108

Thing To Do Lists - download.smkdki.iddownload.smkdki.id/Paparan Juknis BOS 2018 SMK.pdfc. Tunjangan Profesi Guru PNSD. d. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD. e. Dana Proyek Pemerintah

Embed Size (px)

Citation preview

SISTEMATIKA

Kebijakan Umum BOS SMK1

Tugas dan Tanggung Jawab Tim BOS2

Penetapan Alokasi dan Penyaluran Dana BOS 3

Penggunaan Dana BOS SMK4

Mekanisme Belanja dan Pertanggungjawaban Keuangan5

Monitoring, Pengawasan & Sanksi, Pelayanan danPenanganan Pengaduan Masyarakat6

POSTUR DANA TRANSFER KE DAERAH

4

TAHUN 2015 TAHUN 2016 s.d. sekarangTRANSFER KE DAERAH & DANA DESA TRANSFER KE DAERAH & DANA DESAI. TRANSFER KE DAERAH I. TRANSFER KE DAERAH

A. Dana perimbangan A. Dana perimbangan1. Dana Bagi Hasil 1. Dana Transfer Umum2. Dana Alokasi Umum a. Dana Bagi Hasil3. Dana Alokasi Khusus b. Dana Alokasi Umum

B. Dana Otonomi Khusus 2. Dana Transfer KhususC. Dana Keistimewaan

Yogyakarta a. Dana Alokasi Khusus Fisik

D. Dana Transfer Lainnya b. Dana Alokasi KhususNonfisik

B. Dana Insentif DaerahC. Dana Otsus dan Dana Is DIY

DANA TRANSFER KHUSUS (DAK TAHUN 2018)

5

1. DAK Fisika. DAK Regulerb. DAK Infrastruktur Publik Daerahc. DAK Afirmasi

2. DAK Non Fisik a. Bantuan Operasional Sekolahb. Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUDc. Tunjangan Profesi Guru PNSDd. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSDe. Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasif. Bantuan Operasional Kesehatan dan KB (BOK & BOKB)g. Peningkatan Kapasitas Kop., UKM dan Ketenagakerjaan

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH TAHUN 2018No. Provinsi Alokasi No. Provinsi Alokasi

1 Prop. Aceh 901.403.000 18 Prop. Kepulauan Riau 374.665.6002 Prop. Bali 806.311.000 19 Prop. Lampung 1.452.740.2003 Prop. Bangka Belitung 265.907.400 20 Prop. Maluku 431.212.8004 Prop. Banten 2.080.962.000 21 Prop. Maluku Utara 281.141.2005 Prop. Bengkulu 388.115.600 22 Prop. Nusa Tenggara Barat 884.542.8006 Prop. D.I. Yogyakarta 609.883.600 23 Prop. Nusa Tenggara Timur 1.405.768.6007 Prop. D.K.I. Jakarta 1.648.652.000 24 Prop. Papua 639.189.4008 Prop. Gorontalo 233.878.200 25 Prop. Papua Barat 219.673.4009 Prop. Jambi 639.393.800 26 Prop. Riau 1.283.003.20010 Prop. Jawa Barat 8.131.618.400 27 Prop. Sulawesi Barat 287.877.80011 Prop. Jawa Tengah 5.419.453.200 28 Prop. Sulawesi Selatan 1.751.792.20012 Prop. Jawa Timur 5.632.722.000 29 Prop. Sulawesi Tengah 609.153.40013 Prop. Kalimantan Barat 1.008.732.000 30 Prop. Sulawesi Tenggara 598.344.00014 Prop. Kalimantan Selatan 624.106.000 31 Prop. Sulawesi Utara 500.229.40015 Prop. Kalimantan Tengah 487.610.000 32 Prop. Sumatera Barat 1.123.330.20016 Prop. Kalimantan Timur 722.303.600 33 Prop. Sumatera Selatan 1.602.356.80017 Prop. Kalimantan Utara 136.124.400 34 Prop. Sumatera Utara 3.129.084.400

Sumber: PERPRES 105 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN APBN TAHUN ANGGARAN 2018, total: 46.311.243.600

(dalam ribuan rupiah)

PERATURAN PELAKSANAAN BOS

7

PERPRES 105 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN APBN TAHUN ANGGARAN 2018

PMK NOMOR 187/PMK.07/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PMK NOMOR 48/PMK.07/2016 TENTANG PENGELOLAAN TRANSFER KE

DAERAH DAN DANA DESA

PERMENDAGRI NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

TAHUN ANGGARAN 2017SE 903/1043/SJ TENTANG JUKNIS PENGELOLAAN BOS SATDIKMEN

DAN SATDIKSUS NEGERI YANG DISELENGGARAKAN PEMERINTAH PROVINSI PADA APBD

PERMENDIKBUD NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

TUJUAN BOS SMK

8

1. Membantu penyediaan pendanaan biaya operasi non personilsekolah, akan tetapi masih ada beberapa pembiayaan personilyang masih dapat dibayarkan dari dana BOS;

2. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK);3. Mengurangi angka putus sekolah;4. Mewujudkan keberpihakan pemerintah pusat (affimative action)

bagi peserta didik yang orangtua/walinya tidak mampu denganmembebaskan (fee waive) dan/atau membantu (discount fee)tagihan biaya sekolah dan biaya lainnya di sekolah;

5. Memberikan kesempatan yang setara (equal opportunity) bagipeserta didik yang orangtua/walinya tidak mampu untukmendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau danbermutu; dan/atau

6. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah.

SASARAN BOS SMK

9

1. Semua sekolah negeri yang telah terdata dalam database Dapodik

2. Semua sekolah swasta yang sudah memiliki izinoperasional, sudah terdata dalam database Dapodik, danbersedia menerima BOS

SATUAN BIAYA BOS SMK

10

Besar dana BOS SMK yang diterima oleh sekolahdihitung berdasarkan jumlah peserta didik yangada di sekolah. Data jumlah peserta didik yangdigunakan dalam perhitungan besar dana BOSbagi sekolah adalah data dari Data PokokPendidikan Dasar dan Menengah (dapodik).

Rp1.400.000,00/peserta didik/tahun

WAKTU PENYALURAN BOS SMK

11

Tiap 3 bulan (periode triwulan), yaitu periode1) Januari-Maret,2) April-Juni,3) Juli-September dan4) Oktober-Desember;

Bagi wilayah yang secara geografis sangat sulit sehinggaproses pengambilan dana BOS SMK mengalami hambatanatau memerlukan biaya pengambilan yang mahal, atasusulan pemerintah daerah dan persetujuan KementerianPendidikan dan Kebudayaan, penyaluran dana BOS SMKkepada sekolah dilakukan setiap semester, yaitu Januari- Junidan Juli-Desember.

PENGELOLAAN BOS (MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH)

12

Memberikan kebebasan dalam perencanaan, pengelolaan, danpengawasan program yang disesuaikan dengan kondisi dankebutuhan sekolah;

Peningkatan layanan pendidikan, tidak ada intervensi ataupemotongan dari pihak manapun;

Pengelolaan mengikutsertakan Dewan Guru & Komite Sekolah; Dikelola secara profesional dengan menerapkan prinsip

efisien, efektif, akuntabel dan transparan; Melakukan evaluasi setiap tahun; Menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana

Kerja Tahunan (RKT), dan Rencana Kegiatan dan Anggaran(RKAS).

