Upload
alexandro-wiyanda
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
1/21
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Sinus Paranasal
Sinus paranasal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sulit dideskripsi karena
bentuknya sangat bervariasi pada setiap individu.Ada empat pasang sinus paranasal, mulai dari
yang terbesar yaitu sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid dan sinus sfenoid kanan dan
kiri.Sinus paranasal merupakan hasil pneumatisasi tulang-tulang kepala, sehingga terbentuk
rongga di dalam tulang. Semua sinus mempunyai muara (ostium) ke dalam rongga hidung. 1
Secara embriologik, sinus paranasal berasal dari invaginasi mukosa rongga hidung dan
perkembangannya dimulai pada fetus usia 3 ! bulan, kecuali sinus sfenoid dan sinus frontal.
Sinus etmoid dan maksila telah ada se"ak anak lahir, sedangkan sinus frontalis berkembang dari
sinus etmoid anterior pada anak yang berusia kurang lebih # tahun. $neumatisasi sinus sfenoid
dimulai pada usia # 1% tahun dan berasal dari bagian posterosuperior rongga hidung. Sinus
sinus ini umumnya mencapai besar maksimal pada usia antara 1& 1# tahun. 1 'anusia
mempunyai sekitar 1 rongga di sepan"ang atap dan bagian lateral rongga udara hidung "umlah,
ukuran, bentuk, dan simetri bervariasi. Sinus sinus ini membentuk rongga di dalam beberapa
tulang *a"ah dan diberi nama sesuai + sinus maksilaris, sfenoidalis, frontalis, dan etmoidalis.
ang terakhir biasanya berupa kelompok kelompok sel etmoidalis anterior dan posterior yang
saling berhubungan, masing masing kelompok bermuara ke dalam hidung. Seluruh sinusdilapisi oleh epitel saluran pernapasan yang mengalami modifikasi, dan mampu menghasilkan
mukus, dan bersilia, sekret disalurkan ke dalam rongga hidung. $ada orang sehat, rongga
terutama berisi udara. 1
Sinus Maksila
Sinus maksila merupakan sinus paranasal yang terbesar. Saat lahirsinus maksila bervolume #
ml, sinus kemudian berkembang dengan cepat dan akhirnya mencapai ukuran maksimal, yaitu 1&
ml saat de*asa. Sinus maksila berbentuk segitiga. inding anterior sinus ialah permukaan fasial
os maksila yang disebut fossa kanina, dinding posteriornya adalah permukaan infra-temporal
maksila, dinding medialnya ialah dinding lateral rongga hidung, dinding superiornya ialah dasar
orbita dan dinding inferiornya ialah prosesus alveolaris dan palatum. /stium sinus maksila
berada di sebelah superior dinding medial sinus dan bermuara ke hiatus semilunaris melalui
infundibulum etmoid. 1 asar dari sinus maksila sangat berdekatan dengan rahang gigi atas, yaitu
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
2/21
premolar ($1 dan $), molar ('1 dan '), kadang-kadang "uga gigi taring (0) dan gigi molar
'3, bahkan akar-akar gig tersebut dapat menon"ol ke dalam sinus, sehingga infeksi gigi geligi
mudah naik ke atas menyebabkan sinusitis. 1 Suplai darah terbanyak melalui cabang dari arteri
maksilaris. nervasi mukosa sinus melalui cabang dari nervus maksilaris.
Sinus Frontal
Sinus frontal yang terletak di os frontal mulai terbentuk se"ak bulan keempat fetus, berasal dari
sel sel resessus frontal atau dari sel sel infundibulum etmoid. 2kuran sinus frontal adalah ,#
cm tingginya, lebarnya ,! cm, dan dalamnya cm. Sinus frontal biasanya bersekat sekat dan
tepi sinus berlekuk lekuk. Sinus frontal dipisahkan oleh tulang yang relatif tipis dari orbita dan
fossa serebri anterior, sehingga infeksi dari sinus frontal mudah men"alar ke daerah ini. Sinus
frontal berdrainase melalui ostiumnya yang terletak di resessus frontal. esessus frontal adalah
bagian dari sinus etmoid anterior. 1 Suplai darah diperoleh dari arteri supraorbital dan arteri
supratrochlear yang berasal dari arteri oftalmika yang merupakan salah satu cabang dari arteri
carotis interna. nervasi mukosa disuplai oleh cabang supraorbital dan supratrochlear cabang
dari nervus frontalis yang berasal dari nervus trigeminus.
