Teori Feminisme Liberal

Embed Size (px)

Citation preview

TEORI

FEMINISME LIBERAL

Shelly AdelinaPROGRAM STUDI KAJIAN WANITA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA Pebruari 2009

Demo damai pertama Women Suffrage di AS

AKAR FEMINISME LIBERALKonsekuensi Sifat dasariah manusia yang unik: kemampuan rasionalitas (AllisonJaggar) Penekanan pada individu untuk mempraktekkan otonomi diri. Hak menjadi prioritas di atas kebaikan Hak menghasilkan bingkai kerja yang merupakan dasar bagi manusia untuk memilih yang terbaik bagi dirinya masing2 selama tidak merampas hak orang lain.

Mendefinisikan rasionalitas dalam: - moralitas - kebijaksanaan

Shelly Adelina, M.Si

3

LIBERALISME DALAM MASYARAKAT SIPIL ATAU POLITIK

Dua perbedaan pendapat: 1. LIBERAL KLASIK (LIBERTARIAN) 1. LIBERAL

KESEJAHTERAAN (EGALITER)

Liberal Klasik: Negara ideal: mampu melindungi kebebasan sipil (hak milik, hak memilih/dipilih, menyampaikan pendapat, bebas berbeda, bebas berserikat) Memberikan kesempatan setara kpd semua individu4

Shelly Adelina, M.Si

LIBERAL KESEJAHTERAAN (EGALITARIAN)NEGARA IDEAL: Fokus pd keadilan ekonomi, bukan kebebasan sipil Pemerintah campur tangan di bid ekonomi (pemberian pelayanan hukum, pinjaman, biaya pendidikan, perumahan murah, jaminan sosial dan bantuan kesehatan utk keluarga tidak mampu, agar pasar tdk terus-menerus mempertegas ketidaksetaraan).

FEMINIS LIBERAL KONTEMPORER

Cenderung pada liberalisme yg berorientasi kesejahteraan (egaliter) FEMINIS LIBERAL adl pemikiran yg berkomitmen kpd pengaturan ulang ekonomi scr besar-besaran, dan redistribusi kemakmuran scr lebih signifikan.Tujuan politik modern yg paling dekat dng Feminisme Liberal adalah kesetaraan kesempatan. (Susan Wendell)

Shelly Adelina, M.Si

5

FOKUS PEMBAHASAN FEMINISME LIBERAL BERSUMBER PADA: Mary Wollstonecraft (AVindication Rights of The Woman, 1779)

John Stuart Mill & Harriet Taylor Mill (Early Essay on

Marriage and Divorce, 1832; Enfranchisement of Women, 1851; The Subjection of Women) (The Feminine Mystique, 1963; The Second Stage, 1981; The Fountain of Age, 1993)

Betty Friedan

Dari ke4 pemikiran tersebut, apapun kelemahannya, tujuan umum dari feminisme liberal adl menciptakan masyarakat yg adil dan peduli tempat kebebasan berkembang. Hanya dalam masyarakat spt itu, perempuan dan laki-laki dapat mengembangkan diri.6

NOW (National Organization for Women)

Shelly Adelina, M.Si

Pemikiran Feminis Liberal Abad ke-18: PENDIDIKAN YANG SETARAAbad ke 18 Pekerjaan produktif: di dan sekitar rumah Muncul kekuatan kapitalisme industri, menarik tenaga kerja ke luar rumah, masuk ke ruang kerja publik.DAMPAK TERBESAR MENGENA PADA PEREMPUAN BORJUIS YANG SUDAH MENIKAH Menikahi para profesional dan pengusaha kaya Tinggal di rumah besar tanpa pekerjaan produktif di dlm rumah (banyak pelayan) Tidak juga punya insentif untuk bekerja secara produktif di luar rumah. KEKAYAAN BERDAMPAK NEGATIF PADA PARA PEREMPUAN YG SUDAH MENIKAH DI ABAD 18 (Dalam Vindication of the Rights of Woman)

