8
E-Journal WIDYA Eksakta 20 Volume 1 Nomor 1 Juli-Desember 2013 ISSN 2338-8102 TEKNOLOGI OFF-SEASON TANAMAN LENGKENG PADA RUMAH TANAMAN SEBAGAI UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN PASAR Iyus Hendrawan Institut Teknologi Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak: Usaha untuk memenuhi kebutuhan buah nasional dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: (1) mengimpor dan (2) meningkatkan produksi. Untuk menjaga keseimbangan permintaan buah, khususnya buah lengkeng (Dimocarpus longan Lour) yang kecenderungan semakin meningkat, maka dapat diusahakan melalui budi daya buah lengkeng tanpa tergantung pada musim atau teknologi off season. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kesinambungan ketersediaan buah lengkeng tanpa tergantung oleh musim. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji penerapan teknologi off season pada budidaya tanaman lengkeng dalam rumah tanaman. Pengkajian dilakukan mulai dari syarat budidaya tanaman lengkeng, teknologi off season dan pengaturan kelengasan. Dapat disimpulkan bahwa teknologi off season tanaman lengkeng (1) merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan buah lengkeng tanpa melalui impor. (2) secara berkesinambungan akan memberikan nilai tambah baik bagi produsen buah maupun kepastian harga yang relatif tetap bagi konsumen. (3) diharapkan kajian teknologi off season tanaman lengkeng menghasilkan rekomendasi untuk membangun rumah tanaman bagi tanaman lengkeng, yang meliputi lokasi, orientasi, fasilitas pendukung, bahan, ukuran, bentuk, penutup rumah tanaman, dasar lantai dan Pot Tanaman, Kontrol Temperatur, Ventilasi dan Sistem Pompa dan Saluran Air. Kata kunci: buah lengkeng, teknologi off season, rumah tanaman. Abstract: The fulfillment of the national fruit needs can be done in two ways, namely (1) by importing and (2) efforts to increase production. In order to maintain the balance of fruit demand and supply, especially the request for longan fruits (Dimocarpus Longan Lour) which the trend increases, then the litchi fruit cultivation without depending on the season (off season technology) is one of the solutions. The objective of this research is to study the application of the season technology of the longan fruits. This study and the assessment were conducted on an ongoing basis start from the litchi cultivation conditions, technology off season and humidity settings. The conclusions are that the technological off season of the longan fruits: (1) will provide added value for fruit producers and a relatively fixed price certainty for consumers, (2) the litchi plants as part of efforts to safeguard the continuity of litchi fruit availability regardless of the season, (3) for litchi crop produced on greenhouse plant includes the location, orientation, support facilities, material, size, shape, cover house plants, pot plants and basic level, temperature control, ventilation and pump systems and drainage ditch.. Key words: longan, off season technology, house plants. PENDAHULUAN Latar belakang penelitian ini berdasarkan fakta bahwa permintaan buah-buahan di Indonesia terus mengalami peningkatan yaitu sebesar 12 – 15 persen per tahun, sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan kesadaran akan faktor kesehatan dimana buah-buahan merupakan sumber utama vitamin dan mineral . Berdasarkan data bahwa secara keseluruhan kebutuhan buah nasional mencapai 19,03 juta ton dan 667 ribu ton berasal dari impor (Krisnamurthi B,2011). Peningkatan kebutuhan ini mengakibatkan tidak adanya keseimbangan antara permintaan (demand) dan suplai yang harus dipenuhi oleh pasar. Dalam rangka mencukupi kebutuhan buah-buahan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: (1) melalui peningkatan produksi atau (2) melakukan penambahan impor. Menurut Krisnamurthi,B (2011), upaya pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan permintaan buah- buahan terutama untuk memenuhi pasar internasional masih terkendala oleh faktor musim sehingga tak mampu memproduksi secara kontinyu. Padahal, permintaan buah- buahan di pasar dunia tidak mengenal musim dan menuntut pasokan yang stabil. Demikian pula halnya dengan permintaan buah lengkeng yang juga terus mengalami peningkatan dimana untuk pemenuhan kebutuhan buah lengkeng pada tahun 2003 telah diimpor sebanyak 350 ton, tahun 2011 sebanyak 53,78 ribu ton dengan nilai US $62,94 juta (BPS,2011).

TEKNOLOGI OFF-SEASON TANAMAN LENGKENG PADA RUMAH TANAMAN SEBAGAI UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN PASAR.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TEKNOLOGI OFF-SEASON TANAMAN LENGKENG PADA RUMAH TANAMAN SEBAGAI UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN PASAR.pdf

E-Journal WIDYA Eksakta 20 Volume 1 Nomor 1 Juli-Desember 2013

ISSN 2338-8102

TEKNOLOGI OFF-SEASON TANAMAN LENGKENG PADARUMAH TANAMAN SEBAGAI UPAYA MEMENUHI

KEBUTUHAN PASAR

Iyus HendrawanInstitut Teknologi Indonesia

E-mail: [email protected]

