Terapi Cairan Pada Anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

x

Citation preview

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    1/26

    Oleh

    HASRI SALWAN

    PALEMBANG 2010

    Milik PribadiTIDAK UNTUK DIPUBLIKASIKAN

    18 Mei 2007

    REVISI 1 Januari 2010

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    2/26

    2

    1.Susunan cairan intraseluler dan ekstraseluler yang utama (mEq/l)Na+ K+ Ca+ Glc Cl- bnat Lain-lain

    Plasma Ektrasel 142 4-5 2,4-5 90 103 28 Mg 3, Prot 16, As Org 6, HPO4 2, SO4 1

    Plasma Intrasel 10 140 0,0 10-20 kg = 1000 ml + (BB-10kg) x 50 ml/kgBB/hr atau + 2 ml/kgBB/jam48 ml/kgBB/hari x (BB-10kg) + 960 ml>20 kg = 1500 ml + (BB-20kg) x 20 ml/kgBB/hr atau + 1 ml/kgBB/jam24 ml/kgBB/hari x (BB-20kg) + 1440 ml

    Nb: Sebelah kiri menurut Ament ME, 1993. Makin besar anak maka kebutuhan cairannya makin relatif lebih kecil .100 ml/kgBB/hari

    = 100/96 tetes/kgBB/menit 1 tetes/kgBB/menit . BB yang disesuaikan dengan kebutuhan cairan dapat juga diterapkan pada

    kebutuhan cairan lainnya, misalnya syok. Anak dengan BB 30 kg dianggap BB nya 17 kg akan membutuhan 17 x 20 ml / secepatnya.

    8.Jenis cairan IVFD dapat dibagi menjadi: kristaloid (isotonik: RL, NaCl 0,9%, efektif mengisi ruangintertitiel, tetapi hanya sebentar di ruang intravaskuler) dan koloid (contoh: albumin 5%, fresh frozen

    plasma, hetastarch, dextran 40, dextran 70, lebih bertahan lama di ruang intravaskuler)

    9. Adanya hiperpireksia, tachypneu menyebabkan peningkatan kebutuhan cairan. Demam tinggi: +12% setiapkenaikan 1

    oC, hiperventilasi: + 20-40%, keringat berlebih: + 10-20%, hipermetabolik: + 25-75%, terapi sinar

    pada bayi: + 25%. Dan lain-lain.

    Yangmenjadi pertimbangan pemberian jumlah dan jenis cairan:

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    3/26

    3

    KATION ORGAN ANIONCAIRANNa+ K+ Ca+ Dex Glc Cl- Lact Aset bnat

    Keterangan tambahan osm

    Plasma Ektrasel 142 4-5 2,4-5 90 103 28 Mg3,Prot16,As Org6,HPO42,SO41 2825

    Plasma Intrasel 10 140 0,0

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    4/26

    4

    KATION ORGAN ANIONCAIRAN

    Na+ K+ Ca+ Dex Glc Cl- Lact Aset bnatKeterangan tambahan Osm

    Plasma Ektrasel 142 4-5 2,4-5 90 103 28 Mg3,Prot16,As Org6,HPO42,SO41 2825

    Plasma Intrasel 10 140 0,0

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    5/26

    5

    Contoh Kasus 2: Anak 30 kg: jenis dan jumlah cairan maintenance ?

    Jumlah cairan perhari: 1700 ml/hari = 17 tetes makro/menit

    Jenis cairan: Kebutuhan Na 3-4 mEq/kgBB = 90-120 mEq, K 1-2,5 mEq/kgBB = 30-75 mEqJenis

    cairan yang tepat adalah Na 90-120 mEq dan K 30-75 mEq dalam 1700 ml D5% atau 10% ATAU Na

    52,9-70,5 mEq/liter, K 17,6-44,1 mEq/liter

    Cairan didapat dari D5% atau 10% 500ml + NaCl 15% 10,4-13,8 ml + KCl 7,46% 8,8-22 ml Cairan

    yang sesuai adalah cairan D5% atau 10% 500ml 2:1 + KCl 7,46% 8,8-22 ml atau KAEN 3A + KCl

    7,46% 3,8-7,5 ml atau KAEN 3B + NaCl 15% 1,1-8 mlyang paling sesuai adalah KAEN 3B (jikabatas bawah kebutuhan Na 2,5 mEq/kgBB maka KAEN 3 B tidak perlu lagi ditambah NaCl 15%)

    Contoh Kasus 3: Anak 10 kg: jenis dan jumlah cairan maintenancelihat tabel 2

    Tabel 2 memperlihatkan hubungan antara berat badan dengan jumlah kebutuhan cairan serta

    kebutuhan natrium dan kalium.

    Tabel 2. DAFTAR PERKIRAAN PEMAKAIAN JENIS CAIRAN MAINTENANCEBERDASARKAN BERAT BADAN

    3:1 =KAEN IB

    2:1 KAEN 3A KAEN 3B1:12A

    BKg

    umlahCairan

    (ml) Na K Na K Na K Na K Na KKebutuhan 3-4 1-2,5 3-4 1-2,5 3-4 1-2,5 3-4 1-2,5 3-4 1-2,5

    3 300 11,59-12 3-7,5

    4 400 15,4

    12-16 4-10

    10 1000 38,5 51,3 60 10 50 20

    30-40 10-25 30-40 10-25 30-40 10-25 30-40 10-25

    15 1250 48,125 64,125 75 12,5 62,5 25

    45-60 15-37,5 45-60 15-37,5 45-60 15-37,5 45-60 15-37,5

    16 1300 50,05 66,69 78 13 65 26

    48-64 16-40 48-64 16-40 48-64 16-40 48-64 16-40

    17 1350 51,975 69,255 81 13,5 67,5 27

    51-68 17-42,5 51-68 17-42,5 51-68 17-42,5 51-68 17-42,5

    18 1400 53,9 71,82 84 14 70 28

    54-72 18-45 54-72 18-45 54-72 18-45 54-72 18-45

    19 1450 55,825 74,385 87 14,5 72,5 2957-76 19-47,5 57-76 19-47,5 57-76 19-47,5 57-76 19-47,5

    20 1500 57,75 76,95 90 15 75 30 115,5

    60-80 20-50 60-80 20-50 60-80 20-50 60-80 20-50 60-80

    24 1580 60,8 81 94,8 79 31,6 121,3

    72-96 24-60 72-96 24-60 72-96 24-60 72-96 24-60 72-96 24-60

    25 1600 61,6 82,08 96 16 80 32 123,2

    75-100 25-62,5 75-100 25-62,5 75-100 25-62,5 75-100 25-62,5 75-100 25-62,5

    30 1700 65,45 87,47 114 17 85 34 130,9

    90-120 30-75 90-120 30-75 90-120 30-75 90-120 30-75 90-120 30-75

    35 1800 69,3 92,3 108 18 90 36 138,6

    105-140 35-87,5 105-140 35-87,5 105-140 35-87,5 105-140 5-87,5 105-140 35-87,5

    40 1900 73,5 97,47

    114 19 95 38 146,3

    120-160 40-100 120-160 40-100 120-160 40-100 120-160 40-100 120-160 40-100

    Dws 1500-2500 58-96 77-128 90-150 15-25 75-125 30-50

    116-193170 40-140 170 40-140 170 40-140 170 40-140

    170 40-140

    Keterangan tabel 2 dan 3

    Sesuai kebutuhan Na 3 4 mEq/Kg,

    Batas bawah kebutuhan Na 2,5 mEq/LKebutuhan 2,5 4 mEq/Kg,

    Batas bawah kebutuhan Na 2 mEq/LKebutuhan 2 4 mEq/Kg,

    51,97 Batas atas/bawah kebuthan Na 3 4 mEq/Kg,

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    6/26

    6

    Kebutuhan tersebut di atas hanya mempertimbangkan kebutuhan cairan dan 2 Eletrolit utama

    yakni Na dan K. Kebutuhan Na dan K harus dicukupi karena pergantiannya setiap hari meliputi1/50-1/100 dari jumlah total. Berlainan dengan Ca, Mg, dan P yang hanya 1/1000- 1/2000.

    Kebutuhan kalori berdasarkan cairan tersebut tidakmencukupi. Kebutuhan kalori cukup jikamemakai D29,41% (osmolaritas 1635, tidak dapat diberikan melalui vena). Kemampuan venaperifer menerima beban osmotic hanya sebesar 2 sampai 3 kali beban osmotic normal. Pada

    nutrisi parenteral, kebutuhan kalori juga harus didapat dari pemberian lemak dan protein, dan jikaberlangsung lama elektrolit lainnya (Ca, Mg, P, dll) juga diberikan.Nb: 1 ml KCl 7,46% = 1

    mEq/L, 1 ml KCl 10% = 1,33 mEq/L, 10 ml D10% = 1 gram dekstrose = 3,4 kalori

    Kesimpulan (JENIS dan JUMLAH CAIRAN MAINTENANCE menurut kebutuhan peroral):- Pada anak dibawah 17 kg (3 kg - bisa sampai 20 kg)diberikan cairan 3:1 (D5 atau 10% NS) atau

    KAEN 1B. Kekurangan K dapat diberikan dengan penambahan 5 mEq perkolf (5 ml KCl 7,46% atau

    3,7 ml KCl 10%) yang memberikan K sebanyak 3 mEq/L pada anak 3 kg dan 10 mEq pada anak 10

    kg. Pada anak 10-20 kg dapat ditambahkan 10 mEq perkolf (10 ml KCl 7,46% atau 7,5 ml KCl 10%)

    yang memberikan K sebanyak 21 mEq/L pada anak 11 kg dan 30 mEq/L pada anak 20 kg.

    - Pada anak diatas 17 kg diberikan cairan 2:1 (D5 atau 10% 1/3 NS) (dari 18 kg bisa sampai40 kg)atau KAEN 3B (dari 17 kg bisa sampai35 kg). Kekurangan K cairan 2:1 dapat diberikan KCl 10mEq perkolf (10ml KCl 7,46% atau 7,5 ml KCl 10%) yang memberikan K sebanyak 28 mEq/L pada

    anak 18 kg, 34 mEq anak 30 kg, dan 38 mEq/L anak 40 kg.- KAEN 3A diberikan pada anak 24 kg ke atas. KAEN 3A diberikan pada maintenance anak diare

    dengan gagal URO yang mungkin menimbulkan dehidrasi ringan-sedang (perhari membutuhkan cairan

    200 ml/kgBB), dimana kebutuhan cairan menjadi 2 x lipat [2xBB(kg) tetes/menit], tetapi pada kasus

    hipokalemia maka KAEN 3B lebih sesuai kebutuhan.

    - Pada anak dengan BB 35 kg atau lebih, jenis cairan dapat diberikan sesuai orang dewasa yakni 2A(perbandingan D5% atau 10% dengan NaCl 15% = 1:1) + KCl 7,46% 10 ml.

