Termokimia ( Artikel )

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 Termokimia ( Artikel )

    1/11

    TERMOKIMIA

    Termokimia merupakan ilmu kimiayang mempelajari perubahn kalor suatu zat

    yang menyertai sutu reaksi. Termo berkaitan

    dengan kalor atau panas, sedangkan

    dinamika mengandung gerak atau

    perubahan, oleh karena itu termokimia padadasarnya mempelajari perubahan energi

    kalor yang menyertai proses kimia dan

    fisika.

    Perubahan energi tidak hanya terjadi

    pada makhluk hidup, tetapi dalam bidang

    ilmu kimia selalu dapat dibuat sebagaipanas, yang biasanya disebut sebagai panas

    reaksi. Alat yang dipakai untuk mengukur

    panas reaksi adalah kalorimeter.

    Dalam reaksi-reaksi kimia tidak

    hanya yang menghasilkan energi, namun ada

    juga yang memerlukan energi. Perubahan

    energi yang terjadi dalam proses reaksi

    kimia ini berupa perubahan kalor salah

    satunya. Baik kalor yang dihasilkan maupun

    kalor yang diserap selama reaksi

    berlangsung. Proses perubahan energi ini

    dipelajari dalam ilmu kimia yaitu

    termokimia.Jumlah perubahan kalor sebagai

    reaksi dapat diukur dalam suatu kalorimeter

    (yang diukur adalah temperatur). kalorimeter

    terdiri atas suatu tabung yang dibuatsedemikian rupa, sehingga tidak ada

    pertukaran atau perpindahan kalor dengan

    sekelilingnya, kalaupun ada pertukaran kalor

    harus sekecil mungkin sehingga dapat

    diabaikan. Sebagai kalorimeter sederhana

    dapat digunakan botol termos, gelas kimia

    atau botol plastik.

    Tujuan percobaan ini adalah untuk

    mempelajari tentang perubahan kalor, untukmengetahui perubahan energi pada setiap

    reaksi, serta reaksi eksoterm dan endoterm

    dalam suatu reaksi kimia, untuk mengetahuiperubahan dari suatu kalor yang akan

    mengalami pelepasan maupun penyerapan

    pada suatu reksi kimia.

    Prinsip percobaan ini adalah

    berdasarkan pada Hukum kekekalan Energi

    Energi tidak dapat diciptakan dan tidakdapat dimusnahkan tetapi dapat diubah

    dalam bentuk lain. Asas Black Kalor yang

    diserap dama dengan kalor yangdilepaskan. Hukum Hess Jumlah panas

    yang dibutuhkan atau dilepaskan pada suatu

    reaksi kimia tidak bergantung pada jalannya

    reaksi tetapi ditentukan dari keadaan awal

    dan akhir. Hukum Termodinamika I Suatu sistem dapat diubah melalui kalor.

    Hukum Termodinamika II kalaor tidak

    dapat diubah seluruhnya menjadi kerja yang

    setara dan bahwa seluruh proses spontan

    mempunyai arah tertentu.

    Termokimia adalah bagian daritermodinamika yang membahas masalah

    perubahan panas reaksi kimia. Bias juga

    diartikan sebagai ilmu yang mempelajari

    hubungan antara energi panas dan energi

    kimia. Energi panas merupakan energi

    kinetik dari atom-atom dan molekul-

    molekul. Bila suatu zat panas harga rata-rata

    dari energi kinetik molekulnya besar dan

    panas yang dikandungnya banyak. Bila

    dingin, harga rata-rata energi kinetiknya

    kecil dan benda hanya mengandung panas

    sedikit. Sedangkan energi kimia adalah

    energi yang dikandung setiap unsur atausenyawa. Bila perubahan panas yang

    dikaitkan dengan suatu reaksi kimia

    dinyatakan dengan suatu reaksi, pernyataan

    lengkapnya dirujuk sebagai persamaantermokimia.

    Jika panas dikeluarkan untuk

    berlangsungnya suatu reaksi, maka reaksi

    dinamakan reaksi eksotermis, sedangkan jika

    sejumlah panas diserap oleh suatu reaksi

    dinamakan endotermis.