Abstrak: Usaha untuk memenuhi kebutuhan buah nasional dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: (1) mengimpor dan (2) meningkatkanproduksi. Untuk menjaga keseimbangan permintaan buah, khususnya buah lengkeng (Dimocarpus longan Lour) yang kecenderungansemakin meningkat, maka dapat diusahakan melalui budi daya buah lengkeng tanpa tergantung pada musim atau teknologi off season.Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kesinambungan ketersediaan buah lengkeng tanpa tergantung oleh musim. Tujuan penelitianini untuk mengkaji penerapan teknologi off season pada budidaya tanaman lengkeng dalam rumah tanaman. Pengkajian dilakukan mulaidari syarat budidaya tanaman lengkeng, teknologi off season dan pengaturan kelengasan. Dapat disimpulkan bahwa teknologi off seasontanaman lengkeng (1) merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan buah lengkeng tanpa melalui impor. (2) secara berkesinambunganakan memberikan nilai tambah baik bagi produsen buah maupun kepastian harga yang relatif tetap bagi konsumen. (3) diharapkan kajianteknologi off season tanaman lengkeng menghasilkan rekomendasi untuk membangun rumah tanaman bagi tanaman lengkeng, yangmeliputi lokasi, orientasi, fasilitas pendukung, bahan, ukuran, bentuk, penutup rumah tanaman, dasar lantai dan Pot Tanaman, KontrolTemperatur, Ventilasi dan Sistem Pompa dan Saluran Air.

Kata kunci: buah lengkeng, teknologi off season, rumah tanaman.

Abstract: The fulfillment of the national fruit needs can be done in two ways, namely (1) by importing and (2) efforts to increaseproduction. In order to maintain the balance of fruit demand and supply, especially the request for longan fruits (Dimocarpus Longan Lour)which the trend increases, then the litchi fruit cultivation without depending on the season (off season technology) is one of the solutions.The objective of this research is to study the application of the season technology of the longan fruits. This study and the assessment wereconducted on an ongoing basis start from the litchi cultivation conditions, technology off season and humidity settings. The conclusionsare that the technological off season of the longan fruits: (1) will provide added value for fruit producers and a relatively fixed pricecertainty for consumers, (2) the litchi plants as part of efforts to safeguard the continuity of litchi fruit availability regardless of the season,(3) for litchi crop produced on greenhouse plant includes the location, orientation, support facilities, material, size, shape, cover houseplants, pot plants and basic level, temperature control, ventilation and pump systems and drainage ditch..

Key words: longan, off season technology, house plants.

PENDAHULUAN Latar belakang penelitian ini berdasarkan faktabahwa permintaan buah-buahan di Indonesia terusmengalami peningkatan yaitu sebesar 12 – 15 persen pertahun, sejalan dengan pertumbuhan penduduk dankesadaran akan faktor kesehatan dimana buah-buahanmerupakan sumber utama vitamin dan mineral.Berdasarkan data bahwa secara keseluruhan kebutuhanbuah nasional mencapai 19,03 juta ton dan 667 ribu tonberasal dari impor (Krisnamurthi B,2011). Peningkatankebutuhan ini mengakibatkan tidak adanya keseimbanganantara permintaan (demand) dan suplai yang harusdipenuhi oleh pasar. Dalam rangka mencukupi kebutuhanbuah-buahan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

(1) melalui peningkatan produksi atau (2) melakukanpenambahan impor. Menurut Krisnamurthi,B (2011), upaya pemerintahuntuk meningkatkan pertumbuhan permintaan buah-buahan terutama untuk memenuhi pasar internasionalmasih terkendala oleh faktor musim sehingga tak mampumemproduksi secara kontinyu. Padahal, permintaan buah-buahan di pasar dunia tidak mengenal musim danmenuntut pasokan yang stabil. Demikian pula halnyadengan permintaan buah lengkeng yang juga terusmengalami peningkatan dimana untuk pemenuhankebutuhan buah lengkeng pada tahun 2003 telah diimporsebanyak 350 ton, tahun 2011 sebanyak 53,78 ribu tondengan nilai US $62,94 juta (BPS,2011).

Page 2: TEKNOLOGI OFF-SEASON TANAMAN LENGKENG PADA RUMAH TANAMAN SEBAGAI UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN PASAR.pdf

Ketersediaan lengkeng secara berkesinambunganakan memberikan nilai tambah bagi produsen buah maupunkepastian harga yang relatif bagi konsumen. Agar dapatmemenuhi kebutuhan buah lengkeng secaraberkesinambungan tersebut serta tidak terpengaruh olehmusim diperlukan suatu usaha budidaya yang intensif,yang dapat dilakukan melalui teknik Off Season. Dalamteknik off season ini terdapat berbagai persyaratan danfaktor-faktor yang dibutuhkan. Oleh karena itu perludilakukan pengkajian tentang teknik Off season ini secaraterintegrasi. Aspek-aspek dalam budidaya buah lengkengmenjadi penting agar dapat dijadikan bahan dalampenerapan teknologi off season seperti penanamanlengkeng dalam rumah tanaman sebagai alternatif yangumumnya dilakukan di ruang terbuka. Perancangan rumahtanaman sesungguhnya sebagai tempat budidaya tanamanlengkeng saling berkaitan satu sama lain, mulai pemilihantipe rumah tanaman, ukuran, pemilihan lokasi, keunggulanyang dapat menekan resiko kegagalan berbuah akibatcurah hujan tinggi, serangan kelelawar dan juga mengaturinduksi pembungaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji penerapanteknologi off season pada budidaya tanaman lengkengdalam rumah tanaman. Pengkajian dilakukan dari mulaisyarat budidaya tanaman lengkeng, teknologi off seasondan pengaturan kelengasan. Metoda yang digunakanadalah penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptifeksploratif.

