Upload
sri-mulyati
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 Termokimia ( Artikel )
1/11
TERMOKIMIA
Termokimia merupakan ilmu kimiayang mempelajari perubahn kalor suatu zat
yang menyertai sutu reaksi. Termo berkaitan
dengan kalor atau panas, sedangkan
dinamika mengandung gerak atau
perubahan, oleh karena itu termokimia padadasarnya mempelajari perubahan energi
kalor yang menyertai proses kimia dan
fisika.
Perubahan energi tidak hanya terjadi
pada makhluk hidup, tetapi dalam bidang
ilmu kimia selalu dapat dibuat sebagaipanas, yang biasanya disebut sebagai panas
reaksi. Alat yang dipakai untuk mengukur
panas reaksi adalah kalorimeter.
Dalam reaksi-reaksi kimia tidak
hanya yang menghasilkan energi, namun ada
juga yang memerlukan energi. Perubahan
energi yang terjadi dalam proses reaksi
kimia ini berupa perubahan kalor salah
satunya. Baik kalor yang dihasilkan maupun
kalor yang diserap selama reaksi
berlangsung. Proses perubahan energi ini
dipelajari dalam ilmu kimia yaitu
termokimia.Jumlah perubahan kalor sebagai
reaksi dapat diukur dalam suatu kalorimeter
(yang diukur adalah temperatur). kalorimeter
terdiri atas suatu tabung yang dibuatsedemikian rupa, sehingga tidak ada
pertukaran atau perpindahan kalor dengan
sekelilingnya, kalaupun ada pertukaran kalor
harus sekecil mungkin sehingga dapat
diabaikan. Sebagai kalorimeter sederhana
dapat digunakan botol termos, gelas kimia
atau botol plastik.
Tujuan percobaan ini adalah untuk
mempelajari tentang perubahan kalor, untukmengetahui perubahan energi pada setiap
reaksi, serta reaksi eksoterm dan endoterm
dalam suatu reaksi kimia, untuk mengetahuiperubahan dari suatu kalor yang akan
mengalami pelepasan maupun penyerapan
pada suatu reksi kimia.
Prinsip percobaan ini adalah
berdasarkan pada Hukum kekekalan Energi
Energi tidak dapat diciptakan dan tidakdapat dimusnahkan tetapi dapat diubah
dalam bentuk lain. Asas Black Kalor yang
diserap dama dengan kalor yangdilepaskan. Hukum Hess Jumlah panas
yang dibutuhkan atau dilepaskan pada suatu
reaksi kimia tidak bergantung pada jalannya
reaksi tetapi ditentukan dari keadaan awal
dan akhir. Hukum Termodinamika I Suatu sistem dapat diubah melalui kalor.
Hukum Termodinamika II kalaor tidak
dapat diubah seluruhnya menjadi kerja yang
setara dan bahwa seluruh proses spontan
mempunyai arah tertentu.
Termokimia adalah bagian daritermodinamika yang membahas masalah
perubahan panas reaksi kimia. Bias juga
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
hubungan antara energi panas dan energi
kimia. Energi panas merupakan energi
kinetik dari atom-atom dan molekul-
molekul. Bila suatu zat panas harga rata-rata
dari energi kinetik molekulnya besar dan
panas yang dikandungnya banyak. Bila
dingin, harga rata-rata energi kinetiknya
kecil dan benda hanya mengandung panas
sedikit. Sedangkan energi kimia adalah
energi yang dikandung setiap unsur atausenyawa. Bila perubahan panas yang
dikaitkan dengan suatu reaksi kimia
dinyatakan dengan suatu reaksi, pernyataan
lengkapnya dirujuk sebagai persamaantermokimia.
Jika panas dikeluarkan untuk
berlangsungnya suatu reaksi, maka reaksi
dinamakan reaksi eksotermis, sedangkan jika
sejumlah panas diserap oleh suatu reaksi
dinamakan endotermis.
Reaksi Endoterm dan Reaksi
Eksoterm Ditinjau dari perubahan entalphi,
dikenal dua jenis reaksi kimia yaitu :1. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang
menyerap kalor atau memerlukan energi.Sehingga hasil reaksinya memiliki entalpi
yang lebih tinggi daripada zat semula.
HB > HA
HBHA > O
HA = entalphi pereaksi
HB = entalphi hasil reaksiHarga perubahan entalphi (H) adalah
positif .
