62

TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri
Page 2: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri
Page 3: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

34 | LAPORAN KHUSUS

VOL. VI - NO. 5. MARET - APRIL 2012

29 | SELINTAS

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 51

DAFTAR ISI

13 | LAPORAN UTAMA

Komisi Yudisial (KY) dan Mahkamah Agung (MA) telah membentuk sebuah Tim Penghubung atau dalam istilah asing biasa disebut Liaison Officer. Tim bertugas menjembatani komunikasi dan hubungan kedua lembaga

untuk membahas dan memperjelas kewenangan masing-masing lembaga.

TIM PENGHUBUNG KY - MA

03 | AKTUALRagam kegiatan internal maupun eksternal Komisi Yudisial. Sosialisasi, seminar, audiensi dan lain-lain.

25 | LEBIH DEKATWakil Ketua Pengadilan NegeriSungai Liat Sosok Tegas Albertina Ho

50 | DOTKOMSitus http://www.badilag.netMengakomodasi Keterbukaan Informasi dan Siap Go International

21 | SUDUT HUKUMKonvergensi Good Governance dan Kekuasaan Kehakiman

Segera Bentuk UU Contempt Of Court

56 | KESEHATANBatuk Membandel, Apa Sebabnya?

52 | RESENSIKegalauan Masa lalu MA

54 | KONSULTASI HUKUM Bullying

58 | RELUNGRaja, Pengemis dan Hakim

48 | INTERNASIONALHakim Baltasar Garzon di Non-Palukan Selama 11 Tahun

47 | KOMPARASIHubungan Komposisi Keanggotaan dan Signifikansi Peran

Pengadilan Agama BrebesKantor Baru Pengadilan “Kota Bawang”

Pengadilan Negeri Jakarta Barat Gedung Baru Semangat Baru

43 | GALERIPerdebatan Putusan Uji Materi

40 | KATA YUSTISIA

Masyarakat Harus Hormati Badan Peradilan

Peran hakim perempuan di Indonesia semakin signifikan. Mahkamah Agung (MA) melaporkan, jumlah hakim perempuan sekarang mencapai 1.834 orang. Dengan jumlah ini, mereka dituntut mewarnai program reformasi peradilan yang dicanangkan Mahkamah Agung dengan kelebihan-kelebihan mereka sebagai perempuan.

Hakim Perempuan Kian Perkasa

“Pelepasan ular di lobi pengadilan merupakan bentuk pelanggaran hukum”

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 1 4/12/2012 1:05:49 PM

Page 4: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

Alamat Redaksi Komisi Yudisial Jl. Kramat Raya No. 57 Jakarta PusatPO.BOX 2685 Telp: (021) 390 6215Fax: (021) 390 6215e-mail: buletin@komisiyudisial. go.idwebsite: www.komisiyudisial. go.id

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

2

SEKAPUR SIRIH

Assalamualaikum. wr.wb

Hubungan KY dan MA selalu diwarnai dinamika. Terkadang jalinan hubungan tersebut berlangsung akrab, kadang banyak pula diwarnai perdebatan. Pangkal masalahnya adalah perbedaan persepsi antara KY dan MA dalam beberapa hal, utamanya soal pengawasan hakim.

Saat ini satu terobosan penting telah dilakukan guna mengusahakan adanya kesamaan persepsi pelaksanaan tugas-tugas KY dan MA yang mempunyai kesamaan atau memang diwajibkan untuk dilakukan bersama-sama. Solusi tersebut berwujud dibentuknya Tim Penghubung atau dalam istilah asing biasa disebut Liaison Officer. Tim ini berfungsi melakukan koordinasi dan komunikasi dalam pelaksanaan tugas-tugas KY dan MA yang ada kaitannya.

Terobosan yang kami anggap cukup penting ini membuat redaksi memutuskan untuk mengulas lebih rinci mengenai Tim Penghubung KY – MA sebagai sajian utama Buletin edisi ini.

Periode Maret – April merupakan momentum yang pas untuk membicarakan perjuangan dan kiprah kaum perempuan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan termasuk hukum. Tanggal 8 Maret diperingati sebagai hari perempuan internasional, dan tanggal 21 April diperingati sebagai hari Kartini. Hadirnya dua momen penting itu mengusik redaksi untuk menyoroti kiprah hakim perempuan. Kegusaran itu akhirnya dituangkan dalam laporan khusus Buletin edisi ini.

Selain dua sajian pokok tersebut masih ada menu-menu tambahan yang redaksi sajikan dan menarik untuk dibaca secara lahap. Salah satunya, reportase mengenai sosok Albertina Ho.

Terakhir, sebelum mengucapkan selamat membaca, redaksi terlebih dahulu mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Prof. Dr. Chatamarrasjid Ais, S.H.,M.H Anggota KY periode 2005 – 2010. Semoga beliau mendapatkan tempat yang baik di sisi-Nya dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Selamat Membaca.

Pembina

Anggota Komisi Yudisial

Penanggung Jawab

Muzayyin Mahbub

Redaktur

Patmoko

Editor

Suwantoro

M. Yasin

Dewan Redaksi & Sekretariat

Arif Budiman

Adnan Faisal Panji

Aran Panji Jaya

A.J Day

Afifi

Arnis Duwita

Diah Purwadi

M. Ilham

M. Purwadi

Nur Agus Susanto

Prasita

Romlah Pelupessy

Penasehat Redaksi

Andi Djalal Latief

Hermansyah

Desain Grafis & Fotografer

Ahmad Wahyudi

Dinal Fedrian

Widya Eka Putra

Sirkulasi & Distribusi

Biro Umum

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 2 4/12/2012 1:06:01 PM

Page 5: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 53

AKTUAL

Setelah menyelesaikan proses Seleksi Calon Hakim Agung Tahap II yang meliputi penulisan makalah di tempat, seleksi karya

profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA).

D a r i 4 5 C H A t e r s e b u t komposisinya terdiri dari 35 hakim karier dan 10 non karier. Sementara dilihat dari keahliannya, 20 CHA adalah ahli di bidang pidana dan 25 CHA ahli di bidang perdata. Pengumuman

hasil seleksi tersebut disampaikan Anggota KY/Ketua Bidang Rekrutmen Hakim Taufiqurrohman Syahuri dalam konferensi pers di Gedung Komisi Yudisial, Jumat (24/2).

Taufik juga menjelaskan, pada seleksi tahap II ini seharusnya diikuti oleh 86 CHA yang lulus seleksi tahap I, namun yang mengikuti seleksi tahap II sebanyak 81 CHA, karena 5 CHA mengundurkan diri.

Tahap seleksi calon hakim agung selanjutnya ialah verifikasi, wawancara,

profile assessment, dan pemeriksaan kesehatan. Rangkaian proses seleksi calon hakim agung tahap III ini akan berakhir pada 3 Mei 2012, ditutup dengan proses wawancara terbuka di kantor KY.

Komisi Yudisial menghimbau kepada masyarakat dengan identitas yang jelas dapat memberik an informasi/pendapat tertulis tentang integritas, perilaku, dan karakter calon hakim agung kepada Tim Seleksi Calon Hakim Agung Republik Indonesia paling lambat hari Senin, tanggal 16 April 2012, pukul 17.00 WIB pada alamat: Kantor Komisi Yudisial Republik Indonesia, Jl. Kramat Raya No. 57, Jakarta Pusat 10450 Telepon: (021) 31903730 Fax: (021) 31903661/31903644, email: [email protected]. (Nura)

AKTUAL

45 Calon Hakim Agung Lulus Seleksi

Seleksi Calon Hakim Agung Tahap II

BULETIN KOMISI YUDISIAL/ ADNAN �

Pengumuman hasil Seleksi Calon Hakim Agung Tahap II Tahun 2012.

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 3 4/12/2012 1:06:13 PM

Page 6: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

4

AKTUAL

Proses rekrutmen calon hakim agung yang dilakukan oleh Komisi Yudisial (KY) dijamin berlangsung secara transparan

dan akuntabel. Transparan bermakna mekanismenya terbuka, seleksinya ketat serta jauh dari kemungkinan intervensi. Sementara akuntabel bermakna dapat dipertanggungjawabkan dengan ukuran yang jelas, dapat diverifikasi dan bisa diuji hasilnya.

Proses rekrutmen secara transparan dan akuntabel ini merupakan tuntutan yang harus dijalankan suatu negara demokrasi yang berlandaskan hukum dan menghargai hak asasi manusia.

Hal tersebut diungkapkan Anggota KY/ Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi Suparman Marzuki, saat menerima kunjungan mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), bertempat di ruang media lantai I Gedung Komisi Yudisial, rabu (7/3). Saat pertemuan Suparman didampingi Kepala Pusat Data dan Layanan Informasi Patmoko.

Suparman dalam pertemuan itu juga menegaskan bahwa KY tidak akan mentolerir sedikitpun terhadap calon hakim agung yang bermasalah rekam jejaknya. “Sepintar apapun dan segemilang apapun karier si calon, ada cacat sedikit saja, KY tidak akan mentolerirnya dan tidak akan meloloskannya menjadi calon hakim agung, ” demikian ungkap pria kelahiran Lampung ini.

Selain berbicara soal rekrutmen hakim agung, Suparman juga

menyinggung soal peran KY sebagai pengawas eksternal perilaku hakim. Suparman menjelaskan pengawasan KY bukanlah dibangun berdasarkan kecurigaan tetapi didasarkan pada kebutuhan dan keharusan dalam negara hukum dan negara demokrasi sebagai terjemahan dari prinsip transparansi dan akuntabilitas. Pengawasan diperlukan untuk memastikan bahwa proses peradilan berjalan secara adil, obyektif, transaparan dan akuntabel.

Pe ra d i l a n ya n g a d i l i t u d i d a l a m n y a m e n s y a r a t k a n hakim-hakim harus memiliki tekad untuk menegakkan keadilan, jujur, arif dan bijaksana, bertanggung

jawab, berintegritas tinggi, mandiri, menjunjung tinggi harga dir i , berdisiplin tinggi, rendah hati, dan profesional.

“Hal itu sesuai dengan 10 prinsip kode etik dan pedoman perilaku hakim yang telah disusun oleh KY bersama-sama dengan MA. Kesepuluh prinsip itu harus komulatif, saling berhubungan satu dengan lainnya dan tidak bisa ditinggalkan salah satunya,” ungkap Suparman.

Rombongan mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Hukum UGM datang ke KY dipimpin oleh Bill Nope dengan jumlah keseluruhan anggota rombongan sebanyak 40 orang. (W. Eka Putra)

Tukar menukar cenderamata perwakilan mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Hukum UGM dengan Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi KY Suparman Marzuki.

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ K

IKY

Calon Hakim Agung

KY Lakukan Rekrutmen Secara Transparan dan Akuntabel

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 4 4/12/2012 1:06:21 PM

Page 7: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 55

Pengawasan Hakim Untuk Tegakkan Keadilan

Wakil Ketua Komisi Yudisial H. Imam Anshori Saleh menyampaikan keprihatinan

terhadap beberapa realitas menyangkut pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim yang ditemukan Komisi Yudisial. Hal itu dikatakan olehnya dalam kesempatan dialog interaktif di Kompas TV, Kamis, (01/03).

Menurut Imam beberapa pelanggaran kode etik yang ditemukan KY diantaranya hakim melanggar imparsialitas dimana hakim dalam persidangan cenderung memihak,

tidak ditaatinya hukum acara, dan pertemuan antara hakim dengan pihak yang berperkara.Masih ditemukannya pelanggaran kode etik hakim tersebut menjadi persoalan serius dalam membangun kekuasaan kehakiman yang profesional, transparan dan akuntabel.

Apabila dibiarkan terus menerus, lanjut Imam, maka kepercayaan terhadap dunia pengadilan akan menyentuh titik terendah. Untuk itulah keberadaan KY diharapkan akan mengembalikan wibawa pengadilan.

“Kita prihatin melihat kondisi seperti ini walaupun KY telah melakukan pengawasan yang cukup ketat dan meminta masyarakat untuk membantu mengontrol para hakim, tetapi sampai saat ini masih ditemukan hakim-hakim melakukan pelanggaran baik itu etika atau pidana,” kata Imam.

Bismar Siregar, mantan Hakim Agung periode 1984–1995 yang dalam kesempatan itu juga sebagai pembicara menambahkan keadilanlah yang harus ditegakkan, bukan hukum. Hukum dapat direkayasa sementara keadilan tidak dapat direkayasa. Salah satu resep mengembalikan keadilan di pengadilan, kata Bismar, melalui pengawasan dan penindakan terhadap hakim yang melanggar kode etik dan pedoman perilaku hakim. (Wira)

Proses amandemen konstitusi yang dilakukan oleh MPR periode 1999 – 2004 merupakan tonggak awal

lahirnya Komisi Yudisial. Keberadaan KY dalam konstitusi diatur dalam Pasal 24 B. Pasal itu merupakan hasil amandemen konstitusi yang ketiga tahun 2001.

“Dalam masa bakti saya sebagai Ketua MPR periode 1999-2004 memang disadari bahwa dunia hukum kita tidak jernih, tidak transparan. Proses lahirnya KY itu menjadi semacam kesepakatan bersama di MPR, agar kemudian pemerintah Indonesia dengan sorotan DPR mendirikan KY yang akan mengawasi kejujuran dan sepak terjang para hakim dari pengadilan negeri, pengadilan tinggi sampai Mahkamah Agung,” demikian diungkapkan oleh mantan Ketua MPR, Amien Rais, saat dikunjungi oleh redaksi Buletin Komisi Yudisial, pertengahan Maret.

Amien menjelaskan dunia hukum Indonesia mengalami sedikitnya tiga permasalahan. Permasalahan pertama ialah integritas aparat penegak hukum. Menurutnya integritas aparat penegak hukum rentan dipengaruhi oleh uang. Masalah kedua, kriminalisasi atau demonisasi hukum. Masalah ini menyangkut proses hukum yang tidak jelas penyelesaiannya. Sehingga hukum yang mestinya menjadi satu-satunya jalan mencari keadilan, menjadi berkelok-kelok dan tidak menyelesaikan suatu persoalan. Masalah ketiga, adalah politisasi di bidang hukum yaitu bersatunya kepentingan politik dan bisnis sehingga akhirnya mempengaruhi hukum.

“Karena itulah berangkat dari kenyataan yang tidak sehat ini, maka muncul pikiran-pikiran bagaimana supaya di negeri kita itu ada sebuah komisi yang mengawasi para hakim.

Bagaimana supaya keadilan itu bisa dimenangkan di atas kezaliman, bagaimana kebenaran dimenangkan di atas kepalsuan, bagaimana betul-betul hukum itu tegak,” tambahnya.

Dalam mengemban amanat mengawasi para hakim, Amien lantas berpesan agar KY berhati-hati. Ia berharap KY dapat berdiri di atas semua golongan. Amien juga berpesan bahwa KY harus berani menghadapi halangan-halangan yang muncul dalam pelaksanaan tugasnya. (Dinal)

Amien Rais:

KY Memang Untuk Awasi Hakim

Ketua MPR Periode1999 - 2004 Amien Rais.

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ D

inal

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 5 4/12/2012 1:06:28 PM

Page 8: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

6

AKTUAL

peristiwa itu Jaksa Sistoyo mengalami luka di dahi sehingga h a r u s m e n j a l a n i perawatan selama b e b e r a p a s a a t . Keprihatinan atas kejadian pembacokan ini disampaikan oleh Ketua KY H. Eman S u p a r m a n s a a t wawancara khusus d e n g a n m a j a l a h

Advokat, Selasa, (13/3). Eman menilai kejadian tersebut

merupakan akses dari ketidakpercayaan publik terhadap aparat penegak hukum. “Aparat penegak hukum yang terdiri dari polisi, jaksa, pengacara dan hakim

Perilaku Aparat

Penegak Hukum Harus Beri Contoh Baik

Komisi Yudisial (KY) ikut prihatin atas kejadian pembacokan yang menimpa jaksa Sistoyo usai

menghadiri sidang perkara korupsi dirinya di PN Tipikor Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Akibat

seharusnya memberikan contoh yang baik.

Untuk itu Eman menghimbau aparat penegak hukum bersikap benar dalam penegakan hukum. Mereka harus melakukan introspeksi diri lantaran sebagian oknum aparat penegak hukum terbiasa mempermainkan hukum dan sengaja membuat kekeliruan. Perilaku mereka bertentangan dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Akibat kekeliruan yang disengaja oleh oknum aparat penegak hukum itu mendorong kemarahan publik.

Apabila hal itu terus terjadi akan memicu persoalan yang lebih serius dalam penegakan hukum. “Padahal masyarakat menginginkan hukum ditegakkan,” tambah Eman. (Nura)

Ketua Komisi Yudisial (KY) H. Eman Suparman menilai ketentuan umum butir 8 dan

butir 10 SKB Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) masih berlaku. Pernyataan tersebut dilontarkan Eman menanggapi putusan uji materiil terhadap butir 8 dan butir 10 KEPPH oleh majelis hakim Mahkamah Agung, awal Maret lalu.

“Yang dibatalkan dalam putusan itu hanya penerapan butir 8 dan butir 10. Yaitu butir 8.1 sampai 8.4 dan butir 10.1 sampai 10.4. Sementara ketentuan umum butir 8 maupun butir 10 tidak dibatalkan,” tegasnya. Walaupun

putusan uji materiil ini berpengaruh terhadap KY, Eman mengatakan dirinya tetap menghormati putusan majelis hakim agung tersebut.

Permohonan uji materi butir 8 dan butir 10 Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim diajukan oleh sejumlah advokat, yakni Henry P Panggabean, Humala Simanjuntak, Lintong O Siahaan dan Sarmanto Tambunan.

Majelis hakim agung kemudian menyatakan butir 8.1, 8.2, 8.3, 8.4 serta butir-butir 10.1, 10.2, 10.3, dan 10.4 Surat Keputusan Bersama (SKB) Ketua MA dan Ketua KY pada 8 April 2009 tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim bertentangan dengan undang-undang

atau peraturan perundang-undangan tingkat lebih tinggi.

Majelis hakim agung menyatakan butir 8.1 sampai 8.4 dan 10.1 sampai 10.4 Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim itu bertentangan dengan Pasal 40 Ayat (2) dan Pasal 41 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman jo Pasal 34A Ayat (4) UU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.

Putusan ini dibacakan pada 9 Februari 2012 dan diputuskan oleh majelis hakim agung yang diketuai oleh Paulus Effendie Lotulung. (Dinal)

Pembatalan Kode Etik Hakim Hanya Butir Penerapannya

Wawancara Ketua KY dengan majalah Advokat.

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ JA

YA

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 6 4/12/2012 1:06:34 PM

Page 9: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 57

Komisi Yudisial (KY ) terus memperjuangkan kesejahteraan hakim. Salah satu bentuk yang

diperjuangkan KY yaitu posisi hakim sebagai pejabat negara bukan hanya sebagai pegawai negeri biasa.

Anggota KY/Ketua Bidang Rekrutmen Hakim Taufiqurrohman Syahuri mengatakan komitmen KY sesuai dengan Pasal 20 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 ialah memperjuangkan kesejahteraan hakim dan meningkatkan kapasitas hakim. “Kesejahteraan yang terus kita upayakan ialah keberadaan hakim sebagai pejabat negara,” kata Taufiq pada saat menerima audiensi pengacara Mahendradatta di gedung KY, (13/3).

Keberadaan hakim sebagai pejabat negara secara resmi diatur dalam

Kesejahteraan Hakim

KY Perjuangkan Hakim Sebagai Pejabat Negara

Majelis Kehormatan Hakim

Hakim Agama Dijatuhi Sanksi

Wakil Ketua Pengadilan Agama Dompu Abdurrahim harus menerima kenyataan

pahit dalam kariernya. Abdurrahim dikenakan sanksi disiplin berupa pemberhentian dengan hormat karena dinyatakan terbukti melanggar kode etik dan pedoman perilaku hakim. Sanksi tersebut diputuskan dalam sidang Majelis Kehormatan Hakim (MKH), Selasa, (06/03).

Abdurrahim diajukan ke sidang MKH berdasarkan laporan Mahkamah Agung (MA) karena melakukan pelanggaran disiplin dan pernikahan siri. Ia dianggap melanggar Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim huruf C angka 3.1 (1), angka 5.1 (1), dan angka 7.1 (1).

Komposisi unsur Majelis Kehormatan Hakim dalam kasus ini terdiri dari H. Atja Sondjaja, sebagai

Ketua Majelis, H. Mukhtar Zamzami dan H.Mahdi Soroinda Nasution. Ketiganya merupakan perwakilan dari Mahkamah Agung. Sementara anggota MKH

yang berasal dari Komisi Yudisial yaitu Suparman Marzuki, Jaja Ahmad Jayus, Taufiqurrohman Syahuri, dan Ibrahim (Dinal)

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ A

DNAN

Sidang MKH dengan terlapor Wakil Ketua Pengadilan Agama Dompu Abdurrahim.

DO

K. M

ARI

Pasal 19 Undang-Undang RI Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman yang menyebutkan hakim dan hakim konstitusi adalah pejabat negara yang melakukan kekuasaan kehakiman. Konsekuensi dari posisi sebagai pejabat negara ialah hak-hak yang melekat pada hakim harus dipenuhi oleh negara. Sementara ini, keberadaan hakim masih dianggap sebagai pejabat negara tertentu dan menerima hak-hak sebagai pegawai negeri sipil biasa yaitu gaji dan tunjangan kinerja berupa remunerasi. (Nura)

Ketua Bidang Rekrutmen Hakim KY Taufiqurrohman Syahuri.

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 7 4/12/2012 1:06:48 PM

Page 10: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

8

AKTUAL

Ketua KY & Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga bersama para dekan fakultas hukum mitra KY.

buku dan jurnal ilmiah secara berkala, sosialisasi dan pertukaran informasi dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi lembaga, serta program lain yang dianggap perlu dan disepakati para pihak.

Juru Bicara Komisi Yudisial Asep Rahmat Fajar mengatakan dari 34 fakultas hukum yang bekerjasama tersebut terbagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 10 perguruan tinggi yang menandatangani naskah perpanjangan kerja sama.”Kelompok kedua sebanyak 24 perguruan tinggi yang baru menjalin kerja sama dengan KY seperti FH Universitas Indonesia, FH Universitas Padjadjaran, FH Universitas Airlangga, FH Universitas Gadjah Mada dan FH Universitas Negeri Gorontalo,” kata Asep.

Asep menambahkan tujuan kerja sama ini adalah meningkatkan peran perguruan tinggi dalam pelaksanaan wewenang dan tugas KY. “Mereka dapat terlibat aktif dalam diskursus dan kajian putusan serta meningkatkan kapasitas hakim,” tuturnya. Tujuan lain kerja sama ini ialah untuk memberikan peran yang lebih besar bagi perguruan tinggi dalam mendukung pelaksanaan Seleksi Calon Hakim Agung (SCHA). Dengan peran tersebut Perguruan Tinggi diharapkan dapat menyampaikan calon hakim agung dari jalur non karier.

Penandatanganan naskah kerjasama dilakukan oleh Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Ibrahim selaku perwakilan Komisi Yudisial, sementara dari pihak fakultas hukum universitas dilakukan oleh Dekan masing-masing dan disaksikan Ketua KY H. Eman Suparman. (Wira)

Ko m i s i Yu d i s i a l ( K Y ) melakuk an kerjasama dengan 34 fakultas hukum se-Indonesia. Lingkup

kerja sama ini ialah melakukan penelitian bersama sesuai dengan tema atau topik yang disepakati para

pihak, menyelenggarakan pertemuan ilmiah dalam bentuk seminar, stadium general, diskusi, workshop/lokakarya yang diharapkan bermanfaat bagi kepentingan para pihak, lembaga peradilan dan masyarakat, pendidikan dan pelatihan para pihak, penerbitan

Hubungan Antar Lembaga

Kerjasama KY dengan 34 Fakultas Hukum

Penandatanganan naskah kerjasama KY dengan fakultas hukum.

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ W

IRA

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ W

IRA

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 8 4/12/2012 1:07:02 PM

Page 11: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 59

Suasana diskusi kelompok bidang pengawasan hakim dan investigasi.

Rapat Kerja KY

Mempertajam Program Kerja Tahun 2012

Sekjen KY memberikan laporan tentang kinerja Sekretariat Jenderal KY tahun 2011.

Suasana diskusi kelompok bidang pencegahan dan pelayanan masyarakat.

Suasana diskusi kelompok bidang hubungan antar lembaga.

akan datang, serta merancang jadwal pelaksanaan kegiatan berdasarkan program kerja yang telah disusun.

Ketua KY dalam pengarahannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran KY atas terlaksananya kegiatan Raker dan mendukung berbagai program kerja yang akan dilaksanakan.

Dalam sambutannya, Ketua KY juga menginformasikan data hasil pelaksanaan wewenang dan tugas KY sepanjang 2011. “Selama tahun 2011 KY telah all out menangani proses Seleksi Calon Hakim Agung dan telah berhasil menindaklanjuti 368 laporan pengaduan dari 1724 laporan yang masuk ke KY. KY juga telah merekomendasikan 16 hakim untuk diberi sanksi karena terbukti melanggar Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim.

Ketua KY juga menyatakan bangga kepada seluruh jajaran KY yang telah mengawal perubahan UU Komisi

P impinan Komisi Yudisial (KY) beserta jajaran Sekretariat Jenderal mengadakan Rapat Kerja (Raker) tahun 2012 yang

diselenggarakan pada tanggal 9 – 12 Februari di Garage Hotel, Kuningan, Jawa Barat.

Dalam pembukaan Raker Sekretaris Jenderal KY Muzayyin Mahbub melaporkan tentang realisasi anggaran KY tahun 2011. Menurut Muzayyin realisasi anggaran KY di tahun itu sebesar 86,78 persen dari total anggaran yang diterima oleh KY yang berjumlah Rp. 79,7 Milyar.

Kegiatan Raker KY tahun 2012 ini dibuka oleh Ketua KY H. Eman Suparman. Kegiatan Raker merupakan kegiatan rutin yang melibatkan seluruh jajaran pimpinan dan staf diselenggarakan sekali dalam setahun sebagai arena evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan, pembahasan dan mempertajam program kerja yang

Yudisial Nomor 22 Tahun 2004 sampai disahkan menjadi UU Nomor 18 Tahun 2011.

