Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 1
The Study of Utilization Assessment of Broadband Optical Fiber –Based Technology The Feasibility Implementation cases in South
Cimahi
Ivany Sarief
Universitas Bale Bandung
ABSTRAKSI
Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi mengarah ke layanan broadband.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, setiap operator harus mampu meningkatkan kualitas
layanan baik dari segi kecepatan, kapasitas maupun jangkauan. Upaya peningkatan layanan
tersebut dengan mengimplementasikan teknologi yang lebih handal dari segi kecepatan akses maupun
kapasitas serta ekspansi jangkauan, salah satunya adalah serat optik. Dimana serat optik ini mampu
menyalurkan bandwidth hingga 100 Mbps dengan teknologi berbasis GPON. Dengan adanya
implementasi fiber optik ini di harapkan dapat menjadi jawaban untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan.
Pada tesis ini dianalisa secara teknologi dan ekonomi terhadap implementasi Fiber Optik pada
jaringan operator existing. Perancangan fiber optik dengan teknologi GPON tersebut menggunakan
konfigurasi FTTC. Model analisa yang digunakan berdasarkan prinsip tekno ekonomi, dimana
menggunakan perhitungan prediksi jumlah pengguna speedy dan jumlah kepala keluarga di cimahi
selatan sampai tahun 2022. Perhitungan tersebut menggunakan aplikasi minitab-15. Perancangan di
analisa secara ekonomi dan mengukur kelayakan biaya yang dikeluarkan untuk implementasi
tersebut, dengan menggunakan metoda DCF.
Dimana pada tesis ini menggunakan tiga skenario, yaitu : optimis, moderat dan pesimis. Dari
simulasi ketiga skenario yang dilakukan diperoleh kesimpulan yaitu NPV terbesar diperoleh
berdasarkan skenario optimis dengan pencapaian NPV sebesar Rp. 38.781.820.804, IRR sebesar
18,73% , dan waktu balik modal pada tahun ke 4 dan bulan ke 5. Dari analisis sensitivitas yang
dilakukan diperoleh bahwa faktor tarif dan jumlah pelanggan sangat mempengaruhi pencapaian dan
dari analisis resiko pada kondisi terburuk terhadap faktor jumlah pelanggan, diperoleh bahwa
kemungkinan nilai NPV akan tetap positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi fiber
optik di wilayah Cimahi Selatan adalah layak untuk diimplementasikan. Selanjutnya, penerapan bagi
wilayah lain dapat diterapkan dengan menggunakan data demografis dan geografis yang terkait.
Kata kunci : GPON, tekno-ekonomi, Minitab-15, DCF
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 2
ABSTRACT
The development of information and telecommunications technology leads to a broadband
service. Operators are challenged to improve their quality of service not only in terms of the speed
and capacity but also the coverage areas. These services can be improved by implementing reliable
technology; and one of these technologies is the use of optical fiber. This optical fiber is capable of
delivering bandwidth up to 100 Mbps using GPON-based technology. It is expected that the
implementation of this optical fiber meets the needs of customers.
This thesis analyzed technologically and economically the implementation of Fiber Optic on
existing operator network . The design of the fiber optic with the GPON technology used FTTC
configuration. The Analysis model used was based on the principle of economic techno, which used
the calculation prediction of the number of speedy users and the number of families in the south
Cimahi until year 2022. The calculation used the Minitab-15 applications. The Design analyzed
economically and measured the cost feasibility which incurred for the implementation using the
DCF method.
This thesis carried outthree scenarios namely: optimistic, moderate and pessimistic. The
results of those three simulation scenarios showed that the greatest NPV was obtained from the
optimistic scenario in which the NPV was Rp. 38,781,820,804, IRR was 18.73%, and the return
of investment was four years and five months. The results of sensitivity analysis revealed that the
achievement of the target was affected by the rate factors and the number of customers.The results of
risk analysis when the factor of subscriber number was in the worst conditions showed that the
possibility of NPV value remained positive. Therefore, the implementation of optical fiber in South
Cimahi was feasible. In addition, this optical fibre in other areas could be implemented based on the
related demographic and geographical data.
Keywords: GPON, techno-economic, Minitab-15, PDF
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 3
1. PENDAHULUAN
Seiring perkembangan teknologi internetdan wireless communication telahmengubah pola komunikasi pengguna jasatelekomunikasi untuk selalu terhubungdan terlayani dimana saja, kapan saja danmenggunakan aplikasi apa saja. Polakebutuhan berkomunikasi tersebut dapatdipenuhi dengan sumber informasi yangtidak terbatas melalui internet danmobilitas komunikasi dimana saja melaluiteknologi komunikasi wireless yang biasadisebut dengan mobile broadband. Namunseiring dengan perkembangan tersebut,pengalaman dan kepuasan pengguna jasatelekomunikasi masih belum terpenuhisesuai dengan yang diharapkan dikarenakankecepatan dan layanan yang ada masihterbatas. Disamping itu jumlah penggunalayanan internet semakin meningkat sejak diluncurkannya speedy yang menggunakanteknologi ADSL (Asymmetric DigitalSubscriber Line).
Pada teknologi ADSL jarak berpengaruhpada kecepatan pengiriman data dan padasaat ini penggunaan fiber optic sangatmendukung saluran telepon digital. Dimana penggunaan fiber optic ini tidaksesuai dengan sistem ADSL yang masihmenggunakan saluran analog yaitu kabeltembaga, sehingga akan sulit dalampengiriman sinyal melalui fiber optic.Keterbatasan jaringan akses tembaga yangdi nilai belum cukup dan belum dapatmenampung kapasitas bandwidth yangbesar serta kecepatan tinggi, maka PT.Telkom sendiri sesuai visi misinyameningkatan kualitas layanan untukmembuat infrastruktur menggunakanfiber optik sebagai media transmisinya.Maka dari itu PT. Telkom sebagaioperator berusaha mengimplementasikanjaringan akses broadband yang lebih handalsehingga mampu memenuhi kenaikanpermintaan dan kepuasan pelanggan, karenadengan adanya fiber optic merupakanjawaban atas tantangan tersebut.
Fiber optic didesain sebagai teknologibroadband yang menyediakan bandwidth yanglebar, mempunyai redaman yang rendah, kebalterhadap gangguan gelombang elektromagnetik,dapat menyalurkan informasi digital dengankecepatan tinggi, ukuran fiber optik kecil,sistem dapat diandalkan dengan lifetime selama20 – 30 tahun dan mudah pemeliharaannya.Dengan berbagai kelebihan tersebut bertujuanuntuk meningkatkan interaksi pengguna jasatelekomunikasi ke jaringan yang pada akhirnyauntuk memenuhi kebutuhan layanan broadband
seperti akses internet broadband, on-line TV,blogging, social network dan interactivegaming.
Untuk merencanakan pengimplementasiansuatu teknologi diperlukan suatu pertimbangandalam aspek teknologi juga dalam aspekekonomi. Salah satu jalan untukmempertimbangkan implementasi teknologiadalah dengan mengikuti kerangka acuananalisis tekno ekonomi yang menyertakanpertimbangan ekonomi dan teknologi. Dalamtekno ekonomi juga akan dilakukan analisamengenai prediksi pasar, perancanganteknologi dan ekonomi. Pada tesis inidigunakan metoda capacity and coverageestimation untuk menentukan perancanganteknologi fiber optik dan metode DCF untukmengukur kelayakan biaya yang dikeluarkanuntuk implementasi jaringan fiber optiktersebut.
Pada tesis ini mencoba melakukankajian analisis mengenai pengimplementasianjaringan fiber optik di Cimahi Selatan, sesuaidengan program dari PT. Telkom itu sendiriyang akan menghubungkan 85% dari semuaibukota propinsi dan kabupaten di seluruhIndonesia sampai dengan akhir tahun 2014.Dalam pelaksanaan pemasangan JAKORLAFtersebut, PT.Telkom merekomendasikan danmenggunakan teknologi GPON.Gigabit PassiveOptical Network (GPON) adalah salah satuteknologi dari beberapa teknologi sistemkomunikasi serat optik. GPON bermula daripassive optical network (PON) yang kemudianberevolusi dan berkembang hingga sampaitahap sekarang.
Dalam rangka pengimplementasianTeknologi Broadband maupun memperhatikankondisi infrastruktur pendukung Broadbandtermasuk permasalahan penyelenggaraannya,maka perlu dilakukan kajian untuk mengetahuiprospek Teknologi Broadband di CimahiSelatanagar pengembangan aplikasi teknologi,Broadband dapat berjalan dengan optimal,efektif, dan efisien serta dapat memenuhikebutuhan masyarakat sesuai dengan trendperkembangan teknologi.
2. Landasan Teori
2.1 Konsep Dasar Sistem TransmisiSerat OptikPrinsip dasar dari sistem komunikasi serat
optik adalah pengiriman sinyal informasi dalambentuk sinyal cahaya. Pemancar, kabel seratoptik dan penerima merupakan komponen dasaryang digunakan dalam sistem komunikasi seratoptik. Pemancar berfungsi mengubah sinyallistrik menjadi sinyal optik, kabel serat optikberfungsi sebagai media transmisi dan penerima
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 4
berfungsi mengubah sinyal optik yang diterimamenjadi sinyal listrik kembali.
Proses pengiriman informasi yangmelalui serat optik menggunakan prinsippemantulan sinyal optik yang berupa cahayadengan panjang gelombang tertentu. Secaraumum, konfigurasi sistem transmisi serat optikditunjukkan seperti pada gambar 2.1 di bawahini.
Gambar 2.1Konfigurasi Sistem Transmisi Serat
Optik
Selama perambatannya dalam serat optik,gelombang cahaya akan mengalami redaman disepanjang serat dan pada titik persambunganserat optik. Oleh karena itu, untuk transmisijarak jauh diperlukan adanya penguat yangberfungsi untuk memperkuat gelombang cahayayang mengalami redaman.
2.2 Jenis Serat Optik
2.2.1 Berdasarkan Indeks Bias Bahan
2.2.1.1Serat S.I (Step-Index)
Serat Step – Index memiliki karakteristikindeks bias inti yang tetap dan jugamemiliki indeks bias konstan. Karakteristikserat optik Step – Indeks ditunjukkan sepertigambar 2.2 di bawah ini.
Gambar 2.2 : Serat Optik Step - Index
Pada serat Step – Index ini, terjadipermasalahan dalam perambatan pulsa optikdimana sinyal yang merambat akan mengalamipemantulan pada dinding-dinding cladding,Perambatan sinyal seperti ini akanmengakibatkan terjadinya keterlambatan sinyaldatang yang mengalami pemantulan beberapa
kali dibandingkan dengan sinyal yangmerambat lurus tanpa mengalami pemantulan.
2.2.1.2Serat G.I ( Gradded-Index )
Inti serat gradded – index memiliki indeksbias yang tidak seragam sehingga mengikutiprofile tertentu. Tujuan menggunakan indeksbias seperti ini adalah untuk membuat sinyaltepi yang lintasannya lebih jauh, mengalamikecepatan yang lebih tinggi daripada sinyalyang merambat melalui tengah, sehingga padapenerimaan sinyal didapatkan sinyal yangdatang bersamaan tanpa terjadi keterlambatan.Gambar 2.3 dibawah ini menunjukkankarakteristik serat optik gradded – index.
Gambar 2.3 : Serat Optik Gradded - Index
2.2.2 Berdasarkan Jumlah Mode yangMerambat Dalam Serat Optik
Jika dilihat dari jumlah mode yangmerambat dalam serat, dikenal dua macam seratoptik, yaitu :
2.2.2.1.Serat Optik Singlemode ( Monomode )Serat singlemode merupakan jenis khusus
serat step – index yang memiliki ukuran inti (core ) antara 2 – 10 μm dan perbedaan indeksbias reaktif antara inti dengan selubung kecilsehingga hanya sebuah energi cahayasinglemode yang dapat merambat sepanjangserat. Cahaya merambat hanya dalam satumode, yaitu sejajar dengan sumbu serat optik.