Sinus Etmoid
$ada orang de*asa sinus etmoid seperti piramid dengan dasarnya di bagian posterior. 2kurannya
dari anterior ke posterior !,& cm, tinggi ,! cm, dan lebarnya %,& cm di bagian anterior dan 1,&
cm di bagian posterior. Sinus etmoid berongga rongga, terdiri dari sel sel yang menyerupai
sarang ta*on, yang terdapat di dalam massa bagian lateral os etmoid, yang terletak diantara
konka media dan dinding medial orbita. Sel sel ini "umlahnya bervariasi antara ! 14 sel (rata
rata 5 sel). 6erdasarkan letaknya, sinus etmoid dibagi men"adi sinus etmoid anterior yang
bermuara di meatus medius dan sinus etmoid posterior yang bermuara di meatus superior. Sel
sel sinus etmoid anterior biasanya kecil kecil dan banyak, letaknya diba*ah perlekatan konka
media, sedangkan sel sel sinus etmoid posterior biasanya lebih besar dan lebih sedikit
"umlahnya dan terletak di postero-superior dari perlekatan konka media. i bagian terdepan
sinus etmoid anterior ada bagian yang sempit, disebut resessus frontal, yang berhubungan dengan
sinus frontal. Atap sinus etmoid yang disebut fovea etmoidalis berbatasan dengan lamina kribosa.
inding lateral sinus adalah lamina papirasea yang sangat tipis dan membatasi sinus etmoid dari
rongga orbita. i bagian belakang sinus etmoid posterior berbatasan dengan sinus sfenoid. Suplai
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
3/21
darah berasal dari cabang nasal dari arteri sphenopalatina. nervasi mukosa berasal dari divisi
oftalmika dan maksilaris nervus trigeminus.
Sinus Sfenoid
Sinus sfenoid terletak dalam os sfenoid di belakang sinus etmoid posterior. Sinus sfenoid dibagi
dua oleh sekat yang disebut septum intersfenoid. 2kurannya adalah cm tingginya, dalamnya
,3 cm dan lebarnya 1,4 cm. 7olumenya bervariasi dari & 4,& ml. 6atas- batasnya ialah,
sebelah superior terdapat fosa serebri media dan kelen"ar hipofisa, sebelah inferiornya atap
nasofaring, sebelah lateral berbatasan dengan sinus kavernosus dan a. karotis interna dan di
sebelah posteriornya berbatasan dengan fosa serebri posterior di daerah pons. Atap sinus sfenoid
diperdarahi oleh a.ethmoid posterior, sedangkan bagian lainnya mendapat aliran darah dari
a.sfenopalatina.Aliran vena melalui v.maksilaris ke v."ugularis dan pleksus pterigoid.sinus
sfenoid dipersarafi oleh cabang n 7.1 dan 7.. n.nasociliaris ber"alan menu"u n.etmoid posterior
dan mempersarafi atap sinus. 0abang-cabang n.sfenopalatina mempersarafi dasar sinus.
Kompleks Ostiomeatal
8ompleks ostiomeatal dideskripsikan sebagai area yang terdapat di dinding lateral hidung
dimana terdapat meatus medius yang merupakan muara dari sinus paranasalis (kecuali sinus
sfenoid). Adanya sedikit kelainan (contoh+ variasi anatomi, pembengkakan mukosa) dapat
menghambat ventilasi di daerah ini, yang mengakibatkan rangkaian kelainan di sinus
paranasalis. Struktur fungsional dari kompleks ini terdiri dari prosesus uncinatus, hiatus
semilunaris, resesus frontalis, bulla ethmoid, infundibulum ethmoid dan muara dari sinus
maksila.
Fungsi Sinus Paranasal
6eberapa teori yang dikemukakan sebagai fungsi sinus paranasal antara lain + 1
a. Sebagai pengatur kondisi udara air conditioning !Sinus berfungsi sebagai ruang tambahan untuk mamanaskan dan mengatur
kelembaban udara inspirasi. 7olume pertukaran udara dalam ventilasi sinus
kurang lebih 191%%% volume sinus pada tiap kali bernafas, sehingga dibutuhkan
beberapa "am untuk pertukaran udara total dalam sinus.
b. Sebagai pena"an su"u thermal insulators!
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
4/21
Sinus paranasal berfungsi sebagai (buffer) panas, melindungi orbita dan fossa
serebri dari suhu rongga hidung yang berubah-ubah.c. Membantu keseimbangan kepala
Sinus membantu keseimbangan kepala karena mengurangi berat tulang muka.
Akan tetapi, bila udara dalam sinus diganti dengan tulang, hanya akanmemberikan pertambahan berat sebesar 1: dari berat kepala, sehingga teori ini
tidak dianggap bermakna.d. Membantu resonansi suara
Sinus mungkin berfungsi sebagai rongga untuk resonansi udara dan
mempengaruhi kualitas udara.Akan tetapi ada yang berpendapat, posisi sinus dan
ostiumnya tidak memungkinkan sinus berfungsi sebagai resonansi yang efektif.
e. Sebagai peredam peruba"an tekanan suara
;ungsi ini akan ber"alan bila ada perubahan tekanan yang besar dan mendadak,
misalnya pada *aktu bersin dan beringus.f. Membantu produksi mu#us
'ukus yang dihasilkan oleh sinus paranasal memang "umlahnya kecil
dibandingkan dengan mukus dari rongga hidung, namun efektif
untukmembersihkan partikel yang turut masuk dalam udara.