Pada Raker kali ini pembahasan program kerja dilakukan dalam beberapa kelompok sesuai dengan bidang-bidang yang ada. Kelompok-kelompok dalam pembahasan program kerja tersebut dipimpin langsung oleh para ketua bidang di KY. Tujuan pembagian kelompok ini diharapkan pembahasan program kerja serta evaluasinya dapat dikupas lebih mendalam dan komprehensif.

Raker ini juga diisi kegiatan dalam bentuk capacity building sebagai upaya membangun kebersamaan dan soliditas seluruh jajaran KY. (Jaya/Emry)

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ A

DNAN

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ A

DNAN

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ A

DNAN

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ A

DNAN

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 9 4/12/2012 1:07:36 PM

Page 12: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

10

AKTUAL

Anggaran Komisi Yudisial (KY) tahun 2012 bertambah

sebagai penghargaan atas efisiensi penggunaan anggaran. Efisiensi ini diperoleh dari pelaksanaan pengadaan barang/jasa KY yang dilaksanakan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Keuangan. Keputusan mengenai penghargaan tersebut dituangkan dalam Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-442/MK.02/2011.

“Ada alokasi tambahan Rp 19.292.000 sehingga jumlah alokasi anggaran tahun 2012 sebesar Rp 79.791.292.000,” kata Muzayyin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP)

yang membahas tentang Anggaran Perencanaan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2012 antara Komisi III DPR dengan KY, MA, DPD, dan BNN, Senin (12/3).

Muzayyin menambahk an terk ait dengan amanat baru tentang penghubung di daerah

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011, hal itu memiliki konsekuensi berupa penambahan anggaran operasional diperlukan sebesar Rp 4.086.320.000.

S e l a i n t u g a s tersebut, KY juga mendapat beberapa tugas baru antara lain peningkatan kapasitas dan kesejahteraan hakim, proses pemer iksaan hakim melalui mekanisme investigasi dan bantuan

penyadapan, memberikan pembelaan terhadap hakim, dan seleksi calon hakim ad hoc di MA. Untuk menjalankan semua tugas-tugas yang telah diamanatkan UU itu, KY mengajukan usulan penambahan pagu anggaran sebesar Rp. 18 milyar. (Fajar/Andhika)

Penghargaan Atas Efisiensi Penggunaan Anggaran

Pelantikan PNS KY

PNS Harus Berikan Pengabdian Terbaik

Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial Muzayyin Mahbub melantik 31 pegawai negeri sipil (PNS) baru,

Rabu, (28/2). PNS tersebut sebelumnya merupakan calon PNS yangdirekrut tahun 2010 untuk dilantik sebagai PNS sebagaimana ketentuan yang berlaku.

Pelantikan tersebut disaksikan Ketua KY H. Eman Suparman, Wakil Ketua KY H. Imam Anshori Saleh, Anggota KY Suparman Marzuki, para tenaga ahli, dan pejabat struktural Sekretariat

Jenderal KY tingkat eselon II, III, dan IV.Dalam sambutannya, Ketua KY

meminta agar para PNS yang dilantik bekerja sungguh-sungguh untuk memberikan pengabdian terbaiknya kepada bangsa.

“Jangan berharap apa yang bisa diberikan oleh bangsa, tapi apa yang bisa Anda berikan kepada bangsa,” pesan Guru Besar Universitas Padjadjaran ini.

Eman meminta agar para PNS tersebut mensyukuri apa yang sudah diterima, kendati menjadi PNS menerima gaji yang tidak terlalu besar. “Selain itu, pemerintah memberlakukan kebijakan moratorium/penundaan penerimaan PNS sejak tahun lalu sehingga tidak semua orang dapat menikmati bekerja sebagai PNS,” tegas Eman. (Wira)

Sekjen KY dalam RDP dengan Komisi III DPR.

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ FA

JAR

Sekjen KY mengambil sumpah PNS

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/

ADNA

N

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 10 4/12/2012 1:07:44 PM

Page 13: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 511

KY Usulkan Penyesuaian Struktur Organisasi

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas UU No. 22 Tahun 2004

Tentang Komisi Yudisial memberikan beberapa penambahan tugas kepada KY. Dalam undang-undang ini KY diberikan tugas mengusulkan pengangkatan hakim ad hoc di MA ke DPR, mengupayakan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan hakim, mengambil langkah hukum dan/atau langkah lain terhadap orang perseorangan, kelompok atau badan hukum yang merendahkan kehormatan dan keluhuran martabat hakim. Selain itu dalam undang-undang ini juga

disebutkan KY dapat membentuk penghubung di daerah.

Untuk merespons tuntutan tugas-tugas baru tersebut, KY telah mengusulkan penyesuaian struktur organisasi , khususnya struktur organisasi Sekretariat Jenderal (Setjen). Disebabkan, dalam UU No.18 Tahun 2011, sekretariat jenderal mempunyai peran tidak hanya untuk memberikan dukungan secara administratif namun juga secara teknis operasional.

Penyesuaian struktur organisasi Setjen KY diperlukan untuk mewadahi kegiatan guna mencapai efektivitas dalam pelaksanaan dukungan

administratif dan dukungan teknis operasional kepada KY.

Usul Penyesuaian Struktur Organisasi Setjen KY telah diajukan kepada MenPAN dan RB melalui Surat Sekretaris Jenderal KY Nomor 93/SET.KY/I/2012 tentang Usulan Penyesuaian Struktur Organisasi Setjen KY tanggal 10 Januari 2012.

Usul tersebut telah direspon oleh MenPAN dan RB melalui undangan Nomor UND/314/D.II.PAN-RB/3/2012 te n t a n g p e m b a h a s a n u s u l a n penyesuaian struktur organisasi Setjen KY yang dilakukan hari Rabu, 28 Maret 2012. (Dinal)

KY dan LKPP Selenggarakan Ujian Sertifikasi PBJ

Salah seorang peserta Ujian Sertifikasi PBJ KY tampak serius mengerjakan soal ujian.

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ JA

YA

Komisi Yudisial bekerjasama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah (LKPP) melaksanakan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) bertempat di Auditorium Komisi Yudisial, Senin (06/02).

Hal ini merupakan salah satu bentuk untuk penjaringan SDM yang memenuhi syarat bagi pejabat pengadaan barang/panitia pengadaan barang di lingkungan Setjen KY sebagaimana ditetapkan dalam Keppres No. 54 Tahun 2010

Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Menurut Plt. Kasubag Kepegawaian Septi Melinda, kegiatan ini dilaksanakan sebagai lanjutan dari rangkaian Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa yang diselenggarakan tanggal 2 - 5 Februari 2012.

U n t u k m e n i n g k a t k a n profesionalisme di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah sangatlah tepat dengan diadakannya pelatihan dan ujian sertifikasi pengadaan barang/jasa pemerintah ini.

Dengan kegiatan ini dapat m e n i n g k a t k a n S u m b e r D ay a Manusia (SDM) yang dapat menjamin terselenggaranya proses pengadaan barang/jasa secara transparan dan akuntabel di Komisi Yudisial,” tambah Septi.

Ujian berstandar nasional ini diikuti 20 orang yang merupakan perwakilan dari masing-masing biro/pusat yang ada di lingkungan Komisi Yudisial dan yang dinyatakan lulus sebanyak 11 orang dengan predikat L4. (Jaya)

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 11 4/12/2012 1:07:52 PM

Page 14: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

12

AKTUAL

Peserta Kuliah Kerja Nyata Profesi Hukum (KKPH) Angkatan XIII Fakultas Hukum Universitas

Muslim Indonesia (UMI), Makassar, berkunjung ke Komisi Yudisial. Kunjungan ini diikuti oleh 62 mahasiswa dengan pimpinan rombongan Hikmah Medekawati dan Muhammad Nur As’ad.

Para mahasiswa UMI tersebut diterima oleh Tenaga Ahli KY Firmansyah Arifin dan Kepala Pusat Data dan Layanan Informasi Patmoko di ruang media lantai I Gedung Komisi Yudisial, Selasa, (28/2).

Nur ‘Asad mengatakan, kunjungan yang dilakukan ini merupakan salah satu rangkaian dari Kuliah Kerja Nyata Profesi Hukum (KKPH) selama di Jakarta. Ia menambahkan kunjungannya beserta rombongan juga bertujuan menambah wawasan mengenai lembaga-lembaga negara beserta wewenangnya.

Kepada para mahasiswa Firmansyah menyampaikan bahwa KY sesuai ketentuan dalam konstitusi mempunyai wewenang mengusulkan pengangkatan hakim agung ke DPR, dan mempunyai wewenang lain dalam

KY Berwenang Menindak Hakim Pelanggar Kode Etik

rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

Menurut Firman, pengertian wewenang KY dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat serta perilaku hakim, adalah KY merupakan pengawas eksternal perilaku hakim. Firman juga menjelaskan, selaku

Apa saja persyaratan menjadi Anggota Komisi Yudisial (KY) dan dimana posisi KY sebagai

lembaga negara dengan Mahkamah Agung (MA)? Demikian pertanyaan yang dilontarkan Endah, salah seorang mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Bandung, saat melakukan audiensi ke KY Rabu, (7/3).

Tenaga Ahli KY, Firmansyah Arifin, yang menjadi narasumber dalam audiensi itu menjawab, posisi KY menurut struktur

ketatanegaraan adalah sejajar dengan lembaga negara. “KY sejajar MPR, DPR, Presiden, DPD, BPK, MA, MK,” demikian ungkap pria kelahiran Jakarta, 23 April 1971 silam ini.

Firmansyah juga menjelaskan, sebagai lembaga negara KY mempunyai wewenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc ke DPR. Selain itu, KY juga mempunyai wewenang menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat serta perilaku hakim.

Kedudukan KY Sejajar dengan Lembaga Negara

pengawas eksternal perilaku hakim KY hanya berwenang menindak hakim apabila melanggar k o d e e t i k d a n pedoman perilaku hakim. Sementara terkait putusan hakim, KY sama s e k a l i t i d a k berwenang untuk membatalkannya. “Sehingga apabila

masyarakat tidak puas akan putusan maka dapat melakukan upaya hukum selanjutnya seperti banding, kasasi dan peninjauan kembali (PK). KY hanya berwenang menindak bila di balik putusan itu terdapat adanya pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim,” kata Firman. (W. Eka Putra)

“ W e w e n a n g t e r s e b u t pengertiannya adalah KY merupakan pengawas eksternal perilaku bagi para hakim,” kata Firman.

Untuk tugas mulia itu, sosok Anggota KY memiliki persyaratan yang cukup ketat. Mereka harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela. Persyaratan ini dimuat dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam UU Perubahan KY No. 18 Tahun 2011.

Dalam kunjungannya ke KY rombongan mahasiswa Unikom berjumlah 41 orang dipimpin oleh dosen pembimbing, Arnita. Tujuan audiensi ini untuk mengenal KY secara lebih dekat serta wewenang dan tugasnya. (W. Eka Putra)

Audiensi FH UMI Makassar ke kantor KY.

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ K

IKY

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 12 4/12/2012 1:07:59 PM

Page 15: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 513

LAPORAN UTAMA

Tim Penghubung KY - MACAIRKAN HUBUNGAN MENCAPAI TITIK TEMUDinal Fedrian

Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung telah membentuk sebuah Tim Penghubung yang berfungsi sebagai jembatan mencapai titik temu dan mencairkan hubungan kedua lembaga. Dengan adanya kewenangan baru perlu dibahas bersama agar bisa diimplementasikan dengan baik. Dilandasi semangat mendekatkan persamaan, menjauhkan perbedaan.

Bertempat di ruang pers lantai satu gedung Komisi Yudisial, awal Maret lalu, sebuah pertemuan berlangsung

serius tapi santai. Inilah pertemuan lanjutan wakil-wakil Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung yang tergabung dalam Tim Penghubung. Sebelumnya, pada 13 Januari 2012, Mahkamah Agung yang menjadi tuan rumah pertemuan.

Dalam pertemuan awal Maret, kedua belah pihak sudah berhasil menyepakati beberapa poin mengenai Majelis Kehormatan Hakim (MKH), pemeriksaan bersama, dan seleksi hakim. Dalam masa tiga bulan setelah terbentuk, Tim Penghubung akan membahas masalah-masalah pokok saja.

Tim Penghubung Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung, begitulah

nama tim liaison officer ini disebut. Tim Penghubung masih dibantu oleh sebuah tim teknis bernama Tim Asistensi. Sesuai namanya, Tim Penghubung bertugas menjembatani dan mengkomunikasikan kerjasama Komisi Yudisial dengan Mahkamah Agung dalam rangka pelaksanaan tugas. Maklum, sejak lahirnya Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung, dan

IL

USTR

ASI Y

UDI

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 13 4/12/2012 1:08:02 PM

Page 16: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

14

LAPORAN UTAMA

kerjasama. Selama ini kerjasama Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung sebenarnya berlangsung dalam banyak hal. Salah satu yang paling mendapat apresiasi adalah keberhasilan membuat Surat Keputusan Bersama tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim. Namun pembentukan Tim Penghubung menjadi sebuah langkah maju pasca Undang-Undang No. 18 Tahun 2011.

A n g g o t a / K e t u a B i d a n g Hubungan Antar Lembaga Komisi Yudisial, Ibrahim, menyebutkan usulan pertemuan pertama kali untuk mewujudkan gagasan datang dari Komisi Yudisial. Bermula dari sebuah gagasan, akhirnya disepakati untuk membentuk tim. Dimulai dari pertemuan-pertemuan formal hingga akhirnya diwujudkan dalam pembicaraan yang lebih intens. Pertemuan pimpinan kedua lembaga di ruang Kusumah Atmadja Mahkamah Agung, pada 8 Desember 2011 lalu, akhirnya membuahkan hasil. “Kita sepakat untuk membentuk tim liaison officer yang akan menghubungkan antara MA dan KY,” kata Harifin A. Tumpa,

kala itu Ketua Mahkamah Agung.Respons positif ditunjukkan

Ketua Komisi Yudisial, Eman Suparman. Tim Penghubung dilandasi semangat kerja mendekatkan dan menyamakan pandangan dan penafsiran tugas kedua lembaga. Komisi Yudisial, kata Prof. Eman, sejak awal tak ingin menunjukkan perbedaan-perbedaan, melainkan “persamaannya yang harus didekatkan”.

Ketua Komisi Yudisial menaruh harapan besar pada Tim Penghubung dan Tim Asistensi untuk merumuskan berbagai hal yang berkaitan dengan irisan tugas kedua lembaga. Salah satunya tentang seleksi hakim agung. Sebagai amanat UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung ke DPR. Sebelum seseorang menjadi hakim agung, ia wajib mengikuti seleksi di Komisi Yudisial.

Hakim Agung Suhadi juga menyambut positif. “Tim Penghubung dibentuk untuk mencari titik temu jalan yang terbaik agar kedua lembaga

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ D

INAL

Pertemuan pimpinan KY dan MA di gedung MA, awal Desember 2011. Melalui pertemuan ini lahir ide membentuk Tim Penghubung KY - MA.

Undang-Undang No. 18 Tahun 2011, perubahan Undang-Undang No. 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial, irisan tugas, fungsi, dan kewenangan kedua lembaga semakin besar. Tugas tim itulah membahas dan merumuskan irisan-irisan tugas tersebut. Hasilnya, akan dibahas para petinggi Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung.

Hubungan Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung memang mengalami dinamika. Sebagai organ negara yang dibentuk konstitusi, tugas-tugas Komisi Yudisial mengusulkan hakim agung, dan menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim, pasti bersinggungan dengan tugas-tugas Mahkamah Agung sebagai salah satu pelaku kekuasaan kehakiman. Dalam prakteknya, dinamika hubungan kedua lembaga negara ini sering terjadi karena miskomunikasi dan kurangnya koordinasi. Di sinilah letak pentingnya sebuah Tim Penghubung.

Pembentukan Tim Penghubung merupakan salah satu langkah maju yang dicapai kedua lembaga dalam kerangka

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 14 4/12/2012 1:08:11 PM

Page 17: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 515

ini berfungsi sebagaimana mestinya,” ujarnya.

Menurut Oce Madril, Direktur Advokasi Pusat Kajian Anti Korupsi (PuKAT) Universitas Gadjah Mada Yo g y a k a r t a , k e b e ra d a a n Ti m Penghubung KY - MA penting. Fungsi minimalnya adalah mencairkan hubungan Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung. “Minimal, Tim Penghubung akan meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara MA dan KY untuk menyikapi berbagai isu yang muncul akibat pelaksanaan tugas dan kewenangan kedua lembaga,” jelas Oce Madril.

Anggota TimS e b a g a i a n g g o t a T i m

Penghubung, masing-masing menunjuk tiga orang mewakili lembaga. Sedangkan jumlah Tim Asistensi disesuaikan dengan kebutuhan. Mengingat pentingnya peran tim untuk menjembatani komunikasi dan koordinasi pelaksanaan tugas kedua lembaga, Komisi Yudisial langsung menunjuk Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga, Ibrahim, sebagai Ketua Tim Penghubung. Ia didampingi dua anggota lain, yaitu Sekretaris Jenderal,

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ A

DNAN

Wakil Ketua KY Imam Anshori saat menerima kedatangan saksi ahli Mun’im Idris dalam penanganan kasus pelanggaran kode etik hakim perkara Antasari Azhar. Rekomendasi KY dalam kasus ini ditolak MA karena dianggap teknis yudisial. Perbedaan persepsi seperti ini coba dicari titik temunya oleh tim penghubung KY-MA.

Muzayyin Mahbub, dan Kepala Biro Umum, Andi Djalal Latief.

Melalui Surat Keputusan No. 210/KMA/SK/XII/2011, Ketua Mahkamah Agung juga telah menunjuk anggota Tim Penghubung. Hakim Agung Suhadi akan didampingi dua anggota tim, yakni Kepala Badan Pengawasan MA, H.M. Syarifuddin, dan Kepala Badan Urusan Administrasi MA, Aco Nur.

Untuk Tim Asistensi, Komisi Yudisial menunjuk dua orang anggota, dua orang kepala biro dan tiga orang

Ketua KY H. Eman Suparman

ht

tp://

pt-b

anja

rmas

in.g

o.id

Juru Bicara KY Asep Rahmat Fajar

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ A

DNAN

tenaga ahli. Selain Ibrahim, Anggota KY yang masuk Tim Asistensi adalah Jaja Ahmad Jayus. Kepala Biro Seleksi dan Penghargaan Hakim, Heru Purnomo, serta Kepala Biro Pengawasan Hakim Onni Rosleini ikut mendampingi. Tiga tenaga ahli yang masuk Tim Asistensi adalah Asep Rahmat Fajar, Firmansyah Arifin, dan Hermansyah.

Tim Asistensi dari Mahkamah Agung juga berjumlah tujuh orang. Sesuai SK No. 211/KMA/SK/XII/2011, tercatat nama dua hakim agung yakni Suhadi dan Julius. Aco Nur juga masuk dalam Tim Asistensi ini. Empat nama lain yang mewakili MA adalah Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Ansyahrul, Inspektur Wilayah III Badan Pengawasan MA Setyawan Hartono, Inspektur Wilayah IV Badan Pengawasan MA Kadar Slamet, dan Kepala Pusdiklat Teknis Peradilan Balitbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung I.G. Agung Sumanatha. Namun Tim Asistensi ini masih dibantu juga oleh anggota Tim Pembaruan Mahkamah Agung.

Seluruh anggota tim inilah yang akan membahas setiap isu pokok. Masing-masing tim membawa gagasan dalam setiap pertemuan agar langsung bisa didiskusikan dengan baik.

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 15 4/12/2012 1:08:24 PM

Page 18: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

16

LAPORAN UTAMA

berlangsung pada 6 Maret lalu. Empat orang komisioner Komisi Yudisial menjadi anggota MKH. Berdasarkan keputusan MKH, seorang hakim pengadilan agama diberhentikan dengan hormat karena terbukti melanggar kode etik.

Agar kinerja MKH lebih efektif, Tim Penghubung menyusun peraturan bersama mengenai pemeriksaan, mekanisme pemanggilan saksi, komposisi anggota Majelis Kehormatan, dan sifat putusan. Pembahasan tentang MKH ini sudah disepakati Tim.

Isu kedua yang dibahas Tim dan masih berkaitan dengan MKH adalah pemeriksaan bersama. Pengawasan internal terhadap hakim dilakukan Mahkamah Agung, sedangkan pengawasan eksternal dilakukan Komisi Yudisial. Pasal 13 C Undang-Undang No. 49 Tahun 2009 menegaskan pentingnya koordinasi KY dan MA dalam rangka melaksanakan pengawasan tersebut. Dalam hal terdapat perbedaan hasil pengawasan internal dan eksternal,

Kehormatan merujuk pada Pasal 20 ayat (6) Undang-Undang No. 49 Tahun 2009 juncto Pasal 23 ayat (4) Undang-Undang No. 22 Tahun 2004 yang sudah diperbarui dengan Undang-Undang No. 18 Tahun 2011. Kedua payung hukum ini memberi kewenangan kepada KY dan MA untuk membentuk MKH sebagai forum pembelaan diri hakim yang dituduh melanggar kode etik dan pedoman perilaku. Sebagai tindak lanjutnya Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung menerbitkan Surat Keputusan Bersama

Ketua MA dan Ketua KY nomor 129/KMA/IX/2009 dan nomor 04/SKB/P.KY/IX/2009 tanggal 8 September 2009 tentang Tata Cara Pembentukan, Tata Kerja dan Tata Cara Pengambilan Keputusan Majelis Kehormatan Hakim.

Sepanjang periode 2009-2011 tercatat sudah 13 kali MKH dibentuk. Separuh dari jumlah itu merupakan rekomendasi Komisi Yudisial. Sidang MKH terbaru yang dilaksanakan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial

Tim Penghubung Komisi Yudisial - Mahkamah Agung memfokuskan pekerjaannya saat ini pada empat isu penting.

Pertemuan demi pertemuan digelar secara rutin.

Pertemuan dan dialog menjadi kunci penting bagi Tim Penghubung Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung. Melalui pertemuan rutin itulah dibahas berbagai persoalan yang relevan. Menurut anggota Tim Asistensi Komisi Yudisial, Asep Rahmat Fajar, tim sudah sepakat untuk mengadakan pertemuan minimal sekali dalam sebulan. Dalam setiap pertemuan, masing-masing Tim membawa usulan untuk dibahas. Anggota Tim dari Komisi Yudisial biasanya melakukan rapat internal untuk membahas yang akan dibawa sebagai agenda Tim Penghubung. Pada akhir Januari lalu, Tim KY dan Tim MA masing-masing menyerahkan draft pembahasan internal. Draft itu kemudian digabung dalam proses pembahasan.

Menurut Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga KY, Ibrahim, ada empat isu penting yang saat ini dibahas Tim Penghubung dan Tim Asistensi. Keempat isu itu adalah Majelis Kehormatan Hakim; pemeriksaan bersama; juklak dan juknis kode etik dan pedoman perilaku hakim; serta seleksi hakim dan hakim ad hoc. Namun Ibrahim menekankan bahwa lingkup kerjasama kedua lembaga bukan hanya tentang keempat isu tersebut. “Banyak hal lain yang perlu dikerjasamakan untuk mengefektifkan hubungan KY-MA ini,” ujarnya.

Tenaga Ahli KY, Asep Rahmat Fajar, menceritakan yang pertama dibahas Tim Penghubung adalah mengenai Majelis Kehormatan Hakim (MKH). Pembentukan Majelis

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ D

INAL

Tim Penghubung mencoba merumuskan peraturan bersama KY dan MA tentang Majelis Kehormatan Hakim.

FOKUS DULU PADA EMPAT ISU Dinal Fedrian

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 16 4/12/2012 1:08:28 PM

Page 19: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 517

kedua lembaga melakukan ‘pemeriksaan bersama. Aturan teknis pemeriksaan bersama inilah yang juga dibahas di Tim Penghubung dan Tim Asistensi. Hal-hal yang krusial untuk dibahas meliputi mekanisme, sifat, kewenangan pemeriksaan, penunjukan anggota tim pemeriksa, sekretaris tim pemeriksa, dan tenggat waktu pemeriksaan.

Asep Rahmat Fajar menegaskan pembahasan mengenai pemeriksaan bersama, yang berlangsung di kantor Badan Pengawasan MA, berjalan lancar sehingga poin-poin pokok cepat disepakati. “Iktikad baik kedua lembaga betul-betul kuat, akhirnya disepakati,” kata Juru Bicara Komisi Yudisial itu.

Petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) kode etik dan pedoman perilaku hakim menjadi isu ketiga yang dibahas Tim Penghubung. Komisi Yudisial menerima ratusan laporan dugaan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim. Dalam lima tahun terakhir Komisi Yudisial telah memeriksa ratusan hakim. Sekitar 133 orang direkomendasikan untuk dijatuhi sanksi. Ini menunjukkan bahwa bahwa pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim masih berlangsung.

Sejak April 2009, Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial sebenarnya sudah punya Surat Keputusan Bersama Ketua MA No. 047/KMA/SKB/IV/2009 dan Nomor 02/SKB/P.KY/IV/2009 tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim. Namun masih ada beberapa teknis dan aturan pelaksanaan yang perlu diatur bersama. Misalnya tentang makna dan lingkup kode etik atau perilaku. Batasan ini penting agar tidak terjadi perbedaan pandangan mengenai suatu pemeriksaan hakim, apakah masuk lingkup teknis yudisial atau merupakan kode etik dan pedoman perilaku.

Penegakan aturan kode etik dan pedoman perilaku hakim tahun 2009 bukan tanpa tantangan. Meskipun SKB Kode Etik dan Pedoman Perilaku

Hakim disusun bersama Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial, ternyata lima hakim agung menyatakan sebagian butir SKB itu tidak sah dan tidak berlaku. Seperti diketahui, pada 9 Februari lalu, Mahkamah Agung membatalkan butir 8.1, 8.2, 8.3, 8.4, serta butir 10.1, 10.2, 10.3 dan 10.4. Putusan ini merupakan jawaban majelis hakim agung atas permohonan hak uji materiil yang diajukan mantan hakim agung Henry P Panggabean dan tiga orang koleganya. Komisi Yudisial menyesalkan pembatalan itu karena SKB Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim merupakan hasil kerja bersama.

