144
i

TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

i

Page 2: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

i

Page 3: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

i

TEORI DAN ANALISISKASUS KORUPSI

Penulis:Alfikalia, M.Si, Psikolog | Asriana Issa Sofia, MA | Retno Hendrowati, MT

Universitas Paramadina2020

Page 4: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

ii

Page 5: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

iii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………… iii

PENGANTAR………………………………………………………. vi

CAPAIAN PEMBELAJARAN……………………………………… ix

Retno Hendrowati, MT.

BAGIAN I : TEORI………………………………………………… 1

PENGERTIAN KORUPSI…………………………………………. 3

Asriana Issa Sofia, MA

JENIS-JENIS KORUPSI……………………………………………. 13

Asriana Issa Sofia, MA

NILAI-NILAI INTEGRITAS DAN PRINSIP ANTIKORUPSI…… 23

Retno Hendrowati, MT

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KORUPSI……………………… 33

Alfikalia, M.Si., Psikolog

DAMPAK KORUPSI……………………………………………….. 41

Alfikalia M.Si., Psikolog

BAGIAN II: ANALISIS KASUS KORUPSI……………………….. 49

ANALISIS KASUS KORUPSI ANGELINA SONDAKH…………. 50

Retno Hendrowati, MT

Page 6: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

iv

ANALISIS KASUS KORUPSI JOKO SUSILO…………………….. 61

Alfikalia M.Si., Psikolog

ANALISIS KASUS KORUPSI AKIL ………………………………. 78

Asriana Issa Sofia, MA

BAGIAN III: LEMBAR KERJA……………………………………. 103

DAFTAR REFERENSI………………………………………............ 124

Page 7: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

v

“Setiap orang, siapa pun danapa pun jabatannya harus

taat kepada hukum”

Sri Sultan Hamengku Buwono IX

“Malu itu bila mengambilmilik orang lain atau

mengambil uang negara”

Sjafruddin Prawiranegara

Page 8: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

vi

PENGANTAR

ulu korupsi adalah topik disudut-sudut ruang tertutup, aibtersembunyi, dan hanya menjadi rahasia umum. Tetapi waktuberbicara. Begitu negara kewalahan mewujudkan kesejahter-

aan bangsa karena terlalu banyak dana dikorupsi, maka semua dibongkar.Penindakan hukum yang intensif, ekspose media massa yang masif,membawa masyarakat makin jelas melihat bagaimana korupsi benar-benar merupakan kejahatan luar biasa (extra ordinary crime). Luarbiasa, ka-rena setiap kasus korupsi besar memiliki grand design, dilakukan secarasistematis oleh para elit, memperkaya diri habis-habisan dengan meru-gikan negara, sekaligus berdampak menurunkan kualitas semua aspekhidup berbangsa dan bernegara. Tidak heran di kalangan masyarakat in-toleransi terhadap korupsi makin meningkat, bahwa korupsi harus diber-antas pun makin sepakat.

Sinergi upaya penindakan, perbaikan sistem dan pencegahan meru-pakan cara terbaik dalam memberantas korupsi sampai ke akarnya. Diranah pencegahan, masyarakat tentu tidak boleh hanya menjadi korban,sebaliknya harus ikut berperan. Demikian pula mahasiswa, sebagai agenperubahan masa depan bangsa dituntut untuk segera beraksi nyata. Sa-yangnya, tidak jarang aksi-aksi anti-korupsi oleh mahasiswa menjadi se-batas kecaman dan protes emosional, karena tidak didukung olehpengetahuan mengenai korupsi dan antikorupsi itu sendiri. Padahal, me-mahami seluk-beluk korupsi akan dapat membantu perlawanan terhadapkorupsi.

Universitas Paramadina selama ini mengambil peran untuk mening-katkan kompetensi anti-korupsi mahasiswa dengan mempeloporiedukasi antikorupsi di perguruan tinggi. Tahun 2008 menjadi awal

D

Page 9: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

vii

komitmen Universitas Paramadina untuk secara sadar dan terencanamewujudkan proses belajar-mengajar yang kritis terhadap korupsi. Dansebelas tahun sudah dijalani dengan konsisten dalam menyelenggarakanmatakuliah Antikorupsi serta menekuni pengembangan konten danmetode pembelajaran.

Materi mata kuliah Antikorupsi Universitas Paramadina beberapa ta-hun terakhir mengacu pada Buku Pendidikan Antikorupsi di PerguruanTinggi (Dirjen Pendidikan Tinggi), materi-materi pembelajaran ACLCKPK dan berbagai sumber referensi pendukung. Berdasarkan evaluasiterhadap proses pembelajaran selama ini, tim Pengajar menilai diper-lukannya pendalaman materi dan metode untuk meningkatkan kompe-tensi mahasiswa dalam menganalisis kasus-kasus korupsi. Atas alasan it-ulah buku ini disusun. Buku ini dapat berperan sebagai pelengkap dalampembelajaran Antikorupsi pada program sarjana. Namun tidak menutupkemungkinan untuk dipelajari oleh masyarakat pada umumnya. Buku inidapat memperkaya pengetahuan pembaca dalam memahami konsep an-tikorupsi dan Analisa kasus secara praktis.

Buku Teori dan Analisis Kasus Korupsi ini berisi materi-materi khu-sus yang perlu dipelajari dan menjadi tools dalam menganalisis sebuahkasus korupsi. Bagian 1 memaparkan pengertian korupsi, jenis-jeniskorupsi, nilai-nilai integritas dan prinsip antikorupsi, faktor-faktorpenyebab korupsi, dan dampak korupsi. Bagian 2 memaparkan contohanalisis kasus korupsi terhadap tiga kasus korupsi besar. Bagian 3 meru-pakan lembar kerja yang dapat menjadi latihan bagi mahasiswa untukmelakukan analisis studi kasus.

Puji syukur, Buku Teori dan Analisis Kasus Korupsi ini selesaidisusun dan siap dimanfaatkan menjadi bahan pendukung pembelajaran

Page 10: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

viii

Antikorupsi di Universitas Paramadina dan perguruan tinggi lain. Ketid-aksempurnaan pasti ada, maka harapan kami pengguna buku ini dapatberkreasi untuk membuatnya makin baik.

Ucapan terimakasih kepada tim pengajar mata kuliah AntikorupsiUniversitas Paramadina, dan Ford Foundation dan Kemendagri sebagaipembina kegiatan yang telah memberikan dukungan terhadap penyusu-nan modul ini.

Jakarta, Januari 2020

Tim Penulis

Page 11: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

ix

CAPAIAN PEMBELAJARAN

erkuliahan Antikorupsi dapat diartikan sebagai usaha sadar danterencana untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang kritisterhadap nilai-nilai antikorupsi. Kuliah ini memberikan bekal

kepada mahasiswa untuk mengerti tentang korupsi, tindakan antikorupsi, penyebab korupsi, akibat korupsi, hukum, bentuk-bentukkorupsi baik yang terjadi di Indonesia maupun negara-negara lain,pencegahan korupsi, dan melakukan investigasi atas korupsi yang terjadidi masyarakat (sebagai studi kasus).

Secara umum, capaian pembelajaran lulusan mata kuliah Antikorupsimeliputi aspek sikap, penguasaan pengetahuan, keterampilan umum,dan keterampilan khusus. Berikut masing-masing capaian yang diharap-kan :

1. Sikap: Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tu-gas berdasarkan agama, moral dan etika, Menginternalisasi nilai,norma, dan etika akademik, Menunjukkan kewawasan etis, kehalu-san rasa estetis, kearifan timbangan hati, kepedulian emansipatoris

2. Penguasaan Pengetahuan: Memiliki kemampuan terkait dengan wa-wasan etika

3. Keterampilan Umum: Menerapkan pemikiran beretika dan kearifan4. Keterampilan Khusus: Mampu mengidentifikasi masalah terkait

dengan semangat kepemimpinan, tawakal, rendah hati, pengen-dalian diri, kesadaran ihsan, kemuliaan budi pekerti, Mampumengambil keputusan inovatif dan rasional, Mampu mengidentifi-kasi masalah etika dengan kearifan timbangan hati, Mampu men-gidentifikasi masalah dengan kecakapan dan kecekatan sertakesungguhan

P

Page 12: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

x

Untuk merealisasikan capaian pembelajaran lulusan tersebut, melaluiteori-teori dan metode analisis kasus dalam buku ini maka diharapkan

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian korupsi dan integritas,nilai dan prinsip anti korupsi, jenis-jenis tindak pidana korupsi,faktor penyebab korupsi, dan dampak masif korupsi.

2. Mahasiswa mampu menganalisis kasus korupsi berdasarkan jeniskorupsi, faktor penyebab, dampak dari korupsi yang dilakukan, nilaiintegritas dan prinsip antikorupsi serta hukum yang dilanggar.

3. Mahasiswa mampu menumbuhkan sikap optimis, empati, afeksipositif dalam berperilaku anti-korupsi,

4. Mahasiswa mampu melakukan aksi pencegahan korupsi dimasyarakat

Page 13: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

xi

Page 14: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

1

TEORI

BAGIAN 1

Page 15: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

2

“Korupsi berasal darihal-hal kecil. Janganbiarkan ia tumbuhbesar”

(poster KPK oleh Made Adi Wasgita)

““

Page 16: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

3

PENGERTIAN KORUPSI

ab ini akan memberikan pemahaman mengenai korupsi yangmeliputi arti kata “korupsi”, analogi korupsi di masyarakat lintasnegara dan Indonesia, definisi korupsi dan klasifikasi korupsi,

peta korupsi di Indonesia, dan tingkatan korupsi.

APA ARTI KATA KORUPSI?

Penting untuk mengenal arti kata “korupsi” secara terminologi,mengingat bahasa merupakan refleksi dari kehidupan masyarakat. Se-buah kata tidak akan diciptakan jika tidak ada benda atau tidak terjadiperbuatannya. Praktik korupsi terjadi di negara manapun, hanya saja caramengatakannya berbeda-beda baik dalam bahasa lokal asli (indigenous lan-guages), maupun bahasa pinjaman. Di Eropa, bahasa Latin adalah yangpertamakali menciptakan kata corruption, corrumpere, kemudian diadaptasioleh antara lain bahasa Inggris (corruption), bahasa Belanda (corruptie), ba-hasa Jerman (korruption), bahasa Ukrainia (koruptsiya). Di Asia antara lainbahasa China (fǔbài), bahasa Korea (bupae), bahasa Indonesia (korupsi),bahasa Malaysia (rasuah). Di Timur Tengah antara lain bahasa Arab(fasad), bahasa Turkish (bozulma). Di Afrika misalnya Afrikaan (corrupsie),Swahili (bobolu). Di Austronesia misalnya, bahasa Maori (pirau). (indiffer-entlanguages.com). Kosa kata boleh beragam, namun semua sama-samamempersepsikan perbuatan korupsi sebagai hal yang busuk, merusak,amoral, dan tidak wajar.

B

Page 17: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

4

APA SAJA ANALOGI KORUPSI ?

Setiap negara juga mengkonstruksi analogi untuk menyebutkansecara samar praktik korupsi, khususnya perbuatan menyuap atau me-nyogok yang memang kerap berlangsung dalam interaksi sosial dimana-pun. Analogi atau idiom tersebut menjadi semacam kode untuk tidakmenyebutkan korupsi secara terang-terangan. Berikut beberapa con-tohnya. (Forbes, 2010)

Suap dianalogikan sebagai suatu pemberian sedikit uang sehinggatidak dianggap melanggar hukum. Misalnya fakelaki (amplop kecil)di Yunani, ashaan ad-dukhaan (sesuatu untuk rokok)

Suap dianalogikan dengan makanan atau minuman. Misalnya pot-de-vin (segelas anggur) di Perancis, chaqian (uang teh) di China, gaseoso(minuman ringan) di Portugis, finjaan 'ahwa (secangkir kopi) di Syria.Disini menyuap dengan uang untuk membeli makanan dan minu-man dikesankan dengan kesopanan dan keramahtamahan.

Suap dianalogikan dengan situasi yang gelap, buram, tersembunyi,rahasia, sehingga pemberian uang suap tak bisa diungkapkan.Misalnya backhander di Amerika, pod stolom (di bawah meja) di Slo-vakia, gum eun don (uang hitam) di Korea, kuroi kiri (kabut gelap) diJepang.

Suap dianalogikan sebagai sesuatu yang licin yang berfungsi untukmelumas. Misalnya kenopenz (uang minyak) di Hungaria, spicken (le-maki) di Jerman. Disini menyuap seperti mengoleskan minyak danlemak untuk melicinkan segala urusan sulit.

Frase lain yang sering dipakai misalnya “tahu sama tahu”, “lewatpintu belakang” untuk mengajak orang masuk ke dalam interaksisuap-menyuap. Permintaan akan uang ilegal juga sering meng-gunakan bahasa isyarat seperti mengedipkan mata, menjentikkanibu jari dengan jari tengah. Menyelipkan uang atau amplop ke tan-gan atau saku penerima juga menandakan pemberian suap.

Page 18: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

5

Bagaimana di Indonesia? Kita mengenal beberapa kode analogikorupsi suap, seperti beberapa contoh berikut.

Tips. Istilah untuk persenan kepada seseorang atas layanan yangdiberikan. Pemberian tips dapat dianggap suap karena mendasarikeinginan pemberinya untuk diistimewakan, dan sebaliknya dapatmembentuk kebiasaan si petugas untuk menjalankan kewajibannyahanya jika menerima tips.

Amplop. Mengamplopi dianalogikan sebagai menyogok, karena am-plop itu sendiri biasanya menjadi tempat uang sogokan. Seperti da-lam berita berikut ini. “Dalam operasi tangkap tangan yang digelarKPK … total uang sebesar Rp 8 miliar dimasukkan ke dalam 400ribu amplop….merupakan bagian suap dan gratifikasi yangditerima oleh …. uang itu sengaja ditukar ke dalam pecahan kecildan dimasukkan ke dalam amplop karena akan dipakai untukkepentingan pemilu legislatif” (Kumparan, 2019)

Uang diam / uang tutup mulut. Uang ini diberikan kepada seseorangagar tidak mengungkapkan informasi tertentu kepada orang lain,yang seringkali bersifat ilegal. (investorwords, 2019)

Uang kopi, uang rokok, uang bensin . Uang lelah atau pengganti trans-portasi, yang berpotensi sama dengan tips, yaitu membiasakanorang melakukan kewajibannya hanya jika diberikan uang sogokanatau pelicin.

Uang damai. Uang penyelesai masalah, yang banyak dipraktikkan an-tara lain dalam urusan tilang dengan polisi. Uang damai biasanyadiminta oleh oknum polisi, namun tidak jarang orang yang ditilangyang menawarkannya guna menghindari sanksi tilang. Tidak salahjika uang damai seolah menjadi simbol korupsi oleh polisi. Sepertidalam berita berikut ini. “ Tiga anggota Ditlantas Polda Metro Jayaditangkap Tim Bidang Profesi dan Pengamanan Metro Jaya saatoperasi zebra … memberhentikan pengendara mobil yang didugamelanggar sistem ganjil genap namun bukannya menilang melain-kan meminta sejumlah uang. (CNN Indonesia, 2017)

Page 19: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

6

Uang pelicin. Uang yang diberikan secara tidak resmi kepada petugasyang berwenang untuk memperlancar urusan. Uang pelicin diang-gap sebagai korupsi masif karena banyak dilakukan oleh masyarakatsaat mengakses layanan publik untuk memperlancar urusannya, se-hingga dapat merusak mental bangsa. (Transparansi Internasional,2014)

APAKAH PENGERTIAN KORUPSI ?

Meskipun korupsi merupakan fenomena universal namun tidak adadefinisi tunggal untuk menjelaskannya. Berikut beberapa pengertianmengenai korupsi menurut beberapa sumber:

Korupsi adalah perilaku ilegal, tidak jujur dan buruk, terutama dil-akukan oleh orang-orang yang memegang kekuasaan (Cambridge,2019)

Korupsi adalah suatu ilegalitas; maksud jahat dan curang untukmenghidari hukum; tindakan pegawai negeri yang menggunakanwewenangnya secara salah dan melanggar hukum untuk mem-peroleh keuntungan bagi dirinya sendiri maupun orang lain, yangbertentangan dengan kewajibannya serta meniadakan hak-hakorang lain. (The Law , 2019)

Korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan demi keuntunganpribadi. (Transparency International, 2018)

Korupsi diasosiasikan dengan penyalahgunaan kekuasaan. Rakyatsepakat akan hal tersebut, karena mereka meyakini penyalahgunaankekuasaan terjadi di semua tingkat posisi di kantor layanan publik,demi keuntungan pribadi atau melayani beberapa orang saja, bukanseluruh masyarakat. (World Bank, 2014)

Korupsi adalah suatu tingkah laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi jabatannya dalam negara, untuk memperoleh keun-tungan baik status ataupun uang bagi diri pribadi, keluarga dekat,kelompok sendiri; atau menyimpang dengan melanggar aturan

Page 20: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

7

pelaksanaan yang mempersulit diri pribadinya (Robert Klitgaard,pakar korupsi internasional)

Bagaimana dengan pengertian korupsi di Indonesia ? Berikut be-berapa diantaranya.

Korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara(perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau oranglain; korupsi waktu adalah penggunaan waktu dinas (bekerja) untukurusan pribadi (KBBI, 2012-2019)

Korupsi adalah setiap orang yang dikategorikan melawan hukum,melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri, menguntungkandiri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakankewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya ka-rena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangannegara atau perekonomian negara. (UU No 31 Tahun 1999 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi)

Berdasarkan besaran uang yang dikorupsi, korupsi dapat diklasifi-kasikan menjadi dua jenis (Transparancy International Organization,2018)

1. Grand Corruption

Penyalahgunaan kekuasaan tingkat tinggi yang menguntungkansejumlah orang dan mengorbankan banyak orang, dan mengakibatkankerugian yang serius dan meluas terhadap perorangan maupun masyara-kat. Korupsi yang demikian biasanya terencana dan sistematis, denganhasil yang sangat besar.

2. Petty Corruption

Penyalahgunaan kekuasaan oleh pegawai publik dalam interaksimereka dengan warga masyarakat yang sering mengakses layanan barangatau jasa di tempat-tempat seperti rumahsakit, sekolah, kantor polisi dan

Page 21: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

8

lainnya. Jumlah uang yang dikorupsi tidak besar namun praktiknya terus-menerus.

Korupsi terjadi di sektor-sektor publik seperti kesehatan, pendidikan,lingkungan, sumber daya alam, pertahanan dan keamanan, pengadilan,pengadaan publik, politik dan pemerintahan . Bahkan belakangan inikorupsi di sektor air, pertambangan, kehutanan, olahraga hingga ban-tuan kemanusiaan menjadi kajian khusus karena besarnya dampak keru-gian yang ditimbulkan.

Di Indonesia korupsi saat ini dapat dipetakan sebagai berikut (Satria,2016) :

Pada ranah eksekutif, korupsi yg sering dilakukan adalah penyua-pan terhadap pejabat publik (bribery of national public official).

Pada ranah legislatif, ada dua jenis korupsi yaitu political bribery dantrading in influence. Suap politik adalah korupsi pada saat suatu pera-turan perundangan dibuat yakni terjadi praktik jual beli pasal atausengaja melakukan “kudeta redaksional” terhadap suatu rancanganUndang Undang sehingga teks UU ada yang hilang pada saat di sa-hkan. Contoh kasus ayat 2 pasal 113 UU Kesehatan terkait peneta-pan zat adiktif yang meliputi tembakau karena penggunaannya di-anggap merugikan diri individu dan masyarakat sekelilingnya.Ditetapkan pada paripurna DPR, namun hilang ketika ditandatan-gani Presiden dan disahkan. Diduga ada permainan uang pihak-pihak yang dirugikan dengan keberadaan pasal tersebut, terkaitdengan masalah tembakau atau produk yang mengandung temba-kau. (Kompas.com, 2009). Perdagangan pengaruh adalah upaya un-tuk memperdagangkan pengaruh sehingga memperoleh keun-tungan materi. Contoh kasus izin reklamasi Teluk Jakarta yang di-anggap berpihak pada investor.

Page 22: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

9

Korupsi di pengadilan (judicial corruption), yakni aparat penegakhukum yang dengan sengaja salah menerapkan undang-undang pi-dana dengan tujuan menguntungkan koruptor.

Bisa dilihat bahwa paparan-paparan di atas menitikberatkan korupsiyang terjadi di ranah pemerintahan (sektor publik), yang dilakukan olehpegawai negeri dan pejabat publik dengan cara menyalahgunakanwewenangnya demi mencari keuntungan pribadi ataupun kelompok ter-tentu, dengan mengorbankan hak masyarakat serta merugikan negara.Karena melanggar hukum, maka korupsi harus ditindak secara hukumpula. Konteks tersebut mengarah pada Tindak Pidana Korupsi (TIPI-KOR).

APAKAH KORUPSI HANYA TIPIKOR?

Pengertian korupsi sebagai tindak pidana korupsi pun menggiringpersepsi yang keliru di masyarakat yaitu suatu perbuatan akan disebutkorupsi hanya jika mememenuhi unsur tindak pidana. Maka persoa-lannya adalah : apakah korupsi hanya merupakan kejahatan klas atas,yang dilakukan oleh pegawai negeri atau pejabat publik atau politikus?Apakah korupsi hanya terjadi di sektor publik? Jika demikian halnya,apakah berarti siapapun selain pegawai negeri atau pejabat publik, tidakperlu khawatir terkena sanksi hukum untuk perbuatan korupsinya ?

Persepsi ini sudah semestinya diluruskan. Pada dasarnya korupsi ada-lah perilaku ysng menyimpang, situasi yang menyimpang. Pertemuan an-tara kebutuhan (need) atau keserakahan (greed) dengan adanya kesempatan(opportunity) yang disertai lemahnya integritas moral sangat berpotensimendorong seseorang melakukan perbuatan korupsi. Dengan demikianperbuatan korupsi sangat mungkin terjadi di lingkungan manapun, olehsiapapun anggota masyarakat, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan

Page 23: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

10

tidak selalu berhubungan dengan uang. Pada ranah ini cenderung dise-but sebagai perilaku koruptif. Jadi korupsi bisa dijelaskan sebagai tin-dak pidana korupsi maupun perilaku koruptif.

TINGKATAN KORUPSI

Perbuatan korupsi dapat terjadi melalui tingkatan-tingkatan berikutini. (Ihsan, 2011)

1. Betrayal of trust (pengkhianatan terhadap kepercayaan)

Mengkhianati kepercayaan, amanah atau tanggungjawab yang diteri-ma merupakan bentuk perilaku sederhana yang mendasari setiap per-buatan korupsi, walaupun tidak selalu berhubungan dengan uang, danpaling banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

2. Abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan)

Tingkat selanjutnya adalah penyalahgunaan kedudukan/ wewenang/kekuasaan, walaupun tidak menghasilkan keuntungan materi. Ini banyakterjadi di ranah dimana ada struktur kekuasaan seperti sekolah, tempatkerja, lembaga negara.

3. Material benefit (keuntungan materi).

Penyalahgunaan wewenang seringkali menjadi alat untuk mendapat-kan keuntungan materi, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.Seorang pada tingkat ini adalah yang paling membahayakan, karenadapat mengancam kekuatan antikorupsi dalam lembaga tersebut, sertamerugikan lembaga secara material.

Contoh : Seorang ketua organisasi kemahasiswaan tentu mengembanamanah Universitas dan juga kepercayaan seluruh mahasiswa untukmengelola organisasinya secara baik dan benar. Namun kepercayaan inidikhianatinya dengan menyalahgunakan wewenangnya yaitu merekrut

Page 24: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

11

teman-teman dekatnya menjadi pengurus organisasi padahal tidak me-menuhi kriteria yang ditetapkan demi memelihara kedekatan genk terse-but (keuntungan non materi). Hal ini berpotensi melemahkan kinerjaorganisasi karena berisi orang-orang yang kurang kompeten. Perbuatanlain misalnya menaikkan pengajuan anggaran kegiatan kepada universi-tas, yang menguntungkan organisasi tetapi merugikan Universitas.

Untuk memastikan bahwa korupsi tidak hanya mengarah padakorupsi publik (public corruption) tetapi juga korupsi swasta (private corrup-tion) yang dilakukan individu-individu dan kalangan bisnis, maka definisikorupsi dapat diperluas. Korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan(berdasarkan warisan, pendidikan, pernikahan, pemilihan umum, penun-jukan dan lainnya) demi keuntungan pribadi. Definisi ini meliputi tidakhanya politisi dan pegawai negeri, tetapi juga pimpinan perusahaan, no-taris, pimpinan di tempat kerja, pegawai administrasi di sekolah swastaatau rumah sakit swasta, pelatih tim sepakbola, dan sebagainya. (corrup-tie.org)

Page 25: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

12

“Baik menjadiorang penting,

tapi lebih pentingmenjadi orang baik”

(Jenderal Hoegeng)

“ “

Page 26: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

13

JENIS-JENIS KORUPSI

Memahami jenis-jenis tindak pidana korupsi (tipikor) menjadi pent-ing sebagai modal untuk mengidentifikasi perbuatan korupsi. Selain itu,akan dipahami bahwa beberapa jenis tindakan yang selama ini dianggapwajar bahkan menjadi kebiasaan ternyata termasuk tindakan koruptif.Bab ini akan memaparkan jenis-jenis Tindak Pidana Korupsi ditambahdengan Tindak Pidana Pencucian Uang. Setiap jenis tipikor disertai con-toh kasus korupsi besar dan/atau perilaku koruptif yang terjadi dalamkehidupan sehari-hari masyarakat.

APA SAJA JENIS-JENIS KORUPSI?

(Sumber gambar : KPK, 2018)

Page 27: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

14

Menurut UU Nomor 31 tahun 1999 yang diperbaharui dengan UUNomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Korupsi, ada 7(tujuh) kelompok tindakan korupsi, yaitu :

1. Kerugian keuangan negara2. Suap-menyuap3. Penggelapan dalam jabatan4. Pemerasan5. Perbuatan curang6. Benturan kepentingan dalam pengadaan7. Gratifikasi (istilah lain pemberian hadiah)

Di dalam UU terkait masing-masing jenis korupsi diperinci kedalam pasal-pasal , mengenai unsur-unsur perbuatan maupun ancamanhukumannya. Pembaca dapat mendalami secara mandiri isi pasal-pasaltersebut. Pembahasan berikut ini lebih menyampaikan secara sederhanapengertian setiap jenis korupsi..

APAKAH KORUPSI YANG MERUGIKAN KEU-ANGAN NEGARA?

Merugikan keuangan negara yaitu jika seseorang memperkaya dirisendiri atau korporasi dengan cara melawan hukum, atau dengan menya-lahgunakan kewenangan, kesempatan dan sarana yang ada padanya ka-rena jabatan atau kedudukan. Perbuatannya ini merugikan keuangannegara atau perekonomian negara. (Pasal 2 dan 3 UU no.31 th 1999).Dalam kehidupan sehari-hari , perbuatan korupsi dapat merugikan keu-angan keluarga, sekolah, universitas, tempat kerja, dan lembaga lain.

Contoh :

Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara NA terbukti menyalah-gunakan wewenang selaku Gubernur dengan memberikan

Page 28: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

15

sejumlah persetujuan terkait operasional eksplorasi wilayah per-tambangan kepada PT AHB. NA terbukti merugikan negara sebe-sar Rp 1,5 triliun. Ia telah memperkaya dirinya sebesar Rp 2,7 miliardan memperkaya korporasi PT BI sebesar Rp 1,5 triliun(Kompas.Com, 2018).

Tindakan melakukan mark up dalam laporan penggunaan anggarankegiatan kampus, akan merugikan keuangan Universitas. Sama hal-nya, tindakan melebihkan permintaan uang kuliah kepada orang tua,akan merugikan keuangan keluarga.

APAKAH KORUPSI SUAP MENYUAP?

Suap menyuap yaitu jika seseorang memberikan atau menjanjikansesuatu kepada pegawai negeri karena jabatannya, supaya berbuat atautidak berbuat sesuatu sesuai keinginannya. Pegawai negeri menerimasuap yang berhubungan dengan jabatannya tersebut juga dianggapkorupsi. (pasal 5 ayat 1, pasal 13 Uu no 31 tahun 1999. Dalam kehidupansehari-hari, masyarakat sering melakukan perbuatan ini saat berurusandengan aparat.

Contoh

Bupati Jepara AM dituntut 4 tahun penjara oleh jaksa KPK terkaitkasus suap kepada L, hakim nonaktif PN Semarang, untuk mem-batalkan status tersangka AM terkait kasus dugaan penyalahgunaandana bantuan politik untuk PPP Kabupaten Jepara 2011 dan 2012sebesar Rp 75 juta. L merupakan hakim yang menangani perkaratersebut. Rembugan soal uang dilakukan bahkan hakim L sempatmenyebut angka Rp 1 miliar namun hanya disanggupi Rp 700 juta.Uang suap yang dikemas ke dalam plastik putih bertuliskan“Bandeng Juwana" diserahkan oleh pengacara AM di rumah Lasitosehari sebelum putusan sidang Praperadilan (Purbaya, 2019).

Page 29: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

16

Mahasiswa memberikan hadiah kepada dosennya agar diijinkanmengikuti ujian, padahal jumlah absensi ketidakhadirannya sudahmelebihi batas syarat mengikuti ujian akhir.

APAKAH KORUPSI YANG BERHUBUNGANDENGAN PENGGELAPAN DALAM JABATAN?

