Upload
anchemeys
View
396
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
TEORI PENDEKATAN SOSIAL DALAM KESEHATAN
Ns Winarty, S.Kep
Tujuan
Mahasiswa dapat:o Menjelaskan Gaya hidup dan kesehatan
o Menjelaskan Teori sosial dalam kesehatan
Teori Perilaku Individu
Teori Sosial Kognitif
Teori perilaku interpersonal
Teori motivasi untuk proteksio Menjelaskan pendekatan untuk mengubah perilaku
Pendahuluan
Diakui secara luas bahwa ketidakseimbangan dalam masyarakat sebagai
masalah utama perselisihan sosial yang mengenai sebuah aspek kehidupan
sosial. Hal ini tidak mengurangi masalah dalam hal kesehatan negara dan
bentuk-bentuk cara penggunaan pelayanan kesehatan
Gaya Hidup
Gaya hidup menurut Kotler (2002, p. 192) adalah pola hidup seseorang di
dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup
menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam
beraksi dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael (1984, p. 252), Gaya hidup
adalah “A mode of living that is identified by how people spend their time
(activities), what they consider important in their environment (interest), and
what they think of themselves and the world around them (opinions)”.
Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat
dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan
status sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai
sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola
perilaku tertentu.
Kesehatan
Sehat: sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi
juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik,
emosi, sosial dan spiritual
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan
yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas
dari penyakit atau kelemahan. Definisi WHO tentang sehat mempunyai
karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif
(Edelman dan Mandle. 1994):
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal
dan eksternal
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
UU No.23, 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan
adalah keadaan sejahteradari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka
kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-
unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan
bagian integral kesehatan.
pengertian yang paling luas, sehat merupakan suatu keadaan yang
dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungan internal (psikologis, Intelektual, spiritual dan penyakit) dan
eksternal (Iingkungan fisik, social dan ekonomi) dalam mempertahankan
kesehatannya
Pola Hidup Kesehatan
Pengertian pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan
faktor-faktor tertentu yang memengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan
olahraga.
Selain itu, gaya hidup seseorang juga mempengaruhi tingkat kesehatannya.
Misalnya, seorang perokok atau sering minum-minuman keras, tentu saja itu
bukan pola hidup sehat.
Gaya Hidup Menentukan Kesehatan
Merokok. ada 4000 macam racun yang terkandung dalam sebatang rokok.
Racun-racun yang utama adalah zat kimia, nikotin, tar, timah hitam, dan gas
karbonmonoksida.
Minum-minuman keras.o Menurut WHO, mengonsumsi minuman keras dapat menimbulkan gangguan
kesehatan. Dampak negatif minuman beralkohol bahkan mengalahkan dampak
negatif narkoba (opium, kokain, dan lain-lain). o Dalam majalah Medicine Internasional, disebutkan segudang efek buruk
mengonsumsi minuman keras, berupa gangguan tenggorokan dari mulai
radang, pendarahan, hingga yang terburuk adalah kanker tenggorokan.o Selain itu, minuman beralkohol juga mengakibatkan radang pankreas, wasir,
liver, gangguan pencernaan, gangguan pernafasan, serta berbagai penyakit
lain yang berujung pada kematian.
Terlalu banyak mengkonsumsi obat kimiao Sesungguhnya, obat bukanlah solusi untuk sehat. Obat kimia dalam resep
dokter maupun obat-obatan yang dijual bebas di warung sejatinya hanya
meredakan gejala, namun tidak mengobati penyakit.o Jika dikonsumsi terus-menerus, obat-obatan kimia dalam jangka panjang akan
menimbulkan sejumlah efek samping seperti gangguan hati, ginjal, dan
jantung. Komplikasi berbagai penyakit ini dapat berujung pada kematian.