    - Pada penderita kurang gizi (KEP) terjadi perubahan keseimbangan ion Na dan K, dimana sebagian ionNa bergeser ke intraseluler dan ion K ke ektraseluler. Kebutuhan K menjadi lebih tinggi yakni 2,5

    mEq/kgBB/hari dan kebutuhan Na menjadi lebih rendah yakni 2,5 mEq/kgBB/hari.

    - Pada neonatus dapat digunakan cairan 4 : 1, untuk bayi berat dibawah 2000 gram mengunakan D7,5%,untuk bayi dengan berat 2000 gram keatas mengunakan D10%. Pada bayi yang belum dapat minum

    ditambahkan Calsium- PRAKTISNYA: Jenis cairan yang dipakai : Neonatus memakai 4:1, anak dengan berat badan

    sampai 20 kg mengunakan D5/10% 3: 1 (1/4NS) + KCl 5-10 mEq/kolf atau KAEN 1B + KCl 5-10mEq/kolf, anak diatas 20 kg mengunakan D5/10% 2: 1 (1/3NS) + KCl 10 mEq/kolf atau KAEN3A atau KAEN 3B, anak di atas 35 kg dapat disamakan seperti orang dewasa. Pada keadaan

    dehidrasi (misalnya diare), setelah resusitasi (misalnya setelah operasi), atau ada ancamankekurangan cairan plasma (misalnya DBD) maka cairan dengan kandungan Na yang tinggi(terutama RL) dapat digunakan.

    Pada penyakit-penyakit tertentu dimana pemberian cairan maintenance mengakibatkan beban volume

    (dekompensasi kordis, BP, bronkiolitis,dan lain-lain) dan tekanan intrakranial meningkat (ensefalitis,

    meningitis) maka jumlah cairan yang diberikan sebanyak maintenance. Nb: pada kasus ensefalitis dan

    meningitis, karena anak sebelumnya sudah mengalami low intake maka pemberian cairan dapat diberikan

    penuh. Pada keadaan overweight maka yang dipakai berat badan ideal, malnutrisi: berat badan faktual, adaudem : berat badan ideal.

    Pada kasus intake ketat cairan (3/4 maintenace) pertimbangkan intake ketat Natrium.Pada decompkordis kebutuhan Na 0,5 gram/hari (8,5 mEq), ginjal dengan overload cairan Na 0,5-1 gram/hari (8,5-17

    mEq). Jumlah cairan yang digunakan pada kelainan ginjal umumnya berdasarkan jumlah IWL dan jumlah

    urin yang ditampung sebelumnya (biasanya perhari).

    Tabel 3 memperlihatkan jumlah kebutuhan cairan maintenance dengan jumlah kebutuhan Na dan K

    yang masih tetap sesuai kebutuhan (untuk Na 3-4 mEq/kgBB dan K 1-1,5 mEq/kgBB)

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    7/26

    7

    Tabel 3. DAFTAR PERKIRAAN JUMLAH CAIRAN MAINTENANCE BERDASARKAN BERAT BADAN

    3:1 = KAEN IB 2:1 KAEN 3A KAEN 3B 1:1, 2ABBKg

    JumlahCairan (ml)

    Na K Na K Na K Na K Na K

    Kebutuhan 3-4 1-2,5 3-4 1-2,5 3-4 1-2,5 3-4 1-2,5 3-4 1-2,5

    3 225 8,6 11,5 2,3 11,3 4,5

    9-12 3-7,5 9-12 3-7,5 9-12 3-7,5 9-12 3-7,5 9-12 3-7,5

    10 750 28,9 38,5 45 7,5 37,5 15

    30-40 10-25 30-40 10-25 30-40 10-25 30-40 10-25

    14 900 34,7 46,2 54 9 45 18 69,3

    42-56 14-35 42-56 14-35 42-56 14-35 42-56 14-35 42-56 14-35

    16 975 37,5 50 58,5 9,8 48,8 19,5

    48-64 16-40 48-64 16-40 48-64 16-40 48-64 16-40 48-64 16-40

    17 1013 39 59,4 60,8 10,1 50,6 20,3

    51-68 17-42,5 51-68 17-42,5 51-68 17-42,5 51-68 17-42,5 51-68 17-42,5

    18 1050 44,2 53,9 63 10,5 52,5 21

    54-72 18-45 54-72 18-45 54-72 18-45 54-72 18-45 54-72 18-45

    19 1088 41,9 55,8 65,3 10,9 54,4 21,8 83,8

    57-76 19-47,5 57-76 19-47,5 57-76 19-47,5 57-76 19-47,5 57-76 19-47,5

    20 1125 43,3 57,7 67,5 11,3 56,3 22,5 86,6

    60-80 20-50 60-80 20-50 60-80 20-50 60-80 20-50 60-80

    23 1170 45 60 70,2 11,7 58,5 23,4 90,1

    69-92 23-57,5 69-92 23-57,5 69-92 23-57,5 69-92 23-57,5 69-92 23-57,5

    25 1200 46,2 61,6 72 12 60 24 92,4

    75-100 25-62,5 75-100 25-62,5 75-100 25-62,5 75-100 25-62,5 75-100 25-62,530 1275 49,1 65,6 85,5 63,8 25,5 98,2

    90-120 30-75 90-120 30-75 90-120 30-75 90-120 30-75 90-120 30-75

    35 1350 69,2 81 67,5 104

    105-140 35-87,5 105-140 35-87,5 105-140 35-87,5 105-140 35-87,5 105-140 35-87,5

    40 1425 85,5 28,5 109,7

    120-160 40-100 120-160 40-100 120-160 40-100 120-160 40-100 120-160 40-100

    JENIS CAIRAN PADA KASUS GASTROENTERITISPada kasus GEH, penting mendahulukan peroral dibandingkan parenteral. Tabel 4 memperlihatkan komposisi

    cairan tubuh yang jika kehilangan melalui muntah atau BAB dapat digantikan dengan cairan yang sesuai.

    Tabel 4. Komposisi Caitan Tubuh dan Jenis Cairan yang Setara

    KATION ORGAN ANIONNa+ K+ Ca+ Dex Glc Cl- Lact Aset bnat

    Osm

    Cairan Lambung pH r ndah 10-30 5 - 40 80-150 0

    Cairan Lambung pH tinggi 70-140 5 - 40 55 95 5 - 20

    Empedu 131-164 2,6-12 89-117 40

    Diare Kolera / nonkolera 101/56 27/25 92/55 32/14

    D5% 10:4 51,3 10,7 50 62 402

    Renalyte / Pedialyte 75/45 20/20 -/25 20/- 65/35 Citrat 10/30

    Oralit lama/baru(kf) 90/75 20/20 20/13,5 80/65 30/- - / Citrat 10 311/245

    Darrow 122 35 104 53 314

    DG aa 61 17,5 25 52 26 320

    D10% 10:4:7 65,3 10,7 100 62 14 706,5

    D5% 10:4:7KAEN 3A 65,3 10,7 50 62 14 428,5

    RL otsuka 130 4 3 109 28 273

    RD 5% 147 4 4,4 50 156 586Ringer Otsuka 147 4 4,5 156 310

    KAEN 3A 60 10 27 50 20 290

    KAEN 3B 50 20 27 50 20 290

    KAEN MG3 50 20 100 50 20 695

    3A 106 16,7 51 55 305

    2A=AA / D5% 1:1 77 25/50 77 293/432

    D5% 4:1 KAEN 4A 30,7 50 30,7 339

    D5% 3:1 KAEN 1B 38,5 50 38,5 355

    D5% 2:1 51,3 50 51,3 380

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    8/26

    8

    1. Kasus muntah : Pada kasus dengan muntah asam (pH rendah)Peroral: cairan rumah tangga. IVFD: D5% 4:1

    (+ KCl 7,46% 5-10ml perkolf), KAEN 4A (+ KCl 7,46% 5-10ml perkolf), D5% 3:1 (+ KCl 7,46%

    5-10ml perkolf), KAEN 1B (+ KCl 7,46% 5-10ml perkolf).

    Pada kasus dengan muntah tidak berbau asam, atau yang bercampur empedu (pH tinggi)Peroral: Renalite, Oralit. IVFD: D5% 10:4:7 , KAEN 3A, KAEN 3B.

    Pada kasus yang meragukan: D5% 10:4. Pada kasus dengan mekanisme muntah lengkap(nausea/preejeksi, retching, dan ekspulsi = muntah pH tinggi)

    Pada kasus muntah yang perlu diperhatikan:

    1.Jika banyak kehilangan Kalium menyebabkan hipokalemia, kehilangan HCl menyebabkan metabolicalkalosis, dan kehilangan air dan Natrium menyebabkan dehidrasi.

    2.Pada dehidrasi: pada keadaan- muntah dengan pH tinggi atau muntah hijau, jenis dan jumlah cairan disesuaikan dengan SP Diare

    derajat dehidrasi ringan-sedang dan dehidrasi berat.

    - muntah dengan pH rendah (keadaan asam) dapat diberikan cairan yang tidak mengandungbikarbonat/laktat/asetat, Yakni NaCl 0,9%

    3.Untuk mencegah dehidrasi, jenis dan jumlah cairan yang dipakai diperhitungkan dengan jenis danjumlah cairan maintenance dan pengganti muntah (jumlah cairan sesuai dengan derajat dehidrasi

    yang akan muncul). Lihat contoh kasus pada halaman 8- Muntah dengan pH tinggi atau muntah hijau digunakan oralit (peroral), KAEN 3A atau KAEN 3B(parenteral-Pemakaian KAEN 3B tetesan cepat dapat mengakibatkan hiperkalemia)

    - Muntah dengan pH rendah digunakani cairan rumah tangga (peroral), ataupun KAEN 1B danKAEN 4A yang ditambahkan KCl 7,46% 5-10 ml perkolf (KAEN 1B dapat dipakai pada semua

    tingkat umur/berat badan)4. Koreksi yang paling tepatadalah berdasarkan pemeriksaan analisis gas darah, serum Na dan K

    Tabel 5 dan 6 memperlihatkan jenis dan jumlah cairan yang dapat digunakan pada kasus

    muntah-muntah sehingga dehidrasi dapat dicegah.

    2. Kasus diare:

    Pada kasus tanpa dehidrasibaik disertai muntah maupun tidak: cairan rumah tangga, pedialyte,oralit/renalyte yang disertai banyak minum. IVFD (pada kasus diare dengan gagal upaya rehidrasioralyang diperkirakan dapat menyebabkan dehidrasi): [D5% 10:4:7, KAEN 3A dengan tetesan 2x BB(kg)/menit (200ml/kgBB/hari) jika diperkirakan menyebabkan dehidrasi ringan-sedang dalam 24

    jam mendatang dan 2,5x BB(kg)/menit (250ml/kgBB/hari) jika diperkirakan akan menyebabkan

    dehidrasi berat], KAEN 3B (kasus hipokalemia).Pada anak di atas 10 kg, jumlah cairan yang

    dipakai disesuaikan dengan kelipatan maintenance atau kehilangan cairan sesuai berat badan (lihat

    table 9).Apabila K diberikan dengan kecepatan sebanding Na akan menyebabkan hiperkalemia.

