12
TEORI PENDEKATAN SOSIAL DALAM KESEHATAN Ns Winarty, S.Kep Tujuan Mahasiswa dapat: o Menjelaskan Gaya hidup dan kesehatan o Menjelaskan Teori sosial dalam kesehatan Teori Perilaku Individu Teori Sosial Kognitif Teori perilaku interpersonal Teori motivasi untuk proteksi o Menjelaskan pendekatan untuk mengubah perilaku Pendahuluan Diakui secara luas bahwa ketidakseimbangan dalam masyarakat sebagai masalah utama perselisihan sosial yang mengenai sebuah aspek kehidupan sosial. Hal ini tidak mengurangi masalah dalam hal kesehatan negara dan bentuk-bentuk cara penggunaan pelayanan kesehatan Gaya Hidup Gaya hidup menurut Kotler (2002, p. 192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael (1984, p. 252), Gaya hidup adalah “A mode of living that is identified by how people spend their time (activities), what they consider important in their environment (interest), and what they think of themselves and the world around them (opinions)”. Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu. Kesehatan

Teori Pendekatan Sosial Dalam Kesehatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teori Pendekatan Sosial Dalam Kesehatan

TEORI PENDEKATAN SOSIAL DALAM KESEHATAN

Ns Winarty, S.Kep

Tujuan

         Mahasiswa dapat:o   Menjelaskan Gaya hidup dan kesehatan

o   Menjelaskan Teori sosial dalam kesehatan

  Teori Perilaku Individu

  Teori Sosial Kognitif

  Teori perilaku interpersonal

  Teori motivasi untuk proteksio   Menjelaskan pendekatan untuk mengubah perilaku

Pendahuluan

Diakui secara luas bahwa ketidakseimbangan dalam masyarakat sebagai

masalah utama perselisihan sosial yang mengenai sebuah aspek kehidupan

sosial. Hal ini tidak mengurangi masalah dalam hal kesehatan negara dan

bentuk-bentuk cara penggunaan pelayanan kesehatan

Gaya Hidup

         Gaya hidup menurut Kotler (2002, p. 192) adalah pola hidup seseorang di

dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup

menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan

lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam

beraksi dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael (1984, p. 252), Gaya hidup

adalah “A mode of living that is identified by how people spend their time

(activities), what they consider important in their environment (interest), and

what they think of themselves and the world around them (opinions)”.

         Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat

dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan

status sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai

sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola

perilaku tertentu.

Kesehatan

Page 2: Teori Pendekatan Sosial Dalam Kesehatan

         Sehat: sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi

juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik,

emosi, sosial dan spiritual

         Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan

yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas

dari penyakit atau kelemahan. Definisi WHO tentang sehat mempunyai

karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif

(Edelman dan Mandle. 1994):

1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.

2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal

dan eksternal

3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.

UU No.23, 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan

adalah keadaan sejahteradari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan

hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka

kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-

unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan

bagian integral kesehatan.

 pengertian yang paling luas, sehat merupakan suatu keadaan yang

dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan

lingkungan internal (psikologis, Intelektual, spiritual dan penyakit) dan

eksternal (Iingkungan fisik, social dan ekonomi) dalam mempertahankan

kesehatannya

Pola Hidup Kesehatan

         Pengertian pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan

faktor-faktor tertentu yang memengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan

olahraga.

         Selain itu, gaya hidup seseorang juga mempengaruhi tingkat kesehatannya.

Misalnya, seorang perokok atau sering minum-minuman keras, tentu saja itu

bukan pola hidup sehat.

Gaya Hidup Menentukan Kesehatan

         Merokok. ada 4000 macam racun yang terkandung dalam sebatang rokok.

Racun-racun yang utama adalah zat kimia, nikotin, tar, timah hitam, dan gas

karbonmonoksida.

