TGS P.NASRUL

  • Upload
    hamzah

  • View
    66

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

SUPERVISI DALAM KEPERAWATAN

1.1 PENDAHULUAN Supervisi dan evaluasi merupakan bagian yang penting dalam manajemen serta keseluruhan tanggung jawab pemimpin. Pemahaman ini juga ada dalam manajemen keperawatan. Untuk mengelola asuhan keperawatan dibutuhkan kemampuan manajemen dari Perawat profesional. Oleh karena itu sebagai seorang manajer keperawatan atau sebagai Perawat profesional diharapkan mempunyai kemampuan dalam supervisi dan evaluasi. Supervisi merupakan bagian dari fungsi directing pengarahan (dalam fungsi manajemen yang berperan untuk mempertahankan agar segala kegiatan yang telah diprogram dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. Supervisi secara langsung memungkinkan manajer keperawatan menemukan berbagai hambatan/permasalahan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di ruangan dengan mencoba memandang secara menyeluruh faktor-faktor yang mempengaruhi dan bersama dengan staf keperawatan untuk mencari jalan pemecahannya. Sukar seorang manajer keperawatan untuk mempertahankan mutu asuhan keperawatan tanpa melakukan supervisi, karena masalah masalah yang terjadi di unit keperawatan tidak seluruhnya dapat diketahui oleh manajer keperawatan melalui informasi yang diberikan oleh staf keperawatan yang mungkin sangat terbatas tanpa melakukan supervisi keperawatan.

1.2 PENGERTIAN SUPERVISI Supervisi mempunyai pengertian yang sangat luas, yaitu meliputi segalam bantuan dari pemimpin/penanggung jawab keperawatan yang tertuju untuk perkembangan para perawat dan staf lainnya dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan. Kegiatan supervisi semacam ini adalah merupakan dorongan, bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan para perawat. Prajudi Atmosudiro (1982), Supervisi diartikan sebagai pengamatan atau pengawasan secara langsung terhadap pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya rutin.

Swansburg (1999), Supervisi adalah suatu proses kemudahan sumber-sumber yang diperlukan untuk penyelesaian tugas-tugasnya.

Thora Kron (1987), Supervisi adalah merencanakan, mengarahkan, membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong, memperbaiki, mempercayai, mengevaluasi secara terus menerus pada setiap perawat dengan sabar, adil serta bijaksana sehingga setiap perawat dapat

memberikan asuhan keperawatan dengan baik, terampil, aman, cepat dan tepat secara menyeluruh sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan dari perawat.

Supervisi mengandung pengertian yang lebih demokratis. Dalam pelaksanaannya supervisi bukan hanya mengawasi apakah seluruh staf keperawatan menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan instruksi atau ketentuan yang telah digariskan, tetapi juga bersama para perawat bagaimanan memperbaiki proses keperawatan yang sedang berlangsung. Jadi dalam kegiatan supervisi seluruh staf keperawatan bukan sebagai pelaksanan pasif, melainkan diperlukan sebagai patner kerja yang memiliki ide-ide, pendapat dan pengalaman yang perlu didengar, dihargai dan diikutsertakan dalam usaha-usaha perbaikan proses keperawatan. Dengan demikian supervisi diartikan sebagai suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para tenaga keperawatan dan staf lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.

1.3 Pengertian Supervisor Supervisor adalah orang yang melakukan supervisi. Yang termasuk supervisor keperawatan adalah: Kepala ruangan, kepala ruangan bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan diunit kerjanya. Kepala rungan merupakan ujung tombak penentu tercapai tidaknya tujuan pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan dan pendokumentasian di unit kerjanya. Pengawas Keperawatan, beberapa ruangan atau unit pelayanan berada di bawah satu instalasi, pengawas perawatan bertanggung jawab dalam melakukan supervisi pada areanya yaitu beberapa kepala ruangan yang berada dalam satu instalasi tertentu, misalnya instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan dan lain-lain. Kepala seksi, beberapa instansi digabung dibawah satu pengawasan kepala seksi. Kepala seksi mengawasi pengawas keperawatan dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung. Kepala Bidang keperawatan, Kabid Keperawatan bertanggung jawab untuk melakukan supervisi kepada kepala seksi secara langsung dan semua perawat secara tidak langsung.

