Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
dr. Pukovisa Prawiroharjo, Sp.S(K)Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) PusatIkatan Kedokteran Indonesia (IDI)
Tinjauan etiklayanan kedokteran– covid 19Perlindungan diri, telekonsultasi, rahasia kedokteran
Penyegaran Training of Trainer (TOT)Pembekalan Praktik Dokter 2020
❖ Penyebaran COVID-19 yang meningkatsignifikan
❖ Korban masyarakat & tenaga medis
❖ Tenaga medis sebagai garda terdepan
❖ Pedoman dan perlengkapan untukkeselamatan diri
❖ Memerlukan rekomendasi etik khusus
Menyikapi pandemicovid-19
ApresiasiTenaga medis & kesehatan, Seluruh pihak yang membantu
RahasiakedokteranBatasan pembukaaninformasi terkaitpasien COVID-19
Kegiatan non-gawat daruratPengurangankegiatan praktikkedokteran yang kurang mendesak
DistribusikeahlianKebutuhan tenagamedis
Unit rawatbaruKhusus untuk pasienCOVID-19
PenelitianCovid-19Komite etik dan administrasipenelitian
Keselamatandiri & apdHak ketersediaanAPD dan menjadiprioritas dalampengecekanCOVID-19
Koordinasi & perlindunganpenanggulanganDistribusi donasidan perlindunganhukum
Apresiasi
• Apresiasi setinggi-tingginya kepada:
• Tenaga medis & kesehatan
• Seluruh pihak yang membantu tenaga medis & kesehatan
Dokter bekerja
atas dasar
beneficence
RAHASIA KEDOKTERAN• Informasi yang boleh dibuka:
• Inisial nama, usia, jenis kelamin
• Status kesehatan singkat (meninggal/kritis berat/sembuh)
• Kronologi (relevan penularan) → kewaspadaan publik & penyelidikanepidemiologis
• Lainnya tidak boleh dibuka kecuali atas UU yang berlaku:
• Contoh: nama pejabat publik, tenaga medis/kesehatan yang menjadikorban → dapat diberikan penghargaan oleh negara
• Berhak mengetahui perkembangan status ODP/PDP dan hasilpemeriksaan COVID-19 pasien yang dirawatnya
• Jujur & terbuka kepada pasien & keluarga pasien
Dasar peraturan dan bioetika atas rahasia kedokteran
Jujur dan terbukaatas informasi mediskepada pasien dan
keluarganya
Pembukaan informasirelevan terhadap
penyelidikan rantaipenyebaran untuk
kewaspadaan publik
Rahasia medisdokter-pasien
kecualialasan etis kuat & dilakukan penuh
kehati-hatian
Sumpah DokterIndonesia poin 4
Pasal 16 kodeki
UU No. 29 tahun 2004
Asas autonomy Asas justice
KEGIATAN NON-GAWAT DARURAT
• MCU
• Konsultasi tidakmendesak
• Operasi elektif
• Tindakanestetik
• Pendidikan dokter(S1, Sp1, Sp2, P2KB)
• Kegiatan internal RS & FK
• Kegiatan organisasi
• Wisuda & sumpahdokter
• Hemodialisis
• Suntik obat rutin
• Imunisasi
• Radioterapi
• Kemoterapi
• Transfusi darah rutin
Permenkes 20/2018, telemedicine
Permenkes 27/2017, pedoman pencegahanpengendalian infeksi
Non-maleficence
Peraturan & bioetik mendasari
telemedicine
PERKONSIL NO 74/2020
● Kewenangan klinis & Praktek Kedokteran melaluiTelemedicine pada masa Pandemi COVID-19 di Indonesia.
✓ Pasal 4: Gadar (rujuk faskes) vs non Gadar (nilai kelaikan).
✓ Pasal 5: general consent kepada pasien.
✓ Pasal 7: rekam medis manual atau elektronik (transkrip).
✓ Pasal 9: larangan telekonsultasi tanpa via Fasyankes; penjelasan tidak jujur/lengkap/etis, dx&th di luarkompetensi
✓ Pasal 10: berhak mendapat imbalan
PER BPOM 8/2020: Pasal 27
● Pasal 27 melarang apotek dan/atau penyelenggara sistem elektronikfarmasi (PSEF) mengedarkan secara daring untuk beberapa jenis obatsbb:
✓ Obat keras (PERBPOM 10/2019: tramadol; triheksifenidil; klorpromazin; amitriptilin; haloperidol; dekstrometorfan.
✓ Obat yang mengandung prekursor farmasi;
✓ Obat untuk disfungsi ereksi;
✓ Sediaan injeksi selain insulin untuk penggunaan sendiri;
✓ Sediaan implan yang penggunaannya memerlukan bantuan tenagakesehatan;
✓ Obat yang termasuk dalam golongan narkotika dan psikotropika.
FATWA ETIK MKEK PUSAT IDI
✓ Aspek hukum
✓ Etika profesikedokteran
✓ Etika komunikasi
NEGATIF POSITIF
DIREKOMENDASIKAN
LAYANAN TELEMEDIS DAN
PRAKTIK DARING
DI ERA PANDEMI COVID-19
FATWA ETIK MKEK PUSAT IDI: TELEMEDIS
Penyedialayanan
wajibmembentuk
komite medikdan tata kelola
organisasi
KOMITE ETIK & TATA KELOLA ORGANISASI
MEMPERTAHANKAN MUTU LAYANAN
REKAM MEDIS & RAHASIA MEDIS
Merekam seluruhpercakapan dan video konsultasi
Sumpah dan perjanjian tertulis
rahasia medis
PERAGA
EDUKASI TANDA
BAHAYA
Pelatihan dokter
berkala
Pengenalan
tanda dan keluhan
gawat tiap sesi
konsultasi
Kerjasama pelatihanberkala bagi dokter.