    Reaksi Endoterm dan Reaksi

    Eksoterm Ditinjau dari perubahan entalphi,

    dikenal dua jenis reaksi kimia yaitu :1. Reaksi Endoterm

    Reaksi endoterm adalah reaksi yang

    menyerap kalor atau memerlukan energi.Sehingga hasil reaksinya memiliki entalpi

    yang lebih tinggi daripada zat semula.

    HB > HA

    HBHA > O

    HA = entalphi pereaksi

    HB = entalphi hasil reaksiHarga perubahan entalphi (H) adalah

    positif .

  • 7/22/2019 Termokimia ( Artikel )

    2/11

    Reaksi endoterm pada umumnya

    membutuhkan adanya kalor untuk terjadinya

    suatu reaksi. Sehingga reaksi endoterm tidakdapat terjadi secara spontan (Team Ganeca

    Exact Bandung, 1984).

    2. Reaksi eksotermReaksi eksoterm adalah reaksi yang

    melepaskan kalor atau menghasilkan energi.

    Akibatnya hasil reaksi mempunyai entalphi

    yang lebih rendah daripada zat semula.

    HB < HA

    HBHA < O

    HA = entalphi pereaksi

    HB = entalphi hasil reaksiHarga perubahan entalphi (H) adalah

    negatif (Irfan Anshory, 1997).

    Reaksi eksoterm pada umumnya

    dapat beraksi secara spontan dan kalor yang

    dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai suatu

    sumber energi panas. Bila suatu reaksi

    eksoterm dibalik persamaan reaksinya, maka

    reaksi tersebut akan endoterm.

    Besar perubahan entalphi suatu reaksi

    kimia tergantung pada jumlah kalor yang

    dilepaskan (eksoterm) atau jumlah kalor

    yang diserap (endoterm) selama reaksi kimia

    tersebut berlangsung pada tekanan konstan.

    Umumnya reaksi kimia berlangsung

    pada tekanan tetap sehingga energi panasyang diserap atau dilepaskan dinyatakan

    dengan H atau disebut juga denganperubahan entalphi.

    Reaksi kimia selalu terjadi perubahan

    entalpi (H). Perubahan entalpi terjadiselama proses penambahan kalor atau

    pelepasan kalor. Perubahan entalpi pada

    suatu reaksi kimia disebut kalor reaksi.

    Perubahan entalpi reaksi adalah

    jumlah kalor yang dilepaskan atau diserapdalam suatu reaksi dinyatakan dengan satuan

    kilojoule (KJ). Perubahan entalpi reaksi

    bergantung pada massa, suhu, tekanan, danwujud zat. Untuk menentukan besarnya

    perubahan entalphi reaksi digunakan kondisistandar, yaitu pada 25

    0C dan tekanan 1

    atmosfer. Perubahan entalphi reaksi pada

    kondisi standar dinyatakan dengan simbol

    H0(298

    0K) atau hanya H.

    Istilah perubahan entalphi merujuk ke

    perubahan kalor selama suatu proses yang

    dilakukan pada suatu tekanan konstant. Jika

    energi itu harus dikhususkan secara cermat,

    kondisi awal dan akhir dari tekanan dan

    temperatur haruslah diketahui.

    Besarnya perubahan entalpi adalahsama dengan selisih jumlah entalpi hasil

    reaksi dengan jumlah entalpi pereaksi yang

    dinyatakan dengan rumus H = H2H1.

    H ialah peubahan entalpi, H2adalah jumlah

    entalpi hasil reaksi (produk), dan H1 adalah

    jumlah entalpi pereaksi.

    Perubahan entalpi (H), dalam reaksiapa saja adalah perubahan kalor bila reaksi

    berlangsung pada tekanan konstan.

    Sedangkan entalpi pembentukan standarsuatu zat ialah perubahan entalpi untuk

    reaksi dengan zat itu terbentuk dari unsur-

    unsurnya dalam keadaan standar, dankebalikannya dengan menerapkan Hukum.

