Teori Perilaku

  • Upload
    rivan90

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teori perilaku menurut Noto Atmodjo

Citation preview

2.7 PerilakuMenurut Notoatmodjo (2007), perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau secara tidak langsung.Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan dan aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri, antara lain perilaku dalam berbicara, berpakaian, berjalan dan sebagainya (Herijuliati dkk, 2002). Bahkan kegiatan internal (internal activity) seperti berpikir, persepsi, dan emosi juga merupakan perilaku manusia (Notoatmodjo, 2007).Perilaku manusia mencakup dua komponen, yaitu sikap atau mental dan tingkah laku (attitude). Sikap atau mental merupakan sesuatu yang melekat pada diri manusia. Mental diartikan sebagai reaksi manusia terhadap sesuatu keadaan atau peristiwa, sedangkan tingkah laku merupakan perbuatan tertentu dari manusia sebagai reaksi terhadap keadaan atau situasi yang dihadapi. Perbuatan tertentu ini dapat bersifat positif dapat pula negatif. Individu dalam menaggapi suatu peristiwa atau keadaan, selain dipengaruhi oleh situasi yang dihadapi, juga dipengaruhi oleh lingkungan ataupun kondisi pada saat itu (Herijuliati dkk, 2002).Dalam perkembangan perilaku terbagi menjadi dua masa yaitu masa kanak kanak dan masa remaja. Tiap individu mempunyai kebutuhan psikologis dan fisiologis spesifik, yang nantinya akan mempengaruhi mereka dalam menyerap informasi dan menerima pilihan perilaku yang berbeda beda. Tahap perkembangan individu ini perlu diperhatikan dan diformulasi secara tepat saat promosi kesehatan direncanakan bagi mereka (Herijuliati dkk, 2002).2.8 Perilaku SehatPerilaku sehat merujuk pada segala atribut pada individu yang meliputi keyakinan, harapan, motif, nilai, persepsi, dan elemen elemen kognitif; karakteristik personal, termasuk efektif dan keadaan emosional dan sifat masing masing individu, pola dan bentuk perilaku, tidakan dan kebiasaan yang berhubungan dengan pemeliharaan kesehatan, perbaikan kesehatan dan pemulihan kesehatan. Perilaku sehat dibagi menjadi tiga yaitu : 1). Preventive health behavior, adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh individu agar tetap sehat, untuk tujuan mencegah dan mendeteksi penyakit yang gejalanya tidak khas. 2). Illness behavior, adalah segala aktivitas yang dilakukan individu yang merasa dirinya sakit, untuk menegaskan status kesehatanya, dan untuk mencari pengobatan yang sesuai. 3). Sick role behavior, adalah segala aktivitas yang dilakukan individu yang sakit untuk tujuan menjadi sehat (Herijuliati dkk, 2002).2.9 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manusia dalam Bidang KesehatanAda dua faktor yang mempengaruhi manusia. Kedua faktor tersebut adalah faktor keturunan dan faktor lingkungan. Faktor keturunan merupakan bawaan dari seseorang yang melekat pada dirinya sebagai warisan dari orang tua, termasuk dalam faktor ini antara lain emosi, kemampuan sensasi, kemampuan berpikir atau kecerdasan (Herijuliati dkk, 2002).Adapun faktor lingkungan adalah lingkungan tempat seseorang berada dan tinggal, dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, lingkungan bermain dan lingkungan sekolah bagi anak usia sekolah serta lingkungan kerja bagi mereka yang telah bekerja (Herijuliati dkk, 2002).Kedua faktor ini saling mempengaruhi dalam perilaku individu. Kebiasaan baik yang ditanamkan dalam keluarga misalnya mencuci tangan sebelum makan, menggosok gigi pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur merupakan beberapa contoh yang dilakukan dalam lingkungan keluarga dan kebiasaan ini akan menjadi perilaku yang bersifat menetap pada anak (Herijuliati dkk, 2002).2.10 Perilaku Kesehatan GigiPerilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. (Notoatmodjo, 2007)Menurut Budiharto (2000), perilaku kesehatan terbentuk dari tiga faktor utama yaitu:a. Faktor predisposisi terdiri antara lain pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai nilai, umur, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi keluarga.b. Faktor pendukung terdiri antara lain lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya sarana dan prasarana kesehatan, serta ada atau tidak adanya program kesehatan.c. Faktor pendorong antara lain sikap dan perbuatan petugas kesehatan atau orang lain yang menjadi panutan.Perilaku kesehatan gigi meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan yang berkaitan dengan konsep sehat dan sakit gigi serta upaya pencegahannya. Dalam konsep ini yang dimaksud kesehatan gigi adalah gigi dan semua jaringan yang ada didalam mulut termasuk gusi. Pengetahuan yang rendah tentang kesehatan merupakan faktor predisposisi dari perilaku kesehatan yang mengarah kepada timbulnya sakit. Pengetahuan ini erat pula kaitanya dengan sikap seseorang tetang penyakit dan upaya pencegahannya. (Budiharto, 2000)Perilaku akan lebih mudah terbentuk dalam usia dini. Oleh sebab itu, kebiasaan menyikat gigi sebaiknya dimulai dari anak anak. (Natamiharja dkk, 2008) Keadaan ini menunjukan perlunya ditingkatkan program sikat gigi masal sesuai anjuran program disekolah dengan mempertimbangkan sarana dan media informasi pada usia dini. (Situmorang, 2008)2.11 Teori-Teori Motivasi Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan. (Uno, 2008)Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi. (Uno, 2008)Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran. (Uno, 2008)

2.11.1Teori Motivasi Abraham Maslow (1943-1970)Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting. (Uno, 2008)

Aktualisasi diriPenghargaanSosialKeamananFaali

Gambar 2.4 Hirarki Lima Kebutuhan Pokok menurut Abraham Maslow. Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya) Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya) Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan) Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya). (Uno, 2008)Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman. (Uno, 2008)2.11.2Teori Motivasi Herzberg (1966)Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya factor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik). (Uno, 2008)2.11.3 Teori Motivasi Douglas McGregorMengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negatif) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajera. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerjab. karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja. (Uno, 2008)Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y:a. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif. (Uno, 2008)2.11.4Teori Motivasi Vroom (1964)Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu: Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu). Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif. Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan. (Uno, 2008)2.11.5Achievement Theory (Teori Achievement) McClelland (1961)Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu: Need for achievement (kebutuhan akan prestasi) Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan social need-nya Maslow) Need for Power (dorongan untuk mengatur). (Uno, 2008)2.11.6Clayton Alderfer ErgClayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (existence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mengemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi. (Uno, 2008)