22
TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Sejarah perkembangan pemikiran akuntansi (accounting thought) dibagi dalam tiga periode: tahun 4000 SM–1300 M tahun 1300-1850 M, dan tahun 1850 M sampai sekarang. Masing-masing periode memberi kontribusi yang berarti bagi ilmu akuntansi. Pada periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang sangat sederhana, maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang terjadi dalam dunia bisnis saat itu. Periode kedua merupakan penyempurnaan dari periode pertama, dikenal dengan masa lahirnya double-entry bookkeeping. Pada periode terakhir banyak sekali perkembangan pemikiran akuntansi yang bukanlagi sekedar masalah debit kiri–kredit kanan, tetapi sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada perubahan ilmu akuntansi modern Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar memahami akuntansi sebagai: 1) alat hitung menghitung; 2) sumber informasi dalam pengambilan keputusan; 3) sampai ke pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan sejalan dengan (atau sebagai bentuk pengamalan) ajaran agama. Bila dihubungkan dengan kelompok usaha kecil dan menengah tampaknya pemahaman terhadap akuntansi masih berada pada tataran pertama dan kedua yaitu sebagai alat hitung-

Teori Akuntansi Dan Proses Akuntansi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teori Akuntansi Dan Proses Akuntansi

TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat.

Sejarah perkembangan pemikiran akuntansi (accounting thought) dibagi

dalam tiga periode: tahun 4000 SM–1300 M tahun 1300-1850 M, dan

tahun 1850 M sampai sekarang. Masing-masing periode memberi

kontribusi yang berarti bagi ilmu akuntansi. Pada periode pertama

akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang sangat sederhana,

maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang terjadi dalam

dunia bisnis saat itu. Periode kedua merupakan penyempurnaan dari

periode pertama, dikenal dengan masa lahirnya double-entry bookkeeping.

Pada periode terakhir banyak sekali perkembangan pemikiran akuntansi

yang bukanlagi sekedar masalah debit kiri–kredit kanan, tetapi sudah

masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi yang

luar biasa juga berdampak pada perubahan ilmu akuntansi modern

Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar memahami

akuntansi sebagai: 1) alat hitung menghitung; 2) sumber informasi dalam

pengambilan keputusan; 3) sampai ke pemikiran bagaimana akuntansi

diterapkan sejalan dengan (atau sebagai bentuk pengamalan) ajaran agama.

Bila dihubungkan dengan kelompok usaha kecil dan menengah tampaknya

pemahaman terhadap akuntansi masih berada pada tataran pertama dan

kedua yaitu sebagai alat hitung-menghitung dan sebagai sumber informasi

untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi merupakan alat yang

digunakan oleh pengguna informasi untuk pengambilan keputusan

terutama oleh pelaku bisnis..Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh

pihak manajemen perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan

dalam memecahkan segala permasalahan yang dihadapi perusahaan.

Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan keuangan berguna

dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan

uang kas di masa yang akan datang. Dengan menyusun proyeksi tersebut

Page 2: Teori Akuntansi Dan Proses Akuntansi

secara tidak langsung akan mengurangi ketidakpastian, antara lain

,mengenai kebutuhan akan kas. Informasi akuntansi berhubungan dengan

data akuntansi atas transaksi–transaksi keuangan dari suatu unit usaha,

baik usaha jasa, dagang maupun manufaktur. Supaya informasi akuntansi

dapat dimanfaatkan oleh manajer atau pemilik usaha, maka informasi

tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan Standar

Akuntansi Keuangan.Arus informasi akuntansi keuangan dari perusahaan

kecil sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan

usaha perusahaan,bagimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang

diperoleh perusahaan padasuatu periode tertentu. Holmes dan Nicholls

(1989) mengungkapkan bahwa informasi akuntansi yang banyak disiapkan

dan digunakan perusahaan kecil dan menengah adalah informasi yang

diharuskan menurut undang-undang atau peraturan (statutory).Selain itu,

informasi akuntansi yang seharusnya dibutuhkan oleh manajemen

perusahaan kecil dan menengah dalam pengggunaan informasi akuntansi

sangat terbatas sekali. Banyak kelemahan dalam praktik akuntansi pada

perusahaan kecil. Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor,

antara lain pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikan

pedoman dalam penyusunan pelaporan keuangan. Dari uraian tersebut

jelas bahwa industri menengah banyak mengalami kesulitan dalam

memahami informasi akuntansi dengan baik. Padahal dengan semakin

ketatnya persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi, hanya

perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang akan mampu

memenangkan persaingan. Keunggulan tersebut diantaranya adalah

kemampuan dalam mengelola berbagai informasi, sumber daya manusia,

alokasi dana,penerapan teknologi, sistem pemasaran dan pelayanan.

Sehingga manajemen perusahaan yang profesional merupakan tuntutan

yang harus segera dipenuhi untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan

perusahaan secara baik.Melihat begitu banyak peranan dan manfaat

informasi akuntansi dalam menciptakan arus informasi keuangan guna

menunjang kelangsungan hidup (going concern) industri menengah

Page 3: Teori Akuntansi Dan Proses Akuntansi

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah Teori Akuntansi itu?

2. Apa Pengertian Akuntansi?

3. Bagaimanakah Sifat Dasar Akuntansi itu?

4. Bagaimanakah yang dimaksud dengan Akuntansi: Kapitalisme, Kamera,

Netral atau Bias itu?

5. Bagaimanakah Siklus Akuntansi itu?

C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH INI

1. Untuk mengetahui bagaimana Teori Akuntansi itu

2. Untuk mengetahui pengertian dari Akuntansi itu sendiri

3. Untuk mengetahui sifat dasar akuntansi

4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Akuntansi Akuntansi: Kapitalisme,

Kamera, Netral atau Bias

5. Untuk mengetahui bagaimana siklus Akuntansi itu

Page 4: Teori Akuntansi Dan Proses Akuntansi

BAB II PEMBAHASAN

A. TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI

Teori akuntansi berisi keseluruhan analisis dan komponennya

yang menjadi sumber acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala

atau peristiwa dalam akuntansi. Seperangkat konsep, definisi dan proposisi

yang saling berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan

dan memprediksi fenomena atau fakta Seperangkat hipotesis yang bersifat

deskriptif sebagai hasil penelitian dengan menggunakan metode ilmiah

tertentu.

Dengan demikian, status teori akuntansi akan menjadi sains setara

dengan pengertian teori dalam astronomi, ekonomika, fisika, biologi dsb.

Ia juga dapat didefinisikan sebagai sains yang berdiri sendiri yang menjadi

sumber atau induk pengetahuan atau praktik akuntansi.

Teori akuntansi akan merupakan seperangkat hipotesis yang

bersifat deskriptif sebagai hasil penelitian dengan menggunakan metode

ilmiah tertentu. Istilah ini juga sering dimaksudkan sebagai suatu

penalaran logis yang memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan

akuntansi tertentu dan tentang struktur akuntansi yang berlaku dalam suatu

wilayah tertentu.

Teori akuntansi membahas proses pemikiran atau penalaran untuk

menjelaskan kelayakan prinsip atau praktik akuntansi tertentu yang sudah

berjalan atau untuk memberikan landasan konseptual dalam penentuan

standar atau praktik yang baru.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa teori akuntansi

merupakan penalaran logis, gagasan-gagasan mendasar, atau gagasan-

gagasan yang berkaitan dan konsisten.

Proses penalaran logis tersebut dapat disebut sebagai perekayasaan.

Hasil perekayasaan dalam hal ini dapat berupa seperangkat prinsip umum,

seperangkat doktrin, atau suatu struktur/rerangka konsep-konsep yang

terpadu.

