Upload
ardyana-prastara
View
63
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
BAB TINJAUAN PUSTAKA DBD
Citation preview
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 1/42
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Demam Berdarah Dengue
1. Pengertian Demam Berdarah Dengue
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam 2- 7 hari,
nyeri otot dan atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam,
limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik (Suhendro, 200)!
"idak semua yang terinfeksi virus dengue akan menun#ukkan manifestasi
DBD berat! $da yang hanya bermanifestasi demam ringan yang akan
sembuh dengan sendirinya atau bahkan ada yang sama sekali tanpa ge#ala
sakit (asimtomatik)! Sebagian lagi akan menderita demam dengue sa#a
yang tidak menimbulkan kebo%oran plasma dan mengakibatkan kematian
(&emenkes ', 20*)!
2. Etiologi
+irus dengue merupakan bagian dari famili Flaviviridae! &eempat
serotipe virus dengue yang disebut D-, D-2, D-*, dan D-.
dapat dibedakan dengan metodologi serologi! nfeksi pada manusia oleh
salah satu serotipe menghasilkan imunitas sepan#ang hidup terhadap
infeksi ulang oleh serotipe yang sama, tetapi hanya men#adi perlindungan
sementara dan parsial terhadap serotipe yang lain (Soedarmo, 202)!
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 2/42
+irus-virus dengue menun#ukkan banyak karakteristik yang sama dengan
flavivirus lain, mempunyai genom '$ rantai tunggal yang dikelilingi
oleh nukleotida ikosahedral dan terbungkus oleh selaput lipid! +irionnya
mempunyai pan#ang kira-kira kb (kilobases), dan urutan genom
lengkap dikenal untuk mengisolasi keempat serotipe, mengkode
nukleokapsid atau protein inti (/), protein yang berkaitan dengan
membrane (), dan protein pembungkus () dan tu#uh gen protein
nonstruktural (S) (13 200)!
3. Patogenesis
ekanisme sebenarnya tentang patofisiologi, hemodinamika, dan
biokimia4i DBD belum diketahui se%ara pasti karena kesukaran
mendapatkan model binatang per%obaan yang dapat dipergunakan untuk
menimbulkan ge#ala klinis DBD seperti pada manusia! ingga kini
sebagian besar masih menganut the secondary heterologous infection
hypothesis yang menyatakan bah4a DBD dapat ter#adi apabila seseorang
setelah terinfeksi virus dengue pertama kali mendapatkan infeksi kedua
dengan virus dengue serotipe lain dalam #arak 4aktu 5 bulan sampai 6
tahun (Soedarmo, 202)!
nfeksi virus dengue menyebabkan aktivasi makrofag yang
memfagositosis kompleks virus-antibodi non netralisasi sehingga virus
bereplikasi di makrofag! "er#adinya infeksi makrofag oleh virus dengue
menyebabkan aktivasi "-helper dan "-sitotoksik sehingga diproduksi
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 3/42
limfokin dan interferon gamma! nterferon gamma akan mengaktivasi
monosit sehingga disekresi berbagai mediator inflamasi seperti "-8,
9-, :$ ( platelet activating factor ), 9-5 dan histamin yang
mengakibatkan ter#adinya disfungsi sel endotel dan ter#adi kebo%oran
plasma (Suhendro, 200)!
. !ani"estasi Klinis
anifestasi klinis infeksi virus dengue dapat bersifat asimtomatik atau
dapat berupa demam yang tidak khas, demam dengue, DBD atau sindrom
syok dengue (SSD)! :ada umumnya pasien mengalami fase demam
selama 2-7 hari, yang diikuti oleh fase kritis 2-* hari! :ada 4aktu fase ini
pasien sudah tidak demam, akan tetapi mempunyai faktor risiko untuk
ter#adi ren#atan #ika tidak mendapat pengobatan adekuat (Suhendro,
200)!
a) Demam Dengeu (DD)
;ambaran klinis dari DD sering tergantung pada usia pasien! Bayi
dan anak ke%il dapat mengalami penyakit demam, sering dengan
ruam makropapuler! $nak yang lebih besar dan orang de4asa dapat
mengalami baik sindrom demam atau penyakit klasik yang
melemahkan dengan mendadak demam tinggi, kadang-kadang
dengan 2 pun%ak (punggung sadel), sakit kepala berat, nyeri di
belakang mata, nyeri otot dan tulang atau sendi, mual dan muntah,
dan ruam! :erdarahan kulit (petekie) tidak umum ter#adi! Biasanya
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 4/42
ditemukan leukopenia dan mungkin tampak trombositopenia!
:emulihan mungkin berpengaruh dengan keletihan dan depresi lama,
khususnya pada orang de4asa (Soedarmo, 202)!
b) Demam berdarah dengue (DBD)
&asus khas DBD ditandai oleh empat manifestasi klinis mayor<
demam tinggi, fenomena hemoragis, dan sering hepatomegali dan
kegagalan sirkulasi! "rombositopenia sedang sampai nyata dengan
hemokonsentrasi se%ara bersamaan, adalah temuan laboratorium
klinis khusus dari DBD! :erubahan patofisiologis utama yang
menentukan keparahan penyakit pada DBD dan yang
membedakannya dengan DD adalah rembesan plasma seperti
dimanifestasikan oleh peningkatan hematokrit (hematokonsentrasi,
efusi serosa atau hipoprotemia)!
$nak-anak dengan DBD umumnya menun#ukkan peningkatan suhu
tiba-tiba yang disertai kemerahan 4a#ah dan ge#ala konstituional non
spesifik yang menyerupai DD, seperti anoreksia, muntah, sakit
kepala, dan nyeri otot, atau tulang dan sendi! Beberapa pasien
mengeluh sakit tenggorok dan nyeri faring sering ditemukan pada
pemeriksaan, tetapi rhinitis dan batuk #arang ditemukan! yeri
kon#ungtiva mungkin ter#adi! &etidak nyamanan epigastrik, nyeri
tekan pada margin kosta kanan, dan nyeri abdominal generalisata
umum ter#adi! Suhu biasanya tinggi (=*0/) dan menetap selama 2-7
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 5/42
hari! &adang suhu mungkin setinggi .0-.0 /> konfulsi virus debris
dapat ter#adi terutama pada bayi (Soedarmo, 202)!
?ntuk penegakkan diagnosa DBD diperlukan sekurang-kurangnya
kriteria klinis dan 2 dan dua kriteria laboratorium! &riteria klinis
menurut 13 adalah <
! Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari!
2! anifestasi perdarahan minimal u#i tourniquet positif dan
salah satu bentuk perdarahan lain (petekia, purpura, ekimosis,
epistaksis, perdarahan gusi), hematemesis dan atau melena!
*! :embesaran hati!
.! Syok yang ditandai oleh nadi lemah dan %epat disertai
tekanan nadi menurun (@ 20 mmg), tekanan darah menurun
(tekanan sistolik @ A0 mmg) disertai kulit teraba dingin dan
lembab trutama pada u#ung hidung, #ari dan kaki, pasien
gelisah, dan timbul sianosis di sekitar mulut!
?ntuk kriteria laboratoriumnya adalah trombositopenia
(00!000mm
*
atau kurang) dan adanya kebo%oran plasma karena
peningkatan permeabilitas kapiler, yang ditandai adanya
hemokonsentrasi atau peningkatan hematrokit =20C atau adanya
efusi pleura, asites atau hipoalbuminemia (&emenkes ', 20*)!
