70
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU MEMBAHAYAKAN BAGI IBU HAMIL (SUBSTANCE ABUSE) DI PUSKESMAS KARANGMALANG SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : DIMAS MUSTIKA CENDANA KHUSUMA NIM B12068 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

  • Upload
    habao

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

PERILAKU MEMBAHAYAKAN BAGI IBU HAMIL

(SUBSTANCE ABUSE) DI PUSKESMAS

KARANGMALANG SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

DIMAS MUSTIKA CENDANA KHUSUMA

NIM B12068

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2015

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

PERILAKU MEMBAHAYAKAN BAGI IBU HAMIL

(SUBSTANCE ABUSE) DI PUSKESMAS

KARANGMALANG SRAGEN

TAHUN 2015

Diajukan oleh :

DIMAS MUSTIKA CENDANA KHUSUMA

NIM B12068

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal ....................

Pembimbing

Anis Nurhidayati, S.ST, M.Kes

NIK. 200685025

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

PERILAKU MEMBAHAYAKAN BAGI IBU HAMIL

(SUBSTANCE ABUSE) DI PUSKESMAS

KARANGMALANG SRAGEN

Karya Tulis Ilmiah

Disusun oleh :

DIMAS MUSTIKA CENDANA KHUSUMA

NIM. B12068

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Program Studi Diploma III Kebidanan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

Pada tanggal

Penguji I Penguji II

Ika Budi Wijayanti, SST, M.Sc Anis Nurhidayati, S.ST, M.Kes

NIK. 200680024 NIK. 200685025

Tugas akhir ini telah diterima sebagai salah satu prasyarat untuk

memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka. Prodi D III Kebidanan

Retno Wulandari, S.ST

NIK. 200985034

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul : ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perilaku

Membahayakan Bagi Ibu Hamil (Substance Abuse) di Puskesmas Karangmalang

Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas

akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Anis Nurhidayati, S.ST, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Bapak Sugeng Priyono, SH, selaku kepala Badan Kesbang Politik dan

Linmas Kabupaten Sragen yang telah memberikan pengarahan dan ijin

kepada penulis dalam melaksanakan kegiatan penelitian.

5. Bapak Drs. Wahyudi, M.Sc, selaku kepala BAPPEDA Kabupaten Sragen

yang telah memberikan ijin kepada penulis dalam melaksanakan kegiatan

penelitian.

6. Bapak Dr.M Farid Anshori, M.M, selaku kepala DKK Kabupaten Sragen

yang telah memberikan ijin kepada penulis dalam pengambilan data dan

pelaksanaan penelitian.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

v

7. Bapak dr. Agus Sukaca, selaku Kepala Puskesmas Karang Malang Sragen

yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data

dan pelaksanaan penelitian.

8. Bapak Dr. Y. Agus Sudarmanto, M.Kes, selaku Kepala UPTD Puskesmas

Sragen yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam melakukan

uji validitas dan reliabilitas penelitian di UPTD Puskesmas Sragen.

9. Semua ibu hamil yang telah bersedia menjadi narasumber dan responden

dalam pelaksanaan penelitian.

10. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

11. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, oleh

karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian

selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Mei 2015

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Mei 2015

Dimas Mustika Cendana Khusuma

B12068

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU

MEMBAHAYAKAN BAGI IBU HAMIL (SUBSTANCE ABUSE)

DI PUSKESMAS KARANGMALANG SRAGEN

xiii + 55 halaman + 11 tabel + 2 gambar + 22 lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang : AKB di Indonesia tahun 2012 sebanyak 32/1000 kelahiran

hidup, 7% AKB disebabkan oleh kelainan kongenital. Kelainan kongenital harus

segera ditangani secara cepat dan tepat karena dapat menyebabkan cacat seumur

hidup. Substance abuse merupakan perilaku yang membahayakan ibu hamil

seperti penggunaan obat-obatan selama hamil, merokok, mengonsumsi alkohol

dan ceffein, ketergantungan Napza dan paparan radiasi. Perilaku tersebut

berpengaruh langsung pada pertumbuhan dan perkembangan janin, menimbulkan

BBLR dan menimbulkan cacat bawaan (kelainan kongenital). Berdasarkan studi

pendahuluan di Puskesmas Karangmalang Sragen didapat hasil ibu dalam kategori

baik (30%), cukup (20%) dan kurang (50%).

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku

membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas Karangmalang

Sragen pada kategori baik, cukup, kurang.

Metode Penelitian : penelitian ini menggunakan Deskriptif kuantitatif. Lokasi

penelitian ini di Puskesmas Karangmalang Sragen dilaksanakan pada tanggal 10-

31 Maret 2015. Sampel dalam penelitian ini adalah 61 responden dengan

menggunakan teknik quota sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah

variabel tunggal dan menggunakan analisis Univariate.

Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku

membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas Karangmalang

Sragen dalam kategori baik sebanyak 5 responden (8,20%), cukup sebanyak 50

responden (81,97%), dan kurang sebanyak 6 responden (9,83%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku membahayakan

bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas Karangmalang Sragen sebagian

besar dalam kategori cukup yaitu sebanyak 50 responden (81,97%).

Kata Kunci : Pengetahuan, ibu hamil, perilaku yang membahayakan ibu hamil

(substance abuse).

Kepustakaan : 21 literatur (tahun 2006-2013)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

vii

MOTTO

1. Belajarlah dengan tekun agar kelak cita-citamu tercapai dan ilmu yang kita

pelajari kelak dapat menjadi pegangan hidup di masa depan (penulis).

2. Ridho orang tuamu adalah ridho Tuhanmu, doa orang tuamu adalah

penunjuk jalan keberhasilanmu (penulis).

3. “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”

(Al-Baqarah: 153)

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan pada :

1. Kepada Allah SWT yang telah menuntunku, menjagaku, serta

mengingatkanku disetiap langkahku.

2. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikanku dukungan, doa, serta

kasih sayangnya selama ini.

3. Teman-teman yang berpartisipasi membantu untuk menyelesaikan karya

tulis ini.

4. Almamater tercinta.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

viii

CURICULUM VITAE

Nama : Dimas Mustika Cendana Khusuma

Tempat/ Tanggal Lahir : Sragen, 04 Maret 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. R.A. Kartini no.18 Mageru Kidul,

Karangmalang, Sragen

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 11 Sragen LULUS TAHUN 2006

2. SMP Negeri 4 Sragen LULUS TAHUN 2009

3. MA Negeri 1 Sragen LULUS TAHUN 2012

4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan 2012

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii

CURICULUM VITAE .................................................................................. viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

1. Umum ........................................................................................... 4

2. Khusus .......................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5

E. Keaslian Studi Kasus ........................................................................... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ..................................................................................... 7

1. Pengetahuan .................................................................................. 7

2. Kehamilan ..................................................................................... 16

3. Susbtance Abuse ............................................................................ 21

B. Kerangka Teori ..................................................................................... 30

C. Kerangka Konsep Penelitian ................................................................ 31

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

x

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 32

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 32

C. Populasi,Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............................ 33

D. Variabel Penelitian ............................................................................... 34

E. Definisi Operasional ............................................................................. 34

F. Instrumen Penelitian ............................................................................. 35

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................. 40

I. Etika Penelitian .................................................................................... 43

J. Jadwal Penelitian .................................................................................. 44

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .................................................. 45

B. Hasil Penelitian ................................................................................... 45

C. Pembahasan ......................................................................................... 49

D. Keterbatasan ........................................................................................ 53

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 54

B. Saran .................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar beberapa obat yang berpotensi membahayakan atau

menimbulkan kelainan pada janin ................................................. 24

Tabel 2.2 Daftar beberapa obat atau zat dengan efek terato genik pada

manusia.......................................................................................... 24

Tabel 2.3 Daftar beberapa obat terlarang dan risikonya pada kehamilan ..... 27

Tabel 3.1 Definisi Operasional ...................................................................... 35

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner penelitian sebelum dilakukan uji validitas

dan reliabilitas ............................................................................... 36

Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner penelitian ........................................................ 39

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ................................ 45

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ....................... 46

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ......................... 46

Tabel 4.4 Hasil Pengolahan Data .................................................................. 47

Tabel 4.5 Hasil Penelitian ............................................................................. 48

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................. 30

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................ 31

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Soal Wawancara

Lampiran 5. Surat Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6. Surat Balasan Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 7. Surat Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 8. Surat Balasan Penggunaan Lahan