Page 5: Teori Akuntansi Dan Proses Akuntansi

Prinsip umum, doktrin, atau rerangka tersebut berfungsi untuk:

Acuan pengevaluasian praktik akuntansi yang berjalan

Pengarah pengembangan praktik dan prosedur akuntansi

baru

Basis penurunan standar akuntansi

Titik tolak pengujian dan perbaikan praktik berjalan

Pedoman pemecahan masalah potensial

Perspektif Teori Akuntansi

Bila akuntansi diberlakukan sebagai sains, teori akan merupakan

penjelasan ilmiah.Bila akuntansi diberlakukan sebagai teknologi, teori ini

diartikan sebagai penalaranlogis. Manapun perlakuan yang dianut, teori

ini akan berisi pernyataan-pernyataan yang berupa baik penjelasan

ataupun pembenaran tentang suatu fenomena atau perlakuan akuntansi.

Aspek Sasaran Teori

Aspek sasaran ini mendasari pembedaan teori akuntansi menjadi positif

dan normatif.Penjelasan positif berisi pernyataan tentang sesuatu seperti

apa adanya sesuai denga nfakta atau apa yang terjadi atas dasar

pengamatan empiris. Penjelasan normatif berisi pernyataan dan

penalaran untuk menilai apakah sesuatu itu baik atau buruk atau relevan

atau tak relevan dalam kaitannya dengan kebijakan ekonomik atau social

tertentu.

Aspek Tataran Semiotika

Teori ini dapat dibedakan atas dasar sasaran bahasan dan pemahaman

menjadi:

Semantic, berusaha menjawab apakah elemen-elemen statement

keuangan benar-benar merepresentasikan apa yang memang

dimaksudkan dan untuk meyakinkan bahwa makna yang

terkandung dalam simbol pelaporan tidak dislahartikan oleh

pemakai.

Page 6: Teori Akuntansi Dan Proses Akuntansi

Sintaktik, berusaha untuk memberi penjelasan dan penalaran

tentang apa yang harus dilaporkan, siapa melaporkan, kapan

dilaporkan dan bagaimana melaporkannya.

Pragmatic, membahas reaksi pihak yang dituju oleh informasi

akuntansi. Apakah informasi sampai ke yang dituju dan

diinterpretasi dengan tepat merupakan masalah keefektifan

komunikasi.

Verifikasi teori merupakan prosedur untuk menentukan apakah suatu teori

valid atau tidak.

Teori akuntansi normatif dievaluasi validitasnya atas dasar

penalaran logis yang melandasi teori yang diajukan.

Teori akuntansi positif dinilai validitasnya atas dasar kesesuaian

teori dengan fakta atau apa yang nyatanya terja

B. PENGERTIAN AKUNTANSI

Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi

dan kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan

sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15

seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah

menyusun buku tentang akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at

Scritorio” buku ini berorientasi pada pembukuan berpasangan. Pembukuan

berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi

sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang berimbang.

Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang

berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam

double entry bookkeeping.

Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa

double entry sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini

kita kenal bahwa penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat

dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting system telah

disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam

bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia

dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et

Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Inoue (dalam

Page 7: Teori Akuntansi Dan Proses Akuntansi

Harahap, 1997) menyebutkan “Orang yang pertama-tama “menulis”

(bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping

system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya

buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun

1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian

penjelasan ini maka pertentangan sebenarnya tidak ada.”

Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal

pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya

literatur belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi

pada zaman itu (± 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel

(dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14

baru menerapkan sistem pembukuan berpasangan lengkap setelah terlebih

dahulu digunakan oleh saudagar-saudagarMoslem (Moslem Merchants).”

Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan

efek positifterhadap perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-

undang perusahaan yangpertama di Inggris dikeluarkan untuk mengatur

tentang organisasi dan statusperusahaan. Dalam undang-undang tersebut,

diatur tentang kemungkinan perusahaanmeminjam uang, mengeluarkan

saham, membayar hutang, dan dapat bertindaksebagaimana halnya

perorangan. Keadaan-keadaan inilah yang menimbulkanperlunya laporan

baik sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.

Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang dapat memberikan

informasi tentangkondisi ekonomi suatu bisnis dan hasil usahanya pada

waktu periode tertentu. Berikutini beberapa pengertian akuntansi. Komite

istilah American Institute of Certified Public Accountant (AICPA)

mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:

Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan

cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang

umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.

