33
Diambil dari Slide Praktikum Tahun lalu, Foto sediaan mikroskop, dan penjelasan dari Ibu Hendri Astuty saat menjadi tutor kel. 2

Tentir Parasiotologi 2

Embed Size (px)

Citation preview

  • Diambil dari Slide Praktikum Tahun lalu, Foto

    sediaan mikroskop, dan penjelasan dari

    Ibu Hendri Astuty saat menjadi tutor kel. 2

  • TUJUAN PRAKTIKUM Mengenal parasit oportunistik yang menjadi

    penyulit pada penderita dengan

    imunodefisiensi (sep penderita AIDS)

    Mengetahui bentuk infektif dan diagnostik

    parasit oportunistik

    Mengetahui cara pemeriksaan sediaan apus

    darah untuk penegakan diagnosis

  • PEKERJAAN SENDIRI

    - Melakukan sediaan hapus darah tebal dan tipis

  • Sediaan darah

    tebal

  • Untuk membuat sediaan darah tipis, Ambil kaca objek yg lain kemudian tempelkan ujungnya ke tetes darah dengan sudut 45 derajat sampai darah tsb menyebar sepanjang sisi lebar kaca objek

    Kemudian geser keca objek dg cepat k arah yg berlawanan dg darah tetes tebal sehingga didapatkan sediaan hapus (spt bentuk lidah)

    Keringkan sediaan darah secara alami

  • Setelah kering, sediaan darah tipis difiksasi dengan methanol. Jangan sampai terkena sediaan darah tebal.

    Letakkan pada rak dengan posisi darah berada di atas. Warnai dengan larutan Giemsa 3 %. Tunggu 30 menit

    Bilas dengan air mengalir

    Keringkan dan lihat di bawah mikroskop

  • BENTUK PRAKTIKUM

    DEMONSTRASI ( 3 set): 8 sediaan

    1. Cryptosporidium parvum

    4 manifestasi klinis: diare sep. kolera, diare kronis,

    diare intermiten, diare transient

    2. Isospora belli diare persisten sekretori (sangatcair)

    3. Strongyloides stercoralis hiperinfeksi

  • Manifestasi KlinisCryptosporodium sp Isospora belli

    Menyebabkan diare

    Dapat menginfeksi orang yg imunokompeten dan imunokompromise.

    Jika menginfeksi individu imunokompeten tdk dapat sembuh sendiri

    Menyebabkan infeksi yang berat dan fatal pada individu yang imunokompromise

    Menyebabkan diare

    Dapat menginfeksi orang yg imunokompeten dan imunokompromise.

    Jika menginfeksi individu imunokompeten dapat sembuh sendiri

    Menyebabkan infeksi yang berat tetapi tidak fatal pada individu yang imunokompromise

  • 1. OOKISTA Cryptosporidium parvum(Modified Acid Fast stain)

    Bentuk bulat , diameter 4-5 um

    Ookista berwarna pink merah

    berisi granula yang

    warnanya lebih gelap

    Ookista matang berisi

    4 sporozoit

  • Sediaan dari mikroskop

  • 2. OOKISTA Isospora belli (Modified Acid Fast stain / MAF stain)

    Ookista lonjong / elips: 25 33 um

    berisi 1 2 sporoblast/sporont

    Dinding berlapis dua, rata dan

    tidak berwarna

    Pada MAF stain: ookista

    merah muda dan sporoblast

    merah terang

  • Sediaan dari mikroskop

  • 3. OOKISTA Isospora belli (Pewarnaan Lugol)

    Bentuk lonjong /elips (25-33 um)

    berisi 1 2 sporoblast

    Dinding berlapis dua, rata dan

    tidak berwarna

    Pada tinja segar ditemukan

    bentuk imatur berisi 1 sporoblast

  • Sediaan Mikroskopis

  • D BPP ada no. 4 mengenai Strongiloides stercoralis betina yang bentuk parasiter. Namun, saat praktikum tidak ditunjukkan sediaan morfologi ini.

  • Manifestasi Strongiloides stercoralis Infeksi langsung

    Telur cacing dikeluarkan melalui tinja telur di lingkungan berubah menjadi larva rhabditiform berubah menjadi filariform menginfeksi manusia.

    Infeksi tak langsung

    Telur yg keluar bersama tinja langsung berubah menjadi cacing dewasa jantan dan betina, kemudian mereka kawin dan membentuk telur. Telur berubah menjadi larva rhabditiform lalu larva filariform Kemudian menginfeksi manusia.

  • Autoinfeksi

    Berbentuk parasiter (hanya cacing betina). Cacing betina di dalam tubuh menghasilkan telur sendiri kemudian dilepaskan ke anus. Sampai di anus, telur pecah dan dan menjadi larva. Nah, larva ini akan naik kembali dan langsung menginfeksi usus dan organ2 lainnya.

  • 5. Strongyloides stercoralis(Cacing dewasa jantan, bentuk bebas)

    Bentuk: pendek , gemuk

    Ukuran: 0,75 mm x 0,04 mm

    Ekor: lancip membengkok

    mempunyai spikulum

  • Sediaan Mikroskop

  • 6. Strongyloides stercoralis(Cacing dewasa betina, bentuk bebas)

    Bentuk: panjang, gemuk

    Ukuran: 1 mm x 0,06 mm

    Uterus berisi telur

  • S. Stercoralis betina , bentuk bebas

    Telur

  • Sediaan Mikroskop

  • Bedakan jenis kelamin cacing di bawah ini!

  • 7. Strongyloides stercoralisLarva Rhabditiform

    Bentuk: halus pendek (225 x 16 u)

    Mulut : lebar, pendek

  • Sediaan Mikroskop

    Bagian mulut

    masih

    membuka

  • 8. Strongyloides stercoralis

    Larva Filariform (bentuk infektif)

    Bentuk: halus panjang (700 u)

    Ekor: Tumpul / bercabang

  • Sediaan MikroskopBagian

    ekor

    runcing

  • Perbedaan Larva filariform Larva rhabditiform

    Bentuk infektif

    Badan kurus

    Khas pada bagian ekornya, karena mulut sudah menutup (tdk mencari makan lagi)

    Bukan bentuk infektif

    Badan gemuk karena masih berusaha untuk mengambil makanan dari luar

    Khas pada bagian mulutnya yang masih membuka

  • Sediaan Cacing FilariaW. banchrofti B. malayi

  • Perbedaan W. banchrofti B. malayi

    Kepala: badan = 1 : 1

    Inti-inti dalam tubuh lebih trsusun rapi dan terlihat jelas

    Kepala : badan = 2 : 1

    Inti-inti kurang begitu trsusun rapi

  • SELAMAT UJIAN