8
Pewarnaan negatif yaitu pewarnaan yang ditujukan terhadap bakteri yang sulit diwarnai, dimana bakterinya tidak diwarnai melainkan latar belakangnya, metode pewarnaan negatif merupakan suatu metode perwarnaan umum, dimana digunakan larutan zat warna yang tidak meresap ke dalam sel-sel bakteri melainkan melatar belakangi sehingga kelihatan atau nampak sebagai bentuk-bentuk kosong tak berwarna(negatif) (Lay.1994). Pewarnaan negatif ini berguna untuk menentukan morfologi dan ukuran sel. Pada pewarnaan ini olesan tidak mengalami pemanasan atau perlakuan yang keras dengan bahan-bahan kimia, maka terjadi penyusutan dan salah satu bentuk agar kurang sehingga penentuan sel dapat diperoleh dengan lebih tepat. Metode ini menggunakan cat nigrosin atau tinta cina. Pewarnaan negatif atau pewarnaan asam dapat terjadi karena senyawa pewarnaan berwarna negatif. Dalam kondisi pH mendekati netral, dinding sel bakteri cenderung bermuatan negatif sehingga pewarna asam yang bermuatan negatif akan ditolak oleh dinding sel bakteri. Oleh karena itu dinding sel menjadi tidak berwarna. Contoh pewarna yang biasa digunakan yaitu tinta cina, larutan nigrosin, asam pikrat dan eosin. Teknik ini berguna

