Upload
didin-putri-m
View
109
Download
17
Embed Size (px)
Citation preview
ARUS BOLAK – BALIK (AC) :Listrik AC adalah tenaga listrik dimana aliran arus dan
tegangannya bervariasi, bergelombang merupakan fungsi dari waktu dan berbentuk sinusoidal.
Listrik AC dibangkitkan dengan suatu proses dinamis berdasarkan hukum Faraday yaitu gerakan (putaran
konduktor yang terletak pada suatu medan magnit akan menimbulkan tegangan pada ujung-ujung konduktor.
S0ºU
90º
180º
270º
NEXT
ARUS BOLAK – BALIK (AC) :Listrik AC adalah tenaga listrik dimana aliran arus dan
tegangannya bervariasi, bergelombang merupakan fungsi dari waktu dan berbentuk sinusoidal.
Listrik AC dibangkitkan dengan suatu proses dinamis berdasarkan hukum Faraday yaitu gerakan (putaran konduktor yang terletak pada suatu medan magnit akan menimbulkan tegangan pada ujung-ujung
konduktor.
SU 0º
90º
180º
270ºV
t0˚ 90˚ 180˚ 270˚360˚
NEXT
ARUS BOLAK – BALIK (AC) TIGA FASA :Bila terdapat tiga pasang kumparan yang dipasang dalam poros dan bidang ketiganya saling berbeda
sudut 120º, pada setiap gerakan putaran poros akan timbul tegangan pada masing-masing kumparan yang besarnya pada setiap saat tidak sama, pada saat besar dan arah yang sama tegangannya ketiganya masing-masing terpisah sebesar 120º satu dengan yang lain
S0ºU
90º
180º
270º
V
t0º 90º 180º 270º 360º
120º 120º 120º
NEXT
Cycle : harga tertentu positif dan negatif dari fungsi bolak balik dimana untuk mencapai 1 cycle bergerak 360˚
Periode Waktu :waktu yang diperlukan oleh jumlah bolak balik agar membentuk 1 cycle
Frekuensi :Jumlah cycle per detik disebut frekuensi bolak balik
Amplitudo :Harga maksimum dari cycle positif atau negatif suatu besaran bolak balik
V
t0º 90º
180º
270º
360º
ARUS BOLAK BALIK
T
NEXT
S0ºU
90º
180º
270º
Persamaan tegangan AC dimana perputaran kumparan dengan percepatan tertentu :
V = Vmax sin ω.tNilai V sesaat adalah harga sesaat ketika berputar pada lokasi
atau titik tertentuNilai V max adalah nilai maximum baik positif maupun negatif.
Nilai max dicapai bila sin ω.t = 1 90˚ (+) dan 270˚ (-)
V
t0º 90º 180º 270º 360ºS0ºU
90º
180º
270º
Nilai rata-rata : 2π
x Vmax = 0,606 x Vmax
Nilai efektif : 1√2
x Vmax = 0,707 x Vmax
NEXT
PERBEDAAN ARUS SEARAH DAN ARUS BOLAK-BALIK
ARUS SEARAH ARUS BOLAK-BALIKTidak mempunyai frekuensi Mempunyai frekuensi
Tidak ada beda fasa Ada perbedaan fasa
Karakteristik terhadap waktu : searah
Karakteristik terhadap waktu : bolak-balik
Hanya ada 1 hambatan yaitu hambatan murni (R)
Ada 3 macam hambatan :Hambatan murni (R)
Hambatan induktansi (XL)Hambatan kapasitansi (XC)
Hanya ada 1 daya yaitu daya aktif (P)
Ada 3 macam daya :Daya aktif (watt)
Daya Reaktif (VAR)Daya Semu (VA)
Penjumlahan secara aljabar
Penjumlahan secara vektoris
Tidak dpt ditransformasikan
Dpt ditransformasikan (trafo) NEXT
HUKUM OHM George Simon OhmGeorge Simon Ohm adalah seorang ahli fisika Jerman. Beliau melakukan serangkaian
percobaan dalam bidang listrik dan menemukan hubungan antara arusarus dan tegangantegangan yang dilewatkan pada suatu
tahanan (resistansi).tahanan (resistansi)..
