21
TINJAUAN PENERAPAN SANKSI ADMINISTRASI ATAS KETERLAMBATAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET (DPPKA) KARAWANG PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyusun Laporan Praktik Kerja Lapanga Pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang Oleh : EVI APRIYANI FUJIASTUTY 0941173403019 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG KARAWANG 2012

Tinjauan Sanksi Administrasi Atas Keterlambatan

Embed Size (px)

Citation preview

TINJAUAN PENERAPAN SANKSI ADMINISTRASI ATAS KETERLAMBATAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET (DPPKA) KARAWANG

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGANDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan Pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang

Oleh :EVI APRIYANI FUJIASTUTY 0941173403019

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG KARAWANG 2012

TINJAUAN PENERAPAN SANKSI ADMINISTRASI ATAS KETERLAMBATAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET (DPPKA) KARAWANG

LEMBAR PENGESAHANTelah Diajukan Dinyatakan Memenuhi Syarat untuk Diterima Sebagai Proposal Praktik Kerja Lapangan pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang Oleh :

EVI APRIYANI FUJIASTUTY 0941173403019 Menyetujui, PEMBIMBING I

Kosasih.SE.MM NIDN :0408047501 Mengetahui, Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang,

Dekan Akuntansi

Ketua Program Studi Diploma III

H. Sony Hersona GW., Drs., MM. NIDN: 0427016101

H. Achmad Nawawi, SE.M.Si NIDN : 04172700

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN A. Judul Tinjauan Penerapan Sanksi Administrasi Pajak Atas Keterlambatan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA) Karawang B. Bidang Kajian Sebagaimana dengan judul di atas, penulis mengambil bidang kajian dalam bidang perpajakan. C. Data Umum Mahasiswa dan Pembimbing 1. Data Umum Mahasiswa Nama NPM Tempat Tanggal Lahir Fakultas/Program Studi Alamat : Evi Apriyani Fujiastuty : 0941173403019 : Karawang, 29 April 1991 : Ekonomi/D III Akuntansi :Jln. Adang Jaka RT.25/06 Desa. Gintung kerta Kecamatan. Klari Karawang 2. Data Pembimbing Pembimbing NIDN : Kosasih, SE.MM : 0408047501

3. Data Penyelia Penyelia :

D. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui tujuan Pembangunan Nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan Nasional tersebut, maka Pemerintah secara intensif melakukan berbagai macam kebijakan strategis berkaitan dengan program pembangunan baik pembangunan jangka pendek maupun program pembangunan jangka panjang. Dan untuk keberhasilan program

pembangunan nasional tersebut tentunya dibutuhkan dana pembangunan yang tidak sedikit. Sebelum diadakan tax reform di Indonesia, pembangunan nasional selalu mengandalkan sumber dana yang sebagian besar dari sektor minyak dan gas. Namun setelah tax reform, Pemerintah menjadikan sektor pajak sebagai sumber utama dalam menopang pembiayaan pembangunan nasional. Dan dalam kenyataannya penerimaan negara dari sektor pajak dari tahun ketahun semakin meningkat dan sejalan dengan hal tersebut peranan pajak sebagai penopang program pembangunan nasional juga semakin meningkat. Berdasarkan kewenangannya, pajak dapat dibedakaan sebagai Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Mengenai Pajak Daerah, peranannya juga sangat penting sebagai sumber Pendapatan Daerah dan sebagai penopang Pembangunan Daerah, karena Pajak Daerah merupakan salah satu Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang antara lain berupa Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah, menjadi salah satu sumber pembiayaan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah dalam angka meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian daerah mampu melaksanakan otonomi, yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Dengan dikeluarkannya Undang Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang berisi Ketentuan ketentuan pokok yang memberikan pedoman kebijakan dan arahan bagi daerah dalam pelaksanaan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, sekaligus menetapkan pengaturan untuk menjamin penetapan prosedure umum perpajakan daerah dan retribusi daerah. Pajak Daerah dan Pajak Nasional, merupakan suatu system perpajakan Indonesia, yang pada dasarnya merupakan beban masyarakat sehingga perlu dijaga agar kebijaksanaan tersebut dapat memberikan beban yang adil bagi seluruh masyarakat. Sejalan dengan sistem perpajakan nasional, pembinaan pajak daerah dan retribusi daerah dilakukan secara terpadu dengan pajak nasional. Terutama mengenai obyek dan tarif pajak, sehingga antara Pajak Nasional dengan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, saling melengkapi. Meskipun beberapa jenis Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sudah ditetapkan oleh Undang Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Undang Undang Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah, maka Daerah Provinsi, Kabupaten / Kota diberi peluang dalam menggali potensi sumber sumber keuangan dengan menetapkan jenis Pajak Daerah dan Retribusi Daerah , selain yang telah ditetapkan dalam Undang Undang Nomor 34 Tahun 2000 tersebut diatas dan disesuaikan dengan aspirasi masyarakat daerah yang bersangkutan. Penyelenggaraan otonomi daerah dipandang perlu menekankan prinsip prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan, serta memperhatikan potensi dan keaneka ragaman daerah. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan yang sangat penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah untuk memantapkan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Jenis Pajak Daerah yang diatur dalam Undang Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah adalah jenis Pajak Daerah dan Retribusi Daerah untuk Provinsi dan jenis Pajak Daerah dan Retribusi Daerah untuk Kabupaten / Kota. Dalam Undang Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah diatur mengenai jenis Pajak Provinsi yaitu sebagai berikut : a. Pajak Kendaraan Bermotor ( PKB ), . b. Pajak Kendaraan Bermotor Di Atas Air ( PKBDA ),

c. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ( BBNKB ), d. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Diatasa Air ( BBNKBDA ), e. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor ( PBBKB ); f. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah ( P3ABT ); g. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air permukaan ( P2AP).Disebutkan juga bahwa Penerimaan Pajak Provinsi sebagian diperuntukan bagi Daerah Kabupaten / Kota diwilayah Provinsi yang bersangkutan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Kendaraan Di Atas Air, hasilnya paling sedikit sebesar 30 % diserahkan ke Kabupaten / Kota. 2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Diatas Air, hasilnya paling sedikit sebesar 30 % diserahkan ke Kabupaten / Kota. 3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, hasilnya paling sedikit sebesar 70 % diserahkan ke Kabupaten / Kota. 4. Pajak Air Bawah Tanah dan Air Permukaan, hasilnya paling sedikit sebesar 70 % diserahkan kepada Kabupaten / Kota.

Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA) Kabupaten Karawang yang merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi di Daerah, dimana salah satu tugas pokoknya adalah melaksanakan kewenangan dibidang pendapatan daerah, dituntut untuk terus mengupayakan pencapaian target dan peningkatan pendapatan secara berkelanjutan guna mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah.

Oleh karena itu, Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA) Kabupaten Karawang dituntut untuk selalu peka dan tanggap serta mampu berbuat yang terbaik dengan menunjukkan kinerja yang solid, agar tujuan dan sasaran pelayanan kepada masyarakat dapat terwujud dan dapat dipertanggungjawabkan. Meskipun dituntut untuk senantiasa ada peningkatan Pendapatan Asli Daerah, namun demikian dalam melaksanakan target pendapatan asli daerah ditetapkan secara rasional dengan mempertimbangkan penerimaan tahun sebelumnya, potensi, dan asumsi pertumbuhan ekonomi. Dalam upaya peningkatan pendapatan asli daerah itu juga diupayakan untuk tidak memberatkan dunia usaha dan masyarkat. Yang antara lain ditempuh melalui penyederhanaan prosedur administrasi pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah khususnya Pajak Kendaraan Bermotor, serta peningkatan pengendalian dan pengawasan pemungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk

terciptanya efektifitas dan effisiensi yang diikuti dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan pelayanan. Tinjauan Penerapan Sanksi Administrasi Atas Keterlambatan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA) Karawang

E. Perumusan Masalah : Berdasarkan latar belakang penelitian maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana penerapan Sanksi Administrasi Atas Keterlambatan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA) Karawang? 2. Upaya upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan hambatan Keterlambatan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor

Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA) Karawang?

F. Tujuan Peninjauan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam peninjauan ini yaitu : 1. Untuk mengetahui penerapan sanksi administrasi Keterlambatan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA) Karawang? 2. Untuk mengetahui upaya upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan hambatan yang terjadi dalam Keterlambatan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA) Karawang?

G. Kegunaan Peninjauan Harapan dari pelaksanaan dan hasil peninjauan ini dapat berguna :

1. Bagi Peninjau Memberikan motivasi untuk tetap memperbaharui dalam menambah ilmu pengetahuan khususnya untuk pemahaman pembelajaran lebih lanjut mengenai perpajakan. 2. Bagi Lembaga Pendidikan / Universitas dan Fakultas Dapat digunakan sebagai bahan bacaan untuk melengkapi

perpustakaan universitas maupun Fakultas dan Diharapan dapat berguna sebagai referensi, literature, dan bahan perbandingan bagi pembaca. 3. Bagi Instansi Diharapkan hasilnya akan memberikan saran, masukan, dan informasi khususnya mengenai masalah yang berhubungan dengan perpajakan.

