20

Click here to load reader

TES FUNGSI HATI.docx

  • Upload
    teten

  • View
    18

  • Download
    7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

uuuuuuuuu

Citation preview

Page 1: TES FUNGSI HATI.docx

TES FUNGSI HATI

Hepatitis A

I. PENDAHULUAN

Hati adalah salah satu organ yang paling penting terletak di rongga

perut bagian kanan atas dan dibawah tulang rusuk. Sebagian besar berada

di sisi kanan tubuh dan sebagian lagi disisi kiri tubuh, beratnya rata-rata

1500 gr atau 2,5% dari berat badan. Dengan demikian hati merupakan organ

terbesar dalam tubuh, ini setara dengan fungsinya yang berat, yaitu lebih

dari 500 jenis pekerjaan yang harus dilakukan oleh organ hati.

Organ hati atau liver bertanggung jawab dalam hal :

1. Menyaring darah

2. Membuat empedu, yaitu zat yang membantu mncerna lemak

3. Memproses dan mengikat lemak pada pengangkutnya (protein,

termasuk kolesterol), gabungan lemak dan protein (lipoprotein)

berfungsi menyimpan gula dan membantu tubuh mengangkut

energi.

4. Membuat protein-protein penting antara lain yang berperan dalam

pembekuan darah, dan albumin yang mengatur pengangkutan

cairan didalam ginjal dan darah.

5. Metabolisme obat-obatan antara lain : barbiturate, amftetamin, dan

zedatin

6. Menyimpan zat besi, tembaga, vitamin A, D, dan beberapa jenis vit.

B

Hepatitis A Quality Control

Page 2: TES FUNGSI HATI.docx

7. Membantu mengurangi dan mendaur ulang sel-sel darah merah.

(Srikandi waluyo & dr. Budhi Marhaendra, 2011)

Hati terdiri dari dua jenis sel utama : hepatosit yang aktif secara

metabolis dan berasal dari epitel, dan sel Kupfer yang bersifat fagositik dan

merupakan bagian dari sistem retikuloendotel. Secara mikroskopis sel-sel ini

tersusun membentuk suatu satuan anatomik hati yang disebut lobulus yang

terdiri dari genjel-genjel (cords) hepatosit yang ditunjang oleh kerangka

retikulin disekitar pembuluh vaskular yang disebut sinusoid

Hati keseluruhan terdiri dari ribuan lobulus. Hubungan vaskular di hati

tersusun sedemikian sehingga darah masuk ke masing-masing lobulus di

bagian perifernya, tersaring ke arah dalam menuju pusat lobulus melalui

sinusoid dan kemudian keluar melalui sebuah vena sentral. Darah sinusoid

dan sel hati yang melapisi sinusoid berhubungan erat sehingga terjadi

pertukaran zat ekstensif antara darah dan hepatosit.

Banyak agen infeksiosa merusak hati. Pada infeksi sistemik oleh virus

golongan herpes, yaitu virus Epstein Barr dan sitomegalo virus sering terjadi

kerusakan hati, walaupun hati bukan merupakan sasaran utama infeksi oleh

kedua virus ini. Terdapat beberapa virus yang sasaran utama atau satu-

satunya adalah hati . virus-virus tersebut adalah virus hepatitis A (HAV)

suatu partikel 27 nm yang berada di sitoplasma hepatosit yang terinfeksi,

virus Hepatitis B (HBV), suatu partikel 42 nm yang terdiri dari inti DNA yang

dikelilingi oleh protein permukaan. Virus Hepatitis C (HCV), Virus Hepatitis D

dan Virus Hepatitis E ( Ronald A. Sacher & Richard A. McPherson, 2004).

Hepatitis A Quality Control

Page 3: TES FUNGSI HATI.docx

Salah satu penyakit yang menyerang hati adalah penyakit hapatitis.