Lampiran 9. Surat Permohonan Responden

Lampiran 10. Lembar Inform Consent

Lampiran 11. Kuesioner

Lampiran 12. Jawaban Kuesioner

Lampiran 13. Tabulasi Uji Coba Instrument

Lampiran 14. Tabel Nilai r Product Moment

Lampiran 15. Hasil Uji Validitas

Lampiran 16. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 17. Perhitungan Mean dan Standard Deviasion

Lampiran 18. Kriteria Tingkat Pengetahuan

Lampiran 19. Prosentase Tingkat Pengetahuan

Lampiran 20. Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian

Lampiran 22. Lembar Konsultasi

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 melaporkan bahwa

setiap hari lebih dari 7200 bayi lahir mati, sebagian besar diantaranya 98%

terjadi di negara yang berpendapatan rendah hingga sedang. Tetapi WHO

mencatat negara kaya tidak luput dari kasus ini, dengan catatan satu bayi mati

dari 320 kelahiran. Data dari WHO mengatakan dua pertiga kasus atau 1,8

juta/tahun bayi lahir mati ditemukan pada 10 negara, jumlah tertinggi

ditemukan di kawasan Sub Sahara Afrika dan Asia Tenggara. Antara 25 %

dan 40 % kasus angka lahir mati disebabkan karena kelainan kongenital,

infeksi, malnutrisi, hidrops non imun dan isoimunisasi anti-D

(Depkes RI, 2012).

Di Indonesia angka kematian bayi pada tahun 2012 yaitu 32/1000

kelahiran hidup. Penyebab utama kematian bayi baru lahir di Indonesia

adalah prematuritas 32%, asfiksia 30%, infeksi 22%, kelainan kongenital 7%,

lain-lain 9%. Kelainan kongenital hanya ikut menyumbang 7% penyebab

angka kematian bayi baru lahir di Indonesia, namun apabila tidak ditangani

secara cepat dan tepat maka kelainan kongenital akan menjadi cacat seumur

hidup yang dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian bayi di

Indonesia (Depkes RI, 2012).

Angka kematian bayi di kota Sragen pada tahun 2012 sebesar 9,34 per

1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2013 sebesar 8,72 per 1000 kelahiran

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

2

hidup yang disebabkan oleh Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), asfiksia dan

kelainan kongenital (ILPPD Bupati Sragen, 2013).

Kelainan konginental mayor terjadi pada 3-4% kelahiran hidup dan 70%

dari kelainan tersebut tidak diketahui penyebabnya. Diperkirakan bahwa 2-

3% disebabkan oleh obat-obatan dan 1% disebakan oleh toksin lingkungan.

20-25% wanita melaporkan telah menggunakan obat-obatan secara teratur

selama kehamilan dan 20-30% wanita meneruskan kebiasaan merokok

selama kehamilan (Norwitz dan Schorge, 2007).

Menurut pendapat Astuti (2012), Susbtance Abuse adalah perilaku yang

merugikan atau membahayakan bagi ibu hamil, termasuk penyalahgunaan

atau penggunaan obat atau zat-zat tertentu yang membahayakan ibu hamil,

misalnya : penggunaan obat-obatan selama hamil, merokok, mengonsumsi

alkohol, caffeine, ketergantungan obat atau penggunaan NAPZA dan paparan

radiasi. Pengkajian terhadap kebiasaan merokok, minum-minuman keras dan

penggunaan obat-obatan terlarang selama kehamilan harus dilakukan saat

antenatal care karena kebiasaan tersebut secara langsung dapat

memengaruhi pertumbuhan, perkembangan janin dan menimbulkan

kelahiran dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) bahkan dapat

menimbulkan cacat bawaan (kelainan konginetal), kelainan pertumbuhan dan

perkembangan mental.

Pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang diterbitkan oleh

Kementrian Kesehatan tahun 2012 terdapat larangan merokok pada ibu hamil,

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

3

larangan minum-minuman keras pada ibu hamil dan peringatan pada ibu

hamil dalam mengonsumsi obat-obatan selama kehamilan

(Kemenkes RI, 2012).

Para bidan dan dokter spesialis kebidanan harus mendukung upaya untuk

menghentikan merokok melalui kegiatan antenatal care, kelas antenatal bagi

perokok, mengurangi periklanan tentang rokok, area bebas rokok, serta

mendukung kebijaksanaan tentang upaya mengurangi merokok di institusi

atau tempat kerja masing-masing karena faktor lingkungan yang baik dan

strategis merupakan salah satu upaya yang penting untuk menghentikan

kebiasaan merokok bagi ibu daripada pemberian konseling tentang bahaya

merokok (Kusmiyati dkk. 2008).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada 10 November 2014

di Puskesmas Karangmalang Sragen diperoleh data pada bulan Januari 2014 –

September 2014 jumlah ibu hamil sebanyak 729 orang dan jumlah kematian

bayi sebanyak 8 bayi. Hasil wawancara terhadap 10 orang ibu hamil

mengenai perilaku yang membahayakan bagi ibu hamil (susbtance abuse)

didapatkan 30% ibu dalam kategori baik, 20% ibu dalam kategori cukup,

50% ibu dalam kategori kurang.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perilaku Membahayakan

Bagi Ibu Hamil (Substance Abuse) di Puskesmas Karangmalang Sragen”.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut “ Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

perilaku membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas

Karangmalang Sragen?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat

pengetahuan ibu hamil tentang perilaku membahayakan bagi ibu hamil

(substance abuse) di Puskesmas Karangmalang Sragen.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku

membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas

Karangmalang Sragen pada tingkat baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku

membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas

Karangmalang Sragen pada tingkat cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku

membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas

Karangmalang Sragen pada tingkat kurang.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

5

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini dapat mengembangkan pengetahuan disiplin ilmu

tentang perilaku membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse).

2. Bagi Diri Sendiri

Menambah wawasan dan mempunyai pengalaman nyata dalam

melakukan penelitian khususnya penelitian tentang perilaku

membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse).

3. Bagi Instansi (Puskesmas)

Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam

rangka pengembangan pelayanan puskesmas khususnya dalam

meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang tentang perilaku

membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse).

4. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat dipakai sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya atau

dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas pendidikan kebidanan

khususnya tentang perilaku membahayakan bagi ibu hamil (substance

abuse).

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

6

E. Keaslian Penelitian

Eka Oktalili (2013), STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan judul “

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Bahaya Asap Rokok Pada

Janinnya di RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten Karang Anyar ”. Jenis

penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Teknik sampling dengan

menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukan

tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok pada janinnya di

RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten Karang Anyar 8,8% dalam kategori baik,

79,4% dalam kategori cukup dan sisanya 11,8% dalam kategori kurang.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian Eka Oktalili (2013) adalah

pada jenis dan rancangan penelitian, variabel penelitian, instrument

penelitian, teknik pengumpulan data, metode pengolah dan analisis data, etika

penelitian dan hasil penelitian yang menunjukan tingkat pengetahuan

responden mayoritas pada tingkat cukup. Perbedaannya terletak pada lokasi

penelitian, waktu penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, teknik

sampling, definisi operasional dan jadwal penelitian.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Definisi pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil “tahu”. Tahu ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan

terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra pengelihatan,

pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo, 2011).

b. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan yang dicakup dalam

domain kognitif mempunyai enam tingkat, yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang bersifat

spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan

yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah.