    Perubahan entalpi standar adalah

    pembentukan 1 mol suatu zat yang

    berlangsung dari unsure-unsurnya dalam

    bentuk standar yang diukur pada 298 K atau

    1 atm. Satuan untuk entalpi pementukan

    dalam Sistem Internasional ( SI ) adalah

    kilojuole per mol. Pada entalpi penguraian

    adalah kebalikan dari entalpi pembenukan.

    Entalpi suatu rekasi sama dengan entalpi

    kebalikannya, tetapi tandanya berlawanan.

    Jenis perubahan entalpi standar suatu reaksi

    dapat digolongkan menurut jenis reaksinya.Seperti entalpi pembentukan standar (Hf),

    entalpi penguraian standar (Hd), dan entalpi

    pembakaran standar (Hc).

    a) Entalpi pembentukan standar adalahkalor yang dilepaskan atau diperlukan

    pada reaksi pembentukan 1 mol senyawa

    dari unsur-unsurnya, pada keadaan

    standar. Berdasarkan konvensi,

    perubahan entalpi untuk unsur-unsur

    dalam bentuk paling stabil dikukuhkan

    sebesar 0 kj/mol. Misalnya keadaan stabil

    untuk karbon adalah grafit, untuk gas

    oksigen, hidrogen adalah gas diatom.b)Entalpi penguraian standar adalah

    penguraian senyawa menjadi unsur-

    unsurnya. Karena itu, entalpi penguraian

    suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya

    sama besar tetapi berlawanan tanda

    dengan entalpi dengan pembentukan

    standar. Jika entalpi pembentukan

    bertanda negatif (eksoterm), maka entalpi

    penguraiannya bertanda positif (endoterm)

    dengan nilai sama.

  • 7/22/2019 Termokimia ( Artikel )

    3/11

    c. Entalpi pembakaran standar adalah kalor

    yang dilepaskan bila 1 mol zat dibakar

    sempurna pada keadaan standar.Untuk menentukan perubahan

    entalpi dari suatu sistem tidak dapat diukur

    secara langsung. Walaupun demikian,

    perubahan entalpi dapat ditentukan dari

    perubahan panas yang terjadi, dengan cara

    mengukur perubahan suhunya, karena suhu

    merupakan ukuran panas. Sedangkan panas

    sendiri menunjukkan kalor yang terbentuk

    selama terjadi perubahan energi. Karena itu,

    besarnya perubahan entalpi dapat ditentukan

    dari perubahan suhu atau suhu zat-zat yangbereaksi.

    Kalor reaksi pada tekanan tetap

    disebut entalpi reaksi, bergantung pada :

    1. Jumlah zat yang bereaksi2. Keadaan fisik zat-zat pereaksi dan hasil

    reaksi

    3. SuhuOleh karena itu, dalam memberikan

    harga pada H bagi suatu reaksi, kondisireaksi harus dinyatakan dengan jelas dan

    tetap.

    Kapasitas kalor molar zat adalah

    jumlah kalor yang diperlukan untukmenaikkan suhu 1 mol zat sebesar satu

    derajat celsius atau satu kelvin. Karena kalorbukan fungsi keadaan, maka jumlah kalor

    yang diperlukan untuk menghasilkan

    perubahan keadaan bergantung pada

    jalannya proses. Oleh sebab itu, ada 2 jenis

    kapasitas kalor yang dikenal yaitu Cp untuk

    perubahan tekanan tetap, dan Cv untuk

    perubahan pada volum tetap.

    Energi adalah kemampuan suatu

    benda atau sistem untuk melakukan kerja.

    Energi yang biasa didefinisikan sebagaikemampuan melakukan usaha adalah

    sesuatu yang mempunyai zat yang dapat

    melakukan sesuatu. Suatu benda dapatmempunyai energi dalam dua cara, yaitu

    sebagai energi kinetik dan energi potensial.Energi potensial adalah energi simpanan,

    yaitu energi yang mempunyai benda karena

    benda itu tertarik atau ditolak oleh benda

    lain.

    Kalor reaksi pada perubahan kimia

    selalu terjadi perubahan entalpi (H).Perubahan entalpi terjadi selama proses

    penambahan atau pelepasan kalor.