Karena hanya ada satu lintasan cahayasepanjang serat, maka serat optik singlemodemengalami penyebaran dan penyerapan cahayalebih sedikit. Oleh karena itu, serat jenis inimemiliki redaman yang sangat kecil dan lebarpita frekuensi besar dan kecepatan tinggi.Dengan kelebihan tersebut, serat optiksinglemode banyak digunakan untuk aplikasijarak jauh dan mampu menyalurkan datakapasitas besar dengan bit rate yang tinggi.2.2.2.2.Serat Optik Multimode
Serat optik multimode merupakan jenisserat yang memiliki jumlah mode lebih dari satuyang merambat pada panjang gelombangpengoperasian sistem. Umumnya, seratmultimode dengan jumlah mode mulai dari duamode sampai dengan ratusan mode, digunakanuntuk aplikasi komersial tertentu. Meskipuntidak memiliki kapasitas pengangkutaninformasi yang besar, serat multimode memiliki
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 5
diameter inti yang sangat besar sehingga lebihmudah saat penyambungan dilakukan. Selainitu dengan nilai NA ( Numerical Aperture )yang lebih tinggi dan biasanya jarak sambunganlebih pendek, serat multimode bisamenggunakan sumber cahaya yang lebih murahseperti LED.2.3 Karakteristik Serat Optik2.3.1 Numerical Aperture ( NA )
Numerical Aperture adalah ukuran ataubesarnya sinus sudut pancaran maksimum darisumber optik yang merambat pada inti seratyang cahayanya masih dapat dipantulkan secaratotal, dimana nilai NA juga dipengaruhi olehindeks bias core dan cladding. Ilustrasinumerical aperture dapat dilihat pada Gambar2.4.
Gambar 2.4 : Numrical Aperture
Besarnya nilai Numerical Aperture (NA)dapat diperoleh dengan rumus :
2 21 2sin CNA n n (2.1)
dimana :NA = Numerical Apertureθ = Sudut cahaya yang masuk
dalam serat optikn1 = Indeks bias coren2 = Indeks bias cladding
2.3.2 RedamanRedaman serat optik merupakan
karakteristik penting yang harus diperhatikanmengingat kaitannya dalam menentukan jarakpenguat, jenis pemancar dan jenis penerimaoptik harus yang harus digunakan. Besarnyaredaman yang terjadi pada sistem komunikasiserat optik dinyatakan oleh persamaan berikut :
10log /in
out
PdB km
L P
(2.2)
Dimana :L : Panjang serat optik (km)Pin : Daya yang masuk ke
dalam seratPout : Daya yang keluar dari
seratRedaman serat biasanya disebabkan oleh
adanya penyerapan ( absorpsi ) energi sinyaloleh bahan, efek penghamburan (scattering)dan pengaruh pembengkokan ( bending ) kabelserat optik. Semakin besar jumlah redamanmaka akan semakin sedikit cahaya yang dapat
mencapai detektor, sehingga akan semakindekat jarak antara penguat sinyal optik.2.3.3 Dispersi
Peristiwa dispersi serat optik disebabkanoleh melebarnya pulsa yang dipancarkan danmerambat sepanjang serat optik. Pulsa yangmelebar akan saling menumpuk, sehinggamenjadi tidak bisa dibedakan pada inputpenerima. Efek ini dikenal dengan Inter SymbolInterference (ISI). Dispersi sinyal akanmembatasi lebar pita (bandwidth) maksimumyang dapat dicapai agar masing-masing simbolmasih dapat dibedakan. Dalam serat optikterdapat dua macam dispersi yaitu :2.3.3.1 Dispersi Intermodal
Dispersi intermodal adalah pelebaranpulsa sebagai akibat dari perbedaan delaypropagasi antara satu mode dengan modepenjalaran lainnya. Setiap mode menempuhjalur yang berbeda – beda, ada yang merambatsejajar sumbu inti, ada pula yang memantulsepanjang inti, sehingga jarak yang ditempuholeh tiap mode akan berbeda-beda. Karenakecepatan tiap mode sama, maka tiap modeakan mempunyai waktu tempuh yang berbeda.2.3.3.2 Dispersi Intramodal
Dispersi Intramodal sering juga disebutdispersi kromatik ( Chromatic ). Serat optiksinglemode mempunyai keuntungan dimanadispersi yang terjadi hanya dispersi Intramodalkarena yang merambat hanya terdapat satumode.2.4 Sumber Optik
Sumber optik merupakan salah satukomponen penting dalam sistem komunikasiserat optik. Persyaratan yang harus dimiliki olehsumber optik adalah mampu beroperasi padagelombang 800 nm – 1650 nm, berukuran kecildan ringan, usia operasi lama ( ≥ 104 ),catu dayarendah, respon yang cepat, efisiensi tinggi dandaerah emisi yang kecil. Jenis sumber optikyang paling umum dan sesuai untukdipergunakan dalam sistem komunikasi optikadalah sumber cahaya dari bahansemikonduktor yaitu Laser Diode (LD) danLight emiting Diode (LED). Baik LD dan LEDumumnya terbuat dari bahan-bahan alumunium-gallium-arsenid (GaAlAs), alumunium-gallium-arsenid-phosphide (GaAlAs), atau gallium-indium-arsenid-phosphide (GaInAsP).2.5 Detektor Optik
Setelah tiba di sisi receiver, cahaya yangdipancarkan dari ujung link serat optik harusdideteksi dan dikonversikan ke dalam pulsa-pulsa elektronik untuk pemrosesan lebih jauh,sehingga informasi yang ditransmisikan dapatditerima. Ada dua tipe detektor yaitu AvalanchePhoto Diode ( APD ) dan Positive-Instrinsic-Negative Photo Diode (PIN). APD lebih umumdigunakan pada aplikasi long haul, karena
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 6
sensitivitasnya yang tinggi dan kemampuanmengakomodasi bandwidth yang lebih besardibandingkan Dioda PIN.
APD merupakan sebuah struktur diodasemikonduktor mempunyai sebuah daerah dopep+, diikuti sebuah daerah dope n. Dioda secaranegatif di bias dengan sebuah tegangan sekitar100 volt, ketika cahaya dari sebuah fiber datangpada dioda ini, pasangan hole elektrondibangkitkan. Jika daerah elektrik diterapkancukup kuat, elektron bebas diakselerasimembangkitkan pasangan hole elektron barudan proses berkelipatan berlanjut, menghasilkanefek avalanche.2.6 Kelebihan dan Kekurangan
Transmisi Serat OptikSerat optik banyak digunakan dalam
sistem komunikasi karena selain dapatmengirimkan data dengan bandwidth yangsangat besar, serat optik juga mempunyaibeberapa kelebihan, yaitu :
a.Ukuran kecil dan ringanb.Tidak ada pengaruh elektrikc.Tidak terjadi cross talk antar serat optik
dalam satu kabeld.Kebal terhadap induksi dan interferensie.Kualitas transmisi yang tinggi
Selain itu serat optik juga memilikikekurangan, diantaranya adalah :
a.Bersifat non konduktor, karena serat optiktidak bisa dialiri arus listrik, maka tidakdapat memberikan catuan perangkat ataurepeater
b.Konstruksi serat optik cukup lemah,sehingga perlu penanganan yang cermatpada saat instalasi.
c.Karakteristik tranmisi dapat berubah bilaterjadi tekanan dari luar yang berlebihan.
d.Mahal bila digunakan untuk aplikasi yangmembutuhkan bandwidth sempit dan jarakyang dekat.
2.7 Parameter Unjuk Kerja untukMenganalisis Link TransmisiSerat OptikDalam perancangan suatu perencanaan
sistem transmisi serat optik diperlukan suatupengujian terhadap hasil perencanaan tersebut,hal ini diperlukan agar sistem yangdirencanakan tersebut layak untuk diterapkan dilapangan. Adapun syarat-syarat yang diperlukanuntuk menganalisis link transmisi serat optik,yaitu :
1.Jarak transmisi yang diinginkan2.Data rate atau bandwidth dari kanal3.Bit Error Rate (BER)
Untuk memenuhi syarat-syarat ini, makakarakteristik yang berhubungan dengan
komponen-komponen yang dipilih adalahsebagai berikut :
1.Multimode atau Singlemode fiber optika. Ukuran dari coreb. Profile indeks bias dari corec. Bandwidth atau dispersid. Redaman/atenuasie. Numerical aperture
2.Sumber optik LED atau laser diodaa. Panjang gelombang emisib. Daya keluaranc. Pola emisi
3.PIN atau APDa. Responsivitasb. Panjang gelombang operasic. Kecepatand. Sensitivitas
Dua analisis yang biasanya digunakanuntuk memastikan bahwa sistem komunikasiserat optik yang diinginkan telah terpenuhiadalah melalui analisis power link budget danrise time budgetsistem. Pada analisis power linkbudget, mula-mula menentukan rentang daya(power margin) antara output transmitter optikdan sensitivitas minimum dari receiversehingga sesuai dengan spesifikasi dari BER.Kemudian batas ini dapat dialokasikan kekonektor, sambungan dan rugi-rugi serat,ditambah beberapa batasan lain yang diperlukanuntuk degradasi atau efek temperatur darikomponen yang dipakai.
Apabila analisis dengan power link budgettelah memenuhi kriteria maka selanjutnyamenggunakan analisis rise time budget.Perhitungan rise time budget merupakanmetode untuk menentukan keterbatasan akibatpengaruh dispersi pada saluran transmisi.Tujuannya adalah untuk menganalisis apakahunjuk kerja sistem secara keseluruhan telahtercapai dan mampu memenuhi bite ratetransmisi yang diinginkan.2.7.1 Perhitungan Daya Sinyal (Power
Budget)Link budget merupakan perhitungan
keadaan sebenarnya yang harus dilakukandalam menentukan beberapa masukan untuksistem parameter yang akan digunakan dalamaplikasi FTTC. Beberapa pertimbangan yangdiperlukan dalam perhitungan ini antaranyabesaran sinyal optik dan noise. Faktor ini sangatpenting untuk dihitung agar jaringan serat optikbenar-benar telah sesuai dengan spesifikasistandar seperti yang direkomendasikan dari ITUdan IEEE.
Linkpowerbudget dihitung sebagai syaratagar link yang kita rancang dayanya melebihibatas ambang dari daya yang dibutuhkan. Untukmenghitung Link power budget dapat dihitungdengan rumus:
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 7
.total serat C C S S pL N N S ( 2. 3 )
Bentuk persamaan untuk perhitungan margindaya adalah :
t r totalM P P SM (2.4 )
Dimana :
Pt = Daya keluaran sumber optik(dBm)
Pr = Sensitivitas daya maksimumdetektor ( dBm)
SM = Safety margin, berkisar 6-8 dα tot = Redaman Total sistem (dB)
L = Panjang serat optik ( Km)α c = Redaman Konektor (dB/buah)
α s = Redaman sambungan(dB/sambungan)
α serat = Redaman serat optik( dB/ Km)
Ns = Jumlah sambunganNc = Jumlah konektorSp = Redaman Splitter (dB)
Margin daya disyaratkan harus memilikinilai lebih dari nol, margin daya adalah dayayang masih tersisa dari power transmit setelahdikurangi dari loss selama prosespentransmisian, pengurangan dengan nilaisafety margin dan pengurangan dengan nilaisensitifitas receiver.2.7.2 Rise Time Budget
Perhitungan rise time budget merupakanmetode untuk menentukan keterbatasan akibatpengaruh dispersi pada saluran transmisi.Tujuannya adalah untuk menganalisis apakahunjuk kerja sistem secara keseluruhan telahtercapai dan mampu memenuhi bit ratetransmisi yang diinginkan. Rise Time Budgetdinyatakan dengan persamaam :
1/22 2 2 2int mod int modtotal tx ra al er al rxt t t t t ( 2.5)
Dimana :
ttx = rise time transmitter ( ns )trx = rise time receiver ( ns )
int moder alt = bernilai nol (untuk serat optik
single mode )
int modra alt = tmaterial + twaveguide
materialt = . . mL D
waveguidet =
2 2bvL
n nC dv
= Lebar spektral (nm)
L = panjang link (serat optik dalamKm)
Dm = Dispersi material ( ps /nm.Km )
2n = Indeks Bias selubung
c = kecepatan rambat cahaya 3 x108
v = 21
22 S
x ax n x x
a = Jari-jari inti
1n = Indeks bias inti
Dalam kaitannya dengan bit rate sistem,rise time budget sistem dapat dirumuskansebagai berikut :
tsys≤ 0,7 / BR, untuk format pengkodean NRZ
( 2.6 )
tsys ≤ 0,35 / BR, untuk format pengkodean RZ( 2.7 )
untuk menjamin sistem dapat dilalui bit rateyang ditransmisikan maka tsys≤ tr
2.7.3 Perhitungan Jumlah Splice danKonektor
Jumlahsplice( sambungan kabel ) yangdiperlukan sepanjanglink transmisi dapatdiperoleh berdasarkan persamaan:
1sist
f
LN
L ( 2.8 )
Dimana :
Lsist : Panjang link transmisiLf : Panjang maksimum serat optik
yang dapat digelar pergulungannya ( 3 km / roll )
Untuk tiap penguat membutuhkan dua buahsambungan atau splice dan dua buah konektoruntuk terhubung dengan terminal utama. Splicejuga digunakan untuk penyambungan antarkabel serat optik.