Teodas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

-

Citation preview

Pewarnaan negatif yaitu pewarnaan yang ditujukan terhadap bakteri yang sulit diwarnai, dimana bakterinya tidak diwarnai melainkan latar belakangnya, metode pewarnaan negatif merupakan suatu metode perwarnaan umum, dimana digunakan larutan zat warna yang tidak meresap ke dalam sel-sel bakteri melainkan melatar belakangi sehingga kelihatan atau nampak sebagai bentuk-bentuk kosong tak berwarna(negatif) (Lay.1994).Pewarnaan negatif ini berguna untuk menentukan morfologi dan ukuran sel. Pada pewarnaan ini olesan tidak mengalami pemanasan atau perlakuan yang keras dengan bahan-bahan kimia, maka terjadi penyusutan dan salah satu bentuk agar kurang sehingga penentuan sel dapat diperoleh dengan lebih tepat. Metode ini menggunakan cat nigrosin atau tinta cina. Pewarnaan negatif atau pewarnaan asam dapat terjadi karena senyawa pewarnaan berwarna negatif. Dalam kondisi pH mendekati netral, dinding sel bakteri cenderung bermuatan negatif sehingga pewarna asam yang bermuatan negatif akan ditolak oleh dinding sel bakteri. Oleh karena itu dinding sel menjadi tidak berwarna. Contoh pewarna yang biasa digunakan yaitu tinta cina, larutan nigrosin, asam pikrat dan eosin. Teknik ini berguna untuk menentukan moffologi dan ukuran sel. Pada pewarnaan ini olesan tidak mengalami pemanasan atau perlakuan yang keras dengan bahan-bahan kimia, maka terjadi penyusutan dan salah satu bentuk agar penentuan sel dapat diperoleh denagan lebih tepat. Metode ini menggunakan cat nigrosin atau tinta cina (Hadiotomo,1990).Pada dinding sel, banyak bakteri terdapat zat dengan kadar air tinggi, beberapa lapisan-lapisan dengan berbagai ketebalan merupakan selubung lendir dan kapsul. Bagi bakteri, selubung lendir dan kapsul ini tidak begitu penting untuk hidup, akan tetapi dengan memiliki selubung, banyak bakteri patogen menjadi resisten terhadap fagositosis, sehingga meningkatkan virulensinya untuk hewan percobaan, sel dapat berfungsi sebagai cadangan makanan, erlindungan terhadap kekeringan karena dehirasi. Kapsul tidak memiliki afinitas yang besar terhadap bahan-bahan zat warna yang bersifat basa. Kapsul tampaknya tidak larut dalam air.Beberapa kapsul tidak dirusak oleh gangguan mekanik atau larut bila dicuci dengan air. Karena kapsul dari berbagai species bebeda dalam susunan zat-zatnya, maka tidak semua kapsul dapat diperhatikan dalam proses pewarnaan yang sama. Komposisi kimiawi kapsul berbeda-beada menurut organismenya, ada yang berupa polimer glukosa contohnya: dekstran padaLeucunostoc mesentroides, polmer gula-amino misalnya pada Staphilococcus sp., Polipeptida misalnya:Bacillus disentri,polimer asam D-glutamat, yaitu: Bacillus anthracisSeringkali, pada beberapa spesies ditemukan mutan yang berkapsul, disamping itu disamping yang tidak berkapsul. Hal ini, mempengaruhi bentuk koloni pada medium pembiakkan. Sehingga bakteri dapat dibedakan menjadi: (1) Koloni bakteri berkapsul disebut koloni smooth (S), (2) Koloni bakteri tidak berkapsul disebut koloni rough (R). Pembentukkan kapsul berdasarkan zat-zat makanan, yaitu apakah makanan yang dimakan bakteri mengandung kapsul atau tidak. Ada saatnya bakteri pembentuk kapsul tidak membentuk kapsul.Beberapa kerugian bakteri berlendir dapat mengganggu perindustrian misalnya, pembuatan gula tebu, bakteri tersebut antara lainBetacrocus dextranicusmenempatkan pipa-pipa mesin pembuat gula. Lalu,Bacillus subtilisterrkadang mengganggu pembuatan roti. Bakteri tersebut membentk lendir yang sangat kenyal yang disebabkan kotornya tepung dan pembakaran yang kuranng panas. Kemudian,Acetobacter xylinium, membuat lendir dalam milieu yang manis dan mengandung alkohol. Lendirnya dapat kering , lalu menjadi keras dan dapat digunakan sebagai sol sepatu.Beberapa keuntungan dari bakteri berlendir antara lain, dalam dunia kedokteran kapsul dapat dipakai sebagai indikasi untuk menentukan patogenitas bakteri. Bakteri yang patogen yang dapat membentuk kapsul menunjukkan bahwa virulensinya semakin tinggia saat dibentuk kapsul. Jka tidak dibentuk kapsul, maka virulensinya rendah atau bahkan hilang sama sekali. Contoh bakteri berkapsul antara lain:Bacillus anthracis, Diplooccus pneumoniae, Klebsiella, Acetobacter xylinium, Bacillus subtilis, Betacrocus dextranicus.Tanpa pewarnaan, kapsul bakteri sangat sukar diamati dengan mikroskop cahaya biasa karena tidak berwarna dan mempunyai ideks bias yang rendah. Karena kapsul bersifat non-ionik, maka pewarnaanya tidak dapat dilakukan menggunakan prosedur yang sederhana dan biasa. Masalah utama dalam pewarnaan kapsul ialah bila olesan bakteri yang telah disiapkan difiksasi dengan panas menurut metode yang biasa. Masalah utama dalam pewarnaan kapsul ialah bila olean bakteri yang telah isiapkan itu difiksasi dengan panas menurut metode yang biasa, maka kapsul tersebut akan rusak, namun apabila tidak difikasi dengan panas, maka organisme tersebut akan meluncur pada waktu pencucian. Dalam banyak pekerjaan bakteriologis, yang kita perlukan hanyalah sekedar memperagakan ada atau tidaknya kapsul. Tujuan ini dapat digunakan dengan cara menggabungkan proses pewarnaan negatif dengan pewarnaan sederhana. Teknik pewarnaan lain untuk melihat kapsul pada bakteri antara lai dengan metodapewarnaan Anthony, Pewarnaan Hiss, Pewarnaan Leifson, dan pewarnaan Tyler.Kapsul Klebsiella pneumoniae mempunyai berat molekul yang bervariasi sesuai dengan serotipenya yaitu 32 Kda, 40 kDa, 64 kDa sampai 300 kDa (6). Disini terdapat perbedaan yang kemungkinan disebabkan adanya perbedaan lingkungan/environment yang mengakibatkan perbedaan ekspresi gene yang selanjutnya berpengaruh pada sintesa protein dan akhirnya mempengaruhi virulensi kumannya. Perbedaan bisa juga karena adanya variabilitas galur atau strain dari kuman sehingga terdapat sifat maupun protein yang berbeda (Joko Susilo*, Teguh R. Sartono**, Sumarno***)Kapsul bakteri yang terdiri dari unsur polisakarida akan menentukan sifat hidrofobisitas yang akan bertanggung jawab terhadap kemampuan adesi pada sel epitel inang. Bakteri yang mempunyai kapsul akan besifat hidrofil. Khusnan1 , Wahyu Prihtiyantoro2 , dan Mitra SlipranataBakteri yang berkapsul umumnya lebih patogen dibandingkan dengan bakteri yang tidak berkapsul dan bersifat lebih virulen dan sebaliknya bakteri yang tidak mempunyai kapsul kurang virulen. Sebaliknya bakteri-bakteri yang bersifat hidrofob pada permukaan selnya tidak berkapsul, tetapi tersusun dari molekul-molekul protein. Bakteri yang bersifat hidrofob, akan mudah melekat pada sel epitel pada proses adesi akan mudah difagosit oleh sel-sel polimorfonuklear leukosit Ernin Hidayati1), Nuryati Juli2), dan Erly Marwani2)Kemampan suatu bakteri menghasilkan kapsul dan slime ditentukan oleh factor genetic dan lingkungan. Selain lingkungan dan genetic factor fisik seperti temperature, pH dan ketersediaan oksigen, eksresi toksin mempengaruhi pembentukan kapsul dan slime bakteri pathogen yang tumbuh . Kapsul dan slime yang telah terbentuk dapat juga hilang karena mengalami difusi ke dalam medium selama fase pertumbuhan stasioner. Kapsul dan slime hanya bias dideteksi pada medium bila spesies penghasil kapsul dan slime tersebut menghasilkan kapsul dan slime dalam jumlah banyak pada kondisi alami, seperti K. Peneumoniaes

Dwidjoseputro, D.1998.Dasar-Dasar Mikrobiologi, Malang : Djambatan

Hadiutomo. 1990. Mikrobiologi Dasar Jilid I. Jakarta: Erlangga

Lay, Bibiana.W.1994.Analisis Mikroba di Laboratorium.Jakarta : Rajawali

Sutedjo, Mul Mulyani.1991.Mikrobiologi Tanah.Jakarta : Rineka Cipta

Waluyo, lud. 2004. Mikrobiologi Umum.Malang : UMM PressPewarnaan kapsul ialah metode pewarnaan diferensial yang dikhususkan untuk melihatbagian kapsul dari suatu bakteri. Pewarnaan kapsul merupakan gabungan antara pewarnaan sederhana dan pewarnaan negatif. Berdasarkan hasil pengamatankapsulbewarna merah, sedangkan bakteritampak sebagai bagianyang kosong.