28
 JURNAL PENELITIAN KOMUNIK ASI DAN OPI NI PUBLIK 243 ANALISIS MOTIVASI DAN PENGGUNAAN E-BANKING  BANK MANDIRI OLEH PEGAWAI BPPKI MANADO DENGAN PENDEKATAN T he Uni f i ed Theo r y o f Acce p ta nce a nd Use o f T e chnolo g y  (UTAUT) Oleh : Riva’atul Adaniah Wahab *  ) Abstrak  Persaingan di dunia perbankan menuntut bank untuk meningkatkan  pelayanan nasabah yang menginginkan layanan mudah dan cepat.  Performa ini dapat diperoleh dengan dukungan teknologi informasi. Semakin banyak jenis penerapan teknologi informasi oleh perbankan, maka semakin berkembang dan semakin beragam fasilitas layanan yang dapat diberikan. Salah satu contoh penerapan teknologi informasi yang  paling berkembang saat ini adalah layanan perbankan elektronik atau  yang dikenal dengan e-banking. Dalam rangka menjaga kepuasan nasabah akan layanan yang diberikan, maka Bank Mandiri juga memanjakan nasabah dengan teknologi e-banking Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian ini yang bertujuan mengetahui pengaruh faktor yang dapat mempengaruhi adopsi penggunaan e-banking oleh Pegawai BPPKI  Manado. Penelitian ini menggunakan pendekatan UTAUT yang dikembangkan oleh Venkatesh dkk pada tahun 2003, sebagai salah satu  pendekatan untuk mengukur adopsi teknologi, dalam model tersebut variabel independennya adalah performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan facilitating conditions sedangkan variabel dependennya adalah motivasi menggunakan (behavioral intention) dan penggunaan e-banking. Lokasi penelitian ini adalah kantor  BPPKI Manado dengan jenis dan metode penelitian kuantitatif deskriptif  survei. Populasinya adalah Pegawai BPPKI Manado yang telah menggunakan e-banking Bank Mandiri dengan sampel yang dipilih secara random sebanyak 18 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket (quetio nnaire) dengan analisis penghitungan skor dan kriteria interpretasi skor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor harapan kinerja/performace expectacy (PE) dan harapan upaya/effort expectacy (EE) memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam membangkitkan motivasi menggunakan atau behavioral intention (BI) e- banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado. Lain halnya dengan  faktor pengaruh sosial/social influence (SI) yang memiliki pengaruh lemah dan faktor memfasilitasi kondisi/facilitating conditions (FC) yang memiliki  pengaruh cukup dalam membangkitkan motivasi menggunakan e-banking *   ) Kandidat Pene liti pada BPP KI Manado

Tingkat Pemanfaatan E-Banking_Publish.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    243

    ANALISIS MOTIVASI DAN PENGGUNAAN E-BANKING BANK

    MANDIRI OLEH PEGAWAI BPPKI MANADO DENGAN

    PENDEKATAN

    The Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

    Oleh : Rivaatul Adaniah Wahab*)

    Abstrak

    Persaingan di dunia perbankan menuntut bank untuk meningkatkan

    pelayanan nasabah yang menginginkan layanan mudah dan cepat.

    Performa ini dapat diperoleh dengan dukungan teknologi informasi.

    Semakin banyak jenis penerapan teknologi informasi oleh perbankan,

    maka semakin berkembang dan semakin beragam fasilitas layanan yang

    dapat diberikan. Salah satu contoh penerapan teknologi informasi yang

    paling berkembang saat ini adalah layanan perbankan elektronik atau

    yang dikenal dengan e-banking. Dalam rangka menjaga kepuasan

    nasabah akan layanan yang diberikan, maka Bank Mandiri juga

    memanjakan nasabah dengan teknologi e-banking Oleh karena itu, penulis

    melakukan penelitian ini yang bertujuan mengetahui pengaruh faktor yang

    dapat mempengaruhi adopsi penggunaan e-banking oleh Pegawai BPPKI

    Manado. Penelitian ini menggunakan pendekatan UTAUT yang

    dikembangkan oleh Venkatesh dkk pada tahun 2003, sebagai salah satu

    pendekatan untuk mengukur adopsi teknologi, dalam model tersebut

    variabel independennya adalah performance expectancy, effort

    expectancy, social influence, dan facilitating conditions sedangkan

    variabel dependennya adalah motivasi menggunakan (behavioral

    intention) dan penggunaan e-banking. Lokasi penelitian ini adalah kantor

    BPPKI Manado dengan jenis dan metode penelitian kuantitatif deskriptif

    survei. Populasinya adalah Pegawai BPPKI Manado yang telah

    menggunakan e-banking Bank Mandiri dengan sampel yang dipilih secara

    random sebanyak 18 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan

    adalah metode angket (quetionnaire) dengan analisis penghitungan skor

    dan kriteria interpretasi skor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor

    harapan kinerja/performace expectacy (PE) dan harapan upaya/effort

    expectacy (EE) memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam

    membangkitkan motivasi menggunakan atau behavioral intention (BI) e-

    banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado. Lain halnya dengan

    faktor pengaruh sosial/social influence (SI) yang memiliki pengaruh lemah

    dan faktor memfasilitasi kondisi/facilitating conditions (FC) yang memiliki

    pengaruh cukup dalam membangkitkan motivasi menggunakan e-banking

    * ) Kandidat Peneliti pada BPPKI Manado

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    244

    Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado. Namun demikian, motivasi

    menggunakan ternyata memiliki pengaruh sangat kuat terhadap perilaku

    penggunaan atau use behaviour (UB) menggunakan e-banking Bank

    Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado.

    Kata Kunci : E-banking, Motivasi Penggunaan, Penggunaan E-banking,

    UTAUT, Harapan Kinerja, Harapan Upaya, Pengaruh

    Sosial, Memfasilitasi Kondisi.

    Latar Belakang

    Bank sebagai lembaga keuangan menempati posisi penting dalam

    pembangunan perekonomian negara, fungsi dasarnya menurut Undang-

    Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November

    1998 adalah sebagai penghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

    simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

    atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

    banyak (Kasmir, 2004:12), telah menjadikannya bagian yang tidak dapat

    dipisahkan dari kehidupan masyarakat.

    Fungsi bank di era teknologi seperti saat ini, tidak lagi hanya terbatas

    untuk mendukung kelancaran mekanisme seperti transfer, penghimpunan dana

    simpanan masyarakat, dan penyimpanan barang berharga, akan tetapi telah

    berkembang ke bidang pemberian jasa seperti pembayaran rekening telepon,

    listrik, asuransi, sampai pembeliaan pulsa. Karena itu, tidaklah mengherankan

    meskipun jumlah bank dalam beberapa tahun terakhir mengalami flukturasi,

    namun jumlah bank cabangnya semakin berkembang. Bertambahnya jumlah

    bank cabang, baik Bank Umum maupun Bank Perkreditan Rakyat/Syariah

    (BPR/S) pastinya akan berdampak pada bertambahnya jumlah nasabah bank

    sebagai konsumen layanan perbankan.

    Tabel 1. Jumlah Bank Umum dan BPR/S

    Sumber : Laporan Bulanan Statistik Perbankan Februari 2011, Bank Indonesia, 2011.

    Menurut Data Laporan Bulanan Bank Indonesia pada bulan Februari

    2011, dari sekian banyak bank yang hadir di tengah masyarakat, Bank

    Mandiri dengan visinya Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif menduduki peringkat pertama jumlah aset

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    245

    terbanyak di antara bank umum lainnya dalam kurun waktu 6 tahun terakhir.

    Bank Mandiri yang merupakan hasil peleburan empat bank pemerintah (Bank

    Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank

    Pembangunan Indonesia) memiliki jumlah nasabah Mandiri Prioritas yang

    terus tumbuh hingga di atas 55.000 nasabah pada Juni 2011 dibanding sekitar

    53.000 pada Juni 20101. Selama empat tahun berturut-turut pada tahun 2007,

    2008, 2009 dan 2010, Bank Mandiri juga berhasil menempati posisi sebagai

    service leader perbankan nasional berdasarkan survei Marketing Research

    Indonesia (MRI) dengan menempati urutan pertama pelayanan prima2.