H. Kerangka Pemikiran Pajak merupakan iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan yang langsung dapat ditunjuk dan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum untuk menyelenggarakan pemerintahan. Tindakan penagihan terhadap wajib pajak yang tidak atau kurang membayar utang pajaknya atau tidak membayar denda atau bunga diawali dengan terbitnya Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Teguran, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) Yang Dikeluarkan Oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atas nama Direktorat Jenderal Pajak. Berdasarkan Undangundang Ketentuan Umun dan Tata Cara Perpajakan No.16 Tahun 2009 sebagai pengganti perubahan dari Undang Undang No.6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menurut Mardiasmo (2009:21) : Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar besarnya kemamkmuran rakyat . Banyak para ahli yang memberikan batasan tentang pengertian pajak diantaranya : 1. Menurut Rochmat Soemitro sebagaimana yang dikutip oleh Erly (2005:11) mengemukakan : Pajak adalah peralihan dari pihak rakyat kepada kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dari surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment

2. Menurut Soeparman Soemahamidjadja sebagaimana yang dikutip oleh Waluyo (2005:5) mengemukakan : Pajak adalah iuran wajib berupa barang atau uang yang dipungut oleh pengusaha berdasarkan norma norma hukum, guna menutupi biaya produksi barang barang dan jasajasa kolektif dalam mencapai kesajahteraan (Waluyo,Wiryawan.B.Ilyas,2005:5). 3. Menurut P.J.A Adriani sebagaimana yang dikutip Waluyo (2002:4) mengemukakan : Pajak adalah iuran kepada Negara yang dapat dipaksakan yaitu terhadap orang yang wajib membayarkan menuntut peraturanperaturan dengan tidak mendapatkan prestasi kembali yang langsung dapat ditunjukan dan digunakan

untuk mambiayai pengeluaran pengeluaran umum dengan tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintah

Mardiasmo (2009:1) menyimpulkan pajak memiliki unsur : 1. Iuaran dari rakyat kepada Negara Yang berhak memungut pajak hanyalah Negara. Iuran tersebut berupa uang (bukan barang). 2. Berdasarkan Undangundang Pajak yang dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan UndangUndang serta aturan pelaksanaannya. 3. Tanpa jasa timbal atau kontrapestrasi dari Negara yang secara langsung dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah. 4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga yang bermanfaat bagi masyarakat. 5. Dapat dipaksaan. Pajak Daerah menurut Undang Undang Nomor 34 Tahun 2000 adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada Daerah, tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan PembangunanDaerah .Landasan hukum mengenai sanksi administrasi diatur dalam

masing-masing pasal undang-undang ketentuan umum perpajakan. Sanksi

adminstrasi dapat dijatuhkan apabila wajib pajak melakukan pelanggaran terutama atas kewajiban yang ditentukan dalam Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan seperti yang tercantum dalam UndangUndang No. 16 Tahun 2009 tentang perubahan ke 3 atas Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. I. Metode Penulisan Laporan Dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini diperlukan data dan informasi yang tepat dan akurat. Untuk itu diperlukan beberapa metode penelitian yang sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan. Agar mendapatkan data informasi yang diperoleh sesuai dengan permasalahan maka ada beberapa data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Desain Laporan a. Berdasarkan tujuan peninjauannya desain peninjauan ini di tunjukan untuk mengetahui pelaksanan Sanksi Administrasi Atas Keterlambatan Pembayaran Pajak Kendaraan

Bermotor

Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan

Keuangan Dan Aset (DPPKA) Karawang yang terstuktur dan informatif. b. Berdasarkan metode peninjauan desain peninjauan ini merupakan peninjauan survey dimana peninjauan terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh data dengan cara wawancara.

c.