Menurut Asep Rahmat Fajar, putusan hak uji materiil tersebut pasti

akan dibahas oleh Tim Penghubung dan Tim Asistensi. Komisi Yudisial menganggap bahwa putusan hak uji materiil bukan menghapus kode etik, melainkan sekadar butir 8 dan 10 saja yang dibatalkan.

Isu lain yang tidak kalah penting adalah seleksi hakim. Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung menyusun peraturan bersama yang mengatur bagaimana proses seleksi dilakukan, terutama berkaitan dengan status hakim sebagai pejabat negara. Pada tahun 2011 lalu, penerimaan calon hakim ditiadakan. Moratorium ini layak dijadikan momentum untuk membahas lebih lanjut keterlibatan Komisi Yudisial dalam proses penerimaan calon hakim.

Harapan besar kini dibebankan ke pundak para anggota Tim

Penghubung dan Tim Asistensi. Meskipun bukan pemutus akhir, proses pembahasan tim liaison officer sangat menentukan. Sebab, poin-poin yang akan disepakati sudah lebih dahulu dibahas intensif di tim. Setelah itu, poin kesepakatan dibawa ke pimpinan masing-masing lembaga. “Tim ini akan melaporkan hasilnya untuk ditindaklanjuti dengan pertemuan pimpinan kedua lembaga sesuai kepentingannya,” kata Prof. Eman Suparman.

Ketua Komisi Yudisial itu menilai pertemuan-pertemuan yang digelar pimpinan KY dan MA serta Tim Penghubung sangat penting dan strategis artinya bagi kedua belah pihak untuk menyamakan persepsi. Komisi Yudisial telah mengirimkan tim terbaik untuk menyusun acuan bersama dalam pelaksanaan tugas dan kewenangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hubungan yang dinamis adalah suatu keniscayaan, dan patut dirawat menjadi kekuatan bersama untuk saling memahami. Dalam konteks itu pula, Komisi Yudisial sangat menunggu kiprah Tim Penghubung yang lebih intens agar hubungan harmonis sesama lembaga negara terjalin dengan baik. Prof. Eman Suparman bahkan memberikan nasehat khusus tentang Tim Penghubung“Tidak perlu menunjukkan perbedaan, tetapi mengedepankan persamaan kedua lembaga penegak hukum,” ujarnya.

Optimisme juga datang dari Hakim Agung Suhadi. Ia optimis jika Tim Penghubung dapat merumuskan kesepakatan-kesepakatan, sehingga tidak ada lagi grey area dalam hubungan kedua lembaga .

“ Tim Penghubung perlu memegang prinsip: tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan asalkan ada komunikasi, saling mendengar, dan saling mengkritisi secara konstruktif,” ungkapnya.

Segudang Harapan di Pundak Tim

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 17 4/12/2012 1:08:28 PM

Page 20: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

18

LAPORAN UTAMALAPORAN UTAMA

Tim Penghubung Sebagai Jembatan Kepentingan KY - MA

IbrahimKetua Bidang Hubungan Antar Lembaga KY dan Ketua Tim Penghubung KY

Bagaimana Perkembangan tim penghubung KY – MA?

Pada kira-kira bulan Desember 2011 ada pertemuan antara pimpinan dan anggota KY dengan pimpinan MA untuk membicarakan beberapa hal yang selama ini masih terdapat perbedaan dalam pelaksanaan tugas kedua lembaga ini. Isu yang selalu muncul ke permukaan adalah ketika sebuah laporan masyarakat disampaikan ke KY dan isinya bagaimana hakim menerapkan hukum terhadap suatu fakta, itu yang oleh MA disebut sebagai wilayah teknis yudisial.

Untuk masalah ini tidak ada lembaga yang bisa mengkoreksi bahkan KY sekalipun kecuali dengan upaya hukum lain yaitu banding, kasasi atau PK. Tentu bukan isu itu saja tetapi banyak hal lain yang perlu dikerjasamakan. Untuk mengefektifkan hubungan ini maka dibentuklah tim penghubung atau liaison officer (LO). Pada saat yang bersamaan juga dibentuk yang namanya tim teknis. Tim teknis ini tugasnya adalah untuk merumuskan empat hal. Pertama, peraturan bersama tentang MKH. Kedua, peraturan bersama tentang pemeriksaan bersama, bagaimana mekanismenya. Ketiga, Juklak dan Juknis Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim. Keempat, membahas mengenai seleksi hakim dan hakim ad hoc. Itulah yang melatarbelakangi dibentuknya LO ini supaya ada yang menjembatani kepentingan KY dan MA.

Ti m d i b e n t u k s e t e l a h pertemuan Desember 2011. Gagasan siapa untuk mengundang?

Yang meminta adalah KY. Dan

pertemuan itu sebenarnya sudah direncanakan sebelumnya. Tetapi karena kesibukan masing-masing akhirnya baru pada Desember sempat pertemuan itu dilaksanakan. Hal ini menunjukkan bahwa KY dan MA memiliki iktikad baik, memiliki persepsi yang sama untuk membangun peradilan yang baik, bersih, akuntabel.

Apa saja yang sudah dibahas dalam pertemuan tim?

Ti m p e n g h u b u n g y a n g kebetulan juga menjadi anggota tim teknis itu sedang menggodok empat peraturan bersama yaitu tentang MKH, Pemeriksaan Bersama, Seleksi Hakim dan Hakim Ad Hoc, dan Juklak/Juknis Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim. Perkembangannya sampai dengan wawancara ini dilakukan, terdapat dua hal yang mencapai titik temu. Isu-isu yang kira-kira berbeda dari dua lembaga ini

sudah menunjukkan ada titik persamaan yaitu bagaimana MKH dilakukan dan bagaimana proses atau mekanisme pemeriksaan bersama. Dua isu berikutnya mengenai Juklak dan Juknis Kode Etik dan Pedoman Perilau Hakim serta Seleksi Hakim akan dibicarakan pada pertemuan berikutnya .

Setelah ada titik temu pada isu tertentu, lalu apa yang dilakukan?

Dibuat dalam bentuk draft peraturan bersama yang dikerjakan oleh tim teknis. Draft itu kemudian dibicarakan oleh tim teknis sebelum kemudian disampaikan kepada pimpinan masing-masing lembaga untuk mendapatkan koreksi atau persetujuan.

Apa yang membuat Bapak yakin tim penghubung akan meningkatkan hubungan KY-MA?

Tentu saja dengan dibentuknya LO ini bisa menjembatani kepentingan antara dua lembaga ini. Sudah barang tentu melalui LO ini diharapkan ada hal-hal yang bisa disampaikan secara cepat sehigga tidak perlu melalui birokrasi yang berbelit-belit. LO juga diharapkan menjadi sarana untuk mencapai kesepahaman dalam pelaksanaan tugas KY-MA masing-masing. Dan saya berkeyakinan bahwa LO bisa membantu.

Adakah hambatan yang dihadapi tim sejauh ini?

Sejauh ini saya tidak melihat ada hambatan. Tetapi, bahwa ada perbedaan-perbedaan pandangan

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ W

IRA

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 18 4/12/2012 1:08:29 PM

Page 21: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 519

Tim Penghubung Mencari Titik Temu

SuhadiHakim Agung dan Ketua Tim Penghubung MA

Menurut Anda, apa urgensi pembentukan tim penghubung MA dan KY?

Pembentukan tim penghubung merupakan kesepakatan MA dan KY untuk mencari sesuatu yang terbaik dalam substansi yang dibebankan oleh Undang-Undang, yaitu menjaga kehormatan, keluhuran martabat dan perilaku hakim. Tim penghubung dibentuk untuk mencari titik temu jalan yang terbaik agar kedua lembaga ini berfungsi sebagaimana mestinya.

Selama pertemuan-pertemuan tim penghubung apakah Anda merasakan ada kendala substantif atau kendala teknis?

Saya kira dari MA tidak ada kendala yang bersifat teknis atau substantif. Sebab antara KY dan MA mempunyai semangat yang sama, yaitu bagaimana memperbaiki hakim ke depan baik dari

segi martabat maupun tingkah lakunya dalam melaksanakan tugas sebagai hakim. Selama ini dalam rapat-rapat memang ada perbedaan pendapat. Tetapi (perbedaan pendapat) itu tidak menjadi masalah dan merupakan hal biasa untuk mencapai sesuatu yang terbaik bagi kedua belah pihak yang bermusyawarah.

Anda optimis dengan tugas tim penghubung?

Optimisme saya adalah bagaimana KY dan MA dapat merumuskan draft peraturan bersama yang terbaik yang dibebankan kepada tim penghubung. Lebih jauh lagi hasil dari apa yang disepakati ini bisa dilaksanakan secara aplikatif dan tidak mencederai subjek pengawasan dari kedua lembaga. Selanjutnya apa yang menjadi kesepakatan ini juga bisa menjadi wilayah yang jelas sehingga dalam pelaksanaan tugas KY dan MA tidak ada lagi wilayah yang masih abu-abu.

Langkah-langkah apa lagi yang perlu dilakukan ke depan agar hubungan MA dan KY lebih koordinatif dan komunikatif?

Kita selalu berprinsip bahwa tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan asal ada saling komunikasi, mau saling mendengar dan mengkritisi satu sama lain. Ke depan kalau di kedua lembaga ini ada hal-hal yang hendak dipersatukan persepsinya maka bisa melalui tim penghubung. Jadi, tujuannya tercapai, tetapi dengan pembicaraan yang baik dan tidak merugikan salah satu pihak.

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ JI

MS

dalam memahami atau menafsirkan suatu undang-undang, tentu saja ada dan tidak bisa dihindari. Akan tetapi kita tidak mempunyai keinginan untuk berbeda melainkan untuk memahami secara baik ketentuan-ketentuan yang ada dalam undang-undang supaya kemudian ketika memuat ketentuan-ketentuan undang-undang dalam peraturan bersama tidak ada salah tafsir.

Bagaimana dengan sifat dari tim ini?

Kalau tim penghubung atau LO bisa disebut sifatnya permanen. Tetapi kalau di tim teknis setelah menyelesaikan tugas ini, merampungkan empat permasalahan yang dibahas bersama ini, maka dengan sendirinya masa tugas tim ini berakhir.

Apakah ada mekanisme kerja khusus untuk tim penghubung ini?

Tidak ada mekanisme khusus, tetapi intinya yang menjadi prinsip tim penghubung adalah menjadi media dalam menghubungkan kepentingan satu lembaga dengan lembaga lain.

A p a k a h a d a r e n c a n a melakukan pertemuan rutin dalam periode-periode waktu tertentu bagi tim penghubung ini?

Kita tidak ingin mengatakan bahwa ini hanya periodik. Tetapi ketika ada isu-isu penting yang harus dibicarakan oleh kedua lembaga ini maka isu tersebut tentu akan dibicarakan lebih awal melalui tim penghubung untuk kemudian digelar pembicaraan lebih lanjut oleh kedua lembaga.

Muara dari hasil kerja tim penghubung ini apakah hanya ke masing-masing pimpinan lembaga?

Tentu saja karena ini menyangkut kepentingan lembaga hasilnya kan tentu saja untuk lembaga, dan tidak untuk personal pimpinannya.

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 19 4/12/2012 1:08:29 PM

Page 22: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

20

LAPORAN UTAMA

Menurut Anda, apa urgensi tim penghubung KY dan MA?

Tim ini menurut saya sangat urgen untuk diadakan. Kita tahu bahwa relasi antara MA dan KY selalu diliputi konflik. Perseteruan timbul akibat perbedaan pandangan atau pemahaman yang tidak komprehensif perihal pelaksanaan kewenangan KY, terutama kewenangan mengawasi para hakim dan hakim agung. Tak jarang, perbedaan pendapat berujung pada konflik yang tidak sehat. Akibatnya, pelaksanaan kewenangan pengawasan hakim yang dilakukan oleh KY menjadi tidak efektif dan MA selalu menuai kritik sebagai lembaga yang anti pengawasan (akuntabilitas).

Dalam kondisi yang demikianlah dibentuknya tim LO menjadi sangat penting. Tim ini bisa mengatasi perbedaan pendapat atau persepsi antara MA dan KY, meningkatkan kerjasama, dan meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar dua lembaga. Dan yang terpenting adalah tim ini harus mampu memastikan agar pengawasan terhadap hakim bisa optimal.

Apakah tim ini jawaban atas persoalan kedua lembaga?

Setidaknya, tim ini akan

“mencairkan” hubungan MA - KY. Minimal, tim penghubung akan meningkatkan komunikasi dan koordinasi MA dan KY untuk menyikapi berbagai isu yang muncul akibat pelaksanaan tugas dan kewenangan kedua lembaga. Kebersamaan MA dan KY dalam menyikapi berbagai isu tersebut, bisa membuat tim penghubung menjadi semacam forum yang dapat melokalisir perbedaan atau gesekan yang terjadi. Sehingga, keributan antar dua lembaga tersebut tidak selalu menghiasi ruang publik.

Dalam konteks ini, maka tim penghubung akan menjadi solusi, yakni meningkatkan komunikasi dan koordinasi. Tapi tetap saja dalam konteks efektifitas pelaksanaan kewenangan KY terutama pengawasan hakim, keberadaan tim penghubung belum akan menjadi solusi. Karena persoalan tersebut tidak hanya terkait dengan komunikasi dan koordinasi, tapi lebih kepada masalah komitmen politik pimpinan kedua lembaga. Selama kedua pimpinan lembaga tidak berkomitmen terhadap akuntabilitas hakim, maka selama itu pula persoalan hubungan kedua lembaga akan terjadi. Tim penghubung berpotensi menjadi forum “penampung masalah” dan forum “ngobrol-ngobrol” saja, tanpa ada hasil yang optimal dan efektif.

Apa saja lingkup tugas tim

penghubung menurut Anda?Ruang lingkup tugas dan

wewenang tim tentu harus berhubungan dengan isu dan persoalan yang menjadi concern kedua lembaga. Seperti terkait seleksi hakim agung, pengawasan hakim, peningkatan kapasitas dan kemampuan

hakim. Kemudian, isu terkait fasilitas dan kesejahteraan hakim serta isu-isu lain yang mungkin membutuhkan penyikapan bersama antara MA dan KY. Tim penghubung bisa menjadi semacam forum yang akan menyaring, menampung dan memilah-milih isu mana yang akan menjadi pembahasan MA dan KY.

Apa persoalan teknis dan substansi agar kerja tim maksimal?

Secara teknis, mungkin terkait dengan bagaimana pertemuan akan dilakukan. Apakah dilakukan secara regular atau insidental berdasarkan isu yang muncul. Akan lebih baik, jika pertemuan tim penghubung MA – KY berlangsung secara regular dan intensif, tidak berdasar isu yang muncul.

Secara substansi, tim sebaiknya fokus membahas persoalan sensitif yang selalu memicu perseteruan kedua lembaga. Misalnya tentang pengawasan hakim, lebih khusus lagi terkait implementasi Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim. Bagaimana pemeriksaan terhadap hakim yang diduga melanggar kode etik dilakukan dan bagaimana agar rekomendasi sanksi bisa ditindaklanjuti secara efektif. Sekaligus memikirkan bagaimana agar ketidakprofesionalan hakim dalam memeriksa dan memutus perkara bisa dicegah dan diminimalisir.

Apakah Anda optimistis terhadap kerja tim?

Saya belum bisa menyatakan akan optimis atau pesimis terhadap kerja tim. Karena bagaimanapun, gagasan membuat tim penghubung ini adalah gagasan yang sangat baik dan menunjukkan adanya political will yang baik dari pimpinan MA dan KY.

Oce MadrilKetua Divisi Advokasi Pusat Kajian Anti Korupsi UGM

Tim Ini Akan Mencairkan Hubungan MA - KY

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ W

IRA

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 20 4/12/2012 1:08:36 PM

Page 23: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 521

SUDUT HUKUM

Konvergensi Good Governance dan Kekuasaan Kehakiman

Elza FaizPlt. Kepala Sub Bag. Pengembangan Biro Seleksi dan Penghargaan Hakim Komisi Yudisial

Da l a m k o n t e k s penyelenggaraan birokrasi publik, konsepsi Good Governance (GG) menjadi

temuan besar di akhir abad 20. Kehadiran GG telah merevisi total term administrasi publik atau pemerintahan yang selama ini terlanjur institusionalistik. Governance sudah bukan lagi secara eksklusif menjadi menu yang disuguhkan pada negara beserta sub-sub organisasinya (public sector). Governance adalah sebuah proses berinteraksinya berbagai elemen (dipersempit dalam tiga aktor kunci, yaitu negara, masyarakat dan bisnis) utamanya dalam mengelola sektor-sektor yang menjadi hak publik atau public patrimony.1

Konsep GG kemudian dianggap sebagai model tranplantif baru yang

1 Lihat Fadillah Putra, Senjakala Good

Governance, Averoes Pres, Malang, 2009

internasional menjadi tak tersentuh, sembari mereproduksi negara-negara kaya untuk mencampuri urusan dalam negeri negara-negara miskin.

Dengan demikian, GG telah membantu memelihara tatanan internasional yang pada dasarnya tidak demokratis dan dalam banyak hal melahirkan hal-hal yang justru menghancurkan tujuan dan sasaran yang dinyatakan sendiri. GG juga menuai kritik tajam yang berangkat dari identitasnya sendiri. Kata ‘good’ menjadi sesuatu yang hegemonik dan seragam. Indikator akan sesuatu yang disebut ‘good‘ dibawa jauh dari USA atau Eropa untuk dipakai dalam mengukur berbagai praktek di negara-negara berkembang, baik di Asia, Afrika maupun Amerika Selatan/Karibia. Tidak ada ruang bagi lokalitas untuk mendefinisikan ‘good’ menurut keyakinan mereka. Term ‘good’ dalam GG adalah westernized dan diabsolutkan sedemikian rupa sehingga terkadang mendekati ‘God’. 5

Dalam perkembangannya GG dinilai telah berhasil melewati garis demarkasi ideologi kanan versus kiri. Anggapan bahwa GG adalah alat lembaga neo liberal untuk melancarkan pembangunan kapitalisme dunia telah terpatahkan dengan dicetuskannya “Deklarasi Dakkar” dalam pertemuan Socialist International di Dakkar pada Juli 2004 yang juga mencantumkan GG sebagai agenda besar mereka. Dengan demikian GG telah menjadi platform global tentang kemana arah pembangunan dunia harus dicapai. Sebab dengan inklusivitas antara negara, masyarakat sipil dan bisnis, GG telah dianggap mampu menerobos

5 Fadillah P. opcit.

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ A

DNAN

diyakini mampu mengobati birokrasi politik yang dinilai sarat korupsi, suap, dan penyalahgunaan kekuasan, termasuk berbagai pelanggaran hak-hak asasi manusia. Aparat birokrasi negara, mulai dari presiden di pucuk pimpinan negara hingga pemerintahan paling bawah, seragam mendendangkan GG.2

Produk paling fenomenal dari GG adalah ketika dirinya berhasil menemukan missing link antara kerja reformasi pemerintah dengan penanggulangan kemisk inan. Argumentasinya adalah dengan GG maka distribusi anggaran pemerintah dan kalangan bisnis kepada masyarakat miskin makin terbuka lebar.3

Melampaui Demarkasi Ideologis

Meski demikian, GG juga tak bebas dari kritik, Rita Abrahamsen4 menilai bahwa GG dapat dipandang sebagai bagian intrinsik dari teknologi kekuasaan yang diterapkan dalam perpolitikan internasional. GG menuntut demokrasi dan akuntabilitas dari negara-negara penerima bantuan, tetapi melindungi lembaga-lembaga internasional seperti Bank Dunia dan IMF dari pengawasan demokratis yang sejenis. Dengan melayangkan kesalahan atas adanya poor governance pada para pemimpin dalam negeri, wacana ini membuat struktur ekonomi dan politik sistem

2 Perikasa Tulisan R. Herlambang Perdana

Wiratraman, Neo Liberalisme, Good Governance,

dan Hak Asasi Manusia, Jurnal Hukum Jentera XV,

Januari-Maret 2007

3 Renzio P, Good Governance and Poverty

Some reflectionsBased on UNDP’S Experience in

Mozambique. UNDP: NY.

4 Rita Abrahamsen, Disciplining Democracy:

Development Discourse and Good Governance in

Afrika, Zed Book, New York, 2000.

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 21 4/12/2012 1:08:37 PM

Page 24: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

22

SUDUT HUKUM

pertentangan antara paradigma pertumbuhan versus pemerataan.6

Dengan makin inklusifnya hubungan antara pemerintah dengan yang diperintah maka oligopoli dan korupsi akan menurun dan kesejahteraan rakyat akan meningkat. Transparansi internasional mengatakan bahwa korupsi adalah sebab utama kemiskinan. Bukti empirisnya, secara kuantitatif bisa dibandingkan. Indonesia dengan indeks korupsi 2,4 memiliki GDP nominal perkapita hanya $1.812. Sementara Malaysia yang indeks korupsinya 5.0 memiliki GDP Nominal perkapita jauh lebih besar yaitu $6.648. Karenanya, dalam perspektif ekonomi, GG merupakan perekat antara kekuatan negara dan bisnis dengan rakyat.7

Prinsip dan Karakteristik GG

United Kingdom O verseas Development Administration dalam publikasinya pada tahun 1993 menyusun karakteristik GG yaitu: Legitimasi, yang menekankan pada kebutuhan terhadap sistem pemerintahan yang mengoperasikan jalannya pemerintahan dengan persetujuan dari yang diperintah (rakyat), dan juga menyediakan cara untuk memberikan atau tidak memberikan persetujuan tersebut. Akuntabilitas, membutuhkan keterbukaan dan kejelasan serta keterhubungannya dengan media lain. Kompetensi. Kompetensi berarti pemerintah harus menunjukkan kapasitasnya untuk membuat kebijakan yang efektif dalam setiap proses pembuatan keputusan agar dapat mencapai pelayanan publik yang efisien. Penghormatan hukum/HAM mengandung arti pemerintah memiliki tugas (bukan hanya yang terdapat pada konvensi-konvensi internasional)

6 R.H Wilson, Understanding Local Governance,

World Development Report: 2006 (Oxford University

Press, 2005), Overview. Dalam Fadillah Putra, ibid

7 ibid

untuk menjamin hak-hak individu atau kelompok dalam mengekspresikan hak-hak sipil dan politik yang berhubungan dengan kemajemukan institusi.8

Sementara prinsip-prinsip GG secara umum terdiri dari; (a) Partisipasi masyarakat, (b) Tegaknya Supremasi Hukum, (c) Transparansi, (d) Peduli pada Stakeholder, (e) Berorientasi pada Konsensus, (f ) Kesetaraan, (g) Efektifitas dan Efisiensi, (h) Akuntabilitas, (i) Visi Strategis.9

GG dan Kekuasaan Kehakiman

Karakteristik dan prinsip diatas menunjukkan bahwa ada konvergensi antara GG dan penegakan Hukum, khususnya pada ranah kekuasaan kehakiman. Di Indonesia, kekuasaan kehakiman telah dijamin oleh Pasal 24 UUD 1945 yang kemudian diderivasi dalam beberapa peraturan perundangan. Begitu juga dalam aspek kelembagaan, melalui perubahan UU Nomor 14 Tahun 1970 telah diletakkan kebijakan bahwa segala urusan mengenai peradilan baik yang menyangkut teknis yudisial maupun organisasi, administrasi, dan finansial berada di bawah satu atap di bawah kekuasaan Mahkamah Agung. Kebijakan tersebut populer dengan istilah ”kebijakan satu atap”.

Namun demikian, independensi tidaklah cukup bagi hakim mengingat ada fenomena bahwa hakim bisa saja menyalahgunakan kebebasannya atas nama independensi. Karena itu hakim juga harus dilingkari prinsip-prinsip yang membuatnya memiliki kewajiban melekat untuk memberikan keadilan substantif dan menjaga marwahnya sebagai ‘wakil tuhan’ di bumi, utamanya prinsip akuntabilitas sebagai salahsatu

8 Jimly Asshiddiqie, Jimly Asshiddiqie, Menuju

Negara Hukum Demokratis, Sekretariat Jenderal

Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 2008.

9 www.governance-indonesia. com

syarat kunci GG. Begitu juga secara kelembagaan, kebijakan ‘satu atap’ bila tidak dibarengi dengan birokrasi yang profesional berdasarkan karakteristik dan prinsip GG yang meniscayakan adanya akuntabilitas akan berpotensi menciptakan terjadinya pembusukan lembaga.

Menurut UU No 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih dan bebas dari Korupsi, akuntabilitas diartikan sebagai asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sementara UNDP mengartikan akuntabilitas sebagai ‘About power-about people having not just a say in official decisions but also the right to hold their rulers to account.

Akuntabilitas dengan demikian menghendaki birokrasi publik dapat menjelaskan secara transparan (transparancy) dan terbuka (openness) kepada publik mengenai tindakan apa yang telah dilakukan. Dalam konteks kekuasaan kehakiman, pentingnya akuntabilitas sebagai penyeimbang independensi ini mendapatkan legitimasi konseptual dari International Bar Association Code of Minimum Standards of Judicial Independence dalam angka 33 menyatakan bahwa:

It should be recognized that judicial independence does not render the judges free from public accountability, howefer, the press and other institutions should be aware of the potential conflict between judicial independence and excessive pressure on judges.10

10 International Bar Association Code of

Minimum Standards of Judicial Independence, The

Jerussalem Approved Standards of the 19th IBA

Biennial Conference held on Friday, 22nd October

1982, in New Delhi, India.

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 22 4/12/2012 1:08:38 PM

Page 25: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 523

Segera Bentuk UU Contempt Of Court

Binsar M. GultomHakim Pengadilan Negeri Kelas IA Bengkulu, Doktor Ilmu Hukum Pidana dibidang HAM dan Dosen Fakultas Hukum dan Pascasarjana Universitas Hazairin Bengkulu.

DO

K. P

RI

Se o r a n g h a k i m y a n g b e r p e n g a l a m a n d a n profesional akan mengambil kesimpulan berdasarkan proses

pembuktian di persidangan dengan mempertimbangkan dan menilai semua fakta hukum yang diperoleh, ditambah dengan keyakinan hakim itu sendiri, lalu dikaitkan dengan hukum/peraturan yang berlaku. Putusan hakim atas kesempurnaan dari proses persidangan seperti disebutkan di atas kemungkinan besar akan menghasilkan putusan yang memenuhi rasa keadilan tanpa gejolak di masyarakat. Kesempurnaan proses ini menunjukkan profesionalitas dan independensi seorang hakim yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun, kecuali lewat upaya hukum yang disediakan untuk itu seperti banding, kasasi atau peninjauan kembali.