VI
R
Apabila dalam suatu tahanan sebesar 1 ohmtahanan sebesar 1 ohm
dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt , maka dalam rangkaian tersebut akan mengalir arus listrikmengalir arus listrik sebesar 1
Ampere
George Simon OhmGeorge Simon Ohm adalah seorang ahli fisika Jerman. Beliau melakukan
serangkaian percobaan dalam bidang listrik dan menemukan hubungan antara
arusarus dan tegangantegangan yang dilewatkan pada suatu tahanan (resistansi)tahanan (resistansi)...
George Simon OhmGeorge Simon Ohm adalah seorang ahli fisika Jerman. Beliau melakukan
serangkaian percobaan dalam bidang listrik dan menemukan hubungan antara
arusarus dan tegangantegangan yang dilewatkan pada suatu tahanan (resistansi).tahanan (resistansi)..
George Simon OhmGeorge Simon Ohm adalah seorang ahli fisika Jerman. Beliau melakukan
serangkaian percobaan dalam bidang listrik dan menemukan hubungan antara
arusarus dan tegangantegangan yang dilewatkan pada suatu tahanan (resistansi).tahanan (resistansi)..
NEXT
HUKUM OHM George Simon OhmGeorge Simon Ohm adalah seorang ahli fisika Jerman.
Beliau melakukan serangkaian percobaan dalam bidang listrik dan menemukan hubungan antara arusarus dan
tegangantegangan yang dilewatkan pada suatu tahanan tahanan (resistansi).(resistansi)..
Apabila tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasang tahanan listrik 1 maka dalam rangkaian tersebut akan mengalir arus
listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan matematis sebagai berikut :
I =VR
[ Ampere ]
V = I x R [ Volt ]
R = VI
[ Ohm ]
vI R
VI
R
DAYA (P) = I x V
P = I x V V² R
=
= I x VI x R = I² x R
P = I x V VR
George Simon OhmGeorge Simon Ohm adalah seorang ahli fisika Jerman. Beliau melakukan serangkaian percobaan dalam bidang listrik dan menemukan hubungan antara arusarus dan tegangantegangan yang dilewatkan pada
suatu tahanan (resistansi).tahanan (resistansi)..
George Simon OhmGeorge Simon Ohm adalah seorang ahli fisika Jerman. Beliau melakukan serangkaian percobaan dalam bidang listrik dan menemukan hubungan antara arusarus dan tegangantegangan yang dilewatkan pada
suatu tahanan (resistansi)tahanan (resistansi)...
NEXT
RANGKAIAN LISTRIKRANGKAIAN LISTRIK
00
+
A
-+
0 0
-
Syarat arus mengalir :1. Adanya sumber tegangan2. Adanya alat penghubung3. Adanya beban4. Rangkaian dalam keadaan
tertutupNEXT
TAHANAN / HAMBATAN
Hukum alam :Gerakan benda di atmosfer bumi umumnya mengalami hambatan
dari media yang dilalui oleh benda tersebut.