2.8 Prinsip Dasar GPON
Prisip kerja dari GPON yaitu ketika dataatau sinyal dikirimkan dari OLT, maka adabagian yang bernama splitter yang berfungsiuntuk memungkinkan serat optik tunggal dapatmengirim ke berbagai ONT. Untuk ONT sendiriakan memberikan data – data dan sinyal yangdiinginkan oleh user. Pada prinsipnya, PassiveOptical Network adalah sistem point-to-
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 8
multipoint, dari fiber ke arsitektur premisenetwork dimana unpowered optikal splitter(splitter fiber) serat optik tunggal.Arsitektursistem GPON berdasarkan pada TDM (TimeDivision Multiplexing) sehingga mendukunglayanan T1, E1, dan DS3. ONT mempunyaikemampuan untuk mentransmisikan data di 3mode power. Pada mode 1, ONT akanmentransmisikan pada kisaran daya output yangnormal. Pada mode 2 dan 3 ONT akanmentransmisikan 3 – 6 dB lebih rendahdaripada mode 1 yang mengizinkan OLT untukmemerintahkan ONT menurunkan dayanyaapabila OLT mendeteksi sinyal dari ONTterlalu kuat atau sebaliknya, OLT akan memberiperintah ONT untuk menaikkan daya jikaterdeteksi sinyal dari ONT terlalu lemah.
Tabel 2-1 : Standar dari TeknologiGPON
Karakteristik GPONStandardization ITU-T G.984
Frame ATM / GEMSpeed Upstream 1.2 G / 2.4 G
Speed Downstream 1.2 G / 2.4 GService Data,Voice,Video
Transmission Distance 10 Km / 20 KmNumber of Branches 64
Wavelength Up 1310 nmWavelength Down 1490 nm
Splitter Passive
Persyaratan teknik perangkat yaitu mampumenyalurkan atau membawa multilayanan(voice, data, video) dalam satu platformteknologi berbasis Passive Optical Network(PON) pada lingkungan jaringan masa depan(NGN).
Beberapa persyaratan dari system GPON,diantaranya :
a. Beroperasi dengan line rates pada 2.488Gbps downstream dan 1.244 Gbpsupstream dengan menggunakan singlefiber, sistem G-PON harus sesuai denganITU-T G.984.x series (G.984.1/2/3/4).
b. Modul GPON dapat diekspansi, yangmemungkinkan terbentuknya sistemperangkat yang fleksible.
c. Sistem arsitektur GPON harus dalamsatu rak yang terintegrasi untuk semualayanan. Semua layanan dikontrol olehsebuah NMS
d. Arsitektur internal backplane perangkatGPON harus berbasis arsitektur IP.Kemampuan switching bersifat non-blocked matrix.
Arsitektur Broadband dengan mediatransmisi kabel fixed line yang akan dirancangini mengikuti teknologi GPON yangdirekomendasikan PT. Telkom, dengan jaringan
akses dari Curb ke rumah-rumah (FTTC : FiberTo The Curb).
Gambar 2-5 Arsitektur FTTC.
2.8.1 PerancanganKonfigurasi JaringanGPON
GPON adalah teknologi FTTx yang bisamengirimkan services hingga ke premisepelanggan memakai kabel fiber optik.Konfigurasi jaringan baru teknologi GPONakan dibuat berdasarkan rekomendasi ITU-TG.984.1 (2003), sebagai berikut :
Gambar 2-6 : Duplex GPON system:OLT-only duplexsystem.
Konfigurasi ini memerlukan siaga dinginsirkuit cadangan pada sisi OLT, dan ini berartibila salah satu jaringan mengalami gangguanatau kerusakan, maka jaringan yang ke duadapat dijadikan sebagai cadangan atau backup.
Bandwidth yang ditawarkan lebih unggulhingga 2.488 Gbps (downstream) kepadapelanggan tanpa kehilangan bandwidth.Konfigurasi network GPON terbagi menjaditiga bagian yaitu, Optical Line Terminal(OLT), Optical Distribution Network (ODN),dan Optical Network Transmination/Unit(ONT/ONU). Perangkat Interior ODN terdiridari kabel fiber optic, splices, konektor, dansplitter. Splices adalah penyambung satu kabelfiber optic dengan yang lain secara permanenyang berbentuk alat. ONU memberikaninterface antara pelanggan dengan jaringanoptik. Sinyal optik yang dihantarkan melaluiODN diubah oleh ONU menjadi sinyal elektrikyang digunakan untuk service pengguna. ONUdiletakan di outdoor cabinet atau di curb untukmelayani pelanggan. ONU disambungkandengan Adaptation Unit yang memberikanfungsi penyesuaian antara pengguna dan ONU.Gambar di bawah ini menjelaskan komponen
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 9
utama dari arsitektur GPON untuk layananFTTC yang akan di rancang.
Gambar 2-7 : Komponen UtamaArsitektur GPON aksesFTTC
2.8.2 Perencanaan Jaringan Serat OptikDengan Konfigurasi FTTC.
Dengan mempertimbangkan kemampuandalam memenuhi layanan yang di tawarkansekaligus menciptakan kehandalan yang tinggi,maka topologi jaringan serat optik yang dipilihuntuk di implementasikan dalam perencanaanakses layanan FTTC ini adalah berbentuk ring.Pemilihan jalur ( rute ) serat optik inimerupakan salah satu komponen yang harusdipertimbangkan dengan baik, karena hal iniakan berhubungan dengan panjang kabel yangdibutuhkan, jumlah sambungan kabel ( splice )yang akan dibutuhkan sampai denganpemilihan jenis kabel serat optik serta jumlahpowertransmit yang dibutuhkan hingga perluatau tidaknya komponen penguat pada jaringanserat optik, agar sinyal informasi dapat sampaipada penerima dengan baik. Untuk itu jalur darikabel serat optik yang akan di implementasikandi sarankan untuk mengikuti jalan yangmenghubungkan masing-masing wilayah yangingin dilewati oleh serat optik. Jalur ini dipilihkarena memiliki beberapa keuntungan diantaranya :
1. Memudahkan survey dilapangan2. Memudahkan instalasi serat optik3. Memudahkan pemeliharaan
( maintenance ) serat optikKabel serat optik untuk perencanaan ini
digunakan Single Mode dibuat berdasarkanrekomendasi ITU-T G.652, karena kabel inimerupakan fiber glass tunggal yang dapatmengantarkan data sampai 10 mikrometer,memiliki satu jenis transmisi yang dapatmengantarkan data berkapasitas besar dengankecepatan tinggi untuk jarak jauh, danmembutuhkan sumber cahaya dengan lebarspectrum yang lebih kecil. Kemampuan kabeljenis single mode dalam mengantarkantransmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabeljenis multimode, karena memiliki core yanglebih kecil sehingga dapat menghilangkansetiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpangtindih.2.8.3 Komponen GPON
Komponen – komponen pada teknologiGPON, di antaranya yaitu :2.8.3.1 Sumber Cahaya
Sumber cahaya yang digunakan untukmemancarkan cahaya yang membawa informasimerupakan hasil pengubahan sinyal listrikmenjadi sinyal optik. Sumber cahaya yangdigunakan dalam teknologi GPON adalahInjection Laser Diode (ILD).2.8.3.2 Serat Optik
Jenis serat optik yang digunakan dalamGPON yang diaplikasikan untuk komunikasijarak jauh harus memiliki kemampuan untukmembawa banyak sinyal dengan laju bit yangtinggi. Dari dua jenis serat optik yang ada yaitusingle mode dan multimode, yang digunakansebagai media transmisi teknologi GPONadalah jenis single mode, hal ini dikarenakandaerah kerja panjang gelombang single modelebih tinggi daripada daerah kerja panjanggelombang multimode. Sehingga serat optikjenis ini lebih sesuai digunakan pada transmisijarak jauh yang memerlukan transmisikecepatan tinggi dan rugi – rugi yang kecil.
2.8.3.3 Optical Line Termination (OLT)Perencanaan jaringan FTTC ini
menggunakan OLT sesuai dengan standardITU-T G.984 yang direkomendasikan oleh PT.Telkom. Dengan mempertimbangkan nilaioptical transmit power (Ptx) yang sebaiknyabernilai besar, karena akan mempengaruhiterhadap link power budget dan jugamemperhitungkan nilai lebar spektral (), risetime dan fall time yang bernilai relative kecilkarena akan berpengaruh terhadap nilai risetime budget.nya. OLT di pasang di CentralOffice dengan format modulasi NRZ.2.8.3.4 Optical Network Terminal (ONT)
Optikal Network Terminal (ONT) beradadi sisi pelanggan dari sistem jaringan. Optimate1000NT (ONT) mempunyai tugas utama yaitudipergunakan untuk mentransmisikan suara,data dan video yang melewati jaringan Gigabit-capable Passive Optikal Network (GPON)kepada para pelanggan dan OLT.
Gambar 2-8 : Optical Network Terminal(ONT)
2.8.3.5 ONU ( Optical Network Unit )ONU menyediakan interface
antara jaringan optik dengan pelanggan. Sinyaloptik yang ditransmisikan melalui ODN diubah oleh ONU menjadi sinyal elektrik yangdiperlukan untuk service pelanggan. Pada
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 10
arsitektur FTTC, ONU diletakkan beberapameter dari sisi pelanggan.
