9
UNIVERSITAS PADJADJARAN JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL DASAR-DASAR ILMU POLITIK I/B EKONOMI POLITIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN GLOBALISASI OLEH ROBERT GILPIN Oleh : Vara Leoni 170210130006 Karina Rahmi Arifinsyah 170210130044 Maudi Ariska 170210130052 Risanto Mulyo 170210130054 Edo Yonathan H 170210130064 M. Zulhansyah Irhas Nst 170210130072 Annisa Hardhany 170210130078

Teori Ekonomi Politik - Robert GIlpin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ekonomi-politik

Citation preview

Page 1: Teori Ekonomi Politik - Robert GIlpin

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

DASAR-DASAR ILMU POLITIK

I/B

EKONOMI POLITIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN GLOBALISASI OLEH ROBERT GILPIN

Oleh :

Vara Leoni 170210130006

Karina Rahmi Arifinsyah 170210130044

Maudi Ariska 170210130052

Risanto Mulyo 170210130054

Edo Yonathan H 170210130064

M. Zulhansyah Irhas Nst 170210130072

Annisa Hardhany 170210130078

Nurul Hasanah 170210130086

Evan Noorsaid 170210130098

Dadang Suryana 170210130100

Page 2: Teori Ekonomi Politik - Robert GIlpin

Mind Map

Page 3: Teori Ekonomi Politik - Robert GIlpin

Pendahuluan

Robert Gilpin dalam bukunya Global Political Economy. Gilpin (2001) mengungkapkan bahwa inti dari studi ekonomi politik adalah bagaimana ilmu pengetahuan yang ada dapat digunakan negara sebagai sarana untuk memperkaya diri. Sedangkan ekonomi politik internasional fokus utamanya adalah memahami bagaimana interaksi pasar dan aktor politik internasional.1 Menurut pandangan ini kami, kelompok 6 mengambil kesimpulan yang ada pada mind map kami, yaitu ekonomi politik menurut Robert Gilpin berpandangan pada 3 hal utama : Ilmu Pengetahuan, Interaksi Pasar, dan Aktor Politik Internasional

Namun, kami sebagai penulis juga kemudian menambahkan globalisasi dalam mind map kami sebagai bahan perbandingan teori umum menurut Gilpin dan hubungannya dengan globalisasi yag sekarang muncul dalam masyarakat.

Teori Umum Menurut Robert Gilpin

Robert Gilpin menuliskan bahwasanya terdapat tiga teori kontemporer yang dalam beberapa dekade ini turut meng-influence kajian ekonomi politik internasional. Yang pertama adalah teori dualisme ekonomi. Teori ini berbicara mengenai bahwasanya perkembangan ekonomi merupakan hasil transformasi dari traditional sector (local self-sufficiency) menjadi modern sector (integrasi ekonomi serta efisiensi produktif yang tinggi) melalui suatu proses yang dikenal dengan modernisasi ekonomi, sosial, dan politik sehingga dapat mengurangi biaya tambahan transaksi, seperti komunikasi dan transportasi. (Gilpin, 1987: 66). Dengan kata lain, teori ini melihat evolusi pasar merupakan suatu wujud refleksi meningkatnya keinginan para aktor untuk meningkatkan efisiensi dan memaksimalkan kekayaannya.

Kemudian teori yang kedua adalah teori Marxis, atau yang lebih dikenal dengan teori Sistem Dunia Modern (Modern World System). Teori ini memandang sistem pasar dunia sebagai suatu sistem untuk mengeksploitasi ekonomi atau setidaknya untuk mengembangkan negara dengan jalan memajukan ekonomi kapitalis. (Gilpin, 1987: 66). Teori ini juga melihat bahwasanya dunia telah terunifikasi melalui sistem ekonomi sehingga menciptakan hirarki negara core (pemilik kapital) dan menciptakan keterbelakangan pada negara pinggiran (periphery). Perbedaan yang menonjol antara MWS dan dualisme adalah dalam hal melihat struktur internasional. Dualisme beranggapan bahwa posisi negara core dan periphery terpisah dan terisolasi ekonomi satu sama lain, sementara MWS melihat bahwa posisi negara core dan periphery berhubungan erat. (Gilpin, 1987: 70). Teori MWS ini juga mengkritik teori dualisme milik liberalis yang dianggap sebagai mitos yang didesain untuk menyembunyikan sumber

