6
Tekstur tanah Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah atas dasarperbandingan banyaknya butir butir pasir, debu, dan liat. (Hardjowigeno, 1987) Tekstur tanah adalah perbandingan relatif dari berbagai golonganbesar partikel tanah dalam suatu massa tanah terutama perbandinganantara fraksi-fraksi liat, lempung, dan pasir(Subagyo, 1979) Tekstur tanah ialah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadikarena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir debudan liat yang terkandung pada tanah, dari ketiga fraksi tanah tersebut,partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2-0,05mm, debu dengan ukuran <0,002 mm (penggolongan berdasarkanUSDA). ( As Syakur,2007)b. Struktur tanah Struktur merupakan gumpalan kecil dari butir butir tanah. Gumpalanstruktur ini terjadi karena butir butir pasir, debu, dan liat terikat satusama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksida oksidabesi dan lain lain. (Hardjowigeno,1987) Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkansusunan keruangan partikel-partikel tanah yang bergabung satu 3 dengan yang lainnya membentuk agregat.(Handayanto dan Sunarminto, 2002)

Tekstur Tana

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

Page 1: Tekstur Tana

Tekstur tanahTekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah atas dasarperbandingan banyaknya butirbutir pasir, debu, dan liat.

(Hardjowigeno, 1987)

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif dari berbagai golonganbesar partikel tanah dalam suatu massa tanah terutama perbandinganantara fraksi-fraksi liat, lempung, dan pasir(Subagyo, 1979)

Tekstur tanah ialah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadikarena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir debudan liat yang terkandung pada tanah, dari ketiga fraksi tanah tersebut,partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2-0,05mm, debu dengan ukuran <0,002 mm (penggolongan berdasarkanUSDA). ( As Syakur,2007)b.

Struktur tanah

Struktur merupakan gumpalan kecil dari butir–butir tanah. Gumpalanstruktur ini terjadi karena butir–butir pasir, debu, dan liat terikat satusama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksida–oksidabesi dan lain–lain. (Hardjowigeno,1987)

Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkansusunan keruangan partikel-partikel tanah yang bergabung satu

3dengan yang lainnya membentuk agregat.(Handayanto dan Sunarminto, 2002)

Struktur merupakan gumpalan tanah yang berasal dari partikel-partikeltanah yang saling merekat satu sama lain karena adanya perekatmisalnya eksudat akar, hifa, jamur, lempeng, humus, dan lain-lain.(Ariyanto,2009)c.

Konsistensi tanahKonsistensi adalah daya tahan atau ketahanan tanah terhadappengaruh luar yang akan mengubah keadaannya.(Sarief, 1986)

)

n

Page 2: Tekstur Tana

a. Pengaruh TeksturTekstur tanah yang terdiri atas fraksi pasir, debu, dan liat sangatberpengaruh terhadap usaha pertanian. Tanah liat mengandung bahanorganik dan unsur hara yang lebih tinggi dari pasir dan debu. Dengandemikian tanah yang paling baik untuk budidaya pertanian adalah tanahyang liat karena lebih banyak mengandung banyak bahan organik danmineral. Makin banyak unsur hara dan air yang diserap tanaman semakinterjamin kebutuhannya selama proses pertumbuhan dan produksinya.(Guswono,1983)Tekstur dan Pengolahan Pertanian saling berhubungan. Tanahterburuk untuk pengolahan adalah tanah yang bertekstur dominanpasir. Hal ini disebabkan karena pasir memiliki porositas yang terlalubesar, sehingga air akan mudah diserap dan pada waktu yang  10bersamaan air juga akan dilepas, sehingga tanah bertekstur pasirmemerlukan pengolahan tersendiri, utamanya terkait pada porositastanah. sedangkan tanah terbaik untuk pengolahan adalah tanahbertekstur lempung. Tanah ini memiliki tekstur berimbang yang salingmelengkapi, sehingga pengolahan pada tanah lempung tidak terlaluintensif.(Foth,1994)b. Pengaruh StrukturDalam membicarakan struktur tanah, seringkali kita mendengaristilah agregat tanah. Yang dimaksud agregat tanah adalah individu darisusunan partikel primer dan partikel sekunder. Struktur tanah memilikisifat yang tidak tetap, yang mana sangat dipengaruhi oleh iklim danaktivitas biologi, yang selanjutnya mempengaruhi proses kimia dan fisikadi dalam tanah. Oleh karena itu, kemampuan agregat tanah untukbertahan terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan yang disebutsebagai kemantapan agregat merupakan sifat yang penting dalamkaitannya dengan pertumbuhan tanaman. Agregat tersusun sedemikianrupa sehingga mempunyai pori yang cocok unutk tanaman.(Guswono,1983)c. Pengaruh KonsistensiDalam mengetahui konsistensi tanah maka terdapat berbagaimanfaat terutama dalam bidang pertanian, yaitu dapat menentukan carapengolahan tanah yang baik, dapat menentukan jenis tanaman yangcocok serta dapat mengetahui kadar air dalam tanah.(Guswono,1983)  11Makin tinggi tingkat konsistensi tanah, maka pengolahan padatanah tersebut akan makin sulit. Sama halnya sebagaimana pengaruhtekstur dan struktur, konsistensi tanah juga memengaruhi perakarantanaman, infiltrasi, serta tingkat pengolahan tanah. makin tinggikonsistensi suatu tanah, makin terhambat perakaran suatu tanaman daninfiltrasi air, serta makin sulit pengolahan pada tanah.(Gliessman,2000