Supervisor harus mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang nyaman. Ini tidak hanya meliputi lingkungan fisik, tetapi juga suasana kerja diantara para tenaga keperawatan dan tenaga lainnya. Juga meliputi jumlah persediaan dan kelayakan peralatan agar memudahkan pelaksanaan tugas. Lingkungan yang sehat bila dapat memberikan rasa bebas dan keinginan untuk bekerja lebih baik. Supervisor juga mengusahakan semangat kebersamaan dengan lebih menekankan kita daripada saya.

Pada suatu saat supervisor akan memerlukan bantuan dalam mengambil keputusan melalui pengamalan dalam tugas untuk menemukan metoda yang lebih baik guna melaksankan pendelegasian tugas dalam kelompok kerja, tentu memerlukan dukungan dari anggota kelompok. Walaupun supervisor memperhatikan kondisi dan hasil kerja, tetapi perhatian utama ialah manusianya, untuk itu harus mengenal tiap individu dan mampu merangsang agar tiap pelaksana mau meningkatkan diri. Salah satu tujuan utama dari supervisi adalah orientasi, latihan dan bimbingan individu, berdasarkan kebutuhan individu dan mengarah pada pemanfaatan kemampuan dan pengembangan ketrampilan yang baru. Dalam pelaksanaan supervisi, supervisor membuat suatu keputusan tentang suatu pekerjaan yang akan dilaksanakan, kemudian siapa yang akan melaksanakan. Untuk itu supervisor perlu memberikan penjelasan dalam bentuk arahan kepada para pelaksana.

1.4 Sasaran Supervisi Sasaran yang harus dicapai dalam supervisi adalah sebagai berikut : 1. Pelaksanan tugas sesuai dengan pola 2. Struktur dan hirarki sesuai dengan rencana 3. Staf yang berkualitas dapat dikembangkan secara kontinue/sistematis 4. Penggunaan alat yang efektif dan ekonomis. 5. Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang 6. Pembagian tugas, wewenang ada pertimbangan objek/rational 7. Tidak terjadi penyimpangan/penyelewengan kekuasaan, kedudukan dan keuangan. 1.5 Prinsip supervisi dalam keperawatan adalah sebagai berikut: 1.Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi 2.Kegiatan yang direncanakan secara matang 3.Bersifat edukatif, supporting dan informal 4.Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksanaan keperawatan 5.Membentuk suatu kerjasama yang demokratis antara supervisor dan staf dan pelaksana keperawatan. 6.Harus objektif dan sanggup mengadakan self evaluation. 7.Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan masing-masing 8.Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan dengan kebutuhan. 9.Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.

1.6 Tujuan supervisi dalam keperawatan adalah sebagai berikut: Mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang nyaman, ini tidak hanya meliputi lingkungan fisik, tetapi juga suasana kerja diantaranya para tenaga keperawatan dan tenaga lainnya , juga meliputi jumlah persediaan dan kelayakan perawatan agar memudahkan pelaksanaan tugas. Adapun tujuannya :