Shelly Adelina, M.Si

7

FAKTA DAN ASUMSI MARY WOLLSTONECRAFT

Perempuan kls menengah: perempuan peliharaan yg mengorbankan kesehatan, kebebasan, dan moralitasnya utk prestise, kenikmatan, dan kekuasaan yg disediakan suami. Perempuan kls menengah tdk punya otoritas atas diri dan tdk punya kebebasan, dihambat mengembangkan kemampuan nalar dng alasan terbaik utk memanjakan diri dan menyenangkan orang lain (suami & anak2), maka mereka tdk mempunyai moralitas. Jika laki2 disimpan dlm sangkar yg sama seperti perempuan dikurung, laki2 pun akan mengembangkan sifat sama spt perempuan. Jika tdk berkesempatan mengembangkan kekuatan nalar, kurang perhatian, motif, dan komitmen, maka laki2 pun bisa menjadi sangat emosional. Lahir: hipersensitivitas, narsisme ekstrim, dan pemanjaan diri berlebihan.Shelly Adelina, M.Si 8

MARRY WOLLSTONECRAFT, A VINDICATION OF THE RIGHTS OF WOMAN, 1792 (Sophia Smith Collection, Smith College, Northtampton) Profesi: jurnalis dan penulis. Hidup: 1759-1797, England.

Shelly Adelina, M.Si

9

KONTRIBUSI DAN HARAPAN WOLLSTONECRAFT Mendorong perempuan utk menjadi pembuat keputusan yg otonom. Masyarakat wajib memberikan pendidikan setara kpd perempuan, seperti kpd laki-laki, krn semua manusia berhak mendapat kesempatan yg setara utk mengembangkan kapasitas nalar dan moral sehingga menjadi manusia yg utuh. Perempuan yg sangat terdidik tdk perlu mandiri secara ekonomi, atau aktif secara politis utk menjadi otonom Perempuan adl personhood manusia secara utuh, bukan mainan atau lonceng laki-laki atau sekadar alat/instrumen utk kebahagiaan dan kesempurnaan orang lain. Keberadaan perempuan bukan sekadar ada untuk orang lain.Shelly Adelina, M.Si 10

KELEMAHAN/KETERBATASAN ANALISIS WOLLSTONECRAFT Tidak memberikan Perhatian dan analisisnya bimbingan yg lebih konkret dalam A Vindication of the tentang jalan menuju otonom Rights of Woman sangat selain pendidikan terbatas pd kehidupan perempuan di kalangan jet Mengabaikan gerakan set Eropa abad ke-18. perempuan utk memperoleh hak suara, sebagai hal yg Terlalu mengasumsikan membuang-buang waktu bhw sifat-sifat tradisional laki-laki adl baik, dan Menganggap seluruh sistem perempuan bukan lakirepresentasi hukum sematalaki- adl orang yg mata merupakan cara kekurangan secara nalar penanganan yang nyaman dan moral. untuk sebuah tirani

Shelly Adelina, M.Si

11

Pemikiran Feminis Liberal Abad 19:

HAK POLITIK DAN KESEMPATAN EKONOMI YANG SETARA

John Stuart Mill dan Harriet Taylor (Mill) mengikuti

Wollstonecraft ttg keampuhan nalar, namun lebih hati2 dlm pemikiran dan penggunaan akal utk mendapatkan apa yg diinginkan.

Kesamaan Pemikiran Mill dan Taylor: Jika masy ingin mencapai kesetaraan seksual, atau keadilan gender, maka masy harus memberikan perempuan hak politik dan kesempatan, bukan sekadar pendidikan yg sama spt yg dinikmati laki-laki. Perempuan penting mengekspresikan keinginannya dan berani meraih kesenangan berdasarkan keinginan sendiri, bukan berdasarkan apa yg orang lain inginkan.

Shelly Adelina, M.Si

12

PERBEDAAN PANDANGAN MILL & TAYLOR TENTANG CARA MEMENUHI KEPENTINGAN PEREMPUAN DAN ANAK2 (dalam Early Essay on Marriage and Divorce)

Mill Mendorong pasangan menikah & punya anak pada usia lebih matang. Hidup di dalam keluarga besar atau dlm situasi seperti di sebuah komunitas utk meminimalkan efek buruk terhadap anak2 jika terjadi perceraian. Laki-laki dan perempuan bercerai tetap harus memainkan peranan dlm kehidupan anak-anak mereka.

