8
24 Jurnal Litbang Pertanian, 21(1), 2002 T anaman sedap malam berasal dari Mexico dengan daerah penyebaran mencakup Eropa, Afrika, Asia, dan sebagian Cina sampai ke Pulau Jawa (Backer, 1968). Sedap malam bukan tanaman asli Indonesia, tetapi tanaman ini telah cukup lama dikenal di Indonesia dan tersebar di berbagai daerah. Produksi bunga sedap malam pada tahun 1999 mencapai 9.360.298 tangkai dan menduduki urutan ke tiga setelah bunga mawar dan melati (Badan Pusat Statistik, 1999). Luas pertanaman sedap malam adalah 4.081.568 m 2 dengan sentra produksi antara lain Jawa Timur (3.102.687 m 2 ), Jawa Barat (647.786 m 2 ), Jawa Tengah (265.387 m 2 ), dan Sumatera digunakan sebagai bunga potong, sedap malam banyak dimanfaatkan sebagai bunga tabur dan bahan baku industri minyak atsiri. Sejalan dengan tingginya variasi manfaat, permintaan sedap malampun terus meningkat. Pada hari Raya Idul Fitri, Natal, Imlek, dan hari besar lainnya, permintaan sering tidak terpenuhi. Hal ini terbukti dengan tingginya volume penjualan bunga sedap malam di pasar Rawa Belong, Jakarta. Pada tahun 1999, volume penjualan bunga sedap malam selama bulan Januari-Maret sebesar 294.005.300 tangkai dan menduduki urutan ke tiga setelah bunga aster Holand dan gladiol (Badan Pusat Statistik, 1999). Suyanti TEKNOLOGI PASCAPANEN BUNGA SEDAP MALAM Utara (56.537 m 2 ). Luasnya pertanaman sedap malam di Jawa Timur ini telah mendorong pemerintah setempat untuk menetapkan bunga sedap malam sebagai "Maskot Flora Jawa Timur" (Sekretaris Daerah Jawa Timur, 1992). Sedap malam merupakan tanaman hias populer. Bentuk bunganya indah dan harum, sehingga disukai oleh masyarakat pedesaan maupun perkotaan. Bunga sedap malam potong tidak saja dijumpai di rumah- rumah, tetapi juga di gedung-gedung pertemuan, hotel-hotel berbintang bahkan rumah sakit. Keharuman bunga ternyata mampu mengobati stres, sehingga mendorong berkembangnya penyembuh- an penyakit dengan aroma terapi. Selain Balai Penelitian Tanaman Hias Jl. Raya Pacet - Ciherang, Kotak Pos 8 Sindanglaya, Cianjur 43253 ABSTRAK Salah satu kendala dalam agribisnis bunga potong adalah menurunnya kualitas bunga sebagai akibat dari proses respirasi dan transpirasi serta kurangnya nutrisi selama dalam keragaan. Pewarnaan bunga potong sedap malam dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis pewarna makanan. Warna yang dihasilkan tergantung jenis pewarna, konsentrasi dan lama perendaman. Periode kesegaran bunga yang pendek dapat diperpanjang dengan pemberian nutrisi dan bahan pengawet. Pemberian nutrisi dapat dilakukan dengan metode "pulsing" maupun "holding" dengan larutan sukrosa 15% dan 6% ditambah germisida. Minyak bunga sedap malam dapat dibuat dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut menguap dan enfleurasi. Rendemen minyak hasil ekstraksi dipengaruhi oleh varietas, tingkat kemekaran bunga, waktu dan lama ekstraksi. Rendemen minyak hasil enfleurasi dipengaruhi oleh jenis adsorben yang digunakan. Rendemen minyak hasil enfleurasi lebih tinggi dibandingkan hasil ekstraksi. Sampai saat ini kebutuhan minyak bunga untuk parfum dan kosmetik masih impor dengan harga yang mahal. Pengembangan industri minyak berbahan baku bunga sangat diperlukan untuk pasar dalam negeri dan ekspor. Kata kunci: Polianthes, pewarnaan, kesegaran, minyak wangi ABSTRACT Postharvest technology of tuberose One of the major constraints in cut flower business is low quality of flower due to respiration, transpiration, and nutrient deficiency during fresh performance. The prospect however is quite promising because of its acceptance as cut flowers as well as raw material in perfume industries. White lower of tuberose can be coloured by using various food colouring substances. The result may be varied according to the kind of colouring substance, concentration, and dipping period. The vase life of tuberose cut flower can be prolonged by giving nutrition and germicide. We can give the nutrition by either pulsing or holding method with 15% and 6% sucrose solution added with germicide. Vaporing solution along with enfleuration can perform the extraction absolute of tuberose. The yield of absolute from extraction is depend on the grade of blooming, variety and period of extraction process. The oil yield resulted from extraction process is influenced by the use of adsorbent. The oil yields obtained from enfleuration process was more concentrated compared to those from extraction process. Until now, the demand of flower oil for perfume and cosmetic purposes are still imported with high price. The development of flower oil industry are required to fulfill market demands. Keywords: Polianthes, coloration, vase life, flower oil

Teknologi Pascapanen Bunga Sedap Malam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknologi Pascapanen Bunga Sedap Malam

Citation preview

Page 1: Teknologi Pascapanen Bunga Sedap Malam

24 Jurnal Litbang Pertanian, 21(1), 2002

Tanaman sedap malam berasal dariMexico dengan daerah penyebaran

mencakup Eropa, Afrika, Asia, dansebagian Cina sampai ke Pulau Jawa(Backer, 1968). Sedap malam bukantanaman asli Indonesia, tetapi tanamanini telah cukup lama dikenal di Indonesiadan tersebar di berbagai daerah.