PEMBAHASANBudidaya Lengkeng Tanaman lengkeng (Dimocarpus longan Lour) dalamsistem klasifikasi tanaman termasuk keluarga Sapindaceae,dan satu suku dengan tanaman lechee dan rambutan(Nepheliaea). Asal mula lengkeng adalah daerah subtropiktetapi jenis tanaman ini ternyata dapat tumbuh baik didaerah panas (tropik). Pada mulanya daerah penghasil lengkeng di Indonesiaadalah dataran tinggi di Jawa Tengah dan Jawa Timur,tetapi pada akhir-akhir ini beberapa petani telah berhasilmengembangkan lengkeng di dataran rendah seperti di

E-Journal WIDYA Eksakta 21 Volume 1 Nomor 1 Juli-Desember 2013

Iyus Hendrawan, 21 - 27

daerah Selarong, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),yang dikenal sebagai varietas Selarong. Di Singkawangdan Pontianak (Kalimantan barat), Demak dan Semarang(Jawa tengah) di kembangkan beberapa varietas diantaranya diamond river, pingpong dan itoh. Ketigavarietas tersebut mendapatkan perhatian yang lebih besarkarena memiliki kelebihan dibandingkan dengan jenislengkeng yang sudah ada, antara lain: (1) umur lebihgenjah, (2) rajin berproduksi, (3) ukuran buah lebih besar,(4) daging buah lebih tebal, (5) rasa lebih manis dan (5)pemeliharaan relatif lebih mudah. Adaptasi yang baikdari varietas lengkeng yang berasal dari Vietnam(pingpong, diamond river), Malaysia ( itoh ) dan Thailand(Bie Kiew, ido, dan Sichompu) tersebut merupakan salahsatu indikasi bahwa lengkeng memiliki potensi besaruntuk dikembangkan di dataran rendah Indonesia.(Sutopo,2011) Sama halnya penanaman lengkeng di lahan terbuka,penanaman lengkeng pada rumah tanaman haruslahmemiliki karakteristik lingkungan yang sesuai dengankebutuhan tanaman lengkeng, seperti lahan, keadaantanah, suhu dan curah hujan. Hal ini dimaksudkan agarkondisi lingkungan dalam rumah tanaman dapatdisesuaikan dengan kebutuhan tanaman.Persyaratan Tumbuh Lengkeng

Lengkeng merupakan jenis tanaman yangpembungaannya di ujung ranting, dan bersifat biennialbearing yang artinya hasil tinggi dalam satu musim akandiikuti oleh hasil rendah pada musim berikutnya. Secaraalami, pembungaan dan pembuahan lengkeng banyakdipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu iklim dan tanah.Dalam menentukan lokasi pengembangan, faktor iklimyang penting adalah suhu dan curah hujan, sedangkanfaktor tanah yang diutamakan adalah kondisi fisik tanah(kedalaman efektif, tekstur, drainase, dan batuanpermukaan). Sehingga iklim dan kondisi fisik tanahmerupakan komponen utama yang digunakan untukmenilai kriteria kesesuaian lahan tanaman lengkeng.Temperatur dan Curah Hujan Meskipun berasal dari daerah subtropik, tanamanlengkeng dapat tumbuh dan berbunga baik di daerah

Teknologi Off-Season Tanaman Lengkeng pada Rumah Tanamansebagai Upaya Memenuhi Kebutuhan Pasar

Page 3: TEKNOLOGI OFF-SEASON TANAMAN LENGKENG PADA RUMAH TANAMAN SEBAGAI UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN PASAR.pdf