$efinisi
Sinusitis adalah peradangan mukosa sinus paranasal.2mumnya disertai atau dipicu oleh rhinitis
sehingga sering disebut rhinosinusitis. efinisi lain menyebutkan, sinusitis adalah inflamasi dan
pembengkakan membrana mukosa sinus disertai nyeri lokal. Sesuai anatomi sinus yang terkena
dapat dibagi men"adi sinusitis ma
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
5/21
8lasifikasi sinusitis dapat dikategorikan sebagai sinusitis akut apabila ge"ala berlangsung kurang
dari ! minggu dimana dengan pengobatan yang tepat dan cepat pasien bisa sembuh
sepenuhnya.Sinusitis subakut merupakan perkembangan ge"ala selama ! hingga 1 minggu dan
dinyatakan sinusitis kronis bila ge"ala berlangsung melebihi 3 bulan. 3 =erdapat beberapa ge"ala
dan tanda yang bisa membedakan antara sinusitis akut, sinusitis subakut dan sinusitis
kronis.Seperti radang-radang akut timbul sebagai ge"ala sinusitis akut, hilangnya tanda radang
akut dan perubahan histologik mukosa sinus masih reversible adalah tanda bagi sinusitis subakut
dan dikatakan sinusitis kronis ditandai dengan perubahan histologik mukosa irreversible,
misalnya sudah berubah men"adi "aringan granulasi atau polipoid. 3
Epidemiologi
Setiap 1 dari 4 orang de*asa di Amerika Serikat dideteksi positif sinusitis dengan lebih dari 3%
"uta manusia didiagnosa sinusitis setiap tahun.Sinusitis lebih sering ter"adi dari a*al musim
gugur dan musim semi.nsiden ter"adinya sinusitis meningkat seiring dengan meningkatnya
kasus asma, alergi, dan penyakit traktus respiratorius lainnya.$erempuan lebih sering terkena
sinusitis dibandingkan laki-laki karena mereka lebih sering kontak dengan anak kecil.Angka
perbandingannya %: perempuan disbanding 11.&: laki-laki. Sinusitis lebih sering diderita oleh
anak-anak dan de*asa muda akibat rentannya usia ini dengan infeksi hinovirus. !
Etiologi
Seperti yang diketahui, terdapat banyak faktor men"adi penyebab sesuatu penyakit timbul,
antaranya faktor internal seperti daya tahan tubuh yang menurun akibat defisiensi gi>i yang
menyebabkan tubuh rentan di"angkiti penyakit dan faktor eksternal seperti perubahan musim
yang ekstrim, terpapar lingkungan yang tinggi >at kimia*i, debu, asap tembakau dan lain-lain.
;aktor-faktor lokal tertentu "uga dapat men"adi predisposisi penyakit sinusitis, berupa deformitas
rangka, alergi, gangguan geligi, benda asing dan neoplasma.Adapun agen etiologinya dapat
berupa virus, bakteri atau "amur.&
%irus
Sinusitis virus biasanya ter"adi selama infeksi saluran napas atas, infeksi virus yang la>im
menyerang hidung dan nasofaring "uga menyerang sinus.'ukosa sinus paranasalis
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
6/21
ber"alan kontinyu dengan mukosa hidungdan penyakit virus yang menyerang hidung
perlu dicurigai dapat meluas ke sinus. Antara agen virus tersering menyebabkan sinusitis
antara lain+ rhinovirus, influen>a virus, parainfluen>a virus dan adenovirus. &
&akteri
/rganisme penyebab tersering sinusitis akut mungkin sama dengan penyebab otitismedia. ang sering ditemukan antara lain Streptococcus pneumonia, Haemophilus
influenza, Branhamella cataralis, Streptococcus alfa, Staphylococcus aureus dan
Streptococcus pyogenes. $enyebab dari sinusitis kronik hampir sama dengan bakteri
penyebab sinusitis akut. ?amun karena sinusitis kronik berhubungan dengan drainase
yang kurang adekuat ataupun fungis mukosiliar yang terganggu, maka agen infeksi yang
terlibat cenderung bersifat oportunistik, dimana prpporsi terbesar merupakan bakteri
anaerob ( Peptostreptococcus, Corynebacterium, Bacteroides, dan Veillonella). &
Jamur
6iasanya ter"adi pada pasien dengan diabetes, tetapi immunosupresif, dan
immunodefisiensi misalnya pada penderita AS.@amur penyebab infeksi biasanya
berasal dari genus Aspergillus dan ygomycetes.
Predisposisi
Sinusitis lebih sering disebabkan adanya factor predisposisi, seperti + Bangguan fisik akibat kekurangan gi>i, kelelahan, atau penyakit sistemik.
Bangguan faal hidung oleh karena rusaknya aktivitas silia oleh asap rokok, polusi
udara, atau karena panas dan kering.
8elainan anatomi yang menyebabkan gangguan saluran seperti + atresia atau
stenosis koana, deviasi septum, hipertrofi konka media, polip yang dapat ter"adi
pada 3%: anak yang menderita fibrosis kistik, tumor atau neoplasma, udem
mukosa karena infeksi atau alergi, benda asing. 6erenang dan menelam pada *aktu sedang pilek.
=rauma yang menyebabkan perdarahan mukosa sinus paranasal.
8elainan imunologi didapat seperti imunodefisiensi karena leukemia dan
imunosupresi oleh obat.
$iagnosis
iagnosis dari sinusitis didasarkan pada kombinasi dari anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan foto radiologis dan9atau laboratorium.Sinusitis bakterialis akut dicurigai pada
pasien dengan ri*ayat infeksi saluran pernapasan yang berlangsung selama 1% sampai 1! hari.