Produksi bunga sedap malam padatahun 1999 mencapai 9.360.298 tangkaidan menduduki urutan ke tiga setelahbunga mawar dan melati (Badan PusatStatistik, 1999). Luas pertanaman sedapmalam adalah 4.081.568 m2 dengan sentraproduksi antara lain Jawa Timur(3.102.687 m2), Jawa Barat (647.786 m2 ),Jawa Tengah (265.387 m2), dan Sumatera

digunakan sebagai bunga potong, sedapmalam banyak dimanfaatkan sebagaibunga tabur dan bahan baku industriminyak atsiri.

Sejalan dengan tingginya variasimanfaat, permintaan sedap malampunterus meningkat. Pada hari Raya Idul Fitri,Natal, Imlek, dan hari besar lainnya,permintaan sering tidak terpenuhi. Hal initerbukti dengan tingginya volumepenjualan bunga sedap malam di pasarRawa Belong, Jakarta. Pada tahun 1999,volume penjualan bunga sedap malamselama bulan Januari-Maret sebesar294.005.300 tangkai dan mendudukiurutan ke tiga setelah bunga aster Holanddan gladiol (Badan Pusat Statistik, 1999).

Suyanti

TEKNOLOGI PASCAPANEN BUNGA SEDAP MALAM

Utara (56.537 m2). Luasnya pertanamansedap malam di Jawa Timur ini telahmendorong pemerintah setempat untukmenetapkan bunga sedap malam sebagai"Maskot Flora Jawa Timur" (SekretarisDaerah Jawa Timur, 1992).

Sedap malam merupakan tanaman hiaspopuler. Bentuk bunganya indah danharum, sehingga disukai oleh masyarakatpedesaan maupun perkotaan. Bunga sedapmalam potong tidak saja dijumpai di rumah-rumah, tetapi juga di gedung-gedungpertemuan, hotel-hotel berbintang bahkanrumah sakit. Keharuman bunga ternyatamampu mengobati stres, sehinggamendorong berkembangnya penyembuh-an penyakit dengan aroma terapi. Selain

Balai Penelitian Tanaman Hias Jl. Raya Pacet - Ciherang, Kotak Pos 8 Sindanglaya, Cianjur 43253

ABSTRAK

Salah satu kendala dalam agribisnis bunga potong adalah menurunnya kualitas bunga sebagai akibat dariproses respirasi dan transpirasi serta kurangnya nutrisi selama dalam keragaan. Pewarnaan bunga potong sedapmalam dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis pewarna makanan. Warna yang dihasilkan tergantungjenis pewarna, konsentrasi dan lama perendaman. Periode kesegaran bunga yang pendek dapat diperpanjangdengan pemberian nutrisi dan bahan pengawet. Pemberian nutrisi dapat dilakukan dengan metode "pulsing"maupun "holding" dengan larutan sukrosa 15% dan 6% ditambah germisida. Minyak bunga sedap malam dapatdibuat dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut menguap dan enfleurasi. Rendemen minyak hasil ekstraksidipengaruhi oleh varietas, tingkat kemekaran bunga, waktu dan lama ekstraksi. Rendemen minyak hasil enfleurasidipengaruhi oleh jenis adsorben yang digunakan. Rendemen minyak hasil enfleurasi lebih tinggi dibandingkanhasil ekstraksi. Sampai saat ini kebutuhan minyak bunga untuk parfum dan kosmetik masih impor dengan hargayang mahal. Pengembangan industri minyak berbahan baku bunga sangat diperlukan untuk pasar dalam negeridan ekspor.

Kata kunci: Polianthes, pewarnaan, kesegaran, minyak wangi

ABSTRACTPostharvest technology of tuberose

One of the major constraints in cut flower business is low quality of flower due to respiration, transpiration,and nutrient deficiency during fresh performance. The prospect however is quite promising because of its acceptanceas cut flowers as well as raw material in perfume industries. White lower of tuberose can be coloured by using variousfood colouring substances. The result may be varied according to the kind of colouring substance, concentration,and dipping period. The vase life of tuberose cut flower can be prolonged by giving nutrition and germicide. We cangive the nutrition by either pulsing or holding method with 15% and 6% sucrose solution added with germicide.Vaporing solution along with enfleuration can perform the extraction absolute of tuberose. The yield of absolutefrom extraction is depend on the grade of blooming, variety and period of extraction process. The oil yield resultedfrom extraction process is influenced by the use of adsorbent. The oil yields obtained from enfleuration processwas more concentrated compared to those from extraction process. Until now, the demand of flower oil forperfume and cosmetic purposes are still imported with high price. The development of flower oil industry arerequired to fulfill market demands.

Keywords: Polianthes, coloration, vase life, flower oil

Page 2: Teknologi Pascapanen Bunga Sedap Malam

Jurnal Litbang Pertanian, 21(1), 2002 25

Kondisi demikian merupakan peluangbagi petani untuk mengusahakan sedapmalam secara optimal.

Berdasarkan susunan bunga, sedapmalam dibedakan menjadi bunga bersusunpetal selapis (tunggal), petal berlapis(ganda), dan bunga semiganda. Bungajenis tunggal banyak ditanam di daerahPasuruan (Jawa timur), sedangkan bungaganda banyak ditanam di daerah JawaTengah dan Jawa Barat. Ditinjau darijumlah daun, jumlah tangkai per tanaman,panjang tangkai bunga, jumlah hari yangdibutuhkan untuk berbunga dan jumlahumbi yang dihasilkan per tanaman, jenisbunga tunggal secara komersial palingbanyak disukai diikuti dengan kultivarganda dan varigata (Bankar dan Mukho-padhyay, 1980).