    Meskipun berada di posisi puncak selama beberapa tahun, Bank Mandiri

    harus tetap menjaga performa layanannya agar kepercayaan dan loyalitas

    masyarakat secara umum dan nasabahnya secara khusus, yang merupakan aset

    bank, tetap terjaga.

    Dunia perbankan tidak luput dari perkembangan teknologi informasi.

    Kemajuan sebuah bank banyak dipengaruhi oleh penerapan teknologi

    informasi. Pemanfaatan teknologi informasi dalam perbankan selain untuk

    mempermudah proses operasional intern juga untuk meningkatkan performa

    pelayanan terhadap nasabah. Persaingan di dunia perbankan menuntut bank

    untuk meningkatkan pelayanan nasabah yang menginginkan layanan mudah

    dan cepat. Performa ini dapat diperoleh dengan dukungan teknologi informasi.

    Semakin banyak jenis penerapan teknologi informasi oleh perbankan, maka

    semakin berkembang dan semakin beragam fasilitas layanan yang dapat

    diberikan. Salah satu contoh penerapan teknologi informasi yang paling

    berkembang saat ini adalah layanan perbankan elektronik atau yang dikenal

    dengan e-banking. Layanan ini hadir sebagai alternatif bagi nasabah yang

    mendambakan fleksibilitas dalam melakukan transaksi perbankan. Layanan

    ini dapat diakses dengan menggunakan telepon tetap, telepon seluler,

    komputer, maupun mesin Anjungan Tunai Mandiri/Automatic Teller Machine

    (ATM) yang terhubung dengan jaringan internet bank. Dengan hadirnya e-

    banking, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan melalui di mana saja

    dan kapan saja dengan mudah dan cepat tanpa perlu datang langsung ke

    kantor bank.

    Peluang penggunaan e-banking sangat tinggi melihat jumlah pengguna

    internet, telepon tetap, dan telepon seluler di dunia dan di Indonesia sendiri

    1 Rindy, 2011,Bank Mandiri Raih Predikat Terbaik Asiamoney, Harian Ekonomi Neraca, 25

    November 2011, www.neraca.co.id/2011/10/02/bank-mandiri-raih-predikat-terbaik-

    asiamoney/, Diakses 24 November 2011. 2 Bank Mandiri, 2011, Profil Perusahaan, www.bankmandiri.co.id, Diakses 2

    November 2011.

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    246

    sangat banyak. Berdasarkan data International Telecommunication Union

    (ITU) tahun 2008, jumlah pengguna telekomunikasi bergerak di seluruh dunia

    telah mencapai 4 miliar dan pengguna telekomunikasi telepon tetap sejumlah

    1,2 miliar (Volgesang, dalam Pudjiastuti, 2010:2). Sedangkan perkiraan

    jumlah pengguna internet mencapai 2,08 miliar pada akhir 2010, yang pada

    tahun lalu hanya 1,86 miliar. Perkiraan jumlah pelanggan ponsel seluruh

    dunia mencapai 5,28 miliar pada akhir 2010, sedangkan pada akhir 2009

    hanya 4,66 miliar.3 Pada awal 2000 hanya ada 500 juta pelanggan mobile

    secara global dan 250 juta pengguna internet sedangkan pada awal 2011,

    jumlah ini menjamur dan mencapai lebih dari lima miliar pengguna ponsel

    dan dua miliar pelanggan ke internet.4 Jumlah langganan internet broadband

    dunia melewati setengah miliar pertama kalinya pada 2010 mencapai 555 juta,

    sedangkan jumlah pelanggan mobile broadband melonjak 940 juta.5

    Sementara itu, berdasarkan Data Sekretaris Jendral Telekomunikasi

    Internasional PBB Union (ITU), sambungan telepon tetap menurun berturut-

    turut selama tahun keempat dan berada di bawah 1,2 miliar.6

    Sedangkan di Indonesia, data dari Bidang Telekomunikasi Kominfo

    juga menunjukkan bahwa dalam 5 tahun terakhir jumlah pengguna telepon

    seluler rata-rata meningkat 32% sedangkan pengguna telepon tetap rata-rata

    meningkat sampai 56%.

    Gambar 1. Grafik Pengguna Telepon Tetap dan Telepon Seluler

    Tabel 2. Jumlah Pengguna Telepon Tetap dan Telepon seluler di Indonesia

    2006 2007 2008 2009 2010

    Seluler 63.803.015 93.386.881 140.578.243 163.676.961 188.790.531

    Tetap 6.014.031 8.470.132 21.703.843 26.385.654 27.318.832

    Sumber: Laporan Tahunan 2010 Bidang Telekomunikasi Kominfo, 2011:13.

    Data pengguna Internet baik yang menggunakan modem maupun

    melalui hp di Indonesia untuk tahun 2006-2010 versi IDC, PT Telkom, dan

    Nokia Siemens Network menunjukkan pada tahun 2006, pengguna internet di

    3 Spektrum Dunia, 2011, Pengguna Internet di Dunia Pada Tahun 2011 Mencapai 2

    Milyar,http://spektrumdunia.blogspot.com/2011/02/pengguna-internet-di-dunia-pada-

    tahun.html, Diakses 2 November 2011. 4 Ibid. 5 Ibid. 6 Ibid.

    - 200.000.000

    2006 2007 2008 2009 2010

    Seluler

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    247

    Indonesia mencapai 20 juta, pada tahun 2007 mencapai 25 juta, tahun 2008

    mencapai 31 juta, tahun 2009 mencapai 40,4 juta, dan tahun 2010 mencapai

    48,7 juta.7

    Dalam rangka menjaga kepuasan nasabah akan layanan yang diberikan,

    maka Bank Mandiri juga memanjakan nasabah dengan teknologi e-banking

    dimana terdiri dari Mandiri Mobile (perlu aplikasi yang diunduh terlebih

    dahulu menggunakan telepon selular/komputer tablet serta teknologi

    3G/GPRS/WiFi), Mandiri Internet (menggunakan PC/laptop, modem +

    jaringan telepon atau GPRS), Mandiri Short Message Service atau Mandiri

    SMS (menggunakan SMS), Mandiri Call (menggunakan telepon atau ponsel),

    dan Mandiri ATM (menggunakan mesin ATM) yang berjumlah 2.500 dan

    tersebar di lokasi-lokasi yang strategis di seluruh provinsi di Indonesia.

    Keberhasilan e-banking Mandiri dapat diukur dari intensitas

    penggunaannya oleh nasabah. Namun, semakin populernya promosi Bank

    Mandiri akan layanan e-banking tidak secara otomatis membuat nasabah

    tertarik untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi ini. Oleh karena itu,

    perlu untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nasabah

    untuk termotivasi dan akhirnya menggunakan teknologi e-banking Bank

    Mandiri, agar pihak bank dapat melakukan evaluasi dan perbaikan layanan

    jika diperlukan sehingga nasabah dapat terdorong untuk menggunakan

    layanan e-banking yang ditawarkan.

    Analisis motivasi dan penggunaan e-banking Bank Mandiri dapat

    dilakukan dengan pendekatan The Unified Theory of Acceptance and Use of

    Technology (UTAUT). Pendekatan yang diperkenalkan oleh Venkatesh pada

    tahun 2003 ini adalah salah satu model untuk menganalisis proses adopsi

    teknologi informasi. UTAUT menggambarkan hubungan antara faktor

    behavioral intention dan use behavior dengan performance expectancy, effort

    expectancy, social influence, facilitating conditions yang juga bisa dimediasi

    oleh faktor gender, age, experience, voluntariness of use. Penelitian ini, hanya

    akan dititikberatkan pada hubungan behavioral intention dan use behavior

    dengan performance expectancy, effort expectancy, social influence,

    facilitating conditions dalam bentuk pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap

    motivasi dan penggunaan e-banking Bank Mandiri oleh pegawai Balai

    Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI)

    Manado.

    7 Sulaiman Zuhdi Manik, 2011, Melindungi Anak Dari Pornografi, http://www.pkpa-

    indonesia.org/index.php?option=com_content&view=article&id=252:melindungi-anak-dari-

    pornografi-&catid=64: pkpa-aceh, Diakses 2 November 2011.