Be"ala utama pada orang de*asa antara lain, hidung tersumbat, ingus purulen, nyeri pada gigi
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
7/21
dan *a"ah, post-nasal drip, sakit kepala dan batuk. 4 alam menganamnesis pasien, differensial
diagnosis dari sinusitis dan faktor predisposisinya harus dipertimbangkan. Anamnesis yang
akurat memiliki dampak untuk terapi a*al dan mana"emen terapi selan"utnya yang lebih baik. 4
Anamnesis8eluhan utama rinosinusitis akut ialah hidung tersumbat disertai nyeri9rasa tekanan pada
muka dan ingus purulen, yang seringkali turun ke tenggorok ( post nasal drip). apat
disertai ge"ala sistemik seperti demam dan lesu.# 8eluhan nyeri atau rasa tekanan di
daerah sinus yang terkena merupakan ciri khas sinusitis akut, serta kadang-kadang nyeri
"uga terasa di tempat lain (reffered pain). ?yeri pipi menandakan sinusitis maksila, nyeri
di antara atau di belakang ke dua bola mata menandakan sinusitis etmoid, nyeri di dahi
atau seluruh kepala menandakan sinusitis frontal.$ada sinusitis sfenoid, nyeri dirasakan
di verteks, oksipital, belakang bola mata dan daerah mastoid. $ada sinusitis maksila
kadang-kadang ada nyeri alih ke gig dan telinga. #Be"ala lain adalah sakit kepala,
hiposmia9anosmia, halitosis, post-nasal drip yang menyebabkan batuk dan sesak pada
anak. & 8elainan sinusitis kronik tidak khas sehingga sulit didiagnosis. 8adang-kadang
hanya 1 atau dari ge"ala-ge"ala diba*ah ini yaitu sakit kepala kronik, post nasal drip,
batuk kronik, gangguan tenggorok, gangguan telinga akibat sumbatan kronik muara tuba
Custachius, gangguan ke paru seperti bronkitis (sino-bronkitis), bronkiektasis dan yang
penting adalah serangan asma yang meningkat dan sulit diobati. $ada anak, mukopus
yang tertelan dapat menyebabkan gastroenteritis. #
Pemeriksaan Fisik 5
$emeriksaan dimulai dengan melakukan inspeksi dengan teliti pada *a"ah.Sinusitis akut
dapat dihubungkan dengan adanya pembengkakan dan nyeri tekan pada daerah yang
terkena.8eadaan mukosa hidung dan sekresinya harus diperiksa. 'ukosa yang merah dan
membengkak terlihat pada kasus rhinitis dan sinusitis, concha yang pucat menandakan
adanya rhinitis akut. $ada saat ter"adi infeksi saluran pernapasan, a*alnya sekret terlihat
"ernih dan cair, tetapi setelah beberapa hari sekret dapat men"adi lebih tebal dan ber*arna
kuning kehi"auan.Sekret purulen yang terdapat di meatus medius dan bertahan selama
lebih dari 1% hari merupakan karakteristik dari sinusitis.Cksudat purulen di meatus
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
8/21
medius dipercaya men"adi tanda khas dari sinusitis bakterialis, tetapi mungkin sulit
dinilai tanpa diberikan dekongestan dan vasokonstriktor.8etiadaan eksudat purulen tidak
menyingkirkan adanya diagnosis sinusitis. 8eadaan orofaring harus diperiksa untuk
melihat adanya tanda-tanda sekresi mukopurulen dari faring bagian posterior.$ada kasus
tertentu, sinusitis dapat disertai dengan nyeri pada gigi karena bagian akar gigi men"adi
dasar dari sinus maksilaris.$ada kenyataanya, beberapa kasus sinusitis maksilaris
disebabkan oleh adanya infeksi pada akar gigi yang men"alar melalui tulang ke rongga
sinus. $emeriksaan telinga mungkin menun"ukkan adanya otitis media, khususnya pada
anak-anak dengan sinusitis.Sinusitis bakterialis persisten yang tidak teratasi dengan baik
dapat memudahkan ter"adinya otitis media rekuren. alam menilai pasien dengan
sinusitis rekuren, pada pemeriksaan fisik harus dicai tanda-tanda adanya imunodefisiensi,
komplikasi dar infeksi primer (contoh+ mastoiditis, orbital celllulitis), pertumbuhan yang
buruk pada anak, disfungsi sillia, dan abnormalitas anatomi. alam pasien-pasien tertentu
dengan sinusitis rekuren atau kronik, perlu dipertimbangkan pemeriksaan
nasoendoskopi.$emeriksaan ini memberikan visualisasi yang lebih baik untuk melihat
kelainan pada septum, concha, mukosa, nasofaring, adenoid, orificium tuba eustachius,
tonsil, lidah bagian posterior, epiglotis, glotis dan pita suara.Selain itu dapat diidentifikasi
asal dan perluasan dari polip dan adanya sekret purulen pada ostium.
