Upload
buitu
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RPJMN 2015-2019 dan Prioritas pembangunan
(NAWA CITA)
• Tujuan pengembanganwilayah pada tahun2015-2019 adalahmengurangikesenjanganpembangunan wilayahantara KBI dan KTI
Pengembangan wilayahdidasarkan pada
pembagian 7 wilayahpembangunan
• Wilayah Papua • Wilayah Maluku • Wilayah Nusa Tenggara • Wilayah Sulawesi • Wilayah Kalimantan • Wilayah Jawa-Bali • Wilayah Sumatera
Tema Pengembangan Wilayah
Papua Kepulauan Maluku Pengembangan industri
berbasis pertanian (termasukperkebunan, peternakan , dankehutanan);
Pengembangan industriberbasispertambangan/hilirisasiindustri (minyak, gas bumi, dantembaga);
Pengembangan industriberbasis maritim/perikanan; dan
Pengembangan pariwisatabahari.
Pengembangan industriberbasis maritim/lumbungikan nasional (makanan laut, industri perikanan);
Pengembangan industripengolahan berbasispertambangan (nikel dantembaga); dan
Pengembangan pariwisatabahari
Tema Pengembangan Wilayah
Kep Nusa Tenggara Pulau Sulawesi Pengembangan industri berbasis
pertanian (peternakan sapi danperkebunan jagung);
Pengembangan industri berbasispertambangan (mangan dantembaga);
Pengembangan industri berbasismaritim (industri perikanan, rumput laut, dan garam); dan
Pengembangan pariwisataberbasis ekologis (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition --MICE);
Pengembangan industri berbasispertanian/kehutanan (kakao, padi, jagung, dan rotan);
Pengembangan industri berbasispertambangan (aspal, nikel, bijihbesi dan gas bumi);
Pengembangan industri berbasismaritim (industri perikanan);
Pengembangan pariwisata bahari; dan
Pengembangan jasa berbasisperdagangan KTI daninternasional.
Tema Pengembangan Wilayah
Pulau Kalimantan Pulau Jawa Bali
Pengembangan industri berbasispertanian dan perkebunan(lumbung pangan nasional, kelapasawit, dan karet );
Pengembangan industri berbasispertambangan/hilirisasi (hilirisasibatu bara, bauksit, bijihbesi, gas alam cair, pasir zirkon dan pasir kuarsa); dan
Pengembangan lumbung energinasional (pengembangan energi baru terbarukan berbasisbiomassa dan air atau matahari).
Pengembangan pertanianmenjadi lumbung pangannasional;
Pengembangan industrimanufaktur (industri makanan-minuman, tekstil, otomotif, alutsista, telematika, kimia, alumina dan besi baja);
Pengembangan industri berbasismaritim (industri perkapalan); dan
Pengembangan destinasi wisataterbaik dunia (termasuk wisatabahari).
Tema Pengembangan Wilayah
Pembangunan wilayah Pulau Sumatera Pengembangan industri berbasis perkebunan (kelapa sawit dan
karet); Pengembangan industri berbasis pertambangan (hilirisasi batu
bara, timah, bauksit dan kaoilin); Pengembangan industri berbasis maritim (industri perikanan); Pengembangan pariwisata bahari; dan Pengembangan pelabuhan bebas.