Page 3: Teori Pendekatan Sosial Dalam Kesehatan

         Minum-minuman keras.o   Menurut WHO, mengonsumsi minuman keras dapat menimbulkan gangguan

kesehatan. Dampak negatif minuman beralkohol bahkan mengalahkan dampak

negatif narkoba (opium, kokain, dan lain-lain).  o   Dalam majalah Medicine Internasional, disebutkan segudang efek buruk

mengonsumsi minuman keras, berupa gangguan tenggorokan dari mulai

radang, pendarahan, hingga yang terburuk adalah kanker tenggorokan.o   Selain itu, minuman beralkohol juga mengakibatkan radang pankreas, wasir,

liver, gangguan pencernaan, gangguan pernafasan, serta berbagai penyakit

lain yang berujung pada kematian.

         Terlalu banyak mengkonsumsi obat kimiao   Sesungguhnya, obat bukanlah solusi untuk sehat. Obat kimia dalam resep

dokter maupun obat-obatan yang dijual bebas di warung sejatinya hanya

meredakan gejala, namun tidak mengobati penyakit.o   Jika dikonsumsi terus-menerus, obat-obatan kimia dalam jangka panjang akan

menimbulkan sejumlah efek samping seperti gangguan hati, ginjal, dan

jantung. Komplikasi berbagai penyakit ini dapat berujung pada kematian.

Teori Sosial dalam Kesehatan

         Teori Perilaku Individu

         Teori Sosial Kognitif

         Teori Perilaku Interpersonal

         Teori Motivasi untuk Proteksi

Teori Perilaku Individu

         Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan

reaksi, yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan

menghasilkan perilaku tertentu

         Perilaku individu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat adanya

rangsangan (stimulus) baik dari dalam dirinya sendiri (internal) maupun dari

luar individu (eksternal). Pada hakekatnya perilaku individumencakup perilaku

yang tampak (covert behaviour) dan perilaku yang tidak tampak (inert behavior

atau covert behavior). Perilaku yang tampak adalah perilaku yang dapat

diketahui oleh orang lain tanpa menggunakan alat sedangkan bantu,

sedangkan perilaku yang tidak tampak adalah perilaku yang hanya dapat

dimengerti dengan menggunakan alat atau metode tertentu, misalnya berpikir,

sedih, berkhayal, bermimpi, takut

Page 4: Teori Pendekatan Sosial Dalam Kesehatan

         Tiap individu adalah unik, dimana mengandung arti bahwa manusia yang satu

berbeda dengan manusia yang lain dan tidak ada dua manusia yang sama

persis di muka bumi ini, walaupun ia dilahirkan kembar. Manusia mempunyai

ciri-ciri, sifat, watak, tabiat, kepribadian, dan motivasi tersendiri yang

membedakannya dari manusia lainnya. Perbedaan pengalaman yang dialami

individu pada masa silam dan cita-citanya kelak dikemudian hari,

menentukan  perilaku individu di masa kini yang berbeda-beda pula

         Perilaku manusia terbentuk karena adanya kebutuhan.

         Menurut Maslow, manusia memiliki 5 kebutuhan dasar, yaitu: kebutuhan

fisiologis/ biologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan mencintai dan dicintai,

kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri

Faktor-faktor mempengaruhi Perilaku

Menurut Green (2000), perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu: faktor

predisposisi ( predisposing factor), faktor pemungkin (enabling factor), dan

faktor penguat (reinforcing factor) (Notoatmodjo, 2003;Green, 2000)

         Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensori

khususnya mata dan telinga terhadap obyek tertentu. Pengetahuan merupakan

domain yang sangat penting untuk terbetuknya perilaku terbuka (overt

behavior). Perilaku yang didasari pengetahuan umumnya bersifat langgeng

         Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek,

baik yang bersifat intern maupun ekstern sehingga manifestasinya tidak dapat

langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku

yang tertutup tersebut. Sikap secara realitas menunjukkan adanya kesesuaian

respon terhadapstimulus tertentu ( Sunaryo, 2004; Purwanto, 1999 )

         Tingkatan respon adalah menerima (receiving), merespon (responding),

enghargai (valuing), dan bertanggung jawab (responsible) (Sunaryo, 2004;