Pergerakan benda sangat dipengaruhi oleh :
BENDA
• besar daya pendorong benda tersebut• tingkat licinnya landasan, pengaruh angin dan
penghambat lainnyaNEXT
HAMBATAN (TAHANAN LISTRIK)Demikian juga dengan aliran listrik, akan terjadi gesekan
dengan penghantar aliran listrik yaitu konduktornya sehingga menimbulkan hambatan yang dikenal dengan tahanan listrik
dan besarnya nilai hambatan ini diberi satuan Ohm (Ω)
NEXT
R = ρ .ℓA A = luas penampang [mm2]
dimana tahanan jenismm² m
[ ]ℓ = panjang konduktor [m]
A = r²
ℓ 2 r
R adalah notasi tahanan listrik
ρ bila di jalan raya adalah : aspal goreng, hotmix atau makadam
PENGARUH PANAS PADA TAHANAN LISTRIKAliran listrik menimbulkan panas di konduktor yang dipengaruhi oleh adanya tahanan pada
konduktor tersebut. Akibatnya nilai tahanan listrik akan mengalami perubahan yang besarnya dinyatakan dengan
rumus :
Dimana : = koeff. temp. konduktor ; t = (Tt – To)0
Rt = Ro (1 + t)
Semakin tinggi panas, maka nilai tahanan akan semakin besar
Rt > Ro
NEXT
CONTOH SOAL HUKUM TAHANAN LISTRIK
SOAL ESAI : Tulislah Rumus Tahanan Listrik dan satuannyaPILIHAN GANDA : Rumus Tahanan Listrik adalah :R = ρ x (A/ℓ), b. R = A x (ℓ /ρ), c. R = ρ x (ℓ / A), d. semua salah
BENAR – SALAH :B – S : Semakin besar diameter konduktor mengakibatkan
tahanan listriknya akan semakin besar pulaMENJODOHKAN :
1. Hukum Ohm a. I = V x R2. Rumus Tahanan Listrik b. arus bolak balik3. ………………….. c. R = ρ x (ℓ / A)4. ………………….. d. V = I x R5. ………………….. e. R = A x (ℓ / ρ)
f. ………………..
NEXT
Diketahui konduktor suatu jaringan listrik panjangnya 1 km dengan penampang 70 mm² terbuat dari aluminium ( = 0,027 mm²/m). Bila konduktor dialiri arus sebesar 10
ampere, berapa jatuh tegangan pada konduktor tersebut ?
VS = 220 V
R
R = lA 100
070
= 0,386
Jatuh tegangan (V drop ) =
I x R = ( 10 x 0,386 ) Volt = 3,86 Volt
VR = ?I
Contoh aplikasi hukum Ohm di jaringan PLN
Rencana mengerjakan soal :
V = I x R I = diketahui R = tidak diketahuiR = diketahui
jatuh tegangan
Rp
NEXT
HUKUM KIRCHOFF 1
Jumlah arus yang menuju ke satu titik =
jumlah arus yang meninggalkan titik tersebut
I1
I2
I3
I4
NEXT
HUKUM KIRCHOFF IHUKUM KIRCHOFF IContoh soal :Contoh soal :
Hitung I5, bila I1 = I4 = 3 A, I2 = 5 A, I3 = 4 AJawab :Jawab :
I3I4
I1
I2
I51 + (- I5) = 0
I1 + I2 + (-I3) + (-I4) + (-I5) = 0Hitung I5, bila I1 = I4 = 3 A, I2 = 4 A, I3 = 5 AJawab
I1 + I2 +(-I3) +(-I4) + (-I5)= 03 +5 +(- 4) +(-3) +(-I5)= 0
I5 = 1 A
3 + 4 + (-5) + (-3) + (- I5) = 0
3 + 4 – 5 – 3 = I5 I5 = - 1 ANEXT
Prinsip Hukum Kirchhoff 1 di kubikel 20 kV
I1
I2 I3I4 I5
I1 = I2 + I3
I1 = I2 + I3 + I4 + I5
Lebih besar mana :
I1 dibanding I2 ??
I1 dibanding I3 ??
I1 dibanding I4 ??
I1 dibanding I5 ??
PMT Penyulang harus lebih dahulu trip dibanding denganPMT Incoming saat ada gangguan dari arah penyulang !!!
NEXT
Jumlah stand kWh meter penyulang harus sama dengan jumlah stand kWh meter incoming !!!!!!
