10
TENGGELAM Adalah kematian akibat perendaman dalam cairan dan termasuk jenis mati lemas (asfiksia) oleh karena jalan napas terhalang air / cairan, yang terhisap masuk ke jalan napas sampai ke alveoli paru-paru. Jenis mati tenggelam berdasarkan posisinya Submerse drowning adalah mati tenggelam dengan posisi sebagian tubuh mayat masuk ke dalam air, seperti bagian kepala mayat. Immerse drowning adalah mati tenggelam dengan posisi seluruh tubuh mayat masuk ke dalam air.

TENGGELAM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

forensik

Citation preview

Page 1: TENGGELAM

TENGGELAM

Adalah kematian akibat perendaman dalam cairan dan termasuk jenis mati lemas

(asfiksia) oleh karena jalan napas terhalang air / cairan, yang terhisap masuk ke jalan napas

sampai ke alveoli paru-paru.

Jenis mati tenggelam berdasarkan posisinya

• Submerse drowning adalah mati tenggelam dengan posisi sebagian tubuh mayat masuk

ke dalam air, seperti bagian kepala mayat.

• Immerse drowning adalah mati tenggelam dengan posisi seluruh tubuh mayat masuk ke

dalam air.

Jenis mati tenggelam berdasarkan penyebabnya

• Dry drowning adalah mati tenggelam dengan inhalasi sedikit air

– Spasme laring (menimbulkan asfiksia).

Page 2: TENGGELAM

– Vagal reflex / cardiac arrest / kolaps sirkulasi.

• Wet drowning adalah mati tenggelam dengan inhalasi banyak air.

– Asfiksia.

– Fibrilasi ventrikel pada kasus tenggelam dalam air tawar.

– Edema paru pada kasus tenggelam dalam air asin (laut)

Mekanisme kematian pada korban tenggelam yaitu dapat meliputi asfiksia akibat spasme

laring, asfiksia karena gagging dan choking, refleks vagal, fibrilasi ventrikel (dalam air tawar)

dan edema pulmoner (dalam air asin).

Proses kejadian pada tenggelam :

- Berat jenis tubuh lebih besar dibandingkan air sehingga mayat tenggelam. Setelah 2-3

hari proses pembentukan terbentuk gas, maka mayat akan terapung

- Kemudian proses pembusukan terus berjalan hingga 1 minggu, perut akan meletus dan

mayat akan tenggelam kembali

- Tenggelam di air tawar

Pada keadaan ini terjadi absorbsi cairan yang masif karena konsentrasi elektrolit

dalam air tawar lebih rendah daripada konsentrasi dalam darah, makan akan terjadi

hemodilusi darah, air masuk ke dalam aliran darah sekitar alveoli dan mengakibatkan

pecahnya sel darah merah.

Akibat pengenceran darah yang tejadi, tubuh mencoba mengompensasi dengan

melepaskan ion kalium dari serabut otot jantung sehingga kadar ion kalium dalam plasma

meningkat, terjadi perubahan keseimbangan ion kalium dan kalsium dalam serabut otot

jantung dapat mendorong terjadinya fibrilasi ventrikel dan penurunan tekanan darah,

yang kemudian menyebabkan timbulnya kematian akibat anoksia otak. Kematian terjadi

dalam waktu 5 menit.

Page 3: TENGGELAM

- Tenggelam di air asin (hipertonik)

Konsentrasi elektrolit cairan air asin lebih tinggi daripada dalam darah, sehingga

air akan ditarik dari sirkulasi pulmonal ke dalam jaringan interstisial paru yang akan

menimbulkan edema pulmoner, hemokonsentrasi, hipovolemi dan kenaikan kadar

magnesium dalam darah. Hemokonsentrasi akan mengakibatkan sirkulasi menjadi lambat

dan menyebabkan terjadinya payah jantung. Kematian terajadi kira-kira dalam waktu 8-9

menit setelah tenggelam.

Pemeriksaan luar yang dilakukan pada korban tenggelam akan ditemukan :

• Kulit tubuh mayat terasa basah, dingin, pucat dan pakaian basah.

• Lebam mayat biasanya sianotik kecuali mati tenggelam di air dingin berwarna merah

muda.

• Kulit telapak tangan / telapak kaki mayat pucat (bleached) dan keriput (washer woman's

hands/feet).

• Kadang-kadang terdapat cutis anserine / goose skin pada lengan, paha dan bahu mayat.

• Terdapat buih putih halus pada hidung atau mulut mayat (scheumfilz froth) yang bersifat

melekat.

• Bila mayat kita miringkan, cairan akan keluar dari mulut / hidung.

• Bila terdapat cadaveric spasme maka kotoran air / bahan setempat berada dalam

genggaman tangan mayat

Pemeriksaan dalam pada korban tenggelam akan ditemukan :

• Paru-paru mayat membesar dan mengalami kongesti.

• Saluran napas mayat berisi buih. Kadang-kadang berisi lumpur, pasir, atau rumput air.

• Lambung mayat berisi banyak cairan.

Page 4: TENGGELAM

• Benda asing dalam saluran napas masuk sampai ke alveoli.

• Organ dalam mayat mengalami kongesti.

Tanda intravitalitas pada korban tenggelam adalah sebagai berikut :

• Cadaveric spasme.

• Perdarahan pada liang telinga tengah mayat.

• Benda air (rumput, lumpur, dan sebagainya) dapat kita temukan dalam saluran

pencernaan dan saluran pernapasan mayat.

• Ada bercak Paltauf di permukaan paru-paru mayat.