Purwanto, 1999 )

         Nilai-nilai. Nilai-nilai atau norma yang berlaku akan membentuk perilaku yang

sesuai dengan nilai-nilai atau norma yang telah melekat pada diri seseorang

( Green, 2000 )

         Kepercayaan. Seseorang yang mempunyai atau meyakini suatu

kepercayaan tertentu aka mempengaruhi perilakunya dalam menghadapi

suatu penyakit yang akan berpengaruh terhadap kesehatannya

Persepsi

         Persepsi merupakan proses yang menyatu dalam diri individu terhadap

stimulus yang diterimanya. Persepsi merupakan proses pengorganisasian,

Page 5: Teori Pendekatan Sosial Dalam Kesehatan

penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima oleh organisme atau

individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang

menyeluruh dalam diri individu. Oleh karena itu dalam penginderaan orang

akan mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan

mengaitkan dengan obyek. Persepsi pada individu akan menyadari tentang

keadaan sekitarnya dan juga keadaan dirinya. Orang yang mempunyai persepsi

yang baik tentang sesuatu cenderung akan berperilaku sesuai dengan persepsi

yang dimilikinya

         Motivasi mempunyai arti dorongan, berasal dari bahasa latin “movere”, yang

berarti mendorong atau menggerakkan. Motivasi inilah yang mendorong

seseorang untuk berperilaku, beraktifitas dalam pencapaian tujuan. Motivasi

itu bersifat alami dan kebutuhan, motivasi itu timbul karena adanya kebutuhan

seseorang yang harus segera dipenuhi untuk segera mencapai tujuan. Motivasi

sebagai motor penggerak, maka bahan bakarnya adalah kebutuhan

Teori Sosial Kognitif

         Asumsi dasar dari Social cognitive theory adalah perilaku terjadi karena proses

kognitif dan interaksinya dengan orang lain serta lingkungan disekitarnya

         Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek:o   Kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan saraf

o   Pengalaman, yaitu berhubungan timbal balik antara organisme dengan

dunianyao   Interaksi sosial, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya

dengan lingkungan sosialo   Ekulibrasi, yaitu adanya kemampuan atau sistem mengatur dalam diri

organisme agar dia selalu mamu mempertahankan keseimbangan dan

penyesuaian diri terhadap lingkungannya

         System yang mengatur dari dalam mempunyai dua faktor, yaitu skema dan

adaptasi

         Skema berhubungan dengan pola tingkah laku yang teratur yang diperhatikan

oleh organisme yang merupakan akumulasi dari tingkah laku yang sederhana

hingga yang kompleks

         Adaptasi adalah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan yang terdiri atas

proses asimilasi dan akomodasi

         Ada beberapa konsep yang perlu dimengerti agar lebih mudah memahami teori

kogbitif

Page 6: Teori Pendekatan Sosial Dalam Kesehatan

         Intelegensi: suatu bentuk ekuilibriun kearah mana semua struktur yang

menghasilkan persepsi, kebiasaan dan mekanisme sensiomotpr diarahkan

         Organisasi adalah tendensi yang umum untuk semua bentuk kehidupan guna

nmengintegrasikab struktur, baik yang psikis ataupun fisiologis dalam suatu

sistem yang lebih tinggi

         Skema, suatu struktur mental seseorang dimana ia secara intelegtual

beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya

         Asimilasi, proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi,

konsep atau pengalaman baru kle dalam skema atau pola yang sudah ada

dalam pikirannya

Teori Perilaku Interpersonal

         Triandis (1980) mengembangkan teori perilaku interpersonal. Teori ini

mengusulkan bahwa minat perilaku ditentukan oleh perasaan yang dimili

manusia terhadap perilaku, apa yang mereka pikirkan tentang yang seharusnya

dilakukan,dan konsekuensi ekpektasian dari perilaku kemudian akan

dipengaruhi oleh kebiasaandan juga kondisi pemfasilitasi

         J.W dalam memahami konsep keperawatan, terkenal dengan teori pengetahuan

manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan JW ini didasari pada

unsur teori kemanusiaan. Teori JW ini memahami bahwa manusia memiliki

Empat cabang kebutuhan yang saling berhubungan, diantaranya :

         Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan

Makan dan Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi

         Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Funsional) yang meliputi Kebutuhan

Aktifitas dan Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas.

         Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi

Kebutuhan untuk Berprestasi dan Berorganisasi

         Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk

Pengembangan) yaitu Kebutuhan Aktualisasi Diri.

         Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, JW memahami bahwa manusian

adalah mahluk yang sempurna, yang memiliki berbagai macam ragam

perbedaan. Sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya

dalam keadaan sejahtera, baik fisik, mental dan spiritual. Karena sejahtera

merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa. Sehingga untuk

mencapai keadaan tersebut, keperawatan harus berperan aktif dalam upaya

meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati

berbagai penyakit dan upaya penyembuhannya, yang fokusnya terdapat pada

peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit

Page 7: Teori Pendekatan Sosial Dalam Kesehatan

Teori Motivasi untuk Proteksi

         Teori Motivasi Perlindungan mengusulkan bahwa kita melindungi diri kita

sendiri didasarkan pada empat faktor: keseriusan dengan peristiwa yang

mengancam, kemungkinan dirasakan kejadian, atau kerentanan, efektivitas

perilaku pencegahan yang disarankan, dan dirasakan self efficacy

         Perlindungan motivasi berasal dari kedua penilaian ancaman dan penilaian

coping. Penilaian ancaman menilai keparahan situasi dan meneliti bagaimana

serius situasi ini. Penilaian mengatasi adalah bagaimana seseorang merespons

situasi. Penilaian mengatasi terdiri dari kedua keberhasilan dan efektivitas

diri. Keberhasilan adalah harapan individu yang melaksanakan rekomendasi

dapat menghapus ancaman tersebut. Self-efficacy adalah kepercayaan dalam

kemampuan seseorang untuk menjalankan program yang direkomendasikan

tindakan sukses

         Pencegahan primer: mengambil tindakan untuk memerangi risiko

mengembangkan masalah kesehatan. (Misalnya, mengendalikan berat badan

untuk mencegah tekanan darah tinggi). Sekunder pencegahan: mengambil

langkah untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk. (Misalnya, mengingat

untuk mengambil obat setiap hari untuk mengontrol tekanan darah)

Mengatasi-Penilaian Proses

         Penilaian mengatasi terdiri dari efektivitas tanggapan, self-efficacy, dan biaya

respon. Kemanjuran Respon adalah efektivitas dari perilaku yang dianjurkan

dalam menghilangkan atau mencegah bahaya yang mungkin. Self-efficacy

adalah keyakinan bahwa salah satu berhasil dapat menetapkan perilaku yang

direkomendasikan. Biaya respon adalah biaya yang berkaitan dengan perilaku

yang direkomendasikan. Jumlah mengatasi kemampuan yang satu pengalaman

adalah kombinasi khasiat respon dan efektivitas diri, minus biaya

respon. Proses penilaian koping berfokus pada respon adaptif dan kemampuan

seseorang untuk mengatasi dan menangkal ancaman tersebut. Penilaian

mengatasi adalah jumlah dari penilaian dari efektivitas tanggapan dan self-

efficacy, dikurangi fisik atau psikologis "biaya" mengadopsi respon pencegahan

yang direkomendasikan. Mengatasi Penilaian melibatkan penilaian individu

terhadap efektivitas respon perilaku yang direkomendasikan (yaitu dianggap

efektivitas tabir surya dalam mencegah penuaan dini) serta satu yang

dirasakan self-efficacy dalam melaksanakan tindakan yang

direkomendasikan. (Yaitu keyakinan bahwa seseorang dapat menggunakan

tabir surya secara konsisten).