    Pemberian jumlah tetesan KAEN 3B seharusnya tidak melebihi tetesan 2x BB (kg) tetes/menit.

    Pada kasus dehidrasi ringan sedang: oralit/renalyte, IVFD (kasus gagal URO): RL Pada kasus dehidrasi berat: IVFD: RL Pada kasus sudah ter-rehidrasi(pernah mengalami dehidrasi): oralit/renalyte yang disertai banyak

    minum. IVFD: D5% 10:4:7 , KAEN 3A, KAEN 3B (jika hipokalemia).

    Tabel 7 dan 8 memperlihatkan jenis dan jumlah cairan yang dapat digunakan pada kasus

    diare sehingga terjadinya dehidrasi dapat dicegah.

    Walaupun pada kedua tabel tersebut KAEN 3B lebih banyak sesuai dengan komposisi cairan

    yang hilang, tetapiKAEN 3A lebih baik dipakai dibandingkan dengan KAEN 3B.

    Nb: Renalyte dan oralit lebih ditujukan untuk rehidrasi, pedialyte untuk mencegah dehidrasi

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    9/26

    9

    Contoh Kasus: Anak 10 kg, muntah2 (pH rendah) 2 x dalam10 jam (@ 10ml/kgbb/kali), tidak mau minum,jumlah kebutuhan dan jenis cairan ?. Perkiraan muntah dalam 24 jam mendatang adalah 5 x (@ 10 ml/kg/kali)

    Jawab:jumlah dan jenis cairan maintenance 1000 ml dengan Na 30-40 mEq dan K 10-25 mEq. DitambahkanCWL 500 ml (10 ml/kg x 10 kg x 5) dengan Na 5-15 mEq dan K 2,5-20 mEq. Sehingga jumlah total cairanyang diperlukan 1500 ml dengan Na 35-55 mEq dan K 12,5-45 mEq. Perliter Na 23,3-36,7 meq/l dan K 8,3-30 meq/lsesuai dengan cairan KAEN 4A atau 1B + KCl 7,46% 5-10 ml/kolf diberikan 15 tetes/menit.

    Tabel 5. Perkiraan Kebutuhan dan Jenis Cairan pada Keadaan Muntah Berdasarkan Frekuensi MuntahJumlah muntah dengan pH rendah Jumlah muntah dengan pH tinggi/bercampur empedu

    BB(kg)

    Jumlah

    Cairan(ml)

    5 kali

    @ 10 ml/kali

    Jumlah

    airan(ml)

    10 kali

    @ 10 ml/kali

    Jumlah

    airan(ml)

    5 kali

    @ 10 ml/kali

    Jumlah

    airan(ml)

    10 kali

    @ 10 ml/kali

    Na (mEq/l) K(mEq/l) Na(mEq/l) K (mEq/l) Na (mEq/l) K (mEq/l) Na (mEq/l) K (mEq/l)

    3 300 9-12 3-7,5 300 9-12 3-7,5 300 9-12 3-7,5 300 9-12 3-7,5

    150 1,5-4,5 0,75-6 300 3-9 1,5-12 150 10,5-21 0,75-6 300 21-42 1,5-12

    450 10,5-16,5 3,75-17,5 600 12-21 4,5-19,5 450 19,5-33 3,75-13,5 600 30-54 4,5-19,5

    perliter 23,3-36,7 8,3-30 perliter 20-35 7,5-32,5 perliter 43,3-73,3 8,3-30 perliter 50-90 7,5-32,5

    cairan KAEN 4A/1B+KCl cairan KAEN 4A/1B + KCl cairan KAEN 3A/3B cairan KAEN 3A/3B

    10 1000 30-40 10-25 1000 30-40 10-25 1000 30-40 10-25 1000 30-40 10-25

    500 5-15 2,5-20 1000 10-30 5-40 500 35-70 2,5-20 1000 70-140 5-40

    1500 35-45 12,5-45 2000 40-70 15-65 1500 65-110 12,5-45 2000 100-180 15-65

    perliter 23,3-36,7 8,3-30 perliter 20-35 7,5-32,5 perliter 43,3-73,3 8,3-30 perliter 50-90 7,5-32,5

    cairan KAEN 4A/1B+KCl cairan KAEN 4A/1B+KCl cairan KAEN 3A/3B cairan KAEN 3A/3B

    15 1250 45-60 15-45 1250 45-60 15-45 1250 45-60 15-45 1250 45-60 15-45

    750 7,5-22,5 3,75-37,5 1500 15-45 7,5-75 750 52.5-105 3,75-37,5 1500 105-210 7,5-75

    2000 52,5-88,5 18,75-82,5 2750 60-105 22,5-120 2000 97,5-165 18,75-82,5 2750 150-270 22,5-120

    26,5-44,3 9,75-41,3 21,8-38,2 11,3-43,6 48,8-82,5 9,75-41,3 54,5-98,2 11,3-43,6

    cairan KAEN 4A/1B+KCl cairan KAEN 4A/1B+KCl cairan KAEN 3A/3B cairan KAEN 3A

    20 1500 60-80 20-50 1500 60-80 20-50 1500 60-80 20-50 1500 60-80 20-50

    1000 10-30 5-40 2000 20-60 10-80 1000 70-140 5-40 2000 140-280 10-80

    2500 70-110 25-90 3500 80-140 30-130 2500 130-220 25-90 3500 200-360 30-180

    perliter 28-44 10-36 perliter 22,8-40 0,95-3,7 perliter 52-88 10-36 perliter 57-102 0,95-3,7

    cairan KAEN 4A/1B+KCl cairan KAEN 4A/1B+KCl cairan KAEN 3A/3B cairan KAEN 3A

    30 1700 90-120 30-75 1700 90-120 30-75 1700 90-120 30-75 1700 90-120 30-75

    1500 15-45 7,5-60 3000 30-90 15-120 1500 105-210 7,5-60 3000 210-420 15-120

    3200 105-165 37,5-135 4700 120-210 45-195 3200 195-330 37,5-135 4700 300-540 45-195

    perliter 32,8-51,6 10,5-42,5 perliter 25,5-44,6 14-60,9 perliter 60,9-103 10,5-42,2 perliter 63,8-114 1460,9

    cairan KAEN (4A/1B+KCl), 3B cairan KAEN 4A/1B+KCl cairan KAEN 3A cairan KAEN 3A

    Tabel 6. Perkiraan Kebutuhan dan Jenis Cairan pada Keadaan Muntah Berdasarkan Cairan MaintenanceJumlah muntah dengan pH rendah Jumlah muntah dengan pH tinggi/bercampur empedu

    BB

    (kg)Jumlah

    Cairan(ml)2 kali Maintenance

    Jumlah

    airan(ml)2,5 kali Maintenance

    Jumlah

    airan(ml)2 kali Maintenance

    Jumlah

    airan(ml)2,5 kali Maintenance

    Na (mEq/l) K (mEq/l) Na (mEq/l) K (mEq/l) Na (mEq/l) K (mEq/l) Na (mEq/l) K (mEq/l)

    10 1000 30-40 10-25 1000 30-40 10-25 1000 30-40 10-25 1000 30-40 10-25

    1000 10-30 5-40 1500 15-45 7,5-60 1000 70-140 5-40 1500 105-210 7,5-60

    2000 40-70 15--65 2500 45-95 17,5-85 2000 100-180 15--65 2500 135-250 17,5-85

    perliter 20-35 7,5-32,5 perliter 18-38 7-34 perliter 50-90 7,5-32,5 perliter 54-100 7-34

    cairan KAEN 4A/1B+KCl cairan KAEN 4A/1B+KCl cairan KAEN 3A/3B cairan KAEN 3A/3B

    15 1250 45-60 15-45 1250 45-60 15-45 1250 45-60 15-45 1250 45-60 15-45

    1250 12,5-37,5 6,25-50 1875 18,8-56,4 9,475 1250 87,5-175 6,25-50 1875 131,3-262,5 9,475

    2500 57,5-97,5 21,3-95 3125 63,8-116,4 24,4-120 2500 132,5-235 21,3-95 3125 176-323 24,4-120

    perliter 23-39 8,5-38 perliter 20,437,2 7,8-38,4 perliter 53-94 8,5-38 perliter 56,3-103,4 7,8-38,4

    cairan KAEN 4A/1B+KCl cairan KAEN 4A/1B+KCl cairan KAEN 3A cairan KAEN 3A

    20 1500 60-80 20-50 1500 60-80 20-50 1500 60-80 20-50 1500 60-80 20-50

    1500 15-45 7,5-60 2250 22,5-67,5 11,3-90 1500 105-210 7,5-60 2250 158-315 11,3-90

    3000 75-125 27,5-110 3750 82,5-147,5 31,3-140 3000 165-290 27,5-110 3750 218-395 31,3-140

    perliter 25-41,7 9,2-36,7 perliter 22-39,3 8,337,3 perliter 55-96,7 9,2-36,7 perliter 58-105 8,337,3

    cairan KAEN 4A/1B+KCl cairan KAEN 4A/1B+KCl cairan KAEN 3A cairan KAEN 3A

    30 1700 90-120 30-75 1700 90-120 30-75 1700 90-120 30-75 1700 90-120 30-75

    1700 17-51 8,5-68 2550 25,5-76,5 12,8-102 1700 119-238 8,5-68 2550 179-357 12,8-102

    3400 107-171 38,5-143 4250 115,5-196,5 42,8-177 3400 209-358 38,5-143 4250 269-477 42,8-177

    perliter 31,5-50,3 11,3-42,1 perliter 27,2-46,2 10,1-41,6 perliter 61,2-105,3 11,3-42,1 perliter 63,3-112 10,1-41,6

    cairan KAEN (4A/1B+KCl), 3B cairan KAEN 4A/1B+KCl cairan KAEN 3A cairan KAEN 3A

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    10/26

    10

    Tabel 7. Perkiraan Kebutuhan dan Jenis Cairan pada Keadaan Diare Berdasarkan Frekuensi BABJumlah Diare Non Kolera Jumlah Diare Kolera

    BB(kg)

    JumlahCairan

    (ml)

    5 kali

    @ 10 ml/kali

    JumlahCairan

    (ml)

    10 kali

    @ 10 ml/kali

    JumlahCairan

    (ml)

    5 kali

    @ 10 ml/kali

    JumlahCairan

    (ml)

    10 kali

    @ 10 ml/kali

    Na (mEq/l) K (mEq/l) Na (mEq/l) K (mEq/l) Na (mEq/l) K (mEq/l) Na (mEq/l) K (mEq/l)