tropik asalkan terdapat perubahan musim yang tegas.Tanaman lengkeng banyak ditemukan di daerah yangmemiliki suhu sekitar 15 – 30oC. Pertumbuhan dan hasilyang baik biasanya didapatkan di daerah yang memilikimusim dingin pendek (suhu 15 – 22o C selama 3 bulan),dan musim kemarau panjang yang panas, lembab danbasah. Setelah periode panen dan tanaman melewatiperiode pertumbuhan daun maksimal, kondisi suhu udara< 25oC. dan ketersediaan air yang rendah merupakankondisi ideal untuk periode istirahat tanaman yang akanmemicu induksi pembungaan. Pada masa induksipembungaan dibutuhkan suhu rendah (< 22oC.) sekitar2 bulan, jika suhu udara > 22o C dapat menyebabkankegagalan pembungaan. Menurut Sutopo (2011) lengkeng dataran rendah diIndonesia, yaitu lengkeng varietas itoh, pingpong dandiamond river dapat tumbuh di ketinggian hingga 700meter di atas permukaan laut (dpl), tetapi yang palingbaik adalah di dataran rendah hingga ketinggian sampaikurang dari 500 m dpl. Di tempat yang lebih tinggibiasanya tanaman lebih lambat menghasilkan bungasehingga pengembalian modal menjadi lebih lama.Tanaman lengkeng dapat dikembangkan di daerah yangmemiliki curah hujan tahunan antara 1.000 – 3.000 mmdengan jumlah bulan kering (< 60 mm) sebanyak 3 – 6bulan. Secara umum fase pertumbuhan tanaman lengkengdibagi menjadi lima fase, yaitu (1) panen, (2) pertumbuhandaun, (3) istirahat, (4) induksi pembungaan, dan (5)pembungaan. Fase-fase tersebut berhubungan dengankondisi iklim dan lingkungan setempat yang meliputi (1)suhu,(2) ketersediaan air dan (3) nutrisi. Kebutuhan airpaling besar adalah pada periode induksi pembungaanhingga akhir periode pertumbuhan daun, sebaliknya padaperiode istirahat pemberian air dan pupuk N perludikurangi. (Sutopo:2011),Kondisi Tanah Lengkeng merupakan jenis tanaman pohon yangdapat tumbuh hingga mencapai tinggi sekitar 10 m danlebar tajuk sekitar 15 m, memiliki percabangan yangbanyak dan daun yang rimbun. Agar tidak mudah roboh

E-Journal WIDYA Eksakta 22 Volume 1 Nomor 1 Juli-Desember 2013

Iyus Hendrawan, 21 - 27

dan untuk memenuhi kebutuhan makanannya, tanamanini didukung oleh sistem perakaran yang baik, yaitumemiliki akar tunggang yang dalam dan akar kesampingyang luas. Oleh karena itu tanaman lengkeng yang masihbertahan hingga tua umumnya dijumpai pada tanah-tanahyang memiliki kedalaman efektif cukup dalam. Tanah-tanah dangkal yang memiliki kedalaman efektif kurangdari 30 cm mungkin tidak mengganggu pertumbuhanawal tanaman, tetapi dalam jangka panjang hal tersebutakan mempengaruhi pertumbuhan maupun hasil buah. Lengkeng dapat beradaptasi pada berbagai teksturtanah kecuali pada tekstur liat (clay) berat dan pasir.Tanah-tanah berat yang kandungan partikel liatnya tinggimemiliki konsistensi sangat teguh, dan drainasenya sampaisangat menghambat dapat menyebabkan gangguanperakaran, yaitu perkembangan akar terhambat atauserangan penyakit busuk akar. Tanah-tanah pasir yangkonsistensinya sangat lepas, dan drainasenya cepatmenyebabkan tanaman mengalami gangguan pertumbuhandan pembungaan berkaitan dengan kekurangan air sertakesuburan kimia tanah yang rendah. Penanaman lengkengdi daerah ini membutuhkan masukan teknologi yangsangat mahal sehingga dianggap tidak sesuai. Kondisiuntuk persyaratan dan kriteria kesesuaian lahan untukpertumbuhan budidaya tanaman lengkeng di dataranrendah antara lain dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Lengkeng Dataran Rendah

Keterangan : S : Sesuai ; CS : Sesuai bersyarat; N : Tidak sesuaiSumber: Sutopo ( 2011)

Teknologi Off Season Teknologi off season adalah teknik budidaya untuk

Teknologi Off-Season Tanaman Lengkeng pada Rumah Tanamansebagai Upaya Memenuhi Kebutuhan Pasar

Page 4: TEKNOLOGI OFF-SEASON TANAMAN LENGKENG PADA RUMAH TANAMAN SEBAGAI UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN PASAR.pdf

memunculkan buah di luar musim, dengan caramerekayasa beberapa faktor yang mempengaruhipertumbuhan dan perkembangan seperti mengatur faktorair, faktor pupuk dan hormon serta perlakuan pascaaplikasi. Tujuan teknologi off season dapat dibagi duayaitu: (1) murni faktor ekonomi yang digunakan untukmenaikkan harga komoditas, dimana harga buah-buahanjauh lebih tinggi dibandingkan ketika dalam musim panen,(2) sebagai upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat akanbuah-buahan agar tersedia sepanjang tahun. Secara garis besar teknologi off season dapatdilakukan dengan dua cara yaitu:1. Secara Kimia/Hormonal; yaitu dengan menggunakanbahan aktif zat pengatur tumbuh (ZPT). Pada prinsipnya teknologi agri-chemical ini merubah fisiologi tanamandengan cara menghambat fase pertumbuhan vegetatifdengan peran hormon atau senyawa kimia tertentu, agarmemunculkan fase generatif bunga dan buah. Tanamanyang ingin dibuahkan di luar musim harus memenuhi tigapersyaratan yaitu (a) Tanaman sehat, dengan ditandaipercabangan yang merata, daun berwarna hijau tua,mengkilap dan tidak sedang terserang hama dan penyakit,(b) Tanaman sudah cukup umur atau sudah pernahberbunga. Pembungaan di bawah umur dapat terganggunyapertumbuhan vegetatif tanaman yang mengakibatkanpostur tanaman menjadi kerdil dan tidak sehat, (c) Tanamantidak dalam fase akselarasi pertumbuhan vegetatif yangditandai dengan pertumbuhan tunas tanaman dan daunbaru.2. Secara fisik; yaitu dengan lima cara: (a) Kerat;mengerat pembuluh folem (kulit pohon) secara melingkarsepanjang lingkaran pohon sampai kelihatan pembuluhxylem (kayu pohon), (b) Pruning: memangkas daun,cabang dan ranting hingga gundul atau tersisa sedikit, (c)Pelukaan: melukai pembuluh folem dengan benda tajam,caranya dapat dengan mengerok, mencacah, memaku ataumengiris kulit kayu, (d) Pengikatan; mengikat erat pohondengan kawat sehingga tranpor hasil fotosintesis pembuluhfloen akan terhambat, (e) Stressing air; tidak menyiramtanaman hingga mencapai/mendekati titik layu permanen,kemudian dengan tiba-tiba melakukan penggenangan