Pemeriksaan Penun'ang
Pemeriksaan (adiologis
$emeriksaan radiologis untuk mendapatkan informasi dan untuk mengevaluasi sinus
paranasal adalah pemeriksaan foto kepala dengan berbagai posisi yang khas,
pemeriksaan tomogram dan pemeriksaan C-Scan.engan pemeriksaan radiologis
tersebut para ahli radiologi dapat memberikan gambaran anatomi atau variasi anatomi,kelainan-kelainan patologis pada sinus paranasalis dan struktur tulang sekitarnya,
sehingga dapat memberikan diagnosis yang lebih dini.1%
Pemeriksaan foto kepala
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
9/21
$emeriksaan foto polos kepala adalah pemeriksaan yang paling baik dan paling utama
untuk mengevaluasi sinus paranasal.8arena banyaknya unsur-unsur tulang dan "aringan
lunak yang tumpang tindih pada daerah sinus paranasal, kelainan-kelainan "aringan
lunak, erosi tulang kadang-kadang sulit dievaluasi.$emeriksaan ini dari sudut biaya
cukup ekonomis dan pasien hanya mendapat radiasi yang minimal. $emeriksaan foto
kepala untuk mengevaluasi sinus paranasal terdiri atas berbagai macam posisi antara lain+
1%
Foto kepala posisi anterior)posterior AP atau posisi Caldwell !
Foto kepala lateral
Foto kepala posisi Waters
Foto kepala posisi Submento*erteks
$osisi ini biasa untuk melihat sinus frontalis dan dinding posterior sinus
ma
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
10/21
terrmasuk ekstensi intrakranial dari sinus frontalis. 11 $ada kasus-kasus sinusitis sphenoid,
kira-kira &%: foto polos sinus sphenoidalis yang normal, tapi apabila dilakukan
pemeriksaan 0=-Scan, maka tampak kelainan pada mukosa berupa penebalan. 1
Pemeriksaan M(I
' memberikan gambaran yang lebih baik dalam membedakan struktur "aringan lunak
dalam sinus.8adang digunakan dalam kasus suspek tumor dan sinusitis fungal.
Sebaliknya, ' tidak mempunyai keuntungan dibandingkan dengan 0= Scan dalam
mengevaluasi sinusitis. ' memberi hasil positif palsu yang tinggi, penggambaran
tulang yang kurang, dan biaya yang mahal. ' membutuhkan *aktu lama dalam
penyelesaiannya dibandingkan dengan 0= Scan yang relatif cukup cepat dan sulit
dilakukan pada pasien klaustrofobia.1 ' mungkin merupakan pilihan terbaik untuk
mendeteksi dan mengenali mukokel.' dengan kontras merupakan teknik terbaik untuk
mendeteksi empiema subdural atau epidural. 1
Pemeriksaan mikrobiologis
6iakan yang berasal dari hidung bagian posterior dan nasofaring biasanya lebih akurat
dibandingkan dengan biakan yang berasal dari hidung bagian anterior.?amun demikian,
pengambilan biakan hidung posterior "uga lebih sulit.6iakan bakteri spesifik pada
sinusitis dilakukan dengan menagspirasi pus dari inus yang terkena.Seringkali diberikan
suatu antibiotik yang sesuai untuk membasmi mikroorganisme yang lebih umum untuk
penyakit ini. $ada sinusitis akut dan kronik sering terlibat lebih dari satu "enis bakteri.
engan demikian untuk menentukan antibiotik yang tepat harus diketahui benar "enis
bakterinya penyebab sinusitisnya. $emeriksaan kultur terhadap sekret sinus maksila
mendapatkan kuman aerob terbanyak adalah Streptokokus pneumonia (1# kasus - !&:),
diikuti $seudomonas sp # kasus (%:), Streptokokus piogenes dan 8lebsiela pneumonia
masing-masing & kasus (1,&:) dari !% sampel penelitian pada tahun %%4. $ada penelitian ini tidak di"umpai lebih dari 1 kuman aerob pada satu sediaan. Degent ; dkk
($rancis, 155!) menemukan kuman penyebab sinusitis maksila kronis yang terbanyak
adalah. Stafilokokus aureus, diikuti Eemofilus influensa, Streptokokus pneumonia.
Sedangkan ;ombeur dkk ($aris, 155!) menemukan kuman Streptokokus pneumonia
sebagai penyebab terbanyak dari sinusitis maksila kronis, diikuti oleh Stafilokokus
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
11/21
aureus dan Eemofilus influen>a, 'ora
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
12/21
daerah sinus yang terkena, merupakan ciri khas sinusitis akut, serta kadang kadang nyeri "uga
dirasakan di tempat lain (reffered pain). ?yeri pipi, gigi, dahi dan depan telinga menandakan
sinusitis maksilaris. ?yeri di dahi atau seluruh kepala menandakan sinusitis frontalis.$ada
sinusitis sfenoid, nyeri dirasakan di verte
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
13/21
Sinusitis frontalis akut hampir selalu bersama ama dengan infeksi sinusitis etmoidalis
anterior.$enyakit ini terutama ditemukan pada de*asa, dan selain ge"ala infeksi yang umum,
pada sinusitis frontalis terdapat nyeri kepala yang khas. ?yeri berlokasi di atas alis mata,
biasanya pada pagi hari dan memburuk men"elang tengah hari, kemudian perlahan lahan
mereda hingga men"elang malam. $asien biasanya menyatakan bah*a dahi terasa nyeri bila
disentuh, dan mungkin terdapat pembengkakan supraorbital. =anda patognomonik adalah nyeri
yang hebat pada palpasi atau perkusi di atas daerah sinus yang terinfeksi.1&
Sinusitis sfenoidalis
$ada sinusitis sfenoidalis rasa nyeri terlokalisasi di verteim men"adi bagian dari pansinusitis, sehingga
ge"alanya sering men"adi satu dengan ge"ala infeksi sinus lainnya.1&
Sinusitis Subakut-.