Gambaran ONU (1) secara umum :
Aplikasi di perumahan, kantor, ataupada building (HRB) dan curbs
Dapat di manage secara lokal danremote melalui OMCI sesuai denganG.984.4
Menggunakan fiber optik singlemode bidirectional untuk 1310 nm(upstream) dan 1490 nm(downstream)
Dapat mendukung λ 1550 nm untukRF video
Sedangkan ONU (2) secara aplikasi : Minimum 1 optical port FC/PC atau FC/APC dan SC/PC atau
SC/APC Bandwidth : downstream 2.5 Gbps
dan upstream 1.25 Gps Interface ke jaringan pelanggan Minimum 12 Ethernet port 10/100
Base-T atau minimum 24 POTSmelalui H.248/SIP port – RJ11
Minimum 12 RF video port coaxial(optional)
Minimum 24 VDSL2 port Minimum 4 E1 (optional) Rectifier & Battery untuk MDU
2.8.3.6 ODC ( Optical DistributionCabinet ) / Rumah Kabinet
ODC (Optical Distribution Cabinet)adalah jaringan optik antara perangkat OLTsampai perangkat ODC. Letak dari ODC iniadalah terletak di rumah kabel, ODCmenyediakan sarana transmisi optik dari OLTterhadap pengguna dan sebaliknya. Transmisiini menggunakan komponen optik pasif. ODCmenyediakan peralatan transmisi optik antaraOLT dan ONT.2.8.3.7 Flex Manage
Flex Manage adalah suatu software untukmemonitor dari layanan GPON. Flex Managemerupakan solusi dari management jaringandari FlexLight yang dirancang berdasarkansystem yang berbasiskan web. Flexmanagedioperasikanuntuk mensetting jaringan ataumengoperasikan jaringan guna menghindaridowntime (dapat untuk menanggulangi ataupunmenghindari downtime. Dari Flex Managedapat diketahui alarm apa yang aktif, sistemreporting, ataupun kegagalan jaringan GPON.2.8.3.8 Splicer
Alat sambung Serat Optik dikenal dengansebutan fusion splicer yaitu suatu alat yangdigunakan untuk menyambung core serat optikyang berbasis kaca yang mengimplementasikandaya listrik yang sudah dirubah menjadi sebuahmedia sinar berbentuk sinar laser yang
berfungsi memanasi kaca yang putus pada coresehingga terhubung kembali secara baik. Alatsambung splicer ini harus memiliki keakuratantinggi sehingga pada saat penyambungan(splicing) bisa mendekati sempurna, karenaproses terjadinya pengelasan media kaca terjadiproses peleburan kaca yang menghasilkan suatumedia yang tersambung dengan utuh tanpaadanya celah karena memiliki karakter mediayang memiliki senyawa yang sama.Penyambungan bisa saja tidak utuh, karenatidak mengikuti prosedur penyambungan yangbenar. Bila hal ini terjadi maka prosespenyambungan harus diulangi lagi, hinggamendekati redaman yg sekecil-kecilnya(dibawah 0.2 dB)2.9 Teori Forecasting
Teori forecasting merupakan teoriperamalan pasar atau pengguna. Forecastingadopsi pasar yang tepat sangat penting dalamperencanaan sumber daya, investasi,pendapatan, pemasaran dan penjualan yangoptimal. Peramalan broadband dapat dilakukandengan menggunakan empat metoda yaitu :Metode Linear, Metode Kuandratik, MetodeEksponensial dan Metode Kurva S. Perhitunganperamalan dengan menggunakan AplikasiMINITAB versi-15 ini akan memberikan nilai :
1. MAPE (Mean Absolute PercentageError) adalah nilai absolute daripersentase kesalahan
1
N
tt
PEMAPE
N
( 2.9 )
2. MAD(Mean Absolute Deviation) yaitunilai rata-rata kesalahan absolute
1
N
ii
XMAD
N
( 2.10 )
3. MSD(Mean Squared Deviation ) yaitunilai rata-rata dari deviasi kesalahan,yang diperoleh dari setiap grafiknya
2
1
N
ti
eMSD
N
( 2.11 )
Dari ketiga tingkat ketepatan peramalantersebut akan diambil nilai yang terkecil,karena semakin kecil nilai yang dihasilkan dariMAPE, MAD danMSD akan menunjukkansemakin tinggi nilai ketepatan ramalannya.2.10 Teori Tekno Ekonomi
Pengambilan keputusan investasi dalamsuatu bisnis, perlu dipertimbangkan melaluievaluasi berdasarkan ukuran-ukuran yang jelas.Kriteria yang digunakan untuk mengukurrencana investasi akan menggunakan metodaDiscounted CashFlow (DCF), yaitu terdiri dari :
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 11
1. Net Present Value (NPV)2. Internal Rate Return (IRR)3. Payback Period (PBP)
2.10.1 NPVNPV digunakan untuk memberikan
penilaian kepada pemasukan (cash inflow) danpengeluaran (cash outflow) yang didasarkanpada nilai sekarang. Dari estimasicash flowselama umur investasi dengan suku bungatertentu, dapat dihitung nilai NPV denganmenggunakan rumus berikut :
01 1
n ttt
CFNPV C
i
( 2.12 )
Di mana :
CFt = aliran cash pertahun padaperiode t
i = suku bunga
C0 = investasi awal padatahun ke nol
n = jumlah tahun
t = tahun ke t
Kriteria kelayakan investasi berdasarkannilai NPV adalah sebagai berikut :
1. NPV > 0 (positif); berarti proyektersebut dapat menciptakan arus masukkas dengan prosentase lebih besardibanding biaya peluang modal yangditanamkan.
2. NPV = 0 ; proyek kemungkinan dapatditerima karena arus masuk kas samadengan peluang modal yang ditanamkan
3. NPV < 0 (negatif) ; proyek tersebut tidaklayak untuk di implementasikan
Tabel 2.2 : Variasi Nilai NPV
2.10.2 IRRMetode IRR adalah salah satu metode
untuk mengukur tingkat investasi. Tingkatinvestasi adalah suatu tingkat bunga dimanaseluruh arus kas bersih setelah dikalikan dengandiscounted factor atau telah dibuat nilaisekarangnya (present value), yang nilainyasama dengan biaya investasi.
Nilai IRR dapat dihitung dengan mencaritingkat bunga (discounted rate) yang akanmenghasilan NPV sama dengan nol. IRR dapatdirumuskan sebagai berikut :
0 1 1
n ttt
CFC
IRR
( 2.13 )
Di mana :CFt = aliran cash per tahun
pada periode tC0 = investasi awal pada
tahun ke noln = jumlah tahunt = tahun ke-t
2.10.3 PBPPBP adalah suatu periode yang
menunjukan berapa lama modal yangditanamkan dalam proyek tersebut dapatkembali. Dirumuskan sebagai berikut :
PBP = C0 / C ( 2.14 )Dimana :
PBP = payback periodC0 = biaya investasi yang
diperlukanC = annual cash flo
3 Model Sistem Perancangan JaringanFiber Optik Dengan MenggunakanKonfigurasi FTTC
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenaistrukturkerja penelitian, data-data yangdiperlukan, metode pengumpulan data sertahasilyang diharapkan.3.1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian merupakanlangkah-langkah kerja penelitian, dimulai dariawal penelitian sampai didapatkan tujuanakhir dari penelitian tersebut.Kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi :
1. Tahap dan teknik pengumpulan datayang digunakan dalam penelitian iniadalah melalui study dokumentasimelalui studi literatur yang dilakukanuntuk mencari bahan-bahan referensiyang dapat digunakan dalam penelitianini, dari jurnal-jurnal, laporan-laporan,materi training, internet yang berkaitandengan Teknologi Broadband dananalisa investasinya. Sedangkan datayang digunakan dalam penelitian iniadalah data sekunder yang didapat dariBPS tentang Geografi dan Demografiyang ada di Wilayah Kota Cimahi.Sedangkan untuk melakukan peramalanDemandBroadband dari tahun2013sampai dengan 2022 digunakandata dari hasil penelitian sebelumnyayang terkait dengan pengguna Speedy
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 12
yang diperoleh dari PT.Telkom.2. Tahap pemrosesan data, jumlah
permintaan layanan Broadband dariperamalan permintaan Broadband yangdidasarkan pada pengguna Speedy tahun– tahun sebelumnya yaitu untuk tahun2007 sampai dengan tahun 2012,yang ada di wilayah Kota Cimahi danjaringan Broadband yangdiperlukanmerupakan perhitungan berdasarkantotal bandwidth yang dibutuhkanpenduduk di wilayah tersebut.
3. Tahap analisa data, data hasil analisaperencanaan jaringan didapatkan darijumlah kebutuhan perangkat . Hasilkebutuhan tersebut dibuatkan CAPEXdan OPEX sebagai anggaran biaya.Pendapatan Telkom, diperoleh denganmenggunakan dua parameter yaitu daridata banyaknya pelanggan dan ARPUyang diperoleh dari perhitunganpendapatan.
4. Analisa Investasi, dengan menggunakanpengeluaran yang berupa CAPEX danOPEX, kemudian akan di bandingkandengan pendapatan Telkom,dandianalisa menggunakan metodepayback period, internal rateof returndan net present value untuk mengetahuiapakah investasi tersebutlayakdilakukan.Berikut flow chart langkah-langkah kerjapenelitian :
Gambar 3-1 : Diagram Alir Penelitian
3.2 Model Tekno Ekonomi
PermasalahanBroadband berbasis seratoptik (Fiber Optic) di wilayah Kota Cimahipada dasarnya adalah nilai investasi dan kondisidaya beli masyarakat yang berada di wilayahtersebut. PT. Telkom selaku operator tentunyalebih berpihak pada investasi yang kecil untukmendapatkan keuntungan yang lebih besar,sedangkan masyarakat/penduduk di wilayahKota Cimahi dibatasi oleh kemampuan dayabelinya ARPU (Average Revenue Per User).
Untuk mengetahui prospek teknologi iniapakah dapat atau tidak diimplementasikan diwilayah Kota Cimahi, sebagai penggantiteknologi yang sudah ada sebelumnya yaituADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line),maka diperlukan sekenario untuk melihatketerkaitan permasalahan tersebut denganmenggunakan pendekatan analisis TeknoEkonomi, untuk menganalisis implementasiteknologi Broadband Fiber Optic yang akandigunakan terhadap nilai ekonomis dariimplementasi teknologi tersebut. Berikutgambaran model tekno ekonomi yang akan dijelaskan pada kajian tesis ini :
Gambar 3.2 : Model Tekno Ekonomi
3.2.1 Prediksi PasarPrediksi pasar atau demand forcasting
menjadi hal yang sangat penting dalamperencanaan strategi dan implementasi suatuteknologi. Hal tersebut menjadi penentuseberapa banyak peralatan yang dibutuhkanuntuk pengadaan teknologi yang berdampak kefaktor biaya yang meliputi CAPEX dan OPEX.Keluaran prediksi tersebut berupa prediksijumlah pelanggan. Dalam tesis ini dilakukanprediksi pasar dengan diagram sebagai berikut :
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 13
Gambar 3.3 : Model Prediksi Pasar3.2.1.1 Penetrasi Teknologi
Berdasarkan data historis pelangganspeedydi kota Cimahi diketahui bahwa jumlahpelanggan speedy dimulai tahun 2007 dengantotal pelanggan sebanyak 6.043user, kemudianpada tahun 2008 menjadi 15.786user, tahun2009 bertambah menjadi 34.200 jumlah inikemudian meningkat menjadi dua kali lipat ditahun 2010 menjadi sebanyak 70.207user, tahun2012 bertambah lagi sebanyak 120.813 user danpada tahun 2012 menjadi 135.747.
Dilihat dari trend pertumbuhan tersebutterlihat bahwa pertumbuhan pelanggan pertahuncukup besar karena dapat mencapai ±100%,tetapi jika dibandingkan dengan potensi jumlahpenduddukIndonesia, pertumbuhan pelanggantersebut masih kecil.
Untuk mendapatkan gambaran tentangpertumbuhan pelanggan speedy tersebut, padatesis ini dilakukan perhitungan denganmenggunakan aplikasi minitabversi-15dimanahasil perhitungan tersebut akan menghasilkanempat kurva yaitu Linier, Kuadratik,Eksponensial dan Kurva-S,dari ke empat kurvatersebut akan memberikan nilai MAPE, MAD,dan MSD. Dengan data historis jumlahpelanggan speedy di Cimahi sebagai referensi.