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

8

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang

telah paham terhadap suatu obyek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan

dan sebagainya terhadap obyek yang telah dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya

(riil). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau

penggunaan hukum-hukum, rumus, metode prinsip dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di

dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya

satu dengan yang lain.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

9

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluasion)

Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan jastifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-

penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri

atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

c. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), dari berbagai cara yang telah

digunakan untuk memperoleh kebenaran sepanjang sejarah dapat

dikelompokan menjadi dua yakni :

1) Cara memperoleh kebenaran nonilmiah merupakan cara kuno atau

tradisional, dalam metode ini kebenaran diperoleh tanpa melalui

penelitian terlebih dahulu. Cara-cara penemuan pengetahuan pada

periode ini antara lain :

a) Cara coba-salah (Trial and Error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu

seseorang apabila menghadapi masalah atau persoalan, upaya

pemecahannya dilakukan dengan coba-coba saja. Cara ini

dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam

memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak

berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

10

kemungkinan kedua gagal maka digunakan kemungkinan

ketiga dan seterusnya sampai masalah tersebut dapat

terpecahkan.

b) Secara kebetulan

Penemuan kebetulan terjadi secara tidak sengaja oleh orang

yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kebiasaan dan

tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran

apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Biasanya

diwariskan secara turun-temurun. Sumber pengetahuan dapat

berupa pemimpin masyarakat baik formal maupun informal,

ahli agama, pemegang pemerintah dan sebagainya. Prinsip dari

cara ini adalah orang lain menerima pendapat yang

dikemukakan oleh yang mempunyai otoritas tanpa terlebih

dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik

berdasarkan fakta empiris ataupun penalaran sendiri.

d) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi

pepatah. Pepatah ini mengandung arti bahwa pengalaman itu

merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu

merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran dan

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

11

pengetahuan. Oleh sebab itu melalui pengalaman pribadi kita

juga dapat memperoleh suatu pengetahuan.

e) Cara akal sehat

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran atau agama adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini

harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama

yang bersangkutan, meskipun kebenaran tersebut rasional atau

tidak.

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran ini diperoleh manusia secara cepat sekali

melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses

penalaran atau berpikir. Kebenaran ini diperoleh seseorang

hanya berdasarkan intuisi atau suara hati.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia

cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia

mampu menggunakan penalaranya dalam memperoleh

pengetahuan. Cara memperoleh kebenaran melalui jalan

pikiran baik deduksi maupun induksi yang pada dasarnya

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

12

melahirkan suatu pemikiran melalui pembuatan kesimpulan

dari berbagai pernyataan.

i) Induksi

Induksi merupakan proses penarikan kesimpulan dari

pernyataan yang khusus ke pernyataan yang bersifat umum.

Karena proses berpikir induksi berasal dari hasil pengamatan

hal yang nyata kepada hal yang abstrak.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan –

pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi

berlaku bahwa sesuatu yang di anggap benar secara umum

pada kelas tertentu berlaku juga kebenarannya pada semua

peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas

itu. Di sini terlihat proses berpikir berdasarkan pada

pengetahuan yang umum mencapai pengetahuan yang khusus.

2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa

ini lebih sistematis, logis dan ilmiah atau lebih populer disebut

metode penelitian. Sehingga dalam memperoleh kesimpulan

dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat

catatan-catatan terhadap semua fakta yang sehubungan dengan

objek yang diamati. Pencatatan yang dilakukan mencangkup tiga

hal pokok yaitu :

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

13

a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul

pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-

gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

Berdasarakan pencatatan ini kemudian ditetapkan unsur-unsur

yang pasti ada pada suatu gejala. Selanjutnya hal tersebut menjadi

dasar dalam pengambilan kesimpulan yang disebut sebagai metode

penelitian ilmiah.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan, menurut Wawan dan

Dewi (2011), dibagi menjadi dua yaitu :

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi tingkat

pengetahuan seseorang secara langsung karena berasal dari diri

sendiri. Faktor ini terdiri dari :

a) Faktor Pendidikan

Faktor pendidikan adalah faktor yang sangat

mempengaruhi tingkat pengetahuan individu, bila seseorang

mempunyai pendidikan yang tinggi maka dapat dipastikan

orang tersebut mempunyai pengetahuan yang lebih luas

dibandingkan dengan orang yang mempunyai pendidikan yang

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

14

rendah. Oleh karena itu, tinggi rendahnya pendidikan

seseorang dapat menggambarkan tinggi rendahnya tingkat

pengetahuan orang tersebut.

b) Faktor Pekerjaan

Manusia mempunyai tiga cara untuk bekerja, yaitu bekerja

dengan menggunakan pikiran, tenaga dan pikiran serta tenaga.

Individu yang dominan bekerja menggunakan pikiran akan

selalu aktif berpikir dan mencari inovasi-inovasi baru untuk

dapat mengembangkan pekerjaannya sehingga dapat

memperluas pengetahuannya. Sedangkan individu yang

dominan bekerja menggunakan tenaga akan lebih cenderung

tidak menciptakan inovasi baru sehingga pengetahuannya

tidak diasah dan kurang berkembang.

c) Faktor Umur

Individu yang berusia lebih banyak biasanya mempunyai

pengetahuan yang lebih luas dibandingkan individu yang

berusia dibawahnya. Hal ini dikarenakan individu yang berusia

lebih mempunyai pengalaman lebih banyak dalam

memecahkan masalah sehingga tingkat pengetahuannya lebih

luas.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

15

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar, faktor ini

mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang secara tidak

langsung. Faktor ini terdiri dari :

a) Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada di sekitar

manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. Individu

yang tinggal dilingkungan kota dengan fasilitas pendidikan

yang baik akan mempunyai kesempatan lebih banyak dalam

memperoleh pengetahuan dibanding individu yang tinggal di

daerah pelosok dengan fasilitas pendidikan yang kurang

memadai.

b) Faktor sosial budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi sikap dalam menerima informasi. Individu

yang tinggal didaerah dengan sistem sosial budaya terbuka

(fleksibel) akan selalu mengikuti perkembangan teknologi,

sedangkan yang tinggal didaerah dengan sistem sosial budaya

tertutup (monoton) akan selalu menolak dan menghindari

kemajuan teknologi dimana teknologi adalah gambaran nyata

dari perkembangan ilmu pengetahuan.

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

16

e. Cara mengukur pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2012), dalam menentukan hasil pengukuran

tingkat pengetahuan dapat dikategorikan dalam beberapa kategori

salah satunya dengan menggunakan tiga kategori, ketentuan tersebut

menggunakan aturan normatif yang menggunakan rata-rata (mean)

dan simpangan baku (standard deviasion).

Dengan menggunakan parameter berikut:

1) Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

2) Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean - 1 SD

2. Kehamilan

a. Pengertian

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan

didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan

ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan

menurut kalender internasional (Prawirohardjo, 2010).

b. Tanda-tanda kehamilan

Menurut Kusmiyati dkk (2008), tanda-tanda kehamilan dibagi

menjadi dua yaitu :

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

17

1) Tanda tidak pasti kehamilan

a) Amenorhea

Amenorhea adalah tanda dimana seorang wanita usia subur

yang mampu hamil dan sudah menikah mengeluh terlambat

haid. Meskipun keadaan stres, obat-obatan dan penyakit kronis

dapat pula menimbulkan amenorhea.

b) Mual dan muntah

Mual dan muntah adalah gejala umum kehamilan, mulai

dari rasa tidak enak sampai muntah yang berkepanjangan.

Dalam kedokteran hal ini dikenal dengan istilah morning

sickness karena munculnya seringkali pada pagi hari.

c) Mastodinia

Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara

yang disebabkan oleh pembesaran payudara karena pengaruh

esterogen dan progesteron.

d) Quickening

Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama,

biasanya disadari oleh wanita pada kehamilan delapan belas

sampai dua puluh minggu.

e) Keluhan kencing

Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam

yang disebabkan oleh desakan uterus yang membesar.

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

18

f) Konstipasi

Konstipasi terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

dapat juga karena perubahan pola makan.

g) Perubahan berat badan

Pada kehamilan dua sampai tiga bulan sering terjadi

penurunan berat badan karena nafsu makan menurun dan

mual-muntah. Pada bulan selanjutnya berat badan akan selalu

meningkat sampai stabil menjelang aterm.

h) Perubahan temperatur basal

Kenaikan temperatur basal lebih dari tiga minggu biasanya

merupakan tanda telah terjadinya kehamilan.

i) Perubahan warna kulit

Perubahan ini antara lain adalah clhoasma yakni warna

kulit yang kehitam-hitaman pada dahi, punggung hidung dan

kulit pada daerah tulang pipi, terutama pada wanita dengan

warna kulit tua dan biasanya muncul pada kehamilan enam

belas minggu.

j) Perubahan payudara

Akibat stimulasi prolaktin dan HPL (Hormon Placental

Lactogen), payudara mensekresikan kolostrum, biasanya

setelah kehamilan lebih dari enam belas minggu.

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

19

k) Perubahan pada uterus

Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan

konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak dan bentuknya

globular.

l) Tanda Piskacek’s

Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus

yang dekat dengan implantasi plasenta.

m) Perubahan-perubahan pada serviks antara lain :

(1) Tanda Hegar

Tanda ini berupa perlunakan pada daerah isthmus uteri,

sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai

kesan lebih tipis dan uterus lebih mudah difleksikan.