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 6/42
;e#ala klinis DBD sendiri terdiri dari beberapa fase, fase demam,
fase kritis dan fase penyembuhan! ase demam ter#adi pada hari
pertama dan kedua yang merupakan a4al ter#adinya demam
mendadak dengan suhu yang dapat men%apai .00 /! :ada fase ini
#uga dapat disertai keluhan lain seperti kemerahan, sakit kepala,
nyeri otot, dehidrasi, bahkan ke#ang pada anak!
ase kritis ter#adi pada hari ke-* sampai hari ke-5! :ada fase ini
demam %enderung tidak ada, suhu tubuh kembali normal, namun
ke#adian syok dapat ter#adi di fase ini! Suhu pada penderita sekitar
*7,60 *A0 /! amun pada fase ini ter#adi kebo%oran plasma,
kenaikan hematokrit dan penurunan kadar trombosit! &egagalan
organ #uga dapat ter#adi pada fase ini karena kebo%oran plasma yang
ter#adi! Eika penanganan pada fase ini tidak adeFuat maka dapat
ter#adi syok ( DSS )!
ase penyembuhan adalah fase dimana suhu tubuh kembali normal
dan ter#adi reabsorbsi %airan setelah kebo%oran plasma di fase kritis!
:ada fase penyembuhan ini dapat ter#adi hipervolemia (hanya ter#adi
#ika pemberian %airan berlebihan)! :ada fase ini nafsu makan akan
mulai membaik dan keadaan hemodinamik penderita mulai stabil
(13, 200)!
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 7/42
%) Dengue Shock Syndrome ( DSS )
DSS merupakan keadaan syok pada DBD! al ini ter#adi pada fase
kritis keadaan penderita memburuk! anifestasi syok antara lain
kulit pu%at, dingin dan lembab terutama pada u#ung #ari kaki, tangan
dan hidung, sedangkan kuku men#adi biru! :enderita merasa gelisah,
nadi men#adi %epat dan lembut sampai tidak teraba! "ekanan nadi
menurun men#adi 20 mmg atau kurang, tekanan sistolik menurun
men#adi A0 mmg atau kurang, oliguria sampai anuria karena
menurunnya perfusi darah!
#. $e%tor Demam Berdarah Dengue
:engertian vektor DBD adalah nyamuk yang dapat menularkan,
memindahkan dan atau men#adi sumber penular DBD! +irus dengue
ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti
merupakan vektor epidemi yang paling utama, namun spesies lain seperti
Aedes albopictus, Aedes polynesiensis dan Aedes niveus #uga dianggap
sebagai vektor sekunder! &e%uali Aedes aegypti semuanya mempunyai
daerah distribusi geografis sendiri-sendiri yang terbatas! eskipun
mereka merupakan host yang sangat baik untuk virus dengue, biasanya
mereka merupakan vektor epidemi yang kurang efisien dibanding Aedes
aegypti (Dit#en :: dan :9, 20)
Bila penderita DBD digigit nyamuk penular maka virus akan ikut terisap
masuk ke dalam lambung nyamuk, selan#utnya akan memperbanyak diri
dan tersebar di berbagai #aringan tubuh nyamuk, termasuk kelen#ar
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 8/42
ludahnya! yamuk Aedes aegypti yang telah menghisap virus dengue
akan men#adi penular atau infektif selama hidupnya! yamuk dengan
umur pan#ang berpeluang men#adi vektor lebih besar, karena lebih sering
kontak dengan manusia! :enyakit DBD semakin menyebar luas se#alan
dengan meningkatnya arus transportasi dan kepadatan penduduk, semua
desakelurahan mempunyai resiko untuk ter#angkit penyakit DBD!
&. Si%lus Penularan dan Pen'e(aran Demam Berdarah Dengue
"imbulnya suatu penyakit dapat dipengaruhi oleh faktor agen, pe#amu
dan lingkungan! "eori ini disebut dengan segitiga epidemiologi yang
dikemukakan oleh Eohn ;ordon! Segitiga epidemiologi adalah suatu
konsep dasar epidemiologi yang menggambarkan tentang hubungan tiga
faktor utama yang berperan dalam ter#adinya penyakit dan masalah
kesehatan lainnya! "iga faktor tersebut adalah host (pe#amu), agent
(agen) dan environment (lingkungan)!
:e#amu adalah manusia atau makhluk hidup lainnya yang men#adi tempat
ter#adinya proses alamiah perkembangan penyakit! Gang termasuk dalam
faktor pen#amu yaitu usia, #enis kelamin, ras, anatomi tubuh, status giHi,
sosial ekonomi, status perka4inan, penyakit terdahulu, gaya hidup,
hereditas, nutrisi dan imunitas! aktor-faktor ini mempengaruhi risiko
untuk terpapar sumber infeksi serta kerentanan dan resistensi manusia
terhadap suatu penyakit atau infeksi! :e#amu memiliki karakteristik
tersendiri dalam menghadapi an%aman penyakit, antara lain<
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 9/42
a! munitas
&esanggupan pe#amu untuk mengembangkan suatu respon
imunologis, dapat se%ara alamiah maupun non alamiah, sehingga
tubuh kebal terhadap suatu penyakit tertentu! Selain
mempertahankan diri, pada #enis-#enis penyakit tertentu
mekanisme pertahanan tubuh dapat men%iptakan kekebalan
tersendiri!
b! 'esistensi
&emampuan dari pe#amu untuk bertahan terhadap suatu infeksi!
"erhadap suatu infeksi kuman tertentu, manusia mempunyai
mekanisme pertahanan tersendiri dalam menghadapinya!
%! Infectiousness
:otensi pe#amu yang terinfeksi untuk menularkan penyakit
kepada orang lain! :ada keadaan sakit maupun sehat, kuman
yang berbeda dalam tubuh manusia dapat berpindah kepada
manusia dan sekitarnya!
$gen adalah suatu unsur, organisme hidup atau infektif yag dapat
menyebabkan ter#adinya suatu penyakit! $gen tersebut meliputi agen
biologis, kimia, nutrisi, mekanik dan fisika! $gen biologis bersifat parasit
pada manusia, seperti protoHoa, #amur, bakteri dan virus! $gen kimia
meliputi pestisida, asbes, /3, Hat alergen, obat-obatan, limbah industri,
dll! $gen nutrisi meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral
dan air yang #ika kekurangan atau kelebihan Hat tersebut, maka dapat
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 10/42
menimbulkan penyakit! $gen mekanik meliputi friksi yang kronik,
misalnya ke%elakaan, trauma organ yang menyebabkan timbulnya sakit,
dislokasi, dll! $gen #uga memiliki karakteristik, yaitu <
a! nfektivitas
&esanggupan dari organisme untuk beradaptasi sendiri terhadap
lingkungan dari pe#amu untuk mampu tinggal dan berkembang
biak dlaam #aringan pe#amu! ?mumnya diperlukan #umlah
tertentu dari suatu mikroorganisme untuk mampu menimbulkan
infeksi terhadap pe#amunya! Dosis infektivitas minimum adalah
#umlah minimal organisme yang dibutuhkan untuk menyebabkan
infeksi!
b! :atogenesitas
&esanggupan organisme untuk menimbulkan suatu reaksi klinik
khusus yang patologis setelah ter#adinya pada pe#amu yang
diserang!
