Upload
others
View
19
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
TEKNOLOGI
PENANGANAN PASCA PANEN
MENGGUNAKAN IRADIASI
Hendig Winarno
Plt. Deputi Pendayagunaan Teknologi Nuklir
Email: [email protected]. 081219190655
National Nuclear Energy Agency of Indonesiawww.batan.go.id 1
Disampaikan pada:Seminar Daring “Pemanfaatan TeknologiRadiasi untuk Meningkatkan Daya SaingKomoditas Pangan”Kamis, 16 Juli 2020
www.batan.go.id 2
PANGAN-PERTANIAN
KESEHATAN LINGK. & SDAir
ENERGI
APLIKASI
TEKNOLOGI
NUKLIR
MATERIAL MAJU INDUSTRI
PETERNAKANPURBAKALA
TAMBANG-MINERAL
APLIKASI TEKN. NUKLIR DI BERBAGAI BIDANG
www.batan.go.id 3
ISORA
untuk
PANGAN-
PERTANIAN
T .NUKLIR PETERNAKAN
PASCA PANEN
PEMULIAN MUTASI
PERUNUT ISOTOP UNT BUDIDAYA
ISORA DALAM BIDANG PANGAN-PERTANIAN
1 3
2 4
www.batan.go.id 4
IRADIASI UNTUK PENGAWETAN PANGAN
DAN KARANTINA
www.batan.go.id 5
IRADIATOR
Fasilitas nuklir dengan sumber radiasi pengion terkendaliyang dimanfaatkan untuk pemrosesan radiasi
Radiasi pengion yang digunakan:• Sinar gamma dari sumber Co-60, Cs-137 iradiator
gamma
• Sinar elektron dari akselerator mesin berkaselektron
• Sinar-X dari akselerator elektron mesin berkaselektron
Pemrosesan radiasi: perlakuan pada bahan atau produkdengan radiasi atau energi pengion untuk mengubahsifat fisik, kimia, dan biologi dengan tujuan mendapatkanpeningkatan mutu, nilai, kegunaan, atau menurunkandampaknya terhadap lingkungan.
Pengawetan bahan makanan (rempah-rempah dll);
Sterilisasi/pengawetan produk farmasi/obat herbal;
Sterilisasi produk medis/alat kesehatan; Sterilisasi produk darah; Pemberantasan serangga; Perbaikan tanaman (pemuliaan benih,
pemupukan);
Iradiasi kultur sel untuk tujuan penelitian; Modifikasi polimer; Perbaikan lingkungan/degradasi
limbah/gas buang industry;
Dll
PEMANFAATAN
www.batan.go.id 6
LATAR BELAKANG PEMBANGUNAN IGMP
• Hasil pertanian, peternakan & perikanan Indonesia beragamdan melimpah untuk bahan pangan dan obat;
• Bahan pangan yg busuk/rusak di negara berkembang mencapai60-70% pada kondisi tropis (Harian Kompas, 29-9- 2013);
• Infrastruktur transportasi darat dan antar pulau yang belummemadai akan lebih memperburuk kondisi;
• Sterilisasi dan pengawetan dengan sinar gamma dapat menjadisolusi pengolahan pascapanen yang aman dan efisien.