(2) Tanda Goodell’s

Tanda ini dapat diketahui melalui pemeriksaan

bimanual. Serviks terasa lebih lunak. Namun penggunaan

kontrasepsi oral juga dapat memberikan tanda ini.

(3) Tanda Chadwick

Tanda ini ditandai dengan adanya warna kebiru-biruan

pada dinding vagina yang mengalami kongesti.

(4) Tanda Mc.Donald

Fundus uteri dengan serviks bisa dengan mudah

difleksikan satu sama lain dan tergantung pada lunak

tidaknya pada jaringan isthmus.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

20

(5) Terjadi perbesaran abdomen

Pembesaran perut terjadi nyata setelah minggu ke enam

belas, karena pada saat itu uterus telah keluar dari rongga

panggul menuju rongga perut.

(6) Kontraksi uterus

Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh

perutnya kencang, tetapi tidak disertai rasa sakit.

(7) Pemeriksaan tes biologis kehamilan

Pada pemeriksaan ini akan didapat hasil positif, tetapi

masih ada kemungkinan positif palsu.

2) Tanda pasti kehamilan

Indikator pasti kehamilan adalah penemuan-penemuan

keberadaan janin secara jelas dan hal ini tidak dapat dijelaskan

dengan kondisi kesehatan yang lain. Tanda pasti kehamilan yaitu :

a) Denyut jantung janin

Dapat didengar dengan stetoskop leanec pada minggu ke

tujuh belas sampai delapan belas. Pada orang gemuk bisa lebih

lambat. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat

didengar lebih awal lagi, sekitar minggu ke dua belas.

b) Palpasi

Yang harus ditentukan adalah uotline janin. Biasanya

menjadi jelas setelah minggu ke dua puluh dua. Gerakan janin

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

21

dapat dirasakan dengan jelas setelah minggu ke dua puluh

empat.

c. Klasifikasi kehamilan

Menurut Manuaba dkk (2009), kehamilan dibagi menjadi tiga

triwulan yaitu :

1) Kehamilan trimester I : umur kehamilan 0 - 12 minggu.

2) Kehamilan trimester II : umur kehamilan 13 - 28 minggu.

3) Kehamilan trimester III : umur kehamilan 29 - 40 minggu.

3. Substance Abuse

a. Pengertian

Menurut pendapat Kusmiyati dkk (2008), Susbtance Abuse adalah

perilaku yang merugikan atau membahayakan bagi ibu hamil

termasuk penyalahgunaan atau penggunaan obat atau zat-zat tertentu

yang membahayakan ibu hamil.

b. Jenis-jenis substance abuse

1) Penggunaan obat-obatan selama hamil

Periode intrauterin selama dua pekan sampai tiga bulan

merupakan masa perkembangan janin yang sangat peka terhadap

efek obat yang dapat mengakibatkan malformasi, karena pada

masa inilah terbentuknya organ-organ utama. Penggunaan obat

selama kehamilan merupakan suatu masalah khusus. Selama

beberapa dekade diperkirakan bahwa plasenta berfungsi sebagai

rintangan (barrier) yang melindungi janin terhadap efek

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

22

merugikan dari obat-obatan. Tetapi ternyata bahwa kebanyakan

obat dapat secara pasif menembus atau ditransfer secara aktif

melalui plasenta. Hal ini terbukti secara drastis dan menyedihkan

oleh peristiwa talidomida pada permulaan tahun 1960, peristiwa

itu menggambarkan tentang pengaruh suatu obat terhadap janin

selama masa kritis dari perkembangannya dapat mengakibatkan

defek fisik pada organ-organ tertentu (Tjay dan Rahardja, 2007).

Teratoginisitas merupakan penelitian mengenai perkembangan

janin abnormal dan merujuk pada abnormalitas struktural dan

fungsional. Selain molekul-molekul besar (seperti heparin), semua

obat yang diberikan pada ibu akan melintasi plasenta hingga

derajat tertentu. Efek obat tertentu pada janin tergantung pada

dosis, waktu dan lama pajanan, serta faktor genetik dan

lingkungan yang masih belum didefinisikan secara jelas, yang

saling berinteraksi untuk menentukan kerentanan masing-masing

janin terhadap cedera struktural. Janin berada pada risiko tertinggi

untuk mengalami cedera selama embriogenesis (hari ke 17-54

pascakonsepsi), sedangkan pajanan pada ayah tidak pernah

terbukti bersifat teratogenik (Norwitz dan Schorge, 2007).

Menurut Tjay dan Rahardja (2007), banyak ibu hamil

memerlukan pengobatan untuk keluhan-keluhan yang yang

disebabkan oleh kehamilan, misalnya mual dan muntah. Berikut

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

23

beberapa prinsip harus dipatuhi pada pemilihan obat selama

kehamilan:

a. Sebaiknya menggunakan obat-obat yang sejak lama sudah

digunakan dalam praktek daripada obat-obat pengganti yang

baru, walaupun obat baru memiliki efek samping lebih sedikit

bagi orang dewasa, tetapi keamanannya bagi janin kurang

jelas.

b. Untuk menurunkan risiko sejauh mungkin bagi janin sebaiknya

digunakan dosis obat yang paling rendah selama kehamilan.

Hal ini sebetulnya bertentangan karena sebagian wanita hamil

justru membutuhkan dosis obat yang lebih tinggi dari normal.

Pada saat hamil tua berhubung meningkatnya berat badan dan

lebih cepatnya ekskresi “clearance” dari berbagai obat,

misalnya litium, digoksin dan fenitoin.

c. Wanita hamil tidak dianjurkan untuk menggunakan obat bebas

(over-the-counter-drugs) tanpa konsultasi dengan dokter,

karena banyak faktor yang dapat menimbulkan risiko bagi

janin.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

24

Tabel 2.1 Daftar beberapa obat yang berpotensi membahayakan

atau menimbulkan kelainan pada janin.

Nama obat

Kemungkinan kelainan pada janin

Kloramfenikol

Tetrasiklin

Dihidrosetreptomisin

Setreptomisin

Amitriptin

Amfetamin

Nitrofuratoin

Fenasetin

Anti diabetik per oral

Anti kanker

Anti malaria

Aspirin

Ibuprofen

Paracetamol

Vitamin dengan dosis

tinggi

Gangguan pernafasan, grey sindrom

(sindrom abu-abu)

Gangguan pertumbuhan tulang,

perubahan warna gigi, gigi rapuh

Tuli

Gangguan keseimbangan

Iritabilitas neonatus

Iritabilitas, tidak mau menyusu,

takhikardi, malformasi

kardiovaskuler dan muskuluskeletal

Gangguan dalam darah

Gangguan dalam darah

Kematian janin dalam kandungan

Trombositopenia, cacat bawaan

Kelainan konginetal

IUGR

Kontriksi duktus arteriosus

Dislokasi sendi pada dan clubfoot

Kerusakan ginjal, defek susunan

saraf pusat dan kranifasial, skorbut,

ketidak mampuan belajar, kerusakan

hati dan tulang

Sumber : (Kusmiyati dkk, 2008).

Tabel 2.2 Daftar beberapa obat atau zat dengan efek teratogenik

pada manusia.

Jenis Efek utama

Thalidomide

DES

Warfarin

Androgens

Folic acid

antagonists

Antikonvulsan

Retinoic acid

Alkohol

Phocomelia

Kecacatan traktus genitalia

Hipoplasia hidunng, gangguan tulang

Maskulinisasi janin wanita

Cacat pada kepala dan muka, pertumbuhan

janin terhambat.

Cacat pada kepala dan muka, pertumbuhan

janin terhambat.

Cacat kepala dan wajah, cacat jantung.

Cacat pada kepala dan muka, pertumbuhan

janin terhambat.

Sumber : (Kusmiyati dkk, 2008).

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

25

2) Merokok

Berdasarkan konsep evidence menunjukan bahwa merokok

menimbulkan efek yang sangat membayakan bagi janin. Hasil

riset menunjukkan satu diantara lima wanita hamil dilaporkan

merokok. Hingga seperempat wanita hamil yang merokok,

berhenti pada pemeriksaan kehamilan yang pertama. Kebiasaan

merokok sering terjadi pada kelompok sosial ekonomi rendah,

paritas tinggi, status un-marital, penghasilan rendah, atau ibu

dengan masalah psikologi seperti depresi, stress, pekerja berat dan

lain-lain (Kusmiyati dkk, 2008).