Taylor Menerima pandangan tradisional bhw ikatan maternal lebih kuat drp ikatan paternal. Berasumsi bahwa ibu adl orang yg paling tepat mengasuh anak2 jika terjadi perceraian. Menyarankan: perempuan hanya mempunyai sedikit anak

Shelly Adelina, M.Si

13

POKOK-POKOK PEMIKIRAN MILLDalam The Subjection of Women Jika perempuan diakui sepenuhnya rasional dan berhak atas kebebasan sipil dan kesempatan ekonomi spt laki-laki, maka masy akan ikut merasakan manfaatnya. Perempuan akan menjadi warganegara yg bersemangat thd publik, pasangan yg mempunyai kapasitas utk menjadi stimulasi intelektual bagi suaminya, dan kekuatan mental bagi pelayanan kemanusiaan. Standar ganda etis masyarakat telah melukai perempuan. Sebagian besar nilai yg dipuja-puja dlm diri perempuan sebenarnya adl karakter negatif yg dpt menghalangi kemajuan perempuan utk mencapai kondisi manusia seutuhnya. Hal tersebut berlaku baik bagi sifat yg jelas negatif (ketidakberdayaan), maupun bagi sifat yg jelas-jelas positif (ketidakegoisan).

Shelly Adelina, M.Si

14

POKOK-POKOK PEMIKIRAN MILL (lanjutan) Pemujaan pada nilai yang salah dlm diri perempuan tsb telah menyebabkan ketidakegoisannya tumbuh dlm bentuk yg secara tepat dpt digambarkan sbg egoisme yg lebih luas. Menghargai ketidakegoisan yg memotivasi orang utk mempertimbangkan kebaikan masy scr keseluruhan. Ini adl cikal bakal pandangan dari Mill yg mendorong perempuan utk memperoleh hak pilih dan dipilih. Perempuan akan berhasil dng baik dlm setiap dan semua persaingan dng laki-laki, namun pd waktu2 ttn, perbedaan jenis kelamin biologis akan memberikan keuntungan bagi pesaing laki-laki. Tidak ada perbedaan intelektual atau moral antara laki2 dan perempuan. Kalau laki2 selama ini mencapai prestasi intelektual yg lebih adl semata-mata krn hasil pendidikan yg lebih lengkap diterima mereka.Shelly Adelina, M.Si 15

POKOK-POKOK PEMIKIRAN TAYLOR (Dalam Enfranchisement of Women) Menentang asumsi dlm masy bhw perempuan cenderung memilih perkawinan dan tugas sbg ibu drp karier dan pekerjaan. Tugas perempuan dan juga laki2 adl mendukung kehidupan.Perempuan jng hny mencari kesempatan membaca buku dan memberikan suara dlm pemilu, ttp berupaya menjadi patner laki2 dlm usaha, keuntungan, risiko, dan pendapatan dari industri produktif. Seorang perempuan memang harus memilih antara fungsi sbg ibu dan istri di satu sisi dan bekerja di luar rumah pd sisi yg lain. Namun perempuan jg mempunyai pilihan ketiga, yaitu menambahkan karier atau pekerjaan ke dlm tugas domestik dan maternalnya (hub ibu-anak).Shelly Adelina, M.Si 16

POKOK-POKOK PEMIKIRAN TAYLOR (lanjutan) Perempuan yg sudah menikah tdk dpt menjadi orang yg sungguh-sungguh setara dng suaminya, kecuali ia mempunyai kepercayaan diri dan rasa bhw ia berhak atas kesetaraan yg muncul dari kontribusi material utk menopang keluarga. Agar perempuan menjadi patner bukan budak suami-, ia harus mempunyai pekerjaan di luar rumah. Secara psikologis sangat penting bagi perempuan utk bekerja. Tidak masalah apakah pekerjaan yg dilakukannya akan memaksimalkan kegunaan.Shelly Adelina, M.Si 17