Penggelapan merupakan suatu tindakan tidak jujur dengan menyem-bunyikan barang/harta orang lain tanpa sepengetahuan si pemilik barangdengan tujuan untuk mencuri, menguasai, atau digunakan untuk tujuanlain. Termasuk di dalamnya adalah :

Pegawai negeri yang menggelapkan uang atau membiarkan pengge-lapan;

Pegawai atau orang lain selain pegawai negeri yang ditugaskan men-jalankan suatu jabatan, dengan sengaja menggelapkan uang atau su-rat berharga; atau membiarkan uang atau surat berharga diambilatau digelapkan oleh orang lain; atau membantu dalam penggelapan.

Tindakan penggelapan termasuk: memalsukan buku untuk pemerik-saan administrasi, merusak bukti, membiarkan orang lain merusak bukti,membantu orang lain merusak bukti. (pasal 8, 9, 10 UU no 31 tahun1999)

Contoh

Mantan sekretaris KPU Banjar MIP dihukum penjara atas kasuspenyalahgunaan wewenang atau penggelapan dalam jabatan ang-garan belanja KPU Banjar anggaran tahun 2013. Perbuatannya te-lah merugikan keuangan negara sebesar Rp3, 5 miliar tersebut lebih(Tribun Banjar, 2018)

Perusakan alat bukti kasus pengaturan skor di PSSI oleh pegawaiPSSI, dengan cara melakukan pencurian dengan memasuki dengan

Page 30: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

17

cara membongkar, merusak, atau menghancurkan barang buktiyang telah dipasang police line (Kompas.Com, 2019)

Bendahara organisasi himpunan mahasiswa yang memalsukankwitansi/bon pembelanjaan untuk keperluan acara dengan alasantertentu.

APAKAH KORUPSI PEMERASAN ?

Yaitu jika seseorang dengan melawan hukum atau menyalahgunakankekuasaannya, memeras pegawai negeri atau penyelenggara negaradengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain. Orang ter-sebut memaksa orang yang diperas agar memberikan sesuatu, membayaratau menerima pembayaran, atau mengerjakan sesuatu bagi dirinya.(pasal 12e). Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat masih sering men-jadi korban pemalakan, pungutan liar (pungli).

Contoh :

RA, oknum pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bangkamelakukan tindak pidana pemerasan terhadap seorang wajib pajak.Sebagai petugas konsultan dan pengawas pajak, RA mengetahuibahwa si wajib pajak tersebut memiliki kewajiban membayar pajaksebesar Rp700 juta. Atas dasar hal itu dia menjadikannya sebagaimomentum untuk memeras korban, yaitu menjanjikan akanmenunda pembayaran pajak tetapi korban harus memberikansejumlah uang kepadanya. Untuk itu RA telah menerima uang sebe-sar Rp50 juta dari korban. Setelah merasa ditekan oleh tersangka,korban langsung melapor ke polda Babel bahwa dirinya dimintaisejumlah uang oleh oknum petugas kantor pajak (Okezone, 2018).

Mahasiswa yang meminta uang kepada temannya dengan ancamanakan mengungkapkan suatu perbuatan buruknya. Si teman tersebutkhawatir pengungkapan akan berdampak buruk terhadapnya, makadari itu memenuhi permintaan si mahasiswa.

Page 31: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

18

APAKAH KORUPSI PERBUATAN CURANG?

Dalam lingkup sektor publik, yang termasuk perbuatan curang yaitu :memeras pegawai negeri yang lain, pemborong berbuat curang,pengawas proyek membiarkan perbuatan curang, rekanan TNI/Polriberbuat curang, pengawas rekanan TNI/Polri membiarkan perbuatancurang, penerima barang TNI/Polri membiarkan perbuatan curang,pegawai negeri menyerobot tanah negara sehingga merugikan orang lain.(Pasal 12 f, pasal 7(1), pasal 7(2), pasal 12 h). Dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi praktik kecurangan dalam pengadaan barang dan jasa .

Contoh

Modus kecurangan produsen beras CAJ yang menimbun 1.116 tonberas siap edar. Perusahaan CAJ membeli gabah dari petani dalamjumlah besar dengan harga murah, lantas diolah dengan cara dik-eringkan, kemudian digiling menjadi beras, dioplos dengan beraslain dan diberi merek, sehingga tampak beras ini kualitas premium.Jadi antara label dan kualitas beras tidak sama, dan beras mediumbersubsidi inipun dijual sebagai beras premium. Masyarakat dannegara pun dirugikan (Tempo Nasional, 2017)

Menyontek dengan berbagai modus adalah perbuatan curang.Ketidaksiapan atau malas belajar biasanya mendorong seseoranguntuk mencontek. Selain mencurangi aturan dan etika ujian, secaramoral mencontek menganggap enteng rekan-rekan lain yang bela-jar keras demi melakukan ujian secara jujur dan keinginan mencapainilai maksimal.

Page 32: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

19

APAKAH KORUPSI BENTURAN KEPENTINGANDALAM JABATAN ?

Yaitu jika dalam pengadaan yang diurusnya, pegawai negeri ataupenyelenggara negara dengan sengaja, langsung atau tidak langsung turutserta dalam pemborongan, pengadaan, atau persewaan; pada saat dil-akukan perbuatan untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk men-gurus atau mengawasinya. (pasal 12i). Dalam kehidupan sehari-hari tidakselalu dalam konteks pengadaan, namun esensinya adalah adanyakepentingan yang berbenturan.

Contoh:

Bupati daerah N, TQ, diduga telah melibatkan diri pada pelaksa-naan sejumlah proyek pembangunan dan perbaikan jalan di kabu-paten yang dipimpinnya. TQ turut serta dalam pemborongan, per-sewaan, dan pengadaan dalam proyek=ptoyek tersebut. Atas tinda-kannya, TQ disangka melanggar pasal 12 huruf UU Tipikor halkonflik kepentingan dalam pengadaan. (CNN Indonesia, 2016)

Sebagai ketua seksi konsumsi di acara kampus, seorang mahasiswamemutuskan untuk memakai jasa catering keluarganya sendiritanpa melalui proses pembanding dengan pengusaha cateringlainnya. Padahal bisa saja jasa catering keluarganya lebih mahal, se-hingga akan merugikan keuangan panitia.

APAKAH GRATIFIKASI ?

Yaitu pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima grat-ifikasi yang berhubungan dengan jabatannya dan bertentangan dengankewajiban atau tugasnya. Menjadi perbuatan korupsi jika gratifikasi ter-sebut tidak dilaporkan ke KPK dalam jangka waktu 30 hari sejakditerima. (pasal 12 b UU n0 31 th 1999 jo Pasal 12c Uu no 2o tahun

Page 33: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

20

2001). Dalam kehidupan sehari-hari pemberian-pemberian gratifikasimasih berlangsung di banyak lingkungan.

Bentuk gratifikasi bermacam-macam.

Sumber : Pedoman Pengelolan Gratifikasi Dan Penerapan Whistleblowing System KSOTerminal Peti Kemas Koja (t.thn.)

Contoh

KPK telah menerima sebanyak 94 laporan gratifikasi terkait HariRaya Idul Fitri tahun 2019. Di dalamnya terdapat 7 laporan pe-nolakan gratifikasi, di antaranya pemberian 1 ton gula pasir kepadapegawai pemda di Lampung, pemberian parsel kepada pegawai diKementerian Kelautan dan Perikanan dan Ditjen Pajak, pemberianuang dengan sebutan THR Rp 4 juta kepada pegawai KementerianKeuangan. Sedangkan laporan lainnya akan diproses oleh KPK un-tuk diputuskan apakah menjadi milik negara atau milik penerima.Bernilai total Rp66.124.983,-, sebagian besar berbentuk makanandan minuman yang segera dapat diserahkan pada pihak yang mem-butuhkan seperti panti asuhan dan lain-lain. Juga terdapat gratifikasi

Page 34: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

21

berupa uang tunai, kain batik, perlengkapan ibadah, baju koko, ka-rangan bunga hingga voucher belanja di supermarket (Sindo, 2019)

Orangtua mahasiswa kerap menitipkan hadiah kepada dosen-dosen,dilain pihak si anak sedang menyusun skripsi. Hadiah-hadiah terse-but akan berpotensi mempengaruhi penilaian para dosen (penerimagratifikasi tersebut) pada saat sidang skripai nantinya. Para dosenakan mengingat “kebaikan” si orangtua, akan tidak enak hati untukmemberikan nilai apa adanya, yang mungkin menjadi melebihikompetensi si mahasiswa.

Page 35: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

22

“Kekuasaan dan materitetaplah bisa membuat

orang korupsi sebab yangmembatasi seseorang un-

tuk tidak berlaku jahatadalah moral dan nilai

yang diyakini orang itu."

Jusuf Kalla

Page 36: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

23

NILAI INTEGRITAS DANPRINSIP ANTIKORUPSI

APA YANG DIMAKSUDKAN DENGAN NILAI IN-TEGRITAS DAN PRINSIP ANTIKORUPSI?

etelah memahami konsep korupsi dan bentuk-bentuk korupsi, se-lanjutnya apa yang harus diketahui dan diaplikasikan dalammenghindari korupsi? Hal penting yang harus dipahami dan di-

internalisasi pada diri individu, dan lingkungan adalah prinsip dan nilaiantikorupsi. Hal ini tidak terlepas dari salah satu pemahaman yang men-dasar bahwa korupsi terjadi akibat adanya faktor internal dan eksternal.Tentunya, faktor internal tidak terlepas juga pada sejauh mana nilai-nilaiantikorupsi tertanam dalam diri sendiri (terinternalisasi). Faktor internalyang berkaitan dengan moralitas dan akhlak individu dapat menjadi da-sar utama dalam menghindari tindakan korupsi.

Selanjutnya, Nilai-nilai apa yang dapat dianut dalam rangka pencega-han korupsi ? KPK bersama pemangku kepentingan pencegahankorupsi, telah merumuskan nilai-nilai antikorupsi, yaitu dapatdikelompokkan atas nilai Inti, Sikap dan Etos Kerja. Masing-masing nilaidari tiap kelompok nilai tersebut adalah (aclc KPK, 2019):

1. Inti : Jujur, Disiplin dan Tanggungjawab2. Sikap : Adil, Berani, Peduli3. Etos Kerja. Etos kerja berari semangat kerja yang menjadi ciri khas

dan keyakinan seseorang atau kelompok. Yang terdiri atas nilai-nilaiKerja Keras, Sederhana, Mandiri.

S

Page 37: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

24

Kesembilan nilai-nilai antikorupsi tersebut, biasanya disebut dengannilai Integritas, yang bisa disingkat menjadi BerJuMPA Di KerTaS.Istilah yang mudah diingat ini diciptakan oleh Komunitas Obat Manjur(Orang Hebat Main Jujur). Nilai-nilai tersebut dapat dilihat pada info-grafis berikut ini :

Gambar 2: Nilai-nilai Antikorupsi (aclc KPK, 2019)

Berikut penjelasan dari masing-masing nilai tersebut yang penulisrangkum dari buku Pendidikan Antikorupsi untuk Perguruan Tinggi

(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dirjen Pendidikan Tinggi,2011) dan sumber online ACLC KPK (aclc KPK, 2019):

a. JujurJujur dapat diartikan lurus hati, dan tidak curang. Seseorang ber-

laku jujur akan konsisten dengan apa yang dikatakan dan apa yangdilakukan. Nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-hari sangatlah

Page 38: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

25

penting, dimanapun kita berada. Sebagai mahasiswa, kejujuran da-lam kehidupan kampus dapat dijalankan berbarengan dengan ke-hidupan budaya akademik dan nonakademik. Contoh nilai kejuju-ran yang dapat diimplementasikan di kampus adalah jujur dalamberpendapat, jujur saat mengerjakan tugas dan ujian

b. TanggungjawabTanggungjawab adalah menyelesaikan pekerjaan sesuai amanah

dengan baik. Tidak mengelak, berani menghadapi dan memikulsegala akibat atas pekerjaan yang dilakukan. Mahasiswa yang mem-iliki rasa tanggung jawab akan mengerjakan tugas dengang sepenuhhati dan memberikan hasil yang lebih baik. Dengan demikian, ma-hasiswa tersebut dapat dipercaya. Sebagai mahasiswa, banyak halyang menjadi tanggungjawabnya, missal tugas kuliah, amanah beror-ganisasi, tanggungjawab terhadap orang tua untuk belajar yang baik,dan terhadap diri sendiri tentunya.

c. DisiplinMelakukan hal-hal pada saat yang tepat dan menghargai waktu.

Mahasiswa yang mempunyai sikap disiplin, mampu menyelesaikantugas dengan baik. Manfaat hidup disiplin adalah agar mahasiswadapat mencapai tujuan hidupnya dengan waktu yang efisien. Dosendiharapkan juga mampu mengambangkan sikap disiplin maha-siswanya dalam belajar dan berperilaku di kampus. Dosen dapatmemberi contoh dalam penanaman nilai disiplin.

d. MandiriMandiri dimaknai sebagai semangat berdiri sendiri tanpa tergan-

tung pada orang lain. Pribadi yang mandiri akan siap menghadapilangkah tujuan hidupnya. Bagi seorang mahasiswa, sikap mandiridapat diartikan sebagai proses pendewasaan diri. Hal ini penting un-tuk masa depannya agar mampu mengatur kehidupannya dan orang-

Page 39: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

26

orang yang berada dibawah tanggungjawabnya. Dengan sikap man-diri, mahasiswa dapat mengerjakan semua tanggungjawabnyadengan upayanya sendiri dan bukan oleh orang lain

e. Kerja kerasKerja keras adalah kegiatan yang dikerjakan sungguh-sungguh

tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai.Berusaha dan bekerja keras untuk dapat mencapai apa yang di-inginkan. Bekerja keras merupakan hal penting guna tercapainyahasil sesuai dengan target dan tujuan. Kerja keras yang baik haruslahdidampangi dengan kemampuan pengetahuan yang baik pula. Se-bagai mahasiswa, diperlukan kerja keras dalam mencapai cita-citanya.

f. SederhanaSederhana berarti tigak berlebih-lebihan. Yang berarti juga dapat

menyesuaikan dengan kebutuhan. Dengan sederhana, Anda dapatmengatur gaya hidup sesuai kebutuhan, tidak berlebihan dalammenggunakan harga yang ada dan tidak terpancing dengan gayahidup orang lain. Dengan prinsip hidup sederhana, mahasiswa diajar-kan untuk memprioritaskan kebutuhan di atas keinginannya. Bersi-kaplah sederhana agar bisa saling menghargai sesama dan menjadiparameter penting dalam menjalin hubungan antar sesama. Prinsiphidup sederhana dapat mengatasi permasalahan kesenjangan social,sikap iri, dengki, tamak, egois dan sikap negative lainnya.

Sifat sederhana dapat dipelajari dari kebiasaan dari PangeranDiponegoro. Selama hidup pahlawan yang berjasa tersebut, “keseder-hanaannya membuatnya tidak silau akan tahta dan jabatan. Beliau lebih mem-ilih berbaur dengan rakyatnya, berjuang bersama membebaskannya darikedzaliman penjajah” (Integrito, 2017)

Page 40: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

27

g. AdilAdil berarti tidak berat sebelah, dan tidak memihak siapapun,

dapat juga dikatakan berpegang pada kebenaran. Keadilan dapatmembuat negara Indonesia makmur dan bebas korupsi. Dalamperkuliahan, mahasiswa dimotivasi untuk mencari pengalaman danpengetahuan melalui interaksinya dengan mahasiswa lainnya.Dengan demikian, diharapkan dapat dilakukan secara adil dan bi-jaksana dalam pengambilan keputusannya.

h. BeraniBerani berarti tidak takut menghadapi bahaya atau kesulitan.

Berani juga berarti mempunyai hati yang mantap dan rasa percayadiri yang besar. Mahasiswa, sebagai generasi penerus perjuanganbangsa, diharapkan mampu mengembangkan sikap keberanian da-lam mempertahankan pendirian, keyakinan, rasa pecaya diri danmampu mengambil keputuran dengan baik. Jadilah pribadi yangberani, berani menunjukkan kebenaran dan keadilan.

i. PeduliPeduli dapat diartikan mengindahkan, memperhatikan, dan

menghiraukan serta melibatkan diri dalam suatu persoalan, keadaaanatau kondisi sekitar. Tunjukkanlah rasa peduli terhadap sesama.Peduli itu penting agar dapat berbagi kebahagian demi kesejahteraanbersama. Sebagai mahasiswa, kepedulian perlu diwujudkan agar ter-wujud suasana kampus yang dapat menjadi rumah kedua, kepedulianantar sesama teman mahasiswa, kepedulian terhadap seluruh sivitasakademika dan lainnya.

Seseorang disebut berperilaku koruptif, jika seseorang melanggarnilai-nilai antikorupsi. Jika nilai-nilai antikorupsi tersebut lemah dari diriindividu, maka perilaku koruptif akan berpotensi menguat. Untuk itu,faktor eksternal untuk mencegah korupsi perlu dibangun. Oleh karena

Page 41: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

28

itu, perlu adanya system atau lingkungan yang dibangun berdasarkanprinsip-prinsip antikorupsi agar kesempatan melakukan korupsi semakinmengecil.

APA YANG DIMAKSUD PRINSIP-PRINSIPANTIKORUPSI?

Prinsip-prinsip antikorupsi sebagai penguat secara eksternalyang dimaksudkan adalah : akuntabilitas, transparansi, kewajaran,kebijakan, dan kontrol kebijakan. Berikut penjelasan singkat darimasing-masing prinsip tersebut :

a. Akuntabilitas

Akuntabilitas dapat diartikan kesesuaian antara aturan danpelaksanaan kerja. Tanggung jawab kinerja yang sudah dilaksanakansesuai dengan aturan. Mekanisme tersebut termasuk dalam program,proses, keuangan, outcome, hukum dan politik. Akuntabilitas publicsecara tradisional dipahami sebagai alat yang digunakan untukmengawasi dan mengarahkan perilaku administrasi dengan caramemberikan kewajiban untuk memberikan arahan (answerability)

Contoh perilaku koruptif di lingkungan kampus

Perbuatan “titip aben (tipsen)” kepada teman, dapat menguntungkanpenitip, namun perlu disadari bahwa hal ini menyebabkan teman berbuatcurang dengan me-absen-kan, tentunya hal ini melanggar aturan universitas,tidak jujur dan mengabaikan usaha teman lain yang sungguh-sungguh danbekerja keras untuk bisa hadir di perkulahan

Pikir panjang sebelum berbuat koruptif !!

Page 42: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

29

kepada sejumlah otoritas eksternal (Kementerian Pendidikan danKebudayaan RI Dirjen Pendidikan Tinggi, 2011).

b. Transparansi

Transparansi dapat diartikan adanya keterbukaan sehingga segalainformasi yang ada dapat diakses sebagai bentuk kontrol terhadappotensi penyimpangan. Transparansi dimulai dari penganggaran,penyusunan kegiatan, pembahasan, pengawasan serta evaluasi.

c. Kewajaran

Kewajaran dapat diartikan sebagai bentuk penganggaran yangsesuai dengan kebutuhan. Prinsip kewajaran ditujukan untukmencegah terjadinya manipulasi/. Prinsip kewajaran ini terdiri darikomprehensif dan disiplin, fleksibilitas, terprediksi, kejujuran daninformatif.

d. Kebijakan

Kebijakan dapat diartikan adanya sebuah aturan yang nantinyadapat mengatur isi kebijakan, pembuat kebijakan, pelaksanakebijakan serta kultur kebijakan.

e. Kontrol kebijakan

Adanya upaya agar sebuah kebijakan dapat secara efektifdijalankan dan dapat menjadi alat pengawasan terhadap potensiperilaku koruptif.

Diharapkan ketika prinsip-prinsip antikorupsi menjadi dasar utamadalam membangun system yang bersinggungan langsung dengan peranindividu dalam lingkup social masyarakat, maka potensi untukmelakukan korupsi akan tertutup.

Page 43: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

30

Nilai-nilai antikorusp dan prinsip-prinsip antikorupsi sebagai pen-guat perilaku antikorupsi, lalu bagaimana peran integritas? Dan Apa yangdimaksudkan dengan Integritas?

Integritas adalah bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakandengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut. Nilai-nilai dapat be-rasal dari nilai kode etik di tempat dia bekerja, nilai masyarakat atau nilaimoral pribadi (aclc KPK, 2019).

Individu yang memiliki integritas (khususnya substantive integritas)akan memunculkan perilaku-perilaku yang sejalan dengan nilai dasardalam integritas tersebut. Nilai-nilai dasar yang menggambarkankarakter individu yang memiliki integritas menurut Bernard, dkk(Djamaludin Ancok, 2004) terdiri dari 4 bentuk yaitu:

Bentuk perilaku/tindakannya didasarkan pada prinsip salingmenghormati dan empati pada orang lain

Kesungguhan dan kemauan untuk menjalani hidup yang bermaknadan memiliki tujuan yang jelas serta baik

Meyakini bahwa dirinya memiliki kontrol atas segala sesuatu yangsedang dihadapi saat itu.

Dalam menjalani kehidupan selalu didasarkan pada rasa optimisdan antusias.

Dapat dikatakan bahwa ketika individu sudah memiliki nilai-nilaiinternal yang kuat (nilai anti korupsi) terhadap perilaku anti korupsimaka nilai internal tersebut akan mendorong individu untukmembangun sistem yang berdasarkan prinsip-prinsip antikorupsisehingga tercipta ekosistem yang jauh dari potensi korupsi. Tentunya,nilai dasar integritas dapat mempengaruhi secara signifikan terkait

Page 44: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

31

dengan peningkatan nilai-nilai antikorusi yang memudahkan dalam pem-bangunan system yang mendasarkan apda pencapaian prinsip antikor-upsi

Contoh perilaku integritas

Wakil Ketua KPK (tahun 2014), Zulkarnain : dalam menjalanihidup, integritas merupakan harga mutlak, memulai kejujuran dari hal-halkecil dalam kesehariannya. Menurut beliau “kalo kita tidak bisa jujurmulai dari hal-hal kecil, bagaimana kita bisa jujur terhadap hal-hal yanglain. (Integrito, 2014)

Page 45: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

32

“Jangan besarkarena jabatan...

dimanapun kita berada,besarkanlah jabatan itu...”

Sutopo Purwo Nugroho(Kahumas BNPB 2010-2019),

(KPK, 2018)

Page 46: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

33

FAKTOR PENYEBAB KORUPSI

engapa orang melakukan korupsi ataupun perilaku koruptif?Mencoba mengurai alasan seseorang melakukan korupsisecara garis besar dapat dilihat dari penyebab internal

(berasal dari dalam diri individu), dan juga dari aspek eksternal (berasaldari luar diri individu).

A. FAKTOR INTERNAL

Mari kita mulai dari aspek internal. Aspek internal berarti hal-hal daridiri individu yang berkaitan dengan dilakukannya korupsi. Berdasarkanstudi klasik terhadap 200 pelaku penggelapan di perusahaan yang dikutipdalam Singleton, Singleton, Bologna, & Lindquist (2006), faktor internalyang dapat menjelaskan kejahatan yang dilakukan individu antara lainadalah adanya tekanan atau insentif dari dilakukannya korupsi danrasionalisasi dilakukannya kejahatan

Tekanan atau insentif dari dilakukannya korupsi

Tekanan untuk dilakukannya korupsi bisa disebabkan karena adanyakebutuhan dana (misalnya harus membayar hutang bank, kebutuhankeluarga mendesak) atau adanya insentif uang besar yang akandidapatkannya dengan melakukan korupsi. Pelaku kejahatan yang kayasecara finansial, melakukan korupsi karena ada unsur keserakahan(greed). Tidak puas dengan uang yang telah dimilikinya. Motif sosial,seperti status sosial yang tinggi dengan banyaknya uang yang dimilikijuga mendorong pelaku untuk melakukan kejahatannya.

M

Page 47: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

34

Rasionalisasi dilakukannya kejahatan

Pelaku punya rasionalisasi terhadap kejahatan yang dilakukannya.Rasionalisasi ini menjadi penting karena pelaku koruptor ada yangberasal dari orang-orang yang memiliki religiusitas tinggi, dan bahkanorang yang Rasionalisasi yang dilakukan antara lain:

Saat melakukan penggelapan uang, mereka percaya mereka akan bisamengembalikannya, sehingga tidak ada yang tahu bahwa mereka mela-kukan penggelapan tersebut. Jadi bisa dianggap bahwa mereka hanyaakan meminjam dana tersebut, dan nantinya akan dikembalikan kembali,namun pada kenyataannya mereka tidak dapat mengembalikannya.

Merasa bahwa tidak ada yang dirugikan dengan dengan perbuatannya.Saat pelaku memiliki keyakinan tidak ada yang dirugikan, dengankejahatan yang dilakukannya, maka dia melakukan kejahatannya

Saat pelaku merasa diperlakukan tidak adil oleh institusi, merekamerasa berhak untuk mengambil kembali dari institusi. Namun hasil ini,jika kita bandingkan dengan pelaku korupsi di Indonesia, tidak terlalurelevan, karena pelaku korupsi berasal dari mereka yang memegangkekuasaan

Uang yang dikorupsi digunakan untuk perbuatan yang baik.

Moralitas

Dalam kajian psikologi, aspek moralitas bisa ditinjau dari beberapasudut pandang, antara lain penalaran moral (moral reasoning), moralemotions (emosi yang berhubungan dengan moralitas), dan perilaku moral.Penalaran moral berhubungan dengan bagaimana seseorang menalarapakah suatu perilaku baik atau buruk, atau yang seperti apakah yang adil

Page 48: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

35

itu. Kajian ini banyak dibahas oleh Piaget dan Kohlberg (Haidt, 2003).Bagaimana seseorang menalar tentang apakah suatu perilaku itu baikatau buruk, akan mempengaruhi apakah dia akan melakukan perilakutersebut atau tidak. Hal tersebut bisa dilihat pada kajian bagiansebelumnya.

Moral emotions (emosi moral) didefinisikan Haidt (2003) sebagaiberbagai emosi yang terkait dengan kepentingan atau kesejahteraanmasyarakat secara keseluruhan atau orang lain, diluar diri individu.Bentuk-bentuk emosi moral antara lain: marah, jijik/hina (contempt,disgust) , malu, rasa bersalah, belas kasih, syukur, elevation (perasaantergugah ingin menjadi lebih baik). penerapan emosi moral ini antara lainantara lain:

a. Marah terhadap perlakuan tidak adil aparat terhadap masyarakatakan mendorong individu untuk melakukan kampanye agar kese-wenangan aparat ditindak

b. Rasa malu yang bisa muncul saat individu memikirkan penilaianorang lain saat dirinya melakukan perbuatan yang melanggar hukummendorong individu untuk tidak melakukan perbuatan tersebut

c. Rasa bersalah yang dapat muncul karena individu melakukanperilaku yang merugikan orang lain, mendorong individu untukmenahan diri dari melakukan perilaku tersebut

d. Rasa bersukur atas apa yang dimiliki, dapat menahan individu darimelakukan segala cara mendapatkan apa yang diinginkannya walau-pun hal tersebut diluar kemampuannya

Interaksi antara penalaran moral dan emosi moral ini yang kemudiandapat terwujud dalam perilaku moral individu. Beberapa pendapatmenyatakan bahwa emosi moral memiliki peran yang lebih besar daripenalaran moral, terhadap perilaku moral individu (Haidt, 2003).

Page 49: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

36

B. FAKTOR EKSTERNAL

Faktor eksternal berarti unsur-unsur dari luar individu yang dapatmempengaruhi individu untuk melakukan korupsi. Berikut adalahbeberapa faktor eksternal yang berhubugan dengan korupsi, berdasarkanhasil beberapa riset yang dirangkum oleh Dimant and Tosato (2018),dan juga kajian Transparency International (Martini, 2012) mengenaipenyebab korupsi di Indonesia

Birokrasi yang tidak efisien vs Transparansi dane-Government

Birokrasi yang tidak efisien berarti banyak peraturan yang tidak perlu,yang harus dipenuhi oleh publik. Semakin berbelit peraturan, dan jugatidak transparannya peraturan, maka semakin besar peluang terjadinyakorupsi karena petugas yang berperan dalam menjalankan peraturan,memiliki otoritas atau kekuasaan untuk mempercepat ataupun memper-lambat proses birokrasi sehingga membuka peluang korupsi. Kaitanantara tingkat efisiensi birokrasi dengan tingkat korupsi disuatu negaradikonfirmasi oleh kajian Dimant and Tosato (2018).

Indonesia merupakan salah satu negara dengan birokrasi yangberbelit. Hasil kajian Transparency Internasional (Martini, 2012)menunjukkan bahwa birokrasi yang berbelit dan rumit mendorongpelaku usaha untuk melakukan suap kepada pejabat publik agar dapatmempercepat proses perijinan. Hasil kajian juga menunjukkan bagaima-na pemerintah daerah pun bermain dengan peraturannya sendiri(diskresi), yang sebenarnya tidak ada atau bahkan bertentangan denganperaturan pemerintah pusat. Tujuan dari dibuatnya peraturan daerah inidapat dikaitkan dengan adanya potensi pemasukan bagi pejabat publikdari suap yang diberikan oleh pelaku usaha. Pada tahun 2018 setidaknya

Page 50: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

37

KPK melakukan proses terhadap 7 kasus suap perijinan dan suap penga-daan barang dan jasa di pemerintahan daerah (KPK, 2018)

Transparansi merupakan salah satu resep untuk mengurangi korupsi.Dengan transparansi, semakin mudah untuk memahami alur birokrasidan mendeteksi kecurangan yang terjadi. Dengan transparansi,akuntabilitas pengambil keputusan juga bisa diamati. Obyektivitas mau-pun subyektivitas, kesesuaian dengan aturan, dapat diamati, sehinggamenjadi benteng untuk mencegah korupsi. Peran transparansi dalammengurangi korupsi telah terkonfimasi juga dalam kajian Dimant andTosato (2018).