Independensi (kebebasan) hakim dalam membuat putusan telah diatur secara eksplisit di dalam Pasal 24 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 1 Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Pasal 32 ayat (5) UU No. 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung dan Pasal 20A huruf (d) UU No. 18 Tahun 2011 tentang Komisi Yudisial. Namun ternyata dalam UU tersebut di atas maupun dalam Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) tidak satu pasalpun yang mengatur sanksi tegas mengenai intervensi terhadap putusan hakim berupa tindakan yang bersifat penghinaan/penistaan terhadap pengadilan/hakim.

Usulan pembentukan UU Contempt of Cour t (penistaan/penghinaan terhadap pengadilan) sudah sering dibicarakan namun sampai sekarang ide tersebut belum terwujud.

Penistaan/penghinaan terhadap pengadilan terjadi tidak hanya dalam perkara yang mendapatkan perhatian dari publik, tetapi juga pada kasus-kasus kejahatan biasa, bahkan terjadi pada kasus perdata. B e n t u k - b e n t u k p e n g h i n a a n /pelecehan tersebut beragam, seperti membuat gaduh atau demonstrasi di ruang sidang pengadilan, lempar sandal, lempar telur, lempar uang di pengadilan, membakar sarana gedung pengadilan, melontarkan ejekan, atau melecehkan dan mencaci maki hakim, sampai bentuk kekerasan secara fisik, seperti pemukulan, penusukan, dan pembunuhan.

Beberapa fakta telah terjadi. Pembunuhan terhadap hakim di ruang sidang Pengadilan Agama Sidoarjo, Jawa Timur (2005). Perusakan gedung

Pengadilan Negeri Temanggung, Jawa Tengah (2010) yang dipicu ketidakpuasan massa atas putusan lima tahun penjara bagi terdakwa penistaan agama, Antonius Richmond Bawengan. Perusakan sejumlah inventaris Pengadilan Negeri Cianjur dalam sidang kasus dugaan penipuan, Kamis (23/2/2012), karena para pendukung terdakwa Rahmat Kartolo, tidak menerima atas digelarnya sidang yang berlarut-larut. Mereka menginginkan terdakwa dibebaskan dari segala tuntutan hukum.

Selanjutnya, akibat isu “suap” dalam vonis bebas terdakwa mantan Kepala Bagian Kepegawaian Kabupaten Mamberamo Tengah, Ham Pagawak, Selasa (20/3/2012), Pengadilan Negeri Jayapura menjadi ricuh. Masyarakat Peduli Pembangunan Kabupaten Mamberamo Tengah mengejar Ketua Pengadilan Negeri Jayapura Jack Oktovianus hingga dipukul di bagian telinga dan dibawah punggung, serta merusak kantor Pengadilan Negeri Jayapura.

Masih segar juga dalam ingatan kita, peristiwa pembacokan kepada terdakwa suap Jaksa Sistoyo, sesaat usai sidang di Pengadilan Tipikor Bandung, Rabu (29/2/2012). Sekalipun hal itu tidak ditujukan kepada hakim, namun peristiwa itu dilakukan di lingkungan pengadilan. Menurut penulis hal itu merupakan salah satu bentuk penghinaan yang dapat merendahkan martabat pengadilan.

Berdasarkan ragam penistaan/penghinaan pengadilan tersebut di atas, sudah saatnya diatur secara rinci apa definisi penistaan/penghinaan terhadap lembaga pengadilan dan/atau terhadap hakim serta bentuk-bentuknya, baik dalam

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 23 4/12/2012 1:08:38 PM

Page 26: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

24

SUDUT HUKUM

tugas kedinasan maupun di luar kedinasan. Serta, menjatuhkan sanksi hukum tegas bagi pihak-pihak yang melakukannya.

Lihat saja contoh yang terjadi terhadap Perdana Menteri Pakistan Yusuf Raza Gilani. Ia diancam hukuman penjara bahkan bisa dipecat dari jabatannya atas penghinaan terhadap pengadilan. Hal ini terjadi karena Gilani berulang kali menolak perintah pengadilan untuk menulis surat kepada otoritas Swiss untuk membuka kembali kasus korupsi terhadap Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. Penolakannya dinilai sebagai bentuk penghinaan terhadap pengadilan. Para hakim marah dengan respon negatif pemerintah dan mengatakan tidak punya pilihan kecuali mengadili Gilani,1

Kemudian pengadilan kejahatan perang Kamboja mulai menyidangkan tuduhan penghinaan pengadilan (contempt of court) di Kamboja yang dilakukan siaran Voice of America ( VOA) 2. Tuduhan penghinaan pengadilan itu muncul setelah VOA menyiarkan informasi rahasia mengenai suatu kasus baru. VOA yang didanai pemerintah Amerika Serikat memuat suatu artikel disertai video di dalam website, yang mendeskripsikan proses penuntutan terhadap kasus pembunuhan massal dan kejahatan lainnya yang dilakukan tiga kader Khmer Merah, pertengahan tahun 1970-an.

Berdasarkan fakta diatas, agar wibawa pengadilan betul-betul terwujud, hemat penulis selain bentuk-bentuk penghinaan seperti

1 Sebagaimana dikutip penulis dari Guardian,

Senin (16/1-2012) atau http://www.republika.co.id/

berita/internasional/global/12/01/17/lxwxc5-

garagara-hina-pengadilan-pm-pakistan-terancam-

dipenjara atau http://www.bbc.co.uk/indonesia/

dunia/2012/02/120213_gilani_dakwaan.shtml

2 http://www.radioaustralia.net.au/

indonesian/2011-09-01/voa-hadapi-tuduhan-

penghinaan-pengadilan-di-kamboja/93034

diterangkan di atas dimasukkan dalam UU Contempt of Court, juga sudah saatnya segala perintah pengadilan dan putusan pengadilan di lingkungan badan peradilan seperti peradilan umum, peradilan tata usaha negara, agama dan militer mutlak dilaksanakan oleh semua pihak tanpa kecuali. Jika ada pihak-pihak tertentu yang tidak bersedia melaksanakan perintah pengadilan atau mencoba menghalang-halanginya dapat dikualifikasi telah melakukan penghinaan/penistaan terhadap pengadilan.

Sesungguhnya berbagai bentuk penghinaan dan kekerasan terhadap pengadilan di Indonesia terjadi karena beberapa faktor: Pertama, pemaksaan rasa keadilan atas nama kelompok atau pribadi. Kedua, ketidakpuasan masyarakat pencari keadilan terhadap aparat penegak hukum, seperti terjadinya tebang-pilih terhadap tersangka/terdakwa. Ketiga, sidang yang berlarut-larut atau pembacaan tuntutan jaksa atau putusan hakim yang selalu ditunda tanpa alasan yang masuk akal atau putusan hakim yang rendah atau berat. Keempat, tidak obyektifnya jaksa atau hakim di dalam memeriksa para saksi, terdakwa, atau penggugat/tergugat.

Jika persoalannya karena tidak puas dengan putusan pengadilan, bisa melakukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi atau kasasi ke Mahkamah Agung hingga peninjauan kembali. Sebaliknya, kalau dinilai hakimnya tidak netral atau ada unsur terima ‘suap’ dari pihak-pihak berperkara, oknum hakim yang bersangkutan bisa dilaporkan masyarakat kepada atasannya di Mahkamah Agung atau Komisi Yudisial.

J ika berbagai aksi untuk merendahkan bahkan meruntuhkan wibawa pengadilan tidak segera dicarikan solusi terbaik , maka

akan menjadi tantangan berat bagi hakim, lembaga yudikatif (Mahkamah Agung atau Mahkamah Konstitusi), dan khususnya bagi Komisi Yudisial untuk mewujudkan harkat dan martabat serta wibawa/keluhuran dunia peradilan (hakim) di Indonesia.

Oleh k arena i tu, sambi l menunggu dibentuknya UU Contempt of Court, Komisi Yudisial selaku penjaga dan pelindung wibawa dan kehormatan/keluhuran martabat hakim, hemat penulis, dapat segera memakai kewenangan yang ada sesuai Pasal 20 ayat 1 huruf (e) UU No. 18 Tahun 2011. Jika terjadi berbagai dugaan tindak pidana yang merendahkan kehormatan dan martabat pengadilan/hakim, Komisi Yudisial harus segera melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian untuk diproses secara hukum.

D e n g a n c a r a i n i d a p a t meminimalisir penghinaan/penistaan terhadap pengadilan atau hakim, sehingga wibawa pengadilan/hakim menjadi terwujud. Dalam sistem Common Law, wibawa hakim menurut sistem ini cukup tinggi. Tidak seperti di Indonesia yang menganut sistim Civil Law. Wibawa hakim amat rendah, terlebih dipicu rendahnya gaji/kesejahteraan hakim, mendorong dirinya lebih mudah terpengaruh dan dipengaruhi oleh berbagai pihak akan putusannya.

Untuk diketahui, salah satu syarat agar pengadilan menjadi independen adalah para hakimnya terbebas dari ancaman ketakutan. Untuk itu kehadiran polisi di pengadilan sangat diperlukan. Ketua pengadilan tidak mesti meminta bantuan khusus pengamanan sidang dari kepolisian setempat. Sebaiknya, setiap saat pengadilan memang dijaga oleh pihak kepolisian. Janganlah setelah terjadi kerusuhan, baru polisinya berdatangan ke kantor pengadilan.

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 24 4/12/2012 1:08:44 PM

Page 27: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 525

LEBIH DEKAT

Sosok Tegas Albertina Ho

“Namanya dikenal sebagai hakim yang berani, tegas, dan to the point saat memimpin persidangan. Meskipun kini bertugas di PN Sungai Liat, jauh dari Ibukota, namanya tetap diingat banyak orang. ”

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ LU

KMAN

Yuli Lestari, Romlah Pelupessy

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 25 4/12/2012 1:08:50 PM

Page 28: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

26

LEBIH DEKAT

Namanya dikenal sebagai hakim yang berani, tegas, dan to the point saat memimpin persidangan. Meskipun kini

bertugas di PN Sungai Liat, jauh dari Ibukota, namanya tetap diingat banyak orang.

Alber t ina Ho, begitulah masyarakat mengenal hakim kelahiran Maluku Tenggara, 1 Januari tahun 1960 itu. Tidak pernah bercita-cita sebagai hakim, namun sejak memulai karir sebagai Calon Hakim (Cakim) di PN Yogyakarta tahun 1986, Albertina memutuskan untuk total dalam menjalankan tugasnya sebagai hakim ia percaya bahwa inilah jalan hidupnya.

Tidak terasa, 26 tahun sudah Albertina berkarir sebagai hakim. Tentu, angka tersebut bukan hanya sekedar masa kerja yang telah dilalui, melainkan juga perjalanan karir yang membuatnya kaya pengalaman, baik suka maupun duka. Perjalanan yang dimaknainya sebagai kawah candradimuka untuk menempanya menjadi hakim yang tangguh, di setiap tempat dan kondisi. Karena Albertina percaya, untuk memperoleh apa yang diinginkan, tidak ada jalan yang instan.

Namanya banyak dikenal publik nasional setelah menangani beberapa kasus besar sewaktu bertugas di PN Jakarta Selatan. Misalnya ‘mafia pajak’ Gayus H. Tambunan, dan kasus pelecehan seksual guru spiritual Anand Krishna. Semua kasus itu dapat diselesaikan dengan manis tanpa mengabaikan fakta persidangan dan rasa keadilan dari berbagai pihak. Sejak saat itu, media pun banyak menyorot dirinya. Harapan adanya penegak hukum yang tegas dan adil pun mulai tumbuh di benak banyak pihak.

Albertina melihat hukum di Indonesia sudah terpayungi dengan lengkap dengan banyaknya undang-undang dan peraturan-peraturan pelaksanaanya. Sebanyak apapun

peraturan tertulis, kunci utama tetap ada pada faktor manusia selaku pelaksana hukum. Bagi Albertina, sumber daya manusia yang ada tidak cukup hanya pintar, tapi juga harus memiliki integritas moral yang baik. “Apakah pelaksana penegak hukum tersebut cukup amanah dan memiliki integritas moral yang baik untuk mengemban tugasnya. Integritas manusia itu bisa dilihat dari awal penerimaan, dari psikotes misalnya,’’ tuturnya. Menurutnya 50 % bawaan diri seseorang itu berpengaruh besar terhadap kepribadian seseorang, selebihnya adalah faktor lingkungan.

itu kan kodrat perempuan, yang laki-laki tidak bisa melakukannya, dan tidak boleh iri kalau perempuan mengajukan cuti melahirkan. Tapi kalau dalam hal budaya harus sama. Contoh sederhananya, banyak yang berpendapat kalau laki-laki cuci piring itu tidak pantas, padahal tidak ada salahnya laki-laki juga melakukannya,’’ jelasnya.

Albertina merasa, bahwa kesejajaran peran itu pun sudah bisa dirasakan di lingkungan tugasnya sebagai hakim. Fasilitas yang diterima oleh hakim perempuan selama ini sama dengan yang diberikan kepada hakim

Albertina Ho saat mengikuti workshop tentang integritas peradilan se-Asia Tenggara di Ja karta

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ D

INAL

Hakim PerempuanKapasitas seorang hakim untuk

memimpin sidang tidak tergantung pada jenis kelamin. Hakim perempuan pun bisa menangani perkara berat seperti pembunuhan dan korupsi tanpa harus bertele-tele. Buktinya, jumlah hakim perempuan di Indonesia terus bertambah.

Menurut Albertina, kiprah perempuan zaman sekarang cukup menggembirakan. Albertina memaknai emansipasi lebih sebagai persamaan, atau kesejajaran peran antara laki-laki dan perempuan di luar kodratnya. “Kalau masalah hamil, melahirkan, datang bulan

pria. Namun, masih ada satu ganjalan dari dirinya, bahwa kesempatan yang diberikan dalam karir untuk para hakim perempuan seyogianya perlu dikaji ulang kembali. Karena menurutnya, sebenarnya hakim perempuan di Indonesia banyak yang memiliki potensi dan integritas yang bagus, tapi kebanyakan mereka berada di daerah.

Perempuan penyuka tenis ini berpendapat bahwa hakim perempuan perlu diberikan kesempatan untuk banyak mengikuti pelatihan, juga diberi kepercayaan untuk menangani kasus-kasus besar, bahkan perlu diberi kesempatan untuk ditempatkan di

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 26 4/12/2012 1:08:55 PM

Page 29: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 527

pengadilan-pengadilan di kota besar seperti Jakarta. Karena disitulah kemampuan sebagai seorang hakim akan benar-benar teruji.

Perempuan yang memilih membeli rumah di Yogyakarta ini pun memberikan nasihat, agar perempuan Indonesia jangan cepat puas dengan apa yang diraihnya. ‘’Jangan pernah berpikir cukup dengan segini saja, tapi harus berusaha agar selalu mendapatkan hasil yang terbaik,’’ katanya.

Albertina, yang terhitung sejak November 2011 bertugas di PN Sungai Liat ini, mengatakan menerima semua tugas yang diembannya dengan sebaik-baiknya. Kepribadian yang kuat, tegas, tangguh namun juga penuh kasih terlihat jelas, saat Albertina memimpin sidang hari itu. Dalam sehari, Albertina harus memimpin belasan sidang. Kebanyakan kasus yang masuk adalah masalah pencurian, dan satu dua kasus mengenai narkoba.

Tingkat pengetahuan masyarakat yang minim, ditambah dengan latar belakang para terdakwa yang kondisi ekonominya memprihatinkan, bahkan beberapa diantaranya masih berumur belasan, membuat Albertina harus mampu berperan ganda. Albertina berusaha untuk menyederhanakan

bahasa dan memberi nasihat selayaknya orang tua tanpa mengesampingkan tugasnya sebagai penegak hukum sebagaimana mestinya.

Ketua PN Sungai Liat, Sarwedi melihat Albertina sebagai sosok hakim perempuan yang tangguh dan gesit. Kemampuan dan pengetahuannya di atas rata-rata. Lulusan Magister Hukum Universitas Jenderal Soedirman tahun 2004 dan masih berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di Universitas Jayabaya ini mengaku tidak memiliki tokoh tertentu yang menjadi panutan. Tapi, Albertina mengatakan bahwa setiap nilai positif dari tokoh-tokoh

tertentu berusaha diserapnya. Begitupun ketika dipercaya sebagai Sekretaris Wakil Ketua MA Bidang Yudisial, Mariana Sutadi, Albertina mengaku banyak belajar. ‘’Saya banyak mempelajari ketegasan beliau dalam menangani perkara,’’ tuturnya.

Salah satu keinginan terbesarnya adalah meningkatnya kesejahteraan hakim dan fasilitas yang layak sebagai pejabat negara. Mutasi yang dilalui oleh para hakim selalu memerlukan biaya yang tidak sedikit, sedangkan besaran uang pindah tidak cukup untuk semua itu.

Harapan itu, bukanlah sebuah hal yang berlebihan, mengingat tugas yang diemban, resiko yang harus ditanggung, dan juga kedudukannya sebagai pejabat negara. Harapan itu semakin mengerucut, ketika amanat itu dicantumkan dalam Undang-Undang Komisi Yudisial tentang upaya meningkatkan kesejahteraan hakim. Bahkan dengan legowo dan rendah hati, Albertina menyatakan, bahwa dia tidak peduli kapan semua itu akan terwujud, dan apakah dia akan ikut menikmatinya.

’’Mungkin puluhan tahun, atau seabad lagi saya tidak peduli, yang jelas besar harapan saya agar suatu saat nanti para hakim ini mendapatkan kesejahteraan yang layak, dan ditempatkan sesuai posisinya sebagai pejabat negara,’’ pungkasnya.

Albertina Ho saat menjadi ketua majelis sidang di PN Sungai Liat

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ JU

PE

Nama Albertina Ho

Tempat/Tanggal Lahir

Maluku Tenggara, 1 Januari 1960

Riwayat Pendidikan

* S1 Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, lulus 1985* S2 Magister Hukum Universitas Jenderal Soedirman, lulus

2004

Riwayat Karier * Calon Hakim PN Yogyakarta, 1986-1990* Hakim PN Slawi, Jawa Tengah, 1990-1996* Hakim PN Temanggung, Jawa Tengah, 1996-2002* Hakim PN Cilacap, Jawa Tengah, 2002-2005* Sekretaris Wakil Ketua MA Bidang Yudisial, 2005-2008* Hakim PN Jakarta Selatan 2008-2011* Wakil PN Sungai Liat Babel, 2011 s/d sekarang

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 27 4/12/2012 1:09:03 PM

Page 30: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

28

SELINTAS

Tampak depan Gedung PA Brebes

Punya gedung baru tidak lengkap rasanya jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Fasilitas penunjang seperti televisi media informasi bisa berfungsi ganda: sarana penyebaran informasi sekaligus akuntabilitas kinerja.

Kantor Baru Pengadilan “Kota Bawang”

Pengadilan Agama Brebes

Dinal Fedrian

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ D

INAL

Itulah yang kini dirasakan jajaran Pengadilan Agama (PA) Brebes, Jawa Tengah. Sebuah gedung baru seluas 1.200 meter persegi

berdiri kokoh di Jalan Ahmad Yani No. 96 Brebes. Tugas-tugas di gedung PA lama di Jalan Yos Sudarso No. 6 secara resmi ditinggalkan. PA Brebes termasuk salah satu dari 35 gedung PA baru yang diresmikan Ketua Mahkamah Agung

Mulanya, anggaran yang disiapkan tahun 2010 mencapai 2,2 miliar rupiah. Realisasi untuk pembangunan tahap pertama tahun itu mencapai Rp1.854.900.000. Tahun anggaran berikutnya, alokasi dana pembangunan mencapai Rp1.950.000.000, tetapi direalisasikan sebesar Rp1.766.100.000. Dengan berbagai efisiensi, proses pembangunan akhirnya selesai di penghujung 2011. Saat ini PA Brebes resmi berdiri kokoh di atas lahan seluas 3.400 meter persegi.

Berstruktur dua lantai membuat gedung PA Brebes lebih bisa ditata sesuai kebutuhan. Lantai satu digunakan untuk ruang sidang. Para hakim diberi kemudahan akses dari kamarnya menuju ruang sidang. Selain kemudahan akses, kebersihan ruangan juga menjadi perhatian. Pendingin udara bukan hanya ada di ruang sidang, tetapi juga di ruangan pegawai agar karyawan merasa nyaman menjalankan tugas.

Tetapi fasi l i tas itu t idak lengkap rasanya tanpa melihat media penyebaran informasi berupa televisi media pengadilan yang dipajang di

(kala itu) Harifin A. Tumpa pada 11 Januari 2012.

Meskipun punya kenangan historis sejak 1977, gedung PA lama harus ditinggalkan karena sudah tidak mampu lagi menampung kebutuhan sidang, dokumentasi, dan pelayanan masyarakat. Setelah melalui berbagai pertimbangan dan proses, pembangunan gedung baru dimulai.

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 28 4/12/2012 1:09:12 PM

Page 31: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 529

tempat yang gampang dilihat. Melalui layar monitor itu, masyarakat pencari keadilan dapat melihat jadwal sidang, nomor perkara yang sudah diputus, dan himbauan. Hakim dan pegawai secara bergantian mengunggah informasi ke dalam layar monitor tersebut agar terus updated.

Keberadaan media televisi pengadilan mendapat apresiasi dan dipuji Bupati Brebes saat syukuran gedung baru PA. “Pak Bupati bilang 16 kecamatan agar dibuatkan TV media seperti di pengadilan ini,” tutur Ketua PA Brebes Drs.H. Masykurin Hamid, S.H.,M.Si.

Namun demikian masih ada kekurangan di kantor baru PA Brebes. Yang paling kelihatan adalah tidak adanya ruang tunggu yang permanen bagi pihak-pihak yang berperkara. Sementara waktu, halaman belakang PA Brebes disulap menjadi ruang tunggu. Kursinya berupa kursi panjang terbuat dari kayu dan atapnya dari polycarbonate. Ruang tunggu ini juga dilengkapi pendingin udara alamiah alias angin, maklum ruangannya terbuka tanpa tembok. Bagi mereka yang tidak kebagian duduk di ruang tunggu, harus rela lesehan di salah satu lorong kantor PA Brebes.

Kelemahan lain yaitu masih kosongnya beberapa ruangan di kantor baru PA Brebes. Kekosongan ini disebabkan belum adanya perabotan atau mebeulair di ruang tersebut, seperti ruang rapat hakim, dan ruang mediasi. Bahkan salah satu ruangan yang kosong akhirnya difungsikan sementara waktu sebagai mushola karena sarana ibadah di kantor baru PA Brebes memang belum ada.

Kondisi perkara dan hakimPerkara yang dominan masuk dan

ditangani PA Brebes yaitu perceraian khususnya cerai gugat. Sementara urutan kedua ditempati oleh perkara

cerai talak. Dengan menihilkan sisa perkara tahun 2010 saja, selama tahun 2011 perkara cerai gugat yag diterima PA Brebes berjumlah 2.855 perkara. Sementara perkara cerai talak yang diterima sepanjang 2011 berjumlah 1.092 perkara.

Ada fenomena menarik di balik perkara cerai gugat yang masuk ke PA Brebes. Menurut pengamatan Ketua PA Brebes seiring adanya kenaikan gaji guru melalui proses sertifikasi guru, pengajuan gugatan cerai yang berasal dari kalangan guru dirasakan meningkat.

Menurutnya, dengan pendapatan guru yang naik melalui sertifikasi, sepertinya menyebabkan ketidakseimbangan pendapatan antara suami yang bukan guru dan istri yang berprofesi guru. Faktor inilah yang kemudian menimbulkan permasalahan sampai berujung gugatan cerai. “Tapi sekali lagi ini pengamatan saja

bukan hasil penelitian,” ucap Wakil Ketua PA Brebes Drs. H. Muzni, S.H.,M.Si.

Cukup banyaknya perkara yang ditangani PA Brebes menyebabkan status PA Brebes tinggi yaitu pengadilan kelas IA. Penanganan perkara di PA Brebes dilakukan oleh para hakim yang saat ini berjumlah 14 orang termasuk ketua dan wakil ketua. Uniknya, semuanya adalah laki-laki. Sehingga Wakil Ketua PA Brebes menjuluki hakim-hakim PA Brebes sebagai RCTI, singkatan dari Rombongan Cowok Tanpa Istri.

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ D

INAL

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ D

INAL

TV Media Pengadilan di PA Brebes.

Ruang tunggu di PA Brebes masih disiapkan secara darurat .

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 29 4/12/2012 1:09:25 PM

Page 32: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

30

SELINTAS

Ironisnya, kondisi sarana dan prasarana untuk menunjang kinerja hakim PA Brebes, terutama fasilitas perumahan bisa dikatakan minim. Rumah dinas yang merupakan aset PA Brebes hanya 1 unit. Rumah tersebut ditempati oleh 3 orang hakim. Selain itu, untuk sementara waktu arsip-arsip PA Brebes dari kantor lama juga ditempatkan di rumah dinas. Sebagian hakim lain menempati kantor lama sebagai tempat tinggalnya.

Salah seorang hakim senior yaitu Sabar Prayitno asal Purwokerto yang saat

Fenomena kasus cerai gugat di kalangan guru akibat kenaikan pendapatan hasil sertifikasi

membawa keprihatinan sendiri bagi Wakil Ketua PA Brebes Drs. H. Muzni, S.H,M.Si. Ia pun menceritakan tentang filosofi uang dan wong (orang). “Uang itu dicetak oleh wong. Tetapi setelah tercetak menjadi uang kemudian mempengaruhi karakter wong,”ungkapnya.

Menurut Muzni, perubahan karakter yang diciptakan oleh uang bisa berakibat buruk, bahkan sampai perpecahan rumah tangga. Seorang istri merasa penghasilannya lebih besar dibanding suami. Istri merasa yang menopang kebutuhan keluarga adalah dia. Padahal sang istri sudah tahu dari dulu bahwa suaminya penghasilannya beda. “Allah memberikan rezeki itu bukan

untuk orang perorangannya kalau sudah berkeluarga tetapi untuk keluarga.