    Perubahan entalpi pada satu reaksi disebut

    kalor reaksi.

    Ada beberapa jenis kalor reaksi,diantaranya ialah kalor pembentukan, kalor

    pembakaran, kalor penetralan, dan kalor

    penguraian.

    Kalor pembentukan adalah kalor yang

    dilepas pada pembentukan 1 mol senyawa

    dan unsur-unsurnya pada reaksi yang

    dilakukan pada suhu 250C dan tekanan 1

    atm.

    Kalor pembakaran (Hc) dalamkeadaan standar (H

    0) adalah kalor yang

    dilepaskan atau diserap pada pembakaran 1

    mol unsur atau senyawa.

    Perubahan entalpi reaksipembentukan, Hc, yaitu jumlah kalor yang

    dibebaskan jika satu mol zat dibakar

    sempurna.

    Contoh : CH4+ CO2(g)CO2(gas)+ 2H2O(l),

    Hc0= -890 KJ mol

    -1.

    Kalor penetralan adalah panas yang

    dikeluarkan ketika 1 mol air dihasilkan dari

    reaksi asam dan basa. Perubahan entalpi

    reaksi penetralan, H0 penetralan yaitu

    jumlah kalor yang dilepaskan jika satu mol

    ion H+ bereaksi dengan satu mol ion OH

    -.

    Contoh H+

    (aq) + OH-

    (aq)

    H2O(l),

    H0penetralan= -57,3 KJ mol-1.Kalor penetralan adalah kalor untuk

    menetralkan 1 mol asam dengan basa atau 1mol dengan asam.

    Kalor penguraian merupakan

    kebalikan dari kalor pembentukan yaitu

    kalor yang dilepaskan atau diserap untuk

    menguraikan 1 mol senyawa ke unsur-unsurnya pada keadaan standar.

    H penguraian adalah panas yangdikeluarkan atau yang diperlukan untuk

    menguraikan 1 mol senyawa menjadi unsur-

    unsurnya. Persamaan reaksinya adalah

    H2O(l)H2 (g)+ O2, H= + 286 KJ/mol.Alat-alat yang digunakan untuk

    percobaan ini adalah thermometer,

    thermostat, gelas kimia, statif, buret, kaki

    tiga, kawat kassa, pembakar Bunsen, batang

    pengaduk, tabung ukur.

    Bahan-bahan yang digunakan untuk

    percobaan ini adalah aquadest, CuSO4, Zn,

    etanol, NaOH, HCl.

    Metode yang digunakan pada saatmelakuka percobaan adalah sebagai berikut:

  • 7/22/2019 Termokimia ( Artikel )

    4/11

    1. Menentukan tetapan Kalorimeter

    aquadest dingin

    Aquadest dipanaskan

    Campuran

    Gambar 18.Penentuan tatapan kalorimetri

    Masukan 20 ml aquadest pada gelaskimia, lalu masukan lagi 20 ml aquadest

    pada thermostat, lalu aquadest diukur

    suhunya, setelah itu aquadest yang ada di

    dalam gelas kimia dipanaskan sehingga

    mencapai mendidih 900C kemudian

    campurkan aquadest yang telah dipanaskan

    kedalam thermostat, lalu diukur suhunyasampai 10 menit setiap 1 menit suhunya

    dicatat.

    2. Penentuan kalor reaksi

    CuSO4

    CuSO4dan Zn

    Gambar 19.Kalor reaksi

    Masukan CuSO4 kedalam thermostat

    sebanyak 40 ml dan ukur suhunya, setelah

    itu masukan Zn kedalam CuSO4 kedalamthermostat, aduk dan ukur suhunya selama 2

    menit selang waktunya setiap setengah menit

    dicatat perubahannya.

    3. Penentuan kalor etanol

    18 mi aquadest

    Etanol 29 ml

    Campuran

    Gambar 20.Kalor etanol

    Masukan 18 ml aquadest kedalam

    thermostat dan ukur suhunya. Etanol juga

    diukur suhunya lalu dicampurkan tunggu

    dan catat suhunya selama 4 menit dan tiap

    setengah menit dicatat perubahan suhunya.