PENGELOLAAN BOS (MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH)

Evaluasi Diri Sekolah

Rencana KerjaJangka Menengah

Rencana KerjaTahunan

Rencana KegiatanDan Anggaran

Sekolah

Disusun setiap 4 tahun

Disusun setiap tahun

Disusun setiap tahunMencantumkan semua

penerimaan sekolah, termasuk BOS

15

TIM BOS TINGKAT PUSAT

Penanggung Jawab Umum

Penanggung Jawab Program

Tim PengarahTingkat Pusat

Tim Pelaksana ProgramTim Pelaksana

SD, SMP, SMA, SMK, danPKLK

Penananggung JawabData dan Tim dapodik

Menko PembangunanManusia, MenteriBappenas, Mendikbud, Menkeu,Mendagri

Unit Publikasi/ Hubungan Masyarakat

Dirjen Dikdasmen

Direktur Pembinaan SMP

16

TIM BOS TINGKAT PROVINSI

Penanggung JawabSekretaris Daerah Provinsi

Tim Pengarah(Gubernur)

Tim Pelaksana ProgramTim Pelaksana SD, SMP, SMA,

SMK, dan PKLK

Penananggung Jawab Data BOS

SD/SMP, SMA, SMK, SDLB/SMPLB/SMALB/SLB

Unit Publikasi/ Hubungan Masyarakat

AnggotaKadis Pendidikan Provinsi

Kepala BPKAD

17

1. Mempersiapkan dokumen pelaksanaan anggaran pejabatpengelola keuangan daerah berdasarkan alokasi BOS untuk semuajenjang yang ditetapkan dari pusat sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan;

2. Membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama denganlembaga penyalur BOS yang telah ditunjuk dengan mencantumkanhak dan kewajiban para pihak;

3. Melakukan koordinasi/sosialisasi/pelatihan kepada Tim BOSKabupaten/Kota;

4. Melakukan kompilasi data jumlah peserta didik di tiap sekolah daridata yang diberikan oleh Tim Dapodik;

5. Mempersiapkan Naskah Perjanjian Hibah (NPH) antara provinsidengan sekolah yang dilampiri dengan alokasi BOS tiap sekolahberdasarkan Dapodik;

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM BOS TINGKAT PROVINSI (1)

18

6. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi sebagai penanggung jawab TimBOS Provinsi menandatangani NPH atas nama gubernur;

7. Melakukan pencairan dan penyaluran BOS ke sekolah tepat waktusesuai dengan jumlah peserta didik di tiap sekolah;

8. Menyampaikan laporan pencairan tiap triwulan kepada Tim BOSPusat yang terdiri atas soft copy SP2D, soft copy rincian dana perjenjang tiap kabupaten/kota, dan soft copy data pencairan tiapsekolah;

9. Meminta lembaga penyalur yang ditunjuk untuk melaporkan hasilpenyaluran dana ke laman BOS Kemdikbud secara online;

10.Memonitor laporan penyaluran BOS dari lembaga penyalur kesekolah yang dikirim ke laman BOS Kemdikbud;

11.Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program BOS disekolah;

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM BOS TINGKAT PROVINSI (2)

19

12. Melakukan pelayanan dan penanganan pengaduanmasyarakat dengan menyediakan saluran informasi khusus BOS;

13. Memonitor perkembangan penyelesaian penangananpengaduan yang dilakukan oleh Tim BOS Kabupaten/Kota;

14. Mengupayakan penambahan dana dari APBD untukoperasional sekolah dan operasional Tim BOS Provinsi;

15. Membuat dan menyampaikan laporan rekapitulasi pencairandan penggunaan dana ke Tim BOS Pusat.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM BOS TINGKAT PROVINSI (3)

20

1. Melatih, membimbing dan mendorong sekolah untuk memasukkandata pokok pendidikan dalam sistem pendataan yang telahdisediakan oleh Kemdikbud;

2. Memonitor perkembangan pemasukan/updating data yangdilakukan oleh sekolah secara online;

3. Memverifikasi kelengkapan data (jumlah siswa dan nomor rekening)di sekolah yang diragukan tingkat akurasinya. Selanjutnya memintasekolah untuk melakukan perbaikan data melalui sistem dapodik;

4. Memberikan sosialisasi/pelatihan kepada sekolah, Komite Sekolahdan masyarakat tentang program BOS termasuk melaluipemberdayaan pengawas sekolah;

5. Melakukan pembinaan terhadap sekolah dalam pengelolaan danpelaporan BOS;

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB LAINNYATIM BOS TINGKAT PROVINSI UNTUK JENJANG PENDIDIKAN

MENENGAH (1)

21

6. Memantau pelaporan pertanggungjawaban penggunaan BOSdari sekolah, baik yang disampaikan secara offline maupun online;

7. Menegur dan memerintahkan sekolah yang belum membuatlaporan;

8. Mengumpulkan dan merekapitulasi laporan realisasi penggunaanBOS dari sekolah untuk disampaikan ke Tim BOS Pusat;

9. Melakukan monitoring pelaksanaan program BOS di sekolah,termasuk dengan memberdayakan pengawas sekolah sebagaitim monitoring provinsi;

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB LAINNYATIM BOS TINGKAT PROVINSI UNTUK JENJANG PENDIDIKAN

MENENGAH (2)

22

TATA TERTIB YANG HARUS DIIKUTI TIM BOS TINGKAT PROVINSI

1. Dilarang menggunakan BOS yang telah ditransfer dari RKUN keRKUD untuk membiayai kegiatan diluar kegiatan BOS;

2. Dilarang dengan sengaja melakukan penundaan pencairan BOS kesekolah, kecuali dalam rangka pemberian sanksi kepada sekolahyang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan BOS;

3. Dilarang melakukan pungutan dalam bentuk apapun terhadap TimBOS Kabupaten/Kota/Sekolah;

4. Dilarang melakukan pemaksaan dalam pembelian barang dan jasadalam pemanfaatan dana BOS;

5. Dilarang mendorong sekolah untuk melakukan pelanggaranterhadap ketentuan penggunaan dana BOS;

6. Dilarang bertindak menjadi distributor/pengecer dalam prosespembelian/pengadaan buku/barang

23

TIM BOS SEKOLAH

Penanggung JawabKepala Sekolah

Anggota1. Bendahara;

2. 1 (satu) orang dari unsur orang tua peserta didik di luar komite

sekolah yang dipilih oleh kepala sekolah dan komite sekolah

dengan mempertimbangkan kredibilitasnya, serta menghindari

terjadinya konflik kepentingan; dan

3. Penanggung jawab pendataan SMK.

24

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM BOS SEKOLAH

1. Mengisi, mengirim dan meng-update data pokok pendidikan secara

lengkap ke dalam sistem Dapodik sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

2. Memastikan data yang masuk dalam Dapodik sesuai dengan

kondisi riil di sekolah;

3. Memverifikasi kesesuaian jumlah dana yang diterima dengan data

peserta didik yang ada;

4. Menyelenggarakan pembukuan secara lengkap;

5. Memenuhi ketentuan transparansi pengelolaan dan penggunaan;

6. Menyusun dan menyampaikan laporan secara lengkap;

......(1/2)

25

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM BOS SEKOLAH

7. Bertanggung jawab secara formal dan material atas penggunaan

dana BOS yang diterima;

8. Menandatangani surat pernyataan tanggung jawab yang

menyatakan bahwa BOS yang diterima telah digunakan sesuai

ketentuan peruntukan BOS;

9. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat;

......(2/2)

26

TATA TERTIB TIM BOS SEKOLAH

1. Bersedia diaudit oleh lembaga yang memiliki kewenangan

melakukan audit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan terhadap seluruh dana yang dikelola sekolah, baik yang

berasal dari BOS maupun dari sumber lain;

2. Dilarang bertindak menjadi distributor/pengecer pembelian buku

kepada peserta didik di sekolah yang bersangkutan.