1.Mengorganisasikan staf dan pelaksanan keperawatan 2.Melatih staf dan pelaksana keperawatan 3.Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan keperawatan. 4.Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan. 1.7 Fungsi supervisi dalam keperawatan: 1.Dalam keperawatan fungsi supervisi adalah untuk mengatur dan mengorganisir proses pemberian pelayanan keperawatan yang menyangkut pelaksanaan kebijakan pelayanan keperawatan tentang standar asuhan yang telah disepakati. 2.Fungsi utama supervisi modern adalah menilai dalam memperbaiki factor-factor yang mempengaruhi proses pemberian pelayanan asuhan keperawatan. 3.Fungsi utama supervisi dalam keperawatan adalah mengkoordinasikan, menstimuli, dan mendorong ke arah peningkatan kualitas asuhan keperawatan. 4.Fungsi supervisi adalah membantu (assisting), memberi support (supporting) dan mangajak untuk diikutsertakan (sharing). 1.8 Karakteristik Supervisi dalam keperawatan: 1.mencerminkan kegiatan asuhan keprawatan yang sesungguhnya 2.mencerminkan pola organisasi/struktur organisasi keperawatan yang ada 3.kegiatan yang berkesinambungan yang teratur atau berkala 4.dilaksanakan oleh atasan langsung (Kepala unit/Kepala Ruangan atau penanggung jawab yang ditunjuk). 5.Menunjukkan kepada kegiatan perbaikan dan peningkatan kualitas asuhan keperawatan. 1.9 Teknik Supervisi

1.Langsung Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung. Pada supervisi modern diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah. Cara memberikan pengarahan yang efektif adalah :dalam keperawatan : Pengarahan harus lengkap Mudah dipahami Menggunakan kata-kata yang tepat Berbicara dengan jelas dan lambat Berikan arahan yang logis Hindari memberikan banyak arahan pada satu saat Pastikan bahwa arahan dipahami Yakinkan bahwa arahan anda dilaksanakan atau perlu tindak lanjut

2.Tidak langsung Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan,. Supervisor tidak melihat langsung kejadian di lapangan, sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.

1.10

Pelakasanaan supervisi dalam Keperawatan:

1.Kepala ruangan, kepala ruangan bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan diunit kerjanya. Kepala rungan merupakan ujung tombak penentu tercapai tidaknya tujuan pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan dan pendokumentasian di unit kerjanya. 2.Pengawas Keperawatan, beberapa ruangan atau unit pelayanan berada di bawah satu instalasi, pengawas perawatan bertanggung jawab dalam melakukan supervisi pada areanya yaitu beberapa kepala ruangan yang berada dalam satu instalasi tertentu, misalnya instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan dan lain-lain. 3.Kepala seksi, beberapa instansi digabung dibawah satu pengawasan kepala seksi. Kepala seksi mengawasi pengawas keperawatan dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung. 4.Kepala Bidang keperawatan, Kabid Keperawatan bertanggung jawab untuk melakukan supervisi kepada kepala seksi secara langsung dan semua perawat secara tidak langsung. Dengan demikian supervisi berikatan dengan struktur organisasi yang menggambarkan garis tanggung jawab, siapa yang menjadi supervisor dan siapa yang disupervisi.

PERAN DAN FUNGSI KEPALA RUANGAN peran dan fungsi kepala ruangan dalam meningkatkan asuhan keperawatan, melalui supervisi. Menutur Depkes RI 1994, Kepala ruangan adalah seorang tenaga perawat profersional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di satu ruang rawat. Tanggung jawab kepala rungan dapat diidentifikasi sesuai dengan perannya meliputi: 1.Manajemen personalia/ketenagaan, meliputi penerimaan, seleksi, orientasi, pengembangan tenaga, penilain penampilan kerja, promosi dan penyediaan ketenagaan staf keperawatan.

2.Manajemen operasional, meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan dalam pelayanan keperawatan. 3.Manajemn kuliatas pelayan, meliputi pengembangan standar asuhan keperarawatan, program kendali mutu, program evaluasi team dan persiapan untuk akreditasi pelayanan keperawatan. 4.Manajemen finansial, meliputi budget, cost control dalam pelayanan keperawatan. Penerapan kepemimpinan dalam keperawatan Pemberian pelayanan dan asuhan keperawatan merupakan suatu kegiatan yang kompleks dan melibatkan berbagai individu. Agar tujuan keperawatan tercapai maka diperlukan berbagai kegiatan dalam menerapkan kepeminpinan khususnya bagi kepala rungan menurut Kron (1981) kegiatan tersebut meliputi: Perencanaan dan pengorganisasian, membuat penugasan dan memberi pengarahan, pemberian bimbingan, mendorong kerja sama dan berpartisipasi, melakukan koordinasi kegiatan dan melakukan evaluasi hasil penampilan kerja. Melalui kegiatan-kegiatan ini diharapkan kepala ruangan dapat melakukan tanggung jawabnya sebagai manajer dan pemimpin yang efektif. Dalam melaksanakan pelayanan dan asuhan keperawatan kepala ruangan sebagai pemimpin bertanggung jawab dalam : 1)Membantu perawat lain mencapai tujuan yang ditentukan 2)Mengarahkan kegiatan-kegiatan keperawatan 3)Bertanggung jawab atas tindakan keperawatan yang dilakukan 4)Pelaksanaan keperawatan sebagai standar 5)Penyelesaian pekerjaan dengan benar 6)Pencapaian tujuan keperawatan 7)Memperhatikan kesejahteraan bawahan 8)Memotivasi bawahan

