Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI
TEMPAT KERJA (STUDI PADA SPBU 34.40252)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Muhammad Riza Iqrami
2012120025
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN
Terakreditas Berdasarkan Keputusan BAN PT
No. 227/SK/BAN-P/Ak-XVI/S/XI/2013
BANDUNG
2018
EFFECTIVENESS OF INDUSTRIAL RELATIONS AT WORK
(STUDY AT GAS STATION 34.40252)
UNDERGRADUATE THESIS
Submitted to complete the requirements of
A Bachelor Degree in Economics
By:
Muhammad Riza Iqrami
2012120025
PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY
FACULTY OF ECONOMICS
GRADUATE MANAGEMENT STUDY PROGRAM
Accreditted based on the Decree of BAN PT
No. 227/SK/BAN-P/Ak-XVI/S/XI/2013
BANDUNG
2018
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Efektivitas Pelaksanaan Hubungan Industrial di Tempat Kerja (Studi Pada SPBU 34.40252)
Pembimbing Skripsi,
Oleh:
Muhammad Riza lqrami
2012120025
SKRIPSI
Bandung, Agustus 2018
Ketua Program Sarjana Manajemen,
(Triyana Iskandarsyah, Dra., M.Si.)
Ko-Pembimbing Skripsi,
\
(Sapta Dwikardana, Ph.D.) (Annisaa Novieningtyas, SE., MSM.)
PERNYATAAN
Saya yang bertanda-tangan di bawah ini,
Nama Muhammad Riza Iqrami
T em pat, tanggallahir : Bandung, 5 J anuari 1994
NomorPokok 2012120025
Program studi
Jenis naskah
Manajemen
Skripsi
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TEMP AT KERJA (STUD I P ADA SPBU 34.40252)
Yang telah diselesaikan dibawah bimbingan: Sapta Dwikardana, Ph.D. dan Annisaa Novieningtyas, SE., MSM.
Adalah benar-benar karya tulis saya sendiri; 1. Apa pun yang tertuang sebagai bagian atau seluruh isi karya tulis saya tersebut di
atas dan merupakan karya orang lain (termasuk tapi tidak terbatas pada buku, makalah, surat kabar, internet, materi perkuliahan, karya tulis mahasiswa lain), telah dengan selayaknya saya kutip, sadar atau tafsir dan jelas telah saya ungkap dan tandai
2. Bahwa tindakan melanggar hak cipta dan yang disebut plagiat (plagiarism) merupakan pelanggaran akademik yang sanksinya dapat berupa peniadaan pengakuan atas karya ilmiah dan kehilangan hak kesarj anaan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksa oleh pihak mana pun.
Pasal25 Ayat (2) UU. No 20 Tahun 2003: Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan unruk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terhukti merupakanjiplakan dicahut gelarnya.
Pasal 70: Lulusan yang karya ilmiahnya yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademi, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) terbukti merupakan j iplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 200 juta.
Ban dung,
Dinyatakan tanggal : Agustus 2018 Pembuat pemyataan : ....... ,~~·uu.u
i
ABSTRAK
Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1 No.16 bahwa yang dimaksud
dengan hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku
dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh,
dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kemudian Menurut Kumar (2015) signifikansi dari
hubungan industrial adalah memelihara hubungan industrial yang harmonis untuk
keberlangsungan dan pertumbuhan perusahaan. Hubungan industrial yang baik akan
mendatangkan banyak manfaat bagi perusahaan antara lain peningkatan efisiensi dan
keuntungan bagi perusahaan, menurunkan tingkat turn over serta keuntungan-keuntungan
lainnya. Hubungan inilah yang senantiasa perlu dijaga oleh SPBU 34.40252 dalam
melaksanakan kegiatan usahanya. SPBU 34.40252 merupakan SPBU DODO (Dealer Owned
Dealer Operated) yaitu SPBU yang terletak di Jl.Kopo Bihbul No.88, Kabupaten Bandung.