    3 300 9-12 3-7,5 300 9-12 3-7,5 300 9-12 3-7,5 300 9-12 3-7,5

    150 8,4 3,75 300 16,8 7,5 150 15 4 300 30 8

    450 17,4-20,4 6,75-11,3 600 25,8-28,8 10,5-15 450 24-27 7-11,5 600 39-42 11-15,5

    Perliter 38,7-45,3 15-25 Perliter 43-48 17,5-25 Perliter 53,3-60 15,5-25,5 Perliter 65-70 18,3-25,8

    Jeniscairan

    KAEN 1B+KCl 10 Meq

    Jeniscairan

    KAEN 1B+KCl 10 Meq

    Jeniscairan

    KAEN 3A/3BJeniscairan

    KAEN 3A

    10 1000 30-40 10-25 1000 30-40 10-25 1000 30-40 10-25 1000 30-40 10-25

    500 28 12,5 1000 56 25 500 50,5 13,5 1000 101 27

    1500 58-68 22,5-37,5 2000 86-96 35-50 1500 80,5-90,5 23,5-38,5 2000 131-141 37-52

    Perliter 38,7-45,3 15-25 Perliter 43-48 17,5-25 Perliter 53,7-60,3 15,7-25,7 Perliter 65,5-70,5 18,5-26

    Jeniscairan

    KAEN 1B+KCl 105 Meq

    Jeniscairan

    KAEN 3BJeniscairan

    KAEN 3A/3BJeniscairan

    KAEN 3A

    15 1250 45-60 15-45 1250 45-60 15-45 1250 45-60 15-45 1250 45-60 15-45

    750 42 18,8 1500 84 37,5 750 75,8 20,3 1500 151,5 40,5

    2000 87-102 33,8-63,8 2750 129-144 52,5-82,5 2000 120,8-135,8 35,3-65,3 2750 196,5-201,5 55,5-85,5

    Perliter 43,5-51 16,9-31,9 Perliter 46,9-52,4 19,1-30 Perliter 60,4-67,9 17,7-32,7 Perliter 71,5-73,3 20,2-31,1

    Jenis

    cairan KAEN 3B

    Jenis

    cairan KAEN 3B

    Jenis

    cairan KAEN 3A

    Jenis

    cairan KAEN 3A/

    20 1500 60-80 20-50 1500 60-80 20-50 1500 60-80 20-50 1500 60-80 20-50

    1000 56 25 2000 112 50 1000 101 27 2000 202 54

    2500 116-136 45-75 3500 182-192 70-100 2500 161-181 47-77 3500 262-282 74-104

    Perliter 46,4-54,4 18-30 Perliter 52-54,9 20-28,5 Perliter 64,4-72,4 18,8-30,8 Perliter 74,9-80,6 21,1-29,7

    Jeniscairan

    KAEN 3B/3AJeniscairan

    KAEN 3B/3AJeniscairan

    KAEN 3AJeniscairan

    2A+KCl

    30 1700 90-120 30-75 1700 90-120 30-75 1700 90-120 30-75 1700 90-120 30-75

    1500 84 37,5 3000 168 75 1500 151,5 40,5 3000 303 81

    3200 174-204 67,5-112,5 4700 258-288 105-150 3200 241,5-271,5 70,5-115,5 4700 393-423 111-156

    Perliter 54,4-63,8 21-35,1 Perliter 54,9-61,3 22,3-31,9 Perliter 75,5-84,8 22-36,1 Perliter 83,6-90 23,6-33,2

    Jeniscairan

    KAEN 3AJeniscairan

    KAEN 3AJeniscairan

    2A+KClJeniscairan

    2A+KCl

    Tabel 8. Perkiraan Kebutuhan dan Jenis Cairan pada Diare akut Berdasarkan Cairan MaintenanceJumlah BAB Cair non Kolera Jumlah BAB Cair Kolera

    BB

    (kg)JumlahCairan

    (ml)

    2 kali MaintenanceJumlahCairan

    (ml)

    2,5 kali MaintenanceJumlahCairan

    (ml)

    2 kali MaintenanceJumlahCairan

    (ml)

    2,5 kali Maintenance

    Na (mEq/l) K (mEq/l) Na (mEq/l) K (mEq/l) Na (mEq/l) K (mEq/l) Na (mEq/l) K (mEq/l)

    10 1000 30-40 10-25 1000 30-40 10-25 1000 30-40 10-25 1000 30-40 10-25

    1000 56 25 1500 84 37,5 1000 101 27 1500 151,5 40,5

    2000 86-96 35-50 2500 114-124 47,5-62,5 2000 131-141 37-52 2500 182-192 50,5-65,5

    43-48 17,5-25 45,6-49,6 19-25 65,5-70,5 18,5-26 72,8-76,8 20,2-26,2

    Cairan KAEN 3B Cairan KAEN 3B Cairan KAEN 3A Cairan 2A+KCl

    15 1250 45-60 15-45 1250 45-60 15-45 1250 45-60 15-45 1250 45-60 15-45

    1250 70 31,3 1875 105 46,9 1250 126,3 33,8 1875 189,4 50,6

    2500 115-130 46,3-76,3 3125 150-165 61,9-91,9 2500 171,3-186,3 48,8-78,8 3125 234-249 65,6-95,6

    46-52 18,5-30,5 48-52,8 19,8-29,4 68,574,5 19,5-31,5 74,9-79,8 21-30,6

    Cairan KAEN 3B Cairan KAEN 3B Cairan KAEN 3A Cairan 2A+KCl

    20 1500 60-80 20-50 1500 60-80 20-50 1500 60-80 20-50 1500 60-80 20-50

    1500 84 37,5 2250 126 56,3 1500 151,5 40,5 2250 227,3 60,8

    3000 144-164 57,5-87,5 3750 186-206 76,3-106,3 3000 212-232 60,5-90,5 3750 287,3-307,3 80,8-110,8

    48-54,7 19,2-29,2 49,6-54,9 20,3-28,3 70,7-77,2 20,2-30,2 76,6-82 21,5-29,5

    Cairan KAEN 3A/3B Cairan KAEN 3A/3B Cairan KAEN 3A Cairan 2A+KCl

    30 1700 90-120 30-75 1700 90-120 30-75 1700 90-120 30-75 1700 90-120 30-75

    1700 95,2 42,5 2550 126 63,8 1700 171,7 45,9 2550 258 69

    3400 185-215 72,5-117,5 4250 216-246 93,8-108,8 3400 262-292 75,9-120,9 4250 348-378 99-144

    54,4-63,3 21,3-34,6 50,8-57,9 22,1-25,6 77,1-85,8 22,3-35,5 81,8-89 23,3-33,9

    Cairan KAEN 3A/3B Cairan KAEN 3A/3B Cairan 2A+KCl Cairan 2A+KCl

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    11/26

    11

    KAEN 3A lebih baik dipakai dibandingkan dengan KAEN 3B, karena:- SP Diare: Ttatalaksana Diare bermasalah memakai D5% 10:4:7 yang setara dengan KAEN 3A- KAEN 3B dapat menimbulkan hiperkalemia jika dipakai pada tetesan cepat- KAEN 3B tidak dapat diberikani 2 kali tetesan maintenance (kecepatan pemberian kalium 4

    mEq/kg/hari), karena batas pemberian K secara IVFD 3 mEq/kgBB/hari akan terlampaui.

    Kecepatan maksimal pemberian K pada ketiga cairan (RL, KAEN 3A, KEAN 3B) dalam mengatasi

    diare dengan derajat dehidrasi berat dapat dibandingkan, sebagai berikut

    -RL : 120 ml/kgbb/4 jam = 4 mEq/lx7,5 tetes/kg/menit = 0,12 mEq/kg/jam-KAEN 3A: 250 ml/kgbb/24jam = 10 mEq/l x 2,5 tetes/kg/menit = 0,1 mEq/kg/jam = 2,5 mEq/kg/hari-KAEN 3B: 250 ml/kgbb/24jam = 20 mEq/l x 2,5 tetes/kg/menit = 0,2 mEqkg//jam = 5,0 mEq/kg/hari

    - Kalium intraseluler dapat dianggap sebagai pool Kalium tubuh. Kehilangan K yang banyak saatdiare dapat dikompensasi tubuh, walaupun pada beberapa penelitian dapat terjadi penurunan

    Kalium ektraseluler. Hadi (1999) mendapatkan kadar K plasma saat diare akut dengan dehidrasi

    beratpada penderita dengan gizi baik: 3,90 0,63 mEq/L dengan gizi kurang 3,60 0,69 mEq/L,

    setelah rehidrasi dengan RL selama 4 jam pada gizi baik 3,28 0,52 mEq/l dan gizi kurang 2,69

    0,52 mEq/l. Beberapa penelitian melaporkan hasil K plasma setelah rehidrasi dengan RL pada

    dehidrasi Berat: Mahalanabis dkk (1972) rerata 3,1 mEq/l (kasus non kolera),Hermawan (1978)

    rerata 4,7 mEq/L,Jonardi (1990): rerata 3,41 mEq/L [ 76,2% normokalemia, 4,8% hiperkalemia,

    dan 20,0% hipokalemia]. Depkes / WHO / SP Diare tetap memberikan RL pada diare akut

    dehidrasi ringan-sedang (hanya yang gagal URO) dan berat. RL hanya mengandung K 4 mEq/l,bandingkan dengan KAEN 3B yang mengandung 20 mEq/l..

    Dalam menangani diare, beberapa kasus terjadi gagal upaya rehidrasi oral, sehingga diperlukan IVFD.

    Kehilangan sejumlah cairan yang sedang/akan berlangsung (CWL) dapat diberikan parenteral dengan

    menambahkann pada cairan maintenance. Kehilangan CWL dapat dihitung dengan perkiraan frekuensi

    BAB yang akan terjadi dalam 24 jam mendatang (10-20 ml/kgBB/kali BAB cair). Tabel 9

    memperlihatkan jumlah cairan yang hilang selama diare pada anak (PWL+CWL+IWL) yang disesuaikanberat badan selama 24 jam. Tabel ini dapat dipakai dalam memperkirakan.jumlah kebutuhan cairan

    penderita diare yang gagal URO (Perkiraan CWL 24 jam mendatang berdasarkan table 9).