28

PROSES PENDATAAN MELALUI DAPODIK OLEH SEKOLAH

Menggandakan/fotocopy formulir

Dapodik

Melakukan sosialisasi ke seluruh siswa,

pendidik dan tenaga kependidikan tentang cara pengisian formulir

pendataan

Membagi formulir untuk diisi secara

manual dan mengumpulkan

hasilnya

Memverifikasi kelengkapan dan kebenaran data

Memasukkan/meng-update data ke dalam aplikasi dapodik secara

offline, kemudian mengirim ke server Kemdikbud secara

online

Mem-backup data yang telah di-entry

Melakukan updateperubahan data,minimal satu kali

dalam satu semester

Memastikan data yang masuk dalam

Dapodik sudah sesuai kondisi riil

Program/Kegiatan

Transfer dana BOS ke Provinsi sesuaiUU No 18 tahun 2016 dan Perpres No 97 tahun 2016 tentang Rincian APBN

TA 2017

UU No 23 tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah

29

MEKANISME PENYALURAN BOS SMKREKENING KAS UMUM NEGARA

(RKUN)

REKENING KAS UMUM DAERAH

(RKUD) PROVINSI

HIBAH

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (NEGERI)

BENDAHARA PEMBANTU BUD ditetapkan oleh Kepala Daerah

BELANJA LANGSUNG

SKPD PENDIDIKAN PROVINSIBENDAHARA SKPD

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SWASTA)BENDAHARA SEKOLAH

Permendagri No 31 tahun 2016 PedomanPenyusunan APBD Tahun Anggaran 2017 padaLampiran pada BAB III Kebijakan Penyusunan

APBD di bagian Dana Perimbangan

RKA disesuaikan dengan DPA Dinas Pendidikan (Sekolah

Menengah Kejuruan Negeri)

30

LANGKAH-LANGKAH PENCAIRAN DANA BOS SMKRENCANA KEGIATAN

ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)

Download Data Cut Off dari

Aplikasi dapodik

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (NEGERI)

BELANJA LANGSUNG

PENETAPAN SK PENCAIRAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SWASTA)

HIBAH

1. buka alamat http:// bansos.dikmen.kemdikbud.go.id /bos/dinas/login.php;2. masukan username dan password yang sudah diberikan;3. klik menu download;4. unduh file yang dikehendaki yaitudata BOS SMK

SISA DANA DIKEMBALIKAN KE RKUD

SISA DANA TETAP MILIK SEKOLAH

31

PENETAPAN ALOKASI BOS SMK

1. Alokasi BOS hanya berdasarkan jumlah siswa pada Dapodikhasil cut off Tim Dapodik Pusat yang diambil oleh Tim BOSProvinsi;

2. Cut off data yang digunakan sebagai dasar penetapanalokasi BOS di sekolah:Cut off sebelum triwulan/semester berjalan;Cut off pada triwulan/semester berjalan

32

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop DesDes

D-1 ST-1

15Des

D-2

30Jan

ST-2+

BT-1

D-3

30Apr

ST-3+

BT-2

Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4

D-4 ST-4

21Sep

BT-3+

BT-4

D-5

30Okt

TAHAPAN PENDATAAN DAN PENCAIRAN BOS SMK

33

DASAR PENETAPAN ALOKASI SEMENTARA

Alokasi sementara untuk penyaluran dana BOS SMK tiap satuanpendidikan di awal triwulan didasarkan pada data dapodik denganketentuan sebagai berikut:

i. Triwulan ke-1 (Januari-Maret) didasarkan pada dapodik tanggal15 Desember tahun sebelumnya;

ii. Triwulan ke-2 (April-Juni) didasarkan pada dapodik tanggal 30Januari;

iii. Triwulan ke-3 (Juli-September) didasarkan pada dapodik tanggal30 April;

iv. Triwulan ke-4 (Oktober-Desember) didasarkan pada dapodiktanggal 21 September;

34

DASAR PENETAPAN ALOKASI FINAL

Alokasi final dana BOS SMK tiap satuan pendidikan yang digunakansebagai dasar untuk perhitungan dan penyaluran kekurangan/kelebihan salur triwulan berjalan didasarkan data dapodik denganketentuan sebagai berikut:

i. Triwulan ke-1 (Januari-Maret) didasarkan pada dapodik tanggal 30 Januari;

ii. Triwulan ke-2 (April-Juni) didasarkan pada dapodik tanggal 30 April;

iii. Triwulan ke-3 (Juli-September) dan triwulan ke-4 (Oktober-Desember) didasarkan pada dapodik tanggal 30 Oktober.

35

PENETAPAN ALOKASI BOS SMK

Penetapan Alokasi BOS SMK yang akan diterima oleh satuanpendidikan dihitung berdasarkan jumlah peserta didik denganketentuan sebagai berikut:

Dana BOS SMK=

jumlah peserta didik x Rp1.400.000,00

36

PENYALURAN DANA BOS DI DAERAH

Proses penyaluran dana BOS dari tingkat pusat sampai dengantingkat sekolah dilakukan 2 (dua) tahap sebagai berikut:

Tahap 1 : Penyaluran dana dari Rekening Kas Umum Negara(RKUN) ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD).Mekanisme penyaluran dana dan pelaporannyadiatur dalam peraturan dari Kementerian Keuangan.

Tahap 2 : Penyaluran dana dari RKUD ke rekening sekolah.Mekanisme penyaluran dan pelaporannya akan diaturdalam peraturan dari Kementerian Dalam Negeri.

37

PORSI PENYALURAN (1/2)Proporsi penyaluran dana tiap triwulan/semester dari RKUN ke RKUDsebagai berikut:

1. Penyaluran triwulanana. Triwulan ke-1 (Januari-Maret) : 20% dari alokasi satu tahun;

Dana BOS yang diterima sekolah = jumlah siswa x Rp 280.000

b. Triwulan ke-2 (April-Juni) : 40% dari alokasi satu tahun;Dana BOS yang diterima sekolah = jumlah siswa x Rp 560.000

c. Triwulan ke-3 (Juli-September) : 20% dari alokasi satu tahun;Dana BOS yang diterima sekolah = jumlah siswa x Rp 280.000

d. Triwulan ke-4 (Oktober-Desember) : 20% dari alokasi satu tahunDana BOS yang diterima sekolah = jumlah siswa x Rp 280.000

38

PENYALURAN DARI RKUN KE RKUD (2/2)

Proporsi penyaluran dana tiap triwulan/semester dari RKUN ke RKUDsebagai berikut:

2. Penyaluran semesterana. Triwulan ke-1 (Januari-Juni) : 60% dari alokasi satu tahun;

Dana BOS yang diterima sekolah = jumlah siswa x Rp 840.000

b. Triwulan ke-2 (Juli-Desember) : 40% dari alokasi satu tahun.Dana BOS yang diterima sekolah = jumlah siswa x Rp 560.000

39

KETENTUAN TAMBAHAN PENYALURAN DANA BOS

1. Mutasi siswa perbaikan data baru berpengaruh setelah sekolahmeng-update Dapodik;

2. Kelebihan salur di triw I-III dan semester I akan dikurangkan di periodeberikutnya;

3. Kelebihan salur di triw IV dan semester II harus disetor ke rekeningKUD provinsi;

4. Sisa BOS di sekolah yg belum terpakai: Penerima hibah tetap milik sekolah; Penerima BL dana tetap disekolah namun dicatatkan di Dinas

provinsi sebagai penambahan tahun anggaran selanjutnya

41

KETENTUAN UMUM PENGGUNAAN DANA DI SEKOLAH

Didasarkan skala prioritas kebutuhan sekolah;

Diprioritaskan untuk kegiatan operasional sekolah;

Dana BOS yang diterima sekolah setiap triwulan/semester dapatdirencanakan untuk digunakan membiayai kegiatan lain padatriwulan/semester berikutnya, diutamakan untuk pembayaranlangganan daya dan jasa dan honor;

Pengadaan sarana prasarana yang dilakukan oleh sekolah harus mengikuti standar sarana prasarana dan spesifikasi yang berlaku;

Satuan biaya untuk belanja dengan menggunakan dana BOS mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah;

Bunga bank/jasa giro akibat adanya BOS di rekening sekolah diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

42

KETENTUAN PENGGUNAAN DANA BOS

1. Prioritas utama: membeli buku teks pelajaran untuk siswa dan pegangan guru sesuai dengan kurikulum sekolah:a. Buku teks harus sudah dibeli oleh atau tersedia di sekolah

sebelum Tahun Pelajaran Baru dimulai. Sekolah dapatmenggunakan BOS triwulan I dan triwulan II (bagi sekolahyang menerima penyaluran tiap triwulan) atau semester I(bagi sekolah yang menerima penyaluran tiap semester)untuk membiayai pembelian buku teks;

......(1/3)

43

KETENTUAN PENGGUNAAN DANA BOS

b. Sekolah harus mencadangkan 20% dari dana BOS yang diterima ditriwulan II atau sepertiga dari BOS yang diterima di semester I untukpembayaran buku teks yang harus dibeli sekolah.

c. Dana 20% yang dicadangkan tersebut tidak berarti bahwa sekolahharus membeli buku teks dengan seluruh dana tersebut, denganketentuan: Bila pembelian >20%, sekolah dapat menambah dari dana yang

ada;

Bila pembelian <20%, sekolah dapat menggunakan sisanya untukpembelian buku lainnya atau pembiayaan kegiatan/komponen belanja lainnya.