E-government merupakan salah satu cara meningkatkan transparansidalam birokrasi. Dengan penggunaan e-government dalam birokrasi, biro-krasi menjadi lebih efisien dan akuntabilitas menjadi lebih terjaga. Hasilkajian Dimant and Tosato (2018) menunjukkan bahwa negara yangmenerapkan e-government mengalami penurunan korupsi. Pentingnyae-government dalam transparansi dan akuntabilitas birokrasi, mendo-rong KPK menggandeng pemerintah daerah untuk melakukan inovasidalam pengadaan barang dan jasa melalui Sistem Informasi RencanaUmum Pengadaan (SIRUP) (KPK, 2018). Dengan menggunakanSIRUP, pemerintah daerah dapat melihat harga pasar melalui e-catalogdan melakukan pembelian menggunakan e-purchasing.

Kepastian dan Independensi Hukum

Kepastian hukum berarti adanya sanksi hukum yang jelas dan pastibagi mereka yang melanggar hukum, siapapun orangnya, tanpa pandangbulu. Kepastian hukum mengacu kepada tidak adanya intervensiterhadap petugas hukum dalam menjalankan tugasnya dalam proses

Page 51: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

38

hukum. Hasil kajian Transparency Internasional (Martini, 2012) menun-jukkan bahwa semakin tinggi kualitas dan indenpendensi hukum suatunegara, maka semakin berkurang kasus korupsi di negara tersebut.

Indonesia merupakan negara hukum. Namun bila dilihat daribanyaknya aparat kepolisian, kejaksaan, kehakiman, yang terkena kasuskorupsi dalam menangani suatu perkara, menunjukkan bahwa kualitaspenegakan hukum di Indonesia masih lemah. Penegakan hukum yanglemah mendorong untuk mereka yang terlibat dalam kasus hukummelakukan suap agar mendapatkan hukuman ringan atau bahkan bebasdari masalah hukum yang menjeratnya.

Korupsi Politik VS Partisipasi Publik danKebebasan Pers

Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem politikdemokrasi. Negara dengan sistem demokrasi seharusnya memilikitingkat korupsi yang rendah (Dimant & Tosato, 2018). Namun demikian,hal tersebut tampaknya tidak berlaku di Indonesia. Beberapa pakarpolitik Indonesia menyatakan bahwa Indonesia adalah negara denganbiaya politik tinggi. Biaya politik di Indonesia muncul antara lain, padasaat pemilu. Dimana ada calon legislatif yang menggelontorkan sejumlahuang kepada pemilih, agar ia di pilih. Biaya politik juga bisa muncul padasaat seorang anggota partai ingin dicalonkan dalam posisi tertentu olehpartainya. Dalam negara demokrasi, proses pemilu dapat membuatrakyat dapat melihat integritas dari calon legislatif. Namun di Indonesia,masih ada rakyat masih memilih calon legislator yang memberikan uangagar rakyat memilihnya.

Partisipasi publik penting dalam memilih calon legislatif yang bersihdan tidak korup. Pers (media massa) dan juga teknologi internet jugamemegang peranan penting dalam menyebarluaskan informasi

Page 52: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

39

mengenai kasus korupsi maupun aktor-aktor pemerintah dan legislatifyang terlibat dengan korupsi (Bhattacharyya & Hodler, 2015; Andersenet al,, 2011; dalam Dimant & Tosato, 2018). Partisipasi publik dankebebasan pers merupakan bagian kunci dari demokrasi.

Gaji (pendapatan)

Gaji pada dasarnya melekat pada diri individu. Namun karena gajibersumber dari luar individu, maka gaji bisa dikaitkan menjadi faktoreksternal. Hasil kajian Dimant and Tosato (2018) menunjukkan bahwatingkat korupsi di suatu negara berkorelasi negatif dengan besaran gajipegawai negeri di negara tersebut. Semakin kecil gaji pegawai negeri disuatu negara, makin tinggi tingkat korupsi di negara tersebut.

Semakin kecil gaji pegawai negeri membuat individu yangbersangkutan sulit untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Dengankekuasaan yang dimiliki pegawai negeri dalam menangani layanan publik,maka terbuka peluang untuk meningkatkan pendapatan secara ilegalmelalui korupsi. Suap ataupun pemerasan berpeluang terjadi untukmemperlancar pengurusan administrasi, seperti perizinan. Hasil kajian di18 negara di Afrika menunjukkan bahwa orang miskin lebih mungkinuntuk mengalami membayar suap kepada pejabat pemerintah karenamereka sangat bergantung pada layanan yang diberikan oleh pemerintah(Justesen & Bjornskov, 2014; dalam Dimant & Tosato, 2018).

Di sisi lain, gaji yang tinggi, jika pegawai negeri tersebut adalah orangserakah, maka gaji yang tinggi pun, tidak dapat menahannya dari korupsi.Kajian dari Bank Dunia yang dikutip oleh Transparency Internasional(Martini, 2012) juga menyebutkan bahwa meningkatkan gaji pegawainegeri tidak akan memberikan pengaruh terhadap tingkat korupsi bilatidak diikuti oleh sistem pengawasan yang baik dan juga sanksi hukumyang tegas.

Page 53: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

40

“Lebih baik tak punyaapa-apa tapi senang hatidari pada bergelimang

harta namuntak bahagia”

Ki Hajar Dewantara

Page 54: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

41

DAMPAK KORUPSI

orupsi yang terjadi di suatu negara ataupun lembaga memilikidampak besar. Dampak tersebut tidak hanya terjadi padabagian di mana korupsi itu terjadi, namun juga menjadi mele-

bar pada berbagai aspek yang terkait dengan di mana korupsi itu terjadi.Penyebab korupsi pada beberapa kajian bahkan seperti lingkaran setanyang tidak pernah berhenti. Dengan mempelajari dampak dari korupsi,kita semua bisa melakukan berbagai hal yang bisa mencegah terjadinyakorupsi.

INEFISIENSI BIROKRASI

Di bagian sebelumnya telah disebutkan bahwa birokrasi yang tidakefisien dapat menyebabkan korupsi karena berpeluang memunculkanpejabat-pejabat publik yang korup yang mengambil peluang dari biro-krasi yang panjang. Pejabat publik yang korup ini kemudian menjadipenghambat dalam sistem birokrasi yang ada, terutama dalam hal peri-jinan. Hal ini tampak dari riset yang dilakukan oleh Ahlin and Bose(2007; dalam Dimant and Tosato, 2018).

DAMPAK TERHADAP PEREKONOMIAN

a. Iklim Investasi

Korupsi yang terjadi dalam proses birokrasi memberikan dampakyang meluas secara ekonomi. Karena proses birokrasi yang panjang, dandikelola oleh pejabat yang korup, pengusaha dari luar negeri engganmenginvestasikan dananya di negara yang korup. Kamar dagang inter-nasional (Internasional Chamber of Commerce-ICC) sejak Maret 1996sudah merekomendasikan kode etik kepada anggotanya untuk tidak

K

Page 55: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

42

melakukan korupsi pada bisnis internasionalnya (Baderi, 2013). Lebihlanjut dalam paparan Baderi bahwa ICC akan menyerahkan pengusahayang terlibat korupsi kepada Organization for Economic Cooperationand Development (OECD), karena negara yang tergabung dalamOECD mensahkan UU Anti Penyuapan yang berlaku pada anggotanya.Berdasarkan undang-undang tersebut, perusahaan negara anggotaOECD yang terbukti melakukan penyuapan atau berkolusi denganbirokrasi untuk mendapatkan proyek atau mendapatkan investasi, dapatdiajukan ke pengadilan negara tempat perusahaan tersebut berasal.Dengan adanya peraturan-peraturan ini, perusahaan luar negeri pundapat menjadi enggan untuk berinvestasi di negara dengan birokrasiyang korup.

Keengganan untuk berinvestasi juga dapat terjadi pada individu yangberasal dari negara tersebut. Hal tersebut terlihat dalam kajian Beekmanet al. (2014; dalam Dimant and Tosato, 2018) di berbagai distrik diLiberia pada tahun 2010, bahwa korupsi mengurangi keinginan masya-rakat untuk berkontribusi kepada aktivitas yang berhubungan denganhajat hidup orang banyak, sehingga merusak iklim investasi lokal.

Keterkaitan permasalahan korupsi di Indonesia dan investasi dapatdilihat pada data berikut.

Page 56: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

43

IPK: Indeks Persepsi Korupsi IKU: Indeks Kemudahan Berusaha

Gambar 3 : korupsi dan kemudahan Berusaha (Pusparisa, 2019)

Tampak bahwa perbaikan skor Indeks Persepsi Korupsi di Indonesiajuga diikuti dengan meningkatnya Indeks Kemudahan Berusaha diIndonesia (Ease of doing bussiness). Indeks Kemudahan Berusahamenunjukkan persepsi terhadap kemudahan untuk melaksanakan bisnisdi suatu negara mulai dari aspek peraturannya, hingga aspek-aspek lainyang berhubungan dengan menjalankan usaha. Semakin baik skornyamenunjukkan bahwa semakin mudah melaksanakan bisnis di negaratersebut dan perlindungan yang semakin baik terhadap kepemilikanindividual.

b. Ekonomi biaya tinggi

Yang dimaksud dengan ekonomi biaya tinggi adalah adanyapengeluaran-pengeluaran yang seharusnya tidak perlu, namun harusterjadi karena pengeluaran tersebut tidak produktif. Disebut tidakproduktif karena bertujuan untuk menyuap pejabat publik dalam rangka

34 36 37 37 38

60,03 59,17 61,2164,22 66,54

303540455055606570

2014 2015 2016 2017 2018

Korupsi dan Kemudahan Berusaha

IPK IKU

Page 57: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

44

membayar proses perijinan yang rumit, gratifikasi agar terjalin hubunganbaik antara perusahaan. Pengeluaran yang tidak berhubungan langsungdengan proses produksi

Pada perusahaan, pengeluaran yang tidak produktif ini kemudiandibebankan dalam biaya produksi, sehingga harga dasar produk menjadilebih tinggi, dan mungkin tidak dapat dijangkau oleh masyarakat.

c. Penerimaan sektor pajak

Mengapa korupsi berpotensi berdampak pada penerimaan sektorpajak? Karena adanya perusahaan yang tidak mau membayar pajak yangbesar, namun mengambil langkah menyuap petugas pajak agarmenetapkan pajak yang lebih rendah bagi perusahaannya. Salah satukasus terbaru terkait penyuapan petugas pajak ini adalah ditahannyasejumlah pegawai Dirjen Pajak oleh KPK pada Oktober 2019 lalu karenadugaan suap terkait pemeriksaan restitusi pajak PT WAE untuk tahunpajak 2015 dan 2016 (Sri Mulyani Sakit Hati Karena Persepsi KorupsiDitjen Pajak, 2019). PT WAE merupakan perusahaan penanaman modalasing yang menjalankan bisnis dealer untuk mobil merek Jaguar, Bentley,Land Rover, dan Mazda.

d. Pertumbuhan ekonomi

Direktur Program Institute for Development of Economics and Fi-nance (INDEF), Esther Sri Astuti menjelaskan bahwa korupsi merupa-kan salah satu faktor utama yang menghambat investasi dan pertum-buhan ekonomi (INDEF: Korupsi Hambat Investasi dan PertumbuhanEkonomi, 2019). Dasar pemikiran beliau adalah bahwa investor asingakan menghindari negara yang tingkat korupsinya tinggi. Sedangkansalah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomisuatu negara adalah investasi asing. Korupsi yang tinggi di suatu negaramembuat investor berpikir ulang dalam menanamkan modal di negara

Page 58: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

45

tersebut karena ekonomi biaya tinggi yang berpotensi untuk terjadi.Kepastian hukum yang tidak jelas karena korupnya petugas hukum danrumit dan korupnya birokrasi membuat orang lokal pun enggan untukmenjadi pelaku usaha, menggerakkan ekonomi masyarakat.

DAMPAK SOSIAL

a. Kemiskinan

Hasil penelitian Gupta, Davoodi, and Alonso-Terme (1998)menunjukkan bahwa korupsi meningkatkan ketimpangan pendapatandan meningkatkan kemiskinan di suatu negara. Pengaruh korupsi terlihatmelalui interaksi dengan beberapa faktor, yaitu menurunnyapertumbuhan ekonomi, sistem pajak yang berat sebelah, program sosialyang tidak tepat sasaran, ketimpangan dalam kepemilikan aset, sedikitnyadana yang dikeluarkan untuk program sosial, akses yang tidak merataterhadap pendidikan, dan keputusan investasi yang beresiko bagi kaummiskin. Hasil ini menunjukkan bahwa secara empiris korupsi berdampakpada kemiskinan dan ketimpangan sosial, walaupun tidak langsung.

Pada kasus Indonesia, data Indeks Persepsi Korupsi 2014-2018menunjukkan adanya peningkatan. Pada rentang kurun waktu yang sama,tampak bahwa adanya penurunan tingkat kemiskinan. Secara garis besar,kajian Gupta, et al., juga tergambar di Indonesia.

Page 59: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

46

IPK: Indeks Persepsi Korupsi

Gambar 4 : Korupsi dan Tingkat Kemiskinan(Sumber data: Transparansi Internasional, Detik)

b. Modal Manusia (Human capital)

Hasil penelitian Akçay (2006) menunjukkan bahwa terdapathubungan negatif yang signifikan antara tingkat korupsi dan tingkatperkembangan manusia (human development), yang diukur dari tingkatharapan hidup pada bayi baru lahir, akses terhadap pendidikan, dan dayabeli masyarakat. Hasil ini menunjukkan bahwa korupsi membuatmasyarakat sulit mendapatkan akses terhadap kesehatan dan pendidikan,serta sedikitnya program terhadap kesehatan dan pendidikan yang dibuatoleh pemerintah (Mauro, 1998; dalam Akçay, 2006).

Di Indonesia sendiri, berdasarkan grafik di bawah ini dapat dilihatbahwa peningkatan indeks persepsi korupsi 2014-2018 diiringi jugadengan meningkatnya tingkat harapan hidup bayi baru lahir pada kurunwaktu yang sama. Data ini dapat dikatakan mengkonfirmasi riset Akçay

3436 37 37 38

11,25% 11,22%10,86%

10,64%

9,82%

9,00%9,50%10,00%10,50%11,00%11,50%

30

35

40

45

50

2014 2015 2016 2017 2018

Korupsi dan Tingkat Kemiskinan

IPK Tingkat Kemiskinan

Page 60: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

47

(2006), bagaimana korupsi dapat mempengaruhi modal manusia di suatunegara.

IPK : Indeks Persepsi Korupsi

Gambar 5 : Korupsi dan Tingkat Harapan Hidup Bayi Baru Lahir (Sumber data:Transparansi Internasional Indonesia, World Bank)

Salah satu aspek modal manusia yang juga bisa dikaitkan dengankorupsi adalah brain drain yang terjadi di negara tersebut, yang berartiberkurangnya individu-individu produktif suatu negara, karenamelakukan imigrasi ke negara lain. Hasil riset Poprawe (2015)menunjukkan bahwa korupsi mempengaruhi keluarnya individu darisuatu negara dengan tingkat korupsi tinggi, untuk pindah ke negara laindengan tingkat korupsi yang lebih rendah. Analisis Poprawe terhadaphasil ini adalah bahwa birokrasi yang menyulitkan dan tidak jujurmenghambat individu produktif dalam melakukan bisnis danmembebani mereka dengan biaya dan waktu yang tidak perlu.

34 36 37 37 3870,4870,76

71,0471,28

70,00

70,50

71,00

71,50

72,00

30

35

40

45

50

2014 2015 2016 2017 2018

Korupsi dan Tingkat Harapan HidupBayi Baru Lahir

IPK Tingkat Harapan Hidup (tahun)

Page 61: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

48

DAMPAK POLITIK

Hasil riset Anderson and Tverdova (2003) menunjukkan bahwa padanegara dengan tingkat korupsi yang tinggi, masyarakatnya memilikipenilaian negatif yang lebih besar terhadap sistem politik negaranya, danmemiliki tingkat kepercayaan yang rendah terhadap pegawai negeri.Namun demikian, individu memberikan suaranya kepada pihak yangberkuasa/pemenang pemilu, memiliki penilaian lebih positif terhadapsistem politik, dan lebih percaya terhadap pegawai negeri, dibandingkanindividu yang memberikan suaranya kepada pihak yang kalah dalampemilu.

Hal tersebut menunjukkan bahwa korupsi mempengaruhi sudutpandang individu terhadap pemerintah. Di Indonesia hal ini dapatberwujud antara lain dengan tidak inginnya orang muda terlibat dalampolitik atau menjadi anggota legislatif, karena menganggap politik itukotor dan tidak transparan. Ketidakpercayaan masyarakat terhadappegawai negeri juga terlihat pada enggannya sebagian pemuda untukmelamar menjadi pegawai negeri sipil (PNS) karena memiliki persepsinegatif bahwa PNS itu pemalas dan hanya mau uangnya saja. Penilaiannegatif dan ketidakpercayaan pemuda terhadap politik dan PNS akanmenyebabkan sedikitnya pemuda potensial yang dapat membangunnegara ini menjadi lebih baik, dan berdampak pada lambatnya perubahanpositif yang berpeluang terjadi di negara ini.

Page 62: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

49

ANALISISKASUS KORUPSI

BAGIAN 2

Page 63: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

50

ANALISIS KASUS KORUPSI

ntuk lebih mampu memahami pengertian mengenai korupsi,nilai-nilai antikorupsi dan integritas, penyebab dan dampakkorupsi, dalam buku ini dipaparkan kasus-kasus korupsi yang

dilakukan oleh para koruptor. Koruptor yang dipaparkan dan dianalisisdalam buku ini, telah dinyatakan inkraht oleh KPK dan bersumber dariwww.kpk.go.id. Kasus-kasus tersebut dipaparkan satu persatu berikutini :

KASUS KORUPSI ANGELINA SONDAKH

A. PROFIL KORUPTOR

Nama Angelina Patricia Pingkan Sondakh, biasa disingkat AngelinaSondakh tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia di tahun 2009an.Perempuan Lahir dari di New South Wales, Australia, 25 Desember1977. Lahir dari keluarga berpendidika, ayahnya adalah Prof LefrandWinston Sondakh atau Prof. Lucky Sondakh mantan Rektor UniversitasSam Ratulangi, Manado. Angie, begitu nama panggilannya, Berpendidi-kan S2 mempunyai Perjalanan hidup cemerlang bak meteor. Karier dipanggung model menggapai puncak sebagai Putri Indonesia, karir poli-tik dan berakhir menyandang gelar baru: koruptor. Pada tahun 2001memperoleh gelar putri Indonesia dan pada pemilu tahun 2004, terpilihsebagai Anggota DPR Republik Indonesia dari Partai Demokrat. Dalamkepengurusan partai, dia menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Partai Dem-okrat (Poskota, 2013).

Segudang prestasi kebanggan Angie adalah : tahun 1995,mendapatkan juara I Juara I dan Favorit Cewek Keren Manado; tahun

U

Page 64: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

51

1996 meraih Juara I Noni Sulut, tahun 1997 meraih Juara I LombaPemandu Wisata Sulawesi Utara, tahun 1999 sebagai Miss Novotel Ma-nado, tahun 2000 sebagai sPuteri Indonesia tingkat Sulawesi Utara, ta-hun 2001 sebagai Puteri Indonesia yang sangat membanggakan Indone-sia, tahun 2002 mendapatkan Penghargaan Satya Karya Kemerdekaandari Menteri Sosial, tahun 2004 Terpilih sebagai anggota DPR dari PartaiDemokrat dan menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, ta-hun 2009 Kembali terpilih sebagai anggota DPR dari Partai Demokrat,12 Desember 2010 sebagai Pelaksana tugas Ketua DPD PD Daerah Is-timewa Yogyakarta menggantikan mundurnya Gusti Prabukusumo.

Dengan segudang prestasinya tersebut, ternyata terjerat kasuskorupsi dan pada 3 Februari 2012, Angie ditetapkan sebagai tersangkaatas dugaan korupsi kasus Wisma Atlet, lalu pada tanggal 27 April 2012Angie pertama kali menghuni tahanan KPK, pada tanggal 20 Desember2012 Jaksa pada KPK menuntut Angie selama 12 tahun penjara. Diadianggap terbukti melakukan tindak pidana korupsi dengan menerimasuap terkait kewenangannya sebagai anggota Badan Anggaran DewanPerwakilan Rakyat sekaligus Koordinator Kelompok Kerja (Pokja)Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat pada 2010, namun pada tanggal 10Januari 2013 Pengadilan Tipikor Jakarta menghukum Angie selama 4,5tahun penjara, dan proses hukum masih berlanjut dengan tanggal 22Mei 2013 Pengadilan Tinggi Jakarta menguatkan hukuman Angie sertatanggal 21 November 2013, Diputus sebagai koruptor oleh MA karenamenerima suap dalam proyek Wisma Atlet. Angie dihukum 12 tahunpenjara dengan kewajiban mengembalikan denda Rp 39,9 miliar. Jikatidak mau membayar maka diganti 5 tahun penjara.

Page 65: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

52

B. DESKRIPSI KASUS

Berdasarkan sumber “jejak kasus” dari situs KPK (KPK, 2019), beri-kut uraian kasus yang menjerat koruptor Angelina Sondakh :

Tahun 2009

Pada 19 Oktober 2009, Angie diangkat menjadi anggota Komisi Xyang bertugas menjalankan fungsi legislasi, fungsi pengawasan, danfungsi anggaran dengan mitra kerja dari pemerintah, diantaranya adalahKementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dan KementerianPemuda dan Olahraga (Kemenpora). Angie pun diangkat sebagai Ang-gota Badan Anggaran DPR RI dari Komisi X, yang mempunyaikewenangan salah satunya membahas bersama pemerintah dalammenentukan pokok-pokok kebijakan fiskal dan prioritas anggaran se-bagai acuan bagi kementerian/lembaga. Kemudian, berdasarkan kesepa-katan internal di Komisi X, ia ditunjuk menjadi Koordinator KelompokKerja (Pokja) Anggaran Komisi X yang bertugas menindaklanjuti kesepaka-tan anggaran dengan mitra kerja antara lain Kemendiknas dan Kemenpora.

Beberapa hari berselang, ia diajak Muhammad Nazaruddin yangmerupakan rekan sesama anggota DPR RI dari Partai Demokrat ber-temu dengan Mindo Rosalina Manulang (Rosa) serta beberapa oranglainnya dari Permai Grup antara lain Gerhana Sianipar, Clara Mauren,Silvy dan Bayu Wijokongko di Restoran Nippon Kan di Hotel SultanJakarta Selatan.

Pada pertemuan itu, Nazaruddin memperkenalkan Rosa dan be-berapa orang dari Permai Grup tersebut sebagai pengusaha. Nazaruddinjuga menjelaskan kepada Angelina Sondakh bahwa pada saat dirinyamasih menjadi pengusaha, mereka bergabung bersama dalam sebuahkonsorsium, tetapi setelah Nazaruddin menjadi anggota DPR RI maka

Page 66: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

53

Rosa yang akan maju menggantikannya untuk nanti berhubungandengannya guna mendapatkan proyek-proyek di Kemendiknas dan di Kemen-pora. Setelah berkenalan lalu Angie dan Rosa saling bertukar nomor HPdan PIN Blackberry.

Tahun 2010

Menindaklanjuti perkenalan tersebut, di awal tahun 2010 Rosamenghubungi Angie untuk bertemu di apartemen Bellezza, Jakarta. Padapertemuan itu, Rosa menanyakan kesediaan Angie untuk menggiring ang-garan di Kemendiknas dan di Kemenpora, yakni mengusahakan agar programkegiatan berupa proyek-proyek pembangunan / pengadaan dan nilaianggarannya dapat sesuai dengan permintaan Permai Grup. Angiekemudian menyanggupi permintaan itu dan meminta agar program kegiatan yangakan diusulkan Permai Grup dibuatkan daftarnya lalu diserahkan kepa-danya.

Selain itu, Angie juga menambahkan bahwa khusus untuk proyekpada program pendidikan tinggi di Kemendiknas harus dilengkapidengan adanya proposal usulan kegiatan dari universitas-universitas keBiro Perencanaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DirjenDIKTI) Kemendiknas karena apabila usulan dari universitas belum adamaka tidak bisa dilakukan pembahasan di DPR.

Beberapa hari kemudian Rosa melaporkan hal itu kepada Nazarud-din bahwa Angie bersedia membantu menggiring anggaran di Ke-mendiknas dan di Kemenpora. Nazaruddin lantas memerintahkan Rosauntuk mengecek ke Biro Perencanaan Ditjen DIKTI Kemendiknas ter-hadap usulan dari berbagai universitas negeri untuk proyek yang akandianggarkan Kemendiknas pada APBN-P 2010 maupun APBN 2011,serta menemui beberapa rektor universitas negeri terkait pengajuan pro-

Page 67: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

54

posal usulan universitas ke Ditjen DIKTI Kemendiknas. Sedangkan ter-hadap proyek yang akan dianggarkan di Kemenpora, Nazaruddin mem-perkenalkan Rosa dengan Wafid Muharam yang menjabat sebagaiSekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, terkait dengan pengajuanusulan proyek pembangunan Wisma Atlet yang akan dianggarkan padaAPBN-P 2010.

Angie menemui Rosa lagi pada awal Maret 2010 di kantor Angie,Gedung Nusantara I DPR RI. Angie menyampaikan bahwa ia telahmelakukan pengecekan terhadap proposal usulan universitas negeri yangmasuk ke Ditjen DIKTI Kemendiknas dan hendak menyerahkan daftarkegiatan sekaligus usulan besaran anggaran yang diinginkan PermaiGrup.

Di pertengahan Maret 2010, Angie bertemu dengan Rosa danmenyampaikan bahwa untuk melakukan penggiringan anggaran yang di-inginkan Permai Grup, Angie meminta imbalan fee 7% dari nilai proyek,dan fee tersebut sudah harus diberikan kepadanya sebesar 50% pada saatpembahasan dilakukan, dan sisanya 50% setelah DIPA turun atau di-setujui. Tetapi Rosa keberatan dan menawar sebesar 5% dan fee diberi-kan setelah DIPA turun. Angie pun menanggapinya dengan mengatakan," Gini aja deh bu Rosa, karena ibu dikenalkan oleh pak Nazar, ya udahdisamain aja deh 5%, tetapi kalau ditanya orang berapa persen, bilang7%. Tapi tetap 50% dibayarkan pada saat pembahasan anggaran." Rosapun mengiyakan.

Pada 12 Maret 2010, Permai Grup mengeluarkan dana Rp70 juta dan13 Maret 2010 mengeluarkan US$ 100 ribu. Uang tersebut selanjutnya di-antarkan oleh kurir Permai Grup untuk diserahkan kepada Angie.

Page 68: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

55

Pada 19 April 2010 PT Permai Grup mengeluarkan uang lagi sebesarRp2,5 miliar untuk diberikan kepada Angie dalam rangka pengurusan proyekuniversitas tahun 2010.

Pada 3 Mei 2010 dikeluarkan uang lagi dari kas Permai Grup sebesarRp2 miliar dan pada 4 Mei 2010 sebesar Rp3 miliar untuk pembayaransupport kepada Angie dalam rangka keperluan APBN 2010 terkaitproyek universitas, yang sebelumnya diawali pertemuan antara Angiedengan Mindo Rosalina. Pada 5 Mei 2010 dikeluarkan uang dari kas Per-mai Grup sebanyak dua kali, yakni pagi harinya sebesar Rp2 miliar dansorenya sebesar Rp3 miliar. Pengeluaran uang tersebut untuk pem-bayaran support kepada Angie dalam rangka pengurusan Kemenporatahun 2010 yang berawal dari pesan yang disampaikan Wafid Muharammelalui Paul Nelwan kepada Rosa yang intinya bahwa pihak DPR RIyaitu Angie yang menjabat sebagai Ketua Koordinator Pokja AnggaranKomisi X dan Wayan Koster yang menjabat sebagai Wakil KoordinatorPokja Anggaran Komisi X meminta uang sebesar Rp5 miliar untuk pen-gurusan anggaran wisma atlet Kemenpora. Rosa kemudian menghub-ungi Angie dengan mengatakan, "Bu..sedang saya cari yang bisa memen-uhi apel Amerika". Akhirnya uang tersebut dterima oleh staf WayanKoster di gedung Nusantara I DPR RI.

Pada 19 Juni 2010 dikeluarkan uang dari kas Permai Grup sejumlahUS$ 200 ribu untuk pembayaran komitmen kepada Angie terkait pengu-rusan proyek universitas tahun 2010, yang sebelumnya diawali per-temuan Rosa dan Angie dengan membicarakan bahwa proyek yangdiminta oleh Permai Grup adalah total sebesar Rp600 miliar. Rosamenghubungi Angie dan mengatakan, "Nanti ibu ditelpon sama orangkita ya. Tapi apel Washington, 1 kilo dulu ya. Kurangnya diusahakansebelum selesai istirahat sudah ada." Angie pun membalas, "Oke deh,tapi jangan lupa kekurangannya, yang apel Malang aja."