Sampai saat ini pemasaran bungasedap malam hanya terbatas untukmemenuhi kebutuhan pasar dalam negeri,terutama untuk bunga segar. Bunga yangberasal dari Jawa Timur dipasarkan kedaerah sekitar Pasuruan dan Bali, bungayang berasal dari daerah Grabag(Magelang) dipasarkan ke daerah sekitarJawa Tengah dan Jakarta, sedangkanbunga yang berasal dari Cianjur,Sukabumi, dan Wanayasa (Purwakarta)dipasarkan ke Jakarta dan sekitar daerahWanayasa. Peluang pemasaran bungasedap malam ke luar negeri cukup besar,mengingat saat ini bunga-bunga tropisberaroma mulai diminati oleh masyarakatmanca negara .

Pewarnaan bunga sedap malamdengan pewarna makanan disukai dandapat meningkatkan keindahan rangkaianbunga. Pemanfaatan bunga menjadiminyak juga menguntungkan. Sampai saatini untuk memenuhi kebutuhan industrikosmetik, parfum, dan sabun, minyakatsiri berbahan baku bunga masih diimpordari luar dengan harga yang cukup mahal.

KENDALA DAN PELUANGPENGEMBANGAN BUNGASEDAP MALAM SEBAGAIKOMODITAS EKSPOR

Kendala dalam bisnis sedap malamadalah keterbatasan teknologi penangananpascapanen yang tersedia bagi masyarakatluas. Hal ini menyebabkan bunga banyakyang rusak dan tidak tahan lama selamatransportasi dan penyimpanan. Kendala

lain adalah teknologi produksi yangbelum memadai, sehingga hasil panenbunga sedap malam belum optimal dengankualitas yang rendah. Tangkai bungabanyak yang pendek dan tidak lurus. Halini sangat mempengaruhi mutu dan jugaharga jual bunga. Tuntutan untukmenghasilkan bunga dengan kualitasprima belum menjadi prioritas, karenasasaran pemasarannya terbatas untukmemenuhi kebutuhan dalam negeri.

Teknologi budi daya sedap malamuntuk memperoleh bunga dengan tangkaiyang lurus, bunga yang kompak, sertaproduksi yang kontinu telah tersedia.Namun penerapan teknologi ini perludibarengi dengan penanganan pascapanenyang memadai untuk mendapatkan bungaberkualitas prima.

Bunga sedap malam hanya berwarnaputih dengan umur keragaan sangatsingkat. Bunga yang telah mekar akanlayu dalam 2−3 hari, sehingga akanmengurangi keindahan bunga. Keberadaanbunga yang berwarna warni jugadiperlukan agar rangkaian bunga lebihsemarak dan indah. Untuk mendapatkanbunga sedap malam yang berwarna-warnidapat dilakukan dengan mencelupkantangkai bunga ke dalam larutan pewarna.

Pemanfaatan bunga sedap malamsebagai bahan baku minyak atsiri belumdilakukan, walaupun prospeknya cukupcerah. Peluang pengembangan industriminyak berbahan baku bunga di Indonesiacukup besar. Banyak bunga beraromaditanam oleh masyarakat Indonesiaseperti mawar, melati, cempaka, kenanga,kantil, kemuning, dan kamboja yangberpotensi untuk bahan baku industri.

Kebutuhan minyak atsiri dari bungaalami terus meningkat setiap tahun. Halini ditunjukkan dengan terus meningkat-nya volume impor atsiri. Pada tahun1995, impor minyak atsiri berbahan bakubunga mencapai 29.113 kg dengan nilai415.385 US$ dan pada tahun 1999meningkat menjadi 335.848 kg dengannilai 845.409 US$ (Badan Pusat Statistik,1995; Pusat Promosi dan PemasaranBunga Rawa Belong Jakarta, 1999).

Kendala utama pengembanganproduk minyak bunga sedap malam adalahterbatasnya pengetahuan petani tentangproses produksi minyak berbahan bakubunga. Untuk mengatasi hal tersebut,Balai Penelitian Tanaman Hias sejaktahun 1995 telah melakukan penelitianpascapanen bunga sedap malam yangmeliputi karakterisasi mutu, cara

memperpanjang daya simpan bunga,pewarnaan bunga, pembuatan minyak danpembuatan granula untuk pengawetbunga sedap malam .

TEKNIK PASCAPANENBUNGA SEDAP MALAMPEMANENAN DAN PER-LAKUAN PENGAWETANKESEGARAN

Sedap malam mulai berbunga padaumur 115−284 hari setelah ditanam(Sharga, 1982) dan bunga mulai dapatdipanen setelah 1−2 kuntum bunga mekar.Mutu bunga dianggap baik apabilasepertiga bagian kuntum bunga dalamsetiap malainya mekar. Namun, bungadengan tingkat kemekaran tersebut tidaktahan selama dalam pengangkutan, karenabunga yang telah mekar, sepalnya rapuh.Untuk pengangkutan jarak jauh, panenbunga yang tepat adalah apabila 1−2kuntum bunga dalam setiap malainya telahmekar. Bunga yang masih kuncup l saatdipanen akan mekar selama dalamkeragaan.

Pemanenan dilakukan dengan men-cabut atau memotong tangkai bunga.Bunga yang telah dipanen dikumpulkankemudian dibawa ke bangsal pengemasanuntuk disortasi dan dipilah-pilah ber-dasarkan ukuran malainya.

Sortasi dan "Grading"

Bunga sedap malam adalah bungamajemuk dengan jumlah bunga berkisar30−60 kuntum pada setiap malainya.Panjang tangkai bunga dan ketegarantangkai merupakan salah satu kriteriamutu bunga sedap malam. Mutu bungasedap malam dalam perdagangan sangatdipengaruhi oleh panjang tangkai sertapersyaratan lain yang menyangkutpenampilan dan kondisi fisik lainnya.Bunga yang telah dipanen kemudiandisortasi dan dipisah-pisahkan sesuaidengan panjang pendeknya tangkaibunga.