KESIMPULAN Supervisi merupakan suatu proses yang tidak dapat dilakukan tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu .Supervisi dilakukan untuk mencapai tujuaan keperawatan dan mencipatakan kepuasan bagi seluruh pihak yang terlibat (Manajer keperawatan,staf dan pelaksana keperawatan,pasien dan keluarganya)dan bermuara akhir padakreasi kualitas atau mutu pelayanan keperawatan .Supervisi tidak dilakukan untuk mencari kesalahan da penyimpangan,namun untuk meningkatka pengetahuan ,sikap,dan perilaku yg lebih bagi perawat ,pasien dan keluarganya. PENUTUP Supervisi keperawatan diperlukan untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan di rumah sakit, supervisi bukan berarti menghukum tetapi memberikan pengarahan dan petunjuk agar perawat dapat menyelesaikan tugasnya secara efektif dan efisien. Supervisor diharapkan mempunyai hubungan interpersonal yang memuaskan dengan staf agar tujuan supervisi dapat tercapai untuk meningkatkan motivasi, kreativitas dan kemampuan perawat yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATANSUPERVISI MANAJEMEN KEPERAWATAN

OLEH KELOMPOK 4:EKA YUNIAR YULIA SURYA D. LENI MUSTIKA W. NAIMAH FEBRI PUTRI P. BAGOES SOGIHARJO DIKI MARDIANUS LINDA WAHYU M.ZAENAL SITI AISYAH YULI P.W

AKADEMI KEPERAWATAN DIAN HUSADA MOJOKERTO 2012

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul SUPERVISI MANAJEMEN KEPERAWATAN. Makalah dengan judul SUPERVISI MANAJEMEN KEPERAWATAN ini disusun sebagai salah satu tugas MANAJAEMEN KEPERAWATAN dalam Program D III Keperawatan di Akademi Dian Husada Mojokerto. Akhir kata, Tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan penulisan makalah ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Kami mengharapkan perbaikan berupa kritik yang membangun sehingga kami dapat lebih baik dalam menyusun makalah selanjutnya. Semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi kami pada khususnya.

Mojokerto,

2012

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI 1.1 Pendahuluan 1.2 Pengertian Suprvisi 1.3 Pengertian supervisor 1.4 Sasaran Supervisi 1.5 Prinsip Supervisi 1.6 Tujuan Supervisi dalam Keperawatan 1.7 Fungsi Supervisi dalam Keperawatan 1.8 Karakteristik Supervisi dalam Keperawatan 1.9 Teknik Supervisi dalam Keperawatan 1.10 Pelaksanaan Supervisi Peran dan Fungsi Kepala Ruangan Kesimpulan Penutup Daftar Pustaka

DFTAR PUSTAKA

SUKARDJO, SKM,M.Kes www.blogspot.com www.google.com searching SUPERVISI DALAM MENEJEMEN KEPERAWATAN Tanggal 13Februari 2012 ARWANI,SKM,BN,M.Nurs dan HERU SUPRIYATNO,BN,M.Nurs .Manajemen Bangsal Keperawatan.EGC.JAKARTA NURSALAM ,M.Nurs (Horn) Manajemen Keperawatan .EGC.JAKARTA