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    248

    Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan

    dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh faktor harapan

    kinerja atau performance expectancy (PE), harapan upaya atau effort

    expectancy (EE), pengaruh sosial atau social influence (SI), memfasilitasi

    kondisi atau facilitating conditions (FC) terhadap motivasi menggunakan

    (behavioral intention) e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado

    dan bagaimana pula pengaruh motivasi menggunakan (behavioral intention)

    e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado terhadap perilaku

    penggunaan (behavioral intention) e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai

    BPPKI Manado.

    Tujuan Penelitian

    Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka dapat

    disimpulkan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh faktor

    harapan kinerja atau performance expectancy (PE), harapan upaya atau effort

    expectancy (EE), pengaruh sosial atau social influence (SI), memfasilitasi

    kondisi atau facilitating conditions (FC) terhadap motivasi menggunakan

    (behavioral intention) e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado

    dan juga mengetahui pengaruh motivasi menggunakan (behavioral intention)

    e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado terhadap perilaku

    penggunaan (behavioral intention) e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai

    BPPKI Manado.

    Kegunaan Penelitian

    Adapun kegunaan yang dapat diperoleh mengenai motivasi dan

    penggunaan e-banking dan faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah

    sebagai bahan evaluasi bagi pihak perbankan untuk lebih meningkatkan

    peran faktor-faktor tersebut dalam rangka memotivasi nasabah Bank

    Mandiri untuk menggunakan layanan e-banking Bank Mandiri.

    Landasan Teori

    1. E-banking Electronic banking atau yang lebih dikenal dengan e-banking

    merupakan layanan inovasi dalam dunia perbankan yang merupakan adopsi

    teknologi informasi. E-banking adalah sebuah pengiriman layanan perbankan

    otomatis secara langsung kepada pelanggan elektronik melalui saluran

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    249

    komunikasi.8 Bank menyediakan layanan e-banking untuk memenuhi

    kebutuhan nasabah akan alternatif media untuk melakukan transaksi

    perbankan, selain yang tersedia di kantor cabang. Dengan e-banking, nasabah

    tidak perlu lagi banyak waktu untuk antri di kantor-kantor bank, karena saat

    ini banyak transaksi perbankan dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun

    dengan mudah dan praktis melalui jaringan elektronik (Kadir, 2005:22-23).

    a. Teknologi E-banking Pengguna e-banking adalah nasabah yang telah memiliki rekening

    Tabungan atau Giro pada bank yang menyediakan layanan e-banking

    tersebut. Jenis layanan e-banking terdiri dari:

    1) Mobile Banking Mobile banking adalah jenis layanan e-banking dimana nasabah dapat

    melakukan transaksi finansial dan non finansial dengan tampilan menu yang

    lebih jelas dan menarik dimana aplikasi harus diunduh terlebih dahulu

    menggunakan handset telepon selular/komputer tablet serta teknologi

    3G/GPRS/WIFI.9 Dengan layanan mobile banking ini nasabah dapat

    melakukan transaksi umum perbankan, antara lain informasi saldo, mutasi

    rekening, informasi nilai tukar, pembayaran tagihan (misal: kartu kredit,

    telepon, handphone, listrik), dan pembelian (misal: pulsa isi ulang, tiket

    pesawat, saham).

    2) Internet Banking Internet banking adalah jenis layanan e-banking dimana nasabah

    dapat melakukan transaksi perbankan (finansial dan non-finansial)

    melalui personal computer/lap-top, modem+ line telephone atau GPRS10

    yang terhubung dengan jaringan internet bank. Keuntungan

    menggunakan internet banking antara lain nasabah dapat mengakses

    rekening mereka 24 jam sehari 7 hari seminggu dan dapat melakukan

    transaksi dari belahan dunia manapun (selama ada akses ke Internet).

    Jenis transaksi yang bisa ditangani yaitu transfer dana, informasi

    saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar, pembayaran tagihan (misal:

    kartu kredit, telepon, handphone, listrik), dan pembelian (misal: pulsa isi

    8 Komunitas Perbankan Universitas Gunadarma, 2010, E-Banking

    http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2010 /03/01/e-banking/, Diakses 2 November 2011. 9 Bank Mandiri, 2011, Mandiri Mobile www.bankmandiri.co.id/ article/

    mandirimobile.aspx, Diakses 2 November 2011. 10 Bank Mandiri, 2011, Mandiri Internet, www.bankmandiri.co.id/article/888824538651.asp,

    Diakses 2 November 2011.

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    250

    ulang, tiket pesawat, saham).11

    Menurut panduan intrnet banking Bank

    Mandiri, untuk menggunakan layanan ini, maka perangkat minimal yang

    perlu disiapkan antara lain; a). Perangkat Keras (hardware) yaitu PC

    Pentium 133 Mhz, atau lebih tinggi dan Modem 28.8 kbps (disarankan 56

    kbps). b). Perangkat lunak (software) yaitu Operating System Windows

    98, Windows 2000 atau Windows NT dan Browser Microsoft Internet

    Explorer 5.00 atau Netscape Navigator 4.5. c). Koneksi Internet yaitu

    Internet Account pada salah satu ISP (Penyedia Jasa Internet) seperti

    Radnet, CBN, Indosatnet, dsb dan Instant Access seperti Telkomnet

    Instant atau ISP lainnya.

    3) SMS Banking SMS banking adalah jenis layanan e-banking yang dapat diakses

    langsung melalui telepon selular/handphone dengan menggunakan

    SMS.12

    Jenis transaksi yang bisa ditangani yaitu transfer dana, informasi

    saldo, mutasi rekening, pembayaran (kartu kredit), dan pembelian (pulsa

    isi ulang).

    4) Phone Banking/Call Banking Panduan phone banking pada website Bank Mandiri menjelaskan

    phone banking adalah jenis layanan e-banking yang diberikan untuk

    kemudahan dalam mendapatkan informasi perbankan dan untuk

    melakukan transaksi finansial non-cash melalui telepon, melakukan

    transaksi perbankan semudah Anda menekan tombol telepon. Jenis

    transaksi yang bisa ditangani yaitu transfer dana, informasi saldo, mutasi

    rekening, informasi nilai tukar; pembayaran tagihan (misal: kartu kredit,

    telepon, handphone, listrik), dan pembelian (misal: pulsa isi ulang, tiket

    pesawat, saham).

    5) Anjungan Tunai Mandiri/Automatic Teller Machine (ATM) ATM adalah sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank

    untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu

    dilayani oleh seorang teller manusia. Banyak ATM juga mengijinkan

    penyimpanan uang atau cek, transfer uang atau bahkan membeli

    perangko.13

    ATM sering ditempatkan di lokasi-lokasi strategis, seperti

    restoran, pusat perbelanjaan, bandar udara, pasar, dan kantor-kantor bank itu

    sendiri.

    11 Bank Indonesia, 2008, Ayo ke Bank: Mengenal Electronic Banking, h. 1. 12 Ibid., h. 2. 13 Facebook, 2011, ATM, http://id-id.facebook.com/pages/ATM/103998229635720, Diakses 2

    November 2011.

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    251

    Bank sebagai penyedia layanan e-banking semestinya

    mempertimbangkan resiko14

    dalam hal keamanan nasabah karena dalam

    transaksi e-banking sering terjadi transaksi berskala tinggi maka harus

    mempertimbangkan terjadinya :

    1) Pelanggaran privasi konsumen anti pencucian uang, anti-terorisme, atau konten, waktu.

    2) Kerugian dari penipuan kalau lembaga gagal untuk memverifikasi identitas individu

    3) Kemungkinan pelanggaran undang-undang atau peraturan yang berkaitan dengan privasi konsumen

    4) Negatif persepsi publik, ketidakpuasan pelanggan, dan potensi kewajiban yang dihasilkan dari kegagalan untuk memproses pembayaran pihak ketiga

    sebagaimana diarahkan

    5) Rahasia akses tidak sah ke informasi pelanggan selama transmisi atau penyimpanan.

    b. Keuntungan E-Banking Penggunaan e-banking dalam transaksi perbankan memiliki beberapa

    keuntungan15

    antara lain:

    1) Business expansion. Dahulu sebuah bank harus memiliki sebuah kantor cabang untuk beroperasi di tempat tertentu. Usaha ini memerlukan biaya

    yang tidak kecil. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya meletakkan

    mesin ATM sehingga dia dapat hadir di tempat tersebut. Kemudian ada

    phone banking yang mulai menghilangkan batas fisik dimana nasabah

    dapat menggunakan telepon untuk melakukan transaksi perbankannya.