    Tabel 9. Jumlah Cairan yang Hilang Selama Diare pada Anak yang Disesuaikan Berat Badan Per24jam.3 10 kg 10-15 kg 15 25 kg

    Derajat DehidrasiPWL NWL /hari PWL NWL /hari PWL NWL /hari

    Ringan 50 100 175 30 80 135 25 65 115

    Sedang 75 100 200 50 80 155 50 65 140

    Berat 125 100 250 80 80 185 80 65 170

    Nb: Satuan ml/kgBB, dengan CWL 25 ml/kgBB/hari

    Beberapa penulis mengajukan PWL untuk anak di atas 10 kg: ringan 30, sedang 60, dan berat 90 ml/kgBB

    Anak yang diare yang diperkirakan mengalami dehidrasi per 24 jam nya, akan membutuhkan cairan:15 kg, dehidrasi ringan sedang: 2325 ml (table 15), 2475 ml (PWL 60), dan 2500 ml (2 x maintenance)

    Dehidrasi berat : 2775 ml (table 15), 2925 ml (PWL 90), dan 3125 ml (2,5 x maintenance)

    20 kg, dehidrasi ringan sedang: 2800 ml (table 15), 3000 ml (PWL 60), dan 3000 ml (2 x maintenance)

    Dehidrasi berat : 3400 ml (table 15), 3600 ml (PWL 90), dan 3750 ml (2,5 x maintenance)

    25 kg, dehidrasi ringan sedang: 3500 ml (table 15), 3750 ml (PWL 60), dan 3200 ml (2 x maintenance)

    Dehidrasi berat : 4250 ml (table 15), 4500 ml (PWL 90), dan 4000 ml (2,5 x maintenance)Kebutuhan cairan yang merupakan kelipatan dari kebutuhan maintenance juga dapat diterapkan pada

    penyakit lainnya, misalnya DBD: kebutuhan 3-5 ml/kgBB/jam (rerata 4 ml/kgBB/jam) = 1 x kebutuhan

    maintenance, 6-7 ml/kgBB/jam = 1,5 x maintenance, dan 10 ml/kgBB/jam = 2,5 x maintenance. Atau BB

    factual dikonversi dulu ke kebutuhan cairan. Misal BB 40 kg (BB factual) akan setara dengan 19 kg, jika

    menderita DBD I akan membutuhan cairan 19 x 4 ml/jam atau 19 tetes/menit.

    KESIMPULAN Jenis cairan IVFD penderita GE (Utamakan melalui oral !!!)1.Pada kasus yang bisa diberikan peroral, cairan maintenance dan CWL diberikan peroral.2.Pada kasus muntah, tidak bisa peroral

    - Terjadi dehidrasi, pH tinggi/bercampur empedu : RL

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    12/26

    12

    - Terjadi dehidrasi, pH rendah: dapat dipertimbangkan NaCl 0,9%(untuk rehidrasi cepat) atau KAEN1B+ KCl 7,46% 5 ml (untuk rehidrasi lambat)

    - Mencegah dehidrasi, pH tinggi/bercampur empedu : KAEN 3A- Mencegah dehidrasi, pH rendah: KAEN 1B+ KCl 7,46% 5 ml.

    3.Pada kasus diare, tidak bisa peroral- Terjadi dehidrasi (semua kasus) : RL- Mencegah dehidrasi ringan sedang : jika BAB 5 x/hari dan berat badan 10 kg berikan KAEN 1B

    (anak tidak dapat minum peroral),selain dari itu: KAEN 3A. KAEN 3B tidak dapat diberikandengan tetesean 2 x kgBB selama 24 jam.

    - Mencegah dehidrasi berat : KAEN 3A. Pada kasus kolera pada anak > 20 kg perlu cairan lainnya(misalnya 2A+KCl ataupun RL).

    - Pada kasus dengan BAB cair profus yang dengan tetesan 2,5 x kgBB masih terjadi dehidrasi, makadilakukan rehidrasi ulangan. Pada kolera: BAB cair profus hanya terjadi dalam 12 jam pertama

    selanjutnya 6 jam kemudian berkurang, dan hilang dalam rerata 3 hari.4.Jika cairan maintenance dapat diberikan peroral, dan cairan penganti muntah atau BAB tidak dapat

    diberikan peroral maka : (jika sekali muntah/BAB kehilangan cairan 10 ml/kgBB maka tetesannya

    adalah setiap muntah/BAB tetesan bertambah 1 tetes/kgBB/menit)

    - Pada kasus muntah : pH rendah/asam berikan KAEN 1B + KCl, pH tinggi/bercampur empedu: KAEN 3A- Pada kasus diare: berikan KAEN 3A

    PENCAMPURAN CAIRANRumus-Rumus:

    VtNt = V1N1+ V2N2 + VnNnJika untuk mengencerkan cairan maka berlaku rumus

    VtNt = V1N1 atau V1N1= V2N2`

    Larutan 4:1D5% 400 ml + NaCl 0,9% 100 ml. Didapat :

    - Ideal : D5% 500 ml, dikeluarkan 100 mlkemudian dimasukan larutan NaCl 0,9% 100 ml- Atau : D 5% 500 ml, ditambahkan NaCl 15% 6 ml. Didapat dari : NaCl 0,9% 100 ml terdapat NaCl

    sebanyak 0,9 gram jadi harus memasukkan 0,9 gram NaCl yang berasal dari NaCl 15%. Tiap 1 ml

    NaCl 15% mengandung 0,15 gram, jadi jika diperlukan 0,9 gram maka diperlukan 0,9 gr : 0,15 gr x

    1 ml = 6 ml.

    - Atau pakai rumus V1N1= V2N2. V1 = jumlah cairan awal = yang dicari, N1 = Osmolaritas cairanawal = 15%, V2= Jumlah cairan akhir yang diperlukan = 100 ml, dan N2= osmolaritas cairan akhir

    = 0,9%maka V1 = 6 ml

    Larutan D5% 500ml akan dijadikan D7,5%.Didapat dari :

    - Idealnya : memasukkan dektrose sebanyak 2,5% x 500ml = 12,5 gram dektrose.- Preparat yang tersedia adalah dektrose 40%. 1 ml dektrose 40% mengandung 0,4 gram dektrose.

    Maka untuk mengasilkan 12,5 gram dektrose maka diperlukan dektrose 40% sebanyak 12,5 gr : 0,4

    gram x 1 ml = 31,25 ml.

    - Atau pakai rumus V1N1= V2N2. V1 = jumlah cairan awal = yang dicari, N1 = Osmolaritas cairanawal = 40%, V2= Jumlah cairan akhir = 500 ml, dan N2= osmolaritas cairan akhir = 2,5%maka

    V1 = 31,25 ml

    -

    Tetapi karena cairan yang ditambahkan sudah cukup banyak sehingga kadar akhirnya kurang dari7,5% (yakni D 7,06%).

    - Untuk mendapatkan hasil yang tepat adalah dengan menghitung kosentrasi larutan yakni jumlahgram total (larutan yang sudah ditambahkan) dibagi jumlah volume total. D5% 500 ml mengandung

    25 gram dektrose, jika ditambahkan D40% maka volume bertambah cukup signifikan. Untuk

    menjadikan D7,5% maka didapatkan dari [ Jumlah gram dektrose D5% 500 ml (25 gram) + jumlah

    gram dektrose dari D40% yang ditambahkan (misalnya x gram) ] dibagi [ jumlah volume dektose

    awal (500 ml) + jumlah volume dektrose dari D40% (misalnya y ml)] = 7,5%. Karena didapat dari

    Dektrose 40% berarti x = 0,4y. Maka persamaan tersebut diatas menjadi [25 gr + 0,4y] dibagi [500 ml

    + y] = 7,5 dibagi 100.y = 38,46 ml.

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    13/26

    13

    - Atau pakai rumus VtNt = V1N1+ V2N2 (500+V2) 7,5% = 500.5% + V2.40% 3750% + 7,5%V2 = 2500% + 40% V232,5%V2 = 1250%V2 = 38,46 ml.

    Larutan D5% 500ml akan dijadikan D10%.Didapat dari- Idealnya : memasukkan dektrose sebanyak 5% x 500ml = 25 gram dektrose.- Preparat yang tersedia adalah dektrose 40%. 1 ml dektrose 40% mengandung 0,4 gram dektrose.

    Maka untuk mengasilkan 25 gram dektrose maka diperlukan dektrose 40% sebanyak 25 gr : 0,4

    gram x 1 ml = 62,5 ml.

    - Atau pakai rumus V1N1= V2N2. V1 = jumlah cairan awal = yang dicari, N1 = Osmolaritas cairanawal = 40%, V2= Jumlah cairan akhir = 500 ml, dan N2= osmolaritas cairan akhir = 5% maka

    V1 = 62,5 ml (25gr)

    - Tetapi karena cairan yang ditambahkan sudah cukup banyak sehingga kadar akhirnya kurang dari10% (yakni D 8,9%).

    - Untuk mendapatkan hasil yang tepat adalah dengan menghitung kosentrasi larutan yakni jumlahgram total (larutan yang sudah ditambahkan) dibagi jumlah volume total. D5% 500 ml mengandung

    25 gram dektrose. Jika ditambahkan D40% maka volume bertambah cukup signifikan. Untuk

    dijadikan D10%, maka didapatkan dari [Jumlah gram dektrose awal (25 gram) + jumlah gram

    dektrose dari D40% yang ditambahkan (misalnya x gram) ] dibagi [ jumlah volume dektose awal

    (500 ml) + jumlah volume dektrose dari D40% (misalnya y ml) ] = 10%. Karena didapat dari

    Dektrose 40% berarti x = 0,4y. Maka persamaan tersebut diatas menjadi [25 gr + 0,4y] dibagi [500

    ml + y] = 10 dibagi 100.y = 83,33 ml.- Atau pakai rumus VtNt = V1N1+ V2N2(500+V2) 10% = 500.5% + V2.40%V2 = 83,33 ml.Larutan Lainnya :- RL + D5% dengan cara: RL ditambahkan D40% 38,46 mlosmolaritas menjadi551-558 Meq- D10% 500 ml + NaCl 0,9% 100 mlD 8,3% 5:1- D10% 4:1 =

    1)D10% 500 ml + NaCl 15 % 6 ml2)D10% 458 ml + D40% 42 ml + NaCl 0,9% 125 ml hasil campuran menjadi D10% 4:1.3)D10% 500 ml + NaCl 0,9% 125 ml, hasil campuran menjadi D8% 4:1

    PENULISAN RESEP SEDERHANA

    Prinsip dasar1.Prinsip dasar Anak bukanlah miniature orang dewasa dapat diterapkan pada kebutuhan cairan, tetapi

    pada dosis obat tidak.

    2.Untuk mengetahui jumlah dan frekuensi pemberian obat pada anak dapat dipakai patokanjumlahdan frekuensi pemberian obat pada orang dewasa

    3.Kebanyakan dosis obat untuk anak adalah jumlah gram obat per 1 kgBB merupakan 1/30, 1/40, 1/50,dan 1/60 jumlah gram orang dewasa.

    4.Kebanyakan dosis obat simptomatik pada anak mengikuti aturan: jumlah gram obat per kgBBmerupakan 1/40 jumlah gram orang dewasa. Misalnya: Parasetamol pada orang dewasa adalah 3sampai 5 kali sehari (minimal interval waktunya 4 jam) 500 mg perkali, maka pada anak dengan berat

    badan 10 kg adalah 3 sampai 5 kali sehari 125 mg perkali (didapat dari 10/40 x 500 mg).