Page 69: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

56

Pada 2 September 2010 dikeluarkan uang dari kas Permai Grup sebe-sar US $ 150 ribu untuk pembayaran komitmen kepada Angie terkaitpengurusan proyek universitas tahun 2010.

Pada 14 Oktober 2010 dikeluarkan uang dari kas Permai Grup sebe-sar Rp500 ribu untuk diberikan kepada Angie dan Wayan Koster terkaitproyek universitas tahun 2010.

Pada 26 Oktober 2010 dikeluarkan uang dari kas Permai Grup sebe-sar US$500 ribu untuk support kepada Angie dan Wayan Koster terkaitproyek universitas tahun 2010 di Kemendiknas yang sebelumnya diawalidengan komunikasi BBM, dimana Angie mengatakan "Ini banyak peru-bahan karena tidak tepat waktu. Kemudian dibalas Rosa, "Please donkbu jgn dirubah besok lunas deh sisanya,". Kemudian, diserahkan uangtersebut dan diantar oleh staf Permai Grup ke kantor DPR RI.

Pada 3 November 2010 dikeluarkan kas Permai Grup sebesarUS$500 ribu untuk support kepada Angie dan Wayan Koster terkaitproyek universitas tahun 2011 di Kemendiknas.

Tanggal 22 November 2010, Angie menghubungi Rosa via BBMdengan mengatakan, "Nanti listnya hari senin saya kasih, krn saya keMagelang siang ini, bantu donk bu rosa untuk korban merapi. Bantususu kek, atau cash aja nanti saya belanjakan di sana. Ibu bantu 10 jutaaja, saya talangin dulu." Dan Rosa pun menjawab, "Oke siap." Laludikeluarkan uang dari kas Permai Grup sebesar Rp10 juta untuk Angie,sebagai sumbangan terhadap korban letusan gunung Merapi (karena An-gie berasal dari daerah pemilihan tersebut).

Total uang yang diterima Angie dari Rosa berjumlah Rp12,58 Miliardan US$2,35 juta, sebagai bentuk pemberian gratifikasi untuk menggiring ang-garan proyek kegiatan/program pendidikan tinggi di Kemendiknas dan program

Page 70: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

57

pengadaan sarana dan prasarana di Kemenpora untuk dapat disesuaikan denganpermintaan Permai Grup.

C. JENIS TINDAK PIDANA KORUPSI

Jenis tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Angie adalah jenispemerasan, yaitu dengan kekuasaannya menggiring anggaran proyek /pogram Pendidikan tinggi ke Kemendiknas dan program pengadaan sa-rana dan prasarana di Kemenpora yang disesuaikan dengan permintaanPermai Group. Yaitu sesuai dengan paparan kasus di atas, pada perten-gahan maret 2010,

Angie bertemu dengan Rosa dan menyampaikan bahwa untuk melakukanpenggiringan anggaran yang diinginkan Permai Grup, Angie meminta imbalan fee7% dari nilai proyek, dan fee tersebut harus diberikan kepadanya sebesar 50%pada saat pembahasan proyek dilakukan, dan 50% sisanya setelah DIPA turundan disetujui.

Angie menerima gratifikasi dari Permai Group agar proyek di Ke-mendiknas dan Kemenpora menggunakan Permai Group. PT PermaiGroup melakukan penyuapan terhadap Angie. Melalui Rosa (dari PermaiGroup), Angine meminta imbalan dengan total Rp. 12.58 Miliar danUS$2,35 juta.

D. DINAMIKA KASUS KORUPSI

Berdasarkan paparan kasus di atas, dinamika penyebab korupsi, nilai-nilai antikorupsi yang dilanggar adalah sebagai berikut :

1. Seorang Angie dengan segudang prestasi, masih dapat terseret ke-lam korupsi karena diduga ada tekanan akan adanya kebutuhan danauntuk beban politiknya dalam pemenangan pemilihan. Motif socialinilah yang dapat mendorong adanya gagasan memeras dari caloatau penjabat lain tidak dapat dielakkan. Dalam hal ini etos kerja

Page 71: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

58

Angie dapat dikatakan lemah atau bahkan tidak melalukan etos kerjadengan baik. Seperti paparan kasus di atas, pada tanggal 22 november 2010,Angie dengan jelas meminta bantuan dana dan sumbangan kurban bencanaMerapi kepada Rosa (Permai Group). Hal ini dilakukan karena Angie inginmendapatkan simpati dari warga kurban bencana di wilayah Yogya tersebut,dan ternyata itulah wilayah atau daerah pemilihan (dapil) Angie.

2. Hal lain yang mendukung adalah Angie sebagai pejabat partai politik,karena kurangnya fungsi pengawasan dan pembinaan partai ter-hadap kadernya. Di luar partai, hal ini karena kurangnya kuatnyahukum yang mengatur korupsi sebagai tindak pidana, dan penuntu-tan serta pemberian sanksi yang masih dikatakan ringan atau kurangefisien menyebabkan korupsi meningkat di Indonesia. Faktor politikjuga mempengaruhi terjadinya korupsi karena politik dapatdikatakan berkaitan dengan kekuasaan. Hal ini juga karena ketidakadanya transparansi dalam proses dan pengurusan proyek di tingkatkementerian yang menjadi tanggung jawab Angie. Selain itu, controlkebijakan tingkat pusat (pemerintah) juga belum dipenuhi denganbaik. Dengan latar belakang keluarga seperti yang telah disebutkandi atas, Angie melakukan korupsi bukan karena factor ekonomi se-mata. Namun perlu dilihat bahwa kekuasaan sebagai pejabat partaipolitik dan Lembaga negara, Angie melanggar kejujuran. Denganposisinya yang ada saat itu, memiliki kekuasaan terhadap proyek-proyek dan menjadikannya tidak jujur serta berlaku sewenang-we-nang, tanggung jawabnya sebagai pejabat publikpun dilanggar, An-gie juga sikap yang tidak bekerja keras, terbukti untuk mendapatkandana yang diiinginkan diperoleh dengan meminta fee dari PermaiGroup.

3. Dari kasus Angie tersebut, korupsi yang dilakukan Angie dan jugaPermai Group adalah pelanggaran terhadap prinsip akuntabilitas,kewajaran dan transparansi. Akuntabilitas yang dapat diartikan kes-esuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja. Tentunya pelaksanaankerjanya harus sesuai dengan aturan yang ada dan dapat dipahamioleh semua pihak dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam kasusAngie tersebut, pelaksanaan proyek-proyek pemerintah telah diatur

Page 72: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

59

dengan baik, diantaranya aturan tentang penunjukkan langsung ataulelang terhadap proyek-proyek pemerintah berdasarkan kategorinilai proyek dan lingkupnya. Namun yang terjadi pada kasus Angieadalah, proyek Kementerian Pendidikan dan Olah Raga digiring un-tuk dapat diarahkan realisasinya oleh Permai Group. Hal in jelas me-langgar aturan yang ada. Prinsip kewajaran ditunjukkan untukmencegah terjadinya manipulasi dalam penganggaran. Sifat yangmelekat pada prinsip ini adalah kejujuran dan kejelasan informasi.Dalam kasus Angie tersebut, percakapan Angie dengan Rosa dariPermai Group sudah tidak menunjukkan kewajaran, dengan diskusibesaran fee yang dapat me-mark-up nilai proyek. Transparansi dapatdikatakan sebagai pintu masuk sekaligus tahapan control oleh se-luruh proses yang mengacu pada keterbukaan, kejujuran dan ke-percayaan. Tentunya tahapan ini membutuhkan pengawasan danevaluasi dari pihak terkait. Dalam kasus Angie dan Permai Group,jelas telah melanggar prinsip transparansi. Angie sebagai pengurusPartai Demokrat, Permai Group juga milik anggota (pengurus) Par-tai tersebut, sehingga tidak ada keterbukaan informasi ke umum ten-tang proyek-proyek Kemendikbud dan Kemenpora, hanya di sepu-tar Partai Demokrat. Oleh Partai, pengawasan pun tidak dilakukan.

Berdasarkan dokumen AD-ART Partai Demokrat, di dalam par-tai tersebut, terdapat organ Komisi Pengawas, yang bertugas dian-taranya : “Komisi Pengawas berwenang dan bertugas mengawasikinerja pengurus partai dan kader partai yang ditugaskan di Lembagaeksekutif dan legislative di tingkat pusat dan provinsi”. Komisi terse-but tidak melakukan tugasnya dengan baik terhadap kasus Angie ini.

Berdasarkan bunyi sumpah jabatan anggota DPR (tribun, 2019),bagian sumpahnya adalah

“Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh, demi tegaknya kehidupan demokrasi serta mengutamakan kepenti-ngan banga dan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang dan golongan”

Page 73: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

60

“Bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah yan sayawakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa danNegara Kesatuan Republik Indonesia”

Adapun kewajiban Anggota DPR (DPR, 2019), diantaranya ada-lah :

1. Menaati tata tertib dan kode etik2. Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis

kepada konstituen di daerah pemilihannya

Berdasarkan bunyi sumpah dan kewajiban DPR, ternyata telahdilanggar oleh para koruptor dari angota DPR dan partai politik.

E. DAMPAK KORUPSI

Atas tindakannya korupsi dari anggota DPR atau partai politik, akanberdampak pada berbagai bidang.

Pada kasus korupsi Angie tersebut, berdampak pada politik dan dem-okrasi di Indonesia. Peran dan fungsi partai politik (parpol) yang seha-rusnya sebagai pilar demokrasi saat ini menjadi kurang berfungsi.Hilangnya kepercayaan rakyat (golput) yang berdampak padamemudarnya kedaulatan rakyat. Masyarakat menjadi terbiasa denganperilaku korupsi yang berdampak terhadap birokrasi pemerintahan.Dampak terhadap runtuhnya kepercayaan masyarakat terhadappemerintah dan matinya etika social serta politik. Pejabat negara di-angkat untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi rakyat dan mem-berikan janji dengan adanya sumpah jabatan seperti yang disebutkan diatas. Hal ini dapat dilihat perolehan hasil pemilu Partai Demokrat yaitu :

Tabel 1 : Hasil Perolehan suara Pemilu Partai Demokrat

Page 74: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

61

No. Tahun Pemilu Jumlah Perolehan Suara

1 2004 7,45%

2 2009 26,4%

3 2014 10,19%

4 2019 7,77%

Sumber : data perolehan suara pemilu legislatif Partai Demoktrat, id.wikipedia.org, 2019

Dari tabel tersebut, terlihat bahwa perolehan suara legislatif PartaiDemokrat semakin turun, salah satunya karena kasus korupsi anggotapartai tersebut. Kepercayaan masyarakat semakin berkurang dan bahkanhilang terhadap partai politik.

KASUS JOKO SUSILO

A. PROFIL KORUPTOR

Drs. Djoko Susilo S.H., M.Si adalah Kepala Korps Lalu Lintas(Kakorlantas) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dengan pangkatInspektur Jenderal Polisi (Irjen) pada saat perkara korupsi terjadi. Ia lahirdi Madiun, 7 Oktober 1960 (Djoko Susilo, 2014) . Ia merupakan lulusanAkedemi Polisi (Akpol) angkatan 1984 dan yang pertama mendapatkanpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) dan Irjen dibandingkan rekan-rekanangkatannya.

Selepas lulus dari Akpol pada 1984, Djoko bertugas pertama kali se-bagai Pama PD di Polda Jateng. Selanjutnya ia secara berturut-turutmenjabat sebagai Pamapta Polres Purbalingga, Kapolsek Wonoreja

Page 75: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

62

Polres Cilacap, Kasatlantas Polres Banyumas dan Kasat Lantas PolrestaSurakarta. Djoko memiliki karir lama di Dirlantas. Mulai dari DirlantasPolda Metro, Dirlantas Polri, dan Kakorlantas Polri. Jabatan terakhirDjoko pada saat pengadilan perkara adalah Gubernur AkademiKepolisian.

Djoko Susilo lulus dengan predikat sebagai siswa terbaik di SekolahPerwira Tinggi (Sespati), sehingga dipromosikan langsung sebagaiWadirlantas Mabes Polri. Belum satu bulan menjabat, Djoko Susilolangsung naik jabatan sebagai Dirlantas Polri dengan pangkat BintangSatu.

Berdasarkan sumber dari blog (Irjen Pol Djoko Susilo dan SepakTerjangnya, 2012), Djoko Susilo adalah Perwira di jajaran Kepolisianyang pertama kali merintis TMC Polda Metro dan pemasangan CCTVdi seluruh pusat kota Jakarta. Djoko juga yang pertama kali menggagasPolisi Masyarakat (Polmas). Djoko Susilo pernah mendapat beberapapenghargaan dari Presiden SBY. Djoko Susilo juga pernah dianugerahipenghargaan Inovasi Citra Pelayanan Prima I dan II serta penghargaanBintang Bhayangkara Pratama.

B. DESKRIPSI KASUS

Berikut adalah paparan kasus korupsi Djoko Susilo yang bersumberdari Anticorruption Clearing House KPK (Djoko Susilo, 2017)

2010Agustus 2010, Budi Susanto, Dirut PT Citra Mandiri Metalindo Abadi(PT CMMA), mengadakan pertemuan dengan Sukotjo SastronegoroBambang, Direktur PT. Inovasi Teknologi Indonesia (ITI), di StarbucksCoffe-TIS-Tebet Jakarta Selatan. Mereka membicarakan bahwa padaTahun Anggaran (TA 2010 di Korlantas Polri akan diadakan pekerjaan

Page 76: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

63

Pengadaan Optimalisasi Driving Simulator Uji Klinik Pengemudi RodaDua (R-2) sebanyak 1000 unit dan Driving Simulator Uji KlinikPengemudi Roda Empat (R-4) sebanyak 1000 unit yang akan dil-aksanakan dari bulan Oktober- Desember 2010 dengan menggunakandana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Budi Susanto memintaSukotjo agar bersedia mengerjaakan penyediaan barang-barang yang di-maksud. Namun Sukotjo menyampaikan bahwa perusahaannya tidaksanggup dengan alasan keterbatasan tempat, pegawai, dan dana yangterbatas. Kemudian Budi hanya meminta agar Sukotjo cukup menye-diakan tempat dan pegawainya, sedangkan dana akan ia sediakan. DiKantor Korlantas Polri mereka berdua kembali bertemu diruangankerja AKBP Teddy Rusmawan. Dalam kesemptan tersebut Sukotjomenyatakan bahwa ia bersedia membantu Budi Susanto terkait penga-daan tersebut.

Sekitar bulan September 2010, Budi Susanto meminta Sukotjo agarmembantu Ni Nyoman Suartini, Pamen Sespimen Lembaga PendidikanPolri Kompol dan Ajun Komisaris Wandy Rustiwan membuat usulanpengajuan anggaran untuk pekerjaan Pengadaan Optimalisasi DrivingSimulator Uji Klinik Pengemudi R-2 sebanyak 1000 unit dan DrivingSimulator Uji Klinik Pengemudi R-4 sebanyak 1000 unit di KorlantasPolri TA 2010. Namun karena PNBP di Korlantas Polri pada TA 2010tidak memenuhi target, maka yang terealisasi hanya 100 unit untuk R-2dan 50 unit untuk R-4.

Sekitar bulan Oktober 2010, Sukotjo menemui Darsian (bag. Keu-angan Mabes Polri) atas permintaan Budi Susanto untuk meminta infor-masi mengenai jumlah dana yang akan dialokasikan terkait PengadaanOptimalisasi Driving Simulator Uji Klinik Pengemudi R-2 dan DrivingSimulator Uji Klinik Pengemudi R-4 TA 2011 dan kemudian mem-berikan uang Rp50 juta kepada Darsian serta staffnya sebesar Rp15 juta.

Page 77: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

64

Sebelum dilakukan penyusunan pagu anggaran definitif Korlantas PolriTA 2011, dilaksanakan rapat yang dipimpin oleh Inspektur JendralPolisi Drs. Djoko Susilo S.H., M.Si., yang pada saat itu memerintahkanpara Kasubbag, para Kasubid di Bagian Renmin, dan Ni Nyoman Suar-tini bersama dengan Subbag Renmin dibantu oleh Sukotjo melakukanpenghitungan harga satuan Driving Simulator Uji Klinik Pengemudi R-2 dan Driving Simulator Uji Klinik Pengemudi R-4 TA 2011 mengacupada Pagu Anggaran TA 2010. Selanjutnya hasil perhitungan tersebutdipaparkan dalam rapat yang dipimpin oleh Didik Purnomo selakuWakil Ketua Korlantas Polri dan disahkan oleh Djoko Susilo dalam ben-tuk Rencana Kegiatan Anggaran Kementrian/ Lembaga (RKA-KL)Korlantas Polri dan kemudian RKA-KL tersebut dikirimkan ke AsrenaPolri untuk diteruskan ke Direktur Jendral Anggaran Kementrian Keu-angan RI guna mendapatkan Pengesahan menjadi Pagu AnggaranDefinitif Korlantas Polri TA 2011.

November 2010, Budi Susanto terkait pengadaan TA 2011 tersebutmengajukan Kredit Modal Kerja (KMK) sebesar Rp101 miliar ke BankBNI SKM Jakarta Gunung Sahari menggunakan nama PT CMMAdengan menjaminkan Surat Perintah Kerja (SPK) Pengadaan DrivingSimulator Uji Klinik Pengemudi R-2 dan Driving Simulator Uji KlinikPengemudi R-4 TA 2011 dan tanggung renteng dengan jaminan atasfasilitas kredit yang sedang berjalan ke Bank BNI di SKM JakartaGunung Sahari. Padahal saat pengajuan kredit tersebut pekerjaanmaupun SPK pengadaan tersebut belum ada. Kemudian pihakBank melakukan verifikasi kebenaran data yang dijadikan ja-minan permohonan kredit kepada Djoko Susilo selaku pejabatyang berkompeten atas pengadaan tersebut dan hal tersebutdibenarkan oleh Djoko Susilo, padahal Rencana Umum Anggaranbelum ditetapkan dan belum diumumkan serta belum adapengesahan Pagu Anggaran Definitif Korlantas Polri TA 2011.

Page 78: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

65

29 Desember 2010, Setelah mendapat kepastian kebenaran datapihak Bank melalui surat menyetujui pemberian KMK dengan nilaimaksimum sebesar Rp100 miliar kepada Budi Susanto. Pada bulanDesember 2010 pagu anggaran DIPA Korlantas ditetapkan dalamAPBN Murni TA 2011 yang didalamnya terdapat penganggaran kegiatanpengadaan Driving Simulator Uji Klinik Pengemudi. Untukmelaksanakan kegiatan pengadaan tersebut Djoko Susilo membentukpanitia Pengadaan Driving Simulator Uji Klinik Pengemudi R-2 danDriving Simultaor Uji Klinik Pengemudi R-4 TA 2011 yang diketuaioleh Teddy Rusmawan dengan anggota Ni Nyoman Suartini. Setelah pa-nitia tersebut terbentuk Djoko Susilo diruang kerjanya bersamaBudi Susanto memanggil Teddy Rusmawan agar menunjuk BudiSusanto menjadi pelaksana dalam pengadaan TA 2011.

2011Januari 2011 Djoko Susilo memimpin rapat yang dikiuti oleh TeddyRusmawan, Budi Setyadi (Kabag Renmin), Endah Purwaningsih(Kasubbag Ren dan anggota panitia pengadaan), Heru Trisasono(Kasubbag ADA dan anggota panitia pengadaan), Ni Nyoman Suartini(anggota panitia pengadaan), dan Wandy Rustiwan (anggota panitia pen-gadaan) yang membahas pengadaan Driving Simulator Uji KlinikPengemudi R-2 dan Driving Simulator Uji Klinik Pengemudi R-4 TA2011. Pada kesempatan tersebut Djoko Susilo secara bertentangandengan hukum memerintahkan Budi Setyadi bahwa produk milik BudiSusanto sebagi penyedia barang tidak bagus dan sebaiknya spesifikasinyamengacu Driving Simulator yang ada di Singapura, sehingga DjokoSusilo memerintahkan untuk menyiapkan tim studi banding ke Singa-pura.

Page 79: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

66

12 Januari 2011, sebagai tindak lanjut dari persetujuan pemberianKMK Rp100 miliar pihak bank BNI SKM Jakarta Gunung Sahari mem-beritahukan kepada Budi Susanto melalui surat bahwa telah mentransferuang sejumlah Rp35 miliar ke rekening PT ITI di Bank BNI KLN Cije-ruk Bandung den Direktur Sukotjo S.Bambang.

13 Januari 2011, Budi Susanto memerintahkan Sukotjo S.Bam-bang bersama Ijay Herno membawa uang sebesar Rp2 miliaryang dibungkus 1 buah kotak kardus ke kantor Korlantas Polriuntuk diberikan kepada Djoko Susilo namun beliau tidak beradaditempat sehingga uang tersebut dititipkan kepada sekertarispribadinya Erna. Selanjutnya Sukotjo S.Bambang menghubungiBudi Susanto bahwa paket sudah diberikan kepada Djoko Susilo.

14 Januari 2014, Atas biaya Budi Susanto, ia bersama Teddy Rusma-wan, Heru Trisasono, dan Tejo berangkat ke Singapore Safety DrivingCenter (SSDC) untuk melihat contoh alat Driving Simulator di Singa-pura berdasarkan perintah Djoko Susilo. Saat pelaksanaan studi band-ing di Singapura, Teddy Rusmawan meminta uang sebesar Rp7 miliarkepada Budi Susanto untuk disetorkan ke rekening PRIMKOPPOLDitlantas Polri. Setelah kunjungan ke SSDC, Teddy Rusmawanmelaporkan kepada Djoko Susilo bahwa anggaran di Korlantas Polritidak akan mencukupi apabila dibandingkan dengan harga Driving Sim-ulator dari Singapura. Berdasarkan hal tersebut kemudian Djoko Susilomeminta Budi Susanto dan Teddy Rusmawan agar spesifikasi teknisDriving Simulator Uji Klinik Pengemudi R-2 dan Driving Simulator UjiKlinik Pengemudi R-4 TA 2011 disamakan dengan pengadaan TA 2010.Selanjutnya Budi Susanto bersama-sama dengan Djoko Susilomelakukan kesepakatan tentang Harga Perkiraan Sendiri (HPS) DrivingSimulator Uji Klinik Pengemudi R-2 dan Driving Simulator Uji KlinikPengemudi R-4 yang nilainya tidak sama persis dengan HPS TA 2010

Page 80: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

67

dengan tujuan untuk menghindari kecurigaan pihak luar Korlantas.Demi mewujudkan kesepakatannya tersebut Budi Susantomeminta Sukotjo S.Bambang bersama dengan Ni Nyoman Suar-tini menyusun HPS yang dimaksud dengan menggelembungkanharganya. HPS yang disusun tersebut selanjutnya oleh Teddy Rusma-wan diserahkan kepada Didik Purnomo selaku Pejabat Pembuat Komit-men (PPK) untung ditandatangani dan ditetapkan sebagai HPS DrivingSimulator Uji Klinik Pengemudi R-2 dan R-4 TA 2011.

24 Januari 2011, Panitia Pengadaan Korlantas Polri mengumumkanadanya Pelelangan Umum Pengadaan Driving Simulator Uji KlinikPengemudi R-2 TA 2011 dengan HPS Rp55,3 miliar dan PelelanganUmum Pengadaan Driving Simulator Uji Klinik Pengemudi R-4 TA2011 dengan HPS Rp143,5 miliar. Dalam upaya meloloskan PT.CMMA sebagai pemenang lelang dengan seolah-olah dilakukanpelelangan secara terbuka, maka pada sekitar akhir bulan Januari2011, Budi Susanto atas sepengetahuan Teddy Rusmawan, me-merintahkan Sukotjo S.Bambang agar menyiapkan perusahaan-perusahaan yang akan dijadikan sebagai peserta pendamping da-lam proses pelelangan tersebut. Sukotjo S.Bambang meminta ban-tuan Warsono Sugantoro alias Jumadi untuk menyiapkan perusahaan-perusahaan yang dapat dipinjam namanya sebagai peserta pendampinguntuk mengikuti lelang pengadaan tersebut dengan imbalan uang sebe-sar Rp20 juta. Untuk mengatur agar PT CMMA menjadi pemenang,maka dalam pelaksanaan proses lelang tersebut sudah diatur agarPT CMMA yang dinyatakan lulus administrasi dan teknis.

17 Februari 2011, Oleh Panitia Pengadaan PT CMMA ditetapkansebagai pemenang lelang pengadaan tersebut. Kemudian Teddy Rusma-wan melaporkan pada Djoko Susilo bahwa pada saat proses pelelangan,

Page 81: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

68

tidak ada perusahaan-perusahaan lain yang memasukan dokumen pena-waran kecuali perusahaan-perusahaan yang sudah dikondisikanoleh Budi Susanto. Oleh karena nilai pengadaan Driving Simulator UjiKlinik Pengemudi R-4 TA 2011 lebih dari Rp100 miliar maka yang ber-wenang menetapkan pemenang lelang adalah KAPOLRI selakuPengguna Anggaran.

25 Februari 2011, Didik Purnomo (PPK) dan Budi Santoso (PTCMMA) menandatangani SPJB pengadaan Driving Simulator Uji KlinikPengemudi R-2 dengan nilai kontrak Rp54,5 miliar untuk 700 unitdengan harga satuan Rp77,8 juta. 5 Maret 2011, setelah dilakukan perhi-tungan dengan mengurangi body dan hidrolic serta penawaranharga oleh Budi Santoso, Sukotjo S. Bambang memaparkan harga Driv-ing Simulator Uji Klinik Pengemudi R-4 mencapai Rp80 juta per unitdan untuk R-2 sebesar Rp43 juta per unit, keduanya sudah termasukbiaya instalasi, training dan perawatan tetapi tidak termasuk biaya pengi-riman.

14 Maret 2011, Menindaklanjuti pengajuan pencairan anggaran dariBudi Susanto tersebut Ni Nyoman menghubungi Murtono dan menga-takan "Pak Murtono nanti akan dibuat BAPPM dan BAPPB R-2. To-long nanti segera ditanda tangani karena ini perintah pimpinan."Kemudian Murtono menjawab "Saya akan periksa dulu. Ikuti saja ke-tentuan supaya sama-sama aman." Beberapa saat kemudian Wahyudiselaku staf dari Ni Nyoman Suartini datang keruangan Murtonomengantarkan Draft BAPPM dan BAPPB yang isinya menerangkansebanyak 700 unit Driving Simulator Uji Klinik Pengemudi R-2 TA 2011dalam kondisi siap dioperasionalkan, namun Murtono tidak mau me-nandatangani BAPPM dan BAPPB tersebut dikarenakan belummelakukan pemeriksaan dan pengecekan terhadap barang pengadaantersebut.

Page 82: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

69

15 Maret 2011, Budi Susanto keruangan Legimo di Bensar KorlantasMabes Polri dan mengatakan : " Pak lek, saya diperintah Kakor nii..suruh cepet." Menindaklanjuti permintaan dari Budi Susanto tersebut,Legimo melakukan verfikasi pada dokumen pengajuan pencairan ang-garan untuk pembayaran pekerjaan pengadaan Driving Simulator UjiKlinik Pengemudi R-2 TA 2011, dan setelah dilakukan verifikasi ter-hadap dokumen tersebut diserahkan Legimo kepada Budi untukdilengkapi dengan mengatakan "Ini belum lengkap, berita acaranya be-lum ada... Tolong dilengkapi."

16 Maret 2011, dokumen pengjuan pencairan anggaran untuk pem-bayaran pekerjaan pengadaan Driving Simulator Uji Klinik PengemudiR-2 TA 2011 yang diserahkan Legimo kepada Budi pada tgl 15 Maret2011 untuk dilengkapi sudah berada di meja Legimo, dan diatas doku-men tersebut terdapat selembar kertas yang bertuliskan nomor atauangka. Kemudian apda siang harinya Budi Susanto ke ruangan Legimodan Legimo menanyakan lembaran kertas tersebut berasal darimana.Kemudian Budi Susanto menjawab bahwa nomor tersebut dari NiNyoman. Setelah mengetahui nomor tersebut dari Ni Nyoman ,Legimo menelpon Ni Nyoman dan mengatakan : " Man manaberkasnya? kok cuma catatan nomor dan tanggal saja?"Kemudian dijawab oleh Ni Nyoman dengan mengatakan "Seben-tar pak lek, itu nomor dan tanggalnya dulu.. berkasnya masih di-proses". Selanjutnya dokumen pengajuan pencairan anggarantersebut yang belum lengkap tapi sudah ada nomornya tidakditindak lanjuti oleh Legimo karena menunggu berita acara yangmasih dalam proses. Namun pada sore harinya Budi Susantomendesak dokumen tersebut untuk segera diselesaikan, Legimo menele-pon Djoko Susilo dengan mengatakan : " Mohon ijin pak, ini berkasDriving Simulator R-2 masih belum lengkap ... mohon petunjuk." Atas

Page 83: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

70

pertanyaan dari Legimo tersebut Djoko Susilo menjawab "Ya-sudah... sampean bantu saja." Selanjutnya karena sudah adaperintah dari Djoko Susilo untuk mrncairkan dana anggaranpekerjaan pengadaan yang diajukan oleh Budi Susanto tersebut,kemudian Legimo menindaklanjuti perintah dari Djoko Susilodengan memproses pengajuan pencairan anggaran. Sekitar pukul16.00 WIB, Djoko Susilo dengan menyalahgunakan kewenangan dalamjabatannya selaku KPA atau kedudukannya selaku Kepala Korps Lalu-lintas Polri menandatangani pengajuan pencairan anggaran untuk pem-bayaran pekerjaan pengadaan barang Driving Simulator Uji KlinikPengemudi R-2 TA 2011 berupa 1 lembar asli Surat Perintah Membayardengan nilai nominal Rp48.760.186.364,-. Setelah dokumen pencairananggaran tersebut disetujui dan ditanda tangani oleh Djoko Susilo,kemudian Budi menanyakan kepada Legimo apakah sudah selesai danLegimo memberitahu bahwa dokumen tersebut sudah selesai. Selanjut-nya Budi meminta Legimo segera merealisasikan perintah Djoko Susilomencairakan anggaran atas pengadaan tersebut.