Page 8: Teori Pendekatan Sosial Dalam Kesehatan

         Ancaman dan variabel penilaian mengatasi menggabungkan dengan cara yang

cukup mudah, meskipun penekanan relatif dapat bervariasi dari satu topik ke

topik dan dengan populasi target.

         Dalam bukunya, "Stres, Penilaian, dan Coping," Richard Lazarus menyatakan

bahwa, "menyarankan studi untuk mengatasi bahwa gaya yang berbeda untuk

mengatasi terkait dengan hasil kesehatan tertentu; kontrol kemarahan,

misalnya, telah terlibat dalam hipertensi Tiga rute. melalui mana mengatasi

dapat mempengaruhi kesehatan meliputi frekuensi, intensitas, durasi, dan pola

reaksi stres neurokimia; menggunakan zat berbahaya atau melakukan kegiatan

yang menempatkan orang pada risiko, dan menghambat kesehatan adaptif /

penyakit yang berhubungan dengan perilaku"

Khasiat Respon

         Kemanjuran Respon menyangkut keyakinan yang mengadopsi respons perilaku

tertentu akan efektif dalam mengurangi ancaman penyakit', dan self-efficacy

adalah keyakinan bahwa salah satu berhasil dapat melakukan respon

coping. [9] . Sejalan dengan cara tradisional untuk mengukur konsekuensi dari

perilaku, keberhasilan respon yang dioperasionalkan dengan menghubungkan

konsekuensi dengan perilaku yang dianjurkan serta apakah subjek dianggap

sebagai konsekuensi kemungkinan hasil dari perilaku yang dianjurkan

Kotter (1996) berpendapat bahwa proses perubahan dilakukan melalui

tahapan berikut:

1. Menentukan rasa urgensi, yaitu mengidentifikasi dan mempelajari

situasi internal dan eksternal yang dihadapi

2. Menciptakan koalisi pengerahan, membentuk kelompok kerja

sebagai tim.

3. Membangun visi dan strategi,  yaitu menciptakan visi untuk

mengarahkan usaha perubahan dan mengembangkan strategi untuk mencapai

visi.

4. Mengkomunikasikan visi yang telah berubah. Agar dipahami dan

mendapatkan dukungan

5. Pemberdayaan aksi secara luas, yaitu struktur, sistem dan

mekanisme perlu diubah, disesuaikan dengan visi

6. Membangkitkan kemenangan jangka pendek, yaitu perlu segera

memberikan bukti keberhasilan dan kemenangan.

7. Mengkonsolidasikan keuntungan dan menghasilkan perubahan

lebih lanjut, dengan menggunakan peningkatan-peningkatan kredibilitas-

Page 9: Teori Pendekatan Sosial Dalam Kesehatan

kredibilitas merubah semua sistem, struktur, dan kebijakan yang tidak sesuai

dengan perubahan

8. Menancapkan pendekatan baru ke dalam budaya, dengan

menciptakan kinerja lebih baik melalui pelayanan dan orientasi produktifitas

Pendekatan untuk Mengubah Perilaku

         Dua cara pendekatan yang secara tradisional dilakukan oleh pemerintah

adalah :

                                (1) pendidikan kesehatan

                                (2) peraturan perundangan

         Pendidikan kesehatan meliputi pemberian informasi secara sederhana tentang

risiko kesehatan, pemberian label pada makanan dan rokok

         Peraturan perundangan walaupun kurang populer, apalagi dilakukan dengan

memberikan larangan yang ternyata efektif menurunkan kejadian cirrhosis

liver

Faktor Psikososial mempengaruhi Perilaku Kesehatan

         Selain perilaku individu berpengaruh thd status kesehatan seseorang, banyak

faktor lain yg berpengaruh, spt lingk sosial, faktor demografi (ras, gender,

status perkawinan), dan yg paling penting sbg prediktor adalah status sosial

ekonomi (income, pendidikan, dan status pekerjaan)