SPBU 34.40252 beroperasi sejak tanggal 6 Agustus tahun 2007. Dalam perjalanan usahanya,
perusahaan pernah mendapatkan salah satu penghargaan dalam kategori best shift atas
kinerjanya sebagai mitra PT.PERTAMINA dalam industri pengisian bakar minyak umum di
Kabupaten Bandung pada tahun 2007.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali pemahaman tentang pelaksanaan
sistem hubungan industrial di SPBU 34.40252 dan mengkaji bagaiamana efektivitas
pelaksanaan hubungan industrial berdasarkan aturan Undang-Undang Ketenagakerjaan atau
labour legislation yang menyangkut perlindungan hak dan kewajiban pekerja di Indonesia
dan term of employment atau syarat kerja atau peraturan pengaturan hak dan kewajiban
antara pekerja/buruh dan pengusaha yang berlaku bagi perusahaan secara individual sesuai
dengan kondisi perusahaan yang bersangkutan. Metode penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan oleh penulis adalah studi literatur, observasi, serta wawancara. .
Hasil penelitian menunjukan bahwa efektivitas pelaksanaan hubungan industrial
perusahaan belum sepenuhnya efektif dikarenakan masih adanya kesenjangan antara praktik
pelaksanaan hubungan industrial dengan peraturan perundang-undangan pemerintah.
Hubungan industrial di SPBU 34.40252 belum efektif terlihat dari kurangnya komunikasi,
koordinasi dan pemahaman karyawan terhadap peraturan perusahaan sehingga menyebabkan
karyawan tidak mendapatkan hak-haknya serta tidak menjalankan beberapa kewajibannya.
Kata Kunci :
Hubungan Industrial, Man Power Marketing, Man Power Management, Labour Legislation,
Term of Employment
ii
ABSTRACT
According to Law No. 13, Year 2003 article 1
number 16 that means industrial relations is a system of relationships formed between actors
in the production process of goods and / or services consisting of entrepreneurs, workers /
laborers and the government based on the values of Pancasila and the Constitution of the
State of the Republic of Indonesia (UU Dasar Negara Indonesia Tahun 1945). According to
Kumar (2015), the significance of industrial relations is to maintain harmonious industrial
relations for the sustainability and growth of the company. Good industrial relations will
bring many benefits to the company, including increasing efficiency and profits for the
company, reducing turnover rates and other benefits. It is this relationship that always needs
to be maintained by the gas station 34,40252 in carrying out its business activities. SPBU
34.40252 is a DODO filling station (Dealer Owned Dealer Operated) which is a gas station
located at Jl.Kopo Bihbul No.88, Kabupaten Bandung. SPBU 34.40252 operates since
August 6, 2007. In the course of its business, the company has received one award in the best
shift category for its performance as a partner of PT.PERTAMINA in the general oil
refueling industry in Bandung Regency in 2007.
The purpose of this study is to explore the understanding of the implementation of industrial
relations system at gas stations 34.40252 and to examine how effectiveness of the
implementation of industrial relations based on the rules of Labor Law or labor legislation
concerning the protection of workers' rights and obligations in Indonesia and term of
employment regulation of rights and obligations between workers / laborers and employers
that apply to companies individually according to the conditions of the company concerned.
The research method used in this study is a qualitative descriptive research method. Data
collection techniques used by the authors are literature study, observation, and interviews. .
The results of the study show that the effectiveness of the company's industrial relations
implementation has not been fully effective due to the gap between the practice of industrial
relations and government regulations. Industrial relations at gas stations 34.40252 have not
been effectively seen from the lack of communication, coordination and understanding of
employees against company regulations that cause employees do not get their rights and not
run some of its obligations.
Keywords :
Industrial Relations, Man Power Marketing, Man Power Management, Labor Legislation,
Term of Employment
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TEMPAT
KERJA (STUDI PADA SPBU 34.40252). Proses penyusunan skripsi ini ditujukan
untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) di
Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Fakultas Ekonomi, Program Studi
Manajemen.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, bimbingan,
dan doa dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung baik bersifat
moral dan materil. Oleh karena itu, penulis hendak menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai dan membimbing
penulis hingga skripsi ini dapat diselesaikan.