7/22/2019 Termokimia ( Artikel )
2/11
Reaksi endoterm pada umumnya
membutuhkan adanya kalor untuk terjadinya
suatu reaksi. Sehingga reaksi endoterm tidakdapat terjadi secara spontan (Team Ganeca
Exact Bandung, 1984).
2. Reaksi eksotermReaksi eksoterm adalah reaksi yang
melepaskan kalor atau menghasilkan energi.
Akibatnya hasil reaksi mempunyai entalphi
yang lebih rendah daripada zat semula.
HB < HA
HBHA < O
HA = entalphi pereaksi
HB = entalphi hasil reaksiHarga perubahan entalphi (H) adalah
negatif (Irfan Anshory, 1997).
Reaksi eksoterm pada umumnya
dapat beraksi secara spontan dan kalor yang
dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai suatu
sumber energi panas. Bila suatu reaksi
eksoterm dibalik persamaan reaksinya, maka
reaksi tersebut akan endoterm.
Besar perubahan entalphi suatu reaksi
kimia tergantung pada jumlah kalor yang
dilepaskan (eksoterm) atau jumlah kalor
yang diserap (endoterm) selama reaksi kimia
tersebut berlangsung pada tekanan konstan.
Umumnya reaksi kimia berlangsung
pada tekanan tetap sehingga energi panasyang diserap atau dilepaskan dinyatakan
dengan H atau disebut juga denganperubahan entalphi.
Reaksi kimia selalu terjadi perubahan
entalpi (H). Perubahan entalpi terjadiselama proses penambahan kalor atau
pelepasan kalor. Perubahan entalpi pada
suatu reaksi kimia disebut kalor reaksi.
Perubahan entalpi reaksi adalah
jumlah kalor yang dilepaskan atau diserapdalam suatu reaksi dinyatakan dengan satuan
kilojoule (KJ). Perubahan entalpi reaksi
bergantung pada massa, suhu, tekanan, danwujud zat. Untuk menentukan besarnya
perubahan entalphi reaksi digunakan kondisistandar, yaitu pada 25
0C dan tekanan 1
atmosfer. Perubahan entalphi reaksi pada
kondisi standar dinyatakan dengan simbol
H0(298
0K) atau hanya H.
Istilah perubahan entalphi merujuk ke
perubahan kalor selama suatu proses yang
dilakukan pada suatu tekanan konstant. Jika
energi itu harus dikhususkan secara cermat,
kondisi awal dan akhir dari tekanan dan
temperatur haruslah diketahui.
Besarnya perubahan entalpi adalahsama dengan selisih jumlah entalpi hasil
reaksi dengan jumlah entalpi pereaksi yang
dinyatakan dengan rumus H = H2H1.
H ialah peubahan entalpi, H2adalah jumlah
entalpi hasil reaksi (produk), dan H1 adalah
jumlah entalpi pereaksi.
Perubahan entalpi (H), dalam reaksiapa saja adalah perubahan kalor bila reaksi
berlangsung pada tekanan konstan.
Sedangkan entalpi pembentukan standarsuatu zat ialah perubahan entalpi untuk
reaksi dengan zat itu terbentuk dari unsur-
unsurnya dalam keadaan standar, dankebalikannya dengan menerapkan Hukum.
Perubahan entalpi standar adalah
pembentukan 1 mol suatu zat yang
berlangsung dari unsure-unsurnya dalam
bentuk standar yang diukur pada 298 K atau
1 atm. Satuan untuk entalpi pementukan
dalam Sistem Internasional ( SI ) adalah
kilojuole per mol. Pada entalpi penguraian
adalah kebalikan dari entalpi pembenukan.
Entalpi suatu rekasi sama dengan entalpi
kebalikannya, tetapi tandanya berlawanan.
Jenis perubahan entalpi standar suatu reaksi
dapat digolongkan menurut jenis reaksinya.Seperti entalpi pembentukan standar (Hf),
entalpi penguraian standar (Hd), dan entalpi
pembakaran standar (Hc).
a) Entalpi pembentukan standar adalahkalor yang dilepaskan atau diperlukan
pada reaksi pembentukan 1 mol senyawa
dari unsur-unsurnya, pada keadaan
standar. Berdasarkan konvensi,
perubahan entalpi untuk unsur-unsur
dalam bentuk paling stabil dikukuhkan
sebesar 0 kj/mol. Misalnya keadaan stabil
untuk karbon adalah grafit, untuk gas
oksigen, hidrogen adalah gas diatom.b)Entalpi penguraian standar adalah
penguraian senyawa menjadi unsur-
unsurnya. Karena itu, entalpi penguraian
suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya
sama besar tetapi berlawanan tanda
dengan entalpi dengan pembentukan
standar. Jika entalpi pembentukan
bertanda negatif (eksoterm), maka entalpi
penguraiannya bertanda positif (endoterm)
dengan nilai sama.