%! +irulensi
&esanggupan organisme tertentu untuk menghasilkan reaksi
patologis yang berat yang selan#utnya mungkin mengakibatkan
kematian!
d! "oksisitas
&emampuan organisme untuk memproduksi reaksi kimia yang
toksis dari substansi kimia yang dibuatnya dalam upaya merusak
#aringan untuk menyebabkan penyakit berbagai kuman
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 11/42
mengeluarkan Hat toksis!
e! nvasitas
&emampuan organisme untuk melakukan penetrasi dan
menyebar setelah memasuki #aringan!
f! $ntigenisitas
&esanggupan organisme untuk merangsang reaksi immunologis
dalam pe#amu! Beberapa organisme mempunyai antigenisitas
lebih kuat dibanding yang lain!
aktor lingkungan memiliki peranan yang sama pentingnya dengan dua
faktor yang lain! aktor lingkungan meliputi lingkungan fisik, biologi,
sosial ekonomi, topografi dan geografis! 9ingkungan fisik seperti kondisi
udara, musim, %ua%a, kandungan air dan mineral, ben%ana alam, dll!
9ingkungan biologi meliputi he4an, tumbuhan, mikroorganisme saprofit,
dll! 9ingkungan sosial ekonomi yang #uga mempengaruhi, yaitu
kepadatan penduduk, kehidupan sosial, kemiskinan, ketersediaan dan
keter#angkauan fasilitas kesehatan, dll!
Bentuk interaksi segitiga epidemiologi #uga dikemukakan berupa
timbangan keseimbangan! Suatu penyakit timbul karena ter#adi
ketidakseimbangan antara agen, pe#amu dan lingkungan! aka dapat
dikatakan bah4a individu yang sehat adalah keadaan dimana ketiga
faktor ini dalam keadaan seimbang (Bustan, 200)!
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 12/42
;ambar *! Segitiga pidemiologi
:ada penyakit DBD, manusia merupakan pe#amu, virus dengue
merupakan agen DBD! :enularan virus dengue melalui gigitan nyamuk
lebih banyak ter#adi di tempat yang padat penduduknya seperti di
perkotaan dan pedesaan di pinggir kota! 3leh karena itu DBD lebih
bermasalah di daerah sekitar perkotaan (Gatim, 2007)!
yamuk Aedes aegypti betina biasanya terinfeksi virus dengue pada saat
menghisap darah dari seseorang yang sedang berada pada tahap demam
akut (viraemia)! Setelah melalui periode inkubasi ekstrinsik selama
A sampai 0 hari, kelen#ar ludah Aedes akan men#adi terinfeksi dan
virusnya akan ditularkan ketika nyamuk menggigit dan mengeluarkan
%airan ludahnya kedalam luka gigitan ke tubuh orang lain! Setelah masa
inkubasi instrinsik selama *-. hari (rata-rata selama .-5 hari) timbul
ge#ala a4al penyakit se%ara mendadak, yang ditandai dengan demam,
pusing, myalgia (nyeri otot), hilangnya nafsu makan dan berbagai tanda
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 13/42
atau ge#ala non spesifik seperti nausea (mual-mual), muntah dan rash
atau ruam pada kulit (&emenkes ', 20*)!
+iraemia biasanya mun%ul pada saat atau persis sebelum ge#ala a4al
penyakit tampak dan berlangsung selama kurang lebih 6 hari setelah
dimulainya penyakit! Saat-saat tersebut merupakan masa kritis dimana
penderita dalam masa sangat infektif untuk vektor nyamuk yang berperan
dalam siklus penularan! :enularan DBD antara lain dapat ter#adi di semua
tempat yang terdapat nyamuk penularnya, tempat yang potensial untuk
penularan penyakit DBD antara lain<
! 1ilayah yang banyak kasus DBD atau ra4an endemis DBD!
2! "empat-tempat umum yang merupakan tempat berkumpulnya
orang, orang datang dari berbagai 4ilayah sehingga kemungkinan
ter#adinya pertukaran beberapa tipe virus dengue %ukup besar
seperti sekolah, pasar, hotel, puskesmas, rumah sakit dan
sebagainya!
*! :emukiman baru di pinggir kota, karena dilokasi ini, penduduk
umumnya berasal dari berbagai 4ilayah, maka memungkinkan
diantaranya terdapat penderita atau karier yang memba4a tipe
virus dengue yang berlainan dari masing-masing lokasi asal.
). N'amu% Penular Demam Berdarah Dengue
+ektor utama penularan DBD adalah nyamuk Aedes aegypti, yang
biasanya aktif pada pagi dan sore hari dan lebih suka menghisap darah
manusia daripada darah he4an! yamuk ini berkembang biak dalam air
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 14/42
bersih pada tempat-tempat penampungan air yang tidak beralaskan tanah!
Sampai saat ini penyebaran DBD masih terpusat di daerah tropis
disebabkan oleh rata-rata suhu optimum pertumbuhan nyamuk adalah
26-270/! amun, dengan adanya pemanasan global, DBD diperkirakan
akan meluas sampai ke daerah-daerah beriklim dingin (Sembel, 200)!
Aedes aegypti de4asa berukuran lebih ke%il #ika dibandingkan dengan
ukuran nyamuk rumah (Culex quinquefasciatus, mempunyai 4arna
dasar hitam dengan bintik-bintik putih terutama pada kakinya!
orfologinya khas yaitu mempunyai lira yang putih pada punggungnya!
"elur Aedes aegypti mempunyai dinding yang bergaris-garis dan
menyerupai gambaran kain kasa! 9arvanya mempunyai pelana yang
terbuka dan gigi sisir yang berduri lateral!
yamuk betina meletakkan telurnya di dinding tempat perindukannya -
2 %m di atas permukaan air!setelah kira-kira 2 hari telur menetas men#adi
larva lalu mengadakan pengelupasan kulit sebanyak . kali, tumbuh
men#adi pupa dan akhirnya men#adi de4asa memerlukan 4aktu
kira-kira hari!
"empat perindukan utama Aedes aegypti adalah tempat-tempat berisi air
bersih yang berdekatan letaknya dengan rumah penduduk, biasanya tidak
melebihi #arak 600 meter dari rumah! "empat perindukan tersebut berupa
tempat perindukan buatan manusia, seperti tempayan atau gentong
tempat penyimpanan air minum, bak mandi, pot bunga, kaleng, botol,
drum, dan lain sebaginya (Sungkar, 200A)!
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 15/42
"empat perindukan utama tersebut dapat dikelompokkan men#adi "empat
:enampungan $ir (":$) untuk keperluan sehari-hari seperti drum,
tempayan, bak mandi, bak 1/, ember, dan se#enisnya, ":$ bukan untuk
keperluan sehari-hari seperti tempat minuman he4an, ban bekas, kaleng
bekas, vas bunga, perangkap semut, dan sebagainya, dan ":$ alamiah
yang terdiri dari lubang pohon, lubang batu, pelepah daun, tempurung
kelapa, kulit kerang, pangkal pohon pisang, dan lain-lain
(Soegi#anto, 2005)!
yamuk betina membutuhkan protein untuk memproduksi telurnya! 3leh
karena itu, setelah ka4in nyamuk betina memerlukan darah untuk
pemenuhan kebutuhan proteinnya! yamuk betina menghisap darah
manusia setiap 2-* hari sekali! yamuk betina menghisap darah pada
pagi dan sore hari dan biasanya pada #am 0!00-0!00 dan 5!00-7!00
1B! ?ntuk mendapatkan darah yang %ukup, nyamuk betina sering
menggigit lebih dari satu orang! :osisi menghisap darah nyamuk Aedes
aegypti se#a#ar dengan permukaan kulit manusia! Earak terbang nyamuk
Aedes aegypti sekitar 00 meter (Depkes ', 200.)!