17 Maret 2011, dilakukan pencairan dana anggaran pembiayaan Driv-ing Simulator Uji Klinik Pengemudi R-2 sebesar 100% yaituRp48.760.186.364,- setelah potong pajak yang selanjutnya ditransfer kerekening PT CCMA, padahal pekerjaan Driving Simulator Uji KlinikPengemudi R-2 TA 2011 belum selesai 100%. Seminggu setelah pen-cairan tersebut, Wahyudi staf dari Budi Santoso menitipkan 4 kar-dus yang berisi uang Rp30 miliar kepada Legimo untuk diberikankepada Djoko Susilo.

Tgl 24 s/d 25 Maret 2011, 18 April 2011, serta tgl 6 Mei 2011, TimPemeriksa dan penerima barang yang dibentuk berdasarkan SuratPerintah dari Djoko Susilo selaku kepala Korlantas Porli dan KPAmelakukan pengecekan barang Driving Simulator Uji Klinik Pengemudi

Page 84: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

71

R-2 TA 2011 ke lokasi perakitan pembuatan spare part dan gudangpenyimpnan PT CMMA di Bandung, dan hasil pengecekan barang ter-sebut dilaporkan secara tertulis kepada Djoko Susilo dan DidikPurnomo (PPK) dengan dibuat BAPPM tgl 6 Mei 2011 yang ditanda-tangani oleh Murtono, Wishnu Buddhaya, Edith Yuswo Widodo,Wahyudi, Suyatim selaku Tim Pemeriksa dan Penerima Barang danDidik Purnomo selaku PPK. Selanjutnya BAPPM tersebut diajukankepada Legimo untuk dimintakan nomor, tetapi Legimo tidak maumemberikan nomor untuk BAPPM tgl 6 Mei 2011 tersebut karena sebe-lumnya sudah ada Berita Acara yang dibuat yaitu BAPPM tgl 14 Maret2011 dan berita acara penyerahan pengadaan barang Driving SimulatorUji Klinik Pengemudi R-2 Korlantas Polri TA 2011 Tgl 15 Maret 2011.

Sekitar bulan Juni 2011, Teddy Rusmawan memberitahu Wishnu B.bahwa Driving Simulator Uji Kilinik Pengemudi R-2 TA 2011 yang telahdinyatakan lengkap oleh Tim Pemeriksa dan Penerima Barang pada tgl6 Mei 2011 sebanyak 700 unit, tetapi kotak untuk menyimpan barangtersebut yang sudah jadi banyak yang kosong dan tidak ada isinya. 16Juni 2011 Djoko Susilo mengeluarkan surat perintah yang memerinta-hkan Teddy Rusmawan dan Sumardi untuk melaksanakan kunjungan diPabrikan dan Pengecekan Gudang Penitipan Driving Simulator UjiKlinik Pengemudi R-2 di Bandung.

4 Juli 2011, Teddy Rusmawan bersama-sama dengan Budi Santosomelakukan pengecekan ulang ke gudang PT CMMA dan ternyata benarkotak untuk menyimpan Driving Simulator Uji Klinik Pengemudi R-2masih banyak kosong dan Teddy Rusmawan marah kepada Sukotjo S.Bambang. Setelah peristiwa tersebut, kemudian dilakukan rapat yangdipimpin Budi Setyadi yang bersepakat untuk melaporkan Sukotjo S.Bambang ke Polisi dengan sangkaan melakukan tindak pidana penggela-pan guna melindungi Djoko Susilo, yang telah memerintahkan

Page 85: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

72

melakukan pencairan anggaran pembayaran pekerjaan pengadaan Driv-ing Simulator Uji Klinik Pengemudi R-2 TA 2011 sebesar 100% padahalpekerjaan belum selesai.

Setelah itu dibuat laporan hasil pengecekan barang alat UKP R-2 TA2011 di Bandung dengan membuat tanggal mundur yaitu tertanggal 14Maret 2011 yang ditandatangani oleh Murtono selaku Ketua TimPemeriksa dan Penerima Barang, padahal sebenarnya Tim Pemeriksatidak pernah melakukan pengecekan pada tanggal tersebut dan pen-gecekan baru dilakukan pada tanggal 24 Maret 2011 di Gudang PerakitanPT ITI Bandung dengan kesimpulan : Pada tabel Pengecekan GudangPerakitan : Alat UKP R-2 Citra Motor SP (Sample) sebanyak 1 unitsesuai dengan Spektek dengan keterangan sebanyak 85 dalam prosespengerjaan, dan pada tabel pengecekan penyimpanan : UKP R-2 yangtelah dikemas dalam peti sebanyak 200 unit sesuai dengan spektekdengan keterangan siap dikirim. Adapun foto-foto yang disusun sebagailampiran pada laporan hasil pengecekan barang alat UKP R-2 TA 2011Di Bandung tertanggal 14 Maret 2011 tersebut, sebenarnya foto-fototersebut diambil pada saat dilakukan pengecekan pada tanggal di gudangPT CMMA Di Bandung tgl 6 Mei 2011. Atas laporan hasil PengecekanBarang Alat UKP R-2 TA 2011 di Bandung yang dibuat dengan tanggalmundur tersebut selanjutnya dibuat nota dinas yang diberi nomor dantanggal mundur yaitu tertanggal 9 Maret 2011 perihal Laporan HasilPengecekan Barang UKP Driving Simulator R-2 tgl 14 Maret 2011 diGudang PT CMMA Bandung Jawa Barat dari Murtono selaku ketua TimPemeriksa dan Penerima Barang kepada Djoko Susilo. Selain itu dibuatjuga BAPPM yang diberi Nomor dan tanggal mundur tertanggal 14Maret 2011, padahal pada tanggal tersebut Tim Pemeriksa dan PenerimaBarang belum melakukan Pengecekan di Gudang PT CMMA sehinggabelum diketahui berapa jumlah produksi alat Driving Simulator UjiKlinik Pengemudi R-2 yang sudah jadi, alat tersebut sudah sesuai atau

Page 86: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

73

tidak dengan spek, serta kelengkapan seluruhnya dalam kondisi baik atautidak. Selanjutnya dibuat BAPPB Driving Simulator UKP R-2 KorlantasPolri 2011 yang diberi nomor dan tanggal mundur tertanggal 15 Maret2011, padahal Tim Pemeriksa belum melakukan pengecekan di GudangPT CMMA pada tanggal 14 Maret 2011 dan pengecekan baru dilakukanpada tanggal 24 s/d 25 maret 2011, 18 April 2011, serta tgl 6 Mei 2011.

19 Juli 2011, Budi Santoso dengan dalih untuk meyelesaikan peker-jaan Driving Simulator Uji Klinik Pengemudi R-2 dan R-4 TA 2011kemudian mengambil alih manajemen PT ITI dari Sukotjo S. Bambang.September 2011 Tim Pemeriksa dan Penerima Barang pengadaan Driv-ing Simulator Uji Klinik Pengemudi R-2 melakukan pemeriksaaan ulangke gudang PT CMMA. Sampai dengan bulan Oktober 2011 PT CMMAbaru dapat menyelesaikan pekerjaan pengadaan Driving Simulator UjiKlinik Pengemudi R-2 TA 2011 dan mendistribusikannnya sebanyak579 unit, sedangkan untuk pekerjaan Driving Simulator Uji KlinikPengemudi R-4 TA 2011 baru dapat diselesaikan dan didistribusikansebanyak 556 unit.

Awal bulan Desember 2011, Budi Santoso (PT CMMA)mengajukan pencairan 100% anggaran untuk pembayaran pekerjaanDriving Simulator Uji Klinik Pengemudi R-4 TA 2011 sebesarRp127.526.116.109,- kepada Djoko Susilo kemudian Legimo membuatdokumen pengajuan pencairan tersebut. 6 Desember 2011 dana tersebutdicairkan, padahal pada kenyataannya pendistribusian DrivingSimulator Uji Klinik Pengemudi R-4 ke Polda diseluruh Indonesiabaru selesai dilakukan pada bulan April 2012. Budi Santoso dalampelaksanaan pekerjaan Driving Simulator Uji Klinik Pengemudi R-2 danR-4 TA 2011 di Kantor Korlantas POLRI dengan cara menggelem-bungkan harga kontrak dan menyediakan barang yang tidak sesuai spe-

Page 87: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

74

sifikasi teknis yang tersebut dalam kontrak, sehingga mengakibatkan pe-negeluaran keuangan negara cq. Korlantas POLRI yang tidak seharusnyadibayarkan sebesar Rp122 miliar.

Rangkaian perbuatan Djoko Susilo dengan menyalah gunakankewenangan dalam jabatannya selaku KPA atau kedudukannya selakuKepala Korps Lalulintas Polri yang telah melanggar Hukum denganmenyalahgunakan kewenangan yang ada padanya karena jabatan selakuKPA bersama-sama dengan Didik Purnomo selaku pejabat pembuatKomitmen dan Teddy Rusmawan selaku ketua Panitia Pengadaan sertabersama-sama dengan Budi Susanto selaku Direktur PT CMMA dan Su-kotjo S. Bambang selaku Direktur PT ITI telah menguntungkan DjokoSusilo sebesar Rp32 miliar serta menguntungkan orang lain atau suatukorporasi Didik Purnomo sebesar Rp50 juta, Budi Susanto Rp93,4 mil-iar, Sukotjo S. Bambang (PT ITI) sebesar Rp4 miliar , PRIMKOPPOLMabes Polri sebesar Rp15 miliar , Wahyu Indra P sebesar Rp500 juta,Gusti Ketut Gunawan sebesar Rp50 juta, Darsian sebesar Rp50 juta danWarsono Sugantoro alias Jumadi sebesar Rp20 juta.

Akibat perbuatan Djoko Susilo dengan menyalahgunakankewenangan jabatannya tersebut telah merugikan keuangan negara sebe-sar Rp145 miliar atau setidak-tidaknya Rp121.830.768.863,59 sesuaidengan Surat dari BPK tertanggal 27 Maret 2013 perihal penyampaianhasil investigatif dalam rangka penghitungan kerugian negara atas pen-gadaan Driving Simulator R-2 dan R-4 pada Korlantas Polri TA 2011.

C. JENIS TINDAK PIDANA KORUPSI

Berdasarkan uraian kasus, maka korupsi yang dilakukan oleh DjokoSusilo sebagai pejabat negara adalah kategori merugikan keuangannegara dengan besaran Rp145 miliar atau setidak-tidaknyaRp121.830.768.863,59 sesuai dengan Surat dari BPK tertanggal 27 Maret

Page 88: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

75

2013 perihal penyampaian hasil investigatif dalam rangka penghitungankerugian negara atas pengadaan Driving Simulator R-2 dan R-4 padaKorlantas Polri TA 2011. Kerugian negara terjadi diawali dengan adanyapenggelembungan Harga Perkiraan Sendiri pada saat pengajuananggaran untuk pembelian driving simulator, kemudian bahwa drivingsimulator yang diserahkan ternyata tidak memenuhi spek dalam kontrak.

Djoko Susilo menyalahgunakan kewenangan dalam jabatannyaselaku Kuasa Pengguna Anggaran, dalam hal ini sebagai KakorlantasPolri sehingga menguntungkan dirinya sendiri dan beberapa oranglainnya dalam pengadaan driving simulator. Penyalahgunaan wewenangtampak pada perilaku berikut:

Adanya penunjukkan langsung Budi Susanto sebagai perusahaanyang akan menyiapkan driving simulator, dan dibuat seolah-olah adaproses pelelangan, yang sebenarnya tidak ada.

Djoko Susilo dalam kapasitasnya sebagai Kakorlantas jugamenyalahgunakan wewenang dalam bentuk membenarkan klaim BudiSusanto kepada pihak bank BNI bahwa yang bersangkutan sudahmenerima surat perintah kerja (SPK) untuk pengadaan simulator,padahal saat itu pekerjaan maupun SPK belum ada, Rencana UmumAnggaran untuk pembelian belum ditetapkan dan disahkan, serta belumada pengesahan Pagu Anggaran Definitif Korlantas Polri TahunAnggara 2011

Pada saat dokumen yang dibutuhkan sebagai persyaratanpembayaran pekerjaan Driving Simulator Uji Klinik belum lengkap,Djoko Susilo menyatakan agar petugas yang bertanggung jawab tetapmeneruskan proses pencairan dana.

Page 89: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

76

D. DINAMIKA KASUS KORUPSI

Berdasarkan paparan kasus sebelumnya, beberapa penyebab yangmungkin mempengaruhi korupsi yang dilakukan oleh Djoko Susiloadalah sebagai berikut:

1. Secara internal, Djoko Susilo mungkin saja dipengaruhi olehkeinginannya untuk mendapatkan lagi uang lebih dari yang diabutuhkan, karena Djoko Susilo ada pejabat publik denganpendapatan yang tidak kecil. Ada unsur keserakahan (greed) yangmungkin saja mempengaruhi yang bersangkutan melakukanpelanggaran tersebut

2. Djoko Susilo adalah pejabat publik yang memiliki tanggung jawabdalam mengelola keuangan negara dan bagaimana aturan jugaditegakkan dalam mengelola keuangan. Pada saat seseorangberencana melanggar aturan yang berlaku, seharusnya muncul rasabersalah atau malu karena niat tersebut. Namun pada Kasus ini,kemungkinan rasa malu dan rasa bersalah atas rencana tersebut tidakmuncul, sehingga tidak ada benteng penghambat lagi yang ybs untukmengimplementasikan rencananya

3. Secara eksternal, proses transparansi dalam pengadaan prosespengadaan driving simulator ini tidak dilakukan. Ada individu dalamKorlantas Polri yang menyampaikan informasi kepada Budi Susanto,sehingga yang bersangkutan bisa mengetahui bahwa ada prosespengadaan sehingga memudahkan yang bersangkutan untukmendekati pihak korlantas agar bisa mendapat proyek ini.

4. E-government dalam bentuk e-purchasing tidak diimplementasikandalam proses pengadaan ini, sehingga transaksi dilakukan secaraberhadapan antara pihak korlantas dan penyedia barang. Interaksilangsung ini membuka peluang untuk dilakukannya korupsi.Informasi menggunakan e-government dalam transaksi keuanganyang dilakukan pemerintah, dalam hal ini misalnya e-purchasing atautidak adanya e-catalog.

Page 90: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

77

5. Pada paparan kasus Djoko Susilo bisa dilihat bahwa, terdapatbeberapa nilai integritas/antikorupsi yang tidak diterapkan. Nilaikejujuran tidak diterapkan dalam melaksanakan tugasnya sebagaiKakorlantas karena adanya kebohongan yang diterapkan dalammelaksanakan tuga. Yang bersangkutan tidak bertanggungjawabdalam tugasnya sebagai Kakorlantas, sehingga menyalahgunakanwewenang yang dimilikinya, dan kepedulian terhadap institusi Polribisa dipertanyakan karena menggunakan anggaran sewenang-wenang. Usaha untuk menjaga nama baik insititusi Polri sebagailembaga penegak hukum tidak dilakukan

6. Prinsip-prinsip antikorupsi yang tidak dilakukan berdasarkanpaparan kasus, antara lain adalah akuntabilitas, yaitu melakukanpenyalahgunaan wewenang dalam pelaksanaan tugas. Tidak adanyatransparansi, seperti dalam paparan sebelumnya. Tidakmemperhatikan prinsip kewajaran dalam membuat HPS pada saatmenganggarkan biaya pengadaan driving simulator.

E. DAMPAK UTAMA YANG DITIMBULKAN

Dampak korupsi Djoko Susilo, bisa dilihat sebagai dampak langsungdan dampak tidak langsung. Potensi dampak tersebut adalah:

1. Kepercayaan masyarakat terhadap individu dan institusi Kepolisianberkurang, karena insitusi yang berfungsi menegakkan hukum,namun individu didalamnya adalah individu yang korup. Hasil surveiTransparency Internasional Indonesia 2013 (Yudistira, 2013) dan2017 (Mukhtar, 2017) menunjukkan bahwa Polri merupakan salahsatu lembaga terkorup berdasarkan persepsi masyarakat. Bahkanpresiden Joko Widodo menyampaikan pesan kepada Polri agarmembuang budaya koruptif di Kepolisian, pada saat menjadiinspektur upacara pada Hari Bhayangkara tanggal 11 Juli 2018 laludi Istora Senayan (Ihsanuddin, 2018).

Page 91: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

78

2. Semakin tidak efisiennya birokrasi pada saat berhubungan denganlembaga Polri karena adanya unsur pemberian uang dalam urusanpengadaan barang di lembaga, dengan tujuan memperlancar urusan

3. Karena birokrasi yang tidak efisien, maka berhubungan denganinstitusi pemerintah, dalam hal ini Polri, merupakan ekonomi biayatinggi. Dimana ada dana yang dikeluarkan tidak untuk keperluanyang produktif, tapi untuk uang pelicin

4. Karena biaya yang besar dan birokrasi yang tidak efisien, secaramakro akan berpotensi untuk meningkatkan keengganan pihak luaratau bahkan masyarakat Indonesia sendiri untuk berinvestasi diIndonesia, karena lembaga penegak hukumnya adalah lembaga yangdinilai memiliki korupsi yang tinggi. Dan pada akhirnya secarakeseluruhan, menghambat pertumbuhan ekonomi dan tingkatkemiskinan akan meningkat.

KASUS AKIL MOCHTAR

A. PROFIL KORUPTOR

Kasus Akil Mochtar (selanjutnya disebut Akil) menjadi berita besaryang mengguncang negeri ini pada tahun 2013. Akil yang baru diangkatmenjadi ketua Mahkamah Konstitusi pada 20 Agustus 2013, tiba-tibaditangkap oleh KPK pada 2 Oktober di tahun yang sama atas sangkaantindak pidana korupsi yang dilakukannya selama menjadi Hakim Kon-stitusi periode 2008-2013. Terbukti bersalah, pada 5 Oktober 2013 Akildiberhentikan dari jabatannya oleh Presiden Susilo BambangYudhoyono.

H. M. Akil Mochtar, S.H., M.H, putra daerah Putussibau, KapuasHulu, lahir pada tanggal 18 Oktober 1960. Pendidikan di bidang hukumditekuni hingga meraih gelar Doktor di Universitas Padjajaran Bandung.Mengawali karirnya sebagai pengacara, pada tahun 1998 Akil kemudianbergabung dengan Partai Golongan Karya dan terpilih sebagai anggota

Page 92: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

79

DPR RI hingga dua periode (1999-2004 dan 2004-2009), sekaligus men-jadi Wakil Ketua Komisi III bidang Hukum, Perundangan, HAM danKeamanan). Pada tahun 2008, Akil terpilih sebagai Hakim Konstitusidan menjabat hingga 2013. Pada bulan April 2013 Akil terpilih sebagaiKetua Mahkamah Konstitusi, jabatan rertinggi di dunia hukum di Indo-nesia. Namun baru sebentar di puncak karir, Akil terjerembab atas per-buatannya sendiri.

Kisah terbongkarnya kasus-kasus korupsi Akil bermula dari pen-gaduan masyarakat terkait dugaan korupsi dalam sengketa PemilihanKepala Daerah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah pada bu-lan September 2013. Dari situ informasi berkembang akan terjadi penye-rahan uang yang akan dilakukan di rumah Akil . Setelah aksi OperasiTangkap Tangan KPK pada 2 Oktober 2013 di beberapa tempat di Ja-karta dan Banten, KPK menetapkan Akil sebagai tersangka penerimasuap untuk dua kasus sengketa pilkada Akil ditetapkan sebagai tersangkaterkait sengketa Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Gunung Mas, Ka-limantan Tengah, dan Lebak, Banten. Penyelidikan dikembangkan danterungkap hingga 11 kasus memperjual-belikan keputusan hukum atassengketa pilkada di sejumlah daerah yang dilakukan Akil selama men-jabat sebagai Hakim Konstitusi dan Ketua Mahkamah Konstitusi.

Sejumlah pasal UU Tipikor terkait penyuapan dan Tindak PidanaPencucian Uang (TPPU) dipergunakan untuk menjerat Akil yang ter-bukti menerima suap dalam sepuluh sengketa pemilihan kepala daerah.Oleh Jaksa penuntut, Akil dituntut pidana penjara seumur hidup danhukuman tambahan tidak dapat memilih dan dipilih dalam pemilu.Kemudian pada bulan Juni 2014 hakim Pengadilan Tipikor menyatakanterdakwa bersalah dan menjatuhkan hukuman pidana penjara seumurhidup, dan Akil mengajukan banding terhadap vonis tersebut. Pada No-

Page 93: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

80

vember 2014 Pengadilan Tinggi menolak permohonan banding oleh ter-dakwa, dan sebaliknya menguatkan putusan pengadilan Tipikor yaitu pi-dana seumur hdup. Akhirnya pada Februari 2015 Mahkamah Agungmenetapkan pidana penjara seumur hidup terhadap Akil .

B. DESKRIPSI KASUS

Berikut kronologi kasus korupsi Akil Mochtar yang bersumber dariJejak Kasus KPK (M. Akil Mochtar, 2017), yang memaparkan masing-masing kasus jual-beli vonis sengketa pilkada,

Dakwaan ke satu :

I. Perbuatan menerima hadiah berupa uang terkait permohonankeberatan hasil pilkada Kabupaten Gunung Mas di MK RI

2013Pada tanggal 4 September dilaksanakan pilkada Kabupaten Gunung MasProvinsi Kalimantan Tengah yang diikuti oleh 4 (empat) pasang calon,yaitu: 1. Jaya Samaya Monong-Daldin, 2. Hambit Binti-Arton S. Dohong,3. Kusnadi B. Halijam-Barthel D. Suhin, dan 4. Aswin Usup-Yundae.Berdasarkan keputusan KPU menurut SK KPU No. 19 Th. 2013 tanggal11 September 2013 menetapkan Hambit Bintih dan Arton S. Dohongsebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gunung Mas Ter-pilih periode 2013-2018. Namun penetapan hasil pilkada tersebut di-ajukan permohonan keberatan ke MK RI oleh Alfridel Jinu-Ude ArnoldPisy (pasangan bakal calon) dan Jaya Samaya Monong-Daldin (pasangannomor urut satu).

Pada 19 September Hambit bertemu dengan Chairun Nisa disebuah restoran hotel di bilangan Jakarta Selatan untuk memintabantuan melakukan pendekatan kepada pihak-pihak di MK RI

Page 94: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

81

agar pemohonan keberatan dari para pemohon tersebut ditolak,Chairun Nisa menyanggupi dengan mengirimkan SMS kepada Akil .Hambit kemudian menemui Akil secara langsung pada 20 Septemberuntuk meminta bantuan terkait permohonan tersebut. Akil menunjukdirinya sendiri sebagai Panel Hakim Konstitusi bersama denganMaria Farida Indriati dan Anwar Usman sebagai anggota. Akilmeminta Chairun Nisa menyampaikan pada Hambit untuk me-nyediakan uang sebesar Rp3 miliar.

Pada 26 September Chairun Nisa menemui Hambit dan Cornelis Na-lau Antun di salah satu hotel di bilangan Jakarta Pusat untuk menyam-paikan pesan Akil agar Hambit menyediakan uang sebesar Rp3 miliardalam bentuk dollar Amerika Serikat. Hambit menyanggupinya. 30 Sep-tember, Cornelis menghubungi Chairun Nisa dan memberitahukanbahwa uang yang diminta sudah tersedia dan akan diserahkan kepadaAkil pada tanggal 2 Oktober. Chairun Nisa bersama Cornelismendatangi rumah dinas Akil tanggal 2 Oktober untuk menye-rahkan uang dari Hambit. Chairun Nisa, Cornelis, dan Akil di-tangkap petugas KPK beberapa saat setelah mereka tiba di rumahdinas Akil berikut dengan barang bukti berupa 4 (empat) buahamplop dari tangan Cornelis.

II. Perbuatan menerima hadiah berupa uang terkait permohonankeberatan hasil pilkada Kabupaten Lebak di MK RI

2013Pada tanggal 31 Agustus dilaksanakan Pilkada Kabupaten LebakProvinsi Banten dan diikuti oleh 3 (pasang) calon, yaitu: 1. Pepep Faisal-udin-Aang Rasidi, 2. Amir Hamzah-Kasmin, dan 3.Iti Octavia Jayabaya-Ade Sumardi. Berdasarkan keputusan KPU menurut SK KPU Nomor

Page 95: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

82

41/Kpts/KPU.Kab/015.436415/IX/2013 tanggal 8 September 2013menetapkan Iti Octavia Jayabaya-Ade Sumardi sebagai pasangan CalonTerpikih Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lebak periode 2013-2018.Namun, penetapan hasil pilkada tersebut diajukan permohonan kebera-tan oleh Amir Hamzah-Kasmin (pasangan nomor urut dua) yang selan-jutnya MK RI membentuk Panel Hakim Konstitusi untuk permohonankeberatan tersebut. Panel Hakim Konstitusi terdiri dari M. Akil , Maria Fa-rida Indrati, dan Anwar Usman. 16 September, Susi Tur Andayanimelakukan pertemuan dengan Tim Sukses Amir Hamzah di sebuah ho-tel di Jakarta Pusat untuk membahas isu adanya pemberian sejumlahuang pada hakim di MK. Amir menghubungi Susi untuk memintabantuan pada Akil agar pengajuan permohonan keberatannyadikabulkan. Susi kemudian menghubungi Akil melalui SMSmeneruskan permintaan Amir tersebut.

Pada tanggal 25 September, Akil mengirim SMS kepada TubagusChaeri Wardana Chasan alias Wawan untuk dapat menemuinyadi kediaman dinasnya malam itu. 26 September, Susi mengikuti per-temuan di kantor Gubernur Provinsi Banten bersama dengan Ratu AtutChosiyah, Amir, dan Kasmin. Amir melaporkan pada Ratu Atutmengenai peluang dikabulkannya Perkara Permohonan Keberatan HasilPilkada Kabupaten Lebak tahun 2013. Tanggal 28 September Susimemberitahu Akil melalui telepon mengenai pertemuannyadengan Ratu Atut terkait pembahasan mengenai pengurusanpermohonan keberatan Pilkada di Kabupaten Lebak. Akil me-nanggapi dengan meminta untuk disiapkan uang sebesar Rp3miliar dan Ratu Atut juga sudah mengutus Wawan untuk pengurusanperkara. Susi kemudian meneruskan permintaan Akil kepada Amir agarselanjutnya disampaikan kepada Ratu Atut. Keesokan harinya, Wawanmenemui Amir dan Kasmin disebuah hotel di bilangan Jakarta Selatan

Page 96: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

83

untuk memberitahukan bahwa Wawan telah bertemu dengan Akil danminta dipertemukan dengan Susi untuk mengetahui jumlah uang yangdiminta Akil dalam mengurus permohonan keberatan Pilkada Lebak ter-sebut agar dikabulkan MK.

Ratu Atut meminta Wawan untuk membantu menyiapkan dana yangdiminta Akil, Wawan menyanggupi permohonan bantuan tersebut sebe-sar Rp1 miliar. 1 Oktober, Susi menghubungi Amir bahwa Wawanmenyanggupi membantu menyediakan Rp1 miliar dari Rp3 miliaryang diminta Akil. Di hari yang sama, Susi menghubungi Akilbahwa uang yang disiapkan baru ada Rp1 miliar. Akil menjawabbahwa uang tersebut tidak sesuai dengan kesepakatan, namun Susimembujuk beliau untuk menerima uang tersebut terlebih dulu. Susimenerima uang tersebut dari Wawan melalui stafnya, Ahmad FaridAsyari, di sebuah hotel dibilangan Jakarta Pusat.

Sidang pleno MK RI kemudian memutuskan untuk membatalkankeputusan KPU Kabupaten Lebak mengenai Penetapan Pasan-gan Calon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Lebak Periode 2013-2018 dab nenerintahkan KPU Kabupaten Lebak untukmelaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di seluruh Tem-pat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Lebak. Setelahmenghadiri sidang pleno tersebut, Susi pulang ke rumah orang tuanyadengan membawa tas travel yang berisi uang Rp1 miliar setelah sebe-lumnya mengirim pesan pada Akil mengenai uang tersebut diserahkandi mana. Amir melaporkan pada Ratu Atut mengenai putusan MK ter-sebut. Pada tanggal 2 Oktober Susi mengirimkan pesan pada Wawanyang berisi ucapan terima kasih. Kemudian pada malam harinya, Susiditangkap oleh petugas KPK di kediaman pribadi Amir di daerah Lebak,

Page 97: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

84

Banten, sementara barang bukti berupa uang Rp1 miliar ditemukan dirumah orang tua Susi di Jakarta Selatan.