• Berat jenis darah pada jantung kanan berbeda dengan jantung kiri.

• Ada diatome pada paru-paru atau sumsum tulang mayat.

• Tanda asfiksia tidak jelas, mungkin ada Tardieu's spot di pleura mayat. Pada kasus mati

tenggelam (drowning), dapat kita temukan tanda-tanda adanya kekerasan berupa luka

lecet pada belakang kepala, siku, lutut, jari-jari tangan, atau ujung kaki mayat.

Pemeriksaan khusus yang dilakukan pada korban tenggelam adalah sebagai berikut:

• Percobaan Paru (lonsef proef)

– Kegunaannya untuk mencari benda asing (pasir, lumpur, tumbuhan, telur cacing)

dalam getah paru-paru mayat. Syarat melakukannya adalah paru-paru mayat harus

segar / belum membusuk.

– Cara melakukan percobaan getah paru (lonsef proef) yaitu permukaan paru-paru

dikerok (2-3 kali) dengan menggunakan pisau bersih lalu dicuci dan iris

permukaan paru-paru. Kemudian teteskan diatas objek gelas. Syarat sediaan harus

sedikit mengandung eritrosit. Evaluasi sediaan yaitu pasir berbentuk kristal,

Page 5: TENGGELAM

persegi dan lebih besar dari eritrosit. Lumpur amorph lebih besar daripada pasir,

tanaman air dan telur cacing.

– Hasil percobaan getah paru dan interpretasinya adalah :

• Hasilnya positif dan tidak ada sebab kematian lain.

Korban mati karena tenggelam

• Hasilnya positif dan ada sebab kematian lain.

Korban mati karena tenggelam

Korban mati karena sebab lain

• Hasilnya negatif.

Korban mati dahulu sebelum tenggelam

Korban tenggelam dalam air jernih

Korban mati karena vagal reflex

• Pemeriksaan Diatome

– Untuk mencari ada tidaknya diatome dalam paru-paru mayat. Diatome merupakan

ganggang bersel satu dengan dinding dari silikat. Syaratnya paru-paru harus

masih dalam keadaan segar, yang diperiksa bagian kanan perifer paru-paru, dan

jenis diatome harus sama dengan diatome di perairan tersebut.

– Cara melakukan pemeriksaan diatome yaitu ambil jaringan paru-paru bagian

perifer (100 gr) lalu masukkan ke dalam gelas ukur dan tambahkan H2SO4.

Biarkan selama 12 jam kemudian panaskan sampai hancur membubur & berwarna

hitam. Teteskan HNO3 sampai warna putih lalu sentrifus hingga terdapat endapan

hitam. Endapan kemudian diambil menggunakan pipet lalu teteskan diatas objek

gelas. Interpretasi pemeriksaan diatome yaitu bentuk atau besarnya bervariasi

dengan dinding sel bersel 2 dan ada struktur bergaris di tengah sel.

Page 6: TENGGELAM

– Positif palsu pada pencari pasir dan pada orang dengan batuk kronik. Untuk hepar

atau lien, tidak akurat karena dapat positif palsu akibat hematogen dari

penyerapan abnnormal gastrointestinal.

• Penentuan Berat Jenis Plasma

– Bertujuan untuk mengetahui adanya hemodilusi pada air tawar atau adanya

hemokonsentrasi pada air laut dengan menggunakan CuSO4. Normal 1,059

(1,0595-1,0600); air tawar 1,055; air laut 1,065.

– Interpretasinya ditemukan darah pada larutan CuSO4 yang telah diketahui berat

jenisnya.

• Pemeriksaan Kimia Darah (Gettler Test)

– Bertujuan untuk memeriksa kadar NaCl dan kalium.

– Interpretasinya adalah korban yang mati tenggelam dalam air tawar, mengandung

Cl lebih rendah pada jantung kiri daripada jantung kanan. Kadar Na menurun dan

kadar K meningkat dalam plasma.

– Korban yang mati tenggelam dalam air laut, mengandung Cl lebih tinggi pada

jantung kiri daripada jantung kanan. Kadar Na meningkat dan kadar K sedikit

meningkat dalam plasma.

• Percobaan Histopatologi

– Pada pemeriksaan histopatologi dapat kita temukan adanya bintik perdarahan di

sekitar bronkioli yang disebut Partoff spot

PERBEDAAN MATI TENGGELAN DI AIR LAUT DAN AIR TAWAR

Air laut Air Tawar

Page 7: TENGGELAM

Paru paru besar dan berat

Basah

Bentuk besar kadang overlapping

Ungu biru dan permukaan licin

Krepitasi tidak ada

Busa sedikit dan banyak cairan

Dikeluarkan dari torak akan

mendatad dan ditekan akan

menjadi cekung

Paru-paru besar dan ringan

Relatif ringan

Bentuk biasa

Merah pucat dan emfisematous

Krepitasi ada

Busa banyak

Dikeluarkan dari toraks tapi

kempes

Mati dalam 5-10 menit, 20

ml/kgBB

Mati dalam 5 menit, 40 ml.kgBB

Darah:

1. BJ 1,0595 -1,0600

2. Hipertonik

3. hemokonsentrasi dan

edema paru

4. hipokalemia

5. hipernatremia

6. hiperklorida

Darah:

1. BJ 1,055

2. hipotonik

3. hemodilusi/hemolisis

4. hiperkalemia

5. hiponatremia

6. hipoklorida

Resusitasi lebih mudah Resusitasi aktif

Tranfusi dengan plasma Tranfusi dengan PRC