:ergerakan nyamuk dari tempat perindukan ke tempat men%ari mangsa
dan selan#utnya ke tempat untuk beristirahat ditentukan oleh kemampuan
terbang nyamuk! :ada 4aktu terbang nyamuk memerlukan oksigen lebih
banyak, dengan demikian penguapan air dari tubuh nyamuk men#adi
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 16/42
lebih besar! ?ntuk mempertahankan %adangan air di dalam tubuh dari
penguapan maka #arak terbang nyamuk men#adi terbatas! $ktifitas dan
#arak terbang nyamuk dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor eksternal dan
faktor internal!
aktor eksternal meliputi kondisi luar tubuh nyamuk seperti ke%epatan
angin, temperatur, kelembaban dan %ahaya! $dapun faktor internal
meliputi suhu tubuh nyamuk, keadaan energi dan perkembangan otot
nyamuk! eskipun $edes aegypti kuat terbang tetapi tidak pergi
#auh#auh, karena tiga ma%am kebutuhannya yaitu tempat perindukan,
tempat mendapatkan darah, dan tempat istirahat ada dalam satu rumah!
&eadaan tersebut yang menyebabkan Aedes aegypti bersifat lebih
menyukai aktif di dalam rumah, endofilik! $pabila ditemukan nyamuk
de4asa pada #arak terbang men%apai 2 km dari tempat perindukannya,
hal tersebut disebabkan oleh pengaruh angin atau terba4a alat
transportasi!
Setelah selesai menghisap darah, nyamuk betina akan beristirahat sekitar
2-* hari untuk mematangkan telurnya! yamuk Aedes aegypti hidup
domestik, artinya lebih menyukai tinggal di dalam rumah daripada di luar
rumah! "empat beristirahat yang disenangi nyamuk ini adalah
tempattempat yang lembab dan kurang terang seperti kamar mandi,
dapur, dan 1/! Di dalam rumah nyamuk ini beristirahat di ba#u-ba#u
yang digantung, kelambu, dan tirai! Sedangkan di luar rumah nyamuk ini
beristirahat pada tanaman-tanaman yang ada di luar rumah (Depkes ',
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 17/42
200.)!
yamuk Aedes aegypti tersebar luas di daerah tropis dan sub tropis! Di
ndonesia, nyamuk ini tersebar luas baik di rumah-rumah maupun
tempat-tempat umum! yamuk ini dapat hidup dan berkembang biak
sampai ketinggian daerah I!000 m dari permukaan air laut! Di atas
ketinggian !000 m nyamuk ini tidak dapat berkembang biak, karena
pada ketinggian tersebut suhu udara terlalu rendah, sehingga tidak
memunginkan bagi kehidupan nyamuk tersebut (Depkes ', 2006)!
:ada saat musim hu#an tiba, tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes
aegypti yang pada musim kemarau tidak terisi air, akan mulai terisi air!
"elur-telur yang tadinya belum sempat menetas akan menetas! Selain itu,
pada musim hu#an semakin banyak tempat penampungan air alamiah
yang terisi air hu#an dan dapat digunakan sebagai tempat
berkembangbiaknya nyamuk ini! 3leh karena itu, pada musim hu#an
populasi nyamuk Aedes aegypti akan meningkat! Bertambahnya populasi
nyamuk ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan
penularan penyakit dengue (Depkes ', 2006)!
*. Pem(erantasan Demam Berdarah
ingga saat ini pemberantasan nyamuk Aedes aegypti merupakan %ara
utama yang dilakukan untuk pemberantasan DBD, karena vaksin untuk
men%egah dan obat untuk membasmi virusnya belum tersedia (Depkes
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 18/42
', 2006)! :emberantasan nyamuk atau pengendalian vektor adalah
upaya menurunkan faktor risiko penularan oleh vektor dengan
meminimalkan habitat perkembangbiakan vektor, menurunkan kepadatan
dan umur vektor, mengurangi kontak antara vektor dengan manusia serta
memutus rantai penularan penyakit (Dit#en :: dan :9, 20)!
Berbagai metode pengendalian vektor DBD, yaitu<
- &imia4i
- Biologi
- ana#emen lingkungan
- :emberantasan Sarang yamuk:S
- :engendalian +ektor "erpadu (ntegrated +e%tor anagement+)
! &imia4i
:engendalian vektor %ara kimia4i dengan menggunakan insektisida
merupakan salah satu metode pengendalian yang lebih populer di
masyarakat dibanding dengan %ara pengendalian lain! Sasaran
insektisida adalah stadium de4asa dan pra-de4asa! &arena
insektisida adalah ra%un, maka penggunaannya harus
mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan dan organisme
bukan sasaran termasuk mamalia! Disamping itu penentuan #enis
insektisida, dosis, dan metode aplikasi merupakan syarat yang
penting untuk dipahami dalam kebi#akan pengendalian vektor!
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 19/42
$plikasi insektisida yang berulang di satuan ekosistem akan
menimbulkan ter#adinya resistensi serangga sasaran!
2! Biologi
:engendalian vektor biologi menggunakan agent biologi seperti
predatorpemangsa, parasit, bakteri, sebagai musuh alami stadium
pra de4asa vektor DBD! Eenis predator yang digunakan adalah kan
pemakan #entik (%upang, tampalo, gabus, guppy, dll), sedangkan
larva /apung, "oJorrhyn%ites, eso%y%lops dapat #uga berperan
sebagai predator 4alau bukan sebagai metode yang laHim untuk
pengendalian vektor DBD!
*! ana#emen 9ingkungan
9ingkungan fisik seperti tipe pemukiman, sarana-prasarana
penyediaan air, vegetasi dan musim sangat berpengaruh terhadap
tersedianya habitat perkembangbiakan dan pertumbuhan vektor
DBD! yamuk Aedes aegypti sebagai nyamuk pemukiman
mempunyai habitat utama di kontainer buatan yang berada di daerah
pemukiman! ana#emen lingkungan adalah upaya pengelolaan
lingkungan sehingga tidak kondusif sebagai habitat
perkembangbiakan atau dikenal sebagai sour%e redu%tion seperti *
plus (menguras, menutup dan memanfaatkan barang bekas, dan plus<
menyemprot, memelihara ikan predator, menabur larvasida dll)> dan
menghambat pertumbuhan vektor (men#aga kebersihan lingkungan
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 20/42
rumah, mengurangi tempat-tempat yang gelap dan lembab di
lingkungan rumah dll)
.! :emberantasan Sarang yamuk :S-DBD
:engendalian +ektor DBD yang paling efisien dan efektif adalah
dengan memutus rantai penularan melalui pemberantasan #entik!
:elaksanaannya di masyarakat dilakukan melalui upaya
:emberantasan Sarang yamuk Demam Berdarah Dengue
(:SDBD) dalam bentuk kegiatan * plus! ?ntuk mendapatkan
hasil yang diharapkan, kegiatan * :lus ini harus dilakukan se%ara
luasserempak dan terus menerusberkesinambungan!
"u#uan :S-DBD adalah mengendalikan populasi nyamuk Aedes
aegypti, sehingga penularan DBD dapat di%egah atau dikurangi!
Sasarannya adalah semua tempat perkembiakan nyamuk, seperti
tempat penampungan air untuk kebutuhan sehari-hari atau tempat
penampungan air alamiah! &eberhasilan kegiatan :S DBD antara
lain dapat diukur dengan $ngka Bebas Eentik ($BE), apabila $BE
lebih atau sama dengan 6C diharapkan penularan DBD dapat
di%egah atau dikurangi!