2. Kedua orang tua , kakak dan adik penulis yang selalu memberikan semangat,
dorongan, serta motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi ini
berlangsung baik moral maupun materil.
3. Bapak Sapta Dwikardana, Ph.D. selaku dosen pembimbing yang selalu dan tanpa
lelah membantu juga membimbing penulis, Terima kasih atas waktu dan
kesabaran yang telah diberikan.
4. Bapak Prof. Dr. Hamfri Djajadikerta, Drs., Ak., MM. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan Bandung.
5. Ibu Triyana Iskandarsyah, Dra., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan Bandung.
6. Ibu Annisaa Novieningtyas, SE., MSM. selaku dosen ko-pembimbing yang tanpa
lelah dan selalu membantu juga memberikan dukungan dalam membimbing dari
awal sampai akhir proses pembuatan skripsi ini.
7. Bapak Agus Hasan Putra A., Drs., Msi., selaku dosen pembimbing, yang selalu
memberikan waktu disela kesibukannya untuk membimbing penulis dalam
menyelesaikan studi di Universitas Katolik Parahyangan, selalu memberikan
inspirasi, motivasi, dan bimbingan kepada penulis.
iv
8. Seluruh dosen dan staff Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan yang
tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih karena telah membantu penulis
selama masa perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.
9. Kepada Seluruh pegawai dan owner dari SPBU 34.40225 yang kooperatif dalam
memberikan data dalam penyusunan skripsi.
10. Keluarga besar dabul diantaranya Rakean, Rizal, Benny, Adnan, Luthfi, Rafdi,
Leo, Ignatius , Bimo, Prana, Riadi, Bintang, Haidar, Puja, dan Karim yang
mendukung dan menyemangati untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Kepada Faisal, Alfa, Desti, Sybill, Adizar,Dio dan Arista selaku teman penulis
yang selalu membantu dan menyemangati penulis di semester akhir agar dapat
menyelesaikan skripsi ini.
12. Amel selaku sahabat penulis yang selalu mendengarkan dan memberikan
semangat agar dapat menyelesaikan skripsi ini.
13. Adik, Angga, Eric selaku sahabat penulis yang selalu menemani penulis untuk
segera menyelesaikan skripsi ini.
14. Seluruh keluarga besar dari Manajemen UNPAR, yang merupakan teman-teman
seperjuangan dari penulis.
15. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun telah mendoakan,
mendukung, dan membantu penulis baik dalam masa perkuliahan maupun proses
dalam penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan
mengingat terbatasnya pengalaman dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis berharap
agar skripsi ini dapat memberikan manfaat dan pembelajaran bagi berbagai pihak,
khususnya bagi mereka yang melakukan penelitian sejenis.
Bandung, 3 Agustus 2018
Muhammad Riza Iqrami
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
1.5 Kegunaan Penelitian-Kontribusi Penelitian ................................................. 6
1.6 Kerangka Penelitian ...................................................................................... 7
1.7 Sistematika Penulisan .................................................................................... 8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 10
2.1 Hubungan Industrial .................................................................................... 10
2.2 Subjek Hubungan Industrial ........................................................................ 10
2.3 Prinsip Hubungan Industrial ........................................................................ 11
2.4 Ruang Lingkup Hubungan Industrial .......................................................... 12
2.5 Efektivitas Hubungan Industrial .................................................................. 14
2.6 Kesimpulan .................................................................................................. 15
BAB 3 METODE DAN OBJEK PENELITIAN ....................................................... 16
3.1 Metode Penelitian ........................................................................................ 16
3.2 Operasionalisasi Variabel ............................................................................ 16
3.3 Jenis dan Sumber Data ................................................................................ 17
3.3.1 Data Primer .......................................................................................... 17
3.3.2 Data Sekunder ...................................................................................... 17
3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 17
3.5 Analisis data ................................................................................................ 18
3.5.1 Intrepretasi dan Pembahasan ..................................................................... 19