Istilah ” Hepatitis ” dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver)

disebabkan mulai dari virus atau obat-obatan. Virus yang menyebabkan

penyakit ini berada dalam cairan tubuh manusia yang sewaktu-waktu bisa

ditularkan keorang lain. Beberapa jenis virus hepatitis yang diketahui

diantaranya adalah : Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D,

Hepatitis F, dan Hepatitis G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa

akut (Hepatitis A), bisa kronik (Hepatitis B & Hepatitis C) dan bisa juga

kemungkinan menjadi kanker hati (Hepatitis B).

Virus Hepatitis A merupakan penyakit global pada manusia yang

prevalensinya terutama dinegara berkembang. Disebut juga hepatitis

infeksiosa yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Penularan terjadi secara

fekal oral melalui air atau makanan terkontaminasi. Virus yang

menyebabkan penyakit ini berada dalam cairan tubuh manusia yang

sewaktu-waktu bisa ditularkan keorang lain (B.K. Mandal dkk, 2008)

Hepatitis A Quality Control

Page 4: TES FUNGSI HATI.docx

Virus Hepatitis A (HAV) adalah suatu virus RNA yang tidak berkapsul

berukuran 27 nm, tahan panas asam dan eter dan termasuk dalam famili

picornavirus. Pada mulanya diklasifikasikan sebagai enterovirus tipe 2

sekarang diklasifikasikan dalam genus heparma dari famili picornavirus

(Isselbacber dkk, 2006)

Virus terdiri dari sarung protein luar yang disebut capsid yang akan

mengelilingi core yang terbuat dari single stranded RNA yang mengandung

kode genetik virus tersebut. Protein capsid tersebut akan berikatan satu

dengan yang lainnya secara simetrik kubis bebas dari lipid maupun

glikoprotein, memiliki tiga poli-protein permukaan VP 1, VP 2, dan VP 3 dan

peptida internal VP 4 yang terikat dengan virus RNA. Tampil sebagai suatu

bentuk geometrik khas.

Target primer utama dari HAV adalah sel-sel hati (hepatosit) setelah

virus tertelan, mereka akan terabsorpsi melalui pembuluh darah diangkut

Hepatitis A Quality Control

Page 5: TES FUNGSI HATI.docx

kehati. Begitu sampai di hati, partikel virus akan ditelah oleh hepatosit.

Didalam sel, materi genetik atau genom dari HAV- yang terdiri dari single

stranded RNA akan bertindak sebagai suatu template yang akan

memproduksi protein-protein virus selanjutnya. Protein- protein ini akan

bergabung kembali membentuk capsid virus yang baru, setiap capsid

mengandung RNA virus yang baru saja terduplikasi. Turunan HAV yang baru

ini lalu akan dirilis melalui saluran empedu kecil yang terdapat diantara sel

tuan rumah. Mereka lalu secara bebas akan dibuang melalui tinja atau

menulari hepatosit tetangganya. Setelah tertelan virus masuk melalui

osofaring atau usus bagian atas dan mencapai hati. Virus bersifat sitopatik

namun respon imun yang dimediasi oleh pejamu juga berperan dalam

kerusakan hepatoselularakut. Biopsi hati menunjukkan gambaran

nonspesifik (nekrosis fokal, inflamasi porta, pembengkakan dan asidofilik (H.

Ali sulaiman & Julitasari, 2000)

Hepatitis A yang disebabkan oleh virus Hepatitis A (HVA) adalah jenis

hepatitis yang ringan namun sangat menular, virusnya ditemukan dalam

tinja penderita hepatitis A sekitar 2 minggu sebelum dan 7 hari setelah

terinfeksi . (Srikandi waluyo & dr. Budhi Marhaendra, 2011)

Diagnosis hepatitis A dibuat atas pengamatan klinis dan laboratorium.

