11
TEORI LEMPENG TEKTONIK ABSTRAK Teori tektonik lempeng merupakan teori yang sangat penting untuk dipelajari, karena teori ini mampu menjelaskan teka-teki geologi yang sebelumnya masih menjadi perdebatan dan belum terpecahkan. Teori ini menggabungkan berbagai ilmu dasar, sehingga menjadikannya masuk akal dan diterima sebagai teori dasar dalam memahami kedinamisasian bumi. Dengan kontribusi berbagai ilmu itu, teori tektonik lempeng mampu merekonstruksi Bumi mulai dari Bumi tebentuk sampai sekarang dan juga bisa memprediksi fenomena alam apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Objek dari teori ini adalah lempeng tektonik. Lempeng-lempeng ini bergerak menghasilkan gaya-gaya yang sangat besar yang mempengaruhi kehidupan manusia di dalamnya, seperti gempa bumi dan vulkanisme. Morfologi bumi sekarang ini merupakan hasil dari pergerakan dari lempeng-lempeng tektonik. Kata kunci: tektonik, lempeng, hotspot. PENDAHULUAN Berbagai fenomena alam yang terjadi di bumi membuat manusia melakukan berbagai penelitian untuk memahaminya. Hasil dari penelitian- penelitian itu adalah teori tektonik lempeng yang lahir pada tahun 1960-an. Pada tahun ini ilmu bumi berevolusi. Sejak saat itu, ilmuwan mulai memeriksa kebenaran dan terus memperbaharui teori ini. Lempeng tektonik bisa memberikan manfaat bagi manusia, bisa juga kerugian. Pergerakan lempeng tektonik bisa menimbulkan gempa dengan energi yang sangat besar yang

Teori Tektonik Lempeng

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teori Tektonik Lempeng

Citation preview

Page 1: Teori Tektonik Lempeng

TEORI LEMPENG TEKTONIK

ABSTRAK

Teori tektonik lempeng merupakan teori yang sangat penting untuk dipelajari, karena teori ini mampu menjelaskan teka-teki geologi yang sebelumnya masih menjadi perdebatan dan belum terpecahkan. Teori ini menggabungkan berbagai ilmu dasar, sehingga menjadikannya masuk akal dan diterima sebagai teori dasar dalam memahami kedinamisasian bumi. Dengan kontribusi berbagai ilmu itu, teori tektonik lempeng mampu merekonstruksi Bumi mulai dari Bumi tebentuk sampai sekarang dan juga bisa memprediksi fenomena alam apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

Objek dari teori ini adalah lempeng tektonik. Lempeng-lempeng ini bergerak menghasilkan gaya-gaya yang sangat besar yang mempengaruhi kehidupan manusia di dalamnya, seperti gempa bumi dan vulkanisme. Morfologi bumi sekarang ini merupakan hasil dari pergerakan dari lempeng-lempeng tektonik.

Kata kunci: tektonik, lempeng, hotspot.

PENDAHULUAN

Berbagai fenomena alam yang terjadi di

bumi membuat manusia melakukan berbagai

penelitian untuk memahaminya. Hasil dari

penelitian-penelitian itu adalah teori tektonik

lempeng yang lahir pada tahun 1960-an.

Pada tahun ini ilmu bumi berevolusi. Sejak

saat itu, ilmuwan mulai memeriksa

kebenaran dan terus memperbaharui teori

ini. Lempeng tektonik bisa memberikan

manfaat bagi manusia, bisa juga kerugian.

Pergerakan lempeng tektonik bisa

menimbulkan gempa dengan energi yang

sangat besar yang tidak bisa kita bayangkan

sebelumnya. Walaupun kita tidak mampu

mengontrol suatu pergerakan lempeng

tektonik, tapi kita mempunyai pengetahuan

untuk terus belajar tentang proses-proses

dan mekanisme seperti apa yang terjadi di

dalam bumi. Semakin kita mengetahui

lempeng tektonik, semakin kita dapat

menghargai kekuatan dan keindahan dari

bumi.