:S DBD dilakukan dengan %ara K*-:lus , * yang dimaksud‟
yaitu<
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 21/42
• enguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti
bak mandi4%, drum, dan lain-lain seminggu sekali ()
• enutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti gentong
airtempayan, dan lain-lain (2)
• emanfaatkan atau mendaur ulang barang-barang bekas yang
dapat menampung air hu#an (*)!
Selain itu ditambah (plus) dengan %ara lainnya, seperti<
• engganti air vas bunga, tempat minum burung atau
tempattempat lainnya yang se#enis seminggu sekali!
• emperbaiki saluran dan talang air yang tidak lan%arrusak
• enutup lubang-lubang pada potongan bambupohon, dan
lainlain (dengan tanah, dan lain-lain)
• enaburkan bubuk larvasida, misalnya di tempat-tempat yang
sulit dikuras atau di daerah yang sulit air
• emelihara ikan pemakan #entik di kolambak-bak penampungan
air
• emasang ka4at kasa
• enghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar
• engupayakan pen%ahayaan dan ventilasi ruang yang memadai
• enggunakan kelambu
• emakai obat yang dapat men%egah gigitan nyamuk
• /ara-%ara spesifik lainnya di masing-masing daerah.
:emberantasan sarang nyamuk #uga bisa dilakukan dengan
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 22/42
larvasidasi! 9arvasidasi adalah pengendalian larva (#entik) nyamuk
dengan pemberian larvasida yang bertu#uan untuk membunuh larva!
Eenis larvasida ada berma%am- ma%am, diantaranya adalah temephos,
piriproksifen, metopren dan ba%illus thuringensis! "emephos atau
abate terbuat dari pasir yang dilapisi dengan Hat kimia yang dapat
membunuh #entik nyamuk! Dosis penggunaan temephos adalah 0
gram untuk 00 liter air! Bila tidak ada alat untuk menakar, gunakan
sendok makan peres yang diratakan diatasnya! :emberian temephos
ini sebaiknya diulang penggunaannya setiap 2 bulan (&emenkes ',
20*)!
yamuk de4asa dapat diberantas dengan pengasapan menggunakan
insektisida atau ra%un serangga! elakukan pengasapan sa#a tidak
%ukup, karena dengan pengasapan itu yang mati hanya nyamuk
de4asa sa#a! Eentik nyamuk tidak mati dengan pengasapan! /ara
paling tepat memberantas nyamuk adalah memberantas #entiknya
dengan kegiatan :S * :lus!
6! :engendalian +ektor "erpadu ( I!" )
I!" merupakan konsep pengendalian vektor yang diusulkan oleh
13 untuk mengefektifkan berbagai kegiatan pemberantasan
vektor oleh berbagai institusi! I!" dalam pengendalian vektor DBD
saat ini lebih difokuskan pada peningkatan peran serta sektor lain
melalui kegiatan :ok#anal DBD, &egiatan :S anak sekolah dll!
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 23/42
:en%egahan dan pengendalian vektor bertu#uan untuk mengurangi
transmisi dari penularan demam berdarah dengue, sehingga akan
menurunkan ke#adian infeksi dan men%egah ter#adinya ke#adian luar
biasa (13, 202)!
B. Perila%u
1. Batasan Perila%u
:erilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar!
Skiner seorang ahli psikologi mengemukakan bah4a perilaku merupakan
respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus! "eori Skiner ini
kemudian disebut dengan teori LS-3-'M atau Stimulus 3rganisme
'espons! 'espon itu sendiri terbagi dua <
) #espondent respons atau refleJive
'espon yang timbul karena rangsangan-rangsangan atau stimulus
tertentu! Stimulus ini disebut dengan elicting stimulation karena
menimbulkan respons-respons yang relatif tetap! 'espons yang
diberikan terhadap stimulus biasanya %enderung tetap atau sama!
#espondent respons ini #uga men%akup perilaku emosional,
misalkan merasa terharu karena mendengar berita bahagia,
mengadakan perayaan karena memenangkan suatu penghargaan,
dan sebagainya!
2) $perant respons atau instrumental respons
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 24/42
'espons yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh
stimulus atau perangsang tertentu! Stimulus ini disebut dengan
reinforcing stimulation atau reinforcer , karena memperkuat
respons! 'espons yang diberikan akan meningkat ketika ada suatu
stimulus baru lalu akan ada respon lagi terhadap stimulus baru
tersebut dan respon yang diberikan biasanya akan semakin
meningkat!
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
dibedakan men#adi dua <
) :erilaku tertutup (covert behaviour )
'espons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tertutup!
'espons terhadap stimulus masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan dan sikap pada orang tersebut, sehingga
belum dapat diamati dengan #elas oleh orang lain!
2) :erilaku terbuka %overt behaviour
'espons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan
nyata atau terbuka! 'espons sudah dalam bentuk tindakan yang
nyata atau praktik, sehingga dapat diamati oleh orang lain!
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 25/42
2. Domain Perila%u
Benyamin Bloom membagi perilaku manusia ke dalam tiga ranah, yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotor! Dalam perkembangannya teori Bloom
dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yaitu <
! :engetahuan ( &no'ledge)
:engetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini ter#adi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu ob#ek tertentu! Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga!
:engetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang!
a! :roses adopsi perilaku
:enelitian 'ogers (7.) mengungkapkan bah4a sebelum orang
mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut ter#adi
proses yang berurutan, yakni <
! A'areness (kesadaran), orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui stimulus terlebih dahulu!
2! Interest , orang tersebut mulai tertarik pada stimulus!
*! (valuation, orang tersebut menimbang-nimbang baik dan
tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya!
.! )rial , orang tersebut telah mulai men%oba perilaku baru!
6! Adoption, orang tersebut telah berperilaku baru sesuai
dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap
stimulus!
b! "ingkat pengetahuan di dalam domain kognitif
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 26/42
:engetahuan yang ter%akup dalam domain kognitif mempunyai
5 tingkatan!
! "ahu (kno')
"ahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipela#ari sebelumnya! "ermasuk ke dalam pengetahuan
tingkat ini adalah mengingat kembali (recall ) sesuatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipela#ari atau rangsangan
yang telah diterima! 3leh sebab itu, tahu merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah! &ata ker#a untuk
mengukur bah4a oarng tahu tentang apa yang dipela#ari
antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,
menyatakan, dan sebagainya!
2! emahami (comprehension)
emahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
me#elaskan se%ara benar tentang ob#ek yang diketahui dan
dapat menginterpretasikan materi tersebut se%ara benar!
3rang yang telah paham terhadap ob#ek atau materi harus
dapat men#elaskan, menyebutkan %ontoh, menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya terhadap ob#ek yang
dipela#ari!
*! $plikasi (aplication)
$plikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipela#ari pada situasi atau kondisi
sebenarnya! $plikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 27/42
atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip,
dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain!
.! $nalisis (analysis
$nalisis adalah suatu kemampuan untuk men#abarkan
materi atau suatu ob#ek ke dalam komponen-komponen,
tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih
ada kaitannya satu sama lain! &emampuan analisis ini dapat
menggambarkan, membedakan, memisahkan,
mengelompokkan, dan sebagainya!
