11
PROSES TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVITISMEProses belajar konstruktivistik adalah pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi yang bermuara pada pemutahkiranstruktur kognitifnya. Kegiatan belajar lebih dipandang dari segi prosesnya dari pada segi perolehan pengetahuan dari fakta- fakta yang terlepas-lepas. Oleh sebab itu pengelolaan pembelaj aran harus diutamakan pada pengelolaan siswa dalam memproses g agasannya, bukan semata-mata pada pengelolaan siswa dan lingku ngan belajarnya bahkan pada unjukkerja atau prestasi belajarnya dikaitkan dengan sistem penghargaan dari luar seperti nilai,ijazah, dan sebagainya. Peran siswa (si-belajar) Siswa harus aktif dalam melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep danmemberi makna tentang hal-hal yang dipelajari. Guru harusnya dapat memberikan peluang optimal bagi terjadinya proses belajar. Nam un, yang menentukan terwujudnyagejala belajar adalah niat belajar siswa sendiri. Paradigma konstruktivistik memandangsiswa sudah memilik kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu. Kemampuan awaltersebut adalah menjadi dasar dalam mengkonstruksi pengetahuan yang baru. Oleh sebabitu, meskipun kemampuan awal tersebut masih sangat sederhana atau tidak sesuaidengan pendepat guru, sebaiknya diterima dan dijadikan dasar pembelajaran dan pembimbingan.

TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVITISMEProses Belajar Konstruktivistik Adalah Pemberian Makna Oleh Siswa Kepada

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Konstruktivisme

Citation preview

Page 1: TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVITISMEProses Belajar Konstruktivistik Adalah Pemberian Makna Oleh Siswa Kepada

PROSES TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVITISMEProses belajar konstruktivistik adalah

pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi

dan akomodasi yang bermuara pada pemutahkiranstruktur kognitifnya. Kegiatan belajar lebih

dipandang dari segi prosesnya dari pada segi perolehan pengetahuan dari fakta-

fakta yang terlepas-lepas. Oleh sebab itu pengelolaan pembelajaran harus diutamakan pada pe

ngelolaan siswa dalam memproses gagasannya, bukan semata-mata pada pengelolaan siswa d

an lingkungan belajarnya bahkan pada unjukkerja atau prestasi belajarnya dikaitkan dengan

sistem penghargaan dari luar seperti nilai,ijazah, dan sebagainya.

 

Peran siswa (si-belajar)

 Siswa harus aktif dalam melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep danmemberi

makna tentang hal-hal yang dipelajari. Guru harusnya dapat

memberikan peluang optimal bagi terjadinya proses belajar. Namun, yang menentukan terwuj

udnyagejala belajar adalah niat belajar siswa sendiri. Paradigma konstruktivistik

memandangsiswa sudah memilik kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu.

Kemampuan awaltersebut adalah menjadi dasar dalam mengkonstruksi pengetahuan yang

baru. Oleh sebabitu, meskipun kemampuan awal tersebut masih sangat sederhana atau

tidak sesuaidengan pendepat guru, sebaiknya diterima dan dijadikan dasar pembelajaran

dan pembimbingan.

 

Peran guru

 Guru membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Guru dituntutmemahami

jalan pikiran siswa dalam belajar. Guru tidak dapat mengeklaim bahwa satu-satunya cara

yang tepat adalah sama dan sesuai dengan kemauannya.

 

Sarana Belajar

 Segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnyadisediakan

untuk membantu pembentukan siswa dalam mengkonstruksikan pengetahuansendiri. Siswa

diberi kebebasan untuk mengungkapkan pendapat dan pemikirannyatentang sesuatu yang

dihadapinya. Dengan demikian siswa akan terbiasa dan terlatih

Page 2: TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVITISMEProses Belajar Konstruktivistik Adalah Pemberian Makna Oleh Siswa Kepada

Dalam aspek Kemahiran sosial yakni Kemahiran sosial diperoleh apabila seorang murid

berinteraksi dengan teman, kelompok kerja maupun dengan guru dalam proses mendapatkan

ilmu pengetahuan maupun wawasan baru.2.

 

To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)

 

Teori Belajar Konstruktivistik

10

untuk berfikir sendiri, memecahkan masalah yang dihadapinya, mandiri, kritis, danmampu

mempertanggung jawabkan pemikkirannya secara rasional.

 

Evaluasi Belajar

 Lingkungan belajar sangat mendukung munculnya berbagai pandangan daninterpretasi

terhadap realitas, konstruksi pengetahuan, serta aktivitas-aktivitas lain yangdidasarkan pada

pengelaman. Pandangan konsrktivistik mengemukakan bahwa relitas

ada pada pikiran seseoramg. Manusia mengkonstruksi dan menginterprestasikannya berdasar

kan pengalamannya.E.

PENERAPAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME DI DALAM

KELASImplementasikan berbagai metode mengajar kepada pebelajar. Pengusaaan

berbagaimetode mengajar, dapat diplikasikan oleh guru setiap kali guru tersebut

melaksanakan pembelajaran di kelas. Guru yang kaya akan metode mengajar, niscaya dapat 

menciptakansuasana kelas yang dinamis dan ceria di setiap pertemuannya.

Konstruktivismemempertimbangkan keterlibatan siswa dalam memaknai pengalaman sebagai

inti dari pembelajaran.1.

 

Page 3: TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVITISMEProses Belajar Konstruktivistik Adalah Pemberian Makna Oleh Siswa Kepada

 Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar 

 Dengan menghargai gagasan-gagasan atau pemikiran siswa serta mendorong

siswa berpikir mandiri, berarti guru telah membantu siswa menemukan identitas intelektualm

ereka. Para siswa yang merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan kemudian menganalisisserta

menjawabnya berarti telah mengembangkan tanggung jawab terhadap proses belajar

mereka sendiri serta menjadi “pemecah masalah” (problem solvers).

 2.

 

Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan beberapa waktukepada

siswa untuk merespon

Berpikir reflektif memerlukan waktu yang cukup dan seringkali atas dasar gagasan-gagagsan

dan komentar orang lain. Cara-cara guru mengajukan pertanyaan dan cara siswamerespon

atau menjawabnya akan mendorong siswa mampu membangun keberhasilandalam

melakukan penyelidikan.3.

 

 Mendorong siswa berfikir tingkat tinggi

 Guru yang menerapkan proses pembelajaran konstruktivisme akan menantang parasiswa

untuk mampu menjangkau hal-hal yang berada di balik respon-respon faktual yansederhana.

Guru mendorong siswa untuk menghubungkan dan merangkum konsep-konsep melalui

analisis, prediksi, justifikasi, dan mempertahankan gagasan atau pemikirannya.4.

 

Siswa terlibat secara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru dan siswa lainnya

 Dialog dan diskusi yang merupakan interaksi sosial dalam kelas yang bersifatintensif sangant

membantu siswa untuk mampu mengubah atau menguatkan gagasan-gagasannya. Jika

mereka memiliki kesempatan untuk mengemukakan apa yang

mereka pikirkan dan mendengarkan gagasan orang lain, maka mereka akan mampu membang

un pengetahuan sendiri yang didasarkan atas pemahaman sendiri. Jika merasa nyama danama

n untuk mengemukakan gagasan-gagasannya, maka dialog yang sangat bermaknaakan

tercipta di kelas.5.

 

Siswa terlibat dalam pengalaman yang menantang dan mendorong terjadinya diskusi

Page 4: TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVITISMEProses Belajar Konstruktivistik Adalah Pemberian Makna Oleh Siswa Kepada

 Jika diberi kesempatan untuk menyusun berbagai macam prediksi, seringkali

siswamenghasilkan hipotesis tentang fenomena alam ini. Guru yang

menerapkankonstruktivisme dalam pembelajaran memberikan kesempatan seluas-luasnya

kepadasiswa untuk menguji hipotesis mereka, terutama melalui diskusi kelompok

dan pengalaman nyata.6.

 

Guru menggunakan data mentah, sumber-sumber utama, dan materi-materi interaktif 

 Proses pembelajaran yang menerapkan pendekatan konstruktivisme melibatkan para siswa

dalam mengamati dan menganalisis fenomena alam dalam dunia nyata. Guru

kemudian membantu siswa untuk menghasilkan abstraksi atau pemikiran-pemikirantentang

fenomena-fenomena alam tersebut secara bersama-sama.

 

To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)

 

Teori Belajar Konstruktivistik

13

kemudian membantu siswa untuk menghasilkan abstraksi atau pemikiran-pemikirantentang

fenomena-fenomena alam tersebut secara bersama-sama.G.

 

HAKIKAT TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVITISMEDalam belajar sesuatu peserta didik

telah mempunyai prakonsep berdasarkan pengalaman yang telah di perolehnya. Untuk itu,

guru perlu mencermati prakonsep ini dalammenanamkan konsep-konsep baru. Apabila

prakonsep ini tidak diperhatikan, kemungkinanakan terjadi miskonsepsi atau konsep yang

salah. Apabila peserta didik mempunyaimiskonsepsi yang tidak dikoreksi atau dibiarkan,

maka akan menyulitkan peserta didikuntuk belajar sesuatu secara benar.Dalam menerapkan

teori kontruktivisme dalam belajar dapat digunakan model pembelajaran yang melibatkan

beberapa tahap, yaitu:1.