Jadi ini yang belum banyak dimengerti hak dan kewajibannya masing-masing dari suami maupun istri. Sebenarnya orang itu tuhannya uang bukan malah di balik bahwa uang itu tuhannya orang. Padahal uang hanya sebagai alat tukar saja,” kata Muzni.

Filosofi Uang Mencetak Wong

ini golongannya IV/D bahkan membawa serta istrinya tinggal di salah satu ruangan kantor lama PA Brebes. Kasur mereka bahkan hanya beralaskan karpet, tanpa dipan. Sementara ketua dan wakil ketua menempati rumah dinas untuk pejabat milik pemda dengan membayar uang sewa sebesar Rp400.000 per bulan dari kocek pribadi.

Di tengah keterbatasan itu hakim-hakim PA Brebes memiliki semangat untuk maju dan menambah ilmu. Mereka memiliki program kursus berbahasa Inggris yang diselenggarakan

Salah seorang hakim PA Brebes dan istrinya menempati bekas kantor lama PA Brebes sebagai tempat tinggalnya.

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ D

INAL

setiap hari Jumat, yang dimulai sejak awal Maret 2012. Pengajarnya adalah dosen dari Universitas Negeri Semarang. Dari segi ilmu hukum penambahan kapasitas SDM dilakukan melalui bedah berkas, semacam diskusi mengenai berkas perkara yang telah ditangani PA Brebes, pesertanya adalah jajaran hakim PA Brebes.

Sidang kelilingPA Brebes memiliki dua tempat

sidang keliling. Namun tempat tersebut bukan aset PA Brebes, melainkan disewa. Salah satu tempat sidang keliling menyewa kantor balai desa Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu, sekitar 70 km dari kantor PA Brebes. Ongkos sewanya sebesar Rp6 juta setahun. Satu lagi tempat sidang keliling berada di kecamatan Kersana, sekitar 30 km dari kantor PA Brebes yang ongkos sewanya sama dengan tempat sidang keliling di Bumiayu.

Pelaksanaan sidang keliling dilakukan setiap seminggu sekali secara bergantian antara Bumiayu dan Kersana. Rata-rata jumlah kasus yang ditangani di lokasi sidang keliling Bumiayu adalah 40 kasus, sementara di Kersana bisa lebih banyak. Bahkan menurut Humas PA Brebes, Drs. Muh. Yazid Yosa, S.H.,MH., pernah mencapai 80 kasus.

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 30 4/12/2012 1:09:35 PM

Page 33: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 531

Tampak depan Gedung PN Jakarta Barat

Ruang sidang gedung baru PN Jakarta Barat semuanya dilengkapi dengan penyejuk udara. Para hakim pun diberikan akses khusus langsung dari ruangannya ke ruang-ruang sidang. PN Jakarta Barat juga memiliki ruang tahanan yang manusiawi.

Gedung Baru Semangat BaruPengadilan Negeri Jakarta Barat

Dinal Fedrian, Lukman Nur Hakim

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ D

INAL

Ada pemandangan baru yang dapat kita lihat saat melewati kawasan Slipi Jakarta Barat. Sebuah bangunan berwarna

putih bersih ditopang empat pilar kokoh di bagian depan gedung, seolah tegar menyambut setiap tamu yang datang. Sekilas bangunan tersebut mirip seperti istana tempat warga bisa bernaung. Itulah gedung baru Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakarta Barat).

Gedung baru PN Jakarta Barat diresmikan oleh Ketua MA yang baru saja memasuki masa purnabhakti, Harifin A Tumpa, pada tanggal 11 Januari 2012. Pada tanggal itu PN Jakarta Barat dipusatkan menjadi tempat peresmian sembilan gedung baru pengadilan negeri dan 35 gedung baru pengadilan agama.

H. Lexsy Mamonto, S.H., M.H, Ketua PN Jakarta Barat mengatakan total anggaran yang dibutuhkan untuk membangun gedung baru PN Jakarta Barat sebesar Rp32 miliar. Proses pembangunannya berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama pembangunan dilakukan tahun 2010. Sementara tahap keduanya dilakukan tahun 2011.

“Tahap satu itu konstruksi struktur sampai ke lantai 1 anggarannya Rp5

miliar lebih, dilakukan pada tahun 2010. Tahun 2011 masuk pembangunan tahap 2 yaitu struktur lantai 2 dan seterusnya (PN Jakarta Barat memiliki 6 lantai-red) sampai finishing dengan pagar dan mebeulair yang memakan biaya Rp27 miliar. Jadi totalnya Rp32 miliar,” tutur Lexsy.

Lantas apa keunggulan yang dimiliki gedung baru PN Jakarta Barat? Gedung baru PN Jakarta Barat ini

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 31 4/12/2012 1:09:44 PM

Page 34: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

32

SELINTAS

memiliki 11 ruang sidang yang terdiri dari 10 ruang sidang untuk perkara biasa dan satu ruang sidang untuk perkara anak. Semua ruang sidang juga sejuk karena dilengkapi dengan pendingin udara. Terlebih untuk ruang sidang utama fasilitas yang ada juga cukup komplet. Selain berpendingin udara ruang, sidang utama dilengkapi dengan kamera CCTV. Interior ruang sidang utama juga cukup bagus. Ruang-ruang sidang di PN Jakarta Barat dinamai sesuai nama para mantan ketua Mahkamah Agung. Beberapa diantaranya yaitu ruang sidang Kusumah Atmadja yang merupakan ruang sidang utama, ruang sidang Oemar Seno Adji, R. Soebekti, dan Wirjono Projodikoro.

Selanjutnya mari kita coba melihat ruang tahanan PN Jakarta Barat. Kesan kumuh, kotor, sempit, panas dan bau yang mungkin terlintas di pikiran akan langsung lenyap. “Ruang tahanan sangat manusiawi meskipun tidak berlebihan tapi sangat manusiawi,” ujar Lexsy. Ruang tahanan PN Jakarta Barat memang cukup luas. Selain itu bersih dan sejuk karena dilengkapi dengan pendingin udara. Tambahan lainnya pemisahan antara ruang tahanan pria,

wanita dan anak-anak juga sangat jelas. Ruang tahanan PN Jakarta Barat terletak di basement gedung itu. Bersebelahan dengan ruang tahanan terdapat ruang tunggu jaksa dan ruang tunggu anak.

Kelebihan lain dari gedung baru PN Jakarta Barat adalah terdapatnya akses langsung dari ruang hakim menuju ruang sidang. “Kita ciptakan seperti itu sehingga mengurangi kontak langsung antara pejabat pengadilan dan para pencari keadilan,” kata Lexsy lagi. Satu ruang hakim di PN Jakarta Barat ditempati oleh tiga orang hakim.

Gedung baru PN Jakarta Barat sebenarnya berdiri di lahan yang sama tempat berdirinya gedung lama PN Jakarta Barat. Sebelum berdirinya gedung baru, gedung lama PN Jakarta Barat dirubuhkan hingga rata dengan tanah.

Sempat ada insiden yang mengakibatkan seorang advokat menjadi korban, s e b e l u m a k h i r nya gedung baru disiapkan.

Selama dalam masa pembangunan, P N J a k a r t a B a r a t melaksanakan aktivitas dengan menyewa kantor yang juga letaknya di Jalan S Parman atau terkenal juga dengan kawasan Slipi.

Kondisi perkara dan jumlah hakim

Pada tahun 2011 PN Jakarta Barat menerima sebanyak 2.848 perkara pidana baru. Apabila ditambah dengan sisa perkara pidana yang ada di akhir 2010 yang berjumlah 659 perkara, secara total perkara pidana yang ditangani PN Jakarta Barat pada tahun 2011 berjumlah 3.507 perkara.

Apabila dilihat per bulan, rata-rata perkara pidana yang masuk ke PN Jakarta Barat adalah 237 perkara. Sementara jumlah perkara pidana yang berhasil diputus sepanjang tahun 2011 berjumlah 2679 perkara atau rata-rata 223 perkara pidana yang diputus tiap bulan. Sehingga sisa total perkara pidana yang belum berhasil diputus pada tahun 2011 berjumlah 828 perkara.

Gedung baru PN Jakarta Barat ditambah dengan berbagai fasilitasnya tentu membawa

kesan tersendiri bagi para pihak yang berperkara maupun pegawai PN sendiri. Bagi Nasrulloh, Wakil Sekretaris PN Jakarta Barat, gedung baru menjadi pembawa semangat baginya untuk bekerja lebih baik. “Gedung baru

memang terasa bedanya dan menambah semangat meningkatkan kinerja,” ujarnya.

Sementara itu, Herman, pengacara yang sering berpekara di PN Jakarta Barat ketika dimintai komentarnya mengatakan bahwa gedung baru PN Jakarta Barat cukup kondusif. Hanya saja dia menilai masih

ada kekurangannya yaitu lahan parkir yang sempit dan musholla yang kurang nyaman. Kesan positif juga datang dari seorang jaksa bernama Alex. Menurut Alex gedung baru ini kondisinya jauh lebih baik daripada gedung lama PN Jakarta Barat. “Kalau gedung lama dulu bisa dibilang seperti pasar,” sindirnya.

Kesan-Kesan Gedung Baru PN Jakarta Barat

Ruang Tahanan PN Jakarta Barat

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ D

INAL

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 32 4/12/2012 1:09:50 PM

Page 35: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 53333

Sementara pada perkara perdata jumlah total perkara yang masuk sepanjang 2011 ditambah sisa perkara tahun 2010 berjumlah 2.240 yang terdiri dari 1.193 gugatan dan 935 berupa permohonan. Dari jumlah perkara perdata yang masuk tersebut yang berhasil diputus sepanjang 2011 untuk gugatan berjumlah 858 perkara dan untuk permohonan berjumlah 982 perkara. Sisa total perkara perdata yang belum diputus pada tahun 2011 berjumlah 400 perkara terdiri dari 335 gugatan dan 65 permohonan.

Penanganan perkara-perkara yang masuk ke PN Jakarta Barat ini ditangani oleh para hakim yang berjumlah sekitar 29 orang termasuk Ketua dan Wakil Ketua PN Jakarta Barat.

Program Pos Bantuan Hukum

Salah satu program yang dijalankan oleh PN Jakarta Barat adalah Pos Bantuan Hukum atau biasa disingkat Posbakum. Program ini sudah berjalan di PN Jakarta Barat sejak tahun 2010. Namun saat itu pelaksanaan program ini belum teratur dan berjalan baik. Dimulai sejak 2011 tepatnya tanggal 28 Oktober 2011, program Posbakum di PN Jakarta Barat kemudian direformasi dan diusahakan untuk berjalan lebih baik.

Pada tanggal itu Lexsy Mamonto sebagai Ketua PN menandatangani perjanjian kerjasama dengan Ketua DPC Peradi Jakarta Barat, Syahrizal EFF Damanik. Dengan perjanjian kerjasama ini Peradi Jakarta Barat menempatkan anggotanya sebagai advokat untuk memberikan bantuan hukum di PN Jakarta Barat.

Dengan beroperasinya program Posbakum di PN Jakarta Barat, maka di basement gedung PN tepatnya berseberangan dengan ruang tahanan disediakan satu ruang untuk advokat piket dan satu ruang untuk bantuan hukum.

“Ruang advokat piket adalah ruangan dimana para advokat itu harus bertugas setiap hari untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan sehingga mereka bisa memahami persoalan-persoalan yang mereka hadapi. Sedangkan ruangan bantuan hukum adalah pelayanan bagi mereka-mereka yang membutuhkan bantuan hukum penanganan perkara yang mereka hadapi,” komentar Lexsy.

Dana Posbakum untuk PN Jakarta Barat pada tahun 2011 berjumlah Rp. 180 juta. Pada tahun 2012 PN Jakarta Barat mendapatkan anggaran untuk Posbakum sebesar Rp140 juta untuk

Ruang Sidang Utama PN Jakarta Barat

dikeluarkan untuk biaya advokat yang bersangkutan,” jelas Lexsy.

Sedangkan untuk perkara perdata alokasi anggaran dalam program Posbakum ini terdiri dari Rp100 ribu untuk biaya konsultasi, Rp600 ribu untuk transportasi advokat piket, dan Rp300 ribu untuk kepentingan berkas perkara yang bersangkutan. Catatan tersendiri harus diberikan bagi pihak yang berkonsultasi dengan advokat piket. Biaya konsultasi sebesar Rp100 ribu baru dapat dibayarkan setelah pencari keadilan yang datang konsultasi tercatat namanya dan persoalannya disampaikan.

perkara pidana dan Rp140 juta untuk perkara perdata.

Alokasi anggaran untuk program Posbakum dalam penanganan perkara pidana sebesar satu juta rupiah per berkas. Namun menurut Lexsy tidak mutlak sejumlah tersebut yang terpakai. Alokasi anggaran Posbakum untuk perkara pidana ini sebesar 60 persennya digunakan untuk biaya transport advokat piket sebesar Rp600 ribu. “Ketika dia sudah menandatangani kuasa untuk penanganan perkara terhadap terdakwa yang bersangkutan, itu sudah harus

“Kalau dihitung-hitung sebenarnya anggaran itu tidak mencukupi. Misalnya dalam perkara perdata biaya panggilan per sekali panggilan untuk satu pihak itu tidak cukup tercover dengan anggaran Rp300 ribu itu. Jadi memang pada akhirnya harus diatur sedemikian bahwa pada akhirnya itu masuk juga pada penerimaan negara. Tetapi karena ini penerimaan negaranya dalam bentuk bantuan hukum maka penerimaan negaranya kecil tidak sama dengan penerimaan negara pada perkara-perkara biasa,” komentar Lexsy.

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ D

INAL

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 33 4/12/2012 1:09:56 PM

Page 36: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

34

LAPORAN KHUSUS

Medio 2010, pada sidang kasus mafia pajak, Gayus Tambunan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Seorang perempuan berambut ikal, berumur sekitar 50 tahun menjadi perhatian di ruang sidang. Pembawaannya tenang dan dingin, dia mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan runtut tertata, nada bicaranya stabil sesekali meninggi.

Publik kemudian mengenalnya sebagai Albertina Ho. Ia menjadi seorang hakim perempuan yang menarik perhatian kala itu. Dia mengejar Gayus Tambunan, sang mafia pajak dengan pertanyaan yang tajam menukik, mengejar kala Gayus mencoba berkelit dan akhirnya dengan segenap keyakinannya menjatuhkan vonis tujuh tahun penjara.

Di tengah pesimisme terhadap dunia peradilan, kemunculan Albertina memberi harapan bagi publik .

Masyarakat sadar, ternyata masih ada sosok hakim yang tegas, lugas dan jujur dalam memberikan keadilan bagi masyarakat. Serta merta sepak terjangnya membuka memori masyarakat tentang dua sosok hakim senior di Indonesia, Bismar Siregar dan Baharudin Lopa. Sepintas, Albertina dianggap mempunyai kesamaan dengan kedua legenda hukum tersebut. Hebatnya dia berjenis kelamin perempuan, sosok yang hanya mendapat tempat kedua dalam masyarakat partriarki.

Dalam kenyataannya, tantangan peran hakim perempuan lebih besar. Pertama, dalam kehidupan masyarakat yang didominasi oleh nilai budaya partiarki perempuan harus bekerja lebih keras untuk membuktikan k e m a m p u a n n y a . M a s y a r a k a t memandang lebih rendah kemampuan perempuan dan lebih mengunggulkan kemampuan laki-laki dalam menjalankan tugas-tugas penting.Kedua, perempuan

mempunyai beban kerja domestik lebih besar dibanding laki-laki. Di tengah perannya dalam sektor publik, perempuan selalu diingatkan untuk tidak lupa pada urusan rumah tangga. Sehingga mau tidak mau perhatian kaum perempuan terpecah antara perannya dalam sektor publik dan urusan domestik yang selalu membelenggunya. Berbeda dengan kaum laki-laki yang nyaris tak pernah dibebani urusan domestik, meski sebenarnya tanggung jawab keduanya dalam mewujudkan rumah tangga ideal sama-sama besar.

Secara umum, peran hakim perempuan di Indonesia semakin signifikan. Mahkamah Agung (MA) melaporkan, jumlah hakim perempuan sekarang mencapai 1.834 orang. Dengan jumlah ini, mereka dituntut mewarnai program reformasi peradilan yang dicanangkan Mahkamah Agung dengan kelebihan-kelebihan mereka sebagai perempuan.

Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional tanggal 8 Maret dan Hari Kartini tanggal 21 April redaksi menurunkan liputan khusus mengenai problematika hakim perempuan. Berikut ini hasil liputannya.

Hakim Perempuan Kian PerkasaM.Purwadi

IL

USTR

ASI Y

UDI

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 34 4/12/2012 1:09:58 PM

Page 37: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 535

pn

-kab

anja

he.g

o.id

Pelaksanaan Seminar Hakim Wanita Indonesia, September 2011.

Hakim Perempuan Bertekad Wujudkan Peradilan Agung

Seminar Hakim Perempuan 2011

Hambatan peran perempuan muncul dari berbagai aspek termasuk pandangan k e a g a m a a n . P e r a n

hakim perempuan, khususnya dalam pengadilan agama acap kali menuai kontroversi. Di Indonesia sendiri jika dipetakan, mempunyai beberapa pendapat tentang hakim perempuan. Ada kelompok masyarakat yang membolehkan seorang perempuan menjadi hakim namun hanya terbatas dalam hal tertentu. Ada yang melarang perempuan menjadi hakim dan ada yang menerima sosok hakim perempuan dalam semua aspek. Perdebatan tentang hal ini, belum juga berhenti pada kesimpulan yang memihak pada perempuan.

Rentetan masalah ini membuat perempuan secara umum mempunyai gangguan psikologis saat menjalankan peran publiknya. Adanya pandangan minor soal kemampuan perempuan membuat mereka sendiri didera perasaan inferior sehingga merasa tidak sejajar dengan kaum laki-laki saat menjalankan peran publiknya.

Tak hanya, perempuan awan yang mempunyai pandangan demikian. Bahkan para hakim perempuan juga sama. Pada pertemuan hakim perempuan tahun 2011lalu, mereka seperti inferior merasa kemampuannya belum setara dengan para hakim laki-laki.

Dalam pengantar proposal kegiatan pertemuan hakim perempuan 2011 disebutkan: “Meskipun MA telah memberi motivasi kepada para hakim

perempuan untuk berkarya dengan memberi kesempatan yang sama untuk maju dan berprestasi dalam jajaran pimpinan pengadilan, baik di pengadilan tingkat pertama pengadilan banding maupun MA, namun untuk mewujudkan cita-cita menuju peradilan yang agung, para hakim perempuan dituntut untuk membekali diri dengan berbagai pengetahuan. Baik yang bersifat teknis yuridis maupun pengetahuan kontemporer agar para hakim perempuan dapat selalu mengikuti perkembangan sosial yang terjadi di masyarakat sekaligus dapat menempatkan diri dalam dinamika tersebut.”

Ada nada inferior, karena meningkatkan kemampuan teknis yuridis dan pengetahuan kontemporer bukan hanya kewajiban hakim perempuan jika

ingin meningkatkan perannya, hakim laki-laki pun mempunyai kewajiban serupa.

Ketua Komisi VIII Pengurus Pusat Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) Marina Sidabutar memandang, pada semua sektor masih ada ironi menyangkut peran perempuan meski di sekitarnya ada kisah tentang peningkatan peran perempuan. “Secara kuantitas hakim perempuan bertambah, dari waktu ke waktu semakin menonjol (perannya) tapi memang masih ada hal-hal yang tidak mengenakkan bagi perempuan,”ujarnya.

Contohnya, kata Marina yang juga hakim agung ini, terlihat saat promosi menjadi hakim agung. Menurutnya, ketua Pengadilan Tinggi yang didominasi kaum pria akan lebih mengutamakan untuk mengusulkan

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 35 4/12/2012 1:09:58 PM

Page 38: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

36

LAPORAN KHUSUS

Kehebatan Hakim Perempuan

Hakim wanita di PN Brebes menjadi mayoritas secara kuantitas.

hakim laki-laki jika ada penerimaan hakim agung. Sedangkan hakim perempuan dinomorduakan, atau hanya dijadikan alternatif jika hakim laki-laki tidak bersedia maju.

Karena itu, komposisi hakim perempuan pada jajaran hakim agung juga sedikit. Saat ini, pada institusi tertinggi lembaga peradilan itu, dari 54 orang hakim hanya ada tujuh orang hakim agung perempuan. Mereka adalah Prof. Valerine J.L.K, Prof. Mieke Komar, Prof. Rehngena Purba, Prof. Komariah E. Sapardjaja Marina Sidabutar, dan Nurul Elmiyah. Kebanyakan mereka berasal dari jalur non karier.

Tujuh hakim agung perempuan dalam komposisi hakim di MA, menurut Marina masih terlalu sedikit. Dengan jumlah ini, tak banyak yang bisa dilakukan oleh para hakim perempuan ini untuk mewujudkan peradilan yang berkualitas dan agung.

Dia berharap, dengan komposisi yang lebih banyak, para hakim perempuan akan lebih mempercepat tercapainya MA sebagai institusi peradilan yang agung dan mengeluarkan putusan berkualitas. Perempuan mempunyai banyak kelebihan untuk mewujudkan hal tersebut.

Sebagai Ketua Komisi VIII yang membawahi hakim-hakim perempuan pada IKAHI dia mempunyai program untuk memperbanyak jumlah hakim agung perempuan di MA. Mulai tahun ini, pihaknya akan melakukan pendataan hakim perempuan di tingkat pengadilan tinggi yang memenuhi syarat menjadi hakim agung. Jika ada rekrutmen hakim agung, nama-nama itulah yang akan diprioritaskan untuk diusulkan mengikuti seleksi di Komisi Yudisial.

Targetnya, paling tidak sepertiga hakim agung adalah hakim perempuan. Dengan begitu, apa yang mereka lakukan bisa mewarnai perjalan MA menuju lembaga yang dicita-citakan.

Kisah hidup Nani sebagai hakim menunjukkan bahwa dengan tambahan tanggung jawab terhadap keluarga, profesi sebagai hakim tetap dilakoni dengan baik. Peran ganda ini tidak menyurutkan hakim perempuan untuk meningkatkan kinerja guna mewujudkan peradilan yang berkualitas. Bahkan bisa menjadi pendorong untuk meningkatkan profesionalisme dan menjaga integritas.

“Harus bisa menyiasati waktu, berupaya bisa membagi waktu secara ‘adil’ antara tugas dan keluarga. Ketika

Marina Sidabutar mempunyai pandangan sendiri soal gender. Dia mengaku b e r u n t u n g , s e m u a

saudaranya perempuan dan mempunyai Bapak yang mendidik agar menjadi perempuan kuat dan mandiri. Sejak kecil dia dididik tidak takut dan minder pada laki-laki. Karena itulah, dia terbiasa bersaing dengan laki-laki di lingkungan rumahnya. “Kondisi gender di Indonesia masih kurang berkualitas, teman-teman saya di sini (yang perempuan) juga masih senang memberi peran pada yang laki-laki daripada dirinya sendiri,”ujarnya.

Soal kemampuan menurut Marina tidak ada bedanya antara hakim perempuan dan laki-laki. Semua bisa diukur dengan kinerja yang sama dan standar yang sama. Jika ada hakim laki-laki yang berprestasi, maka disana ada juga hakim perempuan yang hebat. Jika ada hakim perempuan yang berkinerja buruk, pasti ada juga hakim laki-laki yang malas-malasan.

Anggota Pengurus Pusat IKAHI Komisi Pemberdayaan Hakim Perempuan, Nani Indrawati, juga berpandangan serupa. Menurutnya, menjadi hakim perempuan merupakan kebanggaan tersendiri. Mengingat, prosentase hakim perempuan sangat terbatas, tidak lebih dari 25 persen dari keseluruhan hakim.

Sehingga, jika ada hakim perempuan yang berprestasi akan lebih diperhatikan karena jumlahnya yang sangat terbatas. Hakim perempuan juga dinilai mempunyai peran dan tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan hakim laki-laki, yaitu mampu menjalankan peran ganda sekaligus, berkarier dan berkeluarga.

seperti sekarang ini harus terpisah dengan keluarga (Jogja-Lombok) harus bisa mengatur kualitas pertemuan dengan keluarga dan tetap serius bekerja ketika di kantor,” kata Nani, yang saat ini menjabat Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kelas IB Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 36 4/12/2012 1:10:05 PM

Page 39: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 537

harus tegas, menguasai hukum acara, dan menguasai kasus yang ditanganinya. Sebab, ketua majelis merupakan tokoh sentral dalam persidangan. Dia yang mengatur jalannya persidangan agar tidak menyimpang dari koridor hukum, maksudnya supaya tidak bertele-tele.

Hakim juga harus mempunyai ketegasan dan kegarangan saat memimpin persidangan. Kalaupun ada pihak-pihak yang menilai dirinya terlalu tegas saat memimpin sidang, hal itu diserahkan sepenuhnya kepada pihak yang menilai.

Sosok yang sudah malang melintang di dunia peradilan ini juga tidak menampik jika dalam menangani perkara sering mendapat intervensi, terutama kasus-kasus besar dan menjadi perhatian publik. Apalagi, dalam kasus besar biasanya melibatkan orang besar, yang memiliki uang dan pengaruh kekuasaan.

Kendati ada peluang intervensi, dirinya mengaku tidak bergeming dengan itu. Solusi jitu untuk mengantisipasi intervensi dengan cara selalu menjaga independensi, dengan mengutamakan fakta hukum yang terungkap di persidangan dan mengabaikan intervensi. “Asalkan bisa menjaga independensi dan integritas,” tegasnya.

Hakim yang sudah malang melintang lebih dari 20 tahun ini, meskipun terkenal garang dan tegas saat memimpin persidangan, uniknya, Ibu dua anak ini mengaku belum pernah mendapatkan teror atau ancaman dari pihak-pihak yang berperkara. Justru saat ditanyakan apakah ada pihak-pihak berperkara yang menawari sesuatu dalam bentuk materi? Dia mengaku pernah, tapi selalu bisa diabaikan.