*+ Sintesis %synthesis
Sintesis menun#uk pada suatu kemampuan untuk meletakan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru! Sintesis adalah suatu kemampuan
untuk menyususn formulasi baru dari formulasi-formulasi
yang ada! isalnya dapat menyusun, dapat meren%anakan,
dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu
teori atau rumusan-rumusan yang telah ada!
5! valuasi %evaluation
valuasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
#ustifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau ob#ek!
:enilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 28/42
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang
telah ada!
:engukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan 4a4an%ara
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin
diukur dari sub#ek penelitian atau responden! &edalamam
pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas (otoatmod#o,
2007)!
2! Sikap %attitude
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari
seseorang suatu stimulus atau ob#ek! anifestasi sikap itu tidak
dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih
dahulu dari perilaku yang tertutup! e4%omb, salah seorang ahli
psikologis sosial, menyatakan bah4a sikap itu merupakan kesiapan
atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan
motif tertentu! Sikap belum merupakan suatu tindakan atau
aktivitas akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu
perilaku! Sikap itu masih merupakan suatu reaksi tertutup, bukan
merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka!
a! &omponen pokok sikap
$llport (6.) men#elaskan bah4a sikap mempunyai tiga
komponen pokok! &eper%ayaan atau keyakinan terhadap
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 29/42
suatu ob#ek, kehidupan emosional atau evaluasi terhadap
suatu ob#ek, dan ke%enderungan untuk bertindak! &etiga
komponen ini se%ara bersama-sama membentuk sikap yang
utuh! Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan,
pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting!
b! Berbagai tingkatan sikap
Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap terdiri dari
berbagai tingkatan!
! enerima (receiving )
enerima diartikan bah4a orang (sub#ek) mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan (ob#ek)!
isalnya sikap orang terhadap DBD dapat dilihat dari
kesediaan dan perhatian orang itu terhadap penyuluhan
atau informasi lainnya tentang DBD!
2! erespon (responding )
emberikan #a4aban apabila ditanya, menger#akan, dan
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu
indikasi dari sikap! &arena dengan suatu usaha untuk
men#a4ab pertanyaan atau menger#akan tugas yang
diberikan, terlepas dari peker#aan itu benar atau salah,
adalah berarti bah4a orang menerima ide tersebut!
*! enghargai (valuing )
enga#ak orang lain untuk menger#akan atau
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 30/42
mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap
tingkat ketiga!
.! Bertanggung #a4ab (responsible)
Bertanggung #a4ab atas segala sesuatu yang tealah
dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang
paling tinggi!
*! :raktik atau tindakan
Suatu sikap belum otomatis ter4u#ud dalam suatu tindakan! ?ntuk
me4u#udkan sikap men#adi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain
adalah fasilitas! Disamping faktor fasilitas, #uga diperlukan faktor
dukungan dari pihak lain! :raktik #uga mempunyai beberapa
tingkatan!
a! :ersepsi %perception)
engenal dan memilih berbagai ob#ek sehubungan dengan
tindakan yang akan diambil merupakan praktik tingkat
pertama!
b! 'espon terpimpin ( guided response)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar
dan sesuai dengan %ontoh merupakan indikator praktik
tingkat dua!
%! ekanisme (mecanism)
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 31/42
$pabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan
benar se%ara otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan
kebiasaan, maka ia sudah men%apai praktik tingkat tiga!
d! $dopsi
$dalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang
dengan baik! $rtinya tindakan itu sudah di modifikasikannya
tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut!
:engukuran perilaku dapat dilakukan se%ara tidak langsung yakni
dengan 4a4an%ara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah
dilakukan beberapa #am, hari, atau bulan yang lalu! :engukuran
#uga dapat dilakukan se%ara langsung, yakni dengan mengobservasi
tindakan atau kegiatan responden (otoatmod#o, 2007)!
+. Keluarga
1. Pengertian
$da beberapa ma%am pengertian keluarga, diantaranya adalah pengertian
keluarga menurut riedman (A), yaitu keluarga adalah kumpulan dua
atau lebih manusia yang satu sama lain saling terlibat se%ara emosional,
serta bertempat tinggal dalam satu daerah yang berdekatan! Sesuai
dengan ?? o! 0 tahun 2, keluarga adalah unit terke%il dalam
masyarakat yang terdiri dari suami isteri, atau suami isteri dan anaknya,
atau ayah degan anaknya, atau ibu dengan anaknya!
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 32/42
Di ndonesia pengertian keluarga lebih menitik beratkan pada status
perka4inan dan men#adi hal yang tabu bila ada hubungan suami istri
yang ter#adi tanpa melalui lembaga perka4inan! &eluarga #uga dapat
diartikan sebagai unit terke%il masyarakat ($H4ar, 7)!
2. ,ungsi Keluarga
ungsi keluarga banyak ma%amnya! enurut :eraturan :emerintah o!
2 tahun . fungsi keluarga dibedakan men#adi delapan ma%am, yaitu <
) ungsi keagamaan
&eluarga berfungsi sebagai tempat pembela#aran dan penerapan
nilai-nilai agama dan budaya bangsa untuk men#adi pribadi
agamis yang penuh iman dan taF4a kepada "uhan Gang aha
sa!
2) ungsi budaya
&eluarga memberikan kesempatan pada seluruh anggotanya untuk
mengembangkan budaya bangsa yang beraneka ragam
dalam satu kesatuan!
*) ungsi %inta kasih
&eluarga berfungsi memberikan rasa kasih sayang sehingga
terbentuk hubungan yang erat antara anggota keluarganya bahkan
antara generasi, sehingga keluarga men#adi tempat utama bagi
anggota keluarga untuk hidup dalam keharmonisan yang
berlandaskan %inta kasih lahir dan batin!
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 33/42
.) ungsi melindungi
&eluarga men#adi tempat perlindungan yang aman dan men#adi
tempat yang nyaman bagi setiap anggota keluarga!
6) ungsi reproduksi!
&eluarga sebagai suatu mekanisme untuk meneruskan keturunan
yang telah diren%anakan sehingga terbentuk kese#ahteraan bagi
seluruh manusia!
5) ungsi sosialisasi dan pendidikan
&eluarga berfungsi sebagai tempat pembela#aran dan mendidik
keturunannya untuk bisa melakukan penyesuaian dengan
lingkungannya!
7) ungsi ekonomi
&eluarga sebagai pendukung kemandirian dan ketahaanan
keluarga!
A) ungsi pembinaan lingkungan
&eluarga memberikan kemampuan pada setiap anggota keluarga
untuk menempatkan diri sesuai dengan daya dukung alam dan
lingkungan yang berubah se%ara dinamis!
Selain itu, menurut riedman (A), fungsi keluarga dibedakan atas
enam ma%am, yaitu <
) ungsi afektif (affective function)
&eluarga berfungsi dalam pembentukan dan pemantapan
kepribadian anggota keluarga dan pemenuhan kebutuhan
psikologis para anggota keluarga!
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 34/42
2) ungsi sosialisasi ( socialiation and social placement function)
&eluarga mempersiapkan anak-anak agar dapat men#adi anggota
masyarakat yang produktif dalam lingkungan sosial dan
memberikan status yang dimiliki keluarga kepada semua anggota
keluarga!
*) ungsi reproduksi (reproduction function)
&eluarga berfungsi untuk men#aga kelangsungan garis keturunan!
.) ungsi mengatasi masalah keluarga ( family coping function)
&eluarga dapat memelihara peraturan dan kemapanan keluarga
pada 4aktu berinteraksi dengan lingkungan dalam ataupun luar
keluarga!