CONTOH SOAL HUKUM KIRCHOFF 1SOAL ESAI : Tulislah bunyi Hukum Kirchoff 1PILIHAN GANDA : Hukum Kirchoff 1 :a. Jumlah arus yang menuju ke satu titik sama dengan jumlah arus yang
meninggalkan titik tersebutb. Jumlah arus yang menuju ke satu titik tidak sama dengan jumlah arus
yang meninggalkan titik tersebutc. Jumlah tegangan jepit sama dengan nold. Jumlah tegangan jepit tidak sama dengan nolBENAR – SALAH :B – S : Jumlah arus yang menuju ke satu titik tidak sama dengan jumlah
arus yang meninggalkan titik tersebutMENJODOHKAN :
1. Hukum Ohm a. I = V x R2. Rumus Tahanan Listrik b. Σ i = 03. Rumus Hukum Kirchoff 1 c. R = ρ x (ℓ / A)4. ………………….. e. V = I x R5. ………………….. e. R = A x (ℓ / ρ)
f. Σ i ≠ 0NEXT
RINGKASAN KIRCHOFF 1
Jumlah arus menuju ke satu titik sama dengan jumlah arus yang meninggalkan titik tersebut
I1 + I2 = I3 + I4Σ i = 0
I1
I2 I3
I4
I1
I2 I3 I4 I5
I1 I2 I3 I4 = 0+ - -
I1 + I2 = I3 + I4
Masuk = Keluar
I1= I2 + I3 + I4 + I5
Diketahui :I1 = 200 Ampere, I2 = I3 = I4 = 40 Ampere.
Hitung I5Diketahui :
I2 = I3 = I4 = I5 = 40 Ampere.
Hitung I1
I1
I2 I3 I4 I5
Hukum Kirchoff II :Jumlah hasil perkalian antara kuat arus dan tahanan pada cabang atau lingkaran tertutup
sama dengan besarnya tegangan sumber cabang tersebut
Gustaf Robert Kirchhoff : guru besar Univ. di Jerman
E = IR
Contoh :R =10 Hitung kuat arus bila E = 20 VoltJawab :
E = I (R)
E= 10
= 20 V
20 = I (10 )
I = 2 Ampere
R
II = ?
NEXT
Aplikasi Hukum Kirchoff 2 di sekitar kita
Terkadang kita tidak sadar kalau dalam hidup ini kita melaksanakan kegiatan ketenagalistrikan berdasarkan hukum Kirchoff 2
ACpanel
AC(pendingin ruang)
NEXT
TAHANAN PENGGANTI (EKIVALEN) RANGKAIAN SERI
Rumus Tahanan Pengganti ekivalen
(Req) rangkaian seri
= R1 + R2 + R3
E
R1
R3
R2Req
E Req
Sama dengan jumlah masing-masing
tahananNEXT
TAHANAN PENGGANTI (EKIVALEN) RANGKAIAN PARALEL
Tahanan Pengganti ekivalen (Req) rangkaian paralel :1
R1
1
R2
1
Req
1
R3= + +
E R1R2R3
R3 R1R3 R2 R1 ekivalen R3 R2 R1 E R3 R2 R1
NEXT
SOAL TAHANAN CAMPURAN
4 Ω 4 Ω
8 Ω
8 Ω
8 Ω
Hubungan seri :Rekivalen = 4 Ω + 4 Ω
= 8 Ω
Hubungan paralel :
1 =Rekivalen
18
+ 18
=
28
1 =Rekivalen Rekivalen =
82
= 4 Ω
SOAL TAHANAN CAMPURAN
10 Ω
10 Ω
Hubungan seri :Rekivalen = 5 Ω + 5 Ω
= 10 Ω
Hubungan paralel :
1 =Rekivalen
110
+ 110
=
210
1 =Rekivalen Rekivalen =
10 2
= 5 Ω
5 Ω 5 Ω
5 Ω 5 Ω
Hubungan seri :Rekivalen =5 Ω + 5 Ω
= 10 Ω
Aplikasi tahanan paralel pada jaringan PLN
R1 R2 R3
R ekivalen :
2,86
R1 R2 R3