III. Perbuatan menerima hadiah berupa uang terkait permohonankeberatan hasil Pilkada Kabupaten Empat Lawang di MK RI

2013Pada tanggal 6 Juni 2013 dilaksanakan Pilkada Kabupaten EmpatLawang Provinsi Sumatera Selatan yang diikuti oleh 3 (tiga) pasangancalon, yaitu: 1. Budi Antoni Aljufri-Syahril Hanafiah, 2. Joncik Muham-mad-Ali Halimi, dan 3. Syamsul Bahri-Ahmad Fahruruzam. Berdasarkanhasil penghitungan suara, KPU Kabupaten Empat Lawang menetapkanJoncik Muhammad-Ali Halimi sebagai Pasangan Calon Terpilih Bupatidan Wakil Bupati Kabupaten Empat Lawang Periode 2013-2018. BudiAntoni Aljufri (Bupati incumbent Kabupaten Empat Lawang periode2008-2013 dan calon bupati periode 2013-2018), menyampaikan padaMuhtar Ependy akan mengajukan permohonan keberatan atas hasilKPU tersebut ke MK RI, kemudian Muhtar menyampaikan rencana ter-sebut pada M. Akil . Permohonan keberatan atas hasil Pilkada Bupatidan Wakil Bupati Kabupaten Empat Lawang tersebut kemudian dicatatdalam Buku Registrasi Perkara Konstitusi tanggal 19 Juni 2013. Padahari yang sama, Akil menetapkan Panel Hakim Konstitusi yangterdiri dari Akil, Maria Farida Indrati, dan Anwar Usman.

Akhir Juni, Akil menghubungi Muhtar agar Budi menyiapkansejumlah uang agar permohonan keberatan yang diajukan Budidapat dikabulkan MK, Budi menyetujuinya. Bulan Juli, Budi melaluiisterinya, Suzanna menyerahkan uang Rp10 miliar untuk Akil melaluiMuhtar di BPD Kalbar Cabang Jakarta. Uang tersebut lalu dititipkanMuhtar kepada Iwan Sutaryadi (Wakil Pimpinan BPD Kalbar Cabang

Page 98: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

85

Jakarta) di kantor Bank BPD Kalbar. Muhtar kemudian menghubungiIwan agar menerima uang titipan yang akan diserahkan oleh Budi untukAkil. Lalu Budi kembali menyerahkan uang sebesar USD150 ribu danUSD350 ribu melalui Suzanna yang dititipkan pada Iwan. KemudianMuhtar menyerahkan Rp5 miliar dan USD500 ribu kepada Akil dirumah dinas Akil, sementara sisanya Rp5 miliar disetorkan ke re-kening pribadi Muhtar setelah melalui persetujuan Akil.

Pada 31 Juli, MK memutuskan membatalkan berita acara reka-pitulasi hasil penghitungan suara pemilihan umum Bupati danWakil Bupati Empat Lawang di tingkat Kabupaten oleh KPU EmpatLawang, membatalkan keputusan KPU Kabupaten Empat Lawang ten-tang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Pemilihan Umum Bupati danWakil Bupati Empat Lawang Tahun 2013, dan menetapkan hasilperolehan suara dari masing-masing Pasangan Calon dalam PemilihanUmum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten EmpatLawang Tahun 2013, sebagai berikut: 1. Budi-Syahril sebanyak 63.027suara, 2. Joncik-Ali sebanyak 62.051 suara, dan 3. Syamsul-Ahmadsebanyak 3.456 suara.

IV. Perbuatan menerima hadiah berupa uang terkait permohonankeberatan hasil Pilkada Kota Palembang di MK RI

2013Pada tanggal 7 April 2013 dilaksanakan Pilkada Kota Palembang periode2013-2018 yang diikuti oleh 3 (tiga) pasang calon Walikota dan WakilWalikota, yaitu: 1. Mularis Djahri-Husni Thamrin, 2. Romi Herton-Harno Joyo, dan 3. Sarimuda-Nelly Rasdania. Berdasarkan hasil penghi-tungan perolehan suara, KPU Kota Palembang menetapkan bahwaSarimuda-Nelly Rasdania sebagai Pasangan Terpilih Calon Walikota dan

Page 99: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

86

Wakil Walikota Kota Palembang, unggul tipis dari pasangan nomor dua,Romi Herton-Harno Joyo. Romi menyampaikan pada Muhtar Ependyakan mengajukan keberatan ke MK RI yang kemudian oleh Muhtardisampaikan ke M. Akil . Permohonan keberatan Romi tersebut dicatatdalam Buku Registrasi Perkara Konstitusi tertanggal 30 April 2013 untukselanjutnya ditetapkan Panel Hakim Konstitusi untuk menanganiperkara ini dengan susunan Panel Hakim, Akil, Maria Farida Indrati,dan Anwar Usman.

Mei 2013, Akil menghubungi Muhtar untuk kemudian diteruskanpada Romi agar menyiapkan sejumlah uang agar permohonankeberatan yang diajukan Romi dapat dikabulkan MK. Romimenyanggupi dan menyiapkan uang sebesar Rp20 miliar. 16 Mei, Romimelalui istrinya Masitoh menyerahkan uang di BPD Kalbar CabangJakarta kepada Akil melalui Muhtar sebesar Rp12 miliar dan Rp3miliar dalam pecahan USD. Sementara sisanya, Rp5 miliar, akan dis-erahkan setelah permohonan keberatan Romi tersebut diputuskan olehMK.

Pada tanggal 20 Mei 2013, MK memutuskan perkara permo-honan keberatan Pilkada kota Palembang, yaitu: membatalkanBerita Acara rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan Wal-ikota dan Wakil Walikota Palembang dan menetapkan perolehan suarayang benar pasangan calon peserta Pemilukada Kota Palembang tahun2013 yang dimenangkan oleh pasangan calon nomor urut dua (Romi-Harno). Setelah putusan dibacakan, Romi memberikan sisa uangyang dijanjikan sebesar Rp5 miliar kepada Akil melalui Muhtar.Muhtar menyerahkan uang kepada Akil dengan cara mentransferuang sebesar Rp3,866 ke rekening giro atas nama CV Ratu Sama-

Page 100: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

87

gat di BNI Cabang Pontianak dan Rp7,5 miliar secara tunai, se-mentara sisanya, Rp8,5 miliar dikelola oleh Muhtar untuk modalusaha atas seijin Akil.

V. Perbuatan menerima hadiah berupa uang terkait permohonankeberatan hasil Pilkada Kabupaten Lampung Selatan di MK RI

2010Pada tanggal 30 Juni dilaksanakan Pilakda Kabupaten Lampung SelatanProvinsi Lampung yang diikuti oleh 7 (tujuh) pasang calon Bupati danWakil Bupati, yaitu: 1. Rycko Menoza-Eki Setyanto, 2. Wendy Melfa-Antoni Imam, 3. Andi Warisno-A. Ben Bella, 4. Zainudin Hasan-AhmadZulfikar Fauzi, 5. Taufik Hidayat-K. Agus Revolusi, 6. Fadhil Hakim-Andi Aziz, dan 7. Kiswoto-Syahirul Alim. Berdasarkan hasil penghi-tungan perolehan suara, KPU Kabupaten Lampung Selatan menetapkanpasangan Rycko Menoza-Eki Setyanto sebagai Pasangan Calon Terpilih.Namun, penetapan hasil Pilkada tersebut diajukan permohonan kebera-tan oleh 3 (tiga) pasang calon tidak terpilih, yaitu: 1. Wendy Melfa-An-toni Imam, 2. Fadhil Hakim-Andi Aziz, dan 3. Andi Warisno-A. BenBella. Tanggal 16 Juli menetapkan Panel Hakim Konstitusi yang terdiridari M. Akil , Muhammad Alim, dan Hamdan Zoelva.

Rycko-Eki menunjuk Susi Tur Andayani sebagai penasihat hukum,selanjutnya Akil melalui Susi meminta Rycko-Eki menyediakanuang agar permohonan keberatan atas Pilkada Kabupaten Lam-pung Selatan ditolak. Susi menemui Eki disalah satu hotel di kawasanJakarta Pusat untuk menyampaikan permintaan Akil dan menyebut nilaisebasar Rp500 juta. Kemudian, Eki menyampaikan kepada Rycko danmereka berdua sepakat memberikan Rp300 juta yang diserahkan kepadaAkil melalui Susi. Beberapa waktu kemudian Susi kembali menghubungi

Page 101: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

88

Eki dan Rycko untuk menambah pemberian uang kepada Akil. Ekimenyanggupi memberikan secara tunai Rp100 juta, sementara Ryckomemberikan Rp100 juta dalam bentuk cek kepada Susi.

Pada Bulan Juli, Susi atas perintah Akil menyetorkan uang Rp250juta ke rekening Akil dengan berita setoran "pembayaran kelapasawit". Tanggal 4 Agustus, perkara permohonan keberatan Pilkada di-putus oleh MK dengan putusan bahwa perkara tidak dapat diterima.Lalu pada 25 Oktober, Susi atas permintaan Akil kembali menyetoruang sebesar Rp250 juta ke rekening tabungan atas nama CVRatu Samagat dengan berita setoran "pembayaran tagihan".

Dakwaan kedua:

I. Perbuatan menerima hadiah berupa uang terkait permohonankeberatan hasil Pilkada Kabupaten Buton di MK RI

2011Pada bulan Agustus, dilaksanakan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Ka-bupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara yang diikuti oleh 9 (sembi-lan) pasangan calon, yaitu: 1. Agus Feisal Hidayat-Yaudu Salam Ajo, 2.Ali La Opa-La Diri, 3. Azhari-Naba Kasim, 4. Jaliman Mady-Muh. SalehGaniru, 5. Samsu Umar Abdul Samiun-La Bakry, 6. Yasin Welson La-jaha-Abd. Rahman Abdullah, 7. La Sita-Zuliadi, 8. La Ode M. SyafrinHanamu-Ali Hamid, dan 9. Edy karno-Zainuddin. Berdasarkan hasilpenghitungan suara, KPU Kabupaten Buton menetapkan Agus FeisalHidayat-Yaudu Salam Ajo sebagai pasangan terpilih Bupati dan WakilBupati Kabupaten Buton. Namun, ketetapan tersebut diajukan kebera-tan ke MK RI oleh La Uku-Dani, Samsu Umar Abdul Samiun-La Bakry,

Page 102: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

89

dan Abdul Hasan Mbou-Buton Achmad. Pada 26 Agustus, MK mener-bitkan SK mengenai Pembentukan Panel Hakim Konstitusi yangterdiri dari M. Akil , Muhammad Alim, dan Hamdan Zoelva. Pada 21September, dilaksanakan sidang pembacaan putusan yang memutuskan:1. membatalkan SK KPU Kabupaten Buton mengenai PenetapanPasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tahun 2011,2. memerintahkan KPU Kabupaten Buton untuk melakukan verifikasiadministrasi dan verifikasi faktual kepada bakal pasangan calon, dan 3.memerintahkan KPUD Kabupaten Buton untuk melakukan pemungu-tan dan penghitungan suara ulang.

2012Pada 19 Mei dilakukan Pemungutan Suara Ulang Pilkada KabupatenButon yang diikuti oleh 7 (tujuh) pasangan calon, yaitu: 1. Agus FeisalHidayat-Yaudu Salam, 2. Ali La Opa-La Diri, 3. Azhari-La Naba Kasim,4. Djaliman Mady-Muh. Saleh Ganiru, 5. Samsu Umar Abdul Samiun-La Bakry, 6. La Uku-Dani, dan 7. Yasin Welson Lajaha-Abd. RahmanAbdullah. Berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara pasangan Bu-pati dan Wakil Bupati Buton pada Pemungutan Suara Ulang Pilkada Ka-bupaten Buton tahun 2012, KPU Kabupaten Buton menetapkan pasan-gan Samsu Umar Abdul Samiun-La Bakry sebagai pasangan terpilih.Penetapan hasil Pilkada tersebut diajukan permohonan keberatan keMK RI oleh La Uku-Dani. Bulan Juli, Samsu dihubungi Arbab Paproekayang menyampaikan permintaan Akil agar Samsu menyediakanuang sebesar Rp6 miliar terkait permohonan keberatan hasilpemungutan suara ulang. Samsu kemudian memberikan Rp1 miliardengan cara memindahbukuan dari rekeningnya ke rekening atasnama CV Ratu Samagat. Pada tanggal 24 Juli, MK memutuskanperkara permohonan dari La Uku-Dani dengan menetapkan hasilperolehan suara dari masing-masing pasang calon dalam

Page 103: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

90

Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Buton tahun 2012sesuai dengan Keputusan KPU yang memenangkan Samsu sebagaiBupati Kabupaten Buton terpilih. Setelah putusan dibacakan, Akilmengirim pesan pada Samsu yang isinya menagih kekuranganuang sesuai dengan jumlah yang diminta sebelumnya. Namun, Samsutidak memenuhi permintaan tersebut.

II. Perbuatan menerima hadiah berupa uang terkait permohonankeberatan hasil Pilkada Kabupaten Pulau Morotai di MK RI

2011Pada tanggal 16 Mei dilaksanakan Pilkada Kabupaten Pulau MorotaiProvinsi Maluku Utara yang diikuti oleh 6 (enam) pasang calon Bupatidan Wakil Bupati, yaitu: 1. Arsad Sardan-Demianus Ice, 2. Umar Hi.Hasan-Wiclif Sepnath Pinoa, 3. Rusli Sibua-Weni R. Paraisum, 4. FaisalTjan-Lukman Sy Badja, 5. Decky Sibua-Maat Pono, dan 6. AnghanyTanjung-Arsyad Haya. Berdasarkan hasil Penghitungan Perolehan SuaraPilkada Kabupaten Pulau Morotai tahun 2011, KPU Kabupaten PulauMorotai menetapkan Arsad Sardan-Demianus Ice sebagai Kepala Dae-rah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Pulau Morotai periode 2011-2016. Namun, keputusan tersebut diajukan permohonan keberatan olehRusli Sibua-Weni R. Paraisu dengan menunjuk Sahrin Hamid sebagaipenasihat hukum atas saran Muchlis Tapi Tapi dan Muchammad Djuffry.30 Mei, ditetapkan Panel Hakim untuk memeriksa permohonankeberatan tersebut yang terdiri dari M. Akil , Muhammad Alim, danHamdan Zoelva.

Sahrin menghubungi Akil ketika permohonan keberatan hasil Pil-kada Kabupaten Pulau Morotai diperiksa dan beberapa hari kemudianAkil menelpon Sahrin agar menyampaikan kepada Rusli untuk

Page 104: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

91

menyiapkan uang sebesar Rp6 miliar sebelum putusan dijatuhkan.Sahrin kemudian memberitahu pesan Akil kepada Rusli dan Muchlis disalah satu hotel di Jakarta, namun Rusli hanya menyanggupi membayarRp3 miliar. Sahrin menyampaikan pada Akil mengenai kesanggupanRusli tersebut. Akil kemudian meminta Sahrin mengantar langsunguangnya ke kantor MK namun ditolah oleh Sahrin dengan alasantidak berani sehingga Akil akhirnya memerintahkan agar uangtersebut ditransfer ke rekening tabungan atas nama CV RatuSamagat dengan berita setoran "angkutan kelapasawit". Ruslimengirim uang sebesar Rp2,989 miliar dengan menggunakan 3(tiga) setoran tunai ke rekening tabungan CV Ratu Samagatdengan rincian sebagai berikut: 1. Tanggal 16 Juni sebesar Rp500 jutadengan nama penyetor M. Djuffry, 2. Tanggal 16 Juni sebesar Rp500juta dengan nama penyetor Muchlis, dan 3. Tanggal 20 Juni sebesarRp1,989 miliar dengan nama penyetor M. Djuffry. Tanggal 20 Juni pulaperkara permohonan keberatan yang diajukan Rusli-Weni diputuskanMK dengan putusan diantaranya mengabulkan permohonan pemo-hon seluruhnya, membatalkan Rekapitulasi Hasil PenghitunganSuara Pemilihan Umum Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah yangmemenangkan pasangan Arsad-Demianus, dan menetapkan perolehansuara yang sah masing-masing pasangan calon peserta Pemilukada Ka-bupaten Pulau Morotai tahun 2011 dengan memenangkan pasanganRusli-Weni.

III. Perbuatan menerima hadiah berupa uang terkait permohonankeberatan hasil Pilkada Kabupaten Tapanuli Tengah di MK RI

2011Pada tanggal 12 Maret dilaksanakan Pilkada Kabupaten Tapanuli Ten-gah Provinsi Sumatera Utara yang diikuti oleh 3 (tiga) pasangan calon

Page 105: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

92

Bupati dan Wakil Bupati, yaitu: 1. Raja Bonaran Situmeang-Sukran Ja-milan Tanjung, 2. Tasrif Tarihoran-Raja Asi Purba, dan 3. Dina RianaSamosir-Hikmal Batubara. Berdasarkan hasil perhitungan perolehansuara, KPU Kabupaten Tapanuli Tengah menetapkan Raja Bonaran Si-tumeang-Sukran Jamilan Tanjung sebagai pasangan calon terpilih Bupatidan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah. Penetapan tersebutkemudian diajukan permohonan keberatan ke MK RI oleh AlbinerSitompul-Steven P.B. Simanungkalit dan Dina Riana Samosir-HikmalBatubara. Tanggal 23 Maret ditetapkan Panel Hakim Konstitusi yangterdiri dari Achmad Sodiki, Harjono, dan H. Ahmad Fadlil Sumadi.

M. Akil menghubungi Bakhtiar Ahmad Sibarani agar menyampaikanpesan kepada Raja agar menghubungi Akil. Bakhtiar kemudian menemuiRaja disebuah hotel di Jakarta Pusat untuk menyampaikan pesan Akiltersebut. Raja menghubungi Akil dengan menggunakan handphoneBakhtiar untuk membahas mengenai proses persidangan permohonankeberatan hasil Pilkada Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2011. Akilkembali menghubungi Bakhtiar untuk menyampaikan per-mintaan uang sebesar Rp3 miliar kepada Raja. Bakhtiar kemudianmenemui Raja, Saiful Pasaribu, Hetbin Pasaribu, Tembak Pasaribu,Juang Pasaribu, dan Daniel Situmeang di rumah Raja di Jakarta danmenyampaikan pesan Akil tersebut. Pertengahan bulan Juni, Raja mem-berikan uang tunai sebesar Rp2 miliar kepada Bakhtiar untuk diserahkankepada Akil. Bakhtiar meminta Subur Efendi dan Hetbin untuk men-transfer uang tersebut ke CV Ratu Samagat masing-masing sebe-sar Rp900 juta dengan berita setoran "angkutan batu bara".

Tanggal 22 Juni, MK RI memutuskan untuk menolak permohonandari pemohon untuk seluruhnya terhadap perkara permohonankeberatan hasil Pilkada Kabupaten Tapanuli Tengah.

Page 106: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

93

IV. Perbuatan menerima janji pemberian berupa uang terkaitpermohonan keberatan hasil Pilkada Provinsi Jawa Timur di MKRI

2013Pada tanggal 29 Agustus, dilaksanakan Pilkada Provinsi Jawa Timur yangdiikuti oleh 4 (empat) pasangan calon, yaitu: 1. Soekarwo-Saifullah Yusuf,2. Eggi Sudjana-Moch. Sihat, 3. Bambang Dwi Hartono-MH. Said Ab-dullah, dan 4. Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja.Berdasarkan hasil penghitungan suara, KPU Provinsi Jawa Timurmenetapkan Soekarwo-Saifullah Yusuf sebagai pasangan Calon TerpilihKepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur periode2013-2018. Namun ketetapan tersebut diajukan permohonan keberatanoleh pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja.Tanggal 18 September ditetapkan Panel Hakim Konstitusi yang terdiridari M. Akil , Maria Farida Indrati, dan Anwar Usman.

Tanggal 1 Oktober, Akil menghubungi Zainudin Amali, Ketua DPDI Golkar Jawa Timur yang juga Ketua Bidang Pemenangan Pilkada JawaTimur untuk Pasangan Soekarwo-Saifullah, meminta untuk disiapkanuang sebesar Rp10 miliar apabila pasangan tersebut ingin tetapdimenangkan dalam permohonan keberatan yang diajukan Khofifah-Herman. Zainudin menyetujui mengkomunikasikan dengan tim. 2 Ok-tober, Zainudin kembali menghubungi Akil untuk bertemu secara lang-sung. Akil menyetujui dengan meminta saksi untuk datang ber-temu ke kediaman dinasnya. Namun pertemuan tersebut tidak jadidilaksakanan karena Akil keburu ditangkap oleh petugas KPK bersamadengan Chairun Nisa, Hambit Bintih, dan Cornelis Nalau Antun terkaitpengurusan permohonan keberatan atas hasil Pilkada KabupatenGunung Mas.

Page 107: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

94

Dakwaan ketiga:

2010Pada sekitar tahun 2010, Alex Hesegem, Wakil Gubernur Papua tahun2006-2011, beberapa kali menelepon Akil untuk berkonsultasimengenai perkara permohonan keberatan hasil Pilkada Kabupaten Me-rauke, Kabupaten Asmat, dan Kabupaten Boven Digoel, serta mem-bantu agar mempercepat putusan atas permohonan keberatan hasil Pil-kada tersebut. Akil meminta Alex Hesegem untuk mengirimkanuang ke rekening Akil sebagai biaya konsultasi tersebut. Pada 14September, Alex mentransfer uang sebanyak dua kali masing-masingsebesar Rp25 juta ke rekening Akil. 2011

Juni 2011, Alex kembali berkonsultasi dengan hakim mengenai pu-tusan terkait permohonan keberatan atas hasil Pilkada Kota Jayapuradan Kabupaten Nduga, serta meminta mempercepat putusan tersebut.Untuk konsultasi tersebut, Akil kembali meminta Alex mengirimkansejumlah uang. Alex kemudian melakukan transfer ke rekeningAkil sebesar Rp50 juta dan Rp25 juta pada 20 Juni.

Dakwaan keempat:

2011

Pada bulan Oktober dilaksanakan Pemilihan Umum Gubernur danWakil Gubernur Banten yang diikuti oleh 3 (tiga) pasang calon, yaitu: 1.Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno, 2. Wahidin Halim-Irna Narulita, dan3. Jazuli Juwani-Makmun Muzakki. Berdasarkan hasil Pilkada tersebut,KPU Propinsi Banten menetapkan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno se-bagai calon terpilih Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

Page 108: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

95

Banten periode 2010-2017. Namun penetapan tersebut diajukan permo-honan keberatanya ke MK RI oleh 3 (tiga) pemohon, yaitu: 1. WahidinHalim-Irna Narulita, 2. Jazuli Juwani-Makmun Muzakki, dan 3. DwiJatmiko-Tjetjep Mulyadinata. Atas permohonan tersebut, Akilmenerima sejumlah uang dari Tubagus Chaeri Wardana Chasan aliasWawan yang merupakan adik kandung Ratu Atut melalui beberapa kalitransfer ke rekening atas nama CV Ratu Samagat, diantaranya:

31 Oktober sebesar Rp250 juta dan Rp500 juta dengan namapenyetor Ahmad Farid Asyari dan berita setoran "biaya transportasidan sewa alat berat"

1 November sebesar Rp100 juta dan Rp150 juta dengan namapenyetor Ahmad Farid Asyari dan berita setoran "biaya transportasidan alat berat"

17 November sebesar Rp2 miliar dengan nama penyetor YayahRodiah dan berita setoran "pembayaran bibit kelapa sawit"

18 November Rp3 miliar dengan nama penyetor Agah MochamadNoor dan berita setoran "pembelian bibit kelapa sawit"

18 November sebesar Rp1,5 miliar dengan nama penyetor AsepBardan dan berita setoran "untuk pembelian alat berat".

Dakwaan kelima:

M. Akil ditetapkan sebagai hakim konstitusi berdasarkan KEPPREStahun 2008 jo tahun 2013 dan sebagai Ketua MK RI masa jabatan 2013-2016 berdasarkan KEPPRES tahun 2013. Sebagai seorang HakimKonstitusi di MK RI, pada kurun waktu 2010-2013 Akil menerimapenghasilan yang berasal dari gaji, tunjangan kehormatan, uangrepresentasi, tunjangan transportas/BBM, tunjangan komunikasidan keamanan, tunjangan khusus pengawalan konstitusi, uangpelayanan sidang, uang putusan, uang drafter (perancangan pu-tusan), dan uang penanganan perkara yang dibebankan pada ang-garan negara, yang seluruhnya berjumlah Rp8,684 miliar. Tanggal

Page 109: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

96

12 Agustus 2010, Akil mendirikan CV Ratu Samagat melalui AliyasAfriansyah yang berkedudukan di Kota Pontianak, KalimantanBarat. Akil menunjuk Ratu Rita Akil, istrinya, sebagai Direktur,Aries Adhitya Shafitri, anaknya, sebagai Wakil Direktur, dan Ali-yas Afriansyah sebagai Pesero Komanditer. Pendirian CV RatuSamagat dan kepemilikan rekening atas nama CV Ratu Samagattidak dicantumkan sebagai aset dalam Formulir LHKPN per Jan-uari 2011.

Antara tahun 2010-2013 Akil menerima uang yang diduga se-bagai tindak pidana korupsi dari beberapa orang seperti: MuchlisTapi Tapi sebesar Rp500 juta, M. Djufri sebesar Rp2,489 miliar, SamsuUmar Abdul Samiun sebesar Rp1 miliar, Susi Tur Andayani sebesarRp250 juta, Khalijah Lubis sebesar Rp250 juta, Hetbin Pasaribu sebesarRp900 juta, Subur Efendi Dalimunthe sebesar Rp900 juta, Muhtar Ep-endy sebesar Rp35 miliar, Alex Hesegem sebesar Rp75 juta, AriantoBudidewanto melalui Esther Wilfrinia sebesar Rp6 miliar, TubagusChaeri Wardana Chasan alias Wawan melalui Ahmad Farid Asyari, Mo-chammad Armansyah, Yayah Rodiah, Agah Mochamad Noor, AsepBardan sebesar Rp7,5 miliar, dan Indra Putra sebesar Rp2 miliar. Uang-uang tersebut disembunyikan atau disamarkan oleh Akil dengancara:

Menempatkan sejumlah uang pada rekening-rekening atas namaCV Ratu Samagat dalam 63 kali transaksi sebesar Rp51,775 miliaryang disamarkan sebagai transaksi bisnis seperti pembayaranjasa angkutan batu bara, panen arwana, pembuatan kolamikan, pembayaran sewa alat berat dan pembelian kelapa sawit.Setelah menempatkan uang di rekening CV Ratu Samagat, Akilkemudian melakukan perbuatan seperti mentransfer baik dari re-kening giro ke rekening pribadi sebesar Rp1 miliar maupun darirekening tabungan ke rekening pribadi sebesar Rp200 juta dan

Page 110: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

97

rekening orang lain seperti Ratu Rita Akil sebesar Rp30 juta, Ar-ies Adhitya Shafitri sebesar Rp35 juta, Rya Fitriyani sebesar Rp287juta, Sri Wahyuningsih sebesar Rp169,5 juta, Iskandar Zulkarnaensebesar Rp411,8 juta, Daryono sebesar Rp2,22 juta, dan lain-laindalam 104 kali transaksi sebesar Rp984 juta. Mencairkan cek me-lalui Daryono sebanyak Rp400 juta dan Rp100 juta, Membayarbiaya renovasi rumah sebesar Rp1,951 miliar, pembeliantanah dan bangunan dengan harga Rp800 juta namun yang ter-cantum diakta sebesar Rp150 juta yang pembayarannya dilakukanmelalui Syarif Iskandar Zulkarnaen dengan menggunakan 2 (dua)cek atas nama CV Ratu Samagat. Rumah itu kemudian diat-asnamakan Aries Adhitya Shafitri.

Menempatkan sejumlah uang pada rekening pribadi, dian-taranya: 1) Rekening Bank Mandiri atas Nama Akil. Per 3 Januari2011 rekening tersebut dilaporkan telah ditutup. Namun pada tang-gal 15 Juni 2011 dilaporkan masih terdapat transaksi penerimaan.2) Rekening Bank BCA atas nama Akil. Per 3 Januari 2011 rekeningtersebut dilaporkan telah ditutup. Namun tertanggal 20 Juni 2011terdapat transaksi penerimaan dari Alex Hesegem sebesar Rp75juta, 24 Agustus 2011 penerimaan dari CV Ratu Samagat sebesarRp1 miliar, 1 Juli 2011 dari PT Uni Sarana Dana sebesar Rp437 juta,Daryono sebesar Rp381,1 juta, dan pihak-pihak lain sebesarRp4,021 miliar, serta digunakan untuk membuka deposito ber-jangka sebesar Rp1 miliar atas nama Akil pada tanggal 23 Agustus2011. 3) Rekening Bank BNI atas nama Akil. Per 3 Januari 2011rekening tersebut dilaporkan telah ditutup. Namun pada tanggal 4Februari 2013 terdapat transaksi penerimaan dari Daryono sebesarRp100 juta dan pihak-pihak lain sebesar Rp1,27 miliar.

Membelanjakan atau membayarkan kendaraan bermotordengan rincian: pembelian mobil Ford Fiesta tanggal 28 Mei 2011dengan membayar tanda jadi secara tunai dan dua kali pembayaransecara tunai melalui Daryono. Kemudian mobil tersebut diat-asnamakan Riki Januar Ananda. Pembelian Toyota Kijang Innovatanggal 17 April 2012 dengan membayar tanda jadi melalui Dary-ono dan dua kali pembayaran secara tunai. Kemudian mobil terse-but diatasnamakan Aries Adhitya Shafitri.