......(2/3)

44

KETENTUAN PENGGUNAAN DANA BOS

2. Pelaksanaan sifatnya kegiatan, meliputi ATK atau penggandaan materi,biaya penyiapan tempat kegiatan, honor nara sumber lokal sesuai standarbiaya umum setempat, dan/atau transportasi/konsumsi panitia dan narasumber apabila dibutuhkan dan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

3. Jasa profesi (honor nara sumber) hanya dapat diberikan kepada narasumber yang mewakili instansi resmi di luar sekolah, seperti Kwarda, KONIdaerah, BNN, dinas pendidikan, dinas kesehatan, unsur keagamaan,dan/atau lainnya berdasarkan surat tugas yang dikeluarkan oleh instansiyang diwakilinya/berwenang.

4. Pekerjaan fisik, meliputi pembayaran upah tukang sesuai standar biayaumum setempat, bahan, transportasi, dan/atau konsumsi.

......(3/3)

45

1. PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN

Buku teks K-13 Setiap mapel pada kelas 11 dan 12, sementara kelas 10 untuk

memenuhi kekurangan (bagi sekolah yg sudah melaksanakanK-13);

Setiap mapel pada kelas 10 (bagi sekolah yg barumelaksanakan K-13 di TA 2018/2019);

Buku kejuruan, baik berupa modul/bahan ajar lainnya. Buku teks Kurikulum 2006 Semua mapel untuk semua kelas untuk memenuhi kekurangan.

......(1/3)

46

1. PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN ......(2/3)

Ketentuan: Buku yang dibeli harus memenuhi rasio 1 siswa 1 buku di

tiap mapel; Buku yang dibeli adalah yang sudah dinilai dan

ditetapkan HETnya oleh Kemdikbud; Buku yang dibeli ini harus dijadikan pegangan oleh siswa

dan guru dalam proses pembelajaran di sekolah.

47

1. PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN ......(3/3)

Membeli buku non teks/bahan ajar lainnya untukmendukung proses pembelajaran di sekolah;

Pemeliharaan buku/koleksi perpustakaan; Peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan; Pengembangan database perpustakaan dalam rangka

pengembangan digital library; Pemeliharaan dan pembelian perabot perpustakaan; Pemeliharaan dan pembelian AC perpustakaan.

48

2. KEGIATAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB)

Biaya dalam rangka penerimaan peserta didik baru (termasukpendaftaran ulang untuk peserta didik lama), antara lain:a. Penggandaan formulir pendaftaran;b. Administrasi pendaftaran;c. Penentuan peminatan/psikotest;d. Publikasi (pembuatan spanduk, brosur, dan lainnya);e. Biaya kegiatan pengenalan sekolah; dan/atauf. Konsumsi penyelenggaraan kegiatan dan transportasi.

49

3. KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN EKSTRAKURIKULER

a. Pengadaan Alat Habis Pakai Praktikum Pembelajaran;b. Pengadaan Bahan Habis Pakai Praktikum Pembelajaran;c. Penyelenggaraan Kegiatan Pembelajaran/Intrakurikuler;d. Kegiatan Pembinaan Peserta Didik (Ekstrakurikuler);e. Pengembangan Pendidikan Karakter dan/atau Penumbuhan

Budi Pekerti;f. Pendidikan dan Pengembangan Sekolah Sehat, Aman, Ramah

Anak Dan Menyenangkan;g. Kegiatan Program Pelibatan Keluarga di Sekolah.

50

4. KEGIATAN EVALUASI PEMBELAJARAN

Kegiatan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,ulangan kenaikan kelas, ujian nasional dan/atau USBN;a. Ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,

ulangan kenaikan kelas, dan/atau USBN yang terdiri atas:1) transportasi dan konsumsi penyusunan indikator dan penelaahan soal

USBN di MGMP;2) fotokopi/penggandaan soal;3) fotokopi laporan pelaksanaan hasil ujian untuk disampaikan oleh guru

kepada Kepala Sekolah, serta dari Kepala Sekolah ke dinas pendidikandan kepada orang tua/wali peserta didik;

4) biaya transport pengawas ujian yang ditugaskan di luar sekolah tempatmengajar, yang tidak dibiayai oleh Pemerintah Pusat/pemerintah daerah;

5) biaya konsumsi penyelenggaran kegiatan evaluasi pembelajaran danpemeriksaan hasil ujian di sekolah; dan/atau

6) biaya penulisan dan pencetakan halaman belakang blanko ijazah SMK.

......(1/2)

51

4. KEGIATAN EVALUASI PEMBELAJARAN

b. Ulangan Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) terdiri atas:......(2/3)

No Jenis Pembiayaan Satuan

1. Honorarium pengawas Rp 75.000,00 /2 (dua) orang/hari

2. Pengiriman LJUN Rp 20.000,00 /sekolah/hari

3. Pengisian data sekolah Rp 20.000,00 /sekolah/hari

4. Penyusunan dan pengirimanlaporan

Rp 20.000,00 /sekolah/hari

5. Transportasi pengembalian bahanUN

Rp 20.000,00 /sekolah/hari

6. Fotokopi laporan pelaksanaan hasil ujian

7. Biaya Konsumsi

52

4. KEGIATAN EVALUASI PEMBELAJARAN

c. Simulasi dan Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)terdiri atas:

......(3/3)

No Jenis Pembiayaan Satuan

1. Honorarium teknisi, proktor Rp 150.000,00 /orang/hari

2. Honorarium pengawas Rp 100.000,00 /orang/hari

3. Sinkronisasi UN Rp 150.000,00 /orang/hari

4. Pengiriman LJUN Rp 20.000,00 /sekolah/hari

5. Pengisian data sekolah Rp 20.000,00 /sekolah/hari

6. Penyusunan dan pengiriman laporan Rp 20.000,00 /sekolah/hari

7. Transportasi pengembalian bahan UN Rp 20.000,00 /sekolah/hari

8. Fotokopi laporan pelaksanaan hasil ujian

9. Biaya Konsumsi

53

5. PENGELOLAAN SEKOLAH

a. Pembelian alat tulis kantor yang dibutuhkan dalam mendukung (i)kegiatan pembelajaran, (ii) administrasi kantor (iii) administrasibursa kerja khusus, (iv) penyiapan lembaga sertifikasi profesi pihakpertama (LSP-P1) antara lain buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol,kertas, CD, flashdisk, toner, buku induk siswa, buku inventaris, bukuraport, buku induk guru, dan alat bahan sejenisnya;

b. Pembelian peralatan kebersihan sekolah, antara lain sapu, alatpel, tempat sampah, cairan pembersih lantai, dan lainnya;

c. Pembelian dan pemasangan alat absensi bagi guru dan stafsekolah lainnya, termasuk tipe finger print scan dengan biayamaksimal Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah);

d. Pembelian peralatan kesehatan dan keselamatan antara lain:tandu, stetoskop, tabung oksigen, tabung pemadam kebakaran,dan alat sejesnisnya.