Rokok merupakan bentuk penyalahgunaan yang sering

ditemukan. Insidensi perempuan hamil yang merokok sekitar

16,3-52%, tergantung populasi yang diteliti. Hampir semua

komplikasi pada plasenta dapat ditimbulkan oleh rokok meliputi

abortus, solusio plasenta, insufisiensi plasenta, berat badan lahir

rendah dan plasenta previa. Hal ini akan meningkatkan kematian

neonatus dan sindroma kematian bayi mendadak (SIDS). Selain

itu komplikasi ketuban pecah dini dan persalinan kurang bulan

juga dapat terjadi. Seorang perokok pasif akan mempunyai risiko

yang sama dengan perokok aktif satu sampai lima batang per hari.

Perempuan yang merokok pada trimester kedua dan tiga

mempunyai risiko yang sama bila merokok selama kehamilan.

Bayi yang lahir dari seorang perokok bukan hanya mempunyai

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

26

berat badan lahir rendah, tetapi juga ukuran panjang tubuh, kepala

dan dada yang lebih kecil, PH tali pusat yang rendah dan

menunjukan lebih banyak kelainan pada pemeriksaan neurologik

(Prawirohardjo, 2010).

3) Alkohol dan kafein

Alkohol yang dikonsumsi ibu hamil dapat membahayakan

jantung ibu hamil dan merusak janin, termasuk menimbulkan

kecacatan dan kelainan pada janin dan menyebabkan kelahiran

prematur. Tidak hanya pada peminum atau pemakai alkohol rutin

atau insidental. Sehingga wanita hamil seharusnya tidak

mengkonsumsi atau mengurangi pemakaian alkohol sebelum atau

selama hamil. Efek pemakaian alkohol dalam kehamilan adalah

pertumbuhan janin terhambat, retardasi mental, kecacatan,

kelainan jantung dan kelainan neonatal. Munculnya efek

ketidaknormalan pada ibu hamil dengan konsumsi alkohol.

Minimal 28,5 ml perhari dan terutama konsumsi alkohol pada

trimester pertama. Kecemasan dan depresi ibu hamil dan merokok

sering meningkatkan konsumsi alkohol. Konsumsi kafein yang

berlebihan mengakibatkan bayi lahir mati, abortus dan persalinan

prematur (Kusmiyati dkk, 2008).

Sindrom alkohol janin ditandai oleh abnormalitas wajah,

disfungsi sistem saraf pusat dan hambatan pertumbuhan. Risiko

kelainan berhubungan sampai mana batas konsumsi alkohol ibu:

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

27

10% pada konsumsi yang jarang, 15% pada konsumsi sedang dan

30-40% pada konsumsi berat ( > 6 gelas perhari ). Tidak terdapat

kadar alkohol yang mutlak untuk kodisi hamil

(Norwitz dan Schorge, 2007).

4) Hamil dengan ketergantungan obat/ pengguna NAPZA

Pemakaian obat-obatan pada wanita hamil sangat

mempengaruhi ibu maupun janinnya, terutama pada masa

konsepsi dan trimester satu kehamilan, karena tahap ini

merupakan tahap organogenesis atau pembentukan organ. Contoh

obat-obatan tersebut adalah ganja, morfin, heroin, pethidin, jenis

barbiturate, alkohol dan lain-lain yang akan menimbulkan

gangguan pada ibu dan janinnya. Janin akan mengalami cacat

fisik, kelahiran prematur dan BBLR, serta cacat mental dan sosial.

Ibu hamil dengan ketergantungan obat umumnya takut melahirkan

bayi cacat, merasa gelisah, bingung dan takut terhadap akibat yang

dialami oleh bayinya dengan minum obat-obatan tersebut

(Kusmiyati dkk, 2008).

Tabel 2.3 Daftar beberapa obat terlarang dan risikonya pada

kehamilan.

Jenis Risiko maternal Risiko perinatal

Sedativa Belum diketahui a. Floppy infant

syndrome:hipotoni,

letargi, kesulitan

menghisap.

b. Withdrawal

syndrome:

Pertumbuhan janin

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

28

terhambat, tremor,

iritabilitas,

hipertonus, diare,

muntah, menghisap

dengan kuat

Heroin Penurunan denyut

jantung dan

frekwensi

pernafasan, pupil

miosis, amenore

Abortus, kematian

janin, pertumbuhan

janin terhambat,

persalinan premature,

BBLR, microcephal,

panjang badan lahir

kurang

Kokain Vagina pektoris,

infrak miokard

akut,aritmia jantung,

stroke hemoragik,

nekrosis usus,

kematian mendadak

BBLR, perdarahan

intraventrikular,

keterlambatan

perkembangan,

kelainan konginetal

Mariyuana Efek karsinogenetik

kuat, inflamasi paru

yang luas,

menghambat

produksi makrofag

paru

Lipatan epikantal lebih

berat, hipertelorisme,

pertumbuhan janin

terhambat, partus

prematurus, risiko

partus lama dan macet,

mekonium dalam

ketuban

Halusinogen Peningkatan tekanan

darah, takikardia,

tremor, mual,

peningkatan suhu

Microcephal,

malformasi serebelum,

refleks menurun,

perubahan kesadaran

Amfetamin Meningkatkan

tekanan darah,

insomnia, aritmia

jantung, halusinasi,

kecemasan

Tingkah laku agresif,

penyakit jantung

konginetal, bibir

sumbing

Sumber : (Prawirohardjo, 2010).

5) Radiasi

Pengaruh sinar rontgen atau radiasi terhadap kehamilan

terutama adalah pada trimester I (umur 4 sampai 9 minggu dari

hari pertama menstruasi terakhir). Pada kehamilan trimester I

merupakan tahap dasar pembentukan organ termasuk organ vital

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

29

otak, susunan tulang belakang, jantung, ginjal dan pernafasan,

sehingga paparan sinar X-ray pada umur kehamilan ini akan

menimbulkan resiko kecacatan janin, malformasi janin, retardasi

mental pada janin, abortus dan persalinan prematurus. Efek

radiasi terhadap janin tergantung dari umur kehamilan berapa saat

paparan radiasi berlangsung dan seberapa besar jumlah radiasi

yang di terima (Kusmiyati dkk, 2008).

Oleh karena itu menurut Prawirohardjo (2010), konseling dan

pemilihan obat pada ibu hamil sangat dibutuhkan guna

menghindari atau mengurangi abnormalitas janin antara lain :

1) Hindari pemberian obat pada periode pertama pascakonsepsi.

2) Hindari makanan minuman dan zat yang tidak diperlukan oleh

janin dalam pertumbuhannya, misalnya merokok, alkohol,

obat sedatif, OAD, atau jamu-jamu tradisional yang belum

teruji.

3) Hindari pemberian obat polifarmaka, terutama bila pemberian

dalam waktu yang lama.

4) Berikan obat yang telah jelas aman dan mempertimbangkan

keperluan pengobatan primernya.

5) Pergunakan pedoman penggunaan obat resmi dan daftar obat-

obat yang aman demikian pula pemberian obat-obatan terbatas

atau yang tidak diperbolehkan pada ibu hamil.

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

30

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Notoatmodjo, 2012

Tingkat pengetahuan:

1. Baik

2. Cukup

3. Kurang

Substance abuse Pengetahuan

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan :

1. Faktor Internal

a) Pendidikan

b) Pekerjaan

c) Umur

2. Faktor Eksternal

a) Lingkungan

b) Sosial budaya

1. Pengertian

2. Jenis-jenis

Substance abuse:

a. Penggunaan

obat-obatan

selama hamil

b. Merokok

c. Alkohol dan

kafein

d. Hamil dengan

ketergantungan

obat/ pengguna

NAPZA

e. Radiasi

Kehamilan

1. Pengertian

2. Tanda-tanda

kehamilan

3. Klasifikasi

kehamilan

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

31

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

= diteliti

= tidak diteliti

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Sumber : Notoatmodjo, 2012

Tingkat Pengetahuan Ibu

Hamil Tentang Perilaku

Membahayakan Bagi Ibu

Hamil (Substance Abuse)

Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan :

1. Faktor Internal

a. Pendidikan

b. Pekerjaan

c. Umur

d. Pengalaman

2. Faktor Eksternal

a. Lingkungan

b. Sosial budaya

Baik

Cukup

Kurang

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

Menurut Hidayat (2007), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

didalamnya tidak ada analisis hubungan antar variabel, tidak ada variabel

bebas dan terikat, bersifat umum yang membutuhkan jawaban dimana, kapan,

berapa banyak, siapa dan dimana.