7/22/2019 Termokimia ( Artikel )
3/11
c. Entalpi pembakaran standar adalah kalor
yang dilepaskan bila 1 mol zat dibakar
sempurna pada keadaan standar.Untuk menentukan perubahan
entalpi dari suatu sistem tidak dapat diukur
secara langsung. Walaupun demikian,
perubahan entalpi dapat ditentukan dari
perubahan panas yang terjadi, dengan cara
mengukur perubahan suhunya, karena suhu
merupakan ukuran panas. Sedangkan panas
sendiri menunjukkan kalor yang terbentuk
selama terjadi perubahan energi. Karena itu,
besarnya perubahan entalpi dapat ditentukan
dari perubahan suhu atau suhu zat-zat yangbereaksi.
Kalor reaksi pada tekanan tetap
disebut entalpi reaksi, bergantung pada :
1. Jumlah zat yang bereaksi2. Keadaan fisik zat-zat pereaksi dan hasil
reaksi
3. SuhuOleh karena itu, dalam memberikan
harga pada H bagi suatu reaksi, kondisireaksi harus dinyatakan dengan jelas dan
tetap.
Kapasitas kalor molar zat adalah
jumlah kalor yang diperlukan untukmenaikkan suhu 1 mol zat sebesar satu
derajat celsius atau satu kelvin. Karena kalorbukan fungsi keadaan, maka jumlah kalor
yang diperlukan untuk menghasilkan
perubahan keadaan bergantung pada
jalannya proses. Oleh sebab itu, ada 2 jenis
kapasitas kalor yang dikenal yaitu Cp untuk
perubahan tekanan tetap, dan Cv untuk
perubahan pada volum tetap.
Energi adalah kemampuan suatu
benda atau sistem untuk melakukan kerja.
Energi yang biasa didefinisikan sebagaikemampuan melakukan usaha adalah
sesuatu yang mempunyai zat yang dapat
melakukan sesuatu. Suatu benda dapatmempunyai energi dalam dua cara, yaitu
sebagai energi kinetik dan energi potensial.Energi potensial adalah energi simpanan,
yaitu energi yang mempunyai benda karena
benda itu tertarik atau ditolak oleh benda
lain.
Kalor reaksi pada perubahan kimia
selalu terjadi perubahan entalpi (H).Perubahan entalpi terjadi selama proses
penambahan atau pelepasan kalor.
Perubahan entalpi pada satu reaksi disebut
kalor reaksi.
Ada beberapa jenis kalor reaksi,diantaranya ialah kalor pembentukan, kalor
pembakaran, kalor penetralan, dan kalor
penguraian.
Kalor pembentukan adalah kalor yang
dilepas pada pembentukan 1 mol senyawa
dan unsur-unsurnya pada reaksi yang
dilakukan pada suhu 250C dan tekanan 1
atm.
Kalor pembakaran (Hc) dalamkeadaan standar (H
0) adalah kalor yang
dilepaskan atau diserap pada pembakaran 1
mol unsur atau senyawa.
Perubahan entalpi reaksipembentukan, Hc, yaitu jumlah kalor yang
dibebaskan jika satu mol zat dibakar
sempurna.
Contoh : CH4+ CO2(g)CO2(gas)+ 2H2O(l),
Hc0= -890 KJ mol
-1.
Kalor penetralan adalah panas yang
dikeluarkan ketika 1 mol air dihasilkan dari
reaksi asam dan basa. Perubahan entalpi
reaksi penetralan, H0 penetralan yaitu
jumlah kalor yang dilepaskan jika satu mol
ion H+ bereaksi dengan satu mol ion OH
-.
Contoh H+
(aq) + OH-
(aq)
H2O(l),
H0penetralan= -57,3 KJ mol-1.Kalor penetralan adalah kalor untuk
menetralkan 1 mol asam dengan basa atau 1mol dengan asam.