GERAKAN FEMINIS LIBERAL ABAD 20 National Organization for Women (NOW) di AS bersama kelompok lain bergerak BETTY FRIEDAN, menerapkan tekanan legal, sosial, dll terhadap bbg lembaga, mulai pendiri dan presiden pertama dari perusahaan telekomunikasi, NOW thn 1966 (kelompok hingga jaringan televisi dan perempuan pertama yang parpol2 besar secara eksplisit mendefinisikan Diskriminasi thd perempuan diri sbg feminis di AS abad 20) belum berakhir, terutama krn TUJUAN: menentang kepentingan hak2 perempuan diskriminasi seks di segala belum menjadi kesadaran (dan bidang kehidupan (sosial, nurani) dari kebanyakan penduduk AS pd masa itu. politik, ekonomi, dan (Bagaimana di Indonesia?) personal)

Shelly Adelina, M.Si

18

TUNTUTAN NOW Delapan tuntutan NOW: kesetaraan hak tidak boleh dipangkas oleh perbedaan jenis kelamin; kesempatan kerja setara lakiperempuan; perlindungan hukum atas perempuan menyangkut kehamilan dan hak cuti; revisi hukum perpajakan; fasilitas pengasuhan anak berdasarkan hukum; hak pendidikan perempuan; hak perempuan miskin untuk pelatihan kerja; hak perempuan menguasai kehidupan reproduktif. KEKUATAN INTELEKTUAL NOW tampak dalam debat kesamaan-perbedaan. Pertanyaan: APAKAH KESETARAAN GENDER PALING BAIK DICAPAI DNG MENEKANKAN KE-SATU-AN PEREMPUAN SBG GENDER, ATAU DLM KEBERAGAMAN MEREKA SBG INDIVIDUAL, KESAMAAN ANTARA PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI ATAU PERBEDAAN DI ANTARA KEDUANYA?

Shelly Adelina, M.Si

19

DINAMIKA PEMIKIRAN BETTY FRIEDAN Pd buku pertama, The Feminine Mystique, 1963, Friedan kurang menyadari perspektif lain selain perspektif perempuan terdidik, heteroseksual, berkulit putih. Sorotannya pd keluarga kaya AS. Perempuan kontemporer perlu mendptkan pekerjaan yg bermakna di sektor publik scr penuh waktu. Ketidakhadiran ibu/istri di rumah akan membuat suami dan anak2 menjadi lebih mandiri. Meski kurang respek thd istri yg penuh pengabdian dan ibu yg memanjakan, Friedan tidak menuntut perempuan utk mengorbankan perkawinan. Pencapaian identitas diri, kesetaraan, dan kekuasaan politik tidak berarti perempuan berhenti dari kebutuhan mencintai dan dicintai.Shelly Adelina, M.Si 20

DINAMIKA PEMIKIRAN FRIEDAN (lanjutan) Sama seperti Wollstonecraft, Taylor dan Mill, Friedan berpendapat: membatasi perempuan hny sbg istri dan ibu (tanpa karier), sama dng membatasi perempuan utk tidak bisa berkembang sbg manusia seutuhnya. Kesalahan yg dipaparkan dlm mistik feminin adl: perempuan terlalu tinggi menghargai perkawinan & motherhood dan melihat kedua lembaga itu sebagai jawaban thd seluruh kebutuhan dan keinginan perempuan. KRITIK ATAS FEMININE MYSTIQUE Buku tsb gagal menanggapi isu perempuan yg lebih besar drp sekadar masalah tak bernama (the problem that has no name). Friedan mengirim perempuan ke luar rumah/ke ranah publik tanpa memanggil laki-laki memasuki ranah personal/domestik. Salah memahami, betapa sulit mengombinasikan karier dng perkawinan dan motherhood, kecuali dilakukan perubahan struktural besar-besaran dlm dan di luar rumah tangga.Shelly Adelina, M.Si 21

BETTY FRIEDAN(lanjutan)