    Sekarang ada internet banking yang lebih mempermudah lagi karena

    menghilangkan batas ruang dan waktu. Layanan perbankan sebuah bank

    kecil dapat diakses dari mana saja di seluruh Indonesia, dan bahkan dari

    seluruh dunia.

    2) Customer loyality. Nasabah, khususnya yang sering bergerak (mobile), akan merasa lebih nyaman untuk melakukan transaksi perbankannya tanpa

    harus membuka account di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat.

    Dia dapat menggunakan satu bank saja.

    14 Komunitas Perbankan Universitas Gunadarma, loc.cit. 15 Budi Rahardjo, 2001, Aspek Teknologi dan Keamanan Dalam Internet Banking,

    Materi Seminar di Banking Research and Regulation Directorate Bank Indonesia,

    Internet Banking: Implementasi dan Tantangannya Ke Depan, Tanggal 13 Agustus

    2001, h. 1-2.

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    252

    3) Revenue and cost improvement. Biaya untuk memberikan layanan perbankan melalui e-banking dapat lebih murah daripada membuka kantor

    cabang.

    4) Competitive advantage. Bank yang tidak memiliki mesin ATM akan sukar berkompetisi dengan bank yang memiliki banyak mesin ATM.

    5) New business model. E-banking memungkinan adanya bisnis model yang baru. Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web dengan

    cepat.

    2. The Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) UTAUT adalah model yang dikembangkan oleh Venkatesh dkk pada

    tahun 2003 dimana digunakan untuk menyelidiki penerimaan sistem dan

    teknologi baru. Model analisis ini merupakan penggabungan dari delapan

    model analisis adopsi teknologi sebelumnya yaitu Theory of Reasoned Action

    (TRA), Technology Acceptance Model (TAM), Motivational Model (MM),

    Theory of Planned Behavior (TPB), A Combined Theory of Planned

    Behavior/Technology Acceptance Model, Model of PC Utilization (MPU),

    Innovation Diffusion Theory (IDT), dan Social Cognitive Theory (SCT).16

    Model pendekatan UTAUT dapat digambarkan sebagai berikut:

    Gambar 2. Model UTAUT (Venkatesh, V. ,dkk. 2003: 447)

    16 Sedana dan Wijaya, 2009, Applying UTAUT Model To Reach Better Understanding on The

    Acceptance and Use of Learning Management System Case Study: Experiential E-Learning

    of Sanata Dharma University, Proceedings of The International Conference On Advance Computer Science and Information Systems, h. 415-420.

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    253

    1. Harapan Kinerja (Performance Expectacy) Harapan Kinerja didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang

    percaya bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dia untuk

    mencapai keuntungan dalam hal kinerja pekerjaan. (Venkatesh, V. ,dkk.

    2003:447). Dari model yang berbeda, penulis mengidentifikasi 5

    konstruksi yang dapat digunakan untuk mengukur jenis harapan kinerja,

    yaitu kegunaan yang dirasakan (TAM/TAM2 dan C-TAM-TPB),

    motivasi ekstrinsik (MM), kesesuaian pekerjaan (MPCU), keuntungan

    relatif (IDT), dan harapan akan hasil (SCT). Dalam semua model,

    harapan kinerja adalah prediktor terkuat dari niat perilaku.

    2. Harapan Upaya (Effort Expectacy) Harapan Upaya didefinisikan sebagai tingkat kemudahan yang

    berhubungan dengan penggunaan sistem. (Venkatesh, V. ,dkk.

    2003:450). Dalam perbandingan beberapa model, tiga konstruksi

    mencerminkan gagasan harapan usaha, yaitu kemudahan penggunaan

    yang dirasakan (TAM/TAM2), kompleksitas (MPCU), dan kemudahan

    penggunaan (IDT). Seperti yang ditunjukkan pada penelitian

    sebelumnya, harapan upaya memiliki berpengaruh besar bagi niat

    perempuan dan pekerja yang lebih tua untuk menggunakan sistem.

    3. Pengaruh Sosial (Social Influence) Pengaruh sosial didefinisikan sebagai tingkat dimana individu

    merasa bahwa orang-orang yang penting baginya percaya sebaiknya dia

    menggunakan sistem baru. (Venkatesh, V., dkk. 2003:451). Konsep yang

    menangkap pengaruh sosial sebagai penentu langsung dari niat perilaku

    adalah bagian dari TRA, TAM2, TPB / DTPB, C-TAM-TPB, MPCU, dan

    IDT.

    4. Memfasilitasi Kondisi (Facilitating Conditions) Memfasilitasi kondisi didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan

    seorang individu terhadap ketersediaan infrastruktur teknik dan

    organisasional ada untuk mendukung penggunaan sistem. (Venkatesh, V .

    dkk. 2003:453) Sehubungan dengan definisi ini, model yang

    menggunakan gagasan memfasilitasi kondisi antara lain: kontrol perilaku

    yang dirasakan (TPB / DTPB, C-TAM-TPB), memfasilitasi kondisi

    (MPCU), dan kompatibilitas (IDT).

    c. Motivasi Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158)

    motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

    timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurut Henry G.

    Tarigan (1986:103) motivasi merupakan salah satu butir penentu keberhasilan

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    254

    seseorang karena motivasi adalah bentuk proses penggiatan seseorang untuk

    memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan (Gino, 1999:23). Sedangkan

    secara psikologi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi berarti

    usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak

    melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya, atau

    mendapat kepuasan dengan perbuatannya (Depdikbud, 2001:756).

    Menurut Egsenck (Slameto, 2003:170) motivasi merupakan suatu

    proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsisten, serta arah

    umum dari tingkah laku manusia. Dalam A.M. Sardiman (2005:75) motivasi

    belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan

    kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan

    sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau

    mengelak perasaan tidak suka itu.

    Jadi dapat dikatakan bahwa motivasi yang menimbulkan perubahan

    energi dalam diri manusia akan mempengaruhi kejiwaan, perasaan, dan

    emosi. Pengaruh inilah yang berfungsi sebagai daya penggerak baik dari

    dalam diri maupun dari luar yang akan menciptakan serangkaian usaha dan

    memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek

    itu dapat tercapai. Tanpa adanya motivasi, seorang manusia enggan

    melakukan apapun termasuk mencapai tujuan hidupnya. Ada beberapa teori

    yang berkembang terkait dengan motivasi. Teori-teori tersebut antara lain17

    :

    1. Hierarki Kebutuhan Abraham Aslow Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan

    milik Abraham Aslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia

    terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, dan

    kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik

    dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan

    persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan

    aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan

    diri sendiri).

    2. Kebutuhan McClelland Teori kebutuhan McClelland ini berfokus pada tiga kebutuhan yang

    didefinisikan sebagai berikut: Kebutuhan berprestasi: dorongan untuk

    melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil. Kebutuhan

    berkuasa: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian

    rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya. Kebutuhan

    17 Wikipedia, 2011, Motivasi, http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi#cite_note-butuh-4, Diakses

    28 November 2011.

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    255

    berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang

    ramah dan akrab.

    3. Penentuan Tujuan Teori penentuan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat

    untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama.

    Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan

    berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.

    4. Harapan Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk

    bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan

    bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya

    tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.

    Prinsip Motivasi

    Menurut Kenneth H. Hover (Hamalik, 2005:114), beberapa prinsip

    motivasi antara lain; a). Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih

    efektif daripada motivasi yang dipaksa dari luar. Sebabnya adalah karena

    kepuasan yang diperoleh individu itu sesuai dengan ukuran yang ada dalam

    diri individu sendiri. b). Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap

    orang lain. c). Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang

    motivasi. Apabila seseorang telah menyadari tujuan yang hendak dicapainya

    maka perbuatannya kearah itu akan besar daya dorongnya. d). Bisa

    diaplikasikan dalam wujud nyata. (Hamalik, 2005:109)

    Fungsi Motivasi

    Motivasi dalam kehidupan manusia memiliki beberapa fungsi antara

    lain; a). Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

    motor yang melepaskan energi. Motivasi di sini merupakan penggerak dari

    kegiatan yang akan dikerjakan. b). Menentukan arah perbuatan, yakni arah

    tujuan yang hendak dicapai. Motivasi di sini memberikan arah dan kegiatan

    yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan. c). Menyeleksi

    perbuatan, yakni menentukan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna

    mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak

    bermanfaat bagi tujuan tersebut. (Hamalik, 2001:162). d). Mendorong,

    menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar (Hamalik, 2003:156).