    4. Penentuan kalor penurunan NaOH + HCl

    20 ml HCl 1M

    20 ml NaOH 2M

    Campuran

    Gambar 21. Penurunan NaOH dan HCl

    Masukan HCl kedalam gelas kimia,

    ukur suhunya dan masukan juga NaOH

    kedalam thermostat ukur suhunya, setelah

    itu campurkan dan ukur suhunya selama 5menit dan selang waktunya setengah menit.

  • 7/22/2019 Termokimia ( Artikel )

    5/11

    Hasil pengamatan dari percobaan

    tersebu adalah :

    Tabel 18. Hasil tetepan kalorimetri

    No Pengamatan Hasil

    1 Penentuan

    tetapan

    kalorimetri

    Td= 260C 299

    0K

    Tp= 910C 369

    0K

    Tc= 560C 329

    0K

    T1= 300C

    T2= 400C

    Tabel 19.Hasil CuSO4dan HCl

    No Pengamatan Hasil

    1 Penentuan

    kalor reaksiCuSO4

    Tc= 600C 333

    0K

    Ta= 270

    C 3000

    KT1= 33

    0C

    Q4= 163 J

    Q5= 6253,4 J

    Q6= 6686,4 J

    H = 167160

    a = 1506,2

    b = -0,6

    2 Penentuan

    kalor reaksiCuSO4 dan

    Zn

    a = 334,25

    b = -2,1y1= 333,2

    y2= 330

    Tabel 20. Hasil kalor etanol

    No Pangamatan Hasil

    1 Penentuan

    kalor etanol

    Taquadest=270C

    3000K

    Tetanol=260C

    3030K

    a = 304,1

    b = -0,08

    y1= 304,06

    y2= 303,78

    TM = 299,50K

    TA = 303,920K

    T2J = 4,420CQ7= 334,1 J

    Q8= 246,1 J

    Q9= 866,3 J

    Q10= 1446,5 J

    H = 63

    Tabel 21.Hasil NaOH dan HCl

    No Pengamatan Hasil

    1 Penentuan kalorpenurunan

    NaOH dan HCl

    NaOH=27

    0

    C3000K

    HCl=260C

    2990K

    a = 304,1

    b = -0,05

    y1= 304,07

    y10= 303,85

    TM = 299,5

    TA = 303,96

    T3J = 4,460C

    Q11= 547,5 J

    Q12= 874,16 J

    Q13= 1421,6 JHn = 35540

    Kalor adalah bentuk energi kalori yang

    dapat berpindah dari benda yang satu kebenda yang lain. Besarnya energi yang

    terlibat dalam suatu reaksi kimia dapat

    diketahui dengan alat kalorimeter.

    Perubahan entalphi (H) pada suatureaksi adalah perbedaan tingkat energi antara

    zat-zat pereaksi dengan tingkat energi zat

    hasil reaksi, pada tekanan tetap. Besarperubahan entalpi suatu reaksi kimia

    bergantung pada jumlah kalor yang dilepas(eksoterm) atau jumlah kalor yang diterima

    (endoterm) selama reaksi berlangsung.

    Untuk reaksi eksoterm pada persamaan

    termokimia harga H ditulis negatif (-) dan

    untuk reaksi endoterm harga H ditulis

    positif (+).

    Pada reaksi eksoterm, lingkunganmendapatkan energi sedangkan pada reaksi

    endoterm lingkungan kehilangan energi, hal

    ini ditandai dengan menambahkan pada sisi

    kanan persamaan reaksi dari sejumlah kalor

    yang dilepaskan atau diabsorbsi ketika/saat

    reaksi berlangsung adalah antara jumlahmolar antara tiap substansi dihasilkan dari

    persamaan reaksi. Jumlah ini diketahui

    sebagai kalor reaksi.Tanda positif

    menunjukkan bahwa kalor dilepaskan, dan

    tanda negatif menunjukkan bahwa kalor

    diserap.