Menurut Anonimous (1996) terdapatlima kategori kelas mutu bunga sedapmalam, yaitu kelas super, panjang, medium,pendek, dan mini. Panjang tangkai bungapada masing-masing kelas tersebutdisajikan pada Tabel 1.

Page 3: Teknologi Pascapanen Bunga Sedap Malam

26 Jurnal Litbang Pertanian, 21(1), 2002

Gambar 1. Bunga sedap malam yang sudah diwarnai.

Tabel 2. Respons beberapa jenis pewarna terhadap perubahan warna danwarna bunga yang dihasilkan.

Jenis pewarna/Respons

LamaWarna bunga yang

buatanpencelupan

dihasilkan(menit)

Cap kuda terbang (tepung)Pewarna kuning + 30 Amber yellow 505/3Pewarna merah cabai + 30 Venetian Pink 420/1Pewarna merah jingga - 240 PutihPewarna hijau + 85 Sky grey 449/3Cap kupu (tepung)Pewarna kuning tua - 240 PutihPewarna kuning muda + 60 Barium yellow 503/3Pewarna hijau tua + 60 Crysocolla green 56/3Pewarna hijau muda + 60 Verdigris 655/2Pewarna coklat + 60 Pastel mauve 433/2Pewarna grape/ungu + 60 Verdigris 655/3Pewarna jingga + 60 Salmon 412/2Pewarna merah tua + 60 Venetian pink 420/2Pewarna merah jingga - 240 PutihCap kupu (cair)Pewarna grape/ungu + 45 Wistana blue 640/2Pewarna hijau tua + 60 Cyprus green 59Pewarna hijau muda + 60 Cyprus green 59/1Pewarna kuning muda + 60 Straw yellow 604Pewarna merah cabai + 60 Down pink 523Pewarna merah jingga - 240 PutihPewarna coklat + 45 Salmond 412/3Pewarna tepungPewarna biru buatan Inggris + 17 Persin bule 647/1Pewarna biru buatan Belanda + 15 Jade green 54/3Pewarna carmoisin buatan Belanda + 55 Venetian pink 420/1Pewarna tartrazine buatan Belanda + 65 Naples yellow 604Pewarna kuning muda buatan Belanda + 90 Straw yellow 503Pewarna sanset yellow + 60 Marigold orange 11/3Pewarna merah cabai buatan Belanda + 70 Chinese coral 614/3Pewarna grape buatan Inggris + 170 Sky grey 449/3Wantek biru (pewarna tekstil) - 240 Putih

Sumber : Suyanti dan Murtiningsih (1996).

Tabel 1. Berbagai kriteria ukurankelas bunga sedap malam.

KelasPanjang tangkai bunga

(cm)

Super > 95Panjang 75 − 90Medium 60 − 74Pendek 50 − 59Mini 30 − 49

Sumber: Anonimous (1996).

Selain panjang tangkai, kekokohandan kelurusan tangkai bunga ber-pengaruh terhadap mutu bunga sedapmalam. Untuk kualitas super, tangkaibunga harus benar-benar lurus dankokoh.

TEKNIK PEWARNAANBUNGA

Bunga sedap malam hanya mem-punyai warna tunggal yaitu putih. Agartampilan rangkaian bunga tampak semarak,bunga yang berwarna putih dapat diberiwarna. Pewarnaan bunga sedap malamdapat dilakukan dengan mencelupkantangkai bunga ke dalam larutan pewarna.Pewarna yang digunakan adalah pewarnamakanan dengan konsentrasi 4−8 g untukjenis pewarna bubuk dan 40 cc untukpewarna cair untuk setiap liter larutan(Gambar 1). Tidak semua jenis pewarnamakanan yang dijual di pasaran dapatmemberikan respons yang positif.

Agar respons tanaman terhadappewarnaan dapat berjalan lebih cepat, kedalam larutan pewarna perlu ditambahkangula dan asam sitrat. Untuk setiap 1 literlarutan pewarna dapat ditambahkan gula6% dan asam sitrat teknik 1 g (pH 3,50).Lama pencelupan tergantung kondisibunga dan jenis pewarna yang digunakan.Respons bunga sedap malam terhadapbeberapa jenis pewarna disajikan dalamTabel 2 dan 3.

Warna bunga yang dihasilkan di-pengaruhi oleh jenis pewarna, konsentrasi,dan lama perendaman. Konsumen umum-nya menyukai bunga sedap malam yangdiberi warna. Jenis pewarna kuning lebihdisukai dibandingkan jenis pewarnalainnya, karena warna bunga tampak lebihmerata dan lebih kompak. Semakin lamawaktu perendaman dan semakin tinggikonsentrasi pewarna yang digunakan,warna bunga yang dihasilkan menjadi

Page 4: Teknologi Pascapanen Bunga Sedap Malam

Jurnal Litbang Pertanian, 21(1), 2002 27

pemberian nutrisi dilakukan sebelumpengemasan, agar bunga tetap primasampai ke tangan konsumen. Pemberiannutrisi dilakukan dengan mencelup tangkaibunga 4−12 jam sebelum pengangkutan.Karena waktu perendaman yang singkat,konsentrasi nutrisi yang diberikan lebihtinggi dibandingkan dengan larutanperaga. Konsentrasi sukrosa yangdigunakan untuk larutan perendam adalah15% dan 6% untuk larutan peraga. Sukrosadengan konsentrasi rendah merupakansumber mikroba. Untuk menekanpertumbuhan mikroba, perlu ditambahkanpengawet agar pertumbuhan mikrobadapat ditekan. Pertumbuhan mikrobadalam larutan peraga maupun perendamsangat tidak diharapkan karena mikrobaakan menutupi permukaan tangkai bungadan xilem, sehingga menghambat lajupenyerapan air. Padahal, air sangatdibutuhkan oleh tangkai bunga untukmenggantikan air yang menguap akibattranspirasi.