3.6 Alur Penelitian ................................................................................................. 19
vi
3.7 Objek Penelitian .......................................................................................... 24
BAB 4 PEMBAHASAN ............................................................................................ 26
4.1 Pelaksanaan Man Power Marketing ................................................................ 26
4.1.1 Matriks Man Power Marketing ................................................................ 31
4.2 Pelaksanaan Man Power Management ............................................................ 38
4.2.1 Matriks Man Power Management ............................................................. 46
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 51
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 51
5.2 Saran ................................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 54
LAMPIRAN............................................................................................................... 56
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................... 80
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ........................................................................ 17
Tabel 4.1 Matriks Man Power Marketing Berdasarkan Isi Peraturan Perusahaan . 31
Tabel 4.2 Matriks Man Power Management Berdasarkan Isi Peraturan Perusahaan
.................................................................................................................................... 46
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 7
Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian ........................................................................... 23
Gambar 3.2 Struktur Organisasi SPBU 34.40252 ..................................................... 25
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1 No.16 bahwa yang
dimaksud dengan hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk
antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur
pengusaha, pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kemudian
(Khakim, 2009) menjelaskan, istilah hubungan industrial merupakan terjemahan dari
labour relation atau hubungan perburuhan. Seiring dengan perkembangan dan
kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa masalah hubungan kerja antara
pekerja/buruh dan pengusaha ternyata juga menyangkut aspek-aspek lain yang luas.
Kemudian menurut (Simanjuntak, 2011) hubungan industrial adalah hubungan antara
semua pihak yang terkait atau berkepentingan atas proses produksi barang atau
pelayanan jasa di suatu perusahaan.
Menurut Kumar (2015) signifikansi dari hubungan industrial adalah
memelihara hubungan industrial yang harmonis untuk keberlangsungan dan
pertumbuhan perusahaan. Hubungan industrial yang baik akan mendatangkan banyak
manfaat bagi perusahaan antara lain peningkatan efisiensi dan keuntungan bagi
perusahaan, menurunkan tingkat turn over serta keuntungan-keuntungan lainnya.
Secara hubungan industrial yang baik bermanfaat untuk membangun demokrasi
industri, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, meningkatkan moral tenaga
kerja, mengoptimalkan sumber daya, meningkatkan keadilan, dan memfasilitasi
inovasi dan perubahan.
Dari pemaparan di atas, hubungan yang tercipta antara pengusaha dan pekerja
senantiasa perlu dipelihara dan dikembangkan dalam rangka terjaminnya
kepentingan dari semua pihak. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan hubungan yang
aman, harmonis, dinamis dan berkeadilan antara semua unsur yang berkepentingan
tersebut sehingga dapat meningkatkan produktivitas usaha. Untuk mewujudkan
pelaksanaan hubungan industrial di Indonesia, semua pihak yang berkepentingan
2
harus bersama sama mendukung keberhasilan dan kelangsungan perusahaan dengan
memahami prinsip-prinsip hubungan industrial.
Menurut (Simanjuntak, 2011), prinsip hubungan industrial harus didasarkan
pada pemahaman bahwa semua pemangku kepentingan (stakeholders) mempunyai
kepentingan bersama atas keberhasilan dan kelangsungan perusahaan. Menurut
Kumar (2015) tujuan dari terciptanya hubungan industrial adalah untuk
meningkatkan pemahaman dan kerjasama antara pengusaha dan tenaga kerja,
membangun saluran komunikasi antara karyawan dan tenaga kerja, menjamin
kontribusi konstruktif serikat buruh, menjaga kepentingan tenaga kerja dan
manajemen, meningkatkan moral dan disiplin tenaga kerja, menjamin kondisi
lingkungan kerja serta penetapan gaji yang layak. Lebih jauh, terciptanya hubungan
industrial yang baik dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara (Kumar,
2015).