Kalor penguraian merupakan
kebalikan dari kalor pembentukan yaitu
kalor yang dilepaskan atau diserap untuk
menguraikan 1 mol senyawa ke unsur-unsurnya pada keadaan standar.
H penguraian adalah panas yangdikeluarkan atau yang diperlukan untuk
menguraikan 1 mol senyawa menjadi unsur-
unsurnya. Persamaan reaksinya adalah
H2O(l)H2 (g)+ O2, H= + 286 KJ/mol.Alat-alat yang digunakan untuk
percobaan ini adalah thermometer,
thermostat, gelas kimia, statif, buret, kaki
tiga, kawat kassa, pembakar Bunsen, batang
pengaduk, tabung ukur.
Bahan-bahan yang digunakan untuk
percobaan ini adalah aquadest, CuSO4, Zn,
etanol, NaOH, HCl.
Metode yang digunakan pada saatmelakuka percobaan adalah sebagai berikut:
7/22/2019 Termokimia ( Artikel )
4/11
1. Menentukan tetapan Kalorimeter
aquadest dingin
Aquadest dipanaskan
Campuran
Gambar 18.Penentuan tatapan kalorimetri
Masukan 20 ml aquadest pada gelaskimia, lalu masukan lagi 20 ml aquadest
pada thermostat, lalu aquadest diukur
suhunya, setelah itu aquadest yang ada di
dalam gelas kimia dipanaskan sehingga
mencapai mendidih 900C kemudian
campurkan aquadest yang telah dipanaskan
kedalam thermostat, lalu diukur suhunyasampai 10 menit setiap 1 menit suhunya
dicatat.
2. Penentuan kalor reaksi
CuSO4
CuSO4dan Zn
Gambar 19.Kalor reaksi
Masukan CuSO4 kedalam thermostat
sebanyak 40 ml dan ukur suhunya, setelah
itu masukan Zn kedalam CuSO4 kedalamthermostat, aduk dan ukur suhunya selama 2
menit selang waktunya setiap setengah menit
dicatat perubahannya.
3. Penentuan kalor etanol
18 mi aquadest
Etanol 29 ml
Campuran
Gambar 20.Kalor etanol
Masukan 18 ml aquadest kedalam
thermostat dan ukur suhunya. Etanol juga
diukur suhunya lalu dicampurkan tunggu
dan catat suhunya selama 4 menit dan tiap
setengah menit dicatat perubahan suhunya.
4. Penentuan kalor penurunan NaOH + HCl
20 ml HCl 1M
20 ml NaOH 2M
Campuran
Gambar 21. Penurunan NaOH dan HCl
Masukan HCl kedalam gelas kimia,
ukur suhunya dan masukan juga NaOH
kedalam thermostat ukur suhunya, setelah
itu campurkan dan ukur suhunya selama 5menit dan selang waktunya setengah menit.
7/22/2019 Termokimia ( Artikel )
5/11
Hasil pengamatan dari percobaan
tersebu adalah :
Tabel 18. Hasil tetepan kalorimetri
No Pengamatan Hasil
1 Penentuan
tetapan
kalorimetri
Td= 260C 299
0K
Tp= 910C 369
0K
Tc= 560C 329
0K
T1= 300C
T2= 400C
Tabel 19.Hasil CuSO4dan HCl
No Pengamatan Hasil
1 Penentuan
kalor reaksiCuSO4
Tc= 600C 333
0K
Ta= 270
C 3000
KT1= 33
0C
Q4= 163 J
Q5= 6253,4 J
Q6= 6686,4 J
H = 167160
a = 1506,2
b = -0,6
2 Penentuan
kalor reaksiCuSO4 dan
Zn
a = 334,25
b = -2,1y1= 333,2
y2= 330
Tabel 20. Hasil kalor etanol
No Pangamatan Hasil
1 Penentuan
kalor etanol
Taquadest=270C
3000K
Tetanol=260C
3030K
a = 304,1
b = -0,08
y1= 304,06
y2= 303,78
TM = 299,50K
TA = 303,920K
T2J = 4,420CQ7= 334,1 J
Q8= 246,1 J
Q9= 866,3 J
Q10= 1446,5 J
H = 63
Tabel 21.Hasil NaOH dan HCl
No Pengamatan Hasil
1 Penentuan kalorpenurunan
NaOH dan HCl
NaOH=27
0
C3000K
HCl=260C
2990K
a = 304,1
b = -0,05
y1= 304,07
y10= 303,85
TM = 299,5
TA = 303,96
T3J = 4,460C
Q11= 547,5 J
Q12= 874,16 J
Q13= 1421,6 JHn = 35540
Kalor adalah bentuk energi kalori yang
dapat berpindah dari benda yang satu kebenda yang lain. Besarnya energi yang
terlibat dalam suatu reaksi kimia dapat
diketahui dengan alat kalorimeter.