8 Kawasan EkonomiKhusus (KEK)
• Mendukungpercepatanpertumbuhan ekonomiIndonesia melaluipeningkatan nilaitambah tinggikomoditas unggulandan pembukaanlapangan pekerjaan
14 Kawasan Industri(KI)
• Kawasan tempatpemusatan kegiatanindustri yang dilengkapi dengansarana dan prasaranapenunjang
4 Kawasan PerdaganganBebas dan Pelabuhan
Bebas (KPBPB)
• Upaya untukmeningkatkanpengembanganindustri manufakturdan industri logistikdengan memanfaatkankawasan alurperdaganganinternasional
8Sumber: RPJMN 2015-2019, Buku III
9Sumber: RPJMN 2015-2019, Buku III
Ada 4 KPBPB yang akan dikembangkan
• KPBPB Sabang (Aceh)• KPBPB Bintan (Kepri)• KPBPB Batam (Kepri)• KPBPB Tanjungpinang (Kepri)• KPBPB Karimun (Kepri)
1
2
3
Sulawesi merupakan wilayah dengan pertumbuhan ekonomitertinggi dalam empat tahun terakhir, sementara Jawa-Bali stagnan
12
2011 2012 2013 2014Papua -0,32 2,68 7,65 4,31Maluku 6,57 7,07 5,81 6,10Nusa Tenggara 0,88 1,96 5,29 5,05Sulawesi 8,54 9,04 7,69 6,88Kalimantan 6,45 5,72 3,93 3,19Jawa-Bali 6,52 6,66 6,38 6,15Sumatera 6,19 5,75 4,98 4,64
-2,00
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
Pert
umbu
han
Eko
nom
idi
7 w
ilay
ah20
11-2
014
Sumber: diolah dari PDRB Provinsi menurut Lapangan Usaha, 2011-2014, BPS
-6,00
-4,00
-2,00
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
2011 2012 2013 2014
Pertumbuhan ekonomi di 15 provinsi pusat pertumbuhan: Sulawesi Tenggara sebagai provinsi dengan pertumbuhantertinggi
Sumber: diolah dari PDRB Provinsi menurut Lapangan Usaha, 2011-2014, BPS
Kawasan Timur Indonesia: Sulteng, Malut, Pabar
PDRB SULTENG menurut Lapangan Usaha: dalam 5 tahun terakhir sektor sektor pertanian, jasa non komersial, pertambangan, perdagangan, dan konstruksimendominasi kontribusi PDRB SULTENG
27/09/2016LD FEB UISumber: diolah dari PDRB Provinsi menurut Lapangan Usaha, 2010-2014, BPS
Sektor yang akan dikembangkan di SULTENG (KEK Palu & KI Palu)
Industri manufaktur Alat berat, otomotif, elektrik
Industri agro Kakao, karet, rumput laut, rotan
Industri pertambangan Nikel, bijih besi, emas
Industri smelter Logistik
PDRB Malut menurut Lapangan Usaha: dalam 5 tahun terakhirsektor sektor pertanian, jasa non komersial, perdagangan, danpertambangan, mendominasi kontribusi PDRB MALUT
Sumber: diolah dari PDRB Provinsi menurut Lapangan Usaha, 2010-2014, BPS
Sektor yang akan dikembangkan di Maluku Utara (KEK Morotai dan KI Buli)
Pariwisata Industri pengolahan ikanBisnis dan logistik Industri smelter ferronikel, stainless steel, downstream stainless steel
PDRB PABAR menurut Lapangan Usaha: dalam 5 tahun terakhir sektor manufaktur, pertambangan, jasa non komersial, dan pertanian mendominasikontribusi PDRB PABAR
19Sumber: diolah dari PDRB Provinsi menurut Lapangan Usaha, 2010-2014, BPS
Sektor yang akan dikembangkan di Papua Barat (KI Teluk Bintuni)
Industri migas dan pupuk
Kawasan Barat Indonesia:Sumut
PDRB SUMUT menurut Lapangan Usaha: dalam 5 tahunterakhir sektor sektor pertanian, manufaktur, perdagangan, dan konstruksi mendominasi kontribusiPDRB SUMUT
Sumber: diolah dari PDRB Provinsi menurut Lapangan Usaha, 2010-2014, BPS
Sektor yang akan dikembangkan di Sumut(KEK Sei Mangke dan KI Kuala Tanjung)
Industri Pengolahan: Sawit, Karet, Pupuk Alumina
Logistik Pariwisata
Indonesia’s contribution to world trade has been decreased over the last five years
Source: author’s calculation from http://stats.oecd.org/index.aspx?datasetcode=eo
-0,100
-0,050
0,000
0,050
0,100
0,150
0,200
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Shar
e
Year
Indonesia's Contribution to World Trade, 2007-2017
Contribution to world trade volume, goods and services expressed in USD
Over the last four years, Indonesia has become net importing country
-10.000.000.000,000
-5.000.000.000,000
0,000
5.000.000.000,000
10.000.000.000,000
15.000.000.000,000
20.000.000.000,000
25.000.000.000,000
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
USD
Year
Indonesia's Net Exports of goods and services, 2007-2017