GSW GSW
TANAH
UDARA
1R1
+1
R2+
1R3
1Req
=
= 4 = 20 = 20
14
+120
+120
720
1Req
=1
Req= Req =
20 7
= NEXT
GSW GSW
TANAHTANAH
Bila persamaan arus dan tegangan dibandingkan maka tegangan dan arus sefasa dan secara vektoris digambarkan :
V
t0º 90º
180º
270º
360º
ARUS BOLAK BALIK MELEWATI TAHANAN LISTRIK
~V = Vmax sin φt
V = i x R i x R = Vmax sin φt
VR
i = VM
Rsin φt
i maximum bila sin φt = 1 i = VM
R
V
t0º 90º
180º
270º
360º
V = Vmax sin φt
I = Imax sin φt
VR
I
NEXT
V
t0º 90º
180º
270º
360º
ARUS BOLAK BALIK MELEWATI INDUKTANSI
~V = Vmax sin ωt
V = L x = Vmax sin φt
VL
di =dt
VM
Lsin ωt
i maximum bila sin ωt – π/2 = 1 IM =VM
ωL
didt
L xdidt
i =VM
L∫sin ωt
VM
ωL(-cos ωt)=
VM
ωL(sin ωt – π/2)=
I = Imax sin ωt - π/2)
Arus lagging (tertinggal) 90˚ terhadap V sejauh π/2 (¼ cycle)V
t0º 90º
180º
270º
360º
V = Vmax sin ωt
I = Imax sin ωt - π/2)
I
V
NEXT
V
t0º 90º
180º
270º
360º
ARUS BOLAK BALIK MELEWATI KAPASITANSI
~V = Vmax sin ωt
i = [ C.VM sin ωt ] = ω.C.VM cos ωt
i maximum bila sin ωt + π/2 = 1 IM = VM
1/ωC
dqdt
= d dt
i = VM
1/ωCcos ωt =
I = Imax sin ωt + π/2)
Arus leading (mendahului) 90˚ terhadap V sejauh π/2 (¼ cycle)
I
V
q = muatan pada platq = C.Vq = C.VM. sin ωt
VM
1/ωC(sin ωt + π/2)
V
t0º 90º
180º
270º
360º
V = Vmax sin ωt
I = Imax sin ωt + π/2)
NEXT
CONTOH SOALSifat beban listrik Induktif adalah :a. Arus berimpit dengan teganganb. Arus mengikuti/tertinggal teganganc. Arus mendahului teganganSifat beban listrik kapasitif adalah :a. Arus berimpit dengan teganganb. Arus mengikuti/tertinggal teganganc. Arus mendahului teganganSifat beban listrik resistif adalah :a. Arus berimpit dengan teganganb. Arus mengikuti / tertinggal teganganc. Arus mendahului tegangan
X
X
X
FAKTOR DAYA FAKTOR DAYA Listrik AC memiliki komponen tahanan R – L – C mengakibatkan
3 sifat beban Tahanan R beban aktif
Tahanan XL (reaktansi induktif) beban reaktif induktifTahanan XC (reaktansi kapasitif) beban reaktif kapasitif
Akibat ketiga komponen tersebut, maka daya listrik terdiri dari :
P
Q
cos = 0 s/d 1Faktor daya :
2
P = daya aktif (watt)
Q = daya reaktif (VAR)
S
S = daya semu (VA)
NEXT
Power Factor / Faktor Daya (cos )
cos = Daya Aktif [ watt ]
Daya Semu [ VA ]
P
S =
Daya Aktif [ watt ] Daya Semu [ VA ]= cos x
A B
C
cos = ABAC
Power Factor/Faktor Daya
Watt = VA x cos
P
QS
NEXT
Watt (P) = VxI x cos
DAYA LISTRIK
• S = V x I• P = S x cos φ = V x I x cos φ• Q = S x sin φ = V x I x sin φ
P
QS
S2 =P2 + Q2 S = P2 + Q2√