Menekuni profesi hakim, yang berwenang memutus nasib seseorang, sungguh sangat membutuhkan ketelitian dan keberanian. Tidak jarang, mantan asisten Wakil Ketua MA Bidang Yudisial ini harus berbeda pendapat

Berprofesi sebagai hakim, apalagi memiliki keluarga merupakan tantangan tersendiri. Tidak mudah, namun resiko profesi tersebut harus dijalani dengan penuh tanggung jawab. Kunci utamanya adalah dukungan keluarga, jika di depannya ada peluang dan suami serta anak-anak mendukung, maka semua akan terasa mudah.

Dalam menjalankan peran ganda, hakim perempuan dituntut untuk melaksanakan beberapa hal. Yaitu memperdalam ketaqwaan, memiliki pandangan positif dan mampu menjaga integritas, serta bisa menetapkan skala prioritas.

Tak jarang, menurut Nani, perasaan yang berhubungan keperempuanan mengganggu tugasnya sebagai hakim. Soal hubungan dengan keluarga, dia mengaku tantangan terberat adalah

bahwa perbedaanya dengan para hakim laki-laki hanya soal jenis kelamin. Harus diyakini bahwa pekerjaan yang digeluti merupakan profesi yang bisa dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. Sehingga tidak boleh ada diskriminasi dalam jabatan tersebut, meskipun jika melihat fakta di lapangan mayoritas digeluti oleh laki-laki.

Apalagi, jabatan hakim merupakan amanah dari Tuhan. Kekuasaan kehakiman, artinya wakil Tuhan di muka bumi. Kekuasan ini memberi kewenangan untuk mengadili pelaku tindak pidana. Sehingga, siapapun mereka, berjenis kelamin apapun, tidak menjadi soal asal bisa memberikan keadilan.

Berprofesi hakim, kata Nani, dituntut harus pandai, tegas, menguasai hukum acara dan memahami kasus yang sedang ditanganinya. Dengan begitu,

BULETIN KOMISI YUDISIAL/ DINAL �

mengatasi rasa bersalah meninggalkan keluarga, suami dan anak-anaknya untuk bertugas di tempat yang jauh. Ini tidak mudah, karena berhubungan dengan nalurinya sebagai seorang Ibu. Jika demikian yang dilakukannya hanya berserah diri.

Kondisi tersebut membuatnya merasa tertantang, membuktikan

baik hakim laki-laki maupun perempuan yang memiliki kemampuan tersebut akan diakui eksistensinya sebagai hakim. Tidak hanya itu, mereka yang memiliki kompetensi seperti itu pasti tidak akan diragukan saat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai hakim.

Seorang hakim yang ditunjuk menjadi ketua majelis, dia dituntut

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 37 4/12/2012 1:10:12 PM

Page 40: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

38

LAPORAN KHUSUS

Marina Sidabutar:

Hakim Perempuan Punya Ketajaman Rasa Keadilan

Ha k i m p e r e m p u a n b i s a mempunyai peran besar dalam mewujudkan lembaga

peradilan yang memenuhi rasa keadilan masyarakat. Menurut Marina Sidabutar ini terkait dengan sifat kodrati perempuan yang mengutamakan perasaan. Mereka mempertimbangkan banyak hal dalam memutus perkara, tak hanya

ketentuan undang-undang. Misalnya memperhatikan bagaimana perasaan keluarga si terdakwa, kehidupan keluarga yang ditinggalkan hingga menghasilkan putusan yang lebih mempertimbangkan aspek kemanusiaan. Perempuan bisa merasakan, meski menurut peraturan benar namun belum tentu memenuhi rasa keadilan.

BULE

TIN

KOM

ISI Y

UDIS

IAL/

DIN

AL

dengan rekan seprofesi. Namun, dirinya mengaku tidak pernah takut berbeda pendapat dengan hakim lain, termasuk hakim laki-laki. Apalagi, perbedaan pendapat diperbolehkan dalam Pasal 14 UU No.48/2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. “Sepanjang pendapat kita mempunyai alasan yuridis/hukum dan bukan asal berbeda. Kita bisa mengemukakan dissenting opinion tersebut dan dimuat dalam putusan,” jelasnya.

Resikonya, kata dia, pimpinan majelis yang tegas dipastikan tidak akan disukai oleh terdakwa. Mereka berharap, persidangan dipimpin oleh hakim yang tidak tegas sehingga bisa diatur olehnya atau oleh penasehat hukumnya demi kepentingan pribadi terdakwa tersebut.

Dia juga mengaku tidak gentar dengan ancaman diskriminalisasi. Sepanjang ketegasan saat memimpin persidangan masih dalam koridor hukum acara yang berlaku, tentu tidak ada alasan untuk mengkriminalisasikan hakim tegas.

Disinggung cara menyiasati agar putusan yang akan dibacakan tidak bocor ke pihak-pihak yang berperkara, hakim asal Yogyakarta ini mengaku selalu membuat dan menulis draft putusan

sendiri. Bahkan, musyawarah mengenai lamanya pidana yang akan dijatuhkan dilakukan detik-detik menjelang putusan itu dijatuhkan.

Dia juga mengakui, hakim perempuan saat akan menjatuhkan vonis tidak boleh hanya mengedepankan perasaan. Hal itu, kata dia, hanya akan menghasilkan putusan yang subjektif (tidak adil). Menurut dia, yang terpenting adalah mendengarkan “suara hati” bukan “perasaan”. Itu menjadi hal penting untuk mendekati keadilan yang diharapkan.

Menyinggung soal penegakan hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas? Nani mengaku tidak sependapat seluruhnya karena selama ini media terkesan mengeneralisir perkara. Alasan itulah, dirinya tidak sepenuhnya sependapat jika polemik tentang pencurian merica, kelapa, kakau, dan sebagainya berkesan tidak boleh dihukum.

Hal itu, kata dia, justru akan memberikan pemahaman yang salah kepada masyarakat yaitu mencuri barang-barang dengan nilai rendah itu boleh. Padahal, hal-hal tersebut juga merupakan tindak pidana yang harus mendapatkan sanksi hukum. “Hanya perlu kearifan hakim dalam memutusnya,” kata dia.

Tentang perkara korupsi, dirinya justru sependapat jika lebih mengedepankan pengembalian aset negara. Sementara, untuk perkara tindak pidana, hukuman penjara harus setimpal dengan modus dan peran terdakwa dalam melakukan tindak pidana korupsi tersebut.

Menurutnya, negara k ita membutuhkan hakim profesional dalam menjalankan tugasnya, menjaga kemandirian, menjaga integritas dan bersikap tegas serta menguasai hukum acara maupun kasus-kasus yang ditanganinya. Tidak berhenti belajar dan mengikuti perkembangan masyarakat dan hukum.

M e ny i n g g u n g t u d i n g a n publik bahwa hakim di negeri ini miskin moralitas dan integritas, tidak sepenuhnya menjadi kesalahan hakim. Negara bertanggung jawab untuk memikirkan kesejahteraan hakim yang sangat timpang dengan lembaga legislatif dan eksekutif. “Semua berkewajiban untuk menjaga independensi hakim agar supremasi hukum bisa segera diwujudkan di negara Indonesia tercinta ini. Yang tidak kalah pentingnya, perlu ada reward dan punishment secara seimbang dari MA,” harapnya.

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 38 4/12/2012 1:10:15 PM

Page 41: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 539

Eva Kusuma Sundari:

Hakim Perempuan Punya Tantangan Lebih Berat

P a d a h a l , t u g a s u t a m a peradilan bukan hanya memenuhi kebenaran formal semata. Pengadilan harus memutus putusan dengan mengutamakan kebenaran dan keadilan. Disinilah perempuan berperan, dengan ketajaman berperasaan soal keadilan yang lebih dibanding hakim pria. “Itulah yang disebut keadilan, tidak hanya menurut aturan saja. Tapi ada rasa kemanusiaannya,”ujarnya.

Putusan seperti inilah yang seharusnya lebih banyak diberikan oleh lembaga peradilan, yaitu putusan yang

Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari berpandangan, hakim perempuan mempunyai

beban lebih berat dibanding hakim laki-laki. Hakim perempuan mempunyai peran ganda yakni antara karier dan keluarga. Sementara, hakim laki-laki lebih mengedepankan karier. Sehingga sangat dimaklumi jika profesi laki-laki lebih mengedepankan profesionalisme.

“ B a g i k u , u n t u k u r u s a n profesionalisme, tantangan perempuan lebih berat terutama jika mereka masih terbebani peran ganda. Ini yang akan menjadi gangguan jika dikaitkan soal

tin

ypic

.com

mengedepankan keadilan restoratif, ketimbang berpatokan pada aturan perundangan. Ketajaman perasaan ini penting untuk mewujudkan peradilan yang memberikan rasa keadilan bagi masyarakat.

Hakim perempuan juga dituntut untuk mempunyai ketegasan sikap. Pengalamannya sebagai hakim perempuan di MA, perdebatan dalam mengambil putusan tidak pernah memperhatikan apakah dia perempuan atau laki-laki. Yang diadu adalah argumentasi dan pemahaman

atas suatu perkara, karena itu jika berbeda yang dilakukan hanyalah memperkuat argumentasi, bukan merengek-rengek agar pendapatnya dituruti.

Pada akhirnya, hakim yang baik adalah hakim yang memiliki integritas, profesionalitas, memiliki naluri hukum, berpengalaman, bersifat melayani serta tanggap terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja. “Ini berlaku buat semua hakim, tidak dibedakan perempuan atau laki-laki,”ujarnya.

suami) atau mengalah ke karier suami. “Jadi bukan soal kemampuan yang tidak mengenal gender, tapi lebih pada sempitnya kesempatan mobilitas ke atas akibat konstruksi gender baik di rumah tangga maupun di kantor tidak sensitif dan responsif terhadap permasalahan gender.

“A k u p e n d u k u n g k u o t a perempuan di setiap jabatan publik, kejaksaan sudah lumayan dibanding Polri (2,5%) atau TNI (kurang dari 2%) terutama di jabatan teratas,” paparnya.

Eva menilai, banyak asumsi keliru yang harus diluruskan terkait jabatan profesi seorang perempuan dan laki-laki. Seolah-olah dunia disederhanakan hanya wilayah feminin dan maskulin, padahal keduanya blended. “Isu gender di mana-mana termasuk di isu hukum (korban kejahatan), keadilan plus keamanan. Segregasi itu mitos dalam kepala para patriach,” tutupnya.

alokasi waktu,” kata politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut.

Namun, kelemahan ini bisa menjadi kekuatan karena beban domestik (pengasuhan anak) lebih mengasah perempuan pada soal keadilan, selain para Ibu lebih terlatih untuk urusan membagi waktu. Dengan begitu, tidak ada alasan jika hakim perempuan dianggap tidak bisa memberikan keadilan, meskipun harus berperan ganda dalam kehidupannya.

Pada dasarnya, para Ibu adalah para manajer yang handal dalam situasi tekanan berlapis. Bahkan jika dikaitkan dengan profesi hakim, maka hal tersebut berlaku karena profesi ini juga penuh dengan tekanan.

Justru, lanjut dia, hambatan umum adalah mobilitas ke atas (dalam karier) karena biasanya seperti di kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan, sulit untuk pindah tugas (karena ikut

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 39 4/12/2012 1:10:15 PM

Page 42: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

40

KATA YUSTISIA

“Pelepasan ular di lobi pengadilan merupakan bentuk pelanggaran hukum”

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ JA

YA

Ilustrasi pelepasan ular dilobi depan PN Sumenep

Masyarakat Harus Hormati Badan PeradilanW. Eka Putra, Heri Sanjaya

Pada 7 Februari lalu, jajaran PN Sumenep dikagetkan ulah aneh dan berani seorang pengunjung sidang. Pengunjung yang

diketahui bernama M. Amin itu nekat membawa tiga karung ular berbisa dan melepas hewan berbahaya itu di lobi pengadilan. Sontak, aksi nekat Amin membuat awak pengadilan kaget dan panik.

Menurut Ketua PN Tito Suhud , aksi nekat yang dilakukan Muhammad Amin tersebut merupakan ketidakpuasannya terhadap vonis yang telah dijatuhkan oleh hakim. Dalam aksi demo tersebut

Amin didampingi oleh pawang ular.Sebenarnya pihak keamanan

PN telah mencegah Amin untuk tidak melepaskan ular di gedung PN. Namun nasihat tersebut tidak ditanggapi sehingga aksi pelepasan ular dilakukan Amin.

Untung saat itu masih pagi, pengunjung PN belum terlalu banyak dan ular tersebut tidak sampai menggigit pegawai dan tamu pengadilan yang ada. Saat itu juga pegawai yang hadir menangkapi ular-ular tersebut, ada juga yang memukul-mukul ular dengan kayu sehingga beberapa ular ada yang mati

dan yang lainnya ditangkap kembali, demikian ungkap Tito.

Amin yang mengklaim sebagai ahli waris atas tanah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Duko I Arjasa, Kangean, Sumenep, meminta Pemerintah Kabupaten Sumenep membayar ganti rugi atas lahan seluas 2.500 meter persegi yang telah ditempati SDN Duko I selama 35 tahun.

Amin sebenarnya buk an merupakan pihak yang berperkara (penggugat) dalam kasus perdata dan hanya mengaku sebagai keluarga penggugat. Sedangkan yang melatar belakangi tindakan Amin adalah surat pemberitahuan akan adanya sidang untuk membacakan putusan tidak pernah diterimanya.

Tito mengatak an bahwa sebelumnya pihak PN sudah memberitahu bahwa akan ada sidang untuk putusan, tetapi setelah ditungu-tunggu pihak penggugat tidak muncul-muncul sampai saat pelaksanaan sidang, maka kemudian salinan putusan tersebut dikirimkan kepada pengacara penggugat.

Hal ini dikarenakan jarak yang jauh antara PN Sumenep dengan tempat tinggal penggugat yang ada di pulau

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 40 4/12/2012 1:10:21 PM

Page 43: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 541

Ular-ular yang dibawa Amin dan pawang ularnya tersebut berjumlah 86 ekor dengan jenisnya terdiri dari ular kobra, ular air dan juga ular sawah. Ular-ular tersebut dibawa dari Porong Sidoarjo dan ditaruh dalam tiga karung.

Sedangkan menurut keterangan Suja’i dan Syaiful yang juga sebagai saksi

yang diperiksa mengatakan bahwa, sebelumnya dia telah memerintahkan kepada Amin membawa ular-ular tersebut keluar dari gedung pengadilan tetapi akhirnya Amin melepaskan juga ular-ular berbisa tersebut. Kejadian tersebut telah membuat gaduh pengadilan dan takut pegawai.

Ke depan agar k a s u s s e r u p a t i d a k terulang lagi, pihak PN selalu berkoordinasi dengan Polres untuk melakukan pengamanan sesuai dengan tingkat dan kerawanan kasus yang ada.

dikenakan terhadap pelaku adalah Pasal 217 KUHP dengan ancaman kurungan paling lama tiga minggu atau denda Rp1.800. Pasal tersebut merupakan tindak pidana ringan dan sesuai pasal yang dituntut, Amin dapat tidak ditahan tetapi hanya dikenakan wajib lapor. Untuk proses perkara, saat ini sudah sampai pada tahap pembuatan berkas dan dihadirkan tersangka untuk dilakukan sidang.

Berdasarkan keterangan Amin saat berkas acara pemeriksaan kepolisian, dia kecewa karena dengan putusan pengadilan dan putusan sidang keluar tanpa dihadiri oleh pihak penggugat. Kemudian pada tanggal 7 Februari pagi sekitar pukul 10.00 dia berunjuk rasa ke PN bersama tiga orang dimana dua diantaranya merupakan pawang ular.

Maksud Amin berunjuk rasa adalah ingin menemui Ketua PN dan juga hakim yang menyidangkan kasus perdata yang diajukan keluarganya. Dikarenakan kecewa tidak dapat menemui Ketua PN dan juga hakim tersebut, maka Amin lalu melepaskan satu kantong ular di ruangan lobi PN.

Kangean. Transportasi yang digunakan ke pulau Kangean hanyalah kapal laut yang sangat tergantung dengan keadaan cuaca untuk menempuhnya. Jadwal keberangkatan juga tidak setiap hari.

Tito berharap agar kasus tersebut jangan sampai terulang lagi. “Berunjuk rasa tidak dilarang tetapi jangan sampai berbuat anarkis apalagi sampai melepas ular. Hal itu sangat mengganggu ketertiban dan membuat orang ketakutan. Kalau tidak puas dengan suatu putusan ada upaya hukum selanjutnya yang bisa dilalui ”, demikian ungkap Bapak tiga orang putra ini.

Dituntut Pasal 271 KUHP Sesaat setelah kejadian, pihak PN

langsung melapor ke kepolisian dan ke Pengadilan Tinggi Jawa Timur. Kepolisian Resort Sumenep langsung tanggap dan menerjunkan aparat ke lokasi kejadian untuk menangkap pelaku.

Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Sumenep, AKBP Dirin, membenarkan adanya laporan tersebut, berupa delik aduan mengganggu sidang dan ketertiban umum. Pasal yang

DO

K. P

OLRE

S SU

MEN

EP

M. Amin pelaku pelepasan ular .

DO

K. P

OLRE

S SU

MEN

EP

Barang bukti ular yang disita Polres Sumenep.

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 41 4/12/2012 1:10:28 PM

Page 44: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

42

KATA YUSTISIA

Merendahkan Martabat Pengadilan

Wakil Ketua KY Imam Anshori Sholeh menyesalkan tindakan itu. Menurut Imam tindakan yang tidak menghormati pengadilan bisa dikategorikan sebagai tindakan contempt of court atau bisa juga masuk kategori tindakan perbuatan tidak menyenangkan. “Semestinya kan kalau tidak puas atas vonis pengadilan masih bisa menempuh upaya hukum lain. KY juga akan mempelajari tentang kasus ini sendiri, kalau sudah ada kesimpulan yang konkret KY mungkin akan menyurati yang bersangkutan”, ungkap Imam.

KY juga menghimbau kepada masyarakat pencari keadilan jangan sampai melakukan hal-hal seperti itu yang sifatnya contempt of court dan sekaligus merendahkan martabat pengadilan dan hakim. Tetapi yang pasti KY akan mendorong pihak kepolisian mengambil tindakan. Jika belum, KY akan melaporkan secara resmi karena KY punya kewenangan untuk mengambil langkah-langkah hukum terhadap pihak-pihak yang merendahkan kehormatan dan keluhuran martabat hakim.

Upaya BandingAnggota KY dan juga Ketua

Bidang Pencegahan dan Pelayanan Masyarakat Abbas Said mengatakan bahwa Amin sebenarnya bisa menempuh upaya hukum lanjutan, yaitu banding.

Amin telah salah berbuat demikian dan tindakannya menyebar ular adalah merusak ketertiban umum. Bagi para hakim yang menangani perkara Amin, kalau memang fakta persidangan menunjukkan Amin harus kalah ya tidak perlu takut.

Tetapi k alau para hak im tersebut ada faktor x-nya, Abbas menyarankan agar si hakim introspeksi diri. Pengamanan di persidangan juga kan hanya ada satpam, mereka juga tidak dipersenjatai.

S e b a i k n y a p e n g a d i l a n harus ditunjang dengan petugas pengamanan, setiap hari kerja terutama untuk sidang-sidang yang menarik perhatian umum, harus sedapat mungkin berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengamanan. Demikian dikatakan Abbas Said.

Benahi SOP Pengamanan Pengadilan

Sedangkan Juru bicara KY Asep Rahmat Fajar mengatakan prihatin terhadap kejadian-kejadian yang mengakibatkan proses peradilan terganggu. KY meminta agar instansi-instansi terkait membenahi SOP dalam pengamanan pengadilan. Selain itu juga meminta aparat kepolisian untuk mengevaluasi SOP tentang pengamanan persidangan dan pengadilan sehingga ke depan tindakan-tindakan seperti ini bisa diantisipasi.

Menurut Asep, kasus ini juga mungkin cermin ketidakpuasan masyarakat terhadap proses pengadilan. Sehingga sebenarnya menjadi tanggung jawab KY juga untuk mendidik masyarakat mengenai proses hukum yang dapat ditempuh bila tidak puas terhadap putusan pengadilan. Sehingga warga masyarakat menjadi sadar hukum dan tidak berbuat anarkis.

Harapan lainnya juga kita menghimbau agar aparat penegak hukum dapat lebih baik dalam melaksanakan tugasnya sehingga rasa keadilan masyarakat pun terpenuhi, ungkap Asep.

KPN Sumenep Tito Suhud Ketua Bidang Pencegahan dan Pelayanan Masyarakat KY H. Abas Said

Kapolres Sumenep AKBP Dirin

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ JA

YA

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ JA

YA

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/AD

NAN

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 42 4/12/2012 1:10:37 PM

Page 45: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 543

GALERI

Perdebatan Putusan Uji Materi

Pada awal Februari majelis hakim agung mengeluarkan putusan uji materi terhadap SKB KY dan MA mengenai Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim. Putusan itu akhirnya mengundang banyak pendapat. Berikut ini beberapa pendapat tentang putusan uji materi tersebut dari hasil diskusi yang diadakan Forum Jurnalis KY.

Nur Agus Susanto

“Putusan Hakim Domain Publik”Shidarta

E tika profesi lazim dibuat oleh organisasi profesi. Berbeda dengan hakim yang memiliki ciri khas sebagai pejabat

negara dan kewenangannya di bawah konstitusi sehingga etika profesinya tidak hanya di bawah koordinasi dengan organisasi profesinya saja.

Kode etik hakim lahir berdasarkan Surat Keputusan Bersama Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (SKB KEPPH) antara MA dan KY. SKB Ini lebih konkret dibandingkan peraturan

organisasi profesi yang lain. Apabila ada pihak bermaksud menguji SKB maka pengujian ini seharusnya ke Mahkamah Konstitusi (MK) bukan di MA. Mengapa demikian? Hal itu karena MK tidak memiliki interest/kepentingan terhadap putusan.

Sesuai kompetensi , saya mengurai putusan bernomor 36 P/Hum/2011 dari sisi etis dan penalaran. Dari sisi etis terhadap profesi hakim, ketentuan-ketentuan formal itu akan memberikan koridor perilaku supaya

aparat penegak hukum, termasuk hakim, tidak menyalahgunakan kewenangan yang dimilikinya. KY dengan demikian, tidak akan keliru bila tetap menjadikan penghormatan hakim terhadap ketentuan-ketentuan hukum acara dalam sebuah putusan sebagai indikasi atas dugaan pelanggaran KEPPH.

Sementara i tu, dar i s is i penalaran hukum pada dasarnya MA dan KY diposisikan oleh majelis hakim dalam posisi sejajar, yakni berperan sebagai sesama lembaga pengawas. Pada penalaran berikutnya, majelis hakim menyatakan bahwa sumber kewenangan kedua lembaga tersebut berbeda berdasarkan Kekuasaan Kehak iman, MA mendasark an kewenangannya Pasal 39, sedangkan KY pada Pasal 40 UU. Ada perbedaan mendasar pemahaman terkait kognitif dan perilaku.

Menurut majelis hakim, area pengawasan MA yang mencakup tiga bidang sekaligus, yaitu teknis yuridis, administrasi, dan perilaku hakim. Namun, majelis hakim kemudian menambahkan bahwa di bidang teknis yuridis pun ada kewenangan KY, yakni dengan pembatasan hanya pada analisis putusan yang telah berkekuatan hukum tetap. Setelah hakim memutuskan putusan, pada hakikatnya putusan merupakan

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ A

DNAN

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 43 4/12/2012 1:10:42 PM

Page 46: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

44

GALERI

karya presentasional yang bersifat ekspresif.

Dengan meminjam kalimat majelis hakim MA dalam putusan tersebut, wilayah ekspresif ini disebutkan sebagai “wilayah perilaku” sehingga putusan itu dapat dicermati dan diberikan penilaian orang lain. Artinya, mustahil bagi KY dapat menilai wilayah kognisi hakim sebelum hakim menuangkan ke dalam putusan.

Menurut UU Keterbukaan Informasi Publik, setiap putusan hakim selalu diucapkan di muka umum, termasuk kategori informasi publik. Tatkala putusan itu dibacakan, maka detik itu juga putusan itu menjadi milik publik. Sah-sah saja jika putusan

pengadilan yang telah dipublikasikan itu dinilai oleh publik, dan tidak ada alasan KY harus dikecualikan.

Menurut saya, inti persoalan dari permohonan ini berawal dari argumentasi tentang adanya inkonsistensi materi muatan SKB dengan dua undang-undang, yakni UU Kekuasaan Kehakiman dan UU Mahkamah Agung. Tidak berlebihan apabila ada pemikiran jika para pemohon untuk pengujian materi Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung dan Ketua Komisi Yudisial Nomor 047/KMA/SKB/IV/2009 dan Nomor 02/SKB/P.KY/IV/2009 tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku hakim (KEPPH) untuk mengurangi kewenangan Komisi Yudisial (KY).

Namun, MA sudah membuat keputusan. Apa yang bisa dilakukan oleh KY menyikapi putusan tersebut? Ada tiga alternatif yang bisa dilakukan oleh KY. Pertama, KY tidak perlu merespon apa-apa terhadap putusan ini karena yang dihapus butir-butir pengawasan saja sementara landasan filosofi masih ada.

Ini berarti KY masih bisa tetap melakukan aktivitas pengawasannya seperti biasa. Kedua, melakukan analisa dan menklarifikasi kepada hakim serta pihak-pihak terkait dalam suatu perkara. Ketiga, KY menggandeng MA untuk bersama-sama menambal butir-butir yang telah dibatalkan melalui putusan majelis hakim ini.

“Batal Demi Hukum” Laica Marzuki

P utusan Mahkamah Agung Nomor 36 P/HUM/2011 pada tanggal 9 Februari 2012 mengenai Surat Keputusan

Bersama (SKB) antara KY dan MA, saya membubuhkan beberapa catatan.

Pertama, SKB Ketua KY dan Ketua MA tentang kode etik dan pedoman perilaku hakim (KEPPH) bukan bagian dari peraturan perundang-undangan. SKB bukan termasuk dan jenis peraturan sebagaimana dimaksud Pasal 7 ayat 1 UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

SKB tidak sama dengan Peraturan MA atau Peraturan KY dimana keduanya merupakan delegasi peraturan perundang-undangan meski tidak termasuk dalam Pasal 7 tersebut. Sebagai mantan hakim agung, saya

sedih melihat putusan ini karena majelis hakim tidak mengetahui hal ini.