LATAR BELAKANG MASALAH

Pemahaman tentang Bumi sudah sepatutnya

kita ketahui, karena di planet inilah manusia

hidup dan tumbuh. Berbagai fenomena alam

seperti gempa, tsunami, dan gunung api

merupakan suatu kejadian yang sejak dahulu

terjadi sampai sekarang. Kejadian-kejadian

Page 2: Teori Tektonik Lempeng

tersebut bisa dijelaskan oleh teori tektonik

lempeng. Teori ini juga bisa menjelaskan

bagaimana permukaan Bumi dibangun oleh

lempeng-lempeng dan bagaimana proses-

proses yang menjadikan morfologi tersebut

dapat terbentuk.

Selanjutnya kita bisa memprediksi kejadian

geologi apa yang akan terjadi pada masa

yang akan datang untuk kepentingan

manusia, seperti mitigasi bencana, tata guna

lahan, dan masih banyak lagi. Betapa

pentingnya teori tektonik lempeng ini,

sehingga penulis merasa perlu untuk

mengkajinya lebih lanjut.

BODY TEXT

Teori Pengapungan Benua dan Perkembangan Teori Tektonik Lempeng

Sebelum teori tektonik lempeng lahir,

terlebih dahulu Alfred Wegener

mengemukakan teori pengapungan benua

pada tahun 1912. Teori pengapungan benua

menerangkan bahwa benua-benua yang ada

sekarang dulunya merupakan satu benua

yang bernama Pangea. Kemudian Pangea

pecah menjadi Laurasia dan Gondwana,

yang terus-menerus pecah menjadi benua-

benua yang kita kenal sekarang ini. Bukti-

bukti yang mendukung teori ini adalah

adanya kesamaan spesies fosil dan

kesamaan garis pantai di Amerika Selatan

dan Afrika, kemudian adannya deposit

batubara di Antartika yang dapat

menjelaskan bahwa dahulu Antartika pernah

berada dekat dengan ekuator karena

batubara mencirikan fosil tanaman tropis.

Tapi sayangnya, teori ini tidak diterima oleh

kebanyakan orang karena tidak bisa

menjelaskan gaya-gaya yang menggerakan

benua-benua yang besar dengan masa

batuan padat dan dengan jarak yang begitu

jauh. Alasan selanjutnya adalah benua

harusnya pecah berkeping-keping ketika

benua bergerak di atas lantai samudra.

Karena sebab itulah teori pengapungan

benua mulai dilupakan.

Gambar 1 – Perkembangan Pergerakan

Benua

Pada awal tahun 1950-an, banyak bukti yang

timbul yang membangkitkan kembali debat

tentang teori pengapungan benua yang

menjadi formulasi dari teori tektonik

Page 3: Teori Tektonik Lempeng

lempeng. Bukti yang pertama adalah fakta

bahwa dasar samudra itu tidak datar. Di

Atlantik Tengah terdapat pegunungan bawah

laut, dan umur batuan yang muda.

Bukti yang kedua adalah adanya

pengulangan pembalikan medan magnet

bumi pada masa lalu. Ilmuwan memakai

peralatan magnetis yang secara tidak sengaja

menemukan keganjilan variasi magnetik di

sepanjang dasar samudra. Variasi magnetik

ini terekam oleh batuan dasar samudra, yaitu

basalt. Basalt mengandung banyak unsur

besi yang merupakan unsur pembentuk

dasar samudra karena mengandung mineral

magnetit. Setelah diteliti lebih lanjut,

ternyata terdapat dua sifat magnetik batuan,

yaitu kutub normal dan kutub berlawanan.