S = daya semuPLN menjual dalam VAVA itu tegangan x arus
RINGKASAN SEGITIGA DAYA
P
QS
S = Daya Semu
P = Daya Aktif atau Daya Nyata
Q =Daya Reaktif
cos φ = faktor daya = PS
• S = V x I• P = V x I x cos φ• Q = V x I x sin φ
S2 =P2 + Q2 S = P2 + Q2√(DAYA SEMU)2 = (DAYA AKTIF)2 + (DAYA REAKTIF)2
(DAYA AKTIF)2 = (DAYA SEMU)2 - (DAYA REAKTIF)2
(DAYA REAKTIF)2 = (DAYA SEMU)2 - (DAYA AKTIF)2
(DAYA AKTIF)2 + (DAYA REAKTIF)2DAYA SEMU =√DAYA AKTIF =√DAYA REAKTIF =√
CONTOH SOAL SEGITIGA DAYASOAL ESAI : Gambarkan segitiga dayaPILIHAN GANDA : Segitiga Daya :a. (Daya semu)2 = (Daya Aktif)2 + (Daya Reaktif)2
b. (Daya Aktif)2 = (Daya Semu)2 + (Daya Reaktif)2
c. (Daya Reaktif)2 = (Daya Semu)2 + (Daya Aktif)2
d. (Daya semu)2 = (Daya Aktif)2 - (Daya Reaktif)2
BENAR – SALAH :
B – S : Daya Aktif = √(Daya Semu)2 + (Daya Reaktif)2
MENJODOHKAN :
1. Hukum Ohm a. I = V x R2. Rumus Tahanan Listrik b. Σ i = 03. Rumus Hukum Kirchoff 1 c. R = ρ x (ℓ / A)4. Daya semu e. V = I x R5. ………………….. e. R = A x (ℓ / ρ)
f. Σ i ≠ 0g. (Daya Aktif)2 – (Daya
Reaktif)2 h. (Daya Aktif)2 + (Daya
Reaktif)2
Power Factor / Faktor Daya (cos )
Tetangga anda berlangganan 450 VA.
Jumlah total peralatan listriknya 400 watt (cos φ = 0,8).
Karena anda dianggap ahli listrik, tetangga anda mengeluh kepada anda mengapa MCB sering trip bila seluruh peralatan listriknya
menyala ?
NEXT
Intinya : 400 watt itu = berapa VA ?
PENGAMANLAPIS
PERTAMA
PENGAMANLAPIS KEDUA
PENGAMANLAPIS KETIGA
GARDUINDUK
NH FUSE NH FUSE JURUSAN JURUSAN
BERPERAN BERPERAN SANGAT PENTING SANGAT PENTING
SEBAGAI SEBAGAI PENJAGA UTAMA PENJAGA UTAMA
SAAT TERJADI SAAT TERJADI GANGGUAN !!!GANGGUAN !!!
TRAFO MENGALAMI
SHOCK !!!
Contoh panel yang tidak dilengkapi dengan sekering saklar utama.
Bagaimana akibatnya bila sekering jurusan gagal bertugas mengamankan gangguan dari sisi TR/SR ???
Sekering utama tidak
ada
Sekering jurusan
gagal lebur
Aduuhhh…Aduuhhh…Kok tega ya..
CONTOH PERHITUNGAN ARUS CO DAN SEKERING
S
200 kVA
IP
20 kV
200 kVA
I =DAYA (VA)
TEGANGAN (V)
DAYA 3 FASA = 3 x VL x IL
IPrimer (ILp)=
P (DAYA) = V (TEGANGAN) x I (ARUS)
IL =DAYA 3 FASA3 x VL
3 x VL20 kV=5,7 A ~ 6 A
ISekunder (ILs)=200 kVA
3 x VL400 V
200.000 VA= 289 A
Is
IPrimer (ILp)=100 kVA
3 x 20 kV
= 2,89 A
ISekunder (ILs)=100.000 VA
3 x 400 V
= 144,5 A NEXT
100 kVA
KESELAMATAN KERJA DIDALAM OPERASI
Menasuki ruang kerja listrik :
Mendapat ijin dari petugas yang berwewenang dan diawasi oleh petugas pengawas yang ditunjuk oleh manaejemen.