Page 111: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

98

Menukarkan mata uang asing ke dalam rupiah. Mata uangyang ditukarkan antara lain US Dollar, Euro, dan Singapore Dollardengan rincian sebagai berikut: 1. Pada PT Dolarindo IntravalasPrimatama pada kurun waktu Mei 2011-September 2013 dengantotal transaksi Rp61,049 miliar. 2. Pada PT Uni Sarana Dana padakurun waktu Januari-Juli 2011 yang dilakukan dalam 3 (tiga) kalitransaksi dengan total seluruhnya sebesar Rp2,744 miliar. 3. PadaPT Valas Inti Tolindo pada bulan Juni 2011 dengan total transaksisebesar Rp1,457 miliar. Kemudian setelah penukaran mata uang as-ing tersebut, Akil menggunakan uang tersebut untuk ditempatkanke dalam rekening atas nama CV Ratu Samagat dalam 62 kalitransaksi dengan jumlah keseluruhan Rp56,5 miliar, ditempatkan direkening pribadi Akil sebesar Rp437 juta, membayarkan pembeliantanah dan bangunan serta kendaraan bermotor dengan totalRp3,242 miliar, dan digunakan untuk keperluan pribadi sebesarRp5,017 miliar.

Menitipkan uang kepada Muhtar Ependy sebesar Rp35 miliar diBPD Kalimantan Barat Cabang Jakarta. Uang tersebut kemudiandipergunakan sebagai berikut: 1. Dipergunakan untuk kepent-ingan pribadi Akil sebesar Rp17,5 miliar yang diserahkan kepadaRatu Rita Akil kemudian dititipkan kepada Yuana Sisilia dan dibe-likan satu unit mobil Toyota Crown Athlete diatasnamakan Mo-hammad Basyir. 2. Ditransfer ke rekening atas nama CV RatuSamagat sebesar Rp3,866 miliar. 3. Dikelola oleh Muhtar Ependysebesar Rp13,5 miliar untuk membeli tanah dan bangunan sertakendaraan bermotor yang terdiri dari 25 unit mobil dan 31 unit mo-tor juga dipinjamkan kepada PT Inter Media Network melalui IwanSutaryadi sebesar Rp1 miliar.

Perbuatan lain atas harta kekayaan yaitu Akil memerintahkan Dar-yono memindahkan dan menyimpan uang sebesar Rp2,7 mil-iar dari kamar Akil ke dalam lemari yang berada di balikdinding kedap suara pada ruang karaoke rumah dinas Akil.

Page 112: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

99

C. JENIS TINDAK PIDANA KORUPSI

Jenis tindak pidana korupsi yang dilakukan Akil , sebagaimanadakwaan yang menjadi dasar putusan pengadilan, adalah penyuapandan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Pengertian “suap-menyuap” yaitu jika seseorang memberikan ataumenjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri karena jabatannya,supaya berbuat atau tidak berbuat sesuatu sesuai keinginannya. Peg-awai negeri menerima suap yang berhubungan dengan jabatannyatersebut juga dianggap korupsi. Dalam setiap kasus korupsinya,Akil meminta uang suap dari pihak yang ingin bantuannya ataupunpihak yang ditawarkan untuk dia bantu penyelesaian sengketa pil-kadanya sesuai keinginan si pemberi uang. Jadi disini Akil adalahpenerima suap yang aktif, karena berinisiatif untuk meminta ter-lebih dahulu.

Jika dicermati, terdapat kemiripan pola dalam modus operandikorupsi Akil. Setiapkali terjadi sengketa pilkada dimana ada pihak-pihak yang tidak puas terhadap hasil pilkada dan mengajukankeberatan kepada MK, maka Akil menangkap kesempatan dan ber-mai di dalamnya. Di sebagian kasus, Akil yang aktif menawarkanatau meminta uang suap untuk dirinya, di kasus yang lain pihakpenyuap yang terlebh dulu mengajukan uang suap. Di tahap selan-jutnya, Akil dengan menyalahgunakan kewenangannya membentukTim Panel yang mana memasukkan dirinya sendiri. Selesai atauberiringan dengan penyerahan uang suap, maka turun pula kepu-tusan MK yang berpihak pada kepentingan pemberi suap.

Pengertian TPPU yaitu ketika seseorang menempatkan, mentrans-fer, mengalihkan, membelanjakan, membayar, menghibahkanmenitipkan membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukar-kan dengan matauang atau surat berharga atau perbuatan lain atasharta kekayaan hasil tindak pidana. Untuk menyamarkan atau me-

Page 113: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

100

nyembunyikan uang hasil korupsinya, Akil sudah mempersiap-kannya dengan mendirikan CV Ratu Smagat, melibatkan istri dananaknya, sebagai tempat penyimpanan uang maupun jalur lalulintasuang yang disamarkan sebagai transaksi bisnis. Uang hasil suap jugadipergunakan untuk bisnis, belanja, dan lainnya.

D. DINAMIKA KASUS KORUPSI

Faktor internal yang mendasari Akil melakukan korupsi adalah ren-dahnya moral dan integritas. Perilaku meminta uang secara ter-ang-terangan menunjukkan hal tersebut. Etika dan moral sudahtidak diindahkan lagi ketika faktor keserakahan (greed) lebih men-guasai. Serakah adalah ketika seseorang yang sudah berkecukupansecara materi masih mengejar kekayaan dengan cara apapun, dalamkasus Akil adalah dengan menyalahgunakan kekuasaan danwewenangnya sebagai hakim Agung dan kemudian ketuaMahkamah Konstitusi.

Faktor penyebab eksternal yang mendorong perbuatan korupsi Akiladalah adanya kesempatan. Masa terjadinya rangkaian kasuskorupsi Akil ketika pilkada berlangsung di banyak daerah. Paskapenetapan pasangan calon terpilih pemenang pemilu, banyak mun-cul permohonan gugatan dari pihak-pihak yang kalah. Akilmelihatnya sebagai kesempatan baik untuk memainkankekuasaannya, yaitu memperjual-belikan keputusan pengadilan.

Dilihat dari nilai-nilai antikorupsi, Akil jelas tidak menjalankantanggungjawabnya sebagai pimpinan dari lembaga hukumtertinggi di Indonesia. Alih-alih mengupayakan penegakkan hukum,dengan kekuasaannya Akil justru mempermainkan proses hukum.Sengaja memasukkan diri sendiri sebagai Tim Panel Hakim yangmemproses permohonan gugatan merupakan jalan yangdibangunnya untuk bermain tidak jujur, yaitu meminta danmendapatkan suap. Dengan melakukan hal yang diinginkan pihakpenyuap, menunjukkan tidak ada kepedulian bahwa sebuah daerahakan dikelola oleh pemimpin yang mendapatkan kekuasaan dengancara menyuap (dirinya).

Page 114: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

101

Akil tidak melaksanakan beberapa prinsip antikorupsi sepertitransparansi dan akuntabilitas. Bermain di belakang denganmelakukan jual-beli keputusan tanpa sepengetahuan anggota TimPanel Hakim menunjukkan bagaimana Akil tidak transparan da-lam proses hukum yang berlangsung. Hal ini luarbiasa mengingatkasus korupsi serupa berulangkali dilakukan. Kasus ini pun mem-perlihatkan diri Akil yang tidak akuntabel, karena melibatkan diridalam perbuatan suap-menyuap dengan sengaja agar diirnya menye-lewengkan prosedur hukum dari yang seharusnya dilaksanakan. Akiltidak melaksanakan proses dan penegakan hukum dalam menanganiperkara gugatan dalam pilkada sebagaimana seharusnya.

E. DAMPAK UTAMA YANG DITIMBULKAN

Runtuhnya wibawa lembaga peradilan khususnya MahkamahKonstitusi. Kepercayaan publik terhadap Mahkamah Konstitusi(MK) merosot drastis pasca penangkapan Akil oleh KPK padaOktober 2013. Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI)menunjukkan hanya 28 persen masyarakat Indonesia yang masihpercaya pada MK, sementara mayoritas publik, yaitu 66,5 persenmengaku tidak lagi percaya pada MK. Ini adalah kali pertama ke-percayaan terhadap MK berada pada titik terendah sejak didirikanpada 2003. Padahal sebelumnya kepercayaan masyarakat terhadapMK selalu berada di atas 60 persen. Bukan hal mudah untukmengembalikan kepercayaan publik terhadap lembaga MK. (LSI:Akil Hancurkan Kepercayaan Publik kepada MK, 2013)

Tidak hanya kepada lembaga MK, kasus Akil juga berdampak padasemakin menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap ha-kim-hakim lainnya, apalagi memang selama ini banyak kasuskorupsi terjadi di ranah pengadilan. Publik menilai hakim-hakim diMK tidak berbeda dengan hakim-hakim peradilan lainnya yang dio-pinikan rawan korupsi. Hanya 19,91 persen publik yang menilai ha-kim MK lebih bersih dari hakim-hakim di lembaga peradilan lainnya.Sementara, 72,69 persen menilai hakim-hakim MK punya kelakuan

Page 115: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

102

sama, yaitu rentan korup dan dan minim integritas. (LSI: AkilHancurkan Kepercayaan Publik kepada MK, 2013)

Jika kasus jual beli keputusan ini tidak terbongkar, maka akan adapotensi dampak lanjutan, yaitu adanya daerah-daerah yangdipimpin olrh kepala-kepala daerah tidak berintegritas yangmemperoleh jabatannya dengan menyuap. Bisa diduga, dalammengelola daerahnya mereka akan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya untuk mengembalikan modal uang suap yang dikeluar-kan sebelumnya, bisa jadi dengan jalan mengkorupsi juga. Makayang terjadi adalah lingkaran korupsi yang tak berujung.

Mengapa tuntutan jaksa akan hukuman seumur hidup untuk Akilmemperoleh penguatan baik dari Pengadilan Tinggi maupunMahkamah Konstitusi? Pertimbangan yang memberatkan Akiladalah tidak mendukung upaya pemerintah dalam usahapemberantasan korupsi, padahal Akil menjabat ketua lem-baga tinggi negara yang merupakan benteng terakhir masyarakatuntuk mencari keadilan.

Page 116: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

103

LEMBAR KERJA

BAGIAN 3

Page 117: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

104

LEMBAR KERJA

Berdasarkan paparan tentang pengertian korupsi, bentuk-bentukkorupsi, nilai-nilai antikorupsi, integritas, penyebab dan dampak korupsidi atas dan contoh Analisa kasus korupsi, tugas Anda adalah menganalisakasus korupsi untuk koruptor-koruptor berikut ini yang diunduh darihttps://acch.kpk.go.id/id/jejak-kasus

Suryadharma Ali

Profile Suryadharma Ali

Suryadharma Ali lahir di Jakarta, 19 September 1956, sebagai Aktivis sejakmahasiswa. Sebagai aktifis dalam berbagai organisasi, Suryadharma Ali dari men-jabat ketua umum PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Deputi DirekturPT Hero Supermarket Tbk, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan sampaimenjadi Menteri Agama di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2009-2014. Sayang, diujung jabatan menterinya, pada 23 Mei 2014 Suryadharma Alidinyatakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka dalamkasus korupsi dana haji. Untuk menghadapi proses hukum ini, Suryadharma Alimenyatakan mundur dari jabatannya pada Mei 2014. [viva.co.id].

Deskripsi Kasus

Suryadharma Ali (Menteri Agama

RI periode 2009-2014) sekaligussebagai pengguna anggaran padaKementerian Agama RI, pada ta-hun 2010-2014 dalam penyeleng-

garaan Ibadah haji dan penggu-naan dana operasional Menteridengan menunjuk orang-orangtertentu yang tidak memenuhipersyaratan menjadi Petugas Pani-tia Penyelenggara Ibadah Haji(PPIH) Arab Saudi, mengangkat

Page 118: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

105

petugas pendamping Amirul Hajjtidak sesuai ketentuan, mengguna-kan Dana Operasional Menteritidak sesuai dengan peruntukan-nya, mengarahkan Tim Penyewa-an Perumahan Jemaah Haji Indo-nesia di Arab Saudi tidak sesuaiketentuan dan memanfaatkan sisakuota haji nasional tidak berdasar-kan prinsip keadilan dan pro-porsionalitas.

Dalam penyelengaraan ibadahhaji tahun 2010-2013, Surya-dharma Ali menunjuk petugasPPIH Arab Saudi yang dibiayaidari APBN tahun anggaran 2010sampai dengan 2013, untuk mem-berikan pembinaan, pelayanandan perlindungan kepada JemaahHaji indonesia selama masa opera-sional penyelenggaraan ibadahHaji di Arab Saudi, yang setiap ta-hunnya diputuskan melalui SuratKeputusan Menteri Agama.

Dalam rangka pembentukanPetugas PPIH Arab Saudi tahun2010 sampai dengan 2013Suryadharma Ali memerintahkan

Dirjen PHU menerbitkan suratkeputusan tentang petunjukTeknis Penyiapan dan pedomanRekrutmen petugas Haji Indone-sia, yang di dalamnya mengaturpersyaratan Umum sebagai PPIHArab Saudi diantaranya adalah ha-rus PNS Kementerian Agama,Kementerian/Instansi terkait dandiusulkan oleh pimpinan In-stansi/Unit Terkait, serta harusmelalui mekanisme tes dan pem-bekalan.

Pada tahun 2010 bertepatandengan proses pembahasan BiayaPenyelenggaraan Ibadah Haji(BPIH) di DPR-RI, Slamet Ri-yanto (Dirjen PHU) menerimapermintaan dari Anggota PanjaKomisi VIII DPR-RI agar menga-komodir orang-orang yang direk-omendasikan untuk dapat menu-naikan ibadah haji gratis denganmenjadi petugas PPIH Arab Saudi.Permintaan tersebut dilaporkanoleh Slamet Riyanto kepadaSuryadharma Ali dan denganmenyalahgunakan wewenangnyaSuryadharma Ali memerintahkan

Page 119: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

106

untuk mengakomodir permintaanAnggota Panja Komisi VIII DPR-RI, padahal seharusnya penun-jukan petugas PPHI Arab Saudiharus memenuhi persyaratan yangditentukan dalam pedoman Re-krutmen, diantaranya PNS Ke-menag atau Kementrian/Instansiyang terkait, diusulkan oleh pimpi-nan Instansi/Unit terkait dan ha-rus melalui proses seleksi.

Menindaklanjuti permintaanSuryadharma Ali, Slamet Riyantomemerintahkan Ahmad Kartonountuk memasukkan nama-namaorang yang direkomendasikanoleh beberapa anggota DPR-RI kedalam surat keputusan MenteriAgama Republik Indonesia yangditandatangani oleh Dirjen PHUatas nama menteri, walaupunorang-orang tersebut bukan PNSKemenag atau Kementerian/ In-stansi terkait tidak diusulkan olehpimpinan Instansi/Unit terkait,bahkan beberapa orang orang ti-dak melalui proses seleksi, yaituNasrul Fuad, Wahyu Suryanto,Mohamad Thoir, Soenarsono

Minggu, Rijal Fikri Hakim Hasi-buan, Syamsuar Muhammad Ali,Sayyid Ismail Abu Bakar Al Kav,Kusnandir Madsapingi, Mediana,Khana Nurokhman, dan SugiyonoKodjrat Sardi.

Selain mengakomodir permin-taan beberapa Anggota DPR-RI,Suryadharma Ali juga memerinta-hkan kembali Slamet Riyanto danAhmad Kartono untuk memasuk-kan beberapa orang lainya untukmenjadi Petugas PPIH Arab Saudiwalaupun bukan PNS Kemenagatau Kementerian/Instansi terkaittidak diusulkan oleh Pimpinan In-stansi/Unit terkait bahkan tidakmelalui seleksi yaitu Abdul Hakim,Adyatma, Ahmad Istajib, Barozi,Firman Taufik, Hariyanto, IinYumiyanti, Ikhwanul Kiram, In-tan Fahdiana, Isa Muksin,Khotibul Umam, MohammadAhyani, Muhamad Ilyasa, Mu-hamad Iskandar, MuhammadTakbir, Nurdin Hasan, NurendroSukmono, Nurul Huda, PriyantoOemar, Ruby Rizwardy Maton-dang, Siswanto, Slamet Yuliardi

Page 120: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

107

Prastowo, Suhartono Soekarno,Syaifullah Amin Syafi’i, TimurArif Riyadi dan Yolanthiar Akbar.Orang orang yang telah ditunjukoleh Suryadharma Ali selanjutnyadiangkat sebagai petugas PPPIHArab Saudi oleh Slamet Riyantoselaku dirjen PHU atas namaMenteri dengan Surat KeputusanMenteri Agama Nomor; 120 Ta-hun 2010 tanggal 15 September2010 tentang pembentukan Pani-tia Penyelenggara Ibadah Haji(PPIH) Arab Saudi tahun1431H/2010M.

Setelah dikeluarkan surat ke-putusan tersebut, Ahmad Kartonoselaku PPK membayarkan biayaoperasional berupa uang hariandan transport yang bersumber dariAPBN kepada 37 petugas PPIHArab Saudi yang ditunjukSuryadharma, seluruhnya sejum-lah Rp2,555 milyar.

Pada tahun 2011 SuryadharmaAli juga kembali membayarkanorang-orang yang tidak sesuai de-

ngan syarat dan peruntukan, ke-mudian setelah dikeluarkan SuratKeputusan mengenai pembentu-kan PPIH Ahmad Kartono mem-bayarkan biaya operasional berupauang harian dan transport yangbersumber dari APBN kepada 40Petugas PPIH Arab Saudi yang te-lah ditunjuk oleh Suryadharma Alisejumlah Rp2,837 milyar.

Pada tahun 2012 SuryadharmaAli selain menunjuk PetugasPPIH Arab Saudi walaupun tidaksesuai syarat dan menunjuk Petu-gas Amirul Hajj tidak sesuai ke-tentuan, beliau memberangkatkanisteri dan orang-orang dekatnyamenunaikan ibadah haji secaragratis dan memerintahkan be-berapa orang untuk membantumelaksanakan tugasnya. Setelahdikeluarkan Surat Keputusanmengenai pembentukan PPIHAhmad Kartono membayarkanbiaya operasional berupa uang ha-rian dan transport yang bersumberdari APBN kepada 39 Petugas

Page 121: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

108

PPIH Arab Saudi yang telah di-tunjuk oleh Suryadharma Ali se-jumlah Rp2,821 milyar.

Pada tahun 2013 SuryadharmaAli juga memerintahkan SaefudinA. Syaf’i untuk memasukkanorang-orang dekat Suya DharmaAli termasuk isteri dan keluargaSuryadharma Ali, staff khususmenteri dan adiknya, ajudan, peg-awai pribadi, sekretaris menteri,wakil sekretaris menteri, Staff TUKemenag, Staff khusus isteri dariSuryadharma Ali agar dapat me-nunaikan Ibadah Haji dengan gra-tis dengan memasukkan sebagaipetugas PPIH Arab Saudi, mes-kipun orang-orang tersebut tidakmemenuhi persyaratan Rekrut-men petugas PPIH Arab Saudidan tidak melaksanakan seluruhfungsi Petugas PPIH pada saat diArab Saudi. Setelah dikeluarkanSurat Keputusan mengenai pem-bentukan PPIH Ahmad Kartonomembayarkan biaya operasionalberupa uang harian dan transportyang bersumber dari APBNkepada 39 Petugas PPIH Arab

Saudi yang telah ditunjuk olehSuryadharma Ali sejumlahRp4,566 milyar.

Bahwa dengan SuryadharmaAli menunjuk orang-orang terten-tu sebagai Petugas PPIH ArabSaudi dan menunjuk Petugas Pen-damping Amirul Hajj tidak sesuaiketentuan, telah mengakibatkanberkurangnya keuangan negarasejumlah Rp13 milyar karenaorang-orang yang ditunjuk olehbeliau tidak memenuhi kualifikasi.

Bahwa memberangkatkan 971Jemaah haji tanpa berdasarkan an-trian nomor porsi mengakibatkannilai manfaat setoran BPIH yangtelah disetorkan 971 Jemaah hajihanya sejumlah Rp1.091.804.399.66 (satu milyarsembilan puluh juta delapan ratusempat ribu tiga ratus sembilan ru-piah enam puluh enam sen) se-hingga belum cukup untuk mem-bayar biaya tidak langsung sepertibiaya penerbangan petugas kloter,general service dan biaya opera-sional baik dalam negeri maupun

Page 122: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

109

di Arab Suadi, yang seharusnyasejumlah Rp 8.514.536.464.31(delapan milyar lima ratus empatbelas juta lima ratus tiga puluhenam ribu empat ratus enampuluh empat rupiah tiga puluhsatu sen) atau setara dengan Rp8.768.832.61 (delapan juta tujuhratus enam puluh delapan ribudelapan ratus tiga puluh dua ru-piah enam puluh satu sen) untuktiap jemaah. Oleh karena itu untukmenutup kekurangan indirect costtersebut, Anggito Abimayu ataspersetujuan Suryadharma Alimenggunakan nilai manfaat BPIHyang telah disetorkan oleh calonJemaah Haji lain yang masih da-lam antrian sejumlah Rp7.422.732.064,65 (tujuh milyarempat ratus dua puluh dua jutatujuh ratus tiga puluh dua ribuenam puluh rupiah dan enampuluh lima sen).

Total keseluruhan kerugian ke-uangan negara yang dilalukan olehSuryadharma Ali selaku MenteriAgama Republik Indonesia Perio-de 2009-2014 sejumlah (dua puluh

tujuh milyar dua ratus delapanpuluh tiga juta sembilan puluhribu enam puluh delapan rupiahdan dua sen) danSR17.967.405,00,- (tujuh belasjuta sembilan ratus enam puluhtujuh ribu empat ratus lima riyalsaudi) atau setidak-tidaknya se-jumlah itu sebagaimana laporanperhitungan kerugian keuangannegara dari Badan Pengawas keu-angan dan Pembangunan.2. Dalam Penggunaan DOM Ta-hun Anggaran 2011-2014Suryadharma Ali sebagai Peng-guna Anggaran pada Kemenag,mendaptakan DOM yang ber-sumber dari APBN, untukmenunjang kegiatan yang bersifatrepresentatif, pelayanan, kea-manan dan biaya kemudahan dankegiatan lain guna melancarkanpelaksanaan tugas dirinya, sejum-lah Rp100juta perbulan. Dana ter-sebut dikelola dalam DIPA SekjenKemenag. Setelah DOM dicairkanSuryadharma Ali memerintahkanRosandi atau Safuddin A. Syafi’i(Kabag TU Pimpinan) atau Amir

Page 123: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

110

Ja’far (Kasubag TU) untuk mem-bayarkan sebagian DOM kepadapihak-pihak tertentu di luar tujuandiberikannya DOM.

Suryadharma Ali juga menggu-nakan DOM untuk kepentinganpribadi serta diberikan kepadapihak lain yang tidak sesuaidengan ketentuan penggunaanDOM diantaranya untuk THR,sumbangan kepada kolega, stafdan pihak sejumlah Rp396 juta.Bahwa pengeluaran DOM sejum-lah Rp1,822 milyar untuk kepenti-ngan Suryadharma tersebut tidaksesuai dengan asas dan tujuanpenggunaan DOM.

3. Penyewaan Perumahan Je-maah Haji Indonesia di ArabSaudi Tahun 2010 dan 2012

2010April 2010, Tim Penyewaan Pe-rumahan jemaah haji Indonesiamelakukan proses penyewaan pe-rumahan jemaah haji Indonesia diArab Saudi. Dalam prosesnya timtersebut menerima berkas-berkas

penawaran, diantaranya dariCholid Abdul Latief SodiqSaefudin melalui UndangSyahroni yang menawarkan 4 ru-mah yang berlokasi di Syare’Man-syur dan Thandabawi, Mekkah.Atas penawaran itu Cholid men-janjikan akan memberikan feesejumlah SR25 per jemaah kepadaUndang atau orang lain yang dapatmeloloskan 4 rumah yang ditawar-kan menjadi perumahan jemaahhaji Indonesia.

Setelah tim penyewaan pe-rumahan melakukan verifikasi ter-hadap 4 rumah yang ditawarkanUndang, tim memutuskan untukmenolak perumahan tersebut ka-rena rawan kriminalitas dan dae-rahnya tidak familier denganjemaah haji Indonesia. Atas pe-nolakan tersebut Cholid mmeintabantuan Mukhlisin yang merupa-kan kader Partai Persatuan Pem-bangunan, sampai pada akhirnyaMuklisin dibantu oleh Surya-dharma Ali dalam pelancaranpenyewaan 4 rumah yang ditawar-kan Cholid tersebut.

Page 124: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

111

Setelah Suryadharma Ali me-nyetujui penunjukan perumahanoleh Tim Penyewaan Perumahan,pada tanggal 25 April 2010 Mo-hammad Syairozi Dimayathi(Konsul Haji) menandatanganibeberapa kontrak pendahuluanpenyewaan rumah pemondokanjemaah haji Indonesia di Makkahtahun 1431/2010M yang berlokasidi Syare’ mansyur dan Thanda-bawi termasuk diantaranya kon-trak Nomor 314, 315, 317, dan345 yang merupakan kontrak 4 ru-mah yang ditawarkan Mukhlisin,dengan harga sewa lebih tinggidari harga pasar dan sebagianharga sewa melampaui harga pla-fon yang telah ditetapkan. Ber-dasarkan kontrak tersebut, M.Syairozi melakukan pembayarankepada Cholid dan Fuad IbrahimAtsani yang seluruhnya sejumlahSR7.187.550, sedangkan sesuai de-ngan harga pasar hanya sejumlahSR2.467.550. Dari kemahalan har-ga tersebut Fuad Ibrahimmendapat bagian SR791.300, se-dangkan Cholid sejumlah

SR1.676.250. Bagian yang dipe-roleh Cholid kemudian diberikankepada Mukhlisin sejumlahSR20.690 .

Selanjutnya bertepatan denganpelaksanaan ibadah haji tahun2010, Suryadharma Ali menerimapemberian berupa potongan kainpenutup ka’bah (kiswah) dariMukhlisin dan Cholid sebagai im-balan karena telah membantu mel-oloskan rumah-rumah yang dita-warkan oleh Cholid melaluiMukhlisin.

2012Awal tahun 2012 Suryadharma Alimembuat kesepakatan dengan be-berapa anggota komisi VII DPRRI untuk berpartisipasi dalampenyediaan perumahan jemaahhaji reguler tahun 2012 yang se-luruhnya berjumlah 194.216 jema-ah, dengan cara beliau memberikesempatan kepada anggota Ko-misi VIII DPR RI untukmengajukan nama-nama majmuahpenyedia perumahan di Jeddahdan Madinah kepadanya maupun

Page 125: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

112

kepada Tim Penyewaan Peru-mahan.Meskipun pembayaran kepadamajmuah dan hotel transito nilai-nya sesuai dengan harga kontrak,akan tetapi dalam pelaksanaanyapenempatan 117.200 jemaah diMadinah dan 35.836 jemaah diJeddah tidak dilakukan sesuaidengan kontrak, yaitu dialihkankepada hotel yang lebih murah.

Akibat dari penggunaan hargaplafon sebagai harga kontrak sertatidak dilakukannya negosiasi hargadalam penyewaan perumahan ter-sebut, maka terjadi kemahalan har-ga dalam pengadaan perumahan diMadinah sejumlah SR14.095.815dan dalam pengadaan Hotel Tran-sito di Jeddah sejumlahSR1.404.0404. Pemanfaatan Sisa Kuota Na-sional Tahun 2010-2012

2010Pemberangkatan 161 jemaah hajitanpa berdasarkan antrian nomorporsi mengakibatkan nilai manfaat

setoran BPIH yang telah disetor-kan 161 jemaah haji hanyasejumlah Rp139 juta, sehingga be-lum cukup untuk membayar biayatidak langsung seperti biaya pen-erbangangan petugas kloter, gen-eral service dan biaya operasionalbaik di dalam negeri maupun diArab Saudi yang seharusnyasejumlah Rp872 juta atau setaradengan Rp5,418 juta untuk tiapjemaah. Oleh karena itu untuk me-nutup keuangan indirect cost ter-sebut, Slamet Riyanto ataspersetujuan Suryadharma Ali me-nggunakan nilai manfaat BPIHyang telah disetorkan oleh calonjemaah haji lain yang masih dalamantrian sejumlah Rp733 juta.

2011Pemberangkatan 639 jemaah hajitanpa berdasarkan antrian nomorporsi mengakibatkan nilai manfaatsetoran BPIH yang telah disetor-kan 639 jemaah haji hanyasejumlah Rp495 juta, sehingga be-lum cukup untuk membayar biayatidak langsung seperti biaya pen-

Page 126: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

113

erbangangan petugas kloter, gen-eral service dan biaya operasionalbaik di dalam negeri maupun diArab Saudi yang seharusnya se-jumlah Rp4,669 milyar atau setaradengan Rp7,306 juta untuk tiapjemaah. Oleh karena itu untuk me-nutup keuangan indirect cost ter-sebut, Slamet Riyanto ataspersetujuan Suryadharma Ali me-nggunakan nilai manfaat BPIHyang telah disetorkan oleh calonjemaah haji lain yang masih dalamantrian sejumlah Rp4,173 milyar.