Dalam buku ke-2, The Second Stage, (25 thn stlh Feminine Mystique): perempuan super thn 1980-an yg pontang-panting atas nama feminisme, tidak lebih teropresi drpd ibu yg tinggal di dlm rumah di thn 60-an. Mempertanyakan: mampukah perempuan memenuhi 2 standar kesempurnaan: satu standar yg ditentukan di tempat kerja oleh laki2 tradisional yg mempunyai istri yg memenuhi segala kebutuhannya di luar tempat kerja, dan satu standar lagi yg ditetapkan di rumah oleh perempuan tradisional yg keseluruhan rasa berharga, kekuasaan, dan kemampuannya datang dari posisinya sebagai istri dan ibu ideal. Menghadapi perempuan yg kebingungan di antara dua kondisi, Friedan menegaskan adl sama pentingnya bagi laki2 utk mengembangkan diri personaldan pribadinya sbgm penting bagi perempuan utk mengembangkan diri publik dan sosialnya.Shelly Adelina, M.Si 22

BETTY FRIEDAN (lanjutan)o The Second Stage mendorong baik laik2 maupun perempuan- utk bekerja sama menuju masa depan yg ANDROGINI, yaitu mengombinasikan sifat mental dan perilaku maskulin dan feminin. Buku terakhir, The Fountain of Age: menyarankan laki2 dan perempuan yg berada di atas usia 50 thn utk mengeksplorasi sisi lain diri yg maskulin dan feminin (androgini). Laki2 mulai mengembangkan kualitas feminin (pasif, merawat, kontemplatif) dan perempuan mengembangkan kualitas maskulin (tegas, asertif, memerintah, penuh petualangan). Maka, usia di atas 50 thn akan menjadi tahun2 terbaik dlm kehidupan mereka. Ringkasnya, laki-laki dan perempuan senior yg paling bahagia dan paling hidup adl orang2 yg mengembangkan androgini. Semakin Friedan memfokuskan diri pd gagasan androgini, semakin tampak bhw ia bergerak menuju humanisme dan menjauh dari feminisme.

Shelly Adelina, M.Si

23

ARAH KONTEMPORER FEMINISME LIBERAL Seseorang yg monoandrogini Untuk membebaskan mempunyai kualitas tradisional perempuan dan laki2 dari perempuan yg penuh penyayang, kandang maskulinitas dan pengasih, lembut, sensitif, femininitas yg dikonstruksikan berkemampuan berhubungan dng scr budaya, sebagian feminis yg lain, mampu bekerja sama. Dan liberal mengadvokasikan pada saat yg sama juga mempunyai pembentukan kepribadian kualitas tradisional laki-laki yg androgini. agresif, mampu memimpin, berinisiatif, dan bersaing. Feminis liberal lainnya cenderung kpd monoandrogini Feminis Liberal yang lain meresistansi monoandrogini, (pengembangan tipe sebaliknya mengadvokasikan kepribadian yg ideal, menubuhi poliandrogini. Mengembangkan tipe sifat gender maskulin dan kepribadian yg banyak, benar-benar feminin yg paling baik). maskulin dan benar-benar feminin, dan campuran.

Shelly Adelina, M.Si

24

ARAH KONTEMPORER FEMINISME LIBERAL(lanjutan)

Apapun yang diajukan feminis liberal, baik monoandrogini maupun poliandrogini, aliran feminisme ini cenderung setuju bhw jenis kelamin biologis seseorang tidak seharusnya menjadi alat utk menentukan gender psikologis maupun sosialnya. Mencapai kesetaraan bagi perempuan dlm bidang pendidikan dan politik melalui sistem dan mekanisme hukumShelly Adelina, M.Si 25

KRITIK TERHADAP FEMINISME LIBERAL Menekankan persamaan perempuan dan laki2 (sameness) - Dapatkah perempuan menjadi seperti laki2? - Apakah perempuan menginginkannya? - Apakah perempuan harus menginginkannya? Perempuan tidak hidup dng nalar dan otonomi semata. Atau, perempuan tidak dpt hanya didefinisikan sbg manusia yg berakal atau otonom Feminisme Liberal sbgai rasis, klasis, dan heteroseksis.(Eksklusif perempuan kulit putih, kelas menengah, heteroseksual).Shelly Adelina, M.Si 26