REKOMENDASI KEPADA PENGEMBANG
LAYANAN TELEMEDIS KONSULTASI
DARING (1)
MUTU
LAYA-
NAN
WAWA
S DIRI
PASIEN
KOMITE
MEDIK
Peraga edukasi
tanda bahaya
Independen, profesional:
Kredensial, etik & disiplin,
kendali mutu, audit
medik, sesuai tatakelola
klinik
Perjanjian tertulis /
Angkat sumpah
Seluruhnya mulaikomisaris, pimpinan, sd
pegawai teknis
RAHASI
A MEDIS
SYARA
T & KE-
TENTU
AN
REKAM
MEDIS
Pengguna layanan
& dokter
Semua pihak
Rekaman seluruh
percakapan & video
konsultasi diperlakukan
seperti rekam medis
REKOMENDASI KEPADA PENGEMBANG
LAYANAN TELEMEDIS KONSULTASI
DARING (2)
✓ Diperbolehkanmenarik jasa praktik
✓ Mengatur sistembagi hasil→ besaranwajar & adil
✓ Sistem kapitasi, remunerasi, fee-for-service
SISTEM BAGI HASIL
TELEMEDIS DIPRAKARSAI FASYANKES
✓Penyaring awalLayanan telemedis sebagai penyaring awal → butuh ke faskes
lanjutan?
✓Pasien pernah berobat → dpt komunikasi 3 arah
Dokter jaga/siaga untuk menghubungkan pasien dg DPJP
sebelumnya. Mengakses & menuliskan RM.
✓Pasien baru → HATI-HATI
TELEMEDIS DIPRAKARSAI FASYANKES
✓ Status tanda registrasi tiap dokter aktif
✓ Kredensial & pengaturan kewenangan klinis
✓ Program kendali mutu
✓ Audit medik berkala
✓ Advokasi etik & medik
Menyadariketerbatasan
Proaktifmeningkatkan
kompetensi
Tanggap gejalatanda bahaya
Keyakinan klinis
Praktik daring &
Telemedis
→ PF terbatas
Pelayanan telemedis
Tidak ada di kurikulum
Pendidikan dokter
Diagnosis banding
mengarah gawat juga
Harus diperhitungkan
Apabila ragu,
Lebih baik rujuk
(boleh rujuk secara
telemedis lebih dulu)
HIMBAUAN BAGI DOKTER
HIMBAUAN BAGI DOKTER
SECOND OPINION
Harus hati-hati, tidak punya data serupa dengan dokter yang
menangani langsung
Tidak boleh mendiskreditkan doktersebelumnya
KESELAMATAN DIRI & APD
APD
langka
Prioritas: Keselamatan Nakes
Cek
COVID-
19
Prioritas untuk tenaga medis
dan kesehatan
UU No. 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
permenakertrans 8/2010tentang APD
Kodeki pasal 20kewajiban memelihara
kesehatan diri
Peraturan dan bioetik mendasari
Keselamatandiri
Non-maleficence
DISTRIBUSI KEAHLIAN
• Transfer ilmu & keterampilan relevan perawatan COVID-19
• Distribusi keahlian bantuan hidup dasar pada profesi non-medis
Spesialis Subspesialis Dokter
UmumDokter Internship,
menunggu internship,
retaker uji kompetensi
Tenaga cadangan potensial
sumpah dokterindonesia
Kodeki pasal 14 & 17 kewajiban dokter kepada pasien
Peraturan mendasari
Permenkes 2052/2011, izin & penyelenggaraan praktik
kedokteran
Uu no. 20/2013 Pendidikan kedokteran
beneficence
UNIT RAWAT BARU
Kewajiban melengkapi sarana prasarana yang
dibutuhkan sesuai standar pelayanan kesehatan
beneficence
Non-maleficence
PENELITIAN COVID-19• Kebutuhan mendesak penanggulangan pandemi
COVID-19 → butuh penelitian ilmiah
• Proses etik & administrasi dipercepat tanpamengurangi kualitas penelitian
• Kebijakan RS dan pejabat publik → penyelidikanepidemiologis, pemeriksaan, pengobatan, perawatan, isolasi, pencegahan, pemusnahan penyebab, penanganan jasad, penyuluhan masyarakat
Keppres 9/2020 dengan perubahan atas Keppres7/2020 Tentang Gugus Tugas Percepatan Covid-19
Koordinasi &perlindungan hukum• Koordinasi penanggulangan bencana & distribusi
donasi masyarakat yang terpantau dan tepat sasaran
• Jaminan perlindungan hukum kepada seluruh pihak(tenaga medis dan kesehatan) untuk menjamin upayapenanggulangan COVID-19
UU No. 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatanUU no. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran
Beneficence Agar dokter dapat menjalankan tugasnya dengan baik
(beneficence dan non-maleficence) diperlukan “kepastian” dan “perlindungan”
UU 36/2014 Pasal 57: Berhak memperoleh pelindungan hukum melaksanakan tugas sesuai
Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi, dan Standar Prosedur Operasional;
Non-maleficence
UU no. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah SakitPP no. 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan
Terima kasih