1 Gilpin, Robert. Global Political Economy. New Jersey : Princeton University Press. 2001. hal 3-24

Page 4: Teori Ekonomi Politik - Robert GIlpin

keterbelakangan yang sesungguhnya dari dunia ketiga. Teori ini ‘diperbaiki’ oleh Wallerstein dengan menambah fitur negara semi-periphery, yakni negara yang berada di tengah-tengah negara core, yang memiliki spesialisasi di bidang manufaktur (Gilpin, 1987: 70).

Kemudian teori yang ketiga, yakni teori stabilitas hegemoni. Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Kindleberger yang menyebutkan bahwasanya untuk menjamin pasar dunia yang terbuka diperlukan adanya hegemoni atau aktor dengan power yang dominan (Gilpin, 1987: 72). Sebagaimana dikatakan dalam teori Robert Keohane bahwa “…adanya dominasi dari suatu negara yang bertindak sebagai hegemon merupakan kondisi yang paling kondusif bagi perkembangan rezim internasional yang mengatur tindakan aktor-aktor yang terlibat…dan penurunan power pada hegemon dapat berakibat pada melemahnya rezim perekonomian internasional.” (Gilpin, 1987: 72) Keohane juga mengatakan bahwasanya tidak semua negara dapat menjadi hegemon dalam suatu rezim internasional. Untuk menjadi hegemon, negara tersebut setidaknya harus memiliki kekuatan militer yang kuat, memiliki kontrol terhadap bahan mentah, memiliki kontrol terhadap sebagian besar kapital di dunia, serta mampu me-maintain arus comparative advantages. Untuk menjaga stabilitas rezim, aktor hagemon dapat mempraktekan tindakan manipulasi, koersi, maupun kooptasi, dengan tujuan tercapainya kepentingan yang diinginkannya dan kestabilan rezim, selain itu aktor hegemon juga bertugas untuk menjamin ketersediaan collective goods dari sistem perdagangan yang terbuka, menyediakan stable currency, seperti dollar AS misalnya, serta juga menghapus masalah free rider dalam perdagangan internasional. (Gilpin, 1987: 73-74)

Ilmu Pengetahuan Dalam Ekonomi Politik Global

Sesuai dengan kutipan pada bab pendahuluan menurut Gilpin, “….ilmu pengetahuan yang ada dapat digunakan negara sebagai sarana untuk memperkaya diri” dalam hal ini, penyusun mengambil kesimpulan bahwa ilmu pengetahuan yang ada kemudian dijadikan alat oleh negara untuk mencapai kemakmuran ekonomi.

Ilmu pengetahuan banyak memiliki peran dalam ekonomi salah satunya adalah untuk menjamin pemasukan ekonomi negara. Banyak cara peninjauannya :

1. Ilmu pengetahuan untuk jasaDalam hal ini, pengetahuan berjasa dalam meningkatkan taraf sumber daya manusia. Daya pakai manusia yang semakin tinggi akan menjadikan penggunaan jasa manusia dalam suatu negara berharga tinggi dan akan meningkatkan devisa melalui jasa yang mereka berikan.

Page 5: Teori Ekonomi Politik - Robert GIlpin

2. Ilmu pengetahuan untuk teknologiIlmu pengetahuan juga berjasa dalam meningkatkan taraf teknologi. Dan ini akan membawa peradaban manusia dalam suatu negara lebih maju daripada yang ada sebelumnya.

3. Ilmu pengetahuan untuk industriJika dalam industry, ilmu pengetahuan juga berperan untuk meningkatkan daya produksi jika dihubungkan dengan teknologi dan akan meningkatkan tingkat penjualan jika dihubungkan dengan sumber daya manusia melalui pengetahuan dan sistem yang diberikannya.