www.batan.go.id
DASAR HUKUM
7
1. UU No. 7 Tahun 1996 UU No. 18 Tahun 2012:Tentang Pangan;2. PP No. 69 tahun 1999 Tentang Label dan Iklan Pangan;
3. PP No. 28/ 2004: Tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan;
4. Permenkes RI No.701/Menkes/Per/VIII/2009: Tentang Pangan Iradiasi
5. BPOM (2004): Pedoman Otorisasi Iradiasi Pangan Secara Umum atau
Berdasarkan Kelompok Pangan
1. Peraturan Kepala BPOM RI No. Hk.00.06.1.52.4011: Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikrobadan Kimia dalam Makanan;
2. Peraturan Badan POM No. 3 Tahun 2018: Tentang Pangan Iradiasi
3. Farmakope Indonesia Edisi III: Radiasi gamma dosis 25 kGy untuk sterilisasi alat kesehatan;
4. SNI Pangan iradiasi: rendang (7764-1 : 2012)
5. Codex Alimentarius Commission 106-1983 – rev. 1-2003: iradiasi pangan;6. IAEA guidelines and protocols (ISPM 18);
7. ISO 14470 – 2011-12-01: Food irradiation - Requirements for the development, validation androutine control of the process of irradiation using ionizing radiation for the treatment of food;
www.batan.go.id 8
PERATURAN BPOM No.3 TAHUN 2018
No Jenis Pangan Tujuan Iradiasi Dosis Maks
1 Umbi lapis dan umbi akar Menghambat pertunasan 0,15 kGy
2 Sayur dan buah segar a. Menunda pematanganb. Membasmi seranggac. Memperpanjang umur simpand. Perlakuan karantina a)
1,0 kGy1,0 kGy2,5 kGy1,0 kGy
3 Sayur olahan dan buah olahan termasukpangan olahan semi basah
Memperpanjang umur simpan 7,0 kGy
4 Mangga Memperpanjang umur simpan 0,75 kGy 1)
5 Manggis a. Membasmi seranggab. Perlakuan karantina
1,0 kGy1,0 kGy
6 Serealia dan produk hasil penggilingannya, kekacangan, bebijihan penghasil minyak, polong- polong, buah kering
a. Membasmi seranggab. Mengurangi jumlah mikroba
1,0 kGy5,0 kGy
a) Dosis serap minimum dpt disesuaikan, unt lalat buat 0,15 kGy
www.batan.go.id 9
PERATURAN BPOM No.3 TAHUN 2018No Jenis Pangan Tujuan Iradiasi Dosis Maks
7 Ikan, pangan laut (seafood segarmaupun beku)
a. Mengurangi jumlah mikroba patogen tertentu b)
b. Memperpanjang umur simpanc. Mengontrol infeksi oleh parasit tertentu b)
5,0 kGy3,0 kGy2,0 kGy
8 Produk olahan ikan dan pangan laut a. Mengurangi jumlah mikroba patogen tertentu b)
b. Memperpanjang masa simpan8,0 kGy10,0 kGy
9 Daging dan unggas serta hasil olahannya (segar, beku)
a. Mengurangi jumlah mikroba patogen tertentu b)
b. Memperpanjang umur simpanc. Megngontrol infeksi oleh parasit tententu b)
d. Menghilangkan bakteri Salmonella
7,0 kGy3,0 kGy2,0 kGy7,0 kGy
10 Sayuran kering, bumbu, rempah kering (dry herbs), dan herbs tea
a. Mengurangi jumlah mikroba patogen tertentu b)
b. Membasmi serangga10,0 kGy1,0 kGy
11 Pangan berasal dari hewan yang dikeringkan
a. Membasmi seranggab. Membasmi mikroba, kapang - khamir
1,0 kGy5,0 kGy
12 Pangan olahan siap saji (misal: rendang, bandeng presto, pepes ikan, semurdaging) c)
a. Sterilisasi dan membasmi mikroba patogen termasuk mikroba berspora,dan memperpanjang umur simpan
60 kGy
b) Dosis minimum dpt diterapkan sesuai tujuan perlakuan
www.batan.go.id 10
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN IRADIASI
Efektif terhadap hama eksternal (misal kutu putih) atau hama internal(misal lalat buah, penggerek);
Pelaksanaannya lebih praktis karena bisa dilakukan setelah komoditasdikemas dalam kemasan akhir;
Tidak meninggalkan residu;
Waktu relatif singkat;
Mengurangi gastrointestinal pathogen yang terbawa oleh makanan (E. coli, Salmonella, dll);
Untuk buah: dalam beberapa kasus dapat memperpanjang umur simpan buah, ataumenunda pematangan buah.
www.batan.go.id 11
DNA mikroba
Single strand break
Double strand breaks
Radiasi
INTERAKSI IRADIASI GAMMA DGN KOMPONEN BIOLOGI/MIKROBA
1. Efek langsung
Mikroba
matiBase damage
2. Efek tidak langsung (via radiolisis air)
www.batan.go.id 12
APAKAH PRODUK YANG IRADIASI AMAN ???