    5.Obat antimikrobajuga dapat dipakai angka 1/40. Tetapi mengingat antimikroba mempunyai beberapamekanisme kerja yang berlainan (misalnya: berdasarkan dosis maksimum, batas hambat minimal,ataupun dosis maksimal waktu kontak dengan mikroorganisme) maka kaidah jumlah gram obat per

    kgBB merupakan 1/30jumlah gram orang dewasa lebih aman dipakai.6.Hal yang perlu diperhatikan/diingat:

    - Dosis anak tidak pernah melebihi dosis orang dewasa.- Pada overwight, udema: berat badan yang dipakai adalah BB ideal. Pada malnutrisi: BB faktual- Beberapa obat memiliki kaidah jumlah gram obat per kgBB merupakan 1/60 jumlah gram orang

    dewasa, misalnya dektrometorpan, ambroksol, pseudoefedrin (alco/disudrin/tremenza), dan obat-obat

    antimalaria.

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    14/26

    14

    - Beberapa obat yang harus diingat dosisnya adalah efedrin, kodein, extrabeladona dengan dosis1mg/tahun/kali.

    - Beberapa obat simptomatis yang dengan dosis terapi mempunyai efek samping yang lebih besardapat dikurangi dosisnya, misalnya CTM. Beberapa obat simptomatis yang diharapkan efek

    maksimalnya dapat dinaikkan dosisnya.

    - Beberapa obat tidak dapat diberikan pada anak. Misalnya pada anak < 8 tahun tidak boleh diberikanNSAID (kecuali ibuprofen), ciproflokzazin, dan tetrasiklin. Anak < 2 bulan tidak boleh diberikan

    golongan Sulfa (kotrimokzasol, Trisulfa, Sulfadoksin-piremetamin).- Walaupun hampir seluruh obat tidak mengikuti prinsip dasar ANAK BUKANLAH MINIATURE

    ORANG DEWASA, yang dapat diterapkan pada kebutuhan cairan, tetapi pada anak dengan berat

    badan diatas 10 kg terutama yang di atas 20 kg, distribusi obat dalam plasma (bukan seluruh badan,

    yang diwakili BB) perlu dipertimbangkan (sejajar dengan kebutuhan cairan). MAKIN BERATANAK : JUMLAH. OBAT RELATIF LEBIH KECIL.

    Penerapannya:Pada kebanyakan obat simptomatik berlaku :Kaidah 1/40. Pada anak dengan BB 10 kg 10/40 =

    4/15. 4/15 untuk 10 kg, berarti setiap kenaikan 1/15 adalah untuk setiap kenaikan 2,5 kg.

    Pada kebanyakan obat antimikroba berlaku :Kaidah 1/30. Pada anak dengan BB 10 kg 10/30 = 1/3 =

    5/15. 5/15 untuk 10 kg, berarti setiap kenaikan 1/15 adalah untuk setiap kenaikan 2 kg

    Beberapa obat berlaku :Kaidah 1/60. Pada anak dengan BB 10 kg10/60 = 1/6 = 2,5/15. 2,5/15 untuk 10

    kg, berarti setiap kenaikan 1/15 adalah untuk setiap kenaikan 4 kgNb: Peresepan diberikan sebanyak 15 bungkus (Mf la pulv dtd no XV)dengan dosis 3 x sehari 1 bungkus (3 dd

    pulv I), berarti lama pemberian obat diberikan selama 5 hari.

    Contoh penulisan resep BB 10 kg:

    Parasetamol 500mg (dari 10/40)

    Salbutamol 2 mg (dari 10/40)

    Deksametason 0,5 mg (dari 10/40)

    Ambroksol 30 mg 1/6 (dari 10/60)

    Amoksisilin 500 mg 1/3 (dari 10/30)

    Mf la pulv dtd no XV

    3 dd pulv I

    Arti Parasetamol 500mg 4/15: parasetamol 500mg merupakan dosis dewasa, dosis anak 10 kg adalah4/15x500= 125 mg.Untuk anak dengan BB 10 kg, CTM dapat diberikan juga 4/15 (masih dalam batas

    range dosis), tetapi karena pada dosis tersebut banyak efek samping yang muncul tidak diharapkan,

    maka jika CTM ingin dipakai dosisnya dikurangi atau tidak dipakai sama sekali.

    15 kg Parasetamol 500mg 6/15

    Salbutamol 2 mg 6/15CTM 4 mg 4/15dosis dikurangi untuk meminimalkan efek samping

    Ambroksol 30 mg 4/15

    Amoksisilin 500 mg 8/15

    Mf la pulv dtd no XV

    3 dd pulv I

    15 kg Klorokuin tablet 250 mg, hari pertama 1 tablet, hari kedua 1 tablet, hari ketiga tablet

    Sulfadoksin Pirimetamin 3/4 tablet sekaligusContoh lain, anak dengan berat badan 8 kg

    Parasetamol 500mg 1/5 (dari 8/40)

    Salbutamol 2 mg 1/5 (dari 8/40)

    Ambroksol 30 mg 2/15 (dari 8/60)

    Amoksisilin 500 mg (dari 8/30)

    Mf la pulv dtd no XV

    3 dd pulv I

    Resep tersebut berarti

    Parasetamol 125 mg

    Salbutamol 0,53 mg

    Deksametason 0,13 mg

    Ambroksol 5 mgAmoksisilin 167 mg

    Mf la pulv dtd no XV

    3 dd pulv I

    ATAU(dalam per 15)

    Parasetamol 500mg 4/15

    Salbutamol 2 mg 4/15

    Deksametason 0,5 mg 4/15

    Ambroksol 30 mg 2,5/15Amoksisilin 500 mg 5/15

    Mf la pulv dtd no XV

    3 dd pulv I

    Parasetamol 500mg 3/15

    Salbutamol 2 mg 3/15

    Ambroksol 30 mg 2/15Amoksisilin 500 mg 4/15

    Mf la pulv dtd no XV

    3 dd ulv I

    Nb: untuk obat-obat

    simptomatik, dosisnya

    dapat sedikit diturunkan

    atau dinaikkan sesuai

    gejala klinis

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    15/26

    15

    Contoh anak dengan BB 30 kg BB.Penurunan dosis berdasarkan pengalaman dokter

    Parasetamol 500mg 3/4 (dari 30/40)2/3

    Salbutamol 2 mg 3/4 (dari 30/40)-2/3

    Ambroksol 30 mg 1/2 (dari 30/60)2/5 1/2

    Amoksisilin 500 mg 1 (dari 30/30)2/3 4/5

    Mf la pulv dtd no XV

    3 dd pulv I

    TABEL 11. HUBUNGAN BERAT BADAN DENGAN DOSIS OBAT

    BB 1/30 1/40 Adaptasi 1/60 AdaptasiContoh obat Antibiotika Simptomatik ambroksol

    2 kg 1/15

    2,5 kg 1/15

    4 kg 1/15

    5 kg 2,5/15 5/40 = 1/8 = 2/15 1/157,5 kg 4/15 7,5/40 = 3/15 2/15

    10 kg 5/15 10/40 = = 4/15 2,5/1512,5 kg 6/15 12,5/40 =1/3= 5/15 3/15

    15 kg 8/15 15/40 =3/8= 6/15 4/1517,5 kg 9/15 17,5/40 = 7/15 4,5/15

    20 kg 10/15 20/40 =1/3=8/15 5/15

    25 kg 13/15 25/40=5/8=10/15 8-9/15 6/15 5-6/15

    30 kg 15/15 30/40== 12/15 10-11/15 7,5/15 6-7,5/15

    40 kg 20/15 40/40=1 = 16/15 10/15Nb:- Spiramisin dosisnya adalah 50-100 mg/kgBB/hari, kaidah 1/30 (dari 500 mg) 3 kali sehari berarti

    memakai dosis 50 mg/kgBB/hari. Dosis dewasanya adalah 3 x 500 mg.

    - Cefiksim dosisnya adalah 5-10 mg/kgBB/hari, kaidah 1/30 (dari 100mg) 3 kali sehari berarti memakaidosis 10 mg/kgBB/hari. Dosis dewasanya adalah 2 x 50 sampai 100 mg.

    - Aminofilin dosisnya adalah 3-6 mg/kgBB/kali 3 x sehari, kaidah 1/40 (dari 200 mg) 3 kali sehari berartimemakai dosis 5,3 mg/kgBB/kali. Hati-hati pemakaian aminofilin, mengingat rangedosis

    toksik/letalnya sangat sempit ( 2 kali dosis terapi) dan pemakaian dengan salbutamol mempunyai efek

    senergis. Jadi sebaiknya dosis Aminofilin diturunkan.

    - Kebanyakan sedian obat lainnya yang meliputi nama dagang, gabungan beberapa macam obat, obatinjeksi juga berlaku kaidah-kaidah di atas, terutama kaidah 1/40. Contoh: Kaidah 1/40: Isoprinosine tab

    500 mg, paratusin tab, disudrin tab, omeperazole tab, furosemid tab 40 mg, propanolol tab 40 mg, dll.

    - Jika ingin dimasukan dalan sirup, patokan di atas tetap dapat dipakai dengan menghilangkan /15 danditambahkan sirup ad 75 ml. Pemberian racikan obat ke dalam sirup harus mengikuti kaidah-kaidah

    farmasi, diantaranya campuran tersebut harus homogen.

    Contoh: BB 10 kg

    Parasetamol 500mg 4 tab

    Salbutamol 2 mg 4 tab

    Deksametason 0,5 mg 4 tab

    Ambroksol 30 mg 2,5 tab

    Sirup ad 75 ml 3 dd cth I

    Atau

    Parasetamol 500mg 3 tab

    Salbutamol 2 mg 3 tabDeksametason 0,5 mg 3 tab

    Ambroksol 30 mg 2 tab

    Sirup ad 60 ml 3 dd cth I

    Parasetamol 500mg 12/1510/15

    Salbutamol 2 mg 12/15 8-10/15

    Ambroksol 30 mg 7,5/156-7,5/15

    Amoksisilin 500 mg 15/1510-12/15

    Mf la pulv dtd no XV

    3 dd ulv I

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    16/26

    16

    HIPONATREMIA

    Kadar Na

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    17/26

    17

    -Kada kasus yang berat merupakan keadaan gawat darurat, karena jika berlangsung lamamenimbulkan kerusakan serebral yang irreversibelPICU.