Teori Sosial dalam Kesehatan
Teori Perilaku Individu
Teori Sosial Kognitif
Teori Perilaku Interpersonal
Teori Motivasi untuk Proteksi
Teori Perilaku Individu
Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan
reaksi, yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan
menghasilkan perilaku tertentu
Perilaku individu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat adanya
rangsangan (stimulus) baik dari dalam dirinya sendiri (internal) maupun dari
luar individu (eksternal). Pada hakekatnya perilaku individumencakup perilaku
yang tampak (covert behaviour) dan perilaku yang tidak tampak (inert behavior
atau covert behavior). Perilaku yang tampak adalah perilaku yang dapat
diketahui oleh orang lain tanpa menggunakan alat sedangkan bantu,
sedangkan perilaku yang tidak tampak adalah perilaku yang hanya dapat
dimengerti dengan menggunakan alat atau metode tertentu, misalnya berpikir,
sedih, berkhayal, bermimpi, takut
Tiap individu adalah unik, dimana mengandung arti bahwa manusia yang satu
berbeda dengan manusia yang lain dan tidak ada dua manusia yang sama
persis di muka bumi ini, walaupun ia dilahirkan kembar. Manusia mempunyai
ciri-ciri, sifat, watak, tabiat, kepribadian, dan motivasi tersendiri yang
membedakannya dari manusia lainnya. Perbedaan pengalaman yang dialami
individu pada masa silam dan cita-citanya kelak dikemudian hari,
menentukan perilaku individu di masa kini yang berbeda-beda pula
Perilaku manusia terbentuk karena adanya kebutuhan.
Menurut Maslow, manusia memiliki 5 kebutuhan dasar, yaitu: kebutuhan
fisiologis/ biologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan mencintai dan dicintai,
kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri
Faktor-faktor mempengaruhi Perilaku
Menurut Green (2000), perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu: faktor
predisposisi ( predisposing factor), faktor pemungkin (enabling factor), dan
faktor penguat (reinforcing factor) (Notoatmodjo, 2003;Green, 2000)
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensori
khususnya mata dan telinga terhadap obyek tertentu. Pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting untuk terbetuknya perilaku terbuka (overt
behavior). Perilaku yang didasari pengetahuan umumnya bersifat langgeng
Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek,
baik yang bersifat intern maupun ekstern sehingga manifestasinya tidak dapat
langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku
yang tertutup tersebut. Sikap secara realitas menunjukkan adanya kesesuaian
respon terhadapstimulus tertentu ( Sunaryo, 2004; Purwanto, 1999 )
Tingkatan respon adalah menerima (receiving), merespon (responding),
enghargai (valuing), dan bertanggung jawab (responsible) (Sunaryo, 2004;
Purwanto, 1999 )
Nilai-nilai. Nilai-nilai atau norma yang berlaku akan membentuk perilaku yang
sesuai dengan nilai-nilai atau norma yang telah melekat pada diri seseorang
( Green, 2000 )
Kepercayaan. Seseorang yang mempunyai atau meyakini suatu
kepercayaan tertentu aka mempengaruhi perilakunya dalam menghadapi
suatu penyakit yang akan berpengaruh terhadap kesehatannya
Persepsi
Persepsi merupakan proses yang menyatu dalam diri individu terhadap
stimulus yang diterimanya. Persepsi merupakan proses pengorganisasian,
penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima oleh organisme atau
individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang
menyeluruh dalam diri individu. Oleh karena itu dalam penginderaan orang
akan mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan
mengaitkan dengan obyek. Persepsi pada individu akan menyadari tentang
keadaan sekitarnya dan juga keadaan dirinya. Orang yang mempunyai persepsi
yang baik tentang sesuatu cenderung akan berperilaku sesuai dengan persepsi
yang dimilikinya
Motivasi mempunyai arti dorongan, berasal dari bahasa latin “movere”, yang
berarti mendorong atau menggerakkan. Motivasi inilah yang mendorong
seseorang untuk berperilaku, beraktifitas dalam pencapaian tujuan. Motivasi
itu bersifat alami dan kebutuhan, motivasi itu timbul karena adanya kebutuhan
seseorang yang harus segera dipenuhi untuk segera mencapai tujuan. Motivasi
sebagai motor penggerak, maka bahan bakarnya adalah kebutuhan
Teori Sosial Kognitif
Asumsi dasar dari Social cognitive theory adalah perilaku terjadi karena proses
kognitif dan interaksinya dengan orang lain serta lingkungan disekitarnya
Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek:o Kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan saraf
o Pengalaman, yaitu berhubungan timbal balik antara organisme dengan
dunianyao Interaksi sosial, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya
dengan lingkungan sosialo Ekulibrasi, yaitu adanya kemampuan atau sistem mengatur dalam diri
organisme agar dia selalu mamu mempertahankan keseimbangan dan
penyesuaian diri terhadap lingkungannya
System yang mengatur dari dalam mempunyai dua faktor, yaitu skema dan
adaptasi
Skema berhubungan dengan pola tingkah laku yang teratur yang diperhatikan