Menurut Arikunto (2013), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

banyak menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran

terhadap data tersebut, serta penampilan dan hasilnya. Penelitian ini

dilakukan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

perilaku membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) di wilayah

Puskesmas Karangmalang Sragen.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2012), lokasi penelitian merupakan tempat

yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian serta untuk

membatasi ruang lingkup penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di

Puskesmas Karangmalang Sragen.

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

33

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan

penelitian sesuai dengan yang telah direncanakan guna mencapai tujuan

(Notoatmodjo, 2011). Penelitian ini dilaksanankan pada 10 - 31 Maret

2015.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2013).

Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah semua ibu yang

sedang hamil di wilayah Puskesmas Karangmalang Sragen pada kurun

waktu 10 - 31 Maret 2015 dengan jumlah ibu hamil pada bulan maret

sebanyak 408 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2013). Jika populasi sampel kurang dari 100 lebih baik diambil

semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10-15% atau

20-25% atau lebih (Arikunto, 2006).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15% dari populasi

ibu hamil di wilayah Puskesmas Karangmalang Sragen.

x 408 = 61,2 61

Jadi, sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 61 ibu hamil.

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

34

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

teknik quota sampling yaitu dengan cara menetapkan sejumlah anggota

sampel secara quotum atau jatah (Notoatmodjo, 2012). Jumlah populasi

ibu hamil di Puskesmas Karangmalang adalah 408 orang. Quota yang

telah ditentukan peneliti adalah 15% dari total populasi yaitu 61 ibu

hamil.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu

konsep pengertian tertentu, misalnya: umur, jenis kelamin, pendidikan, status

perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya.

Variabel juga dapat diartikan sebagai konsep yang mempunyai bermacam-

macam nilai (Notoatmodjo, 2012).

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel tunggal

yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku membahayakan bagi ibu

hamil (substance abuse).

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi dari variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti

untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu

objek atau fenomena (Hidayat, 2007).

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

35

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Nama variabel Pengertian Indikator

Alat ukur Skala

Pengetahuan ibu

hamil tentang

perilaku

membahayakan

bagi ibu hamil

(substance

abuse)

Kemampuan ibu

hamil menjawab

kuesioner

dengan benar

tentang perilaku

membahayakan

bagi ibu hamil

(substance

abuse) meliputi:

a. Penggunaan

obat-obatan

selama hamil

b. Merokok

c. Alkohol dan

kafein

d. Hamil

dengan

ketergantung

an obat/

pengguna

NAPZA

e. Radiasi

Baik :

Bila nilai

responden

yang diperoleh

(x) > mean + 1

SD

Cukup :

Bila nilai

responden

mean-1 SD < x

< mean + 1 SD

Kurang :

Bila nilai

responden

yang diperoleh

(x) < mean – 1

SD

Kuesioner Ordinal

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Menurut Hidayat (2007),

Kuesioner adalah alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa

pertanyaan. Alat ukur ini digunakan bila responden dalam jumlah besar dan

dapat membaca dengan baik sehingga dapat mengungkapkan hal-hal yang

bersifat rahasia.

Kuesioner yang digunakan adalah jenis kuesioner tertutup atau berstruktur

dimana angket tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya

tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada. Kuesioner

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

36

dalam penelitian ini terdiri dari pernyataan positif (favourable), bila jawaban

benar mendapat nilai 1 dan salah mendapat nilai 0 dan pernyataan negatif

(unfavourable), bila jawaban benar mendapat nilai 0 dan salah mendapat nilai

1. Cara pengisian kuesioner tersebut dengan membutuhkan tanda centang (√)

pada jawaban yang dianggap benar.

Tabel 3.2 Kisi-kisi pernyataan sebelum dilakukan

uji validitas dan reliabilitas

Variabel Indikator Pernyataan Jumlah

soal Favourable Unfavourable

Tingkat

pengetahuan ibu

hamil tentang

perilaku

membahayakan

bagi ibu hamil

(substance

abuse)

1. Penggunaan

obat-obatan

selama hamil

2. Merokok

3. Alkohol dan

kafein

4. Hamil dengan

ketergantungan

obat/ pengguna

NAPZA

5. Radiasi

1,2,3,6,7

8,12,13

14,15,18,

19*

24,25,26,

27*

31,34,35

4,5

9,10,11,16,17

20,21,22*,23

28,29,30

32,33

7

8

8

7

5

Jumlah 19 16 35

Keterangan : * (butir soal tidak valid).

Instrument penelitian dikatakan berkualitas apabila sudah diuji validitas

dan reliabilitas. Menurut Riwidikdo (2012), untuk melakukan uji coba

instrumen minimal dilakukan terhadap 30 orang. Uji coba Instrumen

dilaksanakan pada 4 - 6 Maret 2015 di Puskesmas Nglangon Sragen dengan

jumlah responden 30 orang.

1. Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukan sejauh mana instrumen

pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Riwidikdo, 2012).

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

37

seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas

dengan rumus product moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai

rhitung > rtabel. Penelitian ini mengambil tingkat kesalahan 5% dengan nilai

rtabel : 0,361.

Rumus product moment adalah :

rxy

Keterangan :

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Dinyatakan valid, jika rhitung > rtabel (0,361). Berdasarkan hasil uji

validitas terdapat 32 butir soal yang valid dan 3 butir soal tidak valid yaitu

19, 22, 27. Dari 32 butir soal yang valid sudah dapat mewakili setiap

indikator yang telah ditentukan dalam kisi-kisi pernyataan sehingga butir

soal yang tidak valid tidak perlu diganti dan tidak digunakan dalam

penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah hal yang dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus

reliabel dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan.

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

38

Alat ukur yang reliabel bila dipakai pada waktu dan tempat yang berbeda

mempunyai kemampuan mengukur yang sama (Riwidikdo, 2013).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.

Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut :

r =

Keterangan :

r : koefisien reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

b2

: total varians butir

: total varians

Menurut Riwidikdo (2012), instrumen dinyatakan reliabel apabila nilai

Alpha > Alpha Chronbach (0,7). Berdasarkan hasil uji coba reliabilitas

didapatkan hasil nilai alpha 0,921 > 0,7 (Alpha Chronbach), sehingga

kuesioner ini dapat dinyatakan reliabel. Setelah dilakukan uji validitas dan

reliabilitas dilakukan perubahan terhadap instrumen dengan mengeluarkan

soal-soal yang tidak valid dari kuesioner.

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

39

Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner penelitian

Variabel Indikator Pernyataan Jumlah

soal Favourable Unfavourable

Tingkat

pengetahuan ibu

hamil tentang

perilaku

membahayakan

bagi ibu hamil

(substance

abuse)

1. Penggunaan

obat-obatan

selama hamil

2. Merokok

3. Alkohol dan

kafein

4. Hamil dengan

ketergantungan

obat/ pengguna

NAPZA

5. Radiasi

1,2,3,6,7

8,12,13

14,15,18

22,23,24,

28,31,32

4,5

9,10,11,16,17

19,20,21

25,26,27

29,30

7

8

6

6

5

Jumlah 17 15 32

G. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu

hamil di wilayah Puskesmas Karangmalang Sragen, kemudian menjelaskan

tentang cara pengisiannya. Responden diminta mengisi kuesioner tentang

perilaku membahayakan bagi ibu hamil (susbtance abuse) sampai selesai dan

kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri

dari :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari objek

penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2012).

Data primer pada penelitian ini diperoleh dari responden melalui

pengisian kuesioner tentang perilaku membahayakan bagi ibu hamil

(substance abuse) yang telah menandatangani lembar informed concent.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

40

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian dengan kata lain peneliti mendapat data yang sudah jadi

yang dikumpulkan oleh pihak lain (Riwidikdo, 2012).

Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari data kohort

Puskesmas Karangmalang Sragen.

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Menurut Arikunto (2013), mengolah data dan menganalisis data adalah

mengubah data mentah menjadi data yang bermakna yang mengarah pada

kesimpulan.

