Click here to load reader
Upload
hani-alattas
View
94
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
6
9 = 2 A
= 3 V
υSiS
ix
+−
Teorema Superposisi
Semua rangkaian yang telah kita analisis sampai sekarang (dan yang akan kita
analisis kelak) adalah rangkaian linear. Pada waktu ini kita harus lebih spesifik dalam
mendefiniskan sebuah rangkaian linear. Setelah melakukan hal ini, maka kita dapat
meninjau akibat linearitas yang terpenting, yakni prinsip superposisi. Ini adalah prinsip
dasar, dan kenyataan bahwa superposisi tidak dapat diterapkan untuk rangkaian yang tak
linear, adalah alasan mengapa sangat sukar menganalisis tangkaian tak linear.
Teorema Superposisi biasanya muncul dalam bentuk yang serupa dengan yang
berikut :
Jadi jika ada N sumber bebas, maka kita lakukan N percobaan. Setiap sumber bebas
adalah aktif hanya dalam satu eksperimen. Sebuah sumber tegangan yang tak aktif adalah
identik dengan sebuah hubungan pendek, dan sebuah sumber arus bebas yang tak aktif
adalah sebuah rangkaian terbuka. Perhatikan bahwa sumber-sumber tak bebas pada
umumnya adalah aktif dalam setiap percobaan.
Gambar 1: Rangkaian yang mengandung sebuah sumber arus bebas dan
sebuah sumber tegangan bebas yang mudah dianalisis dengan prinsip
superposisi.
Untuk rangkaian dari Gambar 1 kita gunakan superposisi untuk menuliskan
ungkapan bagi arus cabang yang tak diketahui ix. Mula-mula kitabuat sumber arus sama
dengan nol dan didapat bagian ix yang ditimbulkan oleh sumber tegangan sebesar 0,2 A.
Selanjutnya jika kita biarkan sumber tegangan sama dengan nol dan memakai pembagian
Di dalam setiap jaringan penahan linear yang mengandung beberapa sumber, tegangan atau arus yang melalui setiap tahanan atau sumber dapat dihitung dengan melakukan penjumlahan aljabar dari semua tegangan atau arus sendiri-sendiri yang dihasilkan oleh setiap sumber bebas yang bekerja sendiri, dengan semua suber tegangan bebas lain diganti oleh rangkaian-rangkaian pendek dan semua sumber arus bebas yang lain diganti oleh rangkaian terbuka.
2
3 A
ix
10 V 2ix+−
+−
1
+
υ
_
arus, maka bagian sisa dari ix terlihat sama dengan 0,8 A. kita dapat menuliskan jawaban
terperinci sebagai
ix=ix|ix=0 + ix|v s=0 =3
6 + 9+ 2
66 + 9
= 0,2 + 0,8 = 1,4
Gambar 2: Superposisi dapat digunakan menganalisis rangkaian ini
dengan mula-mula menggantikan sumber 3 A dengan sebuah rangkaian
hubung terbuka (Open Circuit). Sumber tegangan tak bebas selalu aktif
(kecuali jika ix = 0)
Sebagai contoh pemakaian prinsip superposisi pada rangkaian yang mengandung
sebuah sumber tak bebas, tinjaulah Gambar 2. Kita mencari ix, dan mula-mula kita buat
sumber 3 A menjadi rangkaian terbuka. Persamaan mesh adalah
−10+ 2 i x' + 1i x
' + 2 ix' =0
sehingga
ix' = 2
Selanjutnya, kita hubung-pendekkan sumber 10 V dan kita tuliskan persamaan simpul
v} } } over {2} } `+` { {v rSup { size 8{ − 2 ix} } } over {1} } `=`3} {¿ ¿¿¿¿
dan menghubungkan kuantitas pengontrol sumber tak bebas kepada v} } } {¿¿¿
v=` - 2i rSup { size 8{¿¿Kita dapatkan
ix} } =` - 0,6} {¿¿¿
dan, jadi,
ix=i x' +ix
} } =2 - 0,6=1,4} { ¿¿¿
+−
0,1 Ω 0,3 Ω
0,5 A 80 mV
ix
(a)
+−
10 Ω 40 Ω
1 V −2 V
ix
(b)
+−
+− 3 V
50 Ω 150 Ω 40 A
10 V
ix
(c)
120 A
− +
Biasanya ternyata bahwa hanya sedikit, kalau pun ada, waktu yang dihemat dalam
menganalisis sebuah rangkaian yang mengandung satu atau lebih sumber-sumber tak
bebas dengan menggunakan prinsip superposisi, karena harus selalu ada paling sedikit dua
sumber yang beroperasi; sebuah sumber bebas dan semua sumber yang tak bebas.
Kita harus terus menerus sadar akan batasan superposisi. Ini hanya dapat dipakai untuk
respons liner, jadi respons nonlinear yang paling umum-daya-tidak memenuhi superposisi.