Be"ala klinisnya sama dengan sinusitis akut hanya tanda tanda radang akutnya (demam, sakit
kepala hebat, nyeri tekan) sudah reda. $ada rinoskopi anterior tampa" secret meatus medius atau
superior. $ada rinoskopi posterior tampak secret purulent nasofaring. $ada pemeriksaan
transluminasi tampak sinus yang sakit, suram, atau gelap.
Sinusitis Kronik -.
Sinusitis kronis berbeda dengan sinusitis akut dalam berbagai aspek, umumnya sukar
disembuhkan dengan pengobatan medikamentosa sa"a.Earus dicari factor penyebab dan factor
predisposisinya. $olusi bahan kimia menyebabkan silia rusak, sehingga ter"adi perubahan
mukosa hidung.$erubahan tersebut "uga dapat disebabkan oleh alergi dan defisiensi imunologik,
sehingga mempermudah ter"adinya infeksi men"adi kronis apabila pengobatan sinusitis akut tidak
sempurna. Be"ala yang timbul diantaranya (1) terdapat skeret pada hidung dan post nasal drip
yang seringkali mukopurulen dan hidung biasanya sedikit tersumbat, () rasa tidak nyaman dan
gatal di tenggorokan, (3) pendengaran terganggu karena adanya sumbatan tuba eustachius, (!)
nyeri atau sakit kepala, (&) ge"ala pada mata karena pen"alaran infeksi melalui duktus
nasolakrimalis, () ge"ala di saluran cerna karena mukopus tertelan sehingga menyebabkan
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
14/21
gastroenteritis. =emuan pemeriksaan fisik tidak seberat sinusitis akut dan tidak terdapat
pemebengkakan pada *a"ah. $ada rinoskopi anterior dapat ditemukan secret kental, purulen dari
meatus medius atau meatus superior, dapat "uga ditemukan polip, tumor, atau komplikasi
sinusitis lainnya.inoskopi posterior tampak secret purulent di nasofaring atau turun ke
tenggorok.
Sinusitis $entogen-
'erupakan salah satu penyebab penting sinusitis kronik.asar sinus maksila adalah prosesus
alveolaris tempat akar gigi rahang atas, sehingga rongga sinus maksilaris hanya terpisahkan oleh
tulang tipis dengan akar gigi, bahkan kadang kadang tanpa tulang pembatas.nfeksi gigi rahang
atas seperti infeksi apical akar gigi atau inflamasi "aringan periodontal mudah menyebar secara
langsung ke sinus, atau melalui pembuluh darah dan limfe. Earus curiga adanya sinusitis
dentogen pada sinusitis maksilaris kronik yang mengenai satu sisi dengan ingus purulent dan
napas berbau busuk.
Patofisiologi&
Sinus paranasal ditemukan normal steril dalam keadaan fisiologis. Sekresi yang dihasilkan oleh
sinus dialirkan melalui silia melalui ostia dan keluar melalui rongga hidung.'ukus yang
dihasilkan "uga mengandung substansi antimikroba dan >at->at yang berfungsi untuk mekanisme
pertahanan tubuh.$ada orang normal, la"u sekresi selalu menu"u ke ostia yang mencegah
adanya kontaminasi pada ruang sinus. /stium sinus maksilaris hanya berdiameter ,&mm,
apabila ada edema mukosa sebesar 1-3mm, akan menyebabkan kongesti (dapat disebabkan
oleh alergi, virus iritasi bahan kimia) dan obstruksi dari sekresi sinus.8eadaan ini menimbulkan
tekanan negatif di dalam sinus yang menyebabkan ter"adinya transudasi serosa. 'ukus yang
terhambat ini, apabila terinfeksi akan menyebabkan sinusitis. Ada hipotesa mekanis yang
mengatakan bah*a karena rongga sinus ini berhubungan dengan rongga hidung, maka
koloni bakteri dari nasofaring dapat menginfeksi rongga sinus.$atofisiologi dari rhinosinusitis berhubungan dengan 3 faktor, yaitu +
Obstruksi 'alan keluar sekresi sinus/
/bstruksi dari ostia sinus mencegah drainase yang baik.ostia dapat tertutup oleh pembengkakan
mukosa atau karena penyebab lokal (trauma, rinitis), dapat "uga oleh reaksi inflamasi
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
15/21
yang disebabkan oleh penyakit sistemik dan gangguan imunitas. /bstruksi mekanik yang
disebabkan oleh polip hidung, benda asing, septum deviasi atau tumor "uga dapat menyebabkan
obstruksi ostia.6iasanya, batas mukosa yang edematous memiliki penampilan bergigi, tetapi
dalam kasus yang parah, mukus dapat benar-benar mengisi sinus, sehingga sulit untuk
membedakan prosesalergi dari sinusitis infeksi. Secara karakterisitik, semua sinus paranasal dan
konka yang berdekatan membengkak. Air fluid level dan erosi tulang tidak ditemukan pada
sinusitis alergi ringan, tetapi pembengkakan mukosa disertai buruknya drainase sinus dapat
dicuragai adanya infeksi sekunder bakteri.