 

PengenalanTahap pengenalan merupakan pemberian hal-hal yang konkrit dan mudah

dengancontoh-contoh sederhana yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Pada tahap

ini,guru perlu mencermati melalui penilaian prakonsep atau kompetensi awal yang

Page 5: TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVITISMEProses Belajar Konstruktivistik Adalah Pemberian Makna Oleh Siswa Kepada

dimiliki peserta didik untuk maju ke tahap berikutnya. Tahap pembelajaran kompetensimerup

akan tahap di mana peserta didik mulai beranjak dari mengenali kompetensi baruke

menguasai kompetensi dasar. Hasil penilaian akan menunjukkan apakah pesertadidik perlu

diberi tahapan pemulihan, yaitu tahap di mana peserta didik memulihkan prakonsep menjadi

suatu konsep/kompetensi secara benar.2.

 

Pembelajaran kompetensiBila peserta didik telah menguasai kompetensi secara benar, guru

dapat menilaisejauh mana minat, potensi, dan kebutuhan dalam penguasaan kompetensi

dasar.Apabila peserta didik cukup berminat dan kompetensi dasar telah dikuasai secara

tuntas,tahap pemulihan dapat dilewati dan maju ke tahap berikutnya yaitu tahap

pendalaman.Apabila tahap pendalaman telah dilaksanakan, terdapat otomatisasi berpikir

dan bertindak sebagai perwujudan kompetensi. Selanjutnya, dapat diberikan tahap pengayaan 

agar peserta didik memperoleh variasi pengalaman belajar. Berbagai latihandapat digunakan

untuk mendalami atau memperkaya kompetensi.

 

To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)

 

Teori Belajar Konstruktivistik

14

3.

 

PemulihanPenilaian yang dilakukan menunjukkan apakah suatu kompetensi telah

tuntasdikuasai atau belum. Dari hasil penilaian dapat diketahui jenis-jenis latihan yang

perludiberikan kepada peserta didik sebagai pemulihan, pendalaman, dan pengayaan

.

4.

 

PendalamanPerlu dipertegas, bahwa strategi pembelajaran perlu mengikuti kaedah

pedagogik,yaitu pembelajaran diawali dari konkret ke abstrak, dari yang sederhana ke

yangkompleks, dan dari yang mudah ke sulit. Peserta didik perlu belajar secara aktif

dengan berbagai cara untuk mengkontruksi atau membangun pengetahuannya. Suatu rumus,k

onsep, atau prinsip dalam mata pelajarn sebaiknya dibangn siswa dalam bimbinganguru.

Page 6: TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVITISMEProses Belajar Konstruktivistik Adalah Pemberian Makna Oleh Siswa Kepada

Strategi pembelajaran perlu mengkondisikan peserta didik untuk

menemukan pengetahuan sehingga mereka terbiasa melakukan penyelidikan dan menemukan

sesuatu

.

5.

 

PengayaanDalam hal pembelajaran seluruh peserta didik dalam hal ini perlu rasanya

untukmeningkatkan integrasi dan aktif dalam pembelajaran.

 

To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)

 

Teori Belajar Konstruktivistik

15

BAB IIIPENUTUPA.

 

KesimpulanModel pembelajaran konstruktivisme adalah salah satu pandangan tentang

proses pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses belajar (perolehan pengetahuan)d

iawali dengan terjadinya konflik kognitif. Konflik kognitif ini hanya dapat diatasi

melalui pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak melalui pengalamannya dari hasil inter

aksidengan lingkungannya.Pembelajaran yang mengacu kepada teori belajar konstruktivisme

lebih

menfokuskan pada kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka. Bukan k

epatuhansiswa dalam refleksi atas apa yang telah diperintahkan dan dilakukan oleh guru.

Dengan katalain, siswa lebih diutamakan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan mereka

melaluiasimilasi dan akomodasiB.

 

SARAN

 

Diharapkan kepada guru untuk menggunakan teori belajar konstruktivitisme dalam

proses belajar mengajar. Khususnya mata pelajaran matematika.

Page 7: TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVITISMEProses Belajar Konstruktivistik Adalah Pemberian Makna Oleh Siswa Kepada

 

Untuk mengajar dengan baik, guru harus memahami model-model mental yangdigunakan

para siswa untuk mengenal dunia mereka dan penalaran yang dikembangkandan yang dibuat

para sisiwa untuk mendukung model-model itu.

 

Saat menerapkan teori belajar konstruktivitisme guru harus kreatif mengelola kelas.

 

Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuaidengan

dirinya. Guru hanya sebagai fasilitator, mediator, dan teman yang membuatsituasi kondusif

untuk terjadinya konstruksi engetahuan pada diri peserta didik