Click here to load reader
Upload
apriangga
View
11
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
TENTIR PENGINDERAAN DALAM PRESPEKTIF KEDOKTERAN KOMUNITAS
Yang harus diketahui dalam kedokteran komunitas adalah:
Masalah yang terjadi dalam komunitas. Faktor resiko yang mendasari. Cara pencegahan.
Sekarang kita bahas satu persatu ya..
Misalnya, dari semua sistem indera, yang paling penting harus kita fahami adalah adalah:
Mata (kebutaan 0.9%)
Pendengaran (tuli 0.4%)
Walaupun ini tampaknya kecil, tapi ini bermakna. Inget riset ya temen-temen...
Maksudnya, tingkat status kesehatan seseorang terkait berbagai hal: perilaku, pelayanan kesehatan,
lingkungan, dan genetik.
Misalnya, dalam masalah penginderaan, beberapa faktor resiko dapat menyebabkan misalnya:
FisikaUV dapat menyebabkan katarak
Kimialarutan benzen dapat menyebabkan
Biologiinfeksi virus, bakteri
Namun, faktor resiko diatas tidak berjalan sendirian, kita harus lihat juga faktor resiko yang lain.
Pada dasarnya, penyakit dapat timbul terkait interaksi 3 faktor berikut:
agent
host lingkungan
1. Masalah Yang Terjadi
Karena prevalensi keduanya tinggi
2. Faktor Resiko
Status kesehatan
genetik
lingkungan
Pelayanan kesehatan
perilaku
3. Pencegahan
Agent: merupakan sebstansi yang dapat mencetuskan atau menyebabkan pekembangan
penyakit.
Lingkungan: merupakan faktor eksternal yang dapat mempengarugi individu atau kelompok.
Host: (Penjamu), dapat berhubungan dengan berbagai faktor:
- Karakteristik individu
- Adat dan kebiasaan
- Mekanisme pertahanan tubuh
- Reaksi dan sifat osikobiologik
Nah, supaya tidak terjadi, maka kita harus lakukan beberapa hal terhadap 3 hal diatas, meliputi:
Memutuskan hubungan antara host, lingkungan, dan agent.
Meningkatkan kondisi host.
Mengintervensi lingkungan.
Keadaan penjamu ditingkatkan dengan beberapa hal, yaitu:
Peningkatan pengetahuan kesehatan.
Menanamkan prilaku sehat, termasuk higiene perorangan.
Penggunaan alat pelindung diri.
Kecukupan nutrisi.
Pemeriksaan keehatan, yaitu dengan skrining masalah kesehatan sesuai prevalensi yang
paling banyak.
Intervensi lingkungan dan agent dilakukan dengan:
Identifikasi bahaya.
Penilaian tingkat bahaya.
Pengendalian bahaya potensial.
Pada bahan dan substansi bahaya dilakukan intervensi dengan:
- Eliminasi : Penghilangan
- Segregasi : Pemisahan
- Ventilasi
- Supresi : Penekanan
Misalnya: pada kasus katarak, identifikasi bahaya, misalnya: panas atau tidak. Kemudian
dilakukan beberapa intervensi terhadap lingkungan dan agent guna menekan timbulnya
penyakit tersebut, dengan: Perencanaan tata ruang dan peruntukan, isolasi (penanaman
pohon), pentabiran, penanganan limbah.
Misalnya lagi, dalam kasus ketulian dilakukan beberapa hal:
- Identifikasi daerah dan sumber bising
- Pengendalian sumber bising
- Motivasi dan edukasi manajer dan pekerja.
- Pemeriksaan audiometri.
- Pencatatan dan pelaporan.
- Evaluasi program.
- Penggunaan alat pelindung diri.
Selain itu, lakukan juga pendekatan administratif: yaitu pembatasan waktu pajanan dengan melihat
nilai ambang batas tertinggi. Misalnya, pada kasus katarak, lihat ambang tertinggi pajanan sinar UV
hingga dapat menimbulkan katarak. Pada kasus ketulian, lihat nilai amabang tertinggi (85 dB dalam
8 jam).
Dalam kedokteran komunitas, kita juga dituntut mampu menghitung penetapan tingkat kecacatan.
Inget-inget tingkat ketulian, dan tingkat visus ya teman...
Dilakukan penilaian fungsional, meliputi:
Demikian tentir kuliah ini, mohon maaf jika masih banyak kekurangan. Dibaca lagi ya catatan kuliah
dan slidenya.
Semoga kita selalu di rahmati oleh-Nya...amiin.
Kelaikan Kerja
- Umum.
- Mobilitas.
- Lokomotor.
- Postur.
- Muskular.
- Ketrampilan mmanual.
- Koordinasi.
- Keseimbangan.
- Kardiorespirasi.
- Komunikasi
- Kecenderungan tidak sadar
- Fungsi serebral
- Kesehatan mental
- Motivasi
- Aspek sensori:
PENGLIHATAN:
- Ketajaman
- Lapang pandang
- Penglihatan warna
- Penglihatan stereosskopi
PENDENGARAN
- Efek terapi
- Rencana terapi
- Prognosis
- Kebutuhan khusus
- Bantuan dan peralatan
- Risuko pihak ketiga
Tambahan: tolong ini dihafalin ya teman...