Berbagai jenis bahan kimia dapatdigunakan sebagai pengawet, di antaranyaadalah asam sitrat, AgNO3, sodiumbenzoat, sodium meta bisulfit, "hydroquinolin citrate", aluminium sulfat, etanol,crysal, dan physan. Formula pengawetlarutan perendam dan peraga disajikanpada Tabel 4.

TEKNIK PRODUKSI MINYAKATSIRI BUNGA SEDAPMALAM

Minyak bunga sedap malam dapatdiproduksi melalui dua cara yaituekstraksi menggunakan pelarut menguapdan ekstraksi menggunakan adsorbenlemak dingin (enfleurasi). Pada ekstraksibunga menggunakan pelarut menguapdiperoleh "concret" dalam bentuk padatanyang mengandung minyak atsiri bunga.Selanjutnya "concret" diproses menjadiabsolut dengan menambahkan etanol,dihilangkan kandungan lilinnya dandidistilasi pada kondisi vakum. Padaproses ekstraksi dengan teknik enfleurasi,minyak atsiri bunga yang dihasilkandikenal dengan nama absolut. Rendemenabsolut yang dihasilkan dengan teknikenfleurasi lebih tinggi dibandingkandengan pelarut menguap.

Mutu minyak yang diproduksidengan cara ekstraksi menggunakanpelarut menguap dipengaruhi oleh mutu

Tabel 3. Pengaruh konsentrasi larutan pewarna terhadap warna bungasedap malam tunggal.

Jenis pewarnaKonsentrasi pewarna

Warna yang dihasilkan(g/l)

Biru 2 Jade green 54/24 Jade green 54/16 Indian blue 51/18 Indian blue 51

Carmoisin 2 Camelia rose 622/34 Camelia rose 622/26 Camelia rose 622/18 Camelia rose 622/1

Azorobin 2 Dawn pink 523/34 Dawn pink 523/26 Dawn pink 523/18 Dawn pink 523

Tartrazine 2 Uranium green 63/34 Uranium green 63/36 Uranium green 63/28 Uranium green 63

Orange yellow 2 Marigold orange 11/34 Marigold orange 11/26 Marigold orange 11/18 Marigold orange 11/1

Egg yellow 2 Mimosa yellow 602/24 Mimosa yellow 602/16 Empire yellow 6038 Chrome yellow 605

Hijau 2 Cyprus green 59/14 Cyprus green 59/16 Cyprus green 598 Cyprus green 59

Ponco 2 R 2 Porcelain rose 620/34 Porcelain rose 620/26 Porcelain rose 620/18 Porcelain rose 620

Sumber: Suyanti dan Dondy (1999).

semakin gelap (tua). Jumlah larutanpewarna yang diserap oleh tangkai bungaberkisar 3− 4 cc.

TEKNIK MEMPERPANJANGKESEGARAN BUNGA

Bunga sedap malam yang telah di-potong tetap menjalankan aktivitashidupnya. Agar kualitas bunga tetapprima sampai ke tangan konsumen, bungaperlu diberi nutrisi dan bahan pengawet,baik ke dalam larutan perendam maupunlarutan peraga. Nutrisi sangat diperlukanoleh bunga untuk melakukan aktivitashidupnya, mempertahankan warna bunga,menghambat kelayuan, meningkatkanukuran bunga mekar, dan menambahkemekaran bunga.

Nutrisi yang ditambahkan dapatberupa sukrosa sebagai sumber karbo-hidrat dan dikombinasikan dengangermisida, zat pengatur tumbuh, mineraldan zat penghambat etelen (Nowak danRudnicki, 1990). Penyusunan formulanutrisi dan pengawet dibedakan ber-dasarkan tujuan penggunaan, yaitu :1) Larutan peraga ("holding"), yaitu

larutan nutrisi dan pengawet yangdigunakan selama peragaan di dalamvas .

2) Larutan perendam ("pulsing") di-gunakan untuk merendam tangkaibunga segera setelah panen, sebelumdikemas. "Pulsing" dilakukan untukpengangkutan jarak jauh ataupenyimpanan.

Nutrisi yang ditambahkan ke dalamlarutan perendam dan larutan peragaberbeda. Untuk pengangkutan jarak jauh,

Page 5: Teknologi Pascapanen Bunga Sedap Malam

28 Jurnal Litbang Pertanian, 21(1), 2002

"sortening" untuk kue dan roti yaitucampuran lemak sapi dan lemak nabati.Rendemen absolut yang dihasilkandengan cara enfleurasi lebih besardibandingkan dengan cara ekstrasi meng-

bahan baku bunga, varietas, tingkatkemekaran, teknik pemrosesan, waktuekstraksi, lama ekstraksi, dan bulan panen.Rendemen absolut (minyak) bunga sedapmalam varietas tunggal yang diekstrakdengan pelarut menguap berkisar antara0,03−0,11%, lebih tinggi dibanding sedapmalam varietas ganda (0,02−0,04%).Rendemen "concret" sedap malam varietasmexican single lebih tinggi dibanding jenishybrid single, hybrid double, dan perldouble (Srivinash et al., 1996). Rendementertinggi diperoleh pada bunga dengantingkat kemekaran 50−75%, lama ekstraksi24 jam, perbandingan heksan dan bunga1:1, dan waktu ekstraksi malam hari(Suyanti et al., 1997; 1998). Bulan panenjuga dapat mempengaruhi rendemenminyak yang dihasilkan. Bunga sedapmalam yang diekstrak pada bulan Oktobermenghasilkan rendemen "concret" yanglebih besar (0,14%) dibandingkan padabulan Maret (0,13%). Rendemen minyaksedap malam dari beberapa tingkatkemekaran, lama ekstraksi, waktu ekstraksi,varietas, dan bulan panen disajikan padaTabel 5.