Penderita lesu, anoreksia, demam dan mual. Aminotransferase dan

bilirubinemia hampir selalu ada; fosfatase alkali dan bilirubin direk sering

tinggi. Diagnosis pasti ditegakkan dengan uji serologis. Suatu penyakit akut

Hepatitis A Quality Control

Page 6: TES FUNGSI HATI.docx

dianggap hepatitis A apabila terdapat paling sedikit salah satu dari faktor

berikut :

Titer antibodi HAV meningkat antara sampel serum fase akut dan

fase konvalensen

Serum pascca sakit mengandung antibodi pada seseorang yang

prasakitnya diketahui tidak memiliki antibody

Kadar Ig.M anti HAV relative lebih tinggi daripada kadar antibody

Ig.G. Antibodi Ig.G terhadap HAV menunjukkan infeksi

sebelumnya, sedangkan antibodi Ig. M menunjukkan infeksi HAV

akut. ( Ronald A. Sacher & Richard A. McPherson, 2004)

II. TUJUAN : Untuk mengetahui adanya antibody Hepatitis A dalam serum

penderita

III. METODE : Immunoassay

IV. PRINSIP : Enzim Immunoassay yang berdasar pada prinsip pengikatan

antibody untuk mendeteksi antibody virus Hepatitis A.

V. TAHAPAN PEMERIKSAAN

V.I Pra Analitik

Persiapan pasien : Tidak ada persiapan khusus

Persiapan sampel : Sampel yang digunakan adalah serum atau

plasma (EDTA, Heparin, dan Citrat). Sampel sebaiknya disimpan

dalam kulkas pada suhu 2-8 °C, jika tes tertunda sampai 48 Jam.

Cara lain sampel dibekukan, namun hindari proses pembekuan

dan pencairan yang berulang-ulang. Setelah pencairan campur

Hepatitis A Quality Control

Page 7: TES FUNGSI HATI.docx

sampel dengan seksama. Sampel yang keruh/terkontaminasi

partikel, harus disentifus sebelum diperiksa.

Alat dan Bahan

Alat :

a. Cara manual/Semi automatic

1. Rak dan tabung reaksi yang dilengkapi adhesive foil

2. Instrument cobas EIA : incubator, washer, fotometer

(panjang gelombang 450 nm)

3. Pipet volumetric

4. Dispenser manic-manik

b. Cara automatic

1. Instrument Cobas Core

2. Rak dan tabung mikro

3. Pipet volumetric

Bahan

1. Sampel : serum/plasma 500 ul

2. Reagen

- Kit enzymatic TMB : - Larutan TMB substrat (tetra metal

Benzidin)

Larutan TMB Buffer

- Manic – manic (dilapisi dengan kompleks anti-HAV dan HAV

antigen)

- Konyugat anti HAV

Hepatitis A Quality Control

Page 8: TES FUNGSI HATI.docx

- Control negative

- Control positif

- Larutan pengencer

- Asam sulfat 5%

- Aquades (air suling)

V.II Analitik

Cara kerja

a. Cara manual/semi automatic

Pipetlah kedalam tabung reaksi sesuai skema di bawah ini

(volume dalam ul)

 

Tabung reaksiRB (1) NC(2-4) PC(5-6) PI(7)

Reaksi ImunologisSampel   50 50 50Konyugat   25 25 25Pengencer   250 250 250Manik-manik   1 1 1

Tutuplah tabung dengan self adhesive foil dan inkubasi selama 15 menit pada suhu 37 C dengan pengocokan

permanen (hindarkan dari sinar terang). Cucilah dengan aquades.

Konyugat   250 250 250tutup dan inkubasi kembali selama 30 menit pada suhu 37

C kemudian dicuci lagi dengan washer EIALar.Kerja TMB 250 250 250 250Asam 1 1 1 1

Hepatitis A Quality Control

Page 9: TES FUNGSI HATI.docx

Sulfatbacalah pada fotometer 450 nm

RB : reagen blanko

NC : negatif kontrol  

PC : Positif kontrol P : sampel

b. Cara automatic

1. Masukkan 500 ul serum penderita ke tabung mikro

2. Letakkan tabung mikro pada tempatnya di Cobas Core

3. Tekan tombol anti HAV pada Cobas Core (jalankan sesuai

prosedur)

4. Hasil secara automatic, berupa lembar print out

V.III Pasca Analitik

Interpretasi hasil

Sampel dengan absorbansi di bawah gray zone (nilai cut off – 10

%) dinyatakan sebagai negative. Sampel didaerah gray zone, tes

harus diulang, tanda +/- akan tercetak di kertas. Hasil diatas

gray zone dinyatakan positive

Interpretasi klinis : Anti HAV (+) infeksi akut HAV (H. Hardjoono,

dkk, 2006)

Hepatitis A Quality Control

Page 10: TES FUNGSI HATI.docx

Tugas : Quality Control (T)

Dosen : dr. Agnes Lidjaja, M.Kes.