E-Journal WIDYA Eksakta 23 Volume 1 Nomor 1 Juli-Desember 2013

Iyus Hendrawan, 21 - 27

perakaran dan pangkal batang hingga jenuh air dalamwaktu tertentu. Teknologi off season dengan cara fisikini pada prinsipnya merubah perbandingan unsur karbon(C) dan nitrogen (N) dalam tubuh tanaman. Aplikasiteknologi secara fisik memerlukan kajian agar tingkatkeberhasilan lebih terukur. Aplikasi dengan cara ini kecualicara stressing air dapat mengakibatkan kerusakan padapohon, baik fisik maupun fisiologi. Teknologi off season dengan cara fisik stressing airini akan menjadi kajian mendalam budidaya tanamanlengkeng pada rumah tanaman. Hal ini selain relatif tidakmerusak tanaman, pengaturan kelengasan tanah (kadarair pada tanah) pada rumah tanaman lebih memungkinkanuntuk dapat diatur, antara lain:1. Pengaturan Kelengasan Tanah yaitu:a. Irigasi tetes; Salah satu teknik dalam pengairan atauirigasi tanaman adalah dengan menggunakan irigasi tetes(drip irrigation) yaitu suatu sistem untuk memasok airdan pupuk, tersaring tanah melalui suatu pemancar (emiteratau dripper ) dengan debit kecil dan tekanan rendah. Airakan menyebar di tanah baik ke samping maupun kebawah dengan gaya kapiler dan gravitasi. Bentuk sebaranair dengan menggunakan irigasi tetes tergantung padajenis tanah, kelembaban, permeabilitas tanah dan jenistanah. Irigasi tetes cocok untuk tanaman semak, pohondan tanaman menjalar serta mempunyai nilai ekonomitinggi, dapat digunakan pada semua jenis kemiringan,dan jenis tanah. Syarat penggunaan air harus menggunakanair bersih yang terbebas dari sedimen, ganggang danendapan pupuk untuk menghindari kemacetan pada emiter. Keunggulan irigasi tetes (drip irrigation) yaitu: (1)lahan tidak terganggu karena pengolahan tanah, siramandan meningkatkan drainasi permukaan, (2) perencanaandan kontruksi murah bila penyumbatan tidak terjadi danpemeliharaan emiter minim, biaya operasi danpemeliharaan relatif murah, (3) dapat diletakkan di bawahmulsa plastik dan diterapkan di daerah bergelombang,(4) efisiensi sangat tinggi (evaporasi rendah, tidak adapergerakan air di udara, tidak ada pembasahan daun, runoff yang rendah, dan pengairan dibatasi di sekitar tanamanpokok, (5) respon tanaman lebik baik (produksi, kualitas

Teknologi Off-Season Tanaman Lengkeng pada Rumah Tanamansebagai Upaya Memenuhi Kebutuhan Pasar

Page 5: TEKNOLOGI OFF-SEASON TANAMAN LENGKENG PADA RUMAH TANAMAN SEBAGAI UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN PASAR.pdf

dan keseragaman), tidak menggangu tanah, aerasi tanah,dapat dipadu dengan unsur hara, tekanan rendah, tidakmenggangu keseimbangan kadar lengas, mengurangiperkembangan serangga, penyakit dan jamur sertapencucian garam efektif karena ada isolasi lokasi. Sistem dan peralatan yang digunakan pada irigasitetes yang terdiri dari: Pompa, sumber air, kontrol head,main line, valve, manifold, dan lateral dapat dilihat padagambar 1 berikut:

