22
TERAPI BERMAIN BOLA BOWLING DIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SALATIGA RUANG ANGGREK Disusun Oleh : 1. Mayang Permata C (S.12 025) 2. Rafika Sari (S.12 032)

TERAPI BERMAIN BOWLING BOLA refisi 1.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TERAPI BERMAIN BOWLING BOLA refisi 1.doc

TERAPI BERMAIN BOLA BOWLING

DIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SALATIGA

RUANG ANGGREK

Disusun Oleh :

1. Mayang Permata C (S.12 025)

2. Rafika Sari (S.12 032)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: TERAPI BERMAIN BOWLING BOLA refisi 1.doc

TERAPI BERMAIN BOWLING BOLADI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHA KOTA SALATIGA

DIRUANG ANGGREK

Mata Ajar : PKK ANAK

Pokok bahasan : Keperawatan

Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain

Sasaran : Anak Anak preschool(3-5 tahun) di Ruang Anggrek

Hari / tanggal : Rabu, 27 Mei 2015

Waktu : 10.00-10.35 WIB ( 35 Menit )

Tempat : Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga (Anggrek)

A. Latar Belakang

Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang menimbulkan traumatik ,

khususnya pada anak yaitu ketakutan dan stress hospitalisasi. Stress ini

disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan orang tua,

kehilangan kontrol dan akibat tindakan invasif yaitu nyeri. Akibatnya akan

menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan, menangis, teriak dan

menolak tindakan keperawatan yang diberikan.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimalkan pengaruh

hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain.Bermain

adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kepuasan.

Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak,

meskipun hal tersebut tidak menghasilkan komoditas tertentu.

Tujuan dari terapi bermain yaitu merangsang perkembangan anak

sensorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri dan bermain secara

optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktifitas

bermain ini tetap perlu dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi anak. Contoh

terapi bermain untuk anak toodler adalah bermain bowling bola.

Page 3: TERAPI BERMAIN BOWLING BOLA refisi 1.doc

Bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara

optimal. Anak bebas mengekspresikan perasaan takut, cemas, gembira, atau

perasaan lainnya sehingga hal tersebut memberikan kebebasan bermain untuk

anak sehingga orang tua dapat mengetahui suasana hati si anak. Oleh karena

itu dalam memilih alat bermain hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin

dan usia anak.

Ketika masa anak sudah memasuki masa toodler anak selalu

membutuhkan kesenangan pada dirinya dan anak membutuhkan suatu

permainan. Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi

perkembangan anak. Sekarang banyak dijual macam-macam alat permainan.,

jika orang tua tidak selektif kurang memahami fungsinya maka permainan

yang dibelinya tidak akan berfungsi efektif. Alat permainan hendaknya

disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak, sehingga dapat merangsang

perkembangan anak dengan optimal. Dalam kondisi sakit pun aktivitas

bermain tetap perlu dilaksanakan namun harus disesuaikan dengan kondisi

anak. Ruangan yang digunakan adalah ruang anggrek Rumah Sakit Umum

Daerah salatiga di tempat anak tersebut di rawat. Dimana di ruang tersebut

terdapat alat-alat bermain yang disesuaikan dengan usia anak.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti program bermain diharapkan anak dapat bersosialisasi

dan dapat mengekspresikan perasaannya selama di rawat di rumah sakit,

untuk melanjutkan tumbuh kembang anak dan meminimalkan hospitalisasi

pada anak.

2. Tujuan Khusus

Untuk melatih ketrampilan kognitif dan afektif, anak bebas

mengekspresikan perasaanya, orang tua dapat mengetahui situasi hati

anak, memahami kemampuan diri, kelemahan dan tingkah laku terhadap

Page 4: TERAPI BERMAIN BOWLING BOLA refisi 1.doc

orang lain, merupakan alat komunikasi terutama bagi anak yang belum

dapat mengatakan secara verbal

C. Sasaran

1. Peserta anak-anak preschool (3-5 tahun) yang di rawat di Ruang

Anggrek

2. Jumlah peserta 2 orang

3. Anak yang kooperatif

D. Jenis Permainan

Bowling

E. Metode

-Demonstrasi

F. Media

- Botol aqua

- Bola

G. SETTING TEMPAT

Page 5: TERAPI BERMAIN BOWLING BOLA refisi 1.doc

Keterangan :

= peserta

= moderator

= fasilitator

= orang tua

= Pembimbing CI

= pembimbing akademik

H. WAKTU PELAKSANAAN

1. Hari/ tanggal : Rabu, 20 Mei 2015

2. Waktu : Pukul 10.00 -10.35 WIB (35 menit)

3. Tempat : Ruang Anggrek RSUD Kota Salatiga

I. Pengorganisasian Kelompok

Terapi Bermain

Leader : Rafika Sari

Tugas : Memimpin jalannya program terapi

Fasilitator dan notulen : Mayang Permata C

Tugas :Mendampingi dan mengarahkan saat anak terapi

Page 6: TERAPI BERMAIN BOWLING BOLA refisi 1.doc

J. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Keterangan Waktu Metode

1. Persiapan a.   Menyiapkan pasien.

b.   Menyiapkan alat-alat.