(HEPATITIS A )

Oleh :

ANDI TENRI UMMU

PO 71.4.203.11.2.011

Hepatitis A Quality Control

Page 11: TES FUNGSI HATI.docx

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN ANALIS KESEHATANPRODI DIV ANALIS KESEHATAN

2012

DAFTAR PUSTAKA

Sulaiman Ali & Julitasari., 2000. Panduan Praktis Hepatitis

A .Jakarta :Yayasan Ikatan dokter Indonesia

Hardjoono, dkk, 2006. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik ,

Makassar : Hasanuddin University Press

Ronald A. sacher & Richard A. mc Person, 2004. Tinjauan Klinis Hasil

Pemeriksaan Laboratorium Edisi 11, Jakarta : Buku Kedokteran

B.K Mandal, dkk, 2006. Lecture Notes Penyakit Infeksi , Jakarta: Erlangga

Isselbacher, dkk, 2006. Prinsip – Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume 4,

Jakarta: Erlangga.

Srikandi Waluyo& dr. Budhi Marhaendra Putra, Sp.Ak, MHA, 2011. 100

Questions & Answer Hepatitis,Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Hepatitis A Quality Control

Page 12: TES FUNGSI HATI.docx

KATA PENGANTAR

          Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan tugas ini yang berjudul:

“Tes Fungsi Hati (Hepatitis A)”

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan tugas ini masih dari

jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun

demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan

pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh

karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka

menerima kritik dan saran guna penyempurnaan makalah ini.

            Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi seluruh pembaca.

Makassar, 22 Juni 2012

Penulis 

 

Andi Tenri Ummu

2.6 Patofisiologi

Virus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan infiltrat pada hepatocytes

oleh sel mononukleous. Proses ini menyebabkan degrenerasi dan nekrosis sel perenchyn hati.

Hepatitis A Quality Control

Page 13: TES FUNGSI HATI.docx

Respon peradangan menyebabkan pembekakan dalam memblokir sistem drainage hati,

sehingga terjadi destruksi pada sel hati. Keadaan ini menjadi statis empedu (biliary) dan empedu

tidak dapat diekresikan kedalam kantong empedu bahkan kedalam usus, sehingga meningkat

dalam darah sebagai hiperbilirubinemia, dalam urine sebagai urobilinogen dan kulit

hapatoceluler jaundice.

Hepatitis terjadi dari yang asimptomatik samapi dengan timbunya sakit dengan gejala ringan.

Sel hati mengalami regenerasi secara komplit dalam 2 sampai 3 bulan lebih gawat bila dengan

nekrosis hati dan bahkan kematian. Hepattis dengan sub akut dan kronik dapat permanen dan

terjadinya gangguan pada fungsi hati. Individu yang dengan kronik akan sebagai karier penyakit

dan resiko berkembang biak menjadi penyakit kronik hati atau kanker hati.

1.2. Pemeriksaan Diagnostik

1. Tes fungsi hati : abnormal (4-10 kali dari normal). Catatan : merupakan batasan nilai

untuk membedakan hepatitis virus dengan nonvirus

2. AST(SGOT atau ALT(SGPT) : awalnya meningkat. Dapat meningkat satu sampai dua

minggu sebelum ikterik kemudian tampak menurun

3. Darah lengkap : SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup SDM (gangguan

enzim hati atau mengakibatkan perdarahan)