    Pada reaksi eksoterm, sistem

    kehilangan energi. Perubahan energi dari

    sistem dinyatakan dengan H (delta H) yangmenjadi negatif saat kalor dilepaskan. Pada

  • 7/22/2019 Termokimia ( Artikel )

    6/11

    reaksi endoterm kalor diambil dari

    lingkungan dan diserap oleh sistem.

    Tepat atau tidaknya hasil perhitungantetapan suatu kalorimeter, kalor penetralan,

    kalor reaksi, dan kalor pelarutan selain

    bergantung pada penggunaan

    kalorometernya juga tergantung pada

    ketelitian praktikan dalam melakukan

    percobaan, terutama dalam pencampuran

    larutan, dimana pencampuran larutan

    tersebut harus sesuai dengan volume yang

    tepat, yang berpengaruh pada ketelitian

    praktikan dalam pencatatan temperatur

    sistem.Pada saat melakukan percobaan

    termokimia ini, dalam menggunakan

    kalorimeter, dilakukan dengan tertutup rapat,

    maka kemungkinan adanya uap dari sistem

    yang keluar dapat diperkecil, dimana akan

    mempengaruhi hasil tetapan kalorimeter dan

    kalor reaksi suatu sistem.

    Dari percobaan yang dilakukan,

    diperoleh hasil bahwa kalor yang dihasilkan

    reaksi etanol-air (pelarutan etanol dalam air)

    adalah semakin kecil/ menurun, yang dapat

    diamati dari T larutan. Pada penetapankalor pelarutan jumlah kalor yang terlibat

    bergantung dari jumlah air yang

    ditambahkan dalam sejumlah larutanterlarut. Jika konsentrasi larutan diencerkan,

    disitu ada perubahan kalor yang bergantung

    dari jumlah air yang ditambahkan, dimana

    kalor yang dihasilkan berangsur-angsur

    turun.

    Bagian dari ilmu kimia yang

    mempelajari tentang kalor reaksi disebut

    termokimia. Fokus bahasan dalam

    termokimia adalah mengenai jumlah kalor

    yang dapat dihasilkan oleh sejumlahpereaksi tertentu. Selain itu juga mengenai

    cara pertukaran kalor reaksi tersebut.

    Berdasarkan hasil percobaandidapatkan bahwa pada setiap reaksi dapat

    berlangsung reaksi eksoterm yaitu reaksinyamenghasilkan kalor dan endoterm yaitu

    menerima kalor.

    Dalam melakukan percobaan ketelitian

    praktikan dalam melakukan percobaan

    diperlukan sehingga hasil yang diperoleh

    tidak jauh dari yang diharapkan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Ahmad, Hiskia., (1993), Penuntun Dasar

    Dasar Praktikum Kimia, Kimia

    FMIP-ITB, Bandung.

    Brady, J.E, (1998). Kimia Universitas Asas

    dan Struktur, Jilid I Edisi Kelima,

    Binapura Aksara, Jakarta.

    Keenan, Kleinfelter, Wood, (1995), Kimia

    Universitas, Edisi Ke-enam, Erlangga,

    Jakarta.

    Sunarya, Yayan, (2000), Kimia Dasar 1.

    Alkemi Grafisindo Press, Bandung.

    Underwood, A. L., dan Day, (1992),

    Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi Ke-

    lima, Erlangga, Jakarta.

  • 7/22/2019 Termokimia ( Artikel )

    7/11

    LAMPIRAN

    1. Penentuan KamorimetriTabel 1.Kalorimeter

    n t

    (x)

    t (y) x2 x.y

    1 1 325.5 1 325.5

    2 2 325 4 650

    3 3 324 9 972

    4 4 324 16 1296

    5 5 323.5 25 1617.5

    6 6 323 36 1938

    7 7 322.5 49 2257.5

    8 8 322 64 2576

    9 9 321 81 2889

    10 10 321 100 3210

    =

    55

    =

    3231.