Definisi tersebut menunjukkan bahwa akuntansi pada dasarnya bukan

merupakanilmu pengetahuan murni (science). Hal ini disebabkan

penerapan prosedur akuntansidalam menghasilkan laporan keuangan,

sangat tergantung pada lingkungannya dandipengaruhi berbagai faktor

Page 8: Teori Akuntansi Dan Proses Akuntansi

pertimbangan tertentu. American Accounting Association (AAA),

mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:

Proses mengidentifikasi, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi

sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif

dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya.

Definisi tersebut menunjukkan bahwa akuntansi merupakan media/alat yang

dapatdigunakan untuk menyampaikan informasi kepada pemakai yang

berkepentingan dengan masalah pengelolaan perusahaan. Accounting

Principle Board (APB).Statement No.4 mendefinisikan akuntansi sebagai

berikut:

Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan

informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenal suatu

badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam

pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar dalam memilih di

antara beberapa alternative

Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baruditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undangmangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa,kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkanmodalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yangdiajarkan oleh Luca Pacioli.

Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnyasama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya,diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai diIndonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).

Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, , Van Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD – Government Accountant Dients) yang resmididirikan pada tahun 1915. Akuntan public pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun 1918.

Page 9: Teori Akuntansi Dan Proses Akuntansi

Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga dibidang akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90%dipegang oleh bangsa belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr.Slamet, didirikan kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia,yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengandibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952.Pembukaan ini kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah TinggiAkuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas

C. SIFAT DASAR AKUNTANSI

Komite Terminologi AICPA (The Committee on Terminology of

the American Institute of Certified Public Accountants) mendefinisikan

akuntansi sebagai berikut: Akutansi adalah seni pencatatan, penggolongan,

dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan

cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan

menginterprestasian hasil proses tersebut.

Pada perkembangan saat ini, akuntansi didefinisikan dengan

mengacu pada konsep informasi: Akutansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya

adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat

keuangan tentang entitas ekonomik yang diperkirakan bermanfaat dalam

pembuatan keputusan-keputusan ekonomik, dalam membuat pilihan

diantara alternatif tindakan yang ada.

Para akuntan memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang

proses akuntansi dalam menguraikan perbedaan teori-teori. Pandangan-

pandangan tersebut adalah akuntansi sebagai bahasa, akuntansi sebagai

catatan peristiwa yang lalu, akuntansi sebagai realitas ekonomi saat ini,

akuntansi sebagai sistem informasi, akuntansi sebagai komoditas, dan

akhirnya, akuntansi sebagai sebuah ideology.

1) Akuntansi sebagai sebuah ideology

Akuntansi telah dipandang sebagai fenomena ideologi

sarana untuk mendukung dan melegitimasi tatanan sosial,

ekonomi dan politik saat ini. Karl Marx menegaskan bahwa

akuntansi melakukan suatu bentuk dan hubungan-

Page 10: Teori Akuntansi Dan Proses Akuntansi

hubungan sosial yang membentuk usaha produktif. Akuntansi

juga dipandang sebagai mitos symbol, dan kegiatan ritual yang

mengizinkan penciptaan suatu tatanan simbolis yang didalamnya

agen-agen sosial dapat saling berinteraksi. Kedua persepsi

tersebut juga mewujudkan dalam pandangan umum merupakan

bahwa akuntansi juga instrument rasionalisasi ekonomi dan alat

sistem kapitalisme.

Persepsi bahwa akuntansi merupakan sebuah instrument

rasionalisasi ekonomi ditunjukkan dengan sangat baik oleh

Weber, yang mendefinisikan tindakan rasionalisasi ekonomi

sebagai “perluasan penghitungan kuntitatif atau akuntansi yang

secara teknis dapat dilakukan dan secara nyata dapat

diaplikasikan.” Hal yang sama ditekankan pula oleh Heilbroner

yang menyatakan bahwa:

Praktik yang kapitalis mengubah satuan uang ke dalam

satuan alat penghitung cost-profit yang rasional, dimana karya

besarnya adalah pembukuan berpasangan yang terutama

merupakan produk evolusi rasionalisasi ekonomi, perhitungan

cost-profit, sebagai reaksi terhadap rasionalisasi tersebut, dengan

merealiasikan dan mendefinisikan dan secara numeric, praktik

ini sangat mendukung logika perusahaan.