Gambar 1. Sistem dan Peralatan yang digunakan pada Irigasi Tetes

b. Sistem kontrol irigasi tetes; metoda off season dengancara stressing air, akan melibatkan dua pengaturan utamayaitu air dan temperatur air. Pengaturan jumlah dan lamapemberian air serta temperatur air akan mempengaruhiproses induksi pada pembungaan tanaman lengkeng.Sistem pengaturan air dengan kendali cerdas dapatdirekomendasikan dalam metoda off season dengan carastressing air. Secara garis besar kendali cerdas meliputi:(1) Input untuk sistem adalah temperatur air yangdiinginkan (dalam o C), sesuai fase pertumbuhan tanamanlengkeng dan kelembaban tanah (dalam %), (2) Outputyang diinginkan adalah durasi penyiraman (dalam menit),(3) Setelah menentukan crisp yang diterima sensor, makauntuk menentukan durasi penyiraman perlu dilakukanproses: (a) fuzzification; mengubah kedua nilai crispinput tersebut menjadi fuzzy input menggunakan fungsikeanggotaan, (b) Rule evaluation; melakukan reasoningmenggunakan nilai-nilai fuzzy input tersebut dan fuzzyrule sehingga dihasilkan fuzzy output, (c) defuzzification;mengubah fuzzy output menjadi nilai crisp (dalam satuandetik) berdasarkan fungsi keanggotaan output2. Rekomendasi Rumah Tanaman untuk TanamanLengkeng

E-Journal WIDYA Eksakta 24 Volume 1 Nomor 1 Juli-Desember 2013

Iyus Hendrawan, 21 - 27

Dalam menggunakan teknologi off season denganstressing air pada budidaya tanaman lengkeng rumahtanaman dikaji antara lain peryaratan tanaman lengkengagar tumbuh dengan baik termasuk syarat-syarat yangdibutuhkan dalam tiap fase pertumbuhang, kondisilingkungan dimana rumah tanaman akan didirikan.Sehingga rumah tanaman dapat digunakan sebagaibudidaya tanaman lengkeng untuk menghasilkan buahyang tersedia sepanjang tahun. Dari sudut pandang rumah tanaman, budidaya tanamanlengkeng harus memperhatikan enam hal penting yaitu:a. Kedudukan Rumah Tanaman Termasuk Lokasi,Orientasi, Drainase, Fasilitas Pendukung, AliranBahan dan Produk yang Dihasilkan dan Dibutuhkan,Kemungkinan Pengembangan dan PeriizinanBangunan. Rumah tananaman yang digunakan membudidayakantanaman lengkeng jenis lengkeng yang cocok di dataranrendah yaitu diamond river, pingpong atau Itoh dandikhususkan untuk menghasilkan buah. Penentuan lokasirumah tanaman akan ditempatkan pada ketinggianmaksimum di bawah 500 m dpl (di atas permukaan laut), sesuai syarat tanaman lengkeng yang paling optimal(Tabel 1) Orientasi dalam peletakan rumah tanaman membujurdari Barat ke Timur, agar sinar matahari dapatdimanfaatkan secara maksimal. Tanaman lengkengkhususnya diamond river yang mempunyai stomata padadaun yang paling banyak, penyinaran sinar matahari akandapat memaksinalkan fotosintesis yang dapatmengoptimlkan proses pembuahan. Fasilitas pendukungyang harus disiapkan adalah listrik diutamakan untukkebutuhan pompa air.b. Desain termasuk Bahan, Ukuran, Bentuk danPelindung/Penutup Rumah Tanaman Dalam pemilihan bahan atap untuk budidaya lengkeng,tanaman lengkeng membutuhkan penyinaran gelombangpendek yang maksimum, termasuk budidaya yang bersifattahunan dan dari segi biaya relatif murah dan mudahdalam pemeliharaannya (Suhardiyant:2009). Jenis-jenisatap untuk rumah kaca. budidaya tanaman lengkengdirekomendasikan pada jenis Polycarbonat dengankemampuan transmisivitas mencapai 91 – 94 persen dan

Teknologi Off-Season Tanaman Lengkeng pada Rumah Tanamansebagai Upaya Memenuhi Kebutuhan Pasar

Page 6: TEKNOLOGI OFF-SEASON TANAMAN LENGKENG PADA RUMAH TANAMAN SEBAGAI UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN PASAR.pdf

usia ekonomis cukup tinggi antara 10 – 15 tahun danbiaya mencapai $1.25 – 1.50 /ft2, transmisivitas lebihbaik dan tidak terlalu kedap terhadap radiasi gelombangpanjang dibandingkan bahan dari kaca) seperti terlihatpada Tabel 2 berikut:Tabel 2. Pilihan Atap untuk Rumah Tanaman

Rumah tanaman berukuran 26 x 34 meter, yangmampu menampung 120 pohon tanaman yaitu 8 pohonke arah lebar (4 x 2 pot dengan masing-masing diberijarak 1 meter sehingga total 21 meter) dan 15 pohon kearah panjang + 2 lorong 1 meter depan dan belakang,sehingga total 32 meter). Bentuk rumah tanaman akan dibuat dalam bentukModified standard peak greenhouse (Suhardiyanto:2009),seperti yang terlihat pada Gambar 2 berikut:

Gambar 2. Modified standart peak greenhouse

E-Journal WIDYA Eksakta 25 Volume 1 Nomor 1 Juli-Desember 2013

Iyus Hendrawan, 21 - 27

Bentuk Modified standard peak greenhousememungkinkan terjadinya ventilasi alamiah, walaupuntidak ada angin yang bertiup dan cocok untuk tanamantinggi. Bentuk tersebut dapat digandeng seperti yangdapat dilihat pada gambar 3 berikut:.