Tabel 3.1 : Jumlah Pelanggan Speedy diCimahi
Tabel 3.2 : Prediksi PertumbuhanPelanggan speedy di Cimahi untuk 10 tahunyang akan datang
Grafik 3.1 : Model Linier
Grafik 3.2 : Model Kuadratik
161412108642
400000
300000
200000
100000
0
Index
C1
MAPE 54MAD 9455MSD 118460231
Accuracy Measures
ActualFitsForecasts
Variable
Trend Analysis Plot for C1Linear Trend Model
Yt = -36161 + 28560*t
161412108642
900000
800000
700000
600000
500000
400000
300000
200000
100000
0
Index
C1
MAPE 23MAD 6817MSD 70961805
Accuracy Measures
ActualFitsForecasts
Variable
Trend Analysis Plot for C1Quadratic Trend Model
Yt = -10374 + 9220*t + 2763*t**2
Tahun Jml Pelanggan
2007 6.0432008 15.7862009 34.2002010 70.2072011 120.8132012 135.747
TAHUN LINIER QUADRATIK EXPONENSIAL KURVAS
2013 163.760 189.547 369.762 169.656
2014 192.320 240.211 700.927 179.596
2015 220.881 296.400 1.328.690 183.769
2016 249.441 358.115 2.518.686 185.439
2017 278.001 425.356 4.774.463 186.094
2018 306.561 498.123 9.050.551 186.350
2019 335.122 576.416 17.156.375 186.449
2020 363.682 660.234 32.521.909 186.487
2021 392.242 749.578 61.649.069 186.502
2022 420.802 844.449 116.862.996 186.508
MAPE 54 23 22 4MAD 9455 6817 16886 3947
MSD 118460231 70961805 687954949 39492575
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 14
Grafik 3.3 : Model eksponensial
Grafik 3.4 : Model Kurva-S
Tabel 3.3 : Prediksi Jumlah PelangganSpeedy di cimahi selatan
Grafik 3.5 : Prediksi Pelanggan diCimahi Selatan
3.2.1.2 Churn RateBerdasarkan data history customer
operation center Telkompada tahun 2010 churnratenya sebesar 25%. Pada tesis ini untukmenentukan churn rate nya mengasumsikandengan tiga skenario, yaitu : skenario Optimisdi 14%, skenario Moderat di 18% dan skenarioPesimis di 25%.3.2.1.3 Data Populasi Potensial
Data populasi yang digunakan diperolehdari Biro Pusat Statistik (BPS) yaitu dataKependudukanjumlah kepala keluarga (KK) dicimahi selatan dari tahun 2008-2012. Dari datakepala keluarga tersebut, maka akanmemprediksi jumlah kepala keluarga di cimahiselatan dari tahun 2013-2022.
Tabel 3.4 : Data sensus KK di cimahiselatan per Kelurahan
161412108642
120000000
100000000
80000000
60000000
40000000
20000000
0
Index
C1
MAPE 22MAD 16886MSD 687954949
Accuracy Measures
ActualFitsForecasts
Variable
Trend Analysis Plot for C1Growth Curve Model
Yt = 4204.06 * (1.8956**t)
161412108642
200000
150000
100000
50000
0
Index
C1
Intercept 2433Asymptote 186511Asym. Rate 0
Curve Parameters
MAPE 4MAD 3947MSD 39492575
Accuracy Measures
ActualFitsForecasts
Variable
Trend Analysis Plot for C1S-Curve Trend Model
Yt = (10**6) / (5.36160 + 405.576*(0.387561**t))
Tahun Kurva - SJml Pelanggan Speedy
Cimahi Selatan
46%
2013 169.656 78.648
2014 179.596 83.256
2015 183.769 85.190
2016 185.439 85.965
2017 186.094 86.268
2018 186.350 86.387
2019 186.449 86.433
2020 186.487 86.450
2021 186.502 86.457
2022 186.508 86.460
KelurahanJUMLAH KK
2008 2009 2010 2011 2012
CIBEBER 5498 5969 6440 7420 7891
CIBEUREUM 15710 18511 21312 20199 23000
LEUWIGAJAH 12044 9800 7556 13212 10968
MELONG 15544 16619 17694 19772 20847
UTAMA 9116 7844 6572 13583 12311
TOTAL 57912 58743 59574 74186 75017
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 14
Grafik 3.3 : Model eksponensial
Grafik 3.4 : Model Kurva-S
Tabel 3.3 : Prediksi Jumlah PelangganSpeedy di cimahi selatan
Grafik 3.5 : Prediksi Pelanggan diCimahi Selatan
3.2.1.2 Churn RateBerdasarkan data history customer
operation center Telkompada tahun 2010 churnratenya sebesar 25%. Pada tesis ini untukmenentukan churn rate nya mengasumsikandengan tiga skenario, yaitu : skenario Optimisdi 14%, skenario Moderat di 18% dan skenarioPesimis di 25%.3.2.1.3 Data Populasi Potensial
Data populasi yang digunakan diperolehdari Biro Pusat Statistik (BPS) yaitu dataKependudukanjumlah kepala keluarga (KK) dicimahi selatan dari tahun 2008-2012. Dari datakepala keluarga tersebut, maka akanmemprediksi jumlah kepala keluarga di cimahiselatan dari tahun 2013-2022.
Tabel 3.4 : Data sensus KK di cimahiselatan per Kelurahan
161412108642
120000000
100000000
80000000
60000000
40000000
20000000
0
Index
C1
MAPE 22MAD 16886MSD 687954949
Accuracy Measures
ActualFitsForecasts
Variable
Trend Analysis Plot for C1Growth Curve Model
Yt = 4204.06 * (1.8956**t)
161412108642
200000
150000
100000
50000
0
Index
C1
Intercept 2433Asymptote 186511Asym. Rate 0
Curve Parameters
MAPE 4MAD 3947MSD 39492575
Accuracy Measures
ActualFitsForecasts
Variable
Trend Analysis Plot for C1S-Curve Trend Model
Yt = (10**6) / (5.36160 + 405.576*(0.387561**t))
60,00080,000
100,000
201320152017
CUST. SPEEDY CIMAHISELATAN
JML PELANGGAN SPEEDY CIMAHI SELATAN
Tahun Kurva - SJml Pelanggan Speedy
Cimahi Selatan
46%
2013 169.656 78.648
2014 179.596 83.256
2015 183.769 85.190
2016 185.439 85.965
2017 186.094 86.268
2018 186.350 86.387
2019 186.449 86.433
2020 186.487 86.450
2021 186.502 86.457
2022 186.508 86.460
KelurahanJUMLAH KK
2008 2009 2010 2011 2012
CIBEBER 5498 5969 6440 7420 7891
CIBEUREUM 15710 18511 21312 20199 23000
LEUWIGAJAH 12044 9800 7556 13212 10968
MELONG 15544 16619 17694 19772 20847
UTAMA 9116 7844 6572 13583 12311
TOTAL 57912 58743 59574 74186 75017
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 14
Grafik 3.3 : Model eksponensial
Grafik 3.4 : Model Kurva-S
Tabel 3.3 : Prediksi Jumlah PelangganSpeedy di cimahi selatan
Grafik 3.5 : Prediksi Pelanggan diCimahi Selatan
3.2.1.2 Churn RateBerdasarkan data history customer
operation center Telkompada tahun 2010 churnratenya sebesar 25%. Pada tesis ini untukmenentukan churn rate nya mengasumsikandengan tiga skenario, yaitu : skenario Optimisdi 14%, skenario Moderat di 18% dan skenarioPesimis di 25%.3.2.1.3 Data Populasi Potensial
Data populasi yang digunakan diperolehdari Biro Pusat Statistik (BPS) yaitu dataKependudukanjumlah kepala keluarga (KK) dicimahi selatan dari tahun 2008-2012. Dari datakepala keluarga tersebut, maka akanmemprediksi jumlah kepala keluarga di cimahiselatan dari tahun 2013-2022.
Tabel 3.4 : Data sensus KK di cimahiselatan per Kelurahan
2015201720192021
CUST. SPEEDY CIMAHISELATAN
JML PELANGGAN SPEEDY CIMAHI SELATAN
Tahun Kurva - SJml Pelanggan Speedy
Cimahi Selatan
46%
2013 169.656 78.648
2014 179.596 83.256
2015 183.769 85.190
2016 185.439 85.965
2017 186.094 86.268
2018 186.350 86.387
2019 186.449 86.433
2020 186.487 86.450
2021 186.502 86.457
2022 186.508 86.460
KelurahanJUMLAH KK
2008 2009 2010 2011 2012
CIBEBER 5498 5969 6440 7420 7891
CIBEUREUM 15710 18511 21312 20199 23000
LEUWIGAJAH 12044 9800 7556 13212 10968
MELONG 15544 16619 17694 19772 20847
UTAMA 9116 7844 6572 13583 12311
TOTAL 57912 58743 59574 74186 75017
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 15
Tabel 3.6 : Forcasting KK di cimahi selatan
Grafik 3.6 : Trend pertumbuhan per KK dicimahi selatan
3.2.1.4 Jumlah Pelanggan
Tabel 3.7 : Perbandingan pertumbuhan KK&Speedy di cimahi selatan
TAHUNData Forcasting
KKData Forcasting
Speedy2013 79.982 78.6482014 84.948 83.2562015 89.913 85.1902016 94.878 85.9652017 99.844 86.2682018 104.809 86.3872019 109.774 86.4332020 114.739 86.4502021 119.705 86.4572022 124.670 86.460
Grafik 3.7 : Trend pengguna speeedyterhadap Kepala Keluarga
Grafik 3.8 : Perbandingan Trend KK&Speedy
3.2.2 Perencanaan Jaringan FiberOptik
Blok diagram dalam menentukanperencanaan jaringan fiber optik :
PrediksiTrafik
LuasGeografi
Dimensioning Jaringan
Gambar 3.4 : Perencanaan JaringanFiber Optik
3.2.2.1 Prediksi TrafikBesar trafik dapat diperkirakan dengan
melakukan prediksi trafik berdasarkan prediksipelanggan pada masing-masing jenis user dankelas layanan. Dari masing-masing kelaslayanan dilakukan prediksi trafik.3.2.2.2 Luas Geografis
Secara geografis kota Cimahi yang terdiridari 3 (tiga) kecamatan, dan salah satukecamatannya yaitu Cimahi Selatan yangterdiri dari 5 (lima) wilayah, yaitu Cibeber,Luewigajah, Utama, Melong dan Cibeureum,dapat dikatakan sebagai daerah yang memilikipotensi penggunaan layanan internet
2022202120202019201820172016201520142013
100000
90000
80000
70000
60000
50000
Year
JUM
LAH
KK
MAPE 4MAD 2756MSD 11394958
Accuracy Measures
ActualFitsForecasts
Variable
GRAFIK TREND KEPALA KELUARGA DI KEC. CIMAHI SELATANLinear Trend ModelYt = 50191 + 4965*t
TAHUNFORCASTING JML KK DIKEC CIMAHI SELATAN
2013 79.9822014 84.9482015 89.9132016 94.8782017 99.8442018 104.8092019 109.7742020 114.7392021 119.7052022 124.670
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 15
Tabel 3.6 : Forcasting KK di cimahi selatan
Grafik 3.6 : Trend pertumbuhan per KK dicimahi selatan
3.2.1.4 Jumlah Pelanggan
Tabel 3.7 : Perbandingan pertumbuhan KK&Speedy di cimahi selatan
TAHUNData Forcasting
KKData Forcasting
Speedy2013 79.982 78.6482014 84.948 83.2562015 89.913 85.1902016 94.878 85.9652017 99.844 86.2682018 104.809 86.3872019 109.774 86.4332020 114.739 86.4502021 119.705 86.4572022 124.670 86.460
Grafik 3.7 : Trend pengguna speeedyterhadap Kepala Keluarga
Grafik 3.8 : Perbandingan Trend KK&Speedy
3.2.2 Perencanaan Jaringan FiberOptik
Blok diagram dalam menentukanperencanaan jaringan fiber optik :
PrediksiTrafik
LuasGeografi
Dimensioning Jaringan
Gambar 3.4 : Perencanaan JaringanFiber Optik
