12
Tes Hubl A. Tujuan Mengetahui ikatan tak jenuh dalam suatu lipid. B. Landasan Teori 1. Lipid Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform dan eter. Asam lemak adalah komponen unit pembangun pada hampir semua lipid. Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari 4 sampai 24. Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang panjang. Hal ini membuat kebanyakan lipid bersifat tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau berlemak.

Tes Hubl.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diuji apakah termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh dengan menggunakan pereaksi Iod Hubl. Iod Hubl ini digunakan sebagai indikator perubahan. Asam lemak yang diuji ditambah kloroform sama banyaknya. Tabung dikocok sampai bahan larut. Setelah itu, tetes demi tetes pereaksi Iod Hubl dimasukkan ke dalam tabung sambil dikocok dan perubahan warna yang terjadi terhadap campuran diamati. Asam lemak jenuh dapat dibedakan dari asam lemak tidak jenuh dengan cara melihat strukturnya. Asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan ganda pada gugus hidrokarbonnya. Reaksi positif ketidakjenuhan asam lemak ditandai dengan timbulnya warna merah ketika iod Hubl diteteskan ke asam lemak, lalu warna kembali lagi ke warna awal kuning bening. Warna merah yang kembali pudar menandakan bahwa terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam lemak.

Citation preview

Page 1: Tes Hubl.docx

Tes Hubl

A. Tujuan

Mengetahui ikatan tak jenuh dalam suatu lipid.

B. Landasan Teori

1. Lipid

Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam air,

dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform dan eter.

Asam lemak adalah komponen unit pembangun pada hampir semua lipid. Asam lemak

adalah asam organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari 4 sampai 24.

Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang

panjang. Hal ini membuat kebanyakan lipid bersifat tidak larut dalam air dan tampak

berminyak atau berlemak.

Lipid secara umum dapat dibagi ke dalam dua kelas besar, yaitu lipid sederhana dan

lipid kompleks. Yang termasuk lipid sederhana antara lain adalah: 1) trigliserida dari

lemak atau minyak seperti ester asam lemak dan gliserol, contohnya adalah lemak babi,

minyak jagung, minyak biji kapas, dan butter, 2) lilin yang merupakan ester asam

lemak dari rantai panjang alkohol, contohnya adalah beeswax, spermaceti, dan

carnauba wax, dan 3) sterol yang didapat dari hidrogenasi parsial atau menyeluruh

fenantrena, contohnya adalah kolesterol dan ergosterol.

Page 2: Tes Hubl.docx

Lipid yang paling sederhana dan paling banyak mengandung asam lemak sebagai

unit penyusunnya adalah triasilgliserol, juga sering disebut lemak, lemak netral, atau

trigliserida. Jenis lipid ini merupakan contoh lipid yang paling sering dijumpai baik

pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Triasilgliserol adalah komponen utama dari

lemak penyimpan atau depot lemak pada sel tumbuhan dan hewan, tetapi umumnya

tidak dijumpai pada membran. Triasilgliserol adalah molekul hidrofobik nonpolar,

karena molekul ini tidak mengandung muatan listrik atau gugus fungsional dengan

polaritas tinggi.

Triasilgliserol terakumulasi di dalam beberapa area, seperti jaringan adiposa, dalam

tubuh manusia dan biji tanaman, dan triasilgliserol ini mewakili bentuk penyimpanan

energi. Lipid yang lebih kompleks berada dekat dan berhubungan dengan protein dalam

membran sel dan partikel subselular. Jaringan yang lebih aktif mengandung lipid

kompleks yang lebih banyak, contohnya adalah dalam otak, ginjal, paru-paru, dan darah

yang mengandung konsentrasi fosfatida dalam jumlah tinggi pada mamalia.

Terdapat berbagai macam uji yang berkaitan dengan lipid yang meliputi analisis

kualitatif maupun kuantitatif.

a. Lemak jenuh

Lemak jenuh adalah asam lemak yang mengandung asam-asam lemak jenuh (tidak

memiliki ikatan rangkap). Banyak terdapat pada lemak hewani, seperti lemak babi

dan lemak sapi. Contoh asam lemak jenuh adalah :

- Asam butirat (C3H7COOH),

- Asam laurat (C11H23COOH),

- Asam palmitat (C15H31COOH),

- Asam kaproat (C5H11COOH),

Page 3: Tes Hubl.docx

- Asam miristat (C13H27COOH),

- Asam stearat (C17H35COOH).

b. Lemak tak Jenuh

Lemak tak jenuh adalah asam lemak yang mengandung ikatan rangkap. Banyak

terdapat pada lemak nabati, seperti minyak jagung dan minyak bunga matahari.