Mutu minyak yang diproduksidengan cara enfleurasi sangat dipengaruhioleh jenis adsorben yang digunakan danfrekuensi penggantian bunga. Jenisadsorben yang paling baik adalahcampuran lemak babi dan lemak sapi(1:2). Namun, metode enfleurasi denganmenggunakan adsorben lemak babi sangatsulit untuk diterapkan di Indonesia yangmayoritas penduduknya muslim. Sebagaipenggantinya dapat digunakan, jenis

gunakan pelarut menguap. Rendemenminyak sedap malam hasil enfleurasiberkisar antara 0,52−0,72%. Rendemenminyak tertinggi diperoleh denganmenggunakan jenis "sortening snowwhite" (0,72%) dan terendah dihasilkanoleh adsorben campuran lemak sapi danminyak bunga matahari dengan rendemenminyak 0,52% (Tabel 6).

Tabel 4. Beberapa formula pengawet larutan perendam dan peraga untukbunga potong sedap malam.

Jenis larutanKonsentrasi Lama Pengawet Daya

sukrosa perendamanJenis Konsentrasi

simpan (%) (jam) (hari)

"Pulsing" 15 2 AgNO3 200 ppm 6"Holding" 6 Selama peragaan AgNO3 50 ppm 7"Holding" 6 Selama peragaan SMB 200 ppm 12

Asam sitrat 500 ppm"Holding' 4 Selama peragaan Physan 200 ppm 7

Crysal 6Hydro Quinon 8Sodium benzoat 7Aluminium sulfat 6

"Holding" 6 Selama peragaan Etanol 1% 8"Pulsing" 15 2 Sodium benzoat 200 ppm 7

Sumber: Murtiningsih et al. (1999); Suyanti dan Murtiningsih (1999); Sunarmani et al. (1997); Sunarmani dan Suyanti (1998); Suyanti et al. (1997).

Tabel 5. Rendemen minyak sedap malam dari beberapa tingkatkemekaran, lama ekstraksi, waktu ekstraksi, varietas, dan bulanpanen.

PerlakuanRendemen (%)

SumberConcret1 Absolut 2

Ekstraksi malam hariMekar 5−25% 0,22 0,04 Suyanti et al. (1999)Mekar 25−50% 0,22 0,05Mekar 50−75% 0,29 0,11Mekar 100% 0,31 0,07Ekstraksi siang hariMekar 5−25% 0,26 0,03 Suyanti et al. (1999)Mekar 25−50% 0,23 0,04Mekar 50−75% 0,27 0,04Mekar 100% 0,24 0,05Lama ekstraksi12 jam 0,03 Suyanti et al. (1998)24 jam 0,0336 jam 0,02Panen bulan OktoberHybrite single 0,14 Srivinash et al. (1996)Mexican single 0,14Hybrite double 0,11Pearl double 0,11Panen bulan MaretHybrite single 0,13 Srivinash et al. (1996)Mexican single 0,13Hybrite double 0,10Pearl double 0,10

1 Concret: minyak kasar bentuk padat mengandung lilin.2 Absolut: minyak murni, hasil pemurnian concret.

Tabel 6. Rendemen minyak sedapmalam hasil enfleurasidengan menggunakan be-berapa jenis adsorben.

Jenis adsorbenRendemen

(%)

"Snow white" 0,72Lemak sapi + minyak bunga 0,52 matahariFat bland 0,68Lemak sapi + minyak wijen 0,71Lemak sapi + minyak kelapa 0,65 sawit

Sumber: Sailah et al. (2000).

Page 6: Teknologi Pascapanen Bunga Sedap Malam

Jurnal Litbang Pertanian, 21(1), 2002 29

KOMPOSISI MINYAKBUNGA SEDAP MALAM

Total komponen dan komposisiminyak bunga sedap malam dipengaruhioleh varietas dan cara pemrosesan.Secara umum proses pembuatan minyakbunga sedap malam disajikan padaGambar 2.

Bunga sedap malam varietas tunggalbaunya lebih wangi dibandingkan varietasganda. Setelah diekstraksi menggunakanpelarut menguap, kandungan totalkomponen minyak bunga sedap malamtunggal lebih tinggi dibandingkan varietas

Bunga sedap malammekar 50−75%

Ampas bunga

Distilasivakum

Lemak adsorben oleskandi atas lempengan kaca bagian

dari chasis tebal 0,50 cm

▼ ▼

Penyaringan

Taburkan bunga di atas adsorbentutup biarkan 12 jam

Angkat bunga gantikan dengan bungabaru, tutup biarkan 12 jam. Penggantian

bunga diulang 3−9 kali.

Lilin

▼Larutan bebas lemak

didistilasi vakum

Gambar 2. Diagram alir proses pembuatan minyak bunga sedap malam (Suyanti et al., 1999; Sailah et al., 2000).

Distilasi vakum

"Concret" dilarutkan dengan alkohol panas dinginkan endapan disaring.Pengendapan dilakukan berulang-

ulang sampai bebas endapan

Absolut/minyaksedap malam

ganda, tertinggi (46,26%) adalah padabunga dengan tingkat kemekaran 75% dandiekstrak pada malam hari (Tabel 7). Padavarietas ganda total komponen minyaktertinggi (8,82%) diperoleh dari bungadengan tingkat kemekaran 75% dan lamaekstraksi 12 jam (Tabel 8).