Berdasarkan tingkat eksplanasinya desain peninjauan ini bersifat deskriptif yaitu metode yang memberikan

gambaran atau lukisan keadaan sebenarnya dengan meneliti suatu objek secara sistematik, actual, dan akurat mengenai faktafakta, sifatsifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti tanpa mengkaitkan satu sama lain variable yang ada di dalamnya. d. Berdasarkan jenis datanya dan analisisnya peninjauan ini peninjauan data kualitatif. Dimana data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. 2. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang penulis terapkan dalam peninjauan ini antara lain : a. Peninjauan Lapangan Yaitu mengumpulkan data tentang masalah yang akan diteliti dengan melakukan secara langsung pada bagian yang terlihat dalam objek peninjauan. Dalam hal ini peninjuan dilakukan dengan cara : 1. Wawancara (interview) yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan Tanya jawab dengan pegawai atau karyawan yang berwenang tentang masalah yang ditinjau untuk mengadakan keterangan dalam peninjauan ini.

2. Pengamatan (observasi) yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati langsung pelaksanaan yang ditinjau b. Peninjauan Kepustakaan Yaitu peninjauan dengan cara mengumpulkan data literature literature dengan cara mempelajari, membandingkan dan melengkapi. 3. Metode Pengolahan Data Metode yang digunakan dalam pengolahan data adalah analisis, deskriptif yaitu berdasarkan pendapat, pemikiran, pertimbangan yang akan menguraikan dan menerangkan masalah yang berkaitan dengan objek peninjuan. J. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Berdasarkan pada pertimbangan kebutuhan data yang diperlukan dalam menyusun tugas akhir ini, maka penulis melakukan peninjauan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Timur. Adapun jadwal yang direncanakan oleh penulis adalah sebagai berikut : Tabel Jadwal Peninjauan No KEGIATAN MARET12 1 1 2 Pembuatan Proposal Pengurusan ijin II III IV I BULAN APRIL12 II III IV I MEI12 II III IV

X X X X X

3 4 5

Penagmbilan Data Analisis data penulis Laporan K. Kerangka Penulis Laporan JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Peninjauan Kegunaan Peninjauan Metode Peninjauan

X X

X X

X X

X X X X X X X

Waktu dan Tempat Peninjauan

1.7

Jadwal Praktik Kerja Lapangan

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pajak 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6 Pengertian Pajak Dasar Hukum Pajak Ciri ciri Pajak Fungsi Pajak Sistem Pemungutan Pajak Pengelompokan pajak Menurut Golongan Sifat dan Pemungutannya Subjek dan Objek Pajak

2.1.7 2.2

Pajak Daerah 2.2.1 2.2.2 2.2.3 2.2.4 2.2.5 2.2.6 2.2.7 Pengertian Pajak Daerah Jenis jenis Pajak Daerah Subjek Pajak Daerah Objek Pajak Daerah Sistem Pemungutan Pajak Daerah Dasar Hukum Pemungutan Pajak Daerah Pengertian Sanski Administrasi pajak

2.3

Pajak Kendaran Bermotor (PKB)

2.3.1 2.3.2 2.3.3 2.3.4

Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Subjek Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Objek Pajak Kendaran Bermotor (PKB) Cara Perhitungan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

BAB III OBJEK PENINJAUAN 3.1 Profil Kantor Dinas Pendapatan Dan Keuangan Dan Aset (DPPKA) Karawang 3.1.1 Pengelolaan

Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA) Karawang Visi dan Misi Kantor Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA) Karawang

3.1.2

3.2

Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA) Karawang Aktivitas Praktik Kerja Lapangan 3.3.1 3.3.2 Unit Kerja Tempat Praktik Kerja Lapangan Uraian Tugas Unit Kerja Tempat Praktik Kerja Lapangan

3.3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penerapan Sanksi Administrasi Atas Keterlambatan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA) Karawang

4.2

Upaya upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan hambatan yang terjadi dalam Keterlamabatan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA) Karawang

BAB V PENUTUP 5.1 5.2 Simpulan Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA

DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Jogjakarta : Andi Gunadi. 2001 : Perpajakan. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas indonesia Mardiasmo . 2001 : Perpajakan . Jogjakarta : Andi Rahmat, Soemitro . 1985 . Pajak Penghasilan . Bandung : Rusda Offrset Waluyo . 2008. Perpajakan Indonesia . Jakarta : Salemba Empat Mulyono . Joko . 2008 . Ketentuan Umum Perpajakan . Jogjakarta : Andi Undang undang No.34 tahun 2000 Pajak Daerah Undang undang KUP dan Tata Cara Perpajakan No.16 Tahun 2009 http ://kliping/Bisnis_Dan_Ekonomi/24 februari www. Pajakonline.com/Ali Imran Hamid/19 mei 2009 www. Google . com www. Pajakonline . com www. Pemeriksaanpajak . com