Harus ditemani minimal satu orang petugas lainnya, mengingat bahaya dan saling mengingatkan / saling kontrol berdasarkan SOP.
Sehat jasmani dan rohani serta mengenakan pakian yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan pada ruang tersebut.
Menggunakan perlengkapan pengaman sesuai ketentuan yang berlaku.
Memperhatikan rambu-rambu / code² yang tercantum pada peralatan yang akan diopersikan.
Ruang kerja harus memeiliki penerangan yang cukup.
KONSTRUKSI PHB – TR
PEMBUMIAN PEMBUMIAN
BAGIAN YANG PERLU DIHUBUNGKAN DENGAN PEMBUMIAN
PENTANAHAN TITIK NETRAL SISTEM 3 FASA
PEMBUMIAN BAGIAN KONDUKTIP BADAN PERALATAN LISTRIK
PEMBUMIAN UNTUK PENGAMANAN TERHADAP TEGANGAN LEBIH
BAGIAN YANG PERLU DIHUBUNGKAN DENGAN PEMBUMIAN
PENTANAHAN TITIK NETRAL SISTEM 3 FASA
PEMBUMIAN BAGIAN KONDUKTIP BADAN PERALATAN LISTRIK
PEMBUMIAN UNTUK PENGAMANAN TERHADAP TEGANGAN LEBIH
KONSTRUKSI PHB – TR
KETENTUAN TAHANAN PEMBUMIAN JARINGANKETENTUAN TAHANAN PEMBUMIAN JARINGAN
• Pembumian Pengaman JTR & JTM terpisah dan tiang JTM & JTR terpisah
• Tahanan Pembumian menyeluruh maksimum 5 Ohm
• Tahanan Pembumian menyeluruh maksimum 10 Ohm untuk :
- Trafo maksimal 50 KVA fasa tunggal
- Trafo maksimal 150 KVA fasa tiga
- Konsumen rendah
- Tahanan jenis tanah tinggi
• Pembumian pengaman JTR & JTM kabel tanah digabung, nilai tahanan Pembumiannya maksimal sama dengan di atas
• Pembumian pengaman JTR & JTM digabung pada tiang yang sama
- Bila arus gangguan ke tanah < 300 A,maksimal 0,2 ohm- Bila netral JTM dibumikan dengan tahanan tinggi maksimal 0,2 ohm
• JTR,& JTM dengan netral bersama
- Pembumian minimal 4 buah setiap 4 mil dan tahanan setiap elektrode 25 ohm atau 6,25
ohm / mil
• Pembumian Pengaman JTR & JTM terpisah dan tiang JTM & JTR terpisah
• Tahanan Pembumian menyeluruh maksimum 5 Ohm
• Tahanan Pembumian menyeluruh maksimum 10 Ohm untuk :
- Trafo maksimal 50 KVA fasa tunggal
- Trafo maksimal 150 KVA fasa tiga
- Konsumen rendah
- Tahanan jenis tanah tinggi
• Pembumian pengaman JTR & JTM kabel tanah digabung, nilai tahanan Pembumiannya maksimal sama dengan di atas
• Pembumian pengaman JTR & JTM digabung pada tiang yang sama
- Bila arus gangguan ke tanah < 300 A,maksimal 0,2 ohm- Bila netral JTM dibumikan dengan tahanan tinggi maksimal 0,2 ohm