Komponen minyak yang diproduksidengan menggunakan proses enfleurasidipengaruhi oleh jenis adsorben yangdigunakan. Tabel 9 menunjukkan bahwapenggunaan adsorben campuran lemaksapi dan minyak kelapa sawit meng-hasilkan total komponen minyak lebihtinggi (12,59%) dibanding adsorben

dengan campuran lemak sapi dan minyakbunga matahari (2,86%), minyak wijen(6,30%), "snow white" (4,32%) maupun"fat bland" (5,83%). Komponen kimiadominan pada minyak bunga sedap malamvarietas ganda hasil enfleurasi adalahfarnesol (0,75−7,94%) dan metil salisilat(1,04−3,23%). Total komponen kimiabunga sedap malam tunggal hasil ekstraksidengan pelarut menguap berkisar antara17,87−46,26%. Komponen dominanminyak sedap malam tunggal hasilekstraksi dengan pelarut menguap adalahbenzil benzoat, geraniol, farnesol, danindol. Kandungan indol dan benzil

Pelarut heksanmengandung minyak

Lemak angkat tampung dalam wadah, larutkandengan alkohol panas dinginkan 12 jam. Pe-nyaringan dan pengendapan dilakukan ber-ulang kali pada suhu rendah sampai bebas

lemak rendah

Ekstraksi denganpelarut heksan

1: 1 24 jam

Page 7: Teknologi Pascapanen Bunga Sedap Malam

30 Jurnal Litbang Pertanian, 21(1), 2002

benzoat pada absolut yang dihasilkan daribunga sedap malam tunggal dengantingkat mekar 75% dan diekstrak malamhari adalah paling tinggi, yaitu masing-masing 9,54% dan 13,78%.

KESIMPULAN

1) Daya simpan bunga sedap malamdapat diperpanjang dengan perlakuan"pulsing" dan "holding" denganmenggunakan larutan nutrisi me-ngandung sukrosa 6% dan 15% dangermisida (AgNO3, sodium metabisulfit, benzoat, dan etanol).

2) Pewarnaan bunga sedap malam dapatdilakukan dengan mencelup tangkaibunga dalam larutan yang me-ngandung pewarna makanan. Warnayang dihasilkan tergantung pada jenisdan konsentrasi pewarna serta lamaperendaman.

3) Bunga sedap malam dapat digunakansebagai bahan baku minyak sedapmalam. Rendemen minyak tergantungmetode ekstraksi, waktu esktraksi,jenis dan tingkat kemekaran bunga.Cara enfleurasi dapat meningkatkanrendemen minyak dari 0,11% menjadi0,72%.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 1996. Pasar komoditas dalamBuletin Asbindo no 17 bulan Januari. 4 hlm.

Backer. 1968. Flora of Java. Groningen,Netherland. 118 p.

Badan Pusat Statistik. 1995. Statistik Per-dagangan Luar Negeri Impor/Imports.Badan Pusat Statistik, Jakarta. 350 hlm.

Badan Pusat Statistik. 1999. Statistik Per-dagangan Luar Negeri Impor/Imports BadanPusat Statistik Jakarta Indonesia. 350 hlm.

Badan Pusat Statistik. 1999. Statistik TanamanObat-obatan dan Hias. Badan PusatStatistik, Jakarta. 35 hlm.

Bankar and G.J. Mukhopadhyay. 1980. VarietalTrial on Tuberose. South Indian Horti-cultural Research. Bangalore, India.

Murtiningsih, Suyanti, dan Setyajit. 1999.Pengaruh "pulsing" dan "holding" terhadapumur keragaan bunga sedap malam(Polianthes tuberose L.) potong. BuletinPascapanen Hortikultura 2(1): 75−80.

Nowak, J. and R.M. Rudnicki. 1990. Post-harvest Handling and Storage of Cut Flower,Florist Greens and Potted Plant. TimberPress, Portland Oregon. 210 p.

Tabel 7. Komponen kimia minyak bunga sedap malam tunggal hasil ekstraksidengan pelarut menguap.

Komponen

Kandungan komponen kimia (%)Ekstraksi malam hari Ekstraksi siang hari

Mekar Mekar Mekar Mekar Mekar Mekar Mekar Mekar25% 50% 75% 100% 25% 50% 75% 100%

Indol 9,08 6,27 9,54 6,37 4,75 7,71 5,11 6,31Farnesol 6,80 7,27 9,49 7,13 2,78 4,60 5,28 4,59Benzil alkohol 4,99 3,74 4,72 7,14 0,60 2,72 2.70 3,87Eugenol 0,56 0,67 0,93 0,57 0,47 0,49 0,92 0,61Benzil benzoat 13,59 7,34 13,78 6,77 7,39 8,25 13,53 10,04Geraniol 1,52 1,73 5,25 3,12 0,82 0,64 4,41 0,96Nerol 0,71 1,16 1,45 1,11 0,76 0,68 1,11 0,76Metil antranilat 0,51 0,35 1,21 0,59 0,32 0,49 0,59 0,58Total ester 14,10 7,69 14,88 7,35 7,71 8,74 14,23 10,61Total alkohol 14,59 14,58 21,84 19,06 5,42 9,14 10,94 10,79Total indol 9,76 6,27 9,54 6,37 4,75 7,71 5,11 6,31

Total komponen 38,45 28,54 46,26 32,78 17,88 25,59 30,28 27,71

Sumber: Suyanti et al. (1999).

Tabel 9. Komponen kimia minyak sedap malam ganda hasil enfleurasi.