......(1/7)

54

5. PENGELOLAAN SEKOLAH

e. Pembiayaan Pengelolaan BOS SMK, terdiri dari:1) Pembiayaan rapat di sekolah dalam rangka penyusunan

RKT/RKAS, evaluasi pelaksanaan program BOS serta kegiatanrapat lain yang relevan dengan pelaksanaan program BOS.Pembiayaan rapat meliputi pembelian alat dan atau bahanhabis pakai, konsumsi dan transportasi;

2) Biaya transportasi dalam rangka pengambilan dana BOS diBank/Kantor Pos;

3) Biaya transportasi dalam rangka koordinasi dan pelaporanprogram BOS ke Dinas Pendidikan Provinsi;

4) Biaya penyusunan dan pengiriman laporan BOS kepada dinaspendidikan provinsi, yang meliputi biaya fotokopi danpenjilidan, konsumsi, dan/atau transportasi penyusunanlaporan;

......(2/7)

55

5. PENGELOLAAN SEKOLAH

f. Pembiayaan surat-menyurat untuk keperluan sekolah;g. Biaya untuk membangun dan/atau mengembangkan serta

pemeliharaan website sekolah dengan domain “sch.id”.Pembiayaan meliputi pembeliandomain, konsumsi, transportasi, dan jasa profesi pengembangwebsite;

h. Biaya untuk mengembangkan media pembelajaran berbasisTeknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK), misalkan untukpembelian bahan/komponen material perakitan dan/ataupengembangan e-book.

......(3/7)

56

5. PENGELOLAAN SEKOLAH

i. Pendataan SMK melalui aplikasi Dapodik, dengan ketentuansebagai berikut:1) Biaya yang dikeluarkan dalam rangka keseluruhan rangkaian

tahapan kegiatan pendataan Dapodik, meliputi: memasukandata; validasi; updating; dan sinkronisasi data individual SMK kedalam aplikasi dapodik. Data individual SMK yang dimaksudmeliputi data profil sekolah; data siswa; data sarana danprasarana, serta data pendidik dan tenaga kependidikan;

......(4/7)

57

5. PENGELOLAAN SEKOLAH

h. Pendataan SMK melalui aplikasi dapodik, dengan ketentuansebagai berikut:2) Pembiayaan kegiatan pada butir 1) di atas meliputi:

1) Penggandaan formulir Dapodik;2) Alat dan atau bahan habis pakai pendukung kegiatan;3) Konsumsi dan transportasi kegiatan pemasukan data,

validasi, updating, dan sinkronisasi;4) Sewa internet (warnet) dan biaya transportasi menuju

warnet, apabila tahapan kegiatan pendataan tidak dapatdilakukan di sekolah karena masalah jaringan internet;

5) Honor petugas pendataan dapodik. Kebijakanpembayaran honor untuk petugas pendataan di sekolahmengikuti ketentuan sebagai berikut:

......(5/7)

58

5. PENGELOLAAN SEKOLAH

5) Honor petugas pendataan dapodik. Kebijakan pembayaranhonor untuk petugas pendataan di sekolah mengikuti ketentuansebagai berikut:a) Kegiatan pendataan dapodik diupayakan untuk dikerjakan

oleh tenaga administrasi berkompeten yang sudah tersedia disekolah, baik yang merupakan pegawai tetap maupun tenagahonorer, sehingga sekolah tidak perlu menganggarkan biayatambahan untuk pembayaran honor bulanan;

b)Apabila tidak tersedia tenaga administrasi yang berkompeten,sekolah dapat menugaskan tenaga lepas (outsourcing) yangdibayar sesuai dengan waktu pekerjaan atau per kegiatan(tidak dibayarkan dalam bentuk honor rutin bulanan)

......(6/7)

59

5. PENGELOLAAN SEKOLAH

j. Khusus untuk sekolah yang berada di daerah terpencil dan/ataubelum ada jaringan listrik dapat menyewa/membeli genset ataupanel surya termasuk peralatan pendukungnya sesuai dengankebutuhan di daerah tersebut, serta untuk membiayaipemeliharaan genset tersebut. Jika peralatan dimaksud dibeli olehsekolah, maka selanjutnya harus dicatatkan sebagai inventarissekolah;

k. Pelaksanaan sekolah hijau;l. Penyediaan sumber air bersih termasuk pompa dan instalasinya

bagi satuan pendidikan yang belum memiliki air bersih;m. Khusus untuk sekolah yang berada di daerah yang terjadi

bencana alam, dana BOS dapat digunakan untuk membiayaipenanggulangan dampak darurat bencana khususnya selamamasa tanggap darurat, misalnya pembelian masker, dansebagainya.

......(7/7)

60

6. PENGEMBANGAN GTK DAN MANAJEMEN SEKOLAH

a. Kegiatan KKG/MGMP atau KKKS/MKKS;b. Menghadiri seminar/pelatihan/kursus yang terkait langsung

dengan peningkatan mutu guru dan tenagakependidikan, apabila ditugaskan oleh sekolah;

c. Mengadakan workshop/lokakarya untuk peningkatanmutu, seperti dalam rangka pemantapan penerapankurikulum/ silabus, pemantapan kapasitas guru dalamrangka penerapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP), pengembangan dan/atau penerapan programpenilaian kepada peserta didik;

d. Pengembangan Pembelajaran kejuruan berbasis TIK;

......(1/2)

61

6. PENGEMBANGAN GTK DAN MANAJEMEN SEKOLAH

e. Mendatangkan guru/pengajar tamu produktif yangprofesional;

f. Menambah dan meningkatkan praktek kejuruan berulangkali (lebih dari satu kali praktek);

g. Mengikuti diklat menjadi assesor kompetensi kejuruan bagiguru;

h. Penyelenggaraan perjalanan dinas koordinasi mutudilaksanakan minimal 2 kali dalam setahun yang diadakanoleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

i. Pelaksanaan akreditasi sekolah diantaranya belanja bahanhabis pakai (ATK), konsumsi dan perjalanan dinas.

......(2/2)

62

7. LANGGANAN DAYA DAN JASA

a. Langganan daya dan jasa yang mendukung kegiatanpembelajaran di sekolah, antara lain listrik, telepon, air, langganankoran, majalah/publikasi berkala yang terkait dengan pendidikan,baik offline maupun online, dan iuran kebersihan/sampah;

b. Pemasangan instalasi baru apabila sudah ada jaringan di sekitarsekolah serta penambahan daya listrik;

c. Langganan internet dengan cara berlangganan maupunprabayar, baik dengan fixed modem maupun dengan mobilemodem. Termasuk pula untuk pemasangan baru apabila sudahada jaringan di sekitar sekolah. Khusus untuk penggunaan internetdengan mobile modem, batas maksimal pembelianpaket/voucher adalah sebesar Rp. 250.000/bulan. Adapun biayalangganan internet melalui fixed modem disesuaikan dengankebutuhan sekolah;

63

8. PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH

a. Pengecatan, perawatan dan/atau perbaikan atap bocor, pintudan jendela, mebeler, lantai, plafond, lampu/bohlam dan lainnya;

b. Perbaikan mebeler, termasuk pembelian meja dan kursi siswa/ gurujika meja dan kursi yang ada sudah tidak berfungsi atau jumlahnyakurang mencukupi kebutuhan;

c. Perawatan dan/atau perbaikan sanitasi sekolah (KM dan WC);d. Perawatan dan/atau perbaikan instalasi listrik sekolah;e. Perawatan dan/atau perbaikan saluran pembuangan air hujan;f. Perawatan dan/atau perbaikan komputer praktek, printer, laptop

sekolah, LCD, AC, dan/atau lainnya;g. Perawatan dan/atau perbaikan peralatan praktek utama kejuruan

sehingga dapat berfungsi;h. Pemeliharaan taman dan/atau fasilitas sekolah lainnya;

64

9. PEMBAYARAN HONOR

Honor guru, dengan ketentuan:

Sekolah Negeri maksimal 15%, kekurangannya menjadi tanggungjawab

pemerintah daerah, Sekolah Swasta maksimal 30%;

Memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV/DIII. Khusus guru dengan kualifikasi

D-III melampirkan sertifikat dari Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

(KKNI);

Guru honor pada Sekolah Negeri wajib dapat penugasan dari

pemerintah daerah dengan memperhatikan analisis kebutuhan guru

dan menyampaikan tembusan kepada Direktur Jenderal Guru dan

Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

Honor tenaga ahli/teknis pada mapel produktif.