Kelainan pada mukosiliar
rainesa sinus paranasal bergantung pada gerakan mukosiliar, bukan bergantung pada gravitasi.
8oordinasi dari sel epitel kolumner bersilia menyebabkan drainase selalu menu"u ke ostia sinus.
Ada beberapa hal yang dapat mengganggu fungsi mukosilia ini, yaitu berkurang sel epitel
bersilia, aliran udara yang tinggi, virus, bakteri, sitotoksin lingkungan, mediator inflamasi,kontak
antar permukaan mukosa, udara dingin9kering, "aringan parut, $E rendah ano
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
16/21
perubahan pada mukosa (hipertrofi9atrofi), silia rusak, pembentukan polip, empyema sinus, dan
destruksi dinding tulang yang beru"ung pada komplikasi.
Penatalaksanaan
=u"uan terapi sinusitis ialah mempercepat penyembuhan, mencegah komplikasi dan mencegah
akut men"adi kronik. $rinsip pengobatan ialah membuka sumbatan di kompleks ostio-meatal
(8/') sehingga drainase dan ventilasi sinus-sinus pulih secara alami.& $enatalaksanaan
sinusitis supuratif dapat dibagi men"adi penatalaksanaan medis dan penatalaksanaan
bedah.$enatalaksanaan bedah dapat berupa penatalaksanaan bedah minor, pembedahan di
poliklinik atau intervensi di ruang operasi. 14
Penatalaksanaan Medis
8arena sebagian besar infeksi sinusitis supuratif akut disebabkan oleh organisme gram-positif
yang kebanyakannya %iplococcus pneumonia, Staphylococcus aureus, Steptococcus (grup
A,6,dan ), dan Heamophilus influenza (gram negatif) disertai hospes organisme anaerob, maka
terapi terpilihnya penisilin B. $enisilin B "uga merupakan pilihan yang baik terapi a*al dan
definitive untuk kokus gram negatif, basal gram positif dan gram negative. ni kunci utama
penatalaksanaan medis pada sinusitis supuratif akut. 2ntuk H.influenza, diindikasikan pemberian
ampisilin. 14 =erapi antibiotic harus diteruskan minimum 1 minggu setelah ge"ala terkontrol.
Dama terapi rata-rata 1% hari. 8arena banyaknya distribusi ke sinus-sinus yang terlibat, perlu
mempertahankan kadar antibiotika yang adekuat bila tidak, mungkin ter"adi sinusitis supuratif
kronik. 14 =indakan lain yang dapat dilakukan untuk membantu memperbaiki drainase dan
pembersihan secret dari sinus. 2ntuk sinusitis ma.rigasi dan pencucian dilakukan kali dalam seminggu. 6ila setelah & atau
kali tidak ada perbaikan dan klinis masih tetap banyak secret purulen, maka perlu dilakukan
bedah radikal.
14
2ntuk pasien yang menderita alergi, pengobatan alergi yang di"alani bermanfaat.$engontrolan lingkungan, steroid topical, dan imunoterapi dapat mencegah
eksesarbasi rhinitis sehingga mencegah perkembangannya men"adi sinusitis. 1
Penatalaksanaan &eda"
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
17/21
Earus dipertimbangkan penatalaksanaan bedah untuk mempermudah drainase sinus yang terkena
serta mengeluarkan mukosa yang sakit.Eal ini diperlukan (1) bila terancam komplikasi, () untuk
menghilangkan nyeri hebat, dan (3) bila pasien tidak berespon terhadapat terapi medis. 1
Pembeda"an (adikal
$embedahan radikal yaitu pengangkatan mukosa yang patologik dan membuat drainase dari
sinus yang terkena.2ntuk sinus ma
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
18/21
mata, 14: berlan"ut ke meningen dan %: ter"adi kebutaan. #, 8omplikasi ke orbita dapat
ter"adi pada segala usia, tetapi pada anak-anak ebih sering. ntervensi tindakan operatif lebih
banyak dilakukan pada anak-anak yang lebih besar dan de*asa.Cthmoiditis sering menimbulkan
komplikasi orbita, diikuti sinusitis frontal dan ma
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
19/21
timbul perlahan, ge"ala neurologi tak "elas tampak, bila odem ter"adi di sekitar otak,
tekanan intrakranial akan meningkat, ge"ala-ge"ala neurologi "elas tampak, ancaman
kematian segera ter"adi bila abses ruptur. #
3/ Meningitis
Sinusitis frontal "arang menyebabkan meningitis tetapi seringkali karena
infeksi sekunder dari sinus ethmoid dan sphenoid. Be"ala-ge"ala tampak "elas +
adanya demam, sakit kepala, ke"ang, diikuti kesadaran menurun sampai koma. #
Prognosis
Sinusitis akut memiliki prognosis yang sangat baik, dengan perkiraan 4%: penderita sembuh
tanpa pengobatan.Sedangkan sinusitis kronik memiliki prognosis yang bervariasi. @ika
penyebabnya adalah kelainan anatomi dan telah diterapi dengan bedah, maka prognosisnya
baik.lebih dari 5%: pasien membaik dengan intervensi bedah, namun pasien ini kadang
mengalami kekambuhan.14
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
20/21
$AFTA( PUSTAKA
1. Soet"ipto , 'angunkusumo C,. Sinus paranasal dalam Soepardi CA, skandar ?,
6ashiruddin @, estuti (Cditor). 6uku a"ar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok
kepala dan leher. Cdisi ke-enam.@akarta+6alai $enerbit ;8 2%%5.h. 1!&-5. Soet"ipto . Eidung dan Sinus $arasanal Anatomy Eidung dan sinus $arasanal. alam
skandar ?. ddl (Cds) 6uku a"ar lmu penyakit =E=. 6alai $enerbit ;8 2, @akarta,
155% 4& #!