2) Akutansi Sebagai Sebuah Bahasa

Akutansi telah dipandang sebagai bahasa bisnis. Akuntansi

merupakan suatu cara pengkomunikasian informasi tetnang

bisnis. Apa yang membuat akuntansi menjadi sebuah bahasa?

untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita lihat kesejahteraan

potensial antara akuntansi dan bahasa. Hawes mendefinisikan

bahasa sebagai berikut:

Simbol-simbol manusia bukan merupakan tanda-tanda yang

disusun secara acak, yang mengarahkan pada konseptualisasi

rujukan yang bersifat tertutup dan rahasia. Sebaliknya, symbol-

simbol manusia disusun secara yang sistematis dan berpola

dengan aturan-aturan khusus yang mengarahkan penggunaannya.

Susunan symbol ini disebut bahasa, dan aturan yang

Page 11: Teori Akuntansi Dan Proses Akuntansi

mempengaruhi pola dan penggunaan symbol tersebut dinyatakan

sebagai tata bahasa.

Dalam APB statement No. 4 dijelaskan beberapa sifat dan elemen dasar

dariakuntansi (keuangan) sebagai berikut:

a) Accounting entity, entity tertentu harus dipisahkan dari badan atau entity

yang lain.

b) Going concern, dalam menyusun laporan keuangan harus dianggap bahwa

perusahaan (entity) yang dilaporkan akan terus beroperasi di masa yang

akan datang.

c) Measurement, akuntansi adalah sebagai pengukuran sumber-sumber

ekonomi (Economic Resources) dan kewajiban (liability) beserta

perubahannya yang dimiliki perusahan.

d) Time Period, laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu

atau suatu periode tertentu.

e) Monetary Unit, transaksi perusahaan dilaporkan dalam ukuran moneter.

f) Accrual, penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban

ditetapkan tanpa melihat apakah transaksi Kas telah dilakukan ata tidak.

g) Exchange Price, Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya

didasarkan pada harga pertukaran.

h) Approximation, dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penaksiran-

penaksiran, nilai, harga, umur, penyisihan, dan sebagainya.

i) Judgment, dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan

pertimbangan-pertimbangan berdasarkan keahlian yang dimiliki akuntan.

j) General Purpose, informasi yang dihasilkan ditujukan buat pemakai

secara umum.

k) Interrelated Statement, Neraca, Laba rugi, dan laporan Sumber dan

Penggunaan Dana mempunyai hubungan yang sangat erat dan berkaitan

satu sama lain.

l) Substance Over Form, akuntansi leboh menekankan kenyataan ekonomis

suatu kejadian daripada bukti legalnya.

m) Materiality, Laporan Keuangan Hanya memuat informasi yang dianggap

penting, dan dalam setiap pertimbangan yang dilakukannya tetap melihat

signifikansinya.

Page 12: Teori Akuntansi Dan Proses Akuntansi

D. SIKLUS AKUNTANSI

Berdasar gambar di atas dapat kita uraikan bahwa siklus akuntansi adalah

a) Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi.

b) Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam

jurnal (buku harian)

c) Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan

kredit dari jurnal ke akun Buku Besar.

d) Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo

unttuk mengecek keseimbangan Buku Besar.

e) Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya

pada Neraca Saldo.

f) Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan

memindahbukukan ayat-ayat penutup.

g) Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba,

Laporan Perubahan Modal dan Neraca.

Bukti Transaksi

Sebagaimana disebutkan diatas transaksi yang terjadi biasanya

dibuktikandengan adanya dokumen. Suatu transaksi baru dikatakan sah

atau benar bila didukungoleh bukti- bukti yang sah, akan tetapi harus

pula disadari bahwa ada transaksi-transaksi yang tidak mempunyai

bukti secara tertulis, misalnya pencurian barangdagangan. Transaksi ini

merupakan transaksi yang bersifat luar biasa.