6) ungsi ekonomi (economic function)
&eluarga dapat menyediakan sumber ekonomi keluarga se%ara
%ukup dan mengatur pemakaiannya se%ara efektif!
5) ungsi pemenuhan kebutuhan fisik ( provision or physical
necessity)
&eluarga berfungsi memenuhi kebutuhan makanan, pakaian,
perumahan dan kesehatan!
Eika seluruh fungsi keluarga dapat di#alankan dengan baik maka akan
ter%ipta kelurga yang se#ahtera! &eluarga yang se#ahtera merupakan
%ita%ita semua pihak! $pabila keluarga se#ahtera ter4u#ud maka telah
ter4u#ud pula keluarga yang sehat! ?ntuk mengukur sehat atau tidaknya
suatu keluarga dikembangkan suatu metode penilaian yang dikenal
dengan nama $:;$' keluarga ($H4ar,7)!
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 35/42
:ada metode ini dilakukan lima penilaian terhadap lima fungsi pokok
keluarga! :enilaian dilakukan sesuai dengan keadaan keluarga yang
dinilai dan hasil penilaian akan memberikan informasi tingkat kesehatan
keluarga! 9ima fungsi yang dinilai pada $:;$' keluarga adalah <
) $daptasi ( Adaptation)
Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga dalam menerima
bantuan yang diperlukannya dari anggota keluarga lainnya!
2) &emitraan ( -artnership)
Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap
berkomunikasi, musya4arah atau diskusi dalam mengambil suatu
keputusan atau menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi
dengan anggota keluarga lainnya!
*) :ertumbuhan (.ro'th)
Dinilai tingkat kepuasaan anggota keluarga terhadap kebebasan
yang diberikan keluarga dalam mematangkan pertumbuhan dan
atau kede4asaan setiap anggota keluarga!
.) &asih sayang ( Affection)
Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kasih sayang
serta interaksi emosional yang berlangsung dalam keluarga!
6) &ebersamaan ( #esolve)
Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebersamaan
dalam membagi 4aktu, kekayaan dan ruang antar anggota
keluarga!
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 36/42
:enilaian $:;$' biasanya dibuat dalam satu formulir isian yang berisi
keliam fungsi pokok keluarga beserta pelaksanaannya pada keluarga!
asing-masing fungsi akan mendapatkan penilaian dan total dari nilai
yang diperoleh akan menggambarkan tingkat kesehatan keluarga tersebut!
?ntuk setiap #a4aban sering selalu diberikan nilai 2, #a4aban
kadangkadang diberikan nilai , sedangkan #a4aban #arang tidak pernah
diberikan nilai 0! Bila hasil pen#umlahan kelima nilai diatas adalah antara
<
! 7 0 < keluarga sehat, setiap anggota keluarga saling
mendukung sama lain!
2! . 5 < keluarga kurang sehat, hubungan antar anggota keluarga
masih perlu ditingkatkan!
*! 0 * < keluarga tidak sehat, sangat memerlukan banyak perbaikan
untuk lebih meningkatkan hubungan antar anggota keluarga!
"abel ! ormulir isian $:;$'
o :ernyataan Seringselalu &adangkadang
pernah
Earangtidak
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 37/42
!
2!
*!
.!
6!
Saya puas bah4asaya dapat kembalikepada keluargasaya bila saya
menghadapimasalah
Saya puas dengan%ara-%ara keluargasaya membahas sertamembagi masalah
dengan saya
Saya puas bah4akeluarga saya
menerima danmendukungkeinginan sayamelaksanakankegiatan danataupunarah hidup yang baru
Saya puas dengan%ara-%ara keluargasaya menyatakanrasa kasih sayangdanmenanggapi emosi
Saya puas dengan%ara-%ara keluargasaya membagi 4aktu
bersama
3. Pengaruh %eluarga terhada- %esehatan
&eluarga memiliki peran yang penting dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan setiap anggota keluarganya bahkan masyarakat!
al ini dikarenakan keluarga memiliki arti dan kedudukan tersendiri dalam
masalah kesehatan! enurut reeman, arti dan kedudukan
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 38/42
keluarga adalah <
) &eluarga adalah unit terke%il yang ada dalam masyarakat dan yang
melibatkan mayoritas penduduk! al ini berarti #ika suatu keluarga
dapat menyelesaikan masalah kesehatannya maka se%ara bertahap
masalah kesehatan yang ada dalam masyarakat #uga akan
terselesaikan!
2) &eluarga adalah kelompok yang mempunyai peranan penting dalam
mengembangkan, men%egah, mengadaptasi dan atau memperbaiki
masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga! Bila setiap
keluarga dapat melaksanakan peranannya dengan baik maka akan
ter4u#ud kondisi masyarakat yang bebas akan masalah kesehatan!
*) asalah kesehatan angggota keluarga saling terkait dengan berbagai
masalah anggota keluarga lainnya! Bila ada salah satu anggota
keluarga yang sakit atau bermasalah biasanya akan berdampak pada
anggota keluarga lainnya yang pada akhirnya akan berdampak pada
salah satu fungsi keluarga! Bila ditemukan banyak keluarga yang
mengalami kegagalan fungsi, maka akan mempengaruhi pelaksanaan
fungsi-fungsi masyarakat se%ara keseluruhan!
.) &eluarga adalah pusat pengambilan keputusan kesehatan yang
penting! &eluarga merupakan tempat bertanya pertama para anggota
keluarganya! aka pemahaman suatu keluarga terhadap suatu
keluarga akan berdampak pada keadaan kesehatan di suatu
lingkungan masyarakat!
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 39/42
6) &eluarga adalah tempat atau saluran yang dinilai paling efektif untuk
melaksanakan upaya-upaya pesan kesehatan!
:embentukan perilaku dia4ali dari kelompok sosial terke%il yaitu
keluarga! &eluarga merupakan kelompok primer yang paling penting di
dalam masyarakat karena pengalaman interaksi sosial di dalam keluarga,
turut menentukan %ara-%ara tingkah laku anggota keluarganya! Dalam
keluarga, ibu memegang peranan yang besar karena ibu merupakan
penggerak atau motivator utama dalam membentuk, membina dna
meningkatkan kesadaran akan kesehatan dan lingkungan bagi anggota
keluarga!
eningkatnya kesadaran keluarga men#aga kebersihan lingkungan akan
men%erminkan perilaku yang proaktif! :erilaku masyarakat perlu
diarahkan pada perilaku hidup sehat sebagai sasaran dari pembangunan
kesehatan, men%egah risiko ter#adinya sakit, melindungi diri dari
an%aman penyakit, serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan
masyarakat! &esehatan masyarakat dapat dipengaruhi oleh latar belakang
sosial dan struktur sosial ekonomi (Din&es, 2006)!
DA,TA PUSTAKA
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 40/42
$rikunto, S! 2005! :rosedur :enelitian Suatu :endekatan :raktik! Eakarta< 'ineka
/ipta! lm!*..
$H4ar, $! 7! :engantar :elayanan Dokter &eluarga! Eakarta< Gayasan
:enerbitan katan Dokter ndonesia! lm! 2-.