Batuan dengan kutub normal membaca arah

kutub magnet bumi yang sama dengan saat

ini, yaitu jarum kompas utara mengarah ke

kutub utara bumi. Sedangkan batuan

dengan kutub berlawanan, membaca arah

kutub mineral yang berlawanan dengan

kutub magnet saat ini. Mekanisme

perekamannya adalah ketika magma keluar

di dasar laut dan mendingin, serbuk

magnetik yang ada pada batuan

mensejajarkan diri dengan arah magnet

bumi pada saat itu dan kemudian terkunci.

Gambar 2 – Pola Magnetik Bumi

Bukti selanjutnya adalah munculnya

hipotesa pergerakan dasar samudra dan

kaitannya dengan daur ulang kerak samudra.

Hipotesa ini didukung oleh beberapa alasan

yaitu batuan yang dekat Mid Oseanic Ridge

mempunyai umur muda, semakin jauh

semakin tua. Alasan kedua adalah batuan

paling muda itu mempunyai polaritas yang

sama dengan polaritas bumi saat ini dan

membentuk pola Zebracross lajur magnetik

yaitu antara batuan kutub normal dan kutub

berlawanan. Kesimpulannya adalah pada

saat bersamaan ketika dasar benua terbentuk

di Mid Oceanic Ridge, dasar benua yang tua

tertelan di palung samudra. Dengan begitu

hipotesa Expanded Earth yang menyatakan

bahwa bumi itu berkembang terbantahkan.

Jadi, ukuran bumi tidak bertambah, batuan

dasar samudra memiliki umur yang muda,

dan timbunan dasar sedimen sangat sedikit

di dasar samudra, karena adannya daur

ulang kerak bumi.

Page 4: Teori Tektonik Lempeng

Bukti yang keempat adalah lokasi kejadian

volkanik dan gempa-gempa di dunia yang

terkonsentrasi di sepanjang palung samudra

dan rangkaian pegunungan bawah laut.

Bagian Dalam Bumi

Bumi yang berdiameter 12750 km memiliki

interior dan komposisinya sendiri. Bagian

terluar bumi disebut kerak bumi. Bagian ini

bersifat padat dan getas. Ketebalannya

berkisar 5 km hingga 70 km. Berkomposisi

Si-Al Silika-Aluminium pada kerak benua,

dan Silika-Magnesium pada kerak

samudera. Umumnya kerak samudera lebih

tipis daripada kerak benua. Rata-rata tebal

kerak benua adalah 30 km, sedangkan kerak

samudra 5 km. Lapisan penyusun bumi di

bawah kerak bumi dikenal sebagai mantel

bumi. Bagian atas mantel yang paling dekat

dengan kerak bumi bersifat padat hingga

kedalaman sekitar 100 km dari permukaan,

kemudian bagian di bawahnya bersifat semi-

solid hingga kedalaman sekitar 350 km.

Bagian terdalam mantel bumi bersifat padat.

Mantel bumi ini berkomposisi Fe-Mg (Besi-

Magnesium). Ketebalan mantel seluruhnya

sekitar 2900 km.

Gambar 3- Bagian Dalam Bumi

Bagian inti bumi terbagi menjadi dua: yaitu

inti bagian luar dan inti bagian dalam. Inti

bagian luar bersifat cair dengan ketebalam

sekitar 2200 km. Sedangkan inti bagian

dalam bersifat padat dengan ketebalan

sekitar 1250 km hingga ke titik pusat bumi.

Inti bumi berkomposisi Besi-Nikel. Karena

bumi berputar pada porosnya, inti bumi

bagian luar juga berputar dan menghasilkan

medan magnetik bumi. Kerak bumi

ditambah mantel bagian atas yang bersifat

padat dan getas dikenal sebagai Litosfer.

Ketebalannya sekitar 100 km. Litosfer yang

terpecah-pecah dan dibatasi oleh divergen,

konvergen, atau transfoem inilah yang

menjadi definisi dari Lempeng Tektonik.