  20Pada uji tingkat plastisitas, tanah dari hutan produksi mempunyaitingkat sangat plastis ( bisa dibentuk gulungan dan bisa menjadi cincin,perubahan bentuk massa tanah bisa terjadi dengan tekanan yang kuat ),sedangkan untuk tanah dari komposit semusim mempunyai tingkatplastis (bisa digulung menjadi cincin tetapi beberapa detik kemudiancincin tersebut akan putus). Hutan produksi mempunyai tingkatkonsistensi yang sangat plastis dibandingkan dengan lahan kompositsemusim, hal ini dikarenakan keadaan tanah dalam kondisi basahsehingga kandungan air di dalamnya ikut berpengaruh terhadapkonsistensi yang dipengaruhi oleh vegetasi yang hidup atau mati dilahan hutan produksi tersebut.4.4 Hubungan dan Manfaat Praktikum dalam Bidang Pertanian di LapangDengan kita melakukan praktikum dasar ilmu tanah tentang tekstur,struktur, serta konsistensi tanah maka kita akan mengetahui hal-hal yangpenting untuk membudidayakan suatu tanaman yang berhubungan

Page 3: Tekstur Tana

denganmedia tanam.Tekstur tanah sangat mempengaruhi usaha pertanian dimana teksturtanah yang kasar, tidak dapat menjadi media tanam yang baik. Teksturtanah yang halus, dapat menjadi media tanam, tetapi kurang baik karenamempengaruhi kuat tidaknya perakaran. Pengaruh struktur tanah terhadappertumbuhan terjadi secara langsung. Struktur tanah yang remah (ringan)pada umumnya menghasilkan laju pertumbuhan tanaman lebih tinggidibandingkan struktur tanah yang padat. Konsistensi tanah sendiri jugaberpengaruh pada media tanam suatu tanaman, dengan mengetahuikemantapan suatu tanah dan kegemburan tanah, sehingga dapat diolahdengan baik.

1.   Masukan hydrometer kedalam larutan standard, biarkan beberapa saat sampai suhu hydrometer sama

dengan suhu larutan standard. Catat penunjukan skala Hydrometer pada ujung meniskusnya (rw).

2.  Ukur diameter dalam hydrometer jar dengan menggunakan jangka sorong lalu hitung luas permukaannya

(Aj).

3.   Siapkan gelas ukur 1000 ml lalu isi dengan air sampai skala 800 ml, kemudian masukan hydrometer

kedalamnya. Hitung volume hydrometer yang terendam yaitu selisih antara pembacaan kedua dan

pembacaan pertama (Vh).

4.    Tentukan titik tengah bagian hydrometer yang menggelembung, beri tanda dengan spidol.

5.   Ukur jarak antara titik tersebut dengan skala hydrometer paling atas (Zra), demikian pula dengan skala

paling bawah (Zrb).

6.   Buat grafik hubungan antara Zr (sebagai Ordinat ) dan R = 1000 (r-1) (sebagai absis). Grafik ini disebut

sebagai grafik A.

7.   Buat grafik B dengan jarak vertical Vh/2.Aj dibawah grafik A. Grafik ini memasukan factor koreksi

perubahan tinggi air akibat perendaman hydrometer.

8.   Masukan hydrometer kedalam larutan standard dalam bak perendam. Selama tidak dipergunakan,

hydrometer harus selalu berada dalam larutan standard ini.

CARA ANALISTIS

1.   Ambil seluruh sampel tanah yang terapung dalam pan (lolos saringan No. 200) dari hasil percobaan

analisa saring. Bila sample tersebut terlalu banyak, ambil sebagian saja (sekitar 50 gram)

2.   Masukan sample tanah kedalam beaker glass lalu tambahkan larutan disperse sebanyak 200 ml, diamkan

minimal 12 jam.

3.   Masukan larutan tanah tersebut kedalam dispersion cup lalu aduk dengan menggunakan stirrer selama 5

menit.

4.   Masukan larutan tanah tadi kedalam hydrometer jar 1000 ml yang sudah bersih lalu bilas dispersion cup

berulang kali dengan air suling sampai bersih.

5.   Tambahkan air suling kedalam hydrometer jar sampai themperaturnya sama dengan themperatur air pada

bak perendam, siapkan stopwatch dan formulir percobaan.

Page 4: Tekstur Tana

6.   Angkat hydrometer jar dari balik bak perendam, lalu tutup bagian atasnya dengan telapak tangan. Balikan

hydrometer Jar berulang kali selam 30 detik, jangan sampai ada tanah yang masih menempel pada dasar

hydrometer jar tersebut, masukan kembali hydrometer jar kedalam bak perendam.

7.   Segera masukan hydrometer kedalam larutan tanah, lakukan pembacaan (r) pada detik ke 15, 30, 60 dan

120.

8.   Pindahkan hydrometer kedalam larutan standard kemudian ulangi prosedur 10 dan 11 sampai didapat

pembacaan yang sama secara berpasangan.

9.   Setelah selesai pembacaan menit ke 2 dan mendapatkan harga yang sama (stop watch jalan terus)

hydrometer dipindahkan kedalam larutan standard lalu baca penunjukan skala hydrometer tersebut dalam

larutan standard (rw)

10.  Catat pukul berapa percobaan ini dilakukan lalu susun waktu pembacaan selanjutnya. Tutuplah

hydrometer jar dengan kertas lembab untuk menghindari penguapan selama percobaan ini berlangsung.

11.  Lakukan pembacaan hydrometer dalam larutan tanah dan larutan standard pada menit ke 5, 15, 30

kemudian pada jam ke 1, 4 dan 24. Catat pula suhu larutan pada masing-masing pembacaan.

12.  Bersihkan dan timbang dish kososng

13.  MAsukan larutan tanah kedalam dish sampai benar-benar bersih, lalu masukan kedalam oven selama 24

jam pada suhu 110˚C

14.  Bersihkan gelas ukur dan hydrometer jar setelah se;esai percobaan.