Hubungan industrial menurut Kumar (2015) dipengaruhi oleh struktur
organisasi, gaya kepemimpinan, perilaku individu dalam perusahaan, lingkungan
politik, lingkungan teknis dan ekonomi, serta sikap dan pola pikir. Kemudian
(Simanjuntak, 2011) mengemukakan bahwa untuk menerapkan prinsip-prinsip
hubungan industrial di perusahaan, diperlukan sarana dan lembaga yaitu :
1. Peraturan Perusahaan,
2. Lembaga Bipartit,
3. Serikat Pekerja,
4. Perjanjian Kerja Bersama,
5. Asosiasi Pengusaha,
6. Lembaga Tripartit,
7. Majelis Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial,
8. Hukum Ketenagakerjaan
9. Pendidikan Hubungan Industrial
Sarana hubungan industrial juga diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun
2003 Pasal 103 yaitu :
1. Serikat Pekerja/serikat buruh
2. Organisasi pengusaha
3. Lembaga kerja sama bipartit
3
4. Lembaga kerja sama tripartit
5. Peraturan Perusahaan
6. Perjanjian kerja bersama
7. Peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan; dan
8. Lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial
Semua sarana dan lembaga hubungan industrial yang tertera diatas diatur
dasar hukumnya melalui Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia sampai saat ini. Dikutip dari (Lucky,
2012) pada prinsipnya peraturan ketenagakerjaan yang dibuat oleh pemerintah
seharusnya menjadi dasar bagi perumusan kebijakan ketenagakerjaan di tempat
produksi. Namun, sulitnya mengimplementasikan berbagai peraturan
ketenagakerjaan yang dibuat oleh pemerintah untuk kemudian dapat diterapkan
sebagai dasar bagi perumusan kebijakan ketenagakerjaan pada tingkatan produksi
menjadi salah satu dinamika di dalam sistem hubungan industrial di Indonesia.
Peraturan perusahaan merupakan salah satu sarana hubungan industrial yang
bertujuan untuk menjamin keseimbangan antara hak dan kewajiban bagi pekerja
maupun pengusaha. Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Koperasi No. 02/MEN/1976 menyatakan bahwa:
eraturan perusahaan adalah suatu peraturan yang dibuat oleh pimpinan perusahaan
yang memuat ketentuan-ketentuan tentang syarat-syarat kerja yang berlaku pada
perusahaan yang bersangkutan dan memuat tata tertib perusahaan
Kemudian Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan juga
memberikan pengertian:
eraturan perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha
yang memuat syarat-syarat kerja serta tata tertib perusahaan .
Ketentuan yang dimuat dalam peraturan perusahaan mengacu pada dan tidak boleh
rendah dari ketentuan yang diatur dalam undang-undang, peraturan pemerintah dan
peraturan perundang-undangan lainnya (Simanjuntak, 2011).
Kemudian
hubungan industrial secara garis besarnya dibedakan menjadi dua, yaitu masalah man
4
power marketing dan masalah man power management
lingkup hubungan industrial, baik yang menyangkut masalah man power marketing
dan masalah man power management akan selalu membahas syarat-syarat kerja
dengan segala permasalahan dan pemecahannya
Sebagai salah satu sarana hubungan industrial, peraturan perusahaan
merupakan landasan terwujudnya hubungan industrial yang harmonis karena segala
ketentuan dasar mengenai hak dan kewajiban bagi pekerja dan pengusaha, serta
syarat kerja dan ketentuan pokok mengenai tata tertib perusahaan tercantum.
Berdasarkan pemaparan diatas maka penulis tertarik untuk mengetahui
bagaimanakah sebuah perusahaan menjalankan sistem hubungan industrial dalam
kegiatan usahanya berdasarkan sebagaimana telah diatur dalam perundang-
undangan di Indonesia.
1.2 Identifikasi Masalah
SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum) merupakan
prasarana umum yang disediakan oleh PT. Pertamina untuk masyarakat luas
guna memenuhi kebutuhan bahan bakar. SPBU 34.40252 SPBU DODO
(Dealer Owned Delaer Operated) merupakan SPBU murni milik perseorangan
dimana segala hal mengenai manajemen perusahaan dikelola oleh
perseorangan atau badan usaha. Kemudian dengan berlakunya Undang-Undang
No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, segala pihak baik pengusaha dan
pekerja perlu menciptakan sebuah hubungan yang harmonis yang tidak
bertentangan dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Undang-Undang No.