SKB bukan hukum tetapi p e r a t u r a n k e b i j a k a n t e r t u l i s sebagaimana dikenal dalam hukum administrasi negara. Oleh sebab itu, pengadilan tidak berwenang mengadili kebijakan dan peraturan diskresi. Mereka hanya boleh mengadili terkait hukum.

Berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2011 dapat disimpulkan SKB bukan merupakan delegasi peraturan perundang-undangan. Artinya, SKB tidak sama dengan peraturan KY atau peraturan MA karena keduanya m e r u p a k a n p e r a t u r a n y a n g didelegasikan.

K e d u a , p e m o h o n y a n g terdiri Henry P Panggabean dkk tidak memiliki legal standing untuk

ht

tp://

ww

w.m

ahka

mah

kons

titus

i.go.

id

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 44 4/12/2012 1:10:43 PM

Page 47: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 545

mengajukan judicial review. Gugatan hanya bagi mereka yang memiliki kepentingan dan kerugian. Oleh sebab itu majelis hakim pada saat tidak ada legal standing maka harus memutuskan Niet Ontvankelijk Verklaard.

Pemohon di antaranya Henry dan Lintong bukan tidak tahu karena mereka dari kelompok tata usaha negara. SKB tersebut hanya menyangkut kepentingan MA dan KY. Dari mana kepentingan dari advokat tersebut terhadap SKB? Apabila mereka maju ke pengadilan maka mereka tidak memiliki legal standing.

Ketiga, pengadilan tidak boleh mengadili dirinya sendiri dan tidak boleh memberikan peradilan yang

menyangkut kepentingannya. Ini larangan bersifat universial di dalam peradilan sesuai asas nemo judex in causa sua, yakni bahwa “tak seorang pun menjadi hakim dalam kasusnya sendiri”.

Dalam perkara ini, MA dan KY bersama-sama pihak yang berperkara sebagai termohon. Jadi, menurut saya, putusan ini cacat hukum yang luar biasa. Terlebih, majelisnya bagian dari MA dan putusannya disebut Putusan MA bukan dikatakan Putusan Effendi Lotulung.

Pu t u s a n ya n g m e n g a d l i kepentingan MA maka sangat dilarang. Ini bukan hanya keliru tapi batal demi hukum. Saya berkesimpulan putusan

MA ini bukan dapat dibatalkan, tetapi sudah batal demi hukum sejak semula. Tidak perlu dipersoalkan karena sudah selesai sejak awal karena sudah batal.

Apakah putusan tersebut m e n g h i l a n g k a n k e w e n a n g a n konstitusional KY? Putusan MA te r s e b u t t i d a k m e nye b a b k a n kewenangan konstitusional KY berkaitan pengawasan eksternal hakim telah batal. Jangankan dua butir saja yang dihapuskan, semua butir SKB dibatalkan tidak bisa membatalkan kewenangan konstitusional KY.

Pengawasan terhadap para hakim yang menyangkut perilaku hakim tetap diperlukan MA dan KY.

“Pengawasan KY Jalan Terus”Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi KY Suparman MarzukiBerkaitan judicial review Kode

Etik dan Pedoman perilaku Hakim (KEPPH) yang berisi 10 poin sebenarnya telah

mengadopsi kode etik hakim yang berlaku universal. Dalam kode etik terrsebut ada beberapa hal yang dibenahi ialah pada pembukaan dan poin-poin di Pasal 10.

Hal terpenting dalam pembukaan KEPPH ialah ada satu kalimat yaitu “kehormatan hakim tergambar di putusannya”. Sedangkan, poin 10 KEPPH dimaksudkan sebagai gagasan berdasarkan temuan-temuan Komisi Yudisial terhadap putusan-putusan pengadilan yang melaporkan selama ini. Dari laporan pencari keadilan terdapat indikasi hakim bermain suap dari putusannya seperti terlihat dari pengabaian dan tidak dipertimbangkan fakta-fakta kuat dalam persidangan. Ini telah ditemukan sehingga menjadi dasar Komisi Yudisial periode lalu merumuskan rule of conduct tentang profesionalitas dalam poin1-4.

Di per iode Pak Busyro, rekomendasi KY berdasarkan poin 8 dan poin 10 sebagian besar telah diabaikan,

meski ada beberapa yang ditindaklanjuti dan sudah diambil alih Mahkamah Agung (MA). Pak Hatta Ali, yang kini Ketua MA, pernah mengatakan sebagian besar rekomendasi sudah ditindaklanjuti dengan memeriksa dan memberikan

sanksi kepada hakim yang bersangkutan. Ini bemakna MA mengakui ada persoalan dalam putusan tersebut.

Pada masa sekarang ini, kita relatif membuka temuan-temuan dalam pelanggaran 8 dan 10. MA

BU

LETI

N KO

MIS

I YUD

ISIA

L/ W

IRA

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 45 4/12/2012 1:10:49 PM

Page 48: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

46

GALERI

berdalih apabila menyangkut poin 8 dan poin 10 telah menjadi teknis yudisial. Memperhatikan perbedaan antara MA dan KY selama satu tahun terakhir ini, maka tidak mengejutkan dengan putusan tersebut. Sudah ada indikasi penghapusan poin tersebut setelah melihat langkah-langkah MA selama ini.

KY menilai poin-poin lain masih bisa digunakan sebagai pintu masuk mengungkapkan pelanggaran SKB seperti jujur dan adil. Baru-baru ini, KY memeriksa putusan yang aneh karena ada indikasi pertemuan hakim dengan pihak tergugat. Gugatan tersebut ditolak oleh PN, PT dan di tingkat Kasasi akan tetapi muncul penetapan PN untuk melakukan eksekusi pada obyek sengketa. Meskipun pelapor tidak bisa menunjukkan ada cukup bukti kejanggalan dari hasil pertemuan tersebut, namun KY merasa “ada sesuatu” dibalik dari putusan tersebut.

Itu bagian kecil dari temuan KY. Mungkin saja hakim “bermain”, namun yang jelas ketidakadilan telah diterima

oleh pencari keadilan sehingga menodai martabat hakim. Tentu, kita tidak bisa berdiam diri karena menyangkut prinsip transparansi dan akuntabilitas.

Terhadap putusan 36 P/Hum/2011, KY menilai sebagai kontroversi dan skandal putusan. Ada tiga kejanggalan dalam putusan ini, mengutip Prof. Laica, yaitu legal standing, SKB bukan peraturan perundang-undangan yang bisa dilakukan judicial review, dan ada konflik kepentingan hakim yang memutuskan permohonan judicial review.

Lantas, apakah KY akan melakukan upaya hukum luar biasa? Menjawab pertanyaan ini, disampaikan bahwa KY saat ini masih mempelajari berbagai kemungkinan dan belum memutuskan langkah-langkah tertentu. Yang pasti pengawasan hakim tetap berjalan sebagaimana biasanya.

Kita tetap memberlakukan poin 8 dan 10 apa adanya. Kedua, poin 8 dan 10 adalah bagian kecil dari tugas dan kewenangan Komisi Yudisial membangun peradilan yang bermartabat. Menegakkan martabat

hakim adalah pekerjaan “besar” tidak mungkin hanya mengantungkan harapan dalam poin-poin tersebut saja. Persoalan membangun peradilan yang bermartabat sangat complicated, seperti MA harus membenahi dan perbaikan rekrutmen hakim, membenahi promosi dan demosi hakim, sarana dan prasana, sistem manajemen perkara, dan hal-hal lain.

Hal tersebut juga menjadi “konsern” Komisi Yudisial. Kehilangan putusan tersebut KY tidak merasa kehilangan kewenangan besar, atau kehilangan peran vital dalam m e m b a n g u n p e ra d i l a n ya n g bermartabat.

Ter lebih, KY masih bisa mempergunakan poin-poin lain dalam SKB. Tawaran untuk mendiskusikan kembali SKB telah direspon oleh KY. Saat ini, ada empat hal yang sedang menjadi bahan diskusi MA terkait mekanisme MKH, rektrutmen hakim, pemeriksaan bersama, dan petunjuk pelaksanaan kode etik dan pedoman perilaku. Sejauh ini, diskusi tersebut cukup produktif.

Pasal Penerapan SKB Tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim yang dibatalkan MA

8.1. Hakim berkewajiban mengetahui dan mendalami serta melaksanakan tugas pokok sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya hukum acara, agar dapat menerapkan hukum secara benar dan dapat memenuhi rasa keadilan bagi setiap pencari keadilan.

8.2. Hakim harus menghormati hak-hak para pihak dalam proses peradilan dan berusaha mewujudkan pemeriksaan perkara secara sederhana, cepat dan biaya ringan.

8.3. Hakim harus membantu para pihak dan berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8.4. Ketua Pengadilan atau Hakim yang ditunjuk, harus mendistribusikan perkara kepada Majelis Hakim secara adil dan merata, serta menghindari pendistribusian perkara kepada Hakim yang memiliki konflik kepentingan.

10.1. Hakim harus mengambil langkah-langkah untuk memelihara dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kualitas pribadi untuk dapat melaksanakan tugas-tugas peradilan secara baik.

10.2. Hakim harus secara tekun melaksanakan tanggung jawab administratif dan bekerja sama dengan para Hakim dan pejabat pengadilan lain dalam menjalankan administrasi peradilan.

10.3. Hakim wajib mengutamakan tugas yudisialnya di atas kegiatan yang lain secara professional.

10.4. Hakim wajib menghindari terjadinya kekeliruan dalam membuat keputusan, atau mengabaikan fakta yang dapat menjerat terdakwa atau para pihak atau dengan sengaja membuat pertimbangan yang menguntungkan terdakwa atau para pihak dalam mengadili suatu perkara yang ditanganinya.

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 46 4/12/2012 1:10:50 PM

Page 49: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 547

KOMPARASI

Hubungan Komposisi Keanggotaan dengan Signifikansi Peran Muhamad Ilham

Pada tahun 2011 pernah d i l a k u k a n p e n e l i t i a n perbandingan terhadap KY di beberapa negara,

d a l a m r a n g k a m e n g e t a h u i adanya persamaan-persamaan a t a u p e r b e d a a n - p e r b e d a a n tentang kedudukan, tugas dan wewenang KY yang diharapkan dari persamaan-persamaan atau perbedaan tersebut dapat ditemukan formulasi yang tepat sesuai dengan kedudukan, tugas dan wewenang Komisi Yudisial di Indonesia berdasarkan Hukum Tata Negara Indonesia dan cita hukum Indonesia.

Penelitian ini dilakukan terhadap 8 (delapan) negara, yaitu Belanda, Perancis, Italia, Thailand, Filipina, New South Wales, Peru, dan Winscouncin. Kedelapan negara ini tidak berasal dari latar belakang yang sama. KY di delapan negara tersebut juga dibentuk bukan berdasarkan latar belakang yang sama. Namun itulah kemudian yang menjadi latar belakang dari penelitian ini karena dapat melihat dan membandingkan berbagai aspek dari KY yang masing-masing memiliki ciri khas dan keunggulan.

Komposisi Keanggotaan dengan Signifikansi Peran

Dari hasil penelitian terhadap KY di beberapa negara ditemukan bahwa KY di beberapa negara menentukan syarat keterwakilan dalam komposisi keanggotaannya, terutama KY yang termasuk dalam kelembagaan kekuasaan kehakiman, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut.

Negara

Keterwakilan

Legislatif

Eksekutif

Kehakiman

Kejaksaan

Akadem

isi (U

niversitas)

Organisasi Profesi

(Praktisi)

Unsur M

asyarakat

Ex officio Institusi

Lain Sebagai Ketua

PerancisPresiden Perancis

Peru

Italia Presiden Itali

Thailand Ketua MA

Winscouncin

NSW Ketua MA

Filipina Ketua MA

Belanda

Berdasarkan tabel di atas, syarat keterwakilan kelembagaan menunjukkan pada eksistensi KYsebagai bagian dari kekuasaan kehakiman.Sehingga kemudian berimplikasi pada konfigurasi keanggotaan KY yang mensyaratkan keterwakilan dari kekuasaan kehakiman. Dalam penentuannya, penentuan anggota yang merupakan perwakilan dalam keanggotaan KY sangatlah variatif, ada yang ditentukan berdasarkan

p e m i l i h a n d i m a s i n g - m a s i n g keterwakilan kelembagaan, dan ada juga yang menggunakan penunjukan di masing-masing keterwakilan kelembagaan.

Pada November 2008, Chicago University melakukan penelitian terhadap 121 Komisi Yudisial. Dalam hasil penelitian tersebut dikemukakan bahwa “One hypothesis is that judges will resist external regulation and control.

Keterwakilan Kelompok Anggota Komisi Yudisial

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 47 4/12/2012 1:10:50 PM

Page 50: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

48

KOMPARASI

Negara

Rasio Perbandingan

Hakim(Judicial Members)

Non-Hakim(Non-Judicial Members)

Perancis 6 12

Peru 1 6

Italia 20 13

Thailand 15 0

Wisconsin 4 5

NSW 6 4

Filipina 3 4

Belanda 2 2

CompetenceJudges From Supreme

Court DominateJudges From Lower Courts

DominateNon-Judges Dominate

Extensive(Disc ip l ine, R emoval , Promotion, Appointments)

Strong Hierarchical Judicial Council

Strong Hierarchical Judicial Council

Politicized Judicial Council

Intermediate (Appoinment only)

Hierarchical self-Regulating judicial appointments commission

Non-Hierarchical self-Regulating judicial appointments commission

Judicial Appointments commission

Minimal (Housekeeping Functions) Weak judicial commission Weak judicial commission Weak judicial commission

Therefore ifnon-judges are the majority on the council, we might observe that the Council is givenless substantive powers, but when judges are the majority, powers are high”1

Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa apabila anggota KY lebih dominan berasal dari lingkungan peradilan (judicial members) maka akan berdampak kepada pelaksanaan kewenangan yang lebih besar dibandingkan dengan KY yang komposisi anggotanya dominan berasal dari luar lingkungan peradilan. Sementara komposisi keanggotaan KY yang dapat dipetakan dari 8 (delapan) negara perbandingan adalah sebagai berikut. (lihat tabel di samping)

Anggota KY yang berasal dari hakim, dalam hal ini pun bertingkat, sesuai dengan hirearki dalam peradilan di masing-masing negara. Tingkatan tersebut juga memberikan signifikansi terhadap pelaksanaan kewenangan oleh KY. Hasil penelitian Chicago University dan IFES menyatakan bahwa KY dengan anggota yang berasal dari kalangan hakim agung, maka akan lebih efektif dibandingkan dengan hakim yang berasal dari peradilan peradilan di bawahnya. Penjabaran lebih jelas

1 Garoupa, Nuno & Tom Ginsburg. 2008,

Guarding The Gardians: Judicial Councils and

Judicial Independence, Chicago: The Law School

University of Chicago hlm. 22-23

mengenai hasil penelitian tersebut, dapat digambarkan dalam tabel di bawah.

Namun, dari penelitian ini pun ada hal lain yang perlu dicatat, yaitu sebagai berikut:

“We can frame this as the question of whether judicial councils are set up to ensure independence of judges from the principals or accountability to the principals. If judges are a majority on the council, the assumption is that judges utilize the council to exercise s el f - gove rn m e n t a n d m a in t ai n independence. If judges are a minority on the council, the assumption is that the

Rasio perbandingan Anggota KY yang berasal dari hakim dan non-hakim

council is a device to constrain the judges and render them more accountable.”

Sehingga besarnya komposisi dari kalangan hakim dalam lembaga seperti KY sekalipun memiliki signifikansi besar dalam pelaksanaan kewenangan KY tersebut, tetap memiliki kelemahan karena cenderung bersikap untuk melindungi espirit de corps. Namun, sebaliknya yang terjadi pada KY dengan komposisi anggota yang sebagian besar dari non-hakim sekalipun dirasa kurang signifikan dalam pelaksanaan kewenangannya, tetapi dianggap lebih tegas dan gigih dalam menuntut akuntabilitas di peradilan.

Perbandingan Efektifitas Pelaksanaan Kewenangan Berdasarkan Latar Belakang Anggota

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 48 4/12/2012 1:10:50 PM

Page 51: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 549

INTERNASIONAL

Hakim Baltasar Garzon di Non-Palukan Selama 11 Tahun

Lahir pada tahun 1955, karir Garzon sebagai hakim dimulai pada usia 23 tahun ketika ia menjadi hakim di tingkat

propinsi. Di usia 32 tahun, ia telah menjadi hakim termuda di pengadilan nasional Spanyol. Ia menjadi terkenal ketika memerintahkan penangkapan Jenderal Augusto Pinochet yang saat itu sedang menjalani perawatan medis di London. Hidup selama bertahun-tahun sebagai tokoh hukum yang disegani lintas negara, ia tiba-tiba terjun ke jurang terdalam sepanjang karirnya. Namanya tiba-tiba tercoreng oleh kasus penyadapan.

Pria Spanyol ini berdinas di Central Criminal Court yang berbasis di Madrid. Namanya menjadi buah bibir internasional ketika pada Oktober 1998 ia mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap mantan diktator Chili, Augusto Pinochet, karena melakukan penyiksaan terhadap warga negara Spanyol.

Pada tahun 2003 ia mengeluarkan surat penangkapan internasional untuk Osama bin Laden. Garzon juga pernah membuat hubungan Spanyol – Amerika Serikat memanas karena kritik pedasnya mengenai penyiksaan di penjara Guantanamo. Pernah pula melakukan investigasi terkait penipuan pajak yang melibatkan Silvio Berlusconi. Di tahun 2008 ia berusaha menelusuri kembali kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi pada masa Perang Saudara Spanyol tahun 1936 – 1939 dan masa awal kediktatoran Francisco Franco

meskipun orang-orang yang terlibat perkara tersebut sudah diberi amnesti.

Namun Kamis (9/02/2012) menjadi hari yang suram bagi hakim berusia 56 tahun itu. Setelah menjalani serangkaian persidangan atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan pengadilan, Mahkamah Agung Spanyol secara resmi memutuskan ia di non-aktifkan sebagai hakim selama 11 tahun, hukuman yang otomatis akan mengakhiri karirnya sebagai hakim, serta denda sebesar 2.500 euro. Putusan yang diterimanya lebih ringan dari yang sebelumnya diperkirakan yaitu 20 tahun.

Sanksi ini terkait dengan kasus penyadapan percakapan antara tahanan dan pengacaranya yang pernah ia lakukan ketika menangani sebuah kasus korupsi. Kasus tersebut melibatkan

dua orang pengusaha yang dituduh menyuap anggota People Party, partai mayoritas di parlemen Spanyol.

Pada sidang sebelumnya, Garzon mengungkapkan alasan mengapa ia melakukan penyadapan. Menurutnya, ada indikasi kuat si tahanan memberikan instruksi kepada pengacaranya untuk melakukan pencucian uang hasil korupsi yang dilakukan si tahanan. Sehingga ia meminta polisi untuk menyadap pembicaraan mereka.

D a l a m h u k u m S p a nyo l , penyadapan dimungkinkan atas perintah pengadilan apabila yang ditangani adalah kasus yang sangat serius seperti terorisme dan jaringan narkoba internasional. Sementara untuk kasus seperti korupsi, masih belum diketahui apakah termasuk dalam kategori yang diperbolehkan untuk disadap atau tidak.

Menanggapi putusan Mahkamah Agung, Garzon menyatakan bahwa putusan tersebut kurang memiliki landasan yuridis dan dapat menghambat penyelesaian kasus-kasus korupsi karena pelakunya dapat lolos dari jeratan hukum.

Kasus yang menimpa Garzon ini mengundang banyak tanggapan dari masyarakat, tak hanya di Spanyol namun juga di negara-negara lain. Pendukung hakim itu banyak yang berspekulasi bahwa kasus tersebut bermotif politis karena melibatkan anggota partai pemenang pemilu November tahun lalu. (sumber: Time, The Guardian, AlJazeera)

Prasita

Baltazar Garzon

Sh

iand

alus

.blo

gspo

t.com

Menyadap Pembicaraan Tahanan

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 49 4/12/2012 1:10:50 PM

Page 52: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

50

DOTKOM

Kesan pertama begitu kita lihat tampilan dari situs Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (Badilag)

ini adalah kreatif, progresif dan inovatif. Betapa tidak, dalam situs yang nampak sederhana tampilan luarnya ini ternyata menyimpan segudang informasi yang dikemas secara menarik dan mudah untuk diakses.

Bila dilihat dari sisi pengelolaan, situs Badilag bisa dibilang telah terkelola dengan baik dan menjurus go international. Hal itu nampak pada pilihan bahasa di sebelah kanan atas halaman utama situs. Ada dua jenis pilihan bahasa yaitu Inggris dan Arab. Pilihan bahasa dalam situs ini tidak sekedar aksesoris. Informasi yang disajikan dalam dua bahasa dapat betul-betul diperoleh. Terutama informasi berupa berita dan artikel. Hal ini menegaskan situs Badilag sudah siap dalam tingkat internasional. Adanya menu pilihan bahasa yang bukan sekedar aksesoris ini memudahkan warga negara asing mengikuti perkembangan dunia peradilan, khususnya peradilan agama di Indonesia, sehingga proses diseminasi/penyebarluasan informasi tidak terkendala.

Selain kelebihan segi dwi bahasa, situs Dirjen Badilag juga cukup unggul dalam keterbukaan informasi. Salah satu indikator yaitu terdapatnya menu transparansi peradilan di bagian kiri tengah, halaman muka situs. Menu ini berisikan putusan-putusan tingkat banding dan tingkat kasasi. Lalu ada transparansi terkait dengan anggaran, statistik perkara, info perkara kasasi dan

berkelanjutan menunjukkan pencitraan yang baik dari performa kinerja.

Sebenarnya apa yang dicari oleh publik di situs Badilag? Setelah diteliti lebih lanjut ternyata pengunjung sering mengunduh dokumen artikel hukum, putusan-putusan pengadilan, dan pengumuman.

S i t u s B a d i l a g m e m a n g menyiapkan segala jenis dokumen yang dapat disebarkan kepada publik. Dokumen-dokumen itu sudah terangkum dan mudah diakses. Akses untuk mendapatkan dokumen-dokumen ditempatkan pada pilihan menu bernama e-document. Letaknya, pada

justice for all yang berisikan rencana kerja, peraturan-peraturan dan berita seputar peradilan. Di bawah menu pilihan justice for all ada pilihan menu pengawasan, pengumuman lelang, laporan aset Badilag, dan cek akta cerai.

Berita yang disajikan situs Badilag adalah kelebihan lain yang dimiliki. Berita-berita dalam situs ini terus diperbaharui dan terjaga kemutakhirannya. Isi dari berita-berita itu hampir semuanya tentang dunia peradilan berupa kegiatan-kegiatan pengadilan agama di daerah dan kegiatan-kegiatan Ditjen Badilag. Adanya berita yang tersajikan secara

Situs http://www.badilag.net

Adnan Faisal Panji

Mengakomodasi Keterbukaan Informasi dan Siap Go International

Halaman muka situs Badilag terdapat menu transparansi peradilan

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 50 4/12/2012 1:10:51 PM

Page 53: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 551

bagian kiri di bawah tautan-tautan terkait dengan Ditjen Badilag. Apabila diklik menu tersebut maka akan tampil kategori dokumen-dokumen yang bisa diakses. Ada tiga kategori dokumen yang bisa diakses pengunjung situs yaitu dokumen pengumuman elektronik, dokumen-elektronik (berisi surat edaran, peraturan, buku-buku cetakan, hasil penelitian, dll yang terkait dengan penyelenggaraan tugas peradilan agama), dan dokumentasi video.

Dalam situs Badilag ini , pengunjung situs juga dapat memberikan umpan balik berupa komentar ketika membuka informasi yang disajikan, khususnya berita. Umpan balik tersebut dapat menjadi barometer bagi performa situs Badilag. Sebab umpan balik merupakan respon yang secara serta merta dari pengunjung. Model ini dapat memberikan informasi pada pengelola situs untuk mengukur sejauh mana data yang disajikan itu sudah tepat sasaran atau dimanfaatkan secara optimal oleh pengunjung.

Jumlah pengunjung situs Badilag terus termutakhirkan. Sejak Oktober 2011 hingga akhir Februari 2012 tercatat 1.254.311 orang yang mengunjungi situs Badilag. Informasi itu dapat dilihat pada

kolom ketiga, bagian kanan tengah, halaman muka situs. Pada bagian itu data pengunjung situs terlihat berdasarkan jumlah total. Di bawah jumlah total pengunjung situs ada pilihan menu Lihat Statistik Pengunjung. Ketika diklik pilihan menu ini maka akan keluar

tampilan jendela baru berisi data statistik pengunjung d a l a m b e n t u k grafik batang tiga warna: hijau, biru, dan oranye. Grafik batang berwarna hijau menandakan h a l a m a n y a n g diunduh dalam waktu setahun oleh pengunjung. G r a f i k b a t a n g ber warna biru, diartikan sebagai pengunjung unik. Artinya pengunjung

yang teridentifikasi berasal dari berbagai kalangan. Terakhir, grafik batang dengan warna oranye yang diartikan sebagai pengunjung tetap situs.

Satu bagian terakhir yang menarik dari situs Badilag adalah materi berupa e-book. Bila kita mengubah menu pilihan bahasa situs ke versi Inggris, maka pada kolom pertama, bagian kiri halaman muka situs, terdapat menu e-book. E-book merupakan bahan pustaka berupa buku dalam format digital. Untuk sementara baru ada dua buku yang berjudul Providing Justice to The Justice Seeker (Semacam buku laporan studi pengadilan agama), dan Courting Reform: Indonesian Islamic Courts and Justice for The Poor. Ke depan kita layak berharap akan ada banyak buku-buku referensi hukum versi bahasa Indonesia dalam bentuk digital yang disajikan situs ini. Buku-buku itu tentu akan berguna sebagai sumber rujukan tentang peradilan agama. (Sumber: http://www.badilag.net http://statcounter.com)

Situs Badilag memuat berita-berita seputar pengadilan dalam bahasa Inggris.