65

10. PEMBELIAN ALAT MULTI MEDIA PEMBELAJARAN

a. Membeli dan/atau perbaikan dan/atau upgrade komputerdesktop/work station, dengan jumlah maksimal yang dapat dibeli adalah5 (lima) unit/tahun/satuan pendidikan dengan harga maksimum Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);

b. Membeli dan memperbaiki printer atau printer plus scanner, denganjumlah maksimal yang dapat dibeli adalah 1 (satu) unit/tahun/satuanpendidikan;

c. Membeli dan/atau perbaikan dan/atau upgrade laptop, dengan jumlahmaksimal yang dapat dibeli adalah 1 (satu) unit/tahun/satuanpendidikan dan harga maksimal Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);

d. Membeli dan memperbaiki proyektor, dengan jumlah maksimal yangdapat dibeli adalah 5 (lima) unit/tahun/satuan pendidikan denganharga maksimum Rp 7.000.000,- (tujuh juta rupiah);

Spesifikasi minimal untuk komputer desktop/work station, laptop danproyektor sesuai juknis BOS.

......(1/2)

66

10. PEMBELIAN ALAT MULTI MEDIA PEMBELAJARAN

Keterangan:a. Komputer desktop/workstation, printer/printer scanner,

laptop dan proyektor harus dibeli di penyedia barangyang memberikan garansi resmi;

b. Proses pengadaan barang oleh sekolah harus sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. Peralatan di atas harus dicatat sebagai inventaris sekolah.

......(2/2)

67

11. PENYELENGGARAAN KEGIATAN UJI KOMPETENSI KEJURUAN, SERTIFIKASI KEJURUAN, DAN UJI KOMPETENSI

KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS BERSTANDAR INTERNASIONAL (TOEIC)

a. Penyelenggaraan kegiatan ujian kompetensi, sertifikasi kejuruan

peserta didik SMK. Pembiayaan tersebut meliputi: Pendaftaran uji kompetensi, Pembelian bahan ujian kompetensi, Fotokopi, Konsumsi, Pengadaan sertifikat, transportasi, akomodasi, dan/atau Jasa narasumber profesi bagi assesor dari luar sekolahMengikuti standar biaya di daerah setempat.

......(1/2)

68

11. PENYELENGGARAAN KEGIATAN UJI KOMPETENSI KEJURUAN, SERTIFIKASI KEJURUAN, DAN UJI KOMPETENSI

KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS BERSTANDAR INTERNASIONAL (TOEIC)

b. Penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi kemampuan Bahasa

Inggris berstandar internasional dengan TOEIC (Test of English for

International Communication). Diperuntukkan bagi kelas XII (program SMK 3 tahun) dan kelas XIII

(program SMK 4 tahun); Penyelenggaraan TOEIC hanya dapat dilakukan oleh lembaga yang

ditunjuk secara resmi oleh ETS sebagai Country Master Distributor untukTOEIC di Indonesia;

Pembiayaan tersebut meliputi biaya pendaftaran, pelaksanaan danhasil ujian bagi setiap peserta dan rekapitulasi nilai bagi SMK.

......(2/2)

69

12. PENYELENGGARAAN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) SMK, PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)/PRAKTEK KERJA

LAPANGAN (PKL) DAN PEMAGANGANa. Penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK, diantaranya penggandaan

bahan, konsumsi, belanja bahan habis pakai (ATK), dan/atau perjalanandinas pengelola BKK SMK untuk pengembangankerjasama, verifikasi, pendampingan ke industri atapun evaluasi;

b. Penyelenggaraan praktek kerja industri/lapangan bagi siswaSMK, diantaranya perjalanan dinas pembimbing dalam mencari tempatpraktek/bimbingan/pemantauan siswa praktek;

c. Pemantauan kebekerjaan lulusan SMK (tracer study), diantaranyaperjalanan dinas. Hasil pemantauan kebekerjaan siswa SMK setiap tahunnyadisampaikan ke Direktorat Pembinaan SMK, Kemdikbud;

d. Magang guru di industri sebanyak 2 (dua) kali untuk masing-masingkompetensi keahlian dalam setahun, diantaranya biayaakomodasi, transportasi dan/atau uang saku.

......(1/2)

70

12. PENYELENGGARAAN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) SMK, PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)/PRAKTEK KERJA

LAPANGAN (PKL) DAN PEMAGANGANd. Magang guru ini dilaksanakan dalam bentuk:

1) mengikuti pelatihan kerja di industri;2) magang di industri untuk menghasilkan uji mutu produk/jasa dalam

merealisasi kesepakatan teaching factory;3) magang di industri untuk menghasilkan bahan baku teaching factory;4) mengikuti magang di industri dengan tujuan untuk kerjasama dalam

rangka memperoleh lisensi;5) mengikuti pelatihan mendapatkan sertifikasi dari industri atau lembaga

sertifikasi; dan/atau6) mengikuti magang kerja untuk menjalin kerjasama dengan industri.

e. Biaya untuk penyelenggaraan SMK sebagai LSP Pihak Pertama (LSP-P1), diantaranya belanja bahan habis pakai (ATK), perjalanan dinas;

......(2/2)

71

LARANGAN PENGGUNAAN DANA BOS SMK

1. Disimpan dengan maksud dibungakan;2. Dipinjamkan kepada pihak lain;3. Membeli software/perangkat lunak untuk pelaporan keuangan BOS atau

software sejenis;4. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan

biaya besar, misalnya studi banding, tur studi (karya wisata) dansejenisnya;

5. Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTDkecamatan/kabupaten/kota/provinsi/pusat, atau pihak lainnya, kecualiuntuk biaya transportasi dan konsumsi siswa/pendidik/ tenagakependidikan yang mengikuti kegiatan tersebut;

6. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru;7. Membiayai akomodasi untuk kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah

antara lain sewa hotel, sewa ruang sidang, dan lainnya;

......(1/3)

72

LARANGAN PENGGUNAAN DANA BOS SMK

8. Membeli pakaian/seragam/sepatu bagi guru/peserta didik untukkepentingan pribadi (bukan inventaris sekolah);

9. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat;10. Membangun gedung/ruangan baru, kecuali pada SD/SDLB yang belum

memiliki prasarana jamban/WC dan/atau kantin sehat;11. Membeli Lembar Kerja Siswa (LKS) dan bahan/peralatan yang tidak

mendukung proses pembelajaran;12. Menanamkan saham;13. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah

pusat atau pemerintah daerah secara penuh/wajar;14. Membiayai iuran dalam rangka upacara peringatan hari besar

nasional, dan membiayai penyelenggaraan upacara/acara keagamaan;dan/atau;

......(2/3)

73

LARANGAN PENGGUNAAN DANA BOS SMK

15. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/pendampingan terkait program BOS/perpajakanprogram BOS yang diselenggarakan lembaga di luar dinaspendidikan provinsi/kabupaten/kota dan/atau KementerianPendidikan dan Kebudayaan;

......(3/3)

MEKANISME PEMBELIAN/PENGADAAN

75

Barang/jasa yang akan dibeli merupakan kebutuhansekolah yang sudah sesuai dengan skala prioritaspengelolaan/pengembangan sekolah;

