Upload
nyoman-martha-chrismayana
View
90
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
KASUS : ASMA EPISODIK JARANG SERANGAN SEDANG
Topik: Tetanus Generalisata
Tanggal (kasus): 13 Agustus 2012 Presenter :
dr. Nyoman Martha Chrismayana,
S.Ked
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Made Mardani
dan dr Made Sulasmi
Tempat presentasi : RSUD Buleleng
Obyektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi : Pasien Laki-Laki, 58 tahun, mengeluhkan kaku diseluruh tubuh, dimulai dari
kaku hingga tidak bisa membuka mulut dan kekakuan di bagian tengkuk, hingga keseluruh
tubuh. Pasien memiliki riwayat tertusuk paku karatan di kaki kanannya sejak 7 hari SMRS
Tujuan : Mengetahui diagnosis dan penatalaksanaan tetanus
Bahan bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas Diskusi Presentasi &
diskusi
E-mail Pos
Data Pasien Nama : TK
Nama klinik: RSUD Buleleng Telp. Terdaftar sejak
Data Utama untuk bahan diskusi
1. Diagnosis/ Gambaran Klinis:
Tetanus Generalisata, pasien mengeluhkan kekakuan diseluruh tubuh yang diawali
dengan rasa kaku di bagian mulut sehingga pasien tidak bisa membuka mulutnya, lalu
di ikuti dengan rasa kaku dibagian tengkuk dan akhirnya rasa kaku diseluruh tubuh.
2. Riwayat Pengobatan:
pasien belum sempat di bawa ke tempat pelayanan kesehatan sebelumnya.
3. Riwayat kesehatan / Penyakit:
Pasien dikatakan menginjak paku berkarat saat membersihkan rumah 7 hari SMRS
4. Riwayat keluarga:
5. Riwayat pekerjaan: -
tidak ada keluarga pasien yang memiliki keluhan yang sama.
6. Lain~lain :
Kondisi sosial ekonomi cukup
Daftar Pustaka
1. Ritwan, Kiking. Pedoman Penatalaksanaan Tetanus Fakultas Kedokteran USU/RSU H.
Adam Malik. USU Digital Library. Hlm 1-10. 2004
Hasil Pembelajaran
Diagnosis Tetanus
Klasifikasi Tetanus
Manajemen Bedah dan Neurologi Tetanus
Edukasi Tetanus
Rangkuman Hasil Pembelajaran
1.
Subjektif
Pasien datang diantar oleh keluarga pasien dengan keluhan tidak dapat membuka mulut.
Keluhan ini dirasakan beberapa jam SMRS. Kekakuan menyebar kebagian tengkuk,
punggung dan kebagian perut.
Pasien juga dikeluhkan mengalami panas badan yang tinggi 1 hari sebelum keluhan kaku
dimulut muncul. Pasien meminum Parasetamol tablet namun keluhan panas hanya
menurun sebenetar. Pasien juga mengeluh sulit kencing dan tidak bisa membuang air besar
sejak keluhan kaku dimulut muincul.
Pasien pernah menginjak paku berkarat 7 hari SMRS, dikatakan pasien hanya mencuci
luka dengan air dan memberikan obat merah. Pasien juga memiliki gigi berlubang. Namun
keluhan nyeri pada gigi tersebut disangkal.
2.
Objektif
Status Present
Keadaan Umum : tampak sakit berat
Kesadaran : E4V5M6
Nadi : 102kali/menit, reguler, isi tidak cukup
RR : 28 kali/menit, reguler
Temperatur aksila : 37,6C
Status General
Mata : konjungtiva pucat (-), sklera kuning (-), reflek pupil +/+ isokor
THT : Telinga : sekret (-)
Hidung : nafas cuping hidung (-), sekret (+), hiperemis +/+
Tenggorok : tonsil T1/T1 hiperemis -/-
mulut : gigi berlubang (+)
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)
Toraks
Cor : Inspeksi : precordial bulging (-), iktus kordis tidak tampak
: iktus kordis teraba di ICS V, MCL sinistra,
: kuat angkat (-), thrill (-)
Auskultasi : S1 S2 normal reguler, murmur (-)
Pulmo : Inspeksi : bentuk simetris, gerakan dada simetris statis dan
dinamis,
Palpasi : gerak dada simetris
: VF N/N
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : vesikular +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Inspeksi : distensi (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani
Palpasi : turgor kulit kembali cepat, nyeri tekan (-),
Hepar/lien tidak teraba
Ekstremitas : hangat (+), edema (-), CRT < 2 detik
3.
Assessment
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat ditegakkan diagnosis Tetanus Generalisata.
Pasien datang dengan keluhan tidak dapat membuka mulut. Keluhan ini dirasakan beberapa jam SMRS. Kekakuan menyebar kebagian tengkuk, punggung dan kebagian perut. Pasien pernah menginjak paku berkarat 7 hari SMRS
Menurut Diagnosis dan Penatalaksanaan Tetanus pada pasien ini dapat ditegakkan mengalami Tetanus generalisata. Trismus merupakan gejala utama yang sering dijumpai ( 50 %), yang disebabkan oleh kekakuan otot-otot masseter, bersamaan dengan kekakuan otot leher yang menyebabkan terjadinya kaku kuduk dan kesulitan menelan. Gejala lain berupa Risus Sardonicus (Sardonic grin) yakni spasme otot-otot muka, opistotonus ( kekakuan otot punggung), kejang dinding perut. Spasme dari laring dan otot-otot pernafasan bisa menimbulkan sumbatan saluran nafas, sianose asfiksia. Bisa terjadi disuria dan retensi urine,kompressi frak tur dan pendarahan didalam otot. Kenaikan temperatur biasanya hanya sedikit, tetapi begitupun bisa mencapai 40 C. Bila dijumpai hipertermi ataupun hipotermi, tekanan darah tidak stabil dan dijumpai takhikardia, penderita biasanya meninggal. Diagnosa ditegakkan hanya berdasarkan gejala klinis.
4.
Planning
Diagnosis:
Diagnosis ditegakan hanya dengan mengunakan pemeriksaan fisik dan anamnesis. Namun sebaiknya dilakukan pemeriksaan kultur dari luka, untuk mendapatkan kuman Clostridium Tetani.
Penatalaksanaan:
UGD O2 2 Lpm RL 20 tpm Pro Debridement Luka Pedis Sinistra Ruang Isolasi Kamboja
RUANGAN O2 1lpm RL 20 tpm ATS 40.00 IU Cefotaxsim 3x1gr Metronidasol 3x500mg Ranitidin 3x1 Ketorolak 3x1 Betadin gragel 3x1 Diazepam 4A dlm D5 500cc 10tts mikro/mnt Diazepam 3x1 tab NGT diet 1500Kkal
Pendidikan:
Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai tetanus, penanganan dan pencegahannya.
Konsultasi:
Pemeriksaan kebagian Gigi dan dikatakan tidak ada focus infeksi pada gigi berlubang.