3.2.2.1 Prediksi TrafikBesar trafik dapat diperkirakan dengan
melakukan prediksi trafik berdasarkan prediksipelanggan pada masing-masing jenis user dankelas layanan. Dari masing-masing kelaslayanan dilakukan prediksi trafik.3.2.2.2 Luas Geografis
Secara geografis kota Cimahi yang terdiridari 3 (tiga) kecamatan, dan salah satukecamatannya yaitu Cimahi Selatan yangterdiri dari 5 (lima) wilayah, yaitu Cibeber,Luewigajah, Utama, Melong dan Cibeureum,dapat dikatakan sebagai daerah yang memilikipotensi penggunaan layanan internet
2022202120202019201820172016201520142013
100000
90000
80000
70000
60000
50000
Year
JUM
LAH
KK
MAPE 4MAD 2756MSD 11394958
Accuracy Measures
ActualFitsForecasts
Variable
GRAFIK TREND KEPALA KELUARGA DI KEC. CIMAHI SELATANLinear Trend ModelYt = 50191 + 4965*t
-20,00040,00060,00080,000
100,000120,000140,000
2013
2014
Nila
i Tre
nd
Trend Kepala Keluarga & Trend Speedy
70,00075,00080,00085,00090,000
2013
2015
2017
Tre
nd P
engg
una
Spee
dyTrend Kepala Keluarga di Cimahi
Selatan
Trend Speedy Terhadap Trend KepalaKeluarga
Di Cimahi Selatan
TAHUNFORCASTING JML KK DIKEC CIMAHI SELATAN
2013 79.9822014 84.9482015 89.9132016 94.8782017 99.8442018 104.8092019 109.7742020 114.7392021 119.7052022 124.670
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 15
Tabel 3.6 : Forcasting KK di cimahi selatan
Grafik 3.6 : Trend pertumbuhan per KK dicimahi selatan
3.2.1.4 Jumlah Pelanggan
Tabel 3.7 : Perbandingan pertumbuhan KK&Speedy di cimahi selatan
TAHUNData Forcasting
KKData Forcasting
Speedy2013 79.982 78.6482014 84.948 83.2562015 89.913 85.1902016 94.878 85.9652017 99.844 86.2682018 104.809 86.3872019 109.774 86.4332020 114.739 86.4502021 119.705 86.4572022 124.670 86.460
Grafik 3.7 : Trend pengguna speeedyterhadap Kepala Keluarga
Grafik 3.8 : Perbandingan Trend KK&Speedy
3.2.2 Perencanaan Jaringan FiberOptik
Blok diagram dalam menentukanperencanaan jaringan fiber optik :
PrediksiTrafik
LuasGeografi
Dimensioning Jaringan
Gambar 3.4 : Perencanaan JaringanFiber Optik
3.2.2.1 Prediksi TrafikBesar trafik dapat diperkirakan dengan
melakukan prediksi trafik berdasarkan prediksipelanggan pada masing-masing jenis user dankelas layanan. Dari masing-masing kelaslayanan dilakukan prediksi trafik.3.2.2.2 Luas Geografis
Secara geografis kota Cimahi yang terdiridari 3 (tiga) kecamatan, dan salah satukecamatannya yaitu Cimahi Selatan yangterdiri dari 5 (lima) wilayah, yaitu Cibeber,Luewigajah, Utama, Melong dan Cibeureum,dapat dikatakan sebagai daerah yang memilikipotensi penggunaan layanan internet
TrendKK,Trend
Speedy,
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
Trend Kepala Keluarga & Trend Speedy
2017
2019
2021
Trend Kepala Keluarga di CimahiSelatan
Trend Speedy Terhadap Trend KepalaKeluarga
Di Cimahi Selatan
TrendSpeedy
TAHUNFORCASTING JML KK DIKEC CIMAHI SELATAN
2013 79.9822014 84.9482015 89.9132016 94.8782017 99.8442018 104.8092019 109.7742020 114.7392021 119.7052022 124.670
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 16
denganbandwidth yang besar, hal inidikarenakan Cimahi Selatan merupakan daerahkawasan Cybercitydimana terdiri dari berbagaikegiatan diantaranya : bisnis, pendidikan,perumahan dan pelayanan umum. Karena itucimahi selatan dipilih sebagai model dalamperancangan jaringan serat optik dalam tesis inidan juga untuk perancangan jaringan yanglebih besar lagi.
Gambar 3.5 : Peta Cimahi, sumberdata base kota cimahi
Tabel 3.8 : Luas Wilayah Cimahi
Gambar 3.6 : Peta perencanaan jaringanserat optik di wilayahcimahi selatan
Gambar 3.7 : Topologi Serat Optik diCimahi Selatan
Tabel 3.9Jarak Kabel Serat Optik Di wilayah
Cimahi Selatan
ODCLINK STO ke
Total
PanjangEnd to End
Kabel (Km)
1 CBBR - LWGJ 7.73154
2 LWGJ - UTM 7.12655
3 UTM - MLG 4.98051
4 MLG - CBRM 3.69518
5 CBRM - STO 1.61207
TOTAL 25.14585
Tabel 3.10 : Layanan speedy Telkom
Untuk menentukan kebutuhan trafikdengan jumlah pelanggan tertentu, diperlukanpengelompokan jenis layanan dan user.Klasifikasi layanan diperlukan untukmenentukan prediksi trafik yang dihasilkan darimasing-masing jenis user.
Jenis user ini untuk menentukankebutuhan trafik pada jaringan. Jenis user padatesis ini dikelompokkan dari jenis pekerjaannyaberdasarkan data pada lampiran-1. Denganmengasumsikan dari jenis layanan speedy yangada, dapat dibuat pengelompokan userberdasarkan jenis variabel X1, X2, X3,X4 dan X5.
No Kecamatan Luas (Km2)
1 Cimahi Utara 13,36
2 Cimahi Tengah 10,87
3 Cimahi Selatan 16,02
Total 40,25
Paket Speedy Kecepatan
Paket SpeedySocialia 384 Kbps
Paket Speedy Load 512 KbpsPaket SpeedyFamilia 1 MbpsPaket SpeedyExecutive 2 Mbps
Paket Speedy Biz 3 Mbps
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 17
Tabel 3.11 : Assumsi KelompokPenggunaspeedy
Jenis Layanan Pengguna (user)
384 Kbps X1
512 Kbps X2
1 Mbps X3
2 Mbps X4
3 Mbps X5
Dimana :
1.Variabel X1 terdiri dari : Kelompoktidak bekerja, dan lain-lain
2.Variabel X2 terdiri dari : Pertanian3.Variabel X3 terdiri dari : Kelompok
pegawai di pemerintahan, diantaranyaPNS,TNI,Polri dan karyawanBUMN berjumlah.
4.Variabel X4 terdiri dari : Kelompokkaryawan swasta dan kelompokprofesi, berjumlah 46%.
5.Variabel X5 terdiri dari : Kelompokbidang industri, wiraswasta, bidangkesehatan (telediagnosis), danperdagangan.
Tabel 3.12 : Total kebutuhan BW cimahiselatan
Tabel 3.13 : Persentase penggunalayananspeedy Cimahi Selatan
3.2.2 Perhitungan Ekonomi
Gambar 3.8 : Perhitungan Ekonomi
4. Analisis Kelayakan PerencanaanJaringan FTTC Dengan TeknologiGPON
4.1.Analisis Perancangan Jaringan FTTC
Tabel 4.1 Data Analisis KelayakanTeknologi
4.1.1. Analisis Link Power Budget
. . .tot serat C C S S PL N N S (4–1)
M =(Pt–Pr)αtotal-SM (4-2)
Perhitugan Link Power BudgetJarak yang terjauh dari STO Rajawali untukperencanaan jaringan GPON akses FTTC diWilayah Cimahi Selatan ini adalah Cibeberdengan jarak 6,26342 km (Jarak dari STO keODC), jarak dari ODC ke ODN 1 km, jarakdari ODN ke ONU 500 m dan jarak dari ONUke ONT pelanggan 500 m, sehinggakeseluruhan total jarak dari STO sampai denganke ONT pelanggan adalah 8,26342 km.
JenisPaket
Kecepatan
(Mbps)
JumlahPengguna
SesuaiLayanan
JumlahBW 2022
Socialia 0,384 23.534 9.037
Load 0,512 375 192
Familia 1 9.777 9.777
Executive 2 65.196 130.392
Biz 3 22.180 66.540
Total 121.062 215.938
Jenis LayananSpeedy
Prediksi jumlahpemakai
384 Kbps 19,44%
512 Kbps 0,31%
1 Mbps 8,08%
2 Mbps 53,85%
3 Mbps 18,32%
Keterangan Spesifikasi
Optical Transmit Power(OLT/ONU)—(Pt)
5 dBm
Redaman Serat Optik G.652(1310/1490)Downlink (f)Uplink (f)
0.28 dB/km
0.35 dB/km
Redaman Serat Optik G.657(1310/1490)Downlink (f)Uplink (f)
0.28 dB/km
0.35 dB/km
Sensitivitas Detektor OLT/ONU (Pr) -29 dBmRedaman sambungan/ splice (s) 0.05 dB/spliceRedaman Konektor (c) 0.2 dB/konektorRedaman Splitter ODN 1: 4 (SP) 7.5 dBRedaman Splitter ONU 1:8 (SP) 11 dBJumlah Sambungan/Splice (Ns) 6 buahJumlah Konektor (Nc) 5 BuahRedaman Instalasi 0.5 dB/kmSafety Margin (SM) 6 – 8 dB
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 18
Downstreamαtot = L.αoptic + Nc.αc + Ns.αs + Sp + RIαtot = (8,26342 km x 0,28 dB/km) + (5 x 0,2dB) + (6 x 0,05 dB) + 7.5 dB + 11 dB + (0,5dB/km x 8,26342 km)αtot = 26.2455 dBSehingga :Pr = Pt – αtot = 5 dBm – 26,2455 dBPr = -21,2455 dBmMaka dapat diperoleh Pr ≥ sensitivitas receiver
Sehingga untuk perhitungan margin daya adalahsebagai berikut :
M = ( Pt – Pr(Sensitivitas)) - α total - SMM = ( 5 + 29 ) – 21,2455– 6M = 6,7545 dBm
Uplink
αtot = L.αoptic + Nc.αc + Ns.αs + Sp + RIα tot = (8,26342 x 0,35) + (5 x 0.2) + (6 x
0,05) + (11 + 7,5) + (0,5 x 8,26342)αtot = 26,8239 dBMaka dapat diperoleh Pr ≥ sensitivitas receiverSehingga untuk perhitungan margin daya adalahsebagai berikut :
Pr = Pt - α tot – 6Pr = 5 – 26,8239-6Pr = - 27,8239dBmM = ( Pt – Pr(Sessitivitas)) - α total - SMM = ( 5 + 29) – 26,8239– 6M = 1,1761 dBm
Nilai M yang diperoleh dari hasil perhitunganuplink ternyata menghasilkan nilai yang masihberada diatas 0 (nol) dB. Hal inimengindikasikan bahwa link diatas memenuhikelayakan link power budget.
4.1.2. Analisis Rise Time Budget
Downstream (Panjang Gelombang 1490 nm)Bit rates downstream (Br) = 2,488 Gbps denganformat NRZ, sebagai berikut :
9
0,7 0,7
2, 4 10
0, 2917
rr
r
TB x
T ns
Agar hasil transmisi dapat diterima denganbaik, degradasi waktu total transmisi dari suatuhubungan digital tidak boleh melebihi 70% dariperiode bit NRZ (non-return-to-zero).Selanjutnya untuk menentukan komponen risetime total (tsys) dihitung sebagai berikut :
a. ( )chromatic mt x D x L = 1 nm x
0,0136 ns/nm.Km x8,26342 Km = 0,11238 ns
1 2
1
1,465 1,46
1,465
n ns
n
= 3,413 x
10 -3
1/21
2(2 )
x aV x n x x s
3 1/22(3,14) 4,51,465(2 3,413 10 ) 2,29565
1,49
x mV x x x
m
2 2
bwaveguide
vLt n n
C dv
38
8263,421,46 1,46 3,413 10 1,2
3 10waveguidet x x xx
int mod modra al chromatic alt t t
b. t modal = 0, karena menggunakansinglemode fibre, maka rise time totalsistem (t sys ) yang berlaku yaitu
2 2 2 2 1/2int mod mod( )sys tx er al al rxt t t t t
= [ (0,15)2 + (4,8258 x 10-5)2 +(0,11238)2 + 00 + (0,2)2 ]1/2 = 0,2741 ns
Dari hasil perhitungan rise time totalsystem sebesar 0,2741 ns masih dibawahmaksimum rise time bit rate sinyal NRZsebesar 0,2917 ns. Berarti dapat disimpulkanbahwa system memenuhi rise time budget.