Prolog

Di suatu rumah sakit tepatnya di ruang bangsal keperawatan interna terdapat 11 bed tempat tidur terdapat 10 perawat pelaksana dan 1 kepala ruangan ,di ruangan tersebut terdapat 11 pasien ,4 diantaranya px tersebut mendapat pemberian asuhan keperawatan (2 dengan ketergantungan parsial,dan 2 total) perawat pelaksana yang shift sore di beri pesan oleh kepala ruangan waktu timbang terima (operan shift dinas pagi) untuk tidak menerima pasien px rawat inap lagi yang di taruh di ruangan interna tersebut,dengan alasan bed kamar px sudah penuh. Malamnya ruangan tersebut kedatangan px baru dengan diagnosa medis asma dengan kondisi kritis dan px tidak sadar, px tersebut terpaksa di rawat di kamar yang sudah penuh tadi di tempat tidurkan di brankar,padahal perawat jaga sore sudah mengintrusikan ,intruksi yg didapat dari kepala ruangan untuk tidak menerima px lagi,kepada perawat pelaksana yang dinas malam. Esok Paginya kepala perawat kaget ketika melihat status baru yg ada di deretan status px,kepala ruangan juga kaget kenapa di setiap Tim perawat pelaksana yang sihft malam pendokumentasianya tidak lengkap. Sehingga kepala ruangan memutuskan hari ini untuk di adakan supervisi.

Di ruang Perawat di suatu pagi Kepala Ruangan :Selamat pagi semuanya Perawat 1 :pagi pak

Kepala ruangan :mbak mana buku laporannya ,coba bawa sini Perawat 1 :ini pak silakan

Kepala ruangan :lho,??(terkejut) tadi saya liat di deretan rak status px ada status baru kok di buku Ini tidak di dokumentasikan? (4 orang perawat yang kebetulan ada di ruangan serentak menoleh memperhatikan kepala ruangan ) Perawat 3 Kepala ruangan :Ada apa pak??ada yang salah dengan lapoannya? :tolong mas status px bawa kesini semua

(Perawat mengambilkan status kemudian sambil menaruh status itu di meja kepala ruangan dia bertanya lagi) Perawat 3 Kepala ruangan :Memangnya ada yang salah pak,? :Coba kamu lihat status ini berarti semalam ad px baru di ruangan ini.

Perawat 5

:Memang pak semalam ada px baru dengan diagnosa medis asma dan Kondisinya kritis

Kepala Ruangan Perawat 5 Kepala Ruangan

:Tadi pagi teman-teman timbang terimanya mengatakan begitu? :iya pak ketua tim nya bilang sama saya seperti itu : kenapa ya teman-teman yang shift malam sering tidak melakukan evaluasi Kepada saya?apakah ada yang salah dengan kepemimpinan saya?

Perawat 2

:Saya rasa tidak pak, mungkin dari teman-teman sendiri yang buru-buru Untuk pulang

Kepala ruangan

:Ya sudah biar cepat selesai masalahnya dan kita dapat menemukan titik Temunya hari ini setelah tindakan dan visite px kita adakan supervisi

(Setelah melakukan tindakan injeksi pagi,rawat luka dan sebagainya dan visite kepala ruangan mengadakan supervisi semua perawat pelaksana yang bertugas di ruangan interna tersebut termasuk juga ketua shift yg jaga malam waktu itu) Kepala ruangan :Teman-teman saya minta waktunya sebentar hari ini untuk meluruskan Beberapa kekeliruan yang terjadi,pertama mengenai asuhan keperawatan yg Tidak sesuai dengan standart,dan pendokumentasian. Yang pertama tentang Asuhan keperawatan yang tidak sesuai,kemarin saya berpesan pada temanTeman yg shift sore waktu timbang terima untuk tidak menerima px baru lagi Yg di rawat di basangsal ini apakah sudah di instruksikan? Perawat 8 :sudah saya intruksikan pak dan sudah saya tulis di kertas memo dan saya Tempel di tempat pengumuman Perawat 6 :iya pak itu benar dan itu buktinya masih tertempel