         Teori perilaku kesehatan meliputi the health belief model dan theory of self

efficacy atau locus of control, fokus pada sikap dan kepercayaan individual

sebagai penentu perilaku mereka

         Perspektif lebih luas adalah the ecological model of health behavior, yg

memperhitungkan semua tingkatan pengaruh terhadap sikap dan kepercayaan

meliputi hubungan inter-personal, institutional, dan public policy

seperti Peraturan dan Undang-Undang

Program Intervensi Paling Efektif

         Program intervensi kesehatan masyarakat yang paling efektif adalah

mempengaruhi kepercayaan masyarakat pd berbagai tingkatan dgn sasaran

menciptakan lingkungan sosial yang nyaman untuk berperilaku sehat

         The San Francisco AIDS prevention program adalah contoh program yg

berhasil menurunkan scr signifikan penularan penyakit HIV, namun memang

diperlukan pemeliharaan dari sukses program ini untuk mencegah kambuhnya

lagi perilaku yang tidak sehat

         Peningkatan public health advocacy disadari menjadi cara yg paling paling

efektif meningkatkan perilaku sehat dengan cara melibatkan seluruh

Page 10: Teori Pendekatan Sosial Dalam Kesehatan

masyarakat dlm meningkatkan lingkungan sosial dan fisik yg kondusif untuk

berperilaku sehat

Kanker Sebagai Pembunuh Utama

         Selasa 09 Des 2008 The World Health Organizaton (WHO) merilis

pernyataan bahwa kemungkinan kanker akan mengungguli penyakit

jantung sbg pembunuh utama manusia pada tahun 2010

         Peningkatan jumlah perokok di negara sedang berkembang dipercayai

sebagai alasan utama pergeseran tersebut, terutama di China dan

India, tempat dimana 40% perokok dunia bertempat-tinggal

         Semakin baiknya diagnosis penyakit kanker disertai trend turunnya

kejadian penyakit infeksi juga memberi kontribusi dari pergeseran

tersebut

Kanker dan Kematian

         Penyakit yang didiagnosis sebagai kanker telah meningkat di seluruh

dunia, diperkirakan mencapai    12 juta tahun ini dengan angka

kematian diperkirakan mencapai 7 juta orang, bahkan kasus lebih

besar meningkat di China, Russia, dan India

         Hal ini menyarankan bahwa kasus kanker baru akan dapat meningkat

menjadi 27 juta kasus kanker baru/tahun pada tahun 2030 dengan

jumlah kematian mencapai 17 juta orang

Diet Jelek dan Kurang Olah-Raga

Bentuk buah Pear lebih sehat ketimbang bentuk buah Apple

Obesitas

         Kombinasi makan terlalu banyak dan kurang berolah raga menyebabkan

terjadinya obesitas (diukur dgn BMI)

         Obesitas berkontribusi dalam berbagai penyakit seperti peny kardio-vaskuler,

diabetes, dan berbagai jenis kanker

         Timbunan lemak di pinggul dan pantat (buah pear) lebih kurang berbahaya

bagi kesehatan dpd ditimbun di daerah tengah (buah apple)

         Direkomendasikan untuk diet lebih banyak sayur, buah, padi2an, dan produk

susu rendah lemak, walau merubah hal ini sangatlah sulit, serta rajin berolah

raga scr teratur

Promoting Physical Activity

         Olah raga melindungi serangan penyakit kardio-vaskuler, diabetes, dan

beberapa bentuk kanker, disamping membantu mengendalikan peningkatan

berat badan

Page 11: Teori Pendekatan Sosial Dalam Kesehatan

         Kebanyakan intervensi kes masy untuk meningkatkan kegiatan olah raga

adalah dgn mengaplikasikan the ecological model of behavior, menggunakan

cara inter-personal dan pesan di media massa untuk memotivasi masyarakat

berolah raga dan menghilangkan rintangan lingkungan yang dapat

menyembunyikan mereka

         Kalau sulit merubah orang dewasa, maka difokuskan pada anak saja, jangan

banyak nonton tv dan reklame makanan snack yang tidak bergizi