Interaksi Pasar Dalam Ekonomi Politik Global

Interaksi pasar terjadi dengan adanya hubungan antara aktor politik global dan pasar internasional. Dalam teorinya, Gilpin mendefinisikan Ekonomi Politik Internasional sebagai interaksi yang bersifat resiprokal serta dinamis dalam hubungan internasional demi mengejar kesejahteraan dan kekuatan. (Gilpin, 1975: 43)

Aktor Politik Internasional Dalam Ekonomi Politik Global

1. PeroranganDalam ekonomi, perorangan atau swasta berperan dalam meningkatkan pemasukan negara melalui apa yang mereka lakukan sebagai pelaku ekonomi. Sebagai subjek, perorangan akan melakukan usaha untuk mendapatkan uang/pendapatan. Dan semakin produktif seseorang, akan semakin meningkatkan pemasukan negara.

2. NegaraNegara berperan juga sebagai pelindung swasta dalam melakukan ekspor-impor dalam ekonomi politik. Dan negara berperan penting dalam membuat kebijakan dalam kegiatan ekonomi sehingga apa saja yang berkaitan dengan ekonomi dalam suatu negara akan juga berpengaruh dalam segala kegiatan swasta. Sistem ekonomi yang dianut sebuah negara juga berperan dalam ekonomi politik global.

3. NGOOrganisasi non-pemerintah (LSM) yang secara hukum merupakan perusahaan dibuat oleh orang-orang atau badan hukum yang beroperasi secara independen dari segala bentuk

Page 6: Teori Ekonomi Politik - Robert GIlpin

pemerintahan. Istilah ini berasal dari PBB, dan biasanya mengacu pada organisasi yang bukan merupakan bagian dari pemerintah dan tidak konvensional untuk-profit bisnis. Dalam kasus-kasus di mana LSM didanai sepenuhnya atau sebagian oleh pemerintah, LSM mempertahankan status non-pemerintah sebesar termasuk perwakilan pemerintah dari keanggotaan dalam organisasi. Di Amerika Serikat, LSM biasanya organisasi nirlaba. Istilah ini biasanya diterapkan hanya untuk organisasi yang mengejar tujuan-tujuan sosial yang lebih luas yang memiliki aspek politik, tetapi tidak secara terbuka organisasi politik seperti partai politik.

Globalisasi dan Peranannya Dalam Ekonomi Politik Global

Robert Gilpin (1987) mendefinisikan konsep ekonomi-politik sebagai dinamika interaksi global antara pengejaran kekuasaan (politik) dan pengejaran kekayaan (ekonomi). Dalam definisi ini ada timbal balik antara politik dan ekonomi. Artinya adalah negara dan pasar saling berinteraksi untuk mempengaruhi pembagian kekuasaan dan kekayaan dalam hubungan internasional. Lebih lanjut, walaupun sebagian besar sistem pasar dikendalikan oleh dinamika internalnya, namun pola atau arah selanjutnya secara dominan dipengaruhi oleh faktor eksternal (exogenouss variables). Variabel tersebut antara lain struktur masyarakat, kerangka politik pada level domestik atau internasional, dan perkembangan teori keilmuan serta teknologi dari negara yang ada. (Gilpin, 1987: 65)

Pengaruh globalisasi terhadap faktor-faktor Ekonomi-Politik Global yang diutarakan oleh Robert Gilpin sangat besar. Dimana globalisasi akan membuat suatu perubahan terhadap 3 bagian ekonomi-politik global milik Gilpin. Yaitu ;

1. Terhadap ilmu pengetahuan : globalisasi yang akan mempercepat jalannya pertukaran ilmu sehingga setiap ilmu pengetahuan dapat dengan segera direvisi kesalahannya dan dibuat inovasinya.

2. Terhadap interaksi pasar : interaksi pasar global terutama yang sebelumnya hanya berorientasi pada ekspor-impor sekarang semakin luas hingga pembuatan pasar dengan jangkauan negara dan benua. Pemilik pasar juga berasal dari berbagai macam negara dan suku bangsa hal ini membuat interaksi pasar berjalan lebih lancar.

3. Aktor politik ekonomi : globalisasi membuat aktor politik sebagai subjek daya ekonomi dapat mengembangkan sayapnya melalui peran yang semakin luas dan kesempatan maju yang meluas. Tentunya sebanding lurus dengan munculnya berbagai macam saingan dari mancanegara yang dengan harapan akan semakin memacu aktor-aktor untuk lebih intensif meningkatkan produktivitas.