Upstream(Panjang Gelombang 1310 nm)Bit rates Upstream (Br) = 1.2 Gbps denganformat NRZ, sebagai berikut :
9
0,7 0,70,5833
1,2 10rr
T nsB x
Selanjutnya untuk menentukan komponenrise time total ( tsys ) dihitung sebagai berikut :
a. chromatic mt x D x L = 1 nm x
0,0035 ns/nm.Km x 8,26342 Km= 0,0289 ns
31 2
1
1, 4 6 5 1, 4 63 , 4 1 3 1 0
1, 4 6 5
n ns x
n
1/2
1
22
x aV x n x x s
1/ 232 3,14 4, 51, 465 2 3, 413 10
1, 31
x mV x x x
m
= 2,61108
2 2
bwaveguide
vLt n n
C dv
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 19
38
8263,421,46 1,46 3,413 10 1,2
3 10waveguidet x x xx
= 4,8258 x 10-5 ns
b. tmodal = 0 , karena menggunakansinglemode fibre Maka rise time totalsistem ( tsys ) yang berlaku yaitu :
1/22 2 2 2int mod modsys tx er al al rxt t t t t
1/222 2 25 20,2 4,8258 10 0,0289 0 0,15syst x
= 0,25176 ns
Grafik 4.1:Rise Time Budget JaringanFTTC di Cimahi Selatan
4.1.3. Perhitungan Jumlah Sambungan(Splice) dan Konektor
Tabel 4-2Jumlah Sambungan Serat Optik danKonektor
Keterangan Jarak
(km)
Jumlah
Splice
Jumlah
Konektor
CBBR – LWGJ
LWGJ – UTM
UTM – MLG
MLG – CBRM
CBRM - STO
7,73154
7,12655
4,98051
3,69518
1,61207
53
50
46
37
29
2 Buah
2 Buah
2 Buah
2 Buah
2 Buah
Jumlah 25,14585 215 10 Buah
4.2 Konfigurasi Jaringan FTTC denganTeknologi GPON
Gambar 4.1 : Konfigurasi FTTC denganTeknologi GPON di Cimahi Selatan
4.3 Analisis Ekonomi
Tabel 4.3Asumsi Umum
4.3.1 Perhitungan Pendapatan (Revenue)
Tabel 4.4 Daftar Tarif LayananSpeedyTelkom
Sumber : PT. Telkom
-0.501.00
STO -CIBEBERRi
se T
ime
(ps)
Jalur Perencanaan
Rise Time Budget
Jenis Paket Kecepatan Harga/Bln KeteranganPaket SpeedySocialia
384 Kbps 195,000 Unlimited Kuota 3 Gb
Paket SpeedyLoad
512 Kbps 295,000 Unlimited Kuota 3 Gb
Paket SpeedyFamilia
1 Mbps 645,000 Share s.d 10 User
Paket SpeedyExecutive
2 Mbps 995,000 Share s.d 20 User
Paket SpeedyBiz
3 Mbps 1,695,000 Share s.d 30 User
ASUMSI KETERANGAN
PENURUNANARPU
3%-5% PERTAHUN
Prediksi
1 USD 9,800 Valas Tahun 2012Discount Rate 12% Rata-rata Bunga BankInflation Rate 11% Prediksi Makro
Waktu Efektif 10 BulanPerhitungan hari liburselama1 tahun
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 19
38
8263,421,46 1,46 3,413 10 1,2
3 10waveguidet x x xx
= 4,8258 x 10-5 ns
b. tmodal = 0 , karena menggunakansinglemode fibre Maka rise time totalsistem ( tsys ) yang berlaku yaitu :
1/22 2 2 2int mod modsys tx er al al rxt t t t t
1/222 2 25 20,2 4,8258 10 0,0289 0 0,15syst x
= 0,25176 ns
Grafik 4.1:Rise Time Budget JaringanFTTC di Cimahi Selatan
4.1.3. Perhitungan Jumlah Sambungan(Splice) dan Konektor
Tabel 4-2Jumlah Sambungan Serat Optik danKonektor
Keterangan Jarak
(km)
Jumlah
Splice
Jumlah
Konektor
CBBR – LWGJ
LWGJ – UTM
UTM – MLG
MLG – CBRM
CBRM - STO
7,73154
7,12655
4,98051
3,69518
1,61207
53
50
46
37
29
2 Buah
2 Buah
2 Buah
2 Buah
2 Buah
Jumlah 25,14585 215 10 Buah
4.2 Konfigurasi Jaringan FTTC denganTeknologi GPON
Gambar 4.1 : Konfigurasi FTTC denganTeknologi GPON di Cimahi Selatan
4.3 Analisis Ekonomi
Tabel 4.3Asumsi Umum
4.3.1 Perhitungan Pendapatan (Revenue)
Tabel 4.4 Daftar Tarif LayananSpeedyTelkom
Sumber : PT. Telkom
Jalur Perencanaan
Rise Time Budget
SISTEM
Plan(Downstream)
Jenis Paket Kecepatan Harga/Bln KeteranganPaket SpeedySocialia
384 Kbps 195,000 Unlimited Kuota 3 Gb
Paket SpeedyLoad
512 Kbps 295,000 Unlimited Kuota 3 Gb
Paket SpeedyFamilia
1 Mbps 645,000 Share s.d 10 User
Paket SpeedyExecutive
2 Mbps 995,000 Share s.d 20 User
Paket SpeedyBiz
3 Mbps 1,695,000 Share s.d 30 User
ASUMSI KETERANGAN
PENURUNANARPU
3%-5% PERTAHUN
Prediksi
1 USD 9,800 Valas Tahun 2012Discount Rate 12% Rata-rata Bunga BankInflation Rate 11% Prediksi Makro
Waktu Efektif 10 BulanPerhitungan hari liburselama1 tahun
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 19
38
8263,421,46 1,46 3,413 10 1,2
3 10waveguidet x x xx
= 4,8258 x 10-5 ns
b. tmodal = 0 , karena menggunakansinglemode fibre Maka rise time totalsistem ( tsys ) yang berlaku yaitu :
1/22 2 2 2int mod modsys tx er al al rxt t t t t
1/222 2 25 20,2 4,8258 10 0,0289 0 0,15syst x
= 0,25176 ns
Grafik 4.1:Rise Time Budget JaringanFTTC di Cimahi Selatan
4.1.3. Perhitungan Jumlah Sambungan(Splice) dan Konektor
Tabel 4-2Jumlah Sambungan Serat Optik danKonektor
Keterangan Jarak
(km)
Jumlah
Splice
Jumlah
Konektor
CBBR – LWGJ
LWGJ – UTM
UTM – MLG
MLG – CBRM
CBRM - STO
7,73154
7,12655
4,98051
3,69518
1,61207
53
50
46
37
29
2 Buah
2 Buah
2 Buah
2 Buah
2 Buah
Jumlah 25,14585 215 10 Buah
4.2 Konfigurasi Jaringan FTTC denganTeknologi GPON
Gambar 4.1 : Konfigurasi FTTC denganTeknologi GPON di Cimahi Selatan
4.3 Analisis Ekonomi
Tabel 4.3Asumsi Umum
4.3.1 Perhitungan Pendapatan (Revenue)
Tabel 4.4 Daftar Tarif LayananSpeedyTelkom
Sumber : PT. Telkom
Jenis Paket Kecepatan Harga/Bln KeteranganPaket SpeedySocialia
384 Kbps 195,000 Unlimited Kuota 3 Gb
Paket SpeedyLoad
512 Kbps 295,000 Unlimited Kuota 3 Gb
Paket SpeedyFamilia
1 Mbps 645,000 Share s.d 10 User
Paket SpeedyExecutive
2 Mbps 995,000 Share s.d 20 User
Paket SpeedyBiz
3 Mbps 1,695,000 Share s.d 30 User
ASUMSI KETERANGAN
PENURUNANARPU
3%-5% PERTAHUN
Prediksi
1 USD 9,800 Valas Tahun 2012Discount Rate 12% Rata-rata Bunga BankInflation Rate 11% Prediksi Makro
Waktu Efektif 10 BulanPerhitungan hari liburselama1 tahun
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 20
Tabel 4.5 : Prosentase Jumlah PenggunaBroadband
Grafik 4.2 : Pengguna speedy berdasarkanjenis layanan
Tabel 4.7 : Arus Pendapatan untuk 3 (Tiga)Kondisi
4.3.2 Komponen CAPEX
Tabel 4.8 : Asumsi Biaya InvestasiPerangkat
Alibaba.com
4.3.3 Komponen OPEX
Tabel 4.9Komponen Biaya OPEX
-
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Pengguna Speedy BerdasarkanJenis Layanan
Paket Speedy KecepatanPrediksi
Jml PemakaiPaket Speedy Socialia 384 Kbps 19,44%Paket Speedy Load 512 Kbps 0,31%Paket Speedy Familia 1 Mbps 8,08%Paket SpeedyExecutive 2 Mbps 53,85%Paket Speedy Biz 3 Mbps 18,32%
Tahun Optimis Moderat Pesimis
2013 63.394.363.868 60.445.788.80455.285.782.443
2014 65.095.327.887 60.787.893.10052.672.436.255
2015 66.607.849.342 62.200.329.22353.896.305.809
2016 67.213.147.888 62.765.574.44854.386.088.257
2017 67.450.555.401 62.987.272.42554.578.188.559
2018 67.543.343.681 63.073.920.79554.653.268.982
2019 67.579.226.649 63.107.429.34554.682.303.989
2020 67.592.999.909 63.120.291.21254.693.448.740
2021 67.598.436.722 63.125.368.26554.697.847.983
2022 67.600.611.448 63.127.399.08654.699.607.681
Total 667.675.862.795 624.741.266.703 544.245.278.697
No KeteranganItem Quantity
HargaSatuan
($)Total ($)
1 GPON OLT 1 3.000 3.0002 GPON ONU 206 275 56.6503 GPON ONT/NT 86.460 100 8.646.000
4DropCablePatchCord
15 10 150
5Splice FiberOptic
215 75 16.125
6 ODC PatchCord 5 20 1007 Socket 86.460 10 864.6008 GPON Conector 173.500 30 5.187.900
9GPON Splitter(1x4)
52 400 20.800
10GPON Splitter(1x8)
206 400 82.400
11Twisted PairCable Cat6 UTP
5 59 295
12 Kabel Tembaga 432,80km 5 2.164
13Fiber Optic (FO):
375 500 187.500
14JasaPemasanganFiber Optic (FO)
375 6 2.250
15Jasa Testing &Integrasi
1 Proyek(375 km)
10 3.750
16BiayaInfrastrukturPendukung
1 Proyek 700 700
17Spare jumlahperangkat
10%
Total InvestasiPeranagkat
15.091.484
NO ITEM Besarnya Asumsi
1Operasi dan Perawatan
3% dari Net
Asset
2Biaya Sewa Uplink
8% dari Net
Assets
3Biaya Perizinan
2% dari Net
Asset
4
Biaya Sales dan
Marketing
12% dari
Revenue
5
Biaya Administrasi &
Umum
8% dari
Revenue
6Biaya Karyawan
10% dari
Revenue
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 20
Tabel 4.5 : Prosentase Jumlah PenggunaBroadband
Grafik 4.2 : Pengguna speedy berdasarkanjenis layanan
Tabel 4.7 : Arus Pendapatan untuk 3 (Tiga)Kondisi
4.3.2 Komponen CAPEX
Tabel 4.8 : Asumsi Biaya InvestasiPerangkat
Alibaba.com
4.3.3 Komponen OPEX
Tabel 4.9Komponen Biaya OPEX
2021
2022
Pengguna Speedy BerdasarkanJenis Layanan
Speedy Biz
Speedy Executive
Speedy Familia
Paket Speedy KecepatanPrediksi
Jml PemakaiPaket Speedy Socialia 384 Kbps 19,44%Paket Speedy Load 512 Kbps 0,31%Paket Speedy Familia 1 Mbps 8,08%Paket SpeedyExecutive 2 Mbps 53,85%Paket Speedy Biz 3 Mbps 18,32%
Tahun Optimis Moderat Pesimis
2013 63.394.363.868 60.445.788.80455.285.782.443
2014 65.095.327.887 60.787.893.10052.672.436.255
2015 66.607.849.342 62.200.329.22353.896.305.809
2016 67.213.147.888 62.765.574.44854.386.088.257
2017 67.450.555.401 62.987.272.42554.578.188.559
2018 67.543.343.681 63.073.920.79554.653.268.982
2019 67.579.226.649 63.107.429.34554.682.303.989