c.   Menyiapkan keluarga

Pembukaan acara oleh moderator

1. Membuka kegiatan dengan

mengucapkan salam

2. Memperkenalkan diri

3. Kontrak waktu

4. Menjelaskan tujuan dari terapi

bermain

5 menit

5 menit Menjawab salam, Memperkenalkan diri

2. Proses 1. Menjelaskan cara

pelaksanaan terapi bermain

bowling pada anak

2. Mendemonstrasikan cara

pelaksanaan terapi bermain

bowling bola pada anak

3. Memulai permainan

bermain bowling bola.

20 Menit Memperhatikan

3. Penutup 1. Evaluasi

2. Menyimpulkan materi

3. Tanya jawab

4. Salam penutup

10 menit Pasien dan keluarga bertanya

Menjawab salam

Page 7: TERAPI BERMAIN BOWLING BOLA refisi 1.doc

K. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. Anak hadir di ruang Anggrek minimal 2 orang

b. Penyelenggara terapi bermain di lakukan di Ruang Anggrek di

RSUD Kota Salatiga

c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya

d. Leader mengarahkan jalannya terapi bermain

e. Fasilitator membatu mengarahkan bagaimana cara bermain bola

bowling.

2. Evaluasi proses

a. Anak antusias dalam kegiatan bermain bola bowling.

b. Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir.

c. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas bermain bola bowling.

d. Leader mengarahkan jalannya terapi bermain

e. Fasilitator membatu mengarahkan bagaimana cara bermain bola

bowling.

3. Evaluasi hasil

a. Anak terlihat senang dan gembira.

b. Kecemasan berkurang.

c. Bermain bowling bola sesuai dengan contoh.

d. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.

e. Mampu meningkatkan konsentrasi pada anak

Page 8: TERAPI BERMAIN BOWLING BOLA refisi 1.doc

L. DAFTAR HADIR

Terlampir

M. EVALUASI YANG SUDAH DILAKUKAN

Terlampir

Page 9: TERAPI BERMAIN BOWLING BOLA refisi 1.doc

DAFTAR HADIR

No Nama anak/ Orang Tua Tanda Tangan

1

2

Page 10: TERAPI BERMAIN BOWLING BOLA refisi 1.doc

EVALUASI YANG SUDAH DILAKUKAN

No Nama Anak Evaluasi yang sudah dilakukan

1.

2.

Page 11: TERAPI BERMAIN BOWLING BOLA refisi 1.doc

LAMPIRAN MATERI

MATERI

TERAPI BERMAIN

A. Definisi Bermain

Bermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela

untuk memperoleh kepuasan. Bermain dapat menstimulasi pertumbuhan

dan perkembangan anak, merupakan cerminan fisik, intelektual, emosional,

dan sosial. Sehingga bermain merupakan media yang baik untuk belajar

karena anak-anak akan berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan

lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat dilakukannya. ( Erlita,

2006 )

B. Keuntungan Bermain

Keuntungan yang di dapat dari bermain :

a. Anak belajar mengontrol diri

b. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang,

otot dan organ-organ

c. Aktifitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan

d. Meningkatnya daya kreatifitas

e. Merupakan cara mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan

keduddukan

f. Kesempatan bergaul dengan anak lainnya

g. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan

h. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya

Page 12: TERAPI BERMAIN BOWLING BOLA refisi 1.doc

C. Macam Bermain

1. Bermain aktif, pada permainan ini anak dapatberperan secara aktif,

kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri.

Bermain aktif meliputi :

a. Bermain mengamati / menyelidiki (Exploratory Plan) perhatian

pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan

tersebut, memperhatikan, mengocok –ocok apakah ada bunti,

mencium, meraba, enekan dan kadang-kadang berusaha

membongkar.

b. Bermain konstruksi (Construction Play). Pada anak umur 3 tahun

dapat menyusun balok menjadi rumah-rumahan

c. Bermain drama ( Dramatic Play) misal bermain sandiwara boneka,

main rumah-rumahan dengan temannnya

d. Bermain fisik, misal : bermain bola, bermain tali dan lain-lain

2. Bermain pasif, pada permainan ini anak bermain pasif antara lain

dengan melihat dan mendengar. Permainan cocok apabila anak sudah

lelah bermain aktif dan membutruhkan sesuatu untuk mengatasi

kebosanan dan keletihan. Contohnya : melihat gambar di buku / di

majalah, mendengar cerita atau musik dan menonton televisi. Dalam

kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam

bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti :

a. Kesehatan anak menurun

b. Tidak ada variasi dari alat permainan

c. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya

d. Tidak mempunyai teman bermain

Page 13: TERAPI BERMAIN BOWLING BOLA refisi 1.doc

D. Alat Permainan Edukatif (APE)

Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat

mengoptimalkan perkembangan anak

E. Hal – hal yang harus diperhatikan waktu bermain

1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.