Contoh asam lemak jenuh adalah :

- Asam oleat (C17H33COOH),

- Asam linolenat (C17H29COOH),

- Asam linoleat (C17H31COOH).

2. Chloroform

Kloroform disebut juga haloform disebabkan karena brom dan klor juga bereaksi

dengan metal keton, yang menghasilkan masing-masing bromoform (CHBr3) dan

kloroform (CHCl3). Hal ini disebut CHX3 atau haloform, maka reaksi ini sering

disebut reaksi haloform.

Pembuatan kloroform :

1. Peng foto kloran metana

2. Menurut reaksi haloform :

Zat + halogen + basa (halogen+basa=atau hipoklorit) CHCl3

Syarat untuk zat ini yaitu yang mempunyai atau pada oksidasi menghasilkan

gugus CH3COO (asetil) yang terikat pada atom H atau C. Reaksi haloform ini

berlangsung dalam tiga tingkat :

Page 4: Tes Hubl.docx

1. Oksidasi (bila perlu)

2. Substitusi

3. Penguraian oleh basa

Sifat-sifat CHCl3 :

1. Cairan

2. Baunya khas

Penggunaan CHCl3 :

1. Pelarut untuk lemak, ”dry cleaning” dan sebagainya

2. Obat bius untuk tujuan ini : dibubuhi etanol, disimpan dalam botol coklat, diisi

sampai penuh

Senyawa halokarbon seperti contohnya kloroform mudah dibuat, metana

berklorin dibuat melalui klorinasi metana. Kloroform (CHCl3), semua tidak larut

dalam air, tetapi merupakan pelarut efektif untuk senyawa organik.

Dalam pembuatan atau pensintesaan kloroform perlu diperhatikan beberapa

hal yaitu dengan adanya oksigen dari udara dan sinar matahari maka kloroform

dapat teroksidasi dengan lambat menjadi fosgen (gas yang sangat beracun), maka

untuk mencegah terjadinya fosgen ini maka kloroform, disimpan dalam botol

yang berwarna coklat yang terisi dan mengandung 0,5 – 1% etanol (untuk

mengikat bila terjadi fosgen).

Senyawa kloroform adalah senyawa haloalkana yang mengikat tiga atom

halogen klor (Cl) pada rantai C-nya. Senyawa kloroform dapat dibuat dengan

bahan dasar berupa senyawa organik yang memiliki gugus metil (-CH3) yang

terikat pada atom C karbonil atau atom C hidroksi yang direaksikan dengan

pereaksi halogen (Cl2). Beberapa senyawa yang dapat membentuk kloroform dan

senyawa haloform lainnya adalah etanol, 2-propanol, 2-butanol, etanol, propanon,

Page 5: Tes Hubl.docx

2-butanon. Halogenasi sering berjalan secara eksplosif dan hampir tanpa kecuali

menghasilkan campuran produk, karena lasan inilah halogenasi kadang saja

digunakan dalam laboratorium.

Struktur senyawa haloalkana yang terbentuk dari proses halogenasi terdiri dari

ikatan sigma karbon-halogen yang terbentuk oleh saling menindihnya suatu

orbital atom halogen dan suatu orbital hibrida atom karbon. Sebuah halogen

membentuk satu ikatan kovalen dan karena itu tak terdapat sudut ikatan di sekitar

atom ini. Namun, karbon menggunakan orbital hibrida yang sama tipenya untuk

mengikat halogen, hidrogen maupun atom karbon lain.