Net exports of goods and services, value, National Accounts basis, USD
Source: author’s calculation from http://stats.oecd.org/index.aspx?datasetcode=eo
Trade sector is rebounding from declines
Source: author’s calculation from http://stats.oecd.org/index.aspx?datasetcode=eo
Terima Kasih
Suplemen
Proyeksi Nilai Tambah SubsektorManufaktur, 2013-2035 (Rp Milyar HK 2000)
Sumber: 2010-2013 BPS; 2014-2035 estimasi penulis:
Mamin=450000-(450000- 194.063 )*EXP(-0,036*t)
Garmen = 62.077 *EXP(0,021*t)
Furnit = 19.981 *EXP(0,003*t)
Cetak = 27.786 *EXP(0,029*t)
-
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
450.000
500.000
2000
2002
2004
2006
2008
2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034Mamin
Garmen
Furnit
Cetak
Kimia
Semen
Logam
Angkut
Lain
• Kimia =200000-(200000- 85.449 )*EXP(-0,055*t)• Semen =60000-(60000- 19.347 )*EXP(-0,056*t)• Logam = 10.091 *EXP(0,007*t)• Angkut =450000-(450000- 240.032 )*EXP(-0,106*t)• Lainnya= 4.005 *EXP(0,037*t)
-
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
Mamin
Garmen
Furnit
Cetak
Kimia
Semen
Logam
Angkut
Lain
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2007 2013
27,4 27,5
23,4 24,7
22,5 16,9
4,1 4,3
5,6 6,8
8,2 7,7
3,7 5,1
3,3 5,7
Lain
Angkut
Logam
Semen
Kimia
Cetak
Furnit
Garmen
Mamin
27,5 27,8 28,6 28,6
24,7 24,1 23,5 24,6
16,9 16,0 13,4 12,1
4,3 4,2 4,3 4,7
6,8 7,1 7,8 7,8
7,7 8,5 10,3 10,7
5,7 6,1 6,5 6,2
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2013 2015 2025 2035
Lain
Angkut
Logam
Semen
Kimia
Cetak
Furnit
Garmen
Mamin
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
2007 2013
25,3 20,4
32,533,4
22,9 25,3
12,3 13,7
>65
55-64
45-54
35-44
25-34
15-2420,4 19,8 17,1 14,7
33,4 33,0 30,7
28,1
25,3 25,8 28,6
31,2
13,7 14,1 16,3 18,6
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2013 2015 2025 2035
>65
55-64
45-54
35-44
25-34
15-24
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2007 2013
70,659,6
16,4
19,7
9,415,8
D4+
D1-3
SMK
SMA
Max SLP 59,6 57,5 48,2
40,3
19,7 21,5 29,8
36,9
15,8 15,7 15,2 14,8
3,3 3,6 5,1 6,3
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2013 2015 2025 2035
D4+
D1-3
SMK
SMA
Max SLP
Distribusi Pekerja Sektor Manufaktur Menurut Pendidikan
Pekerja laki-laki masihmendominasi sektor manufaktur
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2007 2013
57,5 59,6
42,5 40,4
Perempuan
Laki-laki
59,6 59,9 61,3 62,7
40,4 40,1 38,7 37,3
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2013 2015 2025 2035
Perempuan
Laki-laki
Distribusi Pekerja Sektor Manufaktur Menurut Jenis Kelamin
2007 & 2013 2013-2035
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2007 2013
86,1 85,6
7/8/9 Tenaga Produksi Op Alat Angkutan Dan Pekerja Kasar
5 Tenaga Usaha Jasa
4 Tenaga Usaha Penjualan
3 Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha Dan Tenaga Ybdi
2 Tenaga Kepemimpinan Dan Ketatalaksanaan
1 Tenaga Profesional, Teknisi Dan Tenaga Lain Ybdi
5,1 5,3 6,5 8,1
86,1 85,2 82,5 80,4
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2013 2015 2025 2035
7/8/9 Tenaga Produksi Op Alat Angkutan Dan Pekerja Kasar
5 Tenaga Usaha Jasa
4 Tenaga Usaha Penjualan
3 Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha Dan Tenaga Ybdi
2 Tenaga Kepemimpinan Dan Ketatalaksanaan
1 Tenaga Profesional, Teknisi Dan Tenaga Lain Ybdi
2013-2035
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2007 2013
13,2 9,4
9,98,0
56,8 67,1
9,6 7,8
Pekerja keluarga/tak dibayar
Pekerja bebas non pertanian
Buruh/karyawan/pegawai
Berusaha dg buruh tetap/ dibayar
Berusaha dg buruh TT/tdk dibayar
Berusaha sendiri 9,4 9,1 7,7 6,6
8,0 8,0 7,9 7,7
67,1 68,2 72,9 76,8
7,8 7,3 5,1 3,5
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2013 2015 2025 2035
Pekerja keluarga/tak dibayar
Pekerja bebas non pertanian
Buruh/karyawan/pegawai
Berusaha dg buruh tetap/ dibayar
Berusaha dg buruh TT/tdk dibayar
Berusaha sendiri
2007 & 2013
Source: http://www.oecd.org/global-forum-productivity/country-profiles/indonesia.htm