oleh organisme yang merupakan akumulasi dari tingkah laku yang sederhana
hingga yang kompleks
Adaptasi adalah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan yang terdiri atas
proses asimilasi dan akomodasi
Ada beberapa konsep yang perlu dimengerti agar lebih mudah memahami teori
kogbitif
Intelegensi: suatu bentuk ekuilibriun kearah mana semua struktur yang
menghasilkan persepsi, kebiasaan dan mekanisme sensiomotpr diarahkan
Organisasi adalah tendensi yang umum untuk semua bentuk kehidupan guna
nmengintegrasikab struktur, baik yang psikis ataupun fisiologis dalam suatu
sistem yang lebih tinggi
Skema, suatu struktur mental seseorang dimana ia secara intelegtual
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya
Asimilasi, proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi,
konsep atau pengalaman baru kle dalam skema atau pola yang sudah ada
dalam pikirannya
Teori Perilaku Interpersonal
Triandis (1980) mengembangkan teori perilaku interpersonal. Teori ini
mengusulkan bahwa minat perilaku ditentukan oleh perasaan yang dimili
manusia terhadap perilaku, apa yang mereka pikirkan tentang yang seharusnya
dilakukan,dan konsekuensi ekpektasian dari perilaku kemudian akan
dipengaruhi oleh kebiasaandan juga kondisi pemfasilitasi
J.W dalam memahami konsep keperawatan, terkenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan JW ini didasari pada
unsur teori kemanusiaan. Teori JW ini memahami bahwa manusia memiliki
Empat cabang kebutuhan yang saling berhubungan, diantaranya :
Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan
Makan dan Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi
Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Funsional) yang meliputi Kebutuhan
Aktifitas dan Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas.
Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi
Kebutuhan untuk Berprestasi dan Berorganisasi
Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk
Pengembangan) yaitu Kebutuhan Aktualisasi Diri.
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, JW memahami bahwa manusian
adalah mahluk yang sempurna, yang memiliki berbagai macam ragam
perbedaan. Sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya
dalam keadaan sejahtera, baik fisik, mental dan spiritual. Karena sejahtera
merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa. Sehingga untuk
mencapai keadaan tersebut, keperawatan harus berperan aktif dalam upaya
meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati
berbagai penyakit dan upaya penyembuhannya, yang fokusnya terdapat pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
Teori Motivasi untuk Proteksi
Teori Motivasi Perlindungan mengusulkan bahwa kita melindungi diri kita
sendiri didasarkan pada empat faktor: keseriusan dengan peristiwa yang
mengancam, kemungkinan dirasakan kejadian, atau kerentanan, efektivitas
perilaku pencegahan yang disarankan, dan dirasakan self efficacy
Perlindungan motivasi berasal dari kedua penilaian ancaman dan penilaian
coping. Penilaian ancaman menilai keparahan situasi dan meneliti bagaimana
serius situasi ini. Penilaian mengatasi adalah bagaimana seseorang merespons
situasi. Penilaian mengatasi terdiri dari kedua keberhasilan dan efektivitas
diri. Keberhasilan adalah harapan individu yang melaksanakan rekomendasi
dapat menghapus ancaman tersebut. Self-efficacy adalah kepercayaan dalam
kemampuan seseorang untuk menjalankan program yang direkomendasikan
tindakan sukses
Pencegahan primer: mengambil tindakan untuk memerangi risiko
mengembangkan masalah kesehatan. (Misalnya, mengendalikan berat badan
untuk mencegah tekanan darah tinggi). Sekunder pencegahan: mengambil
langkah untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk. (Misalnya, mengingat
untuk mengambil obat setiap hari untuk mengontrol tekanan darah)
Mengatasi-Penilaian Proses
Penilaian mengatasi terdiri dari efektivitas tanggapan, self-efficacy, dan biaya
respon. Kemanjuran Respon adalah efektivitas dari perilaku yang dianjurkan
dalam menghilangkan atau mencegah bahaya yang mungkin. Self-efficacy
adalah keyakinan bahwa salah satu berhasil dapat menetapkan perilaku yang
direkomendasikan. Biaya respon adalah biaya yang berkaitan dengan perilaku
yang direkomendasikan. Jumlah mengatasi kemampuan yang satu pengalaman
adalah kombinasi khasiat respon dan efektivitas diri, minus biaya
respon. Proses penilaian koping berfokus pada respon adaptif dan kemampuan
seseorang untuk mengatasi dan menangkal ancaman tersebut. Penilaian
mengatasi adalah jumlah dari penilaian dari efektivitas tanggapan dan self-
efficacy, dikurangi fisik atau psikologis "biaya" mengadopsi respon pencegahan
yang direkomendasikan. Mengatasi Penilaian melibatkan penilaian individu
terhadap efektivitas respon perilaku yang direkomendasikan (yaitu dianggap
efektivitas tabir surya dalam mencegah penuaan dini) serta satu yang
dirasakan self-efficacy dalam melaksanakan tindakan yang
direkomendasikan. (Yaitu keyakinan bahwa seseorang dapat menggunakan
tabir surya secara konsisten).