    Tinjauan Pustaka

    Beberapa penelitian terkait penggunaan e-banking telah dilakukan

    sebelumnya. Penelitian tersebut diantaranya; 1). Marietta Christiyanti

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    256

    dan Dr. Henny Medyawati18

    pada tahun 2010 meneliti tentang penerapan

    e-banking nasabah pada lima bank di Kota Bekasi dengan menggunakan

    pendekatan Technology of Acceptance Model (TAM). Salah satu

    kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sikap atas penggunaan e-

    banking berpengaruh signifikan terhadap penggunaan nyata dan

    penerimaan e-banking. 2). Gilang Rizky Amijaya19

    pada tahun 2010

    melakukan penelitian yang berfokus pada pengaruh persepsi teknologi

    informasi, kemudahan dalam menggunakan, resiko, dan fitur layanan

    terhadap minat ulang nasabah Bank BCA dalam menggunakan internet

    banking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut

    memiliki pengaruh terhadap minat ulang nasabah Bank BCA dalam

    menggunakan internet banking. Penelitian ini juga menggunakan

    pendekatan TAM. 3). Yee dan Yeow20

    pada tahun 2009 menggunakan

    model UTAUT untuk mengeksplorasi niat perilaku menggunakan

    internet banking di Malaka dan Kuala Lumpur. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa niat responden dalam menggunakan internet

    banking banyak dipengaruhi oleh faktor harapan akan kinerja internet

    banking. 4).Titis Widyastuti21

    pada tahun 2008 melakukan penelitian

    tentang pengaplikasian mobile banking dengan menggunakan pendekatan

    TAM. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa perilaku adopsi teknologi

    dipengaruhi oleh tujuan penggunaan yang dipengaruhi oleh persepsi

    manfaat dan persepsi kemudahan penggunaan sistem. 5). Lydia Ari

    Widyarini dan A Yan Wellyan Toni Putro pada tahun 2008 melakukan

    penelitian internet banking dengan pendekatan TAM dimana hasilnya

    adalah bahwa pengaruh persepsi kemudahan menggunakan internet

    banking terhadap niat menggunakan internet banking tidak signifikan,

    18

    Marieta Christianty dan Henny Medyawati, 2010, Analysis Technology Acceptance Model (TAM) On Application E-Banking (Empirical Study of Bank Costumer in

    Bekasi, Skripsi, Gunadarma University, Jakarta. 19

    Gilang Rizky Amijaya, 2010, Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Resiko dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dalam Menggunakan

    Internet Banking (Studi Pada Nasabah Bank BCA), Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.

    20 Mornizan Yahya dkk, 2011, Determinants of UTAUT in Measuring User Acceptance

    of E-Syariah Portal in Syariah Courts in Malayasia, Universiti Teknologi MARA, Malaysia.

    21 Titis Widyastuti, 2008, Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi

    Manfaat Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Pengaplikasian Layanan Mobile

    Banking (Studi Kasus Di Kota Yogyakarta), Skripsi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    257

    persepsi daya guna (usefullness) internet banking berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap niat menggunakan internet banking, persepsi

    kemudahan menggunakan internet banking berpengaruh terhadap daya

    guna (usefullness) internet banking, persepsi risiko berpengaruh

    signifikan terhadap niat menggunakan internet banking, dan kepercayaan

    berpengaruh signifikan terhadap niat menggunakan internet banking. Penelitian-penelitian mengenai e-banking dan jenis layanannya yang

    sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti banyak menggunakan

    pendekatan TAM, namun dalam penelitian ini akan digunakan pendekatan

    UTAUT sebagai hasil kolaborasi model TAM dan beberapa model adopsi

    teknologi lainnya yang dikembangkan oleh Venkatesh.

    Kerangka Berpikir

    E-banking Bank Mandiri yang dimaksud dalam penelitian ini

    adalah semua jenis layanan perbankan online yang ditawarkan oleh pihak

    Bank Mandiri, meliputi Mandiri Mobile, Mandiri Internet, Mandiri SMS,

    Mandiri Call, dan Mandiri ATM. Sedangkan pegawai BPPKI Manado

    yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pegawai tetap Balai

    Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI)

    Manado. Motivasi Pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-

    banking Bank Mandiri mewakili niat menggunakan (behavioral

    intention) yang merupakan salah satu variabel dependen dalam model

    UTAUT. Motivasi inilah yang akan mempengaruhi perilaku penggunaan

    (use behavior) e-banking Bank Mandiri Pegawai BPPKI Manado yang

    direalisasikan dalam bentuk penggunaan nyata e-banking Bank Mandiri.

    1. Pengaruh faktor harapan kinerja (performance expectancy) terhadap motivasi menggunakan (behavioral intention) e-banking Bank Mandiri

    Pegawai BPPKI Manado.

    Harapan kinerja (performance expectancy) terkait dengan adanya

    keuntungan dalam hal kinerja yang bisa dicapai atau diperoleh dengan

    menggunakan teknologi e-banking. Niat perilaku diwakili dengan munculnya

    motivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-banking Bank

    Mandiri. Jika pegawai BPPKI Manado melihat bahwa dengan menggunakan

    e-banking transaksi perbankan dapat dilakukan dengan lebih mudah, cepat,

    dan fleksibel maka akan timbul motivasi pegawai BPPKI Manado untuk

    menggunakan e-banking dalam melakukan transaksi perbankannya.

    2. Pengaruh faktor harapan upaya (effort expectancy) terhadap motivasi menggunakan (behavioral intention) e-banking Bank Mandiri Pegawai

    BPPKI Manado.

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    258

    Harapan upaya (effort expectancy) terkait dengan kemudahan dalam

    penggunaan teknologi e-banking Bank Mandiri. Niat perilaku diwakili dengan

    munculnya motivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-banking

    Bank Mandiri. Jika pegawai BPPKI Manado melihat bahwa pengoperasian

    teknologi e-banking itu mudah, aman, dan proses untuk setiap transaksi cepat,

    maka akan timbul motivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-

    banking Bank Mandiri.

    3. Pengaruh faktor sosial (social influence) terhadap motivasi menggunakan (behavioral intention) e-banking Bank Mandiri Pegawai

    BPPKI Manado.

    Pengaruh sosial (social influence) terkait dengan orang-orang yang

    berada di sekitar pegawai BPPKI Manado. Niat perilaku diwakili dengan

    munculnya motivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-banking

    Bank Mandiri. Jika orang-orang di sekitar pegawai BPPKI Manado seperti

    teman, keluarga, atau pihak bank menyarankan atau mengajak pegawai

    BPPKI Manado untuk menggunakan e-banking Bank Mandiri, dan pegawai

    BPPKI Manado tersebut tertarik, maka akan timbul motivasi untuk

    menggunakan e-banking Bank Mandiri.

    4. Pengaruh faktor memfasilitasi kondisi (facilitating conditions) terhadap motivasi menggunakan (behavioral intention) e-banking Bank Mandiri

    Pegawai BPPKI Manado.

    Faktor memfasilitasi kondisi (facilitating conditions) terkait dengan

    infrastruktur teknik maupun organisasional dari e-banking itu sendiri dalam

    menunjang penggunaan e-banking Bank Mandiri. Niat perilaku diwakili

    dengan munculnya motivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-

    banking Bank Mandiri. Jika pegawai BPPKI Manado memiliki informasi

    yang cukup tentang teknologi e-banking Bank Mandiri yang dapat diperoleh

    melalui website e-banking Bank Mandiri, atau pernah memiliki pengalaman

    menggunakan e-banking bank lain, atau sudah memiliki pengalaman dalam

    menggunakan teknologi yang mendukung penggunaan e-banking, maka akan

    timbul motivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-banking

    Bank Mandiri.