    5

    =

    385

    =

    17731.5

    Td= 260C 299

    0K

    Tp= 910C 369

    0K

    Tc= 56

    0

    C 329

    0

    K

    T1= TcTd

    = 329299

    = 300K

    T2= TpTc= 369329

    = 400K

    Q1 = m x c x T1

    = 40 x 4,2 x 30= 5040 J

    Q2 = m x c x T2

    = 40 x 4,2 x 40

    = 6720 J

    Q3 = Q2Q1

    = 67205040

    = 1680 J

    K = Q3

    T1= 1680 = 56

    30

    a = ( y . x2) - ( x . xy )

    n (x2) - (x )

    2

    = ( 3231,5 x 385 )( 55 x 17731,5 )

    10 ( 385 )( 55 )2

    = 1244127,5 - 975232,5

    38503025

    = 268895 = 325,9

    825

    b = n ( xy ) ( x . y )

    n ( x2)( x )

    2

    = 10 ( 17731,5 )( 55 x 3231,5 )

    10 ( 385 )( 55 )2

    = 177315177732,5

    38503025

    = - 417,5 = - 0, 50

    825Yn = a + bxn

    Y1 = 325,9 + (- 0,50 ) x 1

    = 325,4

    Y2 = 325,9 + ( - 0,50 ) x 10

    = 320, 9

    2. Penentuan kalor reaksi CuSO4 dan ZnTabel 2. CuSO4

    n t(x) t(y) x xy

    1 0,5 301 0,25 150,5

    2 1 300,5 1 300,5

    3 1,5 300,5 2,25 450,75

    4 2 300 4 600

    =5 =

    1202

    =

    7,5

    =

    1501,75

  • 7/22/2019 Termokimia ( Artikel )

    8/11

    Mj = 1,4 gr/cm3

    Kj = 3,35 j/gr

    T1j = TcTdQ4 = K x T1j

    Q5 = m . mj . kj . T1j

    Q6 = Q5+ Q4

    H = Q6

    n Zn

    Tc = 600C 333

    0K

    Ta = 270C 300

    0K

    T1j = TcTd

    = 333300\

    = 330K

    Q4 = K . T1j

    = 56 x 33

    = 1848 J

    Q5 = m . mj . kj . T1j

    = 40 x 1,4 x 3,35 x 33

    = 6190,8 J

    Q6 = Q4+ Q5

    = 18486190,8

    = 8038,8 J

    nZn = gram

    Mr

    = 3 = 0,04

    65,37

    H = Q6

    n Zn

    = 8038,8 = 200970

    0,04

    a = ( y . x2) - ( x . xy )

    n (x2) - (x )

    2

    = ( 1202 x 7,5 )( 5 x 1501,75 )

    4 ( 7,5 )( 5 )2

    = ( 1915 )( 7508,75 )

    3025

    = - 5593,7

    5

    = -1118,7

    b = n ( xy ) ( x . y )

    n ( x2)( x )

    2

    = 4 ( 1501,75 )( 5 x 1202 )

    4 ( 7,5 )( 5 )2

    = 60076010

    5= - 0,6

    Y1 = -1118,7 + (-0,6 ) x 0,5

    = -1119,3

    Y2 = -1118.7+ ( -0,6 ) x 2

    = -1119,9

    Tabel 3. CuSO4dan Zn

    n t(x) t(y) x xy

    1 0,5 333 0,25 166,52 1 332,5 1 332,5

    3 1,5 331 2,25 496,5

    4 2 330 4 660

    =

    5

    =1326,5 =7,5 =1655,5

    a = ( y . x2) - ( x . xy )

    n (x2) - (x )

    2

    = (1326,5x 7,5 )( 5 x 1655,5 )

    4 ( 7,5 )( 5 )2

    = ( 9948,75 )( 8277,5 )

    3025

    = 1671,25

    5

    = 334,25

    b = n ( xy ) ( x . y )

    n ( x2)( x )

    2

  • 7/22/2019 Termokimia ( Artikel )

    9/11

    = 4 ( 1655,5 )( 5 x 1326,5 )

    4 ( 7,5 )( 5 )2

    = 66226632,5

    5

    = - 2,1

    Yn = a + bxn

    Y1 = 334,25+ (- 2,1 ) x 0,5

    = 333,2

    Y2 = 334,25+ ( -2,1 ) x 2

    = 330,05

    3. Penentuan kalor etanolTabel 4.kalor Etanoln t(x) t(y) x xy

    1 0,5 304 0,25 152

    2 1 304 1 3043 1,5 304 2,25 4564 2 304 4 6085 2,5 304 6,25 7086 3 304 9 9127 3,5 304 12,25 10648 4 304 16 1214