Semua transaksi baik yang terjadi secara rutin atau tidak

merupakan bahanuntuk menyusun laporan keuangan dengan jalan

mencatat dan mengolah transaksi itulebih lanjut.

Bukti-bukti asli yang dapat mendukung setiap terjadinya

transaksinyatransaksi antara lain: kwitansi, faktur dan bentuk – bentuk

lain.

Kwitansi Kwitansi merupakan bukti bahwa seseorang atau

badan hukum telah menerima sejumlah uang tunai.

Faktur Penjualan atau Pembelian Setiap penjualan secara

kredit memerlukan bukti yang disebut faktur. Bagi si penjual

faktur tersebut merupakan faktur penjualan sebaliknya faktur

Page 13: Teori Akuntansi Dan Proses Akuntansi

yang dikirimkan kepada sipembeli merupakan faktur

pembelian.

Bukti-bukti lain Disamping kwitansi dan faktur terdapat bukti

lain, misalnya: nota-nota dari Bank (nota debet atau nota

kredit), serta bukti pengirirnan atau penerimaan barang

Pencatatan Dalam Buku Harian (Jurnal)

Transaksi dicatat pertama kali yang disebut Buku Harian (Jurnal).

Jurnaladalah suatu catatan kronologis dari transaksi entitas.

Sebagaimana di tunjukkan oleh nama-nma kolom, jurnal memberikan

informasi berikut:

a. Tanggal, merupakan hal yang sangat penting karena

memungkinkan kapan terjadinya transaksi

b. Nama perkiraan.

c. Kolom debet, menunjukkan jumlah yang didebet

d. Kolom kredit, menunjukkan jumlah yang dikredit.

Proses pencatatan mengikuti lima langkah berikut ini:

Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya,

misalnya dari slip deposito bank, penerimaan penjualan dan cek.

Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi

tersebut dan mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya (aktiva,

kewajiban atau modal).

Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami

penambahan atau pengurangan yang disebabkan oleh transaksi

itu.

Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan.

Memasukkan transaksi tersebut kedalam jurnal.

Pencatatan Buku Besar Dan Buku Tambahan

Buku Besar (Ledger) Untuk memudahkan menyusun informasi

yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukannya

Page 14: Teori Akuntansi Dan Proses Akuntansi

terutama pimpinan perusahaan rnaka perkiraan-perkiraan yang

sudah dihimpun didalam buku harian tersebut harus pula

dipisah-pisahkan atau digolongkan menurut jenisnya.

Menggolongkan perkiraan menurut jenis perkiraan tersebut

dinamakan menyusun buku besar besar itu merupakan

penggolongan perkiraan menurut jenisnya.

Jumlah buku besar yang dimiliki perusahaan tergantung

pada banyaknya jenis perkiraan yang ditimbulkan oleh

transaksi-transaksi perusahaan tersebut, karena masing-masing

jenis besarnya sendiri- sendiri.

Judul kolom yang mengidentifikasikan perkiraan buku

besar menampilkan: Tanggal, Kolom item, Kolom debet, berisi

jumlah yang didebet, dan Kolom kredit, berisi jumlah yang

dikredit.

Pemindah bukuan perkiraan memiliki buku berarti

memindahkan jumlah dari jurnal kedalam perkiraan yang sesuai

dalam buku besar. Debet dalam jurnal dipindahkan sebagai

debet dibuku besar, dan kredit dalam jurnal dipindahkan sebagai

kredit dalam buku besar.

Buku Tambahan (Sub Ledger)

Beberapa perkiraan memerlukan penjelasan secara

terperinci untuk mendukung pas-pas Neraca dan Perhitungan

Laba-Rugi. Pada perkiraan piutang diperlukan penjelasan

kepada siapa kita berpiutang (nama langganan) dan berapa saldo

masing-masing langganan. Pada perkiraan hutang diperlukan

penjelasan kepada siapa kita berhutang (nama kreditur) dan

berapa saldo masing-masing kreditur.