Menu dokumen elektronik situs Badilag

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 51 4/12/2012 1:10:52 PM

Page 54: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

52

RESENSI

Kegalauan Masa lalu MAAfifi

Itulah salah satu bagian dari kajian tentang Mahkamah Agung yang dilakukan oleh Sebastiaan Pompe saat mengurai permasalahan

terkait gaji hakim pada era demokrasi parlementer (1950-1959). Adanya keinginan dari para hakim waktu itu untuk mendudukkan jabatan hakim secara lebih istimewa dibandingkan dengan jabatan di departemen pemerintah lainnya. Argumentasi para hakim adalah mendudukkan institusi Mahkamah Agung sejajar dengan lembaga negara lainnya seperti Presiden dan anggota DPR, termasuk dalam hal gaji. Namun, wacana terkait keistimewaan hakim dalam hal gaji tersebut bertepuk sebelah tangan.

Menteri Kehakiman Djody Gondokoesoemo malah lebih mendukung perbaikan kesejahteraan (baca: gaji) bagi para jaksa. Lobi yang dilakukan terhadap DPR pun mengalami jalan buntu. Kondisi tersebut menyebabkan para hakim melalui Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi) pada tahun 1954 mengancam melakukan pemogokan jika pemerintah memutuskan standar gaji hakim dengan jaksa sama. Akhirnya, pemerintah pada bulan Desember 1955

memutuskan skema gaji jaksa dan hakim adalah dalam posisi setara. Kebijakan pemerintah terkait gaji hakim tersebut menyebabkan hakim melakukan pemogokan. Hakim memang hadir di kantor pengadilan, tetapi menolak memeriksa perkara.

Cerita ironi hakim itu dibahas Sebastian Pompe dalam menelusuri sejarah perjalanan institusi Mahkamah Agung di dalam buku “Runtuhnya Institusi Mahkamah Agung”. Buku yang secara gamblang dan berusaha obyektif merekam perjalanan Mahkamah Agung sebagai institusi peradilan di Indonesia. Tulisan Pompe dalam buku ini disajikan secara fenomenal dengan mengungkap fakta-fakta di dalam institusi para wakil Tuhan dengan membuka informasi yang untold stories.

Intervensi SoekarnoIntervensi pemerintah pada masa

orde lama yang kuat diceritakan oleh Pompe secara detail membuka lembaran sejarah secara untold stories. Alkisah pada tahun 1964, Ketua Mahkamah Agung Wirjono Prodjodikoro membuat kebijakan agar para hakim dalam menjatuhkan putusan agar terlebih

dahulu dibahas dengan jaksa. Hal itu dilakukan dengan alasan agar putusan yang dijatuhkan dalam perkara pidana tidak terlalu timpang dengan tuntutan jaksa. Apabila dalam pembahasan antara hakim dengan jaksa tersebut mengalami kebuntuan, harus dirapatkan kembali dengan ketua Pengadilan Tinggi. Intervensi jaksa dalam penyusunan putusan oleh hakim merupakan bentuk vulgar intervensi pemerintah, yang merupakan intitusi induk korps adhyaksa, terhadap institusi peradilan seperti Mahkamah Agung. Intervensi jaksa (baca: pemerintah) terhadap tugas-tugas yudisial Mahkamah Agung bahkan dilegitimasi oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964. Undang-undang tersebut memang secara eksplisit memungkinkan pemerintah turut campur tangan secara langsung terhadap perkara-perkara yang ditangani oleh hakim.

Bahkan Presiden Soekarno secara nyata ikut mengatur hakim dalam menjatuhkan putusan pidana terhadap seseorang terdakwa bernama Cosmas pada tahun 1962. Terhadap perkara Cosmas yang melibatkan seorang penyelundup, Soekarno dengan gaya demokrasi terpimpinnya yang mendekatkan dirinya sebagai seorang otoriter bak raja dalam kerajaan, meminta Ketua Mahkamah Agung Wirjono Prodjodikoro untuk menjatuhkan pidana mati kepada terdakwa Cosmas dengan tuduhan tindak pidana subversi. Caranya, Soekarno meminta Wirjono Prodjodikoro untuk menginstruksikan Sri Widoyati sebagai hakim yang menangani perkara Cosmas untuk menjatuhkan pidana mati. Masalah muncul tatkala Sri Widoyati menolak keinginan sang pemimpin besar revolusi itu. Wirjono Prodjodikoro yang

“Pada tahun 1980-an dan tahun 1990-an, rendahnya gaji bermuara pada pembenaran yang menyedihkan bagi terjadinya korupsi di lingkungan pengadilan, yang pada waktu itu mulai merajalela”

Judul Buku : Runtuhnya Institusi Mahkamah Agung Penulis : Sebastiaan PompeJumlah Halaman : 698Penerbit : Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 52 4/12/2012 1:10:52 PM

Page 55: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 553

tidak mempunyai latar belakang hakim karier. Institusi pengadilan di bawah kepemimpinannya sudah tersubordinasi dengan kepentingan pemerintah. Meminjam pernyataan Pompe bahwa Seno Adji sebagai ketua Mahkamah Agung merupakan bentuk kesetiaan tertinggi loyalitas pada pemerintah.

Dalam hal teknis yudisial pun, intervensi pemerintah cukup kuat saat menangani Haris Murtopo yang merupakan anak Jenderal Ali Murtopo. Pada saat itu, Jenderal Ali Murtopo adalah salah satu simpul kepercayaannya Pak Harto dalam jaringan intelijen. Bermula dari Haris Murtopo yang didakwa menembak dan membunuh teman sekolahnya dalam pertengkaran soal parkir mobil. Putusan perkara pembunuhan tersebut adalah membebaskan terdakwa Haris Murtopo dengan alasan adanya unsur pembelaan diri dan bukti bahwa pistol milik sopirnya. Intervensi ekstra-yudisial berhembus sangat kencang seiring bebasnya terdakwa. Informasi yang berkembang adalah Ketua Mahkamah Agung

yang dalam posisi dilematis di depan Presiden Soekarno memohon-mohon bahkan sambil menangis kepada Sri Widoyati untuk menjatuhkan putusan sesuai kehendak penguasa orde lama itu. Akan tetapi, Sri Widoyati tetap berpendirian teguh dan meminta agar perkara Cosma ditangani oleh hakim lainnya saja.

Potret di atas adalah salah satu kisah memilukan terhadap lembaga peradilan Mahkamah Agung. Demokrasi Terpimpin yang menjadi label rezim orde lama telah berhasil mengkooptasi Mahkamah Agung. Perkara yang sensitif bagi pemerintah dan sarat dengan kepentingan politik harus diputus oleh hakim sesuai dengan keinginan pemerintah.

Dualisme Manajemen Peradilan

Kooptasi pemerintah yang kuat terhadap institusi peradilan juga dilakukan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Terlebih adanya dualisme menajemen terhadap Mahkamah Agung. Keberadaan Departemen Kehakiman dalam menangani urusan non-yudisial seperti keuangan dan kepegawaian meneguhkan kuatnya kooptasi pemerintah terhadap Mahkamah Agung. Pompe menyebutnya sebagai kemerosotan otonomi peradilan seiring pembentukan Direktorat Jenderal Pembinaan Badan Peradilan Departemen Kehakiman. Pembentukan direktorat tersebut merupakan kebijakan yang nyata-nyata menjadi perpanjangan tangan peradilan di tubuh eksekutif sekalipun dipimpin oleh hakim senior.

Dengan gaya tulisan yang lugas dan tanpa basa-basi, Pompe menghadirkan kisah memilukan kooptasi pemerintah terhadap putusan hakim yang berkaitan dengan pemerintahan rezim Soeharto. Seno Adji yang pada saat menjadi ketua Mahkamah Agung adalah mantan menteri kehakiman yang

Seno Adji memanggil hakim yang menangani perkara Haris Murtopo untuk menginstruksikan putusan yang memvonis bebas Haris.

B u k u s e t e b a l 6 9 8 halaman ini banyak menyajikan informasi-informasi yang menguji kemerdekaan Mahkamah Agung. Pengalaman sejarah berjalannya praktek-praktek yudisial Mahkamah Agung yang terangkum dalam buku yang diadopsi dari disertasi ini membawa pembaca untuk menyadari bahwa konsep pemisahan kekuasaan dan cita-cita UUD 1945 akan kemerdekaan kekuasaan kehakiman hanya utopia semata. Buku ini tidak untuk menelanjangi bobroknya hakim-hakim dan institusi Mahkamah Agung.

Akan tetapi, lebih pada konstruksi fakta pada minimnya

komitmen ketua Mahkamah Agung terdahulu untuk membangun kekuasaan peradilan yang otonom dengan landasan integritas dan kompetensi. Tidak ada jarak dan batas tegas antara Mahkamah Agung dengan institusi eksternal khususnya pemerintah. Kondisi tersebut sebenarnya hampir sama dengan kondisi peradilan saat sekarang ini dimana pengaruh eksternal terhadap aktivitas yudisial hakim juga sarat dengan kepentingan modal, selain tentunya kepentingan kekuasaan. Bedanya, iklim peradilan yang sudah tidak sama.

Saat ini independensi institusi Mahkamah Agung sudah cenderung kuat seiring reformasi peradilan yang mendorong penyatu-tubuhan manajemen peradilan baik yang sifatnya yustisial dengan yang bersifat non-yustisial seperti keuangan dan kepegawaian. Artinya, kooptasi pengaruh eksternal institusi Mahkamah Agung lebih dikarenakan tiadanya komitmen reformasi peradilan yang nyata dengan dilandasi integritas yang tinggi.

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 53 4/12/2012 1:10:55 PM

Page 56: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

54

KONSULTASI HUKUM

A.J. Day, S.HTenaga Ahli Komisi Yudisial

Bullying

Pertanyaan:

Anak Saya baru saja diterima di salah satu Sekolah Menengah Umum di Jakarta yang terbilang favorit. Seharusnya dan memang demikian pada awalnya, dia sangat senang dan selaku orang tua kami juga bergembira anak kami menjadi siswa pada sekolah favorit.

Namun ternyata setelah beberapa hari mengikuti pelajaran di sekolah barunya kami melihat ada perubahan pada sikapnya yang selalu ceria, menjadi pemurung dan kelihatannya tidak lagi berminat untuk sekolah. Kami selaku orang tua merasa ada sesuatu yang terjadi padanya. Setelah dibujuk secara terus terang dijelaskan olehnya bahwa dia enggan bersekolah, apalagi untuk mengikuti ekstrakurikuler (ekskul) karena sering diejek oleh kakak-kakak kelas, sering diperlakukan kasar, dan malah tidak jarang dianiaya, ditampar, malah pernah tas sekolahnya dirampas dan isinya dilemparkan ke jalan raya.

Perlu kami jelaskan juga bahwa anak kami tersebut termasuk anak yang cerdas. Berpenampilan selalu rapi dan gagah. Prestasi sekolahnya selama disekolah yang dulu juga sangat bagus dengan angka-angka prima.

Pertanyaan Saya ialah tindakan hukum apakah yang dapat kami tempuh sebagai orang tua untuk menghentikan tindakan para kakak kelasnya?

Andre Wijaya, Jakarta.

Jawaban:Apa yang dialami oleh anak

Bapak dikenal dengan sebutan bullying, dan anak bapak adalah korban bullying. Secara hukum bullying dapat saja digolongkan sebagai tindak pidana yaitu tindak pidana penganiayaan seperti yang diatur dalam Pasal 351 atau Pasal 352 KUHP, atau dapat pula melanggar Pasal 335 KUHP yaitu perbuatan tidak menyenangkan, ataupun Pasal 406 KUHP yaitu menghancurkan atau merusak barang milik orang lain. Malah, bullying dapat dikenakan ketentuan UU

pelaku maupun korban oleh UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak diberi kualifikasi sebagai Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum (ABH), pelaku sendiri disebut sebagai anak yang berkonflik dengan hukum.

UU No. 3/1997 tentang Pengadilan Anak telah mengatur tentang anak yang melakukan tindak pidana termasuk bullying ditangani. Ancaman pidananya apabila dilakukan oleh anak semuanya hanya separuh dari ancaman yang tercantum dalam KUHP atau perundang-undangan lainnya.

No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman yang lebih berat.

Dalam penyelesaian perkara bullying ini UU mewajibkan pemerintah untuk memberi perlindungan khusus. Salah satu cara perlindungan khusus ini bagi pelaku ialah dengan menerapkan UU No. 3/1997 tentang Pengadilan Anak.

Hal ini mengingat bahwa baik korban bullying yaitu anak Bapak maupun pelakunya adalah anak, dalam arti berusia 18 tahun ke bawah dan sudah di atas 12 tahun. Baik

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 54 4/12/2012 1:10:57 PM

Page 57: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 555

Tetapi, menurut hemat saya, dalam kasus bullying yang dialami anak Bapak upaya yang paling baik ialah melalui pendekatan yang sekarang dikenal sebagai pendekatan keadilan restoratif. Pendekatan tersebut intinya adalah pemulihan kembali hubungan anak pelaku dengan anak korban. Pelaksanaannya dengan turut melibatkan pihak keluarga masing-masing dan tentunya dengan bantuan sekolah ataupun pemuka masyarakat. Hal ini dikenal sebagai diversi.

Melalui diversi penyelesaian melalui jalur formal yaitu pengadilan sedapat mungkin dihindari. Latar

belak ang pemik iran demik ian ialah bahwa korbanlah yang paling menderita bukan masyarakat.

Memang diversi ini baru akan diatur dalam UU Sistem Peradilan Anak yang sekarang masih dalam bentuk RUU. Namun intisarinya yaitu keadilan restoratif sudah dapat diberlakukan sejak sekarang. Keadilan restoratif ini hanya dapat dilakukan apabila ada kesepakatan, dan pelaku tentu harus diberi kesadaran tentang perilakunya, misalnya ganti rugi kepada korban.

Sementara itu, sebagai orang tua ada beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk menghentikan bullying. Tindakan itu dapat berwujud

antara lain memberikan perhatian penuh kepada perlakuan bullying yang dialami oleh anak. Jangan mendorong dia untuk melakukan pembalasan. Jangan sekali-kali menyalahkan korban. Orang tua juga harus mampu menekan emosinya sehingga jangan bergegas untuk mencari pelaku bullying. Anda juga jangan mencegah anak Anda untuk menceritakan peristiwa bullying itu dengan bebas dan lengkap. Namun juga jangan menganggap cerita anak Bapak adalah cerita yang benar sepenuhnya. Itulah beberapa petunjuk yang dapat kami anjurkan dalam menghadapi bullying. Terimakasih.

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 55 4/12/2012 1:10:57 PM

Page 58: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

56

KESEHATAN

BATUK MEMBANDEL, APA SEBABNYA?

Jawab:

Batuk merupakan bentuk pertahanan tubuh khususnya saluran pernafasan dari benda asing seperti debu ataupun kuman dari luar tubuh, yang dapat menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, sebenarnya batuk sangat diperlukan tubuh kita. Namun bila batuk tak kunjung sembuh, kita harus waspada. Disamping bisa mengganggu, batuk yang lama akan semakin berat sehingga menyebabkan komplikasi.

Batuk yang diderita bapak dari ibu Wahyuningsih tergolong batuk kronis ( lebih dari 8 minggu). Batuk kronis mempunyai banyak penyebab, yang paling sering antara lain tuberkulosis paru ( TB), asma, penyakit paru obstruksi kronik (PPOK), sinusitis kronik dan penyakit refluks gastroesofageal (GERD).

Penyebab lain yang jarang adalah kanker paru, infeksi virus dan efek samping obat. Dengan mengenali penyebab batuk maka akan lebih mudah mengatasinya. Bagaimana cara mengenalinya?

Batuk Akibat Tuberkulosis Paru (TB)

TB paru disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menular, lebih banyak menyerang paru-paru. Namun juga dapat menyerang kulit, usus, ginjal, otak dan organ tubuh lainnya.

Tanda ; batuk lama lebih 3 minggu sampai berbulan-bulan, batuk kecil-kecil, timbul sekali-sekali, kadang seperti hanya berdehem. Batuk bisa disertai bercak darah segar. Disertai demam berulang yang tidak terlalu tinggi, keringat malam hari, nafsu makan turun dan disertai penurunan berat badan.

Pemeriksaan yang harus dijalani sangat mudah dan murah yaitu pemeriksaan dahak , dilakukan sebanyak 3x. Pemeriksaan ini tersedia di seluruh Puskesmas di tanah air.

Batuk pada AsmaOrang awam menyebutnya

bengek karena penderitanya batuk melulu dan sesak nafas. Dalam kedokteran dikenal dengan asma bronchial yaitu penyakit kronik pada saluran nafas yang diakibatkan respon berlebihan (hipereaktivitas) terhadap faktor pencetus, ditandai dengan penyempitan jalan nafas. Pencetus serangan asma ini bentuknya bermacam-macam, seperti makanan, debu, emosi, stress, kelelahan fisik berlebihan, bau-bauan dan pilek. Penyempitan jalan nafas (sesak nafas) pada asma berbeda dari yang lain, karena bersifat reversible artinya dapat kembali semula dengan atau tanpa

Pertanyaan:

Assalamualaikum dr. Diah. Saya mau menanyakan tentang penyakit Bapak saya, beliau sering sekali batuk , hampir tiap hari dan sudah berlangsung tahunan. Sudah berobat dan minum obat tapi tetap batuk. Periksa darah dan foto rontgen hasilnya bagus. Menurut Dokter apa penyebab

batuknya?

Wahyuningsih, Pasuruan.

dr. Diah Farida

ht

tp://

ww

w.dr

behr

man

n.co

m

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 56 4/12/2012 1:11:00 PM

Page 59: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012

VOL. VI - NO. 557

obat. Namun asma bisa kambuh lagi, bila tidak terkontrol, asma akan sering kambuh, lebih lama dan semakin berat sehingga bisa menyebabkan kematian.

Tanda; batuk terutama malam dan dini hari, sesak nafas/ dada terasa berat yang bisa sembuh sendiri, kadang disertai mengi. Disertai adanya riwayat asma dan alergi pada keluarga.

Asma dapat diketahui dengan alat bronkoskopi, pemeriksaannya mudah hanya dengan meniup sekuat-kuatnya.

Batuk karena sinusitis kronik

Sinusitis merupakan infeksi pada sinus (rongga didalam tulang wajah), disebut kronik karena berlangsung lebih dari 3 bulan. Sinusitis kronik didahului dengan sinusitis akut yang tidak sembuh sempurna.

Infeksi pada sinus (wajah) mengapa bisa menyebabkan batuk (saluran nafas)? Sinusitis erat kaitannya dengan alergi, alergi ini merangsang pula saluran nafas sehingga terjadi batuk. Lendir sinus mudah mengalir ke hidung dan tenggorokan (post nasal drips) sehingga bila sinusitis kambuh biasanya saluran nafas terinfeksi juga dan muncul gejala batuk.

Ta n d a ; b a t u k - p i l e k t a k sembuh-sembuh, tenggorokan selalu berlendir, rasa ingus hidung yang tertelan, sakit daerah dahi dan pipi sekitar hidung bila menunduk.

Bila ada tanda-tanda tersebut, sebaiknya periksa ke dokter THT. Pemeriksaan yang akan dilakukan antara lain, * pemeriksaan nyeri tekan daerah sinus, dengan alat transiluminasi,

rhinoskopi dan yang terbaik adalah dengan CT-scan sinus.

Batuk pada PPOKPenyakit Paru Obstruksi Kronik

atau PPOK erat kaitannya dengan polusi udara terutama asap rokok pada perokok. Batuk terus-menerus disertai sesak nafas. Berbeda dengan asma, hambatan saluran nafas pada PPOK tidak dapat kembali semula dan cenderung memburuk bila pajanan asap rokok tetap berlangsung. Oleh karena itu, anjuran yang paling tepat adalah berhenti merokok, dan menggunakan masker untuk mengurangi pajanan asap rokok, asap kendaraan, debu dan polusi udara.

Tanda; perokok, batuk lama dengan dahak kadang berwarna gelap, saat kambuh dahak lebih banyak dan disertai dada berat, batuk siang dan malam.

Bila bapak anda seorang perokok dan sudah berlangsung lama, sebaiknya dilakukan pemeriksaan fungsi paru (bronkoskopi) di rumah sakit terdekat.

Batuk karena GERDGastro-Esofageal Refluks Disease

atau GERD merupakan penyakit akibat arus balik asam lambung ke atas, sehingga mengiritasi kerongkongan dan pangkal tenggorokan yang merangsang batuk kronik.

Tanda; batuk kering berulang, biasa pada orang gemuk atau riwayat maag.

Pemeriksaan yang harus dilakukan adalah endoscopy . Te r l e b i h d a h u l u berkonsultasi dengan dokter penyakit dalam.

Batuk pada bronchitis kronis

Infeksi pada saluran nafas bawah lebih dari 3 minggu.

Ta n d a ; b a t u k b e rd a h a k kuning-kehijauan, demam,

Karena batuk pada bronchitis kronis ini berdahak banyak sampai berwarna kehijauan dan demam, orang akan lebih cepat ke dokter, sehingga cepat ditangani. Dengan foto rontgen dada diagnosa cepat diketahui, pengobatannyapun relatif mudah dan bisa sembuh sempurna.

Penyebab yang jarang yaitu kanker paru, infeksi virus paru dan obat-obatan

Walaupun kanker paru ini terdengar menakutkan, tapi hanya 2% saja batuk lama yang disebabkan oleh kanker paru. Dengan foto rontgen dada sudah bisa diketahui adanya kanker paru. Infeksi virus bisa menyebabkan batuk lama, antibiotik tidak dapat menyembuhkannya, penyakit ini sembuh sendiri seiring dengan meningkatnya kekebalan tubuh. Obat-obatan yang paling sering menyebabkan batuk antara lain captopril (obat darah tinggi).

Saran saya, Bapak saudara Wahyuningsih sebaiknya diperiksakan lebih lanjut ke dokter dengan fasilitas penunjang kesehatan yang lebih lengkap. Demikian penjelasan saya, semoga bermanfaat. Terimakasih.

http://www.uni-bonn.de. �

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 57 4/12/2012 1:11:04 PM

Page 60: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri

EDISI MARET - APRIL 2012VOL. VI - NO. 5

58

RELUNG

Raja, Pengemis dan Hakim

Di sebuah daerah di negeri Kurdi, ada seorang hakim yang adil dan pintar. Kabar tentang keadilan hakim itu

telah tersebar ke mana-mana. Akhirnya, kabar itu sampai ke telinga sang raja di ibu kota Kurdi. Sang raja merasa gembira karena memiliki hakim yang adil dan bijaksana, serta dipercaya oleh manusia.

Meskipun demikian, sang raja berkata dalam hati,”Aku tidak cukup hanya mendengar tentang keadilan hakim itu, seperti yang dikatakan orang-orang….aku harus membuktikannya sendiri!”

L a l u , d i a menunggang kudanya menuju daerah di mana hakim itu berada. Dia pergi diam-diam tanpa d i d a m p i n g i s e o ra n g pengawalpun.

Di tengah perjalanan, dia melihat pengemis yang berjalan kelelahan. Pengemis itu mengulurkan tangan kepada orang-orang yang hendak meminta bantuan. Sang raja yang menyamar merasa kasihan pada pengemis itu.

Dia mendekati pengemis itu dan bertanya,”Pak mau kemana sebetulnya tujuanmu?”

“Aku mau ke kota di utara sana, tetapi masih jauh sekali,” jawab pengemis itu.

“Kalau begitu, bagaimana jika Bapak ikut bersamaku, aku juga mau kesana,” sang raja menawarkan jasa.

Setelah berjalan setengah hari lamanya, sampailah kuda itu di kota yang

dituju dengan membawa sang raja dan pengemis.

Lelaki berjanggut itu berkata,”Kita sudah sampai di kota….kau sekarang bisa turun….Tetapi hati-hati jangan sampai terjatuh!”

Namun, pengemis itu malah menjawab dengan suara tinggi,”Enak saja kau ini! Kuda ini milikku! Bagaimana kau berani

mengusirku? Kau yang seharusnya turun dari kudaku!”

Pengemis itu lalu berteriak keras dan memanggil orang-orang. Dia minta per tolongan karena kudanya akan dirampas lelaki yang berjanggut itu. Tidak lama kemudian, orang-orang berkumpul mengelilingi mereka.

“Ini kudaku!” kata pengemis. “Kau dusta, ini kudaku!” kata lelaki berjanggut. “Kau yang dusta, kau mau merampas kudaku!” tukas si pengemis.

Lalu keduanya adu mulut dengan suara keras. Tiba-tiba seorang lelaki berkata.”Ayo

kita pergi ke tempat hakim dia akan memberikan keputusan kepada kalian berdua secara adil!”

Orang-orang menghadapkan mereka kepada hakim yang terkenal bijaksana. Kemudian, lelaki berjanggut itu berdiri di depan hakim dan menceritakan ihwal pertemuannya dengan lelaki pengemis itu.

Hakim memutuskan kuda itu milik pria berjanggut. Pria berjanggut

penasaran bagaimana hakim bisa tahu, ia lalu bertanya. Hakim itu

menjawab,”Gampang sekali, ketika kalian berdua masuk kandang bersamaku pagi tadi, aku perhatikan kuda itu bergerak mendekatimu dan mencium-cium baumu. Akan tetapi, dia tidak mendekati lelaki itu, seolah-olah tidak mengenalnya. Saat itulah aku

tahu bahwa kuda itu adalah milikmu, sebab dia telah akrab

dengan bau badan dan sosokmu.”Lelaki berjanggut itu tersenyum

dan berkata,”Apakah kau tahu siapa aku sebenarnya?”

“Tidak,” jawab hakim.Lelaki berjanggut itu lalu melepaskan

janggut buatannya dan dia membuka pakaian atasnya. Lalu, dia mengambil sesuatu dari dalam tas kumalnya, yang ternyata adalah mahkota.

Sungguh te rke jut lah hakim itu,”Baginda Raja!”

“Ya, aku ingin membuktikan sendiri cerita orang-orang tentang keadilan dan kebaikanmu. (Disarikan dari berbagai sumber)

Buletin Maret-April 2012_270312.indd 58 4/12/2012 1:11:07 PM

Page 61: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri
Page 62: TIM PENGHUBUNG KY - MA · 2014-04-29 · profesi dan tes kasus hukum, Komisi Yudisial (KY) memutuskan meloloskan 45 Calon Hakim Agung (CHA). Dari 45 CHA tersebut komposisinya terdiri