    5. Pengaruh motivasi menggunakan (behavioral intention) terhadap perilaku menggunakan (use behavior) e-banking Bank Mandiri Pegawai

    BPPKI Manado.

    Niat perilaku (behavioral intention) diwakili oleh munculnya motivasi

    untuk menggunakan e-banking Bank Manadiri, sedangkan perilaku

    penggunaan (use behavior) berkaitan dengan realisasi motivasi tersebut dalam

    bentuk perilaku nyata penggunaan e-banking Bank Mandiri oleh pegawai

    BPPKI Manado dalam melakukan transaksi perbankannya.

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    259

    Gambar 3. Model Kerangka Konsep Penelitian

    METODOLOGI PENELITIAN

    Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian adalah kantor Balai Pengkajian dan

    Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Manado.

    Jenis/Paradigma Penelitian

    Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah

    penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk mengetahui

    jumlah pegawai BPPKI Manado yang menggunakan e-banking Bank

    Mandiri, dan untuk mengetahui apakah munculnya motivasi

    menggunakan (behavioral intention) dan perilaku penggunaan e-banking

    Bank Mandiri oleh pegawai BPPKI Manado (use behavior) dapat

    dipengaruhi oleh faktor performance expectancy, effort expectancy,

    social influence, dan facilitating conditions.

    Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode

    deskriptif survei. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang

    berisi pertanyaan-pertanyaan tentang pendapat pegawai BPPKI Manado

    terkait pengaruh antara faktor performance expectancy, effort

    Performance Expectacy/PE

    Transaksi lebih mudah (LM)

    Transaksi lebih cepat (LC)

    Transaksi lebih fleksibel (LF)

    Effort Expectacy/EE

    Mudah digunakan (TM)

    Aman digunakan (TA)

    Proses cepat (TC)

    Motivasi Menggunakan

    E-Banking Bank Mandiri

    oleh

    Pegawai BPPKI Manado

    (BI)

    Penggunaan

    E-Banking

    Bank Mandiri

    oleh

    Pegawai BPPKI

    Manado (UB)

    Social Influency/SI

    Teman (T)

    Pihak Bank (B)

    Keluarga (K)

    Facilitating Conditions/FC

    Website (W)

    Pengalaman (PL) Pengetahuan (PT)

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    260

    expectancy, social influence, dan facilitating conditions terhadap

    motivasi menggunakan dan perilaku penggunaan e-banking Bank

    Mandiri.

    Populasi dan Sampel

    Populasi penelitian ini adalah Pegawai BPPKI Manado yang telah

    menggunakan e-banking Bank Mandiri yang berjumlah 25 orang. Untuk

    sampelnya berdasarkan Surachmad (1994:100) yangg menyatakan bahwa

    jika ukuran populasi sebanyak kurang atau sama dengan 100,

    pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran sampel

    diperoleh ukuran sampel sebagai berikut:

    Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah minimal 13 orang.

    Berdasarkan rumus di atas, secara random peneliti mendapatkan 18

    sampel dari 25 populasi yang ada.

    Variabel Penelitian dan Pengukurannya

    Variabel penelitian adalah motivasi menggunakan (behavioral

    intention) dan perilaku menggunakan (use behavior) e-banking Bank

    Mandiri sebagai variabel dependennya dan performance expectancy,

    effort expectancy, social influence, serta facilitating conditions sebagai

    variabel independen.

    Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

    antara lain; 1). Library research dengan membaca beberapa buku

    literatur, jurnal-jurnal penelitian, dan artikel-artikel yang berkaitan

    dengan teori motivasi, penggunaan e-banking, dan pendekatan adopsi

    teknologi informasi UTAUT. 2). Field research dengan menggunakan

    metode angket (quetionnaire) yaitu serangkaian daftar pertanyaan yang

    disusun secara sistematis untuk diisi oleh responden (Bungin, 2009:123).

    Angket yang digunakan dalam penelitian ini angket tertutup dengan

    tujuan mendapatkan informasi mengenai pengaruh faktor-faktor

    performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan

    facilitating conditions terhadap motivasi menggunakan (behavioral

    intention) dan perilaku penggunaan (use behavior).

    Metode Analisis Data

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    261

    Pertanyaan dalam angket yang disebar menggunakan skala Guttman

    yang juga biasa disebut dengan scalogram yaitu skala yang digunakan untuk

    jawaban yang bersifat jelas (tegas dan konsisten, misalnya Ya-Tidak (Riduwan, 2010:91).

    Analisis data dilakukan dengan menghitung skor jawaban dalam

    penelitian dimana jawaban Ya bernilai 1 dan Tidak bernilai 0. Hasil perhitungan skor ini akan diukur berdasarkan kriteria interpretasi skor sebagai

    berikut:

    Angka 0% - 20% = Sangat lemah

    Angka 21% - 40% = Lemah

    Angka 41% - 60% = Cukup

    Angka 61% - 80% = Kuat

    Angka 81% - 100% = Sangat kuat

    Dengan menggunakan kriteria interpretasi skor di atas akan ditemukan

    pengaruh performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan

    facilitating conditions motivasi menggunakan (behavioral intention) dan

    perilaku penggunaan (use behavior) e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai

    BPPKI Manado.

    Analisis Dan Hasil

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 18 responden yang

    terdiri dari 11 responden laki-laki dan 7 responden perempuan, diperoleh

    identitas responden sebagai berikut:

    Tabel 3. Cross Table Identitas Responden

    Usia (Tahun)

    Pendidikan

    Total SMA DI DIII S1 S2

    L P L P L P L P L P

    21 - 25 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2

    26 - 30 1 0 0 0 0 0 2 1 0 0 4

    31 - 35 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 2

    36 - 40 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

    41 - 45 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 3

    46 - 50 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3

    51 - 55 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3

    Lebih dari 55 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Total 4 1 1 0 1 2 6 2 0 1 18

    Sumber: Diolah oleh penulis

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    262

    Berdasarkan tahun menjadi nasabah Bank Mandiri, diperoleh data

    bahwa sebanyak 1 responden mulai menjadi nasabah Bank Mandiri sejak

    tahun 2000, 1 responden di tahun 2001, 1 responden di tahun 2003, 1

    responden di tahun 2006, 3 responden di tahun 2009, 10 responden di tahun

    2010, dan 1 responden di tahun 2011.

    Pegawai BPPKI Manado yang menjadi nasabah Bank Mandiri tersebut

    ada yang mengenal Bank Mandiri ketika datang ke kantor cabang Bank

    Mandiri, ada yang mulai mengenal setelah agen direct sales Bank Mandiri

    datang ke tempat kerjanya, melaui rekomendasi teman/keluarga, melalui

    media elektronik, tetapi yang paling banyak adalah melalui iklan/penawaran.

    Terkait dengan alasan menjadi nasabah Bank Mandiri, sebanyak 9

    responden menjawab untuk tabungan, 15 responden menjawab untuk rekening

    gaji, dan sebanyak 3 responden menjadi nasabah untuk melakukan transaksi

    perbankan. Keinginan para responden menjadi nasabah Bank Mandiri selain

    untuk memenuhi kebutuhan, juga didukung oleh kelebihan yang dimiliki oleh

    Bank Mandiri dibandingkan dengan bank umum lainnya. Adapun kelebihan-

    kelebihan tersebut antara lain karena Bank Mandiri merupakan salah satu

    bank terpercaya dengan pelayanan yang cepat dan nyaman. Selain itu Bank

    Mandiri juga memiliki fitur elektronik dan ATM yang banyak dengan letak

    yang mudah dijangkau serta aman dan mudah digunakan untuk bertransaksi.

    Namun kelebihan tersebut tidak serta merta membuat responden hanya

    menggunakan Bank Mandiri, terbukti sebanyak 4 responden juga menjadi

    nasabah di BNI, 14 responden di BRI, 2 responden di BCA, 1 responden di

    CIMB Niaga, 1 responden di Bank Muamalat Indonesia, dan 1 responden di

    Bank Mega. Kondisi inilah yang harus diantisipasi dan diminimalisir oleh

    pihak Bank Mandiri, salah satu caranya dengan memberikan layanan yang

    lebih baik lagi misalnya dengan layanan e-banking. Dalam penelitian ini, 18

    responden yang dijadikan sampel telah menggunakan e-banking Bank

    Mandiri meskipun hanya 1 atau 2 layanan, dimana sebanyak 1 responden

    menggunakan Mandiri Mobile, 3 responden menggunakan Mandiri Internet,

    13 responden menggunakan Mandiri SMS, 3 responden menggunakan

    Mandiri Call, dan yang paling banyak dan digunakan oleh semua responden

    adalah Mandiri ATM. Motivasi awal responden menggunakan e-banking

    Bank Mandiri antara lain transaksi yang lebih mudah dan lebih cepat.