Gambar 3. Bentuk Modified standard peak green house yang digandeng

Penggunaan atap pada rumah tanaman pada budidayalengkeng dimaksudkan juga mencegah masuknya air kedalam rumah tanaman, kebutuhan air yang optimal akandiatur oleh sistem irigasi yang dapat dikontrol, dengankebutuhan minimal setara hujan 1500 – 2500 mm pertahun. Jika pemberian air berlebih dan diserahkan secaraalami maka dengan curah hujan yang besar seperti kotaBogor yang dapat mencapai 3000 – 4000 mm per tahunakan mengakibatkan pertumbuhan lengkeng tidak optimal,yaitu mempengaruhi pertumbuhan lengkeng, bahkan dapat

mengakibatkan kegagalan dalam proses induksi

pembungaan.

Dinding rumah tanaman ditutup dengan screen;

peranan screen digunakan untuk mengurangi aspek resiko,

yaitu sebagai pelindung dari serangan kelelawar. Hal ini

dikarenakan buah lengkeng termasuk jenis buah non

klikmakterik, dimana buah harus dipanen pada saat sudah

tua dan matang. Oleh karena itu keunggulan budidaya

tanaman lengkeng pada rumah tanaman adalah terbebasnya

dari serangan kelelawar saat buah akan dipanen. Pada

tanaman secara konvensional akan hilang kesempatan

panen akibat serangan ini. Dimensi lubang screen sendiri

harus memperhatikan masih dapat lolosnya lebah masuk

dalam rumah tanaman mengingat lebah dibutuhkan dalam

proses penyerbukan bunga lengkeng.

Teknologi Off-Season Tanaman Lengkeng pada Rumah Tanamansebagai Upaya Memenuhi Kebutuhan Pasar

Page 7: TEKNOLOGI OFF-SEASON TANAMAN LENGKENG PADA RUMAH TANAMAN SEBAGAI UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN PASAR.pdf

Temperatur Kontrol termasuk Pengaturan Penutup danVentilasi rumah tanaman; Bentuk rumah tanaman akanmenentukan baik tidaknya ventilasi. Keadaan ventilasijuga akan berpengaruh terhadap keadaan temperatur dirumah tanaman. Keadaan temperatur dalam rumahtanaman untuk tanaman lengkeng belum banyak dikaji,akan tetapi adanya kebutuhan temperatur pada setiap fasetanaman lengkeng tertera pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3. Korelasi Temperatur dengan fase Pertumbuhan Lengkeng

Sumber: Diolah Sutopo ( 2011 )

Adanya kebutuhan temperatur yang optimal padasetiap fase pertumbuhan lengkeng, penggunaan kontroltemperatur menjadi kajian yang baik terutama saat kritisyaitu pada saat induksi pembungaan, yang selama inihanya mempunyai pengetahuan bahwa lengkeng tumbuhbaik pada suhu 15 – 30 o C. Jadi budidaya tanamanlengkeng pada rumah tanaman akan berpotensi untukdapat dikembangkan mengingat penting peranantemperatur yang dapat dikendalikan sesuai dengankebutuhan fase-fase pertumbuhan tanaman lengkeng itusendiri. Perlu dikaji apakah temperatur yang dibutuhkan padasetiap fase pertumbuhan itu untuk temperatur luar ataudapat juga temperatur pada zona perakaran. Kalau yangdibutuhkan adalah temperatur pada zona perakaran makaproses pemberian irigasi tetes dengan kontrol temperaturakan lebih memudahkan.

c. Sistim Pipa dan Saluran Air untuk MenyediakanAir yang Memadai bagi Tanaman TermasukPenyiraman Otomatis dan Sistem Pengkabutan bagiTanaman. Sistem pengaturan air pada tanaman lengkeng sangatpenting terutama jika metoda stressing tanaman sebagaisyarat induksi bunga akan digunakan sebagai usaha untuk

E-Journal WIDYA Eksakta 26 Volume 1 Nomor 1 Juli-Desember 2013

Iyus Hendrawan, 21 - 27

mengoptimalkan proses produksi buah dalam rumah

tanaman. Pemberian air pada tanaman lengkeng diberikan

5 liter per 2 hari, untuk setiap pohon. Pemberian air inidapat sekaligus dilakukan dengan aplikasi pemupukan,pemilihan jenis pupuk harus diperhatikan kemungkinanterjadi pengendapan pada emiter irigasi tetes, karena dapatmengakibatkan macetnya aliran irigasi pada sistem. Proses pemberian air sangat penting, karena padadasarnya lengkeng membutuhkan setara 1500 – 2500 mmcurah hujan, maka proses pemberian air perlu perhatiandan dikontrol. Secara ringkas dapat didekati dalampemberian air yaitu (1) Pemberian air satu-satunya sumberutama untuk tanaman lengkeng, karena tanaman sudahterisolasi dari sumber air dari luar termasuk hujan, (2)Pemberian air perlu perhatian khusus mengingat setiapfase pertumbuhan pada tanaman lengkeng termasuk prosesstressing air untuk induksi bunga memerlukan ketepatandalam pemberian jumlah air.

d. Sistem Kontrol untuk Mengatur Penyediaan Airyang Dibutuhkan dalam Budidaya Lengkeng. Dengan pompa dan saluran air serta pengaturanpemberian air menjadi dapat dioptimalkan termasuk padasaat keperluan air yang sangat minimal pada proses induksibunga. Pengaturan pemberian air ini salah satu keunggulanpenggunaan rumah tanaman pada budidaya lengkengyang lebih dapat dikendalikan dibandingkan denganpenanaman secara konvensional, terutama jika curahhujan tinggi seperti di kota Bogor. Proses induksipembungaan tanaman lengkeng akan mengalamigangguan. Rekomendai irigasi tetes pada rumah tanamandapat dirancang seperti yang ditunjukkan pada Gambar4 berikut.