2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.

3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat

pada keterampilan yang lebih majemuk.

4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin  bermain.

5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit

F. Bentuk – bentuk permainan

1. Usia 0 – 12 bulan

Tujuannya adalah :

a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya

mengisap, menggenggam.

b. Melatih kerjasama mata dan tangan.

c. Melatih kerjasama mata dan telinga.

d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.

e. Melatih mengenal sumber asal suara.

f. Melatih kepekaan perabaan.

g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.

Alat permainan yang dianjurkan :

a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.

a. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.

b. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.

c. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.

d. Alat permainan berupa selimut dan boneka.

1. Usia 13 – 24 bulan

Tujuannya adalah :

a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.

Page 14: TERAPI BERMAIN BOWLING BOLA refisi 1.doc

a. Memperkenalkan sumber suara.

b. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.

c. Melatih imajinasinya.

d. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam

bentuk kegiatan yang menarik

Alat permainan yang dianjurkan:

a. Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.

a. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.

b. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir

yang tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom,

air), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku bergambar,

kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.

2. Usia 25 – 36  bulan

Tujuannya adalah ;

a. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.

b. Mengembangkan keterampilan berbahasa.

c. Melatih motorik halus dan kasar.

d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal

dan membedakan warna).

e. Melatih kerjasama mata dan tangan.

f. Melatih daya imajinansi.

g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.

Alat permainan yang dianjurkan :

a. Alat-alat untuk menggambar.

b. Lilin yang dapat dibentuk

c. Pasel (puzzel) sederhana.

d. Manik-manik ukuran besar.

e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.

f. Bola.

3. Usia 32 – 72 bulan

Tujuannya adalah  :

a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.

Page 15: TERAPI BERMAIN BOWLING BOLA refisi 1.doc

a. Mengembangkan kemampuan berbahasa.

b. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah,

mengurangi.

c. Merangsang daya imajinansi dengan berbagai cara bermain pura-pura

(sandiwara).

d. Membedakan benda dengan permukaan.

e. Menumbuhkan sportivitas.

f. Mengembangkan kepercayaan diri.

g. Mengembangkan kreativitas.

h. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).

i. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan

kasar.

j. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar

rumahnya.

k. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal :

pengertian mengenai terapung dan tenggelam.

l. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.

Alat permainan yang dianjurkan :

a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-

anak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air,

dll.

a. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar

rumah.

G. Alat permainan yang dianjurkan

1. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-

anak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air,

dll.

2. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar

rumah.

Page 16: TERAPI BERMAIN BOWLING BOLA refisi 1.doc

H. PERMAINAN BOLA BOWLING

1. Pada permainan ini kami menggunakan :

a) 2 Bola plastik

b) Botol

c) air

2. Cara bermain :

a) Isi botol dengan air seperlunya

b) Beri tanda pada area bermain

c) Minta anak untuk berdiri dibelakang garis yang sudah disediakan

d) Anak mengambil bola dan menggulingkannya ke botol yang terisi air

hingga botol tersebut jatuh.

e) Jika ada anak yang dapat menjatuhkan semua botol dan dia berhasil

dalam permainan ini

2. Teknik permainan bola bowling ini adalah :

Menggelindingkan

Gerakan ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan lengan dan

tangan serta memerlukan beberapa unsur gerak, misalnya ayunan

lengan dengan gerakan jari-jari yang harus melepaskan benda yang

yang di pegang pada saat yang tepat. Keotomatisan gerakan

melenggelindingkan akan terbentuk pada anak sehingga dapat

meningkatkan koordinasi gerak yang baik dengan gerakan bahu,

togok dan kaki.

3. Evaluasi dalam pelaksanaan bola bowling

Dalam terapi bermain yang dilakukan diharapkan anak lebih kooperatif

dan tingkat kognitifnya lebih berkembang.

Page 17: TERAPI BERMAIN BOWLING BOLA refisi 1.doc

DAFTAR PUSTAKA

Erlita, dr. (2006). Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak. Terdapat pada : http://info. balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 04 Mei 2015

Foster and Humsberger, 2005, Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders Company, Philadelpia USA

Markum, dkk.2010.Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, EGC : Jakarta

Soetjiningsih, 2005,Tumbuh Kembang Anak, EGC : Jakarta

Wong, Donna. 2008. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik Edisi 4. EGC : Jakarta www.Pediatrik.com Selasa 04 Mei 2015. Jam 15.25