    SP PICU:

    Hiponatremia akut (

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    18/26

    18

    Pada ketiga jenis cairan tersebut diatas kecepatan peningkatan kadar Na, tidak melebihi dari

    target. Perinciannya adalah sebagai berikut:

    1. D5% 500 ml + NaCl 15% 35 ml, gtt 15/menit (60 ml/jam)BB (kg) x dosis ( mEq/l/kg/jam)

    = Jumlah yang diberikan (mEg/l) untuk setiap 1 mlKecepatan (ml/jam)60 x 35 x 2,55

    = dosis (mEq/l/kg/jam) = 0,54 mEq/l/kg/jam20 x 500

    2. NaCl 0,9%60 x 77

    = dosis (mEq/l/kg/jam) = 0,46 mEq/l/kg/jam20 x 500

    3. NaCl 3%60 x 256,5

    = dosis (mEq/l/kg/jam) = 1,54 mEq/l/kg/jam20 x 500

    HIPERNATREMIA

    Kadar Na >145 mEq/l atau >150 mEq/L.

    Proporsi Na lebih besar dan proporsi air lebih sedikit (penting untuk terapi, karena pada kasus tidak ada

    insufisiensi ginjal, penatalaksanaannya : menambah cairan)

    Gejala

    Na >160 mEq/L: iritabel, depresi sensorium, letargi, dan kejang (Na >165 mEq/L)

    Na >180 mEq/L: Bingung, koma, perdarahan intrakranial (pada anak), meninggal

    Penyebab: intake air kurang, intake garam berlebihan, diare, keringat berlebih, tachypnue, pemberian

    oksigen tanpa pelembab, DM: ketoasidosis diabetika, terjadi diuresis osmotic dengan

    osmolalitas 300mOsm/l, DI: pengeluaran air > Na, osmolalitas urine 160 Filiformis

    Ca

    Glukonas

    10%

    1 3 DG RL RL RL RL 5-10 ml

    2 3 DG DG RL RL RL

    3 3 DG DG DG RL RL

    60

    4 3 DG DG DG DG RL

    190 5-24 2 3/8 DG DG DG DG DG Jam ke9: 5-10ml

    Jam ke17: 5-10ml

    Selama rehidrasi hipernatremia dapat terjadi hipocalsemia, yang dapat dicegah dengan pemberian Ca

    atau K yang cukup.

    Serum Na

    140

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    19/26

    19

    Hipernatremia yang terjadi selama fungsi ginjal normal merupakan keadaan hipovolemia (lihat skema

    pada halaman 2). Hipernatremia yang disertai gagal ginjal perlu penatalaksanaan khususSP Ginjal.

    Jika hipernatremia symptomaticPICU:

    SP PICU :

    Hipernatremia akut (terjadi 7,4 setiap kenaikan pH 0,1 (di atas

    pH 7,4) maka terjadi penurunan nilai K 0,6 Meq (masuk intrasel). Keadaan ini juga terjadi pada terapi

    ketosidosis dengan insulin.

    Penurunan Kalium (depresi kalium) dibagi menjadi :

    - Ringan, biasanya dapat ditoleransi oleh tubuh sehingga asmptomatik.- Sedang- BeratGejala klinis, biasanya dihubungkan dengan fungsi neuromuskuler: letargi, parestesi tungkai, nyeri otot,fatiq, ileus paralitik, meteorismus, mual, anokreksia, dan nafas dangkal.

    Kekurangan Kalium sulit dinilai karena Kalium cairan ektraseluler tidak mencerminkan Kalium

    keseluruhan. Sebagai patokan :

    - Setiap pemberian Kalium yang menyebabkan kenaikan 1 Meq/liter maka akan menambah 10-30%jumlah total Kalium tubuh

    - Jumlah Kalium tubuh adalah 50 mmol/kgBB (lean body mass)- Maka setiap usaha untuk menaikkan 1 Meq K ektraseluler diperlukan 5 15 mmol/kgBB (tiap

    kenaikan 1 Meq10-30% x 50 mmol/kgBB)

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    20/26

    20

    - Rumus : mEq yang diperlukan = (kadar K yang diingini kadar K sekarang) x (5 sampai 15 mEq)x BB (kg)

    - Pada yang sedang - berat dibuat sedian yang mengandung 20 mEq KCl dalam 100ml NaCl fisiologisyang diberikan selama 1 jam. Pada yang berat (misalnya kadar K < 1,5 mEq/Lt, jika diperlukan

    kecepatan > 20 mEq/jam (dapat maksimal sampai 40mEq/jam) tidak boleh memakai vena sentral

    karena resiko adanya hiperkalemia pada jantung kanan, pada keadaan ini dapat diberikan pada 2

    jalur vena perifer.

    Pada keadaan sangat berat (PICU)Dapat diberikan dengan cepat dengan monitor tanda vital (EKG) di PICUCara:

    Hitung jumlah kekurangan dengan rumus

    K (Meq) yang dibutuhkan = Kekurangan K (Meq/L) x BB (kg) x 0,3

    Diberikan dengan kecepatan maksimal/tidak boleh melebihi 0,3 sampai 1 Meq/kgBB/jam.

    Dilakukan pemantauan ketat kadar K plasma. Koreksi dilakukan sampai symptom mereda/ tidaksampai kadar K normal

    - Jika hipokalemia refrakter setelah diberikan terapi, lakukan pemeriksaan kadar magnesium.Penurunan kadar magnesium menyebabkan kehilangan Kalium di urin.

    - Batas IVFD Kalium: kosentrasi 40 mEq/L, kecepatan 10 mEq/jam, jumlah < 100 mEq/hari(3mEq/kgBB/24 jam), urin > 0,5 ml/kgBB/jam. pantau ketat EKG dan periksa kadar K serum.Pemberian IVFD dengan kosentrasi 40 mEq/L pada anak dengan berat badan di bawah 10 kg,

    dengan kebutuhan cairan maintenance akan memberikan jumlah K sebesar 4 mEq/kgBB/24 jam, jadi

    harus hati-hati.

    Cara pemberian :

    - Ringan : diberikan peroral. Dosis 1-4 mEq/kgBB/hari. Pemberian preparat oral mempertimbanganasupan kalium dari makanan sehari-hari. Jika asupan kalium cukup, untuk koreksi dapat diberikan

    kalium 1-2 mEq/kgBB/hari (75-150 mg/kgBB/hari, karena 1 mEq KCl mengandung 74,8 mg) dalam

    dosis terbagi Diberikan selama 3 sampai 5 hari.

    - Sedang : diberikan IV pelan (tidak boleh melebihi 40 Meq/L)maksimal 20 ml KCl 7,46% dalam 1kolf. Kecepatan maksimal 0,125 mEq/kgBB/jam.

    - Berat (dengan tanda-tanda kelainan jantung, aritmia yang serius, asending paralise) : diberikan perjam0,3 1,0 Meq/KgBB/jam.PICU

    Cara lainnya yakni dengan koreksi buta, dengan rumus:

    Jumlah mEq yang dibutuhkan perhari = 3 sampai 4 mEq x berat badan (kg)

    Nb: dilakukan pemantauan K setiap harinya dan diberikan sampai K mencapai nilai normal. Koreksi

    dapat diberikan sampai 3 5 hari atau [(1,25-5,0) x deficit K] hari.

    Contoh soal:Seorang penderita dengan BB 23 kg dengan kadar kalium serum 2 mmol/l. Penderita tidak menunjukkan

    tanda dan gejala klinis penurunan kalium darah. Berapa kalium yang diperlukan untuk mengatasinya ?

    Jawab:

    Cara pertama :Kekurangan Kalium penderita adalah 3,5 mmol/L - 2 mmol/L = 1,5 mmol/L (Meq)

    Jadi perkiraan penurunan kalium tubuh total adalah 1,5 Meq x 10% sampai 30% 15% sampai 45%

    Kalium tubuh. Jika dipakai perkiraan minimal (15%) maka dibutuhkan sebanyak 15% x 50

    mmol/kgBB x23 kg = 172,5 Meq Kalium. Maksimal 45%517,5 Meq.Atau K (Meq) yang diperlukan = (3,5 2,0) x (5 sampai 15) x 23 = 172,5 sampai 517,5 Meq.

    Jika tidak ada gejala-gejala akut sebaiknya diberikan 2 hari, karena kalium perlu waktu yang lama

    untuk masuk intra selluler (walaupun membran sel permeable terhadap ion kalium) untuk menghindariperubahan membran potensial yang mendadak yang menyebabkan gangguan hantaran sehingga dapat

    menyebabkan Cardiac Arest.

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    21/26

    21

    Kebutuhan cairan selama 2 hari 3080 ml ( 2 x 1540 ml). Perkolf (500ml) diberikan K sebanyak 28

    mEq. Tetapi karena kadar K maksimalnya 20mEq/kolf, maka hanya diberikan 20 mEq/kolf. Jadi

    koreksi dapat dicapai selama 2 hari 19 jam.

    Cara kedua(koreksi buta) :K (Meq) yang diperlukan = 69 -92 mEq/hari (3 sampai 4 Meq x 23 kg) dalam 1540 ml. sehingga

    didapatkan 22 30 mEq/kolf. Karena kadar K maksimalnya 20mEq/kolf, maka hanya diberikan 20

    mEq/kolf. Diperlukan beberapa hari untuk mencapai kadar K ektrasel normal. Sehingga cara koreksi

    mirip dengan cara di atas.

    Catatan :- Salah satu cara untuk mengatasi hipokalemia adalah dengan pemberian kalium koreksi butayakni 3

    sampai 4 Meq / kgBB yang umumnya dilakukan dalam 24 jam setelahnya dilakukan pengukuran

    kadar kalium, jika masih hipokalemia maka dilakukan koreksi dengan cara yang sama3 sampai 4Meg x kgBB.Koreksi dapat diberikan hingga 3 sampai 5 hari.

    - Koreksi yang sangat mudah adalah dengan memberikan KCl sebanyak 20 mEq/l per kolf (500ml)tanpa memandang umur dan berat (koreksi buta-butaan)

    - Dengan cara tersebut di atas (dr Akhirul B SpAK) maka didapatkan koreksi kalium adalah 5 sampai15 Meq/kgBB x defisit Kalium x kgBB.

    - Hasil perpaduan rumus di atas dapat memperkirakan lama pemberian koreksi hipokalemia dengancara koreksi buta, yakni : (5 sampai 15 mEq) x defisit K (mEq) x BB (kg)

    Lama koreksi (hari) =(3 sampai 4 mEq) x BB (kg)

    Lama koreksi minimal (hari) = 5 : 4 x defisit K = 1,25 x defisit K

    Lama koreksi maksimal (hari) = 15 ; 3 x defisit K = 5 x defisit K

    Jadi lama koreksi hipokalemi dengan carakoreksi buta(hari) = 1,25 sampai 5 x defisit K

    - Preparat Kalium yang tersedia adalah KCL 7,46% (1 ml mengandung 1 meq) dan KCl 10% (1 mlmengandung 1,333 meq)

    HIPERKALEMIA

    Kadar K serum > 5,0 mEq/l

    -

    Pada kadar > 5,5 mEq/L serius, > 6 mEq/l darurat medik, dan > 7 mEq/l mengancam kehidupan- Jarang disebabkan karena asupan yang berlebihan (baik peroral maupun parenteral)- Dapat disebabkan K keluar dari dalam sel (misalnya: trauma, luka baker, hemolisis, lisis sel tumor,

    nekrosis, dan lain-lain)

    - Pada sampel darah dalam tabung dengan leukositosis (>50.000/mm3) dan trombositosis > 1 juta/mm3)dapat terjadi pseudohiperkalemia.