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerajaan sendiri bertujuan untuk menunjang
dan menjamin pembangunan ketenagakerjaan sehingga seluruh pekerja dan
pengusaha terpenuhi atas hak-hak dan kewajibannya serta secara bersama-sama
mewujudkan kondisi yang kondusif bagi setiap pihak yang terlibat . Hal ini
pula yang ingin perusahan wujudkan dalam kelangsungan kegiatan usaha
khususnya bagi SPBU 34.40252.
Kemudian peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur sebagai
langkah awal dalam penelitian ini untuk dapat mengetahui bagaimana
pemahaman pihak manajemen SPBU tentang sistem hubungan industrial.
5
Hasilnya peneliti menemukan beberapa gejala yang dapat mendasari penelitian
ini, yaitu :
1. Pihak manajemen SPBU 34.40252 belum memahami apa yang dimaksud
dengan sistem hubungan industrial.
2. Peneliti menemukan bahwa isi peraturan perusahaan yang tercantum
belum sesuai dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
3. Peneliti menemukan bahwa perjanjian kerja yang diterapkan oleh
perusahaan belum sesuai dengan Pasal 54 Undang-Undang
Ketenagakerjaan.
Berdasarkan temuan tersebut diketahui bahwa perusahaan belum memiliki
pemahaman tentang hubungan industrial didalam kegiatan usahanya. Selanjutnya
menurut Nayar (1985) konsep efektivitas hubungan industrial didefinisikan sebagai
maksimalisasi tujuan dari para stakeholders dan meminimalisir konflik yang terjadi
dalam perusahaan. Untuk mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 perusahaan harus
mengaplikasikan norma kerja atau labour legislation yang diatur dalam Undang-
Undang Ketenagakerjaan dan syarat kerja atau term of employment yang tertuang
dalam peraturan perusahaan.
Berdasarkan pemaparan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul
(Studi
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pelaksanaan sistem hubungan industrial di SPBU 34.40252?
2. Bagaimanakah efektivitas pelaksanaan hubungan industrial di SPBU
34.40252?
6
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penulis menentukan tujuan penelitian
ini sebagai berikut:
1. Untuk menggali pemahaman tentang pelaksanaan sistem hubungan
industrial di SPBU 34.40252
2. Untuk mengkaji efektivitas pelaksanaan hubungan industrial berdasarkan
peraturan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang menyangkut
perlindungan hak dan kewajiban pekerja di SPBU 34.40252
1.5 Kegunaan Penelitian-Kontribusi Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperkaya referensi pembaca mengenai
hubungan industrial. Hasil penelitian ini diharapkan dapat:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman penulis tentang
hubungan industrial di Indonesia. Kemudian memberikan gambaran mengenai
praktik pelaksanaan hubungan industrial yang efektif dan menjadi media untuk
menambah ilmu pengetahuan penulis didalam bidang kajian manajemen insani.
2. Bagi Perusahaan
Penulis berharap penelitian ini dapat berguna bagi pelaku usaha di bidang
pengisian bahan bakar umum, khususunya untuk SPBU 34.40252 dalam
melaksanakan kegiatan bisnisnya dengan memperhatikan bagaimana penerapan
hubungan industrial yang berlaku di Indonesia yang diharapkan dari hasil penelitian
ini perusahaan dapat membenahi segala kekurangan yang diperlukan dalam
menjalankan kegiatan usahanya dengan memperhatikan segala hal yang
berhubungan dengan hubungan industrial khususnya didalam perusahaan agar
terciptanya sebuah hubungan industrial yang harmonis antara pengusaha dan
pekerja.
3. Bagi Kalangan Akademisi
7
Penulis berharap penelitian ini berguna untuk kalangan akademisi dalam
pengetahuan dan penerapannya yang berkaitan dengan topik hubungan industrial
dalam kegiatan usaha di Indonesia, serta diharapkan dapat menjadi referensi bagi
kalangan akademis di dalam penelitian-penelitian berikutnya yang relevan serta
diharapkan dapat diperbaiki dan disempurnakan kelemahan-kelemahan yang muncul
dalam penelitian ini dan pada penelitian berikutnya yang berkaitan dengan topik
hubugan industrial.