    18 2431,5 51 5470

    T aquadest= 270C 300

    0K

    T etanol= 260C 299

    0K

    Tc = 300C 303

    0K

    a = ( y . x2) - ( x . xy )

    n (x2) - (x )

    2

    = ( 2431,5 x 51 )( 18 x 5470 )8 ( 51 )( 18 )

    2

    = ( 124006.5 )( 98460 )

    408 - 324

    = 25546,5

    84

    = 304,1

    b = n ( xy ) ( x . y )

    n ( x2)( x )

    2

    = 8 ( 5470 )( 18 x 2431,5 )

    8 ( 51 )( 18 )2

    = 43760 - 43767

    84

    = - 0,08

    Yn = a + bxn

    Y1 = 304,1 + ( -0,08 ) x 0,5

    = 304,06

    Y2 = 304,1+ ( - 0,08 ) x 4= 303,78

    TM = T airT etanol

    2

    = 300299

    2

    = 0,5

    TA = y1 + y8

    2

    = 304,06 + 303,78

    2

    = 607,84 = 303,92

    2

    T2j = TATM

    = 303,920,5

    = 303,420K

    Q7 = mairx 4,2 x T2j

    = 18 x 4,2 x 0,5

    = 113,4 J

    Q8 = m etanolx 1, 92 x T2j

    = 29 x 1,92 x 0,5

    = 27,84 J

    Q9 = K x T2j

    = 56 x 0,5

    = 28 J

  • 7/22/2019 Termokimia ( Artikel )

    10/11

    Q10 = Q7+ Q8+ Q9

    = 113,4 + 27,84 + 28

    = 169,2 J

    H = Q10

    M etanol

    = 169,2

    22,92

    = 7,38

    4. Penentuan kalor penurunan NaOH danHCl

    Tabel 5.NaOH dan HCl

    n t(x) t(y) x2 xy

    1 0,5 304 0,25 152

    2 1 304 1 3043 1,5 304 2,25 4564 2 304 4 6085 2,5 304 6,25 7606 3 304 9 9127 3,5 304 12,25 10608 4 304 16 12169 4,5 304 20,25 136810 5 303.5 25 1517,5

    =27,5 =

    3039,5

    =

    96,25

    =

    8357,5

    NaOH = 270

    C 3000

    KHCl = 26

    0C 299

    0K

    Tc = 31

    a = ( y . x2) - ( x . xy )

    n (x2) - (x )

    2

    = ( 3039,5 x 96,25 )( 27,5x 8357,5 )

    10 ( 96,25 )( 27,5 )2

    = ( 292551,8)(229831,2 )

    962,5756,25

    = 62720,6

    206,25

    = 304,1

    b = n ( xy ) ( x . y )

    n ( x2)( x )

    2

    = 10 ( 8357,5 )( 27,5 x 3039,5 )

    10 ( 96,25 )( 27,5 )2

    = 8357583586,2

    206,25

    = - 0,05

    Yn = a + bxn

    Y1 = 304,1 + ( -0,05 ) x 0,5

    = 304,07

    Y2 = 304,1+ ( - 0,05 ) x 5

    = 303,85

    TM = T NaOHT HCl

    2= 300299

    2

    = 0,5

    TA = y1 + y8

    2

    = 304,07+ 303,85

    2

    = 607,9 = 303,95

    2

    T3j = TATM

    = 303,950,5

    = 303,450K

    Q11 = mcamx 3,96 x T3j

    = 31 x 3,96 x 0,5

    = 61,38 J

    Q12 = K x T3j

    = 56 x 0,5

    = 28 J

    Q13 = Q11+ Q13

    = 61,38 + 28

    = 89,38 J

    Hn= Q13

    M NaOH

    = 89,38

    0,04

    = 2234,5

  • 7/22/2019 Termokimia ( Artikel )

    11/11