3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Endapan Timah Primer Endapan timah di Indonesia terletak pada jalur timah terkaya di dunia, yang membujur mulai dari Cina selatan, Birma, Muangthai, Malaysia dan berlanjut ke Indonesia. Jalur di Indonesia mengarah dari utara ke selatan yaitu dari pulau Karimun, P. Kundur, P. Singkep, P. Bangka, Bangkinang (Sumatera bagian tengah)serta terdapat tanda-tanda di kepulauan Anambas, Natuna dan Karimata. Sampai ini ada dua jenis utama timah yang berdasarkan proses terbentuknya yaitu timah primer dan timah sekunder,kedua timah jenis tersebut dibedakan atas dasar proses terbentuknya (genesa).Endapan timah primer merupakan endapan timah yang biasanya berkaitan dengan intrusi batuan beku granit dan biasanya endapan ini terbentuk dalam sistem endapan greisen. Akan tetapi ada kemungkinan juga didapatkan pada sistem lain seperti skarn.Endapan timah primer terbentuk dari proses pneumatolitis. Pada proses ini mineral timah ditransfortasi dari magma chamber sebagai gas Tinchloride (SnCl4) atau Tin-flouride (SnF4) yang kemudian bereaksi dengan air membentuk Tin- oxide (SnO2) atau kasiterit dan asam klorida atau asam flourida seperti reaksi sebagai berikut : SnCl4(g) + 2H2O(l) SnO2(s) + HCl(g) SnF4(g) + 2H2O(l) SnO2(s) + 4HF(g) Dari reaksi di atas dapat dilihat bahwa pada proses ini akan terbentuk cassiterite sebagai padatan dan asam chloride atau asam fluoride sebagai gas.

Tinjauan Pustaka PKM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pekan Kreatifitas Mahasiswa

Citation preview

Page 1: Tinjauan Pustaka PKM

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Endapan Timah Primer

Endapan timah di Indonesia terletak pada jalur timah terkaya di dunia, yang membujur mulai dari Cina selatan, Birma, Muangthai, Malaysia dan berlanjut ke Indonesia. Jalur di Indonesia mengarah dari utara ke selatan yaitu dari pulau Karimun, P. Kundur, P. Singkep, P. Bangka, Bangkinang (Sumatera bagian tengah)serta terdapat tanda-tanda di kepulauan Anambas, Natuna dan Karimata. Sampai ini ada dua jenis utama timah yang berdasarkan proses terbentuknya yaitu timah primer dan timah sekunder,kedua timah jenis tersebut dibedakan atas dasar proses terbentuknya (genesa).Endapan timah primer merupakan endapan timah yang biasanya berkaitan dengan intrusi batuan beku granit dan biasanya endapan ini terbentuk dalam sistem endapan greisen. Akan tetapi ada kemungkinan juga didapatkan pada sistem lain seperti skarn.Endapan timah primer terbentuk dari proses pneumatolitis. Pada proses ini mineral timah ditransfortasi dari magma chamber sebagai gas Tinchloride (SnCl4) atau Tin-flouride (SnF4) yang kemudian bereaksi dengan air membentuk Tin-oxide (SnO2) atau kasiterit dan asam klorida atau asam flourida seperti reaksi sebagai berikut :

SnCl4(g) + 2H2O(l) SnO2(s) + HCl(g)

SnF4(g) + 2H2O(l) SnO2(s) + 4HF(g)

Dari reaksi di atas dapat dilihat bahwa pada proses ini akan terbentuk cassiterite

sebagai padatan dan asam chloride atau asam fluoride sebagai gas.

2.3 Proses Sedimentasi

Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh

media air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-

mulut sungai adalah hasil dan proses pengendapan material-material yang

diangkut oleh air sungai, sedangkan bukit pasir (sand dunes) yang terdapat

di gurun dan di tepi pantai adalah pengendapan dari material-material yang

Page 2: Tinjauan Pustaka PKM

diangkut oleh angin. sedimentasi dapat dibedakan: a.sedimentasi air ,misalnya

terjadi di sungai. b.sedimentasi angin, biasanya disebut sedimentasi aeolis

c.sedimentasi gletser, mengahasilkan drumlin,moraine,ketles,dan esker.

hasil dari sedimentasi ini dapat berupa batuan breksi dan batuan konglomerat yang terendapkan tidak jauh dari sumbernya, batu pasir yang terendapkan lebih jauh dari batu breksi dan batuan konglomerat, serta lempung yang terendapkan jauh dari sumber.Jadi prinsip dari proses sedminetasi itu sendiri adalah Semakin jauh suatu batuan maka butirannya pun akan semakin kecil.

2.2 Prinsip Kerja Sluice Box

Dalam kasus kali ini digunakan Prinsip kerja dari proses sedimentasi yang diaplikasikan pada alat sluice box dengan penambahan beberapa modifikasi alat tambahan yang diletakkan pada sluice box sehingga didapat mineral timah dengan kadar >70% .

Sluice box merupakan suatu alat kosentrat mineral bijih berdasarkan atas perbedaan “Specific Gravity”, dalam proses ini mineral yang mempunyai SG tinggi akan mengendap yang nantinya kan diambil sebagai konsentrat, sedang mineral yang ringan akan ikut terbawa aliran air sebagai tailing.Operasi mineral-mineral dengan menggunakan sluice box dipengaruhi oleh faktor-faktor Kecepatan aliran, Kemiringan, Lebar dan Panjang, Perbedaan densitas, Kekentalan, Tinggi Riffle,Kekasaran Butir Parikel, maupun kekeasaran dari Deck.Pada pemakaian sluice box disini dilakukan beberapa modifikasi diantarannya adalah mengganti Riffle dengan karpet yang memiliki kekasaran permukaan yangberebeda-beda tiap tingkatan dan keiringannya sehingga memungkinkan untuk butiran yang tertangkap pun akan berbeda-beda tiap kadarnya, dimana butiran bijih timah yang berbutir halus akan berada pada permukaan karpet paling bawah dan butiran bijih timah yang berbutir kasar akan menegndapa dikarpet bagian atas, prinsip kerjanyaany berdasarkan Spesific Gravity dan Sedimentasi.