tinjauan kritis studi kelayakan kawasan industri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bagian lesson learned dan kesimpulan. for further information please contact on email : [email protected]

Citation preview

LESSON LEARNEDDari proyek Studi Kelayakan Kawasan Industri Kecamatan Teras kabupaten Pekalongan, praktikan banyak mendapatkan pengalaman dan pembelajaran yang bermanfaat, diantaranya: Pengalaman dalam mengaplikasikan teori perkuliahan ke dalam praktek penyusunan dokumen perencanaan yang sesungguhnya. Dalam menysun dokumen perencanaan asli, penyusun tidak boleh sembarangan dalam mengidentifikasi maupun dalam menganalisis karena akan berdampak bagi masyarakat luas. Pengalaman kerjasama dalam tim dan dinamika dalam mengaplikasikan ilmu perencanaan. Pentingnya memahami aturan dan pedoman yang menjadi dasar hukum dalam penyusunan kebijakan. Temuan dalam penyusunan dan menjadi pengalaman berharga adalah ketika pemaparan hasil laporan Pendahuluan yang dihadiri oleh perwakilan setiap dinas dan instansi pemerintahan di Kabupaten Boyolali. Hal ini menjadi jalan pintas yang baik untuk menampung aspirasi dan kebijakan yang dapat menjadi masukan dan saran dalam penyusunan studi kelayakan dengan hampir semua sektor dibahas, seperti transportasi, pertanian, tata ruang, dan lain-lain. Mendapat pengetahuan baru dalam pengumpulan data diluar kepentingan penelitian maupun tugas kuliah. Tinjauan langsung ke lokasi sangat penting untuk memverifikasi data yang telah didapatkan terutama data mengenai tataguna lahan yang sebelumnya didaptkan dari citra satelit. Mengetahui kendala-kendala dalam menentukan sebuah kebijakan dan pengimplementasian rencana di lapangan

REKOMENDASI

Rekomendasi yang dapat diberikan oleh praktikan kepada pihak terkait, yaitu:a. Rekomendasi bagi Pelaksanaan Penyusunan Studi Kelayakan Metode analisis yang digunakan dalam studi kelayakan dapat berbeda-beda tergantung pada studi kelayakan apa. Analisis haruslah sesuai dengan kebutuhan. Hasil analisis harus disampaikan sejujur mungkin kepada pihak pemberi kerja, jika hasil analisis tidak layak maka harus disampaikan bahwa hal tersebut tidak layak.b. Rekomendasi bagi Calon PraktikanAdapun rekomendasi yang dapat diberikan bagi calon praktikan yaitu calon praktikan diharapkan lebih mempersiapkan diri melalui peningkatan pemahaman ilmu perencanaan yang diperoleh dalam masa perkuliahan sehingga dapat menggunakannya pada saat kerja praktek. Pada saat kerja praktek berlangsung, praktikan sebaiknya bersikap aktif, yaitu rajin untuk mencari data yang dibutuhkan, mempelajari proyek dengan bersungguh-sungguh, serta bertanya kepada team leader apabila ada hal yang tidak dipahami.c. Rekomendasi bagi Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaAdapun rekomendasi yang dapat diberikan oleh praktikan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota atas kerja praktek yang dilakukan, antara lain: Memberikan informasi yang lebih informatif mengenai prosedur maupun petunjuk teknis dalam pelaksanaan kerja praktek. Menjalin kerjasama dengan berbagai instansi kerja praktek yang memiliki prospek kerja di bidang perencanaan wilayah dan kota, seperti: GIZ, PU, Bappeda, dll sehingga selain mendapatkan pengalaman, praktikan juga memperoleh koneksi kerja sesuai bidang profesi. Penetapan SOP (Standard Operational Procedure) dalam melaksanakan kerja praktek menjadi hal penting dalam mewujudkan kegiatan kerja praktek yang benar-benar bermanfaat bagi institusi maupun praktikan. d. Rekomendasi bagi Instansi Kerja PraktekAdapun rekomendasi yang dapat diberikan oleh praktikan kepada intansi kerja praktek yaitu: Adanya perbaikan sistem koordinasi tim, pertemuan rutin, dan penjadwalan progres kerja yang teratur, agar penyusunan pekerjaan dapat berjalan secara sinergis dan tepat waktu sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui bersama. Sehingga kegiatan lembur dadakan untuk mengejar deadline yang sering menyusahkan praktikan dapat dihindari. Adanya penambahan jumlah tim teknis yang bertanggung jawab pada satu tugas saja, sebagai upaya menghindari resiko multitasking dalam pekerjaan. Hal ini disesuaikan dengan anggaran biaya instansi terkait dan ketersediaan sumber daya manusia atau skill dari tenaga kerja instansi tersebut (optional). Perlunya komitmen instansi untuk melibatkan praktikan dalam keseluruhan proses perencanaan pelaksanaan proyek. Instansi kerja praktek sebaiknya memandang praktikan sebagai partner proyek, bukan sebagai tenaga bantu saja. Sehingga dalam masa pengerjaan proyek praktikan tidak sekedar diberi jobdesc saja, tetapi juga diberikan pemahaman secara menyeluruh mengenai proyek dan dilibatkan dalam diskusi pembahasan proyek terkait. Dengan demikian, praktikan dapat terlibat langsung secara aktif dalam proses perencanaan mulai dari input hingga output yang dihasilkan dalam proyek

UCAPAN TERIMAKASIH

Penyusun ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada berbagai pihak yang telah berperan penting dalam proses penyusunan laporan, yaitu:1. Ucap Syukur Alhamdulillah dihaturkan pada Allah SWT karena atas berkat rahmat dan bantuan-Nya penulis bisa menyelesaikan laporan ini.2. Orang tua dan seluruh keluarga yang selalu memberikan perhatian dan dukungan;3. Bapak Mohammad Muktiali, SE. MSi., MT. selaku dosen pembimbing Kerja Praktek dan Bapak Widjonarko, ST, MT selaku dosen koordinator Kerja Praktek yang telah memberikan segala masukan dan bimbingan dalam penyusunan laporan ini;4. Bapak Agus Rohani, ST. MT selaku Direktur CV. Tunas dan team leader dalam pengerjaan proyek Penyusunan Studi Kelayakan Kawasan Industri Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali;5. Ndaru Prasetyo, ST. dan Gunawan S.N., AMd. selaku pembimbing dilapangan6. M. Alvan Nur Tsani selaku partner kerja praktek rekan dan rekan bimbingan kerja praktek, yang selalu membantu dalam proses kerja praktek selama pengerjaan proyek studi kelayakan kawasan industri Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali;7. Semua teman Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota UNDIP Angkatan 2011 yang tidak bisa disebutkan satu per satu;8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan laporan DAFTAR PUSTAKAConyers dan Hills. 1984. An Introduction to Development Planning in The Third World. New York: John Willey & SonsGriffin, A. 2002. Product development cycle time for business-to-business products. Industrial Marketing Management, 31: 291ff.Hoagland, W. Heath and Lionel Williamson. 2000. Feasibility Studies. University of Kentucky.Keynes, John Maynard. 2006. Feasibility Studies: Methodologies and practices. Italy Turkey Bilateral Cooperation Project.Mosca, Joseph, Paul, David, Handlin, Amy, (2003). Self-Perceptions of the Portrayal of Mature Consumers in Advertising, Marketing Management Journal, Volume 13, Issue 1, Spring 2003, pp.100-107.Subagyo, Ahmad. 2008. Studi Kelayakan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Kawasan Industri