4. Leucopenia : trombositopenia mungkin ada (splenomegali)

5. Diferensial darah lengkap : lekositosis, monositosis, limfosit atipikal, dan sel plasma

6. Alkali fosfatase : agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat)

7. Fesses : warna tanak liat, steatorea (penurunan fungsi hati)

8. Albumin serum : menurun

9. Gula darah : hiperglikemia transien/hipoglikemia (gangguan fusngsi hati)

10. Anti-HAV IGM : Positif pada tipe A

11. HBSAG : dapat positif (tipe B) atau negative (tipe A). catatan : merupakan diagnostic

sebelum terjadi gejala kinik

Hepatitis A Quality Control

Page 14: TES FUNGSI HATI.docx

12. Massa protrombin : mungkin memanjang (disfungsi hati)

13. Bilirubin serum : diatas 2,5 mg/100mm (bila diatas 200mg/mm, prognosis buruk

mungkin berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler)

14. Tes eksresi BSP : kadar darah meningkat

15. Biaosi hati : menentukan diagnosis dan luasnya nekrosis

16. Scan hati : membantu dalam perkiraan beratnya ketrusakan parenkim

17. Urinalisa : peninggian kadar bilirubin;protein/hematuria dapat terjadi

Diagnosis pasti ditegakkan dengan uji serologis.

IgM anti-HAV bermanfaat untuk mendiagnosis infeksi sedang terjadi. IgM anti-HAV muncul pada awal infeksi dan menghilang dalam 2 sampai 3 bulan. IgG anti-HAV timbul pada masa pasca infeksi atau pemulihan (>4 minggu), dan biasanya menetap sumur hidup. Pemeriksaan untuk anti-HAV total sebaiknya digunakan untuk menyaring infeksi lama dan pembuktian adanya imunitas pada orang yang mengunjungi daerah berisiko tinggi atau melakukan pekerjaan berisiko tinggi.

Hati adalah salah satu organ yang paling penting terletak di rongga

perut bagian kanan atas dan dibawah tulang rusuk. Sebagian besar

berada di sisi kanan tubuh dan sebagian lagi disisi kiri tubuh,

Hepatitis A Quality Control

Page 15: TES FUNGSI HATI.docx

beratnya rata-rata 1500 gr atau 2,5% dari berat badan. Dengan

demikian hati merupakan organ terbesar dalam tubuh, ini setara

dengan fungsinya yang berat, yaitu lebih dari 500 jenis pekerjaan

yang harus dilakukan oleh organ hati.

Hepatitis A merupakan penyakit global pada manusia

yang prevalensinya terutama dinegara berkembang. Disebut

juga hepatitis infeksiosa yang disebabkan oleh virus hepatitis

A. Penularan terjadi secara fekal oral melalui air atau

makanan terkontaminasi. Virus yang menyebabkan penyakit

ini berada dalam cairan tubuh manusia yang sewaktu-waktu

bisa ditularkan keorang lain

Virus Hepatitis A (HAV) adalah suatu virus RNA yang tidak

berkapsul berukuran 27 nm, tahan panas asam dan eter dan

termasuk dalam famili picornavirus.

Virus ini terdiri dari sarung protein luar yang

disebut capsid yang akan mengelilingi core yang terbuat dari

single stranded RNA yang mengandung kode genetik virus

tersebut. Protein capsid tersebut akan berikatan satu dengan

yang lainnya secara simetrik kubis bebas dari lipid maupun

glikoprotein, memiliki tiga poli-protein permukaan VP 1, VP 2,

dan VP 3 dan peptida internal VP 4 yang terikat dengan virus

RNA.

Hepatitis A Quality Control

Page 16: TES FUNGSI HATI.docx

Diagnosis hepatitis A dibuat atas pengamatan klinis dan

laboratorium. Penderita lesu, anoreksia, demam dan mual.

Aminotransferase dan bilirubinemia hampir selalu ada;

fosfatase alkali dan bilirubin direk sering tinggi. Diagnosis

pasti ditegakkan dengan uji serologis.

IgM anti-HAV bermanfaat untuk mendiagnosis

infeksi sedang terjadi. IgM anti-HAV muncul pada awal infeksi

dan menghilang dalam 2 sampai 3 bulan dan diganti dengan

IgG anti-HAV yang timbul pada masa pasca infeksi atau

pemulihan (>4 minggu)

Hepatitis A Quality Control