Sedangkan mantel yang bersifat semi-solid

disebut Astenosfer. Ketebalannya sekitar

250 km. Pada Teori Tektonik Lempeng,

litosfer ini mengapung, bergeser dan

bertumbukan satu sama lain di atas lapisan

astenosfer.

Page 5: Teori Tektonik Lempeng

Pergerakan Lempeng Tektonik

Ada beberapa pergerakan lempeng :

1. Divergen

Pergerakan lempeng yang saling menjauh

dan membentuk kerak bumi baru.

2. Konvergen

Pergerakan lempeng yang menunjam ke

bawah lempeng lainnya, menyebabkan

lempeng yang menunjam meleleh.

Berdasarkan jenis lempengnya, konvergen

dibagi tiga yaitu:

Samudra-Benua

Jenis konvergen ini akan membentuk

vulkanik yang aktif, seperti di Pegunungan

Andalas.

Samudra-Samudra

Jenis konvergen ini membentuk busur

kepulauan yang sejajar dengan palung.

Contohnya adalah Palung Mariana.

Benua-Benua

Pada jenis konvergen ini tidak ada lempeng

yang menunjam karena batuan benua yang

ringan, yang ada hanya lempeng akan

melipat dan akan membentuk pegunungan

atau dataran tinggi. Contohnya adalah

Pegunungan Himalaya dan dataran tinggi

Tibet.

3. TransformLempeng-lempeng bergesekan satu sama

lain secara horizontal dan kebanyakan

terjadi di dasar samudra.

4. Zona-Zona Perbatasan Lempeng

Interaksi lempeng tidak jelas dan juga

pertemuan-pertemuan lempeng tidak secara

jeals didefiniskan. Pada zona ini, struktur

geologi dan pola gempanya kompleks.

Gambar 4 – Batas lempeng

Hotspot

Mayoritas gempa bumi dan erupsi vulkanik

terjadi di dekat batas pertemuan lempeng,

tapi ada pengecualian, yaitu hotspot.

Hotspot adalah suatu kejadian dimana

magma keluar di tengah lempeng, seperti

yang terjadi di Kepulauan Hawai. Pulau-

pulau ini berasal dari aktivitas vulkanik

yang letaknya 3200 km dari perbatasan

lempeng yang terdekat. Aktivitas

vulkanisme ini aktif selama periode yang

sangat lama. Magma yang keluar akan

membentuk seamount, seamount ini terus

berkembang hingga muncul ke permukaan

dan membentuk pulau atau pegunungan

vulkanik. pualu-pulau yang sejalan dengan

Page 6: Teori Tektonik Lempeng

arah pergeseran lempeng. Pulau tersebut

akan terpotong karena seiring bergeraknya

lempeng samudra. Kemudian sumber

magma dan aktivitas pertumbuhan pun

terhenti. Selanjutnya, magma akan keluar di

lempeng samudera yang baru, sehingga

membentuk pulau dan pegunungan vulkanik

yang baru. Dan akan terus seperti itu hingga

menghasilkan jejak panjang dari seamount

dan pulau vulkanik sepanjang lantai

samudera.

Gambar 5 - Hotspot

Apa yang Menggerakkan Lempeng?

Kebanyakan ilmuwan setuju dengan teori

yang menyatakan bahwa aliran konveksi

pada astenosfer yang panas dan lunak yang

menyebabkan bergeraknya lempeng. Batuan

di bawah lempeng dipercaya bergerak

melingkar yang disebut aliran konveksi.

Aliran konveksi terjadi ketika air yang panas

naik ke permukaan, kemudian menyebar

hingga panasnya turun, dan karena panasnya

turun, maka bergerak lagi ke bawah,

kemudian memanas lagi, lalu naik lagi ke

permukaan. Konveksi terjadi karena ada

sumber panas. Sumber panas yang ada di

dalam bumi ada dua, yaitu uraian radio-aktif

dan sisa-sisa panas. Ketika inti sel dari

sebuah isotop kehilangan partikel-partikel,

maka akan terbentuk sebuah isotop baru.