Ancaman dan variabel penilaian mengatasi menggabungkan dengan cara yang
cukup mudah, meskipun penekanan relatif dapat bervariasi dari satu topik ke
topik dan dengan populasi target.
Dalam bukunya, "Stres, Penilaian, dan Coping," Richard Lazarus menyatakan
bahwa, "menyarankan studi untuk mengatasi bahwa gaya yang berbeda untuk
mengatasi terkait dengan hasil kesehatan tertentu; kontrol kemarahan,
misalnya, telah terlibat dalam hipertensi Tiga rute. melalui mana mengatasi
dapat mempengaruhi kesehatan meliputi frekuensi, intensitas, durasi, dan pola
reaksi stres neurokimia; menggunakan zat berbahaya atau melakukan kegiatan
yang menempatkan orang pada risiko, dan menghambat kesehatan adaptif /
penyakit yang berhubungan dengan perilaku"
Khasiat Respon
Kemanjuran Respon menyangkut keyakinan yang mengadopsi respons perilaku
tertentu akan efektif dalam mengurangi ancaman penyakit', dan self-efficacy
adalah keyakinan bahwa salah satu berhasil dapat melakukan respon
coping. [9] . Sejalan dengan cara tradisional untuk mengukur konsekuensi dari
perilaku, keberhasilan respon yang dioperasionalkan dengan menghubungkan
konsekuensi dengan perilaku yang dianjurkan serta apakah subjek dianggap
sebagai konsekuensi kemungkinan hasil dari perilaku yang dianjurkan
Kotter (1996) berpendapat bahwa proses perubahan dilakukan melalui
tahapan berikut:
1. Menentukan rasa urgensi, yaitu mengidentifikasi dan mempelajari
situasi internal dan eksternal yang dihadapi
2. Menciptakan koalisi pengerahan, membentuk kelompok kerja
sebagai tim.
3. Membangun visi dan strategi, yaitu menciptakan visi untuk
mengarahkan usaha perubahan dan mengembangkan strategi untuk mencapai
visi.
4. Mengkomunikasikan visi yang telah berubah. Agar dipahami dan
mendapatkan dukungan
5. Pemberdayaan aksi secara luas, yaitu struktur, sistem dan
mekanisme perlu diubah, disesuaikan dengan visi
6. Membangkitkan kemenangan jangka pendek, yaitu perlu segera
memberikan bukti keberhasilan dan kemenangan.