Perubahan entalphi (H) pada suatureaksi adalah perbedaan tingkat energi antara
zat-zat pereaksi dengan tingkat energi zat
hasil reaksi, pada tekanan tetap. Besarperubahan entalpi suatu reaksi kimia
bergantung pada jumlah kalor yang dilepas(eksoterm) atau jumlah kalor yang diterima
(endoterm) selama reaksi berlangsung.
Untuk reaksi eksoterm pada persamaan
termokimia harga H ditulis negatif (-) dan
untuk reaksi endoterm harga H ditulis
positif (+).
Pada reaksi eksoterm, lingkunganmendapatkan energi sedangkan pada reaksi
endoterm lingkungan kehilangan energi, hal
ini ditandai dengan menambahkan pada sisi
kanan persamaan reaksi dari sejumlah kalor
yang dilepaskan atau diabsorbsi ketika/saat
reaksi berlangsung adalah antara jumlahmolar antara tiap substansi dihasilkan dari
persamaan reaksi. Jumlah ini diketahui
sebagai kalor reaksi.Tanda positif
menunjukkan bahwa kalor dilepaskan, dan
tanda negatif menunjukkan bahwa kalor
diserap.
Pada reaksi eksoterm, sistem
kehilangan energi. Perubahan energi dari
sistem dinyatakan dengan H (delta H) yangmenjadi negatif saat kalor dilepaskan. Pada
7/22/2019 Termokimia ( Artikel )
6/11
reaksi endoterm kalor diambil dari
lingkungan dan diserap oleh sistem.
Tepat atau tidaknya hasil perhitungantetapan suatu kalorimeter, kalor penetralan,
kalor reaksi, dan kalor pelarutan selain
bergantung pada penggunaan
kalorometernya juga tergantung pada
ketelitian praktikan dalam melakukan
percobaan, terutama dalam pencampuran
larutan, dimana pencampuran larutan
tersebut harus sesuai dengan volume yang
tepat, yang berpengaruh pada ketelitian
praktikan dalam pencatatan temperatur
sistem.Pada saat melakukan percobaan
termokimia ini, dalam menggunakan
kalorimeter, dilakukan dengan tertutup rapat,
maka kemungkinan adanya uap dari sistem
yang keluar dapat diperkecil, dimana akan
mempengaruhi hasil tetapan kalorimeter dan
kalor reaksi suatu sistem.
Dari percobaan yang dilakukan,
diperoleh hasil bahwa kalor yang dihasilkan
reaksi etanol-air (pelarutan etanol dalam air)
adalah semakin kecil/ menurun, yang dapat
diamati dari T larutan. Pada penetapankalor pelarutan jumlah kalor yang terlibat
bergantung dari jumlah air yang
ditambahkan dalam sejumlah larutanterlarut. Jika konsentrasi larutan diencerkan,
disitu ada perubahan kalor yang bergantung
dari jumlah air yang ditambahkan, dimana
kalor yang dihasilkan berangsur-angsur
turun.
Bagian dari ilmu kimia yang
mempelajari tentang kalor reaksi disebut
termokimia. Fokus bahasan dalam
termokimia adalah mengenai jumlah kalor
yang dapat dihasilkan oleh sejumlahpereaksi tertentu. Selain itu juga mengenai
cara pertukaran kalor reaksi tersebut.
Berdasarkan hasil percobaandidapatkan bahwa pada setiap reaksi dapat
berlangsung reaksi eksoterm yaitu reaksinyamenghasilkan kalor dan endoterm yaitu
menerima kalor.
Dalam melakukan percobaan ketelitian
praktikan dalam melakukan percobaan
diperlukan sehingga hasil yang diperoleh
tidak jauh dari yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Hiskia., (1993), Penuntun Dasar
Dasar Praktikum Kimia, Kimia
FMIP-ITB, Bandung.