KomponenKandungan komponen (%)

Jenis adsorbenSW FB LS+MS LS+MW LS+MBM

Asam butirat 0,01 0,01 0,02 0,29 0,01Nerol 1,34 2,18 0,53 1,47 0,61Geraniol 0,10 0,15 0,11 0,15 0,15Benzil alkohol 0,30 0,06 0,07 0,22 0,09Eugenol 0,15 0,06 0,37 0,27 0,12Metil salisilat 1,38 2,18 3,23 2,53 1,04Farnesol 0,93 0,79 7,94 1,11 0,75Metil antranilat 0,11 0,40 0,32 0,26 0,09Total komponen 4,32 5,83 12,59 6,30 2,86

SW = "sortening snow white"; FB = "sortening fat bland".LS+MS = adsorben yang terbuat dari campuran lemak sapi dan minyak sawit.LS+MW = adsorben yang terbuat dari lemak sapi dan minyak wijen.LS+MBM = adsorben yang dibuat dari lemak sapi dan campuran minyak bunga matahari.

Sumber : Sailah et al. (2000).

Tabel 8. Komponen kimia minyak sedap malam ganda hasil ekstraksidengan pelarut menguap.

Komponen

Kandungan komponen kimia (%)Ekstraksi Ekstraksi Ekstraksi12 jam 24 jam 36 jam

Mekar Mekar Mekar Mekar Mekar Mekar Mekar Mekar Mekar0−25% 25−50% 75% 0−25% 25−50% 75% 0−25% 25−50% 75%

Nerol 0,24 0 0 0,40 0 0,25 0,25 0,25 0,05Benzil alkohol 0,55 0,81 0,57 0,59 0,51 0,20 0,23 0,23 0,18Geraniol 0 0 0,29 0,28 0,23 1,65 0,53 0,53 1,87Eugenol 0 0 0,94 0 0 0 1,95 1,95 0,21Metil antranilat 0,40 1,99 1,50 3,40 2,46 2,30 0,96 0,96 0,17Asam fenil 0,83 0,33 0,73 0,42 0,79 2,29 0,72 0,72 1,29 acetatFarnesol 0,38 0 0,79 1,34 0,80 2,98 0,35 0,35 0Benzil benzoat 1,04 3,78 3,11 0,91 1,24 2,65 2,08 2,08 1,71Indol 0,84 0 0,89 0,26 1,63 0 0 0 0,38

Total komponen 4,28 6,91 8,82 7,60 7,66 12,32 7,07 7,07 5,86

Sumber : Suyanti et al. (1998).

Page 8: Teknologi Pascapanen Bunga Sedap Malam

Jurnal Litbang Pertanian, 21(1), 2002 31

Pusat Promosi dan Pemasaran Bunga RawaBelong Jakarta. 1999. Laporan bulanan,bulan Januari-Maret.

Sailah, I., S. Ketaren, Sunarmani, dan Suyanti.2000. Ekstraksi minyak atsiri dari bungasedap malam. Laporan Hasil PenelitianKerja Sama Penelitian Institut PertanianBogor, Bogor.

Sekretaris Daerah Jawa Timur. 1992. Sedapmalam Maskot Flora Jawa Timur. BHM.SEKDA Jawa Timur, Surabaya. p. 9−12.

Sharga, A.N. 1982. Effect of bulb size onvegetatif growth and floral characterstuberose (Polianthes tuberose L.). Prog.Hort. 14(4): 258−260.

Srivinash, M., N. Murthy, and M.V.Chandravadana. 1996. Genotype andseasonal variation for concrete contentin tuberose (Polianthes tuberose L.). J.Essent. Oil 8: 541−542.

Suyanti dan Murtiningsih. 1996. Penggunaanbeberapa jenis pewarna makanan dan tekstil

untuk pewarnaan bunga potong sedapmalam (Polianthes tuberose L.). ProsidingSeminar Nasional Tanaman Hias 112−124.

Suyanti, Murtiningsih, dan I. Muhajir. 1997.Pengaruh pewarnaan usai panen terhadapmutu bunga sedap malam. Jurnal Horti-kultura 7(2): 692−699.

Suyanti, Sunarmani, dan I. Muhajir. 1997.Pengaruh komposisi kimiawi larutanperendam terhadap kualitas bunga sedapmalam potong. Laporan Hasil Penelitian.Balai Penelitian Tanaman Hias Jakarta. 11hlm.

Suyanti, Murtiningsih, dan I. Muhajir. 1998.Pengaruh tingkat kemekaran dan lamaekstraksi terhadap kandungan atsiri bungasedap malam cv Ganda. Laporan HasilPenelitian, Balai Penelitian Tanaman Hias,Jakarta. 10 hlm.

Suyanti dan A.S.B. Dondy. 1999. Kajiankonsentrasi bahan pewarna terhadap tingkatkesukaan bunga sedap malam cv tunggal

hasil pewarnaan. Laporan Hasil Penelitian,Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta. 6hlm.

Suyanti dan Murtiningsih. 1999. Mem-perpanjang kesegaran bunga potong sedapmalam tunggal. Buletin PascapanenHortikultura 1(2): 31−36.

Suyanti, Murtiningsih, dan I. Muhajir. 1999.Teknik produksi minyak bunga sedap malamberbunga tunggal. Laporan Hasil Penelitian,Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta.10 hlm.

Sunarmani, Suyanti, dan I. Muhajir. 1997.Pengaruh larutan "holding" terhadapkesegaran bunga potong sedap malam.Laporan Hasil Penelitian, Balai PenelitianTanaman Hias, Jakarta. 56 hlm.

Sunarmani dan Suyanti. 1998. Pengaruhkonsentrasi larutan etanol terhadapkesegaran bunga sedap malam potong.Monograf Risalah Seminar NasionalTanaman Hias 143−148.