi susunan acara atau susunan pokok pembicaraan atau persoalan-persoalan yang akan dibahas dalam suatu persidangan.

3. Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga lembar konstitusional suatu organisasi/lembaga.

4. Lembar-lembar lain yang menunjang persidangan.

Page 8: Teknik & Manajemen Sidang

2. Peserta

a. Peserta Penuh Hak peserta penuh :• Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis• Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan• Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan• Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan Kewajiban peserta penuh :•Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan•Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan

b. Peserta Peninjau Hak Peninjau : hak bicara Kewajiban Peninjau :•Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan•Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan

2. Peserta

a. Peserta Penuh Hak peserta penuh :• Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis• Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan• Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan• Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan Kewajiban peserta penuh :•Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan•Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan

b. Peserta Peninjau Hak Peninjau : hak bicara Kewajiban Peninjau :•Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan•Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan

Page 9: Teknik & Manajemen Sidang

3. Presidium Sidang

• Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang dipandu oleh Panitia Pengarah sesuai tata tertib yang disepakati• Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya persidangan seperti aturan yang disepakati peserta• Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib persidangan

3. Presidium Sidang

• Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang dipandu oleh Panitia Pengarah sesuai tata tertib yang disepakati• Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya persidangan seperti aturan yang disepakati peserta• Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib persidangan

4. Panitia Pelaksana (OC) atau Pengarah (SC) Persidangan

Panitia yang bertugas sebagai fasilitator terhadap terselenggaranya persidangan dari awal hingga akhir. Panitia inilah yang berperan secara teknis menyiapkan kebutuhan-kebutuhan untuk suatu persidangan

4. Panitia Pelaksana (OC) atau Pengarah (SC) Persidangan

Panitia yang bertugas sebagai fasilitator terhadap terselenggaranya persidangan dari awal hingga akhir. Panitia inilah yang berperan secara teknis menyiapkan kebutuhan-kebutuhan untuk suatu persidangan

Page 10: Teknik & Manajemen Sidang

5. Ketukan Palu

1X menandakan pengesahan satu putusan dan biasanya digunakan pula untuk menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.

2X untuk menskoring atau menunda sidang (pending) sementara karena alasan tertentu yang disetujui oleh forum. Skorsing/pending dilakukan dengan mekanisme 2 X a menit.

3X untuk membuka atau menutup sidang

5. Ketukan Palu

1X menandakan pengesahan satu putusan dan biasanya digunakan pula untuk menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.

2X untuk menskoring atau menunda sidang (pending) sementara karena alasan tertentu yang disetujui oleh forum. Skorsing/pending dilakukan dengan mekanisme 2 X a menit.

3X untuk membuka atau menutup sidang

6. Interupsi

Merupakan bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang karena adanya masukan yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan sidang.

Interupsi hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan. Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan mengendalikan jalannya persidangan, maka Panitia Pengarah (SC) diberikan wewenang untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang.

6. Interupsi

Merupakan bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang karena adanya masukan yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan sidang.

Interupsi hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan. Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan mengendalikan jalannya persidangan, maka Panitia Pengarah (SC) diberikan wewenang untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang.

Page 11: Teknik & Manajemen Sidang

JENIS INTERUPSI

1. Interupsi Point of Previllage adalah jenis interupsi tingkatan tertinggi. Peserta yang meminta interupsi ini wajib didahulukan oleh pimpinan sidang. Interupsi ini dimaksudkan apabila ada hak dari seorang peserta yang dilecehkan oleh peserta lain, atau ada pembicaraan dari peserta lain yang menyerangnya secara pribadi, diluar kontes pembahasan dalam persidangan. Karena sifatnya yang personal, dibeberapa persidangan lain menyebutnya sebagai interupsi personal.

2. Interupsi Point of Clarification interupsi yang dimaksudkan untuk mengklarifikasi suatu persoalan yang sedang dibahas dalam persidangan.

3. Interupsi Point of Information interupsi yang dimaksudkan untuk memberikan informasi terkait persoalan yang sedang dibahas dalam persidangan.

4. Interupsi Point of Order interupsi yang dimaksudkan untuk memberikan usulan atau menawarkan saran, permintaan, atau gagasan terkait persoalan yang sedang dibahas dalam persidangan.

JENIS INTERUPSI

1. Interupsi Point of Previllage adalah jenis interupsi tingkatan tertinggi. Peserta yang meminta interupsi ini wajib didahulukan oleh pimpinan sidang. Interupsi ini dimaksudkan apabila ada hak dari seorang peserta yang dilecehkan oleh peserta lain, atau ada pembicaraan dari peserta lain yang menyerangnya secara pribadi, diluar kontes pembahasan dalam persidangan. Karena sifatnya yang personal, dibeberapa persidangan lain menyebutnya sebagai interupsi personal.

2. Interupsi Point of Clarification interupsi yang dimaksudkan untuk mengklarifikasi suatu persoalan yang sedang dibahas dalam persidangan.

3. Interupsi Point of Information interupsi yang dimaksudkan untuk memberikan informasi terkait persoalan yang sedang dibahas dalam persidangan.

4. Interupsi Point of Order interupsi yang dimaksudkan untuk memberikan usulan atau menawarkan saran, permintaan, atau gagasan terkait persoalan yang sedang dibahas dalam persidangan.

Page 12: Teknik & Manajemen Sidang

7. Kuorum

Persyaratan minimal, secara kuantitatif, yang menjadi acuan bahwa sidang tersebut sah dan dapat diselenggarakan

7. Kuorum

Persyaratan minimal, secara kuantitatif, yang menjadi acuan bahwa sidang tersebut sah dan dapat diselenggarakan

8. Pengambilan Keputusan

Tata cara pengambilan keputusan seperti berikut ini (berurutan) :1. Musyawarah mufakat. Disepakati bersama-sama.

2. Lobbying ialah satu cara untuk menyelesaikan perbedaan pendapat agar terciptanya mufakat. Hal menjadi pilihan bijak ketika timbul dua perbedaan pendapat, atau permasalahan telah mengerucut.

3. Pengambilan suara (Voting) langkah terakhir yang ditempuh apabila kedua langkah diatas tidak berhasil.

8. Pengambilan Keputusan

Tata cara pengambilan keputusan seperti berikut ini (berurutan) :1. Musyawarah mufakat. Disepakati bersama-sama.

2. Lobbying ialah satu cara untuk menyelesaikan perbedaan pendapat agar terciptanya mufakat. Hal menjadi pilihan bijak ketika timbul dua perbedaan pendapat, atau permasalahan telah mengerucut.

3. Pengambilan suara (Voting) langkah terakhir yang ditempuh apabila kedua langkah diatas tidak berhasil.

Page 13: Teknik & Manajemen Sidang

SIMULASI SIDANG

1.Panitia adalah Steering Comitte (SC)2.Pemilihan Presidium Sidang 3.Penetapan Tata Tertib Persidangan dipimpin presidium dan disepakati perpoin oleh peserta4.Pembahasan masalah mengenai

“ Pencanangan Kampus STTT bebas rokok pada tahun 2011 ” peserta sidang merupakan perwakilan mahasiswa dari setiap

angkatan sehingga keputusan sidang akan mengikat dan berlaku bagi seluruh mahasiswa. (sifat sidang terbuka)5.Segala bentuk keputusan dalam persidangan di disepakati bersama dan hasilnya tertulis atas tanda tangan seluruh presidium

Page 14: Teknik & Manajemen Sidang