Misalnya, tinjaulah dua batere 1-V yang seri dengan sebuah tahanan 1-. Daya yang
diberikan kepada tahanan jelaslah 4 W, tetapi jika kita secara salah menggunakan
superposisi mungkin kita akan mengatakan bahwa setiap batere memberi 1 W sehingga
daya total 2 W. Ini tak benar.
Contoh Soal
1. Gunakan superposisi untuk mencari ix di dalam masing-masing rangkaian yang
diperlihatkan pada Gambar 15.
Gambar 3: Lihat Contoh Soal 1.
Jawab
0,1 Ω 0,3 Ω
0,5 A
−ix
(a)
0,1 Ω 0,3 Ω
80 mVix
(a)
+−
ix
(a) Jika sumber arus 0,5 A bekerja maka sumber tegangan 80 mV diganti
dengan rangkaian hubung singkat (Short Circuit) sehingga rangkaian 3a
menjadi
Gambar 4a: Gambar 3a dengan mengganti sumber tegangan 80
mV dengan rangkaian hubung singkat.
sehingga dengan pembagian arus akan didapat respon arus yang ditimbulkan
oleh sumber arus 0,5 A,
( ix )0,5 A=−0,30,3+0,1
⋅0,5
=−0 ,375 Ajika sumber tegangan 80 mV bekerja maka sumber arus 0,5 A dihubung
pendek
Gambar 4b: Gambar 3a dengan mengganti sumber arus 0,5 A
dengan rangkaian hubung terbuka.
dengan analisis rangkaian pada loop tunggal maka didapat respon arus ix
yang disebabkan oleh sumber tegangan 80 mV yaitu
( ix )80mV=80⋅10−3
0,3+0,1=0,2 A
10 Ω 40 Ω
ix
(b)
+− 3 V
10 Ω 40 Ω
1 V
ix
(b)
+−
sehingga respon arus totalnya merupakan jumlah respon arus yang
disebabkan oleh sumber arus 0,5 A dan sumber tegangan 80 mV
( ix )total=( ix )0,5A+( ix )80mV
=−0 ,375+0,2=−0 ,175 A=−175 mA
(b) Jika sumber tegangan 3 V bekerja maka kedua sumber tegangan 1 V dan −2
V dihubung singkat menjadi
Gambar 4c: Gambar 3b dimana sumber tegangan 1 V dan −2V
diganti dengan rangkaian hubung singkat.
( ix )3V=υR
= 310
=0,3 A
jika sumber tegangan 1 V bekerja maka sumber tegangan 3 V dan −2 V
dihubung singkat
Gambar 4d: Gambar 3b dimana sumber tegangan 3 V dan −2V
diganti dengan rangkaian hubung singkat
10 Ω 40 Ω
−2 V
ix
(b)
+−
50 Ω 150 Ω
ix
(c)
120 A
( ix )1V=−4040+10
⋅110⋅4010+40
=−4050
⋅18=0,1 A
jika sumber tegangan −2 V bekerja maka kedua sumber tegangan 3 V dan 1
V diganti dengan rangkaian hubung singkat
Gambar 4e: Gambar 3b dimana sumber tegangan 3 V dan 1 V diganti
dengan hubung singkat.
( ix )−2V=0 A (karena tidak dialiri arus)
sehingga total respon arusnya adalah
( ix )total=( ix )3V+( ix )1V+(i x )−2V
=0,3−0,1+0=0,2 A=200 mA
(c) Jika sumber arus 120 A bekerja maka sumber tegangan 10 V dihubung
singkat sedangkan sumber arus 40 A dihubung terbuka
Gambar 4f: Gambar 3c dimana sumber tegangan 10 V dengan
rangkaian hubung singkat dan sumber arus 40 A dengan rangkaian
hubung terbuka.
50 Ω 150 Ω
10 V
ix
(c)
− +
50 Ω 150 Ω 40 A
ix
(c)
( ix )120 A=−5050+150
⋅120
=−30 A
jika sumber tegangan 10 V bekerja maka kedua sumber arus 120 A dan 40 A
dihubung terbuka
Gambar 4g: Gambar 3c dengan mengganti sumber arus 120 A dan
40 A dengan rangkaian hubung terbuka (Open Circuit).
( ix )10V=υReq
=1050+150
=0 ,05 A
jika sumber arus 40 A bekerja maka sumber arus 120 A diganti dengan
rangkaian hubung terbuka sedangkan sumber tegangan 10 V hubung
singkat.
Gambar 4h: Gambar 3c dimana sumber arus 120 A dihubung terbuka
sedangkan sumber tegangan 10 V dihubung singkat.
( ix )40 A=150150+50
⋅40
=30 ASehingga total respon arusnya yaitu
( ix )total=( ix )30 A+( i x)10V+(i x )40 A
=−30+0 ,05+30=0 ,05 A=50 mA