Bustan, ! 200! :engantar pidemiologi! Eakarta< 'ineka /ipta
Dahlan, S! 202! 9angkah-langkah embuat :roposal :enelitian Bidang
&edokteran dan &esehatan!Eakarta< Sagung Seto! lm! 7-5, *A-60
Dard#ito , Guniarno S, 1ibo4o /, Saprasetya $, D4iyanti ! 200A! Beberapa
aktor 'isiko yang Berpengaruh "erhadap &e#adian Demam Berdarah
Dengue di &abupaten Banyumas! edia 9itbang &esehatan ! A (*)< 25-
*5
Depkes '! 200.! Buletin arian :erilaku dan Siklus idup yamuk Aedes
aegypti Sangat :enting Diketahui dalam elakukan &egiatan :emberantasan
Sarang yamuk "ermasuk :emantauan Eentik Berkala! Eakarta< Dit#en :: dan :9!
Depkes '! 2006! :en%egahan dan :emberantasan Demam Berdarah Dengue di
ndonesia! Eakarta< Dit#en :: dan :9
Dinkes :rovinsi 9ampung! 20*! :rofil &esehatan :rovinsi 9ampung "ahun 202!
lm! 52-6!
Dinkes :rovinsi 'iau! 2006! Buku Saku :emberantasan :enyakit DBD untuk &ader dalam enggerakkan asyarakat untuk elakukan :S-DBD!
Duma, i%olas! 2007! $nalisis faktor yang berhubungan dengan ke#adian DBD di
&e%amatan Baruga &ota &endari "ahun 2007!
;anie, eutia 1! 200! ;ambaran :engetahuan, Sikap dan "indakan "entang *
(engubur Barang Bekas, enutup dan enguras "empat :enampungan $ir)
pada &eluarga di &elurahan :adang Bulan "ahun 200!
asan, $mrul! 2007! ubungan :erilaku :emberantasan Sarang yamuk dan&e#adian Demam Berdarah Dengue di &ota Bandar 9ampung!
&ementerian &esehatan '! 20! nformasi ?mum Demam Berdarah Dengue!
Eakarta< Dit#en :: dan :9! lm! -6
&ementerian &esehatan '! 20! odul :engendalian Demam Berdarah Dengeu!
Eakarta< &ementerian &esehatan '! Dit#en :: dan :9! lm! 0, 2, 6*-
&ementerian &esehatan '! 20*! :etun#uk "eknis :emberantasan Sarang
yamuk (:S) Demam Berdarah Dengeu (DBD) oleh Euru :emantau
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 41/42
Eentik (Eumantik)!Eakarta< &ementerian &esehatan '! Dit#en :: dan :9!
lm! 2-**
&ementerian &esehatan '! 20*! :edoman :engendalian Demam Berdarah
Dengeu di ndonesia!Eakarta<&ementerian &esehatan '! Dit#en :: dan :9!
9erik , arni! 200A! ubungan antara :engetahuan dan Sikap dengan :raktik
bu 'umah "angga dalam :emberantasan Sarang yamuk Demam Berdarah
Dengue (:S-DBD) di &elurahan 3ebufu &e%amatan 3ebobo &ota &upang
"ahun 200A! &! * ()< *.-..
urafifah, D! 20*! ubungan :engetahuan dan :erilaku :emberantasan Sarang
yamuk di '" * '1 . Desa &embangbahu &e%amatan &embangbahu
&abupaten 9amongan!
otoatmod#o, S! 2007! :romosi &esehatan dan lmu :erilaku! Eakarta< 'ineka
/ipta! lm!**-.5
3ktadika, '! 200! ubungan $ntara aktor 9ingkungan dan :raktik
:emberantasan Sarang yamuk (:S) pada &eluarga dengan &e#adian Demam
Berdarah Dengue (DBD)!
'ahadian, D$! 202! :erbedaan "ingkat :engetahuan bu dan "indakan
:en%egahan Demam Berdarah Dengue di 1ilayah ndemis dan on ndemis!
'o%hman, $bdul! 200.! ubungan :engetahuan, Sikap dan :raktik bu 'umah
"angga dalam :emberantasan Sarang yamuk Demam Berdarah Dengue
(:SDBD) Di Desa :lesungan &e%amatan ;ondangre#o &abupaten &aranganyar "ahun 200.!
Sari, Dermala! 202! ubungan :engetahuan dan :erilaku 'esponden dengan
&e#adian Demam Berdarah Dengue (DBD) di &e%amatan Bebesen &abupaten
$%eh "engah "ahun 202!
Sastroasmoro S, smael S! 202! Dasar-dasar etodologi :enelitian &linis!
Eakarta< Sagung Seto! lm! AA-00, 06-, .5-5., *57-*70
Sitio, $! 200A! ubungan :erilaku "entang :emberantasan Sarang yamuk dan
&ebiasaan &eluarga dengan &e#adian Demam Berdarah Dengue di &e%amatan
edan :er#uangan &ota edan "ahun 200A!
Sembel, D! 200! ntomologi &edokteran! Gogyakarta< /!+! $ndi 3ffset! *.-A
Soedarmo S, ;arna , 'eHeki S, ra4an S, penyunting! 202! Buku $#ar nfeksi
dan :ediatri "ropis disi &edua! Eakarta<katan Dokter $nak ndonesia! lm!66-
, 50-A
Soegi#anto, S! 2005! Demam Berdarah Dengue disi 2! Surabaya< $irlangga
?niversity :ress! lm! 22-*.!
7/18/2019 Tinjauan Pustaka DBD
http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-dbd-56974cb3df312 42/42
Suhendro, ainggolan 9, /hen &, :ohan "! 200! Demam Berdarah Dengue!
Dalam Sudoyo $1, Setiyohadi B, $l4i , Simadribata , Setiati S! 200! Buku
$#ar lmu :enyakit Dalam Eilid disi +! Eakarta<nterna :ublishing! lm!
277*-6!
Sungkar S, D#akaria S! 200A! +ektor penyakit virus, riketsia, spiroketa dan bakteri!
Dalam Sutanto , smid S, S#arifuddin :&, Sungkar S, penyunting! 200A! Buku
$#ar :arasitologi &edokteran disi &eempat! Eakarta< Departemen :arasitologi
&?! lm! 256-
Supriyanto, ! 200! ubungan $ntara :engetahuan, Sikap, :raktek &eluarga
"entang :emberantasan Sarang yamuk (:S) dengan &e#adian Demam
Berdarah Dengue di 1ilayah &er#a :uskesmas "logosari 1etan &ota Semarang!
Suyasa ;ede, :utra $, $ryanta 1'! 200A! ubungan aktor 9ingkungan
dan :erilaku asyarakat dengan &eberadaan +ektor Demam Berdarah Dengue(DBD) di 1ilayah &er#a :uskesmas Denpasar Selatan!
%otrophi%! * ()< -5
1ati 1, $stuti D, Darnoto S! 200! Beberapa aktor yang Berhubungan dengan&e#adian Demam Berdarah Dengue (DBD) di &elurahan :loso &e%amatan
:a%itan "ahun 200! Eurnal +ektora! *() < 22-*.
13! 200! Dengeu< ;uidelines for Diagnosis, "reatment, :revention and
/ontrol!
13! 202! ;lobal Strategy for Dengeu :revention and /ontrol 202-2020!
Gatim, ! 2007! a%am-ma%am :enyakit enular dan /ara :en%egahannya Eilid
2! Eakarta< :ustaka 3bor :opuler! lm! 2-6
Gudhastuti ', +idiyani $! 2006! ubungan &ondisi 9ingkungan, &ontainer dan
:erilaku asyarakat dengan &eberadaan Eentik yamuk Aedes aegypti di Daerah
ndemis Demam Berdarah Dengue Surabaya! Eurnal &esehatan 9ingkungan!
(2)< 70-A2