Mengedepankan prinsip keterbukaan dan efisiensianggaran dalam menentukan barang/jasa dan tempatpembeliannya;

Pembelian/pengadaan barang/jasa harus mengikutiperaturan perundangan yang berlaku;

MEKANISME PEMBELIAN/PENGADAAN

76

Khusus Buku K13, dilakukan dengan mekanisme:a. sekolah memesan buku K-13 ke penyedia buku baik secara langsung

(offline) maupun melalui aplikasi (online);b. penyedia buku mengirimkan buku K-13 kepada sekolah sesuai dengan

pesanan;c. sekolah melakukan pemeriksaan kesesuaian terhadap:

1) judul dan isi buku sebagaimana termuat dalam buku sekolahelektronik;

2) spesifikasi buku K-13 yang telah ditetapkan oleh KementerianPendidikan dan Kebudayaan; dan

3) jumlah pesanan buku untuk setiap judul;d. sekolah melakukan pembayaran pemesanan buku K-13 kepada

penyedia buku sesuai dengan harga yang tidak melebihi HET dansecara non tunai (cashless)

MEKANISME PEMBELIAN/PENGADAAN

77

Ketentuan pembelian/pengadaan barang/jasa yangdapat dilakukan tanpa lelang/pengadaan:

Bila sudah tersedia di e-catalogue > belanja secaraonline;

Bila belum tersedia di e-catalogue > melakukanperbandingan harga dan negosiasi.

MEKANISME PEMBELIAN/PENGADAAN

78

Ketentuan pembelian/pengadaan barang/jasa yangdilakukan dengan lelang/pengadaan:

Bila sudah tersedia di e-catalogue > belanja secaraonline;

Bila belum tersedia di e-catalogue > DisdikProv/Kab/Kota (sesuai kewenangan) membantusekolah melaksanakan pengadaan.

Sekolah harus memperhatikan kualitasbarang/jasa, ketersediaan, dan kewajaran harga;

MEKANISME PEMBELIAN/PENGADAAN

79

Pembelian/pengadaan barang/jasa harus ketahui olehKomite Sekolah;

Sekolah harus membuat laporan tertulis singkat tentangproses pembelian/pengadaan;

Untuk pekerjaan rehabilitasi/pemeliharaan bangunansekolah, Tim BOS Sekolah harus:

Membuat rencana kerja;

Memilih pelaksana pekerjaan dengan standar upahyang berlaku di daerah setempat.

KEBIJAKAN PEMBAYARAN

80

Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalammenggalakkan transaksi keuangan secara non tunai >tahun 2017 BOS mulai menerapkan kebijakan pembayarannon tunai untuk belanja dari dana BOS;

Ketentuan kebijakan pembayaran non tunai BOS tahun2017:

Belum diberlakukan di seluruh daerah/sekolah (masih ujicoba);

Tidak/belum seluruh jenis belanja di sekolah.

PRINSIP PEMBAYARAN NON TUNAI

81

Merupakan kebijakan terkait dengan model atau carapembayaran, bukan pengadaan barang/jasa;

Masih tetap membuka adanya sebagian transaksipembayaran tunai sehingga tidak mempersulit satuanpendidikan;

Diterapkan secara bertahap dengan mempertimbangkankesiapan infrastruktur;

Pencatatan dan pelaporan transaksi pembayaran nontunai dilakukan secara otomatis.

Tim BOS dan OPD Pendidikan Kab/Kota

Sekolah

PengelolaanKeuangan Daerah

PengelolaanProgram BOS

Tim BOS dan OPD Pendidikan Provinsi

KemdikbudPemda

Kab/Kota Pemda Provinsi Kemenkeu

Aturan Kemdagri Aturan Kemdikbud & Kemenkeu

PENGELOLAAN KEUANGAN DI SEKOLAH

84

Pelaksanaan

Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah (RKAS)

Perencanaan Penatausahaan Bukti-bukti Pengeluaran/Pajak

Buku Kas Umum

Buku Pembantu Kas

Buku Pembantu Bank

Buku Pembantu Pajak

Terkait Pembelian Barang/Jasa

Terkait Pelaksanaan kegiatan

Terkait Perbaikan ringan

Terkait Daya dan Jasa

Lain-lain

Opname KasRekapitulasi

DOKUMEN PERTANGGUNG JAWABAN

85

PEMBUKUAN, LAPORAN DAN TRANSPARANSI DI SEKOLAH

Pembukuan

a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)b. Buku Kas Umumc. Buku Pembantu Kasd. Buku Pembantu Banke. Buku Pembantu Pajakf. Opname Kas dan Berita Acara Pemeriksaan Kasg. Bukti Pengeluaran

Pelaporan

a. Realisasi Penggunaan Dana Tiap Sumber Dana (transparansi)b. Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BOS (transparansi)c. Pencatatan Pelayanan dan Penanganan Pengaduan

Masyarakatd. Laporan Asete. Laporan ke Dinas Pendidikanf. Laporan Online ke Laman BOS

86

LAPORAN SEKOLAH......(1/2)

1. Realisasi penggunaan dana tiap sumber dana Laporan belanja tiap kegiatan dan sumber dananya.

2. Rekapitulasi Realisasi Penggunaan BOS Laporan berdasar komponen belanja BOS Format dalam Juknis BOS.

3. Pencatatan P3M Lembar pencatatan pengaduan masyarakat Lembar pencatatan pertanyaan/kritik/saran

4. Laporan Aset Laporan berdasarkan kode belanja, dan daftar barang modal, bagi

sekolah negeri.

5. Laporan online ke laman BOS setiap triwulan http://bos.kemdikbud.go.id

87

LAPORAN SEKOLAH......(2/2)

6. Laporan ke Dinas Pendidikan Rekapitulasi penggunaan BOS tiap triwulan; Laporan belanja BOS berdasarkan kode belanja; Laporan penerimaan barang modal hasil belanja BOS

Dokumen pendukung yang harus dipublikasikan olehsekolah adalah:Realisasi penggunaan dana tiap sumber dana;Rekapitulasi realisasi penggunaan dana BOS.

88

LAPORAN TINGKAT PROVINSI......(1/2)

1. Laporan Realisasi Penyerapan DanaLaporan ini untuk melihat kesesuaian jumlah dana yang diterima oleh KasUmum Daerah (KUD) dari Kas Umum Negara (KUN) dengan kebutuhan riil.Laporan ini dibuat tiap triwulan untuk daerah non terpencil dan tiapsemester untuk daerah terpencil.

2. Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BOSRekapitulasi terhadap kompilasi tahunan dari laporan rekapitulasipenggunaan dana BOS tiap triwulan yang disampaikan oleh Tim BOS SMK.

Laporan ini dibuat tiap akhir tahun dan ditandatangani oleh Ketua Tim BOSProvinsi, serta disimpan pada dinas pendidikan provinsi untuk diperlihatkankepada Tim BOS Pusat dan pemeriksa lainnya apabila diperlukan.

89

LAPORAN TINGKAT PROVINSI......(2/2)

3. Pencatatan Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Masyarakat (P3M). 4. Laporan Kegiatan

Laporan ini adalah laporan kegiatan pendukung Program BOS yangtelah dilaksanakan di provinsi yang meliputi kegiatansosialisasi, pelatihan, pengadaan, monitoring dan evaluasi, sertakegiatan lainnya.

Kegiatan pendukung Program BOS yang dilaksanakan di provinsitergantung kepada ketersediaan dana kegiatan dari pusat atau dariAPBD Provinsi, dan atau sumber dana lain yang tersedia.

5. Laporan Hasil Belanja BOS Sekolah yang diselenggarakan oleh PemerintahPusat atau Pemerintah Daerah;

6. Laporan ke Tim BOS Pusat;7. Laporan ke Pemerintah Daerah Provinsi.

92

KETENTUAN PAJAK

Ketentuan pajak terkait penggunaan BOS di sekolah harus

mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai

pajak nasional dan pajak daerah.