1. Pengolahan data

Untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil dan kesimpulan yang

baik, maka diperlukan pengolahan data. Tahap-tahap pengolahan data

menurut Notoatmodjo (2012), adalah :

a. Editing

Hasil wawancara, angket atau pengamatan dari lapangan harus

dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum

editing adalah kegiatan pengecekan dan perbaikan isian formulir atau

kuesioner. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi

kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

41

b. Coding

Setelah semua kuesioner diedit selanjutnya dilakukan peng

“kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan. Coding atau pemberian kode

ini sangat berguna dalam memasukkan data.

c. Memasukkan data (data entry) atau processing

Data yang sudah diberi kode dimasukkan dalam program atau

“software” komputer. Dalam penelitian ini peneliti melakukan “data

entry” menggunakan paket program SPSS for Windows seri-17.

Dalam proses ini dituntut ketelitian dari orang yang melakukan “data

entry” ini. Apabila tidak maka akan terjadi bias.

d. Pembersihan Data (Cleaning)

Apabila semua data yang dibutuhkan sudah dimasukkan, perlu di

cek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya

kesalahan-kesalahan kode dan ketidak lengkapan kemudian dilakukan

pembetulan dan koreksi.

2. Analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

univariate (analisis deskriptif) yang bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Variabel yang

dideskripsikan pada penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu hanya

mendeskripsikan tingkat pengetahuan responden terhadap perilaku

membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) (Notoatmodjo, 2012).

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

42

Selanjutnya hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menurut

Riwidikdo (2012), maka digunakan perhitungan sebagai berikut :

a. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

b. Cukup : Bila nilai responden mean - 1 SD < x < mean + 1 SD

c. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Menurut Sugiyono (2010), rumus mean yaitu:

Rumus :

Keterangan:

X : rata-rata (mean)

: Jumlah seluruh jawaban responden

: Jumlah responden

Simpangan baku (standard deviasion) adalah ukuran yang dapat

dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap

rata-ratanya.

Rumus :

Keterangan :

SD : Simpangan baku

xi : nilai responden

n : Jumlah responden

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

43

Rumus Prosentase untuk jumlah ibu hamil menurut tingkat

pengetahuan (Riwidikdo, 2013) :

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), masalah penelitian kebidanan merupakan

masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian

kebidanan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian

harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan adalah sebagai

berikut :

1. Inform consent

Inform consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Inform

consent tersebut harus diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya

agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan dampaknya. Jika

responden bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan.

2. Anonimity (tanpa nama)

Anonimity merupakan pemberian jaminan dalam menggunakan subyek

penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

mengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

44

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Kerahasiaan merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi masalah-masalah lainnya.

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil

riset.

J. Jadwal Penelitian

Jadwal Penelitian adalah uraian langkah-langkah kegiatan mulai dari

pembagian pembimbing sampai pengumpulan KTI, beserta waktu

berjalannya setiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2012).

Jadwal penelitian terlampir.

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Puskesmas Karangmalang Sragen

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Karangmalang Sragen pada

tanggal 10-31 Maret 2015. Puskesmas Karangmalang terletak di Desa

Ngablak Kelurahan Kroyo Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen.

Puskesmas Karangmalang merupakan salah satu dari dua puluh lima

puskesmas di wilayah Kabupaten Sragen. Puskesmas Karangmalang Sragen

mempunyai lingkup kerja di dua kelurahan dengan jumlah desa delapan desa.

Puskesmas Karangmalang Sragen saat ini dikelola oleh 3 dokter umum, 1

dokter gigi, 29 bidan, 23 perawat, 1 TU dan 15 tenaga penunjang lain. Selain

itu juga terdapat 39 bidan praktek mandiri di wilayah Puskesmas

Karangmalang Sragen. Jenis pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas

Karangmalang Sragen antara lain Poli Umum, Poli Gigi, Apotik, Gizi,

Imunisasi, Kb, KIA dan Laboratorium.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik responden

a. Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Umur Frekuensi Prosentase (%)

1 <20 tahun 1 1,6

2 20-35 tahun 51 83,6

3 >35 tahun 9 14,8

Total 61 100

Sumber: Data Primer

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

46

Berdasarkan tabel 4.1 diatas didapatkan hasil penelitian bahwa

responden yang mempunyai umur <20 tahun sebanyak 1 responden

(1,6%), umur 20-35 tahun sebanyak 51 responden (83,6%), umur >35

tahun sebanyak 9 responden (14,8%). Jadi mayoritas responden

berumur 20-35 tahun sebanyak 51 responden (83,6%).

b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)

1 SD 11 18

2 SLTP/sederajat 23 37,7

3 SLTA/sederajat 27 44,3

Total 61 100

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 4.2 diatas didapatkan hasil penelitian bahwa

responden yang berpendidikan SD sebanyak 11 responden (18%),

SLTP/sederajat sebanyak 23 responden (37,7%), SLTA/sederajat

sebanyak 27 responden (44,3%). Jadi mayoritas responden

berpendidikan SLTA/sederajat sebanyak 27 responden (44,3%).

c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)

1 IRT 37 60,6

2 SWASTA 22 36,1

3 WIRASWASTA 2 3,3

Total 61 100

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 4.3 diatas didapatkan hasil penelitian bahwa

pekerjaan responden terbagi menjadi 3 yaitu IRT, Swasta dan

Wiraswasta. Responden yang bekerja sebagai IRT sebanyak 37

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

47

responden (60,6%), Swata sebanyak 22 responden (36,1%) dan

Wiraswasta sebanyak 2 responden (3,3%). Jadi mayoritas pekerjaan

responden adalah sebagai IRT sebanyak 37 responden (60,6%).

2. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang perilaku membahayakan bagi ibu hamil (susbtance abuse)

di Puskesmas Karangmalang Sragen pada kategori baik, cukup dan

kurang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 10

sampai 31 Maret dengan jumlah sampel 61 ibu hamil di Puskesmas

Karangmalang Sragen diperoleh nilai mean dan standard deviasion, yang

ditunjukan pada tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4 Hasil Pengolahan Data

Variabel Mean Standard Deviasion

Tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang perilaku

membahayakan bagi ibu

hamil (substance abuse)

22,54 3,289

Sumber: Data Primer yang diolah

Berdasarkan hasil dari mean dan standard deviasion, pengetahuan

tentang perilaku membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) dapat

dikategorikan menjadi 3 tingkat, yaitu:

a. Baik : (x) > mean + 1 SD

(x) > 22,54 + 1 (3,289)

(x) > 22,54 + 3,289

(x) > 25,829 (x) > 26

Jadi, tingkat pengetahuan baik jika nilai responden > 26

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

48

b. Cukup : mean-1 SD < x < mean + 1 SD

22,54 - 1 (3,289) < x < 22,54 + 1 (3,289)

22,54 - 3,289 < x < 22,54 + 3,289

19,251 < x < 25,829 19 < x < 26

Jadi, tingkat pengetahuan cukup jika nilai responden 19 < x < 26

c. Kurang : (x) < mean – 1 SD

(x) < 22,54 - 1 (3,289)

(x) < 22,54 - 3,289

(x) < 19,251 (x) < 19

Jadi, tingkat pengetahuan kurang jika nilai responden < 19

Tabel 4.5 Hasil Penelitian

No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)

1 Baik 5 8,20

2 Cukup 50 81,97

3 Kurang 6 9,83

Total 61 100

Sumber: Data Primer

Berdasarkan hasil penelitian di Puskesmas Karangmalang Sragen

dapat disimpulkan bahwa ibu yang memiliki pengetahuan baik

sebanyak 5 responden (8,20%), cukup sebanyak 50 responden

(81,97%) dan kurang sebanyak 6 responden (9,83%). Jadi mayoritas

pengetahuan ibu tentang perilaku membahayakan bagi ibu hamil

(substance abuse) pada kategori cukup yaitu 50 responden (81,97%).

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

49

C. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

perilaku membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse), yang memiliki

pengetahuan baik 5 responden (8,20%), pengetahuan cukup 50 responden

(81,97%) dan pengetahuan kurang 6 responden (9,83%). Jadi mayoritas

pengetahuan ibu hamil tentang perilaku membahayakan bagi ibu hamil

(substance abuse) di Puskesmas Karangmalang Sragen pada kategori cukup

dengan jumlah 50 responden (81,97%).

Pengetahuan adalah hasil “tahu”. Tahu ini terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2011). Faktor-

faktor yang mempengaruhi pengetahuan terbagi menjadi dua yaitu faktor

internal dan eksternal. Faktor internal dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan

dan umur, sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh lingkungan dan sosial

budaya (Wawan dan Dewi, 2011).