Brady, J.E, (1998). Kimia Universitas Asas
dan Struktur, Jilid I Edisi Kelima,
Binapura Aksara, Jakarta.
Keenan, Kleinfelter, Wood, (1995), Kimia
Universitas, Edisi Ke-enam, Erlangga,
Jakarta.
Sunarya, Yayan, (2000), Kimia Dasar 1.
Alkemi Grafisindo Press, Bandung.
Underwood, A. L., dan Day, (1992),
Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi Ke-
lima, Erlangga, Jakarta.
7/22/2019 Termokimia ( Artikel )
7/11
LAMPIRAN
1. Penentuan KamorimetriTabel 1.Kalorimeter
n t
(x)
t (y) x2 x.y
1 1 325.5 1 325.5
2 2 325 4 650
3 3 324 9 972
4 4 324 16 1296
5 5 323.5 25 1617.5
6 6 323 36 1938
7 7 322.5 49 2257.5
8 8 322 64 2576
9 9 321 81 2889
10 10 321 100 3210
=
55
=
3231.
5
=
385
=
17731.5
Td= 260C 299
0K
Tp= 910C 369
0K
Tc= 56
0
C 329
0
K
T1= TcTd
= 329299
= 300K
T2= TpTc= 369329
= 400K
Q1 = m x c x T1
= 40 x 4,2 x 30= 5040 J
Q2 = m x c x T2
= 40 x 4,2 x 40
= 6720 J
Q3 = Q2Q1
= 67205040
= 1680 J
K = Q3
T1= 1680 = 56
30
a = ( y . x2) - ( x . xy )
n (x2) - (x )
2
= ( 3231,5 x 385 )( 55 x 17731,5 )
10 ( 385 )( 55 )2
= 1244127,5 - 975232,5
38503025
= 268895 = 325,9
825
b = n ( xy ) ( x . y )
n ( x2)( x )
2
= 10 ( 17731,5 )( 55 x 3231,5 )
10 ( 385 )( 55 )2
= 177315177732,5
38503025
= - 417,5 = - 0, 50
825Yn = a + bxn
Y1 = 325,9 + (- 0,50 ) x 1
= 325,4
Y2 = 325,9 + ( - 0,50 ) x 10
= 320, 9
2. Penentuan kalor reaksi CuSO4 dan ZnTabel 2. CuSO4
n t(x) t(y) x xy
1 0,5 301 0,25 150,5
2 1 300,5 1 300,5
3 1,5 300,5 2,25 450,75
4 2 300 4 600
=5 =
1202
=
7,5
=
1501,75
7/22/2019 Termokimia ( Artikel )
8/11
Mj = 1,4 gr/cm3
Kj = 3,35 j/gr
T1j = TcTdQ4 = K x T1j
Q5 = m . mj . kj . T1j
Q6 = Q5+ Q4
H = Q6
n Zn
Tc = 600C 333
0K
Ta = 270C 300
0K
T1j = TcTd
= 333300\
= 330K
Q4 = K . T1j
= 56 x 33
= 1848 J
Q5 = m . mj . kj . T1j
= 40 x 1,4 x 3,35 x 33
= 6190,8 J
Q6 = Q4+ Q5
= 18486190,8
= 8038,8 J
nZn = gram
Mr
= 3 = 0,04
65,37
H = Q6
n Zn
= 8038,8 = 200970
0,04
a = ( y . x2) - ( x . xy )
n (x2) - (x )
2
= ( 1202 x 7,5 )( 5 x 1501,75 )
4 ( 7,5 )( 5 )2
= ( 1915 )( 7508,75 )
3025
= - 5593,7
5
= -1118,7
b = n ( xy ) ( x . y )
n ( x2)( x )
2
= 4 ( 1501,75 )( 5 x 1202 )
4 ( 7,5 )( 5 )2
= 60076010
5= - 0,6
Y1 = -1118,7 + (-0,6 ) x 0,5
= -1119,3
Y2 = -1118.7+ ( -0,6 ) x 2
= -1119,9
Tabel 3. CuSO4dan Zn
n t(x) t(y) x xy
1 0,5 333 0,25 166,52 1 332,5 1 332,5
3 1,5 331 2,25 496,5
4 2 330 4 660
=
5
=1326,5 =7,5 =1655,5
a = ( y . x2) - ( x . xy )