1.6 Kerangka Penelitian
Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran
Sumber : Pengolahan peneliti dari berbagai literatur
Untuk mengkaji efektivitas pelaksanaan hubungan industrial di SPBU
34.40252, penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Heidjrahman dalam
Haryani (2002) mengenai aspek-aspek pelaksanaan hubungan industrial yang terdiri
dari man power marketing atau penentuan syarat-syarat kerja yang akan diterapkan
dalam pelaksanaan ikatan kerja yang ada dan masalah man power management atau
pelaksanaan syarat-syarat kerja dan berbagai permasalahan serta pemecahannya.
Dimana secara umum man power marketing membahas penentuan syarat-syarat kerja
8
yang akan diterapkan dalam pelaksanaan ikatan kerja yang ada. Proses ini setelah
pekerja/buruh dinyatakan diterima oleh pihak perusahaan. Penentuan syarat-syarat
kerja ini dapat dilaksanakan oleh pekerja/buruh secara individu maupun oleh wakil-
wakil pekerja/buruh yang tergabung dalam organisasi pekerja/ organisasi buruh
(Heidjrahman dalam Haryani 2002). Jenis-jenis syarat kerja yang dimaksud di atas,
misalnya jam kerja, hari kerja, tempat kerja, upah, jaminan sosial, dan lain-lain
(Heidjrahman dalam Haryani 2002).
Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis mengidentifikasi syarat-syarat
kerja atau man power marketing yang tertuang di dalam isi peraturan perusahaan
yang mengandung aspek pengupahan, jaminan sosial, waktu kerja, K3, organisasi
pekerja, penyelesaian perselisihan dibandingkan dengan pelaksanaan syarat-syarat
kerja atau man power management di dalam kegiatan perusahaan melalui wawancara
dengan narasumber yang telah bekerja paling lama berdasarkan jenis pekerjaan yang
ada di dalam perusahaan yaitu security, office boy, operator, dan pengawas.
Pertimbangannya lebih pada kemampuan sampel (informan) untuk memasok
informasi selengkap mungkin untuk mendukung pengumpulan data. Selanjutnya
efektivitas pelaksanaan hubungan industrial akan dikaji dari kesesuaian aspek norma
kerja (labour legilsation) atau pengaturan hak dan kewajiban bagi pekerja/buruh dan
pengusaha atau pimpinan perusahaan yang tertuang dalam peraturan perundang-
undangan yaitu Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang
dan syarat kerja (term of employment) yaitu peraturan perusahaan sehingga peneliti
dapat menarik kesimpulan untuk mendeskripsikan bagaimana efektivitas
pelaksanaan hubungan di perusahaan tersebut.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I berisi latar belakang terjadinya permasalahan yang terjadi di SPBU 34.40252.
Dituliskan juga rumusan masalah yang berisi batasan-batasan masalah untuk
membatasi jangkauan penelitian. Tujuan dan kegunaan penelitian dipaparkan agar
pembaca dapat mengerti maksud dilakukannya penelitian. Terdapat juga kerangka
penelitian yang memaparkan teori yang digunakan penulis serta sistematika
penulisan laporan penelitian.
9
BAB II berisi teori-teori yang menjadi dasar dari penelitian dan digunakan untuk
menjawab masalah-masalah yang ada dalam rumusan masalah pada BAB I.
BAB III berisi metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian. Metode
penelitian berisi teknik pengumpulan data, jumlah data yang dikumpulkan, dan
langkah-langkah penelitian. Dalam bab ini juga disertakan penjelasan mengenai
objek penelitian.
BAB IV berisi hasil dan pembahasan penelitian. Terdapat hasil deskriptif beserta
dengan analisis yang merupakan hasil pemikiran dan pengolahan penulis.
BAB V berisi kesimpulan serta saran akhir mengenai pandangan penulis terhadap
permasalahan yang terjadi di SPBU 34.40252