    Variabel inilah yang akan diteliti lebih jauh untuk mengukur sejauh mana

    faktor tersebut dapat menimbulkan motivasi menggunakan dan perilaku

    penggunaan e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado.

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    263

    Tabel 4. Hasil Faktor Harapan Kinerja/Performance Expectacy (PE)

    No Harapan Kinerja/Performance Expectacy (PE) Total Skor

    1a Transaksi Lebih Mudah (LM)

    17

    1b Transaksi Lebih Cepat (LC)

    17

    1c Transaksi Lebih Fleksibel (LF)

    17

    Total Skor 51

    Sumber: Diolah oleh penulis

    Jumlah skor ideal untuk item No. 1 (skor tertinggi) = 3 x 18 = 54

    Jadi dapat dihitung persentasenya yaitu :

    Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh harapan

    kinerja/performace expectacy (PE) terhadap motivasi menggunakan e-banking

    Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado adalah sebesar 94%. Jika

    dikaitkan dengan kriteria interpretasi skor, dapat dikatakan bahwa

    pengaruhnya sangat kuat. Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa masing-masing

    indikator Transaksi Lebih Mudah (LM), Transaksi Lebih Cepat (LC), dan

    Transaksi Lebih Fleksibel (LF) memberikan kontribusi yang sama atau tidak

    ada indikator yang menurut responden lebih menonjol pengaruhnya terhadap

    penerimaan harapan kinerja dalam memotivasi pegawai BPPKI Manado untuk

    menggunakan layanan e-banking Bank Mandiri. Dengan demikian dapat

    disimpulkan bahwa semakin tinggi performa e-banking (mudah, cepat, dan

    fleksibel) maka semakin tinggi motivasi penggunaan e-banking yang dapat

    timbul. Tabel 5. Hasil Faktor Harapan Upaya/Effort Expectacy (EE)

    No Harapan Upaya/Effort Expectacy (EE) Total

    Skor 2a Teknologi Mudah (TM) 18

    2b Teknologi Aman (TA) 15

    2c Teknologi Cepat (TC) 18

    Total Skor 51

    Sumber: Diolah oleh penulis

    Jumlah skor ideal untuk item No. 2 (skor tertinggi) = 3 x 18 = 54

    Jadi dapat dihitung persentasenya yaitu :

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    264

    Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh harapan

    upaya/effort expectacy (EE) terhadap motivasi menggunakan e-banking Bank

    Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado adalah sebesar 94%. Jika dikaitkan

    dengan kriteria interpretasi skor, dapat dikatakan bahwa pengaruhnya sangat

    kuat. Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa indikator Teknologi Mudah (TM) dan

    Teknologi Cepat (TC) lebih dominan memberikan kontribusi pada

    penerimaan harapan upaya dalam memotivasi pegawai BPPKI Manado untuk

    menggunakan e-banking Bank Mandiri dibandingkan dengan indikator

    Teknologi Aman (TA). Hal ini disebabkan sebelum menggunakan layanan e-

    banking Bank Mandiri, beberapa responden pernah mendapatkan atau

    mendengarkan beberapa kasus yang terjadi terkait keamanan layanan e-

    banking salah satunya adalah kasus pembobolan ATM. Dengan demikian

    dapat disimpulkan bahwa semakin canggih teknologi e-banking (mudah,

    aman, dan cepat) maka semakin tinggi motivasi penggunaan e-banking yang

    dapat timbul.

    Tabel 6. Hasil Faktor Pengaruh Sosial/Social Influence (SI)

    No Pengaruh Sosial/Social Influence (SI)

    Total Skor

    3a Teman (T) 3

    3b Pihak Bank (B) 10

    3c Keluarga (K) 4

    Total Skor 17

    Sumber: Diolah oleh penulis

    Jumlah skor ideal untuk item No. 3 (skor tertinggi) = 3 x 18 = 54

    Jadi dapat dihitung persentasenya yaitu :

    Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh faktor

    pengaruh sosial/social influence (SI) terhadap motivasi menggunakan e-

    banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado adalah sebesar 32%.

    Jika dikaitkan dengan kriteria interpretasi skor, dapat dikatakan bahwa

    pengaruhnya lemah. Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa indikator Pihak Bank

    (B) sangat dominan memberikan kontribusi pada penerimaan pengaruh sosial

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    265

    dalam memotivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-banking

    Bank Mandiri dibandingkan dengan indikator Teman (T) dan Keluarga (K)

    meskipun pengaruhnya sangat lemah. Hal ini disebabkan sebagian besar

    pegawai BPPKI Manado mengenal Bank Mandiri dan layanan e-banking dari

    iklan/penawaran oleh pihak bank dan media elektronik dan bukan dari

    ajarakan atau saran teman dan keluarga. Iklan/penawaran apalagi jika

    ditampilkan melalui media elektronik memang lebih menarik dibandingkan

    dengan sekedar ajakan teman atau keluarga apalagi jika tidak dibarengi

    dengan bukti nyata manfaat penggunaannya. Dengan demikan dapat

    disimpulkan bahwa semakin banyak pengaruh sosial (teman, pihak bank, dan

    keluarga) tidak mempengaruhi timbulnya motivasi penggunaan e-banking.

    Tabel 7. Hasil Faktor Memfasilitasi Kondisi/Facilitating Conditions (FC)

    No Memfasilitasi Kondisi/Facilitating Conditions (FC)

    Total Skor

    4a Website (W) 3

    4b Pengalaman (PL) 13

    4c Pengetahuan (PT) 16

    Total Skor 32

    Sumber: Diolah oleh penulis

    Jumlah skor ideal untuk item No. 4 (skor tertinggi) = 3 x 18 = 54

    Jadi dapat dihitung persentasenya yaitu :

    Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh faktor

    memfasilitasi kondisi/facilitating conditions (FC) terhadap motivasi

    menggunakan e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado adalah

    sebesar 59%. Jika dikaitkan dengan kriteria interpretasi skor, dapat dikatakan

    bahwa pengaruhnya cukup. Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa indikator website

    (W) sangat kecil kontribusinya pada penerimaan faktor memfasilitasi kondisi

    dalam memotivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-banking

    Bank Mandiri dibandingkan dengan indikator Penglaman (PL) dan

    Pengetahuan (PT). Hal ini disebabkan sebagian besar pegawai BPPKI

    Manado tidak memiliki akses internet sehingga informasi tentang e-banking

    Bank Mandiri hanya diperoleh dari pihak bank, teman, keluarga,

    iklan/penawaran media elektronik maupun media cetak, dan di tempat kerja.

    Sedangkan tingginya kontribusi Pengalaman (PL) terhadap penerimaan faktor

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    266

    disebabkan sebagian besar responden sudah menggunakan layanan e-banking

    bank lain sebelum menggunakan e-banking Bank Mandiri misalnya ATM

    bank lain. Sejalan dengan hal tersebut, tingginya kontribusi Pengetahuan (PT)

    terhadap penerimaan faktor memfasilitasi kondisi disebabkan sebagian besar

    pegawai BPPKI Manado sudah memiliki pengetahuan tentang penggunaan

    teknologi dasar layanan e-banking Bank mandiri seperti SMS dan ATM.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin banyak infrastruktur

    teknik dan organisasional yang dapat memfasilitasi kondisi (website,

    pengalaman, dan pengetahuan) penggunaan e-banking, maka kemungkinan

    semakin tinggi motivasi penggunaan e-banking yang dapat ditimbul.

    Untuk pengaruh motivasi menggunakan/behavioral intention (BI)

    terhadap perilaku menggunakan/use behavior (UB) e-banking Bank

    Mandiri Pegawai BPPKI Manado, dari hasil penelitian diperoleh skor 16,

    sedangkan skor tertinggi adalah 17 (karena jumlah responden 17 orang).