Gambar 4. Sistem Irigasi Tetes Budidaya Tanaman Lengkeng pada Rumah Tanaman

Teknologi Off-Season Tanaman Lengkeng pada Rumah Tanamansebagai Upaya Memenuhi Kebutuhan Pasar

Page 8: TEKNOLOGI OFF-SEASON TANAMAN LENGKENG PADA RUMAH TANAMAN SEBAGAI UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN PASAR.pdf

e. Pemilihan Dasar Lantai, Tata Letak yangmemungkinkan Drainase yang Baik dan Ergonomisserta Pot Tanaman Setiap tanaman lengkeng akan ditanam dalam potyang terpisah. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalamproses pengaturan kelengasan tanah pada media tanamyang akan digunakan. Pot yang digunakan berukuran 2x 2 meter, dengan kedalaman 1 meter (syarat tanamanlengkeng minimal 75 cm, Tabel 1). Ketebalan pot lebihkurang 10 cm terbuat dari bahan cor (campuran pasir:semen dan batu). Desain pot ini juga diperhatikankemampuan drainase air agar air tidak menggenangi zonaperakaran tanaman lengkeng. Oleh karena itu di bagianbawah pot diberikan lubang untuk memberikan kesempatanjika air telah berlebih dalam zona perakaran tanaman.Desain untuk pot tanaman lengkeng seperti terlihat padaGambar 5 berikut:

Gambar 5. Rancangan Pot untuk Budidaya Lengkeng yang Digandeng 2

Komposisi tanah dalam pot untuk tanaman lengkengdapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman lengkengyaitu sangat gembur. Hal ini dapat dibuat campuran tanah;sekam dan pupuk kandang. Tanah yang digunakandilakukan pengayakan untuk menghindari terbawanyabatu dalam media tanam agar tidak terganggunyapertumbuhan perakaran tanaman lengkeng. Tanah berpasiratau jenis tanah liat (clay) kurang cocok untuk tanamanlengkeng (Tabel1) . Susunan pot pada lantai rumah tanaman dan peletakantanaman dapat dilihat pada Gambar 6 berikut:

Gambar 6. Susunan Pot dan Titik Penananaman Pohon Pengkeng.

E-Journal WIDYA Eksakta 27 Volume 1 Nomor 1 Juli-Desember 2013

Iyus Hendrawan, 21 - 27

PENUTUPKesimpulan1. Teknologi off season untuk tanaman lengkeng padarumah tanaman adalah salah satu upaya untuk penyediaanbuah tanpa kenal musim2. Teknologi off season dengan metoda stressing dapatdiaplikasi pada rumah tanaman dengan memperhatikankebutuhan air sesuai dengan fase pertumbuhan tanamanlengkeng.3. Teknologi off season untuk tanaman lengkeng padarumah tanaman tidak terlepas kedudukan rumah tanaman,masalah desain rumah tanaman, temperatur kontrol, pompadan saluran pipa, sistim kontrol penyediaan air, desainlantai dan pot tanaman.

Saran Perlu untuk membuat roadmap penelitian teknologioff season agar tahapan penelitian, kerjasama penelitibaik antar tenaga ahli dan instansi serta penggunaan danayang lebih terarah untuk tercapainya teknologi ini dengantepat guna dan berhasil guna.

DAFTAR PUSTAKAAldrich, J.R. and J.w. Bartok.. NRAES, New York,1994Anonim. Study kelayakan bisnis Greenhouse Engineering tanaman

klengkeng buah pingpong. Melga holticultura, Yogyakarta.2009.

B. Krisnamurthi. Permintaan Buah-Buahan Nasional Tumbuh 12-15persen. 2011 http://www.investor.co.id/agribusiness/ permintaan-buah-buahan-nasional-tumbuh-12-15/15262,[ 13 Jan 2012 ].

Suhardiyanto, H,. Teknologi rumah tanaman untuk iklmi tropika basah.IPB Press, Bogor, 2009

Sutopo,. Potensi Pengembangan Lengkeng di Dataran Rendah: 2011http://kpricitrus.wordpress.com/2011/04/04/potensi-pengembangan-lengkeng-di-dataran-rendah/, [BPS]http://www.bps.go.id/exim-frame.php diunduh 13 Jan 2011.

Teknologi Off-Season Tanaman Lengkeng pada Rumah Tanamansebagai Upaya Memenuhi Kebutuhan Pasar