2012Pemberangkatan 971 jemaah hajitanpa berdasarkan antrian nomorporsi mengakibatkan nilai manfaat

setoran BPIH yang telah disetor-kan 971 jemaah haji hanya sejum-lah Rp1,092 milyar, sehingga be-lum cukup untuk membayar biayatidak langsung seperti biaya pen-erbangangan petugas kloter, gen-eral service dan biaya operasionalbaik di dalam negeri maupun diArab Saudi yang seharusnyasejumlah Rp8,514 milyar atausetara dengan Rp7,306 juta untuktiap jemaah. Oleh karena itu untukmenutup keuangan indirect costtersebut, Anggito Abimanyu ataspersetujuan Suryadharma Ali me-nggunakan nilai manfaat BPIHyang telah disetorkan oleh calonjemaah haji lain yang masih dalamantrian sejumlah Rp7,423 milyar.

Page 127: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

114

Ratu Atut

Profile Ratu Atut Chosiyah

Ratu Atut Chosiyah, lahir di Ciomas, Serang, Banten, 16 Mei 1962, adalahmenjabat Gubernur Banten dua periode sejak 11 Januari 2007 hingga resmi di-nonaktifkan pada 13 Mei 2014. Ratu Atut sebagai Gubernur Wanita Indonesiapertama yang dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Ma'ruf di GedungDPRD Provinsi Banten.

Sebelumnya, Ratu Atut terpilih sebagai wagub berpasangan dengan Djoko Mu-nandar pada 11 Januari 2002. Ketika Djoko Munandar dicopot dari jabatannyakarena terkait kasus korupsi, ia ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Ban-ten.

Pada 17 Desember 2013, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ditetapkansebagai tersangka oleh KPK dalam pengadaan alat kesehatan di Banten Ia resmidinonaktifkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 13 Mei2014 terkait kasus suap pilkada di MK. (id.wiki.org)

2013

Tanggal 8 September 2013 ber-tempat di Hotel Mutiara Lebak,KPU Kab. Lebak melaksanakanRapat Pleno mengenai Rekapitu-lasi Hasil Penghitungan SuaraTingkat Kabupaten pada PemiluBupati dan Wakil Bupati Kab.Lebak Tahun 2013 dan menetap-kan pasangan Iti Oktavia - AdeSumardi (pasangan no. urut 3) se-

bagai pasangan Calon Terpilih Bu-pati dan Wakil Bupati Kab. LebakPeriode 2013-2018 berdasarkanKeputusan KPU No. 41/Kpts/-KPU.Kab/015.4361/IX/2013.

Tanggal 9 September 2013 ber-tempat di Hotel Sultan GatotSubroto Jakarta Pusat, Ratu Atutmelakukan pertemuan untukmembahas hasil Rapat Pleno KPUKab. Lebak tahun 2013 yang an-tara lain dihadiri oleh Amir dan

Page 128: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

115

Kasmin (pasangan no. urut 2) danRudy, dalam pertemuan tersebutRatu Atut menyetujui untukmengajukan permohonan PerkaraKonstitusi ke MK RI atas pelaksa-naan Pemilu Bupati dan Wakil Bu-pati Kab. Lebak Tahun 2013 yangdianggap ada kecurangan denganmenunjuk Rudy sebagai kuasahukumnya dan AMir juga memintaSusi dimasukan sebagai salah satukuasa hukumnya.

Tanggal 11 September 2013Amie dan Kasmin mengajukanPermohonan Perkara PerselisihanHasil Pemilu Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah (PHPU-D)Kab. Lebak tahun 2013 yang ter-catat dalam Register Perkara Kon-stitusi no. 111/PHPU.D-XI/2013tanggal 12 September 2013 dan di-tunjuk M. Akil selaku ketua PanelHakim, Maria dan Anwar masing-masing selaku Anggota Panel Ha-kim.

Tanggal 22 September 2013bertepat di Lobi Hotel JW MarriotSingapura, Ratu Atut dan Tubagusmelakukan pertemuan dengan M.

Akil dan meminta M. Akil untukmemenangkan pasangan Amir -Kasmin, untuk itu Ratu Atut men-gutus Tubagus guna mengurusperkara tersebut.

Tanggal 29 September 2013 M.Akil meminta Susi agar menyam-paikan kepada Ratu Atut untukmenyiapkan dana sebesar Rp3 mi-lyar agar perkaranya diputus PSU.

1 Oktober 2013 sebelum si-dang pleno MK RI dengan agendapembacaan putusan sela PHPU-DKab Lebak tahun 2013, Susimengirim SMS kepada M. Akilagar M. AKil menerima uang sebe-sar Rp1 milyar yang telah diberikanoleh Tubagus. Selanjutnya padasekitar pukul 15.30 wib, dil-aksanakan Sidang Pleno MK atasperkara PHPU-D Kab Lebak ta-hun 2013 dengan pembacaan pu-tusan sela yang antara lain mem-batalkan Keputusan KPU Kab.Lebak No. 40/Kpts/KPU.Kab/-015.436415/IX/2013 tanggal 8September 2013 dan memerinta-hkan KPU Kab Lebak untukmelaksanakan PSU di seluruh TPS

Page 129: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

116

di Kab Lebak. Setelah sidangselesai oleh karena M. Akil tidakbisa menemui Susi, akhirnya Susimembawa lagi uang tersebut danmenyimpannya di rumah orangtuanya di Jalan Tebet Barat No. 30Jakarta Selatan.

Pada tanggal 2 Oktober 2013sekitar pukul 22.30 wib Susi di-tangkap oleh Petugas KPK di ru-mah Amir Hamzah, sedangkan tas

berwarma biru merk Croftec berisiuang sebesar Rp1 milyar disitaoleh petugas KPK dari rumahorang tua Susi di Jalan Tebet BaratNo. 30 Jakarta Selatan dan padatanggal 3 Oktober 2013 sekitar jam01.00 wib Tubagus ditangkap olehpetugas KPK di rumahnya jalanDenpasar IV no. 35 RT.01/02,Kuningan Timut, Setiabudi, Ja-karta Selatan

Page 130: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

117

Deviyanti Rochaeni

Profile Deviyanti Rochaeni

Deviyanti Rochaeni sebagai Jaksa di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat. Pada No-vember 2016, PN Tipikor Bandung menjatuhkan vonis empat tahun penjara un-tuk Deviyanti Rochaeni karena kasus suap yaitu penyalahgunaan dana kapitasidan program BPJS Kesehatan tahun 2014 di Dinkes Subang (kpk.go.id)

Pada tanggal 23 Desember2015, Fahri Normallo dan Devi-yanti Rochaeni mendapatkan suratPerintah penunjukan Jaksa Penun-tut Umum untuk PenyelesaianPerkara (P16A) Tindak PidanaKorupsi Penyalahgunaan Ang-garan Pengelolaan Dana Kapasitaspada Program Jaminan KesehatanNasional tahun Anggaran 2014Dinas Kesehatan KabupatenSubang atas nama Jajang AbdulKholik dan Budi Subiantoro yangdikeluarkan oleh Kepala Ke-jaksaan Negeri Subang.

Bahwa dalam proses pena-nganan perkara Jajang AbdulKholik, sekitar bulan januari 2016bertempat di Mess KejaksaanTinggi Jawa Barat. Fahri ditemuioleh Lenih Marliani ( istri dari Ja-jang Abdul Kholik) yang saat itu

ditemani oleh Undang Karim danEdwar, dalam pertemuan tersebutLenih meminta keringanan huku-man untuk suamiya Jajang AbdulKholik karena sebenarnya uangbukan untuk kepentingan pribaditetapi dipergunakan untuk Opera-sional Dinas Kesehatan Kabupa-ten Subang. Atas permintaan ter-sebut, Fahri menyampaikan agarLenih menyiapkan bukti berupakwitansi penggunaan uang untukoperasional Dinas Kesehatan Ka-bupaten Subang sehingga dapatdigunakan untuk mengurangi be-saran uang pengganti yang dibe-bankan kepada Jajang.

16 Maret 2016, di kantor Ke-jaksaan Tinggi Jawa Barat, Lenihmenyerahkan bukti-bukti kwitansisesuai permintaan Fahri kepadaDeviyanti Rochaeni selanjutnya

Page 131: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

118

Deviyanti mengajak Lenih mene-mui Fahri di ruang kerjanya, laluFahri memerintahkan Deviyantiagar menghitung bukti kwitansi ituuntuk menentukan besaran uangpengganti yang harus dibayar olehJajang. Setelah diperhitungkandengan bukti kwitansi diperolehperhitungan uang pengganti yangharus dibayar oleh Jajang adalahsebesar Rp168.000.000.00,-. Ke-mudian Fahri menyampaikan agardapat keringanan hukuman makauang pengganti harus dibayar,tetapi selain itu harus disiapkanuang operasional, lalu Fahri me-nyodorkan secarik kertas kepadaLenih untuk ditulis jumlah uangoperasional yang akan disiapkan.Atas permintaan Fahri itu Lenihmeminta waktu untuk berkoordi-nasi dengan suaminya Jajang. Fahrimenyetujuinya dan meminta apa-bila sudah ada kepastian agarmenemuinya di mess KejaksaanTinggi Jawa Barat. Kemudian Le-nih menyampaikan permintaanuang operasional tersebut kepadaJajang dan akhirnya mereka sepa-

kat akan memberikan uang opera-sional kepada Fahri sebesarRp300.000.000.00,-.

22 Maret 2016, Lenih denganditemani Wiwin menemui Fahrimenyampaikan sudah ada kesepa-katan dengan suaminya Jajangmengenai jumlah uang operasionalkeringanan hukuman yang akandisiapkan, lalu Fahri meminta Le-nih menuliskanya dalam kertassambil menyodorkan kertas ko-song. Setelah itu Lenih menuliskandalam kertas kosong tersebutsebesar Rp300.000.000.00,- danuntuk memenuhi pengembalianuang pengganti dan uangoperasional atau uang pengurusanperkara tersebut, Jajang menghub-ungi Ojang Sohandi meminta ban-tuan uang untuk pembayaran uangoperasional atau uang pengurusanperkara yang akan diberikankepada Jaksa. Jajang akan pasangbadan untuk tidak melibatkanOjang dalam perkara korupsi pen-yalahgunaan Anggaran dalam Pe-ngelolaan Dana kapitasi pada pro-gram Jaminan kesehatan Nasionaldi Dinas Kesehatan kabupaten

Page 132: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

119

Subang TA 2014. Atas permintaantersebut, Ojang akan memberikanuang sebesar Rp100.000.000.00,-terlebih dahulu dan mengatakanuang akan diserahkan oleh WawanIrawan.

24 Maret 2016, Wawanmenghubungi Lenih menyampai-kan bahwa uang sudah siap danakan diserahkan oleh HermanNurdin. Selanjutnya Herman me-nyatakan uang dari Ojang sebesarRp100.000.000,- tersebut kepadaLenih di parkiran kantor Kejak-saan Tinggi Jawa Barat. 28 Maret2016, diagendakan sidang perkarakorupsi atas nama Jajang di per-sidangan Tipikor pada PengadilanNegeri Bandung dengan acarapembacaan tuntutan pidana olehPenuntut Umum, namun karenaJajang belum menyerahkan uangsebagai pengembalian uang peng-ganti dan uang operasional keri-nganan tuntutan pidana makaDeviyanti atas permintaan Fahrimenunda sidangnya selama 1minggu. Untuk melengkapi pem-bayaran uang pengganti dan uangOperasional keringanan hukuman,

30 Maret 2016 Lenih Marlianimenemui Elita Budiarti, Plt KepalaDinas Kesehatan kabupaten me-minta agar Elita Budiarto mem-bantu pembayaran uang penggantiuntuk Jajang sebesarRp168.000.000,- untuk itu kemu-dian Elita Budiarti memberikanuangnya kepada Lenih Marlianidan dibuatkan surat perjanjian hu-tang dengan jaminan surat tanah.31 Maret 2016, di ruang kerjanya,Fahri yang disaksikan pula Devi-yanti menerima uang dari Lenihsebesar Rp260.000.000,- untukpembayaran uang pengganti danRp100.000.000,- untuk uangoperasional keringan hukuman, se-hingga masih ada kekurangan uangoperasional sebesarRp200.000.000,- dan menyerah-kan kekuranganya kepada Devi-yanti.

8 April 2016, Fahri dan Devi-yanti melakukan pertemuan de-ngan Anang Suhartono (Kasi Pi-dana Khusus Kejaksaan NegeriSubang) dalam pertemuan ituFahri menyampaikan bahwa ren-cana tuntutan perkara atas nama

Page 133: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

120

Jajang akan diajukan terbuktidakwaan Subsidair pasal 3 danbukan dakwaan Primair pasal 2 ka-rena Jajang Abdul Kholik telahmembayar uang pengganti, sertaada uang ucapan terimakasih atauuang operasional sebesarRp300.000.000.00,-. Mendengarhal itu Anang Suhartono menyam-paikan akan mempelajari terlebihdahulu dan menyampaikan kepadakepala Kejaksaan Negeri Subang.Pada malam hari, Deviyanti dihub-ungi Lenih yang meminta untukdapat bertemu guna menyerahkankekurangan uang operasional, laluDeviyanti meminta agar Lenihmenemuinya nanti pada hari Senintanggal 11 April 2016 jam 07.00WIB di kantor Kejaksaan TinggiJawa Barat. 11 April 2016 Lenihdatang ke kantor kejaksaan TinggiJawa Barat menemui Deviyanti,dalam pertemuan tersebut Lenihmenyerahkan uang sebesarRp107.400.000.00,- dalam kan-tong plastik warna hitam kepadaDeviyanti Rochaeni dengan rin-cian Rp100.000.000.00,- (untukuang operasional keringanan

hukuman dan sebesarRp7.400.000.00,- untuk keku-rangan uang pengganti, sehinggamasih ada kekurangan tersebutakan diserahkan setelah pem-bacaan tuntutan pidana terhadapJajang. Namun sesaat setelahpenyerahan uang, Deviyanti danLenih ditangkap petugas KPK.

• Penerimaan uang dari BudiSubiantoro

Namun selain menyidangkanperkara atas nama Jajang AbdulKholik, Fahri dan Deviyanti jugamenyidangkan perkara atas namaBudi Subiantoro, dimana dalamproses persidangan yakni padatanggal 28 Maret 2016 di kantorKejaksaan tinggi Jawa Barat, Fahridan Deviyanti ditemui KristantoWibowo (adik dari Budi Subian-toro) dan Andi Rohadi (Pengacaradari Budi Subiantoro) untuk ke-pentingan membicarakan masalahuang pengganti yang akan dibe-bankan kepada Budi Subiantorodalam perkara tindak pidanakorupsi penyalahgunaan Anggaran

Page 134: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

121

dalam Pengelolaan Dana Kapasi-tas pada Program JaminanKesehatan Nasional di DinasKesehatan Kabupaten Subang TA2014. Dalam pertemuan tersebutAndi menyampaikan bahwa sesuaidengan data yang dimilikinnyaseharusnya uang pengganti yangditanggung oleh Budi Subiantorohanya sebesar Rp625.000.000.00,-bukan sebesar Rp875.000.000.00,-sebagaimana dalam dakwaan, ataspernyataan tersebut Fahrimenyampaikan bahwa belummenghitung uang pengganti yangakan dibebankan terhadap Budi.

29 Maret 2016, Kristanto ber-sama Rita Komalasari (istri dariBudi Subiantoro) kembali mene-mui Fahri dan Deviyanti di KantorKejaksaan Tinggi Jawa Barat, da-lam pertemuan itu, Fahri danDeviyanti menegaskan kembalibahwa uang pengganti yang akandibebankan kepada Budi adalahsebesar Rp 875.000.000.00,- ber-dasarkan hasil audit BPKP pro-vinsi Jawa Barat, selain itu Fahrijuga menyampaikan kalau maumengurus perkara tidak perlu

membawa pengacara. Pada esokharinya, Kristiano menemui Fahriyang dihadiri Deviyanti di KantorKejaksaan Tinggi Jawa Barat, da-lam pertemuan tersebut Kristianomenyampaikan pesan Budi agardikurangi beban uang penggantidan meminta keringanan hukuman.Atas pernyataan tersebut, Fahrimenyampaikan akan membantumengurangi sebesarRp200.000.000,- sehingga keru-gian negara menjadiRp675.000.000.00,- dan me-ringankan hukumanya dengan im-balan sejumlah uang sebagai danaoperasional. Selanjutnya Fahri me-nyodorkan kertas kosong kepadaKristiano untuk dituliskan jumlahuang imbalanya, lalu Kristianomenuliskan angkaRp45.000.000.00,-. Mengetahuiangka tersebut Fahri keberatandan meminta uang imbalan sebe-sar Rp200.000.000,- namun Kris-tiano Wibowo menawarnya se-hingga Fahri kemudian menurun-kan menjadi sebesarRp160.000.000,-. Atas permintaandari Fahri kemudian Kristiano

Page 135: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

122

menyampaikan kepada Budi, na-mun Budi hanya sanggup mem-berikan uang sebesarRp100.000.000.00,-.

30 Maret 2016, Kristiano da-tang ke Kantor Kejaksaan TinggiJawa Barat bermaksud untukmenemui Fahri untuk menyam-paikan kesanggupan Budi, tetapikarena Fahri tidak dikantor, makaKristiano menyampaikan kepadaDeviyanti bahwa Budi hanya sang-gup memberikan uang imbalansebesar Rp100.000.000,-. Atas per-mintaan itu Deviyanti memintaagar uang itu secepatnya diserah-kan karena akan segera diajukanRencana Tuntutan Pidana Budi keKejaksaan Negeri Subang.

7 April 2016, di Kantor Ke-jaksaan Tinggi Jawa Barat, Kristi-anto menyerahkan uang dalamkantong plastik warna hitam sebe-sar Rp430.000.000,- kepada Fahridan disaksikan pula oleh Deviyantidengan rincian uang sebesarRp329.840.000,- untuk membayaruang pengganti dan sebesarRp100.000.000,- sebagai uang

operasional atau uang keringanantuntutan pidana dari Budi Subian-toro. Dalam kesempatan itu Devi-yanti meminta agar kekuranganuang pengganti sebesarRp100.000.000,- segera dibayarkansebelum rencana tuntutan pidanaatas nama Budi diajukan ke KejariSubang guna mendapat persetuju-an. 8 April 2016, Deviyanti atasperintah Fahri mengajukan ren-cana tuntutan pidana perkara atasnama Budi , dengan membuktikandakwaan subsidiar yaitu pasal 3kepada kepala Kejaksaan NegeriSubang melalui Kasi Tindak Pi-dana Khusus Kejaksaan NegeriSubang. Bahwa perbuatan Fahridan Deviyanti menerima uang dariJajang Abdul Kholik melalui LenihMarliani dan dari Budi melaluiKrisyanto yang seluruhnya ber-jumlah Rp300.000.000,- tersebut,diketahui atau patut diduga dimak-sudkan agar para terdakwa sebagaijaksa penuntut umum yang men-nagani perkara korupsi atas namaJajang Abdul Kholik dan BudiSubiantoro meringankan tuntutanpidana terhadap mereka dalam

Page 136: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

123

perkara korupsi penyalahgunaananggaran dalam pengelolaan danakapitasi pada program jaminankesehatan nasional di DinasKesehatan Kabupaten Subang TA2014.

Page 137: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

124

DAFTAR REFERENSI

aclc KPK. (2019). Pusat Edukasi Antikorupsi. Retrieved from MateriPenyuluhan: https://aclc.kpk.go.id/materi/sikap-antikorupsi

Akçay, S. (2006). Corruption And Human Development. Cato Journal,26(1), 29-48. Retrieved fromhttps://www.researchgate.net/publication/289392968

Anderson, C. J., & Tverdova, Y. V. (2003). Corruption, PoliticalAllegiances, and Attitudes. American Journal of Political Science,47(1), 91-109.

Baderi, F. (2013, November 29). Korupsi Hambat Laju Investasi.Harian Ekonomi Neraca. Retrieved Desember 4, 2019, fromhttp://www.neraca.co.id/article/35587/Korupsi-Hambat-Laju-Investasi

Cambridge. (2019). Dictionary. Retrieved from(https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/corruption)

CNN Indonesia. (2017). Retrieved fromhttps://www.cnnindonesia.com/nasional/20171108201503-12-254449/tiga-polisi-diciduk-saat-minta-uang-damai-operasi-zebra

Dimant, E., & Tosato, G. (2018). Causes and Effects of Corruption:What has past decade's empirical research taught us? A survey.Journal of Economic Surveys, 32(2), 335-356.

Page 138: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

125

Djamaludin Ancok. (2004). Psikologi Terapan. Yogyakarta: Darussalam.

Djoko Susilo. (2014). Retrieved Desember 4, 2019, frommuseumkoruptor.blogspot.com:https://museumkoruptor.blogspot.com/2014/06/djoko-susilo.html

Djoko Susilo. (2017). Retrieved Desember 4, 2019, from acch.kpk.go.id:https://acch.kpk.go.id/id/jejak-kasus/55-djoko-susilo

DPR. (2019). Hak dan kewajiban. Retrieved fromhttp://www.dpr.go.id/tentang/hak-kewajiban

Gupta, S., Davoodi, H., & Alonso-Terme, R. (1998, May). DoesCorruption Affect Income Inequality and Poverty. RetrievedDesember 4, 2019, from www.imf.org:https://www.imf.org/external/pubs/ft/wp/wp9876.pdf

Haidt, J. (2003). The Moral Emotions. In R. J. Davidson, K. R.Scherer, & H. Goldsmith (Eds.), Handbook of Affective Sciences(pp. 852-870). Oxford: Oxford University Press.

Ihsanuddin. (2018, Juli 11). Jokowi: Buang Budaya Korupsi di Polri.Retrieved Desember 6, 2019, from www.kompas.com:https://nasional.kompas.com/read/2018/07/11/10114551/jokowi-buang-budaya-koruptif-di-polri

INDEF: Korupsi Hambat Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi. (2019,September 30). Retrieved Desember 4, 2019, fromwww.beritasatu.com:https://www.beritasatu.com/ekonomi/577619/indef-korupsi-hambat-investasi-dan-pertumbuhan-ekonomi

Page 139: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

126

Integrito. (2017). AntiRusuah ala Kampus. Majalan Integrito, ISSN 2086-0919.

investorwords. (2019). Retrieved from http://www.investorwords.com

Irjen Pol Djoko Susilo dan Sepak Terjangnya. (2012). Retrieved Desember4, 2019, from azharmind.blogspot.com:http://azharmind.blogspot.com/2012/10/irjen-pol-djoko-susilo-dan-sepak.html#ixzz673y95HK6

KBBI. (2012-2019). Kamus. Retrieved fromhttps://kbbi.web.id/korupsi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dirjen PendidikanTinggi. (2011). Pendidikan Anti-Korupsi untuk Perguruan Tinggi.Jakarta: Kementerian Pendidikandan Kebudayaan RI, DirjenDikti, Bagian Hukum dan Kepegawaian.

Kompas.com. (2009). Nasional. Retrieved fromhttps://nasional.kompas.com/read/2009/06/25/0516099/inilah.cendekiawan.berdedikasi.quotkompasquot.2009?page=all

Kompas.Com. (2018). News. Retrieved from Nasional:https://www.kompas.com/tag/Gubernur-Sultra

Kompas.Com. (2019). Home/News. Retrieved fromhttps://nasional.kompas.com/read/2019/02/09/12100531/polisi-tetapkan-3-tersangka-perusak-alat-bukti-kasus-pengaturan-skor

KPK. (2018). Kalaeidoskop 2018. Integrito. Jakarta: KPK. RetrievedDesember 2, 2019, from www.kpk.go.id:https://www.kpk.go.id/images/Integrito/2018/integrito-kaleidoskop-WEB.pdf

Page 140: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

127

KPK. (2019). Jejak kasus. Retrieved fromhttps://acch.kpk.go.id/id/jejak-kasus/141-angelina-sondakh

KPK, [. (2018, Mei 31). Definisi korupsi dijelaskan dalam UU No. 31Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001. Retrieved fromwww.instagram.com: https://www.instagram.com/p/BjbJ-q5n_83/?igshid=159prhu10m50e

Kumparan. (2019). news. Retrieved from topic/news:https://kumparan.com/topic/news

LSI: Akil Hancurkan Kepercayaan Publik kepada MK. (2013, Oktober 6).Retrieved from nasional.republika.co.id:https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/10/06/mu8qn4-lsi-%20%20%20%20%20%20akil-hancurkan-kepercayaan-publik-kepada-mk

M. Akil Mochtar. (2017). Retrieved from acch.kpk.go.id:https://acch.kpk.go.id/id/jejak-kasus/29-akil-mochtar

M. Akil Mokhtar. (2017). Retrieved from acch.kpk.go.id:https://acch.kpk.go.id/id/jejak-kasus/29-akil-mochtar

Martini, M. (2012, Agustus 7). Causes of corruption in Indonesia. RetrievedNovember 11, 2019, from www.u4.no:https://www.u4.no/publications/causes-of-corruption-in-indonesia

Mukhtar, U. (2017, Maret 7). Survei Tunjukkan Kepolisian Lembaga PalingKorup. Retrieved Desember 6, 2019, fromwww.republika.co.id:https://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/17/03/

Page 141: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

128

07/omfsg1361-survei-tunjukkan-kepolisian-lembaga-paling-korup

Okezone. (2018). News. Retrieved fromhttps://news.okezone.com/read/2018/04/16/340/1887263/oknum-pegawai-pajak-bangka-terjaring-ott-kasus-pemerasan

PEDOMAN PENGELOLAN GRATIFIKASI DAN PENERAPANWHISTLEBLOWING SYSTEM KSO TERMINAL PETIKEMAS KOJA. (n.d.). Retrieved from www.tpkkoja.co.id:http://www.tpkkoja.co.id/wp-content/uploads/2019/07/PEDOMAN-GRATIFIKASI-DAN-PENERAPAN-WHISTLEBLOWING-SYSTEM-KSO-TPK-KOJA-TERBARU.pdf

Poprawe, M. (2015). On the relationship between corruption andmigration: empirical evidence from a gravity model ofmigration. Public Choice, 163(3), 337-354.

Poskota. (2013). news. Retrieved fromhttps://poskotanews.com/2013/01/10/kisah-sang-putri-yang-terjerat-kasus-korupsi/, 10 Januari 2013

Purbaya, A. A. (2019). detikNews. Retrieved from Detil berita: •https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4663600/kasus-suap-hakim-bupati-jepara-dituntut-4-tahun-bui

Pusparisa, Y. (2019, September 16). Korupsi Berkurang, Iklim InvestasiMembaik. Retrieved November 30, 2019, from Katadata.id:https://katadata.co.id/infografik/2019/09/16/korupsi-berkurang-iklim-investasi-membaik

Satria, H. D. (2016, Mei-Juni). korupsi Masa Kini. Integrito Vo. 51/VII.

Page 142: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

129

Sindo. (2019). News. Retrieved fromhttps://nasional.sindonews.com/read/1410739/13/kpk-terima-94-laporan-gratifikasi-terkait-idul-fitri-2019-1560223289

Singleton, T. W., Singleton, A. J., G. Bologna, J., & Lindquist, R. J.(2006). Fraud Auditing and Forensic Accounting, 3rd Edition. NewJersey: John Wiley & Sons.

Siregar, H. (2016). Konfrontasi. Retrieved fromhttps://www.konfrontasi.com/content/tokoh/hariman-siregar-ingatkan-jokowi-jk-bisa-bubar-2016

Sri Mulyani Sakit Hati Karena Persepsi Korupsi Ditjen Pajak. (2019,Desember 3). Retrieved Desember 4, 2019, fromwww.cnnindonesia.com:https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20191203123217-532-453693/sri-mulyani-sakit-hati-karena-persepsi-korupsi-ditjen-pajak

Tempo Nasional. (2017). News. Retrieved fromhttps://nasional.tempo.co/read/893326/produsen-beras-cap-ayam-jago-dijerat-pasal-perbuatan-curang/full&view=ok

The Law . (2019). The Law Dictionary. Retrieved fromhttps://thelawdictionary.org/corruption/

Transparancy International Organization. (2018). Anti-CorruptionGlossary. Retrieved fromhttps://www.transparency.org/glossary/term/corruption

Page 143: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

130

Transparansi Internasional. (2014). Buku Panduan Organisasi GerakanBersama Entitas Bisnis. Retrieved from https://ti.or.id/wp-content/uploads/2018/04/uang_pelicin.pdf

tribun. (2019). News. Retrieved fromhttps://www.tribunnews.com/nasional/2019/10/01/ini-bunyi-sumpah-jabatan-anggota-dpr-dalam-acara-pelantikan

Tribun Banjar. (2018). Home. Retrieved fromhttps://banjarmasin.tribunnews.com/2018/02/21/mantan-sektaris-kpu-banjar-ini-akhirnya-dijebloskan-ke-lapas-martapura-ini-kesalahannya

Universitas Islam Nasional. (2006). Pendidikan Antikorupsi di PerguruanTInggi. Jakarta: Universitas Islam Nasional.

World Bank. (2014). All Blogs. Retrieved fromhttps://blogs.worldbank.org/arabvoices/citizens-are-key-fight-against-corruption

Yudistira, G. (2013, Juli 11). Kepolisian Lembaga Terkorup, Polri Menjawab.Retrieved Desember 6, 2019, from www.tempo.co:https://nasional.tempo.co/read/495313/kepolisian-lembaga-terkorup-polri-menjawab/full&view=ok

Page 144: TEORI DANANALISIS KASUS KORUPSI

131