Dalam penelitian ini responden yang berpendidikan SLTA/sederajat

berjumlah 27 responden, yang memiliki pengetahuan baik 3 responden,

pengetahuan cukup 24 responden dan pengetahuan kurang tidak ada.

Responden yang berpendidikan SLTP/sederajat berjumlah 23 responden,

yang memiliki pengetahuan baik 2 responden, pengetahuan cukup 18

responden dan pengetahuan kurang 3 responden. Responden yang

berpendidikan SD/sederajat berjumlah 11 responden, yang memiliki

pengetahuan baik tidak ada, pengetahuan cukup 8 responden dan pengetahuan

kurang 3 responden. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

50

dalam penelitian ini pendidikan dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan

seseorang, karena responden yang berpendidikan tinggi mempunyai tingkat

pengetahuan lebih baik dari responden yang berpendidikan lebih rendah. Hal

tersebut sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Wawan dan Dewi (2011),

bila seseorang mempunyai pendidikan yang tinggi maka dapat dipastikan

orang tersebut mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan

orang yang mempunyai pendidikan yang rendah. Oleh karena itu, tinggi

rendahnya pendidikan seseorang dapat menggambarkan tinggi rendahnya

tingkat pengetahuan orang tersebut.

Dalam penelitian ini responden yang berprofesi sebagai IRT berjumlah 37

responden, yang memiliki pengetahuan baik 2 responden, pengetahuan cukup

31 responden dan pengetahuan kurang 4 responden. Responden yang bekerja

sebagai Swasta berjumlah 22 responden, yang memiliki pengetahuan baik 3

responden, pengetahuan cukup 17 responden dan pengetahuan kurang 2

responden. Responden yang bekerja sebagai Wiraswasta berjumlah 2

responden, responden yang berpengetahuan baik tidak ada, pengetahuan

cukup 2 responden dan pengetahuan kurang tidak ada. Berdasarkan data

tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini pekerjaan dapat

mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, karena responden yang

bekerja mempunyai tingkat pengetahuan lebih baik dari responden yang tidak

bekerja. Hal tersebut sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Wawan dan

Dewi (2011), individu yang dominan bekerja menggunakan pikiran akan

selalu aktif berpikir dan mencari inovasi-inovasi baru untuk dapat

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

51

mengembangkan pekerjaannya sehingga dapat memperluas pengetahuannya.

Sedangkan individu yang dominan bekerja menggunakan tenaga akan lebih

cenderung tidak menciptakan inovasi baru sehingga pengetahuannya tidak

diasah dan kurang berkembang, sehingga individu yang bekerja mempunyai

tingkat pengetahuan lebih baik dari individu yang tidak bekerja.

Dalam penelitian ini responden yang berumur <20 tahun berjumlah 1

responden, yang memiliki pengetahuan baik 1 responden, pengetahuan cukup

tidak ada dan pengetahuan kurang tidak ada. Responden yang berumur 20-35

tahun berjumlah 51 responden, yang memiliki pengetahuan baik 4 responden,

pengetahuan cukup 42 responden dan pengetahuan kurang 5 responden.

Responden yang berumur >35 tahun berjumlah 9 responden, yang memiliki

pengetahuan baik tidak ada, pengetahuan cukup 8 responden dan pengetahuan

kurang 1 responden. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa

dalam penelitian ini umur tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan

seseorang, karena responden yang berumur muda mempunyai tingkat

pengetahuan lebih baik dari responden yang berumur tua. Hal tersebut tidak

sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Wawan dan Dewi (2011),

individu yang berusia lebih banyak biasanya mempunyai pengetahuan yang

lebih luas dibandingkan individu yang berusia dibawahnya. Hal ini

dikarenakan individu yang berusia lebih mempunyai pengalaman lebih

banyak dalam memecahkan masalah sehingga tingkat pengetahuannya lebih

luas.

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

52

Selain faktor-faktor tersebut kemungkinan juga dipengaruhi oleh faktor

lingkungan dan sosial budaya. Faktor Lingkungan merupakan seluruh kondisi

yang ada di sekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok (Wawan dan Dewi, 2011).

Wilayah Puskesmas Karangmalang merupakan daerah pinggiran kota

sehingga untuk lingkungannya sudah mulai berkembang terutama pada

bidang pendidikan dan bidang kesehatan. Kemudian untuk faktor sosial

budaya didaerah Puskesmas Karangmalang mempunyai sistem sosial budaya

terbuka (fleksibel) dimana masyarakatnya terbuka dalam menerima

perkembangan teknologi, dimana teknologi adalah gambaran nyata dari

perkembangan ilmu pengetahuan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu

hamil tentang perilaku membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) di

Puskesmas Karangmalang Sragen paling banyak pada kategori cukup. Hasil

tersebut dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pekerjaan, lingkungan dan sosial

budaya. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Eka Oktalili (2013) yang menunjukan tingkat pengetahuan ibu

hamil mengenai bahaya asap rokok pada janinnya paling banyak pada

kategori cukup.

Page 66: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

53

D. Keterbatasan

1. Kendala penelitian

Pada saat kelas ibu hamil beberapa ibu hamil membawa anaknya yang

masih balita sehingga saat ibu mengisi kuesioner ibu tidak dapat

berkonsentrasi karena anak menangis.

2. Keterbatasan selama proses penelitian

a. Variabel penelitian

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

b. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan peneliti adalah kuesioner tertutup

sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah, sehingga

jawaban tersebut belum dapat digunakan untuk mengukur

pengetahuan responden secara mendalam.

Page 67: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

54

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku yang membayakan

bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas Karangmalang Sragen

pada tingkat baik sebanyak 5 responden dengan prosentase 8,20%.

2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku yang membayakan

bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas Karangmalang Sragen

pada tingkat cukup sebanyak 50 responden dengan prosentase 81,97%.

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku yang membayakan

bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas Karangmalang Sragen

pada tingkat kurang sebanyak 6 responden dengan prosentase 9,83%.

B. SARAN

1. Bagi Responden

Diharapkan setiap ibu hamil dapat memperluas pengetahuan

tentang perilaku membahayakan pada ibu hamil (substance abuse),

dengan cara bertanya langsung kepada tenaga kesehatan, rutin

mengikuti kelas ibu hamil untuk memperbanyak informasi tentang

kehamilan atau dapat juga dengan mencari informasi melalui

Puskesmas, media cetak atau media elektronika seperti radio, tv,

internet.

Page 68: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

55

2. Bagi Puskesmas

Diharapkan mengadakan program promosi kesehatan secara rutin

untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil. Baik promosi kesehatan

secara langsung dengan mengadakan penyuluhan ataupun secara tidak

langsung melalui leaflet atau baleho.

3. Bagi Peneliti lain

Diharapkan dapat melakukan penelitian dengan mengembangkan

variabel dan instrument penelitian sehingga didapat hasil yang lebih

baik.

Page 69: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

___________. 2013. Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Astuti, H.P. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta:

Rohima Press.

Depkes, RI. 2012. Angka Kematian Bayi di Dunia. Jakarta: Depkes RI.

__________. 2012. Angka Kematian Bayi di Indonesia, SDKI 1991-2012. Jakarta:

Depkes RI.

Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

ILPPD. 2013. Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Akhir

Tahun Anggaran 2013 Bupati Sragen. Sragen: BAPPEDA Kota Sragen.

Kemenkes, RI. 2012. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes RI.

Kusmiyati, Y, et al. 2008. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.

Manuaba, I.A.C, et al. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta:

Buku Kedokteran EGC.

Norwitz, E, Schorge, J. 2007. At a Glance Obstetri dan Ginekologi. Jakarta:

Erlangga.

Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka

Cipta.

___________. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Oktalili, E. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Bahaya Asap Rokok

Pada Janinnya di RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten Karang Anyar.

Surakarta. STIKes Kusuma Husada. Karya Tulis Ilmiah.

Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Riwidikdo, H. 2012. Statistik kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

___________. 2013. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi

Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Page 70: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-dimasmusti... · A. Latar Belakang Masalah ... pada tahun 2012 melaporkan

Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

________. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Tjay, T.H, Rahardja, K. 2007. Obat-Obat Penting. Jakarta: Elex Media

Komputindo Kelompok Gramedia.

Wawan, A, et al. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku

Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.