    Sehingga persentase pengaruhnya dapat dihitung sebagai berikut:

    Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh

    motivasi menggunakan/behavioral intention (BI) terhadap perilaku

    menggunakan/use behavior (UB) e-banking Bank Mandiri Pegawai

    BPPKI Manado adalah sebesar 94%. Jika dikaitkan dengan kriteria

    interpretasi skor, dapat dikatakan bahwa pengaruhnya sangat kuat. Halnya ini

    sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Stoner dalam Riduwan

    (2010:177) bahwa motivation is the factors that cause, channel, and sustain an individuals behaviour yang dapat diartikan bahwa motivasi merupakan faktor-faktor penyebab yang berhubungan dengan sesuatu dalam perilaku

    sesorang baik fisik maupun rohani. Dengan demikian dapat disimpulkan

    bahwa semakin tinggi motivasi sesorang maka semakin besar kemungkinan

    motivasi tersebut terealisasi dalam tindakan nyata.

    Kesimpulan dan Rekomendasi

    Dari hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor

    harapan kinerja/performace expectacy (PE) dan harapan upaya/effort

    expectacy (EE) memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam

    membangkitkan motivasi menggunakan atau behavioral intention (BI) e-

    banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado. Lain halnya dengan

    faktor pengaruh sosial/social influence (SI) yang memiliki pengaruh

    lemah dan faktor memfasilitasi kondisi/facilitating conditions (FC) yang

    memiliki pengaruh cukup dalam membangkitkan motivasi menggunakan

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    267

    e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado. Namun

    demikian, motivasi menggunakan ternyata memiliki pengaruh sangat

    kuat terhadap perilaku penggunaan atau use behaviour (UB)

    menggunakan e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado.

    Adapun rekomendasi yang dapat disampaikan penulis berdasarkan

    hasil penelitian adalah pihak Bank Mandiri sebagai penyedia layanan e-

    banking Bank Mandiri hendaknya mempertahankan dan meningkatkan

    performa layanan e-banking nya agar pengaruh harapan kinerja dan

    harapan upaya dapat lebih meningkat lagi. Sedangkan untuk pengaruh

    sosial dan memfasilitasi kondisi, pihak Bank Mandiri hendaknya dapat

    melakukan sosialisasi lebih luas lagi ke masyarakat agar calon pengguna

    tidak hanya mendapatkan informasi dari pihak bank saja tetapi juga dapat

    melalui teman maupun keluarga. Selain itu, website Bank Mandiri juga

    harus disosialisasikan lebih luas agara lebih banyak calon pengguna

    layanan yang tertarik dan berusaha untuk mengakses website tersebut

    meskipun masih jarang yang memiliki akses internet.

    DAFTAR PUSTAKA

    Amijaya, Gilang Rizky, 2010, Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Resiko dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang

    Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking (Studi Pada

    Nasabah Bank BCA), Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.

    Bank Indonesia, 2008, Ayo ke Bank: Mengenal Electronic Banking, Bank

    Indonesia, Jakarta.

    Bank Mandiri, 2011, Mandiri Internet www.bankmandiri.co.id/

    article/888824538651.asp, Diakses 2 November 2011.

    --------------------, 2011, Mandiri Mobile www.bankmandiri.co.id/

    article/mandirimobile.aspx, Diakses 2 November 2011.

    --------------------, 2011, Profil Perusahaan, www.bankmandiri.co.id,

    Diakses 2 November 2011.

    Bungin, Burhan, 2009, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,

    Ekonomi, dan Kebijakatan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Ed.

    1, Cet. 4, Kencana, Jakarta.

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    268

    Christianty, Marieta dan Henny Medyawati, 2010, Analysis Technology Acceptance Model (TAM) On Application E-Banking (Empirical

    Study of Bank Costumer in Bekasi, Skripsi, Gunadarma University, Jakarta.

    Depdikbud, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,

    Jakarta.

    Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan. 2011. Laporan Bulanan Statistik Perbankan Indonesia Bulan Februari 2011. Laporan Teknis Intern. Vol 9 (3). Bank Indonesia, 162 hlm.

    Facebook, 2011, ATM, http://id-

    id.facebook.com/pages/ATM/103998229635720, Diakses 2 November

    2011.

    Gino, dkk, 1999, Belajar dan Pembelajaran I: S1/Semester III/ 2 SKS,

    UNS Press, Surakarta.

    Hamalik, Oemar, 2001, Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara,

    Jakarta.

    --------------------, 2003, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan

    Pendekatan Sistem,PT Bumi Aksara, Jakarta.

    -------------------, 2005, Kurikulum dan Pembelajaran, Cet. 4, PT Bumi

    Aksara, Jakarta.

    Kadir, Abdul dan Terra Ch. Triwahyuni, 2005, Pengenalan Teknologi

    Informasi, Ed. II, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

    Kasmir, 2004, Manajemen Perbankan, Cet. Kelima, PT RajaGrafindo

    Persada, Jakarta.

    Kementerian Komunikasi dan Informatika. 2011. Laporan Tahunan

    Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2010. Biro

    Perencanaan, Jakarta.

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    269

    Komunitas Perbankan Universitas Gunadarma, 2010, E-Banking,

    http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2010/03/01/e-banking/, Diakses 2

    November 2011.

    Manik, Sulaiman Zuhdi, 2011, Melindungi Anak Dari Pornografi,

    http://www.pkpaindonesia.org/index.php?option=com_content&vie

    w=article&id=252:melindungi-anak-dari-pornografi-&catid=64:

    pkpa-aceh, Diakses 2 November 2011.

    Pudjiastuti, Utami, 2010, Analisis Penetapan Pasar yang Bersangkutan

    Dalam Komisi Pengawas Persaingan Usaha No. 26/KPPU-L/2007,

    FE UI, Jakarta.

    Rahardjo, Budi, 2001, Aspek Teknologi dan Keamanan Dalam Internet Banking, Materi Seminar di Banking Research and Regulation Directorate Bank Indonesia, Internet Banking: Implementasi dan

    Tantangannya Ke Depan, Tanggal 13 Agustus 2001.

    Riduwan, 2010, Belajar Mudah Penelitian: Untuk Guru-Karyawan dan

    Peneliti Pemula, Cet. Keenam, Alfabeta, Bandung.

    Rindy, 2011, Bank Mandiri Raih Predikat Terbaik Asiamoney, Harian Ekonomi Neraca, 25 November 2011,

    www.neraca.co.id/2011/10/02/bank-mandiri-raih-predikat-terbaik-

    asiamoney/, Diakses 24 November 2011.

    Sardiman, A.M, 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja

    Grafindo Persada, Jakarta.

    Surachmad, Winarno, 1994, Pengantar Penelitian Ilmiah, Tarsito, Bandung.

    Sedana, dan Wijaya, 2009, Applying UTAUT Model To Reach Better Understanding on The Acceptance and Use of Learning Management

    System Case Study: Experiential E-Learning of Sanata Dharma

    University, Proceedings of The International Conference On Advance Computer Science and Information Systems, h. 415-420.

    Slameto, 2003, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT

    Rineka Cipta, Jakarta.

  • JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

    270

    Spektrum Dunia, 2011, Pengguna Internet di Dunia Pada Tahun 2011

    Mencapai 2 Milyar http://spektrumdunia.blogspot.com/2011/02/

    pengguna-internet-didunia-pada-tahun.html, Diakses 2 November 2011.

    Tarigan, Henry Guntur, 1986, Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan

    Berbahasa,

    Angkasa, Bandung.

    Venkatesh, V. et al, 2003, User Acceptance of Information Technology: Toward A Unified View, MIS Quarterly, Vol. 27. No. 3, h. 425-478.

    Widyastuti, Titis, 2008, Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Manfaat Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap

    Pengaplikasian Layanan Mobile Banking (Studi Kasus Di Kota

    Yogyakarta), Skripsi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

    Wikipedia, 2011, Motivasi,

    http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi#cite_note-butuh-4, diakses 28

    November 2011.

    Yahya, Mornizan dkk, 2011, Determinan ts of UTAUT in Measuring User Acceptance of E-Syariah Portal in Syariah Courts in

    Malayasia, Universiti Teknologi MARA, Malaysia.