94

A. MONITORING OLEH TIM BOS PUSAT1. Memantau pencairan dan penyaluran dana, atau kinerja Tim BOS Provinsi2. Sasaran responden yang dilibatkan adalah pemangku kepentingan yang

terkait dengan tujuan monitoring.3. Kunjungan lapangan, atau koordinasi melalui media komunikasi

(telepon, faksimili, email, dll), atau melalui mekanisme laporan online;4. Dapat dilaksanakan pada saat persiapan penyaluran dana, atau pada

saat penyaluran dana, atau pasca penyaluran dana, atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan;

5. Monitoring yang dilaksanakan oleh Tim BOS Pusat menggunakan APBN6. Frekuensi pelaksanaan, sasaran dan jumlah sasaran yang

dilibatkan, responden dan jumlah responden yang dilibatkan, mekanismedan waktu pelaksanaan monitoring disesuaikan dengantujuan, kebutuhan, serta ketersediaan anggaran dan SDM ataudisinergikan pelaksanaannya dengan monitoring program lainnya;

95

B. MONITORING OLEH TIM BOS PROVINSI

1. Memantau pencairan dan penyaluran dana, atau kinerja Tim BOSKab/Kota atau pengelolaan dan penggunaan dana di sekolah, atau tinjutpenanganan dan pelayanan pengaduan masyarakat;

2. Sasaran responden yang dilibatkan adalah pemangku kepentingan yangterkait dengan tujuan monitoring.

3. Kunjungan lapangan, atau koordinasi melalui media komunikasi (telepon,faksimil, email, dll), atau melalui mekanisme laporan online;

4. Dapat dilaksanakan pada saat persiapan penyaluran dana, atau padasaat penyaluran dana, atau pasca penyaluran dana, atau sewaktu-waktusesuai kebutuhan;

5. Frekuensi pelaksanaan, sasaran dan jumlah sasaran yang dilibatkan,responden dan jumlah responden yang dilibatkan, mekanisme dan waktupelaksanaan monitoring disesuaikan dengan tujuan, kebutuhan, sertaketersediaan anggaran dan SDM. Monitoring BOS juga dapat disinergikanpelaksanaannya dengan monitoring program lainnya;

97

A. PENGAWASAN

1. Pengawasan melekat yang dilakukan oleh pimpinan masing-masing instansi kepada bawahannya baik di tingkat pusat,provinsi, kabupaten/kota maupun sekolah;

2. Pengawasan fungsional internal oleh Inspektorat JenderalKemdikbud serta inpektorat daerah provinsi dengan melakukanaudit sesuai dengan kebutuhan lembaga tersebut ataupermintaan instansi yang akan diaudit, serta sesuai denganwilayah kewenangan masing-masing;

3. Pengawasan oleh Badan Pengawas Keuangan danPembangunan (BPKP) dengan melakukan audit atas permintaaninstansi yang akan diaudit;

4. Pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sesuaidengan kewenangan;

5. Pengawasan masyarakat.

98

B. SANKSI

1. Sanksi kepegawaian (pemberhentian, penurunan pangkat, mutasikerja);

2. Tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi;3. Proses hukum;4. Apabila berdasarkan hasil monitoring atau audit sekolah terbukti

melakukan penyimpangan, atau tidak menyusun laporanpertanggungjawaban penggunaan dana BOS (termasuk laporanonline ke laman BOS di http://bos.kemdikbud.go.id), Tim BOSProvinsi dapat meminta secara tertulis kepada bank (dengantembusan sekolah) untuk menunda pengambilan BOS darirekening sekolah;

5. Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuanpendidikan;

6. Bentuk sanksi lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

100

A. TUJUAN

1. Mengatur alur informasi pengaduan/temuan masalah agar dapat

diterima oleh pihak yang tepat;

2. Memastikan bahwa pengelola program akan menindaklanjuti

setiap pengaduan yang masuk;

3. Memastikan setiap progres penanganan akan didokumentasikan

secara jelas;

4. Menyediakan bentuk informasi dan data base yang harus

disajikan dan dapat diakses publik.

101

B. MEDIA

1. Tim BOS KemdikbudOnline : bos.kemdikbud.go.idEmail: [email protected]

2. Unit Layanan Terpadu (ULT) KemdikbudTelepon: 021-57903020, 021-57950225,

021-57903017Faksimil : 021-5733125Email : [email protected]

102

C. TUGAS DAN FUNGSI LAYANAN

1. Tim BOS Pusata. Menetapkan petugas unit P3M;b. Menerima dan mencatat semua informasi, termasuk hasil

temuan audit BPK/BPKP/Itjen ke dalam sistem pengaduan BOSdi laman http://bos.kemdikbud.go.id/pengaduan;

c. Menjawab pertanyaan dan menindaklanjutiusul/saran/masukan;

d. Memonitor progres penanganan pengaduan yang ada diprovinsi maupun kabupaten/kota;

e. Menganalisa informasi sebagai bahan masukan bagi kebijakanmanajemen BOS;

f. Menyampaikan informasi kepada Inspektorat Jenderal dalamhal diperlukan tindak lanjut;

......(1/2)

103

C. TUGAS DAN FUNGSI LAYANAN

g. Membuat laporan perkembangan penanganan pengaduansecara regular sesuai dengan periode laporan program BOS.Laporan tersebut bersumber dari sistem pengaduan di laman BOSyang merupakan rekapitulasi status provinsi;

h. Menyelenggarakan rapat koordinasi secara berkala denganagenda menyampaikan status pengaduan untuk mendorongpenyelesaian yang melibatkan pihak-pihak terkait;

i. Menginformasikan status penanganan pengaduan BOS secaraberkala kepada provinsi/kabupaten/kota untuk ditindaklanjuti;

j. Melakukan koordinasi dengan Bagian Hukum, Tata Laksana danKerjasama pada Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar danMenengah terkait dengan publikasi informasi.

......(2/2)

104

C. TUGAS DAN FUNGSI LAYANAN

2. Tim BOS Provinsia. Menetapkan petugas unit P3M;b. Menerima dan mencatat semua informasi (saran, pertanyaan,

dan pengaduan) dari masyarakat baik yang disampaikanmelalui telepon, email, surat, faks, termasuk hasil temuan auditke dalam sistem pengaduan BOS di lamanhttp:bos.kemdikbud.go.id/ pengaduan;

c. Menjawab pertanyaan dan menindaklanjutiusul/saran/masukan dari masyarakat, termasuk yangdisampaikan melalui sistem pengaduan online dan sms dilaman BOS;

d. Monitoring kabupaten/kota untuk memastikan tugas dan fungsilayanan masyarakat dan pengaduan BOS dilaksanakan sesuaipetunjuk teknis yang ada;

......(1/2)

105

C. TUGAS DAN FUNGSI LAYANAN

e. Berkoordinasi dengan kabupaten/kota jika diperlukan untukmelakukan penanganan secara langsung dalam kasus-kasusyang dianggap mendesak dan penting;

f. Membuat laporan perkembangan status pengaduan secararegular sesuai dengan periode laporan program BOS. Laporantersebut bersumber dari sistem pengaduan di laman BOS yangmerupakan rekapitulasi status kabupaten/kota;

g. Menyelenggarakan rapat koordinasi secara berkala denganagenda menyampaikan rekapitulasi status kemajuan dan hasiltindak lanjut pengaduan yang dilakukan kabupaten/kota gunamendorong penyelesaian yang diperlukan;

h. Melakukan koordinasi dengan Pejabat Pengelola Informasi danDokumentasi (PPID) Provinsi terkait dengan publikasi informasi.

......(2/2)

Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDirektorat Jenderal Pendidikan Dasar danMenengah, Direktorat Pembinaan SMKGedung E Lantai 13Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat – 10710

LAMPIRANFAQ

108