    - Asidosis menyebabkan hiperkalemia karena adanya pelepasan oleh sel dan pengurangan ekresi K diurin.Pada Asidosis, hiperkalemia dapat diatasi dengan mengatasi asidosis.

    - Myonekrosis, dan latian yang berat dapat menyebabkan hiperkalemia, tetapi akan cepat dikembalikanke batas normal dengan waktu paruh 25 detik.

    - Obat-obat dapat menyebabkan hiperkalemia, contohnya ACE inhibitors (captopril), beta bloker,cyclosporin, digitalis, diuretik (K-sparing), heparin, NSAIDS, pentamidine, potasium penisillin,

    THAM, kotrimoksazol, dan succinylcholine.

    - Insufisiensi/gagal ginjal (penyebab tersering) , insufisiensi adrenal, transfusi yang masifmenyebabkan hiperkalemia

    - Gejala klinis: sering tidak jelas: ileus, parestesi, kelemahan otot, capek, dan mual.- Pada EKG : Awalnya gelombang T runcing (tinggi dan tajam) dan simetris (terutama pada V2 dan

    V3), penurunan amplitudo gelombang P, perpanjangan interval PR, gelombang P menghilang, durasi

    QRS memanjang, bradikardi, fibrilasi ventrikel, dan terakhir ventikuler asistol.

    Terapi :EKG untuk memantau pengobatan, obati etiologi, dan hentikan intake kalium.

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    22/26

    22

    1. Kondisi: Kadar plasma 5-6,5 mEq/L Diuretika, Natrium Bicarbonat 4,8% 1-3 ml/kgBB selama 5-20 menit, Calsium glukonas 10% 0,2-0,5 ml/kgBB selama 2-10 menit (hentikan jika ada bradikardi,

    melawan efek K terhadap otot jantung dan menurunkan fibrilasi ventrikel), Kayekselate 0,2 gr/kgBB

    dicampur dengan air/sirup 3-4 ml/gram kayeksalate (dosis rectal: 1g/kgBB), Glukosa-Insulin.

    Glukosa 3 gram/ 1 Unit insulin (oral/IV), insulin 0,25 U/kgBB SC atau 0,1 U/kgBB IV. Nb: saat

    pemakaian diuretika dapat diberikan cairan yang berlebih.

    2. Kondisi: terdapat perubahan EKG atau kadar K serum > 7 mEq/L Calsium glukonas 10%: 10 mLIV dalam 3 menit, dapat diulang dalam 5 menit. Ulangan ketiga tidak diperlukan kalau sebelumnyatidak responsif. Respon hanya berlangsung dalam 20 30 menit. Tidak dibenarkan memberikan

    bikarbonat setelah Calsium. Nb: Dosis Ca Glukonas 10% 1-2 ml/kgBB yang dapat diberikan selama

    10 menit

    3. Kondisi: perubahan EKG dan sirkulasi dapat mengatasinya Calsium klorida 10% 10ml dalam 3menit (CaCl2mengandung Ca 3x > Ca glukonas). Calsium secara langsung melawan aksi membran

    dari Kalium

    4. AV blok yang refrakter terhadap terapi Ca 1. 10 U Reguler Insulin dalam 500 ml dektrose 20%IVFD selama 1 jam 2. Transvenous pacemaker. Insulin dan dektrose menurunkan kadar K sebesar 1

    mEq/L selama 1 sampai 2 jam. Insulin dan dektrose memiliki efek sementara dengan cara

    meningkatkan pemasukan ion K ke sel-sel otot. Natrium bikarbonat juga dapat meningkatkan

    pemasukan ion K ke dalam sel terutama pada keadaan asidosis. Bikarbonat dapat mengikat Ca karena

    itu tidak dapat diberikan setelah terapi Ca. Bikarbonat hanya sedikit menurunkan kadar K. Setelahpemberian insulin- dektrose dapat diberikan forosemid.

    5. Kondisi: toksisitas digitalis Magnesium sulfat 2g IV bollus dan jika diperlukan antibodi spesifikdigitalis. Hati-hati menggunakan Ca pada kondisi ini, karena akan menambah toksisitas pada jantung

    dari digitalis. Jika hiperkalemia bukan karena manifestasi tosisitas digitalis, IVFD Ca glukonas dapat

    diberikan dalam 100 ml garam fisiologis selama 20 30 menit.

    6. Kondisi: setelah fase akut atau tidak ada perubahan EKG kayexalate: dosis oral 30 g dalam 50 mlsarbitol 20% atau dosis rectal 50 g dalam 200 ml sarbitol 20%. Kayexalate merupakan cation

    exchange resin yang menyebabkan peningkatan klerence K melewati mukosa GIT (gastrointestinal

    dialisis). Setiap 1 mEq K keluar terjadi penambahan Na 2-3 mEq, karena itu furosemid selayaknya

    ditambahkan.

    7. Pada gagal ginjal tindakan yang paling efektif adalah hemodialisis atau peritoneal dialisis.CALSIUM dan POSFATFunsi Ca: pada: koagulasi darah, transmisi neuromuskuler, kontaksi otot polosFungsi fosfat: produksi energi aerobik.

    HIPOKALSEMIAKadar kalsium serum

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    23/26

    23

    maintenance IVFD 1-2 mg Ca elemental (0,11 - 0,22 ml Ca glukonas 10%) /kgBB/jam.selama paling

    tidak 6 jam. Dilanjutkan maintenace peroral 2-4 gram perhari pada dewasa.

    Pada kasus yang kronis atau asimptomatik diberikan Ca peroral. Calcitriol: dosis initial 15mg/kgBB/hari, maintenance 5-40 mg/kgBB/hari

    HIPERKALSEMIAKadar kalsium serum >10,4 mEq/L Gambaran EKG: interval QTc/QoTc memendek

    Terapi: rehidrasi cairan intravena, perbaiki hipokalemia jika terjadi bersamaan hipokalemia, dialysis.

    HIPOMAGNESEMIAKadar Magnesium serum 2,5 mEq/L

    Terapi: Dialisis, sambil menunggu dapat diberikan Ca Glukonas intravena untuk efek antagonis

    cardiovaskuler.

    ALBUMINDiberikan jika : kadar albumin < 1,5 g/dL.

    Dosis :0,25 1 gram / kgBB

    Atau :

    Jumlah Albumin (gram) = (D-A) x BB (kg) x 10 x 1/12,5

    Atau pakai albumin 25%: Jumlah Albumin 25% (ml

    ) = (D-A) x BB (kg) x 3,2

    Atau pakai albumin 20%: Jumlah Albumin 20% (ml) = (D-A) x BB (kg) x 4

    Keterangan :

    D = Desired Albumin = kadar albumin yang diiginkan (g/dL) .A = ActualAlbumin = kadar albumin saat pemeriksaan (g/dL)

    10 = angka perkalian dari g/dL g/L, untuk mendapatkan g/kgBB jika BJ = 1

    1/12,5 = perkiraan jumlah plasma

    Jadi Setiap penambahan dosis 1 gram/kgBB akan menaikan kadar albumin darah kira-kira 1,25 g/dL

    Albumin 5% (5 g/dl) memiliki tekanan osmotik yang sama dengan plasma (nilai normal kadar albumin

    plasma untuk anak umur 1-3 tahun: 3,4 - 4,2 g/dl, 4-6 tahun : 3,2-5,2 g/dl, 7-19 tahun: 3,7 5,6 g/dl),

    sehingga dapat digunakan sebagai infus intravena untuk meningkatkan volume sirkulasi darah. Dosis

    untuk mengatasi syok hipovolemik dan septic : 0,5-1,0 gram albumin 5% /kgBB)

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    24/26

    24

    Mol Atom = Berat yang ada (satuan gram) dibag

    Berat Atom (BA, satuannya gram)

    Mol molekul = jumlah berat zat yang ada (satuan

    gram) dibagi berat molekul (jumlah BA-BA

    yang menyusunya, satuannya gram)

    1 mol = 1000 mmol (millimol)

    Contoh :0,15 gram Na, berapa mol?

    0,15 g dibagi 22,98 gram (BA Na) = 0,006

    mol = 6,53 mmol

    0,15 gram NaCl, berapa mol?

    0,15 g dibagi [22,98 gram (BA Na) + 35,45

    gram (BA Cl)] = 0,15/58,43 mol = 0.00257

    mol = 2,57 mmol

    Jika NaCl dilarutkan dalam air akan ada 2

    pengertian yakni osmolalitasdan osmolaritas

    1 osmol zat yang terlarut yang melarut dalam 1kilogram air dikatakan mempunyai osmolalitas 1

    osmol perkilogram. Jadi osmolalitas adalah jum

    mol zat yang terlarut per 1 kg pelarut.Osmolaritas adalah osmol perliter larutan. Jadnilaiosmolalitasakan lebih kecil dibandingkan

    osmolaritas, tetapi untuk larutan yang sangat encmisalnya larutan dalam tubuh maka osmolalitas

    sama/mirip dengan osmolaritas. Tekanan

    onkotik/osmotic dipengaruhi oleh osmolalitas,

    bukan osmolaritas.

    1 mol NaCldalam air akan terurai menjad

    mol ion Na++ 1 mol ion Cl-(menjadi 2 mo0,15 gram NaCl (2,57 mmol) dalam cairan

    osmolaritasnya (=osmolalitas) akan menjad

    51,4 mEq.

    mEq = mg zat x valensi / BA

    mEq/L = mg zat dalam 1000 ml larutan xvalensi / BA

    1Eq = 1000 mEq1 0sm = 1000 mosm

    NaCl 0,9% dalam 1000 ml larutan terdapat

    NaCl 9 gram atau 9000 mg atau 154 mol

    (9000 mg/ 58,43 gram) NaCl

    teruraimenjadi 154 mEq/l ion Na dan 154 mEq/l i

    Closmolaritas (=osmolalitas) menjadi 3

    mEq/l (308 mosm/l)

    1 mol CaCl21 mol Ca++ 2 mol Cl-(jadi

    terurai menjadi 3 mol)Zat organic tetap, tidak terurai. Misalnya: 1

    mmol glukosa dalam larutan tetap 1 mmol

    (tetap 1mEq = 1 mosm)

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    25/26

    25

  • 5/25/2018 Terapi Cairan Pada Anak

    26/26

    26