n (x2) - (x )
2
= (1326,5x 7,5 )( 5 x 1655,5 )
4 ( 7,5 )( 5 )2
= ( 9948,75 )( 8277,5 )
3025
= 1671,25
5
= 334,25
b = n ( xy ) ( x . y )
n ( x2)( x )
2
7/22/2019 Termokimia ( Artikel )
9/11
= 4 ( 1655,5 )( 5 x 1326,5 )
4 ( 7,5 )( 5 )2
= 66226632,5
5
= - 2,1
Yn = a + bxn
Y1 = 334,25+ (- 2,1 ) x 0,5
= 333,2
Y2 = 334,25+ ( -2,1 ) x 2
= 330,05
3. Penentuan kalor etanolTabel 4.kalor Etanoln t(x) t(y) x xy
1 0,5 304 0,25 152
2 1 304 1 3043 1,5 304 2,25 4564 2 304 4 6085 2,5 304 6,25 7086 3 304 9 9127 3,5 304 12,25 10648 4 304 16 1214
18 2431,5 51 5470
T aquadest= 270C 300
0K
T etanol= 260C 299
0K
Tc = 300C 303
0K
a = ( y . x2) - ( x . xy )
n (x2) - (x )
2
= ( 2431,5 x 51 )( 18 x 5470 )8 ( 51 )( 18 )
2
= ( 124006.5 )( 98460 )
408 - 324
= 25546,5
84
= 304,1
b = n ( xy ) ( x . y )
n ( x2)( x )
2
= 8 ( 5470 )( 18 x 2431,5 )
8 ( 51 )( 18 )2
= 43760 - 43767
84
= - 0,08
Yn = a + bxn
Y1 = 304,1 + ( -0,08 ) x 0,5
= 304,06
Y2 = 304,1+ ( - 0,08 ) x 4= 303,78
TM = T airT etanol
2
= 300299
2
= 0,5
TA = y1 + y8
2
= 304,06 + 303,78
2
= 607,84 = 303,92
2
T2j = TATM
= 303,920,5
= 303,420K
Q7 = mairx 4,2 x T2j
= 18 x 4,2 x 0,5
= 113,4 J
Q8 = m etanolx 1, 92 x T2j
= 29 x 1,92 x 0,5
= 27,84 J
Q9 = K x T2j
= 56 x 0,5
= 28 J
7/22/2019 Termokimia ( Artikel )
10/11
Q10 = Q7+ Q8+ Q9
= 113,4 + 27,84 + 28
= 169,2 J
H = Q10
M etanol
= 169,2
22,92
= 7,38
4. Penentuan kalor penurunan NaOH danHCl
Tabel 5.NaOH dan HCl
n t(x) t(y) x2 xy
1 0,5 304 0,25 152
2 1 304 1 3043 1,5 304 2,25 4564 2 304 4 6085 2,5 304 6,25 7606 3 304 9 9127 3,5 304 12,25 10608 4 304 16 12169 4,5 304 20,25 136810 5 303.5 25 1517,5
=27,5 =
3039,5
=
96,25
=
8357,5
NaOH = 270
C 3000
KHCl = 26
0C 299
0K
Tc = 31
a = ( y . x2) - ( x . xy )
n (x2) - (x )
2
= ( 3039,5 x 96,25 )( 27,5x 8357,5 )
10 ( 96,25 )( 27,5 )2
= ( 292551,8)(229831,2 )
962,5756,25
= 62720,6
206,25
= 304,1
b = n ( xy ) ( x . y )
n ( x2)( x )
2
= 10 ( 8357,5 )( 27,5 x 3039,5 )
10 ( 96,25 )( 27,5 )2
= 8357583586,2
206,25
= - 0,05
Yn = a + bxn
Y1 = 304,1 + ( -0,05 ) x 0,5
= 304,07
Y2 = 304,1+ ( - 0,05 ) x 5
= 303,85
TM = T NaOHT HCl
2= 300299
2
= 0,5
TA = y1 + y8
2
= 304,07+ 303,85
2
= 607,9 = 303,95
2
T3j = TATM
= 303,950,5
= 303,450K
Q11 = mcamx 3,96 x T3j
= 31 x 3,96 x 0,5
= 61,38 J
Q12 = K x T3j
= 56 x 0,5
= 28 J
Q13 = Q11+ Q13
= 61,38 + 28
= 89,38 J
Hn= Q13
M NaOH
= 89,38
0,04
= 2234,5
7/22/2019 Termokimia ( Artikel )
11/11