7. Mengkonsolidasikan keuntungan dan menghasilkan perubahan
lebih lanjut, dengan menggunakan peningkatan-peningkatan kredibilitas-
kredibilitas merubah semua sistem, struktur, dan kebijakan yang tidak sesuai
dengan perubahan
8. Menancapkan pendekatan baru ke dalam budaya, dengan
menciptakan kinerja lebih baik melalui pelayanan dan orientasi produktifitas
Pendekatan untuk Mengubah Perilaku
Dua cara pendekatan yang secara tradisional dilakukan oleh pemerintah
adalah :
(1) pendidikan kesehatan
(2) peraturan perundangan
Pendidikan kesehatan meliputi pemberian informasi secara sederhana tentang
risiko kesehatan, pemberian label pada makanan dan rokok
Peraturan perundangan walaupun kurang populer, apalagi dilakukan dengan
memberikan larangan yang ternyata efektif menurunkan kejadian cirrhosis
liver
Faktor Psikososial mempengaruhi Perilaku Kesehatan
Selain perilaku individu berpengaruh thd status kesehatan seseorang, banyak
faktor lain yg berpengaruh, spt lingk sosial, faktor demografi (ras, gender,
status perkawinan), dan yg paling penting sbg prediktor adalah status sosial
ekonomi (income, pendidikan, dan status pekerjaan)
Teori perilaku kesehatan meliputi the health belief model dan theory of self
efficacy atau locus of control, fokus pada sikap dan kepercayaan individual
sebagai penentu perilaku mereka
Perspektif lebih luas adalah the ecological model of health behavior, yg
memperhitungkan semua tingkatan pengaruh terhadap sikap dan kepercayaan
meliputi hubungan inter-personal, institutional, dan public policy
seperti Peraturan dan Undang-Undang
Program Intervensi Paling Efektif
Program intervensi kesehatan masyarakat yang paling efektif adalah
mempengaruhi kepercayaan masyarakat pd berbagai tingkatan dgn sasaran
menciptakan lingkungan sosial yang nyaman untuk berperilaku sehat
The San Francisco AIDS prevention program adalah contoh program yg
berhasil menurunkan scr signifikan penularan penyakit HIV, namun memang
diperlukan pemeliharaan dari sukses program ini untuk mencegah kambuhnya
lagi perilaku yang tidak sehat
Peningkatan public health advocacy disadari menjadi cara yg paling paling
efektif meningkatkan perilaku sehat dengan cara melibatkan seluruh
masyarakat dlm meningkatkan lingkungan sosial dan fisik yg kondusif untuk
berperilaku sehat
Kanker Sebagai Pembunuh Utama
Selasa 09 Des 2008 The World Health Organizaton (WHO) merilis
pernyataan bahwa kemungkinan kanker akan mengungguli penyakit
jantung sbg pembunuh utama manusia pada tahun 2010
Peningkatan jumlah perokok di negara sedang berkembang dipercayai
sebagai alasan utama pergeseran tersebut, terutama di China dan
India, tempat dimana 40% perokok dunia bertempat-tinggal
Semakin baiknya diagnosis penyakit kanker disertai trend turunnya
kejadian penyakit infeksi juga memberi kontribusi dari pergeseran
tersebut
Kanker dan Kematian
Penyakit yang didiagnosis sebagai kanker telah meningkat di seluruh
dunia, diperkirakan mencapai 12 juta tahun ini dengan angka
kematian diperkirakan mencapai 7 juta orang, bahkan kasus lebih
besar meningkat di China, Russia, dan India
Hal ini menyarankan bahwa kasus kanker baru akan dapat meningkat
menjadi 27 juta kasus kanker baru/tahun pada tahun 2030 dengan
jumlah kematian mencapai 17 juta orang
Diet Jelek dan Kurang Olah-Raga
Bentuk buah Pear lebih sehat ketimbang bentuk buah Apple
Obesitas
Kombinasi makan terlalu banyak dan kurang berolah raga menyebabkan
terjadinya obesitas (diukur dgn BMI)
Obesitas berkontribusi dalam berbagai penyakit seperti peny kardio-vaskuler,
diabetes, dan berbagai jenis kanker
Timbunan lemak di pinggul dan pantat (buah pear) lebih kurang berbahaya
bagi kesehatan dpd ditimbun di daerah tengah (buah apple)
Direkomendasikan untuk diet lebih banyak sayur, buah, padi2an, dan produk
susu rendah lemak, walau merubah hal ini sangatlah sulit, serta rajin berolah
raga scr teratur
Promoting Physical Activity
Olah raga melindungi serangan penyakit kardio-vaskuler, diabetes, dan
beberapa bentuk kanker, disamping membantu mengendalikan peningkatan
berat badan
Kebanyakan intervensi kes masy untuk meningkatkan kegiatan olah raga
adalah dgn mengaplikasikan the ecological model of behavior, menggunakan
cara inter-personal dan pesan di media massa untuk memotivasi masyarakat
berolah raga dan menghilangkan rintangan lingkungan yang dapat
menyembunyikan mereka
Kalau sulit merubah orang dewasa, maka difokuskan pada anak saja, jangan
banyak nonton tv dan reklame makanan snack yang tidak bergizi