Proses inilah yang menyebabkan keluarnya

energi dalam bentuk panas yang disebut

penguraian radioaktif. Panas yang dihasilkan

akan berpindah ke permukaan bumi dengan

lambat. Sumber panas yang kedua adalah

sisa-sisa panas, yaitu energi gravitasi yang

tertinggal pada waktu pembentukan bumi.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa

pembentukan relief yang ada dimuka bumi

dikontrol oleh subduksi, sehingga dijadikan

mekanisme yang lebih penting. Di

mekanisme ini, peran gravitasi lah yang

membantu saat meleburkan salah satu

lempeng yang menunjam. Gaya ini disebut

slab pull yang sampai saat dipertimbangkan

sebagai gaya yang menyebabkan lempeng

tektonik bergerak.

Page 7: Teori Tektonik Lempeng

DISKUSI

Teori tektonik lempeng merupakan teori

yang lahir dengan waktu dan proses yang

panjang dengan mengacu pada

perkembangan teknologi. Teori ini telah

banyak memecahkan berbagai fenomena

alam yang terjadi di Bumi.

Dengan menggabungkan berbagai keilmuan,

seperti fisika, kimia, biologi, geologi,

paleontologi, geokimia, dan geofisika,

menjadikan teori tektonik lempeng ini

masuk akal karena merujuk pada bukti-bukti

yang secara nyata bisa kita lihat. teori ini

dijadikan sebagai teori dasar oleh para

geolog dan ahli bumi lainnya. Tapi menurut

saya, teori ini masih belum sempurna karena

ada beberapa pertanyaan yang belum bisa

terjawab. Sudah jelas bahwa lempeng

tektonik sudah bergerak di masa lalu dan

terus bergerak sampai saat ini, akan tetapi

belum bisa menjelaskan rincian mengapa

dan bagaimana lempeng tektonik bergerak.

Perdebatan selanjutnya adalah bagaimana

mekanisme pertama terpecahnya litosfer,

apakah dengan mekanisme hotspot ataukah

divergen, ini masih menjadi misteri.

Kemudian teori ini hanya menjelaskan gaya-

gaya pada lempeng tektonik secara

horizontal. Padahal, tidak semua fenomena

geologi terjadi secara horizontal. Ini

merupakan tantangan bagi kita untuk

melakukan berbagai penelitian yang akan

menyempurnakan teori tektonik lempeng

ini.

KESIMPULAN

Teori Tektonik Lempeng adalah teori yang

dikembangkan dari teori pengapungan benua

untuk memberikan penjelasan terhadap

bukti-bukti pergerakan skala besar yang

dialami oleh lempeng tektonik. Teori ini

sebagai suatu landasan teori yang dapat

menambah pengetahuan mengenai

perkembangan bumi dari masa ke masa.

Aktivitas lempeng tektonik sangat erat

kaitannya dengan fenomena alam yang

terjadi. Karena dengan berbagai banyak

bukti yang nampak sebagai hasil dari suatu

proses di dalam bumi. Hasil kerja keras para

ilmuwan terdahlu bisa memberikan manfaat

yang besar kepada kita. Dengan teori ini,

kita bisa memprediksi fenomena apa yang

akan terjadi meskipun tidak pasti mengenai

detail kapan dan dimana suatu fenomena

alam itu akan terjadi. Kita dapat

memanfaatkan prediksi itu sebagai suatu

upaya untuk dapat meminimalisir dampak

yang akan terjadi dalam bentuk mitigasi

bencana.

Page 8: Teori Tektonik Lempeng

Referensi

Kious, W. Jacquelyne, dan Tilling, Robert I.

2008. USGS This Dynamic Earth: The Story

of Plate Tectonics. Washington: U.S.

Government Printing Office.