Kloroform yang dapat dari alkohol dengan kapur klor (bleaching powder) melalui

tiga tingkatan reaksi yaitu :

1. Oksidasi oleh halogen

CH3CH2OH + Cl2 CH3CHO

2. Klorinasi dari hasil oksidasi

CH3CHO + Cl2 CCl3CHO + HCl

3. CCl3CHO + Ca(OH)2 CHCl3 + (HCOO)2Ca

Sedangkan pada reaksi dengan aseton lebih kuat, sehingga dalam proses sintesa

digunakan susunan alat yang agak berbeda. Reaksinya adalah sebagai berikut:

1. CH3COCH3 + 3 Cl2 CCl3COCH3 + 3 HCl

2. CCl3COCH3 + Ca(OH)2 CHCl3 + (CH3COO)2Ca

Page 6: Tes Hubl.docx

3. Tes Hubl

Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diuji apakah

termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh dengan menggunakan pereaksi Iod

Hubl. Iod Hubl ini digunakan sebagai indikator perubahan. Asam lemak yang diuji

ditambah kloroform sama banyaknya. Tabung dikocok sampai bahan larut.

Setelah itu, tetes demi tetes pereaksi Iod Hubl dimasukkan ke dalam tabung

sambil dikocok dan perubahan warna yang terjadi terhadap campuran diamati.

Asam lemak jenuh dapat dibedakan dari asam lemak tidak jenuh dengan cara

melihat strukturnya. Asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan ganda pada gugus

hidrokarbonnya. Reaksi positif ketidakjenuhan asam lemak ditandai dengan

timbulnya warna merah ketika iod Hubl diteteskan ke asam lemak, lalu warna

kembali lagi ke warna awal kuning bening. Warna merah yang kembali pudar

menandakan bahwa terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam

lemak.

C. Alat dan Bahan

i. Tabung reaksi : 3 buah

ii. Pipet : 4 buah

iii. Kloroform : 5 mL

iv. Minyak goreng : 2 mL

v. Larutan mentega : 2mL

Page 7: Tes Hubl.docx

D. Cara Kerja

i. Sediakan tiga tabung reaksi,

ii. Ke dalam tabung I, masukkan 2 mL kloroform,

iii. Teteskan 2 tetes larutan Hubl menggunakan pipet,

iv. Kocok selama 5 menit,

v. Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada larutan Hubl,

vi. Ke dalam tabung II, masukkan 1,5 mL kloroform,

vii. Teteskan 10 tetes minyak goreng menggunakan pipet,

viii. Kocok selama 5 menit,

ix. Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada larutan Hubl,

x. Ke dalam tabung III, masukkan 1,5 mL kloroform,

xi. Teteskan 10 tetes larutan mentega menggunakan pipet,

xii. Kocok selama 5 menit,

xiii. Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada larutan Hubl,

xiv. Bandingkan dari setiap tabung I,II, dan III.

E. Hasil dan Pembahasan

Tabung I, berwarna bening, dikarenakan tidak mengandung lipid senggi tidak

terjadi reaksi dengan peraksi Hubl.

Tabung II, berwarna kuning, dikarenakan minyak merupakan asam lemak tak

jenuh yang memiliki ikatan rangkap, sehingga warna peraksi pudar dan berubah

menjadi warna kuning.

Page 8: Tes Hubl.docx

Tabung III, berwarna agak keruh, dikarenakan mentega merupakan asam lemak

jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkap sehingga pereaksi hubl tidak bereksi

dengan larutan mentega.

Percobaan ini kurang berhasil, dikarenakan tidak sesuai dengan daftar pustaka

yang kami gunakan. Pada tabung I dan III pereaksi Hubl mengalami perubahan

warna yang seharusnya coklat berubah menjadi bening, dan kami tidak

menemukan konsistensi pola kejenuhan. Kami menduga kesalahan terletak pada

pereaksi karena kami telah mencoba pada 9 tabung, sebanyak 3 kali mengulang

percobaan yang berbeda tetapi hasil tetap sama yaitu pada tabung I berwarna

bening, tabung II berwarna kuning, dan tabung III berwarna keruh.

F. `Kesimpulan

Pereaksi Hubl akan bereaksi dengan asam lemak yang tak jenuh dikarenakan

memiliki ikatan rangkap, menyebabkan warna pereaksi memudar. Sedangkan pada

mentega merupakan asam lemak jenuh sehingga tidak memiliki ikatan rangkap,

tidak ada reaksi Hubl. Kloroform tidak mengalami reaksi dengan pereaksi Hubl

dikarenakan kloroform merupakan larutan non-polar dan digunakan sebagai

pelarut minyak goreng dan mentega.