• JTR,& JTM dengan netral bersama
- Pembumian minimal 4 buah setiap 4 mil dan tahanan setiap elektrode 25 ohm atau 6,25
ohm / mil
KONSTRUKSI PHB – TR
JENIS ELEKTRODE PEMBUMIANJENIS ELEKTRODE PEMBUMIAN
3 M
1 M
ELEKTRODA PIPA ELEKTRODA BATANG
0.5 - 1.0 M
0.5 - 1.0 M
0.5 - 1.0 MElektrode pita / kawat
Elektrode pipa / batang
Elektrode pelat
KONSTRUKSI PHB – TR
UKURAN MINIMUM ELEKTRODE BUMIUKURAN MINIMUM ELEKTRODE BUMI
NO
BAHAN
JENIS
ELEKTRODE
BAJA DIGALVANISASI DENNGAN PROSES PEMANASAN
BAJA BERLAPIS TEMBAGA
TEMBAGA
1 •ELEKTRODE PITA •PITA BAJA 100 mm SETEBAL MINI8MUM 3 mm
•PENGHANTAR PILIN 35 mm2, , BUKAN KAWAT HALUS
50 mm2 PITA TEMBAGA 50 mm.TEBAL 2 mm
PITA TEMBAGA 50 mm, TEBAL MINIMUM 2 mm
2 ELEKTRODE BATANG
• PIPA BAJA 25 mm2
• BAJA PROFIL L 65 X 65 X 7
• BAJA U 6,5• BAJA T 6 X 50 X 3• BATANG PROFIL
LAIN YANG SETARAF
BAJA BERDIAMETER 15 MM DILAPISI TEMBAGA SETEBAL 250 MICRO METER
3 ELEKTRODE PELAT PELAT BESI SETEBAL 3 mm, LUAS 0,5 mm2 SAMPAI 1 mm2
PELAT TEMBAGA TEBAL 2 mm LUAS 0,5 mm2 SAMPAI 1 mm2
KONSTRUKSI PHB – TR
TAHANAN PEMBUMIAN
1 2 3 4 5
6 7 8 9
10 11
JENIS ELEKTRODE
PITA ATAU PENGHANTAR PILIN
PANJANG ( M )
BATANG ATAU PIPA
PANJANG ( m )
PELAT VERTIKAL DENGAN SISI ATAS +/- 1 M DI BAWAH
PERMUKAAN TANAH
UKURAN ( m2 )
10 25 50 100
1 2 3 5
0,5 X 1 1 X 1
TAHANAN PENTANAHA
N
20 10 5 3
70 40 30 20
35 25
KONSTRUKSI PHB – TR
TAHANAN PEMBUMIANUNTUK TAHANAN JENIS YANG LAIN ( ) , MAKA TAHANAN PENTANAHAN ADALAH PERKALIAN NILAI DI ATAS DENGAN :
------- ATAU ------
1 100
KONSTRUKSI PHB – TR
TAHANAN JENIS TANAHTAHANAN JENIS TANAH
1 2 3 4 5 6 7
JENIS TANAH
TANAH RAWA
TANAH LIATDAN
LADANG
PASIR BASAH
KERIKIL BASAH
PASIR BASAH DAN
KERIKIL KERING
TANAH BERBATU
TAHANAN JENIS
(OHM.M)
30 100 200 500 1.000 3.000
KONSTRUKSI PHB – TR
INSTRUMEN UKUR YANG TERPASANG :
DEMAND AMPER METER MASING-MASING FASA, UNTUK
MENGUKUR ARUS MAKSIMAL BEBAN / PEMAKAIAN.
VOLT METER UNTUK MENGUKUR TEGANGAN BUSBAR
KWH / KVARH METER, UNTUK MENGUKUR ENERGI YANG
TERPAKAI, DIPASANG PADA GARDU KONSUMEN KHUSUS
KELAS METER YANG DIPILIH MAKSIMAL 1 ( SATU ) ATAU YANG
LEBIH TELIITI
CARA PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG, MAKA DIBUTUHKAN
TRAFO ARUS DENGAN NKELAS 0,5 ATAU YANG LEBIH TELITI.
INSTRUMEN UKUR