3. Soet"ipto , 'angunkusumo C. Sinusitis. alam+ Soepardi CA, iskandar ?, 6ashiruddin
@, estuti . 6uku A"ar lmu 8esehatan =elinga Eidung =enggorok 8epala Deher. Cdisi
8eenam. @akarta + 6alai $enerbit ;82 %%1.hal.1&%-3!. t>hak 6rook,','Sc. Cpidemiology of Acute Sinusitis. 2pdated Apr , %1. iunduh
dari http99emedicine.medscape.com9article934%-overvie*Ga%1& pada tanggal April
%1&.
&. Eilger $A. $enyakit Sinus $aranasalis. alam+ Adam BD, 6oies D, Eigler $A. 6uku
A"ar $enyakit =E= ( 6/CS ;undamental of /tolaryngology). Cdisi . @akarta+ $enerbit
6uku 8edokteran 1554.hal.!%-&5.
. Deignton S, obson A, ussell @. hinosinusitis. n + 6urton '. Eall H 0olmanIs
iseases of Car, ?ose and =hroat.;ifteenth Cdition. Dondon+ 0hurchill Divingstone
%%%.p.111-4
4. =anto 0, Di*ang ;, Eanifati S, $radipta CA. 8apita selekta kedokteran "ilid . Cdisi ke7. @akarta + 'edia Aesculapius ;82 %1!. h. 1%! !5
#. @ohn C 'c0lay, '. /vervie* of ?asal $olyps. n + 'ayer 'd, A. %1 Jcited %1
April %1K Available from+ http+99emedicine.medscape.com9article955!4!-overvie*
5. aymond B. Slavin, ', Sheldon D. Spector, ', and . Deonard 6ernstein, '. =he
diagnosis and management of sinusitis+ a practice parameter update. @ Allergy 0lin
mmunol. ecember %%& 11()+ 13-&.
1%. achman ', Sinus paranasalis dan 'astoid. alam+ Ckayuda . adiologi iagnostik.
Cdisi 8edua. @akarta + ivisi adiodiagnostik epartemen adiologi ;82 %%&. Eal
!31-!&.
11. r =omas Sempere ura, /rbit And $aranasal Sinuses 0onventional L-ays. alam +
Atlas /f Anatomy 6y Sectional maging, 6erlin, 6ayer Eealth 0are %%5.
1. /kuyemi 8S, =sue ==. adiologic maging n =he 'anagement /f Sinusitis. n+ Si*ek
@. adiologic ecision 'aking. 8ansa+ 2niversity of 8ansas School /f
'edicine%%.p.1##-
http://emedicine.medscape.com/article/994274-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/994274-overview
8/17/2019 Tinjauan Pustaka Lapsus Sinusitis Abraham Bayu
21/21
13. ussell A.;aust, $h,'. evelopment /f =he $aranasal Sinuses n 0hildren. n+ Ask
=he 6oogor octor. %1%.Available ;rom+ http+99***.boogordoctor.com9%19%9development-of-the-paranasal-
sinuses-in-children9
1!. ?icoll , 'c$hee S@, $ignone ', 0hou =', etmer F'. Sinusitis. n+ $ocket Buide =oiagnostic =est. =hird Cdition. San ;rancisco+ Dippincott Filliams HFilkins
$ublisher,1555.p.%#.1&. $letcher A. Eigler,', $enyakit Sinus $aranasalis. 6/CS 6uku a"ar penyakit =E=.
@akarta + $enerbit buku kedokteran CB0 %1. h. !%-&5
1. 0ody =, 8ern C6, $earson 6F, Sinusitis. alam+ $enyakit =elinga, Eidung an
=enggorokan. @akarta+ $enerbit 6uku 8edokteran %%.hal 33-5
14. Shah A, Salamone ;?, =ani =A, Acute H 0hronic Sinusitis. n + Dal*ni A8. 0urrent
iagnosis H =reament n /tolaryngology Eead H ?eck Surgery. ?e* ork+ 'c Bra*
Eill %%#.$.43-#1
http://www.boogordoctor.com/2012/02/development-of-the-paranasal-sinuses-in-children/http://www.boogordoctor.com/2012/02/development-of-the-paranasal-sinuses-in-children/http://www.boogordoctor.com/2012/02/development-of-the-paranasal-sinuses-in-children/http://www.boogordoctor.com/2012/02/development-of-the-paranasal-sinuses-in-children/http://www.boogordoctor.com/2012/02/development-of-the-paranasal-sinuses-in-children/