• Sejak 1958, USFDA penelitian “toxicology of food irradiation”;• Penelitian pada hewan dengan dosis yang direkomendasikan menyebutkan: radiasi tidak
menyebabkan efek toksik pada spesies apa pun;
• Thn 1987 Scientific Committee on Food (SCF) diminta oleh Komite Eropa untuk mengevaluasikeamanan food irradiation “Bahan pangan tertentu dengan dosis spesifik: AMAN secaratoksikologi maupun dari sudut pandang kimia, nutrisi, dan teknologi”;
• Perubahan komponen bahan pangan yang diiradiasi sangat kecil dan tidak berbeda nyatadengan teknik konvensional seperti pemanasan;
• Perubahan terjadi pada vitamin solusinya adalah melakukan iradiasi pad akeadaan beku.
*Scientific Opinion on the Chemical Safety of Irradiation of Food, EFSA Journal 2011;9(4):1930
“The irradiation-induced changes in foodcomponents are generally small and not significantlydifferent from those reported in other conventionalpreservation processes, especially those based onthermal treatment. The changes in somecomponents that are sensitive to irradiation, likesome vitamins, may be minimized by using propertreatment conditions”
www.batan.go.id 13
Iradiator Gamma di beberapa negara Asia + Australia
No Negara di Asia Jumlah Data tahun
1 China 101/80* 2008
2 India 16 2019
3 Thailand 13 2016
4 Korsel 3 2016
5 Malaysia 6 2013
6 Japan 6 2016
7 Vietnam 5 2019
8 Pakistan 4 2013
9 Australia 3 2013
10 Taiwan 2 2004
11 Bangladesh 2 2013
12 INDONESIA 2/6* 2020
13 Filipina 1/2* 2019
*Activitas < 200 kCi
www.batan.go.id 14
Iradiator Gamma “Merah Putih” (IGMP)
Peresmian oleh Wapres
Bp. H.M. Jusuf Kalla
15 Nov 2017
Gedung IGMP: kapasitas maks 2 MCi,
Kapasitas terpasang 300 kCi
Nov 2019: 224 kCiJuli 2020: ± 206 kCi
www.batan.go.id 15
PENGGUNAAN IGMP 2017 – Juni 2020
Total: 1409 tonTotal: 1138 ton
PNBP 2020: 2,019 M
www.batan.go.id 16
PENUTUP
1. Iradiasi gamma merupakan salah satu metode alternatif untuk menurunkan cemaranmikroba pada suatu bahan (makanan, bahan baku onbat, herbal, dll);
2. Kapasistas/aktivitas sumber iradiasi yang digunakan sangat tergantung pada jemiskomoditas yang akan diradiasi;
3. Jumlah irradiator gamma di Indonesia sangat tidak memadai, perlu dibangunsejumlah unit di berbagai daerah yang strategis perlu peran PEMDA, BadanUsaha/Swasta turutserta ambil bagian dalam pembangunan nasional;
4. Iradiator Gamma Merah Putih (IGMP) merupakan “trigger”, agar pihak yangberkepentingan dapat menggunakannya sebagai model;
5. BATAN terus berupaya untuk menghasilkan teknologi yang dapat dimanfaatkan olehmasyarakat berbagai sektor; dan senantiasa berupaya meningkatkan peran dalammenyelesaikan masalah teknologi (nuklir) yang dihadapi masyarakat; sertamelakukan kajian dan pemberian rekomendasi terhadap produk dan teknologi nuklir.
www.batan.go.id 17
@humasbatan badan_tenaga_nuklir_nasionalHumas Batan Humas Batan
Jl. Kuningan Barat, Mampang Prapatan Jakarta, 12710
((021) 525 1109 | Fax. (021) 525 1110
Terima kasih, Matur nuwunTHANK YOU
ありがとうございます
mailto:[email protected]