Untuk mengetahui perubahan saldo dari tiap-tiap

langganan/ kreditur dibukalah perkiraan untuk tiap

langganan/kreditur. Kumpulan yang dari terpisah perkiraan ini

disebut buku besar tambahan (buku tambahan). Perkiraan

masing-masing langganan yang membentuk buku besar

tambahan disebut buku besar langganan (buku besar piutang).

Demikian juga perkiraan masing-masing kreditor yang

Page 15: Teori Akuntansi Dan Proses Akuntansi

membentuk buku besar tambahan disebut buku besar kreditor

(buku besar hutang).

Perkiraan piutang dalam buku besar umum merupakan

ikhtisar dari perkiraan-perkiraan buku besar tambahan, sehingga

perkiraan piutang itu disebut perkiraan kontrol (Controlling

accounts) yang mengontrol buku besar piutang. Demikian juga

halnya dengan perkiraan hutang.

Sumber pencatatan buku tambahan adalah dari buku

controlling (perincian) piutang dan hutang tahun lalu dan

transaksi.

JURNAL PENUTUP

Jurnal Penutup ialah ayat jurnal yang memindahkan nilai sisa

pendapatan,beban, dan pengambilan pribadi dari masing-masing perkiraan ke

dalam perkiraan modal. Pendapatan yang akan menambah modal pemilik dan

beban serta pengambilan pribadi akan mengurangi modal pemilik. Pada saat

ayat penutup dipindah bukukan maka perkiraan modal akan menyerap

dampak dari nilai sisa perkiraan sementara tersebut. Walau demikian,

pendapatan dan beban akan dipindahkan terlebih dahulu kedalam perkiraan

yang bernama Ikhtisar Laba Rugi, yang akan mengumpulkan jumlah total

debet dari seluruh jumlah beban dan total kredit dari seluruh jumlah

pendapatan pada periode tersebut. Perkiraan Ikhtisar lata rugi merupakan

suatu“tempat penyimpanan” sementara yang akan digunakan pada proses

penutupan.Kemudian nilai sisa dari Ikhtisar laba rugi tersebut akan

dipindahkan kedalam modal.Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu

perusahaan adalah sebagai berikut:

Mendebet setiap perkiraan Pendapatan sebesar nilai sisa

kreditnya. Mengkredit Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total

pendapatan. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total

pendapatan kedalam sisi kredit dari Ikhtisar laba rugi.

Mengkredit setiap perkiraan beban sebesar nilai sisa debetnya.

Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total beban. Ayat

Page 16: Teori Akuntansi Dan Proses Akuntansi

jurnal ini memindahkan jumlah total beban ke dalam sisi debet

dari Ikhtisar laba rugi.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Teori akuntansi tidak lepas dari praktik akuntansi karena tujuan utamanya

adalah menjelaskan praktik akuntansi berjalan dan memberikan dasar bagi

pengembangan praktik tersebut. Dilihat dari sifat dasarnya akuntansi memiliki

2 sifat dasar yaitu Prinsip-prinsip yang menyajikan suatu kerangka acuan

umum untuk menilai praktik akuntansi dan Prinsip-prinsip untuk mengarahkan

pengembangan praktik dan prosedur akuntansi yang baru. Bukan itu saja

dimana sifat dasar akuntansi juga dapat dilihat dari berbagai pandangan,

Pandangan-pandangan tersebut adalah akuntansi sebagai bahasa, akuntansi

sebagai catatan peristiwa yang lalu, akuntansi sebagai realitas ekonomi saat ini,

akuntansi sebagai sistem informasi, akuntansi sebagai komoditas, dan

akhirnya, akuntansi sebagai sebuah ideology.

Page 17: Teori Akuntansi Dan Proses Akuntansi

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Syafri. TEORI AKUNTANSI Edisi Revisi. Rajawali

Pers.Jakarta,2007

Sumber-sumber lain:http://www.google.com//teoriakuntansidanprosesakuntansi