2020 67.592.999.909 63.120.291.21254.693.448.740
2021 67.598.436.722 63.125.368.26554.697.847.983
2022 67.600.611.448 63.127.399.08654.699.607.681
Total 667.675.862.795 624.741.266.703 544.245.278.697
No KeteranganItem Quantity
HargaSatuan
($)Total ($)
1 GPON OLT 1 3.000 3.0002 GPON ONU 206 275 56.6503 GPON ONT/NT 86.460 100 8.646.000
4DropCablePatchCord
15 10 150
5Splice FiberOptic
215 75 16.125
6 ODC PatchCord 5 20 1007 Socket 86.460 10 864.6008 GPON Conector 173.500 30 5.187.900
9GPON Splitter(1x4)
52 400 20.800
10GPON Splitter(1x8)
206 400 82.400
11Twisted PairCable Cat6 UTP
5 59 295
12 Kabel Tembaga 432,80km 5 2.164
13Fiber Optic (FO):
375 500 187.500
14JasaPemasanganFiber Optic (FO)
375 6 2.250
15Jasa Testing &Integrasi
1 Proyek(375 km)
10 3.750
16BiayaInfrastrukturPendukung
1 Proyek 700 700
17Spare jumlahperangkat
10%
Total InvestasiPeranagkat
15.091.484
NO ITEM Besarnya Asumsi
1Operasi dan Perawatan
3% dari Net
Asset
2Biaya Sewa Uplink
8% dari Net
Assets
3Biaya Perizinan
2% dari Net
Asset
4
Biaya Sales dan
Marketing
12% dari
Revenue
5
Biaya Administrasi &
Umum
8% dari
Revenue
6Biaya Karyawan
10% dari
Revenue
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 20
Tabel 4.5 : Prosentase Jumlah PenggunaBroadband
Grafik 4.2 : Pengguna speedy berdasarkanjenis layanan
Tabel 4.7 : Arus Pendapatan untuk 3 (Tiga)Kondisi
4.3.2 Komponen CAPEX
Tabel 4.8 : Asumsi Biaya InvestasiPerangkat
Alibaba.com
4.3.3 Komponen OPEX
Tabel 4.9Komponen Biaya OPEX
Paket Speedy KecepatanPrediksi
Jml PemakaiPaket Speedy Socialia 384 Kbps 19,44%Paket Speedy Load 512 Kbps 0,31%Paket Speedy Familia 1 Mbps 8,08%Paket SpeedyExecutive 2 Mbps 53,85%Paket Speedy Biz 3 Mbps 18,32%
Tahun Optimis Moderat Pesimis
2013 63.394.363.868 60.445.788.80455.285.782.443
2014 65.095.327.887 60.787.893.10052.672.436.255
2015 66.607.849.342 62.200.329.22353.896.305.809
2016 67.213.147.888 62.765.574.44854.386.088.257
2017 67.450.555.401 62.987.272.42554.578.188.559
2018 67.543.343.681 63.073.920.79554.653.268.982
2019 67.579.226.649 63.107.429.34554.682.303.989
2020 67.592.999.909 63.120.291.21254.693.448.740
2021 67.598.436.722 63.125.368.26554.697.847.983
2022 67.600.611.448 63.127.399.08654.699.607.681
Total 667.675.862.795 624.741.266.703 544.245.278.697
No KeteranganItem Quantity
HargaSatuan
($)Total ($)
1 GPON OLT 1 3.000 3.0002 GPON ONU 206 275 56.6503 GPON ONT/NT 86.460 100 8.646.000
4DropCablePatchCord
15 10 150
5Splice FiberOptic
215 75 16.125
6 ODC PatchCord 5 20 1007 Socket 86.460 10 864.6008 GPON Conector 173.500 30 5.187.900
9GPON Splitter(1x4)
52 400 20.800
10GPON Splitter(1x8)
206 400 82.400
11Twisted PairCable Cat6 UTP
5 59 295
12 Kabel Tembaga 432,80km 5 2.164
13Fiber Optic (FO):
375 500 187.500
14JasaPemasanganFiber Optic (FO)
375 6 2.250
15Jasa Testing &Integrasi
1 Proyek(375 km)
10 3.750
16BiayaInfrastrukturPendukung
1 Proyek 700 700
17Spare jumlahperangkat
10%
Total InvestasiPeranagkat
15.091.484
NO ITEM Besarnya Asumsi
1Operasi dan Perawatan
3% dari Net
Asset
2Biaya Sewa Uplink
8% dari Net
Assets
3Biaya Perizinan
2% dari Net
Asset
4
Biaya Sales dan
Marketing
12% dari
Revenue
5
Biaya Administrasi &
Umum
8% dari
Revenue
6Biaya Karyawan
10% dari
Revenue
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 21
5. Kesimpulan Dan Saran
5.1 Kesimpulan
1. Dengan menggunakan prediksipelanggan berdasarkan data TelkomSpeedy, diperoleh jumlahpelangganSpeedy di Cimahi sampaitahun 2022 sebanyak 186.508,sedangkan untuk cimahi selatan padatahun pertama adalah sebesar 78.648pelanggan dan pada akhir tahun ke 9adalah sebesar 86.460 pelanggandengan jumlah KK 124.670.Kebutuhan kapasitas BW untukcimahi selatan sampai tahun 2022sebesar 215.938 Mbps, menggunakanteknologi GPON dengan standarITU-T G.984.
2. Jarak kabel berdasarkan hasilpemetaan dengan menggunakangoogle maaps dengan mengambilstart point perancangan di mulai dariSTO Rajawali sampai ke tiappelanggan di masing-masing wilayahyang ada di kecamatan cimahiselatan yaitu sebesar 25,14585 km.
3. Jumlah splice 215 dan konektor dariterminal end to end 10 buah ditambah jumlah konektor dariterminal ONU/Curb ke NTpelanggan sebesar 173.500,sedangkan kelebihan konektorsebanyak 580 buah di jadikansebagai cadangan.
4. Berdasarkan konfigurasi sistem yangdirancang, diperoleh dataperformansi sebagai berikut : Hasil perhitungan Link Power
Budget di dapatkan DownstreamPr = -21,2455 dBm maka diperoleh Pr ≥ sensitivitasreceiver.margin daya M = 6,7545dBm,sedangkan untuk Uplink Pr
= -27,8239 dBm dengan margindaya M = 1,1761 dBm.
Rise Time Budget denganDownstream (panjang gelombang1490 nm) Tr = 0,2917 nssedangkan rise time total sebesar0,2741 ns. Sedangkan untukupstream (panjang gelombang1310 nm) Tr = 0,5833 ns hasilperhitungan rise time totalsebesar 0,25176 ns
5. Komponen CAPEX dalamimplementasi fiber optik ini sebesar$US 15.091.484
6. Panjang kabel yang di butuhkanuntuk implementasi jaringan fiber
optik di cimahi selatan sebesar 375km.
7. Berdasarkan perhitungan denganmenggunakan metode Discounted CashFlow (DCF) yang terdiri dari : NPV,IRR dan PBPNPV Optimis = 38.781.820.804NPV Moderat = 27.771.470.771NPV Pesimis = 8.382.551.002IRR Optimis = 18,73%IRR Moderat = 16,90%IRR Pesimis = 13,53%Dilihat dari hasil perhitungan PBP,pengembalikan investasi dapat dilakukandalam jangkan waktu 4 – 5 tahun.
8. Dari perhitungan ekonomi tersebut,diperoleh bahwa NPV skenarioOptimisdan Moderat lebih besar dari skenarioPesimis, sehingga skenario Optimismaupun moderat akan menjadi pilihanoperator untuk mengimplementasikanFiber Optik dengankomfigurasi jaringanFTTC.
9. Dari hasil analisis sensitivitas, diperolehbahwa komponen jumlah pelanggansangat mempengaruhi perhitunganekonomi. Hal tersebut dikarenakanjumlah pelanggan berkaitan denganrevenue.
10. Berdasarkan hasil perhitungan tersebutdiperoleh bahwa implementasi jaringanfiber optik ini layak untukdiimplementasikan.
5.2 Saran
Kajian ini bisa dikembangkan lagi untukcimahi keseluruan dan daerah lainnya.
Daftar Pustaka
1. http://www.cimahikota.go.id2. http://www.cisco.com/web/solutions/sp/
vni/vni_mobile_forecase_highlight/index.html
3. Vanstron, lawrance K, Hognes RayL.2004. Technology Forcasting fortelecomunications, Telektronik 4.
4. Anang Prasetyo 2011 Analisa Tekno –Ekonomi Implementasi LTE Release 8dengan Metoda Capacity And CoverageEstimation Dan Metoda DCF(Discounted Cash Flow) Di WilayahJabodetabek, Program Pasca SarjanaInstitut Teknologi Telkom
5. Astrid Harera Royani HSB,2012Modernisasi Jaringan Akses TembagaDengan Fiber Optik Sampai Dengan KePelanggan, Fakultas Teknik UniversitasSumatera Utara
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA Vol.6 No.1 Desember 2013 22
6. Iwan Gustopo Utomo, 2010 AnalisaImplementasi Jaringan Akses FTTxUntuk Mendukung Layanan Triple PlayBagi Pelanggan PT TelekomunikasiIndonesia, TBK, Program Pasca SarjanaUniversitas Indonesia
7. Zanger, Henry, Zanger. Cynthia, Canada1991 “Fiber Optics Communication andOther Applications” MacmillanPublishing Company, a division ofMacmillan, Inc.
8. “The Basics Of Fiber Optic Cable(Single-mode multimode)”,http://www.arcelect.com/fibercable.html.
9. Panduan Penyambungan danPengukuran Kabel Serat Optik,PT.Telkom.
10. Keiser, Gerd 1991, Optical FiberCommunications, New York : McGraw-Hill
11. Wikipedia Indonesia, 2010, SeratOptik, Ensiklopedia Bebas 22Desember 2010,http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik
12. Bandung, 18 September 2004 “DasarSistem Komunikasi Optik”, PTTelekomunikasi Indonesia, TbkTELKOM RisTI (R & D Center),http://free-pdfebooks.com/?s=dasar+telekomunikasi+modern.
13. Powers, John, “Fiber Optic Systems”,Second Edition, Singapore, 1999
14. Palais, J.C., “Fiber OpticCommunications”,PrenticeHallInternational, Inc., Second Edition, London,United Kingdom, 1988
15. Agus Salim, D , “ Perencanaan JaringanSerat Optik DWDM PT Bakrie Tbk,linkBogor-Bandung”, TA FT.UI.Depok, 2008
16. Wicaksono, Prima., ” Perancangandispersion compensating fiber pada fibersingel mode dengan panjang gelombang1550 nm” TA. ITTelkom. Bandung,2009
17. Muhamad Ramadhan, “ PerancanganJaringan Akses Fiber To The Home(FTTH) Menggunakan TeknologiGigabit Passive Optical Network(GPON) di Perumahan SetradutaBandung, TA IT.Telkom Bandung
18.Fitriani,”ANALISISPERFORMANSI TEKNOLOGI GPON UNTUKLAYANAN BROADBAND STUDIKASUS TELKOM RDCBANDUNG”,IT TELKOM,Bandung, 2008
19. ITU, “Optical Fibres Cables andSystems”. ITU – T Manual 2009