(sambil menunjuk kertas memo yang masih tertempel di tempat pengumuman). Kepala ruangan :iya baik,kemudian masalah yang kedua ,bukanya saya menyalahkan temanTeman yang jaga malam,kenapa seringkali teman-teman ini tidak melengkapi Pendokumentasian px,contohnya pendokumentasian px baru kenapa tidak di Tulis ulang di buku laporan saya baru tahu ketika mengecek status px,apakah Ada masalah sehingga sering kali terjadi seperti ini?

Perawat 9

:Mohon maaf sebelumnya pak saya selaku ketua tim yang jaga malam Merasa kekurangan personil pak,kita hanya jaga 2 orang sedangkan px Penuh pak bahkan sampai ada px yg tidur di brankar padahal kondisinya Kritis

Perawat 10

:saya juga mohon maaf pak, bukanya kami disini tidak mematuhi instruksi Atau tidak membaca intruksi yang ada ,kami sudah menjelaskan pada Keluarga px kalau kamar rawat inap di sini penuh dan tidak menerima px Lagi,jika ingin tetap dirawat di sini bisa di kamar kelas 2 atau di kelas VIP Tapi keluarga px menolak ,dan ingin tetap di rawat di ruangan ini,ya Sudah dengan terpaksa juga kami menerima px itu,kami juga kasian melihat Kondisinya.

Perawat 7 Kepala Ruangan Perawat 7

:Boleh saya berpendapat Pak? :boleh silakan :terimakasih,mungkin yang di katakan teman teman ada benarnya pak, Mungkin kita bisa tambah personil lagi intuk yg jaga malam sejauh ini pak Yang saya amati teman-teman yg jaga malam hanya di beri 2 orang barang Kali pak dengan di tambah kan 1 orang lagi mungkin bisa maksimal pak

Perawat 4

:saya rasa juga begitu pak saya setuju dengan pendapat teman saya ,saya Juga merasa selama ini yang jaga antara shift pagi,shift sore dan malam Tidak imbang pak,apalagi dengan kondisi px yg di rawat diruangan ini yg Seringkali melebihi kapasitas.

Kepala ruangan

:Baiklah,dari sini saya akan coba pelajari lagi masukan-masukan dari temanTeman ,apa ada pendapat lagi?

(semua perawat berpandangan dan bilang cukup) Semua perawat Kepala ruangan :Cukup pak :kalau begitu saya beri waktu 1 minggu untuk memperbaiki pemberian Asuhan keperwatan yg sesuai dan pendokumentasian yg benar,1

Minggu lagi saya mengadakan supervisi lagi,terima kasih atas Waktunya teman-teman untuk hari ini,Selamat Siang Semua Perawat :siang pak

Satu minggu kemudian kepala ruangan mengadakan supervisi lagi,kali ini sudah tidak ada masalah lagi yang ada di dalam ruang keperawatan interna,baik itu unutuk masalah pemberian asuhan keperawatan dan pendokumentasian. Kepala ruangan Semua perawat Kepala ruangan :selamat pagi semuanya? :pagi :Saya sangat senang kali ini karena teman-teman semua telah Memberikan prestasi yang baik dalam pemberian asuhan keperawatan Saya berharap teman-teman semua dapat menjadi tim yang solid untuk Memajukan pemberian pelayanan disini,saya sangat bangga dengan Teman-teman,tetap pertahankan prestasi kalian,terima kasih selamat Pagi dan tetap semangat. (Semua perawat mengumpulkan tangannya jadi satu dan mereka mengatakan) SEMANGATTT!!!!!!

SELESAI Itulah supervisi dari keperawatan yang disini tidak ada saling menyalahkan antara satu sama lain,supervisi di lakukan untuk mencapai tujuan keperawatan dan menciptakan kepuasan bagi seluruh pihak yg terlibat dan